kerangka rencana pembangunan wilayah 2015-2019

26
Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019 Tim Analisa Kebjaksanaan (TAK) Bappenas

Upload: delano

Post on 15-Feb-2016

116 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019. Tim Analisa Kebjaksanaan (TAK) Bappenas. Pendahuluan. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

Kerangka RencanaPembangunan Wilayah

2015-2019

Tim Analisa Kebjaksanaan (TAK) Bappenas

Page 2: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

Pendahuluan

• Dalam rangka mencapai tujuan bernegara diperlukan penguatan “peran negara” untuk memantapkan ‘tindakan perencanaan’ yang mampu menciptakan struktur dan dinamika politik, ekonomi, dan sosial, serta pemerintahan & kelembagaan yang mendukung arah kebijakan masa depan.

Page 3: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

PendahuluanHal tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan 4 (empat)

prasyarat dasar, yakni: (1) proses pengelolaan politik dan peran pemerintah negara, yang

demokratis, (2) proses pengelolaan ekonomi makro dan peran pasar, yang

mampu menciptakan distribusi kemakmuran (wealth), (3) proses pengembangan ekonomi mikro (produksi/sektor riil) dan

peran dunia swasta, yang mampu menciptakan kesempatan kerja dan pendapatan,

(4) proses peningkatan kemampuan masyarakat dan peran rumah tangga (masyarakat sipil), yang mampu menciptakan keswadayaan, kreatifitas, dan produktifitas masyarakat.

Page 4: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

Tujuan Pembahasan

Dalam rangka pembangunan wilayah, perlu ditelaah apa yang menjadi permasalahan saat ini dan kebutuhan ke depan untuk merasionalkan atau mencapai tujuan dan sasaran rencana pembangunan jangka menengah 2015-2019, dalam rangka mewujutkan rencana pembangunan jangka panjang sampai 2025 dan seterusnya, berdasarkan landasan konstitusi nasional UUD 1945 secara benar dan wawasan negara kepulauan (wilayah daratan dan kelautan yang berdaulat).

Page 5: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

Permasalahan

• Dalam pembangunan wilayah, apa yang menjadi penyebab utama permasalahan kesenjangan antar wilayah yang sebenarnya ?

• Apakah faktor urbanisasi (kehidupan), pengembangan kawasan, dan integrasi regional, termasuk peningkatan daya saing dan keteraturan pemanfaatan ruang dapat berpengaruh terhadap kesejahteraan rakyat ?

• Apakah faktor politik-pemerintahan dan kelembagaan berpengaruh terhadap upaya pemerataan kesejahteraan rakyat tersebut?

Page 6: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

KeluaranKeluaran yang diharapkan dari telaahan ini adalah strategi dan

arah kebijaksanaan pembangunan wilayah pada kurun waktu 2015-2019, yang terdiri dari:

aspek pengembangan tata ruang, pertanahan, wilayah daratan, kelautan, dan dirgantara,

yang mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pemerataan kesejahteraan rakyat antar wilayah, termasuk peningkatan daya saing wilayah dan keteraturan pemanfataan ruang, yang didukung oleh tata kelola pemerintahan dan kelembagaan di tingkat pusat & daerah.

Page 7: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

Lingkup Pengembangan Wilayah

Pengembangan Ekonomi

Pengembangan Wilayah

(Regional & Infrastruktur)

Pengembangan

LingkunganPengembangan Inovasi

Pengembangan SDM & Sosial

Nilai-Nilai& Prinsip

Page 8: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

Tinjauan Konseptual• Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025 telah mengamanatkan

pendekatan wilayah (regional dan infrastuktur) sebagai salah satu strategi untuk mencapai tujuan pembangunan, yaitu: untuk mendukung terwujutnya Indonesia yang berdaya saing, merata, asri dan lestari, dan sebagai negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional, dengan menekankan keunggulan SDA dan SDA yang berkualitas, serta kemampuan iptek.

• Pelaksanaan pengembangan wilayah tersebut dilakukan secara terencana dan terintegrasi dengan semua pembangunan sektor dan bidang (pusat dan daerah).

• Rencana pembangunan dijabarkan dan disinkronkan ke dalam rencana tata ruang yang konsisten, baik materi maupun waktunya, karena itu peranan Rencana Tata Ruang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari penyusunan Renacana Pembangunan Jangka Menengah Tahap III (2015-2019) dan RPJM selanjutnya.

Page 9: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

Tinjauan Konseptual

• Dalam RPJM 2010-2014 didukung dan dilengkapi dengan Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) telah meletakan fondasi dan menegaskan pentingnya pembangunan berdimensi kewilayahan, dengan tujuh wilayah pembangunan (Sumatera, Jawa-Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua).

Page 10: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

Pendekatan Pengembangan Wilayah• Pada hakekatnya kebijakan pengembangan wilayah berkenaan

dengan proses transformasi sosial-ekonomi dan lingkungan fisik di dalam ruang, yang dapat dilihat dari dimensi: (i) kepadatan ekonomi ruang (density), (ii) jarak ruang (distance), dan (iii) pembagian fungsi ruang (division).

• Ketiga dimensi tersebut dapat menciptakan fenomena ketidakmerataan kesejahteraan rakyat antar wilayah, namun juga fenomena perkembangan inklusif yang menciptakan integrasi ekonomi antar wilayah dan kemajuan masyarakat di suatu wilayah, yang dapat dianalisis dari fenomena: (i) agglomerasi, (ii) migrasi, dan (iii) spesialisasi.

• Elemen penting dari kebijakan pemerataan kesejahteraan masyarakat antar wilayah adalah: (i) urbanisasi, (ii) pengembangan kawasan, dan (iii) integrasi regional.

• Jadi, lokasi menentukan kesejahteraan masyarakat.

Page 11: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

Pendekatan Pembangunan Wilayah

Density

Agglomeration

Urbanization

Distance

Migration

Territorial Development

Division

Specialization

Regional Integration

Facts

Analysis

Policies

Density Distance Division

Page 12: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

ProsesPeningkatan Kemampuan Masyarakat

Sistem Politik Negara - Mekanisme Politik (Pemerintahan)

Sistem Ekonomi Negara - Mekanisme Ekonomi (Pasar)

Sistem Sosial-Budaya Bangsa - Mekanisme Sosial (Keswadayaan)

Demokrasi Politik

Demokrasi Ekonomi

Kedaulatan Rakyat

SumberdayaEkonomi

SumberdayaSosial

SumberdayaNegara

SumberdayaPolitik

KemampuanMasyarakat

Kualitas Manusia & InovasiKohesi Sosial & Budaya

Kreatifitas & ProduktifitasPendapatan & Daya Beli

Akumulasi Kapital & Kemakmuran

PenyelenggaraanPemerintahan Negara

Hak Dasar Rakyat Hak & KewajibanWarga Negara

- Akses Kebijakan Publik & Regulasi- Akses Pelayanan Publik & Sosial Dasar- Akses Ilmu Pengetahuan & Teknologi

- Akses Kapital, Produksi, & Kesempatan Kerja- Akses Pemanfaatan SDA & Lahan

- Akses Keadilan & Keamanan

AdministrasiPublik

Manusia sebagai insan dan sumberdaya,dan sebagai rakyat/masyarakat/warga negara.Sumber: Tatag Wiranto, 2012

Page 13: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

TRANSFORMASI LINGKUNGAN

FISIK

TRANSFORMASI SOSIAL

DayaDukung

Lingkungan

SumberdayaManusia,

Pengetahuan, &Teknologi

SumberdayaManajemen,

Kelembagaan, &Pendanaan

DayaTampung

Lingkungan

- PEMERATAAN PERTUMBUHAN EKONOMI & KESEJAHTERAAN RAKYAT

- KESERASIAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN & PERDESAAN

- KELESTARIAN PEMANFAATAN LH & SDA - KESEIMBANGAN PERKEMBANGAN ANTAR WILAYAH

SumberdayaAlam &

Lingkungan Hidup

Pengembangan Kawasan dan Infrastruktur

Penataan Ruangdan

Pertanahan

Kebijakan dan Pengendalian Mekanisme Politik, Ekonomi, & Sosial

Transformasi Ruang

Proses Pengembangan Wilayah

Sistem Perencanaan &Pelaksanaan Pembangunan

TRANSFORMASI EKONOMI

Kemampuan Masyarakat

KapasitasPemerintah

WILAYAH

KAWASAN

Page 14: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

Permasalahan• Proses pembangunan kurang mampu mengarahkan proses

transformasi sosial-ekonomi dan lingkungan secara terpadu diberbagai ’tempat’ secara merata antar wilayah, dengan indikasi:

• Meskipun pengelolaan perekonomian mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi kurang mampu mengurangi tingkat kesenjangan pendapatan antar golongan masyarakat, antara masyarakat kota dan desa, dan tingkat kesenjangan ekonomi antar wilayah, sebagai akibat ’kemampuan masyarakat’ yang berbeda antar wilayah.

• Pemanfaatan ruang dan penggunaan tanah kurang mampu mendukung kehidupan sosial–ekonomi masyarakat banyak dan kurang mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan.

Page 15: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

Permasalahan• Pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya alam antar

wilayah kurang mampu menciptakan keseimbangan perkembangan antar wilayah dan kelestarian lingkungan hidup.

• Penyediaan pelayanan infrastuktur kurang mampu mendukung pemerataan pertumbuhan ekonomi, peningkatan kualitas kehidupan sosial-ekonomi masyarakat, dan perkembangan wilayah dan kawasan.

• Pola perkembangan kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan kurang teratur dan fungsional.

• Tata kelola kepemerintahan dan kelembagaan di daerah kurang mampu mendukung dinamika perkembangan wilayah, sebagai akibat sistem politik nasional yang berkembang pada saat ini.

Page 16: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

Isu Strategis Pembangunan WilayahIsu Pembangunan Wilayah, antara lain meliputi: (i) belum meratanya penyediaan investasi, infrastruktur, kelembagaan, dan

pemanfataan potensi wilayah, untuk meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat,

(ii) belum meratanya penyediaan pelayanan dasar dan infrastuktur dalam kawasan perkotaan dan perdesaan, melalui pemanfaatan ruang dan pertanahan,

(iii) kurang memadainya mata rantai produksi, pengolahan, dan pemasaran terkait dengan penguatan teknologi produksi dan manajemen usaha,

(iv) kurang seimbangnya perkembangan kawasan perkotaan dan perdesaan dalam suatu wilayah pengembangan,

(v) kurang optimalnya pemanfaatan kawasan lautan sebagai potensi wilayah dan konektifitas antar wilayah,

(vi) lemahnya pelaksanaan otonomi daerah dalam penyediaan pelayanan publik.

Page 17: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

Tujuan dan Sasaran Strategi• Tujuan utama strategi pembangunan wilayah adalah untuk

meningkatkan pemerataan kesejahteraan rakyat antar wilayah, melalui peningkatan daya saing dan keteraturan pemanfaatan ruang di berbagai daerah.

• Sasaran utama strategi pembangunan wilayah adalah : (1) meratanya pertumbuhan ekonomi dan daya saing antar wilayah, (2) seimbangnya perkembangan antar wilayah, (3) lestarinya lingkungan hidup dan pemanfaaatan sumberdaya alam, serta (4) serasinya perkembangan kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan.

• Prinsip: sebagai wilayah kepulauan, setiap pulau memiliki potensi dan keunggulan tersendiri, tetapi memiliki keterkaitan secara nasional, artinya memiliki kemandirian ekonomi dan kemampuan ekspor.

Page 18: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

Usulan Strategi Pembangunan Wilayah (1) pemerataan pertumbuhan ekonomi dan daya saing antar wilayah, (2) optimalisasi pemanfaatan potensi sumberdaya wilayah (3) penyeimbangan perkembangan antar wilayah,(4) pelestarian lingkungan hidup dan pemanfaatan sumberdaya alam, (5) penyerasian perkembangan kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan, termasuk keteraturan pemanfaatan ruang dan pengelolaan pertanahan.

Page 19: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

Strategi PengembanganPulau-Pulau Besar

Strategi pengembangan wilayah pulau-pulau besar sebagai berikut: • terus mendorong pertumbuhan wilayah-wilayah potensial di luar

Jawa dan Sumatera dengan tetap menjaga momentum pertumbuhan di wilayah Jawa Bali dan Sumatera,

• terus ditingkatkan keterkaitan antar wilayah melalui peningkatan perdagangan antar pulau untuk mendukung perekonomian domestik, melalui pengembangan sektor maritim dan kelautan (sistem logistik),

• terus ditingkatkan daya saing daerah melalui pengembangan sektor-sektor unggulan di tiap daerah, baik kepentingan domestik dan ekspor, dengan terus mendorong pengembangan wilayah daratan dan lautan secara terintegrasi.

• terus mendorong percepatan pembangunan daerah tertinggal, kawasan stategis dan cepat tumbuh, kawasan perbatasan, kawasan terdepan, kawasan terluar, dan daerah rawan bencana.

Page 20: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

Arah Kebijakan Per PulauNo. Pulau Potensi/Karakter Arah Kebijakan1. Sumatera share jumlah penduduk 21,4 % dari total

nasional, merupakan wilayah dengan tingkat urbanisasi yang cukup tinggi ke dua setelah Jawa, dekat dengan kawasan ekonomi maju, dan memberikan kontribusi 14 % dari PDB.

2. Jawa Bali share jumlah penduduk 59,5 %, merupakan wilayah dengan tingkat urbanisasi yang paling tinggi, berfungsi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional, dan memberikan kontribusi 58 % dari PDB.

Pengembangan SDM dan SosialPerubahan Struktur EkonomiPengembangan InfrastukturPemanfaatan Tata Ruang, Tanah, LH, dan SDASistem PermukimanKelembagaan

3. Kalimantan share jumlah penduduk sebesar 5,6 %, merupakan wilayah dengan tingkat urbanisasi yang sedang, dekat dengan kawasan ekonomi maju, dan memberikan kontribusi 10 % dari PDB.

Page 21: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

Arah Kebijakan Per PulauNo. Pulau Potensi/Karakter Arah Kebijakan4. Sulawesi share jumlah penduduk sebesar 7,2 %, merupakan

wilayah dengan tingkat urbanisasi yang sedang, merupakan wilayah pusat ekonomi daerah bagian Timur, dan memberikan kontribusi 5 % dari PDB.

5. NTB/NTT share jumlah penduduk sebesar 3,9 %, merupakan wilayah dengan tingkat urbanisasi rendah atau daerah tertinggal, dengan karakteristik wilayah kepulauan kecil, perekonomian wilayah berbasis peternakan, dan memberikan kontribusi 1,5 % dari PDB.

6. Maluku share jumlah penduduk sebesar 1,0 %, merupakan wilayah dengan tingkat urbanisasi rendah dan sebagian besar daerah tertinggal, karakteristik wilayah kepulauan kecil, perekonomian berbasis perikanan, dan memberikan kontribusi 0,5 % dari PDB.

7. Papua share jumlah penduduk sebesar 1,2 %, merupakan wilayah dengan tingkat urbanisasi sangat rendah atau daerah tertinggal, karakteristik wilayah yang luas dan frontier, perekonomian berbasis pertanian, perkebunan, dan pertambangan, dan memberikan kontribusi 11 % dari PDB

Pengembangan SDM dan SosialPerubahan Struktur EkonomiPengembangan InfrastukturPemanfaatan Tata Ruang, Tanah, LH, dan SDASistem PermukimanKelembagaan

Page 22: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

Pelaksanaan Rencana• Perumusan rencana tata ruang, rencana pengembangan wilayah, dan

rencana investasi wilayah harus dipadukan dan disesuaikan dengan rencana pembangunan wilayah/daerah (top down-bottom up);

• Penyusunan rencana kerja dan anggaran kementerian/lembaga/dan satuan kerja pemerintah daerah, serta rencana pengerahan sumber pembiayaan APBN/APBD harus dipadukan untuk kepentingan masyarakat;

• Pengaturan pembagian tugas dan alokasi dana harus dilakukan secara berjenjang di tingkat pusat, propinsi, dan kabupaten/kota dalam pelaksanaan kegiatan: (i) penataan ruang, pengelolaan pertanahan, dan pengelolaan lingkungan hidup, (2) pengembangan ekonomi dan SDA, (3) pengelolaan kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan, penataan bangunan, dan lingkungan kawasan, (4) penyediaan pelayanan sosial dasar, pelayanan utilitas, penyediaan pelayanan perumahan, (5) penyediaan jaringan infrastruktur kawasan dan wilayah, dll-nya;

Page 23: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

Pelaksanaan RencanaPengaturan mekanisme perencanaan pengembangan wilayah yang dapat dilakukan oleh:a. pemerintah pusat, dalam penyusunan rencana pengembangan wilayah nasional, yang

meliputi: (1) rencana tata ruang wilayah nasional dan pulau-pulau besar , (2) rencana pembangunan nasional, (3) rencana pembangunan pulau-pulau besar, termasuk pengembangan maritim dan kelautan, dan (4) rencana investasi berbasis pada pengembangan wilayah;

b. pemerintah provinsi, dalam penyusunan rencana pengembangan wilayah propinsi, yang meliputi: (1) rencana tata ruang wilayah propinsi; (2) rencana pembangunan daerah provinsi, dalam konteks rencana wilayah pulau-pulau besar, serta (3) rencana investasi daerah berbasis pada pengembangan wilayah, termasuk pengembangan maritim dan kelautan;

c. pemerintah kabupaten/kota, dalam penyusunan rencana pengembangan wilayah kabupaten dan kawasan kota, yang meliputi: (1) rencana tata ruang wilayah kabupaten dan kota; (2) rencana pembangunan daerah kabupaten/kota, serta (3) rencana investasi daerah berbasis pada pengembangan kawasan, termasuk pengembangan kawasan kelautan dan perikanan;

Page 24: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

Sumber Pembiayaan ProgramInvestment Scenario 2010-2024

The Investment Need for 2010-2024 $ 4,000 Billion

Contribution: Government $ 400 billion (10 %) SOC/LGOC $ 800 billion (20 %) Bank $ 1,400 billion (35 %) Domestic Company $ 400 billion (10 %) Foreign Company $ 800 billion (20 %) Household $ 200 billion ( 5 %)

Allocation: 2010-2014 $ 1,000 billion 2015-2019 $ 1,300 billion 2020-2024 $ 1,700 billion

Page 25: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

Total Investment Allocation2015-2019

No. Investment Priority Component Budget

1. Strengthen the financial/banking sector, economic structure, manufacture industries, energy & mineral industries, and the publicservice sector

USD 150 B

2. Provision of basic social services, reduction of poverty & interegionaldisparity, and people economic empowerment

USD 309 B

3. Regional development: spatial planning, land management, living environment and natural resources management, area development, and natural resources based production development

USD 272 B

4. Inter-regional economic network and infrastructure provision, including energy

USD 412 B

5. Human settlement development, both urban and rural areas USD 157 B

Total (USD 1,300 B)

Note: Composition of investment: 10 % Public : 90 % Private

Page 26: Kerangka Rencana Pembangunan Wilayah 2015-2019

Project Items Quantity Unit Cost Cost (Million $)

1. Support for Basic Social Services (education & health), Poverty Reduction, Disadvantaged Region Development

$ 4,850

2. Support for Integrated Agro-Industries 400,000 ha

$ 5,000/ha $ 2,000

3. Support for Integrated Fishery Industry 400 unit $ 7 million/unit $ 2,800

4. Support of Oil & Gas Exploration and Distribution 4 packages2 transit terminals

$ 500 million/package $ 500 million/unit

$ 2,000$ 1,000

5. Provision of Electricity Power Plant and Distribution 1,000 MW $ 2 million/MW

$ 2,000

6. Construction of Dam and Irrigation System 10 dams 200,000 ha irrigation

$ 50 million/dam$ 10,000/ha

$ 500$ 2,000

7. Construction of Highway and Local Road

400 km highway1,600 km local road

$ 5 million/km$ 3 million/km

$ 2,000$ 4,800

8. Construction of Airport and Airstrip 10 unit regional airports40 unit airstrips

$ 100 million/unit$ 10 million/unit

$ 1,000$ 400

9. Construction of Harbor 10 regional harbors 15 sub-regional harbors

$ 100 million/unit$ 50 million/unit

$ 1,000$ 750

10. Construction of Railway (Jayapura, Nabire-Sorong-Fak-Fak-and Nabire-Timika-Merauke)

2,500 km railway $ 7 million/km $ 17,500

11. Support for Integrated Urban Area Development 20 medium and small cities200 rural towns

$ 200 million/area$ 10 million/rural town

$ 4,000$ 2,000

12. Support for Integrated Rural Area Development 800 rural areas $ 3 million/area $ 2,400

Total $ 53,000

Investment Allocation In Papua 2015-2019 2 provinces