kerangka proposal penelitian

5
Praktikum Teknik Penyajian Ilmiah Nama : Andi M. Noor I. Praktikum ke-8 (minggu ke-10) NIM : A34120014 KETAHANAN EMPAT JENIS VARIETAS UNGGUL UBI KAYU TERHADAP Tetranychus kanzawai KISHIDA (ACARI: TETRANYCHIDAE) A. Menyusun Kerangka Usulan Penelitian Latar belakang Peran pentingnya komoditi ubi kayu Nilai ekonomi komoditi ubi kayu baik secara mikro maupun makro Peran komoditi ubi kayu sebagai bahan baku energi alternatif dan pengganti makanan pokok Peran tungau merah (Tetranychus kanzawai Kishida) sebagai OPT dalam menurunkan produktivitas ubi kayu Kerusakan yang ditimbulkan oleh tungau merah terhadap tanaman ubi kayu Metode pengendalian untuk mengendalikan tungau merah Pengenalan varietas unggul ubi kayu yang telah dilepas di lapang serta kemampuan pertahanannya terhadap serangan tungau merah Perumusan masalah Bagaimanakah gejala kerusakan yang ditimbulkan tungau merah (Tetranychus kanzawai Kishida) terhadap masing-masing varietas unggul ? Bagaimana sifat ketahanan dari masing-masing varietas unggul terhadap serangan tungau merah (Tetranychus kanzawai Kishida)? Apakah penyebab perbedaan ketahanan masing-masing varietas unggul terhadap serangan tungau merah (Tetranychus kanzawai Kishida)?

Upload: andi-m-noor-iksan

Post on 20-Dec-2015

18 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Agriculture

TRANSCRIPT

Page 1: Kerangka Proposal Penelitian

Praktikum Teknik Penyajian Ilmiah Nama : Andi M. Noor I.

Praktikum ke-8 (minggu ke-10) NIM : A34120014

KETAHANAN EMPAT JENIS VARIETAS UNGGUL UBI KAYU TERHADAP Tetranychus kanzawai KISHIDA (ACARI: TETRANYCHIDAE)

A. Menyusun Kerangka Usulan Penelitian

Latar belakang Peran pentingnya komoditi ubi kayu Nilai ekonomi komoditi ubi kayu baik secara mikro maupun makro Peran komoditi ubi kayu sebagai bahan baku energi alternatif dan pengganti makanan

pokok Peran tungau merah (Tetranychus kanzawai Kishida) sebagai OPT dalam menurunkan

produktivitas ubi kayu Kerusakan yang ditimbulkan oleh tungau merah terhadap tanaman ubi kayu Metode pengendalian untuk mengendalikan tungau merah Pengenalan varietas unggul ubi kayu yang telah dilepas di lapang serta kemampuan

pertahanannya terhadap serangan tungau merah

Perumusan masalah

Bagaimanakah gejala kerusakan yang ditimbulkan tungau merah (Tetranychus kanzawai Kishida) terhadap masing-masing varietas unggul ?

Bagaimana sifat ketahanan dari masing-masing varietas unggul terhadap serangan tungau merah (Tetranychus kanzawai Kishida)?

Apakah penyebab perbedaan ketahanan masing-masing varietas unggul terhadap serangan tungau merah (Tetranychus kanzawai Kishida)?

Pada umur berapakah intensitas kerusakan ubi kayu yang terserang tungau merah berada pada tingkat kerusakan terendah dan tertinggi untuk masing-masing varietas unggul?

TujuanMengetahui ketahanan varietas unggul ubi kayu yaitu Malang 1, Malang 4, Malang 6, dan

Darul Hidayah terhadap T. kanzawai.

HipotesisPenggunaan kultivar tahan merupakan salah satu cara pengendalian yang murah, mudah,

dan tidak mencemari lingkungan. Departemen Pertanian telah melepas sepuluh kultivar unggul ubi kayu. Sebanyak enam kultivar dimodivikasi tahan terhadap serangan tungau merah seperti Adira 1, Adira 2, Malang 1, Malang 4, Malang 6, dan Darul Hidayah (Sundari 2010). Penggunaan kultivar ubi kayu yang tahan mampu menurunkan intensitas kerusakan yang disebabkan oleh serangan tungau, menghambat reproduksi tungau, sehingga penggunaan kultivar tahan diharapkan dapat menekan kehilangan hasil. Oleh karena itu, eksplorasi kultivar tahan ubi kayu terhadap tungau merah menjadi penting, dengan harapan adanya informasi mengenai

Page 2: Kerangka Proposal Penelitian

kultivar tahan, sehingga dapat menjadi pertimbangan bagi petani dalam memilih kultivar ubi kayu yang akan ditanam dan dapat meningkatkan produktivitas ubi kayu, serta mampu meningkatkan kesejahtraan petani.

Metode

Penelitian dilaksanakan di Lahan Uji Coba & Peneltian Leuwikopo, Institut Pertanian Bogor, dan Laboratorium Bionomi dan Ekologi Serangga, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu varietas unggul ubi kayu lokal seperti Malang 1, Malang 4, Malang 6, dan Darul Hidayah yang diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (BALITKABI) Malang. Imago T. kanzawai yang digunakan untuk infestasi berasal dari tanaman ubi kayu yang ditanam di Laboratorium Bionomi dan Ekologi Serangga. Alat–alat yang digunakan yaitu kotak plastik untuk menyimpan tungau dari lapangan, mikroskop stereo, gunting, dan kuas.

Metode untuk penelitian diawali dengan penanaman ubi kayu. Batang ubi kayu dari masing-masing kultivar dipotong berukuran 20 cm, kemudian di tanam pada polibag berkapasitas 4 kg, dengan media tanam berupa tanah dan kompos dengan perbandingan 3:1 (v/v). Masing-masing varietas di tanam sebanyak 20 kali

Infestasi T. kanzawai pada Ubi Kayu. Sebanyak 15 imago betina tungau merah diinfestasikan pada daun ubi kayu berumur 1 bulan setelah tanam (BST). Kemudian, imago betina diinfestasikan pada permukaan bawah daun dengan menggunakan kuas. Daun yang diinfestasi adalah daun yang berada di bagian tengah kemudian daun yang telah diinfestasi diberi label.

Pengamatan intensitas kerusakan dilakukan setelah 1 minggu tanaman diinfestasi oleh T. kanzawai yaitu pada saat tanaman berumur 3 MST. Interval pengamatan dilakukan 1 minggu sekali dengan parameter yang diamati berupa intensitas serangan tungau pada 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 MST.

Biologi T. kanzawai pada Empat varietas unggul ubi kayu mencakup asal tungau yang digunakan untuk pengamatan biologi, Media percobaan yaitu pada cawan petri berdiameter 6 cm yang di dalamnya diletakkan busa plastik berdiameter 5 cm. Di atas busa diletakkan kapas berukuran 3 cm x 3 cm. Pada permukaan kapas diletakkan daun ubi kayu berukuran 2 cm x 2 cm dan pencatatan lama perkembangan dari setiap stadia tungau. Imago yang terbentuk dihitung dan dilihat nisbah kelaminya. Setelah menjadi imago pengamatan dilakukan setiap hari untuk mengetahui masa praoviposisi, oviposisi, pascaoviposisi, keperidian, serta lama hidup imago.

Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini yaitu rancangan acak kelompok (RAK). Intensitas kerusakan dan biologi tungau diolah dengan menggunakan Microsoft Office Excell 2010. Data dianalisis ragam menggunakan program Statistical Analysis System (SAS). Perlakuan yang berpengaruh kemudian diuji lanjut dengan menggunakan uji Duncan pada taraf nyata 5%.

B. Menyusun Garis Besar Usulan Penelitian (garis besar topik dan garis besar kalimat)

Page 3: Kerangka Proposal Penelitian

Latar belakang: Indonesia merupakan produsen ubi kayu yang menguasai 9% produksi dunia, 12% luas

panen, dan 77% produktivitasnya diatas rata-rata dunia (Saliem et al. 2011). Luas panen ubi kayu di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 1.1 juta ha (BPS 2014).

Meluasnya penanaman ubi kayu dapat disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya, ubi kayu dapat diusahakan baik pada lahan basah maupun lahan kering, tanaman ubi kayu bersifat toleran terhadap tingkat kesuburan tanah yang rendah, serta mampu berproduksi dan dapat tumbuh dengan baik pada kondisi lingkungan suboptimal dibandingkan dengan tanaman lain (Prihandana et al. 2007).

Persentase penggunaan ubi kayu di Indonesia pada tahun 2003 dari total produksi 19.4 juta ton, 75% digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan baik dikonsumsi langsung maupun melalui proses pengolahan, 13%-14% digunakan sebagai bahan baku industri, 2 % untuk pakan ternak, dan 5% tercecer (Indiati et al. 2010).

Ubi kayu merupakan salah satu sumber protein nabati, yang dapat menjadi sumber kekuatan pemerintah dalam mendorong pemasaran produk ubi kayu dalam bentuk bioetanol (Saliem et al. 2011).

Tungau merah (Tetranychus kanzawai Kishida) merupakan salah satu hama penting pada tanaman ubi kayu. Di Indonesia keberadaan tungau merah pertama kali ditemukan pada tahun 1915 yang menyerang pertanaman ubi kayu di Pulau Jawa (Khalsoven 1981). Indiati (2012) menyatakan bahwa serangan tungau merah pada ubi kayu dapat mempengaruhi ukuran dan kualitas umbi.

Tingginya serangan tungau merah pada ubi kayu dapat mengakibatkan terjadinya kehilangan hasil sebesar 20%-53%. Pada tingkat serangan tinggi kehilangan hasil dapat mencapai 95% (Prihandana et al. 2007).

Pengendalian terhadap tungau merah dapat dilakukan dengan berbagai cara baik secara kimia, biologi maupun kultur teknis. Secara kimia pengendalian ubi kayu banyak menggunakan akarisida. Salah satu akarisida yang digunakan sejak tahun 1920 yaitu akarisida berbahan aktif sulfur, bahan aktif sulfur efektif mengendalikan tungau, namun mengakibatkan fitotoksik pada tanaman (Jeppson et al. 1975).

Departemen Pertanian telah melepas sepuluh kultivar unggul ubi kayu. Sebanyak enam kultivar dimodivikasi tahan terhadap serangan tungau merah seperti Adira 1, Adira 2, Malang 1, Malang 4, Malang 6, dan Darul Hidayah. Penggunaan kultivar ubi kayu yang tahan mampu menurunkan intensitas kerusakan yang disebabkan oleh serangan tungau, menghambat reproduksi tungau, sehingga penggunaan kultivar tahan diharapkan dapat menekan kehilangan hasil (Sundari 2010).

Daftar pustaka

Page 4: Kerangka Proposal Penelitian

Indiati SW, Saleh N. 2010. Hama tungau merah Tetranychus urticae pada tanaman ubi kayu dan upaya pengendalianya. Buletin Palawija. 20:72-79.

Jeppson LR, Keifer HH, Barker EW. 1975. Mites Injourius to Economic Plants. California (US): University of California Press.

Khalsoven LGE. 1981. The Pets of Crops in Indonesia. van der Laan PA, penerjemah. Jakarta (ID): PT Ichtiar Baru-van Hoeve. Terjemahan dari: De Plagen van de Cultuurgawessen in Indonesie.

Prihandana R, Noerwijan K, Adinura PG, Setyaningsih D, Setiadi S, Hendroko R. 2007. Bioetanol Ubikayu: Bahan Bakar Masa Depan. Jakarta (ID): PT Agromedia Pustaka.

Saliem HP, Nurhayati S. 2011. Prespektif Ekonomi Global Kedelai dan Ubi Kayu Mendukung Swasembada. Jakarta (ID): Kementrian Pertanian.

Sundari T. 2010. Pengenalan Varietas Unggul dan Teknik BudidayaUbikayu (Materi Pelatihan Agribisnis bagi KMPH) Malang (ID): Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian.