kerangka arsitektur e-government nasional menggunakan pendekatan togaf

8

Click here to load reader

Upload: albaar-rubhasy

Post on 28-May-2015

2.457 views

Category:

Education


10 download

DESCRIPTION

Paper dimuat dalam Prosiding Call For Paper Munas Aptikom 2010, Bandung Agustus 2010.

TRANSCRIPT

Page 1: Kerangka Arsitektur E-Government Nasional Menggunakan Pendekatan TOGAF

KERANGKA ARSITEKTUR E-GOVERNMENT NASIONAL MENGGUNAKAN PENDEKATAN TOGAF: MEWUJUDKAN LAYANAN PRIMA BERBASIS TIK

Albaar Rubhasy1, Zainal A. Hasibuan2, Muhaemin3

1,3Program Studi Sistem Informasi STMIK-Indonesia, Jakarta

2Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Depok [email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak Banyak studi yang menyatakan bahwa TIK dapat meningkatkan kinerja dari suatu organisasi. Demikian pula halnya dalam konteks penerapan TIK untuk pelayanan publik yang sudah menjadi tugas pokok dari Pemerintah. Namun hingga saat ini, pemanfaatan TIK masih dirasakan kurang optimal. Permasalahan yang secara langsung dapat dirasakan antara lain seperti: administrasi kependudukan yang masih memerlukan waktu yang cukup lama (kepindahan penduduk), masih terjadinya duplikasi dalam pencatatan kependudukan, pencatatan data kependudukan yang dilakukan secara berulang-ulang (KTP, NPWP, PBB, Imigrasi, SKCK, dll.), dan masih banyak contoh lainnya yang berkaitan dengan pelayanan publik. Hal tersebut tentunya tidak akan terjadi jika masing-masing sistem dapat berkomunikasi dan saling berbagi data yang dibutuhkan. Akan tetapi untuk mewujudkan hal tersebut, tentunya dibutuhkan suatu arsitektur TIK yang komprehensif, yang dapat menjadi pedoman nasional dalam implementasi TIK. Kerangka Arsitektur e-Government Nasional (KAeGN) ini disusun melalui pendekatan TOGAF sebagai best practice dalam Enterprise Architecture. KAeGN bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan TIK di seluruh institusi Pemerintah untuk mewujudkan pelayanan prima berbasis TIK. Kata kunci: e-Government; TOGAF; Enterprise Architecture. Abstract Many studies show that ICT can improve the performance of an organization. Similarly, in the context of the application of ICTs for public services that have become the main tasks of the Government. But until now, the usage of ICT is still considered less than optimal. Problems which are directly perceived, such as: population administration still needs quite a long time (moving people), duplication in recording of residence, recording of demographic data by repeatedly (KTP, NPWP, PBB, Imigrasi, SKCK , etc.), and many other examples related to public service. It is certainly not going to happen if each system can communicate and share required data. But to realize this, of course, requires a comprehensive ICT architecture, which can become a national guideline in the implementation of ICT. National e-Government Architecture Framework (KAeGN) uses TOGAF as the best practice approach in Enterprise Architecture. KAeGN aims to optimize the usage of ICT in all government institutions to create ICT-based service excellence. Keywords: e-Government; TOGAF; Enterprise Architecture. 1. Pendahuluan

Pemerintah merupakan unsur terpenting dalam ketatanegaraan terutama dalam hal pelayanan publik yang merupakan salah satu tugas pokok pemerintah. Fungsi tersebut menjadi penting karena berhubungan erat dan berdampak terhadap pembangunan. Sebagai contoh, pelayanan pajak berkaitan dengan pendapatan negara yang secara langsung dialokasikan sebagai sumber dana untuk pembangunan; pelayanan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) berhubungan dengan kegiatan usaha/bisnis yang dapat meningkatkan perekonomian negara; bahkan pelayanan administrasi kependudukan pun memiliki dampak terhadap pembangunan karena berperan dalam penentu kebijakan pemerintah. Meskipun berbagai jenis layanan publik telah diupayakan oleh

pemerintah, tetapi di sisi lain, masyarakat mengharapkan adanya pelayanan yang cepat, tepat, serta akurat atau yang lebih dikenal dengan istilah layanan prima. Untuk mewujudkannya, tidak ada jalan lain kecuali melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). TIK merupakan suatu pemungkin atau enabler yang dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuannya, termasuk organisasi non-profit seperti institusi pemerintah. Beberapa manfaat TIK antara lain: meningkatkan transparansi, kinerja organisasi, akses terhadap informasi, dan sebagainya. Namun, hingga kini, pemanfaatan TIK untuk layanan publik masih dirasakan kurang optimal, sehingga berbagai permasalahan masih kerap terjadi.

Permasalahan utama dalam layanan publik yang masih dirasakan kurang optimal berkaitan dengan prinsip layanan prima. Masih ditemukan beberapa

Page 2: Kerangka Arsitektur E-Government Nasional Menggunakan Pendekatan TOGAF

Tabel 1. Tingkat kematangan dalam e-Government

Tingkat I

(initial) II

(automation) III

(optimization) IV

(reengineering) V

(transformation) Deskripsi TIK dimanfaatkan

secara ad hoc tanpa ada perencanaan yang matang

Mulai melakukan perubahan teknologi dari manual menjadi terotomasi melalui TIK

Merubah aplikasi dengan cara merasionalisasi struktur data dan proses

Merubah organisasi dengan cara merancang ulang struktur data dan proses

Mengubah organisasi dengan mentransformasi struktur data dan proses secara keseluruhan

Isu dalam manajemen Sistem Informasi (SI)

Berusaha menyelesaikan masalah yang muncul melalui SI

Berusaha memberdayakan SI agar terus dapat diterapkan

Mengendalikan biaya dan SDM SI

Mengoordinasi SI di seluruh organisasi

Memberdayakan SI untuk memenuhi kebutuhan seluruh pemangku kepentingan

Terminologi yang sejalan dengan pemanfaatan TIK

Ad hoc: setiap permasalahan yang sama diselesaikan dengan solusi TIK yang berbeda

Efisiensi: menyelesaikan permasalahan dengan cara yang sama, tetapi lebih cepat atau murah

Lebih efektif: mengerjakan dengan cara yang sama, tetapi lebih baik

Sangat efektif: mengerjakan dengan cara yang sama, tetapi dengan sangat baik

Transformasi: mengerjakan dengan cara yang baru atau inovatif

layanan yang dinilai tidak cukup cepat, misalnya seperti administrasi kependudukan yang masih memerlukan waktu yang cukup lama (kepindahan penduduk). Ada pula yang tidak akurat sehingga menghasilkan informasi yang kurang tepat, contohnya pada kasus pencatatan kependudukan. Pencatatan data kependudukan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan teknik yang berbeda-beda (KTP, NPWP, PBB, Imigrasi, SKCK, dll.) memungkinkan terjadinya duplikasi data, sehingga informasi yang dihasilkan menjadi kurang akurat. Hal tersebut tentunya tidak akan terjadi jika masing-masing sistem dapat berkomunikasi dan saling berbagi data yang dibutuhkan. Untuk lebih mengoptimalkan investasi TIK yang dilakukan oleh berbagai institusi pemerintah, dibutuhkan suatu arsitektur TIK yang dapat memfasilitasi komunikasi serta kolaborasi antar institusi. Oleh karena itu, pendekatan arsitektur TIK atau Enterprise Architecture (EA) dipandang penting dalam e-Government demi mewujudkan layanan publik yang prima. Dalam paper ini, arsitektur tersebut diberi nama “Kerangka Arsitektur e-Government Nasional” (KAeGN). Pendekatan arsitektur yang digunakan adalah pendekatan The Open Group Architecture Framework (TOGAF) sebagai best practice dalam penyusunan kerangka arsitektur TIK.

Ada beberapa bagian penting dalam proses penyusunan KAeGN. Berikut adalah alur penulisan paper ini: Bagian 2 berisi landasan teori mengenai e-Government, EA, serta TOGAF; Bagian 3 menjelaskan mengenai rancangan KAeGN; dan Bagian 4 merupakan bagian penutup dari paper yang berisi kesimpulan dan saran. Pertama-tama akan dijelaskan terlebih dahulu beberapa kajian literatur terkait. 2. Kajian Literatur

Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa teori, antara lain: e-Government, Enterprise Architecture, dan TOGAF. Berikut akan dipaparkan terlebih dahulu teori mengenai e-Government.

2.1 e-Government

Pada era informasi, TIK memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. TIK mampu mengubah paradigma seseorang dalam bekerja, termasuk pemanfaatan TIK dalam kegiatan pemerintahan yang lebih dikenal dengan istilah electronic government atau e-Government. Pemanfaatan TIK oleh pemerintah tak lain bertujuan untuk meningkatkan kinerja pemerintah. Beberapa manfaat yang diperoleh antara lain [1]: • meningkatkan efisiensi dan dapat menghemat

anggaran pemerintah (increased efficiency); • memfasilitasi pengambilan keputusan dalam

lokasi yang tersebar (decentralization); • meningkatkan transparansi dan mencegah KKN

(increased accountability); • menyediakan informasi mengenai kinerja

institusi untuk monitoring dan evaluasi sumber daya pemerintah (improved resource management); dan

• memfasilitasi informasi yang dibutuhkan dalam menumbuhkan pasar (marketization).

Kelima manfaat tersebut memotivasi banyak institusi pemerintah untuk menerapkan TIK di bidangnya masing-masing. Akan tetapi tidak mudah untuk mengubah pola pikir para pegawai untuk menggunakan TIK, terutama yang tidak “melek” TI atau non-IT literate. Di sini, dibutuhkan proses untuk mencapai kematangan dalam penerapan e-Government.

Ada lima tingkat kematangan dalam implementasi e-Government. Pada Tabel 1 dideskripsikan kelima tingkat kematangan yang diadaptasi dari [1] dan [2]. Pada tingkat yang paling awal, TIK hanya dimanfaatkan secara spontanitas untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul dalam organisasi. Kemudian, pada tingkat kedua, TIK sudah mulai dimanfaatkan dalam melakukan otomasi pada proses bisnis. Pada tingkat ketiga, dilakukan rasionalisasi struktur data dan proses untuk meningkatkan efektifitas kerja. Pada tingkat keempat, dilakukan perancangan ulang struktur data

Page 3: Kerangka Arsitektur E-Government Nasional Menggunakan Pendekatan TOGAF

dan proseskerja. Padtransformamemberikamencapai beberapa pdalam impl

Terdaprealitas atimplementadengan medari enam keenam permasalah• Inform

masih • Techno

terbatauntuk m

• Processeringk

• Peoplenegaramenjunkeutuh

• Peoplememiltermas

• Managnegaratersent

• Other berkem

Keenam pdalam penerealitas danjuga dapat sesuai denSelanjutnyaEnterprise 2.2 Enterp

Enterpberkaitan dpertama kaNamun, adini adalah b• Arsitek

suatu pengeminformteknolostrategdaya in

• Sebuahmetodeperanc

s untuk lebihda tingkat si struktur

an inovasi dalatingkat kematprinsip yang lementasi e-Gopat kesenjangaau perbedaanasi. Namun,

enggunakan ITPfaktor [3]. Bfaktor ter

hannya di negamation – inform

kurang diperhaology – infraas, misalnya kemenunjang alirsses – proses kali tidak konse: Objectives, a berkembangnjung tinggi n

han, kerahasiaae: Staffing andiki kemampu

suk kemampuagement and Sa berkembantralisasi; dan

resources: mmbang memilik

prinsip tersebuerapan e-Goven kondisi yangdiintegrasikan

ngan kondisi a akan dijelasArchitecture.

prise Architect

prise Architectudengan pengemali dipopulerkada berbagai defbeberapa definktur Teknolo

kerangka mbangan atau

masi yang aogi informasi b

gis organisasi nformasi. [5];h kesatuan koe, dan mode

cangan dan re

h meningkatkapaling tinggidata dan p

am bekerja. Tetangan tertinggharus dijadik

overnment. an antara ko

n antara perekeduanya d

POSMO modeBerikut ini akarsebut beserara-negara berkmasi kuantitatiatikan;

astruktur TIK etersediaan konran informasi; bisnis dalam

sisten dan dipolvalues and m

g memiliki nilai loyalitas, an, dan penghind skills – negarauan staf ya

an SI dan TIK; Structures – ng lebih h

money and timki anggaran yan

ut hendaknya ernment agar sg ada. Prinsip In dengan arsitek

sektor publikskan mengena

ture

ure merupakanmbangan arsitekan oleh John Zfinisi mengenaisi mengenai E

ogi Informasikerja terp

u pengelolaaada serta pbaru untuk me

dan manaje

oheren dari prel yang digunealisasi struktu

an efektifitas i, dilakukan

proses untuk entunya untuk gi, perlu ada kan pedoman

nseptual danncanaan dan

dapat diteliti el yang terdiri an dijabarkan rta contoh

kembang: f yang formal

yang sangat neksi internet

sektor publik litisasi; motivations –kultur yang kewenangan,

ndaran risiko;a berkembang ang terbatas,

organisasi di hirarkis dan

me – negara ng terbatas..

diperhatikan sesuai dengan ITPOSMO ini ktur TIK agar k yang ada.

ai pendekatan

n istilah yang ktur TIK yang Zachman [4].

ai EA. Berikut EA: i merupakan padu untuk an teknologi pengakuisisian encapai tujuan emen sumber

rinsip-prinsip, nakan dalam ur organisasi

perudan

• EA renckolausaprinsepaspdatamemope

• EA strufunfunTI bisn

Dari bebkesamaakomponfungsi menjadisuatu obanyak mengembertahanNamun,diimplem

Bansuatu pengemFramewFramewPlanninsuatu kkerangkpendekaFramewFramewArchitecArchiteckerangk

usahaan itu, pn infrastruktur [

merupakan cana induk yanaborasi antar

aha seperti tujunsip tata keloerti struktur ek otomatisasiabase, dan mungkinkan uerasi dan jaring

merupakan suktur, kongsional/partisigsi logikal, intyang diperluk

nis perusahaan

berapa definisian, yaitu EAnen-komponen

bisnis organii sesuatu yang

organisasi [9]. perusahaan be

mbangan arsin serta berko, ada banyak mentasi oleh onyak yang tela

pendekatan mbangan EA, work, the work (TOGAF)

g (EAP), dan lkerangka mer

ka yang lainnyatan yang diwork, Federawork (FEAF), cture Framewcture Framewka EA diilustras

Gambar 1. E

roses bisnis, s[6]; ekspresi lengkng bertindak sra aspek-aspeuan, visi, stratola; aspek oporganisasi, pri seperti sistem

infrastrukusaha seperti kgan [7]; suatu rencana, nfigurasi, , interface, tegrasi, teknolokan untuk me

n atau organisas

i di atas, dapat A mendeskrip

arsitektur unisasi. Karena

g krusial bagi kMenyadari a

erskala globaltektur merek

ompetisi dalampendekatan

organisasi. ah berusaha unt

atau kercontohnya

Open Group), the Enterprlainnya. Akan trupakan hasia. Contohnya turunkan darial EnterprisTreasury Info

work (TISAF), work (IAF). Bsikan pada Gam

Evolusi kerangka E

sistem informa

kap perusahaasebagai kekuatek perencanategi dan prinsiperasional bisnroses dan dam informasi d

ktur teknolokomputer, siste

cetak biru dpengelompokdata, protok

ogi, sumber daendukung fungsi [8].

dilihat ada suasikan mengen

ntuk mendukuitu, EA tel

keberlangsungarti penting E berusaha unt

ka agar dapm skala globEA yang dap

tuk merumuskrangka dala

the Zachmp Architecturise Architectutetapi dalam El turunan dEAP merupaki the Zachme Architecturmation System

dan IntegratBerbagai evolumbar 1.

EA [7]

asi,

an; tan aan ip-nis

ata; dan ogi em

ari kan kol, aya gsi

atu nai

ung lah gan EA, tuk pat

bal. pat

kan am an

ure ure EA,

ari kan an

ure ms ted usi

Page 4: Kerangka Arsitektur E-Government Nasional Menggunakan Pendekatan TOGAF

Dari berbmerupakanbanyak dig 2.3 TOGA

The OpTOGAF ditahun 19pengembantersebut terFrameworkyang dikemAmerika dikembangFebruari 20TOGAF mdirumuskanakan dijelaTOGAF.

The O

dalam pengADM (ArMetode termemiliki p2). Seluruhpada kebutdidasarkan arsitektur T

TOGApengembanOrganisasi,ini adalahtersebut: • Arsite

strategproseskeberla

bagai kerangn salah satu gunakan.

AF

Open Group Arikembangkan 995 sebagai ngan arsitekturrinspirasi oleh k for Informatmbangkan oleSerikat. Hing

gkan hingga ve009. Dalam pememiliki meton oleh para ahlaskan metode

Gambar 2. TO

Open Group mgembangan EArchitecture Dersebut terdiri

proses yang beh tahapan padtuhan organisa

pada prinsTOGAF. AF memilikingan arsitektu, Aplikasi, Da

h penjelasan

ektur Organisgi dan tujuan o-proses yangsungan org

gka yang adpendekatan

rchitecture Fraoleh the Open

best pracr TIK. Kerangthe Technical

tion Managemeh Departemengga kini, TOersi ke-9 yangengembangan ode tersendirili arsitektur TIKe pengembang

OGAF ADM [10]

merumuskan seA yang diberi nevelopment Mdari beberapa

ersifat iteratif (da TOGAF Aasi. Seluruh tasip-prinsip pe

i empat pur TIK, yaitata, dan Tekno

mengenai ke

sasi (AO) – morganisasi, tat

yang pentganisasi;

da, TOGAF yang paling

amework atau n Group pada ctice dalam gka arsitektur l Architecture

ment (TAFIM)n Pertahanan

OGAF sudah g dirilis pada arsitekturnya, i yang telah K. Berikut ini

gan arsitektur

ebuah metode nama TOGAF

Method) [10]. a tahap yang (lihat Gambar

ADM merujuk ahap tersebut engembangan

pilar dalam tu Arsitektur ologi. Berikut eempat pilar

mendefinisikan ta kelola, dan ting bagi

• Arsbiruinteberb

• Arsstrudata

• Arsberblunaimp

Keluaradomain kebijakapada AAantar apkeluaranhubungaterakhirperangkarsitektusejalan dipaparkprinsip StaffingInformaKemudiKeterkaITPOSM

I T P

O S

M O

Gam Karena generik konten berbagaitu, padkerangk

sitektur Apliku aplikasi Teraksi antara sibagai proses bisitektur Datauktur data logika dan manajemsitektur Teknbagai infrastruak serta japlementasi berb

an pada AO anorganisasi, pr

an, dan sumbA: aplikasi ge

plikasi, dan antn pada AD: dan dengan p, keluaran pa

kat keras, lunakur tersebut b

dengan prinkan pada SubbObjectives, P

g, dan Other Ration berkaitanian prinsip Tecaitan antara kMO diilustrasik

Processes

Inforrmation

Technology

Objectives

ManagementStaffingOther Resources

Inforrmation

mbar 3. Keterkaita

TOGAF mdalam pengemdari kerang

ai area, termasuda paper ini ka generik dalam

kasi (AA) – meTIK yang istem dan hubuisnis utama; a (AD) – mkal dan fisikal

men sumber datologi (AT) – muktur TIK (paringan) untbagai aplikasi u

ntara lain: deskroses bisnis, ser daya. Seda

enerik yang uttarmuka penggdata utama, suprogram globda AT antara

k, serta jaringanbeserta keluarnsip ITPOSMbagian 2.1. AOProcesses, sertResources. Sen erat denganchnology berkakeempat pilarkan pada Gamb

ARSITEKTUR O

ARSITEKTUR

ARSITEKTU

ARSITEKTUR T

Fungsi dan Doma

Proses B

Tata Kelola, Kebijakan,

Aplikasi (Perang

Antarmuka anta

Antarmuka Pe

Data Uta

Sumber D

Hubungan dengan P

Perangkat

Perangkat

Jaringa

an 4 pilar TOGAF

merupakan sembangan arsitegkanya dapat uk pada e-Gov

digunakan Tm penyusunan

enyediakan cetmenggambark

ungannya deng

mendeskripsikdari seluruh as

ta terkait; danmendeskripsikperangkat keratuk menunjautama.

kripsi fungsi dserta tata keloangkan keluartama, antarmuguna. Kemudiaumber data, dbal. Dan yaa lain: teknolon. Keempat pilrannya tentun

MO yang telO terkait dengta Manageme

edangkan prinsn AA dan Aaitan dengan Ar TOGAF dbar 3.

ORGANISASI

APLIKASI

R DATA

TEKNOLOGI

ain Organisasi

isnis

dan Sumber Daya

gkat Lunak)

ar Aplikasi

engguna

ama

Data

Program Global

Keras

Lunak

an

dan ITPOSMO

ebuah kerangektur TIK, ma

diadaptasi vernment. UntTOGAF sebagn KAeGN.

tak kan gan

kan set

kan as,

ang

dan ola, ran uka an,

dan ang ogi lar

nya lah gan nt, sip

AD. AT. dan

gka aka

di tuk gai

Page 5: Kerangka Arsitektur E-Government Nasional Menggunakan Pendekatan TOGAF

3. Kerangka Arsitektur e-Government Nasional

Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa keluaran dari keempat pilar TOGAF, yaitu Arsitektur Organisasi, Aplikasi, Data, dan Teknologi. Keempat komponen arsitektur tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dan harus sejalan antara satu komponen dengan yang lainnya. Berikut ini akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai Arsitektur Organisasi e-Government. 3.1 Arsitektur Organisasi

Keluaran pada AO antara lain: deskripsi fungsi dan domain organisasi, proses bisnis, serta tata kelola, kebijakan, dan sumber daya. Berikut ini akan dijelaskan secara umum mengenai fungsi dan domain berbagai institusi yang berperan dalam pelayanan publik. Fungsi dan Domain Organisasi Tujuan utama dari pemanfaatan TIK adalah untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas dalam bekerja. Namun, sebagai institusi yang bergerak pada sektor publik, TIK juga dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Oleh karena itu, dipandang penting bagi institusi pemerintah untuk membentuk sebuah jejaring dengan berbagai pemangku kepentingan, baik dengan institusi pemerintah lain, masyarakat, kalangan bisnis, serta lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM). Pada Tabel 2 dideskripsikan tiga fungsi dan domain utama dalam mewujudkan jejaring tersebut (diadaptasi dari [11]).

Tabel 2. Fungsi dan domain dalam e-Government

Fungsi Domain Institusi Administrasi (e-Administration)

Kependudukan Kemendagri, Dispenduk

Pelayanan publik (e-Citizens dan e-Sevices)

Perizinan Kemen ESDM, Kemelu, Kemenkum HAM, Kemenhut, Kemenkes, Kemen KP, Kemenkominfo, Kemen PU, Kemenbudpar, Kemenhub, Kemendiknas, Kemendag, Kemenperin, Kementan, Kemenhan, Kemensos, Kemennaker, dan berbagai dinas terkait

Perpajakan Kemenkeu, Dinas Perpajakan

Pengadaan barang dan jasa pemerintah

Seluruh institusi pemerintah

Keuangan negara Kemenkeu Peraturan dan kebijakan negara

Sekretariat Negara

Kemitraan (e-Society)

Seluruh domain pemerintah

Seluruh institusi pemerintah

Berikut adalah deskripsi singkat mengenai tujuan dari ketiga fungsi dalam e-Government: • Administrasi – bertujuan untuk meningkatkan

efisiensi pengeluaran negara untuk kegiatan administrasi;

• Pelayanan publik – bertujuan untuk menghubungkan antara pemerintah dengan publik; dan

• Kemitraan – bertujuan untuk membangun interaksi dengan seluruh pemangku kepentingan (pemerintah, binsis, dan masyarakat).

Dengan kehadiran ketiga fungsi tersebut, diharapkan jejaring pemerintah dapat diwujudkan. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai proses bisnis yang umum dilakukan dalam sektor publik. Proses Bisnis

Ada berbagai jenis proses bisnis yang dikerjakan oleh institusi pemerintah. Meskipun demikian, ada kesamaan di antara proses tersebut, terutama yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan pelayanan publik. Proses bisnis yang umum dilakukan yang terkait dengan pelayanan publik dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Proses pelayanan publik Proses dimulai dengan melakukan registrasi dengan cara melengkapi berbagai dokumen pendukung. Jika berkas lengkap, akan dilanjutkan dengan proses verifikasi berkas. Kemudian, jika lolos proses verifikasi, dilanjutkan dengan pencatatan serta pengesahan. Proses diakhiri dengan pembayaran administrasi (jika diperlukan). Akan tetapi, masih terdapat masalah dalam proses administrasi dan pelayanan publik.

Masalah yang seringkali terjadi adalah terjadinya proses administrasi yang dilakukan secara berulang-ulang, misalnya pada data kependudukan (nama, alamat, NIK, biometrik, dll.). Proses dapat dilakukan secara lebih efisien dan akurat dengan cara melakukan verifikasi data ke instansi terkait, misalnya ke Dinas Kependudukan untuk

Mulai

Selesai

Registrasi

Verifikasi

Pencatatan

Pengesahan

Berkas lengkap

Berkas tidak lengkap

Lolos verifikasi

Tidak lolos verifikasi

Pembayaran administrasi

Page 6: Kerangka Arsitektur E-Government Nasional Menggunakan Pendekatan TOGAF

memperolejika ada keantara instadibahas padijelaskan sumber day Tata Kelola

Tata sumber dkebijakan TKAeGN haNasional y(DETIKNApenerapan Kelola TIKproses-prosdan monitoTata Kelola5.

Gam Komponen1) Strukt

berperdan bpengelStruktuseluruh

2) Prosesuntuk kelola denganpengelrisiko.

Berikut ada• Perenc

identifinisiatimemen

• Manajmenan

• Realispemilihsistem

eh data penduderjasama dalamansi terkait. Unda bagian AAmengenai ta

ya e-Governme

a, Kebijakan, dkelola, kebij

daya TIK haTata Kelola TIKarus mengadapyang didorong AS) sebagai

tata kelola TK Nasional difses TIK melaloring & evaluaa TIK Nasiona

mbar 5. Model tata

n-komponen Mtur & Peran –an dalam pengbagaimana pelolaan proseur dan peran h proses tata kes – yaitu pro

memastikan dapat tercap

n: pencapailolaan sumbe

alah lingkup prcanaan Sistemfikasi kebutuhaif-inisiatif TIKnuhi kebutuhanjemen Belanj

ngani pengelolaasi Sistem –han, penetapaTIK, serta ma

duk. Hal ini dam berbagi data p

ntuk teknisnyaA dan AD. Selaata kelola, keent.

dan Sumber Dajakan, serta arus berpedomK Nasional. O

ptasi Model Tatoleh Dewan T

prinsip umTIK. Adapun fokuskan padalui mekanismeasi [12]. Modeal dapat dilihat

a kelola TIK nasio

Model tersebut a– yaitu elemen gelolaan proseemetaan peraes-proses TIK

tata kelola ielola TIK. oses-proses ya

bahwa tujuanpai, terutama ian tujuan er daya, dan

roses tata kelolm – Proses inan organisasi dK apa saja n organisasi terja/Investasi –aan investasi/b– Proses inian, pengemba

anajemen proye

apat dilakukan pendukung di

a, hal ini akan anjutnya akan ebijakan, dan

aya pengelolaan

man dengan leh karena itu ta Kelola TIK TIK Nasionalmum dalam

model Tata a pengelolaan e pengarahan

el keseluruhan pada Gambar

onal [12]

antara lain: apa saja yang

es-proses TIK annya dalam K tersebut. ni mendasari

ang ditujukan n utama tata

yang terkait organisasi,

manajemen

la: ni menangani dan formulasi

yang dapat rsebut. – Proses ini elanja TIK menangani: angan/akuisisi ek TIK

• Penopelayadiop

• Pempempen

Selanjutdari: • Keb

diteprountu

• MoevaumpketemenTIKkineinstpro

Karena pemerinStruktur

Tidorganisademikiasebagai walaupudalam okemudiapengemdan sebantar apArsitektakan dij 3.2 Ars

Kelaplikasipenggunmengen Aplikas

Adae-AdminDeskripAO. Sesecara lkonteksKAeGNdiagramkepentininstitusiPresidendan DET

ngoperasian Serasi TIK yanganan dan keperasikan meliharaan Simeliharaan asengoperasian sis

tnya mekanism

bijakan Umetapkan untukses TIK agar uk memenuhi k

onitoring danaluasi ditetapkpan balik atas ercapaian ndapatkan des

K digunakan erja inilah yantitusi atau audises TIK telah d

melibatkan ntah, maka perr dan Peran.

dak mudah asi dalam insan, peran Chie

fasilitator un tidak memiorganisasi. Sean menyep

mbangan, berbabagainya untukplikasi. Demitur Organisasielaskan menge

sitektur Aplik

luaran pada , antarmuka ana. Berikut ini

nai aplikasi dala

i a empat aplikanistration, e-C

psi dari keempaelanjutnya padlebih teknis d. Berikut ini m

N (lihat Gambm di atas mngan dalam Ki pemerintah, n/Kepala DaerTIKNAS.

Sistem – Proseg memberikan eamanan sist

istem – Proseet-aset TIK untem yang optim

me proses tat

mum – Kek memberikansebuah proses

kebijakan yang Evaluasi – an untuk mempengelolaan Tsebuah kinskripsi kinerja

indikator kinng akan dapat itor, untuk medilakukan deng

kolaborasi brlu diperkuat

untuk mengstitusi pemerief Informationdalam impl

iliki struktur seluruh CIO dipakati mengagai standar tk memastikan ikianlah penjei dalam KAeGenai Arsitektur

kasi

AA antara antar aplikasi, i akan dijelaskam e-Governm

asi utama dalamCitizen, e-Servat aplikasi telaha bagian ini a

dengan menggmerupakan diagbar 6). Entitas

merupakan seluKAeGN. Di da

publik, LSMrah, Organisa

es ini menangajaminan tingk

tem TIK ya

es ini menangantuk mendukumal.

ta kelola terd

bijakan umun batasan ats TIK dilakukg ditetapkan. Monitoring d

mastikan adanTIK yang berunerja. Unta setiap prosnerja. Indikat digunakan ol

engetahui apakgan baik.

banyak instanpada kompon

gubah struktintah. Meskipn Officer (CIOlementasi TIecara hirarkis i setiap instangenai metoteknologi, SOinteroperabilit

elasan mengenGN. Selanjutnr Aplikasi.

lain: deskripserta antarmu

kan secara umument.

m KAeGN, yaitvices, e-Socieh dijelaskan paakan dipapark

gunakan diagragram konteks ds eksternal pauruh pemangalamnya terdapM, bisnis, CIsi Internasion

ani kat ang

ani ung

diri

um tas

kan

dan nya upa tuk ses tor leh kah

nsi nen

tur un O) IK,

di nsi

ode OP, tas nai nya

psi uka um

tu: ty.

ada kan am ari

ada ku pat IO, nal,

Page 7: Kerangka Arsitektur E-Government Nasional Menggunakan Pendekatan TOGAF

Gambar 6. Diagram konteks KAeGN Institusi pemerintah merupakan aktor utama dalam e-Government, sehingga banyak informasi yang mengalir masuk serta keluar, seperti informasi administrasi yang diperoleh dari institusi lain, serta informasi publik yang harus disebarluaskan melalui website. Kemudian publik sebagai pihak yang dilayani, berhak untuk mendapatkan informasi publik yang dibutuhkan seperti informasi keuangan negara, peraturan pemerintah, dll. Selain itu, publik juga berkepentingan dalam proses pelayanan administrasi lainnya. LSM dan Organisasi Internasional di sini hanya bersifat sebagai pemantau kebijakan pemerintah, sebagai bahan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah. Kemudian, pihak bisnis dapat memanfaatkan informasi pengadaan barang dan jasa untuk menjalankan bisnisnya. Selain itu juga dapat memberikan masukan bagi pemerintah berdasarkan perpektif dari kalangan pebisnis. Seluruh informasi publik serta kelembagaan menjadi bahan evaluasi bagi Presiden ataupun Kepala Daerah dalam menyusun kebijakan pemerintah. Pihak yang terakhir adalah DETIKNAS yang merupakan institusi strategis yang berperan dalam penyusunan strategi dan kebijakan TIK nasional, dalam hal ini arah perkembangan e-Government nasional. Tentunya untuk memudahkan proses kolaborasi antar berbagai pemangku kepentingan dibutuhkan suatu antarmuka, baik aplikasi maupun pengguna. Berikutnya akan dijelaskan mengenai kedua antarmuka tersebut. Antarmuka Aplikasi dan Pengguna

Salah satu prinsip yang harus dipegang teguh dalam penerapan e-Government adalah mengenai interoperabilitas, yaitu suatu mekanisme yang mampu menjadikan suatu aplikasi maupun teknologi dapat saling berkomunikasi. Untuk itu, dibutuhkan antarmuka aplikasi untuk menjembatani komunikasi antar aplikasi dan antarmuka pengguna untuk menjembatani komunikasi antara aplikasi dengan pengguna. Yang perlu diperhatikan dalam penerapan kedua antarmuka tersebut antara lain: • Menggunakan sistem yang bersifat terbuka

(bukan berarti harus open source) untuk memastikan interoperabilitas;

• Menggunakan aplikasi berbasis web untuk mempermudah pengaksesan konten (misalnya: informasi publik, peraturan pemerintah, dll.).

• Antarmuka aplikasi dapat menggunakan web API (application programming interface) yang menggunakan XML untuk berkomunikasi dengan aplikasi lainnya.

• Antarmuka pengguna dapat digunakan berbagai web browser program, seperti Mozilla, Google Chrome, Opera, dll. sebagai web-based user interface.

Demikianlah penjelasan mengenai Arsitektur Aplikasi dalam KAeGN. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai Arsitektur Data. 3.3 Arsitektur Data

Keluaran pada AD antara lain: deskripsi mengenai data yang utama serta sumbernya, dan hubungan dengan program global. Berikut ini akan dijelaskan secara umum mengenai data utama dalam e-Government. Data Utama dan Sumber Data

Beberapa data utama yang digunakan dalam pelayanan publik antara lain: • Data kependudukan; • Informasi publik (misal: keuangan negara,

peraturan dan kebijakan, dll.); • Informasi kelembagaan (misal: profil, renstra,

kinerja institusi, dll.); • Prosedur (misal: pengurusan perizinan, paspor,

dll.); • Informasi pengadaan barang dan jasa.

Gambar 7. Model data logikal KAeGN Gambar 7 merupakan ilustrasi dari model data logikal dari berbagai data utama yang dibutuhkan dalam pelayanan publik. Seluruh data bersumber dari institusi pemerintah yang bersangkutan. Akan tetapi ada satu data utama yang menjadi kunci keberhasilan implementasi e-Government, yaitu data kependudukan. Data penduduk yang konsisten dan akurat dapat dimanfaatkan sebagai data pendukung

Page 8: Kerangka Arsitektur E-Government Nasional Menggunakan Pendekatan TOGAF

dalam pengambilan keputusan yang strategis. Selanjutnya akan dijelaskan hubungan antara data utama dengan Program Global. Hubungan dengan Program Global

Data utama dalam e-Government sangat erat kaitannya dengan program global, misalnya seperti Millenium Development Goals (MDGs). Data penduduk miskin hanya dapat diketahui melalui data kependudukan yang akurat. Selain itu, pemanfaatan TIK dalam mengakses informasi akan mendorong pencapaian target World Summit on Information Society (WSIS). Terakhir, penerapan KAeGN juga akan berdampak terhadap peningkatan peringkat e-Government Indonesia. Demikianlah penjelasan mengenai Arsitektur Data dalam KAeGN. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai Arsitektur Teknologi. 3.4 Arsitektur Teknologi

Keluaran pada AT mendeskripsikan solusi teknologi seperti perangkat keras, lunak, serta jaringan yang dapat mendukung keberlangsungan e-Government. Solusi teknologi yang diusulkan harus dapat dimanfaatkan untuk 5 hingga 7 tahun ke depan. Selain itu, informasi harus dapat diakses selain melalui komputer atau laptop. Di masa depan, konten dapat diakses melalui telepon seluler (m-Government) dan berbagai perangkat elektronik lainnya (u-Government). Ilustrasi arsitektur u-Government dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Arsitektur u-Government

Demikianlah pemaparan mengenai KAeGN berdasarkan keempat pilar TOGAF. Pada bagian selanjutnya akan ditutup dengan kesimpulan serta saran untuk pengembangan KAeGN di masa depan.

4. Penutup

Pada paper ini telah dipaparkan mengenai Kerangka Arsitektur e-Government Nasional (KAeGN) menggunakan pendekatan TOGAF sebagai best practice dalam Enterprise Architecture. Terdapat empat pilar utama dalam penyusunan KAeGN: Arsitektur Organisasi (AO), aplikasi (AA), data (AD), dan Teknologi (AT). Keluaran pada AO antara lain: deskripsi fungsi dan domain organisasi, proses bisnis, serta tata kelola, kebijakan, dan sumber daya. Keluaran pada AA antara lain: deskripsi aplikasi, antarmuka antar aplikasi, serta antarmuka pengguna. Keluaran pada AD antara lain: deskripsi mengenai data yang utama serta sumbernya, dan hubungan dengan program global. Terakhir, keluaran pada AT mendeskripsikan solusi teknologi seperti perangkat keras, lunak, serta jaringan yang dapat mendukung keberlangsungan e-Government. Keseluruhan kerangka ini dapat memberikan masukan dalam penerapan e-Government di Indonesia untuk mewujudkan layanan prima berbasis TIK.

Daftar Pustaka [1] Heeks, R., 2001, Reinventing Government in the

Information Age: International practice in IT-enabled public sector reform, London, Roultage.

[2] Paulk, M.C., Bill Curtis, Mary B. Chrissis, dan Charles V. Weber, 1993, Capability Maturity ModelSM for Software Version 1.1, Pittsburgh, Software Engineering Institute.

[3] Bhatnagar, S.C., 1990, Information Technology in Developing Countries, Amsterdam, Elsevier Science.

[4] Zachman, J.A., 1987, A Framework for Information Systems Architecture, IBM Systems Journal 21, no. 3, hlm: 31-53.

[5] US Government, 1996, IT Management Reform Act, tersedia di: http://www.cio.gov/Documents/ it_management_reform_act_Feb_1996.html.

[6] Lankhorst, M. dkk., 2005, Enterprise Architecture at Work: Modelling, Communication, and Analysis, Berlin, Springer.

[7] Schekkerman, J., 2004, How to Survive in the Jungle of Enterprise Architecture Frameworks 2nd ed, Trafford.

[8] Minoli, D., 2008, Enterprise Architecture A to Z, Boca Raton, CRC Press.

[9] The Open Group, 2004, Business Executive's Guide to IT Architecture, tersedia di: http://www.opengroup.org/bookstore/catalog/w043.htm.

[10] The Open Group, 2009, TOGAF Version 9, tersedia di: http://www.opengroup.org/ architecture/togaf9-doc/arch/

[11] Heeks, R., 2001, Building e-Governance for Development: A Framework for National and Donor Action, Manchester, Institute for Development Policy ad Management.

[12] Dewan TIK Nasional, 2007, Panduan Umum Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional.