kerangka acuan plebitis,ilo,isk dan decubitus

14
KERANGKA OPERASIONAL PEMANTAUAN KEJADIAN PHLEBITIS RS ISLAM SITI RAHMAH I. PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan profesionalisme, maka pelayanan keperawatan dituntut untuk memberikan pelayanan secara professional. Pelayanan keperawatan yang profesi diharapkan dapat dinilai melalui rendahnya angka kejadian infeksi luka infuse/ phlebitis pada penderita yang dilakukan pemasangan infuse. Untuk menilai keprofesionalisme tersebut, maka diadakan evaluasi pemantauan kejadian infeksi luka infuse/ phlebitis di unit rawat inap RS Islam Siti Rahmah. II. TUJUAN 2.1. Tujuan Umum : Untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dalam melaksanakan standar prosedur keperawatan pemasangan infus. 2.2. Tujuan umum : Untuk mendapatkan gambaran tingkat pencapaian terhadap mutu pelaksanaan standar prosedur pemasangan infus. 2.2.2. Untuk bahan pertimbangan dalam merevisi standar prosedur keperawatan yang telah ada. III. SASARAN Semua perawat pelaksana asuhan keperawatan di unit rawat inap IV. RUANG LINGKUP 4.1. Unit Minza 4.2. Unit Vip 4.3 Unit Nicu 4.4..Unit KB 4.5. Unit Arafah 4.6. Unit Perawatan Intensive

Upload: vivi-sefta-sary

Post on 12-Dec-2015

41 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

kerangka acuan inok

TRANSCRIPT

Page 1: Kerangka Acuan Plebitis,Ilo,Isk Dan Decubitus

KERANGKA OPERASIONAL PEMANTAUAN KEJADIAN PHLEBITISRS ISLAM SITI RAHMAH

I. PENDAHULUAN

Dalam rangka meningkatkan profesionalisme, maka pelayanan keperawatan dituntut untuk memberikan pelayanan secara professional. Pelayanan keperawatan yang profesi diharapkan dapat dinilai melalui rendahnya angka kejadian infeksi luka infuse/ phlebitis pada penderita yang dilakukan pemasangan infuse. Untuk menilai keprofesionalisme tersebut, maka diadakan evaluasi pemantauan kejadian infeksi luka infuse/ phlebitis di unit rawat inap RS Islam Siti Rahmah.

II. TUJUAN2.1. Tujuan Umum :

Untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dalam melaksanakan standar prosedur keperawatan pemasangan infus.

2.2. Tujuan umum : Untuk mendapatkan gambaran tingkat pencapaian terhadap mutu pelaksanaan

standar prosedur pemasangan infus. 2.2.2. Untuk bahan pertimbangan dalam merevisi standar prosedur keperawatan yang telah ada.

III. SASARAN Semua perawat pelaksana asuhan keperawatan di unit rawat inap

IV. RUANG LINGKUP4.1. Unit Minza4.2. Unit Vip4.3 Unit Nicu4.4..Unit KB4.5. Unit Arafah4.6. Unit Perawatan Intensive4.7. Unit Safa4.8. Unit Marwa

V. FREKUENSI DAN WAKTU Setiap hari dilaporkan 1 x / bulan

VI. PENANGGUNG JAWAB Ketua Komite Keperawatan

VII. METODA Observasi langsung pada penderita yang dilakukan pemasangan infuse yang mengalami infeksi selama perawatan di rumah sakit.VIII. PELAKSANA

Page 2: Kerangka Acuan Plebitis,Ilo,Isk Dan Decubitus

Pelaksana harian PPI ( IPCLN )

IX. MEKANISME KERJA9.1. Mengobservasi kejadian infeksi luka infus yang terjadi di ruamah sakit

pada penderita yang dipasang infuse oleh pelaksana harian PPI ( IPCLN ) dengan

mengisi formulir surveilans9.2. Laporan ditulis setiap hari pada formulir A 1 dan dikirim ke Komite Keperawatan pada bulan berikutnya. 9.3. Laporan yang masuk ke Komite Keperawatan akan direkap oleh Tim Pengendalian Mutu Keperawatan menggunakan formulir B1.9.4. Hasil rekap akan dianalisa dan dibuat rekomendasi oleh Tim Pengendalian Mutu Keperawatan dan Komite Keperawatan.9.5. Menyampaikan hasil rekap dan rekomendasi kepada Direktur Rumah Sakit, Manager unit terkait.

X. BENTUK EVALUASI10.1. Observasi langsung oleh pelaksana harian PPI ( IPCLN )10.2. Hasil observasi akan direkap setiap bulan dan dilaporkan ke Komite PPIRS10.3. Hasil rekap dari unit akan direkap oleh Tim Pengendalian Mutu

Keperawatan10.4. Hasil rekap akan dianaliasa dan dibuat rekomendasi untuk unit terkait10.5. Hasil analiasa dan rekomendasi akan disampaikan oleh Ketua Komite

Keperawatan kepada Direktur Rumah Sakit, Manager unit terkait.

KERANGKA OPERASIONAL PEMANTAUAN KEJADIAN DECUBITUSRS ISLAM SITI RAHMAH

Page 3: Kerangka Acuan Plebitis,Ilo,Isk Dan Decubitus

I. PENDAHULUANDalam rangka meningkatkan profesionalisme, maka pelayanan keperawatan dituntut untuk memberikan pelayanan secara professional. Pelayanan

keperawatan yang profesi diharapkan dapat dinilai melalui rendahnya angka kejadian decubitus pada penderita yang dilakukan yang dirawat dengan tirah baring.. Untuk menilai keprofesionalisme tersebut, maka diadakan evaluasi pemantauan kejadian decubitus di unit rawat inap Siti Rahmah. Dengan pemantauan tersebut akan direkomendasikan cara perawatan penderita tirah baring dan untuk merevisi SOP yang telah ada.

II. TUJUAN2.1. Tujuan Umum :

Untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dalam melaksanakan standar prosedur keperawatan pasien tirah baring.

2.2. Tujuan umum : 2.2.1. Untuk mendapatkan gambaran tingkat pencapaian terhadap mutu

pelaksanaan standar keperawatan pasien tirah baring 2.2.2. Untuk bahan pertimbangan dalam merevisi standar prosedur keperawatan yang telah ada.

III. SASARAN Semua perawat pelaksana asuhan keperawatan di unit rawat inap

IV. RUANG LINGKUP4.1. Unit VIP4.2. Unit NICU4.3 Unit MIZA4.4..Unit ARAFAH4.5. Unit SAFA4.6. Unit ICU4.7. Unit MARWA4.8. Unit KB

V. FREKUENSI DAN WAKTU Setiap hari dilaporkan 1 x / bulan

VI. PENANGGUNG JAWAB Ketua Komite Keperawatan

VII. METODA Observasi langsung pada penderita tirah baring selama perawatan di rumah sakit.

VIII. PELAKSANA Pelaksana harian PPI ( IPCLN )

Page 4: Kerangka Acuan Plebitis,Ilo,Isk Dan Decubitus

IX. MEKANISME KERJA9.1. Mengobservasi kejadian decubitus yang terjadi di ruamah sakit pada

penderita yang tirah baring oleh pelaksana harian PPI ( IPCLN ) dengan mengisi formulir surveilan9.2. Laporan ditulis setiap hari pada formulir A 1 dan dikirim ke Komite Keperawatan pada bulan berikutnya. 9.3. Laporan yang masuk ke Komite Keperawatan akan direkap oleh Tim Pengendalian Mutu Keperawatan menggunakan formulir B1.9.4. Hasil rekap akan dianalisa dan dibuat rekomendasi oleh Tim Pengendalian Mutu Keperawatan dan Komite Keperawatan.9.5. Menyampaikan hasil rekap dan rekomendasi kepada Direktur Rumah Sakit, Manager Keperawatan dan unit terkait.

X. BENTUK EVALUASI10.1. Observasi langsung oleh pelaksana harian PPI ( IPCLN )10.2. Hasil observasi akan direkap setiap bulan dan dilaporkan ke Komite Keperawatan10.3. Hasil rekap dari unit akan direkap oleh Tim Pengendalian Mutu

Keperawatan10.4. Hasil rekap akan dianaliasa dan dibuat rekomendasi untuk unit terkait10.5. Hasil analiasa dan rekomendasi akan disampaikan oleh Ketua Komite

Keperawatan kepada Direktur Rumah Sakit, Manager Keperawatan dan unit terkait.

Page 5: Kerangka Acuan Plebitis,Ilo,Isk Dan Decubitus

KERANGKA OPERASIONAL PEMANTAUAN KEJADIAN INFEKSI LUKA OPERASI RS ISLAM SITI RAHMAH

I. PENDAHULUANDalam rangka meningkatkan profesionalisme, maka pelayanan keperawatan dituntut untuk memberikan pelayanan secara professional. Pelayanan

keperawatan yang profesi diharapkan dapat dinilai melalui rendahnya angka kejadian infeksi luka operasi pada penderita yang dilakukan operasi.

Untuk menilai keprofesionalisme tersebut, maka diadakan evaluasi pemantauan kejadian decubitus di unit rawat inap Siti Rahmah. Dengan pemantauan tersebut akan direkomendasikan cara perawatanluka operasi dan untuk merevisi SOP yang telah ada.

II. TUJUAN2.1. Tujuan Umum :

Untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dalam melaksanakan standar prosedur keperawatan pasien luka operasi.

2.2. Tujuan umum : 2.2.1. Untuk mendapatkan gambaran tingkat pencapaian terhadap mutu

pelaksanaan standar keperawatan luka pasien operasi 2.2.2. Untuk bahan pertimbangan dalam merevisi standar prosedur keperawatan yang telah ada.

III. SASARAN Semua perawat pelaksana asuhan keperawatan di unit rawat inap

IV. RUANG LINGKUP4.1. Unit VIP4.2. Unit NICU4.3 Unit MIZA4.4..Unit ARAFAH4.5. Unit SAFA4.6. Unit ICU4.7. Unit MARWA4.8. Unit KB

V. FREKUENSI DAN WAKTU Setiap hari dilaporkan 1 x / bulan

VI. PENANGGUNG JAWAB Ketua Komite Keperawatan

VII. METODA Observasi langsung pada penderita yang memiliki luka operasi selama perawatan

Page 6: Kerangka Acuan Plebitis,Ilo,Isk Dan Decubitus

di rumah sakit.VIII. PELAKSANA Pelaksana harian PPI ( IPCLN )

IX. MEKANISME KERJA9.1. Mengobservasi kejadian infeksi luka operasi yang terjadi di rumah sakit

pada penderita yang dioperasi oleh pelaksana harian PPI ( IPCLN ) dengan

mengisi formulir surveilan9.2. Laporan ditulis setiap hari pada formulir A 1 dan dikirim ke Komite Keperawatan pada bulan berikutnya. 9.3. Laporan yang masuk ke Komite Keperawatan akan direkap oleh Tim Pengendalian Mutu Keperawatan menggunakan formulir B1.9.4. Hasil rekap akan dianalisa dan dibuat rekomendasi oleh Tim Pengendalian Mutu Keperawatan dan Komite Keperawatan.9.5. Menyampaikan hasil rekap dan rekomendasi kepada Direktur Rumah Sakit, Manager Keperawatan dan unit terkait.

X. BENTUK EVALUASI10.1. Observasi langsung oleh pelaksana harian PPI ( IPCLN )10.2. Hasil observasi akan direkap setiap bulan dan dilaporkan ke Komite Keperawatan10.3. Hasil rekap dari unit akan direkap oleh Tim Pengendalian Mutu

Keperawatan10.4. Hasil rekap akan dianaliasa dan dibuat rekomendasi untuk unit terkait10.5. Hasil analiasa dan rekomendasi akan disampaikan oleh Ketua Komite

Keperawatan kepada Direktur Rumah Sakit, Manager Keperawatan dan unit terkait.

KERANGKA OPERASIONAL PEMANTAUAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN KEMIH NOSOKOMIAL RSISLAM SITI RAHMAH

Page 7: Kerangka Acuan Plebitis,Ilo,Isk Dan Decubitus

I. PENDAHULUANDalam rangka meningkatkan profesionalisme, maka pelayanan keperawatan dituntut untuk memberikan pelayanan secara professional. Pelayanan

keperawatan yang profesi diharapkan dapat dinilai melalui rendahnya angka kejadian infeksi saluran kemih pada penderita yang dilakukan pemasangan kateter.

Untuk menilai keprofesionalisme tersebut, maka diadakan evaluasi pemantauan kejadian decubitus di unit rawat inap Siti Rahmah. Dengan pemantauan tersebut akan direkomendasikan cara perawatanluka operasi dan untuk merevisi SOP yang telah ada.

II. TUJUAN2.1. Tujuan Umum :

Untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dalam melaksanakan standar prosedur keperawatan pasien pemasangan kateter.

2.2. Tujuan umum : 2.2.1. Untuk mendapatkan gambaran tingkat pencapaian terhadap mutu

pelaksanaan standar keperawatan kateter 2.2.2. Untuk bahan pertimbangan dalam merevisi standar prosedur keperawatan yang telah ada.

III. SASARAN Semua perawat pelaksana asuhan keperawatan di unit rawat inap

IV. RUANG LINGKUP4.1. Unit VIP4.2. Unit NICU4.3 Unit MIZA4.4..Unit ARAFAH4.5. Unit SAFA4.6. Unit ICU4.7. Unit MARWA4.8. Unit KB

V. FREKUENSI DAN WAKTU Setiap hari dilaporkan 1 x / bulan

VI. PENANGGUNG JAWAB Ketua Komite Keperawatan

VII. METODA Observasi langsung pada penderita yang dilakukan pemasangan kateter yang

mengalami infeksi selama perawatan di rumah sakit.VIII. PELAKSANA Pelaksana harian PPI ( IPCLN )

IX. MEKANISME KERJA

Page 8: Kerangka Acuan Plebitis,Ilo,Isk Dan Decubitus

9.1. Mengobservasi kejadian infeksi saluran kemih nosokomial yang terjadi di rumah sakit pada penderita yang dipasang kateter oleh pelaksana

harian PPI ( IPCLN ) dengan mengisi formulir surveilan9.2. Laporan ditulis setiap hari pada formulir A 1 dan dikirim ke Komite Keperawatan pada bulan berikutnya. 9.3. Laporan yang masuk ke Komite Keperawatan akan direkap oleh Tim Pengendalian Mutu Keperawatan menggunakan formulir B1.9.4. Hasil rekap akan dianalisa dan dibuat rekomendasi oleh Tim Pengendalian Mutu Keperawatan dan Komite Keperawatan.9.5. Menyampaikan hasil rekap dan rekomendasi kepada Direktur Rumah Sakit, Manager Keperawatan dan unit terkait.

X. BENTUK EVALUASI10.1. Observasi langsung oleh pelaksana harian PPI ( IPCLN )10.2. Hasil observasi akan direkap setiap bulan dan dilaporkan ke Komite Keperawatan10.3. Hasil rekap dari unit akan direkap oleh Tim Pengendalian Mutu

Keperawatan10.4. Hasil rekap akan dianaliasa dan dibuat rekomendasi untuk unit terkait10.5. Hasil analiasa dan rekomendasi akan disampaikan oleh Ketua Komite

Keperawatan kepada Direktur Rumah Sakit, Manager Keperawatan dan unit terkait.

KERANGKA ACUAN LAPORAN DETEKSI DINI RS ISLAM SITI RAHMAH

I. PENDAHULUANDalam rangka meningkatkan profesionalisme, maka pelayanan keperawatan dituntut untuk memberikan pelayanan secara professional. Untuk menilai keprofesionalisme tersebut,maka diadakan evaluasi

pemantauan kejadian infeksi nosokomial di Rs Islam Siti Rahmah.

II. TUJUAN

Page 9: Kerangka Acuan Plebitis,Ilo,Isk Dan Decubitus

2.1. Tujuan Umum : Untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dalam melaksanakan deteksi dini infeksi nosokomial.

2.2. Tujuan umum : 2.2.1. Untuk mendapatkan gambaran tingkat pencapaian terhadap mutu

pelaksanaan standar keperawatan. 2.2.2. Untuk bahan pertimbangan dalam merevisi standar prosedur keperawatan yang telah ada.

III. SASARAN Semua perawat pelaksana asuhan keperawatan di unit rawat inap

IV. RUANG LINGKUP4.1. Unit VIP4.2. Unit NICU4.3 Unit MIZA4.4..Unit ARAFAH4.5. Unit SAFA4.6. Unit ICU4.7. Unit MARWA4.8. Unit KB

V. FREKUENSI DAN WAKTU Setiap hari ada kejadian infeksi nosokomial

VI. PENANGGUNG JAWAB Ketua Komite Keperawatan

VII. METODA Observasi langsung pada penderita yang dilakukan pemasangan kateter yang

mengalami infeksi selama perawatan di rumah sakit.

VIII. PELAKSANA Pelaksana harian PPI ( IPCLN )

IX. MEKANISME KERJA9.1. Mengobservasi kejadian infeksi nosokomial yang terjadi di

rumah sakit pada pasien oleh pelaksana harian PPI ( IPCLN ) dengan mengisi formulir surveilan

9.2. Laporan ditulis setiap hari pada formulir deteksi dini dan dikirim KPPI. 9.3. Laporan yang masuk ke KPPI akan direkap.9.4. Hasil rekap akan dianalisa dan dibuat rekomendasi oleh Tim KPPI dan Komite Keperawatan.9.5. Menyampaikan hasil rekap dan rekomendasi kepada Direktur Rumah Sakit, Manager Keperawatan dan unit terkait.

X. BENTUK EVALUASI10.1. Observasi langsung oleh pelaksana harian PPI ( IPCLN )

Page 10: Kerangka Acuan Plebitis,Ilo,Isk Dan Decubitus

10.2. Hasil observasi akan direkap setiap bulan dan dilaporkan ke Komite Keperawatan10.3. Hasil rekap dari unit akan direkap oleh Tim KPPI10.4. Hasil rekap akan dianaliasa dan dibuat rekomendasi untuk unit terkait10.5. Hasil analiasa dan rekomendasi akan disampaikan oleh Ketua Komite

Keperawatan kepada Direktur Rumah Sakit, Manager Keperawatan dan unit terkait.