kerangka acuan mobile klinik vct dan ims

Upload: puskesmas-denbar-ii

Post on 28-Feb-2018

782 views

Category:

Documents


33 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Kerangka Acuan Mobile Klinik Vct Dan Ims

    1/4

    KERANGKA ACUAN

    MOBILE KLINIK IMS DAN VCT

    I. PENDAHULUAN

    Perkembangan epidemi HIV-AIDS dan IMS di dunia telah

    menyebabkan HIV-AIDS menjadi masalah global dan merupakan salah

    satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Dalam rangka

    mempercepat akselerasi upaya penanggulangan HIV dan AIDS di

    Indonesia sangatlah penting untuk memadukan upaya pencegahandengan upaya pera!atan dukungan serta pengobatan dimana

    keduanya merupakan komponen penting dan saling melengkapi.

    "erdasarkan laporan #$AIDS %&&' menunjukkan bah!a orang

    dengan HIV(AIDS yang hidup )*+ juta orang de!asa ),% juta

    penderitaanak-anak diba!ah usia tahun berjumlah %) juta

    penderita.Sedangkan di ka!asan Asia Pasi/k terjadi peningkatan yang

    cukup tajam termasuk di Indonesia. 0Pedoman pengembangan jejaring

    layanan dukungan pera!atan dan pengobatan HIV(AIDS Dep-1es 2I

    Ditjen P%P3 %&&,4

    "erdasarkan laporan situasi perkembangan HIV dan AIDS di

    Indonesia sampai dengan )& 5uni %&& secara komulati6 jumlah kasus

    AIDS yang dilaporkan adalah %.,,& kasus yang berasal dari )%

    pro7insi dan )&& kabupaten(kota. 8ara penularan kasus AIDS komulati6

    dilaporkan melalui hubungan seks heteroseksual 0+*)94 Injecting

    Drug #ser atau ID# 0+&+94 hubungan seks sesama lelaki 0))94 dan

    perinatal 0%,94. 02encana operasional promkes dalam pengendalian

    HIV-AIDS1emenkes 2I %& 4.

    1ecenderungan menunjukkan bah!a Indonesia dalam !aktu dekat

    akan beresiko mengalami epidemi yang lebih besar. Peningkatan kasus

  • 7/25/2019 Kerangka Acuan Mobile Klinik Vct Dan Ims

    2/4

    penularan HIV di kalangan kelompok beresiko di beberapa daerah di

    Indonesia menjadi salah satu indikator potensi kenaikan yang cukup

    mengkha!atirkan. Dan ditambah ketidaktahuan akan perilaku beresiko

    tinggi penularan HIV dan IMS serta tidak pedulinya memeriksakan diri

    karena belum ada keluhan menyebabkan penularan IMS dan HIV akan

    semakin meningkat dan membongkar kasus-kasus HIV yg ada di

    ba!ah akan sulit dilakukan.

    II.LATAR BELAKANGProgram penanggulangan IMS dan HIV(AIDS telah berjalan di

    Indonesia kurang lebih selama %& tahun sejak ditemukannya kasus

    AIDS yang pertama pada *:,. 5umlah kasus kumulati6 HIV(AIDS di "ali

    mencapai ).'%kasus sampai dengan 6ebruari %&' dimana sebagian

    besar kasus terdapat di Denpasar sebanyak .))) 0+& 94 kasus.

    Hingga kini program penanggulangan telah berkembang pesat

    meliputi pencegahan hingga pengobatan pera!atan dan dukungan.

    Perkembangan program ini menunjukkan pula pemahaman yang lebih

    baik para penyelenggara dan pelaksana program terhadap persoalan

    IMS dan HIV(AIDS serta berkembangnya ragam besaran dan

    percepatan respon untuk mengatasinya.Akan tetapi penularan 7irus HIV terus meningkat estimasi yang

    dibuat belum bias tercapai ini menyatakan bah!a masih ada kasus-

    kasus yang belum terungkap. 1urangn disadarinya risiko penularan IMS

    dan HIV(AIDS oleh kelompok beresiko serta rendahnya kesadaran

    untuk mengetahui status HIVnya yang ditunjukkan dengan masih

    cukup besarnya kasus AIDS yang ditemukan pada stadium lanjut di2umah Sakit sehingga menyebabkan tingginya tingkat kematian kasus

    AIDS merupakan isu strategis yang digunakan sebagai sasaran respon

    pengendalian epidemi HIV dan AIDS.

  • 7/25/2019 Kerangka Acuan Mobile Klinik Vct Dan Ims

    3/4

    Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai penyakit

    menular ini melalui pendidikan dan ad7okasi masyarakat menjadi hal

    yang utama. ;ujuannya untuk mencegah penyebaran epidemi ini lebih

    luas lagi. 1alau tidak maka stigma diskriminasi dan ketidaktahuan

    akan tetap menjadi kendala bagi upaya penanggulangan lebih jauh.

    In6eksi Menular Se telah mempublikasikan suatu rekomendasi

    penatalaksanaan pasien IMS yang bersi6at paripurna yang secara luas

    berkaitan dengan? upaya pengnggulangan pencegahan dan program-

    program pera!atan untuk IMS dan in6eksi HIV.

    1eberadaan 7irus HIV dan AIDS telah menarik perhatian dunia

    terhadap penanggulangan dan pemberantasan IMS. ;erdapat kaitan

    erat antara penyebaran IMS dan penularan HIV baik IMS yang ulserati6

    maupun non ulserati6 telah terbukti menularkan HIV melalui

    hubungan sekual.

    Sebagian besar kasus HIV dan AIDS terjadi pada kelompok perilaku

    beresiko tinggi yang merupakan kelompok yang dimarjinalkan maka

    program-program pencegahan danpengendalian HIV dan AIDS

    memerlukan pertimbangan keagamaan adat-istiadat dan norma-

    norma masyarakat yang berlaku disamping pertimbangan kesehatan.

    Penularan dan penyebaran HIV dan AIDS sangat berhubungan dengan

    perilaku beresiko oleh karena itu pengendalian harus memperhatikan

    6aktor-6aktor yang berpengaruh tehadap perilaku tersebut. Pekerja seks

    baik langsung maupun tak langsung 0seperti @ ka6espadll4 adalah

    salah satu kelompok resiko tinggi penularan 7irus HIV. Mengingat

    !aktu kerja mereka lebih banyak di malam hari dan istirahat di siang

    hari maka jad!al untuk memeriksakan diri mereka sangat jarang

    dilakukan.

  • 7/25/2019 Kerangka Acuan Mobile Klinik Vct Dan Ims

    4/4

    Sehubungan dengan hal tersebut maka sangat diperlukan layanan

    mobile klinik IMS dan V8; untuk mengakomodir kebutuhan kelompok

    resiko seperti ini. Sehingga perkembangan HIV(AIDS di 1ota Denpasar

    akan bias ditekan. Pengungkapan kasus sedini mungkin sehingga

    sesegera mungkin dapat ditanggulangi sekaligus membantu

    pencegahan penularan kepada masyarakat lain.

    III. TUJUANa. Memperluas upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDSb. Mempermudah masyarakat untuk mendapatkan akses ke semua

    layanan baik in6ormasi edukasi terapi atau dukungan psikososialc. Meningkatkan penemuan kasus sedini mungkind. Meningkatkan upaya pemberian terapi sesegera mungkine. Meningkatkan kualitas layanan 8V; dan IMS di Puskesmas

    IV. PESERTAa. ;okoh kunci tempat yang akan di mobileb. Petugas( ;im dari Puskesmasc. Petugas 3apangan

    V. TEMPATa. ;empat-tempat kelompok resiko tinggi spt @ ka6e spa lokalisasi dll.b. Di masyarakat umum bila dibutuhkan

    VI. WAKTUPaling tidak )-' bulan sekali atau se!aktu-!aktu bila ada permintaan.

    VII.