keputusan menteri perhubungan republik...
TRANSCRIPT
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KM 1 TAHUN 2020
TENTANG
BATAS-BATAS DAERAH LINGKUNGAN KERJA DAN
DAERAH LINGKUNGAN KEPENTINGAN
PELABUHAN MAMUJU PROVINSI SULAWESI BARAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2008 tentang Pelayaran dan Peraturan Pemerintah
Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 64 Tahun 2015, untuk kepentingan
penyelenggaraan pelabuhan ditetapkan Daerah
Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan
pelabuhan;
b. bahwa batas-batas Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah
Lingkungan Kepentingan pelabuhan umum sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, untuk Pelabuhan Pengumpul
ditetapkan oleh Menteri Perhubungan setelah mendapat
rekomendasi dari Gubernur/Walikota mengenai
kesesuaian dengan tata ruang wilayah Provinsi dan Kota;
c. bahwa ...
- 2 -
Mengingat
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Menteri Perhubungan tentang Batas-Batas
Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan
Kepentingan Pelabuhan Mamuju;
: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4849);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5070) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun
Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5731);
3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
4. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62
Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Unit Penyelenggara Pelabuhan sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 77 Tahun 2018 tentang
Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor KM 62 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1184);
Memperhatikan ...
- 3 -
M emperhatikan :
Menetapkan
PERTAMA
1. Surat Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Nomor
3400/1712/VII/2019 tanggal 17 Juli 2019 tentang
Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Mamuju dengan Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Barat;
2. Surat Bupati Kabupaten Mamuju Nomor
552.3/1065/VI/2019 tanggal 28 Juni 2019 tentang
Kesesuaian Pelabuhan Mamuju dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Mamuju;
MEMUTUSKAN:
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG BATAS-
BATAS DAERAH LINGKUNGAN KERJA DAN DAERAH
LINGKUNGAN KEPENTINGAN PELABUHAN MAMUJU
PROVINSI SULAWESI BARAT.
Batas-batas Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan
Kepentingan Pelabuhan Mamuju Provinsi Sulawesi Barat
adalah sebagai berikut:
a. Batas - Batas Daerah Lingkungan Kerja (DLKr)
Daratan Pelabuhan Mamuju yang luasnya lebih
kurang 6.718 m2 (enam ribu tujuh ratus delapan bêlas
meter persegi), yang terdiri dari Fasilitas Pokok dan
Fasilitas Penunjang, yang dimulai dari titik A yang
berada di sebelah kanan Gerbang Masuk Pelabuhan
Mamuju, berbatasan dengan Jalan Yos Sudarso pada
koordinat pada titik koordinat geografis:
2° 40’ 5,64" LU
118° 53' 38,10" BT
selanjutnya ditarik garis lurus ke arah Barat Daya
sampai pada titik B yang terletak di sebelah kiri
Gerbang Masuk Pelabuhan Mamuju, berbatasan
dengan Jalan Yos Sudarso berdekatan dari titik A
pada koordinat:
2° 40' 5,73" LU
118° 53' 37,97" BT
selanjutnya ...
- 4 -
selanjutnya ditarik garis lurus menyusuri pagar
pelabuhan ke arah Barat Daya sampai pada titik C
yang terletak di sudut kiri pagar sisi selatan
Pelabuhan Mamuju berbatasan dengan Jalan Yos
Sudarso pada koordinat:
2° 40' 6.45" LU
118° 53' 36,94" BT
selanjutnya ditarik garis lurus menyusuri pagar
pelabuhan ke arah Barat Laut sampai di titik D yang
terletak di belakang area parkir alat berat sudut kiri
pagar sisi barat Pelabuhan Mamuju berbatasan
dengan area reklamasi pada sebelah kiri dan pada
koordinat:
2° 40' 4,76" LU
118° 53' 35,87" BT
selanjutnya ditarik garis lurus menyusuri pagar
pelabuhan ke arah timur laut sampai di titik E yang
terletak di sudut sisi kiri sebelah selatan Trestle
bersebelahan dengan Shelter Penumpang pada
koordinat:
2° 40' 3.98" LU
118° 53’ 37,16" BT
selanjutnya ditarik garis lurus menyusuri Trestle ke
arah Barat Laut sampai pada titik F yang terletak di
sudut kiri Trestle sebelah barat berbatasan dengan
Dermaga pada koordinat:
2° 40' 1.73" LU
118° 53' 35,73" BT
selanjutnya ditarik garis lurus ke arah Barat Daya
menyusuri dermaga sampai pada titik G yang berada
di sudut sisi kiri sebelah selatan Dermaga Pelabuhan
Mamuju pada koordinat:
2° 40' 2.42" LU
118° 53' 34,66" BT
selanjutnya ...
- 5 -
selanjutnya ditarik garis lurus ke arah Barat Laut
menyusuri sisi kiri dermaga sampai di tiik H yang
terletak di sudut sisi kiri sebelah barat Dermaga
Pelabuhan Mamuju pada koordinat:
2° 40' 2.16" LU
118° 53' 34,50" BT
selanjutnya ditarik garis lurus ke atah Timur Laut
menyusuri sisi depan dermaga sampai pada titik I
yang terletak di sudut sisi kanan sebelah Barat
Dermaga Pelabuhan Mamuju pada koordinat:
2° 40' 1.11" LU
118° 53' 36,12" BT
selanjutnya ditarik garis lurus ke arah Tenggara
menyusuri sisi dermaga sampai pada titik J yang
terletak di sudut sisi kanan Dermaga Pelabuhan
Mamuju pada koordinat:
2° 40' 1.37" LU
118° 53' 36,29" BT
selanjutnya ditarik garis lurus ke arah Barat Daya
menyusuri dermaga sampai di titik K yang terletak di
sudut sisi kanan Trestle sebelah selatan berbatasan
dengan Dermaga pada koordinat:
2° 40' 1.60" LU
118° 53' 35" BT
selanjutnya ditarik garis ke arah Tenggara menyusuri
Trestle sampai pada titik L yang terletak di sudut
Trestle sebelah selatan pada koordinat:
2° 40' 3.85" LU
118° 53' 37,35" BT
selanjutnya ...
- 6 -
selanjutnya ditarik garis lurus ke arah Timur Laut
sampai pada titik M yang terletak di sudut kanan
pagar sisi barat Pelabuhan Mamuju berbatasan
dengan PPI Kasiwa pada koordinat:
2° 40' 3.62" LU
118° 53' 37,71" BT
selanjutnya ditarik garis lurus ke arah Tenggara
sampai pada titik N yang terletak di sudut kanan
pagar Pelabuhan Mamuju berbatasan dengan area
darat PPI Kasiwa pada koordinat:
2° 40' 5.24" LU
118° 53' 38,71" BT
selanjutnya ditarik garis lurus menyusuri pagar ke
arah Barat Daya sampai kembali pada titik A yang
berada di sebelah kanan Gapura Masuk Pelabuhan
Mamuju.
selanjutnya untuk batas DLKr Darat memutus pada
jalan arteri dan dimulai dari titik O yang terletak di
sudut kanan pagar Depan Kantor UPP Pelabuhan
Mamuju berbatasan dengan Jalan Yos Sudarso pada
koordinat:
2° 40’ 5.50" LU
118° 53' 39,17" BT
selanjutnya ditarik garis lurus ke arah Tenggara
menyusuri dinding pagar Kantor UPP Mamuju sampai
di titik P yang terletak di sudut sisi kanan pagar
belakang Kantor UPP Pelabuhan Mamuju berbatasan
perumahan warga pada koordinat:
2° 40’ 5.99" LU
118° 53' 39,43" BT
selanjutnya
- 7 -
selanjutnya ditarik garis lurus ke arah Barat Daya menyusuri dinding pagar belakang Kantor UPP Mamuju sampai di titik Q yang terletak di sudut sisi kiri pagar belakang Kantor UPP Pelabuhan Mamuju berbatasan perumahan warga pada koordinat:
2° 40' 6.42" LU 118° 53’ 38,81" BT
selanjutnya ditarik garis lurus ke arah Barat Laut menyusuri dinding pagar Kantor UPP Mamuju sampai pada titik R yang terletak di sudut sisi kiri pagar depan Kantor UPP Pelabuhan Mamuju berbatasan Jalan Yos Sudarso pada koordinat:
2° 40' 5.93" LU 118° 53' 38,55" BT
selanjutnya ditarik garis lurus ke arah Timur Laut menyusuri pagar Kantor UPP Mamuju sampai kembali pada titik O.
b. Batas - Batas Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) Perairan Pelabuhan Mamuju yang luasnya lebih kurang 96 Ha (sembilan puluh enam Hektar), dimulai dari titik A l yang terletak di sudut sisi kiri area reklamasi lahan kosong di muara sungai Bonepas pada koordinat:
2° 40' 25.87" LU 118° 53' 4,47" BT
selanjutnya ditarik garis lurus ke arah Barat sampai di titik B1 yang berada di perairan laut sebelah barat Pelabuhan Mamuju pada koordinat:
2° 40' 5.70" LU 118° 52’ 50,51" BT
selanjutnya ditarik garis lurus ke arah timur sampai di titik Cl yang berada di perairan laut tepatnya di SBNP RS alur pelabuhan Mamuju berdekatan dengan Pipa Air bawah laut pada koordinat:
2° 39' 46.58" LU 118° 53' 8,11" BT
selanjutnya
- 8 -
selanjutnya ditarik garis lurus ke arah Tenggara
sampai di titik D1 yang berada di perairan laut sebelah
utara Pelabuhan Mamuju berdekatan dengan KR 2.5
pada koordinat:
2° 39' 54.69" LU
118° 53' 39,07" BT
selanjutnya ditarik garis lurus ke arah Tenggara
sampai di titik El yang berada di sebelah kanan
PPI Kasiwa berdekatan dengan sudut kanan pagar
pada koordinat:
2° 40' 1.63" LU
118° 53' 39,07" BT
selanjutnya ditarik garis menyusuri batas PPI Kasiwa
menuju ke arah selatan sampai pada titik Fl yang
terletak di sudut sebelah kiri PPI Kasiwa pada
koordinat:
2° 40' 2.64" LU
118° 53’ 37,42" BT
selanjutnya menuju arah Barat menyusuri trestle dan
dermaga Pelabuhan Mamuju sampai pada titik G1
yang terletak di sudut kanan pagar belakang
Reklamasi Pembangunan Mail pada koordinat:
2° 40' 3.85" LU
118° 53' 34,47" BT
selanjutnya menuju ke arah barat menyusuri tanggul
area reklamasi sampai pada titik H1 yang terletak di
sudut kiri pagar belakang Reklamasi Pembangunan
Mail berdekatan dengan sisi kanan pantai Manakara
Mamuju pada koordinat:
2° 40' 10.18" LU
118° 53' 25,06" BT
selanjutnya ...
- 9 -
KEDUA
selanjutnya menuju ke arah Barat menyusuri tanggul
area reklamasi pantai Manakara sampai pada titik II
yang terletak di sudut kanan lahan kosong area
reklamasi sebelah kiri anjungan Pantai Manakara
pada koordinat:
2° 40' 15.20" LU
118° 53' 17,75" BT
selanjutnya ditarik garis menyusuri tanggul area
reklamasi melewati hôtel D’Maeleo Mamuju sampai
kembali ke titik Al.
: Batas-batas Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp)
Pelabuhan Mamuju yang luasnya lebih kurang 89 Ha (delapan
puluh sembilan Hektar), dimulai dari titik AA yang terletak di
sudut sisi kiri pagar area reklamasi dekat Muara Sungai
Bonepas bersebelahan dengan jembatan baru pada koordinat:
2° 40' 28r40" LU
118° 53' 6,15" BT
selanjutnya ditarik garis ke arah Barat Daya menyusuri
area pesisir reklamasi jalan arteri sampai pada titik BB
yang terletak di pesisir pada koordinat:
2° 40' 36.48" LU
118° 52’ 55,05" BT
selanjutnya ditarik garis Jurus ke arah Barat Laut sampai
di titik CC yang berada di perairan laut sebelah Barat
Pelabuhan Mamuju pada koordinat:
2° 39' 45.19" LU
118° 52’ 19,96" BT
selanjutnya ...
I
KETIGA
KEEMPAT
10 -
selanjutnya ditarik garis lurus ke arah Timur Laut
sampai di titik DD yang berada di pesisir daerah Tanjung
Kaning Pulau Karampuang pada koordinat:
2° 39' 9.01" LU
118° 53' 12,22" BT
selanjutnya ditarik garis lurus ke arah Selatan sampai di
titik EE yang berada di perairan laut, tepatnya SBNP RS
alur Pelabuhan Mamuju pada koordinat:
2° 39' 46.58" LU
118° 53' 18,11" BT
selanjutnya ditarik garis lurus ke arah Barat Daya
sampai di titik FF yang berada di perairan laut sebelah
barat Pelabuhan Mamuju (titik DLKr Perairan Bl) pada
koordinat:
2° 40’ 5.70" LU
118° 52' 50,51" BT
selanjutnya ditarik garis lurus ke arah Selatan sampai
kembali di titik AA.
: Batas-batas Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah
Lingkungan Kepentingan Pelabuhan Mamuju sebagaimana
dimaksud dalam Diktum PERTAMA dan Diktum KEDUA
tergambar pada peta terlampir sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
: Areal tanah yang merupakan Daerah Lingkungan Kerja
Daratan Pelabuhan dapat diberikan Hak Pengelolaan atas
tanah kepada Kementerian Perhubungan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
KELIMA: ...
-11 -
KELIMA
KEENAM
: Dalam pemberian Hak Pengelolaan atas tanah sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KEEMPAT, Kementerian
Perhubungan diwajibkan:
a. membebaskan tanah yang masih dikuasai oleh pihak
ketiga yang terletak di dalam Dacrah Lingkungan Kerja
Daratan Pelabuhan;
b. membentuk Panitia Penunjuk Batas Daerah Lingkungan
Kerja Daratan Pelabuhan yang terdiri atas Kementerian
Perhubungan melalui Unit Penyelenggara Pelabuhan
Mamuju, Badan Pertanahan Nasional setempat dan
Pemerintah Daerah, berdasarkan titik koordinat geografis
pada peta sebagaimana dimaksud Diktum PERTAMA
yang dalam pelaksanaannya dimungkinkan adanya
penyesuaian dengan keadaan lapangan;
c. mendaftarkan areal tanah yang merupakan Daerah
Lingkungan Kerja Daratan Pelabuhan untuk memperoleh
Hak Pengelolaan atas tanah, setëlah dilakukan
pembebasan tanah yang dikuasai oleh pihak ketiga
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
: Hak Pengelolaan tersebut pada Diktum KEEMPAT, sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
memberi wewenang kepada Kementerian Perhubungan
melalui Unit Penyelenggara Pelabuhan Mamuju untuk:
a. merencanakan peruntukan dan penggunaan tanah yang
bersangkutan;
b. menggunakan tanah tersebut untuk keperluan
pelaksanaan usahanya; dan
c. menyerahkan ...
- 12 -
c. menyerahkan bagian-bagian dari tanah tersebut kepada
pihak ketiga menurut persyaratan yang ditentukan oleh
Kementerian Perhubungan melalui Unit Penyelenggara
Pelabuhan Mamuju yang meliputi segi - segi peruntukan,
penggunaan, jangka waktu dan keuangannya dengan
ketentuan bahwa pemberian hak atas tanah kepada
Pihak Ketiga tersebut dilakukan oleh pejabat Badan
Pertanahan Nasional sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
KETUJUH : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 Januari 2020
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BUDI KARYA SUMADI
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada:.1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;2. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi;3. Menteri Dalam Negeri;4. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;5. Menteri Keuangan;6. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional;7. Kepala Badan Pemeriksa Keuangan;8. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;9. Kepala Staf Angkatan Laut;10. Gubernur Provinsi Sulawesi Barat;11. Bupati Kabupaten Mamuju;12. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal dan Direktur Jenderal
Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan;13. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Mamuju.