keputusan menteri perhubungan republik indonesia...
TRANSCRIPT
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KM 50 TAHUN 2019
TENTANG
PENETAPAN PERAIRAN WAJIB PANDU KELAS I PADA PERAIRAN TANAH
MERAH (TERMINAL LNG TANGGUH) DAN PERAIRAN PULAU AMUTU BESAR
PELABUHAN BINTUNI DI TELUK BINTUNI, PROVINSI PAPUA BARAT
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa alur-pelayaran di Teluk Bintuni tepatnya
Terminal LNG Tangguh yang berada di wilayah
kerja Kantor Unit. Penyelenggara Pelabuhan
Bintuni telah ditetapkan sebagai perairan wajib
pandu Kelas I melalui Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor KM 317 Tahun 2009 tentang
Penetapan Kelas Perairan Wajib Pandu pada
Terminal Khusus LNG Tangguh di Desa Tanah
Merah, Kecamatan Bao, Kabupaten Teluk Bintuni,
Provinsi Papua Barat;
b. bahwa terdapat pengembangan efektivitas
kegiatan kapal di Terminal LNG Tangguh Tanah
Merah dan kegiatan kapal berlabuh dengan alih
muât kapal (transhipment) di perairan Pulau
Amutu Besar Teluk Bintuni;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan
tentang Penetapan Perairan Wajib Pandu Kelas I
pada Perairan Tanah Merah (Terminal LNG
Tangguh) dan Perairan Pulau Amutu Besar
Pelabuhan Bintuni di Teluk Bintuni, Provinsi
Papua Barat;
- 3 -
6. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 nomor 8);
7. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62
Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan
sebagaimana beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor PM 77
Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga atas
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62
Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
1184);
9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25
Tahun 2011 tentang Sarana Ban tu Navigasi-
Pelayaran;
10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 93
Tahun 2014 tentang Sarana Ban tu dan Prasarana
Pemanduan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2033);
11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57
Tahun 2015 tentang Pemanduan dan Penundaan
Kapal (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 390);
12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122
Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Perhubungan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1756);
- 4 -
Memperhatikan
Menetapkan
PERTAMA
Surat Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor
A.71/AL.328/DJPL tanggal 23 Januari 2019 perihal
Revisi Penetapan Perairan Wajib Pandu Kelas I
Terminal Khusus LNG Tangguh Bintuni;
MEMUTUSKAN:
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
PENETAPAN PERAIRAN WAJIB PANDU KELAS I PADA
PERAIRAN TANAH MERAH (TERMINAL LNG
TANGGUH) DAN PERAIRAN PULAU AMUTU BESAR
PELABUHAN BINTUNI DI TELUK BINTUNI, PROVINSI
PAPUA BARAT.
Menetapkan perairan Tanah Merah (Terminal LNG
Tangguh) pada Pelabuhan Bintuni di Teluk Bintuni
Provinsi Papua Barat sebagai perairan wajib pandu
Kelas I meliputi perairan pelayaran yang dibatasi oleh
garis lurus dan sepanjang garis pantai yang
menghubungkan titik koordinat sebagai berikut:
Titik A : 02° 38' 00.00" LS / 132° 56’ 00.00" BT;
(Sagan)
Titik B : 02° 36' 00.00" LS / 132° 54' 30.00" BT;
Titik C : 02° 27' 30.00" LS / 133° 01' 00.00" BT;
Titik D : 02° 21’ 00.00" LS / 133° 04' 00.00" BT;
Titik E : 02° 21' 00.00" LS / 133° 17' 00.00" BT;
Titik F : 02° 26' 30.00" LS / 133° 18' 00.00" BT;
(Tanjung Tegenarategeh)
dan sepanjang garis pantai ke arah Barat melewati
Tanjung Tagopah, Terminal LNG Tangguh, Tanah
Merah, Tanjung Umomo sampai kembali ke Titik A
(Sagan).
- 5 -
KEDUA
Titik koordinat naik turun pandu (Pilot Boarding Ground):02° 31' 13.16" LS / 133° 35' 52.68" BT.
: Menetapkan perairan Pulau Amutu Besar pada Pelabuhan Bintuni di Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat sebagai perairan wajib pandu Kelas I meliputi perairan pelayaran yang dibatasi oleh garis lurus dan sepanjang garis pantai yang menghubungkan titik koordinat sebagai berikut:
Titik A : 02° 30' 00.00" LS / 133° 37' 00.00" BT;Titik B : 02° 31' 30.00" LS / 133° 36' 00.00" BT;Titik C : 02° 31' 30.00" LS / 133° 34' 00.00" BT;Titik D : 02° 25' 00.00" LS / 133° 27' 00.00" BT;Titik E : 02° 21' 00.00" LS / 133° 27' 00.00" BT;Titik F : 02° 21' 00.00" LS / 133° 27' 00.00" BT;Titik G : 02° 26’ 30.00" LS / 133° 34' 00.00" BT; dan melewati sepanjang garis pantai Pulau Amutu Besar bagian Timur, Utara, dan Barat, garis pantai Pulau Amutu Bagian Selatan, Terminal Bintuni Utama Multi Wood Industri sampai kembali ke Titik A.
Titik koordinat naik turun pandu (Pilot Boarding Ground) :02° 23' 00.00" LS / 133° 27' 00.00" BT.
KETIGA : a. Lokasi Perairan Wajib Pandu Kelas I sebagaimana
dimaksud dalam Diktum PERTAMA dan Diktum
KEDUA digambarkan dalam Peta Laut sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini;
b. pada saat Keputusan Menteri ini berlaku, Keputusan
Menteri Perubungan Nomor KP 317 Tahun 2009
tentang Penetapan Kelas Perairan Wajib Pandu pada
Terminal Khusus LNG Tangguh di Desa Tanah
Merah, Kecamatan Bao, Kabupaten Teluk Bintuni,
Provinsi Papua Barat, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
KEEMPAT : Direktur Jenderal Perhubungan Laut melaksanakan•pembinaan dan pengawasan teknis terhadap
pelaksanaan Keputusan Menteri ini.
- 6 -
KELIMA Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 Februari 2019
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada: BUDI KARYA SUMADI
1. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman;
2. Menteri Kelautan dan Perikanan;
3. Menteri Badan Usaha Milik Negara;
4. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;
5. Kepala Staf TNI Angkatan Laut;
6. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal dan Direktur Jenderal
Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan;
7. Gubernur Provinsi Papua Barat;
8. Bupati Teluk Bintuni;
9. Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I
Sorong;
10. Kepala Distrik Navigasi Kelas I Sorong;
11. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Bintuni.
\
LAMPIRANKEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR KM 50 TAHUN 2019TENTANGPENETAPAN PERAIRAN WAJIB PANDU KELAS I PADA PERAIRAN TANAH MERAH (TERMINAL LNG TANGGUH) DAN PERAIRAN PULAU AMUTU BESAR PELABUHAN BINTUNI, DI TELUK BINTUNI, PROVINSI PAPUA BARAT
BATAS-BATAS PERAIRAN WAJIB PANDU KELAS I PADA PERAIRAN TANAH MERAH (TERMINAL LNG TANGGUH) DAN PERAIRAN PULAU AMUTU BESAR PELABUHAN BINTUNI, DI TELUK BINTUNI, PROVINSI PAPUA BARAT
I. BATAS-BATAS PERAIRAN WAJIB PANDU KELAS I PADA PERAIRAN TANAH MERAH (TERMINAL LNG TANGGUH)
R Air Rrml.ih îcm K l<h I* dm Kutün don Bâti»22 4 m d K i w j Ji D u d u k
PiDOMMAPAPlA-PANTAI BARATTELUK BLRAUPETA LAUT INDONESIA NOMOR 206
SIMBOL KETERANGANBatas-batas perairan wajib pandu Kelasi I Tanah Merah (Terminal LNG Tangguh) Pelabuhan Bintuni di Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat, meliputi perairan pelayaran yang dibatasi oleh garis lurus dan sepanjang garis pantai yang menghubungkan titik koordinat Titik A (Sagan), B, C, D, E, dan Titik F (Tegenarategeh) dan sepanjang garis pantai ke arah Barat melewati Tanjung Tagopah, Terminal LNG Tangguh, Tanah Merah, Tanjung Umomo sampai kembali ke Titik A (Sagan)
Titik koordinat lokasi naik/ turun petugas pandu (Pilot Boarding Ground)
IL BATAS-BATAS PERAIRAN WAJIB PANDU KELAS I PADA PERAIRAN PULAU AMUTU BESAR PELABUHAN BINTUNI, DI TELUK BINTUNI, PROVINSI PAPUA BARAT
SIMBOL KETERANGANBatas-batas perairan wajib pandu Kelasi I perairan Pulau Amutu Besar Pelabuhan Bintuni di Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, meliputi perairan pelayaran yang dibatasi oleh garis lurus dan sepanjang garis pantai yang menghubungkan Titik A, B, C, dan daerah labuh kapal pada Titik D, E, F, dan Titik G kemudian sepanjang garis pantai Pulau amutu besar melewati bagian Timur, Utara, Barat, dan garis pantai Pulau Amutu Bagian Selatan, Terminal Bintuni Utama Multi Wood Industri sampai kembali Titik A
(D Titik koordinat lokasi naik/turun petugas pandu (Pilot Boarding Ground)
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BUDI KARYA SUMADI
dengan aslinya HUKUM
DJI H., SH. DESS Utama Madya (IV/d) 1022 199203 1 001
\