keputusan kepala sekolah menengah atas ... akademik sman...pendidikan tk, tklb, sd, sdlb, smp,...
TRANSCRIPT
1 Peraturan Akademik SMA Negeri 25 Jakarta
KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 25 JAKARTA
Nomor : 077 Tahun 2020
Tentang
PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 25 JAKARTA DALAM KONDISI KHUSUS
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Menimbang :
a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Lampiran huruf B angka 5 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
b. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 1 ayat (2) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas / Madrasah ;
c. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Lampiran Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta nomor 509 Tahun 2019 Tentang Kalender Pendidikan TK, TKLB, SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB dan PAUDNI Tahun Pelajaran 2020/2021 di Lingkungan Dinas Pendidikan Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, c dan huruf d, perlu menetapkan Keputusan Peraturan Akademik SMA Negeri 25 Jakarta tahun Pelajaran 2019/2020;
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik Yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 Tentang Peminatan Pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling Pada pendidikan dasar dan Menengah;
2 Peraturan Akademik SMA Negeri 25 Jakarta
11. Peraturan Menteri Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2014 tentang Buku Teks Pelajaran dan Panduan Buku Guru Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Pendidikan Yang Memenuhi Syarat Menengah Kelayakan untuk Digunakan dalam Pembelajaran;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Penilaian;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Buku Yang digunakan Oleh Satuan Pendidikan;
21. Instruksi Kadisdik Provinsi DKI Jakarta No. 35 tahun 2020 tentang Persiapan Memasuki Tahun Pelajaran 2020-2021;
22. Keputusan Kadisdik Provinsi DKI Jakarta No 356 tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Penentuan Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan tahun 2020;
23. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus
24. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Dan Perbukuan Nomor 018/H/KR/2020 tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan Menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas Untuk Kondisi Khusus.
25. Keputusan Gubernur DKI No. 380 tahun 2020 tentang Pemberlakuan Pelaksanaan PSBB; 26. Surat Edaran No. 4 Tahun 2020 yang diperkuat SE No. 15 tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19; 27. Surat Edaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta No. 32 tahun 2020 tentang Home
Learning pada masa Darurat Covid-19. 28. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 467
Tahun 2020 Tentang Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2020/2021
Memutuskan :
KESATU : Menetapkan Keputusan Kepala SMA Negeri 25 Jakarta Tentang Peraturan Akademik SMA Negeri Jakarta Tahun Pelajaran 2020/2021 Lampiran Peraturan Akademik 2020/2021 KEDUA : Peraturan Akademik sebagaimana dimaksud pada hukum KESATU tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini. KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal, 6 Agustus 2020 Kepala SMA Negeri 25 Jakarta Saryanti, S.Pd., M.Si. NIP 196808131992012002
3 Peraturan Akademik SMA Negeri 25 Jakarta
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Tujuan
1. Petunjuk operasional dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan kegiatan
pembelajaran;
2. Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di
SMA Negeri 25 JAKARTA.
Pasal 2
Pengertian dan Konsep
1. Peraturan Akademik SMA NEGERI 25 JAKARTA adalah semua peraturan yang mengikat elemen-
elemen di dalam sistem pelaksanaan pendidikan di SMA NEGERI 25 JAKARTA
2. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi, bahan kajian dan
pelajaran, serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di SMA NEGERI 25 JAKARTA
3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan SMA NEGERI 25 JAKARTA adalah kurikulum operasional
yang disusun dan dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh warga SMA NEGERI 25 JAKARTA.
4. Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
5. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berfikir dan bertindak secara konsisten sebagai
perwujudan dari pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang dimiliki oleh peserta didik
6. Rumusan Kompetensi Inti (KI) pada Kurikulum Nasional yang mencakup kompetensi sikap
spriritual dan sikap sosial pada pendidikan menengah terdapat pada mata pelajaran Agama dan
Budi Pekerti serta Pendidikan Kewarganegaraan, sedangkan mata pelajaran lainnya dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
7. Kompetensi Dasar (KD), merupakan ukuran kemampuan minimal yang mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang harus dicapai, diketahui, dan mahir dilakukan oleh peserta didik
pada setiap tingkatan dari suatu materi yang diajarkan
8. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
9. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh
satuan pendidikan yang mengacu pada standar Kompetensi lulusan dengan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karateristik mata pelajaran dan kondisi satuan
pendidikan.
10. Peserta didik SMA Negeri 25 Jakarta adalah anggota masyarakat yang sedang mengikuti proses
pendidikan di SMA NEGERI 25 JAKARTA
11. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik. Pelaksanaan penilaian di SMA mengacu pada Standar Penilaian
Pendidikan dan peraturan-peraturan penilaian lain yang relevan yaitu kriteria mengenai
lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
4 Peraturan Akademik SMA Negeri 25 Jakarta
peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
12. Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data tentang capaian
pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan
secara terencana dan sistematis. Penilaian hasil belajar oleh pendidik di SMA dilaksanakan untuk
memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam bentuk penilaian harian dan dapat juga dilakukan
penilaian tengah semester.
13. Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku peserta didik sebagai hasil
pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Penilaian sikap memiliki karakteristik yang
berbeda dengan penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga teknik penilaian yang
digunakan juga berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian dan
membina perilaku serta budi pekerti peserta didik.
14. Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur kemampuan peserta didik berupa
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif, serta kecakapan berpikir tingkat
rendah sampai tinggi. Penilaian ini berkaitan dengan ketercapaian KD pada KI-3 yang dilakukan
oleh guru mata pelajaran. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik penilaian
15. Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai kemampuan peserta didik
menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu. Keterampilan dalam Kurikulum
2013 meliputi keterampilan abstrak (berpikir) dan keterampilan konkret (kinestetik). Kaitannya
dalam pemenuhan kompetensi, penilaian keterampilan merupakan penilaian untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik terhadap kompetensi dasar pada KI-4.
16. Penilaian harian dapat berupa penilaian, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang
diperlukan yang digunakan untuk; mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi peserta
didik; menetapkan program perbaikan dan/atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan
kompetensi; dan memperbaiki proses pembelajaran; dan menyusun laporan kemajuan hasil
belajar.
17. Penilaian tengah semester merupakan penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang cakupan
materinya terdiri atas beberapa KD dan pelaksanaannya dapat dikoordinasikan oleh satuan
pendidikan.
18. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah proses pengumpulan informasi/data
tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek pengetahuan dan aspek keterampilan
yang dilakukan secara terencana dan sistematis, bertujuan untuk menilai pencapaian Standar
Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran, dalam bentuk penilaian akhir dan ujian
sekolah.
19. Penilaian akhir yang dimaksud adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik pada akhir semester dan/atau akhir tahun
20. Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan
oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan
salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam POS Ujian Sekolah/Madrasah
(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Lampiran A 9).
21. Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik
untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan.
22. Pengayaan merupakan pengalaman atau kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan
minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya
(Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pengayaan Direktorat Pembinaan SMA).
5 Peraturan Akademik SMA Negeri 25 Jakarta
23. Fasilitas belajar mencakup seluruh sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah, yang dapat
digunakan oleh peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran baik intrakurikuler
maupun ekstrakurikuler.
24. Layanan konsultasi kepada mata pelajaran merupakan bagian dari program pengembangan diri,
yang secara khusus dimaksudkan untuk memberikan bimbingan kepada peserta didik agar siap
dan mampu belajar secara efektif, mampu mengatasi hambatan dan kesulitan dalam belajar,
menguasai keterampilan akademik sesuai tuntutan kompetensi yang harus dicapai pada setiap
mata pelajaran .
25. Guru bimbingan dan konseling/konselor adalah pendidik yang memiliki tugas dan wewenang
untuk membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,
kemampuan belajar dan pengembangan karir. Bidang pelayanan pengembangan kemampuan
belajar dimaksudkan untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar
untuk mengikuti pendidikan sekolah secara mandiri.
BAB II
PEDOMAN PERSYARATAN KEHADIRAN PESERTA DIDIK
Pasal 3
Tata Tertib Peserta Didik
1. Peserta didik wajib hadir mengikuti proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sesuai ketentuan
pemerintah untuk setiap tingkat secara daring (dalam jaringan)
2. Dalam mengikuti PJJ, peserta didik menggunakan ponsel android /komputer/tablet/ laptop dan
kuota internet Peserta didik tidak diizinkan makan dan minum saat PBM berlangsung
3. Tadarus dan doa pagi dimulai pukul 06.30 WIB sampai 06.50 WIB, peserta didik mengisi form
kehadiran dari wali kelas masing-masing
4. Tadarus dan doa pagi wajib diikuti oleh seluruh peserta didik dan dijadikan dasar penilaian sikap
spiritual.
5. Peserta didik wajib mengikuti PJJ sesuai jadwal yang sudah ditetapkan oleh kurikulum dan
mengisi form kehadiran setiap mata pelajaran.
6. Peserta didik wajib mengikuti penilaian harian dalam memenuhi kompetensi pengetahuan
maupun keterampilan yang diberikan oleh guru mata pelajaran.
7. Peserta didik wajib mengikuti penilaian harian bersama (PTS/PAS/PAT) yang dijadwalkan oleh
sekolah.
8. Peserta didik yang tidak mengisi link presensi dan kegiatan PJJ tanpa keterangan (alfa) dianggap
tidak hadir.
9. Kehadiran peserta didik selama PJJ dijadikan dasar dalam penilaian sikap sosial.
Pasal 4
SYARAT MENGIKUTI PENILAIAN (PH, PAS Dan PAT)
Persyaratan peserta didik dalam mengikuti penilaian oleh pendidik dan oleh satuan pendidikan
adalah sebagai berikut;
1. Persentase minimal kehadiran peserta didik dalam mengikuti kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh
agar dapat diikutsertakan dalam proses Penilaian Harian, Penilaian Akhir Semester dan Penilaian
Akhir Tahun adalah 90 % dari jumlah tatap muka setiap mata pelajaran.
6 Peraturan Akademik SMA Negeri 25 Jakarta
2. Untuk dapat diikutsertakan dalam proses penilaian harian peserta didik wajib menyelesaikan
tugas mata pelajaran dari pendidik sesuai ketentuan:
a. Setiap peserta didik wajib menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan oleh guru mata
pelajaran baik tugas mandiri maupun tugas kelompok.
b. Batas Waktu penyelesaian tugas-tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran, ditetapkan
oleh masing-masing guru mata pelajaran dengan ketentuan paling lambat sampai dengan
batas waktu penilaian yang diberikan oleh guru.
c. Setiap tugas yang diberikan guru mata pelajaran kepada peserta didik, wajib diperiksa dan
dinilai oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
d. Setiap peserta didik berhak mendapatkan kembali tugas yang telah diperiksa dan dinilai
oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
e. Setiap peserta didik berhak mengetahui hasil penilaian terhadap tugas yang diberikan guru
kepadanya dan hasil penilaian tugas tersebut merupakan salah satu bagian dari penilaian
akhir proses dan hasil belajar peserta didik.
3. Ketidak hadiran karena sakit/izin ( surat orang tua/ surat dokter ) tidak diperhitungkan dalam
penentuan ketentuan poin 1
4. Kehadiran peserta didik dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler minimal 75% dari tatap muka
atau Pembelajaran Jarak Jauh
BAB III
PRINSIP PENILAIAN
Pasal 5
1. Penilaian di SMA NEGERI 25 JAKARTA didasarkan pada prinsip-prinsip:
a. Sahih (valid),berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur.
b. Objektif,berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai.
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik, dan tidak
membedakan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, agama, bahasa, suku bangsa, dan
jender.
d. Terpadu, berarti penilaian merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran.
e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
f. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik yang sesuai, untuk memantau
perkembangan kemampuan peserta didik.
g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah yang baku.
h. Menggunakan acuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
i. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,
prosedur, maupun hasilnya.
j. Kejujuran, berarti tidak melakukan kecurangan dalam melakukan penilaian.
2. Penilaian yang dilakukan adalah penilaian berbasis kelas.
7 Peraturan Akademik SMA Negeri 25 Jakarta
3. Penilaian meliputi 3(tiga) aspek yaitu; aspek sikap (spiritual dan sosial), aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan.
BAB IV
PEDOMAN PENILAIAN
Pasal 6
Penilaian Sikap
1. Penilaian sikap spiritual dan sikap sosial dilaksanakan oleh semua guru mata pelajaran, guru BK,
dan wali kelas, serta warga sekolah pendidik secara berkesinambungan dengan menggunakan
berbagai teknik (obsevasi, penilaian diri dan penilaian antar teman) ditujukan untuk mengetahui
capaian dan membina perilaku serta budi pekerti peserta didik.
2. Pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), KD pada KI-1 dan KD pada KI-2 disusun secara koheren
dan linier dengan KD pada KI-3 dan KD pada KI-4.
3. Hasil penilaian Sikap spiritual dan sikap Sosial berupa predikat yang dinyatakan
dengan huruf, SB (Sangat Baik), B (Baik), C (Cukup) dan K (Kurang) serta deskripsi yang
menggambarkan perilaku peserta didik.
4. Beberapa indikator sikap spiritual diantaranya: perilaku berdoa, bersyukur, toleransi, dan taat
beribadah. Beberapa indikator Sikap sosial meliputi perilaku jujur, disiplin, santun, peduli,
tanggung jawab, responsif, , dan proaktif.
Pasal 7
Penilan Pengetahuan
1. Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur kemampuan peserta didik berupa
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif, serta kecakapan berpikir tingkat
rendah sampai tinggi utuk KD pada KI-3 yang dilakukan oleh guru mata pelajaran.
2. Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah peserta didik telah mencapai
ketuntasan belajar, juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan
pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran (diagnostic)
3. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik penilaian. Guru mata pelajaran
menetapkan teknik penilaian sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian
dimulai dengan perencanaan pada saat menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan mengacu pada silabus.
4. Teknik penilaian pengetahuan yang dapat digunakan sesuai dengan karakteristik masing-masing
KD, yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan.
5. Hasil penilaian ditulis dalam angka bulat 0 – 100.
6. Nilai akhir adalah nilai rerata dari semua KD yang ada dalam semester yang berlaku.
Pasal 8
Penilaian Keterampilan
1. Penilaian keterampilan merupakan penilaian untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik terhadap kompetensi dasar pada KI-4.
8 Peraturan Akademik SMA Negeri 25 Jakarta
2. Penilaian keterampilan menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu.
Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah pengetahuan (KD pada KI-3) yang sudah
dikuasai peserta didik dapat digunakan untuk mengenal dan menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sesungguhnya (real life).
3. Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik antara lain penilaian
praktik/kinerja, proyek, portofolio, atau produk
4. Hasil penilaian ditulis dalam angka bulat 0 – 100 dengan eqwivalensi Predikat sebagai berikut :
Nilai Ketuntasan Pengetahuan dan Keterampilan
Rentang Angka Predikat
92 − 100 A
83 − 91 B
75 − 82 C
0 − 74 D
5. Nilai akhir adalah rerata dari nilai optimum untuk KD pada semester yang berlaku.
Pasal 9
Penilaian Ekstrakurikuler
1. Nilai Ekstrakurikuler pada aspek minat atau sikap berkaitan dengan perkembangan minat,
sikap, motivasi dan nilai-nilai, serta pengembangan diri pada kegiatan ekstrakurikuler
dinyatakan dengan huruf, A (Amat Baik), B (Baik), C (Cukup) dan D (Kurang).
2. Predikat dan Deskripsi nilai diberikan oleh pelatih kepada pembina ektrakurikuler sesuai dengan
program masing-masing ekstrakurikuler
3. Pembina Ekstrakurikuler mengirimkan hasil penilaian kepada wakil kepala sekolah bidang
kesiswaan untuk diisikan ke dalam e-rapot
4. Peserta didik yang berprestasi dalam kejuaraan minimal tingkat kota diberikan penilaian khusus
dalam e-rapot
BAB V
PELAKSANAAN PENILAIAN
Pasal 10
Penilaian Harian
1. Penilaian Harian adalah adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau
lebih
2. Penilaian harian dilaksanakan oleh pendidik apabila telah menyelesaikan kegiatan pembelajaran
minimal satu Kompetensi Dasar (KD),
3. Soal penilaian harian berbentuk pilihan ganda atau uraian, penilaiannya menggunakan rentang
nilai antara 0 - 100
4. Naskah soal penilaian harian disusun oleh pendidik setiap mata pelajaran sesuai dengan
kompetensi dasar dengan mengembangkan soal HOTS untuk meingkatkan kemampuan berpikir
kritis.
5. Pelaksanaan penilaian harian diatur oleh tenaga pendidik yang dan waktu pelaksanaannya
disesuaikan dengan kalender akademik yang telah disusun oleh bidang kurikulum.
9 Peraturan Akademik SMA Negeri 25 Jakarta
6. Peserta didik yang tidak puas dengan hasil penilaian yang diperoleh dapat mengajukan
keberatan kepada pendidik yang bersangkutan untuk mendapatkan penjelasan.
7. Hasil penilaian dibukukan dalam daftar nilai pendidik dan dilaporkan secara berkala kepada
orang tua serta diarsipkan oleh bidang kurikulum.
8. Peserta didik yang belum mencapai KKM dapat mengikuti kegiatan remedial sesuai program
pendidik setiap mata pelajaran.
9. Peserta didik yang tidak mengikuti penilaian harian dengan alasan tertentu dapat menempuh
penilaian harian susulan dan waktu pelaksanaannya ditentukan oleh pendidik.
Pasal 11
Penilaian Tengah Semester
1. Penilaian tengah semester dilaksanakan setelah guru melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran,
2. Cakupan penilaian tengah semester meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan seluruh
Kompetensi Dasar (KD) pada periode tersebut,
3. Peserta didik berhak mengikuti penilaian tengah semester bila telah mengikuti kegiatan
pembelajaran minimal 80% dari jumlah kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan,
4. Bentuk soal yang diujikan dalam penilaian tengah semester dirancang oleh masingmasing guru
dalam bentuk uraian dan atau pilihan ganda dan harus mengacu pada ketentuan yang berlaku
dalam penyusunan naskah soal,
5. Materi soal yang diujikan pada penilaian tengah semester harus mencakup dan
mempresentasikan seluruh Kompetensi Dasar (KD) yang telah dipelajari,
6. Alokasi waktu pelaksanaan penilaian tengah semester dapat dijadwalkan oleh satuan pendidikan
atau ditentukan oleh masing-masing guru mata pelajaran dengan mempertimbangkan jumlah
butir soal dan tingkat kesukaran soal yang diujikan.
Pasal 12
Penilaian Akhir Semester
1. Penilaian Akhir Semester (PAS) adalah suatu kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi
peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan di akhir semester ganjil
2. Bentuk soal yang diujikan dalam penilaian akhir semester disusun oleh masing-masing guru mata
pelajaran dalam bentuk pilihan ganda dengan pilihan jawaban terdiri dari 5 option dan harus
mengacu kepada ketentuan yang berlaku dalam penyusunan naskah soal. Cakupan soal
meliputi seluruh indikator atau indikator tertentu yang merepresentasikan semua KD pada
semester tersebut.
3. Pelaksanaan penilaian akhir semester dilaksanakan pada akhir semester ganjil yang disesuaikan
dengan kalender akademik dan jadwal yang telah ditetapkan, dengan cara online atau PAS
berbasis komputer.
4. Langkah-langkah penyusunan naskah soal penilaian akhir semester meliputi : 1) penyusunan kisi-
kisi, 2) penyusunan kartu soal, 3) telaah soal, dan 4) finalisasi naskah soal.
5. Rentang nilai PAS antara 0 – 100.
6. Hasil PAS diserahkan pada tenaga pendidik kemudian dibukukan ke dalam Daftar Nilai oleh
pendidik kemudian diarsipkan oleh bidang kurikulum.
10 Peraturan Akademik SMA Negeri 25 Jakarta
7. Hasil penilaian akhir semester diinformasikan kepada peserta didik sebelum pembagian laporan
hasil belajar siswa (LHBS) pada semester ganjil.
8. Daftar Pengolahan Nilai selama satu semester di ENTRI ke dalam E-RAPOR oleh guru mata
pelajaran.
9. Peserta didik yang tidak puas dengan hasil penilaian akhir semester yang diperoleh dapat
mengajukan keberatan kepada pendidik yang bersangkutan untuk mendapatkan penjelasan.
10. Peserta didik yang tidak mengikuti penilaian akhir semester dengan alasan tertentu dapat
menempuh penilaian akhir semester dan waktu pelaksanaannya ditentukan oleh sekolah.
Pasal 13
Penilaian Akhir Tahun
1. Penilaian Akhir Tahun (PAT) adalah suatu kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta
didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan di akhir semester genap.
2. Bentuk soal yang diujikan dalam penilaian akhir semester disusun oleh masing-masing guru mata
pelajaran dalam bentuk pilihan ganda dengan pilihan jawaban terdiri dari 5 option dan harus
mengacu kepada ketentuan yang berlaku dalam penyusunan naskah soal. Cakupan soal
meliputi seluruh indikator atau indikator tertentu yang merepresentasikan semua KD pada
semester tersebut.
3. Pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun (PAT) dilaksanakan pada akhir semester genap yang
disesuaikan dengan kalender akademik dan jadwal yang telah ditetapkan, dengan cara online
atau PAS berbasis komputer.
4. Langkah-langkah penyusunan naskah soal penilaian akhir tahun meliputi :
a) penyusunan kisi-kisi
b) penyusunan kartu soal
c) telaah soal
d) finalisasi naskah soal.
5. Rentang nilai PAT antara 0 – 100.
6. Hasil PAT diserahkan pada tenaga pendidik kemudian dibukukan ke dalam Daftar Nilai oleh
pendidik kemudian diarsipkan oleh bidang kurikulum.
7. Hasil penilaian akhir semester diinformasikan kepada peserta didik sebelum pembagian laporan
hasil belajar siswa (LHBS) pada semester genap.
8. Daftar Pengolahan Nilai selama satu semester di ENTRI ke dalam E-RAPOR oleh guru mata
pelajaran.
9. Peserta didik yang tidak puas dengan hasil penilaian akhir semester yang diperoleh dapat
mengajukan keberatan kepada pendidik yang bersangkutan untuk mendapatkan penjelasan.
10. Peserta didik yang tidak mengikuti penilaian akhir tahun dengan alasan tertentu dapat
menempuh penilaian akhir tahun susulan dan waktu pelaksanaannya ditentukan oleh sekolah.
Pasal 14
Ujian Sekolah
1. Waktu dan teknis pelaksanaan
a. Ujian sekolah dilaksanakan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan oleh SMA Negeri 25 JAKARTA untuk memperoleh pengakuan atas prestasi
belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari SMA Negeri 25 Jakarta.
11 Peraturan Akademik SMA Negeri 25 Jakarta
b. Ujian sekolah pada kondisi khusus terdiri dari Ujian Tulis dan Ujian Praktik jika situasi dan
kondisi memungkinkan (menyesuaikan dengan regulasi pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah).
c. Ujian sekolah susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan dan
dapat dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.
d. Mata pelajaran yang diujikan pada ujian sekolah adalah semua mata pelajaran yang telah
dipelajari di kelas X,XI dan XII.
e. Ketentuan lain tentang Ujian Sekolah akan ditetapkan dalam Prosedur Operasional
Standar (POS) US setelah diterbitkannya Permendikbud tentang pelaksanaan Ujian Sekolah
tahun Pelajaran 2020/2021.
2. Persyaratan mengikuti ujian sekolah
a. Setiap peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di SMA Negeri 25 Jakarta berhak
mengikuti Ujian Sekolah.
b. Memiliki buku Rapor dari semester 1 sampai dengan semester 5.
3. Ketentuan bagi peserta didik yang tidak mengikuti ujian sekolah karena alasan tertentu.
a. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat
mengikuti Ujian Sekolah Utama dapat mengikuti Ujian Sekolah Susulan.
b. Penjadwalan Ujian susulan diatur dalam POS US yang ditetapkan kemudian.
c. Peserta ujian sekolah susulan diberikan soal yang diperuntuntukan untuk peseta ujian
susulan dan diawas oleh panitia.
BAB VI
PEDOMAN PELAKSANAAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
Pasal 15
Ketentuan Pelaksanaan Remedial
1. Penilaian Remedial dilaksanakan bagi siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang telah ditetapkan pada indikator dan KD tertentu pada penilaian harian.
2. Nilai remedial tidak melebihi dari nilai KKM yang telah ditetapkan pada indikator dan KD
tertentu.
3. Pelaksanaan penilaian remedial dilaksanakan maksimal 2 kali setelah terlebih dahulu dilakukan
pembelajaran remedial yang waktu pelaksanaannya diluar jam efektif.
4. Bentuk pembelajaran remedial sebagai berikut:
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda jika jumlah peserta
yang mengikuti remedial lebih dari 50%.
b. Pemberian bimbingan secara khusus, untuk bimbingan perorangan jika jumlah peserta didik
yang mengikuti remedial maksimal 20%.
c. Pemberian tugas-tugas kelompok jika jumlah peserta yang mengikuti remedial lebih dari 20
% tetapi kurang dari 50%.
d. Pemanfaatan tutor teman sebaya.
5. Pelaksanaan Remedial dilaksanakan sebelum penilaian harian berikutnya berlangsung.
6. Bentuk soal Remedial diserahkan kepada guru mata pelajaran dengan penilaiannya
menggunakan skor.
7. Hasil penilaian remidial diserahkan pada peserta didik untuk diketahui oleh orang tuanya
kemudian dibukukan ke dalam Daftar Nilai oleh pendidik masing-masing mata pelajaran.
12 Peraturan Akademik SMA Negeri 25 Jakarta
Pasal 16
Ketentuan Pelaksanaan Pengayaan
1. Ketentuan pelaksanaan pengayaan
a. Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang
telah mencapai dan/atau melampaui KKM dengan Fokus pendalaman dan perluasan dari
kompetensi yang dipelajari dan tidak diakhiri dengan penilaian.
b. Pembelajaran pengayaan memberikan kesempatan bagi peserta didik yang memiliki
kelebihan sehingga mereka dapat mengembangkan minat dan bakat serta
mengoptimalkan kecakapannya,
2. Teknis pelaksanaan pengayaan
a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberi
tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan terkait dengan KD
yang dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau di luar jam pelajaran sekolah. Pemecahan
masalah yang diberikan kepada peserta didik berupa pemecahan masalah nyata. Selain itu,
secara kelompok peserta didik dapat diminta untuk menyelesaikan sebuah proyek atau
penelitian ilmiah.
b. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang
diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan. Kegiatan pemecahan masalah
nyata, tugas proyek, ataupun penelitian ilmiah juga dapat dilakukan oleh peserta didik
secara mandiri jika kegiatan tersebut diminati secara individu.
c. Pembelajaran berbasis tema, yaitu pembelajatan terpadu yang memadukan kurikulum di
bawah tema besar sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai
disiplin ilmu. Melalui pembelajaran tematik dapat mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik. Dikatakan
bermakna karena dalam pembelajaran tematik, peserta didik akan memahami
konsepkonsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya.
BAB VII
PEDOMAN PEMINATAN DAN LINTAS MINAT
Pasal 17
Ketentuan Peminatan
1. Program Peminatan peserta didik kelas X dilakukan saat PPDB melalui sistem on line sesuai
ketentuan Dinas Pendidikan DKI
2. Mata pelajaran ciri utama untuk program Peminatan MIPA adalah Fisika, Kimia, Biologi dan
Matematika.
3. Mata pelajaran ciri utama untuk program Peminatan IPS, adalah Ekonomi, Geografi , Sosiologi
dan Sejarah.
4. Peserta didik diperbolehkan mengubah pilihan peminatan sebelum paling lama 1 bulan pada
kelas X, dengan pertimbangan jika ada bangku yang kosong.
Pasal 18
13 Peraturan Akademik SMA Negeri 25 Jakarta
Ketentuan Lintas Minat
1. Mata Pelajaran Lintas Minat adalah mata pelajaran yang diberikan kepada peserta didik di
luar mata pelajaran peminatan.
2. Mata pelajaran Lintas minat di SMA Negeri 25 Jakarta disesuaikan dengan ketersediaan
tenaga pendidik yang ada di SMAN 25 Jakarta
BAB VIII
PEDOMAN KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN
Pasal 19
Ketuntasan Belajar
1. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk masing-masing mata pelajaran ditentukan oleh
masing-masing guru melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran tingkat Sekolah
(MGMPS) untuk tahun pelajaran 2020/2021 ditetapkan KKM tingkat satuan pendidikan SMAN 25
Jakarta adalah 75.
2. Nilai suatu mata pelajaran telah mencapai ketuntasan, jika nilai Kompetensi Mata Pelajaran
tersebut telah mencapat KKM, dan nilai sikap khusus untuk Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
serta Nilai sikap Pendidikan Kewarganegaraan mendapat predikat minimal baik (B)
Pasal 20
Kenaikan Kelas
1. Kriteria kenaikan kelas berdasarkan ketuntasan hasil belajar pada setiap mata pelajaran baik
sikap, pengetahuan maupun keterampilan. Ketuntasan belajar pada kenaikan kelas adalah
ketuntasan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun
2. Kriteria Kenaikan Kelas di SMA Negeri 25 JAKARTA adalah sebagai berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam 2 (dua) semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
b. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
c. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan minimal BAIK sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
d. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing capaian pengetahuan
dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai
KKM pada semester ganjil dan/atau semester genap, maka ketuntasan mata pelajaran
diambil dari rata-rata nilai setiap aspek mata pelajaran pada semester ganjil dan genap
e. Nilai mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan paling banyak 2 (dua) mata
pelajaran.
f. Memenuhi ketentuan kehadiran dalam semester genap sekurang-kurangnya 90 persen dari
jumlah hari efektif pada semester genap tanpa memperhitungkan ketidakhadiran karena
sakit, dispensasi kegiatan sekolah, atau karena alasan tertentu sesuai peraturan yang
berlaku.
g. Kenaikan kelas peserta didik ditetapkan melalui rapat Pleno dewan pendidik.
Pasal 21
14 Peraturan Akademik SMA Negeri 25 Jakarta
Kelulusan
1. Kelulusan peserta didik SMA Negeri 25 Jakarta pada kondisi khusus ditetapkan kriterianya atas
dasar permendikbud dan Juknis terbaru yang sesuai.
2. Kriteria kelulusan peserta didik SMA Negeri 25 Jakarta ditetapkan sebagai berikut:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;( memiliki nilai rapor dari semester I
sampai dengan semester VI;
b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal Baik (B);
c. lulus ujian sekolah.
d. dinyatakan lulus melalui rapat pleno dewan pendidik SMAN 25 Jakarta
3. Peserta didik dinyatakan lulus ujian sekolah apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Nilai Kelulusan minimal ujian sekolah tiap mata pelajaran serendah-rendahnya 65 dengan
nilai rerata seluruh mata pelajaran adalah 70
b. Nilai kelulusan minimal ujian sekolah diperoleh dari 50% nilai ujian praktik dan 50% ujian
tulis pada kondisi umum, sedangkan pada kondisi khusus untuk mata pelajaran yang tidak
diujikan praktik maka nilai ujian sekolah diperoleh dari 100% nilai ujian tulis
c. Nilai Ujian Sekolah pada mata pelajaran yang diujikan pada kondisi umum terdiri dari 70%
nilai pilihan ganda dan 30%nilai uraian, sedangkan pada kondisi khusus nilai ujian sekolah
diperoleh dari 100% nilai pilihan ganda.
BAB IX
MUTASI PESERTA DIDIK
Pasal 22
Mutasi Keluar
1. Surat keterangan pindah (mutasi) keluar dari Provinsi DKI Jakarta ditandatangani Kepala Sekolah,
diketahui Pengawas dan disahkan oleh Kepala Bidang Persekolahan untuk peserta didik SMP,
SMA, dan SMK.
2. Surat Edaran Dinas Pendidikan Provinsi Daerah DKI Jakarta Nomor 62/SE/2019 tentang
Perpindahan (Mutasi) Peserta Didik Semester Ganjil Tahun Ajaran 2019/2020
3. Surat keterangan pindah (mutasi) keluar dalam Provinsi DKI Jakarta ditandatangani Kepala
Sekolah, diketahui Pengawas dan disahkan oleh Kepala Suku Dinas untuk peserta didik SMP,
SMA, dan SMK.
4. Lampiran Surat Keterangan Pindah (mutasi) Keluar adalah:
a. Surat permohonan orangtua tentang mutasi keluar bermateri Rp. 6.000,00;
b. Fotokopi ijazah dan SHUS/M-BN untuk peserta didik SMP, SMA, dan SMK;
c. Fotokopi Rapor dan aslinya;
d. Fotokopi daftar nama peseta didik kolektif;
e. Fotokopi sertifikat akreditasi sekolah;
f. Fotokopi Nomor Induk Siswa Naional (NISN).
Pasal 23
Mutasi Masuk
1. Perpindahan (mutasi) masuk peserta didik dapat dilaksanakan apabila daya tampung sekolah
masih tersedia dengan memperhatikan ketentuan rasio kelas.
15 Peraturan Akademik SMA Negeri 25 Jakarta
2. Mutasi diatur sesuai dengan Peraturan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Tahun Ajaran 2019-
2020.
3. Syarat siswa mutasi:
a. Memiliki akta lahir
b. Memiliki ijazah SMP, SKHUN SMP
c. Memiliki LHBS sekolah asal
d. Memiliki surat keterangan akreditasi bagi sekolah swasta minimal berpredikat baik
e. KKM ≥ 75, mata pelajaran peminatanan berjumlah 4 memiliki nilai tidak tuntas maksimal 2
mata pelajaran.
f. Mengikuti tes seleksi mutasi dengan nilai tes ≥ 65,00
4. Kepala sekolah menetapkan keputusan tentang Pembentukan Panitia Perpindahan (Mutasi)
Peserta Didik sesuai kebutuhan yang terdiri dari Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
5. Pelaksanaan proses perpindahan (mutasi) harus obyektif, transparan, akuntabel, adil, dan tidak
diskriminatif.
6. Bagi yang telah dinyatakan lulus tes:
a. Menyerahkan surat permohonan orangtua tentang perpindahan (mutasi)masuk peserta
didik bermaterai Rp. 6.000,- ke sekolah yang dituju;
b. Menyerahkan berbagai berkas seperti fotokopi rapor yang telah dilegalisir serta
menunjukkan rapor asli, fotokopi ijazah dan SHUN yang dilegalisir serta menunjukkan
dokumen asli, fotokopi sertifikat akreditasi sekolah, fotokopi surat izin
operasional/penyelenggaraan sekolah bagi peserta didik yang berasal dari
Sekolah/Madrasah/PKBM Swasta, menyerahkan surat keterangan bahwa peserta didik yang
bersangkutan tidak sedang menjalani sanksi karena melakukan pelanggaran tata tertib
sekolah, dan fotokopi Nomor Induk Siswa Naional (NISN) untuk persyaratan administrasi;
c. Bagi peserta didik dari sekolah penyelenggara KTSP 2006 yang akan mutasi masuk ke sekolah
penyelenggara Kurikulum 2013, maka sekolah mengadakan matrikulasi untuk beberapa
mata pelajaran yang dianggap perlu sekurang-kurangnya 30 hari efektif.
Pasal 24
Program Matrikulasi
1. Program matrikulasi diartikan sebagai kegiatan pemenuhan kompetensi peserta didik agar
kesenjangan antara muatan/substansi dan pengalaman belajar (learning experience) dari
kurikulum yang berbeda dapat dipenuhi sesuai dengan kompetensi yang harus dipenuhi.
Kegiatan ini harus dikelola satuan pendidikan secara terencana, terarah, terprogram, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Program Matrikulasi ditujukan pada peserta didik mutasi masuk yang tidak memiliki nilai rapot
mata pelajaran tertentu yang tidak diberikan dari sekolah asal karena perbedaan kurikulum
maupun perbedaan pilihan mata pelajaran lintas minat
3. Tata laksana program matrikulasi adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi rapot peserta didik mutasi untuk mata pelajaran kelas paralel yang tidak sesuai
dengan daftar mata pelajaran yang berlaku di SMAN 25 Jakarta
b. Menugaskan kepada guru mata pelajaran yang akan memberikan matrikulasi
c. Guru mata pelajaran memberikan matrikulasi berupa pemberian pembelajaran, bahan ajar
dan pemenuhan tugas individu serta penilaian di luar jam tatap muka.
d. Guru mata pelajaran memberikan penilaian sesuai Kompetensi Dasar dan acuan kriteria
Ketuntasan Minimal untuk dijadkan nilai rapot hasil matrikulasi
16 Peraturan Akademik SMA Negeri 25 Jakarta
e. Satuan pendidikan memberikan rapot hasil matrikulasi kepada peserta didik yang telah
selesai mengikuti program.
BAB X
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA DIDIK
MENGGUNAKAN FASILITAS BELAJAR
Pasal 25
Hak dan Kewajiban Peserta Didik dalam Penggunaan Ruang Belajar
1. Peserta didik berhak menggunakan ruang belajar sebagai sarana untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran pada jam belajar efektif,
2. Peserta didik berhak menggunakan ruang belajar sebagai sarana untuk kegiatan diskusi,
seminar dll yang dilaksanakan di luar jam belajar efektif dalam upaya peningkatan wawasan
pengetahuan peserta didik,
3. Peserta didik wajib melaporkan penggunaan ruang belajar di luar jam belajar efektif serta
mendapat ijin dari wakil kepala sekolah bidang saranaprasarana,
4. Peserta didik wajib menjaga dan memelihara kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang
belajar.
Pasal 26
Hak dan Kewajiban Peserta Didik dalam Penggunaan Laboratorium IPA
1. Setiap peserta didik berhak menggunakan laboratorium IPA (fisika, kimia, dan biologi) sebagai
sarana untuk melaksanakan kegiatan praktikum sesuai kompetensi yang diharapkan dari mata
pelajaran fisika, kimia dan biologi.
2. Peserta didik berhak melaksanakan kegiatan praktikum di laboratorium IPA (fisika, kimia, dan
biologi) sesuai dengan jadwal kegiatan praktikum yang disusun oleh kepala laboratorium IPA,
3. Peserta didik berhak menggunakan fasilitas yang ada dalam ruang laboratorium IPA (media
pembelajaran, alat, dan bahan praktikum) sebagai sarana untuk melaksanakan kegiatan
praktikum di bawah pengawasan guru mata pelajaran dan Laboran.
4. Peserta didik berhak menggunakan ruang laboratorium IPA sebagai sarana untuk kegiatan
penelitian, proyek ilmiah, dll yang dilaksanakan di luar jam belajar efektif dalam upaya
peningkatan wawasan pengetahuan peserta didik setelah mendapatkan izin dari guru
pembimbing dan kepala Laboratorium
5. Peserta didik wajib mematuhi tata tertib penggunaan laboratorium IPA(fisika, kimia, dan
biologi)
6. Peserta didik wajib menjaga dan memelihara kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang
laboratorium.
7. Peserta didik wajib melaporkan kepada laboran atau guru pembimbing atau kepala
laboratorium apabila terjadi kerusakan alat/kehabisan bahan.
8. Setiap peserta didik menyusun laporan setelah melakukan praktikum.
9. Setiap peserta didik wajib memelihara setiap fasilitas belajar yang terdapat labolatorium
IPA(fisika, kimia, dan biologi).
Pasal 27
Hak dan Kewajiban Peserta Didik dalam Penggunaan Laboratorium Komputer
17 Peraturan Akademik SMA Negeri 25 Jakarta
1. Peserta didik berhak menggunakan fasilitas yang ada dalam ruang laboratorium laboratorium
komputer sebagai sarana untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran atau penilaian.
2. Peserta didik berhak melaksanakan kegiatan praktik pembelajaran atau penilaian di
laboratorium komputer sesuai dengan jadwal kegiatan yang disusun oleh penanggungjawab
laboratorium,
3. Peserta didik berhak menggunakan ruang laboratorium komputer sebagai sarana untuk
kegiatan pembelajaran, penelitian, proyek ilmiah, dll yang dilaksanakan di luar jam belajar
efektif dalam upaya peningkatan wawasan pengetahuan peserta didik setelah mendapatkan izin
dari guru pembimbing dan penanggunjawab Laboratorium
4. Peserta didik wajib mematuhi tata tertib penggunaan laboratorium komputer,
5. Peserta didik wajib menjaga dan memelihara kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang
laboratorium.
6. Peserta didik wajib melaporkan kepada laboran atau guru pembimbing atau kepala
laboratorium apabila terjadi kerusakan alat/kehabisan bahan.
Pasal 28
Hak dan Kewajiban Peserta Didik dalam Penggunaan Perpustakaan
1. Setiap peserta didik berhak menjadi anggota perpustakaan SMA NEGERI 25 Jakarta.
2. Peserta didik berhak meminjam buku perpustakaan dan menggunakan perpustakaan sebagai
sarana untuk menambah wawasan pengetahuan sesuai dengan waktu kunjungan yang
ditetapkan oleh petugas perpustakaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Peserta didik berhak mengikuti kegiatan pembelajaran di perpustakaan dengan bimbingan guru
mata pelajaran yang jadwal pelaksanaannya diatur oleh ketua perpustakaan,
4. Peserta didik berhak mengakses bahan ajar dari fasilitas internet yang tersedia di perpustakaan
untuk kepentingan pembelajaran,
5. Setiap peserta didik berkewajiban mengikuti tata tertib yang berlaku diruang perpustakaan.
6. Setiap peserta didik berkewajiban untuk memelihara setiap fasilitas belajar yang terdapat ruang
perpustakaan.
Pasal 29
Hak dan Kewajiban Peserta Didik dalam Penggunaan Sarana dan Fasilitas Olahraga
1. Peserta didik berhak menggunakan sarana dan fasilitas olahraga untuk kegiatan praktik mata
pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan maupun kegiatan ekstrakurikuler dalam
pengawasan oleh guru mata pelajaran/pembina/pelatih yang bersangkutan,
2. Penggunaan sarana dan fasilitias olahraga di luar kegiatan sebagaimana pada butir 1 harus
dilaporkan serta mendapat ijin dari wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana
3. Dalam setiap penggunaan sarana dan fasilitas olahraga peserta didik wajib menjaga dan
memelihara kondisi sarana dan fasilitas yang digunakan.
Pasal 30
Hak dan Kewajiban Peserta Didik dalam Penggunaan Fasilitas Internet
1. Peserta didik berhak menggunakan sarana dan fasilitas internet untuk kegiatan yang menunjang
pembelajaran,
2. Peserta didik berhak mengakses bahan ajar dari internet untuk kegiatan pembelajaran,
18 Peraturan Akademik SMA Negeri 25 Jakarta
3. Peserta didik wajib menyaring konten dari internet dan tidak mengakses konten yang
dilarang/tidak diperlukan dalam menunjang kegiatan pembelajaran,
4. Peserta didik berhak mengisi konten yang ada pada laman resmi website sekolah (komentar
positif, karya tulis, berita, dll) sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan
oleh admin website sekolah.
Pasal 31
Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Media lainnya
1. Peserta didik berhak menggunakan media lainnya yang tersedia di sekolah (LCD projector, tape
recorder, alat musik, sound system, TV dll), untuk kepentingan pembelajaran,
2. Penggunaan setiap media tersebut pada butir 1 harus dilaporkan serta mendapat ijin dari
wakasek sarana serta dikoordinir dan diawasi oleh guru pembimbing,
3. Dalam setiap penggunaan media peserta didik wajib menjaga dan memelihara kondisi media
yang digunakan agar terhindar dari kerusakan.
BAB XI
PEDOMAN KETENTUAN LAYANAN DAN KONSULTASI DENGAN GURU,
WALI KELAS DAN GURU BK
Pasal 32
Konsultasi Dengan Guru Mata Pelajaran
1. Layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran merupakan bagian dari program
pengembangan diri yang secara khusus dimaksudkan untuk memberikan bimbingan kepada
peserta didik agar siap dan mampu belajar secara efektif, mampu mengatasi hambatan dan
kesulitan sesuai tuntutan kompetensi yang harus dicapai pada setiap mata pelajaran.
2. Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran.
3. Layanan dapat dilaksanakan pada jam pembelajaran maupun di luar jam pembelajaran
sepanjang guru tidak sedang tugas mengajar di kelas.
4. Layanan dapat di luar jam sekolah sesuai kesepakatan guru dengan peserta didik dan tetap di
lingkungan sekolah.
5. Layanan konsultasi yang bersifat mendesak, dapat melalui telepon sesuai kesepakatan dengan
guru yang bersangkutan.
6. Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran hanya terkait dengan mata pelajaran dalam hal
kesulitan mengikuti pelajaran, kesulitan melaksanakan tugas atau yang sejenisnya.
Pasal 33
Konsultasi Dengan Wali Kelas
1. Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dari wali kelasnya.
2. Layanan konsultasi peserta didik dengan wali kelas dapat dilaksanakan setiap saat di dalam
jam pelajaran dan di luar jam pelajaaran.
3. Layanan konsultasi peserta didik dengan wali kelas dilakukan pada waktu yang ditentukan
secara bersama antara peserta didik dan wali kelasnya.
19 Peraturan Akademik SMA Negeri 25 Jakarta
4. Layanan konsultasi peserta didik dengan wali kelas terkait dengan berbagai masalah terkait
dengan akademik maupun masalah pribadi yang lainnya.
5. Layanan konsultasi peserta didik dengan wali kelas dapat dilakukan melalui telepon untuk hal-
hal yang bersifat mendesak.
6. Wali kelas menindak lanjuti laporan guru piket dan ,guru mata pelajaran terhadap siswa yang
tidak respon dalam Pembelajaran Jarak Jauh
7. Wali kelas membuat Group kelas untuk koordinasi, konsultasi dan pemantauan siswa kelas
selama Pembelajaran Jarak Jauh.
8. Wali kelas Group Orang tua siswa untuk koordinasi dan kerjasama dengan orang tua untuk
mendampingi atau memantau siswa di rumah pada saat Pembelajaran Jarak Jauh
9. Wali kelas mendata siswa yang mengalami kesulitan saat Pembelajaran Jarak Jauh
10. Wali kelas mendampingi siswa saat melaksanakan tadarus / doa pagi.
Pasal 34
Konsultasi Dengan Guru Bimbingan Konseling
1. Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan guru Bimbingan Konseling.
2. Layanan konsultasi peserta didik dengan guru BK dapat dilakukan setiap saat selama
konselor/guru BK masih dapat melayani.
3. Guru BK menyiapkan jam-jam khusus untuk peserta didik yang akan berkonsultasi dan
memerlukan bantuan konselor.
4. Peserta didik yang mempunyai kepentingan-kepentingan khusus dan mendesak, dengan seijin
guru dapat meninggalkan pelajaran untuk mendapat layanan bimbingan dari guru BK.
5. Layanan konsultasi peserta didik dengan guru BK terkait dengan berbagai masalah peserta
didik di kelas, di sekolah, di keluarga, maupun masalah pergaulan yang bersifat menghambat
keaktifan dan keberhasilan peserta didik dalam proses belajar.
6. Peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan guru BK terkait dengan minat,
potensi, dan informasi pengembangan diri terutama informasi tentang perguruan tinggi yang
mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran serta masa depan peserta didik,
Pasal 35
Layanan Akademis
Jenis-jenis layanan akademik yang dapat diperoleh peserta didik di sekolah meliputi:
1. Layanan pengenalan lingkungan sekolah, yaitu layanan dalam bentuk kegiatan peserta didik
baru untuk mengenalkan lingkungan sekolah yang disebut MPLS atau Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah.
2. Layanan informasi, yaitu layanan dalam bentuk pemberian informasi secara verbal dan atau
non verbal, baik kepada peserta didik maupun orang tua peserta didik.
3. Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan dalam bentuk kegiatan remedial, pengayaan,
pemantapan, pendalaman materi, klinik belajar, tutor sebaya, try out, dan lain-lain.
4. Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan dalam bentuk pembagian kelompok atau
kelas dan penyaluran potensi, minat dan bakat peserta didik agar mereka berprestasi secara
optimal.
5. Layanan bimbingan kelompok, yaitu bimbingan secara klasikal dengan materi tentang tehnik
membaca cepat, tehnik membuat ringkasan, tehnik menghafal dan sebagainya.
20 Peraturan Akademik SMA Negeri 25 Jakarta
6. Layanan konseling kelompok, yaitu layanan dalam bentuk diskusi kelompok dimana setiap
anggota kelompok berpartisipasi aktif membahas permasalahan yang telah mereka pilih
sehingga setiap anggota kelompok dapat belajar dari pengalaman anggota kelompok lainnya.
Pasal 36
Layanan terhadap Anak Berkebutuhan Khusus
1. Sesuai dengan permen dan perda Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, peserta didik ABK
harus naik kelas dan lulus sekolah.
2. Satuan pendidikan SMAN 25 menyelenggarakan layanan khusus untuk Anak Berkebutuhan
Khusus sesuai dengan ketentuan pemerintah dengan persetujuan orang tua yang dimyatakan
melalui surat pernyataan bermeterai Rp.6000.
3. Peserta didik yang dinyatakan sebagai ABK harus menyertakan surat keterangan dari psikiater
dan hasil psikotes.
4. Orang tua peserta didik harus membuat surat pernyataan yang menerangkan, bahwa anaknya
memiliki kebutuhan khusus.
5. Jenis layanan khusus ABK disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan sekolah dalam
memfasilitasi.
BAB XII
PENUTUP
Pasal 37
Aturan Tambahan
1. Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipedomani dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
2. Peraturan akademik ini berlaku untuk tahun pelajaran 2020 /2021
Pasal 38
Aturan Peralihan
1. Hal-hal yang belum ditentukan/ diatur dalam peraturan akademik ini akan diatur kemudian.
2. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Jakarta, 6 Agustus 2020
Kepala SMA Negeri 25 Jakarta
Saryanti, S.Pd,M.Si
NIP 196808131992012002