kepribadian

20
1 KEPRIBADIAN DAN GAYA HIDUP Penulis Nama NPM 1. Arisa Samara 1216051021 2. Armand Maulana 1216051023 3. Dafista Fidel B 1216051028 4. Silvida Dwi Rani 1216051099 Mata Kuliah : Perilaku Konsumen ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POITIK

Upload: armand-maulana

Post on 21-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

paper

TRANSCRIPT

Page 1: Kepribadian

1

KEPRIBADIAN DAN GAYA HIDUP

Penulis

Nama NPM

1. Arisa Samara 1216051021

2. Armand Maulana 1216051023

3. Dafista Fidel B 1216051028

4. Silvida Dwi Rani 1216051099

Mata Kuliah : Perilaku Konsumen

ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

2015

Page 2: Kepribadian

BAB 6

KEPRIBADIAN

A. Pengertian Kepribadian

Istilah kepribadian dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan personality.

Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu persona, yang berarti topeng dan

personare, yang artinya menembus. Istilah topeng berkenaan dengan salah satu

atribut yang dipakai oleh para pemain sandiwara pada zaman Yunani kuno.

Dengan topeng yang dikenakan dan diperkuat dengan gerak-gerik dan apa yang

diucapkan, karakter dari tokoh yang diperankan tersebut dapat menembus keluar,

dalam arti dapat dipahami oleh para penonton. Dari sejarah pengertian kata

personality tersebut, kata persona yang semua berarti topeng, kemudian diartikan

sebagai pemaiannya sendiri, yang memainkan peranan seperti digambarkan dalam

topeng tersebut. Dan sekarang ini istilah personality oleh para ahli dipakai untuk

menunjukkan suatu atribut tentang individu, atau untuk menggambarkan apa,

mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia.

Menurut ilmu Antropologi, kepribadian ditentukan oleh akal dan jiwa manusia

itu sendiri. Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan

tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia itulah yang disebut

sebagai kepribadian atau personality. Kepribadian paling sering dideskripsikan

dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang. Pengertian

kepribadian menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

G.W. Allport

Kepribadian adalah suatu organisasi psikofisik yang dinamis dalam diri

individu, yang menentukan tingkah laku yang khas (unik) dari orang

tersebut.

R.B. Cattell

Kepribadian adalah sesuatu yang memungkinkan kita untuk meramalkan

apa yang akan dilakukan oleh seseorang dalam situasi tertentu.

2

Page 3: Kepribadian

Adler

Kepribadian adalah gaya hidup individu, atau cara yang khas dari individu

tersebut dalam berespons terhadap masalah-masalah hidup.

J.P. Chaplin

Kepribadian adalah integrasi dari sifat-sifat tertentu yang dapat diselidiki

dan dijabarkan, untuk menyatakan kualitas yang unik dari individu.

Dapat disimpulkan pokok-pokok pengertian kepribadian sebagai berikut:

Kepribadian merupakan kesatuan yang kompleks, yang terdiri dari aspek

psikis, seperti : inteligensi, sifat, sikap, minat, cita-cita, dst. serta aspek

fisik, seperti : bentuk tubuh, kesehatan jasmani, dst.

Kesatuan dari kedua aspek tersebut berinteraksi dengan lingkungannya

yang mengalami perubahan secara terus-menerus, dan terwujudlah pola

tingkah laku yang khas atau unik.

Kepribadian bersifat dinamis, artinya selalu mengalami perubahan, tetapi

dalam perubahan tersebut terdapat pola-pola yang bersifat tetap.

Kepribadian terwujud berkenaan dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai

oleh individu.

Sedangkan pengertian kepribadian secara umum adalah sebagai berikut:

Kepribadian adalah sesuatu yang menggambarkan ciri khas (keunikan)

dari seseorang, yang membedakan orang tersebut dari orang lain.

B. Konsep-Konsep Yang Berhubungan Dengan Kepribadian

Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek

kepribadian, yang di dalamnya mencakup :

Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku,

konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.

Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya

mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.

Sikap yaitu sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau

ambivalen.

3

Page 4: Kepribadian

Stabilitas emosi yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap

rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah,

sedih, atau putus asa

Responsibilitas (tanggung jawab) adalah kesiapan untuk menerima risiko

dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima risiko

secara wajar atau melarikan diri dari risiko yang dihadapi.

Sosiabilitas yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan

interpersonal. Seperti sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan

kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

C. Unsur-Unsur Kepribadian

Unsur-unsur kepribadian ada 3, yaitu:

1. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan suatu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam

jiwa orang yang sadar. Dalam alam sekitar manusia terdapat berbagai hal yang

diterimanya melalui panca inderanya, yang masuk ke berbagai sel di bagian-

bagian tertentu dari otaknya. Dan di dalam otak tersebutlah semuanya diproses

menjadi susunan yang dipancarkan oleh individu ke alam sekitar. Di dalam

psikologi, hal tersebut dikenal sebagai “persepsi” yaitu; “seluruh proses akal

manusia yang sadar”.

Ada kalanya suatu persepsi yang diproyeksikan kembali menjadi suatu

penggambaran berfokus tentang lingkungan yang mengandung bagian-bagian.

Penggambaran yang terfokus yang terjadi karena pemusatan secara lebih

intensif di dalam pandangan psikologi biasanya disebut dengan

“pengamatan”.

2. Perasaan

Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai

macam perasaan. Sebaliknya, dapat juga digambarkan seorang individu yang

melihat suatu hal yang buruk atau mendengar suara yang tidak

4

Page 5: Kepribadian

menyenangkan. Persepsi-persepsi seperti itu dapat menimbulkan dalam

kesadaranya perasaan negatif.

Perasaan, di samping segala macam pengetahuan agaknya juga mengisi

alam kesadaran manusia setiap saat dalam hidupnya. Perasaan adalah suatu

keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengetahuannya dinilai

sebagai keadaan yang positif atau negatif.

3. Dorongan naluri

Kesadaran manusia mengandung berbagai perasaan lain yang tidak

ditimbulkan karena diperanguhi oleh pengetahuannya, tetapi karena memang

sudah terkandung di dalam organismenya, khususnya dalam gennya, sebagai

naluri. Dan kemauan yang sudah merupakan naluri disebut “dorongan”. Ada

7 macam dorongan naluri:

a. Dorongan untuk mempertahankan hidup.

b. Dorongan seks.

c. Dorongan untuk berupaya mencari makan.

d. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama manusia.

e. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya.

f. Dorongan untuk berbakti.

g. Dorongan akan keindahan.

D. Faktor Pembentuk Kepribadian

Ada dua pendapat yang bertentangan tentang faktor-faktor pembentuk

kepribadian1 dan ada satu pendapat yang menggabungkan kedua hal tersebut,

yaitu:

1. Faktor Biologis

Faktor biologis merupakan faktor yang berhubungan dengan keadaan

jasmani, atau seringkali pula disebut faktor fisiologis seperti keadaan

genetik, pencernaan, pernafasaan, peredaran darah, kelenjar-kelenjar,

saraf, tinggi badan, berat badan, dan sebagainya. Kita mengetahui bahwa 1

5

Page 6: Kepribadian

keadaan jasmani setiap orang sejak dilahirkan telah menunjukkan adanya

perbedaan-perbedaan. Hal ini dapat kita lihat pada setiap bayi yang baru

lahir. Ini menunjukkan bahwa sifat-sifat jasmani yang ada pada setiap

orang ada yang diperoleh dari keturunan, dan ada pula yang merupakan

pembawaan anak/orang itu masing-masing. Keadaan fisik tersebut

memainkan peranan yang penting pada kepribadian seseorang.

2. Faktor Sosial

Faktor sosial yang dimaksud di sini adalah masyarakat ; yakni manusia-

manusia lain disekitar individu yang bersangkutan. Termasuk juga

kedalam faktor sosial adalah tradisi-tradisi, adat istiadat, peraturan-

peraturan, bahasa, dan sebagainya yang berlaku dimasyarakat itu. Sejak

dilahirkan, anak telah mulai bergaul dengan orang-orang disekitarnya.

Dengan lingkungan yang pertama adalah keluarga. Dalam perkembangan

anak, peranan keluarga sangat penting dan menentukan bagi pembentukan

kepribadian selanjutnya. Keadaan dan suasana keluarga yang berlainan

memberikan pengaruh yang bermacam-macam pula terhadap

perkembangan kepribadian anak.

Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan anak sejak kecil

adalah sangat mendalam dan menentukan perkembangan pribadi anak

selanjutnya. Hal ini disebabkan karena pengaruh itu merupakan

pengalaman yang pertama, pengaruh yang diterima anak masih terbatas

jumlah dan luasnya, intensitas pengaruh itu sangat tinggi karena

berlangsung terus menerus, serta umumnya pengaruh itu diterima dalam

suasana bernada emosional. Kemudian semakin besar seorang anak maka

pengaruh yang diterima dari lingkungan sosial makin besar dan meluas.

Ini dapat diartikan bahwa faktor sosial mempunyai pengaruh terhadap

perkembangan dan pembentukan kepribadian.

3. Faktor Kebudayaan

Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri masing-masing

orang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat di mana

seseorang itu dibesarkan. Beberapa aspek kebudayaan yang sangat

mempengaruhi perkembangan dan pembentukan kepribadian antara lain:

6

Page 7: Kepribadian

Nilai-nilai (Values)

Di dalam setiap kebudayaan terdapat nilai-nilai hidup yang dijunjung

tinggi oleh manusia-manusia yang hidup dalam kebudayaan itu. Untuk

dapat diterima sebagai anggota suatu masyarakat, kita harus memiliki

kepribadian yang selaras dengan kebudayaan yang berlaku di masyarakat

itu.

Adat dan Tradisi.

Adat dan tradisi yang berlaku disuatu daerah, di samping menentukan

nilai-nilai yang harus ditaati oleh anggota-anggotanya, juga menentukan

pula cara-cara bertindak dan bertingkah laku yang akan berdampak pada

kepribadian seseorang.

Pengetahuan dan Keterampilan.

Tinggi rendahnya pengetahuan dan keterampilan seseorang atau suatu

masyarakat mencerminkan pula tinggi rendahnya kebudayaan masyarakat

itu. Makin tinggi kebudayaan suatu masyarakat makin berkembang pula

sikap hidup dan cara-cara kehidupannya.

Bahasa

Di samping faktor-faktor kebudayaan yang telah diuraikan di atas, bahasa

merupakan salah satu faktor yang turut menentukan cirri-ciri khas dari

suatu kebudayaan. Betapa erat hubungan bahasa dengan kepribadian

manusia yang memiliki bahasa itu. Karena bahasa merupakan alat

komunikasi dan alat berpikir yang dapat menunukkan bagaimana

seseorang itu bersikap, bertindak dan bereaksi serta bergaul dengan orang

lain.

Milik Kebendaan (material possessions)

Semakin maju kebudayaan suatu masyarakat/bangsa, makin maju dan

modern pula alat-alat yang dipergunakan bagi keperluan hidupnya. Hal itu

semua sangat mempengaruhi kepribadian manusia yang memiliki

kebudayaan itu.

E. Pembagian Kepribadian

7

Page 8: Kepribadian

Menurut Renee Baron dan Elizabeth Wagele, kepribadian seseorang dibagi

dalam 9 tipe yaitu:

a. Perfeksionis : Orang dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk

hidup dengan benar, memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan

menghindari marah.

b. Penolong : Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan

dihargai, mengekspresikan perasaan positif pada orang lain, dan

menghindari kesan membutuhkan.

c. Pengejar Prestasi : Para pengejar prestasi termotivasi oleh kebutuhan

untuk menjadi orang yang produktif, meraih kesuksesan, dan terhindar

dari kegagalan.

d. Romantis : Orang tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk

memahami perasaan diri sendiri serta dipahami orang lain, menemukan

makna hidup, dan menghindari citra.

e. Pengamat : Orang tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui

segala sesuatu dan alam semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan

menjaga jarak, serta menghindari kesan bodoh atau tidak memiliki

jawaban.

f. Pencemas : Orang tipe 6 termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan

persetujuan, merasa diperhatikan, dan terhindar dari kesan pemberontak.

g. Petualang : Tipe 7 termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa bahagia serta

merencanakan hal-hal menyenangkan, memberi sumbangsih pada dunia.

h. Pejuang : Tipe pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat

mengandalkan diri sendiri, kuat, memberi pengaruh pada dunia, dan

terhindar dari kesan lemah.

i. Pendamai : Para pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga

kedamaian, menyatu dengan orang lain dan menghindari konflik.

Dilain pihak Paul Gunadi membagi tipe kepribadian seseorang menjadi empat

jenis yaitu:

Tipe Sanguin

8

Page 9: Kepribadian

Tipe ini mempunyai banyak kekuatan, bersemangat, mempunyai gairah

hidup, bisa membuat lingkungannya gembira, senang. Tapi kelemahannya

adalah cenderung impulsif, bertindak sesuai emosinya atau keinginannya.

Jadi orang dengan kepribadian sanguin mudah sekali dipengaruhi oleh

lingkungannya dan rangsangan-rangsangan dari luar dirinya. Dia kurang

bisa menguasai diri atau penguasaan dirinya lemah. Dalam buku milik

Tim LaHaye, orang-orang sanguin cenderung mudah jatuh ke dalam

pencobaan, karena godaan dari luar bisa begitu memikatnya, dan dia bisa

masuk terperosok ke dalamnya.

Tipe Flegmatik

Tipe ini adalah orang yang cenderung tenang dan dari luar cenderung tidak

beremosi. Dia tidak menampakkan emosi, misalnya, sedih atau senang.

Jadi naik turun emosinya tidak nampak dengan jelas. Orang ini cenderung

bisa menguasai dirinya dengan cukup baik dan introspektif sekali,

memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan masalah-

masalah yang terjadi di sekitarnya. Jadi dia adalah seorang pengamat yang

kuat, penonton yang tajam dan juga seorang pengkritik yang berbobot.

Kelemahannya adalah cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau susah.

Kelemahannya ini membuat dia jadi orang yang kurang mau berkorban

bagi yang lain. Maka salah satu hal yang perlu ditingkatkan dalam dirinya

adalah kemurahan hati. Karena dia cenderung menjadi orang yang egois.

Tipe Melankolik

Orang yang melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang

paling bagus, yang paling sempurna, mengerti estetika keindahan hidup ini

dan perasaannya sangat kuat, sangat sensitif. Kelemahan orang melankolik

adalah orang-orang yang mudah sekali dikuasai oleh perasaan. Perasaan

yang mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan yang murung. Tidak

mudah bagi orang melankolik itu untuk terangkat, untuk senang, atau

tertawa terbahak-bahak.

Tipe Kolerik

Seorang kolerik berorientasi pada pekerjaan, dan pada tugas. Dia adalah

seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi.

9

Page 10: Kepribadian

Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia dan

bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang

kolerik adalah kurangnya kemampuan untuk bisa merasakan perasaan

orang lain, belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga minim,

karena perasaannya kurang bermain.

F. Tahap-Tahap Perkembangan Kepribadian

Perkembangan kepribadian menurut Jean Jacques Rousseau dalam

Dalyono, 2002 berlangsung dalam beberapa tahap yaitu:

Tahap perkembangan masa bayi (sejak lahir- 2 tahun)

Tahap ini didominasi oleh perasaan. Perasaan ini tidak tumbuh dengan

sendiri melainkan berkembang sebagai akibat dari adanya reaksi-reaksi

bayi terhadap stimulus lingkungan.

Tahap perkembangan masa kanak-kanak (umur 2-12 tahun)

Pada tahap ini perkembangan kepribadian dimulai dengan makin

berkembangnya fungsi indra anak dalam mengadakan pengamatan.

Tahap perkembangan pada masa preadolesen (umur 12- 15 tahun)

Pada tahap ini perkembangan fungsi penalaran intelektual pada anak

sangat dominan. Anak mulai kritis dalam menanggapi ide orang lain. anak

juga mulai belajar menentukan tujuan serta keinginan yang dapat

membahagiakannya.

Tahap perkembangan masa adolesen (umur 15- 20 tahun)

Pada masa ini kualitas hidup manusia diwarnai oleh dorongan seksualitas

yang kuat, di samping itu mulai mengembangkan pengertian tentang

kenyataan hidup serta mulai memikirkan tingkah laku yang bernilai moral.

Tahap pematangan diri (setelah umur 20 tahun)

Pada tahap ini perkembangan fungsi kehendak mulai dominan. Mulai

dapat membedakan tujuan hidup pribadi, yakni pemuasan keinginan

pribadi, pemuasan keinginan kelompok, serta pemuasan keinginan

masyarakat. Pada masa ini terjadi pula transisi peran social, seperti dalam

menindaklanjuti hubungan lawan jenis, pekerjaan, dan peranan dalam

10

Page 11: Kepribadian

keluarga, masyarakat maupun Negara. Realisasi setiap keinginan

menggunakan fungsi penalaran, sehingga dalam masa ini orang mulai

mampu melakukan “self direction” dan “self control”. Dengan

kemampuan inilah manusia mulai tumbuh dan berkembang menuju

kematangan pribadi untuk hidup mandiri dan bertanggung jawab

G. Pengukuran Kepribadian

Sobur (2003) menyatakan bahwa terdapat beberapa cara untuk mengukur

kepribadian, diantaranya yaitu dengan cara sebagai berikut:

Observasi Direk

Observasi direk merupakan observasi yang berbeda dengan observasi

biasa. Observasi ini mempunyai sasaran yang khusus, sedangkan observasi

biasa mengamati seluruh tingkah laku subjek. Observasi direk dilakukan

dengan memilih situasi tertentu, yaitu pada saat dapat diperkirakan

munculnya indikator dari ciri-ciri yang ingin diteliti, dilakukan dalam

situasi yang dikontrol, dapat diulang dan dapat dibuat replikasinya.

Observasi direk juga disebut dengan observasi quasi experimental. Ada

tiga tipe metode dalam observasi direk, yaitu:

o Time Sampling Method

Setiap subjek diselidiki pada periode waktu tertentu. Periode

tersebut bisa berlangsung selama beberapa detik, beberapa menit,

atau bahkan beberapa jam, tergantung pada tipe tingkah laku atau

indikator atau ciri-ciri yang ingin diteliti.

o Incident Sampling Method

Dalam metode ini, sampling dipilih dari berbagai tingkah laku.

Laporan observasinya berupa catatan-catatan yang mencakup

intensitas, lama waktunya, dan efek-efek setelah respon.

o Metode Buku Harian Terkontrol

Dilakukan dengan cara mencatat dalam buku harian tentang

tingkah laku khusus yang ingin diketahui oleh yang bersangkutan.

Syarat penggunaan metode ini yaitu peneliti adalah orang dewasa

11

Page 12: Kepribadian

dan cukup inteligen, serta dilakukan untuk pengabdian pada

perkembangan ilmu pengetahuan.

Wawancara (Interview)

Stress Interview

Stress Interview digunakan untuk mengetahui kemampuan seseorang

untuk bertahan terhadap hal-hal yang mengganggu emosinya dan seberapa

lama seseorang dapat kembali menyeimbangkan emosinya setelah tekanan

ditiadakan.

Exhaustive Interview

Exhaustive Interview merupakan cara interview yang berlangsung sangat

lama, dan diselenggarakan secara nonstop. Tujuannya adalah membuat

interviewee lelah dan melepaskan sikap defensifnya dengan berbicara terus

terang. Cara ini biasanya digunakan untuk meneliti para tersangka tindak

kriminal dan sebagai pemeriksaan taraf ketiga. Selain itu juga digunakan

dalam memilih pegawai untuk jabatan penting.

Tes Proyektif

Metode ini dilakukan untuk mengetahui proyeksi pribadi seseorang

melalui gambar atau hal-hal lain yang dilakukannya. Tes ini memberi

peluang kepada testee untuk bisa secara bebas memberikan makna atau

arti terhadap hal yang disajikan, dan tidak ada pemaknaan yang dianggap

benar atau salah.

Inventori Kepribadian

Inventori kepribadian adalah kuesioner yang mendorong individu untuk

melaporkan reaksi atau perasaannya dalam situasi tertentu. Kuesioner ini

mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada setiap orang, dan jawabannya

biasanya diberikan dalam bentuk yang mudah dinilai

12

Page 13: Kepribadian

DAFTAR PUSTAKA

Pendekatan praktis Perilaku Konsumen oleh Dr. Etta Mamang Sangadji, M.Si.

dan Dr. Sopiah, MM., M.Pd.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/26923/Chapter%20II.pdf

13