keperawatan sebagai profesi (kdk)
TRANSCRIPT
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI
Posted by joe pada 31/08/2009
A.Pengertian ProfesiProfesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat dan bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu. Profesi sangat mementingkan kesejahteraan orang lain, dalam konteks bahasan ini konsumen sebagai penerima jasa pelayanan keperawatan professional.Menurut Webster profesi adalah pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang lama dan menyangkut ketrampilan intelaktual.Kelly dan Joel, 1995 menjelaskan professional sebagai suatu karakter, spirit atau metode professional yang mencakup pendidikan dan kegiatan diberbagai kelompok okupasi yang angotanya berkeinginan menjadi professional. Professional merupakan suatu proses yang dinamis untuk memenuhi atau mengubah karakteristik kearah suatu profesi.
B. Karakteristik Profesi1. Gary dan Pratt (1991), Kiozer Erb dan Wilkinson (1995) mengemukakan karakteristik professional sebagai berikut :a. Konsep misi yang terbuka terhadap perubahanb. Penguasaan dan penggunaan pengetahuan teoritisc. Kemampuan menyelesaikan masalahd. Pengembangan diri secara berkesinambungane. Pendidikan formalf. System pengesahan terhadap kompetensig. Penguatan secara legal terhadap standart professionalh. Praktik berdasarkan etiki. Hukum terhadap malpraktikj. Penerimaan dan pelayanan pada masyarakatk. Perbedaan peran antara pekerja professional dengan pekerjaan lain dan membolehkan praktik yang otonom.2. Menurut Lindberg, Hunter dan Kruszewski (1993), Leddy dan Pepper (1993) serta Berger dan Williams (1992), keperawatan sebagai suatu profesi memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Kelompok pengetahuan yang melandasi keterampilan untuk menyelesaikan masalah dalam tatanan praktik keperawatan.Pada awalnya praktik keperawatan dilandasi oleh ketrampilan yang bersifat intuitif. Sebagai suatu disiplin, sekarang keperawatan disebut sebagai suatu ilmu dimana keperawatan banyak sekali menerapkan ilmu-ilmu dasar seperti ilmu perilaku, social, fisika, biomedik dan lain-lain. Selain itu keperawatan juga mempelajari pengetahuan inti yang menunjang praktik keperawatan yaitu fungsi tubuh manusia yang berkaitan dengan sehat dan sakit serta pokok bahasan pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada klien.b. Kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada masyarakat.Fungsi unik perawat adalah memberikan bantuan kepada sesorang dalam melakukan kegiatan untuk menunjang kesehatan dan penyembuhan serta membantu kemandirian klien.c. Pendidikan yang mmenuhi standart dan diselenggarakan di perguruan tinggi atau universitas.Beralihnya pendidikan keperawatan kepada institusi pendidikan tinggi memberikan kesempatan kepada perawat untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan intelektual, interpersonal dan tehnikal yang memungkinkan mereka menjalankan peran dengan lebih terpadu dalam pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan berkesinambungan. Disampingg itu perawat dituntut untuk mengembangkan Iptek keperawatan.d. Pengendalian terhadap standart praktik.Standart adalah pernyatan atau criteria tentang kualitas praktik. Standart praktik keperawatan menekankan kpada tangung jawab dan tangung gugat perawat untuk memenuhi standart yang telah ditetapkan yang bertujuan menlindungi masyarakat maupun perawat. Perawat bekerja tidak dibawah pengawasan dan pengendalian profesi lain.e. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan.Tangung gugat accountable berarti perawat bertanggung jawab pelayanan yang diberikan kepada klien. Tanggung gugat mengandung aspek legal terhadap kelompok sejawat, atasan dan konsumen. Konsep tangung gugat mempunyai dua implikasi yaitu bertanggung jawab terhadap konsekuensi dari tindakan yang dilakukan dan juga menerima tanggung jawab dengan tidak melakukan tindakan pada situasi tertentu.f. Karir seumur hidupDibedakan dengan tugas/job yang merupakan bagian dari pekerjaan rutin. Perawat bekerja sebagai tenaga penuh yang dibekali dengan pendidikan dan ketrampilan yang menjadi pilihannya sendiri sepanjang hayat.g. Fungsi mandiriPerawat memiliki kewenangan penuh melakukan asuhan keperawatan walaupun kegiatran kolaborasi dengan profesilain kadang kala dilakukan dimana itu semua didasarkan kepada kebutuhan klien bukan sebagai ekstensi intervensi profesi lain.
C. Perkembangan Profesionalisme KeperawatanMelihat catatan sejarah tentang awal mula keberadaan perawat di Indonesia, yang diperkirakan baru bermula pada awal abad ke 19, dimana disebutkan adanya
perawat saat itu adalah dikarenakan adanya upaya tenaga medis untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik sehingga diperlukan tenaga yang dapat membantu atau tenaga pembantu. Tenaga tersebut dididik menjadi seorang perawat melalui pendidikan magang yang berorientasi pada penyakit dan cara pengobatannya. Sampai dengan perkembangan keperawatan di Indonesia pada tahun 1983 PPNI melakukan Lokakarya Nasional Keperawatan di Jakarta, melalui lokakarya tersebut prawat bertekad dan bersepakat menyatakan diri bahwa keperawatan adalah suatu bidang keprofesian.Perkembangan profesionalisme keperawatan di Indonesia berjalan seiring dengan perkembangan pendidikan keperawatan yang ada di Indonesia. Pengakuan perawat profesionalan pemula adalah bagi mereka yang berlatar belakang pendidikan Diploma III keperawatan. Program ini menghasilkan perawat generalis sebagai perawat professional pemula, dikembangkan dengan landasan keilmuan yang cukup dan landasan professional yang kokoh.Perkembangan pendidikan keperawatan dalam rangka menuju tingkat keprofesionalitasan tidak cukup sampai di tingkat diplima saja, di ilhami keinginan dari profesi keperawatan untuk terus mengembangkan pendidikan maka berdirilah PSIK FK-UI (1985) dan kemudian disusul dengan pendirian program paska sarjana FIK UI (1999).Peningkatan kualitas organisasi profesi keperawatan dapat dilakukan melalui berbagai cara dan pendekatan antara lain :1. Mengembangkan system seleksi kepengurusan melalui pnetapan criteria dari berbagai aspek kemampuan, pendidikan, wawasan, pandangan tentang visi dan misi organisasi, dedikasi serta keseterdiaan waktu yang dimiliki untuk organisasi.2. Memiliki serangkaian program yang kongkrit dan diterjemahkan melalui kegiatan organisasi dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah. Prioritas utama adalah rogram pendidikan berkelanjutan bagi para anggotanya.3. Mengaktifkan fungsi collective bargaining, agar setiap anggota memperoleh penghargaan yang sesuai dengan pendidikan dan kompensasi masing-masing.4. Mengembangkan program latihan kepemimpinan, sehingga tenaga keperawatan dapat berbicara banyak dan memiliki potensi untuk menduduki berbagai posisi di pemerintahan atau sector swasta.5. Meningkatkan kegiatan bersama dengan organisasi profesi keperawatan di luar negeri, bukan anya untuk pengurus pusat saja tetapi juga mengikut sertakan pengurus daerah yang berpotensi untuk dikembangkan.
D. Pohon Ilmu ( Body of Knowledge )Pohon ilmu dari keperawatan adalah ilmu keperawatan itu sendiri. Pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi harus dikembangkan sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu dan profesi keperawatan, yang harus memiliki landasan akademik dan landasan professional yang kokoh dan mantap.Pengembangan pendidikan keperawatan bertolak dari pengertian dasar tentang ilmu keperawatan seperti yang dirumuskan oleh Konsorsium Ilmu kesehatan (1991) yaitu : “ Ilmu keperawatan mencakup ilmu-ilmu dasar seperti ilmu alam, ilmu social, ilmu perilaku, ilmu biomedik, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu dasar keperawatan, ilmu keperawatan komunitas dan ilmu keperawatan klinik, yang
apluikasinya menggunakan pendekatan dan metode penyelesaian masalah secara ilmiah, ditujukan untuk mempertahankan, menopang, memelihara dan meningkatkan integritas seluruh kebutuhan dasar manusia “.Wawasan ilmu keperawatan mencakup ilmu-ilmu yang mempelajari bentuk dan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, melalui pengkajian mendasar tentang hal-hal yang melatar belakangi, serta mempelajari berbagai bentuk upaya untuk mencapai kebutuhan dasar tersebut melalui pemanfaatan semua sumber yang ada dan potensial.Bidang garapan dan fenomena yang menjadi objek studi keperawatan adalah penyimpangan dan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (bio-psiko-sosio-spiritual), mulai dari tingkat individu tang utuh (mencakup seluruh siklus kehidupan), sampai pada tingkat masyarakat, yang juga tercermin pada tidak terpenuhinya kebutuhan dasar pada tingkat system organ fungsional sampai sub seluler atau molekuler.
E.Cerminan Perawat ProfesionalCerminan nilai professional perawat dalam praktik keperawatan dikelompokkan dalam nilai intelektual dan nilai komitmen moral interpersonal, sebagai berikut :1. Nilai intelektualNilai intelektual dalam prtaktik keperawatan terdiri daria. Body of Knowledgeb. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif.2. Nilai komitmen moralPelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, dan memperhatikan kode etik keperawatan. Menurut Beauchamp & Walters (1989) pelayanan professional terhadap masyarakat memerlukan integritas, komitmen moral dan tanggung jawab etik.Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat adalah :a. BeneficiencePerawat selalu mengupayakan keputusan yang dibuat berdasarkan keinginan melakukan yang terbaik dan tidak merugikan klien. (Johnstone, 1994)b. FairTidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, social budaya, keadaan ekonomi dan sebagainya, tetapi memprlakukan klien sebagai individu yang memerlukan bantuan dengan keunikan yang dimiliki.c. FidelityBerperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin membantu), selalu berusaha menepati janji, memberikan harapan yang memadahi, komitmen moral serta memperhatikan kebutuhan spiritual klien.
Keperawatan Sebagai Profesi
Jan 23
Posted by Gusti Pandi Liputo
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah kepada penyusun untuk dapat menyusun makalah yang bertemakan “Keperawatan Sebagai Profesi”.
Makalah ini disusun berdasarkan hasil data-data dari media elektronik berupa Internet. Ucapan terima kasih kepada rekan-rekan kelompok dua yang telah memberikan partisifasinya dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua dalam menambah pengetahuan atau wawasan mengenai keperawatan. Penyusun sadar makalah belumlah sempurna maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca agar makalah ini menjadi sempurna.
Gorontalo, Oktober 2010
Penyusun
BAB I
PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG
Dunia profesi keperawatan terus bergerak. Hampir dua dekade profesi ini menyerukan perubahan paradigma. Perawat yang semula tugasnya hanyalah semata-mata menjalankan perintah dokter kini berupaya meningkatkan perannya sebagai mitra kerja dokter seperti yang sudah dilakukan di negara-negara maju.
Sebagai sebuah profesi yang masih berusaha menunjukkan jati diri, profesi keperawatan dihadapkan pada banyak tantangan. Tantangan ini bukan hanya dari eksternal tapi juga dari internal profesi ini sendiri.B. PERUMUSAN MASALAH
Rumusan masalahnya adalah;Bagaimana definisi dari keperawatan sebagai profesi?Mengapa Keperawatan sebagai profesi?Bagaimana Perkembangan Keperawatan di dunia dan di Indonesia?Bagaimana Kode Etik Keperawatan di Indonesia?Bagaimana Standar Asuhan Keperawatan?
Bagaimana Peran, Fungsi, dan Tugas Perawat?C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalahUntuk memenuhi tugas dari mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar IUntuk menambah pengetahuan bagi perawat dalam menjalankan profesinya
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESISchein EH (1962)Profesi merupakan sekumpulan pekerjaan yang membangun suatu norma yang sangat khusus yang berasal dari peranannya di masyarakatWilensky (1964)Profesi berasal dari perkataan profession yang berarti suatu pekerjaan yang membutuhkan dukungan body of knowlegde sebagai dasar bagi perkembangan teori yang sistematis meghadapi banyak tantangan baru ,dan karena itu membutuhkan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, memiliki kode etik orientasi utamanya adalah melayani (alturism)Menurut Hall (1968)Memberikan gambaran tentang suatu profesi yaitu suatu pekerjaan yang harus melalui proses 4 tahapan antara lain :Memperoleh badan pengetahuan dari institusi pendidikan tinggi.Menjadi pekerjaan utamaAdanya organisasi profesiTerdapat kode etikKeperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan dimana dalam menentukan tindakannya didasar pada ilmu pengetahuan serta memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya.B. KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI
Berdasarkan definisi oleh para ahli diatas menganai profesi, mari kita lihat mengapa keperawatan itu sebagai profesi.1. MEMPUNYAI BODY OF KNOWLEDGE
Tubuh pengetahuan yang dimiliki keperawatan adalah ilmu keperawatan ( nursing science ) yang mencakup ilmu – ilmu dasar ( alam, sosial, perilaku ),ilmu biomedik,ilmu kesehatan masyarakat,ilmu keperawatan dasar,ilmu keperawatan klinis dan ilmu keperawatan komunitas.2. PENDIDIKAN BERBASIS KEAHLIAN PADA JENJANG PENDIDIKAN TINGGI.
Di Indonesia berbagai jenjang pendidikan telah dikembangkan dengan mempunyai standar kompetensi yang berbeda-beda mulai D III Keperawatan
sampai dengan S3 akan dikembangkan.3. MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT MELALUI PRAKTIK DALAM BIDANG PROFESI.
Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari Sistem Kesehatan Nasional. Oleh karena itu sistem pemberian askep dikembangkan sebagai bagian integral dari sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdapat di setiap tatanan pelayanan kesehatan.
Pelayanan/ askep yang dikembangkan bersifat humanistik/menyeluruh didasarkan pada kebutuhan klien,berpedoman pada standar asuhan keperawatan dan etika keperawatan4. MEMILIKI PERHIMPUNAN/ORGANISASI PROFESI.
Keperawatan harus memiliki organisasi profesi,organisasi profesi ini sangat menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra keperawatan sebagai profesi serta mampu berperan aktif dalam upaya membangun keperawatan profesional dan berada di garda depan dalam inovasi keperawatan di Indonesia. Saat ini di indonesia memilki organisasi profesi keperawatan dengan nama PPNI, dengan aggaran dasar dan anggaran rumah tangga, sedangkan organisasi keperawatan di dunia dengan nama internasional Council Of Nurse (ICN)5. PEMBERLAKUAN KODE ETIK KEPERAWATAN.
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan ,perawat profesional selalu menunjukkan sikap dan tingkah laku profesional keperawatan sesuai kode etik keperawatan.6. OTONOMI
Keperawatan memiliki kemandirian,wewenang, dan tanggung jawab untuk mengatur kehidupan profesi,mencakup otonomi dalam memberikan askep dan menetapkan standar asuhan keperawatan melalui proses keperawatan,penyelenggaraan pendidikan,riset keperawatan dan praktik keperawatan dalam bentuk legislasi keperawatan( KepMenKes No.1239 Tahun 2001 )7. MOTIVASI BERSIFAT ALTRUISTIK
Masyarakat profesional keperawatan Indonesia bertanggung jawab membina dan mendudukkan peran dan fungsi keperawatan sebagai pelayanan profesional dalam pembangunan kesehatan serta tetap berpegang pada sifat dan hakikat keperawatan sebagai profesi serta selalu berorientasi kepada kepentingan masyarakat.C. Perkembangan Keperawatan Sebagai Profesi
Sejarah perkembangan keperawatan sebagai profesi dapat dilihat dari dua tinjauan. Pertamaditinjau dari perkembangan keperawatan di dunia, dan kedua, perkemabangan keperawatan di Indonesia.
Sejarah Perkembangan Kerperawatan di Dunia
Perkembangan keperawatan di duinia dapat diawali
Pertama, Sejak zaman manusia itu diciptakan pada dasarnya manusia diciptakan telah memiliki naluri untuk merawat diri sendiri sebagaimana tercermin pada seorang ibu. Naluri yang sederhana adalah memelihara kesehatan dalam hal ini adalah menyusui anaknya sehingga harapan pada awal perkembangan keperawatan, perawat harus memiliki jiwa keibuan (mother inticnt). Kemudian bergeser pada zaman purba, pada zaman ini paham animism berkembang dimana manusia mempercayai bahwa yang sakit dapat disebabkan karena kekuatan gaib sehingga timbul keyakinan jiwa yang jahat akan dapat menimbulkan kesakitan dan jiwa yang sehat dapat menimbulkan kesehatan atau kesejahteraan. Saat itu peran sebagai ibu yang merawat keluarga yang sakit dengan memberikan perawatan fisik serta mengobati yang sakit untuk menghilangkan pengaruh roh jahat. Setelah itu, muncul kepercayaan mengenai dewa-dewa dimana pada saat itu dipercaya bahwa penyakit disebabkan karena kemarahan dewa, untuk menghilangkan penyakit itu pasient harus memberikan sesajian di kuil-kuil yang telah didirikan. Setalah itu keperawatan terus berbenah diri dimulai dari ibu-ibu janda yang membantu para pendeta dalam merawat orang sakit. Dan mulai dari inilah rumah-rumah perawatan dibangun untuk menampung para pasien.
Kedua, zaman keagamaan, perkembangan keperawatan mulai bergeser kearaha spiritual dimana seseorang yang sakit diakibatkan oleh adanya dosa atau kutukan Tuhan. Pusat pengobatan adalah rumah-rumah ibadah, sehingga para pemimpin agama disebut sebagai tabib yang mengobati orang sakit.
Ketiga, zaman masehi, keperawatan dimulai pada masa perkembangan agama Nasrani, pada masa itu banyak membentuk diakones, suatu organisasi wanita yang bertujuan mengunjungi orang sakit, sedangkan laki-laki diberikan tugas untuk mengubur orang yang meninggal, sehingga pada saat itu berdirilah rumah sakit di Roma, seperti Monastic Hospital. Rumah sakit pada saat itu berfungsi sebagai perawatan orang sakit, cacat, dan miskin serta yatim piatu. Pada saat itu pula didaratan Asia, khusunya di timur tengah, perkembangan keperawtan mulai maju seiring berkembangnya Agama islam yang disebarkan oleh Mumaham SAW. Keberhasilan Nabi untuk menyebarkan Islam membawa dampak yang positif dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti ilmu pasti, kimia, kesehatan dan obat-obatan. Sebagaimana tercantum dalam Quran pentingnya untuk menjaga kebersihan lingkungan, makanan, dan diri sendiri.
Keempat, zaman permulaan abad 21, perkembangan keperawatan pada masa ini tidak lagi kearah keagamaan melainkan tergantung pada kekuasaan karena pada saat itu terjadi perang dunia. Rumah ibadah yang dulunya berfungsi sebagai perawatn orang sakit sudah tidak lagi berfungsi.
Kelima, zaman sebelum perang dunia ke-2, pada masa ini berkembang prinsip rasa cinta sesama manusia, dimana manusia harus saling membantu. Florence Nightingale (1820-1910) menyadari pentingnya suatu sekolah untuk mendidik
para perawat. Florence menganggap bahwa keperawatan perlu disiapkan pendidikan untuk perawat. Usaha Florence adalah menetapkan struktur dasar dipendidikan perawat diantaranya membangun sekolah perawat, menetapkan tujuan pendidikan perawat serta menetapkan pengetahuan yang harus dimiliki oleh calon perawat. Florence mendirikan sekolah perawatan dengan nama Nightingale Nursing School.
Keenam, masa selama perang dunia ke-2, selama masa ini timbul tekanan pengetahuan dalam penerapan teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu meningkatkan diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka ragam.
Ketujuh, masa pasca perang dunia ke2, perkembangan keperawatan pada masa itu diwali adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, pertambahan penduduk yang relative tinggi sehingga menimbulkan masalah baru dalam pelayanan kesehatan, pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi pola tingkah laku individu, adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dengan diawali adanya penemuan obat-obatan dan cara-cara untuk memberikan penyembuhan pada pasien, upaya-upaya dalam tindakan pelayanan kesehatan seperti pelayanan kuratif, preventif, dan promitif dan juga terdapat kebijakan Negara tentang peraturan sekolah perawat. Pada masa itu perkembangan perawat dimulai adanya sifat pekerjaan yang semula bersifat individu bergeser kearah pekerjaan yang bersifat tim. Pada tahun 1948 perawat diakui sebagi profesi sehingga pada saat itu pula terjadi perhatian dalam pemberian penghargaan pada perawat atas tanggung jawabnya dalam tugas.
Kedelapan, priode tahun 1950, pada saat itu keperawatan sudah mulai menujukan perkembangan khusunya penataan pada system pendidikan, penrapan proses keperawatan sudah mulai dengan memberikan perawat adalah suatu proses,yang dimulai pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelakasanaan dan evaluasi.
Sejarah Perkembangan Keperawatan di Indonesia
Perkembangan keperawatan di Indonesia dibagi menjadi dua masa yaitu:1. Masa Sebelum Kemerdekaan
Pada masa ini Indonesia masih dalam penjajahan Belanda. Perawat berasal dari indonesi disebut verfleger dengan dibantu oleh zieken opaser sebagai penjaga orang sakit. Pada masa penjajahan Belanda tugas utama perawat hanya merawat staf dan tentara Belanda. Kemudia masa penjajahan inggris yaitu rafless, mereka memperhatikan kesehatan rakyat dengan moto kesehatan adalah milik manusia dan pada saat itu pula telah diadakan berbagai usaha dalam memelihara kesehatan, diantaranya usaha pengadaan pencacaran secara umum, membenahi cara perawatan pasien dan memperhatikan kesehatan para tawanan.
Beberapa rumah sakit dibangun khusunya di Jakarta yaitu pada tahun 1819, didirikan salemba dan sekarang bernama RSCM.2. Masa setelah Kemerdekaan
Pada tahun 1949 telah banyak rumah sakit yang didirikan serta balai pengobatan dan dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan pada tahun 1952 didirikan sekolah perawat, kemudian pada tahun 1962 telah dibuka pendidikan keperawatan setara diploma. Pada tahun 1985 untuk pertama kalinya dibuka pendidikan keperawatan setingkat dengan sarjana.D. Kode Etik Keperawatan Indonesia
Dalam Musyawarah Nasional IV PPNI telah diputuskan bahwa Kode Etik Keperawatan Indonesia adalahMukadimahTanggung Jawab Perawat dan KlienTanggung Jawab Perawat dan PrkatikTanggung Jawab Perawat dan MasyarakatTanggung Jawab Perawat dan Teman SejawatTanggung Jawab Perawat dan Profesi.E. Standar Asuhan Keperawatan
Adapun standar-standar asuhan keperawatan sebagai berikut:Standar 1: Falsafah KeperawatanStandar 2: Tujuan Asuhan Keperawatan3. Standar 3: Pengkajian Keperawatan4. Standar 4: Diagnosis Keperawatan5. Standar 5: Perencanaan keperawatan6. Standar 6: Intervensi Keperawatan7. Standar 7: Evaluasi Keperawatan8. Standar 8: Catatan Asuhan Keperawatan
D. Peran, Fungsi dan Tugas Perwata. Peran Perawat
Peran merupakan tingkah laku yang diharapakan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam system, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi yang bersifat konstan.
Peran perawat menurut konsorium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari peran sebagi pemeberi asuhan keperawatan, advocate pasien, pendidik, coordinator, kolaborator, konsultan dan peneliti.b. Fungsi Perawat
Fungsi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sesuang dengan perannya. Dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanankan berbagai fungsi diantaranya: fungsi independen, fungsi dependen, dan fungsi interdependen.
Fungsi independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam menjalankan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia.
Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau intruksi dari perawat lain.
Fungsi Interpenden
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan diantara tim satu dengan lain.c. Tugas Perawat
Tugas perawat dalam menjalankan peranya sebagi pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tahapan dalam prsoes keperawatan. Tugas perawat ini disepakati dalam lokakarya tahun 1983 yang berdasarkan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan adalah sebagai berikut:No Fungsi Perawat Tugas Perawat1 Mengkaji kebutuhan pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat serta sumber yagn tersedia dan potensi untuk memenuhi kebutuhan tsb. Mengumpul dataMenganilisis dan menginterpetasikan data2 Merencanakan tindakan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan diagnosis keperawatan Mengmbangkan rencana tindakan keperawata3 Melaksanakan rencana keperawatan yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegah penyakit, penyembuhan, pemulihan dan pemeliharaan kesehatan termasuk pelayanan klien dan keadaan terminal Menggunakan dan menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu prilaku, sosial budaya, ilmu biomedik dalam melaksanakan asuhan keperawatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia4 Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan Menentukan criteria yang dapat diukur dalam menilai rencana keperawatanMenilai tingkat pencapaian tujuanMengidentifikasi perubahamn-perubahan yang diperlukan5 Mengdokumnetasi prosses keperawatan Mengevaluasi data permasalahan keperawatanMencatat data dalam proses keperawatanMenggunakan catatan klien untuk memonitor asuhan keperawatan.6 Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti atau dipelajari serta merncanakan studi kasus guna meningkatkan pengetahuan dan mengembangakan keterampilan dalam praktek keperawatan Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian dalam bidang keperawatan
Membuat ususlan rencana penelitian keperawatanMenerapkan hasil penelitian dalam praktek keperawatan7 Berperan serta dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada klien keluarga kelompok serta masyarakat Mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatanMembuat rencana penyuluhan kesehatanMelaksanakan penyuluhan kesehatanMengevaluasi hasil penyuluhan kesehatan8 Bekerja sama dengan disiplin ilmu terkai dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien, keluarga, kelompok, dan masyarakat Berperan serta dalam pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga kelompok dan masyarakatMenciptakan komunikasi yang efektif baik dengan tim keperawatan maupun tim kesehatan lain9 Mengelola perawatan klien dan berperan sebagai ketua tim dalam melaksanakan kegiatan keperawatan Menerapkan kereampilan manajemen dalam keperawatan klien secara menyeluruh.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dengan melihat definisi,ciri profesi yang telah disebutkan diatas dapat kita analisis bahwa keperawatan di indonesia dapat dikatakan sebagai suatu profesi. Karena memiliki cirri-ciri dari profesi yaitu mempunyai body of knowledge, pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan tinggi, memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui praktik dalam bidang profesi, memiliki perhimpunan/organisasi profesi, pemberlakuan kode etik keperawatan, otonomi, dan motivasi bersifat altruistic.B. SARAN
Penyusun berharap bagi perawat sebaiknya lebih meningkat kulitas kerja sebagai perawat dan mampu menjadi perawat yang profesional dibidangnya.
DAFTAR PUSATAKA
A. Aziz Alimu Hidayat (2004), Pengantar Konseo Dasar Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta
www.google.co.id
Keperawatan sebagai Suatu Profesi
Nb. Maaf tadi filenya belum disisipkan
DISUSUN OLEH :KELOMPOK 21. HERI PRASETYO (08.40.015)2. NUR LAILATUL A. (08.40.032)3. RANI DEVITA (08.40.035)4. RICKY BAMBANG (08.40.036)
PEMBIMBING : ERFANDI
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI
A. DEFINISIBeberapa pendapat pandangan terhadap pengertian suatu profesi menurut : 1. Schein EH (1962)Profesi merupakan sekumpulan pekerjaan yang membangun suatu norma yang sangat khusus yang berasal dari peranannya di masyarakat. 2. Hughes (1963)Profesi merupakan mengetahui yang lebih baik tentang sesuatu hal dari orang lain serta mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang terjadi pada kliennya. 3. Wilensky (1964)Profesi berasal dari perkataan profession yang berarti suatu pekerjaan yang membutuhkan dukungan body of knowlegde sebagai dasar bagi perkembangan teori yang sistematis meghadapi banyak tantangan baru ,dan karena itu membutuhkan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, memiliki kode etik orientasi utamanya adalah melayani (alturism)Melihat 3 pengertian tersebut, maka terdapat para tokoh yang memandang bahwa profesi mempunyai beberapa kriteria : 1. Menurut Abraham Flexner (1915)Menyatakan bahwa suatu pekerjaan dapat dikatakan suatu profesi apabila memenuhi syarat : a. Aktivitas intelektualb. Berdasarkan ilmu dan belajarc. Untuk tujuan Praktek dan Pelayanand. Dapat diajarkane. Terorganisir secara internalf. Altruistik (untuk kepentingan masyarakat)2. Menurut Green Wood E (1957)Suatu Pekerjaan dikatakan profesi adalah adanya teori yang sistemik, otoritas, wibawa (martabat) ,kode etik dan budaya profesional. 3. Menurut Hall (1968)Memberikan gambaran tentang suatu profesi yaitu suatu pekerjaan yang harus melalui proses 4 tahapan antara lain : 1. Memperoleh badan pengetahuan dari institusi pendidikan tinggi 2. Menjadi pekerjaan utama3. Adanya organisasi profesi4. Terdapat kode etik4. Menurut Moore dan Rosenblum 1970
Memandang kriteria sebagai profesi adalah apabila dasar pekerjaan memiliki teori yang sistematis , otoritas, wibawa dan prestice, kode etik, budaya profesional dan menjadi sumber utama dari penghasilan. 5. Menurut Edgar Schein (1974)Memberikan kriteria pekerjaan sebagai profesi apabila pekerjaan tersebut : a. Pekerjaan seumur hidupb. Komitmen seumur hidup sebagai karierc. Penghasilan utamad. Motivasi kuate. Panggilan hidupf. Pengetahuan dan keterampilan didapat melalui diklatg. Pengetahuan dianggap khusush. Keputusan terhadap klien berdasarkan ilmui. Pelayanan berdasarkan keahlian dan obyektifj. Mempertimbangkan otoritask. Ada batasan dalam profesil. Lebih tahu daripada klien yang dilayanim. Perkumpulan profesin. Standart pendidikano. Uji kompetensi untuk masuk profesip. Tidak advertensi dalam mencari klienKeperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan dimana dalam menentukan tindakannya didasar pada ilmu pengetahuan serta memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya. B. KLASIFIKASI KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI1. Scientific Nursing (Landasan ilmu pengetahuan)Mempunyai cabang ilmu yang terdiri dari :a. Ilmu keperawatan dasarb. Ilmu keperawatan klinikc. Ilmu keperawatan komunitasd. Ilmu keperawatan penunjang2. Code of etikKode keperawatan pada tiap negara berbeda-beda akan tetapi pada prinsipnya adalah sama yaitu berlandaskan etika keperawatan yang dimilikinya. Dalam hal ini terdapat 5 tanggung jawab perawat, yaitu : a. Perawat dan klienb. Perawat dan praktikc. Perawat dan masyarakatd. Perawat dan teman sejawate. Perawat dan profesi3. Lingkup dan wewenang / otonomiLigkup dan wewenang praktek keperawatan berdasarkan standar praktek keperawatan yang bersifat dinamis antara lain terdiri dari : a. Falsafah keperawatanb. Tujuan askepc. Pegkajian keperawatand. Diagnosa keperawatane. Perencanaan keperawatan
f. Intervensi keperawatang. Evaluasih. Catatan asuhan keperawatan4. Nursing organizationSaat ini di indonesia memilki organisasi profesi keperawatan dengan nama PPNI, dengan aggaran dasar dan anggaran rumah tangga, sedangkan organisasi keperawatan di dunia dengan nama internasional Council Of Nurse (ICN) C. Ciri ciri profesiDari definisi profesi terdahulu , jelas bahwa profesi itu tidak sama dengan okupasi (occupation) walaupun keduanya sama sama melakukan pekerjaan tertentu yang dapat menghasilkan nafkah.Profesi mempunyai ciri ciri tersendiri yang menurut wilensky (1964) adalah sebagai berikut:a. Pekerjaan profesi didukung oleh pohon ilmu (body of knowledge) yang jelas wilayah garapan keilmuannya (anto loger) yang jelas wilayah garapan keilmuan (epistomology) , serta pemanfaatan keilmuannya (axlology)b. Keahlian profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan profesi yang terarah,terencana,terus-menerus dan berjenjang (life long education)c. Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui perundang-undangand. Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi standar pendidikan dan pelatihan (standar pelayanan dan kode etik) serta pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi. D. Kriteria Profesia. Memberi pelayanan vital untuk kesejahteraan manusiab. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan khusus dan secara terus dikembangkan c. Mempunyai ketelitian, intelektual dan diikuti dengan rasa tanggung jawab d. Lulus dari pendidikan jenjang pendidikan tinggie. Mandiri dalam penampilan aktifitas dan fungsif. Memiliki kode etik sebagai penuntun praktekg. Mempunyai ikatan / organisasi / menyamaiE. Wilayah kerja profesia. Pembinaan organisasi profesib. Pembinaan pendidikan dan pelatihan profesic. Pembinaan pelayanan profesid. Pembinaan ilmu pengetahuanF. Ciri-ciri keperawatan sebagai profesi (prof Mc. Rifin Husin)a. Memberi pelayanan / asuhan keperawatan serta penelitian sesuai dengan kaidah ilmu dan keterampilan keperawatan profesi serta kode etik keperawatanb. Telah lulus dari pendidikan pada jenjang perguruan tinggi (JPT) yang mapan demikian tenaga tersebut dapat : a) Bersikap profesib) Mempunyai pengetahuan dan keterampilan profesionalc) Mampu memberi pelayanan asuhan keperawatan profesionald) Menggunakan etika keperawatan dalam memberi pelayananc. Pengelolaan keperawatan oleh tenaga keperawatan (NERS) sesuai dengan kaidah-kaidah suatu profesi dalam bidang kesehatan. a) Sistem pelayanan / asuhan
keperawatanb) Pendidikan keperawatan / pelatihan keperawatan yang berjenjang berlanjutc) Perumusan standar keperawatan asuhan keperawatan , pendidikan keperawatan registrasi / legislasi.d) Riset keperawatan oleh Nersterlabsana secara terencana dan terarah sesuai dengan pengembangan IPTEK dan dapat dikembangkan untuk peningkatan keperawatan. G. Analisa keperawatan di indonesiaSituasi keperawatan di indonesia saat ini dikaitkan dengan definisi , ciri dan kriteria profesi adalah sebagai berikut :a. Keperawatan di indonesia telah memiliki paham ilmu pohon ilmu (Body of Knowledge) dan telah diakui secara undang-undang oleh pemerintah Indonesia melalui UU No. 23 Th.1992 tentang kesehatan.b. Di indonesia telah ada institusi pendidikan jenjeng perguruan tinggi yakni AKPER / DIII keperawatan , DIV keperawatan , fakultas ilmu kesehatan keperawatan (SI) , program pasca sarjana keperawatan (S2)c. Keperawatan di indonesia telah memiliki kode etik keperawatan , standar profesi , standar praktek keperawatan , standar pendidikan keperawatan , standar asuhan keperawatand. Keperawatan di indonesia telah mempunyai legislasi keperawatan (sedang di proses menjadi undang-undang)e. Keperawatan di indonesia telah mempunyai organisasi profesi keperawatan yakni persatuan perawat nasional indonesia (PPNI)f. Telah memberikan asuhan keperawatan secara mandiri dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan g. Telah melaksanakan riset keperawatan
DAFTAR PUSTAKAAli,H. Ziadin.Pengantar keperawatan profesional.Hidayat,Aziz Alimul.Konsep dasar keperawatan.tugas kep.prof.doc
Makalah Keperawatan Sebagai Profesi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan anugerah kepada penyusun untuk dapat menyusun makalah
yang berjudul “Keperawatan Sebagai Profesi”.
Makalah ini disusun berdasarkan hasil data-data dari media elektronik
berupa Internet dan media cetak. Ucapan terima kasih kepada rekan-
rekan kelompok delapan yang telah memberikan partisipasinya dalam
penyusunan makalah ini.
Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua dalam
menambah pengetahuan atau wawasan mengenai keperawatan.
Penyusun sadar makalah ini belumlah sempurna maka dari itu penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini
menjadi sempurna.
Gorontalo, April 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………
i
Daftar Isi
…………………………………………………………………………….. ii
BAB I Pendahuluan
………………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….
1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………..
4
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………….
5
BAB II Pembahasan
……………………………………………………………….. 6
2.1 Definisi Keperawatan Sebagai Profesi
………………………………………. 6
2.2 Perkembangan Profesionalisme Keperawatan
…………………………….. 13
2.3 Fungsi, Peran dan Tugas Perawat
…………………………………………… 15
2.4 Definisi dan Analisis Penyusun Mengenai Keperawatan Sebagai
Profesi 18
BAB III Penutup
…………………………………………………………………….. 20
3.1 Simpulan
………………………………………………………………………… 20
3.2 Saran
……………………………………………………………………………. 20
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan merupakan profesi yang membantu dan memberikan
pelayanan yang berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan individu.
Keperawatan juga diartikan sebagai konsekuensi penting bagi individu
yang menerima pelayanan, profesi ini memenuhi kebutuhan yang tidak
dapat dipenuhi oleh seseorang, keluarga atau kelompok di komunitas.
(Committee on Education American Nurses Association (ANA), 1965).
WHO Expert Committee on Nursing dalam Aditama (2000)
mengatakan bahwa, pelayanan keperawatan adalah gabungan dari ilmu
kesehatan dan seni melayani/memberi asuhan (care), suatu gabungan
humanistik dari ilmu pengetahuan, filosofi keperawatan, kegiatan klinik,
komunikasi dan ilmu sosial.
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu
dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan biopsikososial dan spiritual
yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat
baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh aspek kehidupan
manusia. (Lokakarya Nasional, 1983).
Profesi berasal dari kata profession yang berarti suatu pekerjaan
yang membutuhkan dukungan body of knowledge sebagai dasar bagi
perkembangan teori yang sistematis meghadapi banyak tantangan baru,
dan karena itu membutuhkan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama,
memiliki kode etik orientasi utamanya adalah melayani (alturism).
Profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan
masyarakat dan bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok
tertentu. Profesi sangat mementingkan kesejahteraan orang lain, dalam
konteks bahasan ini konsumen sebagai penerima jasa pelayanan
keperawatan profesional. Menurut Webster, profesi adalah pekerjaan
yang memerlukan pendidikan yang lama dan menyangkut keterampilan
intelektual.
Kelly dan Joel (1995) menjelaskan, “Profesional sebagai suatu
karakter, spirit atau metode profesional yang mencakup pendidikan dan
kegiatan di berbagai kelompok okupasi yang anggotanya berkeinginan
menjadi profesional”. Profesional merupakan suatu proses yang dinamis
untuk memenuhi atau mengubah karakteristik kearah suatu profesi.
Sejak abad yang lalu keperawatan telah megalami perubahan yang
drastis, selain itu juga telah mengikuti perundang-undangan dan
mendapatkan penghargaan sebagai profesi penuh. Hugnes E.C (1963)
mengatakan bahwa, “Profesi adalah seorang ahli, mereka mengetahui
lebih baik tentang sesuatu hal dari orang lain, serta mengetahui lebih baik
daripada kliennya tentang apa yang terjadi pada klien”. Dalam konsep
profesi ada tiga nilai penting yang perlu dipahami yakni:
1. Pengetahuan yang mendalam dan sistimatik.
2. Keterampilan teknis dan kiat yang diperoleh melalui latihan yang lama.
3. Pelayanan asuhan kepada yang memerlukan berdasarkan ilmu
pengetahuan, keterampilan teknis dan pedoman serta falsafah moral yang
diyakini (etika profesi).
Menurut Hood L.J dan Leddy S.K (2006), “Perawat profesional akan
menggunakan pendekatan holistik dalam menemukan kebutuhan
kesehatan bagi klien yang dirawatnya, hal ini sesuai dengan pernyataan
kebijakan yang disampaikan oleh American Nurses Association (1995),
ada empat ciri praktik profesional yang harus dilakukan oleh perawat,
yaitu:
1. Perawat menggunakan fokus orientasi pada masalah dengan
memperhatikan rangkaian seluruh respon manusia terhadap kesehatan
dan penyakitnya.
2. Perawat terintegrasi dalam tenaga kesehatan yang menggunakan
pengetahuannya untuk membantu mencapai tujuan pasien dengan
mengumpulkan data subjektif maupun objektif pasien dan memahaminya
baik secara individual atau secara berkelompok.
3. Perawat mengaplikasikan ilmu pengetahuannya untuk menentukan
diagnosa dan melakukan treatment respon manusia.
4. Perawat melakukan asuhan keperawatan dengan melakukan hubungan
terapeutik dengan pasien untuk memfasilitasi kesehatan dan
penyembuhan.
Ada tiga istilah penting yang berhubungan dengan profesi, yaitu
profesionalisme, profesionalisasi, dan profesi.
1. Profesionalisme
Merujuk pada karakter profesional, semangat atau metode. Merupakan
suatu sifat resmi, cara hidup yang bertanggung jawab dan dapat
dipercaya. Profesionalisme keperawatan telah ada sejak zaman Florence
Nightingale (1820-1910).
2. Profesionalisasi
Profesionalisasi adalah suatu proses untuk menjadikan profesional
dengan cara memenuhi beberapa kriteria yang telah
ditentukan/disepakati.
3. Profesi
Jika dilihat di dalam kamus, sama dengan pekerjaan yang menghendaki
pendidikan yang lebih luas atau memiliki ilmu pengetahuan yang spesial,
keterampilan serta dipersiapkan dengan cara yang baik.
Dunia profesi keperawatan terus bergerak. Hampir dua dekade
profesi ini menyerukan perubahan paradigma. Perawat yang semula
tugasnya hanyalah semata-mata menjalankan perintah dokter kini
berupaya meningkatkan perannya sebagai mitra kerja dokter seperti yang
sudah dilakukan di negara-negara maju.
Sebagai sebuah profesi yang masih berusaha menunjukkan jati diri,
profesi keperawatan dihadapkan pada banyak tantangan. Tantangan ini
bukan hanya dari eksternal tapi juga dari internal profesi ini sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan keperawatan sebagai profesi?
b) Bagaimana perkembangan profesionalisme keperawatan?
c) Bagaimana peran, fungsi, dan tugas perawat?
d) Bagaimana definisi dan analisis dari penyusun mengenai keperawatan
sebagai profesi?
1.3 Tujuan Penulisan
a) Menjelaskan tentang keperawatan sebagai profesi.
b) Menjelaskan perkembangan profesionalisme keperawatan.
c) Menjelaskan peran, fungsi, dan tugas perawat.
d) Menjelaskan tentang definisi dan analisis penyusun mengenai
keperawatan sebagai profesi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Keperawatan Sebagai Profesi
Hall (1968) memberikan gambaran tentang suatu profesi yaitu suatu
pekerjaan yang harus melalui proses empat tahapan antara lain :
1. Memperoleh badan pengetahuan dari institusi pendidikan tinggi
2. Menjadi pekerjaan utama
3. Adanya organisasi profesi
4. Terdapat kode etik
Ciri – Ciri Profesi
Dilihat dari definisi profesi, jelas bahwa profesi tidak sama dengan
okupasi (occupation) meskipun keduanya sama-sama melakukan
pekerjaan tertentu.
Profesi mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
1. Didukung oleh badan ilmu yang sesuai dengan bidangnya
(antalogi), jelas wilayah kerja keilmuannya (Epistomologi), dan
aplikasinya (Axiologi).
2. Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana,
terus-menerus dan bertahap.
3. Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal
melalui perundang-undangan.
4. Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan
profesi (standar pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan, dan
kode etik) serta pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan-
peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi (Winsley,
1964).
Kriteria Profesi
1. Memberi pelayanan untuk kesejahteraan manusia.
2. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan khusus dan
dikembangkan secara terus-menerus.
3. Memiliki ketelitian, kemampuan intelektual, dan rasa tanggung
jawab.
4. Lulus dari pendidikan tinggi.
5. Mandiri dalam penampilan, aktivitas dan fungsi.
6. Memiliki kode etik sebagai penuntun praktik.
7. Memiliki ikatan/organisasi untuk menjamin mutu pelayanan.
Wilayah Kerja Profesi
1. Pembinaaan organisasi profesi.
2. Pembinaan pendidikan dan pelatihan profesi.
3. Pembinaan pelayanan profesi.
4. Pembinaan iptek.
Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan
dimana dalam menentukan tindakannya didasarkan pada ilmu
pengetahuan serta memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya.
Dengan adanya perkembangan keperawatan dari kegiatan yang
sifatnya rutin yang menjadi pemenuhan kebutuhan berdasarkan ilmu,
membawa suatu perubahan yang sangat besar dalam dunia keperawatan
karena pelayanan yang semula hanya berdasarkan pada insting dan
pengalaman menjadi pelayanan keperawatan profesional berdasarkan
ilmu dan teknologi keperawatan yang selalu berubah sesuai dengan
kemajuan zaman. Perawatan sebagai profesi mempunyai karakteristik
sebagai berikut:
1. Memiliki body of knowledge
Perawat bekerja dalam kelompok dan dilandasi dengan teori yang
spesifik dan sistematis yang dikembangan melalui penelitian. Penelitian
keperawatan yang dilakukan pada tahun 1940, merupakan titik awal
perkembangan keperawatan. Pada tahun 1950 dengan semakin
berkembangnya penelitian yang dilakukan mempunyai kontribusi yang
cukup besar dalam dunia pendidikan keperawatan dan pada tahun 1960
penelitian lebih banyak dilakukan pada praktik keperawatan. Sejak tahun
1970, penelitian keperawatan lebih banyak dilakukan dengan
memfokuskan diri pada praktik yang dihubungkan dengan isu-isu yang
ada pada saat itu.
Menurut Potter dan Perry (1997), perawat telah memperlihatkan diri
sebagai profesi dan dapat terlihat adanya pengetahuan keperawatan telah
dikembangkan melalui teori-teori keperawatan. Model teori memberikan
kerangka kerja bagi kurikulum dan praktik klinis keperawatan. Teori
keperawatan mendorong ke arah penelitian yang meningkatkan dasar
ilmiah untuk praktik keperawatan.
2. Berhubungan dengan nilai-nilai sosial
Kategori ini mendorong profesi untuk mendapatkan penghargaan yang
cukup baik dari masyarakat. Keperawatan telah diberi kepercayaan untuk
menolong dan melayani orang lain/klien. Pada awalnya perawat
diharapkan dapat menyisihkan sebagian besar waktunya untuk melayani,
tetapi dengan semakin berkembangnya ilmu keperawatan tuntutan
tersebut telah bergeser, perawat juga mengharapkan kompensasi dan
mempunyai kehidupan yang lain disamping perannya sebagai perawat.
Karakteristik keperawatan merupakan suatu bentuk yang relevan
dengan nilai-nilai masyarakat, seperti pentingnya kesehatan, kesembuhan
dan keperawatan.
Masyarakat pada umumnya mengakui bahwa perawat mempunyai
tugas untuk melawan klien dan juga melakukan upaya-upaya dalam
promosi kesehatan dan pencegahan penyakit tetapi masih ada sebagian
masyarakat yang belum mengetahui bahwa perawat adalah sebuah
profesi. Untuk itu perlu adanya usaha dari perawat itu sendiri agar dapat
meyakinkan masyarakat guna mendapatkan pengakuan sesuai dengan
yang diinginkannya.
3. Masa pendidikan
Kategori ini mempunyai empat bagian tambahan yaitu isi pendidikan,
lamanya pendidikan, penggunaan simbol dan proses idealisme yang dituju
serta tingkatan dari spesialisasi yang berhubungan dengan praktik.
Menurut Nightingale pendidikan keperawatan harus melibatkan dua area
penting yaitu teori dan praktik yang sampai saat ini masih dianut.
Perkembangan pendidikan keperawatan dewasa ini sama dengan bidang
ilmu yang lain, yaitu pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi menimbulkan
perubahan yang sangat berarti bagi perawat terhadap cara pandang
asuhan keperawatan secara bertahap keperawatan beralih dari yang
semulai berorientasi pada tugas menjadi berorientasi pada tujuan yang
berfokus pada asuhan keperawatan yang efektif serta menggunakan
pendekatan holisitik dan proses keperawatan.
4. Motivasi
Motivasi untuk bekerja merupakan kategori keempat dari Pavalko.
Motivasi bukan hanya secara individu tetapi juga menyeluruh dalam
kelompok. Motivasi diartikan sebagai suatu perhatian yang
mengutamakan pelayanan kelompok keperawatan kepada klien. Ada
beberapa pendapat bahwa saat ini anak-anak muda menginginkan
menempuh pendidikan tinggi agar dapat mempunyai kehidupan yang lebih
baik seperti mendapatkan gaji lebih, kekuasaan, status disamping
pekerjaan yang dilakukannya. Biasanya karakteristik ini tidak
diasosiasikan dengan profesi keperawatan, walaupun demikian banyak
perawat yang melakukan pelayanannya dengan berorientasikan kepada
klien/pasien mereka dengan baik.
5. Otonomi
Kategori kelima Pavalko adalah kebebasan untuk mengontrol dan
mengatur dirinya sendiri. Profesi mempunyai otonomi untuk regulasi dan
membuat standar bagi anggotanya. Hak mengurus diri sendiri merupakan
salah satu tujuan dari asosiasi keperawatan, karena hal ini juga berarti
keperawatan mempunyai status dan dapat mengontrol seluruh kegiatan
praktik anggotanya. Otonomi juga dapat diartikan sebagai suatu
kebebasan dalam bekerja dan pertanggungjawaban dari suatu tindakan
yang dilakukannya.
6. Komitmen
Kategori keenam adalah komitmen untuk bekerja. Manusia yang
komitmen untuk bekerja menunjukkan adanya suatu keunggulan, untuk
melaksanakan pekerjaannya dengan baik, mencegah terjadinya
kemangkiran, menekuni pekerjaannya seumur hidup atau dalam periode
waktu yang lama. Komitmen perawat juga dapat menurun, hal ini terjadi
karena kebanyakan dari perawat adalah wanita, yang harus membagi
perhatiannya dengan keluarga, sehingga mereka sering mengalami konflik
yang berkepanjangan dan kadang-kadang harus keluar dari pekerjaannya.
Orientasi karir juga merupakan salah satu ciri dari komitmen, karena
dengan adanya pengembangan karir melalui pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi membuat perawat dapat bekerja dengan lebih baik dan
bertanggung jawab dalam melakukan asuhan keperawatan.
7. Kesadaran bermasyarakat
Kesadaran bermasyarakat bagi perawat diartikan sebagai anggota
kelompok yang ikut mengambil bagian dalam persamaan pedoman, nasib
serta memiliki kebudayaan tersendiri. Perawat mempunyai simbol-simbol
yang dikenal masyarakat sebagai ciri yang khas dari sebuah profesi
seperti seragam putih, pin dan cap. Walaupun akhir-akhir ini banyak yang
mengubah identitas tersebut, tetapi perawat telah memiliki perasaan yang
kuat untuk tetap bersatu dalam kelompoknya.
8. Kode etik
Eksistensi kode etik merupakan kategori terakhir dari Pavalko. Etika
keperawatan merujuk pada standar etik yang membimbing perawat dalam
praktik sehari-hari seperti jujur terhadap pasien, menghargai pasien atas
hak-hak yang dirahasiakannya dan beradvokasi atas nama pasien.
Etika keperawatan ditujukan untuk mengidentifikasi,
mengorganisasikan, memeriksa dan membenarkan tindakan-tindakan
kemanusiaan dengan menerapkan prinsip-prinsip tertentu, selain itu juga
menegaskan tentang kewajiban-kewajiban yang secara suka rela diemban
oleh perawat dan mencari informasi mengenai dampak dari keputusan-
keputusan perawat yang mempengaruhi kehidupan dari pasien dan
keluarganya. Ciri dari praktik profesional adalah adanya komitmen yang
kuat terhadap kepedulian individu, khususnya kekuatan fisik,
kesejahteraan dan kebebasan pribadi, sehingga dalam praktik selalu
melibatkan hubungan yang bermakna. Oleh karena itu seorang
profesional harus memiliki orientasi pelayanan, standar praktik dan kode
etik untuk melindungi masyarakat serta memajukan profesi.
Mengingat pentingnya pembinaan bagi tenaga keperawatan agar
dapat bekerja dengan baik maka perlu adanya pemahaman tentang fungsi
dari asosiasi keperawatan yang terdiri dari:
1. Penetapan standar praktik, pendidikan dan pelayanan keperawatan.
2. Menetapkan kode etik bagi perawat.
3. Menetapkan sistem kredensial dalam keperawatan.
4. Menetapkan untuk ikut berinisiatif dalam legislasi, program pemerintah,
kebijakan kesehatan nasional dan internasional.
5. Mendukung adanya sistem pendidikan yang baik, evaluasi dan perhatian
dalam keperawatan.
6. Adanya agensi sentral untuk mengoleksi, menganalisa dan desiminasi dari
informasi yang relevan dengan keperawatan.
7. Promosi dan proteksi ekonomi dan kesejahteraan bagi perawat.
8. Membina kepemimpinan bagi perawat baik untuk tingkat nasional maupun
internasional.
9. Membina sikap profesionalisme bagi perawat.
10. Menyelenggarakan program secara benar.
11. Memberikan pelayanan masalah-masalah politik pada perawat.
12. Menjaga terjadinya komunikasi bagi seluruh anggotanya.
13. Menyediakan advokasi bagi anggotanya.
14. Berbicara dan menjelaskan tentang profesi keperawatan kepada pihak
lain.
15. Melindungi dan mempromosikan kemajuan kesejahteraan manusia yang
terkait dengan perawat kesehatan.
2.2 Perkembangan Profesionalisme Keperawatan
Melihat catatan sejarah tentang awal mula keberadaan perawat di
Indonesia, yang diperkirakan baru bermula pada awal abad ke 19, dimana
disebutkan adanya perawat saat itu adalah dikarenakan adanya upaya
tenaga medis untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik
sehingga diperlukan tenaga yang dapat membantu atau tenaga
pembantu. Tenaga tersebut dididik menjadi seorang perawat melalui
pendidikan magang yang berorientasi pada penyakit dan cara
pengobatannya. Sampai dengan perkembangan keperawatan di
Indonesia pada tahun 1983 PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia)
melakukan Lokakarya Nasional Keperawatan di Jakarta, melalui lokakarya
tersebut perawat bertekad dan bersepakat menyatakan diri bahwa
keperawatan adalah suatu bidang keprofesian.
Perkembangan profesionalisme keperawatan di Indonesia berjalan
seiring dengan perkembangan pendidikan keperawatan yang ada di
Indonesia. Pengakuan perawat profesionalan pemula adalah bagi mereka
yang berlatarbelakang pendidikan Diploma III keperawatan. Program ini
menghasilkan perawat generalis sebagai perawat profesional pemula,
dikembangkan dengan landasan keilmuan yang cukup dan landasan
profesional yang kokoh.
Perkembangan pendidikan keperawatan dalam rangka menuju
tingkat keprofesionalitasan tidak cukup sampai di tingkat diploma saja,
diilhami keinginan dari profesi keperawatan untuk terus mengembangkan
pendidikan maka berdirilah PSIK FK-UI (1985) dan kemudian disusul
dengan pendirian program paska sarjana FIK UI (1999).
Peningkatan kualitas organisasi profesi keperawatan dapat
dilakukan melalui berbagai cara dan pendekatan antara lain:
1. Mengembangkan sistem seleksi kepengurusan melalui penetapan kriteria
dari berbagai aspek kemampuan, pendidikan, wawasan, pandangan
tentang visi dan misi organisasi, dedikasi serta ketersediaan waktu yang
dimiliki untuk organisasi.
2. Memiliki serangkaian program yang konkrit dan diterjemahkan melalui
kegiatan organisasi dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah. Prioritas
utama adalah program pendidikan berkelanjutan bagi para anggotanya.
3. Mengaktifkan fungsi collective bargaining, agar setiap anggota
memperoleh penghargaan yang sesuai dengan pendidikan dan
kompensasi masing-masing.
4. Mengembangkan program latihan kepemimpinan, sehingga tenaga
keperawatan dapat berbicara banyak dan memiliki potensi untuk
menduduki berbagai posisi di pemerintahan atau sektor swasta.
5. Meningkatkan kegiatan bersama dengan organisasi profesi keperawatan
di luar negeri, bukan hanya untuk pengurus pusat saja tetapi juga
mengikutsertakan pengurus daerah yang berpotensi untuk dikembangkan.
2.3 Peran, Fungsi dan Tugas Perawat
1. Peran Perawat
Peran merupakan tingkah laku yang diharapakan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam sistem, dimana
dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi yang bersifat
konstan.
Peran perawat menurut konsorium ilmu kesehatan tahun 1989
terdiri dari peran sebagai pemberi asuhan keperawatan, advokat pasien,
pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan dan peneliti.
2. Fungsi Perawat
Dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan
berbagai fungsi diantaranya: fungsi independen, fungsi dependen, dan
fungsi interdependen.
a. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana
perawat dalam menjalankan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan
keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam memenuhi kebutuhan
dasar manusia.
b. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan
atau instruksi dari perawat lain.
c. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan di antara tim satu dengan lain.
3. Tugas Perawat
Tugas perawat dalam menjalankan perannya sebagai pemberi
asuhan keperawatan ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tahapan
dalam proses keperawatan. Tugas perawat ini disepakati dalam lokakarya
tahun 1983 yang berdasarkan fungsi perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Mengkaji kebutuhan pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat serta
sumber yang tersedia dan potensi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Mengumpul data, menganilisis dan menginterpretasikan data.
2. Merencanakan tindakan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat berdasarkan diagnosis keperawatan Mengembangkan
rencana tindakan keperawatan.
3. Melaksanakan rencana keperawatan yang meliputi upaya peningkatan
kesehatan, pencegah penyakit, penyembuhan, pemulihan dan
pemeliharaan kesehatan termasuk pelayanan klien dan keadaan terminal.
Menggunakan dan menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu
perilaku, sosial budaya, ilmu biomedik dalam melaksanakan asuhan
keperawatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia.
4. Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan. Menentukan kriteria yang dapat
diukur dalam menilai rencana keperawatan. Menilai tingkat pencapaian
tujuan. Mengidentifikasi perubahan-perubahan yang diperlukan.
5. Mendokumentasi proses keperawatan. Mengevaluasi data permasalahan
keperawatan. Mencatat data dalam proses keperawatan. Menggunakan
catatan klien untuk memonitor asuhan keperawatan.
6. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti atau dipelajari serta
merencanakan studi kasus guna meningkatkan pengetahuan dan
mengembangkan keterampilan dalam praktik keperawatan.
Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian dalam bidang keperawatan.
Membuat usulan rencana penelitian keperawatan. Menerapkan hasil
penelitian dalam praktik keperawatan.
7. Berperan serta dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada klien
keluarga kelompok serta masyarakat. Mengidentifikasi kebutuhan
pendidikan kesehatan. Membuat rencana penyuluhan kesehatan.
Melaksanakan penyuluhan kesehatan. Mengevaluasi hasil penyuluhan
kesehatan.
8. Bekerja sama dengan disiplin ilmu terkait dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada klien, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Berperan
serta dalam pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga kelompok
dan masyarakat. Menciptakan komunikasi yang efektif baik dengan tim
keperawatan maupun tim kesehatan lain.
9. Mengelola perawatan klien dan berperan sebagai ketua tim dalam
melaksanakan kegiatan keperawatan. Menerapkan keterampilan
manajemen dalam keperawatan klien secara menyeluruh.
2.4 Definisi dan Analisis Penyusun Mengenai Keperawatan Sebagai Profesi
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan yang dilakukan oleh
perawat dengan memberikan asuhan keperawatan secara tepat kepada
individu, kelompok dan masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta pemulihan kesehatan
demi tercapainya kesejahteraan umat manusia, dengan berpegang teguh
pada kode etik yang melandasinya. Sedangkan perawat adalah
seseorang yang telah menyelesaikan studinya dan telah siap untuk
mengabdikan dirinya kepada masyarakat.
Perawat merupakan salah satu pekerjaan yang mulia dengan cara
memberikan perawatan yang benar, sesuai dengan ilmu yang telah
didapatkannya. Ilmu tersebut diterapkannya dengan suatu metode yang
dikenal dengan “Proses Keperawatan”. Metode ini merupakan metode
yang sistematis, meliputi tahap pengkajian, diagnosa keperawatan,
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi tindakan keperawatan.
Dari tahapan metode ini, perawat sering menemukan hal-hal baru dari
setiap kasus yang ditanganinya. Oleh karena itu, mereka perlu
meningkatkan wawasannya agar mampu menangani klien-kliennya
dengan benar. Hal inilah yang membawa perubahan besar bagi dunia
keperawatan karena pelayanan yang pada awalnya hanya berdasarkan
pengalaman, kemudian berkembang menjadi pelayanan yang didasarkan
pada ilmu keperawatan yang selalu berubah sesuai dengan
perkembangan zaman.
Profesi merupakan suatu keahlian yang membutuhkan ilmu pendidikan
dan pelatihan sebagai dasar pengembangan teori untuk menangani
permasalahan yang sering muncul dalam bidangnya.
Dengan melihat definisi dan ciri-ciri dari profesi diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa keperawatan dianggap sebagai suatu profesi. Hal ini
dikarenakan keperawatan memiliki ciri-ciri yang sama dengan profesi.
Keperawatan sebagai suatu profesi adalah salah satu pekerjaan
bagian dari tim kesehatan, yang ikut bertanggung jawab dalam membantu
klien sebagai individu, keluarga, maupun sebagai masyarakat, baik dalam
kondisi sehat ataupun sakit, yang bertujuan untuk tercapainya pemenuhan
kebutuhan dasar klien, dalam mempertahankan kondisi kesehatan yang
optimal, dalam menentukan tindakan keperawatan harus didasarkan pada
ilmu pengetahuan, komunikasi interpersonal serta memiliki keterampilan
yang jelas dalam keahliannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dengan melihat definisi, ciri profesi yang telah disebutkan diatas
dapat kita analisis bahwa keperawatan di Indonesia dapat dikatakan
sebagai suatu profesi. Karena memiliki ciri-ciri dari profesi yaitu
mempunyai body of knowledge, berhubungan dengan nilai-nilai sosial,
masa pendidikan, motivasi, otonomi, komitmen, kesadaran
bermasyarakat, dan kode etik.
Keperawatan sebagai suatu profesi adalah salah satu pekerjaan
bagian dari tim kesehatan, yang ikut bertanggung jawab dalam membantu
klien sebagai individu, keluarga, maupun sebagai masyarakat, baik dalam
kondisi sehat ataupun sakit, yang bertujuan untuk tercapainya pemenuhan
kebutuhan dasar klien, dalam mempertahankan kondisi kesehatan yang
optimal, dalam menentukan tindakan keperawatan harus didasarkan pada
ilmu pengetahuan, komunikasi interpersonal serta memiliki keterampilan
yang jelas dalam keahliannya.
3.2 Saran
Penyusun berharap agar semua perawat dapat meningkatkan
kualitas kerjanya dan mampu menjadi seseorang yang profesional dalam
bidangnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sumijatun. 2010. Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional.
Jakarta: Trans Info Media
Pro-Health. 2009. Keperawatan Sebagai Suatu Profesi.
(http://stikeskabmalang.wordpress.com/2009/09/17/keperawatan-sebagai-
suatu-profesi-3/, 27 Maret 2012)
« Hak Pasien dan Perawat Resume Hasil Penelitian Terkait Dengan Perilaku Penggunaan Kondom »
Keperawatan Sebagai Suatu Profesi
June 18, 2008 by mirzal tawi
Keperawatan yang semula belum jelas ruang lingkupnya dan batasannya ,secara
bertahap mulai berkembang.Keperawatan diartikan oleh pakar keperawatan
dengan berbagai cara dalam berbagai bentuk rumusan,seperti oleh Florence
Nightingale,Goodrich,Imogene King,Virginia Henderson,dsb.
PERAWAT
Sesuai PERMENKES RI NO.1239 Tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktik
Perawat, dijelaskan PERAWAT adalah: Seseorang yang telah lulus pendidikan
keperawatan,baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
PERAN PERAWAT
Peran : Seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu sistem.
Doheny ( 1982 )mengidentifikasi beberapa elemen peran Perawat Profesional,
meliputi :Care Giver, Client Advocate, Counsellor, Educator, Collaborator,
Coordinator, Change Agent, dan Consultant
FUNGSI PERAWAT
Fungsi : suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan perannya.
Kozier ( 1991 ) mengemukakan 3 ( tiga ) fungsi perawat : Fungsi Keperawatan
mandiri ( independen ), Fungsi Keperawatan Ketergantungan ( dependen ), dan
Fungsi Keperawatan kolaboratif ( interdependen ).
KEPERAWATAN
LOKAKARYA NASIONAL tentang KEPERAWATAN bulan JANUARI 1983 di
JAKARTA merupakan awal diterimanya KEPERAWATAN SEBAGAI SUATU
PROFESI.
KEPERAWATAN Adalah : suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang
komprehensif,ditujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit
maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Dari pengertian tersebut diatas ada 4 ( empat ) elemen utama ( mayor elements )
yang menjadi perhatian( concern),Yaitu : 1. Keperawatan adalah ilmu dan kiat -
sains terapan ( applied science ) ,2. Keperawatan adalah profesi yang berorientasi
pada pelayanan _ helping health illness problem, 3. Keperawatan mempunyai
empat tingkat klien : individu,keluarga,kelompok, dan komunitas dan ,4.
Pelayanan Keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan-3th level
preventions dengan metodologi proskep .
APA ITU PROFESI…????.
Beberapa pengertian profesi
1. Winsley (1964)
Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai dasar
untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak
tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta
memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayanan.
2. Schein E. H (1962)
Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu
set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di
masyarakat.
3. Hughes,E.C ( 1963 )
Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan
lebih baik dibandingkan orang lain (pasien).
Ciri-ciri profesi menurut Winsley,(1964 ):
1. Didukung oleh badan ilmu ( body of knowledge ) yang sesuai dengan
bidangnya, jelas wilayah kerja keilmuannya dan aplikasinya.
2.Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana, terus
menerus dan bertahap
3.Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui
perundang-undangan
4.Peraturan dan ketentuan yag mengatur hidup dan kehidupan profesi (standar
pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan dan kode etik) serta pengawasan
terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh
warga profesi
Dikatakan juga oleh Shortridge,L.M ( 1985 ),Ciri-ciri profesi esensial suatu
profesi adalah sbb:
1.Berorientasi pada pelayanan masyarakat
2.Pelayanan keperawatan yang diberikan didasarkan pada ilmu pengetahuan
3.Adanya otonomi
4.Memiliki kode etik
5. Adanya organisasi profesi.
Mari kita lihat apakah Keperawatan termasuk PROFESI..???
1. MEMPUNYAI BODY OF KNOWLEDGE
Tubuh pengetahuan yang dimiliki keperawatan adalah ilmu keperawatan
( nursing science ) yang mencakup ilmu – ilmu dasar ( alam, sosial,
perilaku ),ilmu biomedik,ilmu kesehatan masyarakat,ilmu keperawatan
dasar,ilmu keperawatan klinis dan ilmu keperawatan komunitas.
2. PENDIDIKAN BERBASIS KEAHLIAN PADA JENJANG PENDIDIKAN
TINGGI.
Di Indonesia berbagai jenjang pendidikan telah dikembangkan dengan
mempunyai standar kompetensi yang berbeda-beda mulai D III Keperawatan
sampai dengan S3 akan dikembangkan.
3. MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT MELALUI
PRAKTIK DALAM BIDANG PROFESI.
Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari Sistem Kesehatan
Nasional. Oleh karena itu sistem pemberian askep dikembangkan sebagai
bagian integral dari sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat
yang terdapat di setiap tatanan pelayanan kesehatan.
Pelayanan/ askep yang dikembangkan bersifat humanistik/menyeluruh
didasarkan pada kebutuhan klien,berpedoman pada standar asuhan
keperawatan dan etika keperawatan.
4. MEMILIKI PERHIMPUNAN/ORGANISASI PROFESI.
Keperawatan harus memiliki organisasi profesi,organisasi profesi ini sangat
menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra keperawatan
sebagai profesi serta mampu berperan aktif dalam upaya membangun
keperawatan profesional dan berada di garda depan dalam inovasi
keperawatan di Indonesia.
5. PEMBERLAKUAN KODE ETIK KEPERAWATAN.
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan ,perawat profesional selalu
menunjukkan sikap dan tingkah laku profesional keperawatan sesuai kode etik
keperawatan.
6. OTONOMI
Keperawatan memiliki kemandirian,wewenang, dan tanggung jawab untuk
mengatur kehidupan profesi,mencakup otonomi dalam memberikan askep dan
menetapkan standar asuhan keperawatan melalui proses
keperawatan,penyelenggaraan pendidikan,riset keperawatan dan praktik
keperawatan dalam bentuk legislasi keperawatan( KepMenKes No.1239 Tahun
2001 )
7. MOTIVASI BERSIFAT ALTRUISTIK
Masyarakat profesional keperawatan Indonesia bertanggung jawab membina
dan mendudukkan peran dan fungsi keperawatan sebagai pelayanan
profesional dalam pembangunan kesehatan serta tetap berpegang pada sifat
dan hakikat keperawatan sebagai profesi serta selalu berorientasi kepada
kepentingan masyarakat.
DENGAN MELIHAT DEFINISI,CIRI PROFESI YANG TELAH
DISEBUTKAN DIATAS DAPAT KITA ANALISIS BAHWA
KEPERAWATAN DI INDONESIA DAPAT DIKATAKAN SEBAGAI
SUATU PROFESI.
Keperawatan Sebagai Profesi
DEFINISI PROFESI
Florence Nightingale (1895)
Keperawatan adalah menempatkan pasien dalam kondisi paling baik bagi alam dan isinya untuk bertindak. Sumber yang lain menyebutkan keperawatan menurut Florence Nightingale adalah “tindakan pemanfaatan lingkungan pasien untuk membantunya pulih” (Nightingale, 1860)
Marta Roger (1970)
Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, perawatan dan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat.
King (1971)
Keperawatan ialah proses aksi dan interaksi, untuk membantu individu dari berbagai kelompok umur dalam memenuhi kebutuhannya dan menangani status kesehatan mereka pada saat tertentu dalam suatu siklus kehidupan
Calista Roy (1976)
Keperawatan merupakan definisi ilmiah yang berorientasi kepada praktik keperawatan yang memiliki sekumpulan pengetahuan untuk memberikan pelayanan kepada klien.
Dorothea Orem (1976)
Perawatan ialah pelayanan yang bersifat manusiawi yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan manusia untuk merawat diri, kesembuhan dari penyakit atau cedera, dan penanggulangan komplikasinya sehingga dapat menunjang kehidupan.
V. Henderson (1978)
Perawatan adalah upaya membantu individu baik yang sehat maupun yang sakit untuk menggunakan kekuatan, keinginan dan pengetahuan yang dimilikinya sehingga individu tersebut mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari, sembuh dari penyakit, atau meninggal dunia dengan tenang. Tenaga perawat berperan menolong individu agar tidak menggantungkan diri pada bantuan orang lain dalam waktu secepat mungkin.
Lokakarya Nasional (1983)
Keperawatan adalah pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, meliputi aspek biologi, psikologi, sosial dan spiritual yang bersifat komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat yang sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia untuk mencapai derajat kesehatan optimal.
Prinsip asuhan/pelayanan keperawatan yang profesional:
Berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan
Ilmu keperawatan: sintesa dari ilmu keperawatan dasar, ilmu keperawatan klinik, ilmu biomedik, ilmu jiwa (psikologi) dan ilmu sosial.
Kiat Keperawatan (Nursing Arts) lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan seni (menggunakan kiat-kiat tertentu) dalam upaya memberikan kepuasan dan kenyamanan pada klien.
Bersifat komprehensif
Pelayanan keperawatan bersifat komprehensif jika asuhan keperawatan yang diberikan bersifat menyeluruh meliputi aspek biologi, psikologi, sosial dan spiritual.
Ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat maupun sakit.
Asuhan keperawatan diberikan kepada individu pada institusi pelayanan kesehatan seperti puskesmas, poliklinik, klinik keperawatan mandiri dan rumah sakit.
Merupakan bagian integral pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan meliputi pelayanan medis (kedokteran), pelayanan keperawatan dan pelayanan penunjang kesehatan (gizi, farmasi, laboratorium, dsb). Pelayanan keperawatan merupakan subsistem dari pelayanan kesehatan dan tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan.
Mencakup siklus hidup manusia
Asuhan keperawatan dapat diberikan pada klien sejak dalam kandungan sampai sakaratul maut. Atas dasar ini dikenal spesialisasi pelayanan keperawatan.
Kesimpulan:
keperawatan adalah upaya pemberian pelayanan/asuhan yang bersifat humanistik dan profesional, holistic berdasarkan ilmu dan kiat, memiliki
standar asuhan dan menggunakan kode etik, serta dilandasi oleh profesionalisme yang mandiri dan/atau kolaborasi.
HAKEKAT KEPERAWATAN
Sebagai ilmu dan seni Sebagai profesi yang berorientasi kepada pelayanan
Mempunyai tiga sasaran dalam pelayanan keperawatan (individu, keluarga dan masyarakat)
Pelayanan keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan
PROFESI
Profesi berasal dari bahasa latin yakni “Proffesio” yang mempunyai dua arti yaitu janji/ikrar dan pekerjaan.
Wilensky (1964)
Profesi berasal dari kata proffesion yang berarti suatu pekerjaan yang membutuhkan dukungan badan ilmu (body of knowledge) sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayanan (altruism).
Schein EH (1962)
Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set tertentu dan berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.
Hughes EC (1963)
Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan lebih baik dibanding orang lain (klien).
Abraham Flexner (1915)
- Suatu pekerjaan dapat dikatakan suatu profesi apabila memenuhi syarat seperti:
- Adanya aktivitas intelektual
- Pekerjaan berdasarkan ilmu dan belajar untuk tujuan praktek dan pelayanan
- Dapat diajarkan
- Terorganisir secara internal serta altruistic (untuk kepentingan masyarakat)
Greenwood E (1957)
Ciri suatu pekerjaan sebagai profesi adalah;
- Adanya teori yang sistematik
- Otoritas
- Wibawa (martabat)
- Kode Etik
- Budaya profesional
Hall (1968)
Profesi adalah suatu pekerjaan yang harus melalui 4 tahapan diantaranya:
- Telah memperoleh badan pengetahuan dari institusi pendidikan tinggi
- Menjadi pekerjaan utama
- Adanya organisasi profesi
- Terdapat Kode Etik
Miller (1985)
Ciri suatu profesi adalah:
- Adanya badan pengetahuan yang diperoleh di Universitas
- Orientasi pada ilmu pengetahuan, kompetensi dengan landasan teoritik yang jelas
Shortridge (1985)
Ciri profesi yang utama:
- Adanya Kode Etik (sebagai dasar dalam pelaksanaan standar tanggungjawab tugas
- Berorientasi pada pelayanan dan berdasarkan ilmu pengetahuan
- Mempunyai otonomi dalam kewenangan dan tanggungjawab dalam bidang keprofesian
Ciri – ciri profesi menurut H. Zaidin Ali (2001):
- Didukung oleh badan ilmu yang sesuai dengan bidangnya (antologi), jelas wilayah kerja keilmuannya (epistemologi), dan aplikasinya (axiology).
- Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana, terus menerus, dan bertahap.
- Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui perundang – undangan.
- Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi (standar pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan, kode etik) serta pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi (Winsley, 1964)
Moore dan Rosenblum (1970)
Kriteria pekerjaan sebagai profesi adalah apabila dasar pekerjaan itu:
- Memiliki teori yang sistematik
- Mempunyai otoritas, wibawa dan prestige
- Mempunyai Kode etik, budaya professional
- Menjadi sumber utama dalam penghasilan
H. Zaidin Ali (2001)
Kriteria profesi:
- Memberi pelayanan untuk kesejahteraan manusia
- Mempunyai pengetahuan dan keterampilan khusus dan dikembangkan secara terus menerus.
- Memiliki ketelitian, kemampuan intelektual, dan rasa tanggungjawab.
- Lulus dari pendidikan tinggi.
- Mandiri dalam penampilan, aktivitas dan fungsi.
- Memiliki kode etik sebagai penuntun praktik.
- Memiliki ikatan/organisasi untuk menjamin mutu pelayanan.
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI
A. Pengertian Perawat
Sesuai PERMENKES RI NO.1239 Tahun 2001 tentang Registrasi danPraktik Perawat, dijelaskan PERAWAT adalah: Seseorang yang telah luluspendidikan keperawatan,baik di dalam maupun di luar negeri sesuai denganketentuan perundang-undangan yang berlaku.a.
Peran perawatPeran : Seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadapseseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu sistem.Doheny ( 1982 )mengidentifikasi beberapa elemen peran Perawat Profesional,meliputi :Care Giver, Client Advocate, Counsellor, Educator, Collaborator,Coordinator, Change Agent, dan Consultantb.
Fungsi PerawatFungsi : suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan perannya.Kozier ( 1991 ) mengemukakan 3 ( tiga ) fungsi perawat : Fungsi Keperawatanmandiri ( independen ), Fungsi Keperawatan Ketergantungan ( dependen ), danFungsi Keperawatan kolaboratif \
( interdependen ).
c. Keperawatan
LOKAKARYA NASIONAL tentang KEPERAWATAN bulan JANUARI 1983 diJAKARTA merupakan awal diterimanya KEPERAWATAN SEBAGAI SUATUPROFESI.KEPERAWATAN Adalah : suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakanbagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakitmaupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.Dari pengertian tersebut diatas ada 4 ( empat) elemen utama ( mayor elements) yang menjadi perhatian ( concern), Yaitu :
1. Keperawatan adalah ilmu dan kiat -sains terapan ( applied science ) ,
2. Keperawatan adalah profesi yang berorientasi pada pelayanan _ helping health illness problem,
3. Keperawatanmempunyai empat tingkat klien : individu,keluarga,kelompok, dan komunitas dan,
4. Pelayanan Keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan-3thlevel preventions dengan metodologi proskep
B. Pengertian Profesi
Profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentinganmasyarakat dan bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu.Profesi sangat mementingkan kesejahteraan orang lain, dalam konteks bahasanini konsumen sebagai penerima jasa pelayanan keperawatan professional.
a. Beberapa pengertian profesi
1. Winsley (1964)Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai dasaruntuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantanganbaru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memilikikode etik dengan fokus utama pada pelayanan.
2. Schein E. H (1962)Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatuset norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus dimasyarakat.
3. Hughes,E.C ( 1963 )Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu denganlebih baik dibandingkan orang lain (pasien).
4. Websterprofesi adalah pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang lama danmenyangkut ketrampilan intelaktual.
5. Kelly dan Joel, 1995 menjelaskan professional sebagai suatu karakter, spirit atau metodeprofessional yang mencakup pendidikan dan kegiatan diberbagai kelompokokupasi yang angotanya berkeinginan menjadi professional. Professionalmerupakan suatu proses yang dinamis untuk memenuhi atau mengubahkarakteristik kearah suatu profesi.
Karakteristik Profesi1. Gary dan Pratt (1991), Kiozer Erb dan Wilkinson (1995) mengemukakankarakteristik professional sebagai berikut :
ü Konsep misi yang terbuka terhadap perubahan
ü Penguasaan dan penggunaan pengetahuan teoritis
ü Kemampuan menyelesaikan masalahd.
ü Pengembangan diri secara berkesinambungane.
ü Pendidikan formalf. System pengesahan terhadap kompetensig.
ü Penguatan secara legal terhadap
ü standart professionalh.
ü Praktik berdasarkan etiki.
ü Hukum terhadap malpraktik
ü Penerimaan dan pelayanan pada masyarakatk.
ü Perbedaan peran antara pekerja professional dengan pekerjaan lain danmembolehkan praktik yang otonom.
2. Menurut Lindberg, Hunter dan Kruszewski (1993), Leddy dan Pepper (1993)serta Berger dan Williams (1992), keperawatan sebagai suatu profesi memilikikarakteristik sebagai berikut :
a) Kelompok pengetahuan yang melandasi keterampilan untuk menyelesaikanmasalah dalam tatanan praktik keperawatan.Pada awalnya praktik keperawatan dilandasi oleh ketrampilan yangbersifat intuitif. Sebagai suatu disiplin, sekarang keperawatan disebut sebagaisuatu ilmu dimana keperawatan banyak sekali menerapkan ilmu-ilmu dasar sepertiilmu perilaku, social, fisika, biomedik dan lain-lain. Selain itu keperawatan jugamempelajari pengetahuan inti yang menunjang praktik keperawatan yaitu fungsitubuh manusia yang berkaitan dengan sehat dan sakit serta pokok bahasanpemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada klien
b) Kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada masyarakat.Fungsi unik perawat adalah memberikan bantuan kepada sesorang dalam melakukan kegiatan untuk menunjang kesehatan dan penyembuhan sertamembantu kemandirian klien.
c) Pendidikan yang mmenuhi standart dan diselenggarakan di perguruan tinggiatau universitas.Beralihnya pendidikan keperawatan kepada institusi pendidikan tinggimemberikan kesempatan kepada perawat untuk mendapatkan pengetahuan danketrampilan intelektual, interpersonal dan tehnikal yang memungkinkan merekamenjalankan peran dengan lebih terpadu dalam pelayanan kesehatan yangmenyeluruh dan berkesinambungan. Disampingg itu perawat dituntut untukmengembangkan Iptek keperawatan.
d) Pengendalian terhadap standart praktik.Standart adalah pernyatan atau criteria tentang kualitas praktik.Standart praktik keperawatan menekankan kpada tangung jawab dan tangunggugat perawat untuk memenuhi standart yang telah ditetapkan yang bertujuanmenlindungi masyarakat maupun perawat. Perawat bekerja tidak dibawahpengawasan dan pengendalian profesi lain.
e) Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan.Tangung gugat accountable berarti perawat bertanggung jawab pelayanan yangdiberikan kepada klien. Tanggung gugat mengandung aspek legal terhadapkelompok sejawat, atasan dan konsumen. Konsep tangung gugat mempunyai duaimplikasi yaitu bertanggung jawab terhadap konsekuensi dari tindakan yangdilakukan dan juga menerima tanggung jawab dengan tidak melakukan tindakanpada situasi tertentu.
f) Karir seumur hidupDibedakan dengan tugas/job yang merupakan bagian dari pekerjaan rutin.Perawat bekerja sebagai tenaga penuh yang dibekali dengan pendidikan danketrampilan yang menjadi pilihannya sendiri sepanjang hayat.
g) Fungsi mandiri Perawat memiliki kewenangan penuh melakukan asuhan keperawatanwalaupun kegiatran kolaborasi dengan profesilain kadang kala dilakukan dimanaitu semua didasarkan kepada kebutuhan klien bukan sebagai ekstensi intervensiprofesi lain.
3.menurut Winsley,(1964 ):
Didukung oleh badan ilmu ( body of knowledge ) yang sesuai denganbidangnya, jelas wilayah kerja keilmuannya dan aplikasinya.
Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana,terus menerus dan bertahap
Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secaralegal melalui perundang-undangan
Peraturan dan ketentuan yag mengatur hidup dan kehidupan profesi(standar pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan dan kode etik)serta pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan tersebutdilakukan sendiri oleh warga profesi
Dikatakan juga oleh Shortridge,L.M ( 1985 ),Ciri-ciri profesi esensial suatuprofesi adalah sbb:
1. Berorientasi pada pelayanan masyarakat
2. Pelayanan keperawatan yang diberikan didasarkan pada ilmu pengetahuan
3. Adanya otonomid.
4. Memiliki kode etike.
5. Adanya organisasi profesi.
C. Perkembangan Profesionalisme Keperawatan
Melihat catatan sejarah tentang awal mula keberadaan perawat diIndonesia, yang diperkirakan baru bermula pada awal abad ke 19, dimanadisebutkan adanya perawat saat itu adalah dikarenakan adanya upaya tenagamedis untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik sehinggadiperlukan tenaga yang dapat membantu atau tenaga pembantu. Tenaga tersebutdididik menjadi seorang perawat melalui pendidikan magang yang berorientasipada penyakit dan cara pengobatannya. Sampai dengan perkembangankeperawatan di Indonesia pada tahun 1983 PPNI melakukan Lokakarya NasionalKeperawatan di Jakarta, melalui lokakarya tersebut prawat bertekad danbersepakat menyatakan diri bahwa keperawatan adalah suatu bidangkeprofesian.Perkembangan profesionalisme keperawatan di Indonesia berjalan seiringdengan perkembangan pendidikan keperawatan yang ada di Indonesia. Pengakuanperawat profesionalan pemula adalah bagi mereka yang berlatar belakangpendidikan Diploma III keperawatan. Program ini menghasilkan perawat generalissebagai perawat professional pemula, dikembangkan dengan landasan keilmuan yang cukup dan landasan professional yang kokoh.
Perkembangan pendidikan keperawatan dalam rangka menuju tingkatkeprofesionalitasan tidak cukup sampai di tingkat diplima saja, di ilhamikeinginan dari profesi keperawatan untuk terus mengembangkan pendidikan makaberdirilah PSIK FK-UI (1985) dan kemudian disusul dengan pendirian programpaska sarjana FIK UI (1999).Peningkatan kualitas organisasi profesi keperawatan dapat dilakukan melaluiberbagai cara dan pendekatan antara lain :1. Mengembangkan system seleksikepengurusan melalui pnetapan criteria dari berbagai aspek kemampuan,pendidikan, wawasan, pandangan tentang visi dan misi organisasi, dedikasi sertakeseterdiaan waktu yang dimiliki untuk organisasi.2. Memiliki serangkaian program yang kongkrit dan diterjemahkan melaluikegiatan organisasi dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah. Prioritas utamaadalah rogram pendidikan berkelanjutan bagi para anggotanya.3. Mengaktifkan fungsi collective bargaining, agar setiap anggota memperolehpenghargaan yang sesuai dengan pendidikan dan kompensasi masing-masing.4. Mengembangkan program latihan kepemimpinan, sehingga tenaga keperawatandapat berbicara banyak dan memiliki potensi untuk menduduki
berbagai posisi dipemerintahan atau sector swasta.5. Meningkatkan kegiatan bersama dengan organisasi profesi keperawatan di luarnegeri, bukan anya untuk pengurus pusat saja tetapi juga mengikut sertakanpengurus daerah yang berpotensi untuk dikembangkan.D. Pohon Ilmu ( Body of Knowledge )Pohon ilmu dari keperawatan adalah ilmu keperawatan itu sendiri.Pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi harus dikembangkan sesuaidengan kaidah-kaidah ilmu dan profesi keperawatan, yang harus memilikilandasan akademik dan landasan professional yang kokoh dan mantap.Pengembangan pendidikan keperawatan bertolak dari pengertian dasartentang ilmu keperawatan seperti yang dirumuskan oleh Konsorsium Ilmukesehatan (1991) yaitu : ´ Ilmu keperawatan mencakup ilmu-ilmu dasar sepertiilmu alam, ilmu social, ilmu perilaku, ilmu biomedik, ilmu kesehatan masyarakat,ilmu dasar keperawatan, ilmu keperawatan komunitas dan ilmu keperawatanklinik, yang apluikasinya menggunakan pendekatan dan metode penyelesaianmasalah secara ilmiah, ditujukan untuk mempertahankan, menopang, memeliharadan meningkatkan integritas seluruh kebutuhan dasar manusia ´.Wawasan ilmu keperawatan mencakup ilmu-ilmu yang mempelajari bentukdan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, melalui pengkajianmendasar tentang hal-hal yang melatar belakangi, serta mempelajari berbagaibentuk upaya untuk mencapai kebutuhan dasar tersebut melalui pemanfaatansemua sumber yang ada dan potensial.
Bidang garapan dan fenomena yang menjadi objek studi keperawatanadalah penyimpangan dan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (bio-psiko-sosio-spiritual), mulai dari tingkat individu tang utuh (mencakup seluruhsiklus kehidupan), sampai pada tingkat masyarakat, yang juga tercermin padatidak terpenuhinya kebutuhan dasar pada tingkat system organ fungsionalsampai sub seluler atau molekuler.E. Cerminan Perawat ProfesionalCerminan nilai professional perawat dalam praktik keperawatandikelompokkan dalam nilai intelektual dan nilai komitmen moral interpersonal,sebagai berikut :1. Nilai intelektualNilai intelektual dalam prtaktik keperawatan terdiri daria. Body of Knowledgeb. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif.2. Nilai komitmen moralPelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, danmemperhatikan kode etik keperawatan. Menurut Beauchamp & Walters (1989)pelayanan professional terhadap masyarakat memerlukan integritas, komitmenmoral dan tanggung jawab etik.Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat adalah :a. BeneficiencePerawat selalu mengupayakan keputusan yang dibuat berdasarkankeinginan melakukan yang terbaik dan tidak merugikan klien. (Johnstone, 1994)b. FairTidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, social budaya,keadaan ekonomi dan sebagainya, tetapi memprlakukan klien sebagai individu yang memerlukan bantuan dengan keunikan yang dimiliki.c. FidelityBerperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin membantu), selaluberusaha menepati janji, memberikan harapan yang memadahi, komitmen moralserta memperhatikan kebutuhan spiritual klien.
KESIMPULAN :
DENGAN MELIHAT DEFINISI,CIRI PROFESI YANG TELAH DISEBUTKANDIATAS DAPAT KITA ANALISIS BAHWA KEPERAWATAN DIINDONESIA DAPAT DIKATAKAN SEBAGAI SUATU PROFESI