keperawatan muskuloskeletal - pembidaian

2
PEMBIDAIAN John A. Boswick – Perawatan Gawat Darurat a. Tujuan Pembidaian 1. Pembidaian efektif pada saat kecelakaan, atau di departemen gawat darurat, merupakan tindakan yang penting dalam menata laksana fraktura dan dislokasi. 2. Pembidaian darurat, menghindarkan kerusakan jairangna lunak lebih lanjut oleh fragmen tulang, meminimumkan nyeri, dan memberikan kenyamanan selama transpor. 3. Pembidaian tidak boleh mengganggu sirkulasi darah atua menekan serabut saraf atua pad atonjolan tulang. b. Teknik Pembidaian Penting membdakan antara 1. Pembidaian sementara untuk transportasi, dan 2. Pembidaian untuk menahan atau mencapai reduksi frakturan atau dislokasi serta untuk memberikan immobilisasi yang lama. Bidai ada dua jenis, 2.1 Penyatu (koaptasi) 2.2 Traksi c. Pembidaian Fraktura atau Dislokasi terbuka Penatalaksanaan fraktura terbuka diarahkan ke penyembuhan luka terbuka tanpa infeksi dan menyembuhkan fraktura dalam posisi yang baik. Untuk mencapai dua tujuan itu, fraktura atau dislokasi terbuka memerlukan pemasangan pembalut steril di atas luka sebelum pembidaian. Pemberian lauran antiseptik di sekitar luka bisa berbahay. Framen tulang yang menonjol, tak boleh dipindahkan tempatnya di dalam luka, tetapi hanya boleh ditutup dengan pembalut. Pada pembidaian darurat, traksi yang dilakukan tidak boleh mengakibatkan segmen yang menonjol masuk kembali dalam luka. Fraktura dan dislokasi terbuka memerlukan perumahsakitan segera. Tetapi antibiotika dan profilaksis antitetanus yang tepat harus segera dimulai. d. Fraktura atau dislokasi Ekstremitas atas. Evaluasi sirkulasi darah di tangan dan persarafan perifer pada lengan bawah dan tangan mendahului pembidaian darurat. Tangan yang merah muda dan hangat menunjukkan sirkulasi yang adekuat, pucat atau sianosis menunjukkan gangguan sirkulasi. Denyut nadi radialis yang baik merupakan tanda yang baik. Tes standar untuk sirkulasi dapat dilakukan dengan menekan ujung kuku jari

Upload: fingers-golden

Post on 09-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

kelompok terakhir

TRANSCRIPT

PEMBIDAIANJohn A. Boswick Perawatan Gawat Darurata. Tujuan Pembidaian

1. Pembidaian efektif pada saat kecelakaan, atau di departemen gawat darurat, merupakan tindakan yang penting dalam menata laksana fraktura dan dislokasi.

2. Pembidaian darurat, menghindarkan kerusakan jairangna lunak lebih lanjut oleh fragmen tulang, meminimumkan nyeri, dan memberikan kenyamanan selama transpor.

3. Pembidaian tidak boleh mengganggu sirkulasi darah atua menekan serabut saraf atua pad atonjolan tulang.

b. Teknik Pembidaian

Penting membdakan antara

1. Pembidaian sementara untuk transportasi, dan

2. Pembidaian untuk menahan atau mencapai reduksi frakturan atau dislokasi serta untuk memberikan immobilisasi yang lama. Bidai ada dua jenis,

2.1 Penyatu (koaptasi)

2.2 Traksi

c. Pembidaian Fraktura atau Dislokasi terbuka

Penatalaksanaan fraktura terbuka diarahkan ke penyembuhan luka terbuka tanpa infeksi dan menyembuhkan fraktura dalam posisi yang baik. Untuk mencapai dua tujuan itu, fraktura atau dislokasi terbuka memerlukan pemasangan pembalut steril di atas luka sebelum pembidaian. Pemberian lauran antiseptik di sekitar luka bisa berbahay. Framen tulang yang menonjol, tak boleh dipindahkan tempatnya di dalam luka, tetapi hanya boleh ditutup dengan pembalut. Pada pembidaian darurat, traksi yang dilakukan tidak boleh mengakibatkan segmen yang menonjol masuk kembali dalam luka. Fraktura dan dislokasi terbuka memerlukan perumahsakitan segera. Tetapi antibiotika dan profilaksis antitetanus yang tepat harus segera dimulai.

d. Fraktura atau dislokasi Ekstremitas atas.

Evaluasi sirkulasi darah di tangan dan persarafan perifer pada lengan bawah dan tangan mendahului pembidaian darurat. Tangan yang merah muda dan hangat menunjukkan sirkulasi yang adekuat, pucat atau sianosis menunjukkan gangguan sirkulasi. Denyut nadi radialis yang baik merupakan tanda yang baik. Tes standar untuk sirkulasi dapat dilakukan dengan menekan ujung kuku jari tangan, sehingga menyebabkan pemucatan palung kuku. Pada sirkulasi yang baik, warna merah muda segera menggantikan warna pucat, setelah tekanan pada kuku dilepaskan. Pada gangguan sirkulasi, warna merah muda kembali perlahan-lahan atau tidak kembali. Semuanya dapat dilakuakn di lapangan dalam menata laksana gangguan sirkulasi untuk memastikan bahwa pakaian yang ketat di atas tempat cedera bukan penyebabnya dan untuk mengoreksi deformitas hebat pad atempat cedera sebelum pembidaian yang tepat. Sirkulasi ke tangan harus dites kembali setelah pembidaian.