kepemimpinan dalam keperawatan
TRANSCRIPT
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 1/40
KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
A. Pendahuluan
Kepala Bidang keperawatan adalah Manager Keperawatan atau Pimpinan
Keperawatan yang menggunakan proses manajemen untuk mencapai tujuan
instusi/organisasi yang telah ditentukan melalui orang lain.
Seorang pemimpin keperawatan perlu memiliki keterampilan kepemimpinan,
sehingga efektif dalam mengelola pelayanan dan asuhan keperawatan sesuai
dengan perkembangan IPTEK dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Ia
harus mampu menginformasikan mengkoordinasikan serta mengartikan
filosofi institusi dan pelayanan keperawatan, keyakinan dasar kerangka kerja
manajerial keperawatan dan tujuan dari institusi agar seluruh kegiatan menuju
ke suatu arah yang disepakati bersama.
Dalam menjalankan fungsi manajerial pimpinan harus dapat memenuhi
kebutuhan pasien dan keluarga, dilain pihak pimpinan keperawatan harusmampu membawakan dirinya (mengelola) untuk menjalin hubungan yang
efektif dan terapeutik dengan atasan staf dan tim kesehatan lainnya dan
mampu mempengaruhi orang lain agar mau bertindak melakukan kegiatan
sesuai dengan rencana.
Hubungan yang efektif dan serasi dapat dilakukan oleh pimpinan apabila
pimpinan mempunyai ketrampilan berkomunikasi yang efektif dan dapat
memotivasi bawahan sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja para
karyawan.
B. Pengertian Kemimpinan Dan Manajemen
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 2/40
Menurut Sullivan dan Decker (1989), mengatakan bahwa Kepemimpinan
merupakan penggunaan ketrampilan seseorang dalam mempengaruhi orang
lain, untuk melaksanakan sesuatu dengan sebaik-baiknya sesuai dengankemampuannya. Kepemimpinan merupakan interaksi antar kelompok,
proses mempengaruhi kegiatan suatu organisasi dalam pencapaian tujuan.
Farland (1984), mengatakan Kepemimpinan adalah proses interpersonal
yang mempengaruhi kegiatan orang lain dalam memilih dan mencapai
tujuan.
Berdasarkan pandangan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan merupakan kemampuan dan kesiapan yang dimiliki
seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun,
menggerakkan dan kalau perlu memaksa orang lain agar dapat menerima
pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan
institusi/organisasi.
Kepemimpinan dalam keperawatan merupakan kemampuan dan keterampilan
seorang pimpinan perawat dalam mempengaruhi perawat lain dibawah
pengawasannya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalammemberikan pelayanan dan asuhan keperawatan sehingga tujuan keperawatan
tercapai. Setiap perawat mempunyai potensi yang berbeda dalam
kepemimpinan, namun keterampilan ini dapat dipelajari sehingga selalu
ditingkatkan.
Pengertian kepemimpinan dan manajemen berbeda, manajemen merupakan
pengkoordinasian dan pengintegrasian semua sumber yang ada melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam
pencapaian tujuan. Jadi manajemen keperawatan dan kepemimpinan dalam
keperawatan tidak dapat dipisah-pisahkan, karena pada hakekatnya
manajemen dan kepemimpinan dalam keperawatan dilakukan dengan cara
bersamaan.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 3/40
Peran Pemimpin Terhadap Kelompok
1. Sebagai Penghubung Interpersonal
Yaitu merupakan simbol kepala suatu kelompok dalam melakukan tugas
secara hokum dan social, mempunyai tanggung jawab memotivasi,
mengatur tenaga dan mengadakan pengembangan, serta merupakan
penghubung jaringan kerja diluar kelompok.
2. Sebagai Penginformasi
Yaitu memonitor informasi yang ada dilingkungan organisasi, menyebar
luaskan informasi dari luar kepada bawahan dan mewakili kelompok
sebagai pembicara.
3. Sebagai Pengambil Keputusan
Dalam hal ini menangani konflik, mendesign peningkatan organisasi,
sumber penyediaan sarana/prasarana, dan negosiator.
Fungsi Dan Tugas Pimpinana. Merencanakan dan menorganisir.
b. Menyediakan informasi yang diperlukan oleh atasan maupun staf.
c. Membuat penugasan, pengarahan dan bimbingan.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 4/40
d. Bertanggung jawab atas pekerjaannya dan pekerjaan orang lain.
e. Mendukung kooperatif dan partisitatif dari staf.
f. Mengevaluasi hasil dan menganalisa kekuatan dan kelemahan staf.
g. Memberi dorongan dengan bersikap bersahabat.
h. Mengungkapkan persaan yang dialami.
i. Mendamaikan/mempertemukan pendapat yang berbeda,
menyelesaikan konflik.
j. Memperlancar.
k. Menentukan aturan main.
Berdasarkan kegiatan diatas, maka dikenal gaya kepemimpinan yang
berorientasi pada tugas dan pada manusia.
Aktifitas kepemimpinan digolongkan dlam 4 aspek yaitu:
1. Memberikan pengarahan
2. Melakukan supervise
3. Melakukan koordinasi
4. Motivasi
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 5/40
Keterampilan Dalam Kepemimpinan
1. Keterampilan Teknis
Yaitu kesanggupan untuk mengerti dan mengerjakan aktifitas teknis.
2. Keterampilan Konseptual
Yaitu kesanggupan untuk mengkonsep dan melihat usaha sebagai
keseluruhan serta dapat menganalisanya.
3. Keterampilan Hubungan Antar Manusia
Yaitu kesanggupan untuk bekerjasama dengan orang lain sebagai anggota
kelompok dan pimpinan.
Keterampilan ini tidak selalu sama posisinya untuk setiap pimpinan
tergantung pada tingkat jenjang dan kebutuhan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan :
1. Karateristik pribadi
2. Kelompok yang dipimpin
3. Situas yang dihadapi baik manusia, fisik maupun waktu.
Gaya Kepemimpinan
Merupakan suatu pola prilaku yang anda tampilkan sebagai pemimpin, ketika
anda mencoba mempengaruhi perilaku orang lain.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 6/40
Perilaku yang diperlihatkan oleh bawahan pada dasarnya sebgai respon
terhadap gaya kepemimpinan yang anda lakukan kepada mereka dalam rangka
melakukan proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Gaya kepemimpina cenderung sangat bervariasi dan berbeda-beda, maka
dapat diklasifikasikan berdasarka beberapa aspek, yaitu :
1. Perilaku :
a. Kepemimpinan Positif :
Mempunyai pandngan bahwa orang pada hakekatnya bersedia
melakukan pekerjaan dengan baik apabila diberi kesempatan dan
dorongan yang cukup.
Pimpinan memberi motivasi, memperhatikan dan menyediakan
sarana,memperhatikan beban kerja yang ada.
b. Kepemimpinan Negatif :
Mempunyai pandangan bahwa orang harus dipaksa untuk bekerja.
Pimpinan memotivasi dengan menciptakan rasa takut.
2. Kekuasan dan Wewenang :
a. Otoriter (Otokratik)
Berorientasi pada tugas, menggunakan posisi dan power dalam
memimpin. Piminan menetukan semua tujuan, pengambilan
keputusan. Informasi diberikan hanya pada kepentingan tugas.
Motivasi dengan reward dan punishment.
b. Demokratis
Menghargai sifat dan kemampuan setiap staf. Menggunakan pribadi
dan posisi untuk mendorong ide dari staf, memotivasi kelompok untuk
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 7/40
menentukan tujuan sendiri. Membuat rencana dan pengontrolan dalam
penerapannya. Informasi diberikan seluas-luasnya dan terbuka.
c. Parsitatif
Merupakan gabungan antara otokratik dan demokratik, yaitu pimpinan
menyampaikan hasil analisa dari masalah dan mengusulkan
tindakannya. Staf dimintai saran dan kritik serta mempertimbangkan
respon staf terhadap usulnya. Keputusan akhir oleh kelompok.
d. Bebas Tindak(Laissez-Faire)
Pimpinan hanya offisal, karyawan menetukan sendiri kegiatan tanpa
pengarahan, supervise dan koordinasi. Kendali minimal hanya sebagai
tempat informasi.
3. Situasi Yang Dihadapi :
Gaya ini menekankan pada situasi yang dihadapi baik oleh pimpinan
maupun bawahan. Dalam melaksanakan tugasnya pimpinan mempunyai
perilaku :
a. Memberi pengarahan atau perintah dan member dukungan dalammenjalin hubungan antara atasan dan bawahan.
b. Memecahkan masalah dan membuat keputusan.
• ngPerilaku pimpinan yang sangat mengarahkan dan kurang
memberikan dorongan (S1) dinamakan proses memerintah.
• Perilaku pimpinan yang sangat mengarahkan dan sangat memberi
dorongan (S2) dinamakan sebagai proses mengajak.
• Perilaku pimpinan yang kurang mengarahkan dan banyak member
dorongan (S3) dinamakan sebagai proses melibatkan.
• Perilaku pimpinan yang kurang mengarahkan dan kurang member
dorongan (S4) dinamakan sebagai proses melimpahkan.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 8/40
Unsure situasi dapat mempengaruhi gaya kepemimpinan. Unsure situasi
tertentu dapat menjadi tepat guna pada situasi yang dihadapi,antara lain :
waktu, tuntutan tugas, iklim organisasi, antar kerabat kerja dan sebagainya.
Selain itu tingkat perilaku mengarahkan dan mendorong yang dilakukan
pimpinan bergabung dengan tahap perkembangan bawahan tugas, serta peran
atau pencapaian sasaran yang telah ditentukan.
Tahap perkembangan bawahan berarti tahap kemampuan dan kemauan
bawahan untuk melaksanakan tugas.
Tahap perkembangan setiap bawahan berbeda-beda tergantung pada tugas,
peran dan sasaran.
Tahap perkembangan digambarkan sebagai suatu kontinun dan
dibagi dalam 4 tingkatan :
1. Tingkat rendah (D1) : tidak mampu dan tidak mau
2. Tingkat rendah ke sedang (D2) : tidak mau tapi mau
3. Tingkat sedang ke tinggi (D3) : mampu tetapi tidak mau
4. Tingkat tinggi (D4) : mampu dan mau
Hubungan antara gaya kepemimpinan dan tahap perkembangan :
a. Bila bawahan D1, maka gaya kepemimpinan S1
b. Bila bawahan D2, maka gaya kepemimpinan S2
c. Bila bawahan D3, maka gaya kepemimpinan S3
d. Bila bawahan D4, maka gaya kepemimpinan S4
C. Peran Dan Fungsi kepala Bidang Keperawatan
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 9/40
Dinamika masyarakat yang tumbuh serta berkembang sebagai akibat
pembangunan, telah meningkatkan tuntutan dan kebutuhan masyarakat
terhadap kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit. Juga perkembanganIPTEK Kedokteran, yang terwujud dalam peningkatan kemampuan diagnostic
para ahli di rumah sakit merupakan peningkatan tuntutan professional,
demikian juga bagi pelayanan keperawatan di rumah sakit.
Disamping itu unit pelayanan keperawatn merupakan lapangan riset
kesehatan, dan lahan praktek bagi para calon tenaga kesehatan khususnya
tenaga dokter dan perawat.
Pengembangan rumah sakit sebagai pusat rujukan dan swadana, telah
memberi dampak meningkatnya beban kerja tim keperawatan di rumah sakit.
Kemampuan manajemen para pimpinan pelayanan keperawatan di rumah
sakit yang mencakup aspek operasional maupun menajerialnya akan
terlaksananya harapan tersebut.
Pengertian Pelayanan Keperawatan :
Yang dimaksud dengan pelayanan keperawatan di rumah sakit adalah salah
satu jenia pelayanan professional yang disekenggarakan oleh rumah sakit
untuk melayani kebutuhan masyarakat. Khususnya dalam bidang keperawatan
yang diorganisir melalui pelayanan rawat inap.
Seluruh kegiatan pelayanan keperawatan di rumah saki di selenggarakan
selam 24 jam sehari secra berkesinambungan.
Kegiatan tersebut diatur dan diorganisir oleh seorang perawat yang bertindak
sebagai kepala bidang perawatan di rumah sakit.
Tujuan Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit:
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 10/40
Terlaksananya pelayan perawatan paripurna, yang disertai tersedianya fasilitas
praktek bagi calon teenaga kesehatan khususnya tenaga keperawatan, serta
tersedianya fasilitas untuk penelitian masalah kesehatan khususnya penelitian
keprawatan.
Tugas Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit :
Menyelenggarakan pelayanan keperawatan yang berfokus kepda manusia
yaitu pasien dan keluarganya, yang mencakup aspek preventif, kuratif,
rehabilitative serta memperhatikan pengaruh psikologis, seni-budaya dan
spritualnya.
Fungsi Bidang Pelayanan keperawatan di Rumah Sakit :
• Mengatur dan mengendalikan kegiatan keperawatan diunit-unit pelayanan
keperawatan.
• Mengkoordinasikan tenaga keperawatan khususnya yang dtugaskan
dalam bidang pelayana keperawatan.
• Menetapkan dan menerapkan filosofi, tujuan dan standar keperawatn
pasien dalam pelayanan keperawatan.
• Menyususn perencanaan pelayanan keperawatan, sesuai dengan lingkup
kewenangannya dan perencanaan implementasi untuk setiap level tenaga
keperawatan.
• Mengkoordinasikan fungsi-fungsi bidang pelayanan keperawatan dengan
fungsi bidang pelayanan yang alin agar dapat meberikan pelayanan yangterpadu.
• Estimasi tuntutan kebutuhan bidang pelayanan keperawatan dan
mengusulkan kebijakan serta prosedur untuk menjaga kestabilan
kemampuan staf yang adekuat.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 11/40
• Mengembangkan metoda kerja bagi staf keperawatan sehingga dapat
bekerja sama dengan staf lain di rumah sakit.
• Parstipasi dalam penyusunan kebijakan personalia rumah sakit,
menerapkan kebijakan yang telah ditentukan serta mengevaluasi hasilnya.
• Mengembangkan system dan prosedur pencatatan dan pelaporan baik
dalam perawatan pasien maupun pelayanan perawatan.
• Estimasi kebutuhan tenaga keperawatan, mendapatka standar ketenagaan,
baik kuantitas maupun kualitas untuk memlihara pelayanan keperawatan
yang bermutu.
• Estimasi kebutuhan fasilitas keperawatan, pangadaan perlengkapan
maupun peralatan, serta system dan prosedur pengawasan danevaluasinya.
• Partisipasi dalam perencanaan anggaran pendapatan dan biaya tahunan
rumah sakit, terutama yang berhubungan dengan pelayanan keperawatan.
• Mengambil insiatif & atau partipasi dalam penelitian bidang keperawatan
untuk meningkatkan pelayanan keperawatan di rumah sakit.
• Menyelenggarakan program pembinaan dan latihan yang
berkesinambungan bagi tenaga keperawatan di rumah sakit.
• Partisipasi dalam program bimbingan siswa/mahasiswa tesistemnaga
keseahatan untuk pengalaman praktek mereka.
• Menciptakan dan melaksanakan system dan prosedur evaluasi pelayanan
keperawatan pada unit-unit pelayanan.
Ruang Lingkup Wewenang & Tanggung Jawab
Kepala Bidang Keperawatan
• Menetapkan kebijakan pelayanan keperawatan untuk diusulkan menjadi
kebijakan rumah sakit dibidang pelayanan keperawatan.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 12/40
• Sebagai staf pimpinan rumah sakit, partisipasi dalam menentukan
kebijakan umum rumah sakit, penyusunan system dan prosedur
pencapaian tujuan pelayanan rumah sakit.
• Bertanggung jawab akan : Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,koordinasi dan evaluasi kegiatan pelayanan keperawatan di rumah sakit.
• Bertanggung jawab akan terciptanya suasana persaudaraan yang akrab
diantara staf keperawatan, sehingga mendorong mereka berpartisipasi
dalam tanggung jawabnya memberikan pelayanan keperawatan yang
bermutu kepada masyarakat.
Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab :
Dalam pelaksanaan kegiatan operasional pelayanan keperawatan, Kepala
Bidang Keperawatan mendelegasikan sebagian wewenang dan tanggung
jawabnya kepada para asisten, kepala unit pelayanan dan kepala ruang.
Pelaksanaan Kegiatan :
• Pelayanan keperawatan langsung kepada pasien dan keluarganya diunit
pelayanan keperawatan di rumah sakit.
• Pelayanan keperawatan tak langsung kepada pasien & keluargana di unit
pelayanan penunjang keperawatan rumah sakit.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 13/40
D. Komunikasi Dalam Kepemimpinan
komunikasi dalam kepemimpinan merupakan proses
penyampaian informasi baik secara verbal maupun non-
verbal, untuk mencapai pengertian dan penerimaan. Dalam
komunikasi termasuk dalam bertukar pikiaran dan akan lebih
efektif apabila dilakukan secara langsung, tatap muka,
komunikasi dua arah dengan sikap yang baik.
Keterampilan berkomunikasi yang baik merupakan
keterampilan utama dan sangat penting bagi seorang
pimpinan keperawatan; keberhasilan seorang pimpinan
sebagian besar tergantung pada kemampuan berkomunikasi.
Komunikasi dalam keperawatan merupakan pendekatan
terencana dan dipakai secara sadar untuk mempengaruhi
orang lain seperti staf perawatan, pasien dan keluarganya,
tim kesehatan lainnya.
Pimpinan keperawata perlu memahami prinsip-prinsip
komunikasi, karena kemampuan melakukan komunikasi yang
efektif dan terapeutik tidak terjadi secara otomatis, tetapi
keterampilan tersebut harus direncanakan, dipelajari, dan
paling penting dipraktekkan secara berulang-ulang baik pada
diri sendiri maupun pada lingkungan disekitarnya.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 14/40
Pada proses komunikasi ada lima komponen yang harus
diperhatikan oleh pimpinan keperawatan yaitu :
1. Pengirim berita (komunikator), pihak yang menyampaikan
perintah, laporan dan saran-saran.
2. Penerima berita (komunikan) orang yang dituju
3. Berita (pesan) yang disampaikan seperti perintah dan
saran-saran
4. Sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan berita
seperti tulisan, telepon, radio, televise dll.
5. Umpa balik atau tanggapan dari penerima berita.
Pada proses pengiriman informasi ada kegiatan encoding
yaitu perumusan oleh komunikator sebelum disampaikan
pada komunikan dan kegiatan decoding yaitu penilaian pesan
oleh komunikan saat penerima pesan. Hal in dipengaruh oleh
pengalaman, pendidikan, persepsi, emosi dan motivasi dari
komunikator dan komunikan.
Pesan yang disampaikan bias verbal maupun non verbal
1. Komunikasi verbal :
Merupakan usaha yang disadari oleh pimpinan untuk
memilih kata-kata yang akan dipakainya.
Bias komunikasi lisan, tulisan dan kombinasi antara lisan
dan tulisan, cara kombinasi lebih efektif dalam
pelaksanaanya.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 15/40
Agar komunikasi verbal ini efektif, kata-kata yang diucapkan
harus :
a. Jelas, sederhana, nyata, tepat dan singkat.
b. Konsisten, kesatuan yang bulat tidak bertentangan
c. Kecukupan, informasi hendanya memadai kebutuhan dan
dapat langsung dikerjakan.
d. Tepat waktu dan bersangkut paut
e. Sampai pada orang yang dituju (distribusi)
2. Komunikasi Non verbal yaitu :
a. Vocal, nada suara, kualitas, keras atau lembut,
kecepatan yang semuanya menggambarkan suasana
emosi.
b. Gerakan, reflek, postur, ekspresi wajah, gerakan yangberlangsung atau gerakan lain. Khusus gerakan dan
ekspresi wajah dapat diartikan suasana hati.
c. Jakar bicara, komunikasi yagn intim lebih atau sama
dengan 45,4 cm; komunikasi personal 45,4 cm-120 cm.
d. Sentuhan, sangat penting utnuk memberikan dorongan
mental, tetapi aspek budaya dan kebiasaan perlu
dipertimbangkan.
Cara membina hubungan yang efektif dan terapeutik
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 16/40
Menurut Sullivan, hubungan intim yang sehat ditandai dengan
kepekaan akan kebutuhan orang lain dan saling menghargai.
Sedangkan menurut Rogers hubungan yang sehat ditandai dengan
kepekaan akan kebutuhan orang lian dan saling menghargai.
Sedangkan menurut Rogers hubungan yang sehat ditandai dengan
komunikasi saling terbuka, menerima orang lian sebagai individu
yang berharga dan empati yang mendalam.
Pimpinan keperawatan harus mempunyai kebiasaan
mempersiapkan diri untuk berhubungan dengan orang lian, untuk
memperlancar berkembangnya kematangan pribadi. Apabila
pimpinan menolak usaha mempersiapkan diri untuk berhubungan
dengan orang lain, dapat menghambat timbulnya jatidirinya atau
kematangan pribadi.
Akibatnya pimpinan cenderung bergumul dengan konflik internal
dan mungkin dapat terlibat dengan konflik eksternal.
Konflik internal dan eksternal yang tidak terselsesaikan dengan baik
dan berlangsung lama, akan mengganggu kesehatan mental, akibat
lebih lanjut kestabiland alam penyesuaian diri dapat terganggu.
Kebiasaan mempersiapkan diri atau cara meningkatkan kesadaran
diri adalah titik temu antara :
1. Pengetahuan, apa yang harus dilakukan untuk
mempersiapkan diri atau meningkatkan kesadaran diri.
2. Keterampilan, bagaimana cara melakukannya
3. Keinginan (motivasi) yang berulang-ulang dan terus-menerus
untuk berhubungan.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 17/40
Kebiasaan dan keterampilan tersebut diatas tidak akan efektif
apabila tidak ada keinginan secara terus-menerus untuk
mengerti dan memahami orang lain. Keterampilan ini
memerlukan banyak waktu, tetapi akan menghemat dimasa
yang akan datang dan dapat meminimalkan hambatan
komunikasi.
Cara berkomunikasi dengan meminimalkan hambatan sambil
mempertimbangkan dengan obyektif permasalahan yang ada
disebut KOMUNIKASI EFEKTIF.
Komunikasi Asertif
Komunikasi asertif adalah kemampuan menyampaikan secara
tepat baik pikiran dan perasaan (persoalan/kemelut) seseorang
dengan tetap menghormati dan menghargai hak dan martabat
orang lain.
Komunikasi asertif bukan konfrontasi berkepanjangan tetapi
dengan sengaja pimpinan mengolah pikiran dan perasaan,
memilih dan menyusun secara tepat : apa, kapan, baiaman dan
kepada siapa akan dikatakan pesan yang perlu dikomunikasikan
tersebut.
Cara untuk dapat melakukan komunikasi yang asertif adalah :
1. Kehangatan
2. Menghargai
3. Ketulusan
4. Mendengar aktif
5. Tingkah laku asertif
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 18/40
Sikap asertif adalah ketrampilan utnuk menyatakan diri secara
nyata, sungguh-sungguh untuk mendapatkan sesuatu dengan
tetap respek dan menghargai orang lain. Merupakan pendekatan
aktif dan memecahkan masalah tanpa melukai orang lain.
Tingkah laku Asertif :
a. Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan, pendapat kepada
orang lain tanpa menyinggung perasaan orang lain.
b. Berbicara dengan volume yang sesuai
c. Menempatkan diri dengan tingkat yang sesuai.
d. Kehidupan emosinya relative stabil mampu mengolah control
diri yang sehat.
e. Mempunyai kepercayaan diri yang sesuai integritas diri yang
jelas.
Tingkah laku assertif tidak terjadi secara otomatis tetapi melalui
latihan dan belajar, yang lambat laun mejandi kebiasaan yagnmenetap. Dengan akibat terkesan sebagai bagian dari insan
tersebut.
Gaya pimpinan yang asertif ditandai dengan :
a. Menyokong/memperhatikan karyawan dengan sikap hangat
dan menghargai perasaan orang lain.
b. Mengarahkan/membimbing karyawan dengan penuh respek
dan kepercayaan.
c. Berpikir secara analitis dapat mengendalikan emosi saat
menyampaikan fakta, informasi ataupun gagasan.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 19/40
d. Berpenampilan ekspresif , hidup, penuh energik, spontan, dan
mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya.
Faktor yang mempengaruhi sikap asertif adalah : konsep diri dari
pimpinan, untuk dapat menggunakan dirinya secara efektif dan
terapeutik pimpinan harus meningkatkan dirinya agar dengan
mudah dapat memahami orang lain.
Ada 3 cara untuk meningkatkan kesadaran diri (suart dan sundeen,
1987) yaitu :
1. Mempelajari diri sendiri
2. Belajar orang untuk menerima umpan balik
3. Memuka diri
E. Motivasi Dan Kepuasan Kerja
Sebagaimana halnya komunikasi, motivasi juga mempunyai
peran yang sangat penting ntuberhasilnya suatu pekerjaan.
Seorang pemimpin harus mampu menggerakkan terus kelompok
dan anggota perorangan menuju arah yang dikehendaki.
Dbidang keperawatan, salah satu tuga pengelolaan
keperawatan, adalah memotivasi staf keperawatan yang
dipimpinnya untuk mencapai tujuan institusi dengan
menciptakan iklim motivasi.
Perawat pengelola dalam memotivasi perlu memahami
keunikan setiap individu dan pengetahui kebutuhan apa yang
diharapkan oleh staf.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 20/40
Dengan demikian ia dapat memotivasi stafnya dengan tepat
karena motivasi berkaitan dengan produktifitas, kepuasan kerja,
kemangkiran, ataupun pergatian staf.
Beberapa Teori Tentang Motivasi
1. Teori Abraham Maslow
Abraham maslow memperkenalkan suatu konsep yang dapat
membantu mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan manusia
tersebut. Maslow berpendapat bahwa hirarki kebutuhasn
manusia dapat dipakai utnuk melukiskan dan meramalkan
motivasinya.
Konsep Maslow menyebutkan bahwa bila pada suatu saat
semua kebutuhan tersebut ada dan belum terpuaskan, maka
kebutuhan faali akan terasa paling kuat tuntutan
pemenuhannya. Oleh karena itu, kebutuhan-kebutuhan yang
lain belum akan terasa tuntutannya.
2. Teori Herzberg
Herzberg meninjau motivasi dalam hubungannya dengan
kepuasan kerja. Ia membedakan kebutuhan yang mendorong
orang bertingkah laku dalam dua kelompok yaitu factor
higienik (ekstrinsik) dan factor motivasional (intrinsik)
Factor Higienik (Factor Ekstrinsik)
Faktor ekstrinsik disebut juga factor yang mempengaruhi
ketidakpuasan kerja atau factor yang dapat mencegah
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 21/40
terjadinya ketidakpuasan kerja tetapi tidak berarti kepuasan
kejra sudah tercapai.
Factor-faktor tersebut adalah : jabatan, status, Gaji, Kodisi
kerja, jam kerja, kebijakan, peraturan institusi, kualitas
hubungan interpersonal atasan, kelompok, bawahan, jaminan
dalam pekerjaan.
Factor motivasional (factor Intrinsik)
Factor motivasional adalah seperangkat kondisi kerja yagn
membantu membangun suatu motivasi yang menghasilkan
kepuasan kerja tetapi tidak berarti jika kondisi ini tidak ada
akan terjadi ketidakpuasan.
Factor-faktor tersebut adalah : prestasi, peningkatan status
pekerjaan itu sendiri, tanggun jawab, pengakuan atas hasil
kerja, pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
Hersberg mengungkapkan bahwa masalah motivasi sangant
berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri. Beliau mengatakan
cara untuk mempertinggi motivasi adalah mengubah desain
tugas sehingga menimbulkan kegairahan kerja. Mengubah
desain inilah yang disebut pengayaan tugas (Job Enrichment).
Dalam pengayaan tugas factor motivasional yang harus
dimasukkan dan bukan factor higienik.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 22/40
3. Teori X-Y Mc. Gregor
Mc. Gregor mengatakan bahwa terdapat dua sikap dasar pada
mausia. Sikap seorang akan mempengaruhi motivasi kerja
sehingga akan mempengaruhi produktivitasnya.
a. Sikap dasar yang dilandasi oleh teori X
Teori ini berasumsi bahwa pada hakekatnya kebanyakan
manusia lebih suka diawasi dari pada diberi kebebasan.
Mereka tidak senang menerima tanggung jawab, malas,
dan selalu ingin aman saja.
Motivasi kerja mereka yagn utama adalah uang dan
keuntungan financial. Kelompok ini mau bekerja karena
ada imbalan atau hadian. Pimpinan yang mendasarkan
tindakannya atas teori X, cenderung mengadakan
pengawasan secara ketat terhadap bawahannya. Banyak
melalukan hukuman atau ganjaran.
b. Sikap dasar yang dilandasi oleh teori Y
Teori ini berasumsi bahwa pada kakekatnya kebanyakan
manusia suka bekerja. Bekerja merupakan kegiatan alami
seperti halnya bermain. Control terhadap diri sendiri
merupakan suatu hal yang esensial. Pimpinan yang
mendasarkan tindakan pada Teori Y akan lebih terbuka
mendorong bawahannya untuk berinisiatif dan
berkembang.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 23/40
4. Teori Mc. Clellend
Beliau mengembangkan teori prestasi dan menyimpulkan
bahwa motivasi yang terdapat dalam diri seseorang
dipengaruhi oleh tiga kebutuhan :
1) Kebutuhan akan keberhasilan, dimana seseorang selalu
ingin tampil lebih baik dari sebelumnya.
2) Kebutuhan akan afiliasi, dimana seseorang memiliki
keinginan untuk membentuk persahabatan, cinta dan rasa
memiliki.
3) Kebutuhan akan kekuasaan, dimana pada diri seseorang
timbul keinginan, untuk mengontrol cara mempengaruhi
orang lain dan keinginan untuk mempertahankan control
tersebut.
5. Prosess Theoris of Motivation (Teori proses Motivasi)
Teori ini berfokus pada cara mengontrol atau mempengaruhi
perilaku seseorang.
Berikut ini akan dibahas empat teori proses terjadinya
motivasi :
a. Penguatan (reinforcement) :
Perilaku dipelajari melalui pdroses pengetahuan yang
didapat melalui konsekuensi dari perilaku. Konsekuensi
dari perilaku mempengaruhi diulang atau tidak suatu
perilaku. Perilaku yang memuaskan harus dikuatkan dan
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 24/40
dipuji untuk meningkatkan dorongan mengulang kembali
perilaku tersebut semakin dikuatkan.
b. Pengharapan (Expectancy)
Pengharapan adalah tingkat penampilan tertentu, mungkin
terwujud melalui usaha tertentu. Individu akan memiliki
alternative usaha yang memungkinkan hasil yang paling
baik. Teori ini meyakini bahwa individu termotivasi oleh
harapan hasil yang akan datang.
c. Keadilan (Equity)
Keadilan adalah usaha atau kontribusi yang
diberikan/dihargai sama dengan penghargaan pada orang
lain. Yang termasuk kontribusi adalah kemampuan,
pendidikan, pengalaman, fasilitas dan sebagainya.
Perlakuan yang adil tidak akan merubah perilaku tetapi
perlakukan yang tidak adil akan merubah perilaku.
d. Penetapan Tujuan (goal setting)
Penelitian menggambarkan bahwa penetapan tujuan yang
spesifik menghasilkan tingkat penampilan yang lebih
tinggi.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 25/40
Tujuan hendaknya mempunyai lima komponen, yaitu :
SMART, Sepsifik, Measurable, Achievable, Realistic, Time
bound
Strategi untuk meningkatkan Motivasi
Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi adalah menata
kembali penugasan yang ada dengn memodifikasi setiap
keperawatan untuk menigkatkan tuntutan tanggung jawab, otonomi
dan pengembangan professional. Cara tersebut adalah :
1. Job Rotation
2. Job Enlargement
3. Job Enrichment
Cara menciptakan iklim motivasi a.l :
1. Mengidentifikasi sumber stress
Jumlah pasien berlebihan, kondisi pasien yang berat dan serius,
staf perawat kurang, konflik diantara perawat-dokter.
2. Melakukan tindkan pencegahan atau mengurangi stress
• Rotasi dinas yang luwes
• Tidak terlalu sering melakukan perubahan
• Mengadakan program latihan.
3. Menciptakan suasana kerja yang akrab, terbuka.
4. Komunikasi yang efektif baik secara verbal maupun secara
horizontal
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 26/40
5. Mengurangi control pada tugas yang telah diberikan untuk
mengembangkan keandirian dan tanggungjawab.
6. Memberikan reinforcement pada hasil kerja/ penampilan yang
positif.
7. Bila memungkinkan peningkatan kesejahteraan.
8. Mengembangkan konsep kerja tim.
F. Cara Mengatasi Konflik
Konflik adalah perbedaan pandang atau ide antara seseorang
atau orang lain.
Pimpinan keperawatan seringkali terkait dengan konflik sebagai
akibat peran kepemimpinannya.
Konflik manajemen merupakan suatu peristiwa yang alamihayang dapat terjadi didalam proses administrasi dan manajemen
dan dapat diselesaikan dengan baik apabila pimpinan dapat
mengidentifikasi penyebab, akibat, tipe konflik dan menentukan
cara untuk mengatasi konflik.
Penyebab Konflik
1. Kebutuhan dasar manusia tidak terpenuhi, akan menimbulkan
rasa frustasi, tidak puas atau rasa bersalah.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 27/40
Hal ini dapat merupakan factor yang mendasari timbulnya
konflik antara individu dan kelompok, selanjutnya dapat
sebagai factor pencetus timbulnya perilaku konflik, seperti
menolak bekerjasama, konpetisi yang tidak sehat, menguasai
atau mendominasi.
2. Mengandalkan bantuan orang lain
3. Hubungan yang sangat dekat.
4. Peran yagn tidak sesuai dengan apa yang diharapkan
5. Perbedaan pandangan.
Akibat konflik
1. Konflik berlanjut dapat mengakibatkan merusak kesatuan
pada unit kerja. Konflik interpersonal ringan dapat
menimbulkan motivasi kerja.
2. Bias positif atau negative tergantung pada level dan lamanya
konflik terjadi. Seara umum konflik dapat menimbulkansituasi yang tidak menyenangkan atau kecemburuan.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 28/40
TAHAPAN DAN TIPE KONFLIK
Pimpinan harus mengenal dengan baik tahap dan perkembangan
konflik. Setiap situasi, konflik dinamis dan berubah-ubah setiap saat.
Konflik merupajan suara siklus meliputi :
1. Tahap awal, konflik akan menetap, mengembangkan rasa curiga, rasa
bersalah terhadap orang, belutn ielas faktor penyebab.
2. Tahap kedua, rasa bermusuhan disampaikan secara verbal atau
perilaku.
3. Tamp ketiga: menarik diri atau menghindar dari upaya penyelesaian
konflik.4. Tahap akhir (keempat), terjadi konflik total dan rasa berniusuhan yang
dalam.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 29/40
Tindakan untuk menyelesaikan konflik lebih efekrtif dilakukan pada
awal. Bila pada tahap akhir konflik, biasanya tidak efektif lagi dan
memerlukan bantuan ahli.
Tipe Konflik Terdiri Dari :
1. Konflik langsung yaitu konflik yang terjadi secara langsung yang
disebabkar perbedaan pandangan atau gangguan hubungan
interpersonal. Hal ini lebih mudah dikontrol melalui intetvensi
interpersonal.
2. Konflik tidak langsung, perbedaan pandangan individu dari organisasi,
sering ditampilkan dengan sering tidak masuk tanpa khabar atau tidak
tepat waktu.Peningkatan kesadaran diri training sensitifitas, training asertif
dapat meningkatkan kemampuan pimpinan keperawatan dalam
mengatasi perilaku konflik.
Uraian Jabatan
Dalam suatu organisasi terjadi suatu proses pengorganisasian.
yaitu cara pimpinan menakoordinir berbagai macam kegiaian sehinaga
semua anggota berperan mencapai tujuan organisasi.
Pimpinan bertangbung jawab menbatur semua fungsi dan
pengembangan metode pelaksanaan tugas yang efisien. Juga
bertanggung jawab atas lingkup tugas yang ditetapkan serta penampilan
tenaga kerja dalam nielaksanakan tugasnya.
Dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut pimpinan
operasional harus diberi wewenang yang cukup untuk meniamin
kepuasan dan efisiensi kerja dalam lingkup tugasnya.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 30/40
Seorang pimpinan bertanggung jawab untuk menentukan cara
pelaksanaan tugas, siapa yang melaksanakan dan menentukan cara
pekerjaan serta mutu tenaga kerja.
Pendelegasian tugas didasarkan pada kebijakan institusi, garis
wewenang dan uraian jabatan.
Pimpinan dapat membantu pengembangan prosedw dan uraian
jabatan yang berhubungan dengan lingkup pekerjaan.
Pengertian
Pada dasarnya uraian jabatan adalah merupakan penjelasan
tentang maksud suatu jabatan seeara umum yang memberikan gambaran
secara garis besar tentang kewajiban dan tanggung jawab.
Beberapa deisnisi mengenai Job Description (uraian jabatan) sebagai
berikut :
a. Menurut edwin b. Fllipo dalam buku "Principles of Personnel
Management":
Uraian Tabatatt adalah suatu keteranban yang nyata dan teratur dari
pada kewajiban-kewajiban dan tanggumg jawab suatu jabatan
tertentu.
b. Menurut Roger Bellows ("Psychology of Personnel in Business and
Industry"):
Uraian jabatan adalah suatu keterangan yang menyatakan sifat-sifat,
kewaiibankewajiban dan tanggung jawab-tanggung jawab suatu
jabatan tertentu.
c. Menurut George R.Terry, Ph.D, ("Principles of Management"):
Uraian jabatan adalah suatu uraian tertulis mengcnai jabatan-jabatan
seseorang dan mengandung kewajiban-kewajiban tanggung jawab-tan
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 31/40
ggung jawab pekerjaan yang dilakukan dan perlengkapan yang
digunakan.
Jadi definisi uraian jabatan dapat disimpulkan sebagai berikut:
Uraian jabatan adalah suatu keterangan singkat yang ditulis secara
cermat mengenaikewajiban-kewajiban dan tanggung jawab dari suatu
jabatan tertentu.
Kegunaan Uraian Jabatan
1. Sebagai dasar untuk menilai jabatan sekaligus merupakan alat bagi
seorang pemimpin untuk memimpin.
2. dipergunakan pimpinan untuk merencanakan pekerjaan kelompak3. Menugaskan kar yawan dalam jabatan dimana uraian jabatan
membantu meyakinkan orang tentang apa yang diharapkan; dan juga
menunjukkan bagaimana mengerjakan pekerjaan tersebut.
4. Pencatatan kewajiban membentu pimpinan untuk menentukan standar
hasil pekerjaan yang pada akhirnya membantu pimpinan menilai hasil
kerja masing-masing karyawan.
5. Menganalisa penggunaan tenaga kerja (pekerjaan yang memerlukan
sedihit kecakapan ditugaskan kepada tingkat karyawan yang paling
rendah).
6. Menentukan kira-kira berapa lama peker;aan diselesaikan dan berapa
banyak tenaga yang dibutuhkan.
7. Sebagai suatu alat teknik manajemen yang dasar.
8. Merupakan bantuan bagi pimpinan bila uraian jabatan dibuat dengan
sebaik-baiknya atau bila uraian jabatan benar-benar menguraikan
pendelegasian kewajiban.
Tujuan Uraian Jabatan (Dale Yoder, Ph.D., dkk.)
1. Memberikan persyaratan yang terinci untuk mencari calon karyawan.
2. Memberi garis besar mengenai kesempatan kerja.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 32/40
3. Memberi dasar program pelatihan.
4. Memberikan keterangan mengenai penguraian iabatan untuk
menempatkan tenaga sesuai kemampuan.
5. Memberikan kemungkinan penyederhanaan pekerjaan lebih-lebih bilauraian jabatan di kembangkan secara periodik.
6. Menentukan perbandingan-perbandingan nilai jabatan yang
berhubungan dengan balas jasa karyawan.
7. Meningkatkan semangat kerja, karena semua jabatan itu penting
8. Merencanakan perubahan-perubahan dalam organisasi.
9. Memperbaiki administrasi dan sistem pengawasan.
10.Bermanfaat bagi program keselamatan kerja.
Pengembangan Uraian Jabatan (Development of Job Description)
Kebijakan-kebijakan administrasi dari suatu organisasi membantu.
Pimpinan dalam menyusun uraian jabatan yang menggambarkan
kewajiban, tanggungjawab dan fungsi dari setiap kelompok pekerjaan.
Sesungguhnya kepala bidang keperawatan dan pimpinan
menengah harus Inengelnbangkan uraian jabatan baai kepaia, staf dan
semua tenaga yang lain dibawah pimpinannya agar gambaran pada
setiap posisi tersebut itu jelas.
Namun sebaiknya dalam menyusun uraian jabatan pada setiap
posisi kepala bidang keperawatan dan pirnpinan menengah mendapat
saran-saran dari bawah. Uraian jabatan yang ada perlu ditinjau kembali
secara lebih sering dan periodik sehubungan dengan perubahan yang
terjacii terus-menerus.
Uraian jabatan disusuli untuk mengarahkan punpinan
mendelegasikan kewajiban dan tanggung jawabnya sehuingga hal-hal
yang kelihatan sudah ketinggalan zaman atau tidak saksama dalam
uraian jabatan yang ada dapat dipertanggungjawabkan.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 33/40
Pengarahan untuk mengerjakan suatu pekerjaan adalah saat
penting yang dapat diikuti melalui suatu prosedur kerja yang ditentukan.
Semua karyawan harus mengetahui dan mengikuti prosedur-
prosedur tersebut dalam melaksanakan tugasnya.
Bila suatu metode kerja yang diterapkan berbeda dengan manual,
maka manual tersebut harus ditinjau kembali oleh staf dan bila perlu
ditulis kembali sesuai dengan situasi yang terakhir.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun uraian jabatan adalah:
1. Kembangkan uraian jabatan untuk semua posisi.
2. Tinjau kembali dan kembangkan semua uraian jabatan yang adasekarang sekurang-kurangnya pada periode tertentu.
3. Masukkan ke dalam setiap uraian jabatan informasi seperti: nama
jabatan; kewajiban dan tanggungjawab kualifikasi yang dibutuhkan
untuk pekerjaan, bertanggungjawab kepada siapa dan kewajiban
khusus untuk posisi tersebut, kondisi kerja, waktu jabatan.
4. Atur kewajiban-kewajiban dalam suatu instruksi yang logik.
5. Gambarkan setiap kewajiban secara jelas dan singkat.
6. Hindari istilah-istilah yang umum dan gunakan kata kerja aktif
daripada kata kerja pasif, kata-kata yang jelas daripada kata-kata yang
samar-samar.
Pokok-pokok pertama yang harus tertulis dalam uraian jabatan
adalah:
• Nama jabatan dan Bagian
Maksud utama adalah supaya dapat dikenal.
• Fungsi
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 34/40
Fungsi dimasukkan dalam suatu uraian jabatan sebab dalam suatu
organisasi ada beberapa posisi yang jabatannya tidak memberi
gambaran ruang lingkup tugasnya secara umum.
Tujuan ditetapkannya fungsi dalam uraian jabatan antara lain:
1. Untuk membedakan jabatan-jabatan yang ada di organisasi.
2. Uraian jabatan sesungguhnya untuk berbagai keperluan yaitu:
memberikan keterangan dasar pada calon karyawan atau pelamar
tentang gambaran suatu pekerjaan, yang menguraikan secara singkat
tentang ruang lingkup dan maksud-maksudnya dalam memberi
penjelasan.
Jam-jam Kerja
Jam-jam kerja perlu dicantumkan, khususnya bila ada latihan
khusus (Training Specialist ) agar dapat menyiapkan program-pragram
latihan dan penjadwalan. Karena kewajiban-kewajiban tertentu hanya
dilaksanakan pada jam-jam tertentu saja selama dalam jam kerja, maka
prosedur latihan dapat diatur bila ditentukan jam-jam kerja tersebut.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 35/40
Kewajiban / tanggung jawab
Oleh karena salah satu tujuan uraian jabatan yang tidak
menyangkut latihan adalah untuk kepentingan organisasi, maka untuk
kepentingan ini sangat penting dicantumkan : bertanggungjawab kepada,
bertanggungjawab atas dan berwenang terhadap siapa saja.
Pokok utama dalam uraian jabatan adalah kewajiban atau
tanggung jawab.
Kewajiban adalah sesuatu hal yang harus kerjakan bukan sesuatu yang
harus diketahui.Kewajiban mencakup beberapa bagian yang lebih kecil.
Hal ini disebut sebagai tugas (task ). Memisahkan antara kewajiban dan
tugas seringkali tidak mudah, karena akan muncul satu daftar yang
panjang yang tidak mudah dibaca, maka dari beberapa tugas yang
mungkin dapat digabung-gabungkan dapat dibuat satu daftar kewajiban.
Dalam menulis daftar kewajiban/tanggung jawab dapat menurut:
1. Uraian pentingnya atau menurut urutan secara kronologisnya.
2. Kewajiban rutin, lalu yang tidak rutin.
Tugas adalah kegiatan tertentu yang merupakan bagian dari
kewajiban.
Untuk melaksanakan tugas dalam jabatan tentu diperinci syarat-
syarat minimum yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas/kewajiban
jabatan.
Syarat-syarat minimum tersebut meliputi pengetahuan yang
diperlukan, kecakapan, dan sikap yang dimiliki untuk memenuhi tuntutan
tugas.
Syarat-syarat minimum itu disebut spesifikasi jabatan.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 36/40
Manajemen Rapat Yang Efektif
Sebagai seorang pemimpin perawatan, saudara sering mengikuti
rapat, baik sebagai peserta rapat atau sebagai pimpinan rapat.
Bila saudara sebagai pimpinan rapat, kemungkinan besar anda
mempunyai keinginan bahwa rapat yang saudara pimpin dapat berhasil
mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Agar rapat tersebut dapat mencapai sasaran, maka perlu
diperhatikan langkah-langkah memimpin suatu rapat, yang terdiri dari:
1. Persiapan rapat
2. Pertemuan / pelaksanaan rapata. Membuka rapat
b. Jalannya rapat
3. Penutup rapat
1. Persiapan rapat
Rapat adalah penukaran informasi, ide atau pendapat diantara
dua orang (atau lebih) yang berperan aktif untuk tnencapai hasil
tertentu.
Agar rapat efektif, maka kita harus menyediakan waktu untuk
membuat persiapan. Persiapan yang tidak memadai merupakan
penyebab utama kegagalan rapat.
Langkah-langkah utama untuk mempersiapkan sebuah rapat:
1. Putuskan tujuan dan sasaran rapat
2. Pilihlah peserta rapat
3. Buatlah sebuah agenda yang efektif
4. Pilihlah tempat rapat
5. Organisir ruangan rapat beserta perlengkapannya
6. Bagikanlah agenda itu kepada peserta rapat dengan waktu yang
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 37/40
cukup (jangan mendadak)
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 38/40
ad 2. Pertemuan/Pelaksanaan Rapat
a. Membuka rapat
Dengan :
• Bertcrimakasih dan menyambut peserta dengan hangat
• Meninjau kembali agenda rapat dan merencanakan kembali
nomor-nomor dalam agenda jika muncul “keadaan darurat”
• Membuat sasaran menjadi dapat dilihat
• Memperkenalkan setiap nomor dalam agenda
• Menjelaskan tingkat keterlibatan yang diperlukan dari peserta
rapat
• Menetapkan peraturan dasar untuk mencegah tirnbulnya
gangguan
b. Jalannya Rapat :
Mungkin saudara pernah mengikuti suatu rapat yang
sampai dengan selesai hanya mencapai sebagian dari sasaran
rapat, atau bahkan sama sekali tidak tercapai tujuati rapat.
apabila saudara pernah mengikuti suatu rapat seperti tersebut
diatas,maka akan menimbulkan masalah berat bagi pemimpin
rapat, yaitu bagaimana menjaga agar jalan pikiran dan diskusi
peserta rapat tetap pada relnya.
Hal ini tidak mudah serta menuntut keputusan saudara
yang bijaksana. Agar jalan pikiran dan pembicaraan setiap peserta
rapat tetap pada rel yang tetap,salah satu cara mengingatkan.
Yaitu: pemimimpin rapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang tepat dan bagaimana cara menanyakan merupakan hal yang
tidak mudah, karena selain tergantung dari pengalaman
pemimpin rapat juga tergantung dari peserta rapat.
Beberapa Saran Dalam Mengajukan Pertanyaan Adalah
Sbb.:
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 39/40
1. Bila seorang peserta rapat menyipang dari rel, bantulah dia
dengan mengajukan pertanvaan langsung.
2. Ulangi pertanyaan saudara bila peserta rapat merasa kurang
jelas3. Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang mampu dijawab aleh
peserta rapat.
4. Tanyakan tentan pengalaman-pengalaman peserta rapat yang
ada hubunganya dengan topik rapat.
5. Saudara dapat menggerakkan diskusi dengan cara
mengembalikan pertanyaan anggota kepada peserta/anggota
rapat yang lain.
ad 3. Penutup Rapat
Bagian terakhir dari rapat adalah penutup
Pada penutupan ini sebaiknya mencakup hal-hal sbb.:
a. Tinjaulah topik utama dalam rapat.
b. Nyatakan kembali persetujuan dan keputusan yang telah dicapai
dalam rapat dan tindakan-tindakan yang akan dilaksanakar..c. Pastikan bahwa apa Yang sudah disetujui & diputuskan itu benar-
benar telah dipahami oleh semua orang yang berkepentingan.
d. Tinjaulah kembnali hal-hal van- masili beluni dibahas.
e. Ucapan terima kasih kepada peserta rapat atas partisipasi
mereka.
f.Rencanakan dan umumkan waktu serta tempat rapat yang akan
datang, apabila diperlukan.
Hal-hal Lain Yang Perlu Diperhatikan Dalam memimpin Rapat Adatah
:
a. Hindari hal-hal yang meragukan.
7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 40/40
b. Jangan membuat malu peserta rapat, misalnya: dengan
mengeritik atau menjatuhkan orang lain dihadapan banyak orang.
c. Peserta rapat mempunyai beberapa macam sifat. Oleh karena itu
pemimpin rapat harus rnengetahui baimana cara menghadapipeserta rapat yang bersifat pendiam maupun yang mulut besar.
Penutup
Manajemen kepemimpinan Daiam Keperawatan adalah
ketrampilan, kemampuan dan kesiapan yang dimiliki seseorang pimpinan
untuk mempengaruhi orang lain, memberikan motivasi,mengajak,
menuntun untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam
memberikan pelayanan dan asuhan keperawatanatan yang berkualitas.
Untuk melaksanakan fungsi manajerialnya pimpinan keperawatan
harus mempunyai ketrampilan berkomunikasi asertif, sikap asertif,
meningkatkan kesadaran diri, maupun memberikan motivasi dan dapat
memilih cara untuk mengatasi dan menyelesaikan konflik agar situasi
kerja menyenangkan, saling mempercayai, terbuka, saling merasa
puas,tergantung dan saling membutuhkan sehingga dapat meningkatkan
produktivitas kerja.