kepemimpinan dalam keperawatan

40
KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN A. Penda hulu an Kepa la Bid ang kepe rawata n ada lah Manage r Kepera wat an atau Pimpinan Keperawatan yang menggunakan proses manajemen untuk mencapai tujuan instusi/organisasi yang telah ditentukan melalui orang lain. Seorang pemimpin keperawatan perlu memiliki keterampilan kepemimpinan, sehingga efektif dalam mengelola pelayanan dan asuhan keperawatan sesuai dengan perkembangan IPTEK dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Ia har us mampu menginfor mas ikan mengkoordina sik an ser ta mengarti kan filosofi institusi dan pelayanan keperawatan, keyakinan dasar kerangka kerja manajerial keperawatan dan tujuan dari institusi agar seluruh kegiatan menuju ke suatu arah yang disepakati bersama. Dalam menjal anka n fungsi manaje ri al pimpinan har us dapa t memenuh i kebu tuhan pas ien dan kel uar ga, dil ain pihak pimpinan kepe rawata n har us mampu membawakan dirinya (mengelol a) untuk menjali n hubunga n yang efekti f dan terapeuti k dengan ata san sta f dan tim keseha tan lai nnya dan mampu mempengaruhi orang lain agar mau bertindak melakukan kegiatan sesuai dengan rencana. Hubu nga n yang efe kti f dan ser asi dapat dil akuk an ole h pimpin an apab ila  pimpinan mempunyai ketrampilan berkomunikasi yang efektif dan dapat memotivasi bawahan sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja para karyawan. B. Pengertian Kemimpinan Dan Manajemen

Upload: zuhdi-siy-remajaa-terakhir

Post on 30-Oct-2015

70 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 1/40

KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

A. Pendahuluan

Kepala Bidang keperawatan adalah Manager Keperawatan atau Pimpinan

Keperawatan yang menggunakan proses manajemen untuk mencapai tujuan

instusi/organisasi yang telah ditentukan melalui orang lain.

Seorang pemimpin keperawatan perlu memiliki keterampilan kepemimpinan,

sehingga efektif dalam mengelola pelayanan dan asuhan keperawatan sesuai

dengan perkembangan IPTEK dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Ia

harus mampu menginformasikan mengkoordinasikan serta mengartikan

filosofi institusi dan pelayanan keperawatan, keyakinan dasar kerangka kerja

manajerial keperawatan dan tujuan dari institusi agar seluruh kegiatan menuju

ke suatu arah yang disepakati bersama.

Dalam menjalankan fungsi manajerial pimpinan harus dapat memenuhi

kebutuhan pasien dan keluarga, dilain pihak pimpinan keperawatan harusmampu membawakan dirinya (mengelola) untuk menjalin hubungan yang

efektif dan terapeutik dengan atasan staf dan tim kesehatan lainnya dan

mampu mempengaruhi orang lain agar mau bertindak melakukan kegiatan

sesuai dengan rencana.

Hubungan yang efektif dan serasi dapat dilakukan oleh pimpinan apabila

 pimpinan mempunyai ketrampilan berkomunikasi yang efektif dan dapat

memotivasi bawahan sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja para

karyawan.

B. Pengertian Kemimpinan Dan Manajemen

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 2/40

Menurut Sullivan dan Decker (1989), mengatakan bahwa Kepemimpinan

merupakan penggunaan ketrampilan seseorang dalam mempengaruhi orang

lain, untuk melaksanakan sesuatu dengan sebaik-baiknya sesuai dengankemampuannya. Kepemimpinan merupakan interaksi antar kelompok,

 proses mempengaruhi kegiatan suatu organisasi dalam pencapaian tujuan.

Farland (1984), mengatakan Kepemimpinan adalah proses interpersonal

yang mempengaruhi kegiatan orang lain dalam memilih dan mencapai

tujuan.

Berdasarkan pandangan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa

kepemimpinan merupakan kemampuan dan kesiapan yang dimiliki

seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun,

menggerakkan dan kalau perlu memaksa orang lain agar dapat menerima

 pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan

institusi/organisasi.

Kepemimpinan dalam keperawatan merupakan kemampuan dan keterampilan

seorang pimpinan perawat dalam mempengaruhi perawat lain dibawah

 pengawasannya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalammemberikan pelayanan dan asuhan keperawatan sehingga tujuan keperawatan

tercapai. Setiap perawat mempunyai potensi yang berbeda dalam

kepemimpinan, namun keterampilan ini dapat dipelajari sehingga selalu

ditingkatkan.

Pengertian kepemimpinan dan manajemen berbeda, manajemen merupakan

 pengkoordinasian dan pengintegrasian semua sumber yang ada melalui proses

 perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam

 pencapaian tujuan. Jadi manajemen keperawatan dan kepemimpinan dalam

keperawatan tidak dapat dipisah-pisahkan, karena pada hakekatnya

manajemen dan kepemimpinan dalam keperawatan dilakukan dengan cara

 bersamaan.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 3/40

Peran Pemimpin Terhadap Kelompok 

1. Sebagai Penghubung Interpersonal 

Yaitu merupakan simbol kepala suatu kelompok dalam melakukan tugas

secara hokum dan social, mempunyai tanggung jawab memotivasi,

mengatur tenaga dan mengadakan pengembangan, serta merupakan

 penghubung jaringan kerja diluar kelompok.

2. Sebagai Penginformasi 

Yaitu memonitor informasi yang ada dilingkungan organisasi, menyebar 

luaskan informasi dari luar kepada bawahan dan mewakili kelompok 

sebagai pembicara.

3. Sebagai Pengambil Keputusan

Dalam hal ini menangani konflik, mendesign peningkatan organisasi,

sumber penyediaan sarana/prasarana, dan negosiator.

Fungsi Dan Tugas Pimpinana. Merencanakan dan menorganisir.

 b. Menyediakan informasi yang diperlukan oleh atasan maupun staf.

c. Membuat penugasan, pengarahan dan bimbingan.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 4/40

d. Bertanggung jawab atas pekerjaannya dan pekerjaan orang lain.

e. Mendukung kooperatif dan partisitatif dari staf.

f. Mengevaluasi hasil dan menganalisa kekuatan dan kelemahan staf.

g. Memberi dorongan dengan bersikap bersahabat.

h. Mengungkapkan persaan yang dialami.

i. Mendamaikan/mempertemukan pendapat yang berbeda,

menyelesaikan konflik.

 j. Memperlancar.

k. Menentukan aturan main.

Berdasarkan kegiatan diatas, maka dikenal gaya kepemimpinan yang

 berorientasi pada tugas dan pada manusia.

 Aktifitas kepemimpinan digolongkan dlam 4 aspek yaitu:

1. Memberikan pengarahan

2. Melakukan supervise

3. Melakukan koordinasi

4. Motivasi

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 5/40

Keterampilan Dalam Kepemimpinan

1. Keterampilan Teknis

Yaitu kesanggupan untuk mengerti dan mengerjakan aktifitas teknis.

2. Keterampilan Konseptual 

Yaitu kesanggupan untuk mengkonsep dan melihat usaha sebagai

keseluruhan serta dapat menganalisanya.

3. Keterampilan Hubungan Antar Manusia

Yaitu kesanggupan untuk bekerjasama dengan orang lain sebagai anggota

kelompok dan pimpinan.

Keterampilan ini tidak selalu sama posisinya untuk setiap pimpinan

tergantung pada tingkat jenjang dan kebutuhan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan :

1. Karateristik pribadi

2. Kelompok yang dipimpin

3. Situas yang dihadapi baik manusia, fisik maupun waktu.

Gaya Kepemimpinan

Merupakan suatu pola prilaku yang anda tampilkan sebagai pemimpin, ketika

anda mencoba mempengaruhi perilaku orang lain.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 6/40

Perilaku yang diperlihatkan oleh bawahan pada dasarnya sebgai respon

terhadap gaya kepemimpinan yang anda lakukan kepada mereka dalam rangka

melakukan proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Gaya kepemimpina cenderung sangat bervariasi dan berbeda-beda, maka

dapat diklasifikasikan berdasarka beberapa aspek, yaitu :

1. Perilaku :

a. Kepemimpinan Positif :

Mempunyai pandngan bahwa orang pada hakekatnya bersedia

melakukan pekerjaan dengan baik apabila diberi kesempatan dan

dorongan yang cukup.

Pimpinan memberi motivasi, memperhatikan dan menyediakan

sarana,memperhatikan beban kerja yang ada.

b. Kepemimpinan Negatif :

Mempunyai pandangan bahwa orang harus dipaksa untuk bekerja.

Pimpinan memotivasi dengan menciptakan rasa takut.

2. Kekuasan dan Wewenang :

a. Otoriter (Otokratik)

Berorientasi pada tugas, menggunakan posisi dan power dalam

memimpin. Piminan menetukan semua tujuan, pengambilan

keputusan. Informasi diberikan hanya pada kepentingan tugas.

Motivasi dengan reward dan punishment.

b. Demokratis

Menghargai sifat dan kemampuan setiap staf. Menggunakan pribadi

dan posisi untuk mendorong ide dari staf, memotivasi kelompok untuk 

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 7/40

menentukan tujuan sendiri. Membuat rencana dan pengontrolan dalam

 penerapannya. Informasi diberikan seluas-luasnya dan terbuka.

c. Parsitatif 

Merupakan gabungan antara otokratik dan demokratik, yaitu pimpinan

menyampaikan hasil analisa dari masalah dan mengusulkan

tindakannya. Staf dimintai saran dan kritik serta mempertimbangkan

respon staf terhadap usulnya. Keputusan akhir oleh kelompok.

d. Bebas Tindak(Laissez-Faire)

Pimpinan hanya offisal, karyawan menetukan sendiri kegiatan tanpa

 pengarahan, supervise dan koordinasi. Kendali minimal hanya sebagai

tempat informasi.

3. Situasi Yang Dihadapi :

Gaya ini menekankan pada situasi yang dihadapi baik oleh pimpinan

maupun bawahan. Dalam melaksanakan tugasnya pimpinan mempunyai

 perilaku :

a. Memberi pengarahan atau perintah dan member dukungan dalammenjalin hubungan antara atasan dan bawahan.

 b. Memecahkan masalah dan membuat keputusan.

• ngPerilaku pimpinan yang sangat mengarahkan dan kurang

memberikan dorongan (S1) dinamakan proses memerintah.

• Perilaku pimpinan yang sangat mengarahkan dan sangat memberi

dorongan (S2) dinamakan sebagai proses mengajak.

• Perilaku pimpinan yang kurang mengarahkan dan banyak member 

dorongan (S3) dinamakan sebagai proses melibatkan.

• Perilaku pimpinan yang kurang mengarahkan dan kurang member 

dorongan (S4) dinamakan sebagai proses melimpahkan.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 8/40

Unsure situasi dapat mempengaruhi gaya kepemimpinan. Unsure situasi

tertentu dapat menjadi tepat guna pada situasi yang dihadapi,antara lain :

waktu, tuntutan tugas, iklim organisasi, antar kerabat kerja dan sebagainya.

Selain itu tingkat perilaku mengarahkan dan mendorong yang dilakukan

 pimpinan bergabung dengan tahap perkembangan bawahan tugas, serta peran

atau pencapaian sasaran yang telah ditentukan.

Tahap perkembangan bawahan berarti tahap kemampuan dan kemauan

 bawahan untuk melaksanakan tugas.

Tahap perkembangan setiap bawahan berbeda-beda tergantung pada tugas,

 peran dan sasaran.

Tahap perkembangan digambarkan sebagai suatu kontinun dan

dibagi dalam 4 tingkatan :

1. Tingkat rendah (D1) : tidak mampu dan tidak mau

2. Tingkat rendah ke sedang (D2) : tidak mau tapi mau

3. Tingkat sedang ke tinggi (D3) : mampu tetapi tidak mau

4. Tingkat tinggi (D4) : mampu dan mau

Hubungan antara gaya kepemimpinan dan tahap perkembangan :

a. Bila bawahan D1, maka gaya kepemimpinan S1

 b. Bila bawahan D2, maka gaya kepemimpinan S2

c. Bila bawahan D3, maka gaya kepemimpinan S3

d. Bila bawahan D4, maka gaya kepemimpinan S4

C. Peran Dan Fungsi kepala Bidang Keperawatan

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 9/40

Dinamika masyarakat yang tumbuh serta berkembang sebagai akibat

 pembangunan, telah meningkatkan tuntutan dan kebutuhan masyarakat

terhadap kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit. Juga perkembanganIPTEK Kedokteran, yang terwujud dalam peningkatan kemampuan diagnostic

 para ahli di rumah sakit merupakan peningkatan tuntutan professional,

demikian juga bagi pelayanan keperawatan di rumah sakit.

Disamping itu unit pelayanan keperawatn merupakan lapangan riset

kesehatan, dan lahan praktek bagi para calon tenaga kesehatan khususnya

tenaga dokter dan perawat.

Pengembangan rumah sakit sebagai pusat rujukan dan swadana, telah

memberi dampak meningkatnya beban kerja tim keperawatan di rumah sakit.

Kemampuan manajemen para pimpinan pelayanan keperawatan di rumah

sakit yang mencakup aspek operasional maupun menajerialnya akan

terlaksananya harapan tersebut.

Pengertian Pelayanan Keperawatan :

Yang dimaksud dengan pelayanan keperawatan di rumah sakit adalah salah

satu jenia pelayanan professional yang disekenggarakan oleh rumah sakit

untuk melayani kebutuhan masyarakat. Khususnya dalam bidang keperawatan

yang diorganisir melalui pelayanan rawat inap.

Seluruh kegiatan pelayanan keperawatan di rumah saki di selenggarakan

selam 24 jam sehari secra berkesinambungan.

Kegiatan tersebut diatur dan diorganisir oleh seorang perawat yang bertindak 

sebagai kepala bidang perawatan di rumah sakit.

Tujuan Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit:

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 10/40

Terlaksananya pelayan perawatan paripurna, yang disertai tersedianya fasilitas

 praktek bagi calon teenaga kesehatan khususnya tenaga keperawatan, serta

tersedianya fasilitas untuk penelitian masalah kesehatan khususnya penelitian

keprawatan.

Tugas Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit :

Menyelenggarakan pelayanan keperawatan yang berfokus kepda manusia

yaitu pasien dan keluarganya, yang mencakup aspek preventif, kuratif,

rehabilitative serta memperhatikan pengaruh psikologis, seni-budaya dan

spritualnya.

Fungsi Bidang Pelayanan keperawatan di Rumah Sakit :

• Mengatur dan mengendalikan kegiatan keperawatan diunit-unit pelayanan

keperawatan.

• Mengkoordinasikan tenaga keperawatan khususnya yang dtugaskan

dalam bidang pelayana keperawatan.

• Menetapkan dan menerapkan filosofi, tujuan dan standar keperawatn

 pasien dalam pelayanan keperawatan.

• Menyususn perencanaan pelayanan keperawatan, sesuai dengan lingkup

kewenangannya dan perencanaan implementasi untuk setiap level tenaga

keperawatan.

• Mengkoordinasikan fungsi-fungsi bidang pelayanan keperawatan dengan

fungsi bidang pelayanan yang alin agar dapat meberikan pelayanan yangterpadu.

• Estimasi tuntutan kebutuhan bidang pelayanan keperawatan dan

mengusulkan kebijakan serta prosedur untuk menjaga kestabilan

kemampuan staf yang adekuat.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 11/40

• Mengembangkan metoda kerja bagi staf keperawatan sehingga dapat

 bekerja sama dengan staf lain di rumah sakit.

• Parstipasi dalam penyusunan kebijakan personalia rumah sakit,

menerapkan kebijakan yang telah ditentukan serta mengevaluasi hasilnya.

• Mengembangkan system dan prosedur pencatatan dan pelaporan baik 

dalam perawatan pasien maupun pelayanan perawatan.

• Estimasi kebutuhan tenaga keperawatan, mendapatka standar ketenagaan,

 baik kuantitas maupun kualitas untuk memlihara pelayanan keperawatan

yang bermutu.

• Estimasi kebutuhan fasilitas keperawatan, pangadaan perlengkapan

maupun peralatan, serta system dan prosedur pengawasan danevaluasinya.

• Partisipasi dalam perencanaan anggaran pendapatan dan biaya tahunan

rumah sakit, terutama yang berhubungan dengan pelayanan keperawatan.

• Mengambil insiatif & atau partipasi dalam penelitian bidang keperawatan

untuk meningkatkan pelayanan keperawatan di rumah sakit.

• Menyelenggarakan program pembinaan dan latihan yang

 berkesinambungan bagi tenaga keperawatan di rumah sakit.

• Partisipasi dalam program bimbingan siswa/mahasiswa tesistemnaga

keseahatan untuk pengalaman praktek mereka.

• Menciptakan dan melaksanakan system dan prosedur evaluasi pelayanan

keperawatan pada unit-unit pelayanan.

Ruang Lingkup Wewenang & Tanggung Jawab

Kepala Bidang Keperawatan

• Menetapkan kebijakan pelayanan keperawatan untuk diusulkan menjadi

kebijakan rumah sakit dibidang pelayanan keperawatan.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 12/40

• Sebagai staf pimpinan rumah sakit, partisipasi dalam menentukan

kebijakan umum rumah sakit, penyusunan system dan prosedur 

 pencapaian tujuan pelayanan rumah sakit.

• Bertanggung jawab akan : Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,koordinasi dan evaluasi kegiatan pelayanan keperawatan di rumah sakit.

• Bertanggung jawab akan terciptanya suasana persaudaraan yang akrab

diantara staf keperawatan, sehingga mendorong mereka berpartisipasi

dalam tanggung jawabnya memberikan pelayanan keperawatan yang

 bermutu kepada masyarakat.

Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab :

Dalam pelaksanaan kegiatan operasional pelayanan keperawatan, Kepala

Bidang Keperawatan mendelegasikan sebagian wewenang dan tanggung

 jawabnya kepada para asisten, kepala unit pelayanan dan kepala ruang.

Pelaksanaan Kegiatan :

• Pelayanan keperawatan langsung kepada pasien dan keluarganya diunit

 pelayanan keperawatan di rumah sakit.

• Pelayanan keperawatan tak langsung kepada pasien & keluargana di unit

 pelayanan penunjang keperawatan rumah sakit.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 13/40

D. Komunikasi Dalam Kepemimpinan

komunikasi dalam kepemimpinan merupakan proses

penyampaian informasi baik secara verbal maupun non-

verbal, untuk mencapai pengertian dan penerimaan. Dalam

komunikasi termasuk dalam bertukar pikiaran dan akan lebih

efektif apabila dilakukan secara langsung, tatap muka,

komunikasi dua arah dengan sikap yang baik.

Keterampilan berkomunikasi yang baik merupakan

keterampilan utama dan sangat penting bagi seorang

pimpinan keperawatan; keberhasilan seorang pimpinan

sebagian besar tergantung pada kemampuan berkomunikasi.

Komunikasi dalam keperawatan merupakan pendekatan

terencana dan dipakai secara sadar untuk mempengaruhi

orang lain seperti staf perawatan, pasien dan keluarganya,

tim kesehatan lainnya.

Pimpinan keperawata perlu memahami prinsip-prinsip

komunikasi, karena kemampuan melakukan komunikasi yang

efektif dan terapeutik tidak terjadi secara otomatis, tetapi

keterampilan tersebut harus direncanakan, dipelajari, dan

paling penting dipraktekkan secara berulang-ulang baik pada

diri sendiri maupun pada lingkungan disekitarnya.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 14/40

Pada proses komunikasi ada lima komponen yang harus

diperhatikan oleh pimpinan keperawatan yaitu :

1. Pengirim berita (komunikator), pihak yang menyampaikan

perintah, laporan dan saran-saran.

2. Penerima berita (komunikan) orang yang dituju

3. Berita (pesan) yang disampaikan seperti perintah dan

saran-saran

4. Sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan berita

seperti tulisan, telepon, radio, televise dll.

5. Umpa balik atau tanggapan dari penerima berita.

Pada proses pengiriman informasi ada kegiatan encoding

yaitu perumusan oleh komunikator sebelum disampaikan

pada komunikan dan kegiatan decoding yaitu penilaian pesan

oleh komunikan saat penerima pesan. Hal in dipengaruh oleh

pengalaman, pendidikan, persepsi, emosi dan motivasi dari

komunikator dan komunikan.

Pesan yang disampaikan bias verbal maupun non verbal

1. Komunikasi verbal :

Merupakan usaha yang disadari oleh pimpinan untuk

memilih kata-kata yang akan dipakainya.

Bias komunikasi lisan, tulisan dan kombinasi antara lisan

dan tulisan, cara kombinasi lebih efektif dalam

pelaksanaanya.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 15/40

Agar komunikasi verbal ini efektif, kata-kata yang diucapkan

harus :

a. Jelas, sederhana, nyata, tepat dan singkat.

b. Konsisten, kesatuan yang bulat tidak bertentangan

c. Kecukupan, informasi hendanya memadai kebutuhan dan

dapat langsung dikerjakan.

d. Tepat waktu dan bersangkut paut

e. Sampai pada orang yang dituju (distribusi)

2. Komunikasi Non verbal yaitu :

a. Vocal, nada suara, kualitas, keras atau lembut,

kecepatan yang semuanya menggambarkan suasana

emosi.

b. Gerakan, reflek, postur, ekspresi wajah, gerakan yangberlangsung atau gerakan lain. Khusus gerakan dan

ekspresi wajah dapat diartikan suasana hati.

c. Jakar bicara, komunikasi yagn intim lebih atau sama

dengan 45,4 cm; komunikasi personal 45,4 cm-120 cm.

d. Sentuhan, sangat penting utnuk memberikan dorongan

mental, tetapi aspek budaya dan kebiasaan perlu

dipertimbangkan.

Cara membina hubungan yang efektif dan terapeutik

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 16/40

Menurut Sullivan, hubungan intim yang sehat ditandai dengan

kepekaan akan kebutuhan orang lain dan saling menghargai.

Sedangkan menurut Rogers hubungan yang sehat ditandai dengan

kepekaan akan kebutuhan orang lian dan saling menghargai.

Sedangkan menurut Rogers hubungan yang sehat ditandai dengan

komunikasi saling terbuka, menerima orang lian sebagai individu

yang berharga dan empati yang mendalam.

Pimpinan keperawatan harus mempunyai kebiasaan

mempersiapkan diri untuk berhubungan dengan orang lian, untuk

memperlancar berkembangnya kematangan pribadi. Apabila

pimpinan menolak usaha mempersiapkan diri untuk berhubungan

dengan orang lain, dapat menghambat timbulnya jatidirinya atau

kematangan pribadi.

Akibatnya pimpinan cenderung bergumul dengan konflik internal

dan mungkin dapat terlibat dengan konflik eksternal.

Konflik internal dan eksternal yang tidak terselsesaikan dengan baik

dan berlangsung lama, akan mengganggu kesehatan mental, akibat

lebih lanjut kestabiland alam penyesuaian diri dapat terganggu.

Kebiasaan mempersiapkan diri atau cara meningkatkan kesadaran

diri adalah titik temu antara :

1. Pengetahuan, apa yang harus dilakukan untuk

mempersiapkan diri atau meningkatkan kesadaran diri.

2. Keterampilan, bagaimana cara melakukannya

3. Keinginan (motivasi) yang berulang-ulang dan terus-menerus

untuk berhubungan.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 17/40

Kebiasaan dan keterampilan tersebut diatas tidak akan efektif 

apabila tidak ada keinginan secara terus-menerus untuk

mengerti dan memahami orang lain. Keterampilan ini

memerlukan banyak waktu, tetapi akan menghemat dimasa

yang akan datang dan dapat meminimalkan hambatan

komunikasi.

Cara berkomunikasi dengan meminimalkan hambatan sambil

mempertimbangkan dengan obyektif permasalahan yang ada

disebut KOMUNIKASI EFEKTIF.

Komunikasi Asertif 

Komunikasi asertif adalah kemampuan menyampaikan secara

tepat baik pikiran dan perasaan (persoalan/kemelut) seseorang

dengan tetap menghormati dan menghargai hak dan martabat

orang lain.

Komunikasi asertif bukan konfrontasi berkepanjangan tetapi

dengan sengaja pimpinan mengolah pikiran dan perasaan,

memilih dan menyusun secara tepat : apa, kapan, baiaman dan

kepada siapa akan dikatakan pesan yang perlu dikomunikasikan

tersebut.

Cara untuk dapat melakukan komunikasi yang asertif adalah :

1. Kehangatan

2. Menghargai

3. Ketulusan

4. Mendengar aktif 

5. Tingkah laku asertif 

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 18/40

Sikap asertif adalah ketrampilan utnuk menyatakan diri secara

nyata, sungguh-sungguh untuk mendapatkan sesuatu dengan

tetap respek dan menghargai orang lain. Merupakan pendekatan

aktif dan memecahkan masalah tanpa melukai orang lain.

 Tingkah laku Asertif :

a. Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan, pendapat kepada

orang lain tanpa menyinggung perasaan orang lain.

b. Berbicara dengan volume yang sesuai

c. Menempatkan diri dengan tingkat yang sesuai.

d. Kehidupan emosinya relative stabil mampu mengolah control

diri yang sehat.

e. Mempunyai kepercayaan diri yang sesuai integritas diri yang

 jelas.

 Tingkah laku assertif tidak terjadi secara otomatis tetapi melalui

latihan dan belajar, yang lambat laun mejandi kebiasaan yagnmenetap. Dengan akibat terkesan sebagai bagian dari insan

tersebut.

Gaya pimpinan yang asertif ditandai dengan :

a. Menyokong/memperhatikan karyawan dengan sikap hangat

dan menghargai perasaan orang lain.

b. Mengarahkan/membimbing karyawan dengan penuh respek

dan kepercayaan.

c. Berpikir secara analitis dapat mengendalikan emosi saat

menyampaikan fakta, informasi ataupun gagasan.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 19/40

d. Berpenampilan ekspresif , hidup, penuh energik, spontan, dan

mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya.

Faktor yang mempengaruhi sikap asertif adalah : konsep diri dari

pimpinan, untuk dapat menggunakan dirinya secara efektif dan

terapeutik pimpinan harus meningkatkan dirinya agar dengan

mudah dapat memahami orang lain.

Ada 3 cara untuk meningkatkan kesadaran diri (suart dan sundeen,

1987) yaitu :

1. Mempelajari diri sendiri

2. Belajar orang untuk menerima umpan balik

3. Memuka diri

E. Motivasi Dan Kepuasan Kerja

Sebagaimana halnya komunikasi, motivasi juga mempunyai

peran yang sangat penting ntuberhasilnya suatu pekerjaan.

Seorang pemimpin harus mampu menggerakkan terus kelompok

dan anggota perorangan menuju arah yang dikehendaki.

Dbidang keperawatan, salah satu tuga pengelolaan

keperawatan, adalah memotivasi staf keperawatan yang

dipimpinnya untuk mencapai tujuan institusi dengan

menciptakan iklim motivasi.

Perawat pengelola dalam memotivasi perlu memahami

keunikan setiap individu dan pengetahui kebutuhan apa yang

diharapkan oleh staf.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 20/40

Dengan demikian ia dapat memotivasi stafnya dengan tepat

karena motivasi berkaitan dengan produktifitas, kepuasan kerja,

kemangkiran, ataupun pergatian staf.

Beberapa Teori Tentang Motivasi

1. Teori Abraham Maslow

Abraham maslow memperkenalkan suatu konsep yang dapat

membantu mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan manusia

tersebut. Maslow berpendapat bahwa hirarki kebutuhasn

manusia dapat dipakai utnuk melukiskan dan meramalkan

motivasinya.

Konsep Maslow menyebutkan bahwa bila pada suatu saat

semua kebutuhan tersebut ada dan belum terpuaskan, maka

kebutuhan faali akan terasa paling kuat tuntutan

pemenuhannya. Oleh karena itu, kebutuhan-kebutuhan yang

lain belum akan terasa tuntutannya.

2. Teori Herzberg

Herzberg meninjau motivasi dalam hubungannya dengan

kepuasan kerja. Ia membedakan kebutuhan yang mendorong

orang bertingkah laku dalam dua kelompok yaitu factor

higienik (ekstrinsik) dan factor motivasional (intrinsik)

Factor Higienik (Factor Ekstrinsik)

Faktor ekstrinsik disebut juga factor yang mempengaruhi

ketidakpuasan kerja atau factor yang dapat mencegah

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 21/40

terjadinya ketidakpuasan kerja tetapi tidak berarti kepuasan

kejra sudah tercapai.

Factor-faktor tersebut adalah : jabatan, status, Gaji, Kodisi

kerja, jam kerja, kebijakan, peraturan institusi, kualitas

hubungan interpersonal atasan, kelompok, bawahan, jaminan

dalam pekerjaan.

Factor motivasional (factor Intrinsik)

Factor motivasional adalah seperangkat kondisi kerja yagn

membantu membangun suatu motivasi yang menghasilkan

kepuasan kerja tetapi tidak berarti jika kondisi ini tidak ada

akan terjadi ketidakpuasan.

Factor-faktor tersebut adalah : prestasi, peningkatan status

pekerjaan itu sendiri, tanggun jawab, pengakuan atas hasil

kerja, pertumbuhan dan perkembangan pribadi.

Hersberg mengungkapkan bahwa masalah motivasi sangant

berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri. Beliau mengatakan

cara untuk mempertinggi motivasi adalah mengubah desain

tugas sehingga menimbulkan kegairahan kerja. Mengubah

desain inilah yang disebut pengayaan tugas (Job Enrichment).

Dalam pengayaan tugas factor motivasional yang harus

dimasukkan dan bukan factor higienik.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 22/40

3. Teori X-Y Mc. Gregor

Mc. Gregor mengatakan bahwa terdapat dua sikap dasar pada

mausia. Sikap seorang akan mempengaruhi motivasi kerja

sehingga akan mempengaruhi produktivitasnya.

a. Sikap dasar yang dilandasi oleh teori X

 Teori ini berasumsi bahwa pada hakekatnya kebanyakan

manusia lebih suka diawasi dari pada diberi kebebasan.

Mereka tidak senang menerima tanggung jawab, malas,

dan selalu ingin aman saja.

Motivasi kerja mereka yagn utama adalah uang dan

keuntungan financial. Kelompok ini mau bekerja karena

ada imbalan atau hadian. Pimpinan yang mendasarkan

tindakannya atas teori X, cenderung mengadakan

pengawasan secara ketat terhadap bawahannya. Banyak

melalukan hukuman atau ganjaran.

b. Sikap dasar yang dilandasi oleh teori Y

 Teori ini berasumsi bahwa pada kakekatnya kebanyakan

manusia suka bekerja. Bekerja merupakan kegiatan alami

seperti halnya bermain. Control terhadap diri sendiri

merupakan suatu hal yang esensial. Pimpinan yang

mendasarkan tindakan pada Teori Y akan lebih terbuka

mendorong bawahannya untuk berinisiatif dan

berkembang.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 23/40

4. Teori Mc. Clellend

Beliau mengembangkan teori prestasi dan menyimpulkan

bahwa motivasi yang terdapat dalam diri seseorang

dipengaruhi oleh tiga kebutuhan :

1) Kebutuhan akan keberhasilan, dimana seseorang selalu

ingin tampil lebih baik dari sebelumnya.

2) Kebutuhan akan afiliasi, dimana seseorang memiliki

keinginan untuk membentuk persahabatan, cinta dan rasa

memiliki.

3) Kebutuhan akan kekuasaan, dimana pada diri seseorang

timbul keinginan, untuk mengontrol cara mempengaruhi

orang lain dan keinginan untuk mempertahankan control

tersebut.

5. Prosess Theoris of Motivation (Teori proses Motivasi)

 Teori ini berfokus pada cara mengontrol atau mempengaruhi

perilaku seseorang.

Berikut ini akan dibahas empat teori proses terjadinya

motivasi :

a. Penguatan (reinforcement) :

Perilaku dipelajari melalui pdroses pengetahuan yang

didapat melalui konsekuensi dari perilaku. Konsekuensi

dari perilaku mempengaruhi diulang atau tidak suatu

perilaku. Perilaku yang memuaskan harus dikuatkan dan

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 24/40

dipuji untuk meningkatkan dorongan mengulang kembali

perilaku tersebut semakin dikuatkan.

b. Pengharapan (Expectancy)

Pengharapan adalah tingkat penampilan tertentu, mungkin

terwujud melalui usaha tertentu. Individu akan memiliki

alternative usaha yang memungkinkan hasil yang paling

baik. Teori ini meyakini bahwa individu termotivasi oleh

harapan hasil yang akan datang.

c. Keadilan (Equity)

Keadilan adalah usaha atau kontribusi yang

diberikan/dihargai sama dengan penghargaan pada orang

lain. Yang termasuk kontribusi adalah kemampuan,

pendidikan, pengalaman, fasilitas dan sebagainya.

Perlakuan yang adil tidak akan merubah perilaku tetapi

perlakukan yang tidak adil akan merubah perilaku.

d. Penetapan Tujuan (goal setting)

Penelitian menggambarkan bahwa penetapan tujuan yang

spesifik menghasilkan tingkat penampilan yang lebih

tinggi.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 25/40

 Tujuan hendaknya mempunyai lima komponen, yaitu :

SMART, Sepsifik, Measurable, Achievable, Realistic, Time

bound

Strategi untuk meningkatkan Motivasi

Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi adalah menata

kembali penugasan yang ada dengn memodifikasi setiap

keperawatan untuk menigkatkan tuntutan tanggung jawab, otonomi

dan pengembangan professional. Cara tersebut adalah :

1. Job Rotation

2. Job Enlargement

3. Job Enrichment

Cara menciptakan iklim motivasi a.l :

1. Mengidentifikasi sumber stress

 Jumlah pasien berlebihan, kondisi pasien yang berat dan serius,

staf perawat kurang, konflik diantara perawat-dokter.

2. Melakukan tindkan pencegahan atau mengurangi stress

• Rotasi dinas yang luwes

•  Tidak terlalu sering melakukan perubahan

• Mengadakan program latihan.

3. Menciptakan suasana kerja yang akrab, terbuka.

4. Komunikasi yang efektif baik secara verbal maupun secara

horizontal

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 26/40

5. Mengurangi control pada tugas yang telah diberikan untuk

mengembangkan keandirian dan tanggungjawab.

6. Memberikan reinforcement pada hasil kerja/ penampilan yang

positif.

7. Bila memungkinkan peningkatan kesejahteraan.

8. Mengembangkan konsep kerja tim.

F. Cara Mengatasi Konflik 

Konflik adalah perbedaan pandang atau ide antara seseorang

atau orang lain.

Pimpinan keperawatan seringkali terkait dengan konflik sebagai

akibat peran kepemimpinannya.

Konflik manajemen merupakan suatu peristiwa yang alamihayang dapat terjadi didalam proses administrasi dan manajemen

dan dapat diselesaikan dengan baik apabila pimpinan dapat

mengidentifikasi penyebab, akibat, tipe konflik dan menentukan

cara untuk mengatasi konflik.

Penyebab Konflik 

1. Kebutuhan dasar manusia tidak terpenuhi, akan menimbulkan

rasa frustasi, tidak puas atau rasa bersalah.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 27/40

Hal ini dapat merupakan factor yang mendasari timbulnya

konflik antara individu dan kelompok, selanjutnya dapat

sebagai factor pencetus timbulnya perilaku konflik, seperti

menolak bekerjasama, konpetisi yang tidak sehat, menguasai

atau mendominasi.

2. Mengandalkan bantuan orang lain

3. Hubungan yang sangat dekat.

4. Peran yagn tidak sesuai dengan apa yang diharapkan

5. Perbedaan pandangan.

Akibat konflik 

1. Konflik berlanjut dapat mengakibatkan merusak kesatuan

pada unit kerja. Konflik interpersonal ringan dapat

menimbulkan motivasi kerja.

2. Bias positif atau negative tergantung pada level dan lamanya

konflik terjadi. Seara umum konflik dapat menimbulkansituasi yang tidak menyenangkan atau kecemburuan.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 28/40

TAHAPAN DAN TIPE KONFLIK 

Pimpinan harus mengenal dengan baik tahap dan perkembangan

konflik. Setiap situasi, konflik dinamis dan berubah-ubah setiap saat.

Konflik merupajan suara siklus meliputi :

1. Tahap awal, konflik akan menetap, mengembangkan rasa curiga, rasa

bersalah terhadap orang, belutn ielas faktor penyebab.

2. Tahap kedua, rasa bermusuhan disampaikan secara verbal atau

perilaku.

3. Tamp ketiga: menarik diri atau menghindar dari upaya penyelesaian

konflik.4. Tahap akhir (keempat), terjadi konflik total dan rasa berniusuhan yang

dalam.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 29/40

 Tindakan untuk menyelesaikan konflik lebih efekrtif dilakukan pada

awal. Bila pada tahap akhir konflik, biasanya tidak efektif lagi dan

memerlukan bantuan ahli.

 Tipe Konflik Terdiri Dari :

1. Konflik langsung yaitu konflik yang terjadi secara langsung yang

disebabkar perbedaan pandangan atau gangguan hubungan

interpersonal. Hal ini lebih mudah dikontrol melalui intetvensi

interpersonal.

2. Konflik tidak langsung, perbedaan pandangan individu dari organisasi,

sering ditampilkan dengan sering tidak masuk tanpa khabar atau tidak

tepat waktu.Peningkatan kesadaran diri training sensitifitas, training asertif 

dapat meningkatkan kemampuan pimpinan keperawatan dalam

mengatasi perilaku konflik.

Uraian Jabatan

Dalam suatu organisasi terjadi suatu proses pengorganisasian.

yaitu cara pimpinan menakoordinir berbagai macam kegiaian sehinaga

semua anggota berperan mencapai tujuan organisasi.

Pimpinan bertangbung jawab menbatur semua fungsi dan

pengembangan metode pelaksanaan tugas yang efisien. Juga

bertanggung jawab atas lingkup tugas yang ditetapkan serta penampilan 

tenaga kerja dalam nielaksanakan tugasnya.

Dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut pimpinan

operasional harus diberi wewenang yang cukup untuk meniamin

kepuasan dan efisiensi kerja dalam lingkup tugasnya.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 30/40

Seorang pimpinan bertanggung jawab untuk menentukan cara

pelaksanaan tugas, siapa yang melaksanakan dan menentukan cara

pekerjaan serta mutu tenaga kerja.

Pendelegasian tugas didasarkan pada kebijakan institusi, garis

wewenang dan uraian jabatan.

Pimpinan dapat membantu pengembangan prosedw dan uraian

 jabatan yang berhubungan dengan lingkup pekerjaan.

Pengertian

Pada dasarnya uraian jabatan adalah merupakan penjelasan

tentang maksud suatu jabatan seeara umum yang memberikan gambaran

secara garis besar tentang kewajiban dan tanggung jawab.

Beberapa deisnisi mengenai Job Description (uraian jabatan) sebagai

berikut :

a. Menurut edwin b. Fllipo dalam buku "Principles of Personnel

Management":

Uraian Tabatatt adalah suatu keteranban yang nyata dan teratur dari

pada kewajiban-kewajiban dan tanggumg jawab suatu jabatan

tertentu.

b. Menurut Roger Bellows ("Psychology of Personnel in Business and

Industry"):

Uraian jabatan adalah suatu keterangan yang menyatakan sifat-sifat,

kewaiibankewajiban dan tanggung jawab-tanggung jawab suatu

 jabatan tertentu.

c. Menurut George R.Terry, Ph.D, ("Principles of Management"):

Uraian jabatan adalah suatu uraian tertulis mengcnai jabatan-jabatan

seseorang dan mengandung kewajiban-kewajiban tanggung jawab-tan

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 31/40

ggung jawab pekerjaan yang dilakukan dan perlengkapan yang

digunakan.

 Jadi definisi uraian jabatan dapat disimpulkan sebagai berikut:

Uraian jabatan adalah suatu keterangan singkat yang ditulis secara

cermat mengenaikewajiban-kewajiban dan tanggung jawab dari suatu

 jabatan tertentu.

Kegunaan Uraian Jabatan

1. Sebagai dasar untuk menilai jabatan sekaligus merupakan alat bagi

seorang pemimpin untuk memimpin.

2. dipergunakan pimpinan untuk merencanakan pekerjaan kelompak3. Menugaskan kar yawan dalam jabatan dimana uraian jabatan

membantu meyakinkan orang tentang apa yang diharapkan; dan juga

menunjukkan bagaimana mengerjakan pekerjaan tersebut.

4. Pencatatan kewajiban membentu pimpinan untuk menentukan standar

hasil pekerjaan yang pada akhirnya membantu pimpinan menilai hasil

kerja masing-masing karyawan.

5. Menganalisa penggunaan tenaga kerja (pekerjaan yang memerlukan

sedihit kecakapan ditugaskan kepada tingkat karyawan yang paling

rendah).

6. Menentukan kira-kira berapa lama peker;aan diselesaikan dan berapa

banyak tenaga yang dibutuhkan.

7. Sebagai suatu alat teknik manajemen yang dasar.

8. Merupakan bantuan bagi pimpinan bila uraian jabatan dibuat dengan

sebaik-baiknya atau bila uraian jabatan benar-benar menguraikan

pendelegasian kewajiban.

Tujuan Uraian Jabatan (Dale Yoder, Ph.D., dkk.)

1. Memberikan persyaratan yang terinci untuk mencari calon karyawan.

2. Memberi garis besar mengenai kesempatan kerja.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 32/40

3. Memberi dasar program pelatihan.

4. Memberikan keterangan mengenai penguraian iabatan untuk

menempatkan tenaga sesuai kemampuan.

5. Memberikan kemungkinan penyederhanaan pekerjaan lebih-lebih bilauraian jabatan di kembangkan secara periodik.

6. Menentukan perbandingan-perbandingan nilai jabatan yang

berhubungan dengan balas jasa karyawan.

7. Meningkatkan semangat kerja, karena semua jabatan itu penting

8. Merencanakan perubahan-perubahan dalam organisasi.

9. Memperbaiki administrasi dan sistem pengawasan.

10.Bermanfaat bagi program keselamatan kerja.

Pengembangan Uraian Jabatan (Development of Job Description)

Kebijakan-kebijakan administrasi dari suatu organisasi membantu.

Pimpinan dalam menyusun uraian jabatan yang menggambarkan

kewajiban, tanggungjawab dan fungsi dari setiap kelompok pekerjaan.

Sesungguhnya kepala bidang keperawatan dan pimpinan

menengah harus Inengelnbangkan uraian jabatan baai kepaia, staf dan

semua tenaga yang lain dibawah pimpinannya agar gambaran pada

setiap posisi tersebut itu jelas.

Namun sebaiknya dalam menyusun uraian jabatan pada setiap

posisi kepala bidang keperawatan dan pirnpinan menengah mendapat

saran-saran dari bawah. Uraian jabatan yang ada perlu ditinjau kembali

secara lebih sering dan periodik sehubungan dengan perubahan yang

terjacii terus-menerus.

Uraian jabatan disusuli untuk mengarahkan punpinan

mendelegasikan kewajiban dan tanggung jawabnya sehuingga hal-hal

yang kelihatan sudah ketinggalan zaman atau tidak saksama dalam

uraian jabatan yang ada dapat dipertanggungjawabkan.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 33/40

Pengarahan untuk mengerjakan suatu pekerjaan adalah saat

penting yang dapat diikuti melalui suatu prosedur kerja yang ditentukan.

Semua karyawan harus mengetahui dan mengikuti prosedur-

prosedur tersebut dalam melaksanakan tugasnya.

Bila suatu metode kerja yang diterapkan berbeda dengan manual,

maka manual tersebut harus ditinjau kembali oleh staf dan bila perlu

ditulis kembali sesuai dengan situasi yang terakhir.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun uraian jabatan adalah:

1. Kembangkan uraian jabatan untuk semua posisi.

2. Tinjau kembali dan kembangkan semua uraian jabatan yang adasekarang sekurang-kurangnya pada periode tertentu.

3. Masukkan ke dalam setiap uraian jabatan informasi seperti: nama

 jabatan; kewajiban dan tanggungjawab kualifikasi yang dibutuhkan

untuk pekerjaan, bertanggungjawab kepada siapa dan kewajiban

khusus untuk posisi tersebut, kondisi kerja, waktu jabatan.

4. Atur kewajiban-kewajiban dalam suatu instruksi yang logik.

5. Gambarkan setiap kewajiban secara jelas dan singkat.

6. Hindari istilah-istilah yang umum dan gunakan kata kerja aktif 

daripada kata kerja pasif, kata-kata yang jelas daripada kata-kata yang

samar-samar.

Pokok-pokok pertama yang harus tertulis dalam uraian jabatan

adalah:

• Nama jabatan dan Bagian

Maksud utama adalah supaya dapat dikenal.

• Fungsi

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 34/40

Fungsi dimasukkan dalam suatu uraian jabatan sebab dalam suatu

organisasi ada beberapa posisi yang jabatannya tidak memberi

gambaran ruang lingkup tugasnya secara umum.

Tujuan ditetapkannya fungsi dalam uraian jabatan antara lain:

1. Untuk membedakan jabatan-jabatan yang ada di organisasi.

2. Uraian jabatan sesungguhnya untuk berbagai keperluan yaitu:

memberikan keterangan dasar pada calon karyawan atau pelamar

tentang gambaran suatu pekerjaan, yang menguraikan secara singkat

tentang ruang lingkup dan maksud-maksudnya dalam memberi

penjelasan.

 Jam-jam Kerja

 Jam-jam kerja perlu dicantumkan, khususnya bila ada latihan

khusus (Training Specialist ) agar dapat menyiapkan program-pragram

latihan dan penjadwalan. Karena kewajiban-kewajiban tertentu hanya

dilaksanakan pada jam-jam tertentu saja selama dalam jam kerja, maka

prosedur latihan dapat diatur bila ditentukan jam-jam kerja tersebut.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 35/40

Kewajiban / tanggung jawab

Oleh karena salah satu tujuan uraian jabatan yang tidak

menyangkut latihan adalah untuk kepentingan organisasi, maka untuk

kepentingan ini sangat penting dicantumkan : bertanggungjawab kepada,

bertanggungjawab atas dan berwenang terhadap siapa saja.

Pokok utama dalam uraian jabatan adalah kewajiban atau

tanggung jawab.

Kewajiban adalah sesuatu hal yang harus kerjakan bukan sesuatu yang

harus diketahui.Kewajiban mencakup beberapa bagian yang lebih kecil.

Hal ini disebut sebagai tugas (task ). Memisahkan antara kewajiban dan

tugas seringkali tidak mudah, karena akan muncul satu daftar yang

panjang yang tidak mudah dibaca, maka dari beberapa tugas yang

mungkin dapat digabung-gabungkan dapat dibuat satu daftar kewajiban.

Dalam menulis daftar kewajiban/tanggung jawab dapat menurut:

1. Uraian pentingnya atau menurut urutan secara kronologisnya.

2. Kewajiban rutin, lalu yang tidak rutin.

 Tugas adalah kegiatan tertentu yang merupakan bagian dari

kewajiban.

Untuk melaksanakan tugas dalam jabatan tentu diperinci syarat-

syarat minimum yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas/kewajiban

 jabatan.

Syarat-syarat minimum tersebut meliputi pengetahuan yang

diperlukan, kecakapan, dan sikap yang dimiliki untuk memenuhi tuntutan

tugas.

Syarat-syarat minimum itu disebut spesifikasi jabatan.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 36/40

Manajemen Rapat Yang Efektif 

Sebagai seorang pemimpin perawatan, saudara sering mengikuti

rapat, baik sebagai peserta rapat atau sebagai pimpinan rapat.

Bila saudara sebagai pimpinan rapat, kemungkinan besar anda

mempunyai keinginan bahwa rapat yang saudara pimpin dapat berhasil

mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Agar rapat tersebut dapat mencapai sasaran, maka perlu

diperhatikan langkah-langkah memimpin suatu rapat, yang terdiri dari:

1. Persiapan rapat

2. Pertemuan / pelaksanaan rapata. Membuka rapat

b. Jalannya rapat

3. Penutup rapat

1. Persiapan rapat

Rapat adalah penukaran informasi, ide atau pendapat diantara

dua orang (atau lebih) yang berperan aktif untuk tnencapai hasil

tertentu.

Agar rapat efektif, maka kita harus menyediakan waktu untuk

membuat persiapan. Persiapan yang tidak memadai merupakan

penyebab utama kegagalan rapat.

Langkah-langkah utama untuk mempersiapkan sebuah rapat:

1. Putuskan tujuan dan sasaran rapat

2. Pilihlah peserta rapat

3. Buatlah sebuah agenda yang efektif 

4. Pilihlah tempat rapat

5. Organisir ruangan rapat beserta perlengkapannya

6. Bagikanlah agenda itu kepada peserta rapat dengan waktu yang

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 37/40

cukup (jangan mendadak)

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 38/40

ad 2. Pertemuan/Pelaksanaan Rapat 

a. Membuka rapat

Dengan :

• Bertcrimakasih dan menyambut peserta dengan hangat

• Meninjau kembali agenda rapat dan merencanakan kembali

nomor-nomor dalam agenda jika muncul “keadaan darurat”

• Membuat sasaran menjadi dapat dilihat

• Memperkenalkan setiap nomor dalam agenda

• Menjelaskan tingkat keterlibatan yang diperlukan dari peserta

rapat

• Menetapkan peraturan dasar untuk mencegah tirnbulnya

gangguan

b. Jalannya Rapat :

Mungkin saudara pernah mengikuti suatu rapat yang

sampai dengan selesai hanya mencapai sebagian dari sasaran

rapat, atau bahkan sama sekali tidak tercapai tujuati rapat.

apabila saudara pernah mengikuti suatu rapat seperti tersebut

diatas,maka akan menimbulkan masalah berat bagi pemimpin

rapat, yaitu bagaimana menjaga agar jalan pikiran dan diskusi

peserta rapat tetap pada relnya.

Hal ini tidak mudah serta menuntut keputusan saudara

yang bijaksana. Agar jalan pikiran dan pembicaraan setiap peserta

rapat tetap pada rel yang tetap,salah satu cara mengingatkan.

 Yaitu: pemimimpin rapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan

yang tepat dan bagaimana cara menanyakan merupakan hal yang

tidak mudah, karena selain tergantung dari pengalaman

pemimpin rapat juga tergantung dari peserta rapat.

Beberapa Saran Dalam Mengajukan Pertanyaan Adalah

Sbb.:

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 39/40

1. Bila seorang peserta rapat menyipang dari rel, bantulah dia

dengan mengajukan pertanvaan langsung.

2. Ulangi pertanyaan saudara bila peserta rapat merasa kurang

 jelas3. Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang mampu dijawab aleh

peserta rapat.

4. Tanyakan tentan pengalaman-pengalaman peserta rapat yang

ada hubunganya dengan topik rapat.

5. Saudara dapat menggerakkan diskusi dengan cara

mengembalikan pertanyaan anggota kepada peserta/anggota

rapat yang lain.

ad 3. Penutup Rapat 

Bagian terakhir dari rapat adalah penutup

Pada penutupan ini sebaiknya mencakup hal-hal sbb.:

a. Tinjaulah topik utama dalam rapat.

b. Nyatakan kembali persetujuan dan keputusan yang telah dicapai

dalam rapat dan tindakan-tindakan yang akan dilaksanakar..c. Pastikan bahwa apa Yang sudah disetujui & diputuskan itu benar-

benar telah dipahami oleh semua orang yang berkepentingan.

d. Tinjaulah kembnali hal-hal van- masili beluni dibahas.

e. Ucapan terima kasih kepada peserta rapat atas partisipasi

mereka.

f.Rencanakan dan umumkan waktu serta tempat rapat yang akan

datang, apabila diperlukan.

Hal-hal Lain Yang Perlu Diperhatikan Dalam memimpin Rapat Adatah

:

a. Hindari hal-hal yang meragukan.

7/16/2019 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

http://slidepdf.com/reader/full/kepemimpinan-dalam-keperawatan-5633857c57d49 40/40

b. Jangan membuat malu peserta rapat, misalnya: dengan

mengeritik atau menjatuhkan orang lain dihadapan banyak orang.

c. Peserta rapat mempunyai beberapa macam sifat. Oleh karena itu

pemimpin rapat harus rnengetahui baimana cara menghadapipeserta rapat yang bersifat pendiam maupun yang mulut besar.

Penutup

Manajemen kepemimpinan Daiam Keperawatan adalah

ketrampilan, kemampuan dan kesiapan yang dimiliki seseorang pimpinan

untuk mempengaruhi orang lain, memberikan motivasi,mengajak,

menuntun untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam

memberikan pelayanan dan asuhan keperawatanatan yang berkualitas.

Untuk melaksanakan fungsi manajerialnya pimpinan keperawatan

harus mempunyai ketrampilan berkomunikasi asertif, sikap asertif,

meningkatkan kesadaran diri, maupun memberikan motivasi dan dapat

memilih cara untuk mengatasi dan menyelesaikan konflik agar situasi

kerja menyenangkan, saling mempercayai, terbuka, saling merasa

puas,tergantung dan saling membutuhkan sehingga dapat meningkatkan

produktivitas kerja.