kepekaan biji padi dan stek tebu terhadap sinar …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...

13
KEPEKAAN BIJI PADI DAN STEK TEBU TERHADAP SINAR GAMMA Oleh Ir. MOESO SURJOWINOTO dan NURHADI B.Sc. Seksi Radiologi, Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada PENDAHULUAN Sebel um melakukan percobaan biasanya susah untuk meraba _ raba besarnya dosis penyinaran yang menyebabkan pemacuan terhadap tumbuh, penghambatan terhadap per_ kecambahan, pembungaan dan pembuahan dan mutasi_muta::;i, ataupun yang menyebab_ kan lethalitet dan biji yang disinari dengan sinar_sinar yang mengionisasi. Sebagai contoh penyi naran biji padi sebel um percobaan yang diperol eh 01 eh Soerjo_ winoto (6) pada th. 1962, lama sebel umnya sudah dilakukan percobaan _ percobaan beberapa kali. Dosis lethal pada penyinaran terhadap biji padi kering var. Rajalele adalah lebih besar daripada 80.000 r. Percobaan sebelumnya dilakukan dengan treat_ ment sinar Co_60_gamma dengan dosis an tara 0-1.000 r dengan interval 100 r dengan tiada hasil apa_apa. Percobaan berikutnya dosis perlakuan besarnya antara 0_ 10.000 r dengan interval 1.000 r, tidak menghasilkan apa-apa juga. Ini sesuai dengan percoba_ an BIEBL (l) dengan penyinaran biji gandum kering setelah disinari dengan sinar-X dengan dosis setinggi_tingginya 1.000 r tidak terlihat adanya penyimpangan apa-apa. Baru setulah percobaan padi itu diperlakukan dengan dosis antara 0 _ 100.000 r dengan interval 10.000 r percobaan baru memberi tanda_tanda penyimpangan. Teranglah, bahwa bagi tanaman yang berlainan kebanyakan dosis lethal juga ber_ lainan, malahan satu macam tanaman dengan tingkat hidup yang berlainanpun mempu_ nyai kepekaan terhadap sinar yang berlainan pula. Memperlihatkan apa yang ditulis oleh JAPAN ATOMIC ENERGY RESEARCH INSTI TUTE (4) dosis lethal maupun dosis penekanan terhadap beberapa i enis makhl uk adal ah sbb.: menekan kecambah mematikan grai n_acti ng insecta mematikan parasit mematikan serangga menekan bacteri e sterillisasi 5.000 _ 15.000 rep 10.000 _ 15.000 rep 25.000 _ 30.000 rep 50.000 _ 100.000 rep 150.000 _ 250.000 rep 2.000.000 _ 5.000.000 rep Dibawah ini diberikan sedikit keterangan_keterangan mengenai percobaan_percobaan padi maupun tebu. Moga_moga percobaan mengenai tanaman kultur di Indonesia itu 186

Upload: dinhcong

Post on 10-Apr-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KEPEKAAN BIJI PADI DAN STEK TEBU TERHADAP SINAR

GAMMA

Oleh

Ir. MOESO SURJOWINOTO dan NURHADI B.Sc.

Seksi Radiologi, Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada

PENDAHULUAN

Sebel um melakukan percobaan biasanya susah untuk meraba _ raba besarnya dosispenyinaran yang menyebabkan pemacuan terhadap tumbuh, penghambatan terhadap per_kecambahan, pembungaan dan pembuahan dan mutasi_muta::;i, ataupun yang menyebab_kan lethalitet dan biji yang disinari dengan sinar_sinar yang mengionisasi.

Sebagai contoh penyi naran biji padi sebel um percobaan yang diperol eh 01 eh Soerjo_winoto (6) pada th. 1962, lama sebel umnya sudah dilakukan percobaan _ percobaanbeberapa kali. Dosis lethal pada penyinaran terhadap biji padi kering var. Rajaleleadalah lebih besar daripada 80.000 r. Percobaan sebelumnya dilakukan dengan treat_ment sinar Co_60_gamma dengan dosis an tara 0-1.000 r dengan interval 100 r dengantiada hasil apa_apa. Percobaan berikutnya dosis perlakuan besarnya antara 0_ 10.000 rdengan interval 1.000 r, tidak menghasilkan apa-apa juga. Ini sesuai dengan percoba_an BIEBL (l) dengan penyinaran biji gandum kering setelah disinari dengan sinar-Xdengan dosis setinggi_tingginya 1.000 r tidak terlihat adanya penyimpangan apa-apa.Baru setulah percobaan padi itu diperlakukan dengan dosis antara 0 _ 100.000 r denganinterval 10.000 r percobaan baru memberi tanda_tanda penyimpangan.

Teranglah, bahwa bagi tanaman yang berlainan kebanyakan dosis lethal juga ber_lainan, malahan satu macam tanaman dengan tingkat hidup yang berlainanpun mempu_nyai kepekaan terhadap sinar yang berlainan pula.

Memperlihatkan apa yang ditulis oleh JAPAN ATOMIC ENERGY RESEARCHINSTITUTE (4) dosis lethal maupun dosis penekanan terhadap beberapa ienis makhl ukadal ah sbb.:

menekan kecambah

mematikan grai n_acti ng insectamematikan parasitmematikan seranggamenekan bacteri esterillisasi

5.000 _ 15.000 rep10.000 _ 15.000 rep25.000 _ 30.000 rep50.000 _ 100.000 rep

150.000 _ 250.000 rep2.000.000 _ 5.000.000 rep

Dibawah ini diberikan sedikit keterangan_keterangan mengenai percobaan_percobaanpadi maupun tebu. Moga_moga percobaan mengenai tanaman kultur di Indonesia itu

186

menjadi sedikit sumbangan, agar kesulitan..kesulitan yang pernah dial ami, antara laindalam memilih dosis tidak perlu dialami oleh peneliti_peneliti yang lain yang berke_cimpung dalam lapangan yang sama.

PERCOBAAN A

Maksud dari percobaan ini semula yaitu mengadakan mutasi yang sebaik_baiknyaterhadap tanaman padi, dengan cara mengecambahkan terl ebih dahul u bij i padi kemudi_an disi nari dengan sinar Co_60 gamma.

Mengingat percobaan SOERJOWI NO TO (6) terhadap biji padi kering, dosis lethalyang dicapai terletak dalam dosis yang lebih besar dari pada 80.000 r; gejala_gejalamutasi terdapat antara dosis 30.000 r _ 60 .000 r, atau setidak_tidaknya terl ihat adanyaphaenotype, dan oleh karena dosis ± 40.000 r menunjukkan mutasi yang paling banyak,maka didalam percobaan ini dipergunakan dosis ± 40.000 r. Unduk mendapatkan mutasidengan penyinaran terhadap biji padi kering, BORA (2) mempergunakan sinar_X dengandosis antara 50.000 r _ 100.000 r.

Bahan dan cara kerja

Sejumlah biji padi var, Bengawan, pada hari Rabu tgl.3-5_1964 jam 6.00 pagidikecambahkan didalam 10 petriskala, masing_masing diisi dengan 100 biji padi. Olehkarena dalam sejumlah besar biji yang dikecambahkan stadium pertumbuhannya tidaksama, maka dalam percobaan sekarang ini untuk tiap obyek diambil 10 biji dari satupetriskala yang sekiranya menjadi rata_rata tingkat tumbuh pada waktu itu. Masing_masing obyek kemudian disinari dengan Sinar Co_60_gamma. Penembakan dimulai hariJum'at 15-5_1964. Tiap_tiap obyek ada 10 ulangan atau 10 biji. Perlakuan dijalankanpada jam_jam tersebut dibawah ini, masing_masing dengan dosis sinar 40.000 r.

Obyek HariJam-- A IJum'at6.00

A IIJum'at12.00

A IIIJum'at18.00

A IVJum'at24.00

A VSabtu6.00

A VISabtu12.00

A VIISabtu18.00

A VIIISabtu24.00

A IX'Minggu6.00

A XMinggu6.00 (Kontrol)

A X dipakai sebagai kontrol, diambil pula pada Hari Minggu jam 6.00 tetapi tidakdiperlakukan sama sekali dengan sinar. Masing_masing tanaman kemudian ditanam di_dalam pot dan ditanam secara basah.

Hasil dan diskusi

Sesudah satu bulan diadakan pengamatan. Hasilnya semua biji yang diperlakukandengan sinar_gamma mati semua; yang masih tetap tumbuh dan tumbuhnya biasa adalah10 tanaman yang dipakai menjadi kontrol. Melihat hasil ini dosis lethal dari kecambahsudah dicapai pada penyinaran 40.000 r. Penurunan dosis lethal belum dapat diketahuidari percobaan ini apabila diakibatkan "direct action" terhadap target-nya yang berupachromosom ataukah "indirect action" karena kecambah mengandung air yang berisi

187

oxigen dan mengakibatkan terjadinya N202 dan selanjutnya terjadi reaksi_reaksi kimiadidalam jaringa"_jaringan. (HOllAENDER) (3).

Inipun sesuai dengan BIEBl (1) yang menyatakan bahwa dosis 12.000_36.000 r merusakpertumbuhan gandum Wheat yang telah dikecambahkan terlebih dahulu baru kemudiandisinari dengan sinar_X.

PERCOBAAN B

Berhubung dosis ± 40.000 r ternyata dosis lethal untuk kecambah padi yang di_tanam di pot, maka terlebih dulu harus dicari dosis yang manakah yang belum mencapaidosis lethal bagi kecambah yang disinari sinar..gamma yang nanti mempunyai harapanuntuk keperluan mutasi tanaman. Untuk maksud tersebut diadakan percobaan B.

Bahan dan cara kerjaDalam percobaan ini yang dipakai biji padi var, Bengawan. Sebelum percobaan di_

lakukan terlebih dahulu dilakukan pengamatan terhadap kekuatan kecambah. Kekuatankecambah setelah 5 hari ternyata 64,3 ± 2.03%. Pada percobaan B. ini padi Bengawandikecambahkan didalam 5 petriskala pada tgl.4_6_1964. Masing_masing petriskala berisi100 biji. Tiap petriskala berarti 1 obyek dan disinari dengan Co_60_gamma pada tgl.9_6_1964.

Hasil dan diskusi

Pada tgl. 13_6_1964 diadakan pengamatan terhadap jumlah yang mati atau macettumbuhnya. Hasil pengamatannya terl ihat pada tabel I.

Tabel I

KECAMBAH PADI BENGAWAN YANG DISINARI DENGAN Co-60-GAMMA

Obyek DosisTumbuhmacet/mati

B

o (kontrol) Or64 36B

I 5.000 r90 10B

II 10.000 r77 23B

III 15.000 r67 33B

IV 20.000 r65 35B

V 25.000 r50 50

Menurut percobaan tersebut agaknya jumlah yang tumbuh pada dosis antara 5.000 ­10.000 r dapat diperbaiki melebihi kontrol.

Percobaan semacam ini diulangi lagi dengan ditambah obyeknya dan pengamatandilakukan terhadap panjang tunas dan panjang akar. Masing_masing obyek mel iputi 100biji yang dimasukkan didalam Petriskala, dikecambahkan pada tgl.23_6_1964, dan di_tembaki pada 28_6_1964, dan diamati tgl.2_7_1964. Data terlihat pada tabel II dangrafik I.

188

Tabel II

Panjang rata_rata dl m. mm

% terhadap kontrolNo.

obyekDosis (r)Tunas

AkarTunasAkar

1.

B0 Or35,9643,86100,0100,02.

BI 5 .000 r31,3024,3687,0355,543.

BII 10.000 r21,0729,0558,666,224.

BIII 15.000 r14,6919,4940,8544,435.

BIV 20.000 r15,2520, 6542,4147,086.

BV 25.000 r17,9721,5049,9749,127.

BVI 30.000 r14,3915,6840,0235 ,748.

BVII 35.000 r10,986,2830,5314,329.

BVIII 40.000 r15,5712,2843,3027,99

Menurut data yang diperoleh belum ado terdapat dosis lebih besar dari 5.000 rmaupun 5.000 r yang dapat memperbaiki pertumbuhan tunas maupun akar. Dopat dil ihatpula, bahwa mulai dosis 5.000 r pertumbuhan tunas maupun pertumbuhan akar menurun.

PERCOBAAN C

Percobaan ini ideritik dengan percobaan B, hanya perlakuan setelah ditanam didalampot.

Bahan dan cara kerja

Pada tgl.26_6_1964, dikecambahkan biji kering padi Bengawan didalam 9 petriskala,masing_masing berisi 100 biji, Satu petri skala dipakai untuk kontrol. Setelah berkeeam_bah 6 hari, dari tiap petriskala diambil 10 keeambah yang kira_kira soma panjangnyadon disinari dengan sinor Co_60_gamma. Dosis yang dipakai mulai 5.000 r sampaidengan 40.000 r dengan interval 5.000 r. Hari itu juga setelah keeambah disinarimasing_masing ditanam dol am pot, secara sawah.

Hasil dan diskusi

Tgi. 16_10_1964 mulai diadakan pengamatan.Kesepul uh tanaman kontrol, yang ti dak diperl ok ukan sama sekal i, tumbuhnya normalnampak berbunga don berbuah serentak don normal.Pada obyek C I, yaitu yang diperlakukan dengan 5.000 r, yang tumbuh hanya 4 ba_tang soja. Ternyata kemudian, 10 hari berikutnya baru mulai keluar malainya. Perla_kuan lainnya obyek C II, C III dst. atau identik dengan perlakuan 10.000 r, 15.000 rdst.

Dori hasil pengamatan ini ternyata meskipun dalam pereobaan Iabora tori 5 denganpetri skala keeambah yang diperlakukan dengan dosis 50.000 r kelihatan tumbuh normal,tetapi setelah ditanam di pot tidak semua dapat tumbuh, hanya empat tanaman yanghidup sampai berbunga, lagipula lebih dari 10 hari lebih lambat dari pada kontrol.Inipun sesuai dengan pereobaan MASIMA (5) dengan biji padi yang direndam dalamlarutan P_32, dalam bentuk Na2HP04; setelah tingginya 10 em dipindah dalam pot.Dosis lethal dicapai pada dosis 30 uCjbiji.

189

PERCOBAAN D

Disampins percobaan-percobaan mengenai padi yang berkecambah, dilakukan pula

penyinaran dengan sinar Co_60_gamma terhadap padi kering yang tidak dikecambahkansebelumnya untuk sekedar dipakai sebagai bandingan.

Bahan dan cara kerja

Pada percobaan ini diambil 30 obyek, termasuk kontrol. Tiap obyek meliputi 100biji padi kering var. Bengawan yang disinari dengan sinar gamma. Setelah diperlakukankemudian segera dikecambahkan didalam petriskala. Perlakuan bervariasi antara 5.000 rsampai 145.000 r dengan interval 5.000 r.

Hasil dan diskusi

Pengamatan ditujukan terhadap panjang tunas dan panjang akar. Data yang diper_oleh terl ihat pada tabel III, grafik II. Dari data itu dapat dil ihat ada perbaikan per_tumbuhan antara 10 _ 30 % pada penyinaran 5.000 r sampai 30.000 r, pada tunas,sedangkan dosis 5.000 r _ 25.000 r menghasil kan pertumbuhan akar antara 2 _ 9 %.Setelah dosis ditingkatkan, mulai 35.000 r pertumbuhan mulai menurun dibandingkandengan kontrol. Oasis sebesar antara 100.000 r sampai 145.000 r menghasilkan pertum_buhan akar yang besarnya hanya antara 2 _ 6% _ nya kontrol, sedangkan pertumbuhantunas turun menjadi antara 20 _ 35% _ nya kontrol. Akar ternyata mempunyai reaksiyang lebih peka terhadap sinar_gamma daripada tunas.

Tabel III

Panjang rata_rata

% terhadap kontrolNo

Oasis dim.obyek (mm) PercentageUrut

(r) TunasAkarTunasAkarkecambah.

± 1.

kontrol D0 26,9138,2810010057

2.5.000DI 29,7040,34110,4105,441

3.

10.000DII 35,2841,83131,1109,348

4.

15.000DIII 36,1735,05130,791,5566

5.20.000DIV 30,8939,08114,8102,156

6.

25.000DV 34,2741,23127,0107,758

7.

30.000DVI 35,1734,30130,789,5953

8.35.000DVII 21,6324,2080,3963,2149

9.

40.000DVIII 17,5313,0765,2234,1443

10.

45.000DIX 17,4912,1865,031,8159

11.

50.000DX 16,6011,9861,6931,3056

12.

55.000DXI 15,749,7958,4925,583913.

60.000DXII 12,2112,5045,3732,6546

14.

65.000DXIII 8,894,6133,1912,0545

15.70.000DXIV 9,695,3836,0214,0752

16.

75.000DXV 9,653,8435,8610,0043

17.80.000DXVI 8,163,5330,349,2249

18.85 .000DXVII 7,982,8629,647,4844

19.

90.000DXVIII 9,211,6434,244,2847

20.

95.000DXIX 9,672,1735,955,6852

190

21. 100.000DXX 7,941,5829,494,124522.

105.000DXXI 7,472,3827,746,214523.

110.000DXXII 8,731,4132,443,694124.

115.000DXXIII 8,542,4631,726,434125.

120.000DXXIV 7,001,6926,014,434626.

125.000DXXV 7,432,2327,235,823927.

130.000DXXVI 9,140,9434,762,454928.

135.000DXXVII 5,421,4020,163,664029.

140.000DXXVIII 5,691,0628,572,784830.

145.000DXXIX 6,480,6624,061,7244

PERCOBAAN E

Percobaan ini meliputi radiasi stek tebu mata satu dengan Co_60_gamma.

Bahlin dan cara kerja

Dua jenis tebu dicoba dalam percobaan ini yaitu P.0.J.3.016 dan P.0.J.3.067.Untuk tebu jenis P.O.J .3.016 dipakai tebu yang berasal dari pabrik gula Madukismo,diambil pada tgl. 3, 4, dan 5 Agustus 1965, dipotong berturut_turut tgl.4 dan 5 Agustus1965. Untuk jenis P.0.J.3.067 pun berasal dari areal perkebunan. Pabrik gula Madu_kismo, yang diambil pada tgl. 8 Agustus 1965, dipotong pada tgl. 9 Agustus 1965, dandisinari pada tgl. 10 dan 11 bulan itu juga.Stek tebu yang dipakai adalah stek mata satu.Terhadap tiap jenis tebu dipakai 21 obyek masing_masing dengan 10 kali ulangan, ter_masuk kontrol yang tidak diperlakukan. Tiap obyek mendapatkan perlakuan antara5.000r sampai lOO.OOOr dengan interval 5.000r. Semua tebu ditanam pada tgl. 12_8 _ 1965 •

Hasil dan diskusi

Sebulan kemudian dilakukan pengamatan. Semua tebu pada kontrol tumbuh normal,masing_masing yang tumbuh 9 dari .10 mata stek. Semua stek tebu yang diperlakukanmati semua. Setelah dibongkar pada tebu yang mendapatkan perlakuan 5.000 r masihsempat mengel uarkan tunas dan akar yang pendek, yang kemudian dapat mempertahan_kan hidupnya. Agaknya dosis lebih besar dari 5.000 r sudah merupakan dosis lethalbagi stek tebu mata satu.

PERCOBAAN F

Percobaan F ini sama saja dengan percobaan E. Oleh karena terlihat bahwa padapercobaan E dosis yang Iebih besar daripada 5.000 r sudah merupakan dosis lethal,maka dalam percobaan ini dipergunakan dosis yang lebih kecil.

Bahan dan cara kerja

Pada percobaan ini dipakai stek tebu mata satu. Jenis tebu yang dipakai adalahP.0.J.3.067 yang diambil juga dari pabrik gula Madukismo. Tebu diambil pada tgl.28-9_1965 dan dipotong pada tgl.29_9_1965. Pada percobaan ini diperg~nakan 20 obyektermasuk kontrol. Penyinaran dengan sinar Co_60_gamma. Dosis yang dipakai antara250 _ 5.000 rdengan interval 250 r dan tiap obyek ada 10 ulangan.

191

HasHdan diskusi

MO$ing_mo$ing stek sete/oh disinari, hari itu juga pede tgl.30_9_1965 ditanam.Pengamatan dilakukan pada tgl.2_12_1965, dan ditujukan terhadap jumlah anakan dantinggi batang dari anakan. Hasil yang diperoleh seperti terlihat pada tabel IV danGrafik III, IV.

Tabel IVObyek

Dosis (r)Jumlah rata_rataTinggi rata_rataA x T±

anakan (em)batang anakan (em)(A)

(T)

F

0 0 4,4 20,489,76F

1 250 3,4 21,673,44F

2 500 4,8 23,3111,84F

3 750 4,5 19,587,75F

4 1 .000 3,8 11,945,22F

5 1.250 3,8 20,176,38F

6 1.500 4,3 27,073,10F

7 1.750 7,4 18,3134 , 62F

8 2.000 5,7 13,778,09F

9 2.250 5,2 15,982,68F

10 2.500 4,3 18,169,83F

11 2.750 5,2 19,3100,36F

12 3.000 4,4 16,170,84F

13 3.250 3,7 16,159,57F

14 3.500 4,5 16,875,60F

15 3.750 3,8 16,462,32F

16 4.000 2,1 16,434,44F

17 4.250 2,7 13,035,10F

18 4.500 2,2 18,039,90F

19 4.750 1,8 14,526,10F

20 5.000 2,5 12,731,75

Hasil sepintas lalu kelihatan bahwa dosis antara 250 r _ 1.500 r jumlah anakannyaantara 3 _ 4 batang sebanyak yang terdapat pada kontrol. Dosis antara 1.750 r_2.750 r seolah_olah anakannya dapat naik antara 5 _ 7 batang dan dosis antara4.000 r _ 5.000 r anakannya turun menjadi antara 1 _ 2 batang.

Tetapi kalau dilihat batangnya, misalnya pada dosis 2.000 r dan 2.250 r meskipunanakannya kelihatan naik akan tetapi dilihat tinggi rata_rata dari batang malahan turunsehingga perkalian rata_rata anakan dan rata_rata tinggi (A X T), bahkan menjadilebih rendah daripada kontrol. Oleh karena itu perlu juga dipakai dalam perhitunganperkalian an tara jumlah anakan dan tinggi batang. Kalau perhitungan ini dapat diper_gunakan maka hasil yang paling besar terdapat pada dosis 1.750 r.

RINGKASAN

1. Padi jenis Bengawan yang dikeeambahkan, lima hari kemudian disinari dengan sinorCo_60_gamma, kemudian ditanam dalam pot, mati semua setelah dosis meneapai10.000 r atau lebih.

2. Padi var. Bengawan yang kering setelah disinari Co_60_gamma kemudian dikeeam_bahkan, setelah 9 hari diamati, hasilnya ternyata sbb.:

192

a. dosis 5.000 r sampai 30.000 r ,nemperbaiki pertumbuhan tunas antara 10 _ 30%dan pertumbuhan akar pada dosis 5.000 r _ 25.000 r menghasilkan kenaikanpertumbuhan antara 2_ 9%.

b. setelah 35.000 r pertumbuhan menurun, dosis 100.000 r sampai 145.000 r meng_hasilkan pertumbuhan akar yang besarnya hanya antara 2 _ 4% -nya kontrol danpada tunas antara 25 _ 30% -nya kontrol.

c. akar lebih peka reaksinya daripada tunas.3. Gabah padi var. Bengawan yang dikecambahkan pada tgl.23_6_1964, disinari dengan

sinar gamma tgl.28_6_1964, setelah diamati pada tgl.2_7_1964, hasilnya sbb.:a. mulai 5.000 r hasil nya pertumbuhan sudah menurun dibandingkan dengan kontrol.b. umumnya kecambah padi Bengawan lebih peka daripada gabah kering terhadap

sinar gamma.4. Stek tebu mata satu var. P.O.J. 3.067 dan P.O.J. 3.016 yang disinari dengan

Co_60_gamma pada dosis lebih besar daripada 5.000 r mati semua setelah ditanam.5. Pada penyinaran stek tebu mata satu var. P.O.J. 3.067 dengan sinar Co_60_gamma

sebaiknya pernilaian ditujukan terhadap perlakuan antara jumlah anakan denganrata_rata tinggi dari batang anakan. Kalau ini dapat dipergunakan maka dosis ±1 .750 r mendapatkan hasil yang pal ing besar.

DAFT AR PUST AKA

1. BIEBL, R; (1958); The Radiosensitive Phase in Plant Germination. Peaceful uses ofAtomic Energy. Vol. 27: p 299 _ 303.

2. BORA, K.C. and N.S. RAO; (1958); Experiment with Rice (Oriza sativa) on theInduction of Mutation by Ionizing Radiation. Peaceful uses of AtomicEnergy. Vol. 27: p 306 _ 313.

3. HOLLAENDER, A; (1954); Radiation Biology, Vo. I, Part I: p 255 _ 281.4. J,6,PAN ATOMIC ENERGY RESEARCH INSTITUTE; (1959); Texbook of Radio isotope

School. Part I : p 323.5. /'I.ASIMA, 1550; (1958) Mutations of Rice Induced by_Radio_isotope P_32 Peaceful

uses of Atomic Energy, Vol. 27 : p 293 _ 304.6. SOERJOWINOTO, Ir. MOESO dan Ir. SOEMARTONO; (1962); Beberapa kelainan

bentuk morphologi padi jenis Rajalele setelah penyinaran dengan Co_60­gamma. p 1 - 11 •

DISKUSI

Drs. SO EJOTO

1. Pada radiasi stek tebu macam bibit apa yang dipakai dan pada umur berapa?2. Pada radiasi dengan dosis tinggi dan hasilnya mati apakah bibitnya sama dengan

pertanyaan no. 1 ?

Ir. MOESO SURJOWINOTO & NURHADI B.Sc.

1. Yang dipakai top stek (± 6 bulan).2. Bibitnya sama POJ 3067 dan POJ 3016.

I. LUBIS, M.Pharm.

Setelah membaca beberapa prasaran yang telah diajukan oleh beberapa pemrasarantentang pengaruh sinar gamma pada beberapa tanaman (padi, tembakau, jagung, dantebu), saya tidak menemukan keterangan_keterangan tentang jumlah biji yang di_radiasi dan angka_angka dari tanaman_tanaman yang dilaporkan mengalami modifikasi.

193

194

Data_data tersebut yakni prasentasi dari tanaman dengan modi fikosi si fat _si fat ter_tentu itu perlu sekali disebutkan karena frekwensi terjadinya kelainan_kelainan dari

suatu populasi yang diperoleh dari penyinaran akan dapot menjodi salah,.satu petun_ ,iuk ten tang arah pengaruh penyi naron, opakah bersi fat baik (desi rabl e) atau bersi fatsebaliknya.Hal lain yang patut soya tanyakan bahwa dosis penyinaran yang dipakai dalampercobaan_percobaan tersebut rupanya agak terl 01 u ti ngg i. Mel ihat dol am Iaporan_laporan tersebut yang rupa_rupanya menunjukkan bahwa prosentasi· tanaman yangmengalami kelainan agak ti nggi, soya ingin menanyakan apakah penyi naran_penyi_naran tersebut justru berpengaruh tidak baik seperti yang dimaksudkan yakni memper_oleh varietas_varietas dengan sifat_sifat baru. Mengingat pula dol am prasaran lain(oleh Dr. Hari Soeseno) dilaporkan bahwa prikkel dose (dose stimulasi) hendaknyadengan penyinaran dosis_dosis kecil, apakah pemrasaran _ pemrasaran tersebut adomembayangkan menggunakan dosis_dosis yang jauh lebih kecil daripada dosis_dosisyang telah dicobakan.

80

70

50

40

30

20

10•

Crafik I.

/::, = TUNAS BATANG

• = TUNAS AKAR

KECAMBAH PADI UMUR 5 (LIMA) HARI,DITEMBAKI DENGAN SINAR Co_60 GAMMA

DAN DIAMATI 4 HARI SESUDAH PENEMBAKAN.

o ±5 ±10 ±15 ±20 ±25 ±30 ±35 ±40

DOSIS RADIASI, (r x 103).

Grafik II. GABAH PADI BENGAWAN

DITEMBAKI DENGAN SINAR Co_60 GAMMA

DIAMAT! 9 HARI SETElAH PENYINARAN/DIKECAMBAHKAN.

130

120

6::,=TUNAS BATANG

110

••TUNAS AKAR

100 90

-'0e>::80I-

Z070~

0-60«

0«50

:r:

wI-

40;$!.0

302010

o IJ") 0 IJ") o IJ")N N IJ") 0" ex>

IJ")ex>

o IJ")0- 0- o IJ")o 0 o IJ") 0 IJ") 0 IJ")N N ("') M-H -H -H -H -H -H -H -H -H -H -H -H -H -H -H-iI -H -H-H -H -H -H -Ii -iI -H -Ii -iI -li-H

DOSIS RADIASI, (r x 103)

L6l

o

± 250

± 500

± 750

± 1000

± 1250

± 1500

± 1750

: 2000

o ± 2250Z-I~ ± 2500Z

± 2750

± 3000

± 3250

± 3500

± 3750

± 4000

± 4250

± 4500

± 4750

JUMlAH RATA_RATA ANAKAN

-OJ:·c0",.c'-Z.G)w»~z",­Ocm3:z..-G)>»J:Z""»0-19;>-""V1»-I~»0»~~:-;><;»

ZV1-Im;><;

-Im'"C

0-I O~Lr 'F

oo~r 'F

I

LlO~(;r 'F

zz

Iooor 'F

««

~~««ZZ««IrI 1O~L£ 'F

««I- I-~~

~

I I oo~£ 'FI I !() • « «01- ~~M X e<: e<:

/0I

• :I: -

1O~(;£'F

;« «0 01- ::E 0I. u :) z

k::0I 000£ 'F

c...:) .....,i=Q~O II IIwe<:

o~a'FI-c... «I- Zw

:> / OO~(;'F 0

....

I-

~

Z

""'

0

'"

O~(;(;'F e<:

(; \000(; 'F

~Ll 'Foo~ l 'FO~(;l 'F000 l 'F~L 'Foo~ 'FO~(; 'F

I-

~g0~8~XN ~R~0~g00 0

«

---- It')N

198