kep-ptk-0009-sot

45
I 9 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SATUAN KERJA SEMENTARA PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUM1 snmigas (SKMIGAS) SURAT KEPUTUSAN Nomor: KEP-.~Q09..lSK00000/2013ISO TENTANG PEDOMAN TATA KERJA SISTEM OPERAS1TERPADU KEPALA SKMIGAS Menimbang: a. Untuk menjalankan fungsi terkait usaha hulu minyak dan gas bumi tersebut, terutama mengenai pengawasan operasional di lapangan yang terbagi atas penemuan cadangan (finding), pengembangan lapangan (development) dan produksi (lifting), SKMIGAS memerlukan suatu sistem yang memadai; b. Sistem Operasi Terpadu (SOT) merupakan sistem dengan arsitektur yang dirancang untuk mengintegrasikan kemampuan sistem informasi dengan tujuan mempermudah pengelolaan, pengolahan serta pelaporan data dan informasi dari Kontraktor KKS ke SKMIGAS, yang dimana jika penerapan SOT tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan risiko; c. bahwa untuk memudahkan pengelolaan termasuk alur porses dan pelaporan SOT diperlukan suatu pedoman yang menyeluruh dan menyampaikan secara jelas peran dan tanggung jawab SKMIGAS serta Kontraktor KKS sebagai acuan dalam pelaksanaanpengelolaan SOT tersebut; d. bahwa sehubungan dengan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu ditetapkan ketentuan yang mengatur tentang tata kelola SOT yang baik oleh Kontraktor KKS dalam peraturan SKMIGAS. Mengingat: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Ketiga Undang Undang Dasar 1945; 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 17 Tahun 1974 tentang Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi di Daerah Lepas Pantai; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4152); 4. Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2012 tentang Pengalihan dan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas; 5. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 3135 W8/MEM/2012 tanggal 13 November 2012 tentang Pengalihan Tugas, Fungsi dan Organisasi dalam Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas; 6. Keputusan ......

Upload: kerasaktibanget

Post on 26-Oct-2015

35 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

SOT SKKMIGAS

TRANSCRIPT

Page 1: KEP-PTK-0009-SOT

I

9 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SATUAN KERJA SEMENTARA

PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUM1 snmigas (SKMIGAS)

SURAT KEPUTUSAN Nomor: KEP-.~Q09..lSK00000/2013ISO

TENTANG PEDOMAN TATA KERJA SISTEM OPERAS1 TERPADU

KEPALA SKMIGAS

Menimbang:

a. Untuk menjalankan fungsi terkait usaha hulu minyak dan gas bumi tersebut, terutama mengenai pengawasan operasional di lapangan yang terbagi atas penemuan cadangan (finding), pengembangan lapangan (development) dan produksi (lifting), SKMIGAS memerlukan suatu sistem yang memadai;

b. Sistem Operasi Terpadu (SOT) merupakan sistem dengan arsitektur yang dirancang untuk mengintegrasikan kemampuan sistem informasi dengan tujuan mempermudah pengelolaan, pengolahan serta pelaporan data dan informasi dari Kontraktor KKS ke SKMIGAS, yang dimana jika penerapan SOT tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan risiko;

c. bahwa untuk memudahkan pengelolaan termasuk alur porses dan pelaporan SOT diperlukan suatu pedoman yang menyeluruh dan menyampaikan secara jelas peran dan tanggung jawab SKMIGAS serta Kontraktor KKS sebagai acuan dalam pelaksanaan pengelolaan SOT tersebut;

d. bahwa sehubungan dengan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu ditetapkan ketentuan yang mengatur tentang tata kelola SOT yang baik oleh Kontraktor KKS dalam peraturan SKMIGAS.

Mengingat:

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Ketiga Undang Undang Dasar 1945;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 17 Tahun 1974 tentang Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi di Daerah Lepas Pantai;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4152);

4. Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2012 tentang Pengalihan dan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas;

5. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 3135 W8/MEM/2012 tanggal 13 November 2012 tentang Pengalihan Tugas, Fungsi dan Organisasi dalam Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas;

6. Keputusan ......

Page 2: KEP-PTK-0009-SOT

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SATUAN KERJA SEMENTARA

PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MlNYAK DAN GAS BUM1 skm~gas (SKMIGAS)

Surat Keputusan Nomor : KEP-0009/SK00000/2013/SO Tanggal : 10 Januari 201 3

6. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nornor 3136 W73/MEM/2012 tanggall3 November 2012 yang menetapkan antara lain bahwa Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengalihkan pelaksanaan tugas, fungsi dan organisasi dari Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi ("BPMIGAS) kepada Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi ("SKSPMIGAS") yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Enegi dan Sumber Daya Mineral;

7. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 01 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengusahaan Pertambangan Minyak Bumi Pada Sumur Tua;

8. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 27 Tahun 2008 tentang kegiatan Usaha Penunjang Minyak dan Gas Bumi;

9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 35 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi;

10. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 55 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 Tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi;Peraturan Pemerintah Republik lndonesia No.79 Tahun 2010 tentang Biaya Operasi yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi;

1l.Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERTAMA : Memberlakukan Pedoman Tata Kerja Sistem Operasi Terpadu (PTK SOT) untuk seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama di lingkungan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

KEDUA : Penerapan SOT mencakup semua data dan lnformasi yang terkait dengan kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi di lndonesia.

KETIGA.. . . .

Page 3: KEP-PTK-0009-SOT

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SATUAN KERJA SEMENTARA

PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUM1 skm~gas (SKMIGAS)

Surat Keputusan Nomor : KEP-~WSK00000/2013/SO Tanggal: 10 Januar i 2013

: Kontraktor KKS yang telah memulai proses produksi wajib menerapkan SOT.

KEEMPAT : Menugaskan kepada Kepala Divisi Evaluasi, Pelaporan dan Teknologi lnformasi sebagai penanggung jawab yang secara berkesinarnbungan mengadakan penyempurnaan terhadap Pedoman Tata Kerja yang mengatur penerapan SOT.

Ketentuan lain yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Pedoman Tata Kerja ini akan ditetapkan kemudian dan menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan Pedoman Tata Ke rja ini.

Surat Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta Padatanggal: 10 Januar i 2013

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral selaku Kepala Satuan Kerja Sementara

Page 4: KEP-PTK-0009-SOT

SATUAN KERJA SEMENTARA

PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI

(SKMIGAS)

PEDOMAN TATA KERJA

Surat Keputusan: PTK-009/SKO0000/2013/S0

TENTANG:

Sistem Operasi Terpadu

JAKARTA

Page 5: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman i

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ..................................................................................................................................... 1

B. MAKSUD DAN TUJUAN ............................................................................................................................... 1

C. RUANG LINGKUP ...................................................................................................................................... 2

D. DASAR HUKUM ........................................................................................................................................ 3

E. REFERENSI HUKUM ................................................................................................................................... 3

F. PEDOMAN TATA KERJA TERKAIT ................................................................................................................... 4

G. PENGERTIAN ISTILAH ................................................................................................................................. 4

BAB II ALUR PROSES SOT ................................................................................................................................. 7

A. TAHAP INISIASI....................................................................................................................................... 10

B. TAHAP PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI ................................................................................................ 10

C. TAHAP PELAPORAN ................................................................................................................................. 11

D. TAHAP ANALISA DATA ............................................................................................................................. 12

BAB III SISTEM OPERASI TERPADU ................................................................................................................. 13

A. ARSITEKTUR APLIKASI .............................................................................................................................. 13

B. ARSITEKTUR JARINGAN SOT ...................................................................................................................... 14

BAB IV IMPLEMENTASI DAN OPERASIONAL SOT ............................................................................................ 15

A. MANAJEMEN AKSES ................................................................................................................................ 15

B. MANAJEMEN PERUBAHAN ........................................................................................................................ 17

C. PENGELOLAAN PATCH.............................................................................................................................. 22

D. PENANGANAN INSIDEN DAN PENGELOLAAN MASALAH ..................................................................................... 23

E. PENGELOLAAN KAPASITAS DAN KINERJA SISTEM ............................................................................................. 26

F. PEMELIHARAAN ..................................................................................................................................... 26

BAB V PENUTUP............................................................................................................................................. 27

A. KETENTUAN PERALIHAN ........................................................................................................................... 27

B. KETENTUAN LAIN-LAIN ............................................................................................................................ 27

LAMPIRAN ..................................................................................................................................................... 28

1. DIAGRAM RACI ALUR PROSES ................................................................................................................... 28

2. BERITA ACARA KESEPAKATAN PEMETAAN DATA DAN INFORMASI........................................................................ 30

Page 6: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman ii

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

3. BERITA ACARA PENGUJIAN DAN RELEASE ...................................................................................................... 31

4. DIAGRAM RACI OPERASIONAL SOT............................................................................................................ 32

5. BERITA ACARA PENGGUNAAN DAN PERUBAHAN PASSWORD ID POWER USER ....................................................... 34

6. LOG BOOK PENGGUNAAN ID POWER USER ................................................................................................... 35

7. JENIS-JENIS LAPORAN .............................................................................................................................. 36

8. DASAR DAN REFERENSI HUKUM ................................................................................................................. 37

Page 7: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 1 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

SKMIGAS memiliki fungsi mengawasi dan mengendalikan kegiatan usaha hulu minyak

dan gas bumi yang dilakukan oleh KKKS. Untuk menjalankan fungsi terkait usaha hulu

minyak dan gas bumi tersebut, terutama mengenai pengawasan operasional di lapangan

yang terbagi atas penemuan cadangan (finding), pengembangan lapangan

(development) dan produksi (lifting), SKMIGAS memerlukan suatu sistem yang

memadai.

Oleh karena itu, SKMIGAS mengembangkan sistem informasi untuk menunjang integrasi

dan pengelolaan data terkait kegiatan operasional KKKS, yaitu Sistem Operasi Terpadu

(SOT). SOT merupakan sistem dengan arsitektur yang dirancang untuk

mengintegrasikan kemampuan sistem informasi dengan tujuan mempermudah

pengelolaan, pengolahan serta pelaporan data dan informasi dari KKKS. SOT ini juga

akan memberikan manfaat untuk KKKS dalam mengelola informasi dan data yang

dimiliki, diantaranya menerapkan transparansi data dan mempermudah proses

pelaporan karena proses pelaporan pada SOT akan dilakukan secara terotomatisasi.

Dengan adanya penerapan SOT, SKMIGAS menyusun dan mengeluarkan Pedoman

Tata Kerja (PTK) ini sebagai panduan yang menjelaskan peranan, kewenangan, dan

tanggung jawab SKMIGAS maupun KKKS dalam pengelolaan SOT. PTK Sistem Operasi

Terpadu ini merupakan bagian dari PTK Pengelolaan Teknologi Informasi dan

Komunikasi.

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Pedoman Tata Kerja (PTK) ini dimaksudkan untuk memberikan suatu pedoman bagi

KKKS dalam menerapkan dan mengelola SOT.

Page 8: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 2 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

2. Tujuan

Pedoman Tata Kerja (PTK) ini bertujuan untuk optimalisasi penerapan SOT di

kegiatan usaha hulu minyak dan gas.

C. Ruang Lingkup

1. Ruang lingkup penerapan SOT mencakup semua data dan informasi yang terkait

dengan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi di Wilayah Hukum Pertambangan

Indonesia sesuai dengan kontrak kerja sama (PSC) antara SKMIGAS dengan KKKS

terkait.

2. KKKS yang telah memulai proses produksi wajib menerapkan SOT. Jadwal

implementasi SOT untuk data yang telah ditentukan dan data tambahan

sebagaimana dimaksud pada butir 3 (tiga) akan ditetapkan oleh SKMIGAS sesuai

dengan persyaratan dan ketentuan dalam PTK ini.

3. Pada implementasi SOT tahap awal, sistem ini diterapkan untuk production

monitoring. Namun seiring dengan peningkatan kebutuhan SKMIGAS atas data dan

informasi pada area lain, cakupan implementasi SOT dapat berkembang. Berikut

adalah rencana data dan informasi yang dimaksud, namun tidak terbatas pada:

1. POD (Plan of Development);

2. EP (Exploration and Production) Management;

3. WP&B (Work Program and Budget) seluruh KKKS;

4. AFE (Authorization For Expendeture) seluruh KKKS;

5. Procurement and Monitoring;

6. Project Management;

7. Asset Management;

8. Drilling;

9. SKMIGAS HCA (Hydrocarbon Accounting);

10. Vessel Tracking;

11. Manajemen Kontrak (PSC);

12. Manajemen Risiko dan Perpajakan (ERM = Enterprise Risk Management);

13. FQR (Financial Quarterly Report);

14. Sumber Daya Manusia KKKS

15. CCTV

Kebutuhan data dan informasi tersebut akan diidentifikasi dan distandardisasi oleh

masing-masing fungsi yang terlibat di dalam Tim Standardisasi SKMIGAS. Dengan

diakomodirnya data dan informasi tersebut di dalam SOT, maka mekanisme

pelaporan yang sebelumnya berjalan untuk data dan informasi tersebut tidak akan

digunakan kembali. Proses transisi dari pelaporan yang sebelumnya berjalan ke

Page 9: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 3 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

pelaporan dengan menggunakan SOT akan ditentukan kemudian oleh masing-

masing fungsi bersangkutan di SKMIGAS.

D. Dasar Hukum

1. Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2012 tentang Pengalihan dan Pelaksanaan Tugas

dan Fungsi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2009 tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 Tentang Kegiatan Usaha

Hulu Minyak dan Gas Bumi;

3. Kontrak Kerja Sama / Production Sharing Contract (PSC).

E. Referensi Hukum

1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi

dan Transaksi Elektronik Bab V Transaksi Elektronik;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1974 tentang

Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi di

Daerah Lepas Pantai;

4. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 17 tentang Pencegahan dan

Pemberantasan Korupsi Tahun 2012.

5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 27 Tahun 2006 tentang

Pengelolaan dan Pemanfaatan Data yang Diperoleh Dari Survei Umum, Eksplorasi

dan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi;

6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 35 Tahun 2008

tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja Minyak dan Gas

Bumi.

Page 10: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 4 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

F. Pedoman Tata Kerja Terkait

1. Pedoman Tata Kerja Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

G. Pengertian Istilah

1. Audit Trail adalah file di komputer yang menyimpan informasi mengenai aktivitas

user atau komputer yang tersimpan secara kronologis, digunakan untuk keperluan

audit atau penelusuran.

2. Antivirus adalah perangkat lunak (software) yang digunakan untuk mengamankan,

mendeteksi, dan menghapus virus komputer dari sistem computer.

3. Cloud adalah abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya.

4. Data Center adalah fasilitas utama pemrosesan informasi yang terdiri dari perangkat

keras dan perangkat lunak untuk mendukung kegiatan operasional SKMIGAS secara

berkesinambungan.

5. Database adalah representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan

secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak

perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

6. Diagram RACI adalah matriks untuk seluruh aktivitas atau otorisasi keputusan yang

harus diambil dalam suatu organisasi yang dikaitkan dengan seluruh pihak atau

posisi yang terlibat

7. DMZ (Demilitarized Zone) adalah bagian dari jaringan sistem informasi yang

berbentuk fisik atau logis yang berfungsi sebagai penyangga keperluan akses dari/ke

luar jaringan sistem informasi yang dilindungi.

8. Dual custody adalah pemecahan password kepada lebih dari satu orang.

9. Enkripsi adalah alat untuk meningkatkan keamanan data dengan

menerjemahkannya menggunakan sebuah key (password). Enkripsi mencegah

password atau key supaya tidak mudah dibaca pada file konfigurasi.

10. Firewall adalah aplikasi atau peralatan untuk menjaga keamanan jaringan yang

melakukan pengawasan dan penyeleksian atas lalu lintas data/informasi melalui

jaringan serta memisahkan jaringan private dan publik.

Page 11: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 5 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

11. Helpdesk adalah fungsi dalam Unit TIK yang menangani pengajuan permohonan

(request), insiden, serta permasalahan yang dihadapi oleh pengguna.

12. Incident Log adalah daftar insiden atau peristiwa yang memicu terjadinya masalah.

13. Kategori insiden adalah klasifikasi dari kelompok insiden (aplikasi, hardware, dll.)

14. Log book adalah catatan yang berisi seluruh akses dan kegiatan yang terjadi ke

dalam aplikasi atau area terbatas.

15. Login adalah proses untuk mengakses sistem, aplikasi, atau komputer yang

terproteksi dengan melalui identifikasi pengguna.

16. Logout adalah proses keluar untuk memutus akses dari sistem, aplikasi, atau

komputer.

17. Manajemen Kapasitas adalah proses perencanaan, penelitian, pengukuran dan

pengoptimalan kapasitas untuk memenuhi syarat kebutuhan sistem dalam suatu

cara yang tepat waktu dengan biaya yang sebanding.

18. Masalah adalah suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor

atau lebih yang menghasilkan situasi yang rumit. Pada umumnya masalah terjadi

karena adanya suatu insiden.

19. Patch adalah sekumpulan kode yang ditambahkan pada perangkat lunak untuk

memperbaiki suatu kesalahan, biasanya merupakan koreksi yang bersifat sementara

di antara dua keluaran versi perangkat lunak.

20. Power User adalah user ID yang memiliki kewenangan sangat luas.

21. Rollback Plan adalah perencanaan terkait prosedur antisipasi bilamana terjadi

kegagalan pada saat release yang bertujuan untuk mengembalikan sistem ke kondisi

sebelum dilakukan perubahan.

22. Sistem adalah suatu jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu sasaran tertentu.

23. SOT adalah sistem dengan arsitektur yang dirancang secara terpadu dengan

mengintegrasikan kemampuan sistem informasi dalam mendukung proses bisnis

SKMIGAS sebagai pelaksana dan pengawas kegiatan hulu minyak dan gas bumi.

Page 12: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 6 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

24. User ID atau username adalah serangkaian karakter (huruf atau angka) yang

merupakan tanda pengenal pengguna untuk dapat mengakses aplikasi, jaringan,

atau area terbatas.

25. User Log adalah file di komputer yang menyimpan informasi mengenai kegiatan

user saat login hingga logout.

Page 13: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 7 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

BAB II ALUR PROSES SOT

Konsep dasar penerapan SOT adalah optimalisasi proses pelaporan KKKS yang difasilitasi

oleh teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dengan mengimplementasikan SOT,

SKMIGAS dan KKKS akan mendapatkan manfaat, antara lain transparansi data dan

informasi serta mempermudah proses pelaporan.

Proses pelaporan data dan informasi KKKS kepada SKMIGAS merupakan tanggung jawab

Unit Kerja di KKKS yang berada di bawah pengawasan fungsi terkait di SKMIGAS. Proses

pelaporan ini dilakukan secara otomatis melalui mekanisme penerapan SOT yang akan

melibatkan Unit Kerja IT dalam implementasinya.

Bab ini akan menjelaskan alur proses SOT yang menyampaikan peran dan tanggung jawab

seluruh pihak yang terlibat. Peran dan tanggung jawab tersebut lebih rinci disampaikan pada

Lampiran 1 – Diagram RACI Alur Proses.

Berikut adalah tahapan-tahapan dari alur proses SOT:

1. Tahap Inisiasi.

Merupakan tahap pendefinisian kebutuhan data dan informasi yang akan

diimplementasikan di dalam SOT.

2. Tahap Pengembangan dan Implementasi.

Merupakan tahap penyusunan dan perancangan mekanisme pengambilan data yang

disesuaikan dengan kebutuhan data dan informasi yang telah didefinisikan

sebelumnya, serta dikonfirmasi oleh KKKS atas keakuratannya.

3. Tahap Pelaporan.

Merupakan tahapan operasional proses pelaporan yang telah terotomatisasi.

4. Tahap Analisa Data.

Merupakan tahap analisa data dan informasi KKKS di dalam SOT untuk memenuhi

kebutuhan SKMIGAS.

Page 14: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 8 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

Berikut adalah diagram alur proses bisnis dalam penerapan SOT:

Alur Proses SOT

Unit Kerja BPMIGAS IT KKKSIT BPMIGAS Unit Kerja KKKS

Inisiasi Kebutuhan Data

Inisi

asi

Peng

emba

ngan

dan

Impl

emen

tasi

Berhasil?

Konfirmasi Mekanisme

Pengambilan Data

Perancangan & Penyusunan Mekanisme

Pengambilan Data

PengujianPengujian

ReleaseReleaseY

Pemetaan Kebutuhan Data

Pengidentifikasian Kebutuhan Data

Kesepakatan Hasil Pemetaan

Kebutuhan Data

Kesepakatan Hasil Pemetaan

Kebutuhan Data

N

A

Pengujian Pengujian

Page 15: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 9 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

Alur Proses SOT

Unit Kerja BPMIGAS IT KKKSIT BPMIGAS Unit Kerja KKKS

Pengambilan data sesuai jadwal yang

telah disepakati

Pengolahan Data

Pela

pora

n

Klarifikasi & penyesuaian dataKonfirmasi ke KKKS

Periksa akurasi dan kelengkapan data

SOT

Perlu Konfirmasi?

Anal

isa D

ata

Selesai

Y

Analisa data lebih lanjut dan Pelaporan

N

A

Penjelasan rinci atas aktivitas-aktivitas tersebut akan dibahas pada sub bab selanjutnya.

Page 16: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 10 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

A. Tahap Inisiasi

Tahap inisiasi diawali dengan proses identifikasi kebutuhan data dan informasi yang

akan dimasukkan dalam ruang lingkup SOT. Dalam tahap ini, terdiri dari langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Tim Standardisasi SKMIGAS yang terdiri dari perwakilan fungsi terkait menentukan

kebutuhan data dan informasi yang diperlukan yang akan diimplementasikan ke

SOT;

2. SKMIGAS menyampaikan kepada KKKS kebutuhan data dan informasi tersebut;

3. Unit Kerja KKKS melakukan pemetaaan kebutuhan data dan informasi terhadap

sumber data dan informasi yang dimiliki oleh KKKS.

4. Hasil pemetaaan data dan informasi pada source database KKKS selanjutnya akan

disepakati bersama dengan SKMIGAS untuk kemudian dituangkan ke dalam bentuk

berita acara. Format berita acara pemetaaan data dan informasi dapat mengacu

pada Lampiran 2 – Berita Acara Kesepakatan Pemetaan Data dan Informasi.

Hasil pemetaan tersebut akan menjadi acuan dalam tahap pengembangan dan

implementasi.

B. Tahap Pengembangan dan Implementasi

Pada tahap pengembangan, dilakukan konversi kebutuhan data dan informasi

berdasarkan hasil pemetaan yang telah teridentifikasi selama tahap inisiasi. Dalam tahap

ini, terdiri dari langkah-langkah berikut:

1. SKMIGAS melakukan perancangan dan penyusunan mekanisme pengambilan data

dan informasi berdasarkan hasil pemetaan yang telah teridentifikasi pada tahap

inisiasi;

2. KKKS mengkonfirmasikan kepada SKMIGAS bahwa mekanisme pengambilan data

dan informasi yang akan diimplementasikan ke dalam SOT telah sesuai dengan

kebutuhan;

3. SKMIGAS dan KKKS akan melakukan serangkaian uji coba untuk memastikan

keakuratan dan berfungsinya SOT. Proses pengujian dan modifikasi terhadap

mekanisme pengambilan data yang dilakukan selama tahap ini harus

Page 17: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 11 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

terdokumentasikan. Jika proses pengujian telah selesai, harus dibuat Berita Acara

yang disetujui oleh SKMIGAS dan KKKS. Format Berita Acara Pengujian mengacu

pada Lampiran 3 – Berita Acara Pengujian dan Release;

4. SKMIGAS bersama KKKS mengimplementasikan mekanisme pengambilan data dan

informasi tersebut pada lingkungan production.

C. Tahap Pelaporan

Secara umum pelaksanaan operasional pelaporan SOT meliputi prosedur pengambilan

serta pengolahan data dan informasi yang telah terotomatisasi. SKMIGAS memeriksa

data dan informasi tersebut untuk memastikan kelengkapan dan keakuratan.

Berikut adalah proses operasional pelaporan SOT yang berjalan secara rutin:

1. SKMIGAS melakukan proses pengambilan data dan informasi secara otomatis

melalui SOT sesuai dengan mekanisme dan waktu yang telah disepakati oleh

SKMIGAS dan KKKS. Mekanisme dan waktu tersebut akan disesuaikan dengan

kebutuhan yang ditentukan oleh masing-masing fungsi SKMIGAS dan disepakati

oleh KKKS. Data dan informasi yang diambil untuk SOT harus divalidasi terlebih

dahulu oleh Unit Kerja terkait di KKKS;

2. Data dan informasi dari KKKS akan diolah dalam SOT dengan melakukan

penyesuaian format sesuai standar yang telah ditetapkan;

3. Fungsi di SKMIGAS memeriksa akurasi serta kelengkapan data dan informasi yang

diterima dari KKKS;

4. Apabila dibutuhkan, SKMIGAS melakukan konfirmasi kepada KKKS terkait data dan

informasi yang ada di dalam SOT. Proses konfirmasi tersebut akan dilakukan oleh

masing-masing fungsi terkait. Contohnya, apabila terdapat ketidaksesuaian atau

ketidaktersediaan data dan informasi (data corrupt), maka fungsi terkait di SKMIGAS

akan melakukan konfirmasi kepada Unit Kerja di KKKS;

5. KKKS yang diwakili oleh Unit Kerja terkait, akan memberikan klarifikasi data dan

informasi dalam SOT serta melakukan penyesuaian terhadap source data dan

informasi KKKS, jika dibutuhkan.

Page 18: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 12 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

Mekanisme klarifikasi dan tindak lanjut pada angka 4 (empat) dan 5 (lima) akan diatur

kemudian oleh masing-masing fungsi terkait di SKMIGAS.

D. Tahap Analisa Data

Data dan informasi yang telah dipastikan kelengkapan dan keakuratannya akan

dianalisa lebih lanjut dan dilaporkan kepada Kepala SKMIGAS. Berikut hal-hal yang

dilakukan pada tahap analisa data:

1. SKMIGAS melakukan analisa lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan apabila data dan

informasi tersebut telah sesuai;

2. Data dan informasi yang telah dianalisa disajikan dalam bentuk laporan.

Page 19: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 13 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

BAB III SISTEM OPERASI TERPADU

SOT merupakan sistem yang mengintegrasikan sistem manajemen informasi di SKMIGAS

yang berhubungan dengan KKKS. Pengintegrasian ini dapat membantu SKMIGAS dalam

menjalankan fungsinya sebagai pengawas dan pengendali usaha hulu minyak dan gas

bumi. Dalam bab ini akan digambarkan arsitektur aplikasi dan jaringan SOT sebagai acuan

bagi KKKS dan SKMIGAS dalam implementasi SOT.

Berikut adalah konsep arsitektur SOT:

Konsep SOT

Secara konsep, seluruh KKKS yang mengimplementasikan SOT terkoneksi ke SKMIGAS

melalui media jalur dan interface yang diatur sedemikian rupa sehingga proses pelaporan

dapat berjalan secara otomatis. Setiap KKKS mengalirkan berbagai jenis data dan informasi

yang telah distandardisasi oleh SKMIGAS.

A. Arsitektur Aplikasi

Sebagai suatu sistem yang mengatur mekanisme penyediaan data dan informasi KKKS

untuk kebutuhan SKMIGAS, secara umum SOT terbagi dua yaitu area KKKS dan area

SKMIGAS. Area KKKS menyediakan data dan informasi yang diperoleh dari source

Page 20: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 14 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

database sistem internal KKKS. Setiap jenis data dan informasi yang dialirkan dapat

membutuhkan perangkat dan mekanisme yang berbeda. Kebutuhan data dan informasi

yang dialirkan akan ditentukan oleh fungsi di SKMIGAS dan berkoordinasi dengan Unit

Kerja TI SKMIGAS untuk menentukan standardisasi pertukaran data dan informasi

tersebut. Data dan informasi KKKS tersebut akan disimpan di area SKMIGAS untuk

diolah dan diproses sesuai kebutuhan SKMIGAS.

Alur Data SOT

B. Arsitektur Jaringan SOT

Berikut arsitektur jaringan yang harus dipenuhi dalam penerapan SOT:

1. Server SOT pada SKMIGAS dan KKKS ditempatkan di DMZ (demilitarized zone)

yang dilindungi oleh firewall;

2. Server SOT pada SKMIGAS dan KKKS berada dalam satu WAN, yang dihubungkan

melalui cloud SKMIGAS.

Detil arsitektur jaringan akan dibahas dan ditentukan kemudian ketika implementasi SOT

dilakukan. Detil arsitektur jaringan tersebut harus melalui persetujuan SKMIGAS.

Page 21: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 15 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

BAB IV IMPLEMENTASI DAN OPERASIONAL SOT

Dalam rangka penerapan SOT, SKMIGAS dan KKKS akan memiliki peranan dalam

pengelolaan operasional SOT. Untuk menjalankan aktivitas operasional harian terkait sistem

SOT, baik KKKS maupun SKMIGAS harus menerapkan pengendalian untuk memitigasi

terjadinya gangguan pada operasional SOT.

Secara umum, pengendalian yang dilakukan baik oleh SKMIGAS dan KKKS harus tetap

mengacu kepada PTK Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta kebijakan

dan prosedur TIK yang berlaku. SKMIGAS memiliki wewenang penuh terhadap

penyelenggaraan SOT, namun dalam pelaksanaannya beberapa aspek penyelenggaraan

SOT didelegasikan kepada KKKS yang juga memiliki peranan dalam penerapan SOT. Peran

dan tanggung jawab dalam aktivitas pengendalian yang harus dilakukan disampaikan lebih

rinci pada Lampiran 4 – Diagram RACI Operasional SOT.

Aktivitas pengendalian yang harus diterapkan dalam SOT adalah manajemen akses,

manajemen perubahan, pengelolaan patch, penanganan insiden dan masalah, pengelolaan

kapasitas dan kinerja sistem serta pemeliharaan sistem.

A. Manajemen Akses

SOT mengelola data yang harus selalu terjaga kerahasiaan dan integritasnya. Aktivitas

pengendalian yang harus dikelola agar kerahasiaan, integritas dan ketersediaan data

dapat tetap terjaga meliputi pengendalian akses fisik dan akses logis.

1. Pengendalian Akses Fisik

Pengendalian yang harus diterapkan dalam pengelolaan akses fisik adalah sebagai

berikut:

a. KKKS harus menyimpan server SOT beserta perangkat pendukung lainnya di

Data Center yang berada di Indonesia;

b. Mekanisme pengamanan terhadap pengendalian fisik Data Center dan server

SOT harus mengacu pada kebijakan dan prosedur Data Center di KKKS.

Page 22: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 16 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

2. Pengendalian Akses Logis

a. ID Power User

Kewenangan penuh dalam pengaturan data dan sistem ditangani oleh ID Power

User. Power User merupakan user ID yang memiliki wewenang paling tinggi

untuk melakukan akses terhadap sistem, data dan informasi. Untuk membatasi

kewenangan tersebut harus diterapkan pengendalian hak akses terhadap ID

Power User SOT dengan memperhatikan prinsip-prinsip keamanan informasi

(kerahasiaan, ketersediaan, dan integritas).

ID Power User SOT untuk operating system, aplikasi dan database dikelola oleh

SKMIGAS dan KKKS dengan menerapkan mekanisme dual custody, yaitu:

1. SKMIGAS dan KKKS bertanggung-jawab untuk menyimpan password ID

power user bagian masing-masing pada tempat yang aman dalam amplop

tertutup dan disegel;

2. Perubahaan password ID Power User dilakukan secara berkala sesuai

dengan kebijakan keamanan informasi yang berlaku di KKKS;

3. Dalam kondisi tertentu, SKMIGAS maupun KKKS dapat memberikan

wewenang untuk mengalihkan penggunaan password ID Power User kepada

pihak lain;

4. Setiap penggunaan ID Power User harus terdokumentasikan dalam berita

acara. Format berita acara penggunaan ID Power User dapat mengacu pada

Lampiran 5 – Berita Acara Penggunaan dan Perubahan Password ID Power

User;

5. Password ID Power User yang telah digunakan harus segera diperbaharui,

disimpan dalam amplop tertutup sebagaimana disebutkan pada angka 1

(satu). Pelaksanaan perubahan password ID Power User harus

terdokumentasikan dalam berita acara. Format berita acara perubahan

password ID Power User dapat mengacu pada Lampiran 5 - Berita Acara

Penggunaan dan Perubahan Password ID Power User;

Page 23: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 17 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

6. KKKS harus mendokumentasikan penggunaan ID Power User SOT dalam

bentuk log book untuk dilaporkan kepada SKMIGAS. Hal-hal yang harus

dilaporkan adalah:

i. Tanggal penggunaan;

ii. Jam Login;

iii. Jam Logout;

iv. Pengguna ID Power User;

v. Tujuan penggunaan ID Power User.

Log book tersebut harus melampirkan detil aktivitas penggunaan ID Power

User dan ditandatangani oleh kedua pihak. Format log book dapat mengacu

pada Lampiran 6 – Log Book Penggunaan ID Power User. SKMIGAS

menyimpan salinan log book penggunaan ID Power User.

b. User ID Operator pada Level Operating System

Untuk mendukung proses pemeliharaan operasional TIK pada level operating

system diantaranya pemeliharaan, patching, pemutakhiran antivirus, pengelolaan

kapasitas, penanganan insiden dan pengelolaan masalah, SKMIGAS

memberikan User ID untuk sistem operator di level operating system ke KKKS.

Kewenangan User ID ini dibatasi hanya untuk melakukan fungsi tersebut di atas.

KKKS dapat menggunakan kewenangan penuh dalam pengelolaan user ID

tersebut sesuai dengan kebutuhan. Seluruh aktivitas User ID tersebut pada

server SOT yang terdapat di KKKS akan dicatat dalam bentuk log melalui fitur

audit trail dan dilaporkan setiap 1 (satu) bulan sekali ke SKMIGAS.

B. Manajemen Perubahan

Manajemen Perubahan adalah pengelolaan aktivitas yang dilakukan untuk penambahan,

penggantian, maupun penghapusan obyek di lingkungan produksi. Obyek yang

dimaksud dapat berupa sistem, menu, aplikasi, hardware, dan jaringan. Untuk proses

perubahan data dapat mengacu kepada alur proses SOT. Proses Manajemen

Perubahan pada penerapan SOT dapat terbagi atas 2 (dua) kebutuhan, yaitu:

1. Perubahan pada sistem di KKKS yang berpengaruh terhadap SOT.

Page 24: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 18 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

2. Perubahan pada SOT.

Pada masing-masing perubahan tersebut, setiap pihak berkewajiban menginformasikan

rencana perubahan yang akan dilakukan kepada pihak lainnya. Apabila terjadi

perubahan pada SOT, pihak SKMIGAS berkewajiban untuk menginformasikan rencana

perubahan tersebut kepada Manajemen yang menangani TIK KKKS. Apabila terjadi

perubahan pada sistem di KKKS yang berpengaruh terhadap SOT, pihak KKKS juga

berkewajiban untuk menginformasikan rencana perubahan tersebut kepada fungsi yang

menangani TIK di SKMIGAS. Hal-hal yang harus disampaikan adalah sebagai berikut,

namun tidak terbatas pada:

1. Jenis atau kategori perubahan.

2. Waktu yang disetujui oleh kedua belah pihak.

3. Dampak dari perubahan.

4. Penanggung jawab pelaksana.

5. Informasi detil atas perubahan yang akan dilakukan.

Page 25: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 19 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

Berikut adalah diagram alur proses manajemen perubahan SOT:

Manajemen Perubahan

BPMIGAS KKKS

N

Pengujian

Identifikasi Kebutuhan

Identifikasi Kebutuhan

Inisiasi Perubahan Inisiasi Perubahan

Perubahan Mempengaruhi SOT?

Selesai

Sukses?

Y

N

2

Perencanaan Migrasi

Backup Sistem

Y

1

Page 26: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 20 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

Manajemen Perubahan

BPMIGAS KKKS

Instalasi

Pengujian

Sukses?N

Release Release

Rollback

Y

Monitoring Monitoring

Selesai

2

1

Pengujian

Page 27: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 21 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

Berikut adalah pengendalian yang harus dilakukan dalam proses perubahan sistem:

1. Inisiasi perubahan SOT dapat bersumber dari SKMIGAS dan KKKS. Identifikasi

kebutuhan perubahan mencakup:

a. Perubahan pada SOT berdasarkan kebutuhan SKMIGAS;

b. Perubahan pada sistem internal KKKS yang dapat mempengaruhi SOT.

KKKS harus melaporkan setiap adanya perubahan sistem internal KKKS

yang mempengaruhi kinerja SOT. Rencana perubahan tersebut harus

diinformasikan kepada SKMIGAS minimal 3 (tiga) bulan sebelumnya.

2. SKMIGAS melakukan perubahan pada SOT dan bertanggung jawab

mengkomunikasikan jadwal serta rancangan perubahan yang akan dilakukan

kepada KKKS.

3. Setiap perubahan harus melalui serangkaian uji coba untuk memastikan

keakuratan dan berfungsinya SOT sesuai dengan kebutuhan dan standar

keamanan yang telah ditetapkan. SKMIGAS melakukan pengujian pada

lingkungan testing di SKMIGAS untuk kemudian dilakukan proses implementasi

perubahan pada KKKS.

4. KKKS menyusun rencana implementasi perubahan yang meliputi rencana

implementasi, rollback plan dan strategi pengujian.

5. KKKS melakukan backup data dan source code SOT setelah dilakukan proses

sinkronisasi data terakhir.

6. KKKS melakukan proses instalasi perubahan SOT.

7. SKMIGAS dan KKKS melaksanakan pengujian di lingkungan produksi. Apabila

pengujian gagal, dilakukan proses rollback untuk kemudian melakukan proses

perubahan. Sebaliknya apabila sukses, maka lanjut ke proses release.

Pelaksanaan pengujian harus terdokumentasikan, format Berita Acara Pengujian

mengacu pada Lampiran 3 – Berita Acara Pengujian dan Release.

Page 28: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 22 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

8. SKMIGAS dan KKKS berkoordinasi dalam pelaksanaan release perubahan SOT.

Berikut adalah pengendalian yang harus diperhatikan:

a. KKKS dan SKMIGAS harus memperhatikan kelangsungan operasional SOT

pada lingkungan production, pengaturan, dan pengawasan pengamanan

sistem informasi pada saat implementasi perubahan;

b. Proses implementasi sistem harus tetap mengacu kepada kebijakan dan

prosedur yang berlaku;

c. SKMIGAS dan KKKS harus melakukan pengecekan akurasi data setelah

perubahan diimplementasikan.

9. SKMIGAS dan KKKS melakukan monitoring terkait kestabilan SOT setelah

dilakukan perubahan, sekurang-kurangnya 3 (hari) terhitung setelah release.

Seluruh proses perubahan terhadap SOT harus didokumentasikan yang dituangkan

pada berita acara release. Format berita acara release dapat mengacu pada Lampiran 3

– Berita Acara Pengujian dan Release.

C. Pengelolaan Patch

Dalam penerapan SOT, memungkinkan adanya perbaikan maupun peningkatan fitur

melalui proses patch. Pelaksanaan proses ini melibatkan SKMIGAS dan KKKS.

Pengelolaan patch meliputi proses identifikasi, pengujian, dan instalasi berbagai patch

yang digunakan untuk memperbaiki suatu program dalam SOT. Proses pengelolaan

patch yang dimaksud adalah patch pada operating system, sedangkan untuk patch di

aplikasi dan database SOT menjadi tanggung jawab SKMIGAS dan mengacu kepada

proses manajemen perubahan.

Pelaksanaan implementasi patch yang telah disetujui oleh SKMIGAS akan dilakukan

oleh KKKS dengan mengikuti kebijakan dan prosedur yang berlaku. Proses pengelolaan

patch harus didokumentasikan. Pengendalian yang harus dilakukan dalam pengelolaan

patch adalah:

1. SKMIGAS dan KKKS mengidentifikasi kebutuhan dimplementasikannya patch;

2. SKMIGAS dan KKKS meyakinkan bahwa proses patch tidak mengganggu

operasional TIK secara keseluruhan;

Page 29: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 23 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

3. Patch yang telah disetujui oleh SKMIGAS akan diimplementasikan oleh KKKS.

D. Penanganan Insiden dan Pengelolaan Masalah

Dalam pelaksanaannya, terdapat risiko yang dapat menghambat operasional SOT.

Untuk mengantisipasi dan menangani insiden terkait SOT, KKKS harus melakukan

pengelolaan insiden dan masalah. Secara umum, pengelolaan insiden dan masalah

harus mengacu kepada Kebijakan dan Prosedur tentang pengelolaan insiden dan

masalah milik KKKS yang berlaku.

Page 30: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 24 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

1. Penanganan Insiden

Berikut diagram alur proses penangan insiden terkait SOT:

Page 31: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 25 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

Insiden yang terjadi dapat terdeteksi dari area SKMIGAS dan KKKS. Pengendalian

yang harus diterapkan dalam penanganan insiden terkait SOT, yaitu:

a. Jika insiden terdeteksi terjadi di SKMIGAS, maka Helpdesk SKMIGAS

melakukan analisa insiden sesuai kebijakan dan prosedur yang berlaku;

b. Jika insiden terdeteksi di KKKS, Helpdesk KKKS harus melakukan analisa

insiden terkait SOT. Berdasarkan analisa, maka Helpdesk KKKS akan

melaporkan insiden tersebut dan mengusulkan tingkat prioritas, cara dan

waktu penanganan insiden kepada Helpdesk SKMIGAS. Batas waktu

penanganan insiden akan disesuaikan dengan tingkat kompleksitas masalah

dan tingkat kebutuhan masing-masing Unit Kerja SKMIGAS;

c. SKMIGAS memutuskan tingkat prioritas, cara dan waktu penanganan insiden

berdasarkan usulan KKKS;

d. KKKS dan SKMIGAS bekerja sama dalam melakukan proses penanganan

insiden dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur yang berlaku. Selama

proses penanganan insiden, KKKS dan SKMIGAS harus selalu berkoordinasi

terkait status penanganan insiden. Penanganan insiden yang disebabkan oleh

faktor eksternal dan mempengaruhi kinerja SOT akan dibicarakan dan

disepakati oleh SKMIGAS dan KKKS;

e. KKKS melaporkan status akhir penanganan insiden kepada SKMIGAS;

f. SKMIGAS mendokumentasikan seluruh proses manajemen insiden terkait

SOT.

2. Pengelolaan Masalah

SKMIGAS melakukan analisa root cause untuk insiden terkait SOT setiap 1 (satu)

tahun sekali. Laporan analisa root cause berisi, namun tidak terbatas pada:

i. Rata-rata insiden yang terjadi per tahun;

ii. Berapa banyak masalah yang diselesaikan per tahun;

iii. Membandingkan tingkat insiden dengan tahun lalu untuk melihat apakah

pemecahan masalah yang ada telah mengurangi kasus insiden;

iv. Identifikasi solusi insiden yang terkait dengan workaround;

Page 32: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 26 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

v. Rekomendasi perbaikan untuk mengatasi masalah;

vi. Detail tentang semua hasil diagnosa atau usaha recovery yang dilakukan.

E. Pengelolaan Kapasitas dan Kinerja Sistem

Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa kapasitas dan kinerja telah sesuai dengan

kebutuhan dan dapat mengantisipasi pertumbuhan data. Pengendalian yang harus

dilakukan dalam pengelolaan kapasitas dan kinerja adalah:

1. KKKS harus melakukan pengawasan dan pengukuran kapasitas dan kinerja serta

mendokumentasikan data historis terkait SOT secara rutin;

2. KKKS harus melakukan analisa terhadap perkiraan kebutuhan kapasitas SOT

berdasarkan data dan informasi tersebut;

3. KKKS harus melakukan analisa dari faktor internal maupun faktor eksternal yang

dapat mempengaruhi kinerja sistem SOT;

4. Hasil analisa perkiraan kebutuhan kapasitas dan kinerja harus didokumentasikan

dalam perancanaan kapasitas. Perencanaan kapasitas tersebut disampaikan kepada

SKMIGAS setiap 1 (satu) tahun sekali.

F. Pemeliharaan

Proses pemeliharaan SOT meliputi pemantauan dan perawatan secara berkala terhadap

infrastruktur dan aplikasi terkait SOT. Pengendalian yang harus dilakukan dalam

pelaksanaan pemeliharaan adalah:

1. KKKS bertanggung jawab melakukan pemeliharaan terhadap hardware dan jaringan;

2. Pemeliharaan aplikasi dan database akan dilakukan oleh SKMIGAS;

3. Prosedur perawatan dan pemeliharaan harus mengacu kepada kebijakan dan

prosedur perawatan dan pemeliharaan infrastruktur TIK di KKKS;

4. KKKS harus mendokumentasikan pemeliharaan serta perawatan sistem dan

infrastruktur terkait SOT.

Page 33: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 27 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

BAB V PENUTUP

A. Ketentuan Peralihan

1. Seluruh pengelolaan SOT di KKKS harus menyesuaikan kegiatannya dengan

seluruh PTK ini;

2. PTK SOT ini berlaku terhitung sejak KKKS mengimplementasikan SOT.

B. Ketentuan Lain-Lain

Apabila terdapat ketentuan dalam PTK ini yang bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia, maka

ketentuan tersebut tidak berlaku dan mengikuti peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Ketentuan lain yang tidak bertentangan tetap berlaku sebagaimana mestinya.

Page 34: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 28 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

LAMPIRAN

1. Diagram RACI Alur Proses

No Proses Aktivitas

SKMIGAS KKKS

IT Unit

Kerja IT

Unit

Kerja

1 Inisiasi Identifikasi Kebutuhan Data R/A C/I

Pemetaan Kebutuhan Data I A C R

2 Pengembangan Perancangan dan Penyusunan Mekanisme

Pengambilan Data

R /A C C/I C

Pengujian R R/A R R

Release R A R C/I

3

Pelaporan

Pengambilan Data R A C I

Pengolahan Data R A

Pemeriksaan Akurasi dan Kelengkapan Data C R/A

Konfirmasi Data SOT I R/A I I

Klarifikasi dan Penyesuaian Data I C/I C R/A

4 Analisa Data Analisa Lebih Lanjut dan Pelaporan C R/A

Legend :

R : Responsible, yaitu pihak dan/atau masing-masing pihak yang bertanggung jawab

untuk melakukan proses tersebut.

A : Accountable, yaitu pihak dan/atau masing-masing pihak yang memiliki kewenangan

untuk memastikan bahwa proses tersebut telah dilaksanakan.

Page 35: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 29 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

C : Consulted, yaitu pihak dan/atau masing-masing pihak yang memiliki keahlian atau

dibutuhkan untuk memberikan pendapat atau opini terhadap proses tersebut.

I : Informed, yaitu pihak dan/atau masing-masing pihak yang perlu mengetahui terkait

status proses tersebut.

Page 36: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 30 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

2. Berita Acara Kesepakatan Pemetaan Data dan Informasi

Informasi Pelaksana Pemetaan

Karyawan SKMIGAS KKKS

Nama Lengkap ………………………………………………………….. …………………………………………………………..

Jabatan ………………………………………………………….. …………………………………………………………..

Unit Kerja ………………………………………………………….. …………………………………………………………..

Kami lampirkan hasil kesepakatan proses pemetaan data dan informasi kebutuhan SKMIGAS terhadap data dan informasi KKKS.

Catatan:

…………………………………………………………..…………………………………………………………..…………………………………………

…………………………………………………………..…………………………………………………………..…………………………………………

…………………………………………………………..…………………………………………………………..…………………………………………

…………………………………………………………..…………………………………………………………..…………………………………………

…………………………………………………………..…………………………………………………………..…………………………………………

…………………………………………………………..…………………………………………………………..…………………………………………

…………………………………………………………..…………………………………………………………..…………………………………………

Pelaksana:

Unit Kerja SKMIGAS,

Nama : ……………………………………

Jabatan : ……………………………………

Pelaksana:

Unit Kerja KKKS,

Nama : ……………………………………

Jabatan : ……………………………………

Menyetujui SKMIGAS, Nama : …………………………………… Jabatan : ……………………………………

Menyetujui KKKS, Nama : …………………………………… Jabatan : ……………………………………

Page 37: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 31 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

3. Berita Acara Pengujian dan Release

Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan pada tanggal ……………… bulan…………………… tahun……………..

telah dilaksanakan pengujian/release terhadap SOT dengan hasil pengujian yang diuraikan sebagai berikut:

1. Uraian Pengujian

Obyek Pengujian ………………………………………………………………………………………………………………………….

Tujuan Pengujian ………………………………………………………………………………………………………………………….

Pelaksana Pengujian …………………………………………………………………………………………………………………........

Pengujian ke- …………………………………………………………………………………………………………………........

No Aktivitas Hasil yang

Diharapkan Hasil Aktual Catatan

Status

OK NO

2. Uraian Release

Module yang Di-release

No Modul Keterangan

Pelaksana: SKMIGAS,

Nama : ……………………………………

Jabatan : ……………………………………

Pelaksana: KKKS,

Nama : ……………………………………

Jabatan : …………………………………… Menyetujui: SKMIGAS, Nama : …………………………………… Jabatan : ……………………………………

Menyetujui: KKKS, Nama : …………………………………… Jabatan : ……………………………………

Page 38: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 32 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

4. Diagram RACI Operasional SOT

No Proses Aktivitas

SKMIGAS KKKS

IT Unit

Kerja IT

Unit

Kerja

1 Manajemen Akses Pengendalian Akses Fisik C/I R/A

Pengendalian Akses Logis R/A /R

2 Manajemen Perubahan Inisiasi perubahan SOT R A R C/I

Perubahan pada aplikasi SOT R/A C/I

Pengujian R R/A R R

Release R A R C/I

3 Pengelolaan Patch Pengelolaan Patch R/A R/A

4 Penanganan Insiden dan

Pengelolaan Masalah

Pelaporan Insiden I I R/A I

Penanganan Insiden R/A C/I R/A I

Pengelolaan Masalah R/A C/I R/A I

5 Pengelolaan Kapasitas dan

Kinerja Sistem

Pengawasan dan pengukuran

kapasitas dan kinerja

C/I R/A

Analisa faktor internal dan factor

eksternal yang mempengaruhi

kinerja sistem

C/I R/A

Analisa perkiraan kebutuhan

kapasitas

C/I R/A

6 Pemeliharaan Prosedur perawatan dan C/I R/A

Page 39: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 33 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

No Proses Aktivitas

SKMIGAS KKKS

IT Unit

Kerja IT

Unit

Kerja

pemeliharaan rutin – Hardware

dan Jaringan

Prosedur perawatan dan

pemeliharaan rutin – Aplikasi dan

Database

R/A C/I

Legend :

R : Responsible, yaitu pihak dan/atau masing-masing pihak yang bertanggung jawab

untuk melakukan proses tersebut.

A : Accountable, yaitu pihak dan/atau masing-masing pihak yang memiliki kewenangan

untuk memastikan bahwa proses tersebut telah dilaksanakan.

C : Consulted, yaitu pihak dan/atau masing-masing pihak yang memiliki keahlian atau

dibutuhkan untuk memberikan pendapat atau opini terhadap proses tersebut.

I : Informed, yaitu pihak dan/atau masing-masing pihak yang perlu mengetahui terkait

status proses tersebut.

Page 40: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 34 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

5. Berita Acara Penggunaan dan Perubahan Password ID Power User

1. Informasi Pengguna

Karyawan SKMIGAS KKKS

Nama Lengkap ………………………………………………………….. …………………………………………………………..

Posisi ………………………………………………………….. …………………………………………………………..

2. Informasi Penggunaan

Kategori Akses Aplikasi Database Operating System

Tujuan Penggunaan

3. Perjanjian

Saya memahami bahwa ID Power User bersifat rahasia dan akan dipergunakan sebagaimana mestinya

sesuai kebutuhan. Saya akan bertanggung-jawab apabila penggunaan ID Power User ini tidak dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Pada hari ini …………………………, tanggal…………………. bulan……………. Tahun....................., Pukul :

........................ bertempat di Data Center KKKS .......................................... telah dilakukan penggantian

password User ID Power User.

Pengguna: SKMIGAS,

Nama : ……………………………………

Jabatan : ……………………………………

Pengguna: KKKS,

Nama : ……………………………………

Jabatan : …………………………………… Menyetujui: SKMIGAS,

Nama : ……………………………………

Jabatan : ……………………………………

Menyetujui: KKKS,

Nama : ……………………………………

Jabatan : ……………………………………

Page 41: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 35 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

6. Log Book Penggunaan ID Power User

Tanggal Penggunaan

Jam Penggunaan Pengguna ID Tujuan Penggunaan ID Power User Login Logout SKMIGAS KKKS

Page 42: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 36 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

Paraf pej

fungsi

7. Jenis-Jenis Laporan

No Jenis Laporan Periode Pelaporan

1 Laporan Penggunaan ID Power User Per penggunaan ID Power User

2 Laporan Penggunaan User ID Operator Per-bulan

3 Laporan Rencana Perubahan Sistem KKKS 3 (tiga) bulan sebelum proses perubahan

4 Laporan Insiden Ad-Hoc Per insiden

5 Laporan Insiden Rutin Per tahun (sebelum tanggal 20 Januari)

6 Laporan Analisa Root Cause Per tahun (sebelum tanggal 20 Januari)

7 Laporan Kinerja dan Perencanaan Kapasitas

Per tahun (sebelum tanggal 20 Januari)

8 Dokumentasi Pemeliharaan Per Kuartal

Page 43: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 37 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

Paraf pej

fungsi

8. Dasar dan Referensi Hukum

Dasar Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas

Bumi (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4152) Bab IV Kegiatan Usaha Hulu Pasal 20 ayat 1 yang berbunyi:

“(1) Data yang diperoleh dari Survei Umum dan/atau Eksplorasi dan Eksploitasi

adalah milik negara yang dikuasai oleh Pemerintah”;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Badan

Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2009 tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 Tentang Kegiatan Usaha

Hulu Minyak dan Gas Bumi Pasal 15 yang berbunyi:

“Data yang diperoleh dari Survey Umum dan Eksplorasi dan Eksploitasi adalah milik

negara yang dikuasai oleh Pemerintah”;

4. Production Sharing Contract (PSC).

Referensi Hukum

1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 pasal 33 ayat 3 yang

berbunyi:

“Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara

dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan

Transaksi Elektronik Penjelasan Pasal 2 yang berbunyi:

“Undang-Undang ini memiliki jangkauan yurisdiksi tidak semata-mata untuk

perbuatan hukum yang berlaku di Indonesia dan/atau dilakukan oleh warga

negara Indonesia, tetapi juga berlaku untuk perbuatan hukum yang dilakukan di

luar wilayah hukum (yurisdiksi) Indonesia baik oleh warga negara Indonesia

maupun warga negara asing atau badan hukum Indonesia maupun badan hukum

asing yang memiliki akibat hukum di Indonesia, mengingat pemanfaatan

Page 44: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 38 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

Paraf pej

fungsi

Teknologi Informasi untuk Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik dapat

bersifat lintas teritorial atau universal.

Yang dimaksud dengan “merugikan kepentingan Indonesia” adalah meliputi tetapi

tidak terbatas pada merugikan kepentingan ekonomi nasional, perlindungan data

strategis, harkat dan martabat bangsa, pertahanan dan keamanan negara,

kedaulatan negara, warga negara, serta badan hukum Indonesia”;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1974 tentang

Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi di

Daerah Lepas Pantai Pasal 4 ayat 1 dan 2 yang berbunyi:

“(1) Semua data, contoh, peta dan dokumen lainnya yang diperoleh Pengusaha

dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi berdasarkan

ketentuan-ketentuan Peraturan Pemerintah ini adalah milik Pemerintah.

(2) Pengusaha wajib menyampaikan kepada Direktur Jenderal semua laporan

dan semua data berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Pemerintah

ini, yang perinciannya akan ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri”;

4. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 17 Tentang Pencegahan dan

Pemberantasan Korupsi Tahun 2012.

“Mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi, dan

kewenangan masing-masing dalam rangka pencegahan dan pemberantasan

korupsi Tahun 2012, dengan merujuk pada Prioritas Pembangunan Nasional

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014

dan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2012.”;

Lampiran Instruksi Presiden: Butir 56

“Strategi Nasional Butir: Peningkatan transparansi dan akuntabilitas di bidang

pertambangan dan migas

Aksi: Peningkatan transparansi dan akuntabilitas di bidang pertambangan dan migas

Keluaran: Laporan implementasi, pemeliharaan dan pengembangan sistem

monitoring lifting migas

Target Penyelesaian: Desember 2012

Page 45: KEP-PTK-0009-SOT

PEDOMAN TATA KERJA TENTANG

Sistem Operasi Terpadu

Halaman 39 dari 39

Ditetapkan Tanggal : 10 Januari 2013 Revisi Ke 00

Paraf pej

fungsi

Sasaran:

a. Diperolehnya data volume produksi dan lifting secara online dan kontinyu;

b. Membangun akses informasi volume produksi dan lifting migas bagi seluruh

stakeholder secara cepat dan transparan;

c. Tersedianya bahan evaluasi bagi pimpinan dalam rangka membuat kebijakan

terkait dengan kegiatan produksi dan lifting migas.;

5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 35 Tahun 2008

tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja Minyak dan Gas

Bumi Pasal 17 ayat 5 yang berbunyi;

“Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap pelaksana Studi Bersama yang tidak dapat

memenangkan Penawaran Langsung Wilayah Kerja dimaksud, wajib menyerahkan

seluruh Data yang diperolehnya kepada Direktorat Jenderal paling lama 14 (empat

belas) hari kerja setelah pemenang penawaran Langsung pada Wilayah Kerja

tersebut diumumkan.”;

6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 27 Tahun 2006 Tentang

Pengelolaan dan Pemanfaatan Data yang Diperoleh Dari Survei Umum, Eksplorasi

dan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi Pasal 2 yang berbunyi;

“Data yang diperoleh dari Survei Umum, Eksplorasi dan Eksploitasi adalah milik

negara yang dikuasai oleh pemerintah.”;

7. Pedoman Tata Kerja tentang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi.