kentang varietas ping 06 - perpustakaan.pertanian.go.id

90
1 Kentang Varietas Ping 06 Kentang Varietas Ping 6 merupakan hasil persilangan antara Granola dengan Michigan Klon. Varietas Ping 06 memiliki warna kulit umbi merah muda, bentuk umbi agak bulat, daging umbi kuning, mata agak dalam, potensi hasil 28,4 -40,3 ton/ha. Keunggulan varietas ini lebih tahan terhadap penyakit busuk daun dibandingkan varietas Granola. Potensi hasil tinggi. Varietas ini potensial dikembangkan dan dikomersialkan untuk substitusi varietas impor. Inventor : Erry Sofiari, Kusmana, I.M. Hidayat, F. Kasim, Tri Handayani, H. Kurniawan, dan M. Ameriana Balai Penelitian Tanaman Sayuran Status Perlindungan HKI : -

Upload: others

Post on 03-Dec-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

Kentang Varietas Ping 06

Kentang Varietas Ping 6 merupakan hasil persilangan antara Granola dengan Michigan Klon. Varietas Ping 06 memiliki warna kulit umbi merah muda, bentuk umbi agak bulat, daging umbi kuning, mata agak dalam, potensi hasil 28,4 -40,3 ton/ha. Keunggulan varietas ini lebih tahan terhadap penyakit busuk daun dibandingkan varietas Granola. Potensi hasil tinggi. Varietas ini potensial dikembangkan dan dikomersialkan untuk substitusi varietas impor.

Inventor :Erry Sofiari, Kusmana, I.M. Hidayat, F. Kasim, Tri Handayani, H. Kurniawan, dan M. Ameriana

Balai Penelitian Tanaman Sayuran

Status Perlindungan HKI : -

2

Kentang Varietas GM 08

Kentang Varietas GM 08 merupakan hasil persilangan antara Granola dengan Michigan Klon. Varietas GM 08 bentuk oval, kulit umbi krem, daging umbi putih, mata dangkal, potensi hasil 28,9-35,2 ton/ha. Keunggulan varietas ini lebih tahan terhadap penyakit busuk daun dibandingkan varietas Granola, produksi tinggi, dan dapat dijadikan sebagai bahan baku pangan olahan seperti kripik kentang. Varietas ini potensial dikembangkan secara komersial untuk mendukung agroindustri pengolahan kentang, seperti : kentang goreng (french fries), kripik, tepung kentang, maupun bahan baku pangan olahan lainnya.

Inventor :Erry Sofiari, Kusmana,I.M. Hidayat, F. Kasim,

Tri Handayani, H. Kurniawan, dan M. Ameriana

Balai Penelitian Tanaman Sayuran

Status Perlindungan HKI : -

3

Kentang Varietas Kikondo

Beradaptasi baik pada ketinggian 1000 - 2000 m dpl, tinggi 40 - 96 cm, warna kulit umbi kuning muda, warna daging umbi kuning, mata umbi agak dangkal, warna di sekitar mata umbi merah muda, permukaan kulit halus, warna tunas umbi ungu, dan umur 90 – 100 hari.serta kadar pati 2,7%. Keunggulan varietas kentang ini memiliki potensi hasil 18 – 24 ton/ha dengan daya simpan umbi pada suhu kamar antara 2,5-3 bulan. Kadar gula reduksi 0,019%, specific grafity 1,07, berat kering 20,15%, sehingga cocok digunakan untuk kentang olahan. Varietas ini potensial dikembangkan untuk mendukung industri olahan kentang seperti kentang goreng (frech fries), kripik, tepung, maupun pangan olahan lainnya.

Inventor :Asih K. Karyadi, Azis A Asandhi,

Wiwin Setiawati, Kusmana, Buchory A,Evi Paulina R.P., dan Loso Winarto

Balai Penelitian Tanaman SayuranStatus Perlindungan HKI :

Pendaftaran Varietas No. 20/PVHP/2008

4

Kentang ini memiliki tipe tumbuh tegak, tinggi 80-90 cm, umur panen 90-100 hari, bentuk umbi bulat, warna kulit umbi krem, warna daging umbi putih agak krem, mata umbi berlekuk sedang, dan potensi hasil 30-32 t/ha. Varietas ini memiliki sifat khusus yaitu mengandung gula reduksi 0,039° brix. Keunggulan varietas ini sangat cocok sebagai kentang sayur, tahan penyakit busuk daun, dan beradaptasi baik pada dataran tinggi di atas 1000 m dpl. Varietas ini potensial dikembangkan dan dikomersialkan oleh agroindustri benih dan olahan.

Kentang Varietas Repita

Inventor :Kusmana, E. Sofiari, R.S. Basuki

Balai Penelitian Tanaman Sayuran

Status Perlindungan HKI :Pendaftaran Varietas No. 021/BR/PVHP/8/2008

5

Kentang Varietas Tenggo

Kentang varietas Tenggo rata-rata produksinya mencapai 33,5 ton umbi basah/ha dan beradaptasi baik di dataran tinggi. Tinggi tanaman ini dapat mencapai 90 cm. Bentuk batang bulat dan berwarna hijau, sedangkan bentuk daunnya bulat telur dengan ukuran sekitar 7 x 4,2 cm; permukaan daun licin, tidak berbulu, dan berwarna hijau. Bentuk umbinya adalah bulat, mata umbi berlekung sedang. Ukuran umbi sekitar 6 – 7 cm dengan berat rata-rata 60 – 80 gram/umbi, warna kulit krem, tektur daging umbi sedikit berair atau pulen (waxy). Kualitas kentang tergolong baik dengan specific grafity 1.067 g/cc, kandungan gula reduksi 0,039°brix, serta kandungan karbohidrat sekitar 11,8%. Varietas kentang dapat dipanen pada umur tanaman 90 – 100 hari dan tahan terhadap nematode akar dan tahan busuk daun. Varietas ini potensial untuk dikembangkan dan dikomersialkan untuk substitusi varietas impor, karena produksi tinggi dan tahan terhadap nematode akar, serta tahan busuk daun.

Inventor :Kusmana, Rofi S.B., Dimyati

Balai Penelitian Tanaman Sayuran

Status Perlindungan HKI :Pendaftaran Varietas No. 22/PVHP/2008

6

Varietas Kentang Balsa

Inventor :Kusmana, Rofi S.B., Dimyati

Balai Penelitian Tanaman SayuranStatus Perlindungan HKI :Perlindungan Varietas No. 23/PVHP/2008

Kentang varietas Balsa rata-rata dapat menghasilkan 22,4 ton umbi basah/ha. Tinggi tanaman sekitar 80 cm. Bentuk umbi adalah oblong oval dengan mata umbi berlekuk dangkal. Ukuran umbi Balsa sekitar 6 – 8 cm dengan berat rata-rata 60 – 80 gram/umbi. Warna kulit krem, sedangkan warna dagingnya putih, dan tekstur umbi agak kering/pera (mealy). Karakteristik lainnya adalah specific grafity sekitar 1.087 g/cc, kandungan gula reduksi 0,048°brix, serta kandungan karbohidrat 15,8%. Kentang varietas ini dapat dipanen berumur 90 – 100 hari dan beradaptasi baik pada dataran tinggi. Keunggulan kentang ini adalah tahan nematode akar serta agak tahan busuk daun. Varietas ini potensial untuk dikembangkan dan dikomersialkan untuk mendukung agro industri olahan pangan, kripik, tepung kentang dan sejenisnya.

7

Kentang ini memiliki tipe tumbuh tegak, tinggi 80-90 cm, umur panen 90-100 hari, bentuk umbi bulat, warna kulit umbi krem, warna daging umbi putih agak krem, mata umbi berlekuk sedang, dan potensi hasil 34 t/ha. Keunggulan varietas ini sangat cocok sebagai kentang sayur dan kripik, tahan penyakit busuk daun, dan beradaptasi baik pada dataran tinggi di atas 1000 m dpl. Varietas ini potensial dikem-bangkan dan dikomersialkan oleh agroindustri benih dan olahan.

Inventor : Eri Sofiari, Kusmana

Balai Penelitian Tanaman SayuranStatus Perlindungan HKI : --

Kentang Varietas Kastanum

8

Bawang Merah PikatanInventor : Sartono Putrasamedja Balai Penelitian Tanaman SayuranStatus Perlindungan HKI :

Bawang Merah Pikatan dapat dipanen pada 55 hari. Potensi hasilnya mencapai 23,3 ton/ha. Umur simpan dapat mencapai 6 bulan. Kehadiran varietas bawang merah berproduksi tinggi ini dapat menjadi alternatif bagi petani untuk memilihnya dan prospektif dikembangkan oleh penangkar benih dan agro industri hortikultura. Bawang ini mempunyai tinggi tanaman 39 cm, bentuk umbi bulat keriput, diameter 3 cm, warna merah, bentuk daun agak pipih dan berkerut, jumlah per rumpun 36, warna daun hijau tua, jumlah anakan per rumpun 8.

9

Inventor : Sartono PutrasamedjaBalai Penelitian Tanaman SayuranStatus Perlindungan HKI : -

Bawang Merah Trisula dapat dipanen pada 55 hari. Potensi hasilnya mencapai 23,21 ton/ha dan umur simpan sampai 5 bulan. Kehadiran varietas bawang merah berproduksi tinggi ini dapat menjadi alternatif bagi petani untuk memilihnya dan prospektif dikembangkan oleh penangkar benih dan agro industri hortikultura. Tanaman ini mempunyai tinggi 40 cm, umbi berbentuk bulat keriput, diameter 2,5 cm, warna merah tua, bunga berbentuk payung, warna putih, daun berbentuk bulat sedikit bergelombang, jumlah daun per rumpun 36, warna hijau tua, jumlah anakan per rumpun 8.

Bawang Merah Varietas Trisula

10

Bawang Merah Varietas Pancasona Inventor : Sartono Putrasamedja

Balai Penelitian Tanaman Sayuran

Status Perlindungan HKI : -

Bawang Merah Pancasona memiliki umur panen 75 hari, potensi hasil mencapai 23,70 ton/ha, dan umur simpan 3 - 4 bulan. Kehadiran varietas bawang merah berproduksi tinggi ini dapat menjadi alternatif bagi petani untuk memilihnya dan prospektif dikembangkan oleh penangkar benih dan agro industri hortikultura. Bawang ini mempunyai tinggi tanaman 41 cm, bentuk umbi bulat, diameter 2,65 cm, warna merah keunguan, bentuk bunga payung, warna putih, jumlah 4 per rumpun, bentuk daun agak bulat, jumlah per rumpun 39, warna daun hijau agak tua, jumlah anakan per rumpun 7.

11

Bawang Merah Varietas Mentes

Bawang Merah Mentes dapat dipanen pada 58 Hari, potensi hasil mencapai 27,58 ton/ha, umur simpan 3 - 4 bulan. Kehadiran varietas bawang merah berproduksi tinggi ini dapat menjadi alternatif bagi petani untuk memilihnya dan prospektif dikembangkan oleh penangkar benih dan agro industri hortikultura. Bawang ini mempunyai tinggi tanaman 42 cm, bentuk umbi bulat, diameter 1-2,27 cm, warna pucat, bentuk bunga payung, warna putih, jumlah 3 per rumpun, bentuk daun bulat, jumlah per rumpun 43, warna daun hijau muda, jumlah anakan per rumpun 12.

Inventor : Sartono Putrasamedja

Balai Penelitian Tanaman SayuranStatus Perlindungan HKI : -

IPR Protection Status : -

12

Buncis Tegak BALITSA 1

Buncis Tegak BALITSA 1 dapat dipanen pertama umur 53-55 hari. Potensi hasil mencapai 19,0 t/ha, kualitas polong baik, tidak menggunakan penegak/lanjaran, beradaptasi baik pada dataran rendah sampai 400 m dpl. Kehadiran varietas ini dapat menjadi alternatif bagi petani untuk memilih benih buncis umur genjah dan produksi tinggi. Prospektif oleh agro industri benih hortikultura.

Inventor : Diny Djuariah

Balai Penelitian Tanaman SayuranStatus Perlindungan HKI : 70/Peng/12/2011

Penciri utama biji hitam kebiruan, bentuk polong bulat, panjang polong 16 cm, warna polong hijau muda, rasa agak manis, bentuk bunga kupu-kupu, warna kelopak bunga hijau ungu, bentuk daun segitiga, panjang daun 12 cm, lebar 6 cm, warna daun hijau tua, diameter batang 0,5 cm, warna batang hijau.

13

Buncis Tegak BALITSA 2 dapat dipanen umur 47 - 48 hari. Potensi hasilnya mencapai 23,8 ton/ha. Kualitas biji baik, beradaptasi baik pada dataran rendah sampai 400 m dpl., tidak menggunakan penegak/lanjaran. Kehadiran varietas ini dapat menjadi alternatif bagi petani untuk memilih benih buncis umur genjah dan produksi tinggi. Prospektif oleh agro industri benih hortikultura. Penciri utama polong muda berserat, bentuk polong bulat, panjang polong 17 cm, warna polong hijau muda, rasa manis, bentuk bunga kupu-kupu, warna kelopak bunga hijau ungu, bentuk daun segitiga, panjang daun 11 cm, lebar 6 cm, warna daun hijau tua, diameter batang 0,5 cm, warna batang hijau.

Buncis Tegak BALITSA 2 Inventor : Diny Djuariah

Balai Penelitian Tanaman SayuranStatus Perlindungan HKI : 71/Peng/12/2011

14

Buncis Tegak BALITSA 3 Inventor : Diny Djuariah

Balai Penelitian Tanaman SayuranStatus Perlindungan HKI : -

Buncis Tegak BALITSA 3 dapat dipanen pertama 47 - 48 hari. Potensi hasilnya mencapai 23,8 ton/ha. Kualitas biji baik, beradaptasi baik pada dataran rendah sampai 400 m dpl., tidak menggunakan penegak/lanjaran Kehadiran varietas ini dapat menjadi alternatif bagi petani untuk memilih benih buncis umur genjah dan produksi tinggi. Prospektif oleh agro industri benih hortikultura. Penciri utama polong muda bergelombang, bentuk polong bulat, panjang polong 15 cm, warna polong hijau muda, rasa agak manis, bentuk bunga kupu-kupu, warna kelopak bunga hijau merah muda, bentuk daun segitiga, panjang daun 12 cm, lebar 7 cm, warna daun hijau muda, diameter batang 0,5 cm, warna batang hijau.

15

Inventor : Yenni Kusandriani

Balai Penelitian Tanaman SayuranStatus Perlindungan HKI: -

Cabe Lingga dapat dipanen umur 88 - 95 HST. Potensi hasilnya mencapai 16,1 ton/ha sekali panen, beradaptasi baik pada dataran medium. Kehadiran varietas ini sebagai alternatif petani dalam memilih benih cabe berumur pendek dengan produktivitas tinggi. Prospektif dikembangkan oleh agro industri benih hortikultura.

Tinggi Tanaman (cm) 67,1

Buah/Fruit• Bentuk• Panjang(cm)• Warnamuda• Warnapanen

Memanjang12,3 HijauMerah

Bunga•JumlahhelaiBunga•Warnatangkai

6Hijau/Green

Daun• Bentuk• Ukuran(cm)• Warna

LanceolateP : 12,7 L : 1,2Hijau

Batang/Stem•Diameter(cm)• Warna

1,4Hijau garis ungu

Cabe Merah Varietas Lingga

16

Cabe Merah Varietas Ciko

Inventor : Yenni Kusandriani

Balai Penelitian Tanaman SayuranStatus Perlindungan HKI : -

Cabe Ciko dapat dipanen umur 81 - 84 HST. Potensi hasil tinggi mencapai 20.5 ton/ha, beradaptasi baik pada dataran medium. Kehadiran varietas ini sebagai alternatif petani dalam memilih benih cabe berumur pendek dengan produktivitas tinggi. Prospektif dikembangkan oleh agro industri benih hortikultura.

Tinggi Tanaman (cm) 65

Buah• Bentuk• Panjang (cm)• Warna muda• Warna panen

Memanjang12,2 HijauMerah

Bunga• Jumlah helai Bunga• Warna tangkai

6Hijau Keunguan

Daun• Bentuk• Ukuran (cm)• Warna

LanceolateP : 15,4 L : 5,4Hijau

Batang• Diameter (cm)• Warna

1,5Hijau garis ungu

17

Inventor : Yenni Kusandriani

Balai Penelitian Tanaman SayuranStatus Perlindungan HKI : -

Cabe Kencana dapat dipanen pada umur 95 HST. Potensi hasilnya tinggi mencapai 18,4 ton/ha, beradaptasi baik pada dataran medium. Kehadiran varietas ini sebagai alternatif petani dalam memilih cabe berumur pendek dengan produktivitas tinggi. Prospektif dikembangkan oleh agro industri benih hortikultura.

Tinggi Tanaman (cm) 115

Buah• Bentuk• Panjang (cm)• Warna muda• Warna panen

Memanjang 13,2 Hijau Merah

Bunga/Flower• Jumlah helai Bunga• Warna tangkai

6Hijau Keunguan

Daun• Bentuk• Ukuran (cm)• Warna

LanceolateP : 11,3 L : 4,5Hijau

Batang/Stem• Diameter (cm)• Warna

1,4Hijau garis ungu

Cabe Merah Varietas Kencana

18

Tomat Varietas Tosca

Inventor : Etti Purwati

Balai Penelitian Tanaman SayuranStatus Perlindungan HKI : -

Tomat Tosca dapat dipanen umur 75 HST. Potensi hasilnya tinggi 40 ton/ha, beradaptasi baik pada dataran rendah - tinggi, tahan simpan lama. Kehadiran varietas ini sebagai alternatif petani dalam memilih tomat berumur pendek dengan produktivitas tinggi. Prospektif dikembangkan oleh agro industri benih hortikultura.

Tinggi Tanaman (cm) 135

Buah• Bentuk• Panjang (cm)• Warna muda• Warna panen

Bulat PipihP : 4,8 D : 5,8Hijau muda polosMerah

Bunga• Bentuk• Warna Kelopak

BintangHijau

Daun• Bentuk• Ukuran (cm)• Warna

LukullusP : 32 L : 28Hijau Muda

Batang• Diameter (cm)• Warna

2,0Hijau

19

Tomat Varietas RUBY Beb 05-08

Inventor : Etti Purwati

Balai Penelitian Tanaman SayuranStatus Perlindungan HKI : -

Tomat Ruby dapat dipanen umur 75 HST. Potensi hasilnya mencapai 40 ton/ha, beradaptasi baik pada dataran - tinggi, dan ketahanan simpan lama. Kehadiran varietas ini sebagai alternatif petani dalam memilih tomat berumur pendek dengan produktivitas tinggi. Prospektif dikembangkan oleh agro industri benih hortikultura.

Tinggi Tanaman (cm) 135

Buah• Bentuk• Panjang (cm)• Warna muda• Warna panen

Bulat hatiP : 4,9 D : 5,8 Hijau muda polosMerah

Bunga• Bentuk • Warna Kelopak

BintangHijau

Daun• Bentuk• Ukuran (cm)• Warna

LukullusP : 32 L : 28Hijau Muda

Batang/Stem• Diameter (cm) • Warna

1,8Hijau

20

Tomat Varietas TOPAZ Beb 04-07

Inventor : Etti Purwati

Balai Penelitian Tanaman SayuranStatus Perlindungan HKI : -

Tomat Topaz dapat dipanen umur 75 HST, potensi hasilnya tinggi 40 ton/ha, beradaptasi baik pada dataran rendah - tinggi, ketahanan simpan lama. Kehadiran varietas ini sebagai alternatif petani dalam memilih tomat berumur pendek dengan produktivitas tinggi. Prospektif dikembangkan oleh agro industri benih hortikultura.

Tinggi Tanaman (cm) 135

Buah• Bentuk/Shape• Panjang (cm)• Warna muda• Warna panen

Bulat HatiP : 4,9 D : 5,8 Hijau mudaMerah

Bunga• Bentuk• Warna Kelopak

BintangHijau

Daun• Bentuk • Ukuran (cm)• Warna

LukullusP : 32 L : 28 Hijau Muda

Batang• Diameter (cm)• Warna

1,8Hijau

21

Anggur Varietas Prabu Bestari

Inventor : Anis Andrini, Emi Budiyati, Sri Widyaningsih (Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Malang, Jawa Timur), Tri Sudaryono (BPTP Jatim)

Status Perlindungan HKI : Pendaftaran Varietas No 29/PPVHP/2008

Varietas anggur Prabu Bestari merupakan anggur introduksi dari Australia yang telah dirakit Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika melalui seleksi. Ukuran buah besar dan berwarna merah menarik, daya hasil tinggi (10-30 kg/panen/pohon), serta kandungan vitamin C mencapai 23,23 mg/100 gr yang merupakan keunggulan spesifik varietas anggur Prabu Bestari. Anggur varietas ini memiliki umur panen mulai120 hari setelah pangkas produksi dengan hasil antara 5-15 ton per hektar, daya simpan buah mencapai 7-14 hari pada suhu kamar dan memiliki kemampuan beradaptasi dengan baik di dataran rendah pada ketinggian 0-300 meter di atas permukaan laut. Umur mulai berbungan 14 hari setelah pangkas produksi, warna kulit buah masak merah gelap, warna daging buah krem agak transparan, rasa daging buah manis, bobot per buah 2,57-9,90 g, kandungan gula 20oBrix, Kandungan vitamin C 23,23 mg/100 g, kandungan asam 1,9%, kadar juice 47,77%, jumlah buah per tandan 44-121 buah.

22

Anggur Varietas Jestro AG 60

Inventor: Anis Andriani dan Emi MudiartiBalai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropik

Status Perlindungan HKI : Pendaftaran Varietas No. 216/PPHVP/2009

Buah Anggur varietas Jestro AG 60 mirip buah anggur Bali namun ukurannya lebih besar, dan rasanya berbeda. jika Anggur ini memiliki rasa manis dengan nilai gula asam mencapai 27 brix sehingga tingkat kemanisannya di atas standar kemanisan anggur yang sebesar 20 brix, potensi hasil mencapai 25 kg/pohon. Keunggulan dari anggur varietas ini memiliki rasa buah manis dan segar serta tanpa biji. Varietas anggur varietas Jestro AG 60 potensial untuk dikembangkan secara komersial oleh pelaku usaha bidang pertanian. Varietas anggur ini cocok untuk dikembangkan pada tanah dengan porositas tinggi dan juga di daerah dataran rendah dengan curah hujan dan kelembaban rendah.

23

Anggur Varietas Jestro AG 86

Anggur varietas Jestro AG 86 mirip dengan anggur Kediri Kuning. Namun anggur ini memiliki keunggulan diantaranya adalah daya adaptasi lebih luas, kemasakan buah dalam tandan lebih merata, ukuran buah lebih besar, dan aroma buah lebih tajam. Anggur ini dapat berproduksi antara 9-16 kg/pohon baik pada musim hujan dan kemarau. Anggur varietas Jestro AG 86 ini cocok sekali bila dikembangkan oleh pelaku industri pertanian karena buah anggur ini cukup diminati publik. Varietas ini juga potensial dikembangankan pada tanah dengan porositas tinggi dan juga di daerah dataran rendah dengan curah hujan dan kelembaban rendah.

Inventor: Anis Andriani dan Emi MudiartiBalai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropik

Status Perlindungan HKI : Pendaftaran Varietas No. 217//PPHVP/2009

24

Jeruk Keprok Variety Batu 55

Inventor : Hardiyanto, dan Arry SupriantoBalai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah SubtropikStatus Perlindungan HKI : Pendaftaran Varietas No. 39/PVHP/2010

Jeruk Keprok Batu 55 memiliki tinggi tanaman rata-rata 2,25 m, berumur 15 tahun, relatif bulat, bentuk tanaman speroid, cabang rapat mengarah ke atas, diameter batang atas rata-rata 8,5 cm, daun berwarna hijau sepanjang tahun dengan tipe daun tunggal dan berbentuk oval, jumlah bunga per tandan 2-6 kuantum dan bentuk bijinya oval. Jeruk keprok ini juga memiliki buah berbentuk oblate, dengan warna kulit kehijauan dan permukaan kulit kulit kasar agak bergelombang. Jumlah buah per tandan 2-5 buah, bobot buah rata-rata 110,62 gram. Produksi hasil jeruk keprok varietas batu 55 mencapai 15 – 25 kg/pohon/tahun. Keunggulan jeruk keprok varietas 55 dapat beradaptasi dengan baik di daerah dengan ketinggian 700 – 1200 m dpl. Varietas potensial ini dikembangkan secara komersial sebagai tanaman pot atau sebagai tanaman dilapangan oleh agro industri tanaman buah. Tanaman ini juga diminati petani dan konsumen karena daging buahnya yang manis, agak masam dan segar.

25

Varietas Unggul Mangga Ken Layung adalah hasil koleksi plasma nutfah mangga Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika yang dirilis tahun 2001. Mangga Ken Layung ini memiliki keunggulan antara lain dari segi produktivitas 76 kg/pohon dengan tampilan bentuk buah relatif seragam/stabil dan permukaan rata, ukuran moderat, serta warna kulit buah cerah yang semburat dari gradasi warna merah, kuning dominan dan hijau, sehingga dari estetika tampilan buah mangga ini sangat menarik. Keunggulan lainnya ialah dari segi cita rasa buahnya manis dan segar yang menjadi nilai lebih tersendiri untuk buah mangga ini sehingga memang layak diberi nama Ken Layung. Tanaman mangga Ken Layung ini dapat tumbuh pada dataran rendah (0-700 m dpl.) dengan tipe iklim D, E, dan F menurut Schmidt & Ferguson dan dengan bulan kering tegas. Kehadiran varietas unggul mangga ini ditujukan untuk memasok varietas mangga merah sesuai preferensi pasar mangga internasional. Varietas mangga ini memiliki potensi nilai komersial yang cukup baik sehingga layak untuk dilisensikan. Bibit Mangga Ken Layung dapat diperoleh di Kebun Percobaan Cukurgondang, Jawa Timur.

Mangga Varietas Ken Layung

Inventor : Sudarmadi P., Rebin, Saiful Hosni. A.R. Effendy.Balai Penelitian Tanaman Buah TropikaStatus Perlindungan HKI : Pendaftaran Varietas No. 30/PPVHP/2008

26

Varietas Unggul Mangga Marifta 01 adalah hasil mutasi buatan pada klon Irwin koleksi plasma nutfah mangga Balai Penelitian Buah Tropika yang dirilis tahun 2001. Produktivitas varietas mangga ini 89,4 kg/pohon dengan ukuran buah moderat dan berbobot relatif seragam dengan rata-rata 319 gram/buah dengan kisaran 75 gram. Mangga Marifta-01 ini memiliki bentuk buah oval dengan permukaan yang rata dan seragam antar buah, memiliki warna kulit buah yang cerah dari gradasi warna merah delima dominan, kuning dan hijau serta memiliki daya adaptasi yang luas. Seperti halnya Mangga Ken Layung, tanaman Mangga Marifta-01 ini dapat tumbuh pada dataran rendah (0-700 m dpl.) dengan tipe iklim D, E, dan F menurut Schmidt & Ferguson dan dengan bulan kering tegas. Tampilan buah Mangga Marifta 01 ini cukup atraktif sehingga berpotensi memenuhi kualitas ekspor. Oleh karena itu layak untuk dilisensikan dengan pengusaha yang berorientasi ekspor. Kebutuhan benih varietas ini sudah bisa dipenuhi oleh Kebun Percobaan Cukurgondang, Jawa Timur.

Mangga Varietas Marifta-01Inventor : Sudarmadi P., Rebin, Saiful Hosni. A.R. Effendy.

Balai Penelitian Tanaman Buah TropikaStatus Perlindungan HKI : Pendaftaran Varietas No. 31/PPVHP/2008

27

Mangga Varietas Keraton-119Inventor : Sudarmadi P., Rebin, Saiful Hosni. A.R. Effendy.

Balai Penelitian Tanaman Buah TropikaStatus Perlindungan HKI : Pendaftaran Varietas No. 32/PPVHP/2008

Varietas Unggul Mangga Keraton-119 adalah hasil koleksi plasma nutfah mangga Balai Penelitian Buah Tropika (Balitbu) yang dirilis tahun 2001. Varietas mangga ini memiliki keunggulan batang bawah yang mempunyai nisbah xylem/phloem >1. Batang bawah mempunyai efek “cebol” terhadap batang atas varietas Marifta-01, Gayam-315, Manggasari -243, dan Dugur-141. Seperti halnya mangga Ken Layung dan Marifta-01, tanaman mangga Keraton-119 ini dapat tumbuh pada dataran rendah (0-700 m dpl.) dengan tipe iklim D, E, dan F menurut Schmidt & Ferguson dan dengan bulan kering tegas. Varietas mangga Keraton-119 memiliki daya adaptasi yang luas. Manfaat teknologi varietas unggul mangga Kraton 119 ialah untuk mendukung penerapan konsep kerapatan tanam yang tinggi atau High Density Planting (HDP). Varietas mangga ini memiliki potensi nilai komersial yang cukup baik sehingga layak untuk dilisensikan. Bibit varietas ini sudah bisa diperoleh di Kebun Percobaan Cukurgondang, Jawa Timur.

28

Penampilan buah mangga varietas Garifta Merah sangat menarik dengan warna kulit kemerahaannya. Produksi buah rata-rata mencapai 62 kg/pohon/tahun. Warna daging buah kuning kemerahan, bentuk buah jorong dengan panjang 14 – 16.5 cm, permukaan kulit buah halus, tekstur daging agak lunak berserat halus. Rasa buahnya manis segar dan aromanya harum kuat. Berat per buah adalah sekitar 220 – 320 g. Keunggulan mangga varietas ini dapat beradaptasi baik pada dataran rendah di ketinggian 1 – 400 m dpl. Buah memiliki kandungan air 83,1 – 86%, kandungan vitamin C 45,5 mg/100 g, kandungan gula 15,5 o brix, kadar asam 0,21%. Varietas ini potensial dikembangkan secara komersial oleh agro industri buah-buahan, karena warna yang sangat eksotik, dan rasa buahnya manis menyegarkan.

Mangga Varietas Garifta MerahInventor : Rebin, Lukitariati S., Nur Hadi, Mizu I., Endriyanto, Samad, Ucu R.

Balai Penelitian Tanaman Buah TropikaStatus Perlindungan HKI : Pendaftaran Varietas No. 13/PVHP/2010

29

Mangga Varietas Garifta KuningInventor : Rebin, Lukitariati S., Nur Hadi, Mizu I., Endriyanto, Samad, Ucu R. Balai Penelitian Tanaman Buah TropikaStatus Perlindungan HKI : Pendaftaran Varietas No. 14/PVHP/2010

Mangga varietas Garifta Kuning sangat menarik dengan warna kulit kuning keemasan. Produksi rata-rata mencapai 77 kg/pohon/tahun. Mangga varietas ini memiliki buah berbentuk jorong dengan berat per buah 320 – 400 g. Tekstur dagingnya agak lunak berserat kasar, rasa dan aromanya harum kuat, jumlah buah pertandan 1 – 5 buah. Waktu berbunga pada bulan Juni – Juli dan waktu panen terjadi pada bulan Oktober – Nopember. Keunggulan mangga varietas ini diantaranya mempunyai daya simpan pada suhu kamar sekitar 6 – 10 hari setelah petik, rasanya manis dan harum. Mangga ini tumbuh dengan baik pada dataran rendah dengan ketinggian 1 – 300 m dpl. Varietas ini potensial dikembangkan secara komersial oleh pelaku agro industri buah-buah, baik konsumsi dalam negeri dan ekspor, karena warnanya yang menawan serta rasanya harum segar.

30

Produksi mangga varietas Garifta Gading rata-rata 64,42 kg/pohon/tahun. Mangga varietas ini memiliki buah yang berbentuk bulat dengan berat per buah 190 – 230 g. Tekstur dagingnya agak lunak berserat kasar, rasanya manis, aromanya harum kuat, jumlah buah 1 – 4 buah/tandan. Waktu berbunga terjadi pada Juli – Agustus dan waktu panen pada Nopember – Desember. Keunggulan varietas mangga ini diantaranya daya simpannya pada suhu kamar selama 7 – 10 hari setelah panen, rasanya manis dan aromanya harum, bentuk dan warna buah menawan. Mangga varietas garifta gading tumbuh dengan baik pada dataran rendah dengan ketinggian 1 – 300 m dpl. Varietas ini potensial dikembangkan secara komersial oleh pelaku agro industri buah-buah, baik konsumsi dalam negeri dan ekspor, karena warnanya yang menawan serta rasanya harum segar.

Mangga Varietas Garifta Gading

Inventor : Rebin, Lukitariati S., Nur Hadi, Mizu I., Endriyanto, Samad, Ucu R. Balai Penelitian Tanaman Buah TropikaStatus Perlindungan HKI : Pendaftaran Varietas No. 15/PVHP/2010

31

Varietas Unggul Pepaya Hibrida Carindo adalah varietas hibrida hasil persilangan koleksi plasma nutfah pepaya Balitbu yang dirilis tahun 2005. Varietas pepaya hibrida ini memiliki bentuk buah yang unik karena menyerupai bentuk burung. Adapun keunggulan varietas pepaya ini ialah memiliki cita rasa yang manis, tingkat keseragaman bentuk buah yang stabil dan fase istirahat (log phase) yang singkat yaitu antara 3 – 5 buah. Pepaya Hibrida Carindo mampu beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai medium dengan ketinggian 0-700 m dpl, dengan tipe iklim A, B dan C menurut Schmidt & Ferguson. Varietas ini layak komersial melalui lisensi dengan pihak swasta. Kebutuhan akan benih varietas ini bisa dipenuhi di Kebun Percobaan Cukurgondang, Jawa Timur.

Pepaya Varietas Hibrida CarindoInventor : Sudarmadi P., Saiful Hosni, Sunyoto, Makhful, Dedy Djatmiadi, Hamidi.Balai Penelitian Tanaman Buah TropikaStatus Perlindungan HKI : Pendaftaran Varietas No. 33/PPVHP/2008

32

Pepaya Varietas Carmina

Inventor : Sunyoto, dan Tri BudiyantiBalai Penelitian Tanaman Buah TropikaStatus Perlindungan HKI : 127/PVHP/2010

Pepaya Carmina tergolong genjah dengan umur panen pertama sekitar 1 tahun setelah tanam. Jumlah buah tergolong lebat sekitar 45 – 60 buah satu musim. Ukuran buah pepaya kecil, cocok untuk satu orang (one man one fruit). Bobot buah ini 500 - 1500 g, panjang 17 - 24 cm, lingkar 25 - 40 cm, ketebalan 2,0 - 4,2 cm, aromanya harum, tekstur daging buah masak adalah sedang, kekerasan kulit buah masak 0,7 sampai 0,8 kg/cm². Kehadiran varietas ini sebagai alternatif konsumen untuk mengkonsumsi buah pepaya ukuran sekali makan dan prospektif dikembangkan oleh industri benih hortikultura.

33

Pepaya Varietas Carmida

Pepaya Carmida memiliki populasi 1200-1500 tanaman/ha, hasil 40-60 buah per pohon permusim. Panen buah pertama umur 7 bulan, panjang buah 17-24 cm, lingkar 25-40 cm, bentuk buah elongate. Produktivitas pepaya ini tinggi mencapai 60-75 t/ha. Ukuran buah ideal untuk dikonsumsi satu orang sekali makan (one man one fruit). warna sangat menarik yaitu merah menyala. Buah pepaya ini mengandung vitamin C 75-80 mg/100g, serta memiliki aroma yang harum. Kehadiran varietas Pepaya ini sebagai alternatif konsumen untuk mengkonsumsi pepaya sekali makan dan potensial dikembangkan oleh industri benih hortikultura.

Inventors : Sunyoto, Tri Budiyanti, dan Noflindawati. Balai Penelitian Tanaman Buah TropikaStatus Perlindungan HKI : 125/PVHP/2010

34

Inventors : Sunyoto, dan Tri Budiyanti

Balai Penelitian Tanaman Buah TropikaStatus Perlindungan HKI : 128/PVHP/2010

Pepaya Varietas Solinda

Pepaya Solinda populasinya 1200-1500 tanaman/ha. Warna daging buah kuning cerah, panjang 20-28 cm, lingkar 22-33 cm, ketebalan daging 1,3-3,5 cm, dan bobot 500 -1.050 gram. Penampang melintang bagian dalam buah berbentuk bintang bersudut lima. Produktivitas pepaya ini mencapai 66-88 buah/pohon. Tekstur daging buah saat masak agak kenyal, memiliki aroma yang harum. Kehadiran varietas Pepaya ini sebagai alternatif konsumen untuk mengkonsumsi pepaya sekali makan dan potensial dikembangkan oleh industri benih hortikultura.

35

Melon Hibrida Varietas KanayaInventor : Sudarmadi P., Saiful Hosni, Sunyoto, Makhful, Dedy Djatmiadi, Hamidi.

Balai Penelitian Tanaman Buah TropikaStatus Perlindungan HKI : Pendaftaran Varietas No. 34/PPVHP/2008

Melon hibrida varietas Kanaya adalah varietas hibrida Balitbu yang dirilis tahun 2004. Varietas melon hibrida ini memiliki bentuk bulat dan berwarna orange. Adapun keunggulannya adalah memiliki bobot buah 1,5-1,8 kg/buah, ketebalan jala kulit buah 91-93%, bentuk jala segitiga dan segilima teratur, ketebalan daging 1,5 cm, rasa daging manis (17oBrix) dan renyah, beraroma kuat dan memiliki daya simpan selama 18-20 hari setelah panen. Melon hibrida varietas Kanaya mampu beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai medium dengan ketinggian 0-700 m dpl. Varietas ini siap ditawarkan kepada pihak ketiga.

36

Melon Hibrida Varietas GaluhInventor : Sudarmadi P., Saiful Hosni, Sunyoto, Makhful, Dedy Djatmiadi, Hamidi.

Balai Penelitian Tanaman Buah TropikaStatus Perlindungan HKI : Pendaftaran Varietas No. 35/PPVHP/2008

Melon Hibrida varietas Galuh telah dirilis pada tahun 2004 memiliki keunggulan dari segi bobot buah yaitu berbobot 2-2,5 kg/buah, memiliki jala kulit setebal 93-94%, jala garis segitiga dan segilima rapat, bentuk buah oval, tebal daging 5,2 cm, memiliki aroma kuat, cita rasa buah yang manis yaitu sebesar 17,5oBrix dan memiliki daya simpan sampai 17-20 hari setelah panen. Melon Hibrida varietas Galuh ini dapat tumbuh di dataran rendah sampai medium dengan ketinggian 0-700 m dpl. Varietas melon ini layak untuk dikomersialkan melalui kerjasama dengan pihak ketiga.

37

Melon Hibrida Varietas GaluhInventor : Sudarmadi P., Saiful Hosni, Sunyoto, Makful, Dedi Djatmiadi, SahlanBalai Penelitian Tanaman Buah TropikaStatus Perlindungan HKI : Pendaftaran Varietas No. 37/PPVHP/2008

Melon hibrida varietas Indorif telah dirilis pada tahun 2004. Varietas melon ini berbentuk oval dan berwarna putih-hijau dengan keunggulan bobot buah 1,6-2kg/buah, jala kulit cantik dengan ketebalan sedang (88-90%), jala berbentuk lurus membujur dan melintang saling memotong, tebal daging 4,3 cm dengan tekstur daging lunak, aroma buah sangat kuat, citarasa buah manis (16,5oBrix), warna daging putih hijau, serta daya simpan selama 14-16 hari setelah panen. Jala Melon berbentuk lurus membujur dan melintang saling memotong. Melon hibrida varietas Indorif ini dapat tumbuh di dataran rendah sampai medium dengan ketinggian 0-700 m dpl.

38

Inventor : Makful, Sunyoto, Kuswandi, Hendri, Sahlan, Yeni Meldia

Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika

Status Perlindungan HKI : -

Keunggulan Melon MB 1 tergolong cukup cepat dipanen 55 - 60 hari setelah tanam atau 30 - 35 setelah persarian, berat buah ideal 1,8 - 2 kg, prosentase jala 90%, daging buah berwarna putih kehijauan, tekstur renyah, aroma sedang, berbentuk bulat lonjong. Kehadiran Melon hibrida ini sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk alternatif memilih buah nasional. Varietas Melon ini prospektif dikembangkan oleh industri benih hortikultura.

Melon Hibrida Varietas MB-1

39

Melon Hibrida Varietas

Inventor : Makful, Sunyoto, Kuswandi, Hendri, Sahlan, Yeni Meldia

Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika

Status Perlindungan HKI : -

Keunggulan Melon MB 2 memiliki umur panen cukup cepat 55 - 60 hari setelah tanam atau 30 - 35 setelah persarian, bobot 1,6 - 1,8 kg, prosentase jala 90%, daging buahnya berwarna oranye, aroma kuat, tekstur renyah, bentuk ulat dan memiliki TSS 15˚ Brix. Kehadiran Melon hibrida ini sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk alternatif memilih buah nasional. Varietas Melon ini prospektif dikembangkan oleh industri benih hortikultura.

40

Semangka Hibrida Varietas BT-1

Inventor : Ir. Sunyoto, Makful SP. MP, Kuswandi, Hendri, Sahlan, Yeni MeldiaBalai Penelitian Tanaman Buah TropikaStatus Perlindungan HKI : -

Keunggulan Semangka BT 1 cukup cepat dipanen 80 - 85 hari setelah tanam atau 35 - 40 setelah persarian. Bobot buah 7 - 8 kg perbuah, kulit tipis kurang 1 cm, warna daging merah, tekstur buah renyah. Kehadiran Semangka hibrida ini sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk alternatif memilih buah nasional. Varietas Semangka Hibrida ini prospektif dikembangkan oleh industri benih hortikultura.

41

Semangka Hibrida Varietas BT-2

Inventor : Ir. Sunyoto, Makful SP. MP, Kuswandi, Hendri, Sahlan, Yeni Meldia

Balai Penelitian Tanaman Buah TropikaStatus Perlindungan HKI : -

Keunggulan Semangka BT 2 waktu panen cukup cepat 75 - 80 hari atau 30 - 35 hari setelah persarian. Bobot buah 6,5 - 7 kg, kulitnya tipis kurang 1 cm, warna daging buah kuning, tekstur buah renyah. Kehadiran Semangka hibrida ini sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk alternatif memilih buah nasional. Varietas Semangka Hibrida ini prospektif dikembangkan oleh industri benih hortikultura.

42

Inventor: Budi Marwoto, Lia Sanjaya, Kusumah EffendieBalai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI : PVT No. 00010/PPVT/S/2008

Krisan VarietasPuspita Kencana

Bunga krisan potong varietas Puspita Kencana merupakan kultivar hasil program hibridisasi di Balai Penelitian Tanaman Hias sejak tahun 2000. Setelah melewati pengujian adaptibilitas dan produktivitas pada tahun 2001 dan uji preferensi konsumen tahun 2002, kultivar ini dilepas sebagai varietas baru pada tahun 2003. Dibandingkan dengan tetuanya varietas. Town Talk, varietas Puspita Kencana mempunyai petal bunga berwarna kuning yang tajam dengan ukuran bunga yang lebih besar. Selain itu, varietas Puspita Kencana juga berkarakter berbunga cepat (respon time pendek) dan imun terhadap penyakit karat (Puccinia horiana Henn.) yang merupakan penyakit yang umum dijumpai di pertanaman krisan di Indonesia. Umur tanaman 102-110 hari, tinggi tanaman 81 cm, diameter bunga pita 5,82 cm, diameter bunga tabung 1,36 cm, warna bunga pita kuning, warna bunga tabung kuning hijau, bentuk bunga tunggal spray, diameter batang 0,60 cm, inisiasi bunga 82 hari setelah penyinaran buatan dihentikan.

43

Inventor: Budi Marwoto, Lia Sanjaya, Kusumah Effendie

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI : PVT No. 00011/PPVT/S/2008

Bunga Krisan potong varietas Puspita Nusantara merupakan kultivar hasil program hibridisasi di Balithi sejak tahun 2000. selanjutnya dilakukan uji adaptasi pada tahun 2001 dan uji preferensi konsumen pada tahun 2002. Kultivar ini dilepas sebagai varietas baru pada tahun 2003. Pada tahun 2004 hingga 2005, dilakukan uji preferensi oleh PT. AIBN. Hasilnya menunjukkan bahwa varietas ini diminati oleh konsumen. Selain dari warna petal kuning yang lembut, varietas Puspita Nusantara juga berkarakter berbunga cepat (respon time pendek) dan imun terhadap penyakit karat (Puccinia horiana Henn.) serta toleran terhadap serangan CSVd (Chrysanthemum Stunt Viroid) yang umum dijumpai pada pertanaman krisan di Indonesia.

Krisan Varietas Puspita Nusantara

Umur tanaman 104-109 hari, tinggi tanaman 84 cm, diameter bunga pita 5,8 cm, diameter bunga tabung 1,60 cm, warna bunga pita kuning, warna bunga tabung kuning hijau, bentuk bunga tunggal spray, diameter batang 0, 60 cm, inisiasi bunga 33 hari setelah penyinaran buatan dihentikan.

44

Inventor : Kurnia Yuniarto, Yadi Supriyadi, Rika Meilasari, Budi Mar-woto, Riswan Aang Solihin, dan Agus Sudiana

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI : 95/PVHP/2010

Krisan Mustika Kaniya merupakan tipe bunga standar sebagai bunga potong dan pot. Petal bunga berwarna ungu muda, jumlah kuntum bunga banyak, kemekaran seragam, vase life panjang. Berakar serabut, inisiasi perakaran stek cepat dengan respon time terhadap pembungaan 80 – 82 hari setelah lampu dimatikan. Keunggulan krisan ini adalah ukuran bunga besar, warnanya unik, pembungaan serentak, mudah diperbanyak dengan stek, beradaptasi baik pada 700 – 1.200 m dpl. Penggunaan varietas Mustika Kaniya sebagai bunga potong sekaligus bunga pot sangat prospektif dikembangkan secara massal oleh agro industri bunga nasional.

Krisan Varietas Mustika Kaniya

45

Krisan Varietas Swarna Kencana

Inventor : Kurnia Yuniarto, Yadi Supriyadi, Rika Meilasari, dan Agus Sudiana

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI : 92/PVHP/2010

Krisan Swarna Kencana merupakan bunga potong tipe spray berpetal ganda dengan vase life lama. Tinggi tanaman 122 cm, petal bunga berwarna kuning oranye kuat dan warna bunga tabung kontras hijau cerah. Berbatang kokoh dengan susunan daun berseling, berakar serabut, inisiasi perakaran stek cepat dengan respon bunga time 65-67 hari setelah lampu dimatikan. Keunggulan varietas ini jumlah bunga banyak, pembungaan serentak, mudah diperbanyak dengan stek cepat, tahan penyakit karat Puccinia horiana, beradaptasi baik pada 700 - 1.200 m dpl. Respon time, perakaran stek pendek, umur panen cepat, sehingga prospektif dikembangkan secara komersial khususnya untuk industri benih dan bunga potong.

46

Krisan Varietas Tirta Ayuni Inventor : Kurnia Yuniarto, Yadi Supriyadi, Rika Meilasari, dan Riswan Aang Solihin

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI : 99/PVHP/2010

Krisan Tirta Ayuni merupakan varietas bunga potong tipe spray, petal ganda dengan vase life panjang. Berbatang kokoh, susunan daun berseling, dan berakar serabut. Inisiasi perakaran stek cepat dan respon time 65-67 hari setelah lampu dimatikan. Keunggulannya adalah jumlah kuntum banyak, seragam dalam pembungaan, sangat cocok dipadukan dengan warna bunga lain dalam suatu rangkaian, beradaptasi baik pada 700 - 1.200 m dpl. Respon time, masa perakaran stek dan umur produksi yang pendek menjadi daya tarik untuk komersial. Varietas ini prospektif dikembangkan secara massal oleh agro industri bunga nasional.

47

Krisan Wastu Kania merupakan bunga potong tipe spray berbentuk dekoratif. Petal bunga berwarna putih bersih, berbatang kokoh dengan susunan daun berseling, berakar serabut, dengan respon time 63-69 hari setelah lampu dimatikan. Jumlah kuntum bunga dan kemekaran seragam, masa perakaran stek cepat dan tahan terhadap penyakit utama yaitu karat Puccinia horiana, beradaptasi baik pada 700 – 1.200 m dpl. Respon time, masa perakaran stek pendek, tahan penyakit karat, dan umur produksi yang pendek menjadi daya tarik untuk komersial. Varietas ini sangat prospektif dikembangkan oleh agro industri bunga nasional.

Krisan Varietas Wastu Kaniya Inventor : Kurnia Yuniarto, Yadi Supriyadi, Rika Meilasari, dan Riswan Aang Solihin

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI : 89/PVHP/2010

48

Anyelir Alifia bertipe bunga ganda dengan 2 warna dan tekstur agak rata. Batang kokoh dan tidak bertunas lateral pada pertumbuhan apikal dominan aktif. Daun berbentuk meruncing berlapiskan lilin yang tebal dan tersusun saling berhadapan. Produksi bunga 10-15 tangkai/tahun dengan ketahanan kesegaran lama. Ukuran bunga besar, umur genjah, dan agak tahan terhadap penyakit layu Fusarium. Perbanyakan sangat mudah dengan stek, pertumbuhan akar cepat. Dapat dibudidayakan di daerah berketinggian 700 – 1.500 m di atas permukaan laut. Kehadiran varietas ini dapat menjadi alternatif petani bunga potong dan sangat prospektif dikembangkan secara massal oleh agro industri hortikultura nasional.

Inventor : Minangsari Dewanti, Budi Marwoto, Yadi Supriyadi, Nur Qomariah Hayati, Rika Mei-lasari, Ahmad Hidayat, dan Wisnu Aji Wibawa

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI : 109/PVHP/2010

Anyelir Varietas Alifia

49

Anyelir Varietas Sitari

Inventor : Minangsari Dewanti, Budi Marwoto, Yadi Supriyadi, Nur Qoma-riah Hayati, Ahmad Hidayat, M. Wahyu Hidayat, dan Yana Mulyana

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI : 110/PVHP/2010

Anyelir Sitari bertipe bunga standar, berbunga ganda mempunyai 2 warna, berbatang kokoh dan tidak mempunyai tunas lateral pada pertumbuhan apikal dominan aktif. Daun berbentuk meruncing berlapisan lilin tebal dan tersusun saling berhadapan. Produksi bunga 10-15 tangkai/batang/tahun, ketahanan kesegaran lama, berumur genjah, produksinya dengan setek, dan perakaran cepat. Agak tahan penyakit layu Fusarium dan beradaptasi baik pada ketinggian 700 – 1.200 m dpl. Kehadiran varietas ini dapat menjadi alternatif petani bunga potong dan sangat prospektif dikembangkan secara massal oleh agro industri hortikultura nasional.

50

Inventor : Dedeh Siti Badriah, Toto Sutater, I. Djatnika, Risna Sri Rahayu, dan Erlina Setiawati

Balai Penelitian Tanaman Hias

Status Perlindungan HKI : 120/PVHP/2010

Gladiol Varietas Riska

Gladiol Riska mempunyai susunan bunga simetris. Mahkota bunga atas berwarna ungu bergaris putih dengan tepi oranye, mahkota bawah berwarna kuning kehijauan dengan tepi oranye, panjang tangkai 129 cm dan ukuran bunganya besar. Produksi bunga mencapai14 kuntum/tangkai, umur berbunga 45 hari, umur panen 70 hari, lama kesegaran bunga 15 hari. Tahan penyakit layu Fusarium dan beradaptasi baik pada ketinggian 600-1.400 m dpl. Kehadiran varietas ini dapat menjadi alternatif petani bunga potong dan sangat prospektif dikembangkan secara massal oleh agro industri hortikultura nasional.

51

Gladiol Annisa mempunyai susunan bunga simetris, warna mahkota bunga atas oranye bergaris putih dan tepi oranye, serta warna mahkota bawah kuning kehijauan dan tepi oranye. Bunga mekar saling bersentuhan dengan tipe bunga dekoratif dan tangkai bunga panjang dan ukuran bunga besar. Jumlah bunga 13 kuntum per tangkai, umur berbunga 45 hari, umur panen 70 hari, ketahanan bunga 15 hari. Tahan penyakit layu Fusarium dan beradaptasi baik pada ketinggian 600-1.400 m dpl. Keunikan warna dan ukuran bunga, panjang tangkai dan umur genjah menjadi daya tarik bagi pengembangan varietas skala komersial. Kehadiran varietas ini dapat menjadi alternatif petani bunga potong dan sangat prospektif dikembangkan secara massal oleh agro industri hortikultura nasional.

Gladiol Varietas Annisa

Inventor : Dedeh Siti Badriah, Toto Sutater, I. Djatnika, Risna Sri Rahayu, dan Erlina Setiawati

Balai Penelitian Tanaman Hias

Status Perlindungan HKI : 121/PVHP/2010

52

Lili varietas Deloren bersifat perennial, tinggi tanaman 50-70 cm, lebar bunga mekar 12,0 – 13,5 cm; warna bunga oranye, aroma bunga tidak wangi, produksi bunga 5-6 tangkai/tahun, jumlah anakan 4-6/tanaman, umur mulai berbunga 3 bulan, dan vaselife bunga 7 hari. Keunggulan varietas ini dapat beradaptasi baik di dataran rendah sampai tinggi dengan altitude 300-1200 m dpl dan dapat dibudidayakan dalam rumah lindung dengan pencahayaan 70-80%. Varietas ini potensial dikembangkan dan memiliki nilai komersial cukup tinggi sebagai bunga potong oleh agroindustri bunga.

Inventor: Budi Marwoto, Lia Sanjaya,Minangsari Dewanti, dan Wisnu Aji Wibawa

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI : Pendaftaran Varietas No. 6/PVHP/2009

Lily Varietas Deloren

53

Inventor : Budi Marwoto, Lia Sanjaya, Rika Meilasari, dan Eka Fibriyanti

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI :

Pendaftaran Varietas No. 7/PVHP/2009

Lili varietas Candilongi bersifat perennial, tinggi tanaman 60-85 cm, lebar bunga mekar 10-12 cm, warna bunga putih, aroma bunga wangi, produksi bunga 5-6 tangkai/tahun, jumlah anakan 4-6/tanaman, umur mulai berbunga 3-4 bulan, dan vaselife bunga 7 hari. Keunggulan varietas ini memiliki aroma bunga wangi, beradaptasi baik di dataran rendah sampai tinggi dengan altitude 300-1200 m dpl dan dapat dibudidayakan pada lahan terbuka. Varietas ini potensial dikembangkan secara komersial sebagai bunga potong oleh agroindustri bunga.

Lili Varietas Candilongi

54

Lili Varietas Delina

Inventor: Budi Marwoto, Lia Sanjaya Yusdar Hilman dan Fitri R.

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI : Pendaftaran Varietas No. 8/PVHP/2009

Lili Varietas Delina termasuk tanaman yang memiliki tipe tumbuh perennial, tinggi tanaman 80 – 120 cm, umur berbunga 3 bulan. Lili ini memiliki tandan bunga corymbose, panjang kuncup bunga 9 – 11 cm, warna bunga kuning tua, orientasi bunga tegak dan mengarah ke atas, aroma bunga agak wangi, jumlah bunga 5 – 7 kuntum/tangkai, lama kesegaran bunga 8 hari. Lili varietas Delina beradaptasi baik pada ketinggian 300 – 1200 m dpl dan dapat dibudidaya di lahan terbuka dengan pencahayaan 70 – 100%. Varietas ini potensial dikembangkan secara komersial oleh agroindustri tanaman hias atau industri rumahan.

55

Lili Varietas Formolongi

Inventor: Budi Marwoto, Lia Sanjaya, Margono M.T., dan Kurniawan B.

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI :

Pendaftaran Varietas No. 9/PVHP/2009

Lili Varietas Fomolongi termasuk tanaman yang memiliki tipe tumbuh perennial, tinggi tanaman 80 – 125 cm, umur berbunga 4 - 6 bulan. Lili varietas fomolongi memiliki tandan bunga racemose, warna bunga putih, panjang kuncup bunga 14 – 16 cm, orientasi bunga horizontal dan mengarah ke samping, aroma bunga wangi, jumlah bunga 5 – 15 kuntum/tangkai, periode kesegaran bunga 6 hari. Produksi tangkai bunga/tahun Lili varietas fomolongi adalah 7 – 8 tangkai. Lili varietas Fomolongi beradaptasi baik pada ketinggian 100 – 1200 m dpl dan dapat dibudidaya di lahan terbuka dengan pencahayaan 70 – 100%. Varietas ini potensial dikembangkan secara komersial oleh agro-industri tanaman hias atau industri rumahan.

56

Anggrek Spathoglottis Varietas Puspa Enay

Inventor: Suskandari Kartikaningrum,Laily Qodriah, Sri Rianawati, Suryanah, dan

Suparmin.

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI :

Pendaftaran Varietas No. 10/PVHP/2009

Anggrek spathoglottis varietas Puspa Enay bersifat monopodial, corak bunga polos, lebar bunga mekar 6,4 cm, diameter bunga 5,3 cm, panjang tangkai 24 cm, diameter tangkai 0,35 cm, bunga menghadap dua arah, jumlah bunga mekar 4-5 kuntum/tangkai, hasil bunga 15-25 kuntum/rumpun/tahun, dan ketahanan mekar kuntum 29 hari. Keunggulan varietas ini beradaptasi baik di dataran tinggi dengan ketinggian 700 - 1100 m dpl dan dapat dibudidayakan pada lahan terbuka. Ketahanan mekar kuntum 29 hari. Varietas ini potensial dikembangkan secara komersial sebagai tanaman pot atau tanaman hias taman oleh agroindustri florikultura.

57

Jenis anggrek ini bersifat sympodial (tumbuh secara berumpun), bentuk bunga bintang, corak polos, panjang bunga 6,2 cm dan lebar 6 cm, diameter bunga 6,0 – 6,5 cm, panjang tangkai 50 – 115 cm, diameter tangkai 0,4 – 0,6 cm, bunga menghadap ke segala arah, jumlah bunga mekar 4-5 kuntum/tangkai, dan hasil bunga 14-21 kuntum/rumpun/tahun. Keunggulan varietas anggrek ini beradaptasi baik pada dataran rendah sampai tinggi dengan ketinggian 50 -1100 m dpl. Intensitas warna merah berubah-ubah sesuai lingkungan. Bunga menghadap ke segala arah. Varietas ini potensial dikembangkan dan dikomersialkan sebagai tanaman pot atau tanaman hias taman oleh agroindustri florikultura.

Anggrek Spathoglottis Varietas Ani Bambang

Yudhoyono

Inventor: Suskandari Kartikaningrum, Yoyo Sulyo, Laily Qodriah, dan Suparmin

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI :

58

Anggrek Spathoglottis Varietas Sutera Ungu

Inventor: Suskandari Kartikaningrum, Nur Qomariah H., Sri RianawatiIstianah P. Siregar, Suparmin

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI : Pendaftaran Varietas No. 12/PPVT/S/2008

Anggrek varietas Sutera Ungu merupakan hasil persilangan antara Spathoglottis Plicata dan Spathoglottis unguiculata. Anggrek ini memiliki bunga berbentuk bintang dengan panjang bunga 4,0 – 4,5 cm, sepal dorsal bulat telur berwarna ungu (purple groups N78A), sepal lateral bulat telur, petal bulat telur berwarna ungu, tipe callus/bibir sederhana berukuran panjang 1,1 – 1,5 cm dan lebar 1,2 – 1,5 cm serta berwarna ungu. Bunga menghadap segala arah, corak bunga polos, panjang tangkai 48 – 76 cm, diameter tangkai 0,3 – 0,8 cm. Jumlah bunga mekar 7 – 11 kuntum/tangkai, lama kesegaran bunga 5 hari di lapang. Produksi bunga mencapai 12 tangkai/rumpun/tahun. Anggrek varietas sutera ungu beradaptasi baik pada ketinggian 50 – 1100 m dpl. Anggrek ini merupakan tanaman pot atau tanaman taman. Varietas ini potensial dikembangkan secara komersial oleh agro industri tanaman hias atau industri rumahan.

59

Anggrek Spathoglottis Varietas Koneng Layung

Anggrek Varietas Koneng Layung merupakan hasil persilangan antara Spathoglottis aurea dengan Spathoglottis plicata dan termasuk tanaman berumpun. Anggrek ini memiliki bunga berbentuk bintang, panjang bunga 6,0 – 7,0 cm dan lebar 6,5 – 7,5 cm, sepal dorsal jorong (eliptic) berwarna kuning, sepal lateral jorong, petal jorong berwarna kuning, tipe callus/bibir sederhana berukuran panjang 2,0 – 2,2 cm dan lebar 1 - 1,2 cm serta berwarna ungu. Bunga menghadap segala arah, mekarnya datar, corak bunga semburat merah pada bagian tepi, panjang tangkai 55 – 111 cm, jumlah mekar 4 – 10 kuntum/tangkai, lama kesegaran 3 hari di lapang. Produksi bunga mencapai 15 - 20 tangkai/rumpun/tahun. Anggrek ini mampu beradaptasi baik pada ketinggian 50 – 1000 dpl, merupakan tanaman taman, intensitas warna merah berubah-rubah sesuai lingkungan. Varietas ini potensial dikembangkan secara komersial sebagai tanaman pot atau bunga potong oleh agroindustri tanaman hias atau industri rumahan.

Inventor: Suskandari Kartikaningrum, Nur Qomariah, H. Sri R.Istianah P. Siregar, dan Suparmin

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI : Pendaftaran Varietas No. 13/PVHP/2009

60

Anggrek Varietas Kartika termasuk tanaman berumpun dan dapat ditanam dalam pot. Anggrek ini memiliki bunga berbentuk bintang dengan panjang bunga 5,0 – 6,2 cm dan lebar 5,1 – 6,5 cm, sepal dorsal bulat telur berwarna ungu (purple groups 71A), sepal lateral bulat telur, bentuk petal bulat telur berwarna ungu, tipe callus/bibir sederhana berukuran panjang 1,2 – 1,6 cm dan lebar 1,2 cm serta berwarna ungu. Bunga menghadap segala arah, corak bunga polos, panjang tangkai bunga 32 – 45 cm. Jumlah bunga mekar 3 – 4 kuntum/tangkai dengan lama kesegaran bunga 3 hari di lapang. Produksi bunga mencapai 12 tangkai/rumpun/tahun. Anggrek Varietas Kartika beradaptasi baik di dataran rendah sampai tinggi dengan ketinggian 50 – 1100 dpl, dan merupakan tanaman pot. Varietas ini potensial dikembangkan secara komersial sebagai tanaman pot atau bunga potong oleh agroindustri tanaman hias dan industri rumahan.

Anggrek SpathoglottisVarietas Kartika

Inventor: Suskandari Kartikaningrum, Istianah, H. Sri Rianawati, Suparmin, Suryanah

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI : Pendaftaran Varietas No. 14/PPVT/S/2008

61

Anggrek Phalaenopsis Varietas Puspa Tiara Kencana

Inventor: Suskandari Kartikaningrum, Ridho Kurniati, Muchdar Soedarjo, Nurmalinda, Nur Qomariah, dan Suparmin

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI : Pendaftaran Varietas No. 15/PVHP/2009

Anggrek phalaenopsis varietas Puspa Tiara Kencana memiliki karakteristik bentuk bunga agak gelap, penampakan bulat flat, warna sepal dan petal kuning cerah dengan bibir yang kontras warna merah, tipe bunga medium, diameter bunga 6,4-6,7 cm, hasil bunga 5-14 kuntum/tanaman/tahun, jumlah bunga mekar 5-7 kuntum/tangkai. Keunggulan varietas anggrek ini beradaptasi dengan baik di dataran tinggi dengan altitude 700 – 1100 m dpl. Selain itu, tanaman ini memiliki mama kesegaran mekar 25-30 hari di dalam rumah lindung Varietas anggrek ini potensial dikembangkan secara komersial sebagai tanaman pot dan atau sebagai bunga potong oleh agroindustri tanaman hias atau industri rumahan.

62

Anggrek Phalaenopsis Varietas Rahayuni

Inventor : Dedeh Siti Badriah, Fitri Rahmawati, Ris-na Sri Rahayu, Erlina Setiawati, dan Muchdar Soedarjo

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI : -

Anggrek ini merupakan tanaman pot jenis multiflora berbunga besar. Bunganya unik, warna didominasi degradasi ungu dan coklat, corak bergaris dan berbintik. Susunan bunga ke tiga arah, susunan kuntum berderet rapi dan rapat pada tangkai bunga. Produksi bunga 23 kuntum/tangkai, lama kesegaran dalam pot 3-4 bulan, mempunyai tangkai dan rachis yang lebih panjang dibandingkan varietas impor. Dapat beradaptasi dan dibudidayakan di daerah berketinggian 600 - 1.400 m di atas permukaan laut. Karakteristik warna, ukuran, bentuk, tipe, serta lama kesegaran bunga menjadi daya tarik peminat anggrek. Kehadiran varietas ini dapat menjadi alternatif bagi petani, menyediakan lapangan dan sangat prospektif dikembangkan secara massal oleh agro industri hortikultura nasional.

63

Anggrek Phalaenopsis Varietas Sri Rahayu

Phalaenopsis Sri Rahayu adalah tanaman pot tipe standar dan berbunga besar, susunan bunga menghadap ke tiga arah, kuntum bunga tersusun berderet rapi dan rapat pada tangkai bunga. Produksi bunga 15 kuntum standar per tangkai, petal bunga berwarna kuning, lama kesegaran 3-4 bulan, sepal dan petal lebih tebal. Jumlah kuntum, panjang bunga, panjang tangkai dan panjang rachis Lebih unggul dibanding varietas import. Dapat dibudidayakan di daerah berketinggian 600 - 1.400 m di atas permukaan laut. Keunikan warna, ukuran, bentuk, tipe, dan kesegaran bunga menjadi daya tarik penikmat bunga. Kehadiran varietas ini dapat menjadi alternatif penggemar anggrek dan sangat prospektif dikembangkan secara massal oleh agro industri hortikultura nasional.

Inventor : Dedeh Siti Badriah, Suskan-dari Kartikaningrum, Fitri Rahmawati, Sri Wuryaningsih, Risna Sri Rahayu, dan Erlina Setiawati.

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI : -

64

Anggrek Phalaenopsis Varietas Sri Mulyani

Anggrek Phalaenopsis ini tergolong tanaman pot berbunga tipe multiflora, ukuran bunga besar dan berwarna kuning. Kuntum bunga tersusun berderet rapi dan rapat pada tangkai bunga. Produksi bunga 12 kuntum per tangkai, lama kesegaran bunga 3-4 bulan dalam pot, bunga panjang, tangkai dan rachis panjang, serta ketegaran dan kekokohan rangkaian bunga lebih unggul dibandingkan varietas impor, beradaptasi baik pada 700 - 1.400 m dpl. Keunikan warna, ukuran, bentuk dan tipe bunga menjadi daya tarik bagi pengembangan varietas skala komersial. Kehadiran varietas ini dapat menjadi alternatif petani bunga dan agro industri bunga.

Inventor : Dedeh Siti Badriah, Sus-kandari Kartikaningrum, Risna Sri Rahayu dan Erlina Setiawati

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI : -

65

Mawar Potong Varietas Rosma

Inventor: Wahyu Handayati, Darliah, Ika Mariska,Ragapadmi Purnamaningsih, Donald Sihombing, Budi Marwoto, dan Ridwan Daelani

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI : Pendaftaran Varietas No. 16/PVHP/2009

Mawar varietas ini berduri sedikit, tinggi tanamam 93-147 cm, umur mulai berbunga 6-8 minggu setelah tanam, diameter bunga saat mekar 8 - 12 cm, tipe bunga ganda, aroma bunga wangi, panjang tangkai 8 - 11 cm, bentuk daun jorong. Sifat yang menarik dari bunga mawar ini adalah warnanya yang cerah, mahkota bunga banyak, diameter bunga besar, lama kesegaran bunga dalam vas 5.3 -7.5 hari, agak tahan terhadap hama tungau dan penyakit embun tepung. Keunggulan varietas mawar ini adalah dalam hal jumlah duri yang sedikit, diameter bunga besar, aroma bunga wangi. Mawar varietas Rosma ini potensial dikembangkan dan dikomersialkan sebagai bunga potong oleh agroindustri bunga.

66

Anthurium Varietas Red Flamingo

Anthurium Red Flamingo mempunyai ukuran bunga besar 15,2 x 12,2 cm, panjang tangkai 80 cm, dan pewarnaan antosianin kuat. Daun tanaman muda berwarna merah gelap dan saat menjelang dewasa hijau kemerahan, ukuran daun 60 x 40 cm, dan berbatang kokoh. Varietas ini dapat digunakan sebagai bunga potong atau daun potong, produktivitasnya 2 tangkai/bulan, lama kesegaran bunga lebih 15 hari pada suhu ruang. Tahan penyakit layu dan busuk lunak pangkal batang Xanthomonas sp, dan beradaptasi baik pada ketinggian 800 – 1.100 m dpl. Kehadiran Red Flamingo varietas ini dapat menjadi alternatif petani bunga potong sekaligus daun potong, dan sangat prospektif dikembangkan secara massal oleh agro industri hortikultura nasional.

Inventor : Yoyo Sulyo, Kurniawan Budiarto, Fitri Rachmawati, dan Laily Qodriyah

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI : 106/PVHP/2010

67

Tanaman pot dengan tinggi 30-40 cm, lebar tajuk 45-55 cm, bentuk helai daun ovate (bentuk telur), intensitas warna hijau daun bagian atas kuat/gelap, panjang tangkai bunga 25-35 cm, posisi sphate dibandingkan dengan daun agak di atas, bentuk eliptik sphate ovate, lekukan sphate tidak ada, bentuk ujung sphate sempit meruncing, bentuk irisan lintang sphate cekung, sudut antara bagian dasar sphate dengan tangkai bunga influorescen tumpul, panjang spadik 4,0-6,5 cm, lebar spadik 0,5-0,85 cm. Keunggulan bunga Anthurium varietas Violeta adalah kemampuan beradaptasi baik pada ketinggian 800 – 1100 m dpl. Intensitas warna hijau daun bagian atas kuat/gelap, dan bunganya berwarna violet. Anthurium varietas Violeta ini potensial dikembangkan secara komersial sebagai tanaman pot atau tanaman hias taman oleh agroindustri florikultura.

Inventor: Yoyo Sulyo, Kurniawan Budiarto, Ika Mariska, dan Wahyu Handayati

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI : Pendaftaran Varietas Tanaman No. 17/PVHP/2009

Anthurium Varietas Violeta

67

68

Prima BAPF

Balai Tanaman Hias (Balithi) berhasil merakit tiga formula pestisida hayati. Pestisida hayati adalah formulasi yang mengandung mikroba tertentu baik berupa jamur, bakteri maupun virus yang bersifat antagonis terhadap mikroba lainnya yang diduga sebagai penyebab penyakit tanaman, serta dapat menghasilkan senyawa tertentu yang bersifat racun baik bagi serangga maupun Nematoda (penyakit tanaman). Adapun ketiga pestisida hayati rakitan Balithi adalah Bio-PF, Bio-GL, dan Prima BAPF. Ketiga pestisida hayati ini memiliki kegunaan masing-masing. Misalnya, Bio-PF yang mengandung material Pseudomonas fluorescens cukup efektif dalam mengendalikan penyakit layu bakteri, cendawan dan lainnya. Begitu juga Bio-GL yang berwujud cairan mengandung Gliocladium spp. yang mampu mengendalikan penyakit tular tanah yang disebabkan Phomosis seclerotiodes dan lainnya. Sementara itu, Prima BAPF yang memiliki judul teknologi “biopestisida untuk pengendalian penyakit tanaman hortikultura” adalah juga pestisida hayati berbentuk cairan yang mengandung Bacillus sp. dan Psedudomonas fluorescens yang mampu mengendalikan penyakit akar bengkak, rebah kecambah, layu Fusarium, layu bakteri, busuk dan Rhizoctonia. Status Prima BAPF ini telah dilisensikan dengan PT. Primasid Andalan Utama, Jakarta.

Inventor : Hanudin, H.M. Machmud,H.Budi Tjahjono, Budi Marwoto, Karden Mulya

Balai Penelitian Tanaman HiasStatus Perlindungan HKI : Paten (untuk formula emulsi) : P00200600769 Paten (untuk formula suspensi) : P00200300467

69

Gliostar

Inventor: Eliza, Deni Emilda, I Djatnika, Catur Hermanto

Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Status Perlindungan HKI : Paten P00200800840

Gliostar merupakan biofungisida yang mengandung bahan aktif cendawan Gliocladium sp. Biopestisida ramah lingkungan ini diaplikasikan dengan cara menyiramkannya pada tanah di sekitar pokok tanaman. Uji stabilitas produk menunjukkan bahwa Gliostar dapat bertahan 3 bulan setelah aplikasi. Efektivitas dan kestabilan produk di lapang dapat ditingkatkan dengan pemberian bahan organik. Cendawan Gliocladium sp dapat diperbanyak dengan menggunakan media berbanyakan steril, selanjutnya disimpan dalam media penyimpanan steril sehingga diperoleh kerapatan populasi spora sebanyak 106 – 108 spora/gram. Keunggulan dari produk ini adalah ramah lingkungan, berbiaya murah, dan materi mudah diperoleh. Kemampuan biopestisida ini adalah mampu mengendalikan cendawan patogen tular tanah terutama Fusarium oxysporum f.sp cubense (Foc) sebesar 70% pada bibit pisang. Teknologi ini berpotensi untuk dikembangkan secara komersial untuk mengatasi penyakit layu pada pisang atau pada tanaman hortikultura lainnya.

70

Luas lahan kering masam di Indonesia sangat luas sekitar 40 juta ha. Untuk meningkatkan produktivitas lahan tersebut perlu penambahan kapur pertanian (kaptan) dan pupuk organik. Harga kaptan dan pupuk organik cenderung naik, sehingga ongkos produksi semakin mahal. Untuk menangani permasalahan tersebut salah satu solusinya adalah dengan menggunakan pupuk hayati yang berbahan aktif fungi mikoriza arbuskula (FMA). Aplikasi pupuk ini sangat mudah yaitu dengan memberikan takaran 1 – 2 gram per bibit tanaman. Takaran pupuk yang rendah berimplikasi pada bobot dan volume yang diaplikasikan rendah, sehingga menghemat biaya transportasi. Formula pupuk ini menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan sangat efektif untuk meningkatkan pertumbuhan berbagai jenis tanaman. Keunggulan produk ini adalah merupakan pupuk yang ramah lingkungan, jauh lebih murah dibandingkan penggunaan kaptan, dapat diperbaiki, aplikasinya mudah, dan mampu meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk fosfor. Pupuk hayati ini berpeluang besar dikomersialkan untuk mengatasi keharaan pada lahan kering marginal, terutama untuk tanaman perkebunan dan buah-buahan.

Bioriza Pupuk Hayati Berbahan Aktif FMA

Inventor : Irwan Muas

Balai Penelitian Tanaman Buah TropikaStatus Perlindungan HKI : Paten P00201000060

71

Pupuk Majemuk Jerandi Super Inventor : Enggis Tuherkih, Djoko San-toso, Joko Purnomo, Koko Kusuma

Balai Penelitian TanahStatus Perlindungan HKI : -

Pupuk majemuk N, P, K, Ca, Mg dan S dan diperkaya dengan hara mikro ini diperuntukkan tanaman jeruk. Pupuk diformulasikan sesuai dengan kebutuhan tanaman jeruk dengan mempertimbangkan suplai hara dan keseimbangan hara dalam tanah. Keunggulannya adalah lebih efektif dan efisien karena komposisi hara disesuaikan dengan kebutuhan tanaman, khususnya jeruk dan karakteristik tanah. Bentuk pupuk yang batangan dan butiran mempermudah aplikasi dan efisiensi pupuk. Kehadiran pupuk ini dapat menjadi alternatif bagi petani, khususnya petani jeruk dan tanaman perkebunan. Teknologi ini prospektif untuk dikembangkan oleh industri pupuk.

72

Feromon-EXI

Inventor: I Made Samudra, Harnoto, Dodin Koswanudin, Rafika, Budihardjo Soegiarto

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianStatus Perlindungan HKI : Paten P00201000047

Ulat bawang (Spodoptera exigua Hbn.) adalah hama utama dan endemik tanaman bawang. Pengendalian ulat bawang di sentra-sentra penghasil bawang umumnya dilakukan dengan penyemprotan insektisida. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB-Biogen) yang bermarkas di Cimanggu, Bogor, memperkenalkan teknologi alternatif yang lebih efektif, efisien dan ramah lingkungan untuk mengendalikan hama ulat bawang dengan memanfaatkan feromon yang dipasang pada alat perangkap yang disebut perangkap berferomon. Cara kerja teknologi ini adalah dengan memanfaatkan feromon yang merupakan senyawa kimia yang dipakai serangga untuk berkomunikasi sesama jenis (intra spesies) yang dapat mempengaruhi perilaku tertentu. Feromon seks adalah medium komunikasi, antara serangga jantan dan betina, dengan memanfaatkan senyawa sintetiknya dipakai untuk memanipulasi sistem komunikasi serangga. Feromon sintetik ini bisa dimanfaatkan untuk pengendalian hama ulat bawang. Perangkap berferomon mampu menangkap dan membunuh serangga jantan antara 400-500 per malam/perangkap. Status Feromon Exi sudah dilindungi oleh CV NUSAGRI.

73

Suatu formulasi bahan penolak hama penggerek buah yang menyerang tanaman jeruk. Formulasi ini terdiri atas minyak atsiri sereh wangi dan bahan pembawa paraffin cair. Minyak atsiri diperoleh dengan cara mengambil daun dan mengekstrak menggunakan metode distilasi uap air. Paraffin cair digunakan sebagai bahan penghambat penguapan minyak atsiri sereh wangi, sehingga memiliki daya tahan di lapang lebih lama (kurang lebih 1 minggu). Parafin cair bersifat netral karena tidak mempengaruhi/merubah aroma sereh wangi sehingga potensinya sebagai bahan penolak tidak berkurang. Dengan karakter netral dan fisik cairan agak kental, parafin memenuhi syarat sebagai bahan pembawa dalam formulasi suatu produk minyak atsiri. Formulasi tersebut diteteskan pada kapas yang terletak pada gelas air mineral dengan lubang pada samping kiri dan kanan. Uap/aroma yang berasal dari minyak atsiri sereh wangi akan menolak/menghambat kedatangan hama penggerek buah ke pertanaman jeruk.

Formulasi Penolak Hama Penggerek Buah Jeruk

Inventor : Mizu Istianto, Muryati

Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika

Status Perlindungan HKI : Paten P00200800841

74

Gliokompos merupakan biopestisida yang berbahan aktif Gliocladium sp. Gliokompos berbentuk tepung berwarna coklat kehitam-hitaman. Keunggulannya efektif mengendalikan pathogen tular tanah yang disebabkan oleh Fusarium spp., Pythium sp.(rebah kecambah), Ganoderma boninense dan layu bakteri (Ralstonia solanacerum) pada berbagai tanaman hortikultura. Biopestisida ini tidak meninggalkan racun kimia, menghasilkan toksik (gliotoksin), dan menyediakan hara tanaman. Kehadiran Gliokompos ini dapat menjadi alternatif petani hortikultura dalam memilih biopestisida yang aman terhadap lingkungan. Gliokompos sangat prospektif dikembangkan oleh agro-industri, terutama pabrik pupuk dan pestisida.

Gliokompos

Inventor : Wakiah Nuryani

Balai Penelitian Tanaman Hias

Status Perlindungan HKI : P00201000050

75

Pengendali Hayati M - RIFInventor : Budi Kartiwa, Setyono Hari Adi

Balai Penelitian Tanaman Buah TropikaStatus Perlindungan HKI : -

M-RIF merupakan agen pengendali alami hayati, yang berisi organik jerami padi, sekam bakar, urea, kapur pertanian, pupuk NPK, sisa-sisa tubuh ikan, ZnSO4 dan CuSO4. Dapat diaplikasikan secara sendiri atau bersama-sama dengan agen pengendali hayati lain. Aplikasi dilakukan dengan cara memberikan 1-2% media M-RIF ke dalam tanah galian lubang tanam yang akan digunakan kembali untuk menutup lubang. Keunggulannya adalah mampu mengen-dalikan fusarium pada tanaman pisang, bahan baku yang digunakan relatif mudah ditemui di sekitar sentra-sentra produksi pisang, serta keampuhannya dapat menyamai S-H mixture dari Taiwan. M-RIF dapat dikembangkan secara komersial oleh agro industri pestisida dan petani pisang.

75

76

Alat penggerak wadah pensortasi buah-buahan adalah alat untuk menyortir buah-buahan dengan wadah pensortasi yang memiliki sekurang-kurangnya 3 buah yang disusun bertingkat. Sistem penyortiran dengan wadah pensortasi yang bergerak secara horizontal bolak-balik dan ada goncangan. Gerakan horizontal dihasilkan dari putaran puli (rotary plate) yang dihubungkan dengan pedal dan besi siku ke wadah pensortasi. Benturan besi siku tersebut dengan per besi (pegas) pada tiang penyangga menghasilkan goncangan pada wadah pensortasi. Tersedianya lorong sortasi/grading yang telah ditentukan besar diameternya, memudahkan pekerja mendapatkan buah yang seragam Keunggulannya adalah praktis, efisien dan ekonomis, buah yang dihasilkan seragam, serta dapat digunakan di gudang kemasan kelompok tani maupun pedagang pengumpul. Alat ini mampu memberikan nilai tambah kepada produsen, karena kualitas buah terjamin.

Alat Penggerak Wadah Pensortasi Buah-Buahan

Inventor : Besman Napitupulu

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera UtaraStatus Perlindungan HKI : Paten No. ID P 002269

77

Alat penyisir pisang digunakan untuk melepaskan sisir pisang dari tandannya dan buah yang ada pada sisir tidak terluka. Penyisiran secara tradisional sulit dilakukan apabila susunan sisir buah dalam tandan agak rapat, dan menghasilkan potongan sisir yang tidak rapih. Keunggulannya mampu menjaga kualitas buah tetap tinggi karena tanpa kerusakan (seperti luka, goresan, lecet/memar), dapat digunakan pada semua jenis pisang, serta praktis dan mudah. Alat ini berpotensi memberikan nilai tambah kepada produsen, karena kualitas buah terjamin.

Inventor : Besman Napitupulu

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera UtaraStatus Perlindungan HKI : Paten No. P 00200600710

Alat Penyisir Pisang

78

Alat pengisi polybag ini berguna untuk mempercepat pekerjaan yang berhubungan dengan pengisian media tumbuh tanaman ke dalam polybag. Beberapa bagian alat ini dapat dibongkar pasang, sehingga memudahkan dalam kerja. Komponen alat ini terdiri dari bak berbentuk kotak untuk tempat media, penakar media berbentuk silinder, kisi-kisi untuk mengatasi kepadatan media, serta mempunyai kaki sebagai penyangga polibag. Untuk mengatur media yang akan masuk ke penakar digunakan satu pintu, sedangkan untuk memasukan media ke polybag diatur dengan menggunakan beberapa pintu yang bekerja secara bersamaan. Keunggulannya adalah meningkatkan efisiensi waktu pengisian media tanam ke polybag dengan volume pengisian yang relatif sama. Teknologi ini dapat dikem-bangkan secara komersial pada kebun bibit baik tanaman buah-buahan, tanaman tahunan, dan nursery lainnya.

Inventor : Roswandi

Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika

Status Perlindungan HKI : Paten P00200800842

Alat Pengisi Polybag

79

Ide kreatif ini berasal dari pengalaman inventor dalam mengatasi kendala pengukuran tinggi pada tanaman yang tingginya melebihi tinggi pengukur. Alat ini berbentuk tongkat yang terdiri dari tiga bagian yaitu pipa luar, pipa tengah, dan pipa dalam, serta diperlengkapi dengan petunjuk titik ketinggian. Keunggulan alat ini adalah sangat fleksibel untuk pengukuran tinggi tanaman, mudah dioperasikan, cepat, dan akurat, bahkan mampu mengukur ketinggian tanaman hingga 4,50 m. Selain untuk tanaman pisang, alat ini juga dapat digunakan mengukur ketinggian tanaman lain untuk keperluan pemantauan pertumbuhan tanaman. Alat ini berpotensi dikomersialkan untuk memonitor tinggi tanaman tahunan, buah-buahan dan sejenisnya.

Alat Pengukur TinggiTanaman Pisang

Inventor : Roswandi, Catur Hermanto, Eliza, dan Mujiman

Balai Penelitian Tanaman Buah TropikaStatus Perlindungan HKI : Paten P00200800246

80

Alat Pemetik Buah Pisang

Inventor : Roswandi, Catur Hermanto, Eliza, dan Mujiman

Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika

Status Perlindungan HKI : Paten S00200800245

Cara panen buah pisang perlu dilakukan secara hati-hati agar kualitasnya tetap terjaga baik, dan untuk menghindari penularan penyakit karena penggunaan alat panen yang tidak tepat. Peralatan sederhana ini dapat dibongkar pasang berupa galah/tongkat yang pada ujungnya dilengkapi dengan pembungkus plastik. Keunggulan alat ini adalah dapat diatur ketinggiannya, lebih mempercepat pekerjaan, buah pisang aman dari kerusakan, serta buahnya langsung terbungkus dengan plastik pembungkus. Plastik berfungsi untuk menghindari penularan penyakit lewat getah pisang. Alat ini berpotensi untuk dikomersialkan pada perkebunan pisang, baik skala perkebunan kecil atau industri perkebunan besar.

81

Alat Pembungkus Tandan Pisang

Inventor : Roswandi, Catur Hermanto, Eliza, dan Mujiman

Balai Penelitian Tanaman Buah TropikaStatus Perlindungan HKI : S00200800247

Alat ini terdiri dari plastik pembungkus, cincin, tali. Keunggulan dari alat ini adalah dapat membungkus tandan pisang sesuai ketinggian tanaman dengan mudah, walaupun tandan mempunyai kemiringan yang bervariasi. Manfaat lainnya adalah buah pisang terhindar penyakit layu yang ditularkan oleh serangga. Penemuan alat ini sangat membantu dalam membungkus tandan pisang dengan mudah dan cepat dari bawah tanpa mempergunakan tangga. Alat ini prospektif dikembangkan oleh agroindustri hortikultura dan perkebunan.

82

Alat Sortasi Jeruk Berdasarkan Diameter Buah

Inventor : Harsono

Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian

Status Perlindungan HKI : -

Mesin ini memberikan solusi dalam pemisahan buah jeruk keprok/siam berdasarkan diameter buah. Mesin terdiri penggerak 1 HP, ban berjalan, dan 4 ukuran diameter/ grade. Keunggulan mesin ini kontruksinya sederhana, mudah dioperasionalkan, kapasitas kerja 800 kg/jam. Kehadiran alat membantu petani dan pengumpul buah untuk mensortasi ukuran buah secara mekanis. Mesin ini prospektif dikembangkan oleh industri alsin/ pasca panen buah-buahan.

83

Inventor : Astu Unadi

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi PertanianStatus Perlindungan HKI : -

Alat ini berfungsi mencampur sari buah/juice/puree menjadi campuran yang homogen. Komponen alat adalah mixer dan bejana. Mixer berguna untuk mengaduk yang berbentuk poros dan daun kipas. Kapasitas kerja alat 100 – 200 liter /10 menit dan menggunakan motor listrik 1 HP, 1 phase, 1450 rpm. Keunggulannya mencampur sari buah/ juice/ puree secara homogen, mudah dioperasikan dan ditranportasi, serta higienis. Alat ini bermanfaat bagi industri pengolah buah menjadi pure/sari buah agar tidak terkendala musim panen. Alat ini prospektif dikembangkan oleh agro industri terutama pabrik alsin.

Tangki Pencampur Bubur dan Sari Buah (MixingTank)

84

Mesin pencampur pupuk irigasi (Fertigasi) untuk tanaman sayuran dapat digunakan untuk jaringan irigasi mikro baik di dalam greenhouse maupun di lahan terbuka. Mesin ini terdiri 9 komponen utama yang mempunyai ciri khusus pada bagian pipa venture berfungsi menghisap cairan pupuk pekat yang akan diaplikasikan bersamaan dengan air irigasi. Teknologi Fertigasi ini mampu mencampur lebih dari satu jenis pupuk cair dengan air irigasi sekaligus dalam waktu bersamaan sehingga efisiensi aplikasi cukup tinggi. Teknologi ini juga mampu mengatur secara otomatis derajat keasaman (pH) air irigasi yang akan didistribusikan. Selain itu potensial dikembangkan untuk jaringan irigasi mikro baik dalam greenhouse (lebih dari 8m x 30m) maupun di lahan terbuka seluas 0,25 Ha dengan kapasitas irigasi 4 m3/jam. Peluang komersial teknologi Fertigasi ini ialah para petani maupun pelaku agroindustri yang menghasilkan produk pertanian yang memiliki nilai komersial tinggi seperti tanaman hias, buah-buahan, sayuran dan lain-lain untuk memenuhi kebutuhan pasar modern.

Mesin Fertigasi untuk Tanaman Sayuran

Inventor :Harmanto, Agung Prabowo, dan Joko WiyonoBalai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianStatus Perlindungan HKI :Paten No. P 00200900055.

85

Mesin Pembubur Buah

Mesin ini dirancang untuk membubur buah lunak, yang utuh atau sudah dipotong-potong, telah atau tanpa dikupas. Jenis buah yang bisa dibubur jambu biji, mangga, sirsak, jeruk, manggis, srikaya, marquisa. Komponennya adalah penampung buah, poros utama, konveyor ulir, sikat, dan penyaring. Keunggulannya mampu memisahkan kulit buah dan biji dari daging buah, harga terjangkau, mudah dioperasikan, bahan mesin berasal dari stainless steel yang tidak berkarat, dan kapasitas produksi 300-600kg/jam. Teknologi ini sangat bermanfaat bagi petani dan agro industri pengolah buah untuk meningkatan nilai tambah, memperpanjang masa penyimpanan, dan memudahkan pengangkutan. Alsin ini sangat prospektif dikembangkan oleh pabrik alsin pertanian.

Inventor : Astu Unadi

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Per-tanianStatus Perlindungan HKI : -

86

Mesin Pembubur Daging Buah-buahan

Mesin ini membuburkan buah lunak yang masih utuh atau potongan, telah dikupas maupun tanpa dikupas. Buah yang akan dibuburkan ditampung dalam penampung buah, kemudian didorong oleh konveyor ulir ke dalam ruang penyikatan. Efisiensi pemisahan daging dari kulit bijinya yang dapat dipertahankan tinggi dengan mengatur tekanan per yang ada pada pintu pengeluaran ampas. Kecepatan poros mesin antara 200 – 400 kg buah/jam.

Kelebihan mesin pembubur ini berguna untuk memisahkan bubur dan serat dari buah-buahan berdaging lunak sebagai proses pengolahan awal sari buah, puree, dan dodol.

Mesin pembubur daging buah-buahan ini cocok dikem-bangkan untuk kelompok tani, UKM, industri rumahan pada sentra buah-buahan.

Inventor : I.K. Trastra, Gatot S.A.F., Mugiono,dan Wijiyono

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen PertanianStatus Perlindungan HKI : Paten No. ID 0 0008815

87

Mesin Pemeras Daging Buah Berbiji

Inventor : Raffi Paramawati, Mardison, dan Suparlan

Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianStatus Perlindungan HKI : Paten No. S 00200900028

Mesin pemeras daging buah berbiji dapat memisahkan fraksi cair atau sari buah dengan fraksi padat atau ampas dan biji. Pemisahan tersebut adalah dengan cara memeras daging buah berbiji secara mekanik, diikuti dengan pemisahan antara fraksi cair dan padat. Keunggulan mesin ini ialah mampu menghasilkan waktu pemerasan yang cepat dan efisiensi yang tinggi dibandingkan pemerasan yang dilakukan dengan cara manual menggunakan kain saring atau dengan mesin ekstraktor stasioner yang bekerja secara batch dan mesin ini dapat dioperasikan secara kontinyu, serta dapat dipakai untuk buah-buahan berbiji seperti buah manggis, jambu, markisa dan sebagainya. Peluang komersial mesin ini pada industri alsintan untuk memenuhi kebutuhan industri pengolahan buah-buahan berbiji seperti industri, mesin ini cocok untuk rumah tangga, UKM, toko buah yang memproduksi juice buah.

88

Mesin pengering ini dapat digunakan untuk berbagai macam sayuran dengan teknologi Far Infrared (FIR). Sayurang yang diproses memungkinkan menyerap radiasi gelombang panjang pada span FIR yang dapat mempertahankan kualitas sayuran tetap baik. Mesin terdiri dari alat penggerak, lorong pengering, dan kerangka. Kerangka alat tersebut diperlengkapi dengan alat pengatur kecepatan, alat pemanas atau radiator FIR, ban berjalan, dan pengatur jarak antara alat pemanas dan bahan. Keseluruhan lorong pengering ditutup dengan plat alumunium dan pada bagian bawahnya dipasang kipas penghisap uap air. Bahan bakar yang digunakan adalah Liquid Petroleum Gas (LPG). Keunggulan mesin ini mampu menghasilkan produk sayuran kering/instan berkualitas lebih baik dan higienis, daya simpan lama, nilai gizi yang stabil/terjaga karena perubahan karakteristik fisik dan kimia minimal. Teknologi FIR sangat efisien karena panas radiasi langsung menembus bagian dalam molekul dan memutus ikatan molekul air pada molekul bahan tanpa melalui media perantara (udara) seperti halnya pada proses konveksi dan konduksi. Mesin ini berpotensi dikembangkan lebih lanjut oleh industri pengolahan sayuran instan/siap saji yang bersih dan sehat. Selain itu, bisa juga untuk mendorong terditribusinya sayuran dalam jarak yang semakin jauh dari sentra produksinya.

Mesin Pengering Sayuran dengan Teknologi Far Infrared (FIR)

Inventor : Ridwan Rachmat, Syafaruddin Lubis dan Mulyana Hadipernata

Balai Besar Penelitian dan PengembanganPasca Panen Pertanian

Status Perlindungan HKI : Paten No. S 00200400184