kementerian luar negeri ri...laporan keuangan kementerian luar negeri tahun anggaran 2015 audited-5...

85
Kementerian Luar Negeri Jl. Taman Pejambon No. 6 Jakarta Pusat KEMENTERIAN LUAR NEGERI RI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015 (Audited)

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Kementerian Luar NegeriJl. Taman Pejambon No. 6 Jakarta Pusat

    KEMENTERIAN LUAR NEGERI RI

    LAPORAN KEUANGANUntuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015 (Audited)

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 3 -

    I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

    KEMENTERIAN LUAR NEGERILAPORAN REALISASI ANGGARAN

    UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

    (DalamRupiah)

    Uraian Cat.

    31 Desember 2015 2014

    Anggaran Realisasi%

    RealisasiterhadapAnggaran

    Realisasi

    PENDAPATAN B.1.

    1. Penerimaan NegaraBukan Pajak Rp 471.605.861.620 Rp 618.025.747.638 131,05 Rp 567.039.214.808

    Jumlah Pendapatan Rp 471.605.861.620 Rp 618.025.747.638 131,05 Rp 567.039.214.808

    BELANJA B.2.

    1. Belanja Pegawai B.2.1. Rp 3.139.079.340.000 Rp 2.943.209.807.559 93,76 Rp 2.510.726.428.548

    2. Belanja Barang B.2.2. Rp 3.048.356.974.000 Rp 2.686.053.918.754 88,11 Rp 2.485.677.216.075

    3. Belanja Modal B.2.3. Rp 396.269.341.000 Rp 272.880.022.274 68,86 Rp 343.421.805.267

    Jumlah Belanja Rp 6.583.705.655.000 Rp 5.902.143.748.587 89.65 Rp 5.339.825.449.890

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 4 -

    II. NERACA

    KEMENTERIAN LUAR NEGERINERACA

    PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

    (Dalam Rupiah)

    NAMA PERKIRAAN Cat. 31 Desember 2015 31 Desember 2014

    ASET

    ASET LANCAR C.1.

    Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.1. Rp 111.507.998.145 Rp 159.601.809.003

    Kas di Bendahara Penerimaan C.1.2. Rp 41.657.654.980 Rp 19.588.607.037

    Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.3. Rp 85.085.635.340 Rp 126.273.723.177

    Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) C.1.4. Rp 49.784.471.328 Rp 56.573.404.278

    Piutang Bukan Pajak C.1.5. Rp 52.562.787.773 Rp 52.028.280.204Penyisihan Piutang Tak Tertagih - PiutangBukan Pajak C.1.6. Rp (1.075.301.249) Rp (3.125.492.912)

    Piutang Bukan Pajak (Netto) C.1.7 Rp 51.487.486.524 Rp 48.902.787.292

    Bagian Lancar Tagihan TP/TGR C.1.8. Rp 28.267.913.836 Rp 34.999.067.716Penyisihan Piutang Tak Tertagih - BagianLancar Tagihan TP/TGR C.1.9. Rp (27.966.411.500) Rp ( 34.585.797.466)

    Bagian Lancar Tagihan TP/TGR (Netto) C.1.10. Rp 301.502.336 Rp 413.270.250

    Persediaan C.1.11. Rp 45.572.848.748 Rp 46.325.175.117

    JUMLAH ASET LANCAR Rp 385.397.597.401 Rp 457.678.776.154

    ASET TETAP C.2.

    Tanah C.2.1. Rp 10.350.689.391.155 Rp 10.352.695.391.155

    Peralatan dan Mesin C.2.2. Rp 1.488.806.440.928 Rp 1.371.180.061.931

    Gedung dan Bangunan C.2.3. Rp 5.727.660.351.825 Rp 5.667.230.049.151

    Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.4. Rp 46.164.708.740 Rp 46.071.208.740

    Aset Tetap Lainnya C.2.5. Rp 90.080.284.466 Rp 89.711.917.802

    Konstruksi Dalam Pengerjaan C.2.6. Rp 14.766.617.490 Rp 7.738.461.384

    Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.2.7. Rp (4.376.659.500.687) Rp (4.134.479.080.905)

    JUMLAH ASET TETAP Rp 13.341.508.293.917 Rp 13.400.148.009.258

    PIUTANG JANGKA PANJANG C.3.

    Piutang Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan GantiRugi

    C.3.1. Rp 1.009.523.033 Rp 832.025.840

    Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – TP/TGR C.3.2. Rp (7.165.284) Rp ( 6.073.190)

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 5 -

    Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/TuntutanGanti Rugi (Netto) C.3.3. Rp 1.002.357.749 Rp 825.952.650

    JUMLAH PIUTANG JANGKA PANJANG Rp 1.002.357.749 Rp 825.952.650

    ASET LAINNYA C.4.

    Aset Tak Berwujud C.4.1. Rp 54.327.494.132 Rp 29.705.738.736

    Dana Cadangan Perwakilan RI di Luar Negeri C.4.2. Rp 546.301.755.211 Rp 380.152.014.135

    Aset Lain-Lain C.4.3. Rp 105.770.506.324 Rp 84.571.780.676

    Aset Lainnya Reklasifikasi UP/TUP C.4.4. Rp 3.625.911.878 Rp 19.860.027.767

    Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya C.4.5. Rp (61.145.137.700) Rp ( 51.421.121.005)

    JUMLAH ASET LAINNYA Rp 648.880.529.845 Rp 462.868.440.309

    JUMLAH ASET Rp 14.376.788.778.912 Rp 14.321.521.178.371

    KEWAJIBAN

    KEWAJIBAN JANGKA PENDEK C.5.

    Utang Kepada Pihak Ketiga C.5.1. Rp 28.439.086.486 Rp 27.489.852.934

    Bagian Lancar Utang Jangka Panjang C.5.2. Rp 123.467.943 Rp 16.973.950.900

    Hibah Yang Belum Disahkan C.5.3. Rp 20.018.680.343 Rp 0

    Pendapatan Diterima Dimuka C.5.4. Rp 568.100.000 Rp 0

    Utang Jangka Pendek Lainnya C.5.6. Rp 127.750.000 Rp 534.829.561

    Uang Muka dari KPPN C.5.5. Rp 113.711.817.590 Rp 179.461.836.770

    JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Rp 162.988.902.362 Rp 224.460.470.165

    KEWAJIBAN JANGKA PANJANG C.6

    Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya C.6.1. Rp 29.893.638.914 Rp 45.009.731.681

    JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Rp 29.893.638.914 Rp 45.009.731.681

    JUMLAH KEWAJIBAN Rp 192.882.541.276 Rp 269.470.201.846

    EKUITAS

    Ekuitas C.7. Rp 14.183.906.237.636 Rp 14.052.050.976.525

    JUMLAH EKUITAS Rp 14.183.906.237.636 Rp 14.052.050.976.525

    JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Rp 14.376.788.778.912 Rp 14.321.521.178.371

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 6 -

    III. LAPORAN OPERASIONAL

    KEMENTERIAN LUAR NEGERILAPORAN OPERASIONAL

    UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

    (Dalam Rupiah)

    Nama Perkiraan Cat. 31 Desember 2015 2014

    KEGIATAN OPERASIONAL

    PENDAPATAN OPERASIONAL

    PENDAPATAN PERPAJAKAN

    Pendapatan Pajak Penghasilan -Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai dan PenjualanBarang MewahPendapatan Pajak Bumi dan BangunanPendapatan Bea Perolehan Hak atas Tanah danBangunanPendapatan Cukai

    Pendapatan Pajak Lainnya

    Pendpatan Bea Masuk

    Pendpatan Bea Keluar

    Jumlah Pendapatan Perpajakan Rp - Rp -

    PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK D.1.Pendapatan Sumber Daya Alam

    Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba

    Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya D.1. Rp 579.203.569.545 Rp -

    Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak Rp 579.203.569.545 Rp -

    PENDAPATAN HIBAH

    Pendapatan Hibah

    Jumlah Pendapatan Hibah Rp Rp -

    JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL Rp 579.203.569.545 Rp -

    BEBAN OPERASIONAL

    Beban Pegawai D.2. Rp 2.944.288.717.541 Rp -

    Beban Persediaan D.3. Rp 40.935.672.776 Rp -

    Beban Barang dan Jasa D.4. Rp 1.671.779.382.399 Rp -

    Beban Pemeliharaan D.5. Rp 325.746.644.531 Rp -

    Beban Perjalanan Dinas D.6. Rp 658.049.318.631 Rp -

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 7 -

    Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat D.7. Rp 19.583.963.979 Rp -

    Beban Bunga

    Beban Subsidi

    Beban Hibah .

    Beban Bantuan Sosial D.8. Rp - Rp -

    Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9. Rp 292.039.090.037 Rp -

    Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10. Rp (8.216.058.252) Rp -

    Beban Transfer

    Beban Lain-lain D.11. Rp - Rp -

    Jumlah Beban Operasional Rp 5.944.206.731.642 Rp -

    SURPLUS/DEFISIT DARI KEG. OPERASIONAL Rp (5.365.003.162.097) Rp -

    KEGIATAN NON OPERASIONALSURPLUS/(DEFISIT) PELEPASAN ASET NON-LANCAR D.12.

    Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar Rp 6.552.464.540 Rp -

    Beban Pelepasan Aset Non Lancar Rp 1.583.842.380 Rp -

    Jumlah Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar Rp 4.968.622.160 Rp -

    SURPLUS/DEFISIT PELEPASAN ASET NON LANCAR Rp 4.968.622.160 Rp -

    Pendapatan Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang

    Beban Penyelesaian Kewajiban Jangka PanjangJumlah Surplus/Defisit Penyelesaian Kewajiban

    Jangka PanjangSURPLUS/DEFISIT PENYELESAIAN KEWAJIBAN

    JANGKA PANJANG Rp - Rp -

    Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.13 Rp 69.959.793.442 Rp -

    Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Rp 6.825.115.911 Rp -Jumlah Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non

    Operasional Lainnya Rp 63.134.677.531 Rp -

    SURPLUS/(DEFISIT) DARI KEGIATAN NONOPERASIONAL Rp 68.103.299.691 Rp -

    POS LUAR BIASA D.14

    Beban Luar Biasa Rp - Rp -

    SURPLUS/DEFISIT LAPORAN OPERASIONAL Rp (5.296.899.862.046) Rp -

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 8 -

    IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

    KEMENTERIAN LUAR NEGERILAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

    UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

    (Dalam Rupiah)

    URAIAN Cat. 31 Desember 2015 2014

    EKUITAS AWAL E.1. Rp 14.052.050.976.525 Rp -

    SURPLUS/DEFISIT – LO E.2. Rp (5.296.899.862.406) Rp -

    PENYESUAIAN NILAI TAHUN BERJALAN Rp 1.229.849.738 Rp -

    Penyesuaian Nilai Aset E.3. Rp 1.229.849.738 Rp -

    Penyesuaian Nilai Kewajiban Rp 0 Rp -DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN PERUBAHANKEBIJAKAN AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR E.4. Rp 131.567.237.871 Rp -

    Koreksi Nilai Persediaan E.5. Rp 184.572.338 Rp -

    Selisih Revaluasi Aset Tetap E.6. Rp 0 Rp -

    Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi E.7. Rp 12.274.726.183 Rp -

    Lain-lain E.8. Rp 119.107.939.350 Rp -

    TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.9. Rp 5.295.958.035.908 Rp -

    KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS E.10. Rp 131.855.261.111 Rp -

    EKUITAS AKHIR E.11. Rp 14.183.906.237.636 Rp -

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 9 -

    V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    Penjelasan Umum A. PENJELASAN UMUM

    Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM

    1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

    Pemerintahan.4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

    Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara

    Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang

    Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

    7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-42/PB/2014tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan KementerianNegara/Lembaga.

    8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor177/PMK.05/2015 Tentang Pedoman Penyusunan dan PenyampaianLaporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga

    Rencana StrategisKementerian LuarNegeri

    A.2. RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN LUAR NEGERI

    Visi KementerianLuar Negeri

    A.2.1. VISI KEMENTERIAN LUAR NEGERI

    Guna mewujudkan Visi Pembangunan Tahun 2015 - 2019 yakni“Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan BerkepribadianBerlandaskan Gotong Royong”, serta guna mewujudkan Misi ke-3Pemerintahan Presiden Joko Widodo yaitu “Politik Luar Negeri Bebas Aktifdan Memperkuat Jati Diri sebagai Negara Maritim”, Agenda PembangunanNasional, maka ditetapkanlah Visi Kementerian Luar Negeri RepublikIndonesia periode 2015 – 2019 sebagai berikut:

    “Terwujudnya Wibawa Diplomasi gunaMemperkuat Jati Diri Bangsa

    sebagai Negara Maritim untuk Kepentingan Rakyat”

    dengan penjelasan sebagai berikut:

    Terwujudnya Wibawa Diplomasi adalah terlaksananya penyelenggaraanhubungan Indonesia dengan negara lain yang disegani dan dihormati olehdunia internasional karena peran aktif dan kepemimpinan Indonesia dalamberbagai kerja sama internasional.

    Memperkuat Jati Diri Bangsa adalah penguatan identitas/ciri khas yangmenandai keberadaan bangsa Indonesia yang membedakannya dari bangsalain di dunia.Negara Maritim adalah negara yang sebagian besar wilayahnya merupakanperairan dan mengelola wilayah lautnya untuk mempertahankan

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 10 -

    kedaulatan dan meningkatkan kemakmuran serta membangun ekonomikelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberkekayaan laut secara berkelanjutan serta membangun konektivitas danpertahanan maritim.

    Untuk Kepentingan Rakyat adalah pemenuhan kebutuhan dan hajat hidupmasyarakat guna membawa kemakmuran bagi masyarakat luas, bangsa, dannegara.

    Pernyataan visi di atas menggambarkan komitmen yang akan diperjuangkandan diwujudkan oleh Kementerian Luar Negeri, terutama melalui pelaksanaantugas dan fungsinya (core competency) sebagai institusi penyelenggarahubungan dan pelaksana politik luar negeri dengan tekad kinerjaKementerian Luar Negeri “Diplomasi untuk Rakyat, Diplomasi Membumi”,yang berarti kinerja diplomasi yang dilaksanakan Kementerian Luar Negeriharus dapat dirasakan manfaatnya oleh rakyat.

    Misi KementerianLuar Negeri

    A.2.2. MISI KEMENTERIAN LUAR NEGERI

    Dalam upaya mencapai visi tersebut, Kementerian Luar Negeri telahmenetapkan 3 (tiga) misi yang akan dilaksanakan oleh seluruh UnitOrganisasi dan Satuan Kerja selama kurun waktu 2015-2019, sebagaiberikut:

    1. Memperkuat peran dan kepemimpinan Indonesia sebagai negaramaritim dalam kerja sama internasional untuk memajukan kepentingannasional.

    2. Memantapkan peran Kementerian Luar Negeri sebagai penjurupelaksana hubungan luar negeri dengan dukungan dan peran aktifseluruh pemangku kepentingan nasional.

    3. Mewujudkan kapasitas Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RIyang mumpuni.

    Tujuan KementerianLuar Negeri

    A.2.3. TUJUAN KEMENTERIAN LUAR NEGERI

    Tujuan Kementerian Luar Negeri disusun berdasarkan hasil identifikasipotensi dan permasalahan yang akan dihadapi dalam rangka mewujudkanvisi dan melaksanakan misi Kementerian Luar Negeri. 3 (tiga) TujuanKementerian Luar Negeri yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

    1. Kepemimpinan dan peran Indonesia dalam kerja sama internasionalyang berpengaruh.

    2. Nilai manfaat ekonomi, keuangan dan pembangunan yang optimalmelalui hubungan luar negeri.

    3. Menguatnya kapasitas organisasi dan SDM Kementerian Luar Negeridan Perwakilan RI yang handal, modern, dan humanis.

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 11 -

    Sasaran StrategisKementerian LuarNegeri

    A.2.4. SASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN LUAR NEGERI

    8 (delapan) Sasaran Strategis utama Kementerian Luar Negeri yang hendakdicapai pada periode 2015-2019 adalah sebagai berikut:

    1. Diplomasi maritim dan perbatasan yang kuat.2. Kepemimpinan indonesia di ASEAN yang meningkat.3. Peran Indonesia di dunia internasional yang meningkat.4. Diplomasi Ekonomi yang kuat.5. Pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI dan Diaspora yang prima.6. Kebijakan Luar Negeri yang berkualitas.7. Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kebijakan luar negeri

    dan kesepakatan internasional.8. Monitoring hasil Diplomasi yang efektif.

    Sedangkan Sasaran Strategis Pendukung Kementerian Luar Negerimerupakan pendekatan dari aspek learning and growth perspective yanghendak dicapai pada periode 2015-2019 yaitu, Meningkatnya kapasitasorganisasi, tata kelola, dan kompetensi SDM Kementerian Luar Negeriberbasis teknologi informasi.

    Program danKebijakanKementerian LuarNegeri

    A.2.5. PROGRAM KEMENTERIAN LUAR NEGERI

    Kementerian Luar Negeri untuk 5 (lima) tahun mendatang akanmelaksanakan 11 (sebelas) program dan 56 (lima puluh enam) kegiatandalam rangka mencapai Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis yang telahditetapkan. Adapun program yang dilaksanakan oleh Kementerian LuarNegeri sebagai berikut:

    1) Program Peningkatan Hubungan dan Politik Luar Negeri MelaluiKerja Sama ASEAN

    Program ini memiliki 2 (dua) sasaran program, yaitu:

    1. Kepemimpinan Indonesia di ASEAN yang meningkat, dengan 1(satu) indikator yaitu Persentase rekomendasi dan prakarsaIndonesia yang diterima dalam setiap pertemuan.

    2. Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi terhadap kebijakanluar negeri terkait kesepakatan ASEAN, dengan 2 (dua) indikatoryaitu Persentase masyarakat yang memahami integrasi MasyarakatASEAN, dan Persentase saran kebijakan yang disetujui untukpelaksanaan kesepakatan ASEAN di tingkat nasional.

    2) Program Peningkatan Peran dan Diplomasi Indonesia di BidangMultilateral

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 12 -

    Program ini memiliki 3 (tiga) sasaran program, yaitu:

    1. Peningkatan peran Indonesia di forum multilateral, dengan 1 (satu)indikator yaitu Persentase posisi Indonesia yang diterima dalamforum multilateral.

    2. Peningkatan kepemimpinan Indonesia di forum multilateral, dengan1 (satu) indikator yaitu Persentase kepemimpinan Indonesia padaforum multilateral.

    3. Implementasi kesepakatan multilateral dengan partisipasipemangku kepentingan nasionaldengan 1 (satu) indikator yaituPersentase rekomendasi untuk ditindaklanjuti pemangkukepentingan nasional.

    3) Program Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri sertaOptimalisasi Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika

    Program ini memiliki 1 (satu) sasaran program, yaitu: Peran Indonesia diKawasan Asia Pasifik dan Afrika yang meningkat, dengan 2 (dua)indikator yaitu Presentase kesepakatan kerjasama bilateral yangditindaklanjuti dan Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia yangditerima dan ditindaklanjuti pada forum kerjasama intrakawasan.

    4) Program Optimalisasi Diplomasi Terkait dengan PengelolaanHukum dan Perjanjian Internasional

    Program ini memiliki 1 (satu) sasaran program, yaitu: OptimalisasiDiplomasi Terkait Dengan Pengelolaan Hukum dan PerjanjianInternasional, dengan 3 (tiga) indikator yaitu Persentase jumlahperundingan yang berhasil diselenggarakan dalam rangka upayapenyelesaian penetapan batas wilayah di laut serta penegasan danpengelolaan batas wilayah di darat; Persentase hasil perundingan atauperjanjian internasional di bidang ekonomi, keuangan dan pembangunanbaik di tingkat bilateral, regional maupun multilateral yang disepakati;serta Persentase produk hukum yang diselesaikan.

    5) Program Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri sertaOptimalisasi Diplomasi di Kawasan Amerika dan Eropa

    Program ini memiliki 1 (satu) sasaran program, yaitu: Peran Indonesia diKawasan Amerika dan Eropa yang meningkat, dengan 2 (dua) indikatoryaitu Persentase kesepakatan kerjasama bilateral yang ditindaklanjuti,dan Persentase prakarsa/rekomendasi yang diterima dan ditindaklanjutipada forum kerja sama intrakawasan.

    6) Program Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Luar Negeri

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 13 -

    Program ini memiliki 1 (satu) sasaran program, yaitu: Rekomendasikebijakan hubungan luar negeri yang berkualitas, dengan 1 (satu)indikator yaitu Persentase rekomendasi kebijakan luar negeri yangdisetujui oleh Pimpinan Kementerian Luar Negeri.

    7) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Keprotokolan danKekonsuleran

    Program ini memiliki 4 (empat) sasaran program, yaitu:

    1. Meningkatnya kualitas pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI diLuar Negeri serta pemberdayaan Diaspora, dengan 3 (tiga) indikatoryaitu, Indeks sistem kelembagaan perlindungan WNI dan BHI diLuar Negeri; Indeks penguatan diplomasi perlindungan; dan Indekspenyelesaian kasus WNI/BHI di Luar Negeri.

    2. Meningkatnya kualitas dan kapasitas pelayanan Kekonsuleran,dengan 1 (satu) indikator yaitu, Persentase penerima jasa yangmenyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran.

    3. Meningkatnya kualitas dan kapasitas pelayanan Keprotokolan,dengan 1 (satu) indikator yaitu, Persentase pelayanan keprotokolanyang sesuai dengan Protap yang berlaku.

    4. Meningkatnya kualitas dan kapasitas pelayanan FasilitasDiplomatik, dengan 1 (satu) indikator yaitu, Persentase penyelesaiandokumen fasilitas diplomatik yang diselesaikan sesuai SOP.

    8) Program Optimalisasi Informasi dan Diplomasi Publik

    Program ini memiliki 1 (satu) sasaran program yaitu: Menguatnya CitraPositif Indonesia melalui peningkatan peran Indonesia di duniaInternasional, dengan 4 (empat) indikator yaitu, Persentase pemberitaanpositif oleh media massa dan kehumasan badan publik terhadapkebijakan politik luar negeri Indonesia; Persentase dukungan konstituendomestik/internasional dan negara sahabat terhadap aset-aset diplomasipublik Indonesia; Persentase respon positif terhadap bantuan kerjasamateknik melalui mekanisme bilateral dan triangular; dan Persentaserespon positif terhadap pengamanan perwakilan asing dan kegiataninternasional di Indonesia.

    9) Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas KementerianLuar Negeri

    Program ini memiliki 2 (dua) sasaran program, yaitu:

    1. Meningkatnya akuntabilitas kinerja Satker yang terencana, terukur,ekonomis, efektif & efisien, dengan 1 (satu) indikator yaitu,Persentase Satuan Kerja Kemlu Pusat dan Perwakilan yangmemenuhi kriteria Standar Penilaian Audit Kinerja.

    2. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan anggaran dan aset negaraserta pencegahan dini terjadinya risiko permasalahan, dengan 1

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 14 -

    (satu) indikator yaitu, Persentase Laporan Keuangan (LK) SatuanKerja Kemlu Pusat dan Perwakilan yang memenuhi StandarAkuntansi Pemerintahan (SAP).

    10) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas TeknisLainnya Kementerian Luar Negeri

    Program ini memiliki 1 (satu) sasaran program, yaitu:Meningkatnyadukungan manajemen dan teknis pelaksanaan diplomasi Indonesia,dengan 5 (lima) indikator, yaitu Indeks kepuasan pegawai; Nilai hasilevaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kementerian LuarNegeri; Opini BPK; Persentase pejabat yang telah memenuhi standarkompetensi jabatan; Persentase penerapan cetak biru teknologiinformasi dan komunikasi Kementerian Luar Negeri.

    11) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kementerian LuarNegeri

    Program ini memiliki 1 (satu) sasaran program, yaitu:Meningkatnyadukungan manajemen dan teknis dalam sarana dan prasaranaKementerian Luar Negeri, dengan 1 (satu) indikator, yaitu Persentasesarana dan prasarana Kemlu dan Perwakilan RI yang dipenuhi.

    PendekatanPenyusunanLaporan Keuangan

    A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

    Laporan Keuangan Kementerian Luar Negeri TA 2015 ini merupakan laporanyang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh KementerianLuar Negeri. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem AkuntansiInstansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yangterkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan danpengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasikeuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

    SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan SistemInformasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAIdirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiridari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Operasional (LO),dan Laporan Perubahan Ekuitas (LPE). Sedangkan SIMAK-BMN adalahsistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnyauntuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporanmanajerial lainnya.Laporan Keuangan Kementerian Luar Negeri TA 2015 ini merupakan laporankonsolidasi dari seluruh Satuan Kerja Kementerian Luar Negeri baik Pusatdan Perwakilan sebanyak 144 Satuan Kerja, yang bertanggung jawab atasanggaran yang diberikan.

    Basis Akuntansi A.4. BASIS AKUNTANSI

    Kementerian Luar Negeri telah menerapkan basis akrual dalam penyusunandan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan PerubahanEkuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan RealisasiAnggaran.Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 15 -

    peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpamemperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.

    Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruhtransaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima ataudibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yangtelah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

    Dasar Pengukuran A.5. DASAR PENGUKURAN

    Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui danmemasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yangditerapkan Kementerian Luar Negeri dalam penyusunan dan penyajianLaporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.

    Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atausebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh asettersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yangdigunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

    Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahuludan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

    Kebijakan Akuntansi A.6. KEBIJAKAN AKUNTANSI

    Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2015 telah mengacupada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansimerupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan,dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalampenyusunan dan penyajian laporan keuangan.

    Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalahmerupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Luar Negeri.Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidahpengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

    Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalampenyusunan Laporan Keuangan Kementerian Luar Negeri adalah sebagaiberikut:

    Pendapatan-LRA (1) Pendapatan-LRA

    Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas UmumNegara yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahunanggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidakperlu dibayar kembali oleh pemerintah.

    Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 16 -

    Negara (KUN).

    Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatatjumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

    Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

    Pendapatan-LO (2) Pendapatan-LO

    Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagaipenambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutandan tidak perlu dibayar kembali.

    Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatandan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumberdaya ekonomi.

    Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitudengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlahnettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

    Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

    Belanja (3) Belanja

    Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negarayang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaranyang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannyakembali oleh pemerintah.

    Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.

    Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuanbelanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluarantersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara(KPPN).

    Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja danselanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akandiungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

    Beban (4) Beban

    Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalamperiode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupapengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

    Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsiaset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

    Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 17 -

    selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkandalam Catatan atas Laporan Keuangan.

    Aset (5) Aset

    Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap,PiutangJangka Panjang dan Aset Lainnya.

    Aset Lancar

    Aset Tetap

    a. Aset Lancar

    Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segerauntuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12(dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.

    Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalambentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurstengah BI pada tanggal neraca.

    Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbulberdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan atauyang dipersamakan, yang diharapkan diterima pengembaliannya dalamwaktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan disajikansebagai Bagian Lancar Piutang.

    Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neracadisajikan sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.

    Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atauperlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatanoperasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untukdijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

    Persediaan dicatat di neraca berdasarkan hasil perhitungan fisik padatanggal neraca dikalikan dengan:

    harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengancara lainnya.

    b. Aset Tetap

    Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan olehpemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaatlebih dari satu tahun.

    Nilai aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.

    Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 18 -

    sebagai berikut:

    a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah ragayang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus riburupiah);

    b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan ataulebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);

    c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasitersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuktanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksiperpustakaan dan barang bercorak kesenian.

    Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintahyang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuaidengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat,tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masakegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada posAset Lainnya.

    Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuaidengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaanBMN/BMD.

    Penyusutan AsetTetap

    c. Penyusutan Aset Tetap

    Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungandengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan MenteriKeuangan No.01/PMK.06/2013 sebagaimana diubah dengan PMK No.90/PMK.06/2014 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa AsetTetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.

    Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:a. Tanah;b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP);c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber

    sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telahdiusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.

    Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukansetiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

    Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metodegaris lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkandari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.

    Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedomanKeputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang TabelMasa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupaAset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 19 -

    Tabel 1Penggolongan Masa Manfaat Kelompok Aset Tetap

    Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

    Peralatan dan Mesin 2 s.d.20 tahun

    Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun

    Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun

    Alat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahunPiutang JangkaPanjang

    d. Piutang Jangka Panjang

    Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atauakan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan.Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan PenjualanAngsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan GantiRugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.

    TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan asetpemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintahyangdinilaisebesarnilainominaldari kontrak/berita acara penjualan aset yangbersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayaroleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualanangsuran.

    TP adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangankepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukummengakibatkan kerugian Negara/daerah.

    TGR adalah suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri ataubukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntutpenggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagaiakibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yangmelanggar hukum yang dilakukan oleh pegawaitersebut atau kelalaiandalam pelaksanaan tugasnya.

    Aset Lainnya e. Aset Lainnya

    Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap,dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalahaset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebihdari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga(kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.

    Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitusebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.

    Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan denganmetode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB denganmasa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.

    Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilaibuku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 20 -

    Kewajiban f. Kewajiban

    Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yangpenyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomipemerintah.

    Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangkapendek dan kewajiban jangka panjang.

    a. Kewajiban Jangka PendekSuatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendekjika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu duabelas bulan setelah tanggal pelaporan.Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka,Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka PendekLainnya.

    b. Kewajiban Jangka PanjangKewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jikadiharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih daridua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

    Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajibanpemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

    Ekuitas g. Ekuitas

    Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satuperiode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam LaporanPerubahan Ekuitas.

    ImplementasiAkuntansi BerbasisAkrual Pertama Kali

    h. Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali

    Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasisakrual sesuai dengan amanat PP No. 71 Tahun 2010 tentangStandarAkuntansi Pemerintahan.

    Implementasi tersebut memberikan pengaruh pada beberapa hal dalampenyajian laporan keuangan.

    Pertama, Pos-pos ekuitas dana pada neraca per 31 Desember 2014yang berbasis cash toward accrual direklasifikasi menjadi ekuitas sesuaidengan akuntansi berbasis akrual.

    Kedua, keterbandingan penyajian akun-akun tahun berjalan dengantahun sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan PerubahanEkuitas tidak dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh penyusunan danpenyajian akuntansi berbasis akrual pertama kali mulai dilaksanakantahun 2015.

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 21 -

    Penjelasan atasPos-pos LaporanRealisasiAnggaran

    B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

    RealisasiPendapatanNegara dan HibahsebesarRp.618.025.747.638

    B.1. PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH

    Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah di Kemlu pada TA 2015 adalahsebesar Rp.618.025.747.638, atau mencapai 131,05% dari estimasipendapatan yang ditetapkan sebesar Rp.471.605.861.620.

    Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi PNBP sampai dengan tanggalpelaporan tersaji adalah sebagai berikut:

    Tabel 2Rincian Estimasi Dan Realisasi Pendapatan

    No Uraian Estimasi Pendapatan Realisasi %

    1 Pendapatan Penjualan Hasil Sitaan/Rampasan dan HartaPeninggalan Rp - Rp 600.000 -

    2 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya Rp - Rp 6.329.535.271 -

    3 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan Rp 235.000.000 3.183.678.965Rp 1354,76

    4 Pendapatan Sewa Peralatan dan Mesin Rp - 204.281.262Rp -

    5 Pendapatan dari Pemanfaatan BMN Lainnya Rp - 5.769.769Rp -

    6 Pendapatan Rumah Sakit dan Instansi Kesehatan Lainnya Rp - 2.470.526Rp

    7 Pendapatan Surat Keterangan, Visa, Passport Rp 27.877.487.500 553.050.000Rp 1,98

    8 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) Rp 9.220.000 510.948.620Rp 5541,74

    9 Pendapatan dari Pemberian Surat Perjalanan RI Rp 355.056.982.128 434.632.399.342Rp 122,41

    10 Pendapatan dari Jasa Pengurusan Dokumen Konsuler Rp 83.946.380.251 75.631.262.583Rp 90,09

    11 Pendapatan Rutin Lainnya dari Luar Negeri Rp 4.477.291.741 90.209.626.820Rp 2014,83

    12 Pendapatan Hasil Pengembalian Uang Negara Rp - 56.823.111Rp -

    13 Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian PekerjaanPemerintah Rp - 21.923.000Rp -

    14 Pendapatan Penyelesaian Tuntutan Perbendaharaan Rp - 1.242.357.904Rp -

    15 Pendapatan Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL Rp 3.500.000 1.257.994.302Rp 35942,69

    16 Pendapatan Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL Rp - 718.415.638Rp -

    17 Pendapatan Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL Rp - 5.500.000Rp -

    18 Pendapatan Penerimaan Kembali Belanja Lain-lain TAYL Rp - 43.840.166Rp -

    19 Pendapatan Anggaran Lain-lain Rp - 3.415.270.359Rp -

    Rp 471.605.861.620 Rp 618.025.747.638 131,05Jumlah

    Pencapaian realisasi PNBP Kemlu sebesar 131,05% per tanggal 31 Desember2015, menunjukkan terlewatinya penetapan target PNBP untuk Semester IITA 2015. Hal ini disebabkan karena relatif tingginya penerimaan pendapatannon fungsional di Kementerian Luar Negeri, seperti misalnya Pendapatan Rutin

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 22 -

    Lainnya dari Luar Negeri dan Pendapatan Anggaran Lain-lain.Adapun jenis pendapatan yang relatif rendah realisasinya adalah PendapatanSurat Keterangan dan Visa yang baru mencapai 1,98% atau sebesarRp553.050.000 dari estimasi pendapatan sebesar Rp27.877.487.500.Berlakunya Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2015 tentang Bebas VisaKunjungan yang membebaskan biaya visa kunjungan bagi warga Negara asingdari 45 negara, turut menjadi penyebab turunnya PNBP rutin yang diterimaoleh Kemlu melalui satker di Perwakilan RI.

    Sehubungan dengan hal tersebut, maka ke depan Kemlu harus segeramenyesuaikan estimasi pendapatan Surat Keterangan, Visa dan Paspormerujuk kepada perubahan yang terjadi.

    Tabel 3Perbandingan Realisasi PNBP31 Desember 2015 dan 2014

    No Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 %

    1 Pendapatan Penjualan Hasil Sitaan/Rampasan dan HartaPeninggalan Rp 600.000 -Rp -

    2 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya Rp 6.329.535.271 3.614.850.282Rp 175,10

    3 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan 3.183.678.965Rp 2.102.416.278Rp 151,43

    4 Pendapatan Sewa Peralatan dan Mesin 204.281.262Rp 82.227.369Rp 248,43

    5 Pendapatan Rumah Sakit dan Instansi Kesehatan Lainnya 5.769.769Rp 1.073.160Rp -

    6 Pendapatan dari Pemanfaatan BMN Lainnya 2.470.526Rp -Rp -

    7 Pendapatan Surat Keterangan, Visa, Passport 553.050.000Rp 638.562.394Rp 86,61

    8 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 510.948.620Rp 510.738.668Rp 100,04

    9 Pendapatan dari Pemberian Surat Perjalanan RI 434.632.399.342Rp 380.127.867.790Rp 114,34

    10 Pendapatan dari Jasa Pengurusan Dokumen Konsuler 75.631.262.583Rp 81.917.842.575Rp 92,33

    11 Pendapatan Rutin Lainnya dari Luar Negeri 90.209.626.820Rp 82.661.711.033Rp 109,13

    12 Pendapatan Layanan Jasa Perbankan -Rp 6.299.971Rp -

    13 Pendapatan Hasil Pengembalian Uang Negara 56.823.111Rp -Rp -

    14 Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian PekerjaanPemerintah 21.923.000Rp 79.758.612Rp 27,49

    15 Pendapatan Penyelesaian Tuntutan Perbendaharaan 1.242.357.904Rp -Rp -

    16 Pendapatan Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL 1.257.994.302Rp 3.658.750.212Rp 34,38

    17 Pendapatan Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 718.415.638Rp -Rp -

    18 Pendapatan Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL 5.500.000Rp -Rp -

    19 Pendapatan Penerimaan Kembali Belanja Lain-lain TAYL 43.840.166Rp 9.931.278.809Rp 0,44

    20 Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian yangDiderita oleh Negara -Rp 862.932.877Rp -

    21 Pendapatan dari Untung Selisih Kurs Uang PersediaanSatker Perwakilan RI -Rp 804.725.299Rp -

    22 Penerimaan Kembali Persekot / Uang Muka Gaji -Rp 1.953,00Rp -

    23 Pendapatan Anggaran Lain-lain 3.415.270.359Rp 38.177.526Rp 8.945,76

    Rp 618.025.747.638 Rp 567.039.214.808 108,99 Jumlah

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 23 -

    Realisasi BelanjaNegara sebesarRp5.902.143.748.587

    B.2. BELANJA NEGARA

    Kementerian Luar Negeri Tahun Anggaran 2015 mendapatkan pagu DIPAsebesar Rp6.583.705.655.000, yang terdiri atas:

    1). Alokasi anggaran untuk Satuan Kerja Perwakilan (131 Perwakilan RI diluar negeri) sebesar Rp4.140.883.917.000, yang tersebar di seluruhpenjuru dunia untuk mewakili Indonesia dalam berbagai kepentingannasional.

    2). Alokasi anggaran untuk Satuan Kerja Pusat (13 Satuan Kerja) sebesarRp2.442.821.738.000 yaitu Satker Sekretariat Jenderal, InspektoratJenderal, 7 Direktorat Jenderal, 1 Badan, 2 Pusat, dan PTRI ASEAN.

    Realisasi Anggaran Kementerian Luar Negeri yang telahdipertanggungjawabkan (berdasarkan SP2D) kepada KPPN Jakarta I sampaidengan akhir TA 2015 (per 31 Desember) adalah sebesarRp5.902.143.748.587 (jumlah tersebut termasuk dispensasi pembebananbelanja untuk periode TA 2015) atau mencapai 89,65% dari pagu DIPA KemluTA 2015 sebesar Rp6.583.705.655.000 (Lampiran No. 15).

    Beberapa hal yang mempengaruhi realisasi Belanja Kemlu, yaitu:

    1) Postur Anggaran Kemlu masih belum ideal untuk mendukung program-program Kementerian, dimana besaran anggaran Kemlu tidak berbedadengan hitungan baseline-nya, yaitu anggaran Kemlu masih didominasioleh anggaran belanja operasional dan mengikat saja. Oleh karena itu,dalam merealisasikan anggaran yang terkait program-programKementerian, Kemlu sering harus melakukan revisi anggaran terlebihdahulu.

    2) Terjadinya beberapa kali revisi DIPA yang dilakukan oleh Satker-satker diKemlu khususnya Satker Perwakilan RI mempengaruhi kemampuanSatker untuk melaksanakan beberapa kegiatan.

    3) Mengingat lebih dari 62% anggaran Kemlu merupakan anggaran SatkerPerwakilan RI di Luar Negeri, yang menggunakan mata uang asing (USDollar, Euro, Yen dan lain-lain), maka Kemlu dalam melakukan realisasianggaran masih memerlukan proses transfer dan konversi mata uang danberakibat munculnya selisih kurs transfer.

    4) Dalam TA 2015, sebagian anggaran belanja non-operasional Kemludianggarkan dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Demikianjuga dengan anggaran Belanja Modal, sehingga realisasi anggarannyadiwajibkan memenuhi terlebih dahulu target penerimaannya, yangkemudian pencairannya diperlukan proses yang cukup panjang danmemerlukan waktu.

    5) Anggaran Belanja Tambahan (ABT) selisih kurs baru diterima perwakilanpada akhir Desember 2015 atau awal Januari TA 2016, sehingga terdapatbeberapa perwakilan yang tidak menggunakan anggaran tersebut(anggaran tidak dapat digunakan secara maksimal).

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 24 -

    Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2015 menurut program adalah sebagaiberikut:

    Tabel 4Rincian Anggaran Dan Realisasi Belanja Program

    TA 2015

    Kode Uraian Anggaran Realisasi %

    100 Program Rp - -Rp -

    101 Progra Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan TugasTeknis Lainnya Kementerian Luar Negeri Rp 5.060.616.362.000 4.609.875.098.579Rp 91,09

    102 Program Peningkatan Sarana dan Prasaranan AparaturKementerian Luar Negeri 341.134.491.000Rp 218.701.266.204Rp 64,11

    103 Program Pengawasan dan Peningkatan AkuntabilitasAparatur Kementerian Luar Negeri 24.891.900.000Rp 22.763.710.248Rp 91,45

    106 Program Peningkatan Hubungan dan Politik Luar NegeriMelalui Kerjasama ASEAN 60.203.987.000Rp 54.136.591.034Rp 89,92

    107 Program Peningkatan Peran dan Diplomasi Indonesia diBidang Multilateral 544.584.669.000Rp 535.611.802.741Rp 98,35

    108Program Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeriserta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik danAfrika

    132.707.243.000Rp 116.818.544.164Rp 88,03

    109 Program Optimalisasi Diplomasi Terkait DenganPengelolaan Hukum dan Perjanjian Internasional 39.117.444.000Rp 37.489.127.288Rp 95,84

    110 Program Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeriserta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Amerika dan Eropa 44.345.059.000Rp 41.174.695.238Rp 92,85

    111 Program Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan LuarNegeri 28.621.087.000Rp 27.801.854.006Rp 97,14

    112 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Keprotokolan danKekonsuleran 241.015.495.000Rp 182.170.474.333Rp 75,58

    113 Program Optimalisasi Informasi dan Diplomasi Publik 66.467.918.000Rp 62.711.286.098Rp 94,35

    6.583.705.655.000Rp 5.909.254.449.933Rp 89,76

    -Rp (7.026.001.319)Rp -

    6.583.705.655.000Rp 5.902.228.448.614Rp 89,65

    Realisasi Belanja Bruto

    Pengembalian Belanja

    Realisasi Belanja Netto

    Adapun rincian anggaran dan realisasinya berdasarkan Jenis Belanja adalahsebagai berikut:

    Tabel 5Rincian Anggaran Dan Realisasi Belanja

    Menurut Jenis BelanjaKode Jenis

    Blj. Uraian Jenis Belanja Anggaran Realisasi Belanja %

    51 Belanja Pegawai Rp 3.139.079.340.000 Rp 2.943.209.807.559 93,76

    52 Belanja Barang Rp 3.048.356.974.000 Rp 2.686.053.918.754 88,11

    53 Belanja Modal Rp 396.269.341.000 Rp 272.880.022.274 68,86

    Rp 6.583.705.655.000 Rp 5.902.143.748.587 89,65Jumlah

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 25 -

    Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja dapat dilihat dalam grafik sebagaiberikut:

    Rp-

    Rp500

    Rp1.000

    Rp1.500

    Rp2.000

    Rp2.500

    Rp3.000

    BelanjaPegawai

    Belanja Barang Belanja Modal

    Milyar

    Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2015

    Anggaran Realisasi

    Dibandingkan dengan TA 2014 sebesar Rp5.339.825.449.890 realisasi belanjaTA 2015 sebesar Rp5.902.143.748.587,- mengalami kenaikan sebesarRp562.318.298.697 atau 10,53%. Hal ini dikarenakan adanya kenaikansignifikan pada Belanja Pegawai sebesar 17,23% dan pada Belanja Barangsebesar 8.06%.

    Penurunan penyerapan Belanja Modal sebesar 20,54% merupakan upayaKementerian Luar Negeri untuk melakukan pembatasan Belanja Modalkhususnya dalam optimalisasi alokasi anggaran pembelian untuk BelanjaModal luar negeri.Perbandingan Realisasi Belanja TA 2015 dan TA 2014 tersaji pada Tabelberikut ini

    Tabel 6Perbandingan Realisasi Belanja

    31 Desember 2015 dan 2014

    31-Des-15 31-Des-14

    Belanja Pegawai Rp 2.943.209.807.559 Rp 2.510.726.428.548 17,23

    Belanja Barang Rp 2.686.053.918.754 Rp 2.485.677.216.075 8,06

    Belanja Modal Rp 272.880.022.274 Rp 343.421.805.267 (20,54)

    Jumlah Rp 5.902.143.748.587 Rp 5.339.825.449.890 10,53

    Naik (Turun)%

    Realisasi Belanja (Rp)Uraian Jenis Belanja

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 26 -

    Belanja PegawaisebesarRp2.943.209.807.559

    B.2.1. BELANJA PEGAWAI

    Dari pagu anggaran Belanja Pegawai TA 2015 sebesar Rp3.139.039.340.000,realisasi Kemlu mencapai angka Rp2.943.209.807.559 atau 93,76%. Terjadikenaikan sebesar 17,23% dibandingkan realisasi Belanja Pegawai tahunsebelumnya sebesar Rp2.510.726.428.548

    Peningkatan realisasi Belanja Pegawai ini dikarenakan hal-hal sebagai berikut:

    1) Penguatan kurs US Dollar telah mengakibatkan Belanja Pegawai di SatkerPerwakilan RI di Luar Negeri meningkat dari perkiraan anggaran yangdirencanakan.

    2) Terdapat peningkatan realisasi atas Belanja Pegawai/Belanja Gaji PokokPNS, Belanja Tunjangan Suami/Isteri, Belanja Tunjangan Anak PNS,Belanja Tunjangan Fungsional PNS, Tunjangan Kinerja Pegawai Kemludan Belanja Tunjangan Beras PNS pada Satker Pusat.

    Walaupun demikian, realisasi Kemlu pada TA 2015 ini masih dihadapkan padabeberapa kendala utama, yaitu:

    1) Proses mutasi di lingkungan Kemlu yang cukup tinggi dan prinsip penarikanstaf di luar negeri (diplomat) tidak menunggu pengganti (overlapping),sehingga sering terjadi kekosongan staf (satu bulan atau lebih) di SatkerPerwakilan RI di Luar Negeri, yang mengakibatkan tidak terealisasinyabelanja pegawai dalam bulan tersebut.

    2) Anggaran Pembayaran “Tunjangan Kinerja (Tunkin) Baru” yang sudahdianggarkan oleh seluruh Satuan Kerja di Pusat pada DIPA TA 2015 danrencananya akan dibayarkan mulai bulan Mei 2015 ternyata tidak terpakaisama sekali karena sesuai petunjuk teknis pemberlakuan “Tunkin Baru”hanya berlaku mulai 1 November 2015 dan pembayarannya pun baru dapatdilaksanakan di bulan Januari 2016.

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 27 -

    Rincian belanja pegawai TA 2015 dan 2014 disajikan dalam Tabel sebagaiberikut:

    Tabel 7Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai

    31 Desember 2015 dan 2014

    Uraian 31-Des-15 31-Des-14 Naik (Turun)%Belanja Gaji Pokok PNS Rp 132.951.679.480 Rp 109.009.617.290 21,96Belanja Pembulatan Gaji PNS Rp 3.263.398 Rp 2.042.021 59,81Belanja Tunj. Suami/Istri PNS Rp 9.560.265.194 Rp 7.741.064.612 23,50Belanja Tunj. Anak PNS Rp 2.732.870.903 Rp 2.257.681.417 21,05Belanja Tunj. Struktural PNS Rp 9.209.325.000 Rp 8.611.155.000 6,95Belanja Tunj. Fungsional PNS Rp 12.022.590.000 Rp 9.699.637.000 23,95Belanja Tunj. PPh PNS Rp 3.863.381.898 Rp 3.153.932.982 22,49Belanja Tunj. Beras PNS Rp 7.488.085.640 Rp 6.136.173.120 22,03Belanja Uang Makan PNS Rp 12.727.552.640 Rp 10.388.321.000 22,52Belanja Tunj. Kompensasi Kerja PNS Rp 2.122.400.000 Rp 2.004.200.000 5,90Belanja Tunj. Sewa Rumah PNS (Staff diLN) Rp 206.023.027.746 Rp 184.018.311.506 11,96

    Belanja Tunj. Resti. Pengobatan PNS(Staff di LN) Rp 68.239.508.962 Rp 60.228.277.102 13,30

    Belanja TPLN untuk Home Staff (Staff diLN) Rp 1.232.105.935.375 Rp 1.036.668.137.447 18,85

    Belanja Tunj. Lain-lain termasuk uangduka PNS Dalam dan Luar Negeri Rp 359.846.572.955 Rp 253.403.865.241 42,01

    Belanja Lokal Staff Lainnya Rp 791.217.060.137 Rp 731.548.166.768 8,16Belanja Tunjangan Umum PNS Rp 2.820.660.000 Rp 2.905.361.477 (2,92)Belanja Gaji Pokok Pejabat Negara Rp 4.216.500.000 Rp - -

    Belanja Pembulatan Gaji Pejabat Negara Rp 48.760 Rp - -

    Belanja TunjanganSuami/Istri PejabatNegara Rp 383.850.000 Rp - -

    Belanja Tunjangan Anak Pejabat Negara Rp 41.130.000 Rp - -

    Belanja tunjangan PPH Pejabat Negara Rp 60.247.933 Rp - -

    Belanja Tunjangan Beras pejabat Negara Rp 162.727.740 Rp - -

    Belanja Uang Lembur Rp 4.290.905.500 Rp 3.555.805.350 20,67Belanja Pegawai (TunjanganKhusus/Kegiatan) Rp 83.745.565.250 Rp 86.856.608.290 (3,58)

    Belanja Pegawai Transito Rp 1.734.299.935 Rp - -Realisasi Belanja Bruto Rp 2.947.569.454.446 Rp 2.518.188.357.623 17,05Pengembalian Belanja Rp 4.359.646.887 Rp 7.461.929.075 (41,57)Realisasi Belanja Netto Rp 2.943.209.807.559 Rp 2.510.726.428.548 17,23

    Belanja BarangsebesarRp2.686.053.918.754

    B.2.2. BELANJA BARANGDari pagu anggaran Belanja Barang TA 2015 sebesar Rp3.048.356.974.000,Kemlu mencapai realisasi serapan sebesar Rp2.686.053.918.754 atau86,47%. Terjadi kenaikan sebesar 8,06% dibandingkan realisasi BelanjaBarang tahun sebelumnya sebesar Rp2.485.677.216.075.

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 28 -

    Rincian Belanja Barang disajikan dalam Tabel di bawah ini:

    Tabel 8Perbandingan Realisasi Belanja Barang

    31 Desember 2015 dan 2014

    Uraian 31-Des-15 31-Des-14 Naik (Turun)%Be. Barang Operasional Rp 761.673.453.284 770.147.054.430Rp (1,10)Bel. Barang Non Operasional Rp 480.495.121.170 401.155.577.478Rp 19,78Bel. Jasa Rp 456.443.710.465 455.835.834.782Rp 0,13Bel. Pemeliharaan Rp 329.812.512.774 303.961.202.834Rp 8,50Bel. Perjalanan Dalam Negeri Rp 161.498.157.966 90.142.896.251Rp 79,16Bel. Perjalanan Luar Negeri Rp 498.880.627.554 467.513.243.782Rp 6,71Realisasi Belanja Bruto 2.688.803.583.213Rp 2.488.755.809.557Rp 8,04Pengembalian Belanja Rp 2.749.664.459 3.078.593.482Rp (10,68)Realisasi Belanja Netto 2.686.053.918.754Rp 2.485.677.216.075Rp 8,06

    Tidak tercapainya realisasi anggaran Belanja Barang secara maksimaltersebut, antara lain disebabkan hal-hal sebagai berikut:

    1) Dalam TA 2015, sebagian anggaran belanja non-operasional Kemludianggarkan dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Demikianjuga dengan anggaran Belanja Modal, sehingga realisasi anggarannyadiwajibkan memenuhi terlebih dahulu target penerimaannya, yangkemudian pencairannya diperlukan proses yang cukup panjang danmemerlukan waktu.

    2) Kemlu baru mendapatkan penambahan anggaran Belanja Barang Non-Operasional (program) dari Kemkeu pada Bulan Maret 2015, sehinggapelaksanaan kegiatan/program Satker Perwakilan RI di Luar Negeri tidakoptimal karena harus menunggu proses revisi anggaran.

    3) ABT sebesar Rp.104 milyar untuk Repatriasi WNI di luar negeri baruditerima oleh Ditjen Protkons pada bulan Oktober 2015, sehingga tidakdapat dipergunakan secara maksimal oleh Direktorat PerlindunganWNI/BHI untuk memulangkan para WNI bermasalah di Luar Negeri.

    4) Anggaran perjalanan mutasi bagi 33 (tiga puluh tiga) Duta Besar yangbaru, tidak digunakan sama sekali di TA 2015.

    5) Pemberlakuan PMK 164.05/2015 tentang Tata Cara PelaksanaanPerjalanan Dinas Luar Negeri, khususnya Bab IX, Pasal 25 yaituPembayaran biaya Perjalanan Dinas kepada Pelaksana Perjalanan Dinaspaling cepat 5 (lima) hari kerja sebelum Perjalanan Dinas dilaksanakan,juga mempengaruhi besarnya serapan anggaran di tahun berjalan.

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 29 -

    6) Anggaran yang telah dialokasikan bagi penyelenggaraan Konferensi AsiaAfrika (KAA) di TA 2015 tidak dapat secara maksimal dimanfaatkanakibat:

    a) Penurunan jumlah negara peserta KAA yang semula dianggarkansebanyak 109 negara, namun hanya 70 negara yang ikut serta dalamKAA;

    b) Biaya tiket (PP) yang disiapkan bagi 48 negara yang termasuk dalamkelompok negara kurang berkembang, dananya hanya terpakai oleh 18negara.

    Sehubungan dengan hal tersebut, guna terus meningkatkan capaian realisasiKemlu, perlu kiranya ditingkatkan proporsi anggaran rupiah murni Kemludibandingkan anggaran PNBP di tahun-tahun mendatang.

    Peningkatan proporsi anggaran rupiah murni secara tidak langsung akanmenjadi suatu dukungan nyata bagi pencapaian kinerja diplomasi Indonesia diLuar Negeri yang berdasarkan kepada kepentingan nasional RepublikIndonesia.

    Belanja ModalsebesarRp272.880.022.274

    B.2.3. BELANJA MODAL

    Pada dasarnya, telah terjadi penurunan realisasi Belanja Modal Kemlu, dariRp343.421.805.267 atau 84,06% pada TA 2014, menjadi Rp272.880.022.274atau 68,86% pada akhir TA 2015.

    Namun, dengan besarnya pagu anggaran yang dialokasikan untuk pengadaanBelanja Modal Kemlu di TA 2015 sebesar Rp396.269.341.000, secara agregatjumlah serapan pada TA 2015 masih belum optimal. Hal ini secara umumdisebabkan oleh beberapa hal berikut:

    1) Mayoritas sumber pendanaan belanja modal Kemlu berasal dari PNBP(80%) yang hanya dapat direalisasikan setelah melalui proses panjang,sehingga penyerapan optimal hanya pada triwulan II dan III TahunAnggaran berjalan (PNBP Triwulan I digunakan pada Triwulan II dan III,sedangkan dana PNBP TW IV (MP ke-5) baru dapat ditransfer kePerwakilan pada bulan Desember 2015 sehingga menghambat penyerapananggaran PNBP Triwulan IV dan tidak dapat digunakan secara optimalmengingat sudah mendekati akhir Tahun Anggaran.

    2) Pelaksanaan Anggaran di Satker Perwakilan RI di Luar Negerimenggunakan mata uang asing, sehingga dapat dipastikan antara usulanpengadaaan dengan DIPA anggaran yang diberikan selalu mengalamiperbedaan akibat selisih kurs. Hal ini terkadang menjadikan belanja modalsulit dilaksanakan karena terjadi kekurangan anggaran. Terlebih lagi, di TA2015 kurs APBN-P sebesar US $ 1 = Rp12.500 telah berada jauh dari kurspasar yang ada US $ 1 = Rp13.795 (per 31 Desember 2015), inimengakibatkan banyak anggaran belanja modal yang menjadi berkurangsetelah dikonversi ke mata uang asing US Dollar.

    3) Proses pengadaan kendaraan dinas di Perwakilan RI hanya dapatdilakukan dengan metode peremajaan, yang mengharuskan dilakukannyapenghapusan kendaraan dinas terlebih dahulu, sehingga cukup sulitdilakukan mengingat tingginya dinamika operasional di Perwakilan RI.

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 30 -

    4) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) di Satker Perwakilan RI di LuarNegeri yang relatif kecil mengakibatkan kekurangan pejabat/staf yangmemiliki sertifikat Pengadaan Barang/Jasa di Perwakilan untuk dapatmelaksanakan fungsi pengadaan.

    Rincian Belanja Modal disajikan dalam tabel berikut ini:

    Tabel 9Perbandingan Realisasi Belanja Modal

    31 Desember 2015 dan 2014

    Uraian 31-Des-15 31-Des-14 Naik(Turun) %

    Belanja Modal Tanah 246.738.052Rp -Rp -

    Belanja Modal Peralatan dan Mesin 196.705.286.433Rp 178.765.958.672Rp 10,04Belanja Modal Upah Tenaga Kerja danHonor Pengelola Teknis Peralatan dan 21.406.630Rp

    Belanja Modal Gedung dan Bangunan 63.034.573.186Rp 157.411.680.314Rp (59,96)

    Belanja Penambahan Nilai Gedung danBangunan 11.351.984.036Rp

    Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 93.500.000Rp 88.000.000Rp 6,25

    Belanja Modal Lainnya 1.408.738.937Rp 7.170.963.281Rp (80,35)Belanja Penambahan Nilai Aset TetapLainnya dan/atau Aset Lainnya 19.185.000Rp

    Jumlah Belanja Bruto 272.881.412.274Rp 343.436.602.267Rp (20,54)

    Pengembalian belanja 1.390.000Rp 14.797.000Rp (90,61)

    Jumlah Belanja Netto 272.880.022.274Rp 343.421.805.267Rp (20,54)

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 31 -

    PenjelasanatasPos- PosNeraca

    C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

    Aset ASET

    Aset LancarRp385.397.597.401

    C.1. ASET LANCAR

    Nilai Aset Lancar per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesarRp385.397.597.401 dan Rp457.678.776.154.

    Aset lancar merupakan aset yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan ataudimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggalpelaporan.

    Rincian Aset Lancar Kemlu per 31 Desember 2015 dan 2014 tersaji pada Tabelsebagai berikut:

    Tabel 10Rincian Aset Lancar

    31 Desember 2015 dan 2014

    No Jenis 31 Desember 2015 31 Desember 2014

    1 Kas di Bendahara Pengeluaran 111.507.998.145Rp 159.601.809.003Rp

    2 Kas di Bendahara Penerimaan 41.657.654.980Rp 19.588.607.037Rp

    3 Kas Lainnya dan Setara Kas 85.085.635.340Rp 126.273.723.177Rp

    4 Belanja Dibayar di Muka 49.784.471.328Rp 56.573.404.278Rp

    5 Piutang Bukan Pajak (Netto) 51.487.486.524Rp 48.902.787.292Rp

    6 Bagian Lancar Tagihan TuntutanTP/TGR (netto) 301.502.336Rp 413.270.250Rp

    7 Persediaan 45.572.848.748Rp 46.325.175.117Rp

    385.397.597.401Rp 457.678.776.154RpTOTAL

    Kas diBendaharaPengeluaranRp111.507.998.145

    C.1.1. KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN

    Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2015 dan 2014 adalahmasing-masing sebesar Rp111.507.998.145 dan Rp159.601.809.003.

    Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan dibawah tanggungjawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yangbelum dipertanggungjawabkan atau belum disetorkan ke Kas Negara per tanggalneraca.

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 32 -

    Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran per Eselon I tersaji pada tabel sebagaiberikut.

    Tabel 11Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran per Eselon l

    31 Desember 2015 dan 2014Kode Uraian Eselon I 31 Desember 2015 31 Desember 2014

    01 Sekretariat Jenderal 110.444.314.818Rp 159.266.911.560Rp- Perwakilan 111.014.063.612Rp 159.266.738.781Rp- Setjen Pusat (569.921.573)Rp -Rp- Puskom -Rp -Rp- Pusdiklat 172.779Rp 172.779Rp- PTRI ASEAN -Rp -Rp

    02 Ditjen Aspasaf -Rp -Rp03 Ditjen Amerop -Rp -Rp04 Ditjen KS ASEAN -Rp 785.500Rp05 Ditjen Multilateral -Rp -Rp06 Ditjen IDP 880.532.412Rp 334.111.943Rp07 Ditjen HPI -Rp -Rp08 Ditjen Prot & Kons 183.150.915Rp -Rp09 Inspektorat Jenderal -Rp -Rp11 BPPK -Rp -Rp

    111.507.998.145Rp 159.601.809.003RpTotal

    Besarnya nilai nominal Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2015 padaSatker Perwakilan sebesar Rp111.014.063.612, disebabkan karena sisa UP/TUPpada rekening bank di seluruh Perwakilan RI di Luar Negeri yang telah disetorkansebelum tanggal pelaporan namun masih memerlukan waktu yang cukup lamauntuk dapat diterima oleh Kas Negara, karena kondisi masing – masing Perwakilanyang berbeda.

    Terkait dengan sisa UP/TUP pada Satker Perwakilan RI, Kementerian Luar Negeriakan berupaya untuk menelusuri sisa UP/TUP dengan berkoordinasi secara internaldi Kementerian Luar Negeri maupun dengan pihak Kementerian Keuangan c.q.KPPN Jakarta I, mengingat metode perhitungan sisa UP/TUP yang berbeda padaKementerian Luar Negeri maupun pada KPPN Jakarta I (Seksi Verifikasi danAkuntansi dengan Seksi Pencairan Dana).

    Satker Ditjen IDP telah melakukan penyetoran kas di Bendahara Pengeluaran padaKas Negara sebesar Rp880.532.412 pada tanggal 11 Januari 2016.

    Satker Ditjen Protokol dan Konsuler telah melakukan penyetoran kas di BendaharaPengeluaran pada Kas Negara sebesar Rp183.150.915 pada tanggal 18 Januari2016 dengan NTPN 0211 0402 0114 0607.

    Satker Pusdiklat telah melakukan penyetoran saldo kas di Bendahara Pengeluaransebesar Rp. 172.779 dalam beberapa tahap pada tahun 2014, yaitu :1. Tanggal 07 Maret 2014 sebesar Rp. 1.044 NTPN 1106061201100510

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 33 -

    2. Tanggal 01 Juni 2014 sebesar Rp. 6.722 NTPN 01091301150004053. Tanggal 12 Agustus 2014 sebesar RP. 147.608 NTPN 0804111103000406

    yang kemudian dilakukan reklas atas setoran-setoran tersebut pada tanggal 10Maret 2015.

    Setoran sebesar Rp. 17.405 disetorkan pada tanggal 22 April 2014 NTPN0014041512031504, yang kemudian dilakukan reklas atas setoran tersebut padatanggal 30 April 2015.

    Kas diBendaharaPenerimaanRp.41.657.654.980

    C.1.2. KAS DI BENDAHARA PENERIMAAN

    Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014masing-masing adalah sebesar Rp.41.657.654.980 dan Rp.19.588.607.037 yangmencakup seluruh kas, baik saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai, yangberada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasaldari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak.

    Saldo kas ini mencerminkan saldo yang berasal dari pungutan yang sudah diterimaoleh Bendahara Penerimaan selaku wajib pungut namun belum disetorkan ke KasNegara per tanggal neraca.

    Besarnya saldo di Kas di Bendahara Penerimaan pada satker Perwakilan RI di LuarNegeri sebesar Rp.41.657.654.980 disebabkan oleh Satker Perwakilan yang belummenyetorkan dan proses Deposit in Transit Penerimaan Negara Bukan Pajak(PNBP) Satker Perwakilan RI di Luar Negeri yang telah ditransfer ke Pusat sebelumtanggal 31 Desember 2015. Sedangkan saldo di Kas di Bendahara Penerimaanpada satker Setjen Pusat sebesar Rp.551.248 adalah merupakan Jasa Giro yangbelum disetorkan ke Negara per tanggal 31 Desember 2015.

    Saldo Kas di Bendahara Penerimaan lingkup per Eselon I tersaji pada Tabel berikut.

    Tabel 12Rincian Kas di Bendahara Penerimaan per Eselon I

    Per 31 Desember 2015 dan 2014

    Kode Uraian Eselon I 31 Desember 2015 31 Desember 2014

    01 Sekretariat Jenderal 41.657.654.980Rp 19.571.137.037Rp

    - Perwakilan 41.657.103.732Rp 6.890.730.305Rp

    - Setjen Pusat 551.248Rp 12.680.406.732Rp

    08 Ditjen Prot & Kons -Rp 17.470.000Rp

    41.657.654.980Rp 19.588.607.037RpTotal

    Kas Lainnyadan Setara KasRp.85.085.635.340

    C.1.3. KAS LAINNYA DAN SETARA KAS

    Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masingsebesar Rp85.085.635.340 dan Rp126.273.723.177.Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas berada di bawah tanggungjawab

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 34 -

    bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik saldo rekening dibank maupun uang tunai.

    Secara umum, akun Kas Lainnya dan Setara Kas terdiri dari dana Kas Besi yangdipinjam oleh Satker Perwakilan untuk digunakan pada akhir tahun anggaran.

    Tabel 13Rincian Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran

    31 Desember 2015

    Satker Uraian Nilai (Rp)Sekretariat Jenderal 1. Rekening Palestina 10.085.490.490Rp

    2. Tahanan Gaji -RpBank 506.924.900RpTunai/Kas 45.539.400Rp3. Taspen 166.068.360Rp4. Tunjangan Kinerja pegawai bulanDesember 803.556.120Rp

    5. Uang lembur Pegawai bulan Desember 409.173.000Rp6. Uang Makan Pegawai bulan Desember 300.618.000Rp7. Gaji Dubes yang masih disimpan oleh BP 1.284.706.000Rp8. Sisa LS Bendahara untuk BPPR 46.278.466RpJumlah 13.648.354.736Rp

    KJRI Marseille (130.442.400)RpKBRI Canberra Kurang Pencatatan (285.171.852)RpKBRI London Cicilan BPPR bulan Desember 2015 94.420.981RpKBRI Moscow Bunga Kas Besi bulan Desember 2015 2.531.071RpKBRI Ottawa 3.024.283RpKBRI Oslo Pendapatan Visa (24.519.508)RpKBRI Dili Pendapatan Jasa Giro 290.661RpPusdiklat Tahanan Gaji Tahun 2015 & 2014 782.242.200RpDitjen Multilateral Tunjangan Kinerja & Uang Makan bulan Des 2015 619.696.200RpKBRI Quito Kesalahan Pencatatan atas Belanja Internet 18.482.127Rp

    15.019.483.395RpTotal

    Tabel 14Perbandingan Kas Lainnya dan Setara Kas

    31 Desember 2015 dan 2014

    No Keterangan 31 Desember 2015 31 Desember 2014

    1 Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran 15,019,483,395Rp 15,185,868,997Rp

    2 Kas Lainnya Reklasifikasi dari Kas Besi 70,066,151,945Rp 111,087,854,180Rp

    85,085,635,340Rp 126,273,723,177RpTotal

    Belanja DibayarDimuka

    C.1.4. BELANJA DIBAYAR DIMUKA (PREPAID)

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 35 -

    Rp.49.784.471.328

    Saldo Belanja Dibayar Dimuka per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masingadalah sebesar Rp49.784.471.328 dan Rp56.573.404.278.Belanja Dibayar Dimuka merupakan hak yang masih harus diterima dari pihak ketigasetelah tanggal Neraca sebagai akibat dari telah dibayarkannya secara penuhbelanja dan membebani anggaran tahun anggaran berjalan, namun barang ataujasa belum diterima. Rincian Belanja Dibayar Dimuka pada Tabel 15.

    Tabel 15Rincian Belanja Dibayar Dimuka

    TA 2015NO Uraian Eselon I Jenis Transaksi Jumlah

    Belanja Pegawai Dibayar Dimuka 1.306.187.283RpBelanja Barang Dibayar Di Muka 44.974.282.372RpBelanja Modal Dibayar Di Muka 3.504.001.673RpJUMLAH 49.784.471.328Rp

    1Sekretariat Jenderal

    Piutang BukanPajakRp.52.562.787.773

    C.1.5. PIUTANG BUKAN PAJAK

    Nilai Piutang Bukan Pajak per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masingsebesar Rp52.562.787.773 dan Rp52.028.280.204 yang merupakan hak ataupengakuan pemerintah atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikandan belum diselesaikan pembayarannya atau serah terimanya pada akhir tahunanggaran per tanggal Neraca.Rincian Piutang Bukan Pajak pada Kementerian Luar Negeri per 31 Desember 2015tersaji pada Tabel 16.

    Tabel 16Rincian Piutang Bukan Pajak

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 36 -

    TA 2015 dan TA 2014

    Kode Uraian Eselon I 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Naik/Turun01 Sekretariat Jenderal 52.549.475.818Rp 52.013.468.249Rp 536.007.569Rp

    - Perwakilan 48.188.764.659Rp 47.652.757.090Rp 536.007.569Rp- Setjen Pusat 4.360.711.159Rp 4.360.711.159Rp -Rp- Puskom -Rp -Rp -Rp- Pusdiklat -Rp -Rp -Rp- PTRI ASEAN -Rp -Rp -Rp

    02 Ditjen Aspasaf -Rp -Rp -Rp03 Ditjen Amerop -Rp -Rp -Rp04 Ditjen KS ASEAN -Rp -Rp -Rp05 Ditjen Multilateral -Rp -Rp -Rp06 Ditjen IDP 13.311.955Rp 14.811.955Rp (1.500.000)Rp07 Ditjen HPI -Rp -Rp -Rp08 Ditjen Prot & Kons -Rp -Rp -Rp09 Inspektorat Jenderal -Rp -Rp -Rp11 BPPK -Rp -Rp -Rp

    52.562.787.773Rp 52.028.280.204Rp 534.507.569RpTotal

    Tabel 17Rincian Piutang Bukan Pajak per Transaksi

    Per 31 Desember 2015

    No Uraian 31 Desember 2015

    1 Saldo tiket mutasi perjalanan dinas Home Staff 4.360.711.159Rp

    2 Saldo Tagihan Pihak Ketiga Lainnya 13.311.955Rp

    3 Saldo cicilan BPPR Home Staff 48.188.764.659Rp

    52.562.787.773RpTOTAL

    Nilai Piutang Bukan Pajak TA 2015 terdiri dari:

    1. Saldo tiket mutasi perjalanan dinas home staff (periode September 2010 sampaidengan Juni 2011) sebesar Rp4.360.711.159. Terdapat mutasi kurang sebesarRp1.829.771.228 yang merupakan akumulasi dari koreksi nilai dan pelunasanhingga 31 Desember 2015.

    2. Saldo Tagihan Pihak Ketiga Lainnya pada Satker Direktorat Jenderal IDPsebesar Rp13.311.955.

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 37 -

    3. Saldo cicilan BPPR Home Staff sebesar Rp48.188.764.659.

    PenyisihanPiutang TidakTertagih –Piutang BukanPajakRp(1.075.301.249)

    C.1.6. PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH - PIUTANG BUKAN PAJAK

    Nilai Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak per 31 Desember2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp(1.075.301.249) dan(Rp3.125.492.912).

    Tabel 18Rincian Penyisihan Piutang Bukan Pajak

    Per 31 Desember 2015

    1 Selisih Lumpsum Tiket (794.429.200)Rp2 Tagihan IDP (66.560)Rp3 BPPR (280.805.489)Rp

    Total (1.075.301.249)Rp

    PENYISIHANPIUTANG BUKAN PAJAKNO URAIAN

    Piutang BukanPajak (Netto)Rp51.487.486.524

    C.1.7. PIUTANG BUKAN PAJAK (NETTO)

    Piutang Bukan Pajak (Netto) merupakan hasil pengurangan Piutang Bukan Pajakper 31 Desember 2015 dengan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang BukanPajak per 31 Desember 2015.

    Tabel 19Perbandingan Piutang Bukan Pajak (Netto)

    31 Desember 2015 dan 2014

    No Jenis 31 Desember 2015 31 Desember 2014

    1 Piutang Bukan Pajak (Netto) 51.487.486.524Rp 48.902.787.292Rp

    51.487.486.524Rp 48.902.787.292RpTotal

    Bagian LancarTagihanTP/TGRRp.28.267.913.836

    C.1.8. BAGIAN LANCAR TAGIHAN TUNTUTAN PERBENDAHARAAN /TUNTUTAN GANTI RUGI (TP/TGR)

    Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi(TP/TGR) per tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebesarRp28.267.913.836 dan Rp34.999.067.716. Bagian Lancar Tagihan TP/TGRmerupakan Tagihan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal Neraca yangakan jatuh tempo dalam 12 bulan atau kurang.

    Rincian Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi(TP/TGR) per tanggal 31 Desember 2015 tersaji pada Tabel 20.

    Tabel 20

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 38 -

    Rincian Bagian Lancar Tagihan TP/TGRPer 31 Desember 2015 dan 2014

    No Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014

    1 Bagian Lancar TagihanTP/TGR 28.267.913.836Rp 34.999.067.716Rp

    28.267.913.836Rp 34.999.067.716RpTotalSedangkan mutasi Bagian Lancar TP/TGR pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:

    Tabel 21Rincian Mutasi Bagian Lancar Tagihan TP/TGR

    TA 2015

    Saldo per 31 Desember 2014 Rp34,999,067,716

    Mutasi TA 2015:

    - TP/TGR (Rp6,731,153,880)

    Saldo per 31 Desember 2015 Rp28,267,913,836

    Mutasi kurang sebesar Rp.6.731.153.880 merupakan penyelesaian atas kasuskerugian negara pada tahun 2015.

    PenyisihanPiutang TidakTertagih – Bag.Lancar TP/TGRRp(27.966.411.500)

    C.1.9. PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH-BAGIAN LANCAR TAGIHANTUNTUTAN PERBENDAHARAAN/TUNTUTAN GANTI RUGI (TP/TGR)

    Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih Bagian Lancar Tagihan TuntutanPerbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2015 dan 2014adalah masing-masing sebesar minus Rp27.966.411.500 dan minusRp34.585.797.466 yang merupakan estimasi atas ketidak tertagihan Bagian LancarTagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang ditentukanoleh kualitas masing-masing piutang jumlah penagihan yang telah dilakukan TPKNkepada tergugat.

    Rangkuman Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Bagian Lancar TagihanTuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) tersaji pada Tabel 22.

    Tabel 22

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 39 -

    Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih Bagian Lancar TuntutanPerbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)

    Debitur Kualitas Nilai Piutang % Nilai Penyisihan Jumlah DebiturWilayah ASIA Lancar 3,275,652.92 0.50% 16,378.26 7

    Kurang Lancar 137,950,133.22 10.00% 13,795,013.32 10Diragukan 166,249,063.00 50.00% 83,124,531.50 2Macet 26,052,359,255.14 100.00% 26,052,359,255.14 27

    Wilayah EROPA Lancar 0.00 0.50% 0.00 0Kurang Lancar 0.00 10.00% 0.00 0Diragukan 0.00 50.00% 0.00 0Macet 465,124,692.74 100.00% 465,124,692.74 9

    Wilayah AFRIKA DAN TIMUR TENGAH Lancar 621,361.29 0.50% 3,106.81 1Kurang Lancar 0.00 10.00% 0.00 0Diragukan 0.00 50.00% 0.00 0Macet 630,769,163.45 100.00% 630,769,163.45 14

    Wilayah AMERIKA DAN PASIFIK Lancar 81,864,199.81 0.50% 409,321.00 102Kurang Lancar 9,878,085.00 10.00% 987,808.50 2Diragukan 0.00 50.00% 0.00 0Macet 719,822,229.48 100.00% 719,822,229.48 10

    TOTAL 28,267,913,836.04 27,966,411,500.20 184Rincian Penyisihan Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran yang disajikan perEselon I, kualitas piutang, jumlah debitur, nilai piutang, dan nilai penyisihan piutangdirinci dalam lampiran laporan keuangan ini.

    Bagian LancarTagihanTP/TGR (Netto)Rp301.502.336

    C.1.10. BAGIAN LANCAR TAGIHAN TUNTUTAN PERBENDAHARAAN/TUNTUTAN GANTI RUGI (NETTO)

    Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (Netto) per31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp.301.502.336 danRp.413.270.250.

    Bagian Lancar tagihan TP/TGR (netto) merupakan hasil pengurangan BagianLancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi per 31 Desember2015 dengan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih–Bagian Lancar Tagihan TuntutanPerbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi per 31 Desember 2015.

    Tabel 23Perbandingan Bagian Lancar Tagihan (Netto) TP/TGR

    TA 2015 dan TA 2014No Jenis 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Naik/Turun %

    1 Penyisihan Piutang Tak Tertagih -Bagian Lancar TP/TGR 301.502.336Rp 413.270.250Rp (111.767.914)Rp (27,045)

    301.502.336Rp 413.270.250Rp (111.767.914)Rp (27,045)Total

    PersediaanRp45.572.848.748

    C.1.11. PERSEDIAAN

    Nilai Persediaan per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesarRp45.572.848.748 dan Rp46.325.175.117.

    Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 40 -

    (supplies) pada tanggal Neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukungkegiatan operasional dan untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanankepada masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2015 dan 2014 tersajipada Tabel 25.

    Tabel 24Perbandingan Persediaan

    31 Desember 2015 dan 2014No Jenis 31 Desember 2015 31 Desember 2014

    1 Persediaan 45.572.848.748Rp 46.325.175.117Rp

    45.572.848.748Rp 46.325.175.117RpTotal

    Nilai Persediaan merupakan nilai Persediaan dikurangi dengan nilai Persediaan yangbelum diregister. Rincian persediaan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalahsebagai berikut:

    Tabel 25Rincian Persediaan

    31 Desember 2015 dan 2014Persediaan TH 2015 TH 2014

    Barang Konsumsi 23.246.924.868 21.436.705.021Amunisi - -Bahan untuk Pemeliharaan 2.265.471.085 2.037.525.681Suku Cadang 52.808.280 70.807.179Pita Cukai, Materai dan Leges 62.033.527 18.551.605Hewan dan Tanaman untuk dijual atau diserahkan - -Peralatan dan Mesin untuk dijual atau diserahkan 17.536.796 18.465.622Aset Tetap Lainnya untuk diserahkan kepada Masyarakat - -Aset Lain-Lain untuk diserahkan kepada Masyarakat 97.503.442 34.083.010Barang Persediaan Lainnya untuk Dijual/Diserahkan 19.191.614.610 22.082.233.757Bahan Baku 45.812.501 67.956.745Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga - jaga 124.539.600 161.120.987Persediaan Lainnya 468.604.039 397.725.510

    Jumlah 45.572.848.748 46.325.175.117

    Untuk seluruh jumlah rincian persediaan terlampir di dalam lampiran.Aset TetapRp13.341.508.293.917

    C.2. ASET TETAP

    Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesarRp13.341.508.293.917 dan Rp13.400.148.009.258,

    Aset tetap merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas. Perbandingan Aset TetapKementerian Luar Negeri per 31 Desember 2015 dan 2014 tersaji pada Tabelberikut ini:

    Tabel 26Perbandingan Aset Tetap

    31 Desember 2015 dan 2014

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 41 -

    No. Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Naik/Turun %1 Tanah 10.350.689.391.155Rp 10.352.695.391.155Rp (2.006.000.000)Rp (0,02)2 Peralatan dan Mesin 1.488.806.440.928Rp 1.371.180.061.931Rp 117.626.378.997Rp 8,58

    3 Gedung dan Bangunan 5.727.660.351.825Rp 5.667.230.049.151Rp 60.430.302.674Rp 1,07

    4 Jalan dan Jembatan 40.268.701.330Rp 40.268.701.330Rp -Rp -5 Irigasi 1.110.118.247Rp 1.110.118.247Rp -Rp -6 Jaringan 4.785.889.163Rp 4.692.389.163Rp 93.500.000Rp 1,997 Aset Tetap Lainnya 90.080.284.466Rp 89.711.917.802Rp 368.366.664Rp 0,417 KDP 14.766.617.490Rp 7.738.461.384Rp 7.028.156.106Rp 90,82

    8AkumulasiPenyusutan (4.376.659.500.687)Rp (4.134.479.080.905)Rp (242.180.419.782)Rp 5,86

    Jumlah 13.341.508.293.917Rp 13.400.148.009.258Rp (58.639.715.341)Rp (0,44)

    TanahRp10.350.689.391.155

    C.2.1. TANAH

    Nilai aset tetap berupa Tanah yang dimiliki Kementerian Luar Negeri per 31Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp10.350.689.391.155dan Rp10.352.695.391.155. Terdapat penurunan sebesar Rp2.006.000.000, hal initerjadi disebabkan karena kesalahan akun pada perwakilan Mumbai yangsebenarnya diperuntukan untuk renovasi gedung.

    Rincian aset Tanah secara detail per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014disajikan dalam lampiran laporan keuangan ini. Sedangkan penambahan danpengurangan nilai Tanah adalah sebagai berikut:

    Tabel 27Rincian Mutasi Tanah

    TA 2015Saldo per 31 Desember 2014 Rp10.352.695.391.155Mutasi Tambah:- Reklasifikasi Masuk 9.071.278.301- Pengembangan Nilai Aset- Pengembangan Melalui KDP- Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (+)Mutasi Kurang:- Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (-)- Reklasifikasi Keluar (11.077.278.301)- Koreksi PencatatanSaldo per 31 Desember 2015 Rp10.350.689.391.155

    Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Kementerian Luar Negeri per 31Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp10.350.689.391.155 danRp10.352.695.391.155. Penurunan nilai Tanah karena adanya transaksiReklasifikasi Masuk/Keluar pada KBRI Kopenhagen yang merupakan perbaikankodefikasi barang sedangkan pada KBRI Manila dilakukan transaksi reklasifikasikeluar dikarenakan adanya koreksi pencatatan aset berupa tanah yang bukanBarang Milik Negara (BMN) .

    Peralatan danMesinRp1.488.806.440.928

    C.2.2. PERALATAN DAN MESIN

    Saldo Aset Tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2015 dan 2014adalah sebesar Rp1.488.806.440.928 dan Rp1.371.180.061.931.

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 42 -

    Kenaikan nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

    Tabel 28Rincian Mutasi Peralatan dan Mesin

    31 Desember 2015 dan 2014Saldo per 31 Desember 2014 1.371.180.061.931RpMutasi tambah:Penambahan Saldo Awal 2.120.210.808Pembelian 147.685.265.799Transfer Masuk 735.704.350Hibah (Masuk) 568.100.000Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 20.089.085.899Pembatalan Penghapusan 161.250.000Reklasifikasi Masuk 2.866.396.787Reklasifikasi Dari Aset Lainnya ke Aset Tetap 305.580.591Pengembangan Nilai Aset 194.347.467Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (+) 20.693.418

    Mutasi kurang:Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (-) (13.452.473.828)Penghapusan (2.260.750.174)Transfer Keluar (738.061.100)Reklasifikasi Keluar (3.369.427.391)Koreksi Pencatatan (250.915.122)Usulan Barang Rusak Berat ke Pengelola (1.801.245.011)Penghapusan semu karena reklasifikasi (3.000)Penghentiaan Aset Dari Penggunaan (35.247.380.496)Saldo per 30 Juni 2015 1.488.806.440.928Rp

    Untuk seluruh rincian Peralatan dan Mesin terlampir di dalam lampiran.

    Gedung danBangunanRp5.727.660.351.825

    C.2.3. GEDUNG DAN BANGUNAN

    Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp5.727.660.351.825 dan Rp5.667.230.049.151.

    Mutasi Gedung dan Bangunan per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

    Tabel 29Rincian Mutasi Gedung dan Bangunan

    31 Desember 2015 dan 2014

  • LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERITAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

    - 43 -

    Saldo per 31 Desember 2014 5.667.230.049.151RpMutasi tambah:Penambahan Saldo Awal 12.641.157.826RpPembelian 30.278.356.479RpReklasifikasi Masuk 10.752.203.912RpPengembangan Nilai Aset 15.388.811.960RpKoreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (+) 4.437.586.538Rp

    Mutasi kurang:Penghapusan (1.969.966.