kementerian lingkungan hidup dan kehutanan...

46
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM NoMoR t?.1/Wt /w /Vtlu.t/>/xr+ TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM KAMPUNG IKLIM DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM, bahwa untuk melaksanakan pasal 5 ayat (3), pasal 7 ayat (6), pasal 11 ayat (4), pasal 74 ayat (4), pasal 15 ayat (4), pasal 19 ayat (6) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.84lMENLHK-SETJEN/ KUM,l/ ll12016 tentang Program Kampung Iklim perlu disusun dan ditetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim tentang Pedoman Pelaksanaan Program Kampung Iklim; Mengingat 1. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-(undang Nomor 6 Tahun 2Ol4 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57); 3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P. l8/MenLHK-Ill2Ol5 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 713); 4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.60/Menlhk-Setjen/2015 tentang Peran Masyarakat dan Pelaku Usaha dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1889); 5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.33/Menlhk/Setjen/Kum.L I 3 l2016 tentang Pedoman Penyusunan Aksi Adaptasi Perubahan Iklim (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 52t\; 6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.84lMENLHK- SUUEN/KUM.l I lL l2OL6 tentang Program Kampung DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Upload: others

Post on 29-Jul-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIMNoMoR t?.1/Wt /w /Vtlu.t/>/xr+

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM KAMPUNG IKLIM

DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM,

bahwa untuk melaksanakan pasal 5 ayat (3), pasal 7 ayat(6), pasal 11 ayat (4), pasal 74 ayat (4), pasal 15 ayat (4),pasal 19 ayat (6) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup danKehutanan Nomor P.84lMENLHK-SETJEN/ KUM,l/ll12016 tentang Program Kampung Iklim perlu disusundan ditetapkan Peraturan Direktur Jenderal PengendalianPerubahan Iklim tentang Pedoman Pelaksanaan ProgramKampung Iklim;

Mengingat 1. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentangperubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-(undangNomor 6 Tahun 2Ol4 tentang Desa (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentangperubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dariAPBN (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2016 Nomor 57);

3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan KehutananNomor P. l8/MenLHK-Ill2Ol5 tentang Organisasi danTata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup danKehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun2015 Nomor 713);

4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan KehutananNomor P.60/Menlhk-Setjen/2015 tentang PeranMasyarakat dan Pelaku Usaha dalam Perlindungan danPengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1889);

5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan KehutananNomor P.33/Menlhk/Setjen/Kum.L I 3 l2016 tentangPedoman Penyusunan Aksi Adaptasi Perubahan Iklim(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor52t\;

6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan KehutananRepublik Indonesia Nomor P.84lMENLHK-SUUEN/KUM.l I lL l2OL6 tentang Program Kampung

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang

Page 2: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

Iklim (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016Nomor 1700);

7. Peraturan Direktur Jenderal Perhutanan Sosial danKemitraan Lingkungan Nomor P.23/PSKL/SET/PSL.3/ 12l2016 tentang Pedoman Peran Pelaku Usahadalam Pelaksanaan Perlindungan dan PengelolaanLingkungan Hidup dan Kehutanan.

MEMUTUSI(AN:

Menetapkan PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIANPERUBAHAN IKLIM TENTANG PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM KAMPUNG IKLIM,

PengertianPasal I

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:1. Program Kampung Iklim yang selanjutnya disebut PROKLIM adalah program

berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup danKehutanan dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat danpemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitasadaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gasrumah kaca serta memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi danmitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan yang dapat meningkatkankesejahteraan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah.

2. Kampung Iklim adalah lokasi yang berada di wilayah administratif palingrendah setingkat rukun warga atau dusun dan paling tinggi setingkatkelurahan atau desa, atau wilayah yang masyarakatnya telah melakukanupaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkesinambungan.

3. Adaptasi perubahan iklim adalah upaya yang dilakukan untukmeningkatkan kemampuan dalam menyesuaikan diri terhadap dampakperubahan iklim, termasuk keragaman iklim dan kejadian iklim ekstrimsehingga potensi kerusakan akibat perubahan iklim berkurang, peluangyang ditimbulkan oleh perubahan iklim dapat dimanfaatkan, dankonsekuensi yang timbul akibat perubahan iklim dapat diatasi.

4. Mitigasi perubahan iklim adalah serangkaian kegiatan yang dilakukandalam upaya menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca sebagai bentukupaya penanggulalgan dampak perubahan iklim.

5. Pelaksana adalah kelompok masyarakat yang tinggal di lokasi KampungIklim.

6. Pemerintah terdiri dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah7. Pemerintah Pusat adalah seluruh kementerian dan/atau lembaga di tingkat

nasional yang dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya dapat mendukungupaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

8. Pemerintah Daerah adalah seluruh Satuan Keq'a Perangkat Daerah yangdalam pelaksanaan tugas dan fungsinya dapat mendukung upaya adaptasidan mitigasi perubahan iklim.

9. Pendukung adalah para pihak yang terdiri dari dunia usaha, perguruantinggi, lembaga penelitian dan pengembangan, organisasi masyarakat,lembaga swadaya masyarakat, serta mitra pembangunan.

10. Emisi GRK adalah lepasnya GRK ke atmosfer pada suatu area tertentudalam jangka waktu tertentu.

Page 3: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

II.PROKLIM Pratama adalah lokasi PROKLIM yang ditetapkan dalam halpersentase nilai akhir PROKLIM sampai dengan 50% (lima puluh persen).

12. PROKLIM Madya adalah lokasi PROKLIM yang ditetapkan dalam halpersentase nilai akhir PROKLIM antara 5l-80%o (lima puluh satu sampaidengan delapan puluh persen).

13. PROKLIM Utama adalah lokasi PROKLIM yang adalah ditetapkan dalam halpersentase nilai akhir PROKLIM di atas 81% (delapan puluh satu persen).

14. PROKLIM Lestari adalah lokasi PROKLIM yang ditetapkan dalam hal usulanPROKLIM telah mendapat penghargaan sebagai nominasi PROKLIM Utama.

15. Koordinator PROKLIM tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota adalahpenanggung jawab pelaksanaan PROKLIM yang ditetapkan olehGubernur/Bupati/Walikota dan bertugas mengkoordinasikan penguatanpelaksanaan dan penilaian pengusulan PROKLIM di tingkatprovinsi/ kabupaten/ kota.

16. Sekretariat PROKLIM adalah tim sekretariat yang ditetapkan oleh DirekturJenderal, dan bertugas mengkoordinasikan pengadministrasianpelaksanaan dan penilaian PROKLIM secara nasional.

T\rjuanPasal 2

Tujuan peraturan adalah sebagai arahan dan pedoman dalam pelaksanaanPROKLIM bagi pelaksana, pemerintah, dan pendukung PROKLIM.

Ruang LingkupPasal 3

Ruang lingkup peraturan ini, meliputi:a. Informasi Umum PROKLIMb. Pedoman Pembentukan dan Pengembangan PROKLIMc. Pedoman Pengusulan PROKLIMd. Pedoman Penilaian PROKLIMe. Pedoman Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan PROKLIM

Informasi UmumPasal 4

(1) Informasi umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a memuatpenjelasan mengenai latar belakang, tujuan sasaran dan manfaat,pendekatan prinsip dan strategi PROKLIM;

(2) Penjelasan informasi umum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

tercatum dalam lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dariperaturan ini.

Pembentukan dan Pengembangan PROKLIMPasal 5

(1) Pembentukan dan Pengembangan PROKLIM sebagaimana dimaksud dalamPasal 3 huruf b dilakukan melalui tahapan kegiatan persiapan,perencanaan, pelaksanaan serta pengembangan aksi adaptasi dan mitigasiperubahan iklim di lokasi yang ditetapkan sebagai Kampung Iklim;

(2) Pedoman pembentukan dan pengembangan PROKLIM adalah sebagaimanatercantum dalam lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dariperaturan ini.

Page 4: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

Pengusulan PROKLIMPasal 6

(1) Pengusulan PROKLIM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c dapatdilakukan oleh pelaksana. pemerintah atau pendukung PROKLIM;

(2) Pengusulan PROKLIM dilakukan dengan mengisi lembar pengusulan yangberisi data umum dan data teknis sebagaimana tercantum dalam lampiran;

(3) Pengusulan PROKTIM terintegrasi dalam Sistem Registri Nasional (SRN)Pengendalian Perubahan lklim, pada bagran aksi joint adaptasi dan mitigasiperubahan iklim pada lampiran III yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari peraturan ini.

Penilaian PROKLIMPasal 7

(1) Penilaian PROKLIM sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf ddilaksanakan untuk menetapkan Kampung Iklim, kategori PROKLIM danpenerima apresiasi PROKLIM;

(2) Pedoman penilaian PROKLIM adalah sebagaimana tercantum dalamlampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini.

Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan PROKLIMPasal 8

(1) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan PROKLIM sebagaimanadimaksud dalam Pasa1 3 huruf e dilaksanakan setiap tahun untukmengetahui efektifitas dan keberlanjutan program;

(2) Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan dan dilaporkan secara be{'enjang;(3) Pedoman pemantauan, evaluasi dan pelaporan adalah sebagaimana

tercantum dalam lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dariperaturan ini.

Ditetapkan dipada tanggal

: JAKARTA:24 Februari 2017

REKTUR JENDERAL,

5r)E

Dr. Ir. NUR IPATIN, M.For.ScNIP. 19580108 198603 2 002

Salinan Peraturan Dirjen ini disampaikan kepada Yth.:

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.Inspektur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.Para Direktur Jenderal lingkup Kementerian Lingkungan Hidup danKehutanan.Sekretaris Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim.Para Direktur tingkup Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim.Para Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan danl,ahan.

1

c34

56

Pasal 9Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Page 5: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIANPERUBAHAN IKLIM TENTANG PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM KAMPUNG IKLIM

NOMORTANGGAL

INFORMASI UMUM PROKLIM

I. Latar BelakangPeningkatan konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) seperti Karbondioksida (COz),Metana (CH+), dan NzO, yang dihasilkan dari beragam aktivitas manusiamenyebabkan bertambahnya radiasi sinar matahari yang terperangkap diatmosfer dan berdampak pada kenaikan suhu bumi sehingga terjadi pemanasanglobal. Tanpa dilakukannya upaya untuk mengontrol emisi GRK, suhu bumidiperkirakan akan meningkat antara 1,4-5,80C pada tahun 2100. Berdasarkandata yang ada, tercatat bahwa suhu global bumi telah meningkat antara 0,6-2oC sejak akhir abad ke-19.

Pemanasan global memicu terjadinya perubahan iklim yang memberikanpengaruh signifikan terhadap kehidupan manusia di muka bumi, termasuk diIndonesia. Perubahan iklim telah menyebabkan berubahnya pola hujan,naiknya muka air laut, terjadinya badai dan gelombang tinggi, serta dampakmerugikan lainnya yang mengancam kehidupan masyarakat. Perubahan iklimdapat meningkatkan risiko terjadinya bencana terkait iklim seperti kekeringan,banjir, longsor, gagal panen, rob, serta meningkatnya wabah penyakit terkaitiklim seperti malaria, demam berdarah dan diare.

Dengan dilakukannya upaya adaptasi terhadap perubahan iklim, ketahananmasyarakat diharapkan akan meningkat sehingga risiko yang mungkin terjadidapat diminimalkan. Upaya adaptasi dapat dilakukan antara lain dengan caramenyiapkan infrastruktur yang tahan terhadap bencana iklim, memperkuatkemampuan ekonomi dan kapasitas sosial, meningkatkan pendidikan, sertamenerapkan teknologi adaptasi perubahan iklim yang sesuai dengan kondisilokal.

Upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dapat terintegrasi dengankegiatan pengelolaan lingkungan yang telah dilaksanakan masyarakat ditingkat lokal dengan memperhatikan faktor risiko iklim dan dampak perubahaniklim yang mungkin terjadi. Berbagai upaya yang telah dilaksanakanmasyarakat perlu diinventarisasi dan data yang diperoleh dikelola. Dengandemikian kontribusi terhadap peningkatan kapasitas adaptasi danpengurangan emisi GRK menjadi terukur.

Pendataan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dapat dilaksanakan melaluipendekatan aksi lokal yang bersifat bottom-up. Pendekatan ini untuk mendorongberbagai pihak dalam mengumpulkan dan menyampaikan informasi mengenai:faktor penyebab kerentanan, dampat perubahan iklim, sumber penghasil emisi

1

FEBRUARI 2017

Dalam menghadapi perubahan iklim, seluruh pihak termasuk masyarakat perlumelakukan tindakan adaptasi untuk menyesuaikan diri terhadap dampak yangterjadi serta mitigasi untuk mengurangi emisi GRK melalui penerapan polahidup rendah emisi dalam melakukan aktifitas sehari-hari misalnya menghematpemakaian listrik, memaksimalkan penggunaan energi terbarukan.

Page 6: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

GRK, serta kegiatan adaptasi dan mitigasi yang sudah dilaksanakan olehmasyarakat.

Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahaniklim sangat bervariasi tergantung pada potensi dan kondisi di masing-masinglokasi. Oleh karena itu untuk memberikan informasi dan pemahaman terhadapmasyarakat dan berbagai pihak, maka disusun pedoman pembentukan danpengembangan PROKLIM.

II. TuJuan, Sasaran dan Manfaat PROKLIMT\rjuan PROKLIM adalah untuk meningkatkan pemahaman mengenaiperubahan iklim dan dampak yang ditimbulkan, dan mendorong pelaksanaanaksi nyata yang dapat memperkuat ketahanan masyarakat dalam menghadapiperubahan iklim serta memberikan kontribusi terhadap upaya penguranganemisi GRK.

T\:juan Khusus Program Kampung Iklim adalah:a. Mendorong kelompok masyarakat melakukan kegiatan adaptasi dan mitigasi

perubahan iklim di tingkat lokal.b. Memberikan pengakuan terhadap aksi adaptasi dan mitigasi perubahan

iklim di tingkat lokal yang telah dilakukan kelompok masyarakat.c. Memberikan pengakuan terhadap pemerintah daerah dalam penguatan

pelaksanaan PROKLIM.d. Memberikan pengakuan terhadap pendukung dalam rangka fasilitasi

pembentukan dan pengembangan PROKLIM.e. Mendorong penyebarluasan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

yang telah berhasil dilaksanakan pada lokasi tertentu untuk dapatditerapkan di daerah lain sesuai dengan kondisi wilayah dan kebutuhanmasyarakat setempat.

Sasaran yang diharapkan dapat tercapai melalui pelaksanaan PROKLIM adalah:a. Menumbuhkan gerakan nasional adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

melalui pelaksanaan kegiatan berbasis masyarakat yang bersifat aplikatiladaptif dan berkelanjutan.

b. Menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam melaksanakan adaptasi danmitigasi perubahan iklim, termasuk menjaga nilai-nilai kearifan tradisionalatau lokal yang dapat mendukung upaya penanganan perubahan iklim danpengendalian kerusakan lingkungan secara umum.

c. Menjembatani kebutuhan masyarakat dan pihak-pihak yang dapatmemberikan dukungan untuk pelaksanaan aksi adaptasi dan mitigasiperubahan iklim.

d. Meningkatkan kerjasama seluruh pihak di tingkat nasional dan daerahdalam memperkuat kapasitas masyarakat untuk melaksanakan upayaadaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

e. Mengoptimalkan potensi pengembangan kegiatan adaptasi dan mitigasiperubahan iklim yang dapat memberikan manfaat terhadap aspek ekologi,ekonomi dan pengurangan bencana iklim.

f. Mendukung program nasional yang dapat memperkuat upaya penangananperubahan iklim secara global seperti gerakan ketahanan pangan, ketahanan

2

PROKLIM akan memperkuat kemitraan berbagai pemangku kepentingan dalammenghadapi perubahan iklim serta memfasilitasi penyebarluasan danpertukaran informasi mengenai upaya baik (good practises) adaptasi danmitigasi perubahan iklim. PROKLIM merupakan instrumen untuk mendorongaksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat tapak, yang difokuskanpada penguatan kegiatan lokal.

Page 7: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

energi, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pencapaian targetpenurunan emisi nasional.

III. Pendekatan, Prlnsip, dan StrategiPelaksanaan PROKLIM menerapkan pendekatan adaptasi dan mitigasiperubahan iklim berbasis masyarakat berdasarkan prinsip kemitraan. Denganpendekatan tersebut para pemangku kepentingan berinteraksi secara aktifdalam proses penyelesaian masalah terkait perubahan iklim untuk memperkuatkapasitas sosial di tingkal lokal maupun nasional. Selain aksi " akar rumpufyang dilaksanakan oleh masyarakat di tingkat lokal, dikembangkan jugaintervensi kebijakan yang bersifat top-down sehingga upaya lokal tersebut dapatberjalan efektil efisien dan berkelanjutan.

Strategi pelaksanaan program secara umum adalah sebagai berikut:a. Memperkuat kapasitas pemerintah daerah dalam mendukung upaya

adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.b. Memperkuat kapasitas masyarakat dalam melaksanakan upaya adaptasi

dan mitigasi perubahan iklim.c. Menjalin kemitraan dengan kementerian/ lembaga terkait, pemerintah

daerah, dunia usaha, dan lembaga non-pemerintah.d. Mendorong terciptanya kepemimpinan di tingkat masyarakat untuk

menjamin keberlangsungan pelaksanaan kegiatan adaptasi dan mitigasiperubahan iklim serta kegiatan ekonomi masyarakat.

e. Mendorong komitmen pengambil kebijakan di tingkat nasional dan daerahuntuk mendukung pelaksanaan upaya adaptasi dan mitigasi perubahaniklim serta kegiatan ekonomi masyarakat.

f. Menyebarluaskan keberhasilan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklimdi tingkat lokal.

g. Meningkatkan pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna yangmendukung upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat lokalserta kegiatan ekonomi masyarakat.

h. Mendorong optimalisasi potensi sumber pendanaan untuk mendukungpelaksanaan Program Kampung Iklim.

3

Manfaat Program Kampung Iklim meliputi:a. Meningkatnya ketahanan masyarakat dalam menghadapi variabilitas iklim

dan dampak perubahan iklim.b. Meningkatkan kualitas hidup dan sosial ekonomi masyarakat.c. Terukurnya potensi dan kontribusi pengurangan emisi GRK suatu lokasi

terhadap pencapaian target penurunan emisi GRK nasional.d. Tersedianya data kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta

potensi pengembangannya di tingkat lokal yang dapat menjadi bahanmasukan dalam pemmusan kebijakan, strategi dan program terkaitperubahan iklim.

e. Terbangu.nnya kesadaran dan gaya hidup rendah emisi.f. Meningkatnya kemampuan masyarakat di tingkat lokal untuk mengadopsi

teknologi rendah emisi, yaitu teknologi yang menghasilkan emisi GRKminimal.

Page 8: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIANPERUBAHAN IKLIM TENTANG PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM KAMPUNG IKLIM

NOMORTANGGAL FEBRUARI 2017

PEDOilATTPEMBEilTT'XAIT DAI{ PEITGEMBAI{GA.IT PROKLIM

I. PengantarKampung Iklim dapat dibentuk dan dikembangkan pada lokasi dengan batasadministratif minimal setingkat rukun warga, dusun atau dukuh, dan maksimalsetingkat kelurahan atau desa, atau wilayah administratif lain yang setara.Selain itu, kampung iklim dapat juga dibentuk pada Iokasi tertentu dimanakomunitasnya telah memiliki kebijakan dan melaksanakan program/ kegiatanpengendalian perubahan iklim, antara lain seperli desa/kampung masyarakathukum adat, perguruan tingg, dan pesantren.

Tahapan PROKLIM mencakup persiapan, perencanaan, pelaksanaan, sertapengembangan dan penguatan aksi seperLi pada Gambar 1.

Penge mbonga n don Pe nguoto n

Adoptosi Mitlgosi

Gambar l. Rangkaian pelaksanaan PROKLIM

II. Perrlapan2.1 Pembeatukan Kelompok KerJaPembentukan kelompok keq'a dapat diambil dari unsur-unsur:a. Kelompok masyarakat yang sudah menjalankan kegiatan misalnya kelompok

tani, kelompok pengelola air, kelompok pengelola sampah, kelompokmasyarakat peduli api, kelompok masyarakat desa konservasi, kelompokpecinta alam dan kader konservasi.

b. Kelompok masyarakat hukum adat.

4

ldentifikasi sumber emiridan serapan gas rumah

kaca

PeRiopon

Pengembangan danpeninBkatan kapasitas

masyarakat dankelembagaan masyarakat

Penyusunan rencana aksiadaptasidan mitigasi

perubahan iklim di tingkatlotal berbasis masyarakat

Perenconoon

Peningkatan kapasitasakses sumberdaya,

pendanaan, teknologiadaptasidan mitigasi

perubahan iklim

Pelaksanaan adaptasi danmitigasi perubahan iklim di

tingkat lokalberbasismasyarakat

Pelaksanoan

Pemantauan dan evaluasipelaksanaan adaptasi danmilitasi perubahan iklim

ldentifikasi kerentanan danrisiko perubahan iklim(dapat menBgunakan

instrumen yang sudah ada)

Page 9: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

c. Kelompok masyarakat keagamaan.d. PKK.e. Organisasi pemuda.f. Perangkat Desa/ Kelurahan atau Dusun/Dukuh/ RW.

Kelompok kerja disahkan oleh pimpinan wilayah setempat (misal Ketua RW,Kepala Dusun/Dukuh atau Desa/Kelurahan). Ruang lingkup tugas kelompokke{a antara lain:a. Membangun kesepahaman antar anggota kelompok kerjab. Mengumpulkan data dan informasi dasar yang diperlukan dalam

membangun atau mengembangkan PROKLIM. Data dasar yang diperlukanantara lain adalah:- Luas wilayah- Jumlah penduduk (KK/Jiwa)- Sumber penghasilan utama penduduk- Elevasi/ketinggian rata-rata lokasi dari permukaan laut- Tipologi wilayah (dataran tinggi, dataran rendah, pesisir)- Curah hujan rata-rata- Lokasi (perkotaan/ pedesaan)

c. Berperan aktif dalam menjalin komunikasi dengan berbagai pihak(pemerintah, pemerintah daerah dan pendukung).

d. Memolivasi masyarakat melaksanakan rencana aksi adaptasi dan mitigasi.e. Mengidentihkasi tantangan atau isu yang dihadapi.f. Memfasilitasi pemecahan masalah serta memantau kemajuan pelaksanaan

program yang telah disepakati bersama.

2.2 Pembuatan Profll Kerentanaa dan Emlsl GRKT\rjuan membuat prolil kerentanan dan emisi GRK pada lokasi Kampung Iklimadalah untuk:a. Mengidentifikasi dan mendialogkan aset penghidupan warga yang ada.b. Jenis ancEunan bencana terkait iklim yang dapat mempengaruhi aset

penghidupan tersebut.c. Jenis kegiatan yang berkontribusi terhadap peningkatan emisi GRK.

Salah satu teknik pembuatan profil lokasi adalah dengan melakukan pemetaansosial, sumber daya alam dan kebencanaan terkait iklim dengan langkah-langkah sebagai berikut:a. Menetapkan topik atau isu yang dibahas dalam pemetaan sosial. Penetapan

topik, dapat dilakukan melalui diskusi kelompok di tingkat lokal, yangdihadiri oleh multi pihak. Diskusi mengenai aksi adaptasi-mitigasiperubahan iklim perlu pula didukung oleh data dan fakta lapangan mengenaikejadian iklim ekstrim, bencana terkait iklim, serta dampak bencanaterhadap pola nafkah masyarakat.

b. Melakukan identifikasi partisipan pemetaan sosial. Partisipan hendaknyadipilih secara seksama, mewakili pihak yang berkaitan dengan topik yang

5

Data prolil lokasi meliputi:a. Data dasarb. Data aktifitas harian masyarakatc. Data indiktor kerentanan dan risiko perubahan iklimd. Data kegiatan sumber emisi GRKe. Peta sumberdaya dan ancaman bencana terkait iklimf. Sejarah Desa dan kebencanaang. Kalender musimh. Sketsa transek fialur pengambilan data)i. Sketsa kebun dan rumah tangga

Page 10: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

dibahas. Jika topik tentang peningkatan resiliensi petani terhadap dampakperubahan iklim untuk usaha tani, maka partisipan pemetaan sosial, dapatberasal dari perwakilan dusun di desa, dan terdiri atas petani sawah, petaninon sawah, kelompok tani, penyuluh, wanita tani, dan fasilitator.

c. Melaksanakan pertemuan dengan perwakilan masyarakat untuk menyusunpemetaan sosial. Masyarakatlah yang umumnya lebih mengetahui situasi dilapangan, seperti kondisi sumber air, saluran irigasi, lokasi lahan, pemiliklahan, tokoh masyarakat, aktivitas wanita tani, kebutuhan banyak pihak,kendala yang dihadapi, intensitas bencana terkait iklim, dan aksi adaptasiperubahan iklim yang sudah dilaksanakan.

d. Setelah terbentuk peta sosial, bersama-sama dirumuskan kebutuhan dariyang paling penting atau paling mendesak dan perlu, sampai yang kurangmendesak. Hasil pemetaan sosial dapat dianalisis sesuai fokus isu yangsangat mendesak untuk diselesaikan dari sisi keberlanjutan (frsik, sosial,ekonomi). Hasil analisis pemetaan sosial dapat dirumuskan sebagai bahanmasukan untuk mengembangkan kebijakan, program, kegiatan bagi pihakterkait. Gambar 2 memperlihatkan contoh hasil pemetaan sosial.

PEIA TXlh A'iA]5\IA

,.r-{ *a

,i ,t +

.+,lr rti ++

frt r

r-€'

-

+

++ZF a.t+

+++

i.I

++

+++

+

rF

rt

ddE.4 lrtr ,E '-*hF

Gambar 2. Contoh Hasil Pemetaan Sosial

Data indikator kerentanan dan emisi lokasi PROKLIM dapat dijelaskan sebagaiberikut:a. Identifikasi kerentanan dan risiko perubahan iklim, baik dampak yang

sudah mulai dirasakan oleh masyarakat maupun potensi yang dapat teq'adidi wilayah setempat. Masyarakat diharapkan memahami keterkaitanfenomena perubahan iklim seperti kenaikan temperatur, perubahan polacurah hujan, peningkatan muka air laut, dan peningkatan kejadian ekstrimdengan dampaknya yang akan memengaruhi kehidupan masyarakat sepertibanjir, Iongsor, kekeringan, dan gagal panen. Dengan memahami haltersebut, diharapkan masyarakat mengetahui risiko akibat perubahan iklimdan hal-hal apa yang perlu dilakukan untuk meminimalkan risiko yangdihadapi.

6

Selain itu perlu dilakukan juga identifrkasi area pada lokasi setempat yangberpotensi rentan terhadap dampak perubahan iklim dengan melakukanpengamatan dan pendataan area sensitif yang paling sering mengalamikejadian/bencana terkait iklim ekstrim serta memiliki kapasitas palingrendah dalam menangai risiko iklim tersebut. Tingkat kerentanan dapatdidekati melalui data indikator kerentanan seperti data kependudukan,sosial ekonomi, infrastruktur, dan data terkait ekosistem wilayah tersebut.

Page 11: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

Informasi mengenai tingkat kerentanan dan risiko dapat diperoleh dariSistem Informasi Data Indeks Kerentanan (SIDIK) yang dikembangkan olehKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (dapat diakses melaluiwebsite http.www.ditjenppi. menlhk. go.id).

Tingkat kerentanan dalam SIDIK dibagi dalam 5 kategori (tidak rentan, agakrentan, cukup rentan, rentan, sangat rentan). Informasi ini dapat digunakansebagai pertimbangan dalam menentukan kegiatan prioritas yang perludilakukan oleh warga masyarakat dalam meningkatkan kapasitas untukberadaptasi terhadap dampak perubahan iklim.

b. Identifikasi sumber emisi dan serapan GRK yang diperlukan untukmenyusun rencana penurlrnan emisi GRK di lokasi setempat. Data sumberemisi dan serapan GRK yang perlu dikumpulkan antara lain:- Timbulan sampah dan limbah padat- Limbah rumah tangga maupun industri- Pemakaian energi berbahan bakar fosil- Jumlah ternak seperti sapi, kambing, babi- Penggunaan pupuk kimia dalam kegiatan pertanian- Luas tutupan lahan- Frekuensi dan luas kejadian kebakaran hutan/lahan

7

Page 12: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

Tabel 1 Sumber emisi GRK

No Sumber emisi GRK Keterangan

1 Sampah rumahtangga

PcnggunaaE Energl COz CH+ NzO

RUMAH TAITGGA

Energi Fosil

LPG 63100 I 0.1

Minyak Tanah 71900 3 0.6

97500 10 1.5Briket Batubara lbrown ual bicket)

106000 10 t.4

EnergiTerbarukan

Blomassr (kayubakar) 112000 300 4

Biomass Char@al (arang kayu) 112000 200 1

Biogas (landfill gas/ LFG, sludge gas, other biogasl 54600 5 0.1

2 Pemakaian energiberbahan bakarfosil

Pemanfaatan energi berbahan bakar fosil (misalnya: kendaraan roda dua, mobil, mesin diesel, genset) per literbahan bakar akan menghasilkan emisi GRK.Data yang dibutuhkan mengetahui 1'umlah emisi adalah jumlah kendaraan x jumlah konsumsi per jenis bahanbakar/thn x faktor emisi per jenis bahan bakar. Penggunaan bahan bakar dengan faktor emisi lebih rendahadalah bentuk dari aki penurunan emisi GRK. Faktor emisi per jenis bahan bakar diperlihatkan pada tabelberikut ini.

Tabel faktor emisi per jenis bahan bakar

a

Sampah organik rumah tangga yang dihasilkan oleh warga dapat dihitung dari jumlah orang x timbulansampah/org/thn.Berdasarkan data BPS, angka timbulan sampah berdasakan skala kota adalah sebagai berikut:- Kota kecil " 0,19 ton/org/thn- Kota sedang r 0,20 ton/org/thn- Kota besar ', O.22 ton /org/thn- Kota Metropolitan . O,28 ton/org/tl:n

Briket Gambut

Page 13: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

Energi Fosil

Minyak Desel (HSD) 7 4tOO 3 0.6

Ftrel Oil (Minyak Bakar) 77400 3 0.6

Energi Terba-rukan

Biomass" (kayu bakar) I 12000 300 4

Eiomass Chnrcoal (arang kayu) 200 I

Biogas UandfiU gas/ LF'G, sludge gas, other biogasl 54600 5

BioDesell Biogasotine 70800 10

PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) - mtnicipol uaste

3 Peningkatancadangan karbon

Kegiatan untuk meningfl<atkan cadcrngan karbon dari peningkatan serapan yang diperoleh dari pertumbuhanpohon. Data yang diperlukan adalah luas penanaman.

4 Pencegahanpenurunancadangan karbon

Kegiatan untuk mencegah berkurangnya/ hilangnya cadangan karbon akibat penebangan pohon atau kerusakanhutan, perambahan dan kebakaran hutan/laharn. Datayang diperlukan adalah data tahunan luas tutupanlahan/hutan.

5 Pengelolaan hutanberkelanjutan

6 Penggunaan pupuksintetik (anorganik)

Perbandingan pemakaian pupuk siratetik (anorganik) dengarn pupuk organik yang diaplikasikan pada kegiatanpertanian, dapat diturunkan sebagai upaya penurunan emisi GRK jenis dinitro oksida (NzO). Sebagai contoh,rasio yang digunakan adalah 40olo pupuk sintetik dan 60%o pupuk organdk. Aksi mitigasi dapat dilakukan denganmengubah rasio menjadi 3O7" pupuk sintetik dan 7Oo/o pupuk organik.

7 Kotoran ternak Kotoran ternak berpotensi menghasilkan gas metana (CH+) apabila tidak dikelola. Data yang diperlukan adalahjumlah dan jenis ternak x faktor emisi.

Catatan:Pengambil,an data untr.rk penghitungan mengaou kepada Pedoman Penghitungan Penurunan Emisi GRK pada Aksi Mitigasi BerbasisMasyarakat.

9

I ruuaancror/cENaET

112000

0.1

0.6

100000 300 4

Kegiatan untuk menjaga stabilitas simpanan karbon meskipun kayu dipanen dengan menerapkan sistem tebangpilih dan rotasi panen serta menjaga hutan dari kerusakan.

Page 14: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

III. Perencanaan3. 1 Perencanaan Pengembangan, Peningkatan Kapasitas, dan Kelembagaan

Masyarakat.Perencanaan terhadap aspek peningkatan kapasitas dan kelembagaanmasyarakat dilakukan oleh kelompok kerja melalui:a. Identilikasi kebutuhan pelatihanb. Perencanaan peningkatan kemampuan masyarakat antara lain: sosialisasi,

penluluhan, pelatihan, pendidikan, studi banding, mengikuti seminar.

3.2 Penyusunan rencana aksl adaptasl darr mtttgasi penrbahan lkllmtingkat lokal berbasls masyarakat

Proses penyusunan rencana alsi mengacu pada data dan informasi yang sudahterkumpul pada tahap persiapan, termasuk hasil identifrkasi kerentanan, risikoiklim dan sumber emisi GRK.

Untuk mendapatkan informasi mengenai risiko iklim yang valid, dapatdihadirkan narasumber atau ahli yang memiliki data. Hasil kajian kerentananwilayah setempat. Hasil kaj ian kerentanan perubahan iklim jika sudah tersediadapat disandingkan dengan hasil pengkajian risiko bencana terkait iklim,sehingga dapat dirumuskan rencana adaptasi perubahan iklim yang telahmempertimbangkan data historis kejadian bencana terkait iklim.

Dalam menyusun rencana aksi, seluruh hasil kajian perlu dipaparkan kembali,untuk mengingatkan warga/komunitas terhadap jenis dan tingkatan ancamanyang ada, kerentanan maupun kapasitas yang dimiliki.

Dari kondisi yang ada saat ini, warga/komunitas mendiskusikan danmerumuskan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam menanganiancaman perubahan iklim. Untuk mengajak partisipasi komunitas, dapatdigunakan berbagai cara untuk menuangkan atau menampung gagasan-gagasan yang ada. Selanjutnya didiskusikan menjadi sebuah rlrmusan yangmudah dipahami oleh warga/komunitas.

Dalam menetapkan tujuan harus mempertimbangkan hal-hal berikut:a. T\rjuan harus dikemukakan secara spesifik, jelas, dan terukur;b. Dapat dimonitor perkembangannya, dan hasilnya dapat dievaluasi;c. Tujuan harus dapat dicapai, rasional, dapat dijangkau, dan realistis; dand. Tujuan harus memperhatikan keterbatasan waktu yang tersedia.

Hasil rumusan kemudian dituangkan dalam tujuan yang menggambarkantarget yang ingin dicapai serta rencana kerja konkrit yang dapat dilaksanakan,misalnya:a. Warga masyarakat memahami perubahan iklim dan penyebabnyab. Warga masyarakat memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk

menyelamatkan diri dari ancaman bencana terkait iklimc. Warga masyarakat memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk

meningkatkan kualitas hidup dan sosial ekonomid. Warga masyarakat memiliki lumbung pangan yang mampu menjamin

ketersediaan pangan saat kondisi darurat kejadian bencana terkait iklime. Memiliki tabungan bersama yang dapat digunakan untuk proses pemulihan

atau pembangunan kembali pada saat terjadi bencana terkait iklim

Berdasarkan daftar tersebut, selanjutnya dibuat rencana kerja yang dapatmendukung pencapaian dari hasil yang sudah ditargetkan. Untuk membantuproses pencapaian target, dapat menyusun perumusan program kerja, denganmenggunakan tabel berikut.

10

Page 15: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

Tabel2 Perumusan program kerjaKegiatan Tujuan/ hasil Indikator Tahapan Kegiataa trIaktu Kebutuhan Mitra keda PerangguaEiawabApa kegiatanyang al<andilakukarr

Apa capaiandari kegiatantersebut

Bagaimana langkahuntuk melakukankegiatan tersebut

Kapan akandilaksanakan

Apa sajakebutuhanuntukmelakukankegiatantersebut danbagaimana caramemenuhikebutuhantersebut

Siapa yangbertanggunglawabuntukmelaksanakankegiatan tersebut

Contoh :

Penanamanbakau

Rehabilitasidanmengembalikan fungsi hutanbakau diwilayah pantai.

Pembibitan tanamanbakauBibit bakau ditanamdi hutan bakauKeterlibatan seluruhwarga masyarakat

1. Musyawarah danpembagian ke{a

2. Menghubungimitra kerja untukkerjasamakegiatan

3. Pembibitan4. Penanaman

bakau melaluike{a bakti

5. Monitoring daneva-luasi

Februari KonsumsiPoIy bagPupukBamboodst

Dinas Pesisir danKelautan,Dinas Kehutanan,Pemerintah desa,Sekolah yalg adadi wilayah desa,LSM

Ketua KelompokBakau

PelatihanPertolonganPertama PadaKecelakaan(P3K)

Adanya 30 orangtenaga terampildalam P3KTerbentuk tim siagabencana bidangkesehatan

1. Musyawarahpen)'usunanperenca_naankegiatan

2. Menghubungimitra kerja

3. Mencari danmenghubungipelatih

Juni 2014 Puskesmas,Dinas Kesehatan,BadanPenanggulanganBencana daerah(BPBD), PalangMerah lndonesia(PMD

Ketua PKK

11

Apa yangmembuktikan jikahasil telah tercapai

Siapa saja yangdapat membantupelak salaantersebut(pemerintahdaerah,pemerintah desa,LSM, perguruantinggi, dsb.

1. Wargamasyarakatmemilikiketerampilanpertolonganpertalnapadakecelakaan

Akomodasi dankonsumsiMateripelatihanSaranapendukungpelatihanPelatih

Page 16: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

2. Terbentuktim siagabencanabidangkesehatan

4. Menyiapkankebutuhanpelatihalt

5. Pelaksanaanpelatihan

72

Page 17: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

Prinsip pen)'usunan aksi adaptasi perubahan iklim dapat merujuk padaPeraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan NomorP. 33 / Menlhk/ Setjen / Kum . I I 3 I 20 16 tentang Penyrrsunan Adaptasi PerubahanIklim, yang dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan warga masyarakatdi wilayah setempat.

Pilihan kegiatan adaptasi dan mitigasi yang dapat dilaksanakan oleh wargamasyarakat dalam melaksanakan PROKLIM adalah seperti tercantum dalamtabel berikut.

Tabel. Pilihan Ke tan Ada tasi dan Mi si Perubahan IklimNo Kegiatan Uraiana Pengendalian kekeringan, banjir, dan longsor1 Pemanenan air hujan adalah mengumpulkar

dan menampung air hujan, termasuk aliranair permukaannya, semaksimal mungkin padasaat turun hujan untuk dapat digunakan dandimanfaatkan dalam menangani ataumengantisipasi kekeringan. Air hujan dapatdikumpulkan misalnya dengan membuatlubang penampung air, embung danpenampungan air hujan (PAH). Bentuk danukuran penampung air hujan disesuaikandengan kondisi dan kemampuan masyarakatsetempat, bisa dalam skala individu maupunkomunal.

2 Peresapan air Peresapan air adalah upaya untukmeningkatkan resapan air danmengembalikan air semaksimal mungkin kedalam tanah terkait dengan penanganan atauantisipasi kekeringan, misalnya melaluipembuatan biopori, sumur resapan,Bangunan Terjunan Air (BTA), rorak, danSaluran Pengelolaan Air (SPA)

3 Perlindungan danpengelolaan mata air

Perlindungan dan pengelolaan mata air perludilakukan untuk meminimalkan risikoterjadinya kekeringan akibat perubahan iklim.Kegiatan dapat mencakup upaya fisik sepertipembuatan struktur pelindung mata air dankonservasi tumbuhan di sekitar lokasi mataair, maupun non-fisik seperti pembuatanaturan-aturan lokal yang dapat menjaminmata air tetap hidup.

4 Penghematanpenggunaan air

Penghematan penggunaan air adalah upayauntuk menggunakan air secara efektif danefisien sehingga tidak mengalami pemborosan,misalnya penggunaan kembali air yang sudahdipakai untuk keperluan tertentu danpembatasan penggunaan air.Pembuatan sarana dan prasaranapengamanan banjir diperlukan dalammengantisipasi perubahan pola hujan akibat

5 Sarana danprasaranapengendalian banjir

13

Berdasarkan tabel diatas disusun rencana strategi membangun kemitraan danmemperluas jejaring.

Pemanenan air huj an

Page 18: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

perubahan iklim yang dapat meningkatkanrisiko terjadinya banjir. Strategi pengendalianbanjir untuk pengaturan debit banjirdilakukan misalnya melalui kegiatanpembangunan dan pengaturan bendungandan waduk banjir, tanggul banjir, palungsungai, pembagi atau pelimpah banjir, daerahretensi banjir, sistem buka tutup pintu air(polder), dan penyiapan jalur evakuasi.Pengendalian banjir juga mencakup sistemperingatan dini yang merupakan rangkaiansistem dalam kegiatan kesiapsiagaan untukmenginformasikan akan timbulnya kejadianbencana banjir secara cepat kepadamasyarakat, yang dapat dilakukan denganmenggunakan alat komunikasi tradisionalmaupun modern.

Rancang bangunyang adaptif

Dalam mengantisipasi risiko terjadinyabencana banjir akibat perubahan iklim, salahsatu upaya adaptasi yang dapat dilakukanadalah dengan merancang atau memodifikasikontruksi bangunan misalnya dengan carameninggikan struktur bangunan, menerapkanrancangan rumah panggung atau rumahapung.

7 Terasering Dengan adanya potensi peningkatan curahhujan akibat perubahan iklim, salah satuupaya yang dapat dilakukan untukmeminimalkan risiko longsor dan erosi adalahmelalui pembuatan terasering (mencakupsaluran peresapan, saluran pembuangan air,tanaman penguat teras) pada lahan dengankemiringan tertentu. Terasering merupakankonservasi tanah atau pengawetan tanah yangdibuat sejajar garis kontur yang dilengkapisaluran peresapan, saluran pembuangan air,serta tanaman penguat teras yang berfungsisebagai pengendali erosi dan longsor.Penanaman vegetasi akan memperkuat upayapengendalian bencana longsor dan erositanah, sekaligus juga memberikan manfaatterhadap upaya konservasi air tanah danpenanganan lahan kritis. Jenis vegetasi dapatdipilih sesuai dengan kondisi lokal.

b Peningkatan ketahanan panganSistem pola tanam Pola tanam merupakan suatu urutan tanam

pada sebidang lahan dalam satu tahun,termasuk didalamnya masa pengolahantanah. Pola tanam terbagi dua yaitu polatanam monokultur dan pola tanam polikultur.Pertanian monokultur adalah pertaniandengan menanarn tanaman sejenis, misalnyasawah ditanami padi saja, jagung saja, ataukedelai saja. T\rjuan menanam secaramonokultur adalah meningkatkan hasilpertanian. Sedangkan pola tanam polikultur

L4

6

1

Page 19: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

ialah pola pertanian dengan banyak jenistanaman pada satu bidang lahan yangterusun dan terencana dengan menerapkanaspek lingkungan yang lebih baik, sertamenghasilkan keuntungan yaitu mengurangiserangan hama, menambah kesuburan tanah,dan memutus siklus hama/penyakit. Contohpola tanam polikultur yaitu tumpang sari,tumpang gilir, tanaman bersisipan, tanamancampuran, dan tanaman bergiliran. Penerapansistem pola tanam merupakan salah satuupaya yang dapat dilakukan untukmeminimalkan risiko dampak perubahaniklim.

2 Sistemirigasi/ drainase

Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan,dan pembuangan air irigasi untuk menunjangpertanian yang jenisnya meliputi irigasipermukaan, irigasi rawa, irigasi air bawahtanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.Sistem irigasi meliputi prasarana irigasi, airirigasi, manajemen irigasi, kelembagaanpengelolaan irigasi, dan sumber dayamanusia. Keandalan air irigasi diwujudkanmelalui kegiatan membangun waduk, waduklapangan, bendungan, bendung, pompa, danjaringan drainase yang memadai,mengendalikan mutu air, serta memanfaatkankembali air drainase.Setiap pembangunan jaringan irigasidilengkapi dengan pembangunan jaringandrainase yang merupakan satu kesatuandengan jaringan irigasi yang bersangkutan.Jaringan drainase berfungsi untukmengalirkan kelebihan air agar tidakmengganggu produktivitas lahan. Sistemirigasi/drainase yang baik dapat mengurangirisiko gagal tanam dan gagal panen.Penerapan sistem irigasi hemat air akanmemperkuat kapasitas adaptasi untukmengantisipasi ketersediaan air yangberkurang akibat semakin panjangnya musimkemarau pada daerah tertentu yangmerupakan salah satu dampak perubahaniklim

3 Pertanian terpadu(integrated farming).

Sistem pertanian terpadu merupakan sistemyang menggabungkan kegiatan pertanian,peternakan, perikanan, kehutanan dan ilmulain yang terkait dengan pertanian dalam satulahan sehingga dapat meningkatkanproduktifitas lahan dan memperkuatketahanan pangan. Dalam praktek pertanianterpadu, output dari salah satu budidayamenjadi input kultur lainnya yang akanmeningkatkan kesuburan tanah danmenyeimbangkan semua unsur hara organikyang mengarah pada terwuiudnya konsep

15

Page 20: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

pertanian organik ramah lingkungan danberkelanjutan.Kegiatan pertanian terpadu termasuk jugapengelolaan potensi lokal, yaitu berbagaiupaya perlindungan, pengembangan danpemanfaatan tanaman dan hewan lokal yangdapat mendukung peningkatan ketahananpangan, terutama tanaman dan hewan lokalyang memiliki potensi untuk beradaptasiterhadap kondisi iklim ekstrim.

4 Penganekaragamantanaman pangan

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untukmengantisipasi terjadinya gagal panen akibatdampak perubahan iklim adalah melaluipenganekaragaman tanaman pangan. Dengankeragaman jenis yang ditanam, maka tanamanpangan yang tumbuh pada suatu lokasitertentu menjadi semakin bervariasi sehinggajika terjadi kegagalan panen pada jenistertentu masih ada jenis tanaman lain yangdapat dipanen.Selain itu perlu juga dikembangkanpenggunaan komoditas tahan iklim (misalnyapadi hemat air, tahan sa,linitas tinggi, padiapung.

5 Pemanfaatan pekarangan adalah pekaranganyang dikelola melalui pendekatan terpadudengan membudidayakan berbagai jenistanaman, ternak dan ikan di halaman rumah,sehingga dapat menjamin ketersediaan bahanpangan yang beranekaragam secara terusmenerus dan sekaligus meningkatkanpemenuhan gizi keluarga.

c Penanganan atau antisipasi kenaikan muka laut, rob, intrusi air laut,abrasi, ablasi atau erosi akibat angin, gelombang tinggi

1 Struktur pelindungalamiah

Pembuatan struktur pelindung alamiah pesisirmerupakan salah satu upaya pemeliharaandan rehabilitasi daerah pantai untukmengantisipasi dampak perubahan iklim danmelindungi pesisir melalui kegiatanpenanaman vegetasi pantai (seperti ketapang,cemara laut, mangrove, dan pohon kelapa),melindungi gumuk pasir serta pengelolaanterumbu karang.

2 Strukturperlindungan buatan

Pembuatan struktur pelindung buatanbertujuan untuk melindungi pantai terhadapkerusakan akibat serangan gelombang danarus, antara lain dengan cara:a. Memperkuat pantai atau melindungi pantai

agar mampu menahan kerusakan karenaserangan gelombang;

b. Mengubah laju transpor sedimen sepanjangpantai;

c. Mengurangi energi gelombang yang sampaike pantai;

Pemanfaatan lahanpekarangan

L6

Page 21: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

d, Reklamasi dengan menambah suplaisedimen ke pantai atau dengan cara lain.

Sesuai dengan fungsinya, bangunan pantaidapat diklasifikasikan dalam tiga kelompokyaitu konstruksi yang dibangun di pantai dansejajar garis pantai, konstruksi yang dibanguntegak lurus pantai, dan konstruksi yangdibangun di lepas pantai dan sejajar garispantai. Beberapa macam bangunan pelindungpantai antara lain groin (grogne), pemecahgelombang (jettg, breakuater, seanaall artijlcialheadland), beach nourbhment, terumbubuatan dan pintu air pasang surut.Relokasi permukiman dan aset penting lainnyaadalah pemindahan lokasi permukiman atauaset penting ke lokasi lain yang lebih amankarena lokasi lama sudah tidak layak huniakibat meningkatnya muka air laut danterkena dampak perubahan iklim lainnya.

4 Sistem pengelolaanpesisir terpadu

Pengelolaan pesisir terpadu dinyatakansebagai proses pemanfaatan sumberdayapesisir dan lautan serta ruang denganmengindahkan aspek konservasi dankeberlanjutannya. Konteks keterpaduanmeliputi dimensi sektor, ekologis, hirarkipemerintahan, dan disiplin ilmu. Penerapankonsep pengelolaan pesisir terpadu yangmempertimbangkan risiko iklim akan dapatmemperkuat ketahanan masyarakat terhadapdampak perubahan ik1im.

5 Mata pencaharianalternatif

Perubahan iklim dapat meningkatkanfrekuensi terjadinya gelombang tinggi, badaidan juga kenaikan muka air laut yangmengancam kegiatan usaha nelayan danmasyarakat pesisir dalam memenuhikebutuhan pokok sehari-hari. Oleh karenasalah satu upaya adaptasi yang perludilakukan adalah mengembangkan matapencaharian altematif untuk meningkatkantaraf perekonomian masyarakat yang tahanterhadap bencana iklim. Konseppengembangan mata pencaharian alternatifmengacu pada prinsip keterpaduan antarakepentingan ekonomi dan ekologi. Matapencaharian nelayan dan masyarakat pesisirperlu disesuaikan dengan perubahan kondisilingkungan akibat perubahan iklim, misalnyabudidaya kepiting dan penggantian spesiesikan yang adaptif terhadap perubahan iklim.

d Pengendalian penyakit terkait iklim1 Pengendalian vektor

(pembawa penyakit)Vektor adalah artropoda yang dapatmenularkan, memindahkan dan/ atau menjadisumber penular penyakit terhadap manusia.Pengendalian vektor adalah semua kegiatanatau tindakan yar:g ditujukan untuk

!7

.J Relokasi

Page 22: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

menurunkan populasi vektor serendahmungkin sehingga keberadaannya tidak lagiberisiko untuk terjadinya penularan penyakittular vektor di suatu wilayah atau menghindarikontak masyarakat dengan vektor sehinggapenularan penyakit tular vektor dapat dicegah.Pengendalian Vektor Terpadu (PVT)merupakan pendekatan yang menggunakankombinasi beberapa metode pengendalianvektor yang dilakukan berdasarkan azaskeamanan, rasionalitas, dan efektifitaspelaksanaannya serta denganmempertimbangkan kelestariankeberhasilannya.Pengendalian vektor dapat dilakukan denganpengelolaan lingkungan secara fisik ataumekanis, penggunaan agen biotik, baikterhadap vektor maupun tempatperkembangbiakannya dan/atau perubahanperilaku masyarakat serta dapatmempertahankan dan mengembangkankearifan lokal sebagai altematif. Beberapacontoh kegiatan yang dapat dilaksanakanuntuk mengendalian vektor adalah:a. 3M (menguras, menimbun, menutup)

sarang nyamuk;b. pengendalian perindukan nyamuk dan

tikus;c. memperbaiki lingkungan agar tidak ada

genangan air;d. memasukkan ikan dalam kolam/pot

tanaman;e. membentuk Tim Jumantik (Juru Pemantau

Jentik).Pengendalian vektor juga mencakuppenerapan sistem kewaspadaan dini yaituuntuk mengantisipasi terjadinya penyakitterkait perubahan iklim seperti diare, malaria,Demam Berdarah Dengue (DBD).

2 Sanitasi dan airbersih

Sanitasi adalah upaya pengendalian semuafaktor lingkungan fisik manusia, yangmungkin menimbulkan atau dapatmenimbulkan hal-hal yang merugikan, bagiperkembangan fisik, kesehatan, dan dayatahan hidup manusia.Sanitasi lingkungan dapat diartikan sebagaikegiatan yang ditujukan untuk meningkatkandan mempertahankan standar kondisilingkungan yang mendasar yangmempengaruhi kesejahteraan manusia.Kondisi tersebut mencakup:a) pasokan air yang bersih dan amanb) pembuangan limbah dari hewan, manusia

dan industri yang efisienc) perlindungan makanan dari kontaminasi

biologis dan kimia18

Page 23: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

d) udara yang bersih dan amane) rumah yang bersih dan amanUntuk mengantisipasi te{adinya kelangkaanair akibat perubahan iklim maka perludilakukan upaya penyediaan air bersih, baiksecara individual maupun komunal.Sarana penyediaan air bersih secara individualcontohnya adalah sumur (misalnya sumurgali, sumur pompa tangan, sumur bor, sumurpompa tangan dangkal) dan bakpenampungan air hujan. Sedangkan sistempenyediaan air bersih secara komunalcontohnya adalah pembangunan hidranumum, kran umum dan terminal air.

3 Perilaku hidup bersihdan sehat (PHBS)

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yangdilakukan atas kesadaran sehingga anggotakeluarga atau keluarga dapat menolongdirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapatberperan aktif dalam kegiatan kesehatan dimasyarakat. Upaya sosialisasi danpelembagaan PHBS, contohnya mencucitangan dengan sabun, menggunakan jambansehat dan menggunakan air bersih. PenerapanPHBS dapat memperkuat ketahananmasyarakat dalam mengantisipasi wabahpenyakit terkait iklim.

e Pengelolaan sampah, limbah padat dan cair1 Pengelolaan sampah

dan/ atau limbahpadat

Pengelolaan sampah/ limbah padat mencakupkegiatan pewadahan dan pengumpulan,pengomposan serta kegiatan 3R (Reduce,Reuse, Recgcle).Pewadahan adalah suatu cara penarnpungansampah sebelum dikumpulkan, dipindahkan,diangkut dan dibuang ke tempat pembuanganakhir. T\rjuan utama dari pewadahan adalah:. menghindari terjadinya sampah yang

berserakan sehingga mengganggulingkungan dari kesehatan, kebersihan danestetika

o memudahkan proses pengumpulansampah dan tidak membahayakan petugaspengumpulan sampah, baik petugas kotamaupun dari lingkungan setempat

Sistem pengumpulan adalah cara atau prosespengambilan sampah/limbah padat mulai daritempat pewadahan atau penampungansampah dari sumber timbulan sampah sampaiketempat pengumpulan sementara atausekaligus ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Pewadahan dan pengumpulan sampah perludilakukan untuk mencegah dekomposisi ataupembusukan sampah yang tidak padatempatnya baik di tingkat rumah tangga

19

Page 24: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

maupun komunal, yang akan memberikankontribusi terhadap emisi GRK.

Masyarakat perlu didorong untuk mengolahsampah/limbah padat dari kegiatan nrmahtangga sehingga tidak ada sampah yangdibuang ke lingkungan, denganmemaksimalkan pengurangan jumlahsampah, pengomposan tingkat rumah tanggadan aktif dalam pengoperasian bank sampah.

) Pengolahan limbahdan pemanfaatanlimbah cair

1) DomestikUpaya masyarakat untuk mengolah limbahcair domestik di tingkat komunal yangdilengkapi dengan instalasi penangkap gasmetana, contohnya tangki septik dilengkapidengan instalasi penangkap metana, danmemanfaatkan gas metana sebagai sumberenergi baru;

2) Industri rumah tanggaUpaya untuk mengolah limbah cair yangdilengkapi dengan instalasi penangkap gasmetana dan pemanfaat gas metana sebagaisumber energi baru, misalnya instalasipengolahan air limbah (IPAL) anaerob yangdilengkapi penangkap gas metana.

f Menggunakan Energi Baru Terbarukan, Konservasi danPenghematan Energi

1 Energi BaruTerbarukan,Konservasi danPenghematan Energi

a

a

a

Teknologi rendah emisi gas rumah kacaPenerapan teknologi rendah emisi gasmmah kaca, misalnya penggunaan tungkuhemat energi, kompor sekam padi, komporberbahan bakar biji-bijian non-pangan,lampu biogas, dan briket sampah;Energi baru terbarukanEnergi terbarukan adalah sumber energiyang dihasilkan dari sumber energi yangsecara alamiah tidak akan habis dan dapatberkelanjutan jika dikelola dengan baik,antara lain: panas bumi, bahan bakarnabati (biofuel), aliran air sungai, panassurya, angin, biomassa, biogas, ombak lautdan suhu kedalaman laut.Efisiensi energiEfisiensi energi didefinisikan sebagai semuametode, teknik, dan prinsip-prinsip yangmemungkinkan untuk dapat menghasilkan

zo

Upaya masyarakat untuk memanfaatkansampah/limbah padat dan gas metana yangdihasilkan dari proses pengolahan limbah,dapat dilakukan dengan melakukan 3R(Reduce, Reuse, and Recgcle) serta pemanfatangas metana dari limbah organik sebagaisumber energi, dan pemanfaatan pupukorganik dari proses pengomposan.

Page 25: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

penggunaan energi lebih efisien danmembantu penurunan permintaan energiglobal sehingga mengurangi emisi GRK.Upaya yang dapat dilakukan misalnyadengan menerapkan perilaku hemat listrik,menggunakan lampu hemat energi (non-pijar), dan memaksimalkan pencahayaanalami.

2 Pengelolaan budidayapertanian

l) Pengurangan pupuk dan modifikasi sistempengairanUpaya masyarakat untuk mengurangi emisigas rumah kaca akibat penggunaan pupukdan pestisida kimia, misalnyamenggunakan pupuk organik, pengolahanbiomassa menjadi pupuk, dan model irigasiberselang/ bertahap (intermittent iigation);

2) Kegiatan pascapanenUpaya masyarakat untuk mengurangi emisigas rumah kaca dari kegiatan pasca panendi sektor pertanian, misalnya dengan tidakmembakar jerami di sawah danmenghindari proses pembusukan jeramiakibat penggenangan sawah

Peningkatan tutupanvegetasi

1) PenghijauanPenghijauan adalah kegiatan untukmemulihkan, memelihara danmeningkatkan kondisi lahan agar dapatberproduksi dan berfungsi secara optimal,baik sebagai pengatur tata air ataupelindung lingkungan.

2) Praktik wanataniWanatani atau agroforestri adalah sistempenggunaan lahan (usaha tani) yarrgmengkombinasikan pepohonan dengantanaman pertanian untuk meningkatkankeuntungan, baik secara ekonomis maupunlingkungan. Pada sistem ini, terciptalahkeanekaragaman tanaman dalam suatuluasan lahan sehingga akan mengurangirisiko kegagalan dan melindungi tanah darierosi serta mengurangi kebutuhan pupukatau zat hara dari luar kebun karenaadanya daur-ulang sisa tanaman.

4 Pengendaliankebakaran hutan danlahan

Kebakaran hutan dan lahan dapatmeningkatkan emisi GRK dan merusakekosistem alam sehingga perludikendalikan melalui upaya:a) Pencegahan

Dapat dilakukan dengan cara:pembukaan lahan tanpa bakar,pembuatan jalur hijau, pembuatansekat bakar dan pengelolaan tata airlahan gambut (sekat kanal dan sumurbor).

b) Pemadaman

27

3

Page 26: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

Masyarakat dapat berpartisipasi aktifdengan melaporkan kejadiankebakaran pada petugas yangberwenang.Masyarakat peduli api (MPA) dapatmelaksanakan pemadaman dinimaupun bersama-sama denganManggala Agni.

c) Penanganan pasca kebakaranDapat dilakukan dengan caramerehabilitasi hutan dan lahan

Hasil perencanaan perlu dituangkan dalam dokumen rencana adaptasi danmitigasi perubahan iklim. Untuk menjamin keberlanjutan program dan aksipenanganan perubahan iklim, rencana yang sudah disusun perludikomunikasikan dan diupayakan untuk dapat diintegrasikan kedalamRencana Pembangunan Desa sebagai agenda bersama seluruh pemangkukepentingan dalam pembangunan wilayah yang berketahanan iklim dan rendahemisi GRK.

fV. Pelaksanaan4.1 Pelaksanaan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim tingkat lokal berbasis

masyarakat.Setelah dokumen rencana adaptasi dan mitigasi perubahan iklim tersusun,Iangkah selanjutnya adalah menyepakati rencana tindak lanjut untukimplementasi aksi. Persiapan yang perlu dilakukan yaitu diskusi dengan pihakpendukung dan penentuan jadwal pelaksanaan sesuai skala prioritas.

Prioritisasi program dan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secaraumum dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:a. Penetapan prioritas lokasi sasaran pelaksanaan aksi adaptasi dan mitigasib. Penetapan prioritisasi bentuk aksi adaptasi dan mitigasic. Penetapan jangka waktu pelaksanaan langkah aksi adaptasi dan mitigasi

Berdasarkan Hasil Perumusan Program Kerja (Tabel 2l yang telah disusun, perludisepakati kegiatan prioritas yang paling layak untuk dilaksanatan dalamwaktu dekat dengan mempertimbangkan kemampuan dan sumberdaya yangtersedia. Untuk menentukan ska-la prioritas, perlu disepakati kriteria pemilihankegiatan prioritas, misalnya:a. Kegiatan harus segera dilakukan karena akan berdampak buruk jika tidak

dilakukan segera.b. Kegiatan tidak membutuhkan sumberdaya besar.c. Sumberdaya untuk menjalankan kegiatan tersebut telah tersedia di warga

masyarakat.

Penetapan prioritas lokasi untuk pelaksanaan program/ kegiatan dari aspekadaptasi perubahan iklim adalah untuk menjawab jenis ancaman terkaitdampak perubahan iklim yang dihadapi masyarakat misalnya banjir,kekeringan atau longsor. Sedangkan dari aspek mitigasi perubahan iklim,prioritas dapat ditetapkan pada aktivitas yang berkontribusi paling besar padaemisi GRK dan/atau berpotensi untuk menurunkan emisi GRK secarasignifikan.

Aksi prioritas yang akan dilaksanakan perlu dikonsultasikan juga denganpemerintah daerah setempat atau pendukung lainnya untuk mendapatkanmasukan dan dukungan implementasi lapangan.

zz

Page 27: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

Penetapan jadwal pelaksanaan aksi prioritas ditentukan setelah berkonsultasidengan pihak-pihak pendukung dan mempertimbangkan juga kemampuanmandiri masyarakat.

Guna mendukung aksi adaptasi dan mitigasi masyarakat perlu ditingkatkankemampuannya melalui pelatihan yang sudah direncanakan sebelumnya.Pelatihan tersebut mencakup aspek teknis dan kelembagaan, yang dapatdifasilitasi oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan pendukung.

3.3 Peningkatan kapasitas akses sumberdaya, pendanaan, serta teknologiadaptasi dan mitigasi perubahan iklim

Dalam konteks pelaksanaan PROKLIM, masyarakat perlu ditingkatkankemampuannya dalam mengakses sumberdaya, pendanaan, serta teknologiadaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Akses sumberdaya yang dimaksudmeliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya sosial. Aksessumber daya pendanaan dapat berasal dari pemerintah, swasta, swadaya atausumber keuangan lain yang tidak mengikat. Teknologi mencakup pengetahuan,dan dukungan sarana prasarana.

Keberadaan kelompok kef a selain berperan dalam memfasilitasi pengembangandan pelaksanaan pengendalian perubahan iklim di tingkat tapak juga berperansebagai penggerak dalam mengakses sumberdaya, pendanaan, dan teknologi.

Beberapa sumber pendanaan yang teridentifikasi dapat diusulkan untukmendukung pelaksanaan PROKLIM misalnya:a. Dana dari pemerintah pusat dan daerahb. Dana Pembangunan Desac. Dana Alokasi Khusus (DAK) yaitu dana yang bersumber dari pendapatan

APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untukmembantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dansesuai dengan prioritas nasional.

d. Corporate Social Responsibility (CSR) juga merupakan salah satu sumberdana penting yalg perlu dioptimalkan dalam mengatasi masalah perubahaniklim.

e. Dana pemberdayaan masyarakat (Communitg deuelopmentl dari berbagaikementerian/ lembaga, perusahaan swasta, BUMN, BUMD, dan lembagasosial.

Akses teknologi dapat dilakukan antara lain melalui:- Media elektronik, contohnya:

www. ditjenppi.menlhk. go. idwww. poj okaktualisasiiklim. menlhk. go. idwww.ksdae.menlhk.go.idwww. kcpi-dev.reddplusid. orgwww.pskl. menlhk. go.id

- Publikasi,- Lembaga pengembangan teknologi,- Lembaga pendidikan,- Badan usaha,- lembaga swadaya masyarakat.

V. Pengembangan dan Penguatan PROKLIMPengembangan dan penguatan PROKLIM dilaksanakan berdasarkan hasilpemantauan dan evaluasi yang dilaksanakan secara berkala oleh pelaksanaPROKLIM. Pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan mengukur kemajuan

Page 28: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

pelaksanaan kegiatan adaptasi, mitigasi, serta kelembagaan dan dukungankeberlanjutan dengan menggunakan tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Pemantauan Pelaksanaan PROKLIMIndikator Relevansi

[YalTidak)Tingkat Pelaksanaan

Belum Kurang Sedang BaikPemanenaa air hujan

Perlindungan mata airPenghematan penggunaan airSarana dan prasaranapengendali baniirRancang bangun adaptifPembuatan teraseringSistem pola talram

Pertanian terpaduPenganekaragaman tanamanpanganPemanfaatan lahanpekaranganPengendalian vektor penyakitSalitasi dan air bersihPola Hidup Bersih dan Sehat(PHBS)Pengelolaan limbah padatPengolahan limbah danpemanfaatan limbah cairPenggunaan energi baruterbarukan dan konservasienergiPengolahan budidayapertanianPeningkatan tutupan vegetasiMencegah dan menanggulangikebakaran hutan dan lahanKelompok Masyarakat

Tingkat keswadayaanmasyarakatKapasitas MasyarakatDukungan EksternalPengembangan KegiatanManfaat SosialManfaat EkonomiManfaat LingkunganManfaat sosial, ekonomi,lingkungan dan penguranganrisiko bencana terkait iklim

Hasil pemantauan dan evaluasi digunakan untuk perbaikan pelaksanaankegiatan PROKLIM secara terlrs menerLls melalui perencanaan yang lebih baik.Dengan demikian, program nasional kampung iklim menuju masyarakat yangberpola hidup rendah emisi dan berketahanan iklim dapat tercapai.

Pelaksanaan PROKLIM yang telah berjalan lebih dari 2 tahun diasumsikandiketahui keberhasilannya apabila diperbandingkan dengan kegiatan atau hasildari tahun sebelumnya. Dari hasil evaluasi pelaksanaan aksi adaptasi danmitigasi maka lokasi tersebut dapat diusulkan untuk dicatat menjadi kampungiklim.

24

Peresapan air

Sistem irigasi

Dukungan Kebijakan

ttttlllt rlmf T l

III

r=

Page 29: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

LAMPIRAN III PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIANPERUBAHAN IKLIM TENTANG PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM KAMPUNG IKLIM

NOMORTANGGAL FEBRUARI 2017

PEDOMAN PENGUSULAIT KAMPUITG IKLIM

. FormulirPendafiaran

. \hlidasi Email

. PengecekanPendaftar

. Formulir DataUmum

. PersetuiuanData Umum

- D.ta Lolasl. Datr P€rubahan

lklim- Ad.ptlcid6n

l,$tga.i. Kebllflot

Macyffak t

Gambar 2.1. Alur Proses Pengusulan PROKLIM di SRN PPI

I. PengurulPengusulan lokasi dapat dilakukan oleh pelaksana, pemerintah, maupunpendukung PROKLIM, seperti:a. Kementeri an /Lembaga;b. Pemerintah tingkat provinsi;c. Pemerintah tingkat kabupaten / kota;d. Pemerinta-h desa;s. Lemlaga Mitra;f. Lembaga Penelitian;g. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM);h. Perguruan Thggt;i. Lembaga keagamaan;j. Dunia usaha;k. Masyarakat Umum (Kelompok Masyarakat);l. Lembaga Adat (Masyarakat Hukum Adat).

II. Bahan PengusulanBahan pengusulan lokasi adalah Lembar Ialan PROKLIM dalam formatMicrosofi Excel. Bahan ini menjadi dasar dalam pengisian (enfrgr/ data lokasikedalam Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI)skema PROKLIM. kmbar Isian PROKLIM memuat data PROKLIM di suatu lokasiyang terdiri dari:

PengisianData Teknis

Lokasi yang telah melaksanakan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklimsecara berkelanjutan lebih dari 2 tahun dan telah terbentuk kelompokmasyarakat/ komunitas penanggungiawab kegiatan dapat diusulkan untukdicatat sebagai Kampung Iklim. Pendaftaran lokasi kampung iklim diusulkanmelalui Sistem Registri Nasiona-l Pengendalian Perubahan Iklim melaluiutuut. ditienppi. menlhk. oo.id/ srn AIur proses pengusulan tercantum dalamgambar dibawah ini:

PengisianData Umum

Nomor RegistriNomor Pendaftaran NomorAkun

25

Page 30: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

1) Identitas pengisi data

1, Nama LenSkap

2. Jabatan

TEMBAR tStAN PROGRAM KAMPUNG |XUM (pROKLtMlldentitas Pengisi Data

3. alamat LenSkap

Jalan, Nomor, RT/Rw

tlesa/Kelurahan

Kecamatan

Kota/Kabupaten

Provinsi

4. Nomor Telepon/HP

5. Email

2) Identitas Lokasi

LEMBAR rSrAN PROGRAM KAMPUNG rKLrM (PROKLIMIldentitas Lokasi

1. Lokasi

a. Dusun/Dukuh/RWth.mr lot!5i .tiari lat.l.pmi'.l: 'O{.tsuc - "}

b. Desa/xelu rahan

c. Keramatan

d. Kota/Kabupaten

e. Provinsi

2. Website

3- Email

4. Co,atocl Pcrsn

a. Nama

b. Alamat

c. Nomor Telepon/HP

d. Email

>> Next

26

Menu Utama

Page 31: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

3) Data dasar lokasi

*

*

LEMBAR ISNil PROGMM KAMPUNG IKUM (PROXLIM)

Dala Dasa; Lokasl y.nt Dluiullan

No,

1

7

4

5

3.

6.

7 Da€rah l-ot 5i Proxlim v

4) Data Perubahan Iklim

lrMEAR 6tAt{ PRoGRAM rilm'ilG |l(UM lPf,otuMlOata Perubahan lllim

L Plruhhn nrlt dilc*m olch mtyrdat di hbtdrlm 5 t hm tnd r

Perubahan glhu udirad.

Uraian o.tr lrt .i Sttsan t\atar.lltm Tambdian

Lu.s wll.yah HA

Juml.h pendudul di lotaEl lnl

x( xx

b.

Perscn

Persen

TIg. sumbcr p..t€haibo utrnspendud* tt utbr drf yrf,tert.ny.l, d.lr tulblan p.r!.n m.slllg-orskB dl tolqn G)

Persen:

Ehv6liftlttEtlar r.ta(rt darl

Frmutaan Lut

Tlpologi wlhy.h palinE utama

m dpl

Curoh huJan ratarata lrhunsn mm/tahun Surnber data:

No. Ulaiin 06rr lrtBl lra.rurln*tPerubatun fr*ue6i lsfiirf, aer

tidakl turuflrya luidr

Perubahan intemitas (deras

tidatnyrl cwdr lwjanv

c hn h€hilrh4esrran mu,irt

tuiay'temrn

v

e [eiadian angin rihflY

vI Perubahan pasaq surut at laut

27

Naxl >>

ilenu t tsma << k l,lerl )>

a.V

-_J

b.

v

Page 32: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

LCMSAN SIAN PROGRAM HMPUTG KUM (PROTUMIXctlrt n Ad.pt., drn MhEag P.rub.h.n lk,|m

.,ilobrrh uthri 6ah4ttthi tatut4@ Itzta,,,e,F uotbn. .r wl1dq eanbzha itJin .t,1,d&l [email protected] rilot lon igl6d&.. ngeo por.Bl tltBobi ob'tu Eonohfi kllr lttln,jauq, N.xngpfig.tfti.ttttt't otu,Fnld|a ldortopa

.t@ ftB.b6t totgttuttt dtu FUrtolfl, iUim.topdt.lra@r.

p. biho ,,dih o<loldh...64bi6 4ioea pq.Ekfitut.rntd q6ro @!*dtti tba dtt 9c 6at to.o <ergd h.aatL upayo

r. ,.nasld.lun r.ral,|-L h.rir, d- rdl:..

6) Kelompok masyarakat dan dukungan keberlanjutan

TEMBAR ISIAN PROGRAM XAMPUNG IXUM (PROXUMIK.lompok M!ry!r.ht dln Dulun3an XcbGrhniutan

1. X.loapok lrL.v.6kd y.'ra dhtul l.b.r.d{r!ny. d.n l.l.t rrllilllll:

@dlllll b.'lr .nttotr lelompo& rtll

emllki d.tt.r n.m. dan land.r.n8.n .ngdt.

irr5rruo Fryurui tertl.dis, ,ib Y., r€but('n

'tfi&rj' ort.filrag dan ada urdaon rug d.n ft/nari Fltrrus !€q-.

b€nug6 sa.uri tu8:, rtan tun8shya, nl. Y., s€butlan&Lrn ruiur.i p€ngs.us alt kolorn F ln 5.lnya sctsi

teu.n8.n-*tsr p€m!tull

Fotr.m t€ri. Huli! r.nt b€*.it r den!.n linStunS.n hiduP,Y., 5lbutt li Fogrrn k r,. t€6€bu! dl toloh F

FEgr.m tt4. hov., te*.ll .d.ptan drn,r lla., pcrub.hrn

'-lJ

l.*', 1""*Lubrg r.EnPqt...

PemmFhgs Arrtuje lrax)

M..u t r.6r << PlE x.n >> On ALriyit t Mht.ri

l*,.'-o"

,enis lembatr

L€rt.3. ed.h di.h, !.r.r. tlrtulBJlb 1., hrlt*in rl. n Lmbag.v.na rD.rllui di folqlr f

penD€ntut n. rlL A&, tuli*ao b€nrul buttl F.r$cntulent. rerl: hmpirtin ahlaD lepor.a ariu upload di bagian rerpi..h

b.

orpnBasr

,lt A.h. tullsrrn prolr.m le.E€bln pd. lobm r

5) Kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

*

leh.dr'rr p€rBuns d.n .n8rori dh perl.rrrJzr >drta

p.r.b.risn ,rotr.6 keli: xo*

Mt r Urlnr. << Pr.! liLrl >>

28

Page 33: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

III. Persyaratan

Persyaratan umum yang harus dipenuhi suatu lokasi untuk dapat diusulkanmenjadi lokasi Kampung lklim adalah sebagai berikut:a. Aksi lokal adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada lokasi yang diusulkan

telah dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 tahun secara berkelanjutan.b. Kelompok masyarakat sebagai penggerak kegiatan telah terbentuk di lokasi

yang diusulkan dan adanya berbagai aspek pendukung yang dapatmenjamin keberlanjutan pelaksanaan dan pengembangan kegiatan adaptasidan mitigasi perubahan iklim di tingkat lokal.

IV. MekanismePengusul (dalam SRN disebut sebagai Penanggungjawab) kegiatan PROKLIMmelakukan pendaftaran di SRN PPI melalui tiga tahapan yang dilaksanakansecara berurutan, yaitu:

4,l PendaftaranPenanggungjawab kegiatan PROKLIM mendaftarkan lokasi PROKLIM kedalamSRN dengan cara sebagai berikut:1) Pengisian identitas penanggungjawab yang mencakup: nama, jenis

organisasi, nomor telepon, alamat email, website (apabila ada), alamat(termasuk provinsi, kabupaten/kota, dan kode pos).

2) Pengisian identitas narahubung ata:u contact person yang melakukanfungsi korespondensi terkait SRN. Jika penanggungjawab kegiatanadalah individu perorangan maka contact person dapat berupa identitasyang sama. Identitas narahubung meliputi nama lengkap, nomor telepon,alamat email, dan jabatan.

3) Pengisian informasi akun, meliputi usemame (nama yang akan digunakandalam SRN) dan passuord.

Setelah melakukan pendaftaran, penanggungjawab kegiatan akanmendapatkan pemberitahuan melalui email untuk aktivasi akunmenggunakan userrlame dan passu.rord untuk pengisian data umum dandata teknis PROKLIM.

4.2 Pengisian Data UmumPengisian Data Umum dilakukan oleh setiap penanggungjawab kegiatanPROKLIM dengan terlebih dahulu melakukan log-in di uebsite SRN PPI.Isian data umum mencakup:- Judul kegiatan (contohnya: PROKLIM di Desa A),- Status (untuk skema PROKLIM maka pilihannya adalah "Kegiatan

Sedalg Berjalan"),- Durasi kegiatan yang diisi jumlah bulan sejak dimulainya kegiatan

sampai dengan saat pengisian data di SRN,- Jenis kegiatan diisi dengan memilih opsi yaitu "Aksi" dan/atau

"Sumberdaya",- Tujuan umum dan- Tujuan khusus.

Setelah pengisial data umum dilanjutkan dengan mengisi informasi al<siyang terdiri dari:- Jenis aksi yaitu " Joint Mitigasi dan Adaptasi"- Skema/pelaku yaitu'PROKLIM"- Bidang/ sektor diisi dengan bidang yang paling dominan dilakukan di

lokasi kampung iklim29

Page 34: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

Keterkaitan program misalnya dengan Proper, Green Building,Communitg Based dan Adipura. Jika tidak ada keterkaitan, maka pilihopsi "Lainnya' dan sebutkan progr€rmnya (misal: program penanamanmangrove, rehabilitasi gambut, dsb).Sumberdaya meliputi a-lih teknologi, peningkatan kapasitas, statuspendanaan, dan tenaga ahli yang masing-masing memiliki pilihan untukdiinput.

Sebelum dikirim, penanggunglawab memeriksa dan jika diperlukanmelakukan pembaruan data dengan menekan tombol "updatd dan/ ataumenghapus data yang salah dengan menekan tombol udeletd. Selanjutnyamemasukan informasi letak lokasi dan penanggungjawab pelaksanaPROKLIM (nama lengkap, nomor HP, alamat email) serta mengisi DataVerifikator PPI yang terdiri dari nama lengkap (Sekretariat PROKLIM),instansi, nomor telepon, alamat email, dan alamat.

Kemudian penanggungiawab kegiatan mengunggah dokumen berupaLembar Isian PROKLIM dengan format Microsofi Excel dan dokumenpendukung berupa dokumentasi kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahaniklim maupun kelompok masyarakat.Setelah melakukan pengisian dan pemeriksaan data umum makapenanggungjawab mengirimkan data dengan menekan tombol " submif .

Sekretariat PROKLIM selanjutnya akan melakukan persetujuan dataumum bagi isian data yalg telah dikirim. Penanggungjawab kegiatanPROKLIM akan menerirna email pemberitahuan validasi data umum danNomor Akun sebagai penanda isian data umum telah tervalidasi.

4.3 Penglslan Data TekalsPenanggungjawab kegiatan PROKLIM mengisi 2 formulir dalam SRN PPIyaitu:a. Formulir Program Kampung Iklim (PROKLIM) sebagai informasi awal

dan Isian Detail Kegiatan PROKLIM.Isian detail ProKlim meliputi 5 hal yaitu lokasi, perubahan iklim, aksiadaptasi dan mitigasi, aksi di daerah pesisir, dal masyarakat &dukungan keberlanjutan. Kelima hal tersebut sama dengan daftar isianyang ada dalam Lembar Isian ProKlim format Microsofi Excel.Penanggungjawab kegiatan ProKlim setelah selesai mengisi data tekniskemudian dapat mengirimkannya. Jika terdapat data sumberdaya,maka penanggunglawab ProKlim melaljutkan mengisi data isiansumberdaya. Formulir sumberdaya ini akan muncul apabilapenanggungjawab ProKlim pada saat pengisian data umum mencentangopsi sumberdaya. Formulir sumberdaya terdiri dari lima bagian yangberdiri sendiri yaitu sumber pendanaan, komponen biaya, dukunganaksi alih teknologi, dukungan aksi peningkatan kapasitas dandukungan aksi tenaga AhIi.

b. Formulir PROKLIM terdiri dari komponen: dukungan eksternal; aksiadaptasi; kej adian bencana iklim; rencana adaptasi; monitor evaluasi;sistem informasi; pakar; pengendalian kekeringan, banjir, dan longsor;peningkatan ketahanan pangan; penanganan atau altisipasi kenaikanmuka laut, rob, intrusi air laut, abrasi, ablasi atau erosi akibat angin,gelombang tinggi (untuk kampung iklim yang terletak di daerah pesisir);pengendalian penyakit terkait iklim; kelompok masyarakat yang diakuikeberadaannya; dukungan kebijakan; dinamika kemasyarakatan;

30

Page 35: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

kapasitas masyarakat; keterlibatan masyarakat; pengembangankegiatan; manfaat; dan pengusulan yang sudah diketahui.Penanggungjawab kegiatan mengisi komponen-komponen tersebutdengan memberi tanda check ,ist ({) pada pilihan-pilihan yangdisediakan dan pilihan dapat lebih dari satu.

4.4 Ttudak LanJut PengueulanSekretariat PROKLIM selanjutnya melakukan validasi dal verifikasi datakegiatan PROKLIM yang didaftarkan di SRN PPI. Jika ada data yang kuranglengkap maka akan melakukan reuieru dan berkoordinasi denganpenanggungiawab kegiatan. Data akhir berupa tampilan kategori PROKLIMyang menjadi dasar pelaksanaan verilikasi lapangan PROKLIM.

31

Isian detail PROKLIM meliputi 5 hal yaitu lokasi, perubahan iklim, aksiadaptasi dan mitigasi, aksi di daerah pesisir, dan masyarakat & dukungankeberlanjutan. Kelima hal tersebut sama dengan daJtar isian yang adadalam Lembar Isian PROKLIM format Microsofi Excel. Penatggunglawabkegiatal PROKLIM setelah selesai mengisi data teknis kemudial dapatmengirimkannya. Jika terdapat data sumberdaya, maka penanggunglawabPROKLIM melanjutkal mengisi data isian sumberdaya. Formulirsumberdaya ini akan muncul apabila penanggungjawab PROKLIM padasaat pengisian data umum mencentang opsi sumberdaya. Formulirsumberdaya terdiri dari lima bagian yang berdiri sendiri yaitu sumberpendanaan, komponen biaya, dukungan aksi alih teknologi, dukungan aksipeningkatan kapasitas dan dukungan aksi tenaga Ahli.

Page 36: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

LAMPIRAN IV: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIANPERUBAHAN IKLIM TENTANG PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM KAMPUNG IKLIM

NOMOR :

TANGGAL : FEBRUARI 2017

PEDOMAN PENILAIAI{ PROKLIM

Penilaian PROKLIM dilakukan berdasarkan data yang sudah dicatatkan olehpengusul PROKLIM pada SRN. Penilaian terdiri dari:

- Penilaian awal untuk menetapkan Kampung Iklim dan kategori PROKLIMsesuai dengan kriteria yang berlaku

- Penilaian untuk menetapkan apresiasi PROKLIM bagi lokasi yangberdasarkan penilaian awal memenuhi kriteria sebagai nominasiPROKLIM Utama dan PROKLIM l,estari. Tahapan penilaian PROKLIMuntuk penerima apresiasi, secara garis besar digambarkan dalam skemaberikut.

Verifikasi pada tahap pendafaran dalam SRN PPI merupakan kajian di atas meja(desk reuieu\ oleh Sekretariat PROKLIM dengan memeriksa kelengkapan datadari pihak pengusul. Sedangkan verifikasi lapangan dilakukan oleh verifikatorPROKLIM langsung pada lokasi yang diusulkan. Bagan proses kegiatanverifikasi lapangan digambarkan dalam Gambar 4.2.

Lrp.rl3.n lbfrsiMin) t p.rE rte

s.kr.t Protllr

ohh Ti.tr Tetnis d.n

t€nm P€rE rdr

9€rBanhdir€rahfan bpad.

L€rt€rl tfiI

mlEnol,!huenltlix

Gambar 4. 1 Alur Penilaian Untuk Kategori PROKLIM Utama dan t estari

I. Verlflkasl LapanganVerifrkasi lapangan merupakan pemeriksaan kesesuaian data dan informasiyang dicatatlan oleh pengusul dalam SRN PPI terhadap kondisi sesungguhnyapada lokasi kampung iklim. Verifikasi yang dimaksud pada tahap penilaian iniberbeda dengan verifikasi yang dilakukan pada saat pendaftaran awal pada SRNPPI.

3Z

Page 37: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

Persiapan

. M.try.pCdi Kiua lih

. tiJltr'..rtsa K.si.c-'

. r.hnrEu' Jel drtKoqd'tri e.gr' d.rdl

. Ad.fl-' dn rfiA.6i a

P.lE: brgrhya. X.ionpot l*..y-rtil

Gambar 4.2. Bagarr alur proses verifikasi PROKLIM

Tujuan pelaksanaan verifikasi lapangan adalah untuk:a. Melakukan pemeriksaan kesesuaian informasi yang disampaikan dalam

dokumen pengusulan PROKLIM dan pengecekan fisik bentuk-bentukkegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di lapangan, serta mencatatdan melaporkan pengamatan di lapangan, baik secara kualitas dankuantitas.

b. Mengidentifrkasi kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yangditemukan di lapangan yang belum dimasukkan ke dalam Lembar IsianPROKLIM.

c. Mengidentifikasi potensi lokal untuk memberikan usulan rekomendasipengembangan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

1. 1 Pelakrana VeriflkaslTim verifikator adalah individu yang memiliki kemampuan teknis untukmengidentilikasi kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim sertakapasitas kelompok masyarakat dan dukungan keberlanjutan. Tim Verifrkasiuntuk setiap usulzrn lokasi PROKLIM beranggotakan 2 (dua) orang dari KLHKdan verifikator yang dikoordinir oleh Balai PPI dan Karhutla setempat, yangdapat berasal dari perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan LSM lokal yangbukan pengusul serta lembaga diklat dan badan penyuluhan.

Ketua Tim Verifikasi haru s sudah mengikuti pelatihan verilikator PROKLIM yangdiselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.Verifikator KLHK dapat berasal dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim danKebakaran Hutan dan Lahan (Ifurhutla) sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT)Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK atau unit ke{a terkaitdi KLHK, atas penugasan Ketua Sekretariat PROKLIM.

1.2 Lokasl VerlfttastIokasi yang diverifikasi adalah yang telah didaftarkan dalam Sistem SRN Iklimdan memenuhi kriteria sebagai Nominasi PROKLIM Utama dan NominasiPROKLIM kstari. Nominasi PROKLIM Utama ditetapkan dalam hal persentasenilai akhir PROKLIM diatas 817o (delapan puluh satu persen), sedangkanNominasi PROKLIM Lestari ditetapkan dalam hal usulan PROKLIM telahmendapat penghargaan sebagai PROKLIM Utama.

Pelaporan

33

lokasi nominasi PROKLIM L.estari yang diverifftasi harus memenuhi kriteriasebagai berikut:1) Pengayaan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.2) Penguatan kelembagaan masyarakat.3) Pembinaan minimal kelo (sepuluh) lokasi lain yang selanjutnya didaftarkan

sebagai Kampung lklim.

Page 38: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

1.3 Prosedur VerifikasiProsedur verifikasi lapangan adalah sebagai berikut:a. Sekretariat PROKLIM menlusun rencana rinci pelaksanaan verifikasi

lapangan untuk mendapatkan persetujuan Ketua Sekretariat PROKLIMb. Ketua sekretariat PROKLIM mengeluarkan surat tugas pelaksana verifikasic. Sekretariat PROKLIM melakukan koordinasi dengan koordinator PROKLIM

tingkat Provinsi/ Kabupaten/ Kota dan pelaksana verifikasid.Koordinator PROKLIM tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota melaksanakan

koordinasi persiapan verifikasi di wilayah masing-masing.e. Tim Verifikasi berkoordinasi dengan Koordinator PROKLIM tingkat

Provinsi/ Kabupaten/ Kota melakukan persiapan verifikasi lapangan untuk:1) Memeriksa kesiapan administrasi berupa surat tugas, formulir verifikasi

dan dokumen pendukung yang disiapkan sekretariat;2) Menyusun jadwal dan melakukan koordinasi dengan koordinator

PROKLIM tingkat Kabupaten/Kota, pemerintah desa dan kelompokmasyarakat di kampung iklim yang akan diverifikasi.

f. Tim Verifikasi melakukan verifikasi ke kampung iklim dengan membawakelengkapan administrasi dan dokumen verifikasi yang telah disiapkanSekretariat PROKLIM.

g. Tim Verifikasi melakukan diskusi di kampung iklim dengan berbagai pihakyang memiliki informasi rinci tentang upaya adaptasi dan mitigasi yang telahdilaksanakan, untuk:1) Melakukan verifikasi informasi dalam Lembar Isian PROKLIM yang telah

diunggah dalam SRN PPI dan juga untuk menggali informasi yang belumtersampaikan dalam Lembar Isian PROKLIM tersebut;

2) Melakukan pengecekan fisik dokumen tertulis baik dokumen kelompokmasyarakat, dokumen kegiatan adaptasi dan mitigasi perubuhan iklim,serta dokumen pendukung lainnya.

h. Tim Verifrkasi melakukan pengecekan fisik bentuk-bentuk kegiatan adaptasidan mitigasi perubahan iklim di lapangan mengacu pada informasi yangtercantum dalam Lembar Isian PROKLIM, serta mencatat dan melaporkanpengamatan di lapangan, antara lain (tapi tidak terbatas pada):1) Kualitas dan kuantitas serta kondisi fisik bentuk-bentuk kegiatan

adaptasi dan mitigasi sebagaimana ditemukan di lapangan;2) Kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang belum dimasukkan

kedalam Lembar Isian PROKLIM;3) Mendokumentasikan hasil kunjungan lapangan.

Catatan: verifikasi menggunakan lembar yang ada dalam SRN.

34

Pengecekan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim menggunakanlembar isian PROKLIM, dengan fokus penilaian terhadap aspek:a. Lama kegiatan (kurang dari 2 tahun, 2-4 lahun,lebih dari 4 tahun),b. Kondisi (baik, rusak),c. Efektivitas (sudah mengatasi permasalahan, belum sepenuhnya mengatasi

permasalahan, tidak mengatasi permasalahan). Selain itu juga terdapat datatambahan berupa jumlah dan keterangan kegiatan.

Page 39: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

LEMBAR rSrAN PROGRAIvI XAl\rPUI'lG ll(UM (PRoXUM)Xcdrt.n Ad.pt.rl d.n MltitBl P.rub.fr^ ltllm

t. lr.nFid.ll.. r.rdi4..,6njk d.n ldra6

kq.dcatd@iuta&tdttBr.lrt.n*.*tLnr''*''&aanaffi, t.t,6nara,&.dht.atgp,!6oter#-arEtrr.lmtd6.tdt ld, t tfrh.ffitt*4rt @t bttu otu F,ttu Ni,,-bD.,4 *dqw.Driatut oM Fohet Nr4a.lnn@ad\.-t u,6!5,td F tntt cuE 4t*t*. t,dtr @.tdd-

,ttfrgod ptrMut itlh frei t rfih 146&r FrE.ttltut.ldl'/'i ufr l,Ea'!,,lb/tti qA 6*d eG nr'ott @ el5.i }.itutoco|,parqteoulq E,6oia[,,.

l

Daftar kegiatan adaptasi dan mitigasi sebagaimana tercantum pada lembar ID-03a dan ID-03b dari lembar isian PROKLIM.

EmFh.rr-rbab-r 5&t ia,kd tb,.|.r{.d.d.r- dd !E r r*r alb16<Ilklua,'*i/rE.'r_a

l.-'-,tlb.nf pelrsplal d.

-1

Pffipurt iarr Hur.h IPAli)

I

i/ld! Utr6. << Pllw N.rr >> Od. Alt,vibr Mirillii

P!rullh, l.rB .k4rnarrbh n4rr radenr. crd rfu et,llr Cl

:

llntuB F.$n int ,!.t t

udnd.r h..dr*rd, D.!rn

tneaE.at prd.[

35

-

Upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang diverifrkasi pada lokasikampung iklim adalah berbagai jenis kegiatan yang dapat memberikankontribusi terhadap:a. Pengendalial kekeringan, banjir, dan longsorb. Peningkatan ketahanan panganc. Penanganan atau antisipasi kenaikan muka air laut, rob, intrusi air laut,

abrasi, ablasi atau erosi akibat angin, gelombang tinggr (untuk daerah pesisir)d. Pengendalian penyakit terkait iklime. Pengelolaan sampah, limbah padat, dan cairf. Penggunaan energi baru, terbarukan, konservasi, dan penghematan energig. Penanganan lahan pertanian rendah emisi gas rumah kacah. Peningkatan dan/atau mempertahankan tutupan vegetasii. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan

--f

I

Page 40: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

Pengecekan terhadap aspek kelembagaan masyarakat dan dukungankeberlanjutan dilakukan dengan menggunakan kertas kerja ID-04 pada lembarisian PROKLIM, yang meliputi:a. Keberadaan kelompok masyarakat penanggungiawab kegiatanb. Keberadaan dukungan kebijakanc. Tingkat keswadayaan masyarakat, sistem pendanaan mandiri dan

partisipasi genderd. Kapasitas masyarakat dalam melaksanakan kegiatan PROKLIMe. Keberadaan dukungan dari pihak eksternal seperti pemerintah, dunia usaha,

Iembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, dan pihaklainnyaf. Pengembangan kegiatan PROKLIMg. Manfaat sosial, ekonomi, lingkungan dan pengurangan risiko bencana

terkait iklim dengan dilaksanakannya berbagai kegiatan adaptasi danmitigasi perubahan iklim.

EMEAR tSrAN PnOGR M toMPrr{rrc |XUM (Pn()l0fflKelompok Mryrnla drn Dukun3rn Xrbcrhnjutan

b Sh*trroalanilE i

P.naurur berttll raruli tut.3 dln funtlinfa, Jih Yq ,.b'durr*Jl^aalan ddarB rurr,lan p.rrrrur dl lolon f (nirllny. rakilind'Jnt Dr.lrl l.rErl.Er.hl p.rudrdll

Tim verifikasi menyusun dan menyerahkan Laporan Verifrkasi PROKLIM keSekretariat PROKLIM secara langsung atau melalui e-mail. l-aporan VerifikasiPROKLIM harus dilengkapi dengan lampiran data-data pendukung dandokumentasi serta berisi temuan fakta lapangan l"fad-findingl.

1.4 Keluaran Keglatan Verlflkasl LapanganHasil dari kegiatan verifikasi lapangan PROKLIM adalah berupa serangkaiandata yang diperlukan untuk proses penetapan PROKLIM meliputi:a. Lembar Isian PROKLIM format Microsofi Excel.b. l,aporan Verifikasi PROKLIM format Microsofi Word yang memuat profil

lokasi, analisis risiko perubahan iklim dan sumber emisi GRK, kegiatanadaptasi dan mitigasi yang telah dilakukan, potensi pengembangan kegiatan

tb. Ioll|F{r6l lk.im 0.t.

I'lao! l.mbat.

Janir Iambatr

t lnbrGiudrhdl.lur s.r.r!t rurlii JilsY.,tlilkrnn.m.lemb.3ry.n!n.nBluiditolom f ESrdt ,. b.ntvl.n Jil.M!, hrllrlrn b.nhrk bolt grnb.ntd!n pada

loloft F,47tr l.IIlPlrtln d.l.n bpoan rbu uplord dibrd!nbru3.h qLaftbaSa lmlllki baris antt& t.lompol rirl

Lrnblga rr.rnilili drftar nnD! dln tlndltlngan rnigot!

Adanya rurunrn paraurus t .trl lr, Jlta Yn, 'rhfirn

iurunln panlurue

hr*hrt di \olom t E

Panturuj

Iinalatl.h.dirm g.nturur d.ll antisb dl,n garhnu.h'60*

Ada rtsultur orguir!5i dan lda ul'ulo fuils dln funt'i pantun tt.(ar!bftr|,

M€nu UtrtB << PraY lled >>

36

1. Idgltpd( Ila{.labt f.n! dbhllttE'a&eiota &r tebh nEft

Untuk masing-masing komponen, dilakukan pengecekan apakah aspektersebut sudah dilalsanakan atau belum di lokasi yang diverifikasi denganbukti pendukung yang memadai.

Page 41: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

yang dapat dilakukan, serta kelembagaan masyarakat dan dukungankeberlanjutan pada lokasi yang diverifikasi.

c. Dokumentasi photo kegiatan pada lokasi yang dikunjungi.d. Informasi tambahan yang relevan (misalnya: bentuk kegiatan sebelum

PROKLIM antara lain masyarakat peduli api, desa konservasi, desa mandirienergi, desa tangguh bencana).

II. Peailalan Teknls2.1 Kriterla PenilaianPROKLIM mencakup penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan adaptasi danmitigasi perubahan iklim di suatu lokasi, dengan kriteria umum sebagai berikut:a. Telah dilaksanakannya aksi lokal adaptasi yang dapat meningkatkan

ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim.b. Telah dilaksanakannya aksi lokal mitigasi yang dapat memberikan

kontribusi terhadap upaya pengurangan emisi GRK.c. Telah terbentuk kelompok masyarakat dan/atau keberadaaan tokoh di

tingkat lokal yang menjadi penggerak kegiatan serta berbagai aspekpendukung yang dapat menjamin keberlanjutkan pelaksanaan danpengembangan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Komponen yang dinilai dalam PROKLIM berupa kegiatan adaptasi, mitigasi dankelembagaan masyarakat dan dukungan keberlanjutan dijelaskan denganrincian sebagai berikut:a. Kegiatan Adaptasi, meliputi kegiatan yang telah dilaksanakan di tingkat lokal

dalam menangani dampak perubahan iklim antara lain:- Pengendalian kekeringan, banjir, dan longsor.- Peningkatan ketahanan pangan.- Penanganan atau antisipasi kenaikan muka laut, rob, intrusi air laut,

abrasi, ablasi atau erosi akibat angin, gelombang tinggi.- Pengendalian penyakit terkait iklim.

b. Kegiatan Mitigasi, meliputi kegiatan yang telah dilaksanakan di tingkat lokaluntuk mengurangi emisi GRK antara lain melalui:- Pengelolaan sampah dan limbah padat.- Pengolahan dan pemanfaatan limbah cair.- Penggunaan energi baru, terbarukan dan konservasi energi.- Pengelolaan budidaya pertanian.- Peningkatan tutupan vegetasi.- Pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

c. Kelembagaan dan Dukungan Keberlanjutan, yang meliputi aspek:- Keberadaan kelompok masyarakat penanggungjawab kegiatan dan

bentuk organisasinya.- Keberadaan dukungan kebijakan.- dinamika kemasyarakatan.- Kapasitasmasyarakat.- Keterlibatan pemerintah.- Keterlibatan dunia usaha, LSM, dan perguruan tinggi.- Pengembangan kegiatan.- Manfaat dengan dilaksanakannya berbagai kegiatan adaptasi dan mitigasi

perubahan.

Metode penilaian PROKLIM mengoptimalkan upaya penyelesaian masalah(problem soluing) dampak perubahan iklim di tingkat lokal dan potensiperbaikan ke depan. Oleh karena itu, selain untuk menghitung skor nilai lokasiPROKLIM, penilaian PROKLIM ditujukan untuk:a. Mendeskripsikan kondisi setempat melalui penyusunan "Profil Umum

Lokasi"

37

Page 42: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

b. Menganalisis potensi bahaya terkait perubahan iklim.Potensi bahaya perubahan iklim yang ditelaah di setiap lokasi PROKLIMadalah kenaikan temperatur, perubahan pola curah hujan, kenaikan mukaair laut, gelombang tinggi, badai, dan wabah penyakit terkait iklim.

c. Menganalisis kondisi dan potensi kapasitas adaptasi.Kondisi dan potensi kapasitas adaptasi dikaitkan dengan kondisi kerentananlokasi. Penilaian PROKLIM mengidentifikasi lokasi masyarakat yang tinggaldi lokasi rentan/ kritis terhadap bahaya perubahan iklim. Lokasirentan/kritis adalah lokasi yang memiliki tingkat keterpaparan tinggi(populasi padat, banyak infrastruktur penting, banyak sumber daya alampenting), tingkat sensitifitas tinggi (misalnya memiliki sistem pertanian danpola tanam yang sensitif), dan tingkat kapasitas adaptasi yang rendah(kemampuan ekonomi, sosial, dan teknologi).

d. Menganalisis kondisi dan potensi kegiatan mitigasi penurunan GRK.Mengidentifikasi teknologi tepat guna untuk penurunan GRK baik yang telahada di masyarakat maupun yang berpotensi dikembangkan.

e. Menganalisis kondisi dan potensi kelembagaan dan dukungan masyarakat.Mengidentifikasi kearifan lokal, kelembagaan, dan dukungan masyarakatyang telah ada dan yang berpotensi dikembangkan.

Metode penilaian PROKLIM mempertimbangkan hal-hal berikut:a. Lokasi berprestasi progresif, yaitu lokasi yang berhasil menunjukkan

peningkatan ketahanan iklim, ditunjukkan dari perkembangal profil lokasi.Selain itu, lokasi tersebut telah menunjukkan upaya penurunan GRK denganbaik. Lokasi tersebut juga telah menunjukkan dukungan kelembagaan yangbaik untuk keberlanjutan kegiatan.

b. Lokasi berprestasi konsisten, yaitu lokasi yang dapat mempertahankankinerjanya yang baik dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklimsecara konsisten dalam jangka panjang, dibuktikan dengan kondisi profillokasi.

c. Lokasi berprestasi bangkit, yaitu lokasi yang sangat rentan dan belumberhasil menurunkan kerentanannya tetapi telah menunjukkan upayasungguh-sungguh untuk memperbaiki kondisinya dalam beberapa tahunterakhir. Lokasi ini memerlukan dukungan yang kuat baik dari lokalmaupun pihak luar.

Mengingat bahwa tipologi daerah di Indonesia sangat beragam misalnya daerahpedesaan, perkotaan, pegunungan, dataran rendah dan pesisir, maka penilaianPROKLIM disesuaikan dengan karakteristik di masing-masing lokasi. Perangkatpenilaian PROKLIM dikembangkan berdasarkan profil lokasi sehingga dapatmenilai potensi dan pencapaian hasil kegiatan adaptasi dan mitigasi untuksetiap tipologi daerah.

Tidak semua kriteria PROKLIM harus ada dalam satu lokasi, dari sisi adaptasiyang terpenting adalah apakah lokasi tersebut telah dapat mengatasi bahayaperubahan iklim didaerahnya misalnya banjir, kekeringan, gagal panen, dansebagainya, dan apakah daerah tersebut telah berupaya menurunkan tingkatkerentanannya. Dari sisi mitigasi yang terpenting apakah daerah tersebut telahmengelola semua potensi mitigasi di daerahnya, dan dari sisi kelembagaanadalah apakah daerah tersebut telah mengupayakan kelembagaan yang baiksehingga ada dukungan yang menjamin keberlanjutan upaya adaptasi danmitigasi di daerah tersebut.

Proses penilaian PROKLIM terdiri dari tahapan sebagai berikut:1. Penilaian, yang terdiri dari:

a. penilaian persyaratan administrasi; dan

38

Page 43: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

b. verifikasi lapangan.2. Penetapan hasil penilaian, terdiri dari:

a. Penilaian teknis; danb. Rekomendasi dan penetapan PROKLIM.

3.2 Tata Cara Penilaian3.2.1 Tata Cara Penilaian AdministratiSekretariat PROKLIM bertugas untuk mengkoordinasikan administrasipelaksanaan PROKLIM, meliputi antara lain penjadwalan kegiatan,penganggaran, pelaporan, melakukan evaluasi lembar pengusulan danpengelolaan data PROKLIM.

Berdasarkan tugas yang dimandatkan, Sekretariat PROKLIM akanmelaksanakan:1. Seleksi awal dengan melihat jenis kegiatan adaptasi dan mitigasi yang

tercantum dalam lembar pengusulan;2. Korespondensi terhadap usulan lokasi yang telah melakukan kegiatan

adaptasi dan mitigasi untuk melengkapi dokumen pendukung;3. Pemeriksaan kelengkapan lembar pengusulan lokasi PROKLIM dan dokumen

pendukung;4. Mengumumkan usulan lokasi PROKLIM yang telah lolos penilaian

persyaratan administrasi, dengan cara:a. pengiriman surat, surat elektronik, atau faksimili ke alamat Pengusul

Calon Lokasi PROKLIM;b. diumumkan di halaman situs web Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan.5. Menyerahkan dokumen pengusulan PROKLIM kepada Tim Verilikasi.6. Sekretariat PROKLIM mengirimkan surat pemberitahuan kepada

Koordinator, Pengusul, dan Pelaksana PROKLIM bahwa akan dilaksanakankegiatan verifikasi lapangan dan meminta Pengusul PROKLIM tersebutuntuk menyiapkan dokumen lain yang diperlukan.

7. Sekretariat PROKLIM melakukan komunikasi kepada Koordinator, Pengusul,dan Pelaksana PROKLIM pada lokasi yang diusulkan dan kepada TimVerifikasi sebelum dilakukan kunjungan lapangan untuk memaslikankesiapan di lapangan.

IV. Tahapan Dan Tata Cara Penetapan Hasil Penilaian4.1 Tahapan Penetapan Hasil Penilaian

a. Penilaian Teknis oleh Tim Teknis yaitu tahapan pemberian penilaian(scoring) berdasarkan hasil verifikasi lapangan untuk menilai kesesuaianantara kegiatan yang telah dilakukan selama ini dengan komponenPROKLIM.

b. Penyerahan hasil Penilaian PROKLIM dari Tim Teknis ke DewanPengarah.

39

III. Tahapan Dan Tata Cara Penilaian3.1 Tahapan PenilaianTahapan penilaian merupakan rangkaian proses penilaian suatu lokasiterhadap kriteria dan komponen PROKLIM melalui beberapa tahapan sebagaiberikut:a. Penilaian administratif, yang dilakukan oleh Sekretariat PROKLIM,

merupakan proses pemeriksaan data pengusulan PROKLIM dankelengkapan dokumen pendukung.

b, Verifikasi Lapangan yang dilakukan oleh Tim Verifrkasi adalah prosespemeriksaan kesesuaian informasi yang disampaikan dalam dokumenpengusulan PROKLIM dengan kondisi yang ada di lapangan.

Page 44: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

c. Rekomendasi dan Penetapan PROKLIM merupakan proses penyampaianrekomendasi oleh Dewan Pengarah kepada Menteri dan penetapanLokasi PROKLIM oleh Menteri terhadap lokasi yang dinilai layak untukditetapkan sebagai PROKLIM Utama dan Lestari.

4.2 Tata Cara Penetapan Hasil Penilaian1. Penilaian teknisTim Teknis bertugas untuk melakukan evaluasi teknis dan penentuan skor darisetiap komponen dan indikator PROKLIM merujuk pada hasil verifikasilapangan.Tim Teknis terdiri dari pejabat setingkat Eselon 2 dari lintas Eselon IKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan dapat melibatkan wakilKementerian/ Lembaga serta pakar atau praktisi yang mempunyai keahlianterkait pelaksanaan PROKLIM.Kriteria PROKLIM yang berfungsi sebagai dasar penilaian PROKLIM adalahmerupakan kombinasi kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim,Kelembagaan dan Dukungan Keberlanjutan dengan pengaturan pembobotanyang akan disesuaikan dengan perkembangan pelaksanaan PROKLIM.Standar nilai PROKLIM ditentukan dengan membandingkan nilai maksimal danmempertimbangkan keanekaragaman atau kekhasan masing-masing lokasi,seperti pantai, pegunungan, perbukitan, dan sebagainya, mengingat jeniskegiatan di kawasan pantai akan berbeda dengan yang dilaksanakan dikawasan pegunungan, dan juga sebaliknya.

Indikator dibangun sesuai dengan Kriteria PROKLIM yang dibuat sederhana,tetapi memuat unsur yang cukup lengkap agar penilaian lebih bersikap obyektifdan menyeluruh.

Dalam penilaian teknis, Tim Teknis melaksanakan penilaian dengan cara:a. Tim Teknis, berkoordinasi dengan Sekretariat PROKLIM, melakukan rapat

teknis untuk melakukan penilaian teknis terhadap usulan yang masuk.b. Tim Teknis melakukan penilaian (scoing) dengan menggunakan daftar

penilaian kegiatan PROKLIM berdasarkan kesesuaian lapangan denganindikator PROKLIM.

c. Tim Teknis dapat melibatkan pakar yang dinilai memiliki kemampuankhusus terkait dengan proses pemberian nilai komponen PROKLIM lokasiyang diusulkan.

d. Setelah penilaian teknis selesai dilakukan, Tim Teknis menyusun danmenyerahkan Laporan Penilaian Teknis kepada Sekretariat PROKLIM untukdapat disampaikan kepada Tim Pengarah yang antara lain memuat:- Lokasi yang dinilai dan dipertimbangkan sebagai PROKLIM;- Hasil analisa penilaian lscoingl serta daftar kehadiran Tim Teknis;- Kesimpulan dan rekomendasi dari Tim Teknis, terkait dengan kelayakan

lokasi yang dinilai untuk dapat dipertimbangkan sebagai PROKLIM Utamadan Lestari.

2. Rekomendasi danLestari

penetapan penerima apresiasi PROKLIM Utama dan

40

Secara umum, penilaian dilakukan dengan mengikuti aturan sebagai berikut:a. Memastikan apalah setiap indikator PROKLIM tersebut ada atau tidak ada

di lokasi;b. Melakukan penilaian pada indikator yang ada. Setiap indikator memiliki

bobot tertentu yang menggambarkan tingkat kepentingan dan prioritas;c. Melakukan penjumlahan terhadap penilaian secara total dari semua

indikator yang ada.

Page 45: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

Setelah mempertimbangkan hasil verifikasi dan penilaian teknis, DewanPengarah melaporkan hasil penilaian kepada Menteri untuk penetapanPROKLIM Utama dal Lestari. Dewan Pengarah terdiri atas pejabat setingkatEselon I dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan dapatmelibatkan wakil Kementerian/ Lembaga serta pakar yang mempunyai keahlianterkait pelaksanaan PROKLIM.

Menteri, berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pengarah, menetapkanpenerima apresiasi PROKLIM Utama dan Lestari.

4.3 lftiteria Pemberian Apresiasi Pembinaan PROKLIMUntuk mendorong peran serta aktif seluru pihak, maka diberikan juga apresiasipembinaan PROKLIM bagi pemerintah dan pendukung PROKLIM dengankriteria sebagai berikut:. Pemerintah:

- telah memiliki peraturan untuk mendukung pelaksanaan PROKLIM- telah melaksanakan program yang dapat memperkuat pelaksanaan

adaptasi dan mitigasi perubahan iklim- telah mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan PROKLIM (sosialisasi,

penyuluhan, peningkatan kapasitas, pendampingan, bimbingan teknis,fasilitasi pelaksaraan, dan pembangunan bank data PROKLIM)

o Pendukung PROKLIM- Mendukung kegiatan sosialisasi, penyuluhan, peningkatan kapasitas,

pendampingan, bimbingan teknis, fasilitasi pelaksanaan, danpembangunan bank data PROKLIM

- Iakasi yang didampingi berhasil mendapatkan penghargaan PROKLIMUtama/Iestari

- Meningkatkan kategori PROKLIM dibawah binaannya- Meningkatkan kemandirian ekonomi lokasi PROKLIM binaannya

V. Bentuk Apresiasi1. Piagam parlisipasi diberikan kepada lokasi yang dicatatkan dalam SRN

dan memenuhi kriteria sebagai PROKLIM Pratama dan Madya2. Sertifrkat PROKLIM diberikan kepada penerima lokasi yang memenuhi

kriteria PROKLIM Utama dan PROKLIM Lestari3. Trophg PROKLIM diberikan kepada penerima penghargaan PROKLIM

Utama dan Lestari4. Apresiasi PROKLIM lainnya diberikan kepada penerima penghargaan

PROKLIM Utama dan Lestari sesuai dengan ketersedian sumberdayaKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

41

Page 46: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan …ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/...Created Date 2/24/2017 10:40:15 PM

LAMPIRAN V PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIANPERUBAHAN IKLIM TENTANG PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM KAMPUNG IKLIM

NOMORTANGGAL FEBRUARI 2017

TATA CARA PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM KAMPUNG IKLIM

I. PendahuluanPemantauan dan evaluasi merupakan aspek penting untuk meningkatkanefisiensi dan efektifitas pelaksanaan program serta alokasi sumber daya dalampenyelenggaraan kegiatan PROKLIM secara keseluruhan dan memastikankeberlanjutan pelaksanaan PROKLIM. Kegiatan pemantauan perlu dilakukanuntuk mengamati perkembangan perencanaan dan pelaksanaan PROKLIM didaerah serta mengidentifikasi tantangan dan kendala yang dihadapi untukmerumuskan tindakan antisipatif dan korektif serta menghindarkan kesalahanyang sama di masa mendatang. Melalui pemantauan dan evaluasi diharapkantransparansi dan akuntabilitas pengelolaan PROKLIM dapat lebih ditingkatkan.

IL TuJuan dan SasaranPelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan PROKLIMbertujuan untuk:1. mengidentifikasi dan menginventarisasi permasalahan yang timbul serta

memberikan solusi upaya pemecahannya2. mengidentifikasi manfaat3. mengevaluasi keberlanjutan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

yang telah dilaksanakan di lokasi yang telah mengikuti kegiatan PROKLIM4. mengevalusi manfaat pelaksanaan PROKLIM5. memberikan masukan, saran dan rekomendasi terutam a yang berkaitan

dengan kebijakan perencanazrn program/kegiatan yang akan datang.

Sasaran yang diharapkan dapat dicapai melalui pelaksanaan kegiatanpemantauan dan evaluasi adalah mendorong keberlanjutan pelaksanaanPROKLIM.

III. Ruang LingkupKegiatan pemantauan dan evaluasi meliputi:a. Kemajuan upaya adaptasi;b. Penurunan emisi GRK;c. Aspek pendukung keberlanjutan.

Monitoring dilakukan minimal sekali dalam satu tahun oleh KLHK dan Pemda.

Pemantauan dan evaluasi dilakukan baik di tingkat nasional maupun daerah.Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan evaluasi secara nasionaldikoordinasikan oleh Dirjen, sedangkan di tingkat daerah oleh koordinatorPROKLIM.

fV. KeluaranHasil pelaksanaan kegiatan pemantauan dan evaluasi di daerah berupa laporanhasil pemantauan dan evaluasi diinformasikan oleh koordinator PROKLIMsetiap tahun kepada Menteri melalui Dirjen dengan mengikuti format laporan.

42