kementerian koperasi dan usaha kecil dan menengah republik indonesia · 2020. 9. 27. · koperasi,...

43

Upload: others

Post on 12-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara
Page 2: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK TEKNIS

PROGRAM PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU

KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

DEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI USAHA

Page 3: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

DAFTAR ISI

COVER DAFTAR ISI ................................................................................................................... i PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH .................................................................................. 1

BAB I PENDAHULUAN

A. UMUM ................................................................................................... 6 B. TUJUAN .................................................................................................. 6 C. SASARAN ................................................................................................ 6 D. PENGERTIAN .......................................................................................... 7

BAB II PROGRAM PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

A. TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM PLUT-KUMKM ................................. 9 B. BIDANG LAYANAN PENDAMPINGAN PLUT-KUMKM .............................. 10 C. BENTUK KELEMBAGAAN PLUT-KUMKM ................................................. 11 D. STRUKTUR ORGANISASI .......................................................................... 11 E. REKRUTMEN KONSULTAN PENDAMPING PLUT-KUMKM ....................... 11 BAB III PELAKSANAAN PROGRAM PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU KOPERASI,

USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

A. PROGRAM PLUT-KUMKM TUGAS PEMBANTUAN ................................... 12 B. PROGRAM PLUT-KUMKM MANDIRI ....................................................... 16 C. PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI .................................................. 17 BAB IV FUNGSI DAN PERAN KEMENTERIAN, PEMERINTAH DAERAH PROVINSI,

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA, PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DAN KONSULTAN PENDAMPING

A. FUNGSI DAN PERAN KEMENTERIAN ....................................................... 18 B. FUNGSI DAN PERAN PEMERINTAH PROVINSI ......................................... 19 C. FUNGSI DAN PERAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA .......................... 20 D. FUNGSI DAN PERAN PLUT-KUMKM ........................................................ 21 E. FUNGSI DAN PERAN KONSULTAN PENDAMPING PLUT-KUMKM ........... 21

i

Page 4: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

BAB V PEMBINAAN, PELAPORAN, EVALUASI DAN PENILAIAN A. PEMBINAAN ............................................................................................ 22 B. PELAPORAN ............................................................................................ 22 C. EVALUASI DAN PENILAIAN PLUT-KUMKM DAN PLUT-KUMKM

MANDIRI ................................................................................................. 23

ii

Page 5: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

1

KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI USAHA

NOMOR : 07 TAHUN 2019

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

DEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI USAHA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka percepatan peningkatan produktivitas, nilai

tambah dan daya saing Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah, diperlukan dukungan penyediaan jasa layanan

pendampingan terpadu bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah melalui Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi,

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada

huruf a perlu menetapkan Keputusan Deputi Bidang

Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah tentang Petunjuk Teknis Program Pusat

Layanan Usaha Terpadu Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah sebagai pedoman dalam pengoperasian Pusat

Layanan Usaha Terpadu Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (PLUT-KUMKM);

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116,

Tambahan Lembaran Negara Republik In donesia Nomor 3502);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4355);

Page 6: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

2

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

6. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4866);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5679);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4737);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2013 tentang

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2013 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5404);

Page 7: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

3

11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016

Nomor 114);

12. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 - 2019

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

13. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi

Kementerian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

14. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2015 tentang Kementerian

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 106);

15. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana

Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan Sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

248/PMK.07/2010 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Keuangan Republik Indonesia Nomor 156/PMK.07/2008 tentang

Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas

Pembantuan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010

Nomor 660);

16. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Nomor 07/Per/M.KUKM/VII/2015 tentang Rencana Strategis

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Tahun

2015 - 2019 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 1630);

17. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Nomor 08/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1555);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI USAHA

TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PUSAT LAYANAN

USAHA TERPADU KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN

MENENGAH.

Page 8: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

4

KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Program Pusat Layanan Usaha

Terpadu Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan Deputi ini

sebagai pedoman pelaksanaan Program Pusat Layanan Usaha

Terpadu Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

KEDUA : Petunjuk Teknis Program Pusat Layanan Usaha Terpadu

Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana

dimaksud dalam diktum KESATU terdiri atas :

BAB I : PENDAHULUAN

BAB II : PROGRAM PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU

KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN

MENENGAH

BAB III : PELAKSANAAN PROGRAM PUSAT LAYANAN

USAHA TERPADU KOPERASI, USAHA MIKRO,

KECIL DAN MENENGAH

BAB IV : FUNGSI DAN PERAN KEMENTERIAN,

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI,

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA,

PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU KOPERASI,

USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH SERTA

KONSULTAN PENDAMPING

BAB V : PEMBINAAN, PELAPORAN, EVALUASI DAN

PENILAIAN

KETIGA : Apabila dikemudian hari terjadi perubahan peraturan maka akan

dilakukan penyesuaian dan perbaikan sebagaimana mestinya.

KEEMPAT : Keputusan Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Nomor

02/KEP/DEP.4/I/2018 tentang Petunjuk Teknis Program Pusat

Layanan Usaha Terpadu Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah Tahun 2018 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Page 9: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

5

KELIMA : Keputusan Deputi ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 14 Januari 2019

DEPUTI BIDANG

RESTRUKTURISASI USAHA,

Ir. ABDUL KADIR DAMANIK, MM NIP. 19591107 198303 1 001 NIP.

19591107 198303 1 001

Page 10: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

6

BAB I

PENDAHULUAN

A. UMUM

1. Pendampingan sebagai suatu strategi umum digunakan dalam upaya

meningkatkan kompetensi sumber daya manusia sehingga yang didampingi

mampu mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari permasalahan yang

dihadapi dan sekaligus mampu mencari alternatif penyelesaian

permasalahannya.

2. Peran pendamping sangat dibutuhkan dalam memfasilitasi peningkatan

kompetensi sumber daya manusia koperasi dan usaha mikro kecil dan

menengah dan sekaligus menjadikan kegiatan usahanya tumbuh dan

berkembang dengan baik.

3. Dalam rangka melaksanakan pemberdayaan koperasi dan UKM maka sejak

tahun 2013 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah telah

mengembangkan pola pendampingan yang dilaksanakan oleh Pusat Layanan

Usaha Terpadu Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

B. TUJUAN

Petunjuk Teknis ini bertujuan untuk memberikan pedoman agar terdapat

kesamaan pemahaman dan tindakan oleh semua pihak yang terlibat dalam

pelaksanaan Program Pusat Layanan Usaha Terpadu UMKM sehingga dalam

pelaksanaannya tepat waktu, tepat sasaran, terkendali dan sesuai dengan

perencanaan.

C. SASARAN

Sasaran petunjuk teknis ini ditujukan untuk semua pihak yang terlibat dalam

pelaksanaan Program Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro

Kecil dan Menengah yaitu para konsultan pendamping, pengelola Program Pusat

Layanan Usaha Terpadu, perangkat daerah kabupaten/kota, perangkat daerah

provinsi, walikota, bupati, gubernur, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah dan pemangku kepentingan lainnya.

LAMPIRAN KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI USAHA NOMOR : 07 TAHUN 2019 TANGGAL : 14 JANUARI 2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

Page 11: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

7

D. PENGERTIAN

1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau

badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan

prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar

atas asas kekeluargaan.

2. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang selanjutnya disingkat UMKM adalah

unit usaha sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh

pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat daerah menurut asas

otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya

dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945.

4. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan

yang menjadi kewenangan daerah otonom.

5. Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian urusan pemerintahan yang

menjadi kewenangan pemerintah pusat kepada gubernur sebagai wakil

pemerintah pusat, kepada instansi vertikal di wilayah tertentu, dan/atau

kepada gubernur dan bupati/walikota sebagai penanggungjawab urusan

pemerintahan umum.

6. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah

otonom untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan pemerintah pusat atau dari pemerintah daerah provinsi kepada

daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan

yang menjadi kewenangan daerah provinsi.

7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang selanjutnya disingkat

APBN, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang

disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, yang masa berlakunya mulai

tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember tahun berkenaan.

8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disingkat

APBD, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang

disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang masa berlakunya

mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember tahun berkenaan.

9. Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari APBN yang

dilaksanakan oleh daerah yang mencakup semua penerimaan dan

pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Tugas Pembantuan.

10. Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan

Page 12: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

8

oleh gubernur sebagai wakil pemerintah yang mencakup semua penerimaan

dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi.

11. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

yang menjadi kewenangan daerah.

12. Perangkat Daerah Provinsi adalah unsur pembantu gubernur dalam

penyelenggaran urusan pemerintahan di bidang Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah yang menjadi kewenangan daerah provinsi.

13. Perangkat Daerah Kabupaten/Kota adalah unsur pembantu bupati/walikota

dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah yang menjadi kewenangan daerah kabupaten/kota.

14. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, yang selanjutnya disingkat DIPA, adalah

dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat untuk masing-masing Satuan

Kerja, yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan, pelaksanaan,

pengendalian/ pengawasan, evaluasi/pelaporan, serta dokumen pendukung

kegiatan akuntansi pemerintah.

15. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan

anggaran kementerian negara/lembaga/perangkat daerah.

16. Bendahara adalah orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas nama

negara/daerah, menerima, menyimpan dan membayar/menyerahkan uang

atau surat berharga atau barang-barang negara/daerah.

17. Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

yang selanjutnya disingkat PLUT-KUMKM adalah lembaga yang memberikan

pendampingan dan pemberdayaan lainnya kepada koperasi dan usaha kecil

dan menengah secara komprehensif dan terpadu untuk meningkatkan

produksi, produktivitas, nilai tambah dan daya saingnya.

18. PLUT-KUMKM Tugas Pembantuan adalah program PLUT-KUMKM yang

dikembangkan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

dengan melaksanakan pembangunan fisik gedung menggunakan dana

APBN Tugas Pembantuan.

19. PLUT-KUMKM Mandiri adalah replikasi program PLUT-KUMKM yang

dikembangkan melalui kerjasama Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah dengan pemerintah daerah dengan menggunakan gedung

dan sarana perlengkapan milik pemerintah daerah.

20. PLUT-KUMKM Provinsi adalah PLUT-KUMKM yang dikelola oleh perangkat

daerah provinsi untuk mengoordinasikan aktivitas PLUT-KUMKM

Kabupaten/Kota se-provinsi dan sekaligus melaksanakan fungsi

pendampingan dan pemberdayaan lainnya kepada Koperasi dan UMKM

pada kabupaten/kota yang belum ada PLUT-KUMKM di provinsi tersebut.

Page 13: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

9

21. PLUT-KUMKM Kabupaten/Kota adalah PLUT-KUMKM yang dikelola oleh

Perangkat Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan fungsi

pendampingan dan pemberdayaan lainnya kepada Koperasi dan UMKM

pada kabupaten/kota tersebut.

22. Pendampingan adalah proses peningkatan produktivitas dan daya saing

Koperasi dan UMKM melalui bimbingan, konsultasi dan advokasi yang

dilakukan oleh Lembaga Pendamping dan/atau Tenaga Pendamping

Perorangan.

23. Lembaga Pendamping adalah badan/organisasi yang berfungsi mendampingi

koperasi dan usaha kecil dan menengah dalam meningkatkan produksi,

produktivitas, nilai tambah dan daya saing.

24. Konsultan Pendamping adalah tenaga pendamping perorangan yang

melaksanakan tugas dan fungsi pendampingan Koperasi dan UMKM memiliki

kompetensi pendampingan.

25. Deputi adalah Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi

dan Usaha Kecil dan Menengah.

26. Menteri adalah Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

27. Kementerian adalah Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

BAB II

PROGRAM PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU KOPERASI, USAHA MIKRO,

KECIL DAN MENENGAH

A. TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM PLUT-KUMKM

Program PLUT-KUMKM bertujuan menyediakan lembaga pendamping dan

konsultan pendamping yang berfungsi dan berperan memberikan pendampingan

dan pemberdayaan lainnya kepada Koperasi dan UMKM. Adapun sasaran

Program PLUT-KUMKM meliputi:

1. meningkatnya kualitas kelembagaan Koperasi dan UMKM;

2. meningkatnya kompetensi sumber daya manusia Koperasi dan UMKM;

3. meningkatnya produksi dan produktivitas usaha Koperasi dan UMKM;

4. meningkatnya akses dan jangkauan pemasaran produk Koperasi dan

UMKM;

5. meningkatnya akses Koperasi dan UMKM pada berbagai sumber pendanaan

yang tidak mengikat;

6. meningkatnya kapasitas Koperasi dan UMKM dalam memanfaatkan

Page 14: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

10

teknologi dan informasi; dan

7. meluasnya jaringan kerjasama dengan berbagai lembaga dan/atau

pemangku kepentingan lainnya dalam pelaksanaan program pendampingan

dan pemberdayaan lainnya bagi Koperasi dan UMKM.

B. BIDANG LAYANAN PENDAMPINGAN PLUT-KUMKM

1. Aktivitas pendampingan yang dilakukan oleh PLUT-KUMKM meliputi:

a. bidang kelembagaan: penyuluhan koperasi, memfasilitasi pembentukan,

pembubaran, penggabungan, pembagian koperasi, penataan organisasi

dan tatalaksana koperasi, legalitas badan dan ijin usaha Koperasi dan

UMKM;

b. bidang sumber daya manusia: peningkatan kompetensi sumber daya

manusia Koperasi dan UMKM melalui pendekatan konsultasi, fasilitasi,

coaching/pendamping, mentoring/berbagi pengalaman dan pelatihan;

c. bidang produksi: akses bahan baku, pengolahan produk, pemanfaatan

teknologi pengolahan, standarisasi dan sertifikasi produk, serta

pelabelan dan pengemasannya;

d. bidang pembiayaan: perencanaan bisnis, penyusunan proposal

pengembangan usaha, fasilitasi dan mediasi akses ke lembaga

keuangan dan berbagai sumber pembiayaan serta manajemen

keuangan;

e. bidang pemasaran: penyediaan informasi pasar, pengembangan promosi

dan kemitraan, peningkatan akses pasar, pemanfaatan teknologi

informasi (e-commerce), serta pengembangan database yang terkait

pengembangan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

f. bidang pengembangan teknologi informasi: pengembangan sistem

pendataan Koperasi dan UMKM berbasis teknologi informasi,

penyediaan data dan informasi Koperasi dan UMKM untuk kepentingan

publikasi, promosi dan pengembangan kemitraan, serta pengembangan

aplikasi bisnis lainnya berbasis digitalisasi; dan

g. bidang pengembangan jaringan kerjasama: mengoordinasikan

kerjasama kelembagaan PLUT-KUMKM dengan berbagai

Instansi/Lembaga pemerintahan, swasta dan berbagai perangkat

pemangku kepentingan lainnya dalam pengembangan program

pendampingan Koperasi dan UMKM.

2. Bidang layanan pendampingan tersebut di atas dilaksanakan oleh masing-

masing konsultan pendamping PLUT-KUMKM tingkat provinsi sesuai dengan

bidang tugasnya.

3. Untuk bidang pengembangan teknologi informasi dan bidang pengembangan

Page 15: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

11

jaringan kerjasama pada PLUT-KUMKM tingkat kabupaten/kota

dilaksanakan oleh konsultan pendamping bidang pemasaran.

C. BENTUK KELEMBAGAAN PLUT-KUMKM

1. Kelembagaan PLUT-KUMKM dapat berbentuk :

a. Unit kerja struktural setara eselon III atau eselon IV di bawah perangkat

daerah tingkat provinsi atau perangkat daerah tingkat kabupaten/kota;

b. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di bawah koordinasi perangkat

daerah provinsi atau perangkat daerah tingkat kabupaten/kota; atau

c. Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di bawah koordinasi perangkat

daerah tingkat provinsi atau perangkat daerah tingkat kabupaten/kota.

2. Kelembagaan PLUT-KUMKM sebagaimana tersebut di atas ditetapkan

dengan keputusan gubernur/bupati/walikota atau pejabat yang berwenang.

D. STRUKTUR ORGANISASI

1. Struktur organisasi PLUT-KUMKM terdiri dari; pengelola dan konsultan

pendamping.

2. Pengelola PLUT-KUMKM terdiri dari:

a. pimpinan 1 (satu) orang; dan

b. sekretariat yang melaksanakan fungsi administrasi, galeri dan dukungan

layanan teknis.

Unsur Pimpinan dan Sekretariat PLUT-KUMKM tingkat provinsi dan/atau

PLUT-KUMKM tingkat Kabupaten/Kota ditetapkan dengan keputusan Kepala

Perangkat Daerah Provinsi yang diusulkan oleh Dinas Kabupaten/Kota.

3. Konsultan pendamping sebanyak 7 (tujuh) orang untuk PLUT-KUMKM

tingkat provinsi dan 5 (lima) orang PLUT-KUMKM tingkat kabupaten/kota.

Masing-masing konsultan pendamping mempunyai fungsi dan peran sesuai

bidang layanan PLUT-KUMKM.

4. Bagan struktur organisasi PLUT-KUMKM tingkat provinsi dan PLUT-KUMKM

tingkat kabupaten/kota seperti contoh 1a dan 1b pada Keputusan Deputi ini.

E. REKRUTMEN KONSULTAN PENDAMPING PLUT-KUMKM

Rekrutmen Konsultan Pendamping PLUT-KUMKM dilakukan melalui tahapan

proses sebagai berikut :

1. Rekrutmen konsultan pendamping dilaksanakan oleh lembaga independen

yang ditunjuk Kementerian Koperasi dan UKM C.q Deputi berpedoman pada

ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Peserta yang mengikuti rekrutmen konsultan pendamping harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut:

Page 16: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

12

a. Warga Negara Indonesia (WNI) sehat jasmani dan rohani;

b. berkelakuan baik dan tidak pernah bermasalah dengan hukum;

c. tidak sedang terikat perjanjian kontrak kerja dengan pihak manapun;

d. pendidikan minimal Sarjana Strata Satu (S1) atau yang disetarakan;

e. tidak menuntut diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara;

f. bersedia mengikuti seluruh proses tahapan seleksi; dan

g. diutamakan memiliki sertifikasi kompetensi pendamping KUMKM.

3. Peserta yang memenuhi persyaratan dan dinyatakan lulus rekrutmen

ditetapkan menjadi konsultan pendamping dengan keputusan kepala

perangkat daerah setelah menandatangani perjanjian/kontrak kerja yang

menyatakan:

a. bersedia melaksanakan tugas sebagai konsultan pendamping untuk

masa kerja selama 1 (satu) tahun atau maksimal sesuai dengan alokasi

dana dekonsentrasi yang tersedia;

b. tidak menuntut diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN); dan

c. bersedia mengikuti ketentuan lain yang diatur oleh Kepala Perangkat

Daerah.

4. Pengangkatan kembali dan/atau penggantian konsultan pendamping pada

tahun berjalan dan tahun berikutnya dilakukan oleh kepala perangkat daerah

setelah melalui tahapan evaluasi kinerja masing-masing konsultan

pendamping.

5. Penggantian konsultan pendamping yang mengundurkan diri atau meninggal

dunia dilakukan oleh Kepala Perangkat Daerah melalui tahapan seleksi

dengan memperhatikan persyaratan yang ditetapkan di atas.

BAB III

PELAKSANAAN PROGRAM PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU KOPERASI,

USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

A. PROGRAM PLUT-KUMKM TUGAS PEMBANTUAN

1. Persyaratan Peserta Program PLUT-KUMKM :

a. menyediakan lahan seluas kurang lebih 2.000 m2 dengan status milik

pemerintah daerah, tidak dalam sengketa, berada pada lokasi strategis

serta mudah dijangkau transportasi umum;

Page 17: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

13

b. menyediakan dana APBD untuk pengadaan sarana dan prasarana serta kelengkapan operasional gedung PLUT-KUMKM (meja, kursi, lemari, komputer dan AC);

c. menyediakan dana APBD untuk membiayai keberlanjutan operasional kegiatan PLUT-KUMKM setelah berakhirnya alokasi dana dekonsentrasi;

d. menerima pelimpahan pelaksanaan Program PLUT-KUMKM melalui tugas pembantuan;

e. menunjuk perangkat daerah provinsi/kabupaten/kota sebagai koordinator pelaksana program PLUT-KUMKM;

f. mengoptimalkan fungsi dan peran PLUT-KUMKM dalam mendukung

kegiatan pemberdayaan Koperasi dan UMKM; dan

g. hasil pemeriksaan keuangan daerah oleh Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK) dinyatakan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

2. Mekanisme

Untuk menjadi peserta program PLUT-KUMKM Tugas Pembantuan,

gubernur/bupati/walikota mengajukan permohonan melalui surat yang

ditujukan kepada Menteri sebagaimana contoh 2 Keputusan Deputi ini

dengan melampirkan:

a. Surat pernyataan ditandatangani gubernur/bupati/walikota sebagaimana

pada contoh 3 keputusan ini yang menyatakan kesanggupan:

1) menyediakan lahan seluas kurang lebih 2.000 m2 dengan status milik

pemerintah daerah, tidak dalam sengketa, berada pada lokasi

strategis, serta mudah dijangkau transportasi umum;

2) menyediakan dana APBD untuk pengadaan sarana dan prasarana

serta kelengkapan operasional gedung PLUT-KUMKM (meja, kursi,

lemari, komputer dan AC);

3) menyediakan dana APBD untuk membiayai keberlanjutan

operasional kegiatan PLUT-KUMKM setelah berakhirnya alokasi

dana dekonsentrasi;

4) menerima pelimpahan pelaksanaan Program PLUT-KUMKM melalui

Tugas Pembantuan;

5) menunjuk perangkat daerah provinsi/kabupaten/kota sebagai

koordinator pelaksana program PLUT-KUMKM; dan

6) mengoptimalkan fungsi dan peran PLUT-KUMKM dalam melakukan

pendampingan kepada Koperasi dan UMKM serta tidak akan

mengalihfungsikan gedung PLUT-KUMKM menjadi kantor

pemerintahan dan/atau kepentingan lainnya.

Page 18: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

14

b. Fotokopi sertifikat/surat tanah yang menyatakan milik pemerintah daerah

yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang;

c. Denah yang menggambarkan keberadaan tanah pada lokasi strategis

dan mudah dijangkau transpotasi umum; dan

d. Fotokopi hasil pemeriksaan keuangan daerah oleh Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) yang menyatakan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

3. Penetapan

Peserta program PLUT-KUMKM ditetapkan melalui Keputusan Menteri yang

memuat lokasi provinsi/kabupaten/kota, nama instansi serta besaran

anggarannya.

4. Pengalihan DIPA Kementerian

a. pemerintah daerah provinsi atau pemerintah daerah kabupaten/kota

yang telah ditetapkan sebagai peserta program PLUT-KUMKM

menerbitkan keputusan penetapan : kuasa pengguna anggaran, pejabat

pembuat komitmen, bendahara pengeluaran, pejabat penadatangan

surat perintah pembayaran, staf administrasi pelaksanaan, panitia

pengadaan barang dan jasa serta panitia penerimaan barang dan jasa;

serta menyampaikannya kepada Deputi;

b. Kementerian melakukan proses pengalihan dana DIPA kepada

pemerintah daerah penerima program PLUT-KUMKM menjadi DIPA

Tugas Pembantuan.

5. Pelaksanaan Tugas Pembantuan

Tugas Pembantuan dilaksanakan sesuai dengan anggaran DIPA yang

tersedia diantaranya untuk kegiatan perencanaan, pembangunan fisik

gedung, pengawasan.

a. Perencanaan

1) Kegiatan perencanaan mengikuti desain dan tata ruang gedung

PLUT-KUMKM yang memenuhi ketentuan:

a) standar desain gedung PLUT-KUMKM;

b) tata ruang gedung PLUT-KUMKM terdiri dari ruang pimpinan,

ruang sekretariat, ruang rapat, ruang konsultasi, ruang

workshop/pelatihan, ruang galeri, ruang perpustakaan/teknologi

informasi, ruang tunggu tamu dan ruang pendukung lainnya; dan

c) sarana lainnya terdiri dari: parkir, taman, tiang bendera di depan

gedung PLUT-KUMKM, standing bannner berisi informasi jasa

layanan yang diberikan oleh PLUT-KUMKM, prasasti peresmian

gedung PLUT-KUMKM dan papan nama PLUT-KUMKM.

Page 19: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

15

Standar gedung PLUT-KUMKM, prasasti, dan papan nama mengikuti

contoh 4a, 4b dan 4c Keputusan Deputi ini.

2) Proses penunjukan konsultan perencana dan pertanggungjawaban

penggunaan keuangan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundangan-undangan.

b. Pelaksanaan Pembangunan Fisik

1) Kegiatan pembangunan fisik gedung yang menggunakan dana

Tugas Pembantuan terdiri dari: standar desain gedung PLUT-

KUMKM, tata ruang gedung PLUT-KUMKM terdiri dari ruang

pimpinan, ruang sekretariat, ruang rapat, ruang konsultasi, ruang

workshop/pelatihan, ruang galeri, ruang perpustakaan/ teknologi

informasi, ruang tunggu tamu dan ruang pendukung lainnya.

2) Kegiatan pembangunan fisik gedung sebagaimana tersebut di atas

dilakukan dengan mempedomani hasil kegiatan perencanaan serta

melengkapi izin mendirikan bangunan, dan kewajiban perizinan

lainnya.

3) Proses penunjukan pelaksana pembangunan fisik dan

pertanggungjawaban penggunaan keuangan dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.

c. Pengawasan

1) Kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan fisik

gedung PLUT-KUMKM dilakukan oleh Konsultan Pengawas dengan

mengevaluasi kesesuaian kemajuan pekerjaan dan realisasi

pembayaran serta hasil akhir pekerjaan dengan desain perencanaan

yang dibuat oleh Konsultan Perencana.

2) Proses penunjukan konsultan pengawas dan pertanggungjawaban

penggunaan keuangan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

6. Hibah Gedung PLUT-KUMKM

a. Kementerian Koperasi dan UKM dapat menghibahkan gedung PLUT-

KUMKM kepada pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota.

b. Gubernur/bupati/walikota atau pejabat yang berwenang mengajukan

permohonan hibah kepada Menteri dengan melengkapi dokumen:

1) Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA);

2) berita acara serah terima fisik bangunan 100%;

3) Kartu Identitas Barang (KIB);

4) surat pernyataan memiliki Ijin Mendirikan Bangunan (IMB);

Page 20: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

16

5) berita acara penelitian data administrasi dan fisik barang milik negara

berupa bangunan gedung PLUT-KUMKM;

6) berita acara hasil pengecekan fisik bangunan oleh tim Kementerian;

dan

7) surat pernyataan kesediaan menerima hibah dari gubernur/bupati/

walikota.

c. Kementerian Koperasi dan UKM melakukan proses hibah gedung PLUT-

KUMKM sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

B. PROGRAM PLUT-KUMKM MANDIRI

1. Persyaratan Program PLUT-KUMKM Mandiri

a. menyediakan gedung asset yang tidak termanfaatkan dengan status

milik pemerintah daerah, tidak dalam sengketa, berada pada lokasi

strategis serta mudah dijangkau transportasi umum;

b. menyiapkan tata ruang gedung yang dapat mendukung terlaksananya

peran dan fungsi PLUT-KUMKM;

c. menyediakan dana APBD untuk pengadaan sarana dan prasarana serta

kelengkapan operasional gedung PLUT-KUMKM (meja, kursi, lemari,

komputer dan AC);

d. menyediakan dana APBD untuk operasional keberlanjutan kegiatan

PLUT-KUMKM Mandiri setelah berakhirnya alokasi dana dekonsentrasi;

e. menunjuk perangkat daerah provinsi/kabupaten/kota sebagai koordinator

pelaksana program PLUT-KUMKM;

f. mengoptimalkan fungsi dan peran PLUT-KUMKM dalam mendukung

kegiatan pemberdayaan Koperasi dan UMKM; dan

g. hasil pemeriksaan keuangan daerah oleh Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK) dinyatakan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

2. Mekanisme

Untuk menjadi peserta program PLUT-KUMKM Mandiri,

gubernur/bupati/walikota mengajukan permohonan melalui surat yang

ditujukan kepada Menteri sebagaimana contoh 5 Keputusan Deputi ini

dengan melampirkan:

a. Surat pernyataan ditandatangani gubernur/bupati/walikota sebagaimana

pada contoh 6 Keputusan Deputi ini yang menyatakan kesanggupan:

Page 21: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

17

1) menyediakan gedung asset yang tidak termanfaatkan dengan status

milik pemerintah daerah, tidak dalam sengketa, berada pada lokasi

strategis serta mudah dijangkau transportasi umum;

2) menyiapkan tata ruang gedung yang dapat mendukung

terlaksananya peran dan fungsi PLUT-KUMKM;

3) menyediakan dana APBD untuk pengadaan sarana dan prasarana

serta kelengkapan operasional gedung PLUT-KUMKM (meja, kursi,

lemari, komputer dan AC);

4) menyediakan dana APBD untuk operasional keberlanjutan kegiatan

PLUT-KUMKM Mandiri setelah berakhirnya alokasi dana

dekonsentrasi;

5) menunjuk perangkat daerah provinsi/kabupaten/kota sebagai

koordinator pelaksana program PLUT-KUMKM; dan

6) mengoptimalkan fungsi dan peran PLUT-KUMKM dalam melakukan

pendampingan kepada Koperasi dan UMKM serta tidak akan

mengalihfungsikan gedung PLUT-KUMKM menjadi kantor

pemerintahan dan/atau kepentingan lainnya.

b. Fotokopi sertifikat tanah dan IMB/keterangan lain milik pemerintah

daerah yang dikeluarkan oleh lembaga berwenang.

c. Denah yang menggambarkan lokasi gedung berada pada lokasi strategis

dan mudah dijangkau transpotasi umum.

d. Fotokopi hasil pemeriksaan keuangan daerah oleh Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) dinyatakan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

3. Penetapan

Peserta program PLUT-KUMKM Mandiri ditetapkan melalui Keputusan

Deputi yang memuat lokasi provinsi/kabupaten/kota, nama instansi serta

besaran anggarannya.

C. PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI

1. Kementerian Koperasi dan UKM C.q Deputi mengalokasi dana dekonsentrasi

untuk mendukung pelaksanaan operasional PLUT-KUMKM.

2. Dana Dekonsentrasi yang disediakan untuk membiayai honorarium dan

kegiatan operasional lainnya yaitu: bimbingan teknis, transport pendamping

PLUT-KUMKM ke lapangan, perjalanan dinas dalam rangka : menghadiri

forum koordinasi dan evaluasi program PLUT-KUMKM, uji sertifikasi

Page 22: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

18

kompetensi Pendamping PLUT-KUMKM, peningkatan kapasitas pendamping

PLUT-KUMKM.

3. Dana dekonsentrasi untuk program PLUT-KUMKM tahun 2013 sampai

dengan 2017 dan program PLUT Mandiri dibiayai selama 12 bulan. Untuk

program PLUT-KUMKM tahun 2018 dibiayai selama 6 bulan setelah ada

penetapan hasil rekrutmen dan ditetapkan sebagai konsultan pendamping

melalui Keputusan Kepala Perangkat Daerah.

4. Penyediaan anggaran dekonsentrasi paling lama diberikan untuk jangka

waktu 3 (tiga) tahun dan apabila keuangan negara memungkinkan dapat

diperpanjang maksimal 3 (tiga) tahun.

5. Penggunaan dan pertanggungjawaban keuangan dana dekonsentrasi sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB IV

FUNGSI DAN PERAN KEMENTERIAN, PEMERINTAH DAERAH PROVINSI,

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA, PUSAT LAYANAN USAHA

TERPADU KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DAN

KONSULTAN PENDAMPING

A. FUNGSI DAN PERAN KEMENTERIAN

1. Fungsi Kementerian adalah mengoordinasikan dan memfasilitasi

pengembangan dan pelaksanaan program PLUT-KUMKM secara nasional.

2. Peran Kementerian

a. menyusun kebijakan dan perencanaan program serta mengalokasikan

anggaran melalui tugas pembantuan dan dana dekonsentrasi;

b. menetapkan penerima program PLUT-KUMKM;

c. melaksanakan rekrutmen Konsultan Pendamping;

d. menetapkan Standar Operasional Prosedur dan pedoman pengelolaan

PLUT-KUMKM;

e. melaksanakan koordinasi dan sosialisasi serta publikasi;

f. memfasilitasi kerjasama dalam melaksanakan fungsi layanan

pendampingan;

g. menetapkan indikator kinerja Lembaga dan Konsultan Pendamping serta

melaksanakan penilaiannya;

h. menyelenggarakan bimbingan teknis untuk meningkatkan kompetensi

bagi pengelola dan Konsultan Pendamping; dan

Page 23: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

19

i. melakukan monitoring dan evaluasi.

B. FUNGSI DAN PERAN PEMERINTAH PROVINSI

1. Fungsi Pemerintah Provinsi adalah mengoordinasikan, memfasilitasi,

pengembangan dan pelaksanaan program PLUT-KUMKM di wilayah

provinsi.

2. Peran Pemerintah Provinsi

a. mengidentifikasi, menyusun, mengajukan program PLUT-KUMKM tingkat

provinsi sesuai persyaratan dan mekanisme yang ditetapkan;

b. menetapkan perangkat pengelola anggaran melalui Tugas Pembantuan

untuk program PLUT-KUMKM tingkat provinsi;

c. melaksanakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan

pembangunan fisik gedung PLUT-KUMKM sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

d. melaporkan hasil pelaksanaan pembangunan gedung PLUT-KUMKM

tingkat provinsi kepada Kementerian Koperasi dan UKM C.q Deputi;

e. mengelola dana dekonsentrasi untuk mendukung operasional PLUT-KUMKM tingkat provinsi dan/atau PLUT-KUMKM tingkat kabupaten/kota serta meminta pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

f. menyediakan APBD untuk pengadaan sarana dan prasarana serta operasional PLUT-KUMKM tingkat provinsi;

g. menyediakan APBD untuk operasional PLUT-KUMKM setelah dana dekonsentrasi APBN berakhir;

h. mengajukan proses permohonan hibah barang milik negara berupa gedung PLUT-KUMKM tingkat provinsi kepada Kementerian;

i. menetapkan konsultan pendamping PLUT-KUMKM tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota hasil rekrutmen yang dilakukan oleh Kementerian;

j. menerima usulan hasil evaluasi kinerja konsultan pendamping tingkat kabupaten/kota serta menetapkan konsultan pendamping PLUT-KUMKM tingkat provinsi/kabupaten/kota;

k. mengangkat kembali dan/atau mengganti konsultan pendamping yang berakhir masa tugasnya dilakukan oleh kepala perangkat daerah provinsi setelah melalui tahapan evaluasi kinerja oleh perangkat daerah kabupaten/kota untuk konsultan pendamping PLUT-KUMKM tingkat kabupaten/kota dan oleh perangkat daerah tingkat provinsi masing-masing konsultan pendamping;

l. mengganti konsultan pendamping yang mengundurkan diri atau meninggal dunia dilakukan oleh kepala perangkat daerah melalui

Page 24: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

20

tahapan seleksi dengan memperhatikan persyaratan yang ditetapkan di atas;

m. mengangkat pimpinan dan tenaga administrasi PLUT-KUMKM tingkat provinsi dan/atau PLUT-KUMKM tingkat Kabupaten/Kota yang diusulkan oleh Dinas Kabupaten/Kota;

n. membina, mengarahkan, memberdayakan dan melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan lain dalam mengoptimalkan pelaksanaan tugas pendampingan PLUT-KUMKM;

o. melakukan koordinasi dengan Kementerian dan Perangkat Daerah Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan kegiatan operasional yang dibiayai dana dekonsentrasi;

p. melakukan monitoring terhadap perkembangan pelaksanaan kegiatan PLUT-KUMKM tingkat provinsi serta PLUT-KUMKM tingkat kabupaten/kota di wilayahnya; dan

q. melakukan evaluasi dan melaporkan perkembangan kinerja PLUT-KUMKM tingkat provinsi kepada Kementerian Koperasi dan UKM C.q Deputi setiap triwulan.

C. FUNGSI DAN PERAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

1. Fungsi Pemerintah kabupaten/kota adalah mengoordinasikan, memfasilitasi, pengembangan dan pelaksanaan program PLUT-KUMKM di tingkat kabupaten/kota.

2. Peran Pemerintah kabupaten/kota

a. mengidentifikasi, menyusun, mengajukan program PLUT-KUMKM tingkat kabupaten/kota sesuai persyaratan dan mekanisme yang ditetapkan;

b. menetapkan perangkat pengelola anggaran melalui Tugas Pembantuan untuk program PLUT-KUMKM tingkat kabupaten/kota;

c. melaksanakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan fisik gedung PLUT-KUMKM sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. melaporkan hasil pelaksanaan pembangunan gedung PLUT-KUMKM kabupaten/kota kepada Kementerian dengan tembusan kepada Perangkat Daerah tingkat Provinsi;

e. menyediakan APBD untuk pengadaan sarana prasarana dan operasional PLUT-KUMKM tingkat Kabupaten/Kota;

f. mengajukan proses permohonan hibah barang milik negara berupa gedung PLUT-KUMKM tugas pembantuan kabupaten/kota kepada Menteri setelah pembangunan gedung selesai;

g. melakukan koordinasi dalam pelaksanaan seleksi tenaga konsultan pendamping dengan Kementerian dan mengusulkan hasil rekrutmen ke provinsi untuk ditetapkan;

Page 25: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

21

h. melakukan evaluasi terhadap konsultan pendamping PLUT-KUMKM di tingkat kabupaten/kota dan mengusulkan ke provinsi untuk ditetapkan;

i. melakukan evaluasi terhadap konsultan pendamping PLUT-KUMKM di tingkat kabupaten/kota dan mengusulkan ke provinsi untuk ditetapkan;

j. Mengusulkan pimpinan dan tenaga administrasi PLUT-KUMKM tingkat kabupaten/kota ke Provinsi;

k. membina, mengarahkan, memberdayakan dan melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan lain dalam mengoptimalkan pelaksanaan tugas pendampingan PLUT-KUMKM;

l. melakukan koordinasi dengan Kementerian dan Perangkat Daerah kabupaten/kota dalam pelaksanaan kegiatan operasional yang dibiayai dana dekonsentrasi;

m. melakukan monitoring terhadap perkembangan pelaksanaan kegiatan PLUT-KUMKM diwilayahnya; dan

n. melakukan evaluasi dan melaporkan perkembangan kinerja PLUT-KUMKM diwilayahnya kepada Kementerian dan ditembuskan ke perangkat daerah tingkat provinsi setiap triwulan.

D. FUNGSI DAN PERAN PLUT-KUMKM

1. Fungsi PLUT-KUMKM adalah memberikan layanan dan sekaligus memfasilitasi terlaksananya program pendampingan oleh para konsultan pendamping kepada Koperasi dan UMKM.

2. Peran PLUT-KUMKM:

a. menyusun program kerja tahunan PLUT-KUMKM secara kelembagaan yang mencakup program kerja lembaga maupun program kerja para konsultan pendamping;

b. melakukan koordinasi dengan perangkat daerah provinsi dan/atau kabupaten/kota serta pemangku kepentingan lainnya untuk mensinergikan program kerja tahunan PLUT-KUMKM;

c. memfasilitasi pelaksanaan program kerja tahunan PLUT-KUMKM; dan

d. melaporkan hasil pelaksanaan program kerja PLUT-KUMKM kepada perangkat daerah provinsi/kabupaten/kota.

E. FUNGSI DAN PERAN KONSULTAN PENDAMPING PLUT-KUMKM

1. Fungsi Konsultan Pendamping PLUT-KUMKM memberikan dukungan layanan pendampingan dan secara terpadu dibidang kelembagaan, sumber daya manusia, produksi, pembiayaan, pemasaran kepada Koperasi dan UMKM dan sekaligus memfasilitasi pengembangan teknologi informasi dan/atau pengembangan jaringan kerjasama antara kelembagaan PLUT-KUMKM dengan para pihak pemangku kepentingan.

Page 26: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

22

2. Peran Konsultan Pendamping:

a. melakukan pendataan Koperasi dan UMKM yang terdapat di wilayah kerja PLUT-KUMKM;

b. melakukan identifikasi dan menetapkan nama-nama Koperasi dan UMKM yang menjadi sasaran program kerja pendampingan PLUT-KUMKM setiap tahun dan sekaligus melakukan identifikasi permasalahan yang dihadapi masing-masing Koperasi dan UMKM serta menyusun program kerja pendampingannya untuk masa waktu selama satu tahun yang dilakukan secara bersama-sama oleh para konsultan pendamping sesuai dengan bidang tugasnya;

c. melakukan aktivitas pendampingan sesuai dengan program kerja yan telah disusun serta merekomendasikan skema yang harus ditindaklanjuti oleh masing-masing Koperasi dan UMKM;

d. melakukan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan lainnya dalam mensinergikan program pendampingan Koperasi dan UMKM; dan

e. melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan masing-masing konsultan pendamping kepada pimpinan PLUT-KUMKM.

Dalam melaksanakan point a sampai dengan e di atas mengacu kepada sebagaimana tercantum pada contoh 7a sampai dengan 7g Keputusan Deputi ini.

BAB V

PEMBINAAN, PELAPORAN, EVALUASI DAN PENILAIAN

A. PEMBINAAN

1. Deputi melakukan pembinaan atas pelaksanaan program PLUT-KUMKM

berupa bimbingan, sosialisasi, pemantauan dan evaluasi.

2. Perangkat daerah provinsi yang membidangi pembinaan Koperasi dan

UMKM melakukan pembinaan atas pelaksanaan program PLUT-KUMKM

tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota yang berada di wilayah kerjanya

berupa bimbingan, sosialisasi, pemantauan dan evaluasi.

3. Perangkat daerah kabupaten/kota yang membidangi pembinaan Koperasi

dan UMKM melakukan pembinaan atas pelaksanaan program PLUT-

KUMKM yang berada di wilayah kerjanya berupa bimbingan, sosialisasi,

pemantauan dan evaluasi.

B. PELAPORAN

1. Masing-masing konsultan pendamping menyampaikan laporan kepada

pimpinan PLUT-KUMKM setiap bulan menggunakan contoh 7g dalam

keputusan Deputi ini. Bersamaan dengan itu laporan tersebut juga

disampaikan melalui http://manajemen.cis-nasional.id.

Page 27: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

23

2. Pimpinan PLUT-KUMKM tingkat provinsi menghimpun laporan sebagaimana

dimaksud angka 1 dan menyampaikannya kepada Gubernur cq. kepala

perangkat daerah tingkat provinsi yang membidangi pembinaan Koperasi

dan UMKM dan tembusannya disampaikan kepada Menteri C.q Deputi.

3. Pimpinan PLUT-KUMKM tingkat kabupaten/kota menghimpun laporan

sebagaimana dimaksud angka 1 dan menyampaikannya kepada

Bupati/walikota cq. kepala perangkat daerah tingkat provinsi/kabupaten/kota

yang membidangi pembinaan Koperasi dan UMKM dan tembusannya

disampaikan kepada Menteri C.q Deputi dan/atau gubernur C.q perangkat

daerah tingkat provinsi yang membidangi pembinaan Koperasi dan Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah.

C. EVALUASI DAN PENILAIAN PLUT-KUMKM DAN PLUT-KUMKM MANDIRI

1. Deputi dan gubernur/bupati/walikota atau pejabat yang berwenang

melakukan evaluasi terhadap laporan yang disampaikan pimpinan dan

Konsultan Pendamping setiap bulan.

2. Deputi melakukan penilaian atas kinerja lembaga dan Konsultan

Pendamping pada setiap tahun.

3. Deputi dapat memberikan penghargaan kepada lembaga dan Konsultan

Pendamping yang berprestasi.

4. Pembiayaan pemberian penghargaan bagi lembaga dan Konsultan

Pendamping dibebankan kepada APBN atau sumber dana lainnya yang tidak

mengikat.

Jakarta, 14 Januari 2019

DEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI

USAHA

Ir. ABDUL KADIR DAMANIK, MM

NIP. 19591107 198303 1 001

Page 28: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

24

STRUKTUR ORGANISASI PLUT-KUMKM PROVINSI

Pimpinan PLUT-KUMKM

Sekretariat

Admin Galeri Dukungan

Layanan Teknis

Konsultan Pendamping

Bidang

SDM Bidang

Kelembagaan

Bidang

Pembiayaan

Bidang

Produksi

Bidang

Pemasaran

Bidang

Pengembangan

Teknologi

Informasi

Bidang

Pengembangan

Jaringan Kerjasama

Contoh 1.a

Page 29: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

25

STRUKTUR ORGANISASI PLUT-KUMKM KABUPATEN/KOTA

Pimpinan PLUT-KUMKM

Sekretariat

Admin Galeri Dukungan

Layanan Teknis

Konsultan Pendamping

Bidang SDM Bidang

Kelembagaan

Bidang

Pembiayaan

Bidang

Produksi

Bidang

Pemasaran

Contoh 1.b

Page 30: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

26

Kop Surat Gubernur/Bupati/Walikota Nomor : ……………………….. Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Permohonan menjadi peserta Program PLUT-KUMKM Tugas Pembantuan. Kepada Yth. :

Menteri Koperasi dan UKM Jl. HR. Rasuna Said Kav, 3-4 Kuningan Jakarta Selatan

di – Jakarta Selatan

Dalam rangka meningkatkan kualitas kelembagaan, kompetensi sumber daya manusia, produksi dan produktivitas usaha, memperluas akses dan jangkuan pemasaran produk, akses pembiayaan, akses pemanfaatan teknologi dan informasi, serta perluasan kerjasama oleh Koperasi dan UMK di provinsi/kabupaten/kota ….. sangat dibutuhkan keberadaan Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLUT-KUMKM) yang diprogramkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM.

Dalam hubungan itu, kami mengajukan permohonan kepada Bapak Menteri untuk dapat ditunjuk sebagai peserta Program PLUT KUMKM Tugas Pembantuan dengan memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan, yaitu :

1. Menyediakan lahan seluas kurang lebih 2.000 m2 dengan status milik pemerintah daerah, tidak dalam sengketa, berada pada lokasi strategis, serta mudah dijangkau transportasi umum;

2. Menyediakan dana APBD untuk pengadaan sarana dan prasarana serta kelengkapan operasional gedung PLUT-KUMKM (meja, kursi, lemari, komputer dan AC);

3. Menyediakan dana APBD untuk membiayai keberlanjutan operasional kegiatan PLUT-KUMKM setelah berakhirnya alokasi dana dekonsentrasi;

4. Menerima pelimpahan pelaksanaan Program PLUT-KUMKM melalui Tugas Pembantuan (TP);

5. Menunjuk perangkat daerah provinsi/kabupaten/kota sebagai koordinator pelaksana program PLUT-KUMKM;

6. Mengoptimalkan fungsi dan peran PLUT-KUMKM dalam melakukan pendampingan kepada Koperasi dan UMK serta tidak akan mengalihfungsikan gedung PLUT-KUMKM menjadi kantor pemerintahan dan/atau kepentingan lainnya;

7. Hasil pemeriksaan keuangan daerah oleh Badan Pemeriksa Keuangan dinyatakan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Sebagai keseriusan kami dalam mengajukan permohonan ini dengan memenuhi persyaratan yang ditetapkan maka bersama ini terlampir turut disertakan :

1. Surat pernyataan yang ditandatangani bermaterai cukup.

2. Fotocopy surat tanah yang menunjukan luas dan setatus kepemilikan pemerintah daerah.

3. Denah tanah yang menunjukan berada pada lokasi yang strategis dan mudah dijangkau dengan menggunakan transportasi umum.

4. Fotocopy hasil pemeriksaan keuangan daerah oleh Badan Pemeriksa Keuangan yang menyatakan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Demikian disampaikan, atas perkenan Bapak Menteri diucapkan terima kasih. Gubernur/Bupati/Walikota …………………………………….. (Nama Jelas). Tembusan Yth. : 1. Deputi Bidang Restrukturisasi Kementerian Koperasi dan UKM. 2. Kepala Perangkat Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ……..

Contoh 2

Page 31: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

27

Kop Surat Gubernur/Bupati/Walikota

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN MEMENUHI PERSYARATAN SEBAGAI PESERTA

PROGRAM PLUT KUMKM TUGAS PEMBANTUAN

Nomor : ……………………………….. Tanggal : ……………………………….. Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : …………………………………………………. Jabatan : Gubernur/Bupati/Walikota ………………….. Untuk dapat ditetapkan menjadi peserta Program PLUT-KUMKM Tugas Pembantuan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dengan ini menyatakan kesanggupan:

1. Menyediakan lahan seluas kurang lebih 2.000 m2 dengan status milik pemerintah daerah, tidak

dalam sengketa, berada pada lokasi strategis, serta mudah dijangkau transportasi umum;

2. Menyediakan dana APBD untuk pengadaan sarana dan prasarana serta kelengkapan

operasional gedung PLUT-KUMKM (meja, kursi, lemari, komputer dan AC);

3. Menyediakan dana APBD untuk membiayai keberlanjutan operasional kegiatan PLUT-KUMKM

setelah berakhirnya alokasi dana dekonsentrasi;

4. Menerima pelimpahan pelaksanaan Program PLUT-KUMKM melalui Tugas Pembantuan (TP);

5. Menunjuk perangkat daerah provinsi/kabupaten/kota sebagai koordinator pelaksana program

PLUT-KUMKM;

6. Mengoptimalkan fungsi dan peran PLUT-KUMKM dalam melakukan pendampingan kepada

Koperasi dan UMKM serta tidak akan mengalihfungsikan gedung PLUT-KUMKM menjadi

kantor pemerintahan dan/atau kepentingan lainnya;

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan penuh tanggung jawab. Yang Menyatakan

Gubernur/Bupati/Walikota ……… …………………………………….. (Nama Jelas).

Contoh 3

Page 32: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

28

STANDAR DESAIN GEDUNG PLUT-KUMKM TUGAS PEMBANTUAN

Contoh 4a

Page 33: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

29

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

CENTER FOR INTEGRATED SERVICES OF SMESCO

PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU KOPERASI DAN UMKM

KABUPATEN/KOTA............... - PROVINSI .............

DIRESMIKAN OLEH

MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

REPUBLIK INDONESIA

AAGN. PUSPAYOGA

............., .............. 2019

CATATAN: 1. Warna Dasar Batu Marmer adalah hitam dengan tulisan tinta emas. 2. Ukuran Prasasti Standar untuk “Prasasti Peresmian Bangunan Gedung” (60 x 40) cm.

Contoh 4b

(Nama Jelas)

Page 34: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

30

CENTER FOR INTEGRATED SERVICES OF SMESCO

PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU KOPERASI DAN UMKM

″MAJU BERSAMA, BERPRESTASI DAN BERDAYA SAING″

(ALAMAT)

JL.................................................................

KEC. ......................, KAB..................

Contoh 4c

LOGO PEMDA

Page 35: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

31

Kop Surat Gubernur/Bupati/Walikota Nomor : ……………………….. Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Permohonan menjadi peserta Program PLUT-KUMKM Mandiri. Kepada Yth. :

Menteri Koperasi dan UKM Jl. HR. Rasuna Said Kav, 3-4 Kuningan Jakarta Selatan

di – Jakarta Selatan Dalam rangka meningkatkan kualitas kelembagaan, kompetensi sumber daya manusia, produksi dan produktivitas usaha, memperluas akses dan jangkuan pemasaran produk, akses pembiayaan, akses pemanfaatan teknologi dan informasi, serta perluasan kerjasama oleh Koperasi dan UMK di provinsi/kabupaten/kota ….. sangat dibutuhkan keberadaan Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLUT KUMKM) yang diprogramkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM.

Dalam hubungan itu, kami mengajukan permohonan kepada Bapak Menteri untuk dapat ditunjuk sebagai peserta Program PLUT-KUMKM Mandiri dengan memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan, yaitu :

1. Menyediakan gedung asset yang tidak termanfaatkan dengan status milik pemerintah daerah, tidak dalam sengketa, berada pada lokasi strategis serta mudah dijangkau transportasi umum;

2. Menyiapkan tata ruang gedung yang dapat mendukung terlaksananya peran dan fungsi PLUT-KUMKM;

3. Menyediakan dana APBD untuk pengadaan sarana dan prasarana serta kelengkapan operasional gedung PLUT-KUMKM (meja, kursi, lemari, komputer dan AC);

4. Menyediakan dana APBD untuk operasional keberlanjutan kegiatan PLUT-KUMKM Mandiri setelah berakhirnya alokasi dana dekonsentrasi;

5. Menunjuk perangkat daerah provinsi/kabupaten/kota sebagai koordinator pelaksana program PLUT-KUMKM;

6. Mengoptimalkan fungsi dan peran PLUT-KUMKM dalam melakukan pendampingan kepada Koperasi dan UMK serta tidak akan mengalihfungsikan gedung PLUT-KUMKM menjadi kantor pemerintahan dan/atau kepentingan lainnya;

7. Hasil pemeriksaan keuangan daerah oleh Badan Pemeriksa Keuangan dinyatakan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

Sebagai keseriusan kami dalam mengajukan permohonan ini dengan memenuhi persyaratan yang ditetapkan maka maka bersama ini terlampir turut disertakan :

1. Surat pernyataan yang ditandatangani bermaterai cukup.

2. Fotocopy surat tanah yang menunjukan luas dan setatus kepemilikan pemerintah daerah.

3. Denah tanah yang menunjukan berada pada lokasi yang strategis dan mudah dijangkau dengan menggunakan transportasi umum.

4. Fotocopy hasil pemeriksaan keuangan daerah oleh Badan Pemeriksa Keuangan yang menyatakan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Demikian disampaikan, atas perkenan Bapak Menteri diucapkan terima kasih. Gubernur/Bupati/Walikota …… …………………………………….. (Nama Jelas). Tembusan Yth. : 1. Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM. 2. Kepala Perangkat Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota …….

Contoh 5

Page 36: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

32

Kop Surat Gubernur/Bupati/Walikota

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN MEMENUHI PERSYARATAN SEBAGAI PESERTA

PROGRAM PLUT-KUMKM MANDIRI

Nomor : ……………………………….. Tanggal : ……………………………….. Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : …………………………………………………. Jabatan : Gubernur/Bupati/Walikota ………………….. Untuk dapat ditetapkan menjadi peserta Program PLUT-KUMKM Mandiri Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dengan ini menyatakan kesanggupan:

1. Menyediakan gedung asset yang tidak termanfaatkan dengan status milik pemerintah daerah, tidak

dalam sengketa, berada pada lokasi strategis serta mudah dijangkau transportasi umum;

2. Menyiapkan tata ruang gedung yang dapat mendukung terlaksananya peran dan fungsi PLUT-

KUMKM;

3. Menyediakan dana APBD untuk pengadaan sarana dan prasarana serta kelengkapan operasional

gedung PLUT-KUMKM (meja, kursi, lemari, komputer dan AC);

4. Menyediakan dana APBD untuk operasional keberlanjutan kegiatan PLUT-KUMKM Mandiri setelah

berakhirnya alokasi dana dekonsentrasi;

5. Menunjuk perangkat daerah provinsi/kabupaten/kota sebagai koordinator pelaksana program PLUT-

KUMKM;

6. Mengoptimalkan fungsi dan peran PLUT-KUMKM dalam melakukan pendampingan kepada

Koperasi dan UMKM serta tidak akan mengalihfungsikan gedung PLUT-KUMKM menjadi kantor

pemerintahan dan/atau kepentingan lainnya

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan penuh tanggung jawab. Pembuatan Pernyataan

Gubernur/Bupati/Walikota ……… …………………………………….. (Nama Jelas).

Contoh 6

Page 37: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

33

DATA KOPERASI DI PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………………………..

KEADAAN : 31 DESEMBER 2018

No. Nama Koperasi Alamat Nomor dan

Tanggal Badan Hukum

Jenis Koperasi

Tanggal RAT

Tahun Buku 2018

Anggota (orang)

Karyawan (orang)

Asset (Rp.)

Permodalan (Rp.) Volume

Usaha (Rp.)

Sisa Hasil Usaha (Rp.)

Kegiatan Usaha Modal

Sendiri Modal Luar

Keterangan : Diisi per tanggal 31 Desember 2018 sebagai data awal dan 31 Desember 2019 sebagai data akhir program pendampingan tahun 2019.

Contoh 7a

Page 38: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

34

DATA USAHA MIKRO DAN KECIL DI PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ……………………….. KEADAAN : 31 DESEMBER 2018

No. Nama UMKM Alamat Tahun

Mulai Usaha Jenis Uaha

Legalitas dan Perizinan yang

dimiliki

Tenaga Kerja

(orang)

Permodalan (Rp.) Asset (Rp.)

Omset (Rp.)

Kegiatan Usaha Modal sendiri

Modal Hutang

Keterangan : Diisi per tanggal 31 Desember 2018 sebagai data awal dan 31 Desember 2019 sebagai data akhir program pendampingan tahun 2019.

Contoh 7b

Page 39: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

35

DATA KOPERASI SASARAN PROGRAM PENDAMPINGAN TAHUN 2019

DI PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ……………………….. KEADAAN : 31 DESEMBER 2018

No. Nama Koperasi Alamat Nomor dan

Tanggal Badan Hukum

Jenis Koperasi

Tanggal RAT

Tahun Buku 2018

Anggota (orang)

Karyawan (orang)

Asset (Rp.)

Permodalan (Rp.) Volume

Usaha (Rp.)

Sisa Hasil Usaha (Rp.)

Kegiatan Usaha Modal

Sendiri Modal Luar

Keterangan : Diisi per tanggal 31 Desember 2018 sebagai data awal dan 31 Desember 2019 sebagai data akhir program pendampingan tahun 2019.

………………., ………………………….. 2019

KONSULTAN PENDAMPING Bidang Bidang SDM Bidang Produksi Bidang Bidang Bidang Pengem- Bidang Pengem- Kelembagaan Pembiayaan Pemasaran bangan Teknolo- bangan Jaringan gi Informasi Kerjasama

(…………………) (…………………) (…………………) (…………………) (……………….) (…………………) (…………………)

Contoh 7c

Page 40: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

36

DATA USAHA MIKRO DAN KECIL SASARAN PROGRAM PENDAMPINGAN 2019 DI PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………………………..

KEADAAN : 31 DESEMBER 2018

No. Nama UMKM Alamat Tahun

Mulai Usaha Jenis Uaha

Legalitas dan Perizinan yang

dimiliki

Tenaga Kerja

(orang)

Permodalan (Rp.) Asset (Rp.)

Omset (Rp.)

Kegiatan Usaha Modal sendiri

Modal Hutang

Keterangan : Diisi per tanggal 31 Desember 2018 sebagai data awal dan 31 Desember 2019 sebagai data akhir program pendampingan tahun 2019.

………………., ………………………….. 2019

KONSULTAN PENDMPING Bidang Bidang SDM Bidang Produksi Bidang Bidang Bidang Pengem- Bidang Pengem- Kelembagaan Pembiayaan Pemasaran bangan Teknolo- bangan Jaringan gi Informasi Kerjasama (…………………) (…………………) (…………………) (…………………) (……………….) (…………………) (…………………)

Contoh 7d

Page 41: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

37

KARTU PROGRAM KERJA PLUT KUMKM PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………………………..

PER INDIVIDU KOPERASI DAN UMKM SELAMA TAHUN 2019

NAMA KOPERASI DAN UMKM : …………………………….

No. Identifikasi Permasalahan

(Per Bidang Layanan) Program Kerja Pendampingan Tahun

2019 Target Capaian Konsultan Pendamping Penanggung Jawab

Keterangan : Diisi bersama oleh para Konsultan Pendamping pada awal tahun 2019.

………………., ………………………….. 2019

KONSULTAN PENDMPING Bidang Bidang SDM Bidang Produksi Bidang Bidang Bidang Pengem- Bidang Pengem- Kelembagaan Pembiayaan Pemasaran bangan Teknolo- bangan Jaringan gi Informasi Kerjasama (…………………) (…………………) (…………………) (…………………) (……………….) (…………………) (…………………)

Contoh 7e

Page 42: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

38

KARTU PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KOPERASI DAN UMKM TAHUN 2019 DI PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………………………..

NAMA KONSULTAN PENDAMPING : …………………………………………. NAMA KOPERASI DAN UMKM : ………………………………………….

No. Identifikasi Permasalahan

(Per Bidang Layanan) Program Kerja Pendampingan

Tahun 2019

Pelaksanaan Pendampingan Skema Tindakan Lebih Lanjut

Tgl/Bln/Thn Materi Pendampingan

Keterangan : Diisi oleh Masing-masing Konsultan Pendamping dalam melaksanakan tugas selama tahun 2019.

KONSULTAN PENDAMPING BIDANG ……………………………………………

(………………………………………………) Nama Konsultan Pendamping

Contoh 7f

Page 43: KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA · 2020. 9. 27. · Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana ... dalam sistem dan prinsip Negara

39

LAPORAN BULANAN/TRIWULANAN/TAHUNAN KONSULTAN PENDAMPING PLUT-KUMKM

DI PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………………………..

NAMA KONSULTAN PENDAMPING : ………………………………………….

No. Nama Koperasi dan UMKM Identifikasi Permasalahan

(Per Bidang Layanan) Program Kerja Pendampingan

Tahun 2019

Pelaksanaan Pendampingan Skema Tindakan Lebih Lanjut

Tgl/Bln/Thn Materi Pendampingan

Keterangan : Diisi oleh masing-masing Konsultan Pendamping dan setiap akhir bulan/triwulan/tahun disampaikan kepada Pimpinan PLUT. …………………..........., ……………………….. 2019

KONSULTAN PENDAMPING BIDANG ……………………………………………

(………………………………………………) Nama Konsultan Pendamping

Contoh 7g