kementerian keuangan republik indonesia · •kondisi politik, ekonomi, sosial, budaya, serta...
TRANSCRIPT
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
PENGENDALIAN INTERN DALAM PELAKSANAAAN DAN
PERTANGUNGJAWABAN APBN :
Pengalaman Kementerian Keuangan
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di Lingkungan Kemristekdikti
Rabu, 19 Agustus 2015
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Agenda
• Konsep Dasar Pengendalian Intern
• Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban APBN
• Pengendalian Intern dalam Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban APBN
• Pengalaman Kementerian Keuangan
2
Konsep Dasar
Pengendalian Intern
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI
di Lingkungan Kemristekdikti
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Kenapa perlu kontrol?
4
ADA HAL YANG TIDAK PASTI
DI SETIAP AKTIVITAS PENCAPAIAN TUJUAN
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Bagaimana praktik kontrol?
5
Internal check: kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang diawasi orang lain
Pengawasan melekat
Sistem pengendalian manajemen: organisasi,
personil, kebijakan, perencanaan, prosedur,
pencatatan, pelaporan, reviu intern
Dahulu...
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Bagaimana praktik kontrol?
6
Terjadi perubahan fokus pengendalian yang
dulunya “hard control” menjadi terintegrasi antara
“hard control” dan “soft control”
Saat ini...
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Terbit kerangka pengendalian intern terintegrasi
7
1992
GAOStandards for
Internal
Control in the
Federal
Government
1999
Internal Control
Integrated
Framework
INTOSAIGuidelines for
Internal Control
Standards
for the Public
Sector
2004
PP-60/2008Sistem
Pengendalian
Intern Pemerintah
2008
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Definisi Pengendalian Intern
8
Proses yang
dipengaruhi oleh dewan
direksi entitas,
manajemen, dan
personil lainnya,
dirancang untuk
memberikan jaminan
yang memadai
mengenai pencapaian
tujuan
Proses integral yang
dipengaruhi oleh
manajemen dan personil
suatu entitas dan
dirancang untuk mengatasi
risiko dan memberikan
jaminan yang memadai
dalam mewujudkan misi
entitas dan tujuan umum
dapat tercapai
Proses yang integral
pada tindakan dan
kegiatan yang
dilakukan secara terus
menerus oleh pimpinan
dan seluruh pegawai
untuk memberikan
keyakinan memadai
atas tercapainya tujuan
organisasi
COSO INTOSAI SPIP
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Definisi Pengendalian Intern
9
Proses Dipengaruhi
manusia
Keyakinan memadai
Mewujudkan
tujuan
• Pimpinan
• Pegawai
• Tidak mutlak
• Memiliki
keterbatasan
• Terintegrasi
• Terus-
menerus
Operasi, pelaporan,
ketaatan,
pengamanan aset
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Keterbatasan Pengendalian Intern
10
• Pertimbangan (judgement)
• Gangguan (breakdown)
• Pengabaian manajemen
• Kolusi
• Biaya vs manfaat
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Visualisasi Konsep Pengendalian Intern
11
Korelasi antara
komponen-komponen
pengendalian intern
Hubungan antara komponen
ruang lingkup, dan tujuan
pengendalian intern
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Visualisasi Konsep Pengendalian Intern
12
COSO INTOSAI SPIP
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
kegiatan yang efektif dan efisien
keandalan pelaporan keuangan
pengamanan aset negara
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan
melaksanakan operasi secara tertib, beretika, ekonomis, efisien, dan efektif
memenuhi kewajiban akuntabilitas
mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku
pengamanan sumber daya terhadap kehilangan, penyalahgunaan, & kerusakan
efektivitas dan efisiensi operasi
keandalan pelaporan keuangan
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
Tujuan Pengendalian Intern
13
COSO
INTOSAI
SPIP
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Unsur Pengendalian Intern
14
Lingkungan pengendalian
Penilaian risiko
Aktivitas/kegiatan pengendalian
Informasi & komunikasi
Pemantauan
COSO, INTOSAI, dan SPIP memiliki unsur yg sama
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Tanggung Jawab
Manajemen bertanggung jawab merancang, melaksanakan, memelihara dan mendokumentasikan pengendalian intern
Setiap orang bertanggung jawab atas pengendalian intern sesuai perannya
Internal auditor mengevaluasi dan memberikan rekomendasi untuk mendukung efektivitas pengendalian intern
15
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
PP-60/2008 SPIP
16
SPIPBab IV
Penutup
Bab I
Umum
Bab III
Penguatan
Bab II
Unsur SPIP
Pengawasan
Intern
PembinaanUmum
Lingkungan
Pengendalian
Kegiatan
Pengendalian
Umum Pemantauan
Informasi &
Komunikasi
DAFTAR UJI
Ps. 47
Ps. 48-58
Ps. 59
Ps. 60-61Ps. 1-2
Ps. 3
Penilaian
Risiko
Ps. 4-12
Ps. 13-17 Ps. 18-40
Ps. 41-42
Ps. 43-46
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
SPIP dalam Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara
17
tercapainya tujuan organisasi
kegiatan efektif dan efisien – pelaporan keuangan andal –
pengamanan aset – ketaatan terhadap peraturan
PEMERINTAH PUSAT & DAERAH
mengelola keuangan negaraPerencanaan – Pelaksanaan – Pengawasan – Pertanggungjawaban
Keyakinan
Memadai
PAKET UUKN
• UU-17/2003
• UU-1/2004
• UU-15/2004
akuntabilitas kepada PUBLIK:Pengelolaan keuangan negara yang
efektif, efisien, transparan, dan akuntabel
Menyelenggarakan SPIP
Pelaksanaan dan
Pertanggungjawaban APBN
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI
di Lingkungan Kemristekdikti
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Pejabat Perbendaharaan Negara
(UU No. 1 tahun 2004 Pasal 4 s.d. 10)
• Menteri/pimpinan lembaga adalah PenggunaAnggaran/Pengguna Barang bagi KementerianNegara/Lembaga yang dipimpinnya;
• Menteri Keuangan adalah Bendahara Umum Negara;
• Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur/Bupati/Walikotamengangkat Bendahara Penerimaan/BendaharaPengeluaran untuk melaksanakan tugas kebendaharaandalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan/belanjapada kantor/satker dilingkungan K/L/Satker perangkatdaerah
19
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Pelaksanaan Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah
(Pasal 11 s.d. 12)
• Tahun anggaran meliputi satu tahun mulai dari tanggal 1 Januarisampai dengan 31 Desember;
• APBN dalam satu tahun anggaran meliputi :
a. Hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah nilaikekayaan bersih;
b. Kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai penguran nilaikekayaan bersih
c. Penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaranyang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran ybsmaupun tahun-tahun anggaran berikutnya
• Penerimaan dan pengeluaran negara dilakukan melalui Rekening KasUmum Negara
20
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
21
Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran
Perubahan mendasar:
Pembagian kewenangan,
Sistem pembayaran,
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
22
Pembagian kewenangan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
23
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MENTERI KEUANGAN DAN MENTERI TEKNIS
Menteri Keuangan sebagai pembantu Presiden dalam bidang
keuangan pada hakekatnya adalah Chief Financial Officer
(CFO) Pemerintah R.I.
Setiap menteri sebagai pembantu Presiden pada
hakekatnya adalah Chief Operational Officer (COO)
untuk bidang tugas kementerian yang dipimpinnya.
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti24
Pendelegasian Kewenangan dalam Pelaksanaan Anggaran
Presiden(sebagai CEO)
Kepala KPPN
(selaku Kuasa CFO)
Kepala Kantor
(selaku Kuasa COO)
Menteri Keuangan
(sebagai CFO)
Menteri Teknis
(sebagai COO)
Pendelegasian kewenangan pelaksanaan program
Pendelegasian kewenangan perbendaharaan
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
25
Comptabel beheerAdministratief beheer
PEMBUATAN KOMITMEN
PENGUJIAN & PEMBEBANAN
PERINTAH PEMBAYARAN
PENGUJIANPENCAIRAN
DANA
Pemisahan Kewenangan
Menteri Teknis Menteri Keuangan
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti26
Comptabel beheerAdministratiefbeheer
Administratief beheer
PEMBUATAN KOMITMEN
PENGUJIAN & PEMBEBANAN
PERINTAH PEMBAYARAN
PENGUJIANPENCAIRAN
DANA
Yang berlaku sebelum
Menteri Teknis Menteri Keuangan
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti27
Pengurusan Komtabel
(Comptabel Beheer)Pengurusan Administratif
(Administratief Beheer)
PENGUJIAN &
PEMBEBANAN
PERINTAH
PEMBAYARANPENGUJIAN
PENCAIRAN
DANA
Menteri Teknis
Selaku Pengguna Anggaran
Menteri Keuangan
Selaku BUN
PEMISAHAN KEWENANGAN
DALAM PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA NEGARA
PEMBUATAN
KOMITMEN
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
28
Pelaporan
Dari
Realisasi Anggaran
Ke
LAPORAN KEUANGAN
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
29
Audit
Sasaran:
• Audit keuangan,
• Audit kinerja.
• Audit dengan Tujuan tertentu.
Lembaga:
• Internal,
• Eksternal.
Kementerian Keuangan Republik IndonesiaPertanggungjawaban Pelaksanaan APBN
RUU pertanggungjawaban pelaksanaan APBN,
berupa laporan keuangan yang telah diperiksa BPK,
disampaikan kepada DPR selambat-lambatnya 6
bulan setelah tahun anggaran berakhir.
Laporan keuangan setidak-tidaknya meliputi :
o Laporan Realisasi APBN,
o Neraca,
o Laporan Arus Kas, dan
o Catatan atas Laporan Keuangan
(dilampiri laporan keuangan perusahaan negara dan badan lainnya).
Akrual : + LO dan LPE.
Pengendalian Intern dalam Pelaksanaan
dan Pertanggungjawaban APBN
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI
di Lingkungan Kemristekdikti
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Lingkungan Pengendalian
32
Membentuk nada organisasi, mempengaruhi
kesadaran pengendalian orang-orangnya, dan
menjadi fondasi disiplin dan struktur bagi
komponen pengendalian intern yang lain.
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Lingkungan Pengendalian
33
• Jaga integritas dan nilai-
nilai etik dalam melaksanakan
anggaran.
• Beri kewenangan kepada pejabat yang
kompeten.
• Bentuk struktur sesuai kebutuhan dan
governance
• Berdayakan Inspektorat jenderal agar efektif.
Struktur organisasi
• Jaga integritas dalam
pelaporan dan pertanggungjawaban.
• Tunjuk pejabat yang
kompeten dalam pelaporan keuangan;
• Komitmen pimpinan
dalam pelaporan keuangan.;
• Berdayakan Inspektorat
jenderal untuk melakukan review atas
Lap.keuangan.
• Penegakan integritas & nilai etika;• Komitmen terhadap kompetensi;• Kepemimpinan yang kondusif;• Pembentukan struktur organisasi
yang sesuai dengan kebutuhan;• Pendelegasian wewenang dan
tanggung jawab yang tepat; • Penyusunan dan penerapan
kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia;
• Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif; dan
• Hubungan kerja yang baik dengan instansi pemerintah terkait
Pelaksanaan Pertanggungjawaban SPIP
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Penilaian Risiko
34
Penilaian atas kemungkinan kejadian yang
mengancam pencapaian tujuan dan sasaran.
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Penilaian Risiko
35
• Rumuskan tujuan pelaksanaan
• Identifikasi risiko pelaksanaan anggaran.
• Analisis risiko pelaksanaan anggaran.
Pelaksanaan
• Rumuskan tujuan pertanggungjawaban.
• Identifikasi risiko
• Analisis risiko.
Pertangungjawaban
• Identifikasi risiko
• Analisis risiko
• Perlu penetapan tujuan instansi dan kegiatan
SPIP
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Aktivitas/Kegiatan
Pengendalian
36
Kebijakan dan prosedur yang
membantu memastikan perintah/arahan
atau respon risiko dilaksanakan.
PREVENTIF dan DETEKTIF
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Aktivitas/Kegiatan Pengendalian
37
Pelaksanaan Pertangg. SPIP
• Reviu atas kinerja instansi pemerintah yg bersangkutan;
• Pembinaan sumber daya manusia;• Pengendalian atas pengelolaan sistem informasi;• Pengendalian fisik atas aset;• Penetapan dan reviu atas indikator dan ukuran
kinerja;• Pemisahan fungsi;• Otorisasi atas transaksi dan kejadian yg penting;• Pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas
transaksi dan kejadian;• Pembatasan akses atas sumber daya dan
pencatatannya;• Akuntabilitas terhadap sumber daya dan
pencatatannya; dan• Dokumentasi yg baik atas SPI serta transaksi dan
kejadian penting.
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Informasi dan Komunikasi
38
Informasi harus tepat waktu, terkini,
akurat dan dapat diakses oleh pihak
yang tepat serta didukung dengan
komunikasi efektif.
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Informasi dan Komunikasi
39
Pelaksanaan Pertangg. SPIP
• Pimpinan Instansi Pemerintah
wajib mengidentifikasi,
mencatat, dan
mengkomunikasikan informasi
dalam bentuk dan waktu yang
tepat
• Komunikasi atas informasi
wajib diselenggarakan secara
efektif
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Pemantauan
40
Menilai kualitas kinerja sistem
pengendalian intern dari waktu ke waktu.
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Pemantauan berkelanjutan
Evaluasi terpisah
Tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya
Pemantauan berkelanjutan
Evaluasi terpisah
Laksanakan TL
Pemantauan berkelanjutan
Evaluasi terpisah
Laksanakan TL
Pemantauan
41
Pelaksanaan
Pertangg.
SPIP
Pengalaman Kementerian Keuangan
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI
di Lingkungan Kemristekdikti
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Pendahuluan
• Kemenkeu mengemban tugas strategis dalam pengelolaan keuangan negara
• Sasaran strategis terkait penerimaan negara, penganggaran, perbendaharaan, kekayaan dan utang negara, perimbangan keuangan, kebijakan fiskal, dan stabilisasi ekonomi dan sektor keuangan
43
• Kondisi politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamananterus berubah, baik di lingkup nasional, regional, maupun global
• Kemenkeu memiliki proses bisnis, jumlah aparatur dan satker dengankarakteristik budaya, geografi, dan infrastruktur yang beragam
Perlu Menerapkan Pengendalian Intern
Perlu Kerangka Kerja pengembangan danpenerapan jangka panjang secara berkelanjutan
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Strategi Peningkatan Penerapan Pengendalian Intern
44
MANAJEMEN
Unit kerja tertentu
yg ditunjuk
UKI
(permanen)
Pemantauan atas
kegiatan tertentu yang
dipilih monitoring –level
aktivitas/transaksi
Penerapan SPIP secara
luas dan memadai
seluruh unsur – entitas
dan aktivitas/ transaksi)
JANGKA
PENDEK
2011
Ditetapkan dalam KMK Nomor 152/KMK.09/2011
jo KMK Nomor 435/KMK.09/2012
JANGKA
PANJANG
2012-2015
Sasaran Pelaksana
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Peningkatan Penerapan Pengendalian Intern
45
UNSUR SPIP• Lingkungan Pengendalian• Penilaian Risiko• Kegiatan Pengendalian• Informasi dan Komunikasi• Pemantauan
Penerapan unsur SPIP secara langsungmaupun tidak langsung telah dibangunsejak reformasi birokrasi Kemenkeu tahun2006.
Untuk meningkatkannya dilakukanpenguatan unsur pemantauan di tiap unit eselon I:
1. Pemantauan pengendalian utama
2. Pemantauan efektivitas implementasidan kecukupan rancangan
Hasil pemantauan akan menjadi feedbackperbaikan penerapan unsur-unsur lainnya.
Penguatan Unsur Pemantauan
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
memastikan kecukupan rancangan pengendalian intern
memastikan pengendalian utama dijalankan sesuai dengan
sistem, prosedur, dan ketentuan perundang-undangan yg berlaku
Tujuan Pemantauan Pengendalian Intern
46
membantu pimpinan unit kerja untuk meningkatkan penerapan
pengendalian intern dalam rangka pencapaian tujuan organisasi
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Tahapan Peningkatan
Penerapan Pengendalian Intern di Kemenkeu
47
2011 2012 2013 2014
Penunjukan unit
pelaksana
pemantauan,
penataan tugas
serta
pengembangan
metodologi,
perangkat dan
mekanisme kerja
pemantauan
pada kegiatan
tertentu.
2015
• Pembentukan
struktur UKI
permanen;
• Pengembangan
prgkt
pemantauan
pada kegiatan di
luar tahun 2011;
• Pengembangan
metodologi ,
prgkt dan
mekanisme kerja
seluruh unsur
pengendalian
intern.
Uji coba
penerapan
metodologi,
perangkat, dan
mekanisme
kerja seluruh
unsur
pengendalian
intern pada
program dan
kegiatan
tertentu.
Pengembangan &
penerapan
perangkat dan
mekanisme kerja
seluruh unsur
pengendalian
intern pada
program dan
kegiatan selain
tahun 2013
Pengembangan
serta
penerapan
perangkat dan
mekanisme
kerja seluruh
unsur
pengendalian
intern pada
seluruh
program dan
kegiatan
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
• UU No.1/2004• PP No.60/2008• KMK No.152/KMK.09/2011
Dasar dan Acuan Penerapan
48
DASAR HUKUM
ACUAN
• COSO-Internal Control Integrated Framework
• COSO-Guidance on Monitoring Internal Control Systems
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Kebijakan Umum Penerapan Pengendalian Intern
49
• Penerapan disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing
unit eselon I
• Pimpinan unit eselon I harus menetapkan sistem, kebijakan, prosedur, rencana
kerja, dan menyelenggarakan pelatihan yang memadai
• Pimpinan unit eselon I harus menyediakan sumber daya yang memadai
• Setiap level pimpinan unit eselon I memberikan teladan budaya pengendalian
intern yang kuat kepada seluruh pegawai di lingkungan kerjanya
• Setiap unit eselon I melakukan evaluasi dan pengembangan berkelanjutan
dalam rangka peningkatan penerapan pengendalian intern
• Itjen sebagai aparat pengawasan intern secara aktif mendorong penerapan
pengendalian intern di lingkungan Kemenkeu
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Lingkup Penerapan Pengendalian Intern
50
Fokus utama penerapan pengendalian intern di Kementerian
Keuangan adalah pada pembangunan lingkungan
pengendalian yang kondusif serta pelaksanaan kegiatan
pengendalian untuk mendukung pencapaian tujuan/sasaran
operasional, pelaporan, dan ketaatan.
• Pengendalian intern diterapkan pada berbagai level dan
area organisasi seperti pada level kementerian, eselon I,
eselon II, dan eselon III pelayanan/operasional.
• Pengendalian intern dapat pula diterapkan pada program,
proyek, dan/atau kegiatan tertentu.
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Konsep Tiga Lini Pertahanan
51
Manajemen & seluruhpegawai
Fungsi Pemantauan(UKI)
Fungsi Auditor Internal (Itjen)
Lini Pertahanan Pertama Lini Pertahanan Kedua Lini Pertahanan Ketiga
Lini pertahanan
terpenting dalam
mencegah kesalahan,
mendeteksi
kecurangan, serta
mengidentifikasi
kelemahan dan
kerentanan
pengendalian.
Memantau
pengendalian intern di
setiap tingkatan
manajemen dan
memperingatkan lini
pertahanan pertama
bila dijumpai kelemahan
rancangan dan
pelaksanaan
pengendalian intern
Memberikan konsultasi
dan asurans penerapan
pengendalian intern,
melaporkan kecurangan
atau kekeliruan yang
terjadi dan kelemahan
pengendalian yang
membahayakan organisasi
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Dokumentasi Penerapan Pengendalian Intern
52
DOKUMENTASI PELAKSANAAN
DAN PEMANTAUAN
PENGENDALIAN INTERN
• Rekaman seluruh proses kegiatan yang telah terjadi
• Dasar pengambilan keputusan di masa yang akan datang
• Bukti hukum atas apa yang telah diputuskan dan dilaksanakan,
khususnya bila terjadi sengketa hukum
• Sarana pembelajaran dalam bentuk basis data pengetahuan
• Sarana pemantauan dan kaji ulang
Disusun dan
dipelihara oleh
setiap unit
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Dokumentasi Penerapan Pengendalian Intern
53
• Penataan dokumentasi sedemikian rupa sehingga informasi mudahdiakses dan termutakhirkan dengan baik
• Pengamanan dokumentasi agar terjaga dari kemungkinan pencurianatau akses oleh pihak yang tidak berwenang
• Pemenuhan persyaratan dokumen yang memerlukan keabsahanhukum tertentu
• Penyimpanan dokumen orisinil dan masa retensi sesuai peraturanyang berlaku
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Unit Kepatuhan Internal
Terima Kasih
I
U
K
nderstand business needs
mprove processes continuously
eep anything on track