kementerian keuangan republik indonesia … · pnbp membuat surat kepada direktur jenderal ......
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
GEOUNG PRIJAOI PRAPTOSUHARDJO I LANTAI 2 JALAN LAPANGAN BANTENG TIMUR NOMOR 2-4 JAKARTA TELE PON (021) 3449230 EXT. 5200, 5201 FAKSIMILE (021) 3457490
WEBSITE: www.djpbn.kemenkeu.go.id
Nomor Sifat
Lampiran
Hal
S- 9'77')/PB/2018Segera
\� Oesember 2018
Tiga Berkas
Penyelesaian Permasalahan Satker Tidak Aktif
Yth. 1. Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Kepala/Wakil Kepala.
Direktur Umum/Deputi Kementerian Negara/Lembaga (Lampiran I)
2. lnspektur Jenderal/lnspektur Utama/lnspektur/Kepala SPI/AparatPengawas Intern Pemerintah Kementerian Negara/Lembaga (Lampiran 11)
Berdasarkan evaluasi atas Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL)
Triwulan Ill Tahun 2018 khusus terkait Satuan Kerja (Satker) Tidak Aktif, dan dalam rangka
penyusunan LKKL dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2018 yang berkualitas,
disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Dalam Aplikasi e-Rekon&LK, Satker dibagi menjadi 3 status sebagai berikut:
a. Satker Aktif, yaitu Satker yang pada tanggal akses ke Aplikasi e-Rekon&LK masih memiliki
DIPA pada tahun berjalan;
b. Satker Tidak Aktif Bersaldo, yaitu Satker yang pada tanggal akses ke Aplikasi e-Rekon&LK
tidak memiliki DIPA pada tahun berjalan, atau pernah memiliki DIPA pada tahun berjalan
namun telah direvisi menjadi NIHIL, serta memiliki saldo pada. minimal dua akun pad a
Neraca;
c. Satker Tidak Aktif Tidak Bersaldo, yaitu Satker yang pada tanggal akses ke Aplikasi e
Rekon&LK tidak memiliki DIPA pada tahun berjalan, atau pernah memiliki DIPA pada tahun
berjalan namun telah direvisi menjadi NIHIL, serta tidak memiliki saldo pada minimal dua
akun pada Neraca;
2. Permasalahan terkait Satker Tidak Aktif pada LKKL Triwulan Ill Tahun 2018 adalah sebagai
berikut:
a. Terdapat Transaksi Dalam Konfirmasi (TDK) Pendapatan pada DIPA Tidak Aktif senilai
Rp55.174.088.832,00 dengan rincian:
1) Satker Tidak Aktif Bersaldo dengan total nilai Rp40.674.942.314,00
2) Satker Tidak Aktif Tidak Bersaldo dengan total nilai Rp14.499.146.518,00
b. Terdapat 987 Satker Tidak Aktif Bersaldo yang menyebabkan selisih rekonsiliasi internal
bulan September 2018 (triwulan 111 tahun 2018), di mana saldo dalam Laporan BMN (Rph
SIMAK) lebih besar dari nilai dalam Laporan Keuangan (Rph SAISA) sebesar netto
Rp1 .065.611.941.741,00 sedangkan secara absolut Rp1 .576.888.397.431,00
c. Terdapat ...
- 2 -
c. Terdapat 39.286 Satker Tidak Aktif dengan rincian:
1) Satker Tidak Aktif Bersaldo sejumlah 3.114 Satker, dengan nilai saldo
Rp17.441.330.776.553,00 terdiri dari:
a) Aset Lancar (Akun 11xxxx) senilai Rp208.085.273.199,00
b) Aset Tetap (Akun 13xxxx) senilai Rp15.501.466.394.129,00
c) Piutang Jangka Panjang (Akun 15xxxx) Rp387.647.062,00
d) Aset Lainnya (Akun 16xxxx) Rp1.738.581.840.110,00
e) Kewajiban Jangka Pendek (Akun 21xxxx) Rp?.190.377.947,00
2) Satker Tidak Aktif Tidak Bersaldo sejumlah 36.172 Satker.
3) Satker Tidak Aktif yang tidak terdapat dalam referensi Aplikasi e-Rekon&LK sejumlah
900 Satker dengan nilai Saldo netto Rp273.889.676.877,00
3. Untuk keperluan upload data SAIBA Satker Tidak Aktif ke Aplikasi e-Rekon&LK sebagai berikut:
a. Dalam Aplikasi e-Rekon&LK menu "Referensi COA Entitas", sub menu satker berisi antara
lain daftar kode Satker, kode kewenangan, dan kode KPPN mitra kerja yang terdapat dalam
database Aplikasi e-Rekon&LK.
b. Untuk Satker Tidak Aktif yang terdapat dalam referensi Aplikasi e-Rekon&LK, agar meminta
user dan password akses Aplikasi e-Rekon&LK kepada KPPN mitra kerja.
Permintaan user/password kepada KPPN dapat dilakukan oleh Satker yang bersangkutan,
atau dikoordinir oleh UAPA/KL ditujukan ke Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan,
Ditjen Perbendaharaan untuk dapat diteruskan ke KPPN Mitra Kerja. Dalam permohonan
agar melampirkan Kode BA, Kode Eselon, Kode Satker, Kode Jenis Kewenangan, Nama,
jabatan, NIP, alamat e-mail, nomor Telp/HP serta Kode dan Nama KPPN Mitra Kerja.
c. Untuk Satker Tidak Aktif yang tidak terdapat dalam referensi Aplikasi e-Rekon&LK, tidak
dapat dibuatkan user. Untuk keperluan upload data SAIBA ke Aplikasi e-Rekon&LK, agar
menggunakan user tingkat UAPA/KL.
4. Untuk permasalahan TDK pada Satker Tidak Aktif, agar melakukan monitoring melalui Aplikasi
e-Rekon&LK dalam menu Monitoring Keuangan atas seluruh komponen yang dilakukan
rekonsiliasi, yaitu Pagu/DIPA, Belanja/Pengembalian Belanja, Pendapatan/Pengembalian
Pendapatan, dan Kas (terutama Kas di Bendahara pengeluaran) serta menyelesaikan TDK
tersebut.
Terkait TDK Pendapatan dan Pengembalian Belanja, sebagaimana dimaksud dalam angka 2
huruf a, penyelesaiannya dapat berpedoman pada Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor S-1728/PB/2018 tanggal 15 Februari 2018 hal Petunjuk Penyelesaian TDK (Transaksi
Dalam Konfirmasi) Pendapatan dan Pengembalian Belanja pada Satker Tidak Aktif (terlampir).
5. Dalam rangka mencegah terjadinya kembali TDK pada Satker Tidak Aktif di masa mendatang,
KIL dapat mengajukan permohonan penonaktifan Satker (baik Tidak Aktif Bersaldo maupun
Tidak Aktif Tidak Bersaldo) kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktur Akuntansi
qan Pelaporan Keuangan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Dalam ...
-3-
a. Dalam surat permohonan agar melampirkan daftar kode Satker yang dinonaktifkan, kode
satker yang ditunjuk, penjelasan singkat dan nomor contact person.
b. Penentuan Satker yang dinonaktifkan dan Satker yang Ditunjuk agar memedomani
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 48/PMK.05/2017 tentang Pelaksanaan LikuidasiEntitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan pada Kementerian Negara/Lembaga dan
memperhatikan Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S-1728/PB/2018 tanggal 15
Februari 2018 hal Petunjuk Penyelesaian TDK (Transaksi Dalam Konfirmasi) Pendapatan
dan Pengembalian Belanja pada Satker Tidak Aktif.
c. KIL agar mensosialisasikan perubahan kode satker tersebut kepada stakeholders terkait.
d. Satker dengan status nonaktif tidak dapat melakukan penyetoran Penerimaan NegaraBukan Pajak (PNBP).
e. Apabila terdapat Wajib Bayar yang hendak melakukan pembayaran menggunakan kode
Satker yang telah dinonaktifkan, Wajib Bayar agar merubah kode Satker dengan kode
Satker yang aktif (Satker yang Ditunjuk) sesuai pada huruf a diatas.
f. Satker dengan status nonaktif dapat diaktifkan kembali untuk dapat menerima setoran
PNBP dengan membuat surat permohonan pengaktifan kepada Direktur Jenderal
Perbendaharaan c.q. Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.
g. Berdasarkan permohonan penonaktifan/pengaktifan kembali, Direktur Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan meneruskan permohonan tersebut ke Direktur Jenderal Anggaran
c.q. Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Direktur Sistem Penganggaran untuk
dilakukan update pada database Aplikasi SIMPONI.
6. Terkait selisih rekonsiliasi internal pada Satker Tidak aktif agar melakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Apabila selisih karena terkait upload data saldo awal maupun transaksi tahun berjalan,
agar melakukan langkah-langkah sesuai Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor
S-3689/KN/2018 tanggal 08 Juni 2018 hal lmplementasi Aplikasi e-Rekon&LK dalam
Penyusunan Laporan Barang Pengguna dan LKKL Tahun 2018.
b. Apabila mengalami kendala dalam upload saldo awal maupun transaksi tahun berjalan,
dapat mengikuti Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor S-
5462/PB.6/2018 tanggal 12 Juli 2018 hal Rilis File Installer Aplikasi SIMAK BMN Versi
18.0 dengan Referensi Versi 18.0.
c. Apabila selisih tersebut merupakan kebijakan akuntansi spesifik KIL, maka agar membuat
pengawasan selisih rekonsiliasi internal per Satker beserta penjelasan nilai selisih dan
penyebab selisih.
7. Terkait masih adanya Satker Tidak Aktif dalam Aplikasi e-Rekon&LK sebagaimana dimaksud
dalam angka 2 huruf c, diminta kepada Saudara agar melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Satker Tidak Aktif Bersaldo dengan total nilai Aset Nihil:
Satker ini adalah Satker dengan saldo nilai positif di satu akun aset dan nilai minus di akun
aset yang lain pada Neraca Percobaan dengan nilai yang sama. Untuk saldo seperti ini,
agar:
1) Melakukan ...
1) Melakukan verifikasi untuk memastikan substansi keberadaan/eksistensi aset padaakun dimaksud.
2) Apabila berdasarkan verifikasi tersebut diperoleh keyakinan bahwa aset tersebut tidakada secara substansi (diyakini ketidakberadaannya), satker agar melakukan jurnalpenyesuaian melalui Aplikasi SAISA dengan dilengkapi Memo Penyesuaian yangditandatangani oleh pejabat yang berwenang, dengan dilampiri dokumen pendukungterkait.
b. Satker Tidak Aktif Bersaldo dengan total nilai Aset Bersaldo:
Segera menyelesaikan proses likuidasi dengan berpedoman pada Peraturan MenteriKeuangan Nomor 48/PMK.05/2017 tentang Pelaksanaan Likuidasi Entitas Akuntansi danEntitas Pelaporan pada Kementerian Negara/Lembaga.
c. Satker Tidak Aktif Tidak Bersaldo:
1) Dalam PMK 48/PMK.05/2017 Satker dinyatakan telah selesai proses likuidasinyaapabila saldo aset dan kewajiban pada neraca Laporan Keuangan bersaldo nihil.
2) Namun walaupun pada neraca Laporan Keuangan telah bersaldo nihil, namundimungkinkan dalam SIMAK-BMN masih terdapat saldo dalam:
a) Laporan Posisi BMN di Neraca;
b) Laporan Barang Kuasa Pengguna Ekstrakomptabel;
c) Laporan Barang Kuasa Pengguna Barang Bersejarah;
d) Daftar Barang, seperti Daftar Barang Lainnya, Daftar BPYBDS, Daftar BarangHilang, Daftar Barang Hibah DK/TP, Daftar Barang Rusak Berat, Daftar BarangBelum Terdistribusi dan Daftar Barang Pihak ketiga.
3) Satker Tidak Aktif Tidak Bersaldo yang telah bersaldo nihil baik pada 7.c angka 1) dan2) diatas dapat dikeluarkan dari referensi e-Rekon&LK serta tidak dapat dilakukanupload ke e-Rekon&LK.
4) Satker Tidak Aktif Tidak Bersaldo yang telah bersaldo nihil baik pada 7 .c angka 1)namun masih bersaldo pada angka 2) masih terdapat dalam referensi Aplikasi eAplikasi Rekon&LK serta masih dapat dilakukan upload ke Aplikasi e-Rekon&LK.
5) KL agar melakukan verifikasi terhadap daftar "Satker Tidak Aktif Tid_ak Bersaldo" yangterdapat pada referensi Aplikasi e-Rekon&LK dan apabila telah bersaldo nihil baik pada7.c angka 1) maupun angka 2), agar daftar Satker tersebut dikirimkan ke DirektoratAkuntansi dan Pelaporan Keuangan, Ditjen Perbendaharaan untuk dilakukan update
referensi Satker dan setting untuk tidak dapat dilakukan upload pada Aplikasi eRekon&LK.
d. Satker Tidak Aktif yang tidak terdapat dalam referensi Aplikasi e-Rekon&LK:
Satker jenis ini agar diselesaikan proses likuidasinya dengan mengikuti ketentuan dalamPMK 48/PMK.05/2017. Monitoring terhadap Satker ini dapat dilakukan pada Aplikasi eRekon&LK menu Monitoring Lainnya, Saldo Satker Tidak Aktif, dengan nama Satker"Uraian Satker Tidak Ada".
Demikian ...
-5-
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja sama Saudara diucapkan terima kasih.
Tembusan:
1. Direktur Jenderal Anggaran
2. Direktur Jenderal Kekayaan Negara
3. Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak, DJA
4. Direktur Sistem Penganggaran, DJA
5. Direktur Barang Milik Negara, DJKN
6. Direktur SITP, Ditjen Perbendaharaan
7. Para Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan
Direktur Jenderal,
8. Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara, Diijen Perbendaharaan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
LAMPIRAN I
Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor : S-91i79 IPB/2018
Tanggal : Ii Desember 2018
DAFTAR SEKRETARIS JENDERAL/SEKRETARIS UTAMA/SEKRETARIS/
KEPALA/WAKIL KEPALA/DIREKTUR UMUM/DEPUTI
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
Kementerian Negara/Lembaga
Majelis Permusyawaratan Rakyat RI
Dewan Perwakilan Rakyat RI
Dewan Perwakilan Daerah RI
Badan Pemeriksa Keuangan RI
Mahkamah Agung RI
Mahkamah Konstitusi RI
Komisi Yudisial RI
Kejaksaan Agung RI
Kementerian Sekretariat Negara RI
Kementerian Dalam Negeri RI
Kementerian Luar Negeri RI
Kementerian Pertahanan RI
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
Kementerian Keuangan RI
Kementerian Pertanian RI
Kementerian Perindustrian RI
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI
Kementerian Perhubungan RI ..
'
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Kementerian Kesehatan RI
Kementerian Agama RI
Kementerian Ketenagakerjaan RI
Kementerian Sosial RI
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
Kementerian Kelautan dan Perikanan RI
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI
Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan RI
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI
No. Kementerian Negara/Lembaga
29. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI
30. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
31. Kementerian Pariwisata RI
32. Kementerian Badan Usaha Milik Negara RI
33. Kementerian Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI
34. Kementerian Koperasi dan Unit Kecil dan Menengah RI
35. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI
36. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI
37. Badan lntelijen Negara
38. Badan Siber dan Sandi Negara
39. Dewan Ketahanan Nasional
40. Badan Pusat Statistik
41. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
42. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN
43. Perpustakaan Nasional
44. Kementerian Komunikasi dan lnformatika RI
45. Kepolisian Negara RI
46. Badan Pengawas Obat dan Makanan
47. Lembaga Ketahanan Nasional
48. Badan Koordinasi Penanaman Modal
49. Badan Narkotika Nasional
50. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal danTransmigrasi RI
51. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
52. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
53. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
54. Komisi Pemilihan Umum '
55. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
56. Lembaga llmu Pengetahuan Indonesia
57. Badan Tenaga Nuklir Nasional
58. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
59. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
60. Badan lnformasi Geospasial
61. Badan Standardisasi Nasional
62. Badan Pengawas Tenaga Nuklir
63. Lembaga Administrasi Negara
64. Arsip Nasional RI
No. Kementerian Negara/Lembaga
65. Sadan Kepegawaian Negara
66. Sadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
67. Kementerian Perdagangan RI
68. Kementerian Pemuda dan Olahraga RI
69. Komisi Pemberantasan Korupsi
70. Sadan Nasional Penanggulangan Sencana
71. Sadan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
72. Lembaga Kebijakan Pengadaan Sarang/Jasa Pemerintah
73. Sadan Nasional Pencarian dan Pertolongan
74. Komisi Pengawas Persaingan Usaha
75. Sadan Pelaksana Badan Pengembangan Wilayah Suramadu
76. Ombudsman RI
77. Badan Nasional Pengelola Perbatasan
78. Sadan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Sebas dan Pelabuhan Sebas Satam
79. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
80. Sekretaris Kabinet
81. Sadan Pengawas Pemilu
82. Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia
83. Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia
84. Sadan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Sebas dan Pelabuhan Sebas Sabanq
85. Sadan Keamanan Laut
86. Sadan Ekonomi Kreatif
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
LAMPIRAN II.
Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor : S-9'i19 /PB/2018
Tanggal : 1goesember 2018
DAFTAR INSPEKTUR JENDERAUINSPEKTUR UTAMA/INSPEKTUR/KEPALA SPI/
APARAT PENGAWAS INTERN PEMERINTAH
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
Kementerian Negara/Lembaga
Majelis Permusyawaratan Rakyat RI
Dewan Perwakilan Rakyat RI
Dewan Perwakilan Daerah RI
Badan Pemeriksa Keuangan RI
Mahkamah Agung RI
Mahkamah Konstitusi RI
Komisi Yudisial RI
Kejaksaan Agung RI
Kementerian Sekretariat Negara RI
Kementerian Dalam Negeri RI
Kementerian Luar Negeri RI
Kementerian Pertahanan RI
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
Kementerian Keuangan RI
Kementerian Pertanian RI
Kementerian Perindustrian RI
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI
Kementerian Perhubungan RI
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI ;
Kementerian Kesehatan RI
Kementerian Agama RI
Kementerian Ketenagakerjaan RI
Kementerian Sosial RI
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
Kementerian Kelautan dan Perikanan RI
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI
Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan RI
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI
No. Kementerian Negara/Lembaga
29. Kementerian Koordinator Sidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI
30. Kementerian Koordinator Sidang Kemaritiman
31. Kementerian Pariwisata RI
32. Kementerian Sadan Usaha Milik Negara RI
33. Kementerian Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI
34. Kementerian Koperasi dan Unit Kecil dan Menengah RI
35. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI
36. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Sirokrasi RI
37. Sadan lntelijen Negara
38. Sadan Siber dan Sandi Negara
39. Dewan Ketahanan Nasional
40. Sadan Pusat Statistik
41. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
42. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/SPN
43. Perpustakaan Nasional
44. Kementerian Komunikasi dan lnformatika RI
45. Kepolisian Negara RI
46. Sadan Pengawas Obat dan Makanan
47. Lembaga Ketahanan Nasional
48. Sadan Koordinasi Penanaman Modal
49. Sadan Narkotika Nasional
50. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal danTransmigrasi RI
51. Sadan Kependudukan dan Keluarga Serencana Nasional
52. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
53. Sadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
54. Komisi Pemilihan Umum ..
55. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
56. Lembaga llmu Pengetahuan Indonesia
57. Sadan Tenaga Nuklir Nasional
58. Sadan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
59. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
60. Sadan lnformasi Geospasial
61. Sadan Standardisasi Nasional
62. Sadan Pengawas Tenaga Nuklir
63. Lembaga Administrasi Negara
64. Arsip Nasional RI
. .
No. Kementerian Negara/Lembaga
65. Sadan Kepegawaian Negara
66. Sadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
67. Kementerian Perdagangan RI
68. Kementerian Pemuda dan Olahraga RI
69. Komisi Pemberantasan Korupsi
70. Sadan Nasional Penanggulangan Sencana
71. Sadan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
72. Lembaga Kebijakan Pengadaan Sarang/Jasa Pemerintah
73. Sadan Nasional Pencarian dan Pertolongan
74. Komisi Pengawas Persaingan Usaha
75. Sadan Pelaksana Sadan Pengembangan Wilayah Suramadu
76. Ombudsman RI
77. Sadan Nasional Pengelola Perbatasan
78. Sadan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Sebas dan Pelabuhan Sebas Satam
79. Sadan Nasional Penanggulangan Terorisme
80. Sekretaris Kabinet
81. Sadan Pengawas Pemilu
82. Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia
83. Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia
84. Sadan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Sebas dan Pelabuhan Sebas Sabanq
85. Sadan Keamanan Laut
86. Sadan Ekonomi Kreatif
DAFTAR SATUAN KERJA TIDAK AKTIF
YANG DIUSULKAN UNTUK DINONAKTIFKAN
PADA APLIKASI SIMPONI
LAMPIRAN Ill Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor : S- �S7j/PB/2018
Tanggal : 18 Desember 2018
Kementerian Negara/Lembaga (Kode BA): ........................................................................ ( ....... )
Satker yang Dinonaktifkan Satker Yang Ditunjuk
No. Kode Satker Yang Uraian Satker
Kode Satker Uraian Satker
Di nonaktifkan Yang Ditunjuk
1 001 . 01 . 111111 xxxxxxxxxxxxxxxxxx 001.01.111113 xxxxxxxxxxxxxxxxxx
2 001.02.222222 xxxxxxxxxxxxxxxxxx 001.03.333333 xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Penjelasan:
• Satu kode Satker yang dinonaktifkan hanya dapat menunjuk satu satker yang ditunjuk
Penjelasan
Jika merupakan penyetoran xxxxxx
Jika merupakan pengembalian penyetoran xxxxxx
• Kode Satker Yang dinonaktifkan dan Kode Satker Yang Ditu_njuk diisi lengkap kode BA, Kode Eselon 1, dan Kade Satker
Jakarta.
Nama .............................................. .
NIP .................................................. ..
DAFTAR SATUAN KERJA TIDAK AKTIF
YANG DIUSULKAN UNTUK DINONAKTIFKAN
PADA APLIKASI SIMPONI
LAMPIRAN Ill Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor : S- �575/PB/2018
Tan�mal : \8 Desember 2018
Kementerian Negara/Lembaga (Kode BA): ........................................................................ ( ....... )
Satker yang Dinonaktifkan Satker Yang Ditunjuk
No. Kode Satker Yang Uraian Satker
Kode Satker Uraian Satker
Dinonaktifkan Yang Ditunjuk
1 001 . 01 . 111111 xxxxxxxxxxxxxxxxxx 001.01.111113 xxxxxxxxxxxxxxxxxx
2 001.02.222222 xxxxxxxxxxxxxxxxxx 001.03.333333 xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Penjelasan:
• Satu kode Satker yang dinonaktifkan hanya dapat menunjuk satu satker yang ditunjuk
Penjelasan
Jika merupakan penyetoran xxxxxx
Jika merupakan pengembalian penyetoran xxxxxx
• Kode Satker Yang dinonaktifkan dan Kode Satker Yang Ditu_njuk diisi lengkap kode BA, Kode Eselon 1, dan Kode Satker
Jakarta,
Nama ..................................... ......... .
NIP ................................................... .