kementerian keuangan republik indonesia … file10. dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a....

56
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN NOMOR SE-38/PJ/2013 TENTANG PENGAWASAN TERHADAP PENGELOLAAN DAN PENJUALAN BENDA METERAI

Upload: doankhue

Post on 10-Jul-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN

SURAT EDARAN

NOMOR SE-38/PJ/2013

TENTANG

PENGAWASAN TERHADAP PENGELOLAAN DAN PENJUALAN BENDA METERAI

Page 2: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 1Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

I. TATA CARA PENGAWASAN PENYAMPAIAN LAPORAN BULANAN PENJUALAN BENDA METERAI DANLAPORAN PENJUALAN BULANAN PERSEDIAAN BENDA METERAI DARI KANTORPOS PEMERIKSA(KPRK) DI KPP

1. Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/Account Representative (AR) melakukan pengawasandan monitoring terhadap setoran yang dilakukan oleh KPRK. Laporan Bulanan Penjualan BendaMeterai dan Laporan Bulanan Persediaan Benda Meterai harus diterima oleh Pelaksana SeksiPengawasan dan Konsultasi/AR paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah bulan pelaporandimaksud dari KPRK. Laporan dimaksud harus dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.

2. Dalam hal KPP belum menerima Laporan Bulanan Penjualan Benda Meterai dan Laporan BulanPersediaan Benda Meterai sampai dengan batas yang ditentukan, KPP mengirimkan Surat Teguran.

3. Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR membuat konsep Surat Teguran dan menyampaikankonsep Surat Teguran kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.

4. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi meneliti dan memaraf Surat Teguran danmenyampaikannya kepada Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR.

5. Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR meneruskan konsep Surat Teguran kepada KepalaKPP.

6. Kepala KPP menyetujui dan menandatangani Surat Teguran dan menyerahkan kepada PelaksanaSeksi Pengawasan dan Konsultasi/AR.

7. Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi mengadministrasikan Surat Teguran dan mengirimkanSurat Teguran ke KPRK melalui Subbagian Umum.

Keterangan: Setelah menerima Surat Teguran, KPRK wajib menyampaikan Laporan Bulanan Penjualan Benda

Meterai dan Laporan Bulanan Persediaan Benda Meterai dalam jangka waktu 5 (lima) hari sejaktanggal Surat Teguran.

8. Proses selesai.

Page 3: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 2Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

II. TATA CARA PENELITIAN PENJUALAN DI KPP

1. Kepala Kantor menugaskan Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi untuk melakukan PenelitianPenjualan atas Laporan Bulanan Penjualan Benda Meterai dan Laporan Bulanan Persediaan BendaMeterai dari KPRK.

2. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi menerima disposisi dan menugaskan Pelaksana SeksiPengawasan dan Konsultasi/AR untuk melakukan Penelitian Penjualan.

3. Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR melakukan Penelitian Penjualan. 4. Dalam hal Kode Akun Pajak dan/atau Kode Jenis Setoran tidak sesuai, Pelaksana Seksi Pengawasan

dan Konsultasi/AR membuat konsep Surat Pemberitahuan Untuk Mengajukan PermohonanPemindahbukuan yang ditujukan kepada KPRK serta menyampaikannya kepada Kepala SeksiPengawasan dan Konsultasi.

5. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi meneliti dan memaraf konsep Surat Pemberitahuan UntukMengajukan Permohonan Pemindahbukuan, serta meneruskan kepada Kepala Kantor.

6. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani Surat Pemberitahuan Untuk Mengajukan PermohonanPemindahbukuan serta meneruskan kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.

7. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi menerima Surat Pemberitahuan Untuk MengajukanPermohonan Pemindahbukuan dan menugaskan Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/ARuntuk mengadministrasikan dan mengirimkannya ke KPRK.

8. Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR mengadministrasikan Surat Pemberitahuan UntukMengajukan Permohonan Pemindahbukuan dan menyampaikannya kepada Kepala Subbagian Umumuntuk dikirimkan kepada KPRK (proses dilaksanakan dengan SOP Tata Cara Pengiriman Dokumen diKPP).

9. Dalam hal Kode Akun Pajak dan/atau Kode Jenis Setoran sesuai, Pelaksana Seksi Pengawasan danKonsultasi/AR meneliti kebenaran penyetoran yang tertera di SSP.

10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Benda Meterai, maka KPP wajib mengirimkan SPKS kepada KPRK dengan menggunakanformulir sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 19 Surat Edaran ini.

b. 1) data penyetoran tidak ditemukan dalam atau tidak sesuai dengan Data MPN; atau 2) nilai penyetoran dalam Data MPN lebih kecil dari nilai penyetoran pada SSP; maka KPP harus melakukan konfirmasi atas penyetoran hasil penjualan Benda Meterai ke

KPPN untuk memastikan penyetoran oleh KPRK tersebut. Dalam hal terdapat kekuranganpenyetoran oleh KPRK, KPP wajib mengirimkan SPKS kepada KPRK dengan menggunakanformulir sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 20 Surat Edaran ini.

Terhadap SSP yang merupakan respon atas SPKS, KPP wajib melakukan pencocokansebagaimana tersebut di atas.

11. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi meneliti dan menandatangani Terhadap.... SuratKonfirmasi Pembayaran ke KPPN, serta menyampaikannya kepada Kepala Kantor.

12. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani Surat Konfirmasi Pembayaran ke KPPN sertamenyerahkannya kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi untuk ditindaklanjuti.

13. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi menerima Surat Konfirmasi Pembayaran ke KPPN danmenugaskan Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR untuk mengadministrasikan danmengirimkannya ke KPPN.

14. Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR mengadministrasikan Surat Konfirmasi Pembayaranke KPPN dan menyampaikannya kepada Kepala Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada KPPN(proses dilaksanakan dengan SOP Tata Cara Pengiriman Dokumen di KPP).

15. Dalam hal data penyetoran sesuai dengan data MPN, Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/ARmemberi tanda flag (√) atas pembayaran yang tidak bermasalah dan melakukan penelitian bersamaKPRK dan menyusun konsep Berita Acara Penelitian Penjualan (BAPP) serta menyampaikannyakepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.

16. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi meneliti dan meneruskan konsep BAPP kepada KepalaKantor.

17. Kepala Kantor meneliti dan menyetujui BAPP serta menyerahkannya kepada Kepala SeksiPengawasan dan Konsultasi untuk ditindaklanjuti.

18. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi menerima BAPP dan memerintahkan Pelaksana SeksiPengawasan dan Konsultasi/AR untuk mengadministrasikan dan menyampaikan BAPP tersebut keKPRK.

19. Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR menerima BAPP yang telah ditandatangani olehKepala KPRK dan mengadministrasikannya.

20. Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR menyampaikan BAPP kepada Kepala SubbagianUmum untuk dikirimkan kepada Kanwil DJP dengan ditembuskan kepada Direktur PKP dan KepalaBagian Perlengkapan Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak (proses dilaksanakaan dengan SOP TataCara Pengiriman Dokumen di KPP).

21. Proses Selesai.

Page 4: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 2Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

Page 5: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 3Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

III. TATA CARA PELAKSANAAN VERIFIKASI TRIWULANAN OLEH TIM VERIFIKASI BENDA METERAIKANWIL DJP

1. Kanwil DJP berdasarkan BAPP yang disampaikan oleh KPP dan/atau Laporan Triwulanan Penjualandan Persediaan Benda Meterai yang disampaikan oleh Area Ritel PT Pos Indonesia Persero)melakukan Verifikasi Triwulanan bersama-sama dengan Area Ritel PT Pos Indonesia (Persero) yangmembawahi KPRK terkait.

2. Kepala Kantor Wilayah DJP menerima BAPP dan mendisposisikannya kepada Kepala BidangDukungan Teknis dan Konsultasi untuk ditindaklanjuti. (proses sebelumnya dilaksanakan denganTata Cara Penelitian Laporan Penjualan Benda Meterai di KPP).

3. Kepala Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi menerima disposisi serta menugaskan danmendisposisikan Kepala Seksi Data dan Potensi untuk menindaklanjuti.

4. Kepala Seksi Data dan Potensi menerima disposisi serta menugaskan dan mendisposisikan PelaksanaData dan Potensi untuk menyusun konsep Surat Tugas Verifikasi Triwulanan. Verifikasi Triwulananmelibatkan Petugas Kanwil DJP dan/atau Petugas KPP tempat KPRK terdaftar.

5. Pelaksana Data dan Potensi menyusun konsep Surat Tugas Verifikasi Triwulanan danmenyampaikannya kepada Kepala Seksi Data dan Potensi.

6. Kepala Seksi Data dan Potensi meneliti dan memaraf konsep Surat Tugas Verifikasi Triwulanan danmenyampaikannya kepada Kepala Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi.

7. Kepala Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi meneliti dan memaraf konsep Surat Tugas VerifikasiTriwulanan dan menyampaikannya kepada Kepala Kantor Wilayah DJP.

8. Kepala Kantor Wilayah DJP menyetujui dan menandatangani Surat Tugas Verifikasi Triwulanan sertamenyerahkannya kepada Kepala Seksi Data dan Potensi untuk ditindaklanjuti.

9. Kepala Seksi Data dan Potensi menerima Surat Tugas Verifikasi Triwulanan dan menyampaikannyakepada Tim Verifikasi Benda Meterai Kanwil DJP untuk melaksanakan Verifikasi Triwulanan bersamaTim Verifikasi Benda Meterai Area Ritel PT Pos Indonesia (Persero) di KPRK yang yang berada dibawah tanggung jawabnya.

10. Tim Verifikasi Benda Meterai Kanwil DJP melaksanakan Stock Opname bersama PT Pos Indonesiauntuk setiap KPRK dan beberapa kantorpos cabang yang dipilih secara uji petik (sampling), danmencocokkan jumlah persediaan berdasarkan hasil Stock Opname dengan jumlah persediaanberdasarkan BAPP, Laporan Triwulanan Penjualan dan Persediaan Benda Meterai, dan bukupersediaan Benda Meterai (G-15).

11. Dalam hal diketahui terdapat selisih kurang, yaitu jumlah persediaan Benda Meterai berdasarkanhasil Stock Opname lebih kecil daripada jumlah persediaan Benda Meterai berdasarkan BAPP,Laporan Triwulanan Penjualan dan Persediaan Benda Meterai, dan buku persediaan Benda Meterai(G-15), maka KPRK harus menyetor selisih kurang tersebut ke Kas Negara.

12. KPRK melakukan penyetoran atas selisih kurang dan melampirkan SSP yang ber-NTPN di BAVT yanghendak ditandatangani oleh Kepala Area Ritel PT Pos Indonesia (Persero).

13. Dalam hal diketahui terdapat selisih lebih, yaitu jumlah persediaan Benda Meterai berdasarkan hasilStock Opname lebih besar daripada jumlah persediaan Benda Meterai berdasarkan BAPP, LaporanTriwulanan Penjualan dan Persediaan Benda Meterai, dan buku persediaan Benda Meterai (G-15),maka selisih lebih tersebut diperhitungkan dalam penyetoran penjualan periode berikutnya.

14. Dalam hal tidak terdapat selisih, maka Tim Verifikasi Benda Meterai Kanwil DJP memberi tanda flag(√).

15. Tim Verifikasi Benda Meterai Kanwil DJP membuat Berita Acara Verifikasi Triwulanan atas persediaanBenda Meterai yang telah terekonsiliasi (selisih kurang telah terbayar) dan menyerahkannya kepadaKepala Seksi Data dan Potensi.

16. Kepala Seksi Data dan Potensi meneliti dan memaraf Berita Acara Verifikasi Triwulanan yang telahdilampiri SSP yang ber-NTPN (untuk pembayaran kekurangan setor oleh KPRK dalam hal terdapatselisih kurang) dan menyerahkannya kepada Kepala Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi.

17. Kepala Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi menelaah dan memaraf Berita Acara VerifikasiTriwulanan serta menyerahkannya kepada Kepala Kantor Wilayah DJP.

18. Kepala Kantor Wilayah DJP menyetujui dan menandatangani Berita Acara Verifikasi Triwulanan danmenyerahkan kepada Pelaksana Seksi Data dan Potensi untuk mengadministrasikannya.

19. Pelaksana Seksi Data dan Potensi menatausahakan dan menyampaikan Berita Acara VerifikasiTriwulanan kepada Direktur PKP dengan ditembuskan kepada Kepala Bagian PerlengkapanSekretariat Direktorat Jenderal melalui Bagian Umum (proses dilanjutkan dengan SOP Tata CaraPengiriman Dokumen di Kanwil).

20. Proses Selesai.

Page 6: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 3Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

Page 7: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 4Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

IV. TATA CARA PENGADMINISTRASIAN LAPORAN TRIWULANAN PENJUALAN DAN PERSEDIAANBENDA METERAI OLEH KANWIL DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

1. Kepala Kanwil DJP menerima Laporan Triwulanan Penjualan dan Persediaan Benda Meterai dari AreaRitel PT Pos Indonesia (Persero) dan mendisposisikannya kepada Kepala Bidang Dukungan Teknisdan Konsultasi untuk menindaklanjuti (proses dilaksanakan dengan SOP Tata Cara PenerimaanDokumen di Kanwil DJP).

2. Kepala Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi menerima disposisi dan menugaskan Kepala SeksiData dan Potensi untuk menindaklanjuti.

3. Kepala Seksi Data dan Potensi menerima disposisi dan menugaskan Pelaksana Seksi Data danPotensi untuk menindaklanjuti

4. Pelaksana Seksi Data dan Potensi mengadministrasikan dan mengarsipkan Laporan TriwulananPenjualan dan Persediaan Benda Meterai dari Area Ritel PT Pos Indonesia (Persero). Prosesditindaklanjuti dengan SOP Tata Cara Pelaksanaan Verifikasi Triwulanan oleh Tim Verifikasi BendaMeterai Kanwil DJP.

5. Proses Selesai.

Page 8: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 5Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

V. TATA CARA PELAKSANAAN VERIFIKASI SEMESTERAN BENDA METERAI OLEH TIM VERIFIKASIBENDA METERAI KANTOR PUSAT DJP

1. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak menerima Berita Acara Verifikasi Triwulanan dari Kanwil DJPkemudian mendisposisikannya pelaksana Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak untukmenindaklanjuti (proses sebelumnya dilaksanakan dengan Tata Cara Pelaksanaan VerifikasiTriwulanan Benda Meterai oleh Tim Verifikasi Benda Meterai Kanwil DJP).

2. Pelaksana Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak menyusun konsep Surat Tugas Verifikasi Semesterandan menyampaikannya kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak.

3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak menyetujui dan menandatangani Surat Tugas VerifikasiSemesteran serta menyerahkannya kepada Pelaksana Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak untukditindaklanjuti.

4. Pelaksana Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak menerima Surat Tugas Verifikasi Semesteran danmenyampaikan kepada Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP untuk melaksanakan VerifikasiSemesteran.

5. Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP melakukan Stock Opname bersama Tim VerifikasiBenda Meterai PT Pos Indonesia (Persero) di PT Pos Indonesia (Persero) dan mencocokkan jumlahpersediaan Benda Meterai berdasarkan hasil Stock Opname dengan jumlah persediaan Benda Meteraiyang tercantum dalam BAPP, BAVT, Laporan Bulanan Penjualan dan Persediaan Benda Meterai, danLaporan Bulanan Penerimaan dan Distribusi Benda Meterai dari PT Pos Indonesia (Persero) sertadalam buku persediaan Benda Meterai (G-15).

6. Dalam hal terdapat selisih kurang, Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP meminta PT PosIndonesia (Persero) untuk melakukan penyetoran atas selisih kurang tersebut.

7. PT Pos Indonesia (Persero) melakukan penyetoran atas selisih tersebut dan melampirkan SSP yangber-NTPN pada BAVS yang akan ditandatangani oleh Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero).

8. Dalam hal terdapat selisih lebih, selisih lebih tersebut diperhitungkan dalam penyetoran penjualanperiode berikutnya.

9. Dalam hal tidak terdapat selisih, maka anggota Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJPmemberi tanda flag (√).

10. Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP membuat BAVS atas persediaan Benda Meterai yangtelah terekonsiliasi (selisih kurang telah disetor) dan menyerahkannya kepada Sekretaris DirektoratJenderal Pajak setelah ditandatangani oleh PT Pos Indonesia (Persero).

11. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak menyetujui dan menandatangani BAVS dan mengembalikannyake pelaksana Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak untuk ditindaklanjuti.

12. Pelaksana Sekretariat Jenderal Pajak mengadministrasikan dan mengarsipkan Berita Acara VerifikasiSemesteran.

13. Selesai.

Page 9: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 5Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

Page 10: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 6Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

VI. TATA CARA PENGESAHAN (ENDORSEMENT) PEMBAYARAN PROVISI PENJUALAN BENDA METERAIOLEH DIREKTORAT PKP

1. Direktur PKP menerima BAPP, BAVT, BAVS, dan/atau surat tagihan provinsi, serta mendisposisikanyakepada Kepala Subdit Administrasi dan Evaluasi Penerimaan untuk ditindaklanjuti (SOP Tata CaraPenerimaan Dokumen di Kantor Pusat DJP).

2. Kepala Subdit Administrasi dan Evaluasi Penerimaan menerima dan menugaskan Kepala SeksiPembukuan dan Rekonsiliasi I untuk menindakianjuti.

3. Kepala Seksi Pembukuan dan Rekonsiliasi I menerima dan menugaskan Pelaksana Seksi Pembukuandan Rekonsiliasi I untuk menindaklanjuti.

4. Pelaksana Pembukuan dan Rekonsiliasi I mengadministrasikan, melakukan verifikasi atas BAPP BAVT,BAVS, dan/atau surat tagihan provisi, dan membuat Konsep Nota Dinas Endorsement PembayaranProvisi Penjualan Benda Meterai serta menyampaikannya kepada Kepala Seksi Pembukuan danRekonsiliasi I.

5. Kepala Seksi Pembukuan dan Rekonsiliasi I meneliti dan memaraf Konsep Nota Dinas EndorsementPembayaran Provisi Penjualan Benda Meterai, serta menyampaikannya kepada Kepala SubditAdministrasi dan Evaluasi Penerimaan.

6. Kepala Subdit Administrasi dan Evaluasi Penerimaan menelaah dan memaraf Konsep Nota DinasEndorsement Pembayaran Provisi Penjualan Benda Meterai serta menyampaikannya kepada DirekturPKP.

7. Direktur PKP menyetujui dan menandatangani Nota Dinas Endorsement Pembayaran ProvisiPenjualan Benda Meterai dan menyerahkannya kepada Kepala Subbagian Umum dan PelaksanaSeksi Pembukuan dan Rekonsiliasi I untuk ditatausahakan.

8. Pelaksana Seksi Pembukuan dan Rekonsiliasi I menatausahakan dan menyampaikan Nota DinasEndorsement Pembayaran Provisi Penjualan Benda Meterai kepada Sekretaris Direktorat JenderalPajak c.q Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak melalui Subbagian TataUsaha (SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di Kantor Pusat).

9. Proses selesai.

Page 11: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 6Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

Page 12: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 7Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

VII. TATA CARA PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR ATAS ENDORSEMENT PEMBAYARANPROVISI PENJUALAN BENDA METERAI

1. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak menerima Nota Dinas Endorsement Pembayaran ProvisiPenjualan Benda Meterai (SOP Tata Cara Penerimaan Dokumen di Kantor Pusat) danmendisposisikannya ke Kepala Bagian Keuangan.

2. Kepala Bagian Keuangan menerima dan mendisposisikannya kepada Kepala SubbagianPerbendaharaan.

3. Kepala Subbagian Perbendaharaan menerima dan mendisposisikan kepada Pelaksana SubbagianPerbendaharaan untuk diteliti kelengkapannya.

4. Pelaksana Subbagian Perbendaharaan meneliti kelengkapannya dan apabila masih terdapatkekurangan atau tidak memenuhi persyaratan, maka dibuat surat kelengkapan kepada DirektoratPKP. Apabila persyaratan sudah terpenuhi untuk dilakukan pembayaran, Pelaksana SubbagianPerbendaharaan mencetak SPM dan Surat Pengantar SPM dan diserahkan kepada Kepala SubbagianPerbendaharaan.

5. Kepala Subbagian Perbendaharaan selaku Pejabat Penandatangan SPM menandatangani SPM danmemaraf Surat Pengantar SPM serta menyerahkannya kepada Kepala Bagian Keuangan untukdisetujui.

6. Kepala Bagian Keuangan meneliti dan menandatangani Surat Pengantar SPM sertamenyampaikannya kepada Pelaksana Subbagian Perbendaharaan penerbit SPM tersebut.

7. Pelaksana Subbagian Perbendaharaan tersebut segera menyortir SPM, menatausahakan danmenyampaikan ke KPPN (SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di Kantor Pusat)

8. Proses Selesai.

Page 13: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 8Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

VIII. TATA CARA PEMERIKSAAN FISIK BENDA METERAI KARENA KONDISI KAHAR

1. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak menerima Usulan Kondisi Kahar oleh PT Pos Indonesia (Persero)dan mendisposisikannya kepada Pelaksana Sekretariat Direktorat Jenderal untuk ditindaklanjuti(proses dilaksanakan dengan SOP Tata Cara Penerimaan Dokumen di Kantor Pusat DJP).

2. Pelaksana Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak membuat Konsep Surat Tugas Pemeriksaan FisikBenda Meterai Karena Kondisi Kahar serta menyampaikannya kepada Sekretaris Direktorat JenderalPajak.

3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak menyetujui dan menandatangani Konsep Surat TugasPemeriksaan Fisik Benda Meterai Karena Kondisi Kahar dan menyerahkannya kepada PelaksanaSekretariat Direktorat Jenderal Pajak.

4. Pelaksana Sekertariat Direktorat Jenderal menerima Surat Tugas Pemeriksaan Fisik Benda MeteraiKarena Kondisi Kahar dan menyampaikannya kepada Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP.

5. Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP melaksanakan pemeriksaan fisik bersama TimVerifikasi Benda Meterai PT Pos Indonesia (Persero) di KPRK yang terkena bencana dan membuatBerita Acara Pemeriksaan Fisik Benda Meterai Karena Kondisi Kahar.

6. Dalam hal terdapat indikasi penjualan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, KPRK harus menyetorkanhasil penjualan tersebut ke Kas Negara sebelum Berita Acara Pemeriksaan Fisik Benda MeteraiKarena Kondisi Kahar ditandatangani.

7. Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP dan Tim Verifikasi Benda Meterai PT Pos Indonesia(Persero) menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Fisik Benda Meterai Karena Kondisi Kahar danmenyerahkannya kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak.

8. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak menyetujui dan menadatangani Berita Acara Pemeriksaan FisikBenda Meterai Karena Kondisi Kahar serta menyerahkannya kepada Pelaksana Sekretariat DirektoratJenderal Pajak untuk mengadministrasikannya.

9. Pelaksana Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak mengadmistrasikan dan menyampaikan Berita AcaraPemeriksaan Fisik Benda Meterai Karena Kondisi Kahar ke PT Pos Indonesia (Persero) (SOP TataCara Penyampaian Dokumen di Kantor Pusat).

10. Proses Selesai.

Page 14: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 8Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

Page 15: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 9Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

IX. TATA CARA PENATAUSAHAAN LAPORAN BULANAN PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BENDAMETERAI DARI PT POS INDONESIA (PERSERO) OLEH DIREKTORAT PKP

1. Direktur PKP menerima Laporan Bulanan Penjualan dan Persediaan Benda Meterai dari PT PosIndonesia (Persero) dan mendisposisikannya kepada Kepala Subdit Administrasi dan EvaluasiPenerimaan untuk menindaklanjuti (proses dilaksanakan dengan SOP Tata Cara PenerimaanDokumen di Kantor Pusat).

2. Kepala Subdit Administrasi dan Evaluasi Penerimaan menerima disposisi dan menugaskan KepalaSeksi Evaluasi Penerimaan untuk menindaklanjuti.

3. Kepala Seksi Evaluasi Penerimaan menerima disposisi dan menugaskan Pelaksana Seksi EvaluasiPenerimaan untuk menindaklanjuti.

4. Pelaksana Seksi Evaluasi Penerimaan mengadministrasikan dan mengarsipkan Laporan BulananPenjualan dan Persediaan Benda Meterai dari PT Pos Indonesia (Persero).

5. Proses selesai.

Page 16: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 10Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

X. TATA CARA ANALISIS KEBUTUHAN BENDA METERAI OLEH DIREKTORAT PKP

1. Direktur PKP menerima tembusan BAPP dari KPP, BAVT dari Kanwil, BAVS dari Sekretariat DirektoratJenderal Pajak dan mendisposisikannya kepada Kepala Subdirektorat Administrasi dan EvaluasiPenerimaan untuk menindaklanjuti (SOP Tata Cara Penerimaan Dokumen di Kantor Pusat DJP).

2. Kepala Subdirektorat Administrasi dan Evaluasi Penerimaan menerima disposisi dan menugaskanKepala Seksi Evaluasi Penerimaan untuk menindaklanjuti.

3. Kepala Seksi Evaluasi Penerimaan menerima disposisi dan menugaskan Pelaksana Seksi EvaluasiPenerimaan untuk menindaklanjuti.

4. Pelaksana Seksi Evaluasi Penerimaan mengadministrasikan dan menganalisis BAPP, BAVT dan BAVS,dan membuat Konsep Analisis Kebutuhan Benda Meterai serta menyampaikannya kepada KepalaSeksi Evaluasi Penerimaan.

5. Kepala Seksi Evaluasi Penerimaan meneliti dan memaraf Konsep Analisis Kebutuhan Benda Meterai,serta menyampaikannya kepada Kepala Subdirektorat Administrasi dan Evaluasi Penerimaan.

6. Kepala Subdirektorat Administrasi dan Evaluasi Penerimaan menelaah dan memaraf Konsep AnalisaKebutuhan Benda Meterai, serta menyampaikannya kepada Direktur Potensi Kepatuhan danPenerimaan.

7. Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan menyetujui dan menandatangani Analisis KebutuhanBenda Meterai dan menyerahkannya kepada Pelaksana Seksi Evaluasi Penerimaan untukdiadministrasikan dan ditindaklanjuti.

8. Pelaksana Seksi Evaluasi Penerimaan menatausahakan dan menyampaikan Analisis KebutuhanBenda Meterai kepada Sekretaris Direktorat Jenderal c.q Kepala Bagian Perlengkapan melaluiSubbagian Tata Usaha (SOP Tata Cara Pengadaan oleh Bagian Perlengkapan Kantor Pusat).

9. Proses selesai.

Page 17: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 11Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

XI. TATA CARA PENATAUSAHAAN LAPORAN PENERIMAAN DAN DISTRIBUSI BENDA METERAI DARIPT POS INDONESIA (PERSERO) DI KANTOR PUSAT DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

1. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak menerima Laporan Penerimaan dan Distribusi Benda Meteraidari PT Pos Indonesia (Persero) dan memberi disposisi kepada Kepala Bagian Perlengkapan untukdapat menindaklanjuti laporan dimaksud.

2. Kepala Bagian Perlengakapan menerima penugasan dan mendisposisikan kepada Kepala SubbagPengadaan II.

3. Kepala Subbag Pengadaan II menerima penugasan dan disposisi atasan dan menugaskan pelaksanaSubbag Pengadaan II untuk melakukan melakukan penelitian atas kelengkapan Laporan Penerimaandan Distribusi Benda Meterai.

4. Dalam hal Laporan dari PT Pos Indonesia Pusat tidak lengkap, Pelaksana Subbag Pengadaan IImembuat surat permintaan kelengkapan laporan.

5. Kepala Subbag Pengadaan II meneliti dan memaraf surat permintaan kelengkapan laporan danmeneruskan kepada Kabag Perlengkapan.

6. Kabag Perlengkapan meneliti dan menandatangani surat permintaan kelengkapan laporan danmengembalikan kepada pelaksana Subbag Pengadaan II.

7. Pelaksana Subbag Pengadaan II mengirimkan Surat Permintaan Kelengkapan Laporan ke PT PosIndonesia (Persero) dan mengarsipkannya.

8. Dalam hal Laporan sudah lengkap, Pelaksana Subbag Pengadaan II melakukan rekapitulasi atasLaporan Penerimaan dan Distribusi Benda Meterai.

9. Pelaksana Subbag Pengadaan II mengarsipkan Laporan Penerimaan dan Distribusi Benda Meteraibeserta rekapitulasinya.

10. Proses Selesai.

Page 18: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 11Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

Page 19: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 12Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

XII. TATA CARA PENATAUSAHAAN LAPORAN TAHUNAN BENDA METERAI DARI PT POS INDONESIA(PERSERO) OLEH SEKRETARIAT JENDERAL PAJAK

1. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak menerima Laporan Tahunan Benda Meterai dari PT PosIndonesia (Persero) dan memberi disposisi kepada Kepala Bagian Perlengkapan untuk dapatmenindaklanjutinya.

2. Kepala Bagian Perlengkapan menerima penugasan dan mendisposisikan kepada Kepala SubbagInventarisasi, Pemeliharaan dan Penghapusan.

3. Kepala Subbag Inventarisasi, Pemeliharaan dan Penghapusan menerima penugasan dan disposisitersebut dan menugasakan pelaksana Subbag Inventarisasi, Pemeliharaan dan Penghapusan untukmelakukan penelitian atas kelengkapan Laporan Tahunan Benda Meterai tersebut.

4. Dalam hal laporan dari PT Pos Indonesia (Persero) tidak lengkap, Pelaksana Subbag Inventarisasi,Pemeliharaan dan Penghapusan membuat surat permintaan kelengkapan laporan.

5. Kepala Subbag Inventarisasi, Pemeliharaan dan Penghapusan meneliti dan memaraf suratpermintaan kelengkapan laporan dan meneruskan kepada Kabag Perlengkapan.

6. Kabag Perlengkapan meneliti dan menandatangani surat permintaan kelengkapan laporan danmengembalikannya kepada pelaksana Subbag Inventarisasi, Pemeliharaan dan Penghapusan.

7. Pelaksana Subbag Inventarisasi, Pemeliharaan dan Penghapusan mengirimkan Surat PermintaanKelengkapan Laporan ke PT Pos Indonesia (Persero) melalui Subbagian Umum (SOP Tata CaraPenyampaian Dokumen di Kantor Pusat DJP).

8. Dalam hal Laporan sudah lengkap, Pelaksana Subbag Inventarisasi, Pemeliharaan dan Penghapusanmengarsipkan Laporan Tahunan Benda Meterai.

9. Proses selesai.

Page 20: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 12Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

Page 21: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 13Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

PT POS INDONESIA (PERSERO) Kepada Yth. Kepala Kantor Pelayanan PajakKANTOR POS ............... .........................

LAPORAN BULANAN PENJUALAN BENDA METERAIBULAN: ........................

TglBenda Meterai

Rp 3.000 Rp 6.000Keping Rupiah Keping Rupiah

JumlahKeping Besar Uang NTPN Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 912345678910111213141516171819JBI

JBLLTTL

TERLAMPIR SSP SETORAN

............., ........................... PT Pos Indonesia (Persero) Spv. Keuangan/Akuntansi

(..................................) NIPPOS

Page 22: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 13aSurat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

PT. POS INDONESIA (PERSERO)KANTOR POS ..........

LAPORAN BULANAN PERSEDIAAN BENDA METERAIBULAN: ..........

No URAIANBenda Meterai Jumlah Provisi

Rp 3.000 Rp 6.000Keping Rupiah Keping Rupiah

Keping/Lembar Rupiah Rp

.../KepingKeterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)I Saldo Awal Benda Meterai

a. Spv Keuangan

Jumlah Sisa Awal (I)

II Penerimaan/Penambahan BendaMeteraia. Terima Dari Unit Bisnis ritelb. Terima Dari KPRK Lainc. Pengembalian Benda Titipan

Jumlah Sisa (II)III Jumlah Persediaan Spv

Keuangan (I+II)

IV Pengeluaran/Pengurangana. Penjualanb. Kirim Ke Unit Bisnis Ritelc. Kirim Ke KPRK Laind. Penghapusan (M-6)e. Penambahan Benda Titipan

Jumlah Pengeluaran (IV)

V Benda Meterai Titipana. Benda Meterai Titipan Awalb. Penambahan Benda Meterai Titipan (dari Spv Keuangan)c. Pengurangan Benda Meterai Titipan (dikembalikan ke Spv Keuangan)

Total Benda Meterai Titipan AkhirTriwulan (a+b+c) (V)

VI a. Yang harus ada pada Spv Kug (III-IV)b. Benda Meterai Titipan (V)c. Jumlah Sisa Akhir Persediaan (VIa+VIb)

VII Hasil Stock Opname Per TanggalVIII Selisih (VIc-VII)

................., ...........................Mengetahui, PT Pos Indonesia (Persero)Kepala Kantor Spv. Keuangan/Akuntansi

(.........................) (.........................)NIPPOS NIPPOS

Page 23: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 14Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

BERITA ACARA PENELITIAN PENJUALANNomor : BAPP..... /.... /.... / (1)

Pada hari ini, ............. (2) .......... tanggal ........... (3)........ bulan .......(4)....... tahun ...........(5)..........,sesuai ketentuan dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE- ../PJ/20.... tanggal......... tentangPengawasan Terhadap Pengelolaan dan Penjualan Benda Meterai, saya :Nama : .................................................. (6)Jabatan : .................................................. (7)NIP : .................................................. (8)

telah melakukan penelitian penjualan atas Laporan Bulanan Penjualan dan Persediaan Benda Meterai bulan........tahun.......... dari :Nama : Kantorpos Pemeriksa..................... (9)NPWP : .................................................. (10)Alamat : .................................................. (11)Telepon : .................................................. (12)

dan memberitahukan serta menjelaskan hasil penelitian penjualan kepada Wajib Pajak yang diwakili oleh :Nama : .................................................. (13)Jabatan : .................................................. (14)Alamat : .................................................. (15)

berupa hasil penelitian sebagaimana tersebut dalam lampiran.

Demikian Berita Acara Penelitian Penjualan ini dibuat dan apabila dikemudian hari ditemukan data lain yangbelum terungkap maka akan dilakukan penelitian kembali dan dapat diberikan pengenaan sanksi kepadapihak-pihak terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Spv. Keuangan/Akuntansi Petugas Peneliti

(16) (17)

MENGETAHUI : MENGETAHUI/MENYETUJUI

Kepala KPRK ....... Kepala KPP Pratama ......

(18) (19)

Page 24: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 14aSurat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

II. Rincian Penjualan dan Penyetoran Bulan Penjualan :

Tanggal

PenjualanBenda Meterai

Kopur Rp3.000,-

Kopur Rp6.000,-

JumlahPenyetoran (SSP) Hasil Penelitian KPP atas Penyetoran oleh KPRk

berdasarkan Data MPN

Keping Rupiah Keping Rupiah Keping(2+4)

Rupiah(3+5)

Tanggal KodeAkun

Kode JenisSetoran

Rupiah=kolom 7 NTPN Tanggal KodeAkun

Kode JenisSetoran

Rupiah=kolom 7 NTPN

Selisih(16-7) Keterangan

JumlahPenyetoran Atas Selisih Kurang

Spv. Keuangan/Akuntansi Petugas Peneliti

(1) (2)

Mengetahui Mengetahui dan MenyetujuiKepala KPRK... Kepala KPP....

(3) (4)

Page 25: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

PETUNJUK PENGISIANBERITA ACARA PENELITIAN PENJUALAN (BAPP)

(Lampiran 14)

I. Format Berita Acara Penelitian Penjualan Angka (1) : Diisi dengan nomor BAPP dengan struktur : nomor urut, kode surat dan tahun

dikeluarkannya BAPP Angka (2) : Diisi dengan hari pelaksanaan penelitian penjualan Angka (3) : Diisi dengan tanggal pelaksanaan penelitian penjualan Angka (4) : Diisi dengan bulan pelaksanaan penelitian penjualan Angka (5) : Diisi dengan tahun pelaksanaan penelitian penjualan Angka (6) : Diisi nama Petugas Peneliti Angka (7) : Diisi jabatan Petugas Peneliti Angka (8) : Diisi NIP Petugas Peneliti Angka (9) : Nama KPRK Angka (10) : Diisi dengan NPWP KPRK Angka (11) : Cukup Jelas Angka (12) : Cukup Jelas Angka (13) : Diisi nama wakil dari PT Pos Indonesia Angka (14) : Cukup Jelas Angka (15) : Cukup Jelas Angka (16) : Nama, NIP Pos dan Tanda Tangan Wakil PT Pos Indonesia Angka (17) : Nama, NIP dan Tanda Tangan Petugas Peneliti Angka (18) : Nama, NIP dan Tanda Tangan Kepala KPRK Angka (19) : Nama, NIP dan Tanda Tangan Kepala KPP

II. Lampiran Rincian Perhitungan Provisi Baris 1.a Kolom 3 : Diisi dengan Jumlah Keping Benda Meterai Kopur Rp. 3.000,- terjual sebagaimana

tercatat pada badan Jumlah Kolom 2 Tabel Penjualan dan Penyetoran Baris 1.b Kolom 3 : Diisi dengan Jumlah keping Benda Meterai Kopur Rp. 6.000,- terjual sebagaimana

tercatat pada baris Jumlah Kolom 4 Tabel Penjualan dan Penyetoran Baris 1.c : Diisi dengan jumlah 1.a dan 1.b Baris 2.a Kolom 3 : Diisi dengan Selisih Kurang Keping Benda Meterai pada BAVT yang kekurangan

setornya sudah dibayarkan ke Kas Negara (Penjumlahan baris VIII kolom (3) danbaris VIII kolom (5))

Baris 2.b Kolom 3 : Diisi dengan Selisih Kurang Keping Benda Meterai hasil BAVS yang kekurangansetornya sudah dibayarkan ke Kas Negara (Penjumlahan baris VII kolom (3) danbaris VII kolom (5))

Baris 3.a kolom 3 : Diisi dengan Selisih Lebih Keping Benda Meterai pada BAVT (Penjumlahan baris VIIIkolom (3) dan Baris VIII kolom (5))

Baris 3.b kolom 3 : Diisi dengan Selisih Lebih keping Benda Meterai pada BAVS (Penjumlahan baris VIIkolom (3) dan baris VII kolom (5))

Baris 4 kolom 3 : Diisi dengan Jumlah Keping Benda Meterai Baris 4 kolom 4 : Diisi dengan Nilai Provisi yang disetujui (Jumlah Keping Benda Meterai pada kolom 3

dikalikan nilai provisi yang berlaku sesuai Perjanjian Kerja Sama) Angka (1) : Nama, NIP Pos, dan Tanda Tangan Wakil dari PT Pos Indonesia Angka (2) : Nama, NIP dan Tanda Tangan Petugas Peneliti Angka (3) : Nama, NIP dan Tanda Tangan Kepala KPRK Angka (4) : Nama, NIP dan Tanda Tangan Kepala KPP

III. Lampiran Rincian Penjualan dan Penyetoran Kolom 1 : Diisi dengan Tanggal Penyetoran ke Kas Negara Kolom 2 : Diisi dengan Keping Benda Meterai Kopur Rp 3.000,- yang terjual Kolom 3 : Diisi dengan Nilai Rupiah Benda Meterai Kopur Rp. 3000,- yang terjual (kolom 2

dikalikan Nilai Kopur Benda Meterai) Kolom 4 : Diisi dengan Keping Benda Meterai Kopur Rp 6.000,- yang terjual Kolom 5 : Diisi dengan Nilai Rupiah Benda Meterai Kopur Rp. 6000,- yang terjual (Kolom 4

dikalikan Nilai Kopur Benda Meterai) Kolom 6 : Diisi dengan jumlah keping Benda Meterai pada kolom 2 dan kolom 4 Kolom 7 : Diisi dengan Jumlah Rupiah Benda Meterai terjual pada kolom 3 dan kolom 5 Kolom 8 : Diisi dengan tanggal penyetoran ke kas negara menurut SSP Kolom 9 : Diisi dengan kode Akun pada SSP, Kode Akun Benda Meterai seharusnya adalah

411612 Kolom 10 : Diisi dengan kode Jenis Setoran Benda Meterai pada SSP, Kode Jenis Setoran Benda

Meterai seharusnya adalah 100 Kolom 11 : Diisi dengan Nilai Rupiah Benda Meterai yang disetor ke Kas Negara sesuai SSP Kolom 12 : Diisi dengan NTPN atas Penyetoran Kolom 13 : Diisi dengan tanggal penyetoran ke kas negara menurut MPN Kolom 14 : Diisi dengan kode Akun pada MPN, Kode Akun Benda Meterai seharusnya adalah

411612 Kolom 15 : Diisi dengan kode Jenis Setoran Benda Meterai pada MPN, Kode Jenis Setoran Benda

Meterai seharusnya adalah 100 Kolom 16 : Diisi dengan Nilai Rupiah Benda Meterai yang disetor ke Kas Negara sesuai MPN Kolom 17 : Diisi dengan NTPN atas Penyetoran Kolom 18 : Diisi dengan pengurangan antara kolom 16 dengan kolom 7 Kolom 19 : Keterangan Angka (1) : Nama, NIP Pos dan Tanda Tangan Wakil dari PT Pos Indonesia Angka (2) : Nama, NIP dan Tanda Tangan Petugas Peneliti Angka (3) : Nama, NIP dan Tanda Tangan Kepala KPRK Angka (4) : Nama, NIP dan Tanda Tangan Kepala KPP

Page 26: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 15Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

BERITA ACARA VERIFIKASI TRIWULANANNomor : BAVT ..../.... /........ (1)

Pada hari ini, ......(2)........ tanggal ......(3).... bulan .......(4)....... tahun .......(5)......, sesuai ketentuan dalamSurat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE- ......./PJ/20.... tanggal........... tentang Pengawasan TerhadapPengelolaan dan Penjualan Benda Meterai, kami :

No Nama/NIP Pangkat / Golongan Jabatan

(6)

Berdasarkan Surat Tugas Nomor : ST-..../WPJ......../20.... (7) tanggal........(8)........., telah melakukan VerifikasiTriwulanan atas Penjualan dan Persediaan Benda Meterai untuk Triwulanan .........(9)........ terhadap :

Nama : KPRK ....................................................... (10)NPWP : ............................................................... (11)Alamat : ............................................................... (12)Telepon : ............................................................... (13)

dan memberitahukan serta menjelaskan hasil Verifikasi Triwulanan kepada Wajib Pajak yang diwakili oleh :

Nama : ............................................................... (14)Jabatan : ............................................................... (15)Alamat : ............................................................... (16)

berupa hasil penelitian sebagaimana tersebut dalam lampiran.

Demikian Berita Acara Verifikasi Triwulanan ini dibuat dan apabila dikemudian hari ditemukan data lain yangbelum terungkap maka akan dilakukan penelitian kembali dan dapat diberikan pengenaan sanksi kepadapihak-pihak terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Tim Verifikasi Benda Meterai Tim Verifikasi Benda Meterai Kanwil DJP......Area Ritel PT Pos Indonesia (Persero) Supervisor

(17) (18)

Ketua Tim

(19)

Anggota

(20)

MENGETAHUI: MENGETAHUI / MENYETUJUI

Kepala Area Ritel ...... Kepala Kantor Wilayah .......

(21) (22)

Page 27: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 15aSurat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

RINCIAN PERHITUNGAN STOCK OPNAMEVERIFIKASI TRIWULANAN

AREA RITEL .................... (1)KPRK ............... (2)

TRIWULAN ........(3) TAHUN ........(4)

No URAIANBenda Meterai Jumlah Provisi

Rp 3.000 Rp 6.000Keping Rupiah Keping Rupiah

Keping/Lembar Rupiah Rp

.../KepingKeterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)I Saldo Awal Benda Meterai

a. Spv Keuangan

Jumlah Sisa Awal (I)

II Penerimaan/Penambahan BendaMeteraia. Terima Dari Unit Bisnis Ritelb. Terima Dari KPRK Lainc. Pengembalian Benda Meterai Titipan

Jumlah Sisa (II)III Jumlah Persediaan Spv

Keuangan (I+II)

IV Pengeluaran/Pengurangana. Penjualanb. Kirim Ke Unit Bisnis Ritelc. Kirim Ke KPRK Laind. Penghapusan (M-6)e. Penambahan/pendistribusian Benda Meterai Titipan

Jumlah Pengeluaran (IV)

V Benda Meterai Titipana. Benda Meterai Titipan Awalb. Penambahan Benda Meterai Titipan Titipan (dari Spv Keuangan)c. Pengurangan Benda Meterai Titipan (dikembalikan ke Spv Keuangan)

Total Benda Meterai Titipan AkhirTriwulan (a+b-c) (V)

VI a. Yang harus ada pada Spv Keuangan (III-IV)b. Benda Meterai Titipan (V)c. Jumlah Sisa Akhir Persediaan (VIa+VIb)

VII Hasil Stock Opname Per TanggalVIII Selisih (VIc-VII)

Tim Verifikasi Benda Meterai Area Ritel PT Pos Indonesia (Persero) Tim Verifikasi Benda Meterai Kanwil DJP Supervisor

(5) (6)

Ketuan Tim

(7)

Anggota

(8)

Mengetahui Mengetahui dan MenyetujuiKepala Area Ritel ..... Kepala Kantor Wilayah DJP .....

(9) (10)

Page 28: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 15bSurat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

BERITA ACARA STOCK OPNAMETRIWULAN ....... TAHUN .....

DI KPRK .....PER ...... (tanggal, bulan, tahun)

Pada hari ini ......, tanggal........... bulan............... tahun...... pukul......... berdasarkan Surat Tugas..................Nomor ST-............... tanggal........... telah dilaksanakan Stock Opname Persediaan Benda Meterai di KPRK........,dengan hasil sebagai berikut:

No UraianKeping

Kopur Rp 3.000 Kopur Rp 6.000 Jumlah1 Persediaan Benda Meterai di SPV Keuangan

2 Persediaan Benda Meterai Titipan

3 Total Persediaan Benda Meterai (1 + 2)

Tim Verifikasi Benda Meterai Area Ritel PT Pos Indonesia (Persero) Tim Verifikasi Benda Meterai Kanwil DJP Supervisor

Ketuan Tim

Anggota

Mengetahui Mengetahui dan MenyetujuiKepala Area Ritel ..... Kepala Kantor Wilayah DJP .....

Page 29: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

PETUNJUK PENGISIANBERITA ACARA VERIFIKASI TRIWULANAN (BAVT)

(Lampiran 15)

I. Petunjuk Pengisian BAVT Angka (1) : Diisi dengan Nomor BAVT dengan struktur : nomor urut, kode surat kanwil

DJP dan tahun dikeluarkannya BAVT Angka (2) : Diisi dengan hari dilakukannya Verifikasi Triwulanan Angka (3) : Diisi dengan tanggal dilakukannya Verifikasi Triwulanan Angka (4) : Diisi dengan bulan dilakukannya Verifikasi Triwulanan Angka (5) : Diisi dengan tahun dilakukannya Verifikasi Triwulanan Angka (6) : Diisi dengan Nama, NIP, Pangkat dan Jabatan Supervisor, Ketua dan

Anggota Tim Verifikasi Benda Meterai Kanwil DJP Angka (7) : Diisi dengan nomor Surat Tugas yang dikeluarkan oleh Kanwil DJP Angka (8) : Cukup jelas Angka (9) : Diisi dengan triwulanan dimana dilakukan stock opname di KPRK Angka (10) : Diisi dengan nama KPRK yang dilakukan stock opname oleh Tim Verifikasi

Benda Meterai Angka (11) : Diisi dengan NPWP KPRK Angka (12) : Cukup jelas Angka (13) : Cukup jelas Angka (14) : Diisi dengan nama perwakilan dari KPRK yang dilakukan pemeriksaan fisik

(stock opname) Angka (15) : Cukup jelas Angka (16) : Cukup jelas Angka (17) : Diisi nama, NIP Pos dan tanda tangan pegawai PT Pos Indonesia yang

bersama-sama melakukan cek fisik (jumlah bisa ditambah/fleksibel) Angka (18) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Supervisor Tim Verifikasi Benda Meterai

Kanwil DJP Angka (19) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Ketua Tim Verifikasi Benda Meterai

Kanwil DJP Angka (20) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan anggota Tim Verifikasi Benda Meterai

Kanwil DJP (jumlah bisa ditambah/fleksibel) Angka (21) : Diisi nama, NIP Pos dan tanda tangan Kepala Area Ritel PT Pos Indonesia

(Persero) dimana KPRK dimaksud berada Angka (22) : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Kepala Kantor Wilayah DJP

II. Petunjuk Pengisian Lampiran BAVT Angka (1) : Diisi dengan nama Area Ritel PT Pos Indonesia yang membawahi KPRK

yang dilakukan stock opname oleh Tim Verifikasi Benda Meterai Angka (2) : Diisi dengan nama KPRK yang dilakukan Stock Opname oleh Tim Verifikasi

Benda Meterai Angka (3) : Diisi dengan triwulan saat dilakukan stock opname oleh Tim Verifikasi

Benda Meterai Angka (4) : Cukup jelas Baris I.a Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur

Rp. 3.000,- yang ada di awal di Supervisor Keuangan KPRK Baris I.a Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur

Rp. 6.000,- yang ada di awal di Supervisor Keuangan KPRK Baris I.a Kolom (7) dan (8) : Untuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkan

untuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6) Baris II.a Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur

Rp. 3.000,- yang diterima dari PT Pos Indonesia (Persero) Baris II.a Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur

Rp. 6.000,- yang diterima dari PT Pos Indonesia (Persero) Baris II.a Kolom (7) dan (8) : Untuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkan

untuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6) Baris II.b Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur

Rp. 3.000,- yang diterima dari KPRK lain. Baris II.b Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur

Rp. 6.000,- yang diterima dari KPRK lain. Baris II.b Kolom (7) dan (8) : Untuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkan

untuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6) Baris II.c Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur

Rp. 3.000,- yang dikembalikan oleh unit penjualan dibawah KPRKbersangkutan (loket-loket penjualan Benda Meterai)

Baris II.c Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopurRp. 6.000,- yang menerima pengembalian benda titipan dari kantor lain

Baris II.c Kolom (7) dan (8) : Untuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkanuntuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6)

Baris III : Diisi dengan Penjumlahan dari I. Saldo Awal Benda Meterai dan II.Penerimaan/Penambahan Benda Meterai

Baris IV.a Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopurRp. 3.000,- yang dijual selama triwulanan bersangkutan

Baris IV.a Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopurRp. 6.000,- yang dijual selama triwulanan bersangkutan

Baris IV.a Kolom (7) dan (8) : Untuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkanuntuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6)

Baris IV.b Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur

Page 30: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Rp 3.000,- yang dikirim ke Unit Bisnis Ritel. Baris IV.b Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur

Rp 6.000,- yang dikirim ke Unit Bisnis Ritel. Baris IV.b Kolom (7) dan (8) : Untuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkan

untuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6). Baris IV.c Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur

Rp 3.000,- yang dikirim ke KPRK lain. Baris IV.c Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur

Rp 6.000,- yang dikirim ke KPRK lain. Baris IV.c Kolom (7) dan (8) : Untuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkan

untuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6). Baris IV.d Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur

Rp 3.000,- yang diusulkan untuk dilakukan penghapusan. Baris IV.d Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur

Rp 6.000,- yang diusulkan untuk dilakukan penghapusan. Baris IV.d Kolom (7) dan (8) : Untuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkan

untuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6). Baris IV.e Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur

Rp 3.000,- yang telah didistribusikan ke unit penjualan/loket-loketpenjualan Benda Meterai.

Baris IV.e Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopurRp 3.000,- yang telah didistribusikan ke unit penjualan/loket-loketpenjualan Benda Meterai.

Baris IV.e Kolom (7) dan (8) : Utuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkanuntuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6).

Baris V.a Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopurRp 3.000,- titipan awal.

Baris V.a Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopurRp 6.000,- titipan awal.

Baris V.a Kolom (7) dan (8) : Untuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkanuntuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6)

Baris V.b Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopurRp 3.000,- yang merupakan penambahan Benda Meterai Titipan dariSupervisor Keuangan.

Baris V.b Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopurRp 6.000,- yang merupakan penambahan Benda Meterai Titipan dariSupervisor Keuangan.

Baris V.b Kolom (7) dan (8) : Untuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkanuntuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6)

Baris V.c Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopurRp. 3.000,- yang dikembalikan kepada Supervisor Keuangan

Baris V.c Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopurRp. 6.000,- yang dikembalikan kepada Supervisor Keuangan

Baris V.c Kolom (7) dan (8) : Untuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkanuntuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6).

Baris VI.a : Cukup jelas Baris VI.b : Cukup jelas Baris VI.c : Cukup jelas Baris VII : Hasil Stock Opname yang dilakukan oleh Tim Verifikasi Benda Meterai

Kanwil DJP bersama Tim Verifikasi Benda Meterai Area Ritel PT PosIndonesia (Persero)

Baris VIII : Cukup jelas Angka (5) : Diisi dengan nama, NIP Pos dan tanda tangan Tim Verifikasi Benda Meterai

Area Ritel PT Pos Indonesia (Persero) (jumlah bisa ditambah/fleksibel) Angka (6) : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Supervisor Tim Verifikasi Benda

Meterai Kanwil DJP Angka (7) : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Ketua Tim Verifikasi Benda

Meterai Kanwil DJP Angka (8) : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan anggota Tim Verifikasi Benda

Meterai Kanwil DJP (jumlah bisa ditambah/fleksibel) Angka (9) : Diisi dengan nama, NIP Pos, tanda tangan Kepala Area Ritel PT Pos

Indonesia (Persero) dimana KPRK dimaksud berada Angka (10) : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Kepala Kantor Wilayah DJP

Page 31: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 16Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

BERITA ACARA VERIFIKASI SEMESTERANNomor : BAVS...../...../.....(1)

Pada hari ini,..........(2)......... tanggal ......(3)...... bulan .......(4)....... tahun ........(5)......., sesuai ketentuandalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-......./PJ/20...... tanggal................ tentang PengawasanTerhadap Pengelolaan dan Penjualan Benda Meterai, kami :

No Nama / NIP Pangkat / Golongan Jabatan

Berdasarkan Nota Dinas Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak Nomor : ND-......../PJ.../20...(7) tanggal.....(8)......,telah melakukan Verifikasi Semesteran atas Penjualan dan Persediaan Benda Meterai pada Semester .............(9)terhadap :Nama : PT. Pos Indonesia (Persero) PusatNPWP : ........................................................ (10)Alamat : ........................................................ (11)Telepon : ........................................................ (12)

dan memberitahukan serta menjelaskan hasil verifikasi semesteran kepada Wajib Pajak yang diwakili oleh :Nama : ........................................................ (13)Jabatan : ........................................................ (14)Alamat : ........................................................ (15)

berupa hasil penelitian sebagaimana tersebut dalam lampiran.

Demikian Berita Acara Verifikasi Semesteran ini dibuat dan apabila dikemudian hari ditemukan data lain yangbelum terungkap maka akan dilakukan penelitian kembali dan dapat diberikan pengenaan sanksi kepadapihak-pihak terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Tim Verifikasi Benda Meterai PT Pos Indonesia (Persero) Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP

Supervisor

(16) (17)

Ketuan Tim

(18)

Anggota

(19)

MENGETAHUI: MENGETAHUI / MENYETUJUIDirektur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Sekretaris Direktorat Jenderal

(20) (21)

Page 32: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 16aSurat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

HASIL VERIFIKASI PERSEDIAAN BENDA METERAISEMESTER ................(1)

DIVISI KONSINYASI DAN FILATELI POS INDONESIA (PERSERO)

I. Verifikasi Semesteran

No URAIANBenda Meterai Jumlah

Rp 3.000 Rp 6.000Rupiah Keping Keping Rupiah

Keping/Lembar Rupiah

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

I Saldo Awal Nasional

II Penerimaan dari Perum Peruri

III Jumlah Benda Meterai yang ada (I+II)

IV Pengeluarana. Penjualan Nasionalb. Pemusnahan

Jumlah Pengeluaran (IV)

V Saldo Akhir Nasional (III-IV)

VI Hasil Stock Opname Nasional1. Gudang Bandunga. Benda Meterai Baikb. Benda Meterai Rusak/Kadaluarsa2. Seluruh KPRK (sample mewakili semua)3. Jumlah Stock Opname (1+2)

VII Selisih (V-VI.3)

Tim Verifikasi Benda Meterai PT Pos Indonesia (Persero) Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP

Ketuan Tim

............................... (2) ............................... (4)

Anggota

............................... (5)

Mengetahui Mengetahui dan MenyetujuiDirektur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak

............................... (6) ............................... (7)

Page 33: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

II. Benda Meterai Baik

No URAIANBenda Meterai Jumlah

Rp 3.000 Rp 6.000Rupiah Keping Keping Rupiah

Keping/Lembar Rupiah

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

I Saldo Awal Benda Meterai Baik

II Penerimaan dari PERUM PERURI

III Pengiriman ke KPRK

IV Saldo Akhir Benda Meterai Baik per tanggal............... (I+II+III)

V Jumlah Stock Opname per tanggal .........

VII Selisih (IV-V)

CATATAN:Jumlah hasil Stock Opname per tanggal ........... ditarik mundur untuk mendapatkan jumlah persediaan akhirsemester.

Tim Verifikasi Benda Meterai PT Pos Indonesia (Persero) Tim Verifikasi Benda Meterai KPDJP

Supervisor

............................... (8) ............................... (9)

Ketua

............................... (10)

Anggota

............................... (11)

Mengetahui Mengetahui dan MenyetujuiDirektur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak

............................... (12) ............................... (13)

Page 34: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

III. Benda Meterai Rusak/Kadaluarsa

No URAIANBenda Meterai Jumlah

Rp 3.000 Rp 6.000Rupiah Keping Keping Rupiah

Keping/Lembar Rupiah

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

I Saldo Awal Benda Meterai Rusak/Kadaluarsa

II Penerimaan Benda Meterai Rusak/Kadaluarsa dari KPRK

III Pemusnahan Benda Meterai Rusak/Kadaluarsa

IV Saldo Akhir Benda Meterai Rusak/Kadaluarsa per tanggal

V Jumlah Stock Opname per tanggal...............

VII Selisih (IV-V)

Tim Verifikasi Benda Meterai PT Pos Indonesia (Persero) Tim Verifikasi Benda Meterai KPDJP

Supervisor

............................... (14) ............................... (15)

Ketua

............................... (16)

Anggota

............................... (17)

Mengetahui Mengetahui dan MenyetujuiDirektur Utama PT Pos Indonesia Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak

............................... (18) ............................... (19)

Page 35: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 16bSurat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

BERITA ACARA STOCK OPNAMESEMESTER ...... TAHUN ....

DI GUDANG METERAI DIVISI KONSINYASI DAN FILATELI PT POS INDONESIA (PERSERO)PER ...... (tanggal, bulan, tahun)

Pada hari ini................., tanggal ........ bulan.......... tahun....... pukul...... berdasarkan Surat Tugas.................Nomor ST-.......................... tanggal.............. telah dilaksanakan Stock Opname Persediaan Benda Meterai diKPRK ............., dengan hasil sebagai berikut:

No UraianKeping

Kopur Rp 3.000 Kopur Rp 6.000 Jumlah1 Persediaan Benda Meterai Baik

2 Persediaan Benda Meterai Rusak/Daluarsa

3 Total Persediaan Benda Meterai (1 + 2)

Tim Verifikasi Benda Meterai PT Pos Indonesia (Persero) Tim Verifikasi Benda Meterai KPDJP Supervisor

Ketuan Tim

Anggota

Page 36: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

PETUNJUK PENGISIANBERITA ACARA VERIFIKASI SEMESTERAN (BAVS)

(Lampiran 16)

I. Petunjuk Pengisian BAVS Angka (1) : Diisi dengan Nomor BAVS dengan struktur : nomor urut, kode surat dan tahun

dikeluarkannya BAVS. Angka (2) : Diisi dengan hari pelaksanaan verifikasi semesteran Angka (3) : Diisi dengan tanggal pelaksanaan verifikasi semesteran Angka (4) : Diisi dengan bulan pelaksanaan verifikasi semesteran Angka (5) : Diisi dengan tahun pelaksanaan verifikasi semesteran Angka (6) : Diisi dengan Nama, NIP, Pangkat dan Jabatan Supervisor, Ketua dan Anggota

Tim Verifikasi Benda Meterai KPDJP Angka (7) : Diisi dengan nomor Nota Dinas yang dikeluarkan oleh Sekretaris Direktorat

Jenderal Pajak Angka (8) : Cukup jelas Angka (9) : Diisi dengan semester dimana dilakukan stock opname di PT Pos Indonesia

(Persero) Angka (10) : Diisi dengan NPWP Divisi Konsinyasi dan Filateli PT Pos Indonesia (Persero) Angka (11) : Cukup jelas Angka (12) : Cukup jelas Angka (13) : Diisi dengan nama perwakilan dari PT Pos Indonesia (Persero) yang melakukan

Stock Opname Angka (14) : Cukup jelas Angka (15) : Cukup jelas Angka (16) : Diisi nama, NIP Pos dan tanda tangan pegawai PT Pos Indonesia (Persero) yang

bersama-sama melakukan Stock Opname (jumlah bisa ditambah/fleksibel) Angka (17) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Supervisor Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor

Pusat DJP Angka (18) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Ketua Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor

Pusat DJP Angka (19) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Anggota Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor

Pusat DJP Angka (20) : Diisi nama, NIP Pos dan tanda tangan Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Angka (21) : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Sekretaris Ditjen Pajak

II. Petunjuk Pengisian Tabel Verifikasi Semesteran Angka (1) : Diisi dengan semester dimana dilakukan Stock Opname di PT Pos Indonesia

(Persero) Angka (2) : Diisi nama, NIP Pos dan tanda tangan pegawai PT Pos Indonesia (Persero) yang

bersama-sama melakukan Stock Opname (jumlah bisa ditambah/fleksibel) Angka (3) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Supervisor Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor

Pusat DJP Angka (4) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Ketua Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor

Pusat DJP Angka (5) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Anggota Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor

Pusat DJP Angka (6) : Diisi nama, NIP Pos dan tanda tangan Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Angka (7) : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Sekretaris Ditjen Pajak Baris I Kolom (3) : Diisi dengan saldo jumlah Benda Meterai awal semester dimaksud sesuai laporan

sampai dengan (8) G-15 di PT Pos Indonesia (Persero) Baris II Kolom (3) : Diisi dengan penerimaan Benda Meterai yang diterima dari Perum Peruri selama

sampai dengan (8) semester bersangkutan Baris III Kolom (3) : Diisi dengan total jumlah persediaan Benda Meterai awal semester ditambah

sampai dengan (8) pencetakan Benda Meterai oleh Perum Peruri selama semester bersangkutan Baris IV.a Kolom (3) : Penjualan dan pemusnahan Benda Meterai secara nasional sampai dengan (8) Baris IV.b Kolom (3) : Pemusnahan Benda Meterai secara nasional sampai dengan (8) Baris V Kolom (3) : Cukup jelas sampai dengan (8) Baris VI.1.a Kolom (3) : Diisi sesuai hasil stock opname Benda Meterai sampai dengan (8) Baris VI.1.b Kolom (3) : Diisi sesuai hasil stok opname Benda Meterai sampai dengan (8) Baris VI.2. Kolom (3) : Cukup jelas sampai dengan (8) Baris VI.3. Kolom (3) : Cukup jelas sampai dengan (8) ) Baris VII : Cukup jelas

III. Petunjuk Pengisian Tabel Benda Meterai Baik Baris I Kolom (3) : Diisi dengan saldo jumlah Benda Meterai baik awal semester dimaksud sesuai

sampai dengan (8) laporan G-15 di PT Pos Indonesia Baris II Kolom (3) : Diisi dengan penerimaan Benda Meterai baik yang diterima dari Perum Peruri

sampai dengan (8) selama semester bersangkutan Baris III Kolom (3) : Diisi dengan pengiriman Benda Meterai baik ke KPRK menurut Buku persediaan

sampai dengan (8) G-15 Baris IV Kolom (3) : Diisi dengan saldo akhir Benda Meterai baik menurut buku persediaan G-15 sampai dengan (8)

Page 37: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Baris V Kolom (3) : Diisi dengan jumlah persediaan Benda Meterai hasil Stock Opname sampai dengan (8) Baris VI Kolom (3) : Selisih antara Jumlah Benda Meterai menurut Buku Persediaan G-15 dengan Hasil

sampai dengan (8) Perhitungan Fisik (stock opname) Angka (8) : Diisi nama, NIP Pos dan tanda tangan pegawai PT Pos yang bersama-sama

melakukan cek fisik (jumlah bisa ditambah/fleksibel) Angka (9) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Supervisor Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor

Pusat DJP Angka (10) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Ketua Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor

Pusat DJP Angka (11) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Anggota Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor

Pusat DJP Angka (12) : Diisi nama, NIP Pos dan tanda tangan Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Angka (13) : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Sekretaris Ditjen Pajak

IV. Petunjuk Pengisian Tabel Benda Meterai Rusak/Kadaluarsa Baris I Kolom (3) : Diisi dengan saldo jumlah Benda Meterai Rusak/Kadaluarsa awal semester

sampai dengan (8) dimaksud sesuai laporan G-15 di PT Pos Indonesia (Persero) Baris II Kolom (3) : Diisi dengan penerimaan Benda Meterai Rusak/Kadaluarsa yang diterima dari

sampai dengan (8) KPRK selama semester bersangkutan Baris III Kolom (3) : Diisi dengan Pemusnahan Benda Meterai yang telah dilakukan antara PT Pos

sampai dengan (8) Indonesia (Persero) dengan DJP selama semester bersangkutan Baris IV Kolom (3) : Diisi dengan saldo akhir Benda Meterai Rusak/Kadaluarsa menurut buku sampai dengan (8) persediaan G-15 Baris V Kolom (3) : Diisi dengan jumlah persediaan Benda Meterai Rusak/Kadaluarsa hasil Stock

sampai dengan (8) Opname Baris VI Kolom (3) : Selisih antara Jumlah Benda Meterai Rusak/Kadaluarsa menurut Buku Persediaan

sampai dengan (8) G-15 dengan Hasil Stock Opname Angka (14) : Diisi nama, NIP Pos dan tanda tangan pegawai PT Pos yang bersama-sama

melakukan Stock Opname (jumlah bisa ditambah/fleksibel) Angka (15) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Supervisor Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor

Pusat DJP Angka (16) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Ketua Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor

Pusat DJP Angka (17) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Anggota Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor

Pusat DJP Angka (18) : Diisi nama, NIP Pos dan tanda tangan Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Angka (19) : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Sekretaris Ditjen Pajak

Page 38: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 17Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

BERITA ACARA PEMERIKSAAN FISIK BENDA METERAI KARENA KONDISI KAHARNomor: BA...../....../......(1)

Pada hari ini,..........(2)......... tanggal ......(3)...... bulan .......(4)....... tahun ........(5)......., sesuai ketentuandalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-......./PJ/20...... tanggal................ tentang PengawasanTerhadap Pengelolaan dan Penjualan Benda Meterai, kami :

No Nama / NIP Pangkat / Golongan Jabatan

(6)

Sesuai Surat Permohonan PT Pos Indonesia (Persero) Nomor.........(7)........ tentang Permohonan PersetujuanKondisi Kahar beserta bukti-bukti pendukungnya, kami telah melakukan pemeriksaan fisik atas kondisi kaharpengelolaan dan penjualan Benda Meterai dari :

Nama : PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang ....... (8)NPWP : ........................................................ (9)Alamat : ........................................................ (10)Telepon : ........................................................ (11)

dan memberitahukan serta menjelaskan hasil penelitian kepada Wajib Pajak yang diwakili oleh:Nama : ........................................................ (12)Jabatan : ........................................................ (13)Alamat : ........................................................ (14)

berupa hasil pemeriksaan fisik karena kondisi kahar sebagaimana tersebut dalam lampiran.

Demikian Berita Acara Pemeriksaan Fisik Benda Meterai Karena Kondisi Kahar ini dibuat dan apabila dikemudianhari ditemukan data lain yang belum terungkap maka akan dilakukan penelitian kembali dan dapat diberikanpengenaan sanksi kepada pihak-pihak terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Tim Verifikasi Benda Meterai PT Pos Indonesia (Persero) Tim Verifikasi Benda Meterai KPDJP Supervisor

(15) (16)

Ketuan Tim

(17)

Anggota

(18)

MENGETAHUI: MENGETAHUI / MENYETUJUIDirektur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Sekretaris Direktorat Jenderal

(19) (20)

Page 39: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 17aSurat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

PEMERIKSAAN FISIK BENDA METERAI KARENA KONDISI KAHARKANTOR POS PEMERIKSA ............................(1)

No

Benda Meterai dalam Kondisi Baik Benda Meterai dalam Kondisi RusakMeterai Tempel Kertas Meterai Meterai Tempel Kertas Meterai

KopurRp.

3000,-

KopurRp.

6000,-

A3 KopurRp. 3000

A3 KopurRp. 6000

A4 KopurRp. 6000

KopurRp.

3000,-

KopurRp.

6000,-

A3 KopurRp. 3000

A3 KopurRp. 6000

A4 KopurRp. 6000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Tim Verifikasi Benda Meterai PT Pos Indonesia (Persero) Tim Verifikasi Benda Meterai KPDJP Supervisor

(2) (3)

Ketuan Tim

(4)

Anggota

(5)

Mengetahui Mengetahui dan MenyetujuiDirektur Utama PT Pos Indonesia Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak

(6) (7)

Page 40: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

PETUNJUK PENGISIANBERITA ACARA PEMERIKSAAN FISIK BENDA METERAI KARENA KONDISI KAHAR

(Lampiran 17)

I. Format Berita Acara Kondisi Kahar Angka (1) : Diisi dengan nomor Berita Acara Pemeriksaan Fisik Karena Kondisi Kahar Angka (2) : Diisi dengan hari dilakukannya Pemeriksaan Fisik karena Kondisi Kahar Angka (3) : Diisi dengan tanggal dilakukannya Pemeriksaan Fisik karena Kondisi Kahar Angka (4) : Diisi dengan bulan dilakukannya Pemeriksaan Fisik karena Kondisi Kahar Angka (5) : Diisi dengan tahun dilakukannya Pemeriksaan Fisik karena Kondisi Kahar Angka (6) : Diisi dengan Nama, NIP, Pangkat dan Jabatan Ketua dan Anggota Tim Verifikasi Benda

Meterai KPDJP Angka (7) : Diisi dengan Surat Permohonan Kahar PT Pos Indonesia Angka (8) : Diisi Cabang PT Pos Indonesia yang terkena Kondisi Kahar Angka (9) : Cukup jelas Angka (10) : Cukup jelas Angka (11) : Cukup jelas Angka (12) : Nama perwakilan dari PT Pos Indonesia (Persero) Angka (13) : Cukup jelas Angka (14) : Cukup jelas Angka (15) : Nama, NIP Pos dan tanda tangan perwakilan dari PT Pos Indonesia (Persero) Angka (16) : Nama, NIP dan tanda tangan Supervisor Tim Verifikasi Benda Meterai KPDJP Angka (17) : Nama, NIP dan tanda tangan Ketua Tim Verifikasi Benda Meterai KPDJP Angka (18) : Nama, NIP dan tanda tangan Anggota Tim Verifikasi Benda Meterai KPDJP (jumlah bisa

ditambah/fleksibel) Angka (19) : Nama, NIP dan tanda tangan Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Angka (20) : Nama, NIP dan tanda tangan Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak

II. Lampiran Rincian Penjualan dan Penyetoran Angka (1) : Nama Kantor Pos Pemeriksa Kolom 1 : Cukup jelas Kolom 2 : Cukup jelas Kolom 3 : Cukup jelas Kolom 4 : Cukup jelas Kolom 5 : Cukup jelas Kolom 6 : Cukup jelas Kolom 7 : Cukup jelas Kolom 8 : Cukup jelas Kolom 9 : Cukup jelas Kolom 10 : Cukup jelas Kolom 11 : Cukup jelas Angka (2) : Nama, NIP Pos dan tanda tangan Wakil PT Pos Indonesia Angka (3) : Nama, NIP dan tanda tangan Supervisor Tim Verifikasi Benda Meterai KPDJP Angka (4) : Nama, NIP dan tanda tangan Ketua Tim Verifikasi Benda Meterai KPDJP Angka (5) : Nama, NIP dan tanda tangan Anggota Tim Verifikasi Benda Meterai KPDJP (jumlah bisa

ditambah/fleksibel) Angka (6) : Nama, NIP dan tanda tangan Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Angka (7) : Nama, NIP dan tanda tangan Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak

Page 41: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 18Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP .......KANTOR PELAYANAN PAJAK ....................

.................................................................................................................................TELEPON.........................; FAKSIMILI.............; SITUS www.pajak.go.id

LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 500200;EMAIL [email protected]

Nomor : ........................... dd/mm/yyyLampiran : ...........................Hal : Surat Teguran

Yth. Kepala Kantor Pos Pemeriksa ..........................................................................................................

Berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Jenderal Pajak dengan PT Pos Indonesia (Persero)tentang Pengelolaan dan Penjualan Benda Meterai antara lain disepakati bahwa Kantor Pos Pemeriksamenyampaikan Laporan Bulanan Penjualan dan Persediaan Benda Meterai beserta bukti sektor uang hasilpenjualan kepada Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan Kantor PosPemeriksa, paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

Menurut catatan dalam tata usaha kami, sampai dengan tanggal 10 bulan ini, kami belum menerimaLaporan Bulanan Penjualan dan Laporan Bulanan Persediaan Benda Meterai yang dilampiri bukti setor (SSPlembar ke-3 atau SSP Khusus) dari KPRK .......... untuk bulan............. tahun.............

Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, dengan ini kami minta Saudara untuk menyampaikan laporandimaksud dan harus sudah kami terima paling lambat 5 (lima) hari sejak berakhirnya batas waktu diterimanyalaporan tersebut.

Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan.

a.n. Direktur Jenderal Kepala KPP....................

.................................... NIP ..............................

Tembusan:1. Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan2. Kepala Kantor Wilayah DJP ........................3. Vice President Konsinyasi dan Filateli PT. Pos Indonesia (Persero)

Page 42: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 19Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP .......KANTOR PELAYANAN PAJAK ....................

..................................................................................................................................TELEPON.........................; FAKSIMILI.............; SITUS www.pajak.go.id

LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 500200;EMAIL [email protected]

Nomor : ........................... dd/mm/yyyLampiran : ...........................Hal : Surat Pemberitahuan Kesalahan NPWP dan/atau Kode Akun Pajak dan/atau Kode Jenis Setoran*

Yth. Kepala Kantor Pos Pemeriksa ..........................................................................................................

Berdasarkan Penelitian Penjualan atas Laporan Bulanan Penjualan Benda Meterai dan Laporan BulananPersediaan Benda Metarai yang disampaikan oleh KPRK, kami menemukan adanya kesalahan NPWP dan/atauKode Akun Pajak dan/atau Kode Jenis Setoran* pada Laporan Bulanan Penjualan Benda Meterai dan LaporanBulanan Persediaan Benda Metarai yang Saudara sampaikan.

Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini kami mengharapkan Saudara dapat segera mengajukanpermohonan pemindahbukuan (Pbk) ke KPP terkait.

Demikian disampaikan. Atas kerja sama Saudara diucapkan terima kasih.

a.n. Direktur Jenderal Kepala KPP....................

.................................... NIP ..............................

Tembusan:1. Kepala Kanwil DJP.................2. Kepala PT. Pos Indonesia (Persero).

* Coret yang tidak perlu

Page 43: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 20Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

KEMENTRIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP .......KANTOR PELAYANAN PAJAK ....................

...............................................................................................................................TELEPON.........................; FAKSIMILI.............; SITUS www.pajak.go.id

LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 500200;EMAIL [email protected]

Nomor : ........................... dd/mm/yyyLampiran : ...........................Hal : Surat Pemberitahuan Kekurangan Setor Hasil Penjualan Benda Meterai (SPKS)

Yth. Kepala Kantor Pos Pemeriksa ..........................................................................................................

Berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Jenderal Pajak dengan PT Pos Indonesia (Persero)tentang Pengelolaan dan Penjualan Benda Meterai antara lain disepakati bahwa PT. Pos Indonesia (Persero)berkewajiban menyetorkan sepenuhnya uang hasil penjualan Benda Meterai setiap hari ke rekening giro atasnama Kas Negara c.q. Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan Kantor PosPemeriksa.

Menurut hasil Penelitian Penjualan, Saudara kurang/tidak menyetorkan hasil penjualan Benda Meteraibulan................ sebesar Rp. ...................

Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, Saudara diminta untuk menyetorkan kekurangan dimaksudpaling lambat 3 (tiga) hari sejak tanggal surat ini, dengan mencantumkan uraian "Setoran Tambahan atas hasilpenjualan Benda Meterai sesuai SPKS Nomor S-..................", pada Surat Setoran Pajak (SSP).

Bukti penyetoran atas kekurangan setor uang hasil penjualan Benda Meterai tersebut di atas, harus sudahkami terima paling lambat 3 (tiga) hari setelah tanggal penyetoran.

Demikian disampaikan. Atas kerja sama Saudara diucapkan terima kasih.

a.n. Direktur Jenderal Kepala KPP....................

.................................... NIP ..............................

Tembusan:1. Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan2. Kepala Kantor Wilayah DJP ........................3. Vice President Konsinyasi dan Filateli PT. Pos Indonesia (Persero)

Page 44: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 21Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

KEMENTRIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP .......KANTOR PELAYANAN PAJAK ....................

.................................................................................................................................TELEPON.........................; FAKSIMILI.............; SITUS www.pajak.go.id

LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 500200;EMAIL [email protected]

Nomor : ........................... dd/mm/yyyLampiran : ...........................Hal : Permintaan Konfirmasi atas Penyetoran Hasil Penjualan Benda Meterai Bulan................

Yth. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara .........................................................................................................................................................................

Untuk menguji keabsahan jumlah setoran atas hasil penjualan Benda Meterai, bersama ini kami mintabantuan Saudara untuk memberikan jawaban konfirmasi atas penyetoran penjualan Benda Meterai oleh PT PosIndonesia (Persero) di wilayah kerja Saudara, dengan mengisi daftar perincian penjualan dan penyetoran BendaMeterai serta jawaban konfirmasi terlampir, dan mengirimkannya kembali kepada kami.

Mengingat pentingnya jawaban konfirmasi tersebut, kami mohon agar jawaban konfirmasi Saudara dapatkami terima paling lama dalam jangka waktu 2 (dua) minggu sejak tanggal surat ini.

Demikian disampaikan. Atas kerja sama Saudara diucapkan terima kasih.

a.n. Direktur Jenderal Kepala KPP....................

.................................... NIP ..............................

Tembusan:Kepala Kantor Wilayah DJP .......................

Page 45: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 21aSurat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

KEMENTRIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP .......KANTOR PELAYANAN PAJAK ....................

...................................................................................................................................TELEPON.........................; FAKSIMILI.............; SITUS www.pajak.go.id

LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 500200;EMAIL [email protected]

DAFTAR PERINCIAN PENJUALAN DAN PENYETORAN BENDA METERAISERTA JAWABAN KONFIRMASI

Nama WP : ...................................................NPWP : ...................................................Alamat : ...................................................Bulan : ...................................................

No

Data Penjualan Benda MeteraiMenurut SSP

Data Penjualan Benda MeteraiMenurut MPN Jawaban Konfrimasi dari KPPN

TanggalPenyetoran

KodeAkun

KodeJenis

Setoran

JumlahRp

TanggalPenyetoran

KodeAkun

KodeJenis

Setoran

NTPN JumlahRp

Ada/TidakAda

Penyetoran

TanggalPenyetoran NTPN

JumlahYang

DisetorRp

123456

.........dst31

Catatan:Kolom (1) sampai dengan (10) diisi oleh KPPKolom (11) sampai dengan (14) diisi oleh KPPN

Yang Memberi Konfirmasi Yang Meminta Konfirmasi a.n. Direktur Jenderal Kepala KPP ...............

................................... ................................. NIP ............................. NIP ...........................

Page 46: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

PETUNJUK PENGISIANDAFTAR PERINCIAN PENJUALAN DAN PENYETORAN BENDA METERAI

SERTA JAWABAN KONFIRMASI

Kolom 1 : Cukup JelasKolom 2 : Diisi dengan tanggal penyetoran penjualan Benda Meterai ke kas negara menurut SSPKolom 3 : Diisi dengan Kode Akun Pajak yang tercantum pada SSP, Kode Akun penjualan Benda Meterai

seharusnya adalah 411612Kolom 4 : Diisi dengan Kode Jenis Setoran Benda Meterai yang tercantum pada SSP, Kode Jenis Setoran

untuk penyetoran atas penjualan Benda Meterai seharusnya adalah 100.Kolom 5 : Diisi dengan nilai rupiah penjualan Benda Meterai yang disetor ke Kas Negara berdasarkan SSPKolom 6 : Diisi dengan tanggal penyetoran penjualan Benda Meterai ke kas negara menurut data MPNKolom 7 : Diisi dengan Kode Akun Pajak menurut data MPN, Kode Akun penjualan Benda Meterai

seharusnya adalah 411612Kolom 8 : Diisi dengan Kode Jenis Setoran menurut data MPN, Kode Jenis Setoran untuk penyetoran atas

penjualan Benda Meterai seharusnya adalah 100Kolom 9 : Diisi dengan NTPNKolom 10 : Diisi dengan nilai rupiah Benda Meterai yang disetor ke Kas Negara menurut data MPNKolom 11 : Diisi apabila data yang dimaksud ada/tidak adaKolom 12 : Diisi dengan tanggal penyetoran penjualan Benda Meterai ke kas negara menurut KPPNKolom 13 : Diisi dengan NTPNKolom 14 : Diisi dengan nilai rupiah Benda Meterai yang disetor ke Kas Negara menurut KPPNAngka (1) : Cukup JelasAngka (2) : Cukup JelasAngka (3) : Diisi dengan nama Wajib PajakAngka (4) : Diisi dengan NPWP Wajib PajakAngka (5) : Diisi dengan alamat Wajib PajakAngka (6) : Diisi dengan bulan pelaksanaan Penelitian PenjualanAngka (7) : Nama, NIP dan Tanda Tangan pihak dari KPPN yang memberikan konfirmasiAngka (8) : Nama, NIP dan Tanda Tangan Kepala KPP Pratama

Page 47: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 22Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

PT POS INDONESIA (PERSERO) Kepada:AREA RITEL................. Yth. Kepala Kanwil DJP............ Di .............................

LAPORAN TRIWULANAN PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BENDA METERAIAREA RITEL....... PT POS INDONESIA (PERSERO)

TRIWULAN......

No Bulan / Uraian

Bulan... Bulan... Bulan... TotalMeteraiTempel

Desain2005

Desain2009

@3.000

@6.000

@3.000

@6.000

KertasMeterai

@6.000

MeteraiTempel

Desain2005

Desain2009

@3.000

@6.000

@3.000

@6.000

KertasMeterai

@6.000

MeteraiTempel

Desain2005

Desain2009

@3.000

@6.000

@3.000

@6.000

KertasMeterai

@6.000

MeteraiTempel

Desain2005

Desain2009

@3.000

@6.000

@3.000

@6.000

KertasMeterai

@6.000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22I

Jumlah Saldo Awal (1)

II Penerimaana. Terima Dari Kantor Pusat Bandungb. Terima Dari KPRK Lain

Jumlah Penerimaan (II)III Jumlah Persediaan Spv Keuangan (I+II)

IV Pengeluarana. Penjualanb. Kirim ke KPRK Lainc. Pengembalian Ke Kantor Pusat Bandung

Jumlah Pengeluaran (IV)

V Jumlah Sisa Akhir Persediaan (III-IV)Kontrol (I+II-IV)

Selisih (V-VI)VI Sisa Akhir Persediaan (Sesuai G-15)

Kepala Divisi Regional....................

NIPPOS:

Page 48: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 22aSurat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

PT POS INDONESIA (PERSERO) Kepada:AREA RITEL................. Yth. Kepala Kanwil DJP............ Di .............................

LAMPIRAN LAPORAN TRIWULANAN PENJUALAN DAN PERSEDIAANAREA RITEL....... PT POS INDONESIA (PERSERO)

BULAN......

No KPRK

SaldoAwal

PENERIMAAN BENDAMETERAI

Diterima dariKa. Pusat

PenerimaanKPRK Lain

PENJUALAN

METERAITEMPEL

METERAITEMPEL

METERAITEMPEL

METERAITEMPEL

3000 6000 3000 6000 3000 6000 3000 6000

JUMLAHKEPING

BESARUANG

Rp

PROVISI

Rp

PENGIRIMAN

Dikembalikanke Ka. Pusat

PengeluaranKPRK Lain

Saldo akhir Persediaan (Sesuai G-15)

METERAITEMPEL

METERAITEMPEL

3000 6000 3000 6000

METERAI TEMPEL3000 6000

(3+5+7)-(9+15+17) (4+6+8)-(10+16+18)

JUMLAHKEPING

BESARUANG

(18+19) Rp1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15 16 17 18 19 20 21 221 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18 -19 -

JUMLAH: - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Page 49: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Kepala Divisi Regional....................

NIPPOS:

Page 50: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 23Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

PT POS INDONESIA (PERSERO)DIVISI KONSINYASI DAN FILATELI

Kepada: Yth. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak di Jakarta

LAPORAN BULANAN PENERIMAAN DAN DISTRIBUSI BENDA METERAIPT POS INDONESIA (PERSERO)

BULAN....Meterai Tempel

Desain 2005 Desain 2009@ 3.000 @ 6.000 @ 3.000 @ 6.000

Kertas Meterai@ 6.000

1 2 3 4 5 6 7I Saldo Awal

Jumlah Saldo Awal (I)

II Penerimaana. Terima Dari Perum Peruri

Jumlah Penerimaan (II)III Jumlah Persediaan Spv Keuangan (I+II)

IV Pengeluarana. Kirim Ke KPRK

V Sisa Akhir Persediaan (Sesuai G-15)

VP Ritel dan Filateli

NIPPOS

Page 51: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 24Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

PT POS INDONESIA (PERSERO)DIVISI KONSINYASI DAN FILATELI

Kepada: Yth. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak Di Jakarta

LAPORAN BULANAN PENERIMAAN BENDA METERAI RUSAK, CATAT, KADALUARSAPT POS INDONESIA (PERSERO)

BULAN....Meterai Tempel

Desain 2005 Desain 2009@ 3.000 @ 6.000 @ 3.000 @ 6.000

Kertas Meterai@ 6.000

1 2 3 4 5 6 7I Saldo Awal

Jumlah Saldo Awal (I)

II PenerimaanTerima dari KPRK

Jumlah Penerimaan (II)III Jumlah Persediaan Spv Keuangan (I+II)

IV Pengeluarana. Pengembalian Ke DJPb. Pemusnahan

V Sisa Akhir Persediaan (Sesuai G-15)

VP Ritel dan Filateli

NIPPOS.

Page 52: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 25Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

PT POS INDONESIA (PERSERO)DIVISI KONSINYASI DAN FILATELI

Kepada: Yth. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak Di Jakarta

LAPORAN TAHUNAN BENDA METERAI

NO BULANMETERAI TEMPEL KERTAS BERMETERAI METERAI TEMPEL METERAI TEMPEL

2000 3000 6000 A3 A3 A4 TAHUN 2002 TAHUN 20052000 6000 6000 3000 6000 3000 6000

JUMLAHKEPING

BESARUANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 141 SALDO AWAL

1/1/20...

2 JANUARI

3 PEBRUARI

4 MARET

5 APRIL

6 MEI

7 JUNI

8 JULI

9 AGUSTUS

10 SEPTEMBER

11 OKTOBER

12 NOPEMBER

13 DESEMBER

14 SALDO AKHIR31/12/20...

VP RITEL DAN FILATELI

NIPPOS.

Page 53: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

Lampiran 26Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-38/PJ/2013Tanggal : 2 Agustus 2013

DAFTAR KANTOR POS PEMERIKSA DAN KPP PENERIMA LAPORAN

NO NAMA KANTOR KPP KANWILAREA RITEL I1 Banda Aceh KPP Pratama Banda Aceh Kanwil DJP Nanggroe Aceh Darussalam2 Sigli KPP Pratama Banda Aceh Kanwil DJP Nanggroe Aceh Darussalam3 Lhokseumawe KPP Pratama Lhokseumawe Kanwil DJP Nanggroe Aceh Darussalam4 Meulaboh KPP Pratama Meulaboh Kanwil DJP Nanggroe Aceh Darussalam5 Langsa KPP Pratama Langsa Kanwil DJP Nanggroe Aceh Darussalam6 Tapaktuan KPP Pratama Tapaktuan Kanwil DJP Nanggroe Aceh Darussalam7 Kutacane KPP Pratama Subulussalam Kanwil DJP Nanggroe Aceh Darussalam8 Binjai KPP Pratama Binjai Kanwil DJP Sumatera Utara I9 Medan KPP Madya Medan Kanwil DJP Sumatera Utara I10 Tebing tinggi deli KPP Pratama Tebing Tinggi Kanwil DJP Sumatera Utara II11 Kisaran KPP Pratama Kisaran Kanwil DJP Sumatera Utara II12 Rantauprapat KPP Pratama Rantau Prapat Kanwil DJP Sumatera Utara II13 Pematangsiantar KPP Pratama Pematang Siantar Kanwil DJP Sumatera Utara II14 Padangsidempuan KPP Pratama Padang Sidempuan Kanwil DJP Sumatera Utara II15 Gunungsitoli KPP Pratama Sibolga Kanwil DJP Sumatera Utara II16 Sibolga KPP Pratama Sibolga Kanwil DJP Sumatera Utara II17 Balige KPP Pratama Balige Kanwil DJP Sumatera Utara II18 Tarutung KPP Pratama Balige Kanwil DJP Sumatera Utara II19 Kabanjahe KPP Pratama Kabanjahe Kanwil DJP Sumatera Utara II

AREA RITEL II1 Pekanbaru KPP Pratama Pekanbaru Senapelan Kanwil DJP Riau dan Kep. Riau2 Dumai KPP Pratama Dumai Kanwil DJP Riau dan Kep. Riau3 Rengat KPP Pratama Rengat Kanwil DJP Riau dan Kep. Riau4 Tembilahan KPP Pratama Rengat Kanwil DJP Riau dan Kep. Riau5 Tanjungpinang KPP Pratama Tanjung Pinang Kanwil DJP Riau dan Kep. Riau6 Batam KPP Pratama Batam Kanwil DJP Riau dan Kep. Riau7 Padang KPP Pratama Padang Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi8 Painan KPP Pratama Padang Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi9 Pariaman KPP Pratama Padang Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi10 Bukittinggi KPP Pratama Bukittinggi Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi11 Lubuksikaping KPP Pratama Bukittinggi Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi12 Padangpanjang KPP Pratama Bukittinggi Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi13 Sawahlunto KPP Pratama Solok Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi14 Solok KPP Pratama Solok Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi15 Payakumbuh KPP Pratama Payakumbuh Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi

AREA RITEL III1 Baturaja KPP Pratama Baturaja Kanwil DJP Sumatra Selatan dan Kep.

Bangka Belitung2 Lubuklinggau KPP Pratama Lubuk Linggau Kanwil DJP Sumatra Selatan dan Kep.

Bangka Belitung3 Pangkalpinang KPP Pratama Pangkal Pinang Kanwil DJP Sumatra Selatan dan Kep.

Bangka Belitung4 Tanjungpandan KPP Pratama Tanjung Pandan Kanwil DJP Sumatra Selatan dan Kep.

Bangka Belitung5 Palembang KPP Madya Palembang Kanwil DJP Sumatra Selatan dan Kep.

Bangka Belitung6 Lahat KPP Pratama Lahat Kanwil DJP Sumatra Selatan dan Kep.

Bangka Belitung7 Muaraenim KPP Pratama Prabumulih Kanwil DJP Sumatra Selatan dan Kep.

Bangka Belitung8 Prabumulih KPP Pratama Prabumulih Kanwil DJP Sumatra Selatan dan Kep.

Bangka Belitung9 Bengkulu KPP Pratama Bengkulu Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung10 Metro KPP Pratama Metro Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung11 Bandarlampung KPP Pratama Teluk Betung Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung12 Kotabumi KPP Pratama Kotabumi Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung13 Curup KPP Pratama Curup Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung14 Jambi KPP Pratama Jambi Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi15 Muarabungo KPP Pratama Muara Bungo Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi16 Sungaipenuh KPP Pratama Bangko Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi

Page 54: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

AREA RITEL IV1 Jakarta Barat KPP Wajib Pajak Besar Empat Kanwil DJP Wajib Pajak Besar2 Jakarta Jatinegara KPP Wajib Pajak Besar Empat Kanwil DJP Wajib Pajak Besar3 Jakarta Mampang KPP Wajib Pajak Besar Empat Kanwil DJP Wajib Pajak Besar4 Jakarta Pusat KPP Wajib Pajak Besar Empat Kanwil DJP Wajib Pajak Besar5 Jakarta Selatan KPP Wajib Pajak Besar Empat Kanwil DJP Wajib Pajak Besar6 Jakarta Taman Fatahilah KPP Wajib Pajak Besar Empat Kanwil DJP Wajib Pajak Besar7 Jakarta Timur KPP Wajib Pajak Besar Empat Kanwil DJP Wajib Pajak Besar8 Jakarta Utara KPP Wajib Pajak Besar Empat Kanwil DJP Wajib Pajak Besar9 Serang KPP Pratama Serang Kanwil DJP Banten10 Ciputat KPP Pratama Serpong Kanwil DJP Banten11 Tangerang KPP Madya Tangerang Kanwil DJP Banten12 Cilegon KPP Pratama Cilegon Kanwil DJP Banten13 Pandeglang KPP Pratama Pandeglang Kanwil DJP Banten14 Rangkasbitung KPP Pratama Pandeglang Kanwil DJP Banten15 Cibinong KPP Pratama Cibinong Kanwil DJP Jawa Barat II16 Bogor KPP Pratama Bogor Kanwil DJP Jawa Barat II17 Bekasi KPP Pratama Bekasi Utara Kanwil DJP Jawa Barat II18 Sawangan KPP Pratama Depok Kanwil DJP Jawa Barat II19 Depok KPP Pratama Depok Kanwil DJP Jawa Barat II20 Pondokgede KPP Pratama Bekasi Selatan Kanwil DJP Jawa Barat II

AREA RITEL I1 Sukabumi KPP Pratama Sukabumi Kanwil DJP Jawa Barat I2 Cianjur KPP Pratama Cianjur Kanwil DJP Jawa Barat I3 Purwakarta KPP Pratama Purwakarta Kanwil DJP Jawa Barat I4 Cimahi KPP Pratama Cimahi Kanwil DJP Jawa Barat I5 Tasikmalaya KPP Pratama Tasikmalaya Kanwil DJP Jawa Barat I6 Sumedang KPP Madya Bandung Kanwil DJP Jawa Barat I7 Ujungberung KPP Madya Bandung Kanwil DJP Jawa Barat I8 Bandung KPP Madya Bandung Kanwil DJP Jawa Barat I9 Banjar KPP Pratama Ciamis Kanwil DJP Jawa Barat I10 Ciamis KPP Pratama Ciamis Kanwil DJP Jawa Barat I11 Garut KPP Pratama Garut Kanwil DJP Jawa Barat I12 Soreang KPP Pratama Soreang Kanwil DJP Jawa Barat I13 Karawang KPP Pratama Karawang Utara Kanwil DJP Jawa Barat II14 Cirebon KPP Pratama Cirebon Kanwil DJP Jawa Barat II15 Indramayu KPP Pratama Indramayu Kanwil DJP Jawa Barat II16 Kuningan KPP Pratama Kuningan Kanwil DJP Jawa Barat II17 Majalengka KPP Pratama Kuningan Kanwil DJP Jawa Barat II18 Subang KPP Pratama Subang Kanwil DJP Jawa Barat II

AREA RITEL VI1 Yogyakarta KPP Pratama Yogyakarta Kanwil DJP Daerah Istimewa Yogyakarta2 Bantul KPP Pratama Bantul Kanwil DJP Daerah Istimewa Yogyakarta3 Watesyogya KPP Pratama Wates Kanwil DJP Daerah Istimewa Yogyakarta4 Wonosariyogya KPP Pratama Wonosari Kanwil DJP Daerah Istimewa Yogyakarta5 Blora KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I6 Brebes KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I7 Jepara KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I8 Kendal KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I9 Kudus KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I10 Pati KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I11 Pekalongan KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I12 Pemalang KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I13 Purwodadi Grobogan KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I14 Salatiga KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I15 Semarang KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I16 Tegal KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I17 Ungaran KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I18 Purwokerto KPP Pratama Purwokerto Kanwil DJP Jawa Tengah II19 Cilacap KPP Pratama Cilacap Kanwil DJP Jawa Tengah II20 Kebumen KPP Pratama Kebumen Kanwil DJP Jawa Tengah II21 Magelang KPP Pratama Magelang Kanwil DJP Jawa Tengah II22 Klaten KPP Pratama Klaten Kanwil DJP Jawa Tengah II23 Solo KPP Pratama Surakarta Kanwil DJP Jawa Tengah II24 Boyolali KPP Pratama Boyolali Kanwil DJP Jawa Tengah II25 Karanganyar KPP Pratama Karanganyar Kanwil DJP Jawa Tengah II26 Sragen KPP Pratama Karanganyar Kanwil DJP Jawa Tengah II27 Purbalingga KP Pratama Purbalingga Kanwil DJP Jawa Tengah II

Page 55: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

28 Banjarnegara KP Pratama Purbalingga Kanwil DJP Jawa Tengah II29 Purworejo KPP Pratama Purworejo Kanwil DJP Jawa Tengah II30 Sukoharjo KPP Pratama Sukoharjo Kanwil DJP Jawa Tengah II31 Wonogiri KPP Pratama Sukoharjo Kanwil DJP Jawa Tengah II32 Temanggung KPP Pratama Temanggung Kanwil DJP Jawa Tengah II33 Wonosobo KPP Pratama Temanggung Kanwil DJP Jawa Tengah II

AREA RITEL VII1 Surabaya KPP Madya Surabaya Kanwil DJP Jawa Timur I2 Surabaya Selatan KPP Madya Surabaya Kanwil DJP Jawa Timur I3 Bojonegoro KPP Pratama Bojonegoro Kanwil DJP Jawa Timur II4 Jombang KPP Pratama Mojokerto Kanwil DJP Jawa Timur II5 Mojokerto KPP Pratama Mojokerto Kanwil DJP Jawa Timur II6 Sumenep KPP Pratama Pamekasan Kanwil DJP Jawa Timur II7 Pamekasan KPP Pratama Pamekasan Kanwil DJP Jawa Timur II8 Gresik KPP Pratama Gresik Utara Kanwil DJP Jawa Timur II9 Madiun KPP Pratama Madiun Kanwil DJP Jawa Timur II10 Sidoarjo KPP Madya Sidoarjo Kanwil DJP Jawa Timur II11 Bangkalan KPP Pratama Bangkalan Kanwil DJP Jawa Timur II12 Lamongan KPP Pratama Lamongan Kanwil DJP Jawa Timur II13 Magetan KPP Pratama Ngawi Kanwil DJP Jawa Timur II14 Ngawi KPP Pratama Ngawi Kanwil DJP Jawa Timur II15 Ponorogo KPP Pratama Ponorogo Kanwil DJP Jawa Timur II16 Tuban KPP Pratama Tuban Kanwil DJP Jawa Timur II17 Kediri KPP Pratama Kediri Kanwil DJP Jawa Timur III18 Pasuruan KPP Pratama Pasuruan Kanwil DJP Jawa Timur III19 Lumajang KPP Pratama Probolinggo Kanwil DJP Jawa Timur III20 Probolinggo KPP Pratama Probolinggo Kanwil DJP Jawa Timur III21 Jember KPP Pratama Jember Kanwil DJP Jawa Timur III22 Banyuwangi KPP Pratama Banyuwangi Kanwil DJP Jawa Timur III23 Tulungagung KPP Pratama Tulungagung Kanwil DJP Jawa Timur III24 Malang KPP Madya Malang Kanwil DJP Jawa Timur III25 Blitar KPP Pratama Blitar Kanwil DJP Jawa Timur III26 Nganjuk KPP Pratama Pare Kanwil DJP Jawa Timur III27 Bondowoso KPP Pratama Situbondp Kanwil DJP Jawa Timur III28 Situbondo KPP Pratama Situbondo Kanwil DJP Jawa Timur III

AREA RITEL VIII1 Mataram KPP Pratama Mataram Barat Kanwil DJP Nusa Tenggara2 Bima KPP Pratama Raba Bima Kanwil DJP Nusa Tenggara3 Sumbawabesar KPP Pratama Sumbawa Besar Kanwil DJP Nusa Tenggara4 Selong KPP Pratama Praya Kanwil DJP Nusa Tenggara5 Maumere KPP Pratama Maumere Kanwil DJP Nusa Tenggara6 Kupang KPP Pratama Kupang Kanwil DJP Nusa Tenggara7 Atambua KPP Pratama Kupang Kanwil DJP Nusa Tenggara8 Soe KPP Pratama Kupang Kanwil DJP Nusa Tenggara9 Ende KPP Pratama Ende Kanwil DJP Nusa Tenggara10 Waingapu KPP Pratama Waingapu Kanwil DJP Nusa Tenggara11 Denpasar KPP Madya Denpasar Kanwil DJP Bali12 Gianyar KPP Madya Denpasar Kanwil DJP Bali13 Singaraja KPP Madya Denpasar Kanwil DJP Bali14 Tabanan KPP Madya Denpasar Kanwil DJP Bali

AREA RITEL IX1 Palangkaraya KPP Pratama Palangka Raya Kanwil DJP Kalimantan Selatan dan Tengah2 Sampit KPP Pratama Sampit Kanwil DJP Kalimantan Selatan dan Tengah3 Pangkalanbun KPP Pratama Pangkalan Bun Kanwil DJP Kalimantan Selatan dan Tengah4 Banjarmasin KPP Pratama Banjarmasin Kanwil DJP Kalimantan Selatan dan Tengah5 Banjarbaru KPP Pratama Banjarbaru Kanwil DJP Kalimantan Selatan dan Tengah6 Kandangan KPP Pratama Barabai Kanwil DJP Kalimantan Selatan dan Tengah7 Batulicin KPP Pratama Batulicin Kanwil DJP Kalimantan Selatan dan Tengah8 Amuntai KPP Pratama Tanjung Kanwil DJP Kalimantan Selatan dan Tengah9 Buntok KPP Pratama Muara Teweh Kanwil DJP Kalimantan Selatan dan Tengah10 Samarinda KPP Pratama Samarinda Kanwil DJP Kalimantan Timur11 Tarakan KPP Pratama Tarakan Kanwil DJP Kalimantan Timur12 Bontang KPP Pratama Bontang Kanwil DJP Kalimantan Timur13 Balikpapan KPP Madya Balikpapan Kanwil DJP Kalimantan Timur14 Tanjungredeb KPP Pratama Tanjung Redeb Kanwil DJP Kalimantan Timur15 Tenggarong KPP Pratama Tenggarong Kanwil DJP Kalimantan Timur16 Pontianak KPP Pratama Pontianak Kanwil DJP Kalimantan Barat

Page 56: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … file10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan

17 Sanggau KPP Pratama Singkawang Kanwil DJP Kalimantan Barat18 Singkawang KPP Pratama Singkawang Kanwil DJP Kalimantan Barat19 Ketapang KPP Pratama Ketapang Kanwil DJP Kalimantan Barat20 Sintang KPP Pratama Sintang Kanwil DJP Kalimantan Barat

AREA RITEL X1 Pare-pare KPP Pratama Pare-Pare Kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat dan

Tenggara2 Palopo KPP Pratama Palopo Kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat dan

Tenggara3 Bulukumba KPP Pratama Bulukumba Kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat dan

Tenggara4 Watampone KPP Pratama Watampone Kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat dan

Tenggara5 Kendari KPP Pratama Kendari Kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat dan

Tenggara6 Makassar KPP Madya Makassar Kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat dan

Tenggara7 Mamuju KPP Pratama Mamuju Kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat dan

Tenggara8 Bau-bau KPP Pratama Bau-Bau Kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat dan

Tenggara9 Manado KPP Pratama Manado Kanwil DJP Sulawesi Utara, Tengah,

Gorontalo dan Maluku Utara10 Gorontalo KPP Pratama Gorontalo Kanwil DJP Sulawesi Utara, Tengah,

Gorontalo dan Maluku Utara11 Kotamobagu KPP Pratama Kotamobagu Kanwil DJP Sulawesi Utara, Tengah,

Gorontalo dan Maluku Utara12 Palu KPP Pratama Palu Kanwil DJP Sulawesi Utara, Tengah,

Gorontalo dan Maluku Utara13 Luwuk KPP Pratama Luwuk Kanwil DJP Sulawesi Utara, Tengah,

Gorontalo dan Maluku Utara

AREA RITEL XI1 Ternate KPP Pratama Ternate Kanwil DJP Sulawesi Utara, Tengah,

Gorontalo dan Maluku Utara2 Ambon KPP Pratama Ambon Kanwil DJP Papua dan Maluku3 Tual KPP Pratama Ambon Kanwil DJP Papua dan Maluku4 Sorong KPP Pratama Sorong Kanwil DJP Papua dan Maluku5 Jayapura KPP Pratama Jayapura Kanwil DJP Papua dan Maluku6 Merauke KPP Pratama Jayapura Kanwil DJP Papua dan Maluku7 Timika KPP Pratama Timika Kanwil DJP Papua dan Maluku8 Biak KPP Pratama Biak Kanwil DJP Papua dan Maluku9 Nabire KPP Pratama Biak Kanwil DJP Papua dan Maluku10 Manokwari KPP Pratama Manokwari Kanwil DJP Papua dan Maluku