kementerian kesehatan ri · 2020. 9. 1. · kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (kkmd)....
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II SEMARANG
Jalan WR. Supratman No.6 Semarang, Jawa Tengah 50149
Telepon : (024) 76671016 Faksimilie : (024) 76671015
KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN SEMARANG
NOMOR : HK.03.06/1/2140/2020
TENTANG
RENCANA AKSI KEGIATAN
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II SEMARANG TAHUN 2020-2024
KEPALA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II SEMARANG
Menimbang : 1. bahwa sebagai penjabaran dari Rencana Aksi Program
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2020-
2024, perlu disusun Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Semarang Tahun 2020-2024 yang ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Semarang;
2. bahwa dalam rangka monitoring dan evaluasi berkala atas
implementasi Rencana Aksi Kegiatan 2020-2024 dianggap perlu
adanya revisi atas rencana aksi tersebut.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003. Nomor 47, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia
Nomor 4287);
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II SEMARANG
Jalan WR. Supratman No.6 Semarang, Jawa Tengah 50149
Telepon : (024) 76671016 Faksimilie : (024) 76671015
4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587
pengganti Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437);
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan;
6. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian
Kesehatan (Lembaran Negara Nomor 59 Tahun 2015);
7. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2016;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SK/V/2009
tentang Sistem Kesehatan Nasional;
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan;
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2010
tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara / Lembaga.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II
SEMARANG TENTANG RENCANA AKSI KEGIATAN KANTOR
KESEHATAN PELABUHAN SEMARANG TAHUN 2020-2024.
Kesatu : Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang
Tahun 2020-2024 merupakan Dokumen Perencanaan Kantor Kesehatan
KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II SEMARANG
Jalan WR. Supratman No.6 Semarang, Jawa Tengah 50149
Telepon : (024) 76671016 Faksimilie : (024) 76671015
Pelabuhan Kelas II Semarang selama lima tahun yang berisikan upaya
yang akan dilakukan untuk mencapai indikator program dan kegiatan
yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 5 Tahun (2020-2024);
Kedua : Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang
Tahun 2020-2024 digunakan sebagai salah satu pedoman dalam
penyusunan perencanaan tahunan (RKAKL);
Ketiga : Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang
Tahun 2020-2024 digunakan sebagai salah satu pedoman penilaian
laporan akuntabilitas kinerja;
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan seperlunya.
Ditetapkan di : Semarang
pada tanggal : 31 Agustus 2020
Kepala,
dr. Aryanti, MM
NIP 196906072001122002
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karuniaNya maka “Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Semarang Tahun 2020-2024 telah selesai disusun dengan bantuan dan kerjasama yang baik
dari berbagai pihak.
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) ini merupakan output yang akan dicapai oleh Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang secara berkesinambungan dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi sesuai amanah Undang-Undang nomor 6 tahun 2018 tentang
Karantina Kesehatan dan amanat IHR Tahun 2005. Tentunya dalam pencapaian kegiatan
nanti disesuaikan dengan kondisi keuangan negara yang tercermin dalam APBN.
Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
kekarantinaan di pintu masuk negara dengan menjabarkan tujuan dan sasaran strategis, arah
kebijakan dan strategi, serta target kinerja dan kegiatan.
Sebagai buku Rencana Aksi Kegiatan pertama untuk tahun RPJMN 2020-2024, kami
merasakan buku ini masih memiliki banyak kekurangan karena dukungan data yang belum
memadai terutama data-data yang digunakan sebagai bahan analisis situasi, prioritas
program/ kegiatan, dan upaya rencana aksi. Selanjutnya kedepan akan terus disempurnakan
dan disesuaikan dengan perkembangan kegiatan dipintu masuk negara. Diharapkan program
dan kegiatan dalam RAK tahun 2020-2024 dapat dijadikan dasar dan acuan dalam
melaksanakan upaya cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit di pintu masuk negara.
Selain itu, diharapkan RAK 2020-2024 dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun
Rencana Kerja dan Sasaran Kerja Pegawai.
Semoga Rencana Aksi Kegiatan (RAK) ini dapat bermanfaat dan menjadi acuan
dalam perencanaan program 5 tahunan, khususnya tahun 2020-2024. Ucapan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap semua pihak yang telah mendukung
dalam penyusunan Rencana Aksi Kegiatan ini.
Semarang, 31 Agustus 2020 Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Semarang
dr. Aryanti, MM NIP 196906072001122002
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Periode tahun 2020-2024 merupakan tahapan terakhir dari Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, sehingga merupakan
periode pembangunan jangka menengah yang sangat penting dan strategis. RPJMN
2020-2024 akan mempengaruhi pencapaian target pembangunan dalam RPJPN, di
mana pendapatan perkapita Indonesia akan mencapai tingkat kesejahteraan setara
dengan negara-negara berpenghasilan menengah atas (Upper-Middle Income
Country) yang memiliki kondisi infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, pelayanan
publik, serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik.
Sejalan dengan Visi Presiden Republik Indonesia Tahun 2020-2024 yaitu
Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong - Royong, dimana peningkatan kualitas manusia Indonesia
menjadi prioritas utama dengan dukungan pembangunan kesehatan yang terarah,
terukur, merata dan berkeadilan. Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat tersebut, dibutuhkan program
kesehatan yang bersifat preventif dan promotif. Berbagai kegiatan dilakukan untuk
mendukung program pencegahan dan pengendalian penyakit, khusus di pintu masuk
negara dilakukan upaya kekarantinaan dalam rangka cegah tangkal atas kedaruratan
kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (KKMD).
Undang undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa Kementerian/Lembaga menyusun
Rencana Strategi (Renstra). Selanjutnya merujuk kepada Keputusan Menteri
Kesehatan nomor 21 tahun 2020 tentang Rencana Strategik Kementerian Kesehatan
Tahun 2020-2024 bahwa tingkat Eselon I menjabarkan dalam Rencana Aksi Program
(RAP) dan Eselon II atau satuan kerja menjabarkan Rencana Aksi Kegiatan (RAK).
B. Kondisi Umum
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang adalah unit pelaksana teknis
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) Kementerian
Kesehatan RI. Memiliki 2 Bandara Internasional dan 8 Pelabuhan Laut.
2
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas II Semarang didukung dengan sumber daya yang memadai. Pada awal tahun
2020, jumlah sumber daya manusia di KKP Kelas II Semarang sebanyak 83 Pegawai.
Selama periode renstra 2015-2019, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang
telah mendapat tambahan tenaga CPNS yang berasal dari formasi umum sebanyak 2
kali, yaitu pada tahun 2015 sebanyak 9 orang dan pada tahun 2019 sebanyak 3 orang.
Komposisi CPNS tersebut meliputi formasi medis, paramedis, keuangan dan tenaga
teknis lainnya.
Secara umum komposisi SDM di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Semarang terdiri dari 3% struktural, 37% Jabatan Fungsional Tertentu, dan sisanya
dengan persentase terbesar yaitu 43% adalah pegawai dalam kelompok Jabatan
Fungsional Umum. Berdasarkan kualifikasi jenjang pendidikan, pegawai KKP Kelas II
Semarang di dominasi oleh pegawai dengan jenjang pendidikan S1 (36,14%) dan S2
(34,95%).
Dari sisi anggaran, komposisi pagu anggaran KKP Kelas II Semarang dari
tahun 2015 s/d 2019 fluktuatif mengikuti prioritas program. Pada Tahun 2019, pagu
anggaran KKP Kelas II Semarang khususnya pada komponen akun belanja modal
mengalami kenaikan tertinggi. Hal ini dikarenakan, Pada Tahun 2019 KKP Kelas II
Semarang melaksanakan pengadaan tanah untuk wilayah kerja Bandara Adi
Sumarmo seluas 4.074m2, dengan realisasi anggaran sebesar Rp6.606.510.000,-.
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Semarang telah berhasil mencapai target indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pada
tahun 2019, sebanyak 15.336 alat angkut telah diperiksa sesuai dengan standar
kekarantinaan; 100% sinyal kewaspadaan dini (SKD) KLB dan bencana di wilayah
layanan KKP telah direspon; telah dilakukan penerbitan sertifikat dalam rangka cegah
tangkal masuk dan keluarnya penyakit sebanyak 1.715 sertifikat; telah dilakukan
pelayanan kesehatan pada situasi khusus sebanyak 13 layanan, sebanyak 6
pelabuhan/bandara/PLBD telah mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah; telah
diterbitkan sebanyak 90.987 sertifikat/surat izin layanan kesehatan lintas wilayah,
sebanyak 9 pelabuhan/bandara/PLBD telah memenuhi syarat-syarat sanitasi;
sebanyak 6 pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer
area; sebanyak 1.209 orang telah dilakukan skrining penyakit menular langsung;
jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya adalah 44 dokumen;
telah dilakukan peningkatan kapasitas SDM bidang P2P sebanyak 27 jenis pelatihan
dan telah dilaksanakan pengadaan sarana dan prasarana sebanyak 48 unit.
3
Selama periode tersebut telah dilakukan surveilans epidemiologi melalui
pengawasan faktor risiko pada kedatangan kapal, baik dari luar negeri maupun dari
dalam negeri dan selama periode tersebut tidak ditemukan suspek dan atau kasus
Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
2348/Menkes/Per/XI/2011 tanggal 22 Nopember 2011 tentang Perubahan Atas
Permenkes Nomor 356/Menkes/Per/2008 tanggal 14 April 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Semarang merupakan kelas II dengan struktur organisasi sebagai berikut :
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PERMENKES RI NOMOR: 2348/MENKES/PER/XI/2011
TANGGAL 22 NOPEMBER 2011
1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
a. Tugas Pokok Kantor Kesehatan Pelabuhan adalah :
Melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial
wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan
lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan
terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur
biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan
lintas batas darat negara.
4
b. Fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan adalah :
Untuk mengimplementasikan tugas pokok tersebut Kantor Kesehatan Pelabuhan
mempunyai fungsi :
1) Pelaksanaan kekarantinaan
2) Pelaksanaan pelayanan kesehatan
3) Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas
batas darat negara.
4) Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru,
dan penyakit yang muncul kembali.
5) Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan kimia.
6) Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit
yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional.
7) Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan
Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan
matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji.
8) Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan
pelabuhan/bandara dan lintas batas darat.
9) Pelaksanaan pemberian sertifikasi kesehatan Obat, Makanan, Kosmetika dan
Alat Kesehatan (OMKA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen
kesehatan OMKA impor.
10) Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya
11) Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja
pelabuhan, bandara dan lintas batas darat.
12) Pelaksanaan jaringan informasi dan teknologi bidang kesehatan pelabuhan /
bandara dan lintas batas darat.
13) Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan pelabuhan /
bandara dan lintas batas darat.
14) Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan
surveilans kesehatan pelabuhan.
15) Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan pelabuhan / bandara dan lintas
batas darat.
16) Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.
5
2. STRUKTUR ORGANISASI KKP KELAS II SEMARANG, terdiri dari :
1) Sub Bagian Tata Usaha
2) Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
3) Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan
4) Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah
5) Instalasi
6) Wilayah Kerja
7) Kelompok Jabatan Fungsional.
3. WILAYAH KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II SEMARANG,
terdiri dari:
1) Pelabuhan Laut Tanjung Emas Semarang
2) Bandara Ahmad Yani Semarang
3) Bandara Adi Sumarmo Surakarta
4) Pelabuhan Laut Tegal
5) Pelabuhan Laut Pekalongan
6) Pelabuhan Laut Batang
7) Pelabuhan Laut Jepara
8) Pelabuhan Laut Juwana
9) Pelabuhan Laut Rembang
10) Pelabuhan Laut Karimunjawa
Dari seluruh wilayah kerja tersebut di atas, dapat kami sampaikan :
1. Luas daerah perimeter dan buffer area masing-masing sebagai berikut :
LOKASI PERIMETER BUFFER
Pelabuhan Laut Tanjung Emas Semarang 11,24 Ha 136,36 Ha
Bandara Ahmad Yani Semarang 12,00 Ha 24,00 Ha
Bandara Adi Sumarmo Surakarta 8,50Ha 12,00 Ha
Pelabuhan Laut Pekalongan 2,50 Ha 8,00 Ha
Pelabuhan Laut Tegal 5,03 Ha 12,00 Ha
Pelabuhan Laut Jepara 4,30 Ha 4,00 Ha
Pelabuhan Laut Juwana 2,50 Ha 3,50 Ha
Pelabuhan Laut Rembang 2,50 Ha 4,50 Ha
Pelabuhan Laut Karimunjawa 2,00 Ha 3,50 Ha
Pelabuhan Laut Batang 2,50 Ha 5,50 Ha
Pelabuhan laut Karimunjawa realisasi kegiatan sesuai TUPOKSI belum
dilaksanakan, karena belum tersedianya SDM, sarana dan prasarana serta
6
dukungan dana, sehingga pelabuhan laut tersebut masih merupakan wilker binaan
dan mulai tahun 2013 dilakukan pelayanan rintisan.
2. Jarak KKP induk dengan wilayah kerja sebagai berikut :
a. Pelabuhan laut Tanjung Emas Semarang : 0 Km
(KKP induk)
b. Bandara Ahmad Yani Semarang : ± 7 Km
c. Bandara Adisumarmo Surakarta : ±90 Km
d. Pelabuhan Laut Tegal : ±150 Km
e. Pelabuhan Laut Batang : ±100 Km
f. Pelabuhan Laut Pekalongan : ±125 Km
g. Pelabuhan Laut Jepara : ± 70 Km
h. Pelabuhan Laut Karimunjawa : ±110 Km
i. Pelabuhan Laut Juwana : ± 100 Km
j. Pelabuhan Laut Rembang : ± 120 Km
3. Peta wilayah kerja KKP Kelas II Semarang:
7
Ruang Lingkup Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang
1. Sub Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi dan penyusunan
program pengelolaan informasi, evaluasi, laporan, urusan tata usaha, keuangan,
penyelenggaraan pelatihan, kepegawaian, serta perlengkapan dan rumah tangga.
2. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan
laporan dan koordinasi pelaksanaan kekarantinaan, surveilans epidemiologi
penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul
kembali, pengawasan alat angkut dan muatannya, lalu lintas OMKABA jejaring kerja
kemitraan, kajian serta pengembangan teknologi, pelatihan teknis bidang
kekarantinaan dan surveilans epidemiologi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan
lintas batas darat Negara.
3. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan
Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan dan koordinasi
pelaksanaan pengendalian vektor dan binatang penular penyakit, pembinaan
sanitasi lingkungan, jejaring kerja kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi
serta pelatihan teknis bidang pengendalian risiko lingkungan di wilayah kerja,
bandara, pelabuhan dan lintas batas darat Negara.
4. Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah
Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan dan
koordinasi pelayanan kesehatan terbatas, kesehatan kerja, kesehatan matra,
kesehatan haji, perpindahan penduduk, penanggulangan bencana, vaksinasi
internasional, pengembangan jejaring kerja, kemitraan, kajian dan teknologi, serta
pelatihan teknis bidang upaya kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan
lintas batas darat Negara.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang dan Wilayah Kerjanya di
Pelabuhan maupun Bandara dalam melaksanakan kegiatannya senantiasa
berkoordinasi dan bekerja sama (jejaring kerja) dengan berbagai instansi baik lintas
sektor seperti Administrator Pelabuhan, Administrator Bandara yang berada di ibu kota
8
Provinsi / Kabupaten / Kota dan instansi terkait lainnya, maupun lintas program di
tingkat Propinsi maupun Kabupaten/Kota seperti Rumah Sakit, Dinas Kesehatan
Provinsi/ Kabupaten/Kota.
C. Potensi dan Permasalahan
Pada akhir tahun 2019, terjadi pandemi Coronavirus Disease atau yang saat ini
akrab dikenal dengan sebutan COVID-19. Munculnya pandemi COVID-19 ini
menimbulkan dampak besar di segala sektor. Di sisi anggaran, Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Semarang mendapatkan efisiensi anggaran sebesar
Rp626.961.000,-. Di sisi lain, pegawai KKP Semarang harus bekerja lebih keras dalam
rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit di pintu masuk negara.
Melakukan pengamanan melalui skrining suhu tubuh bagi para pelaku perjalanan,
pemeriksaan kartu kewaspadaan kesehatan, dan pengecekan dokumen kesehatan
lainnya dengan menggunakan alat pelindung diri yang sangat terbatas.
Pencegahan dan pengendalian faktor risiko COVID-19 menjadi lemah
manakala gugus tugas COVID yang sudah dibentuk tidak melaksanakan tugas
sebagaimana mestinya. Acapkali Kantor Kesehatan Pelabuhan menjadi satu-satunya
instansi yang seolah-olah menjadi ujung tombak penanganan COVID di pintu masuk
dan mendapatkan pengaduan keluhan dari masyarakat atas kebijakan yang telah
ditetapkan.
Adanya pembatasan sosial berskala besar menyebabkan peran jejaring sosial
serta media komunikasi, informasi dan edukasi menjadi sangat penting dalam
melaksanakan pekerjaan dan aktivitas lainnya secara aman dan nyaman. Hal inilah
yang akhirnya melatarbelakangi KKP Semarang untuk membuat sistem aplikasi video
conference alih-alih menggunakan aplikasi berbayar lainnya yang menimbulkan isu
kebocoran data pengguna. Aplikasi ini diharapkan dapat digunakan untuk menunjang
capaian target dalam hal pelatihan pegawai minimal 20 jam pelajaran per orang dalam
satu tahun, selain itu dapat pula digunakan untuk koordinasi dan evaluasi program ke
wilayah kerja maupun lintas sektor.
9
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
A. Visi dan Misi
Dalam rangka mencapai terwujudnya Visi Presiden yakni: “Terwujudnya
Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong
Royong”, maka telah ditetapkan 9 (sembilan) Misi Presiden 2020-2024, yakni:
Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia, Penguatan Struktur Ekonomi yang Produktif,
Mandiri dan Berdaya Saing, Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan, Mencapai
Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan, Kemajuan Budaya yang Mencerminkan
Kepribadian Bangsa, Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat,
dan Terpercaya, Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman
pada Seluruh Warga, Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya
dan Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan.
Guna mendukung peningkatan kualitas manusia Indonesia, termasuk
penguatan struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing, Kementerian
Kesehatan telah menjabarkan Misi Presiden Tahun 2020-2024, melalui Menurunkan
angka kematian ibu dan bayi, Menurunkan angka stunting pada balita, Memperbaiki
pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan
penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang sebagai unit pelaksana teknis
dibawah Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mendukung
pelaksanaan penjabaran visi misi presiden yang telah ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan.
B. Tujuan
Guna mencapai tujuan Kementerian Kesehatan khususnya Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dalam peningkatan pencegahan dan
pengendalian penyakit dan pengelolaan kedaruratan kesehatan masyarakat, Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang memiliki tujuan strategis Meningkatnya
Pelayanan Kekarantinaan di Pintu Masuk Negara dan Wilayah.
C. SASARAN STRATEGIS
Dalam mencapai tujuan Strategis ditetapkan sasaran strategis, yaitu
meningkatnya pelayanan kekarantinaan di pintu masuk negara dan wilayah yang
dikendalikan sebesar 100%.
10
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN KERANGAKA REGULASI
A. ARAH KEBIJAKAN
Arah kebijakan dan strategi kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Semarang disusun dalam rangka mendukung kebijakan dan strategi Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan yang didukung oleh
inovasi dan pemanfaatan teknologi. Arah kebijakan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
II Semarang adalah sebagai berikut :
1. Penguatan deteksi dini dan respon terhadap penyakit dan faktor risiko.
2. Penguatan akuntabilatas dalam upaya mewujudkan reformasi birokrasi.
3. Penguatan kapasitas dan pengembangan sumber daya manusia.
4. Penguatan sinergisme, kolaborasi dan integrasi program.
B. STRATEGI
Seperti yang telah ditetapkan di Bab sebelumnya, bahwa Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Semarang telah menatapkan tujuan strategis yang mendukung
strategi program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2020 - 2024 serta
mengacu pada strategi Kementerian Kesehatan yang kemudian dijabarkan melalui
strategi aksi kegiatan sebagai berikut:
1. Perluasan cakupan deteksi dini penyakit dan factor risiko
2. Peningkatan respon kejadian penyakit dan factor risiko
3. Peningkatan inovasi dalam deteksi dini dan respon penyakit dan factor risiko
4. Peningkatan komunikasi dan advokasi
5. Penguatan akuntabilitas
6. Peningkatan kapasitas sumber daya manusis
7. Kerjasama lintas sector dan program
C. KERANGKA REGULASI
Dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi sebagai pelaksana pelayanan
dan sebagai pelaksana pemerintah berkewajiban menyediakan pelayanan yang
bermutu. Dalam menjalankan peran pemerintah ini tentunya membutuhkan dukungan
regulasi yang menjadi landasan dan dasar hukum sehingga tidak salah arah dan
mempunyai aspek perlindungan yang kuat.
Disamping peraturan perundang-undangan yang disusun oleh pusat juga
diperlukan peraturan dalam bentuk Standar Operating Procedur (SOP) yang dibuat
11
oleh satuan Kerja. Dukungan regulasi yang baik akan menjamin standar dan mutu
dalam pelayanan.
Regulasi yang sudah ada dan menjadi landasan kerja KKP, antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan
4. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
5. UU No. 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
6. UU No. 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
7. PP Nomor 40 Tahun 1991 Tentang Pedoman Penanggulangan Wabah Penyakit
Menular
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 560/Menkes/Per/VIII/1989 tentang Jenis
Penyakit Tertentu Yang dapat Menimbulkan Wabah, Tata Cara Penyampaian
Laporannya dan Tata Cara Penanggulangan Seperlunya.
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 442/Menkes/SK/VI/2009 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kesehatan Haji Indonesia.
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1116/Menkes/SK/VIII/2003 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 1479/Menkes/SK/X/2003 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit
Tidak Menular Terpadu.
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011
tanggal 22 Nopember 2011 tentang Perubahan Atas Permenkes Nomor
356/Menkes/Per/2008 tanggal 14 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan.
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 50 tahun 2017 tentang
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan untuk Vektor
dan Binatang Pembawa Penyakit serta Pengendaliannya.
14. International Health Regulation (IHR) 2005.
15. International Maritime Organization (IMO).
16. International Civil Aviation Organization (ICAO).
Dalam rangka mendukung tercapainya sasaran strategis Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit dan sasaran strategis Kantor Kesehatan Pelabuhan, masih
membutuhkan beberapa regulasi antara lain :
12
1. Regulasi dalam pembinaan dan pengawasan tempat pengelolaan makanan, baik
yang berupa kantin, rumah makan/restoran dan lainnya yang berada di wilayah buffer
area KKP.
2. Regulasi yang mengatur tentang standart obat P3K di alat angkut.
3. Regulasi standart izin klinik Kantor Kesehatan Pelabuhan.
4. Regulasi aturan jam kerja pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan.
5. Regulasi jenjang karir, pangkat dan golongan pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan.
6. Regulasi fasilitasrumah karantina di pintu masuk negara/wilayah.
7. Surat Edaran tentang pelaksanaan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 tahun
2020 tentang peraturan pelaksana peraturan pemerintah nomor 64 tahun 2019
tentang jenis dan tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada
Kementerian Kesehatan.
13
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KEGIATAN
Memperhatikan Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit tahun 2020-2024, Tujuan, Arah Kebijakan, Strategi dan Sasaran
Strategis sebagaimana diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, maka perlu disusun target
kinerja dan kerangka pendanaan program dan kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas II Semarang tahun 2020-2024.
A. TARGET KINERJA
Target kinerja merupakan penilaian dari pencapaian program yang diukur secara
berkala dan dievaluasi pada akhir tahun 2024. Sasaran kinerja dihitung secara kumulatif
selama lima tahun dan berakhir pada tahun 2024.
No Tujuan Strategis Sasaran Strategis Indikator
1. Meningkatnya
Pelayanan
Kekarantinaan di
Pintu Masuk Negara
dan Wilayah
Meningkatnya faktor risiko
penyakit di pintu masuk
yang dikendalikan
1. Jumlah pemeriksaan
orang, alat angkut,
barang dan lingkungan
sesuai standar
kekarantinaan kesehatan
sebesar 6.800.000.
2. Persentase faktor risiko
penyakit dipintu masuk
yang dikendalikan pada
orang, alat angkut,
barang dan lingkungan
sebesar 90%
3. Indeks Pengendalian
Faktor Risiko di pintu
masuk negara sebesar
85%.
4. Nilai kinerja anggaran
sebesar 85.
5. Persentase tingkat
kepatuhan penyampaian
14
laporan keuangan
sebesar 85%.
6. Kinerja implementasi
WBK satker sebesar 75
7. Persentase Peningkatan
kapasitas ASN sebanyak
20 JPL sebesar 65%.
Tabel 4.1. Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan Indikator Sasaran Strategis
RAK KKP Kelas II Semarang tahun 2020-2024
Dalam rangka menjamin tercapainya Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan
Indikator Sasaran Strategis, maka ditetapkan Sasaran Program, Indikator Kinerja Program,
Sasaran Kegiatan, dan Indikator Kinerja Kegiatan Rencana Aksi kegiatan 2020-2024.
Sasaran Kantor Kesesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang adalah Meningkatnya
faktor risiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan. Untuk mencapai sasaran hasil,
maka kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar
kekarantinaan kesehatan. Kegiatan yang dilakukan :
a. Pemeriksaan Kesehatan Alat angkut (kapal dan pesawat)
b. Pemeriksaan dan penerbitan dokumen kesehatan.
c. Pengawasan dan pemeriksaan jenazah di Pelabuhan/Bandara
d. Melaksanakan tindakan karantina
e. Surveilans epidemiologi faktor risiko di daerah buffer area.
f. Surveilans epidemiologi penyakit kolera terhadap penjamah makanan di kapal
interinseluair.
g. Surveilans epidemiologi penyakit malaria pada penumpang kapal interinsulair.
h. Surveilans epidemiologi di Sarana Kesehatan.
i. Sosialisasi IHR 2005
j. Surveilans epidemiologi faktor risiko Avian Influenza dan Diare.
k. Surveilans epidemiologi faktor risiko penyakit tidak menular pada ABK.
l. Surveilans epidemiologi faktor risiko Alkohol pada ABK/Sopir truk.
m. Melaksanakan jejaring kerja dan kemitraan
n. Melaksanakan Pelayanan Kesehatan Terbatas di Wilayah Pelabuhan/Bandara
o. Melaksanakan pelayanan kesehatan matra
p. Melaksanakan Pelayananan Pengamanan Kesehatan Haji
15
q. Melaksanakan sosialisasi
r. Melaksanakan jejaring kerja/ kemitraan lintas program dan lintas sektor
2. Persentase faktor risiko penyakit dipintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat
angkut, barang dan lingkungan. Kegiatan yang akan dilakukan adalah :
a. Pemeriksaan Kesehatan Alat angkut (kapal dan pesawat)
b. Pemeriksaan dan penerbitan dokumen kesehatan.
c. Pengawasan dan pemeriksaan jenazah di Pelabuhan/Bandara
d. Melaksanakan tindakan karantina
e. Surveilans epidemiologi faktor risiko di daerah buffer area.
f. Surveilans epidemiologi penyakit kolera terhadap penjamah makanan di kapal
interinseluair.
g. Surveilans epidemiologi penyakit malaria pada penumpang kapal interinsulair.
h. Surveilans epidemiologi di Sarana Kesehatan.
i. Sosialisasi IHR 2005
j. Surveilans epidemiologi faktor risiko Avian Influenza dan Diare.
k. Surveilans epidemiologi faktor risiko penyakit tidak menular pada ABK.
l. Surveilans epidemiologi faktor risiko Alkohol pada ABK/Sopir truk.
m. Melaksanakan jejaring kerja dan kemitraan
3. Indeks Pengendalian Faktor Risiko di pintu masuk negara. Kegiatan yang akan
dilakukan adalah :
a. Pengamatan Pinjal (trapping) di perimeter dan buffer area Pelabuhan dan Bandara
b. Pengamatan tikus di kapal
c. Melaksanakan Survey dan pemberantasan Nyamuk dan jentik nyamuk
d. Melaksanakan Survey dan pemberantasan lalat dan kecoa
e. Melaksanakan inspeksi sanitasi TTU, TPM, Pesawat dan Kapal
f. Melaksanakan pemeriksaan sampel air di Kapal dan TTU
g. Melaksanakan Pengambilan dan Pemeriksaan sampel lingkungan
h. Melaksanakan Pemeriksaan Kualitas Udara
i. Melaksanakan Pengukuran kebisingan
j. Melaksanakan Pengawasan Bahan Pestisida di Pelabuhan/ Bandara
k. Melaksanakan Penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
l. Melaksanakan Jejaring kerja dan kemitraan
16
4. Nilai kinerja anggaran. Kegiatan yang akan dilakukan adalah :
a. Laporan SAI tepat waktu, akurat dan akuntabel
b. Laporan bulanan PNBP
c. Pembayaran gaji dan honorarium
5. Persentase tingkat kepatuhan penyampaian laporan keuangan. Kegiatan yang akan
dilakukan adalah :
a. Penyusunan perencanaan melalui mekanisme bottom up planning.
b. Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL)
c. Penyusunan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
d. Penyusunan Perjanjian Kinerja
e. Penyusunan Laporan Kinerja
f. Penyusunan Profil
g. Penyusunan Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan
h. Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan
6. Kinerja implementasi WBK satker. Kegiatan yang akan dilakukan adalah :
a. Penyusunan rencana kerja pada 6 kelompok kerja.
b. Monitoring dan evaluasi bulanan atas rencana kerja masing-masing pokja.
c. Peningkatan inovasi pelayanan publik.
d. Peningkatan kapasitas pegawai tentang pelayanan prima.
7. Persentase Peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL. Kegiatan yang akan
dilakukan adalah :
a. Mengikutsertakan pegawai pada lembaga penyelenggara pelatihan.
b. Melaksanakan pelatihan di kantor sendiri untuk diseminasi informasi dan
peningkatan kapasitas pegawai.
c. Menyusun sistem aplikasi video conference untuk melaksanakan sosialisasi dan
peningkatan kapasitas pegawai sampai ke wilayah kerja.
B. Kerangka Pendanaan
Guna memenuhi kebutuhan pendanaan secara keseluruhan untuk mencapai
target Sasaran Kegiatan sebagaimana tersebut diatas dapat bersumber dari APBN
baik yang bersumber dari Rupiah Murni, Pendapatan Nasional Bukan Pajak (PNBP),
Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (PHLN), serta sumber/skema lainnya seperti
Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) serta Corporate Social
Responsibility (CSR).
17
Pendanaan Bersumber APBN
Tahun 2020-2024
No Sasaran Program
(Outcome)/Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator
Target ALokasi (dalam ribuan rupiah)
2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
KKP Kelas II Semarang 18.655.591 19.810.662 20.910.000 22.000.000 23.100.000
1 Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan
6.747.019 8.461.136 8.747.741 9.034.346 9.320.952
2 Persentase faktor risiko penyakit dipintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan
90% 90% 90% 90% 90%
3 Indeks Pengendalian Faktor Risiko di pintu masuk negara
81% 81% 81% 81% 81%
4 Nilai kinerja anggaran 80 81 82 83 85
5 Persentase tingkat kepatuhan penyampaian laporan keuangan
80% 81% 82% 83% 85%
6 Kinerja implementasi WBK satker
70 71 72 73 75
7 Persentase Peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL
45% 50% 55% 60% 65%
18
BAB IV
P E N U T U P
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang
Tahun 2020-2024 ini disusun untuk menjadi acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian kinerja dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Dengan demikian, Seksi/Subag
mempunyai target kinerja yang telah disusun dan akan dievaluasi pada pertengahan
periode (2022) dan akhir periode 5 tahun (2024) sesuai ketentuan yang berlaku.
Diharapkan melalui penyusunan rencana aksi program pengendalian penyakit dan
penyehatan lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang ini dapat
memberikan kontribusi yang bermakna dalam pembangunan kesehatan khususnya dalam
cegah tangkal penyakit PHEIC berdasarkan komitmen nasional dan internasional.
Apabila di kemudian hari diperlukan adanya perubahan pada dokumen ini, maka
akan dilakukan penyempurnaan sebagaimana mestinya.
19
MATRIKS RENCANA AKSI KEGIATAN
TAHUN 2020 – 2024
INDIKATOR DO CARA HITUNG 2020 2021 2022 2023 2024
Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, Barang dan lingkungan
Jumlah pemeriksaan penafisan orang, alat angkut, barang dan
lingkungan yang dilakukan
Pemeriksaan/ Penapisan orang
6.747.019 8.461.136 8.747.741 9.034.346 9.320.952
Pemeriksaan alat angkut sesuai standar karantina
Pemeriksaan Barang
Pemeriksaan Lingkungan {TTU, TPM}
Persentase faktor risiko yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan
Faktor risiko yang
dikendalikan berdasarkan temuan pada indikator no.1
Faktor Risiko yang dikendalikan pada orang
90% 90% 90% 90% 90%
Faktor Risiko yang dikendalikan pada Alat Angkut
Faktor Risiko yang dikendalikan pada Barang
Faktor Risiko yang dikendalikan pada Lingkungan {TTU, TPM}
Indeks Pengendalian Faktor risiko di pintu masuk negra
didapat penghitungan
rata-rata beberapa capaian yang
Kelengkapan data surveilans
81% 81% 81% 81% 81%
20
berdasarkan pintu masuk (point of entry)
Jumlah sinyal SKD KLB dan Bencana yang direspon kurang dari 24 jam
< 50 : Risiko Tinggi Penyusunan rencan kontigensi
50 -80 : Risiko sedang
Indeks pinjal ≤ 1
> 80 : Risiko Rendah HI perimeter = 0
Tidak ditemukan larva anopheles
kepadatan kecoa rendah
kepadatan lalat < 2
TTU memenuhi syarat
TPM laik hygiene
Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan
21
INDIKATOR DO CARA HITUNG 2020 2021 2022 2023 2024
Nilai kinerja anggaran
E Monev DJA
Berdasarkan penilaian kinerja dari aplikasi e-Monev DJA
80 81 82 83 85
Persentase tingkat kepatuhan penyampaian laporan keuangan
Penilaian kepatuhan dan ketepatan laporan keuangan
Berdasarkan perhitungan parameter pengukuran kinerja laporan keuangan
80% 81% 82% 83% 85%
Kinerja implementasi WBK satker
Dinilai dari self Assesment
Dinilai dari self Assesment
70 71 72 73 75
Persentase Peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL
ASN yang mendapatkan peningkatan kapasitas sebanyak 20 JPL dalam kurun waktu 1 (satu) tahun
Persentase jumlah ASN yang mendapatkan peningkatan kapasitas sebanyak 20 JPL dalam kurun waktu 1 (satu) tahun
45% 50% 55% 60% 65%