kementerian desa, pembangunan daerah … · masih merupakan daerah tertinggal dengan sarana dan...
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN PERJALANAN DINAS
KEGIATAN KOORDINASI, MONITORING DAN EVALUASI DAERAH PERBATASAN
DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU
DI KABUPATEN RAJA AMPAT
TAHUN ANGGARAN 2016
Disusun oleh :
1. A.M. Dardji Putra
2. Novita Wulandari
DIREKTORAT PENGEMBANGAN DAERAH PERBATASAN DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
2
KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE
MONITORING DAN EVALUASI KABUPATEN RAJA AMPAT
Kementerian Negara / Lembaga : Kementerian Desa Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi
Unit Eselon I/II : Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah
Tertentu / Direktorat Pengembangan Daerah
Perbatasan
Program : Penanganan Daerah Perbatasan Menuju Daerah
Tangguh Perbatasan
Hasil (Outcome) : Terselesainya pekerjaan jalan poros di distrik
Kepulauan Ayau, Kampung Abidon, Kabupaten
Raja Ampat
Kegiatan : Penanganan Daerah Perbatasan Kabupaten Raja
Ampat, Provinsi Papua Barat
Indikator Kinerja Kegiatan : Terdapat dokumentasi pekerjaan jalan poros di
distrik Kepulauan Ayau, Kampung Abidon,
Kabupaten Raja Ampat
Jenis Keluaran : Dokumen Pelaporan Monitoring dan Evaluasi
Volume Keluaran : 1
Satuan Ukur Keluaran : Dokumen
3
A. LATAR BELAKANG
Perbatasan adalah garis khayalan yang memisahkan dua atau lebih wilayah politik atau yurisdiksi
seperti negara, negara bagian atau wilayah subnasional. Sebagian besar wilayah perbatasan di Indonesia
masih merupakan daerah tertinggal dengan sarana dan prasarana sosial dan ekonomi yang masih sangat
terbatas. Pandangan di masa lalu bahwa daerah perbatasan merupakan wilayah yang perlu diawasi secara
ketat karena merupakan daerah yang rawan keamanan telah menjadikan paradigma pembangunan
perbatasan lebih mengutamakan pada pendekatan keamanan dari pada kesejahteraan. Hal ini
menyebabkan wilayah perbatasan di beberapa daerah menjadi tidak tersentuh oleh dinamika
pembangunan
Pembangunan wilayah perbatasan memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan misi
pembangunan nasional, terutama untuk menjamin keutuhan dan kedaulatan wilayah, pertahanan
keamanan nasional, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat di wilayah perbatasan. Paradigma baru,
pengembangan wilayah-wilayah perbatasan adalah dengan mengubah arah kebijakan pembangunan yang
selama ini cenderung berorientasi “inward looking”, menjadi “outward looking” sehingga wilayah tersebut
dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga.
Pendekatan pembangunan wilayah Perbatasan Negara saat ini adalah dengan menggunakan pendekatan
kesejahteraan (prosperity approach) dengan tidak meninggalkan pendekatan keamanan (security
approach). Tujuan dari pengembangan wilayah-wilayah perbatasan adalah untuk:
(a) Menjaga keutuhan wilayah NKRI melalui penetapan hak kedaulatan NKRI yang dijamin oleh
Hukum Internasional;
(b) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dengan menggali potensi ekonomi, sosial dan
budaya serta keuntungan lokasi geografis yang sangat strategis untuk berhubungan dengan
negara tetangga.
Laporan Koordinasi Monitoring dan Evaluasi program Fasilitasi Pengembangan Daerah
Perbatasan disusun sebagai bagian dari kegiatan koordinasi yang dilakukan oleh Direktorat
Pengembangan Daerah Perbatasan dalam tahun anggaran 2017. Koordinasi dilakukan mengingat
bantuan ini dilakukan oleh Direktorat Pengembangan Daerah Perbatasan bersama dengan Pemerintah
Daerah, dalam hal ini Kabupaten Raja Ampat. Sebagai bagian dari kegiatan koordinasi, pada tahun 20017
telah dilakukan monitoring dan evaluasi ke berbagai lokasi program. Hasil dari kegiatan monitoring tersebut
dilaporkan dalam laporan ini. Secara ringkas dapat disampaikan bahwa pelaksanaan program bantuan
4
pemerintah berupa Pembangunan Jalan Poros Desa, yang dilakukan melalui kegiatan ini telah
memberikan manfaat yang nyata bagi beneficiaries terutama bagi masyarakat di distrik kepulauan ayau
kampung Abidon. Demikian pula keterlibatan SKPD terkait dan tokoh masyarakat dalam pelaksanaan
program bantuan pemerintah pengembangan daerah perbatasan telah membantu terutama aspek akses
bagi masyarakat distrik kepulauan ayau kampung Abidon
Menindak lanjuti rapat sosialisasi bantuan pemerintah Tahun Anggaran 2017 pada tanggal 17 – 19
Mei 2017 dan berdasarkan Rencana Kerja Direktorat pengembangan daerah perbatasan, maka dilakukan
koordinasi, monitoring dan evaluasi pada masing-masing daerah fasilitasi khususnya Wilayah V, dalam hal
ini Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat. Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi ini sekaligus sebagai
media diseminasi Program Percepatan Pengembangan Kawasan Tangguh Perbatasan Tahun 2017.
Pelaksanaan Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi (Monev) . Adapun Dasar penugasan tim melaksanakan
Perjalanan dinas dalam rangka Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Daerah Perbatasan
tanggal 21 s.d 24 Mei 2017 di Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat adalah Surat Tugas
Nomor : /ST/DPDTU.1/05/2017.
B. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
Tempat pelaksanaan koordinasi, monitoring dan evaluasi dilakukan di Kabupaten Raja Ampat,
Provinsi Papua Barat pada 2 (dua) titik lokasi antara lain :
1. Lokasi : Distrik Kepulauan Ayau, Kampung Abidon
Lokus Pembangunan : Pembangunan Jalan Poros Desa
Keterangan : Fasilitasi Tahun 2016
2. Lokasi : Kampung Rutum
Lokus Pembangunan : PLTS Tersebar 15 KWP
Keterangan : Rencana Kegiatan Fasilitasi 2017
Waktu pelaksanaan kegiatan koordinasi, monitoring dan evaluasi ini selama 4 (empat) hari yakni
Minggu s.d. Rabu, 21 – 24 Mei 2017. Adapun rincian kegiatannya sebagai berikut:
5
Tabel 1
Shedule Kegiatan Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi
NO URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
Minggu, 21 Mei 2017
1 Koordinasi dengan Dinas PU terkait Dokumen BMN 2016 Informasi : Pelaksanaan 2017,
penanggungjawabnya adalah Dinas Perindakop
2 Koordinasi Persiapan Kebutuhan Dokumen BMN 2016
3 Perjalanan Jakarta – Manado Transit
Senin, 22 Mei 2017
1 Perjalanan Manado – Sorong
2 Koordinasi dengan Dinas Perindakop Pelaksanaan BMN 2017 dan
2016
Informasi dari Kadis : Penanggungjawab, Dialihkan
ke Badan Perbatasan
3 Perjalanan Sorong – Waisae ,Raja Ampat
4 Ceklist Persiapan BMN 2016
5 Sharing Permasalahan, Kendala Kegiatan Tahun 2016 : Sekretaris
Dinas PU, Staff Dinas PU, Badan Perbatasan, Dinas Lingkungan
Hidup, Kepala Bappeda, dan Penyedia Tahun 2016
Selasa, 23 Mei 2017
1 Persiapan kunjungan lapangan Bersama perwakilan Dinas PU, Badan
Perbatasan, Dinas Lingkungan Hidup, & Penyedia
2 Perjalanan Waisai – Rutum
3 Berdialog dengan Kepala Desa dan Warga terkait rencana kegiatan
Pembangunan PLTS (Survey dan Identifikasi Lokasi)
4 Perjalanan Rutum – Abadon
5 Melihat kondisi Pembangunan Jalan Poros Desa
6 Berdialog dengan Kepala Kampung dan Warga terkait Pelaksanaan
Kegiatan Pembangunan Jalan Poros Desa Tahun 2016, mengenai
Permasalahan, Kendala dan Penyelesaian Kegiatan.
7 Perjalanan Abadon – Waisai
8 Pembuatan Draft laporan
9 Pengumpulan Dokumentasi Lapangan
Rabu, 24 Mei 2017
1 Perjalanan Waisai – Sorong
2 Pertemuan dengan Pihak Penyedia (Direktur) , dan Penyampaian
permasalahan kondisi lapangan serta pesan masyarakat bagi
penyedia.
3 Perjalanan Sorong - Jakarta
6
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi (Monev) sebagai berikut :
1. Memantau pekerjaan fasilitasi penanganan daerah Perbatasan Kabupaten Raja Ampat sesuai
menu yang tersedia.
2. Mereview pekerjaan terkait hambatan dan langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan
pekerjaan dari stakeholder terkait dalam menunjang pembangunan kawasan perbatasan menuju
kawasan tangguh perbatasan di Kabupaten Raja Ampat.
3. Memberikan input saran terkait progres penyelesaian pekerjaan yang dilaksanakan di Kabupaten
Raja Ampat
D. GAMBARAN UMUM LOKASI
Kabupaten Raja Ampat merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Papua Barat.
Pada Tahun 2016 Kabupaten Raja Ampat mendapatkan alokasi anggaran kegiatan Pembangunan Jalan
Poros Desa yang terletak di Kampung Abidon Distrik Ayau. Dalam hal ini pekerjaan tersebut dikerjakan
oleh PT. Karya Utama Persada, berdasarkan Surat Perjanjian Kerja (SPK)
Nomor : KTR.142.2/DPDTU/SATKER/PPK3/09/2016 Tanggal 26 September 2016, dengan total nilai
kontrak sebesar Rp 9.488.004.000,- (Sembilan Miliar Empat Ratus Delapan Puluh Delapan Juta Empat
Ribu Rupiah) dan Volume sebesar 1,584 Km. Adapun Pembangunan Jalan Desa yang dilaksanakan
seperti yang tertera dibawah ini :
7
Gambar 1
Peta Pembangunan Jalan Poros Desa
E. PERMASALAHAN
Adapun permasalahan yang dihadapi terutama berkenaan dengan Program / Kegiatan Bantuan
Pemerintah Tahun Anggaran 2016, berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari Pihak Dinas Pekerjaan
Umum (PU) Kabupaten Raja Ampat yakni kurangnya koordinasi dan komunikasi antara pihak penyedia
dengan dinas terkait, dalam hal ini Dinas PU sebagai Penanggungjawab Kegiatan. Sehingga Pihak Dinas
PU tidak mengetahui kondisi yang ada di lapangan dari awal pelaksanaan hingga berakhirnya pekerjaan.
Sehingga dalam hal ini, kedepannya diharapkan terjalinnya komunikasi yang baik, Koordinasi yang
tersistem antara Penyedia dan Pemerintah Daerah, serta Sinkronisasi, Komunikasi dan Koordinasi yang
baik pula antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat.
8
F. HASIL
Sebelum meninjau ke lokasi, terlebih dahulu melakukan pertemuan dengan Perwakilan SKPD
terkait antara lain :
No Dokumentasi Keterangan
1
Pertemuan dg Dinas PU Bapak
Donald (Baju Putih)
2
Pertemuan dg Staff Teknis Dinas
PU Bapak Yusak
3
Pertemuan dengan Perwakilan
SKPD Raja Ampat antara lain (Kiri
ke Kanan) : Dinas Perindag, Dinas
LH, Bappeda dan Badan
Perbatasan
9
Selain itu, dari hasil kunjungan lapangan dapat kami informasikan untuk lokasi Pembangunan
PLTS Terpusat yang terletak di Kampung Rutum, Adapun perjalanan dari Pelabuhan Waisai menuju
Kampung Rutum dapat ditempuh dalam waktu 3 Jam 30 Menit menggunakan SpeedBoad. Kampung Rutum
memiliki 89 Kepala Keluarga (KK) dengan Jarak antar rumah, terdekat 15m, dan terjauh 25m. Lokasi tanah
yang akan dibangun PLTS Terpusat adalah milik Bpk Syoni Fakdawer, dengan Ukuran Penyediaan lahan
sebesar 30m x 30m. Kondisi lahan masih terdapat tumbuhan pohon kelapa, dengan rencana pembersihan
lahan akan dilaksanakan pada Rabu, 24 Mei 2017. Disana memiliki potensi pohon kelapa dan Ikan laut,
selain itu kondisi air di perkampungan bersih dan jernih. Masing-masing rumah warga memiliki ruang
khusus berlantai pasir. Ditengah perkampungan terdapat bangunan SMP persiapan yang kondisinya kurang
layak sehingga dibutuhkan renovasi. Dalam hal ini, sebagai penunjang perekonomian untuk pengembangan
daerah perbatasan di Kampung Rutum dibutuhkan pemberdayaan, pelatihan terkait pengolahan kelapa dan
Ikan sehingga memiliki value added. Namun sehubungan belum terdapatnya BUMDes di Kampung
Tersebut, dirasa perlu untuk membentuk BUMDes Kampung Rutum sebagai Pengelola dari kegiatan
perekonomian masyarakat dan partner bagi Pemerintah Daerah Raja Ampat.
Lokasi Rencana Pembangunan PLTS
Peninjauan Lokasi bersama TIM di dampingi Kepala Kampung
Foto Bersama Masyarakat Kampung Rutum, Kepala Kampung dan TIM
10
Selanjutnya melihat kondisi pekerjaan Pembangunan Jalan Poros Desa yang berlokasi di Distrik
Kepulauan Ayau, Kampung Abidon. Pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan gambar pada peta
pembangunan jalan. Masih terdapat barang penyedia berupa mesin dan alat berat lainnya di satu titik lokasi
antara pembangunan jalan ruas 4 dan ruas 7. Pembangunan ini pun batas akhir di SMP, dan simpang kiri
sebelum SMP yang merupakan akses menuju kantor desa. Akan tetapi jalannya hanya sampai di ujung
depan kantor, dan belum terbangun jalan dari jarak ± 1 meter menuju pintu kantor desa. Sehingga
disarankan penyedia bersedia membantu memfasilitasi berupa barang dan nantinya untuk pekerjaannya
dibantu oleh masyarakat bergotong royong. Sehingga dengan adanya akes ini, masyarakat dalam hal ini
aparatur desa bisa aktif berkantor kembali.
Pak Anton saat memberikan sambutan
Suasana Pertemuan
11
Tabel 2
Checklist Kelengkapan Dokumen
No Uraian Dokumen Dokumen Keterangan
Ada Tidak
Pembangunan Jalan Poros Desa Kegiatan Tahun 2016
1 BAST .
2 Surat Pernyataan Bersedia menerima Hibah .
3 Laporan 100 % dari Penyedia .
4 SK Lokasi .
5 Kontrak (SPK) √
6 Dokumentasi (Foto) √
Pembangunan PLTS Terpusat Kegiatan Tahun 2017
1 Surat Pernyataan Pelepasan Lahan / Kesediaan Lahan PLTS
√
2 Berita acara serah terima hibah lahan √
3 Peta Kampung Rutum √
4 Surat Pernyataan Kesanggupan Pembersihan dan Pemerataan Lahan
√
5 Surat Penunjukkan SKPD .
6 Surat Pernyataan Bersedia menerima Hibah .
G. PENUTUP
Adapun Saran / Rekomendasi :
1. Mohon untuk penyedia segera menyelesaikan sisa pembayaran upah, serta perkenan
Penyedia membantu bahan untuk penyelesaian jalan ke depan kantor (pendakian) solusi bisa
menggunakan gorong-gorong, dalam hal ini partisipasi masyarakat untuk membantu
pekerjaannya.
2. Untuk Laporan akhir penyedia 100% diharapkan bisa segera diserahkan pada Juni 2017.
Pelaksana,
A.M. Dardji Putra 1. ……………
Novita Wulandari 2. ………..