kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/skripsi tanpa...

64
KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. DAN Porphyridium sp. PADA PEMBERIAN CEKAMAN OSMOTIK BERUPA pH SERTA SALINITAS BERBEDA (Skripsi) Oleh TIA ANNISA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 20-Mar-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp.

DAN Porphyridium sp. PADA PEMBERIAN CEKAMAN OSMOTIK

BERUPA pH SERTA SALINITAS BERBEDA

(Skripsi)

Oleh

TIA ANNISA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

ii

ABSTRAK

KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp.

DAN Porphyridium sp. PADA PEMBERIAN CEKAMAN OSMOTIK

BERUPA pH SERTA SALINITAS BERBEDA

Oleh

TIA ANNISA

Mikroalga yang digunakan pada penelitian ini adalah Nitzschia sp. dan

Porphyridium sp. Pemberian cekaman osmotik berupa pH dan salinitas yang

berbeda diduga dapat meningkatkan kadar lipid pada mikroalga. Tujuan dari

penelitian ini untuk mengetahui kadar total lipid, nilai absorbansi lipid, laju

pertumbuhan, dan pertumbuhan populasi berdasarkan kepadatan sel.

Penelitian ini dilakukan pada November 2018 hingga Februari 2019 di

Laboratorium Biologi Molekuler Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Lampung. Metode penelitian yang

digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 2x2 atau 22

perlakuan. Setiap jenis mikroalga duji menggunakan 4 perlakuan dengan 3 kali

pengulangan. Pemeliharaan untuk 2 jenis mikroalga dengan perlakuan yaitu pH 5

dan 10 serta salinitas 20 ppt dan 40 ppt. Parameter yang diamati pada penelitian

ini adalah kepadatan sel, laju pertumbuhan, dan kadar total lipid masing-masing

Page 3: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

iii

mikroalga. Data yang didapatkan diuji menggunakan Analysis of Variance

(ANOVA) dan diuji lanjut menggunakan Uji BNT (Beda Nyata Terkecil) pada

taraf nyata p < 0,05. Hasil pertumbuhan populasi mikroalga Nitzschia sp. tertinggi

terdapat pada perlakuan pH 10 serta salinitas 20 ppt, sedangkan mikroalga

Porphyridium sp. terdapat pada perlakuan pH 5 serta salinitas 40 ppt. Kadar total

lipid mikroalga Nitzschia sp. adalah 1,52% pada perlakuan pH 5 serta salinitas 40

ppt, sedangkan mikroalga Porphyridium sp. adalah 1,14% pada perlakuan pH 5

serta salinitas 40 ppt. Nilai absorbansi lipid tertinggi mikroalga Nitzschia sp.

sebesar 0,083 pada perlakuan pH 10 serta salinitas 20 ppt, sedangkan mikroalga

Porphyridium sp. sebesar 0,057 pada perlakuan pH 5 serta salinitas 20 ppt.

Kata Kunci : Cekaman Osmotik, Kadar Total Lipid, Kepadatan Sel, Laju

pertumbuhan, Nitzchia sp., Porphyridium sp., pH dan Salinitas.

Tia Annisa

Tia Annisa

Page 4: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp.

DAN Porphyridium sp. PADA PEMBERIAN CEKAMAN OSMOTIK

BERUPA pH SERTA SALINITAS BERBEDA

Oleh

TIA ANNISA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA SAINS

Pada

Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia
Page 6: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia
Page 7: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia
Page 8: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Daya Sakti, Kecamatan

Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat,

Lampung pada tanggal 15 Mei 1997. Penulis

termasuk anak sulung dari dua bersaudara, dan

adik penulis bernama Hilman Zahar. Kami

merupakan anak dari pasangan Bapak Aribin dan

Ibu Giati yang tinggal di Perumahan PT Gula Putih

Mataram (GPM), Bandar Mataram, Lampung Tengah. Berikut ini merupakan

riwayat hidup penulis mengenyam dunia pendidikan.

Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak di TK Gula Putih

Mataram, Sugar Group Companies (SGC), Lampung Tengah pada tahun 2003.

Selanjutnya, penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Dasar di SD

Swasta 1 Gula Putih Mataram hingga selesai pada tahun 2009. Pendidikan penulis

dilanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama di SMP Gula Putih Mataram,

Sugar Group Companies, Lampung Tengah yang berakhir pada tahun 2012.

Kemudian, penulis juga melanjutkan pendidikannya ke jenjang Sekolah

Menengah Atas di Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta Sugar Group,

Lampung Tengah dan telah menyelesaikannya pada tahun 2015.

Page 9: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

ix

Pada tahun 2015, penulis melanjutkan pendidikan Strata 1 (S1) di Jurusan

Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas

Lampung (UNILA). Penulis masuk melalui jalur Seleksi Bersama Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan setiap semester mendapatkan tunjangan

dana pendidikan di Perusahan Gulaku, Sugar Group Companies. Penulis menjadi

anggota bidang Ekspedisi untuk 3 periode kepengurusan dalam Himpunan

Mahasiswa Biologi (HIMBIO) dan pernah menjadi anggota Kaderisasi ROIS

FMIPA Universitas Lampung untuk 1 periode kepengurusan. Kemudian penulis

juga pernah menjadi asisten praktikum pada mata kuliah Sistem Perkembangan

Hewan (SPH) ketika semester 3 dan asisten praktikum mata kuliah Pencemaran

Lingkungan pada semester 8.

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan menjabat sebagai

Sekretaris sekaligus Bendahara kelompok di Desa Pekon Unggak, Kecamatan

Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus pada Januari hingga Maret 2018. Kemudian

menyelesaikan Kerja Praktik (KP) atau Praktik Kerja Lapangan (PKL) di

Biomaterial, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong, Jawa Barat

pada Agustus 2018 dengan judul “Biodekolorisasi Pewarna Sintetik oleh Isolat

Jamur Tropis Indonesia pada Media Cair dan Padat”.

ix

Page 10: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

MOTTO

“Be good to people with no reason”

(Anonim)

“Courage is going from failure to failure without losing enthusiasm”

(Winston Churchill)

“Jika diam dapat membuatmu nyaman tanpa melukai orang lain, lakukan”

(Penulis)

“Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang

menyukaimu tidak butuh itu dan yang membencimu tidak percaya itu”

(Ali bin Abi Thalib)

“Niatkan belajar untuk membuatmu cerdas, bukan pintar”

(Anonim)

“Tinggalkan debat walaupun kamu orang yang benar”

(HR. Abu Dawud)

“Be kind to unkind people. They need it the most”

(Anonim)

Page 11: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

P E R S E M B A H A N

Alhamdulillahirabbil’alamin

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala berkat, karunia, rezeki, dan

berkah di setiap langkah hidup penulis.

Kupersembahkan karya kecil ini kepada orang-orang terkasih:

Diri sendiri, terima kasih karena sudah berusaha serta berjuang bersama

iklim, cuaca, lingkungan dan waktu yang senantiasa memberikan

pelajaran dalam banyak hal;

Bapak Aribin dan Mamak Giati sebagai orangtuaku tercinta yang selalu

berdo’a, memotivasi penulis dikala sedih maupun senang, memberikan kasih

sayang yang tiada hentinya, serta mengingatkan tentang pentingnya doa

dan semangat dalam menjalani kehidupan.

Adikku Hilman Zahar tersayang yang selalu memberikan do’a, kasih

sayang, semangat dan menghibur penulis disetiap waktu;

Orang-orang luar biasa yang tulus membantu, mendukung, mengorbankan

waktunya, memberikan kebersamaan, ilmu, pengalaman hidup serta

menemani dalam suka maupun duka bersama penulis.

Page 12: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

xii

SANWACANA

Alhamdulillahirabbil’alamin..

Puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan karunia-Nya, penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini pada waktu yang tepat.

Skripsi dengan judul “Kemampuan Produksi Total Lipid Mikroalga Nitzschia

sp. dan Porphyridium sp. pada Pemberian Cekaman Osmotik Berupa pH

serta Salinitas Berbeda” merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains (S.Si.) di Universitas Lampung. Penelitian tersebut merupakan

sebagian dari penelitian Puslitbang Pesisir dan Kelautan (LPPM), Universitas

Lampung yang didanai oleh Hibah Institusi tahun 2019.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada

semua pihak yang berperan dalam penyelesaian skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Drs. Suratman, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Lampung;

2. Bapak Drs. M. Kanedi, M.Si., selaku Ketua Jurusan Biologi FMIPA

Universitas Lampung;

3. Ibu Endang Linirin Widiastuti, Ph.D. selaku dosen pembimbing utama yang

telah memberikan ilmu, bantuan, saran, kepercayaan, semangat dan ketulusan

selama penelitian serta membentuk karakter penulis menjadi lebih baik lagi;

Page 13: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

xiii

4. Ibu Henni Wijayanti Maharani, S.Pi., M.Si., selaku dosen pembimbing II atas

saran, ilmu pengetahuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis

selama pelaksanaan penelitian;

5. Bapak Tugiyono, Ph.D., selaku dosen pembahas yang dengan baik hati

berbagi ilmu dan saran selama perkuliahan maupun penyusunan skripsi ini;

6. Bapak Ir. Zulkifli, M.Sc. selaku pembimbing akademik yang selalu

memberikan saran terbaik, pengarahan, bimbingan selama perkuliahan, dan

usahanya dalam membentuk karakter penulis menjadi lebih baik lagi;

7. Ibu Dr. Emantis Rosa, M.Biomed., selaku Kepala Laboratorium Biologi

molekuler;

8. Ibu Nunung Cahyawati, A.Md., selaku laboran Biomolekuler yang telah

banyak membantu penulis selama penelitian maupun penyusunan skripsi;

9. Ibu Oni M., M.S.Si. selaku laboran Mikrobiologi yang telah banyak

membantu penulis selama penelitian;

10. Seluruh dosen dan staf Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung yang

telah memberikan ilmu dan bantuan untuk penulis selama perkuliahan hingga

penyusunan skripsi;

11. Saudara-saudaraku yang selalu memberikan semangat dan kasih sayangnya

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini;

12. Teman seperjuangan penulis dalam penelitian, yaitu Inas Fadhilah yang selalu

membantu, menemani serta menjalani suka dan duka selama melakukan

penelitian maupun penyusunan keperluan skripsi dan lain-lain;

13. Sahabat-sahabat tersayang Caluls Inc. yang selalu menemani, membantu, dan

memberikan semangat serta canda tawa, yaitu Winda Yulia Ningtyas, Nada

Page 14: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

xiv

Risa Zain, Sri Rahmanining Tiyas, Noufallia Fikri Arra, Inas Fadhilah,

Sundari Ayu Oktalia, Yunita, Siti Mardiana dan Dewi Larasati

14. Rekan-rekan anggota Laboratorium Biomolekuler, yaitu Mbak Nung, Inas,

Winda, Tiyas, Arra, Lili, Yonathan, Mbak Iffa, Mbak Wulan, Mbak Rizka,

Kak Yogi dan Pak Yo atas kebersamaannya selama penelitian di laboratorium

Biomol maupun dalam penyusunan skripsi dan hal lainnya;

15. Teman-teman yang telah membantu disaat keadaan mendesak, yaitu Lili Mah,

Eriola, Ika Wi, Isni, Eka, Cahya, Tim Timplak-timpluk, Mbak Desfika, Agnis

Kosan dan Lia Kosan serta Ibu Kosan Anjar:

16. Teman-teman Neofelis (Biologi 2015) atas kebersamaannya selama penulis

kuliah hingga setelah kuliah;

17. Teman-teman kosan Asrama Anjar yang selalu memberikan semangat,

bantuan, saran dan pratisipasinya;

18. Teman-teman SMA Sugar Group yang telah memberikan canda tawanya;

19. Teman-teman KKN Desa Pekon Unggak, Kecamatan Kelumbayan,

Kabupaten Tanggamus yaitu Rapita Rahmah, Gustin Andriani, Wulan

Alawiyah, Yanuarista Salsabilla, Arif Munandar, Bayu Setiawan, dan Dana

atas kebersamaannya;

20. Rekan-rekan Kerja Praktik (KP) Biomaterial LIPI yaitu Caluling sub-unit

Korban Dilema, Pak Dede, Bu Sita, Pak Budi, Nindy, Izaz, Mada, Felix,

Ambang, Mbak Annisa, Mbak Fenny, Mbak Fitri, Kak Panji, Kak Andi, Dia

Rafi, Ronald, Ocean, Eki, Yoana, Gilang, Nia, Taufiq, Tiyen, Mus, atas

bantuan dan kerjasama serta bantuan yang diberikan;

Page 15: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

xv

21. Seluruh kakak dan adik tingkat Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung

atas kebersamaannya;

22. Seluruh software atau aplikasi maupun platform yang penulis gunakan selama

masa perkuliahan dan penyusunan skripsi yaitu Microsoft Office, Mozilla

Firefox, Google Chrome, VLC, SPSS, Minitab, Spotify, Gojek, YouTube,

Gmail, Maps, WhatsApp, Instagram, Twitter, Lightroom CC, dan StoryArt.

23. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu, atas

dukungan dan kontribusi dari pihak-pihak yang terkait. Penulis ingin

mengucapkan terima kasih banyak atas semuanya. Besar harapan penulis

supaya skripsi ini dapat digunakan sebaik-baiknya dan semoga bermanfaat

bagi kita yang membacanya, Aamiin.

Bandar Lampung, 26 Mei 2019

Tia Annisa

Page 16: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

xvi

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DEPAN i

ABSTRAK ii

HALAMAN JUDUL DALAM iv

HALAMAN PERSETUJUAN v

HALAMAN PENGESAHAN vi

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI vii

RIWAYAT HIDUP viii

PERSEMBAHAN x

MOTTO xi

SANWACANA xii

DAFTAR ISI xvi

DAFTAR GAMBAR xviii

DAFTAR TABEL xxi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan Penelitian 4

C. Manfaat Penelitian 5

D. Kerangka Berpikir 5

E. Hipotesis 6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Nitzchia sp. 7

1. Morfologi Nitzchia sp. 7

2. Klasifikasi Nitzchia sp. 9

Page 17: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

xvii

B. Porphyridium sp. 10

1. Morfologi Porphyridium sp. 10

2. Klasifikasi Porphyridium sp. 12

C. Faktor Pertumbuhan Mikroalga 12

D. Fase Perkembangan Mikroalga 15

E. Lipid 17

F. Potensi Mikroalga Nitzschia sp. dan Porphyridium sp. 18

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian 21

B. Alat dan Bahan 21

C. Rancangan Penelitian 22

D. Parameter Penelitian 25

E. Pelaksanaan Penelitian 25

1. Persiapan tempat kultur dan media mikroalga 26

2. Pakan mikroalga 27

3. Kultur mikroalga Nitzschia sp. dan Porphyridium sp. 28

4. Perhitungan kepadatan populasi mikroalga 28

5. Perhitungan laju pertumbuhan mikroalga 30

6. Analisis kadar total lipid mikroalga 30

7. Analisis data mikroalga 32

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kepadatan Sel Mikroalga 34

1. Mikroalga Nitzschia sp. 34

2. Mikroalga Porphyridium sp. 43

B. Laju Pertumbuhan Mikroalga 48

1. Mikroalga Nitzschia sp. 48

2. Mikroalga Porphyridium sp. 53

C. Kadar Total Lipid Mikroalga dan Nilai Absorbansi Lipid 59

1. Mikroalga Nitzschia sp. 59

2. Mikroalga Porphyridium sp. 61

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 69

B. Saran 70

DAFTAR PUSTAKA 71

LAMPIRAN 78

Page 18: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kandungan Minyak Mikroalga 9

2. Kandungan Kimia Mikroalga dalam Biomassa Kering (%) 11

3. Produksi Minyak dari Berbagai Jenis Tanaman 19

4. Rancangan Perlakuan Mikroalga Nitzschia sp. 23

5. Rancangan Perlakuan Mikroalga Porphyridium sp. 24

6. Persentase Pertumbuhan Populasi Mikroalga Nitzschia sp. 36

7. Persentase Pertumbuhan Populasi Mikroalga Porphyridium sp. 44

8. Total Lipid dan Nilai Absorbansi Mikroalga Nitzschia sp. 59

9. Total Lipid dan Nilai Absorbansi Mikroalga Porphyridium sp. 61

10. Hasil Analisis Pertumbuhan Populasi Nitzschia sp. (Descriptives). 79

11. Hasil Analisis Pertumbuhan Populasi Nitzschia sp. (Test of

Homogeneity of Variances) 80

12. Hasil Analisis Pertumbuhan Populasi Nitzschia sp. (ANOVA) 80

13. Hasil Analisis Pertumbuhan Populasi Nitzschia sp. (Post Hoc Test) 81

14. Hasil Uji LSD Perlakuan Porphyridium sp. hari ke-7 85

15. Hasil Analisis Pertumbuhan Populasi Porphyridium sp.(Descriptives) 85

16. Hasil Analisis Pertumbuhan Populasi Porphyridium sp. (Test of

Homogeneity of Variances) 86

Page 19: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

xxii

17. Hasil Analisis Pertumbuhan Populasi Porphyridium sp. (ANOVA). 86

18. Hasil Analisis Pertumbuhan Populasi Porphyridium sp. (Post Hoc

Test) 87

19. Hasil Uji LSD Perlakuan Porphyridium sp. hari ke-3 92

20. Hasil Uji LSD Perlakuan Porphyridium sp. hari ke-4 92

21. Hasil Uji LSD Perlakuan Porphyridium sp. hari ke-5 93

22. Hasil Uji LSD Perlakuan Porphyridium sp. hari ke-6 94

23. Data sekunder mikroalga Nitzschia sp. 94

23. Data sekunder mikroalga Porphyridium sp. 97

xvii

Page 20: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Nitzchia sp. 8

2. Porphyridium sp. 10

3. Kurva Pertumbuhan Mikroalga 15

4. Ilustrasi Rancangan Penelitian 24

5. Rancangan Pelaksanaan Penelitian 26

6. Letak Kotak Hitung Haemocytometer 29

7. Kepadatan Sel Nitzschia sp. 35

8. Pertumbuhan Populasi Nitzschia sp. 38

9. Contoh Perlakuan terkontaminasi 41

10. Kepadatan Sel Porphyridium sp. 43

11. Pertumbuhan Populasi Porphyridium sp. 46

12. Laju Pertumbuhan Mikroalga Nitzschia sp. 48

13. Laju Pertumbuhan Mikroalga Porphyridium sp. 53

14. Pellet mikroalga (a), lapisan atas (b) dan lapisan bawah (c). 65

15. Preparasi Alat 100

16. Pemasangan Lampu 100

17. Pupuk Conwy 100

18. Refraktometer 100

19. Penetralan pH meter 101

Page 21: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

xix

20. Pengukuran pH air laut 101

21. Penyusunan botol kultur pada rak 101

22. Penyaringan mikroalga Nitzschia sp. 101

23. Penyaringan mikroalga Porphyridium sp. 101

24. Pengamatan pada haemocytometer 101

25. Pengkulturan mikroalga Porphyridium sp. dan Nitzschia sp. 102

26. Pengamatan salinitas air setiap hari 102

27. Pengukuran pH setiap hari 102

28. Pengukuran suhu 102

29. Pengambilan sampel dalam botol kutur 102

30. Penimbangan NaOH 103

31. NaOH yang dimasukkan pada hari terakhir kultur mikroalga 103

32. Penyaringan mikroalga (panen) 103

33. Pasta mikroalga 103

34. Pemindahan pasta ke tabung 103

35. Sentrifugasi sampel 103

36. Pellet mikroalga 104

37. Pellet mikroalga yang telah didinginkan pada lemari es 104

38. Proses pemanasan sampel 104

39. Penambahan kloroform dan metanol 104

40. Perlakuan berubah warna 104

41. Homogenasi sampel pada vortex 104

42. Penambahan akuades 105

43. Terbentuknya fase larutan 105

44. Sentrifugasi sampel 105

45. Pellet sampel tak terpakai 105

46. Lipid pada sampel (larutan hijau dan putih) 105

47. Penguapan larutan 105

Page 22: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

xx

48. Penguapan serta pengeringan pada desikator 106

49. Sampel yang mengering 106

50. Penimbangan berat kering sampel 106

51. Penambahan akuades pada sampel 106

52. Pemindahan sampel ke dalam mikrotube 106

53. Sentrifugasi perlakuan 106

54. Pemindahan perlakuan ke dalam kuvet 107

55. Uji absorbansi menggunakan spektrofotometer 107

56. Penambahan bio solar pada kuvet 107

57. Uji absorbansi bio solar pada spektrofotometer 107

Page 23: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makhluk hidup yang ada di bumi ini mempunyai banyak keanekaragaman,

baik hidup di darat maupun di laut. Salah satu organisme laut bersel tunggal

seperti mikroalga mempunyai siklus hidup yang cepat dan ketersediaannya

melimpah di alam (Kurniawan, 1999). Potensi tersebut dapat dimanfaatkan

untuk meningkatkan ketahanan pangan yang saat ini masih sangat minim.

Berdasarkan wilayah perairan Indonesia yang sangat luas, tentunya memiliki

sumber daya alam yang sangat melimpah. Wilayah perairan Indonesia

mempunyai luas 3.1 juta kilometer persegi dengan panjang garis pantainya

80.791 kilometer (Wiryawan et al., 2005)

Berkaitan dengan penjelasan tersebut, mikroalga termasuk mikroorganimse

yang hidup melayang dalam air atau pergerakannya dipengaruhi oleh arus air.

Mikroalga mempunyai potensi untuk digunakan sebagai sumber nutrisi

makhluk hidup lainnya, seperti menjadi produsen primer sebagai awal dari

rantai makanan. Selain itu juga memiliki kemampuan untuk fotosintesis

seperti tumbuhan tingkat tinggi dengan cara mengubah sinar matahari, air,

dan karbondioksida (CO2) menjadi energi yang dapat digunakan oleh

organisme lainnya (Kawaroe, 2010). Mikrolaga juga termasuk organisme

Page 24: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

2

fotosintetik yang mempunyai kemampuan menggunakan sinar matahari dan

karbondioksida atau CO2 untuk menghasilkan biomassa dan 50% oksigen di

atmosfer. Sel-sel mikroalga tumbuh dan berkembang pada suspensi air atau

banyaknya menggunakan air dibandingkan dengan tanaman tingkat tinggi

(Widjaja, 2009).

Berdasarkan pernyataan dari Widianingsih (2011) bahwa mikroalga

mempunyai klorofil yang digunakan untuk menghasilkan bahan organik dan

oksigen di dalam air. Mikroalga mempunyai peranan yang sangat penting

dalam rantai makanan perairan karena menjadi produsen. Jenis fitoplankton

menjadi makanan untuk zooplankton kecil maupun dewasa. Selain itu,

fitoplankton menjadi sumber nutrisi untuk larva ikan dan vertebrata, mikroba

hingga organisme yang lebih besar seperti udang, kepiting, ikan dan burung.

Menurut Brown et al., (1993), mikroalga tidak hanya digunakan sebagai

pakan alami rotifer, tetapi dapat dimanfaatkan juga untuk suplemen makanan,

bidang farmasi, dan juga kosmetik. Kelebihan dari mikroalga adalah karena

mikroalga tidak bergantung pada musim, sehingga masa pertumbuhannya

cepat dan produksinya dapat dilakukan untuk kemudian hari. Jumlah populasi

yang normal juga tidak akan mengganggu ekosistem dan aman untuk

kesehatan. Rebolloso et al., (2001) menyatakan bahwa mikroalga juga

mempunyai banyak nutrisi yang terkandung di dalamnya, seperti karbohidrat,

lipid, protein, dan asam nukleat. Lemak yang terdapat pada mikroalga terdiri

atas asam lemak tidak jenuh seperti linoleat, omega 3, eicosapentaenoic

acid/EPA dan docosahexaenoic acid/DHA.

Page 25: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

3

Menurut Andersen (2005), salah satu jenis mikroalga yaitu Porphyridium sp.

termasuk jenis dengan kecepatan pertumbuhan dan waktu panen yang tinggi.

Menurut Chisti (2007), Nitzschia sp. juga diduga mempunyai kandungan lipid

yang cukup tinggi. Selain itu juga menghasilkan biodiesel atau minyak yang

ramah lingkungan serta terbaharukan. Nitzschia sp. mempunyai kecepatan

pertumbuhan yang tinggi, mudah dilakukan pembudidayaan, dan memiliki

kadar lipid yang cukup tinggi. Thorn (2007) menyatakan bahwa kandungan

lipid yang tinggi pada Nitzschia sp. berkaitan respon tubuhnya dalam

beradaptasi dengan lingkungan berbeda dan juga adanya senyawa karbon

yang terkandung dalam lipid mikroalga yang sebagian besar disimpan dalam

bentuk minyak (trigliserida) ataupun asam lemak tidak jenuh.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroalga adalah suhu, intensitas

cahaya, tersedianya nutrisi, pH, karbon dioksida (CO2), dan salinitas. Oleh

karena itu, berdasarkan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikrolaga,

jika salah satunya tidak sesuai maka akan berpengaruh terhadap proses

kelangsungan hidupnya. Jika salinitasnya tidak sesuai maka mempengaruhi

perkembangan mikroalga, salinitas yang cenderung berubah disebabkan oleh

penguapan dan pengaruh hujan (Odum, 1993). Menurut Kawaroe et al.,

(2010), jika mikroalga mengalami tekanan osmotik berupa faktor

pertumbuhan yang tidak sesuai maka akan meningkatkan akumulasi lipid dari

tubuhnya sendiri untuk beradaptasi serta bertahan hidup. Pada penelitian

Widianingsih (2011) menyatakan bahwa mikroalga yang beradaptasi akan

Page 26: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

4

cenderung tidak mengeluarkan banyak energi, sehingga bertahan

menggunakan lipid dalam tubuhnya. Mikroalga tetap melakukan proses

fotosintesis dengan menggunakan karbon dioksida (CO2) dan hasil

akumulasinya dalam bentuk karbohidrat dan lipid. Kemudian menurut

Hariyati (1994), kemampuan bertahan hidup pada kondisi tertentu juga

terdapat pada beberapa jenis mikroalga, karena mempunyai lapisan

musilagenous atau lendir yang dapat melindungi diri dari kondisi lingkungan

yang ekstrim. Berdasarkan penjelasan tersebut, perlu dilakukan penelitian

mengenai kemampuan produksi total lipid mikroalga mikroalga Nitzschia sp.

dan Porphyridium sp.pada pemberian cekaman osmotik berupa pH dan

salinitas berbeda setiap hari selama kultur mikroalga.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui pertumbuhan populasi mikroalga Nitzschia sp. dan

Porphyridium sp. berdasarkan kepadatan sel mikroalga serta laju

pertumbuhan mikroalga setelah diberi cekaman osmotik berupa pH dan

salinitas berbeda selama perlakuan.

2. Mengetahui kadar total lipid pada mikroalga Nitzschia sp. dan

Porphyridium sp. yang diberi cekaman osmotik berupa pH dan salinitas

berbeda.

3. Mengetahui nilai absorbansi total lipid pada mikroalga Nitzschia sp. dan

Porphyridium sp. yang diberi cekaman osmotik berupa pH dan salinitas

berbeda.

Page 27: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

5

C. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

total lipid yang dihasilkan oleh mikroalga Nitzschia sp. dan Porphyridium sp.

sehingga dapat digunakan untuk kebutuhan lain selain menjadi pakan ikan.

D. Kerangka Berpikir

Mikroalga jenis Nitzschia sp. dan Porphyridium sp. menyimpan lipid yang

tinggi dalam tubuhnya, khususnya pada bagian dinding selnya. Selain itu,

mikroalga tersebut mempunyai siklus hidup yang pendek dan cepat, sehingga

dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif pakan ikan di perairan

bahkan sumber energi biodiesel atau sumber energi minyak yang ramah

lingkungan.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroalga adalah nutrisi, intensitas

cahaya, pH, suhu, karbondioksida, dan salinitas. Perlakuan yang berpengaruh

terhadap kadar lipid mikroalga dalam penelitian ini adalah pemberian

cekaman osmotik pada pH dan salinitas yang berbeda.

Beberapa mikroalga dapat hidup pada kondisi lingkungan dengan tekanan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa mikroalga dapat dieksploitasi secara

bioteknologi dengan cekaman atau tekanan osmotik. Faktor lingkungan yang

sangat berpengaruh terhadap produksi lipid adalah salinitas, fotoperiod, dan

intensitas cahaya, nitrogen, dan suhu. Nilai pH termasuk dalam satu faktor

Page 28: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

6

lingkungan perairan yang sangat mempengaruhi pertumbuhan mikroalga.

Perubahan pH yang drastis dapat mempengaruhi kerja enzim serta dapat

menghambat proses fotosintesis dan pertumbuhan mikroalga. pH dapat

menjadi faktor penting yang dapat mengatur perubahan suhu, oksigen terlarut,

dan kemelimpahan serta distribusi mikroalga.

Pada penelitian ini, setiap mikroalga diuji dengan pemberian cekaman

osmotik berupa perbedaan pH dan salinitas menggunakan larutan NaOH dan

HCl sehingga menghasilkan lipid karena proses pertumbuhan yang terganggu.

Mikroalga yang diujikan didapat dari Balai Besar Pengembangan Budidaya

Laut (BBPBL) Lampung dengan 2 jenis yaitu Nitzschia sp. dan Porphyridium

sp. Mikroalga yang berada pada lingkungan yang tidak sesuai akan

mengganggu pertumbuhannya dan akan terjadi proses adaptasi. Hal tersebut

ditandai dengan mengakumulasi cadangan makanan dalam bentuk lipid yang

dihasilkan oleh dinding sel untuk dapat bertahan hidup. Diharapkan,

pemberian cekaman osmotik berupa perbedaan pH dan salinitas dapat

mempengaruhi kadar lipid pada mikroalga tersebut.

E. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah pemberian cekaman osmotik berupa pH

dan salinitas yang berbeda dapat meningkatkan total lipid mikroalga Nitzschia

sp. ataupun Porphyridium sp.

Page 29: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Nitzschia sp.

1. Morfologi Nitzschia sp.

Mikroalga Nitzschia sp. merupakan mikroalga yang termasuk dalam kelas

Bacillariophyceae. Bagian tengah tubuhnya terdapat kloroplas dan inti sel,

kemudian pada kedua sisinya terdapat sel yang memanjang dan elastis

seperti pada Gambar 1. Ukuran pada bagian tengah tubuhnya adalah 25

µm. Reproduksinya secara seksual dengan cara pembelahan sel vegetatif

yang membelah dari dinding sel (Davidovich dan Bates, 2002). Mikroalga

Nitzschia sp. mempunyai peran yang penting dalam ekosistem perairan

sebagai produsen primer. Menurut penelitian dari Isnansetyo dan

Kurniastuty (1995), mikroalga tersebut banyak digunakan sebagai pakan

alami untuk larva yang termasuk organisme laut, seperti krustacea,

bivalvia, larva ikan, udang, kerang dan ikan. Mikroalga dapat

dikelompokkan menjadi fitoplankton maupun zooplankton. Fitoplankton

mempunyai klorofil yang digunakan dalam proses fotosintesis, sedangkan

zooplankton mempunyai alat gerak. Fitoplankton menjadi pakan alami

untuk zooplankton yang kecil maupun yang dewasa. Mikroalga NItzschia

sp. termasuk jenis yang sudah maju dan memiliki banyak kesamaan

dengan sifat tanaman. Termasuk organisme eukariotik, memiliki

kloroplas, nukleus dan beberapa jenis diantaranya mempunyai flagella.

Page 30: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

8

Dinding sel tersusun dari selulosa, tetapi ada beberapa jenis yang tidak

memiliki dinding sel yaitu Porphyridium sp.

Gambar 1. Nitzschia sp.

(www.nordicmicroalgae.org (kiri) dan www.eoas.ubc.ca (kanan))

Menurut Thessen et al., (2005) pertumbuhan optimal Nitzchia sp. dapat

hidup pada salinitas terendah 6 ppt dan tertinggi 48 ppt, kemudian suhu

5°C-30°C, sedangkan kisarana pH yang optimum untuk mendukung

kehidupan fitoplankton tersebut di perairan laut adalah 8.2-8.7 (Burhan et

al., 1994). Menurut Widianingsih et al., (2011) bahwa kemampuan

masing-masing mikroalga dalam melakukan adaptasi berbeda-beda

sesuai dengan jenis dan perubahan salinitas berdasarkan habitat asalnya.

Menurut pernyataan dari Mudjiman (2004) bahwa fitoplankton

berkembang biak dengan cara pembelahan sel. Sel induk akan membelah

menjadi dua sel anak, yang mana salah satu sel anak akan mendapatkan

bagian katup atas (epiteka) dan satu sel anak yang berbeda akan

mendapatkan bagian katup bawah (hipoteka).

Page 31: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

9

Berdasarkan Gouiveia dan Oliveira (2009), kandungan minyak pada

mikroalga Nitzchia sp. sebesar 45-47% pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 1. Kandungan Minyak Mikroalga

Jenis Mikroalga Kandungan Minyak (%)

Botrycoccus braunii 25-27

Chlorella sp. 28-32

Crypthecodinium cohnii 20

Cylindrotheca sp. 16-37

Dunaliella primolecta 23

Isochrysis sp. 2-33

Monallanthus salina >20

Nannochloris sp. 20-35

Nannochloropsis sp. 31-68

Neochloris oleoabundans 35-54

Nitzschia sp. 45-47

Phaeodactylum tricornutum 20-30

Schizochytrium sp. 50-77

Tetraselmis sueica 15-23

Sumber: Gouiveia dan Oliveira (2009)

2. Klasifikasi Nitzschia sp.

Berdasarkan Botes (2001), klasifikasi Nitzschia sp. adalah sebagai

berikut:

Kingdom : Protista

Divisi : Bacillariophyta

Class : Bacillariophyceae

Ordo : Bacillariales

Family : Bacillariaceae

Genus : Nitzschia

Species : Nitzschia sp.

Page 32: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

10

B. Porphyridium sp.

1. Morfologi Porphyridium sp.

Morfologi mikroalga Porphyridium sp. menurut Vonshak (1988),

Porphyridium sp. termasuk jenis mikroalga merah bersel tunggal yang

hidup secara bebas maupun koloni dalam perairan. Mikroalga ini

mempunyai bentuk yang bulat menyerupai bola berdiameter 4-20 μm.

Struktur tubuhnya terdiri dari mitokondria, inti, karbohidrat, lendir,

kloroplas, vesikel, badan golgi, tetapi tidak mempunyai dinding sel.

Kawaroe (2010) menyatakan bahwa sel dari Porphyridium sp. tidak

dilindungi oleh dinding sel, sehingga materi ekstraplasma pada mikroalga

tersebut tidak mempunyai serat mikro atau komponen rangka. Menurut

Arylza (2005), cara hidup mikroalga Porphyridium sp. dengan terikat

dengan musilago. Musilago atau lendir termasuk polisakarida sulfat yang

mempunyai sifat larut dalam air. Senyawa musilago dieksresikan secara

konstan oleh sel membentuk sebuah kapsul dalam bentuk lendir di

sekeliling sel menggantikan dinding sel.

Gambar 2. Porphyridium sp. (Kinross, 2002)

Page 33: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

11

Sel dari Porphyridium sp. (Gambar 2) didominasi pigmen warna merah

(red) r-fikoeritrin dan r-fikosianin. Pigmen tersebut menutupi pigmen

warna fotosintesis, sehingga yang terlihat adalah warna merah. Pada

proses fotosintesis, miroalga jenis ini menghasilkan klorofil A dan

klorofil D karena tidak mempunyai klorofil B (Arylza, 2005). Menurut

Becker (1994), salah satu jenis Porphyridium sp. mempunyai kadar lipid

hingga 14%, karbohidrat 40-57%, dan protein 28-39% (Tabel 2).

Tabel 2. Kandungan Kimia Mikroalga dalam Biomassa Kering (%)

Strain Protein Karbohidrat Lipid Asam Nukleat

Scenedesmus sp. 8-18 21-30 1-40 -

Chlamydomonas

rheinhardii

48 17 21 -

Chlorella pyrenoidosa 51-58 12-17 14-22 4-5

Chlorella pyrenoidos 57 26 2 -

Spyrogyra sp. 6-20 33-64 11-21 -

Dunaliela bioculata 49 4 8 -

Dunaliela salina 57 32 6 -

Euglena viridis gracilis 39-61 14-18 14-20 -

Prymnesium parvum 28-45 25-33 22-38 1-2

Tetraselmis maculate 52 15 3 -

Porphyridium cruentum 28-39 40-57 9-14 -

Spirulina platensis 46-63 8-14 4-9 2-5

Spirulina maxima 60-71 13-16 6-7 3-5

Synechoccus sp. 63 15 11 5

Anabaena cylindrical 43-56 25-30 4-7 -

Sumber : Becker (1994)

Page 34: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

12

2. Klasifikasi Porphyridium sp.

Klasifikasi Porphyridium sp. adalah sebagai berikut (Vonshak, 1988) :

Kingdom : Protista

Divisi : Rhodophyta

Class : Rhodophyceae

Ordo : Porphyridiales

Family : Porphyridiaceae

Genus : Porphyridium

Species : Porphyridium sp.

C. Faktor Pertumbuhan Mikroalga

Mikroalga dapat hidup dengan beberapa macam faktor yang mempengaruhi

perkembangannya, diantaranya:

1. Derajat Keasaman pH

Menurut Slamet (2008), pertumbuhan mikroalga dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu faktor eksternal berupa lingkungan dan internal

seperti nutrisi. Faktor tersebut yang mempengaruhi metabolisme mikroalga

dan laju pertumbuhannya. Salah satu faktornya adalah pH atau derajat

keasaman, yang terdapat ion Hidrogen (H). Adanya perbedaan pH dalam

media kultur mikroalga dapat mempengaruhi laju pertumbuhan dan

metabolismenya, seperti mengubah komposisi nutrisi, fisiologi sel, dan

keseimbangan karbon anorganik. pH optimum untuk pertumbuhan

mikroalga adalah 7-9 sedangkan pH air laut sebesar 7,8-8,5.

Page 35: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

13

2. Suhu

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi pertumbuhan mikroalga adalah

suhu. Adanya perubahan suhu mempunyai pengaruh terhadap proses

kimia, fisika, dan biologi pada mikroalga. Suhu yang meningkat

menyebabkan penurunan kelarutan bahan dan peningkatan kecepatan

metabolisme, serta respirasi dalam perairan. Suhu media kultur yang

optimum untuk mikroalga adalah 20-24 °C. Jika suhu di bawah 16 °C

dapat menyebabkan pertumbuhan menurun, sedangkan jika suhu melebihi

36 °C dapat menyebabkan kematian mikroalga (Taw, 1990).

3. Salinitas

Menurut Sylvester et al., (2002) salinitas juga termasuk faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan dari mikroalga. Beberapa jenis mikroalga

dapat tumbuh pada kisaran salinitas yang tinggi dan juga rendah. Hampir

semua jenis mikroalga dapat tumbuh optimal pada salinitas sedikit di

bawah habitat asal. Pengaturan salinitas pada media yang diuji dilakukan

dengan pengenceran dengan menggunakan air tawar. Kisaran salinitas

yang optimum untuk pertumbuhan mikroalga adalah 25-35 ppt.

4. Cahaya

Sumber energi dalam proses fotosintesis yang bermanfaat dalam

pembentukan senyawa karbon organik adalah cahaya. Kebutuhan cahaya

untuk pertumbuhan mikroalga tidak boleh terlalu minimum maupun

maksimum, tetapi harus optimum. Mikroalga hanya membutuhkan 1/10

Page 36: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

14

bagian dari intensitas sinar matahari, sehingga tidak diperkenankan jika

terkena sinar matahari secara langsung. Beberapa mikroalga dapat tumbuh

dalam keadaan gelap, seperti mikroalga hijau dan biru. Ada juga beberapa

jenis mikroalga yang tumbuh pada intensitas cahaya sekitar 10.000 lux.

Kebutuhan cahaya pada mikroalga berbeda-beda berdasarkan kedalaman

dan kerapatan kultur mikroalga. Jika kedalaman kultur terlalu dalam dan

konsentrasi sel semakin tingi, maka intensitas cahaya harus ditingkatkan

supaya menembus media kultur tersebut (Hoff dan Snell, 2008).

5. Karbondioksida (CO2)

Mikroalga membutuhkan karbondioksida untuk proses fotosintesis.

Semakin tinggi laju CO2, maka semakin tinggi laju pertumbuhan

mikroalga dan produksi biomassa (Wilde, 1993). Karbondioksida

diperlukan untuk melakukan fotosintesis yang secara aktif difiksasi oleh

enzim Rubisco (Ribulose Bisfosfat Carboksilase) di dalam stroma

kloroplas. Sehingga kebutuhan fotosintesis terpenuhi dan hasilnya dapat

digunakan untuk pembentukan karbohidrat dan proses akumulasi lipid

terbentuk (Baba dan Shiraiwa, 2013).

6. Nutrisi

Nutrisi yang digunakan mikroalga berasal dari air laut dengan komposisi

yang sudah lengkap. Pertumbuhan mikroalga dalam skala kultur

laboratorium dapat mencapai optimum jika mencampurkan air laut dengan

nutrisi lain yang tidak ada pada air laut. Nutrien atau nutrisi dibagi menjadi

mikro dan makro. Unsur mikro terdiri atas Fe (besi), Zn (seng), Cu

Page 37: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

15

(tembaga), Mg (magnesium), Co (cobalt), B (boron), dan Mo (molybdate),

sedangkan unsur makro dibutuhkan dalam bentuk C (karbon), H

(hidrogen), N (nitrogen), P (fosfor), O (oksigen), K (kalium), S (sulfur),

Mg (magnesium) dan Ca (kalsium). Unsur Fe dibutuhkan oleh mikroalga

untuk menyusun sitokrom dan klorofil. Unsur tersebut juga berperan

dalam sistem enzim dan transfer elektron pada fotosintesis. Kadar Fe

(besi) yang tinggi akan menyebabkan terhambatnya fiksasi unsur lain

(Effendi, 2003).

D. Fase Perkembangan Mikroalga

Perkembangan mikroalga ditandai dengan bertambahnya pertumbuhan sel.

Hal tersebut diketahui dengan cara menghitung jumlah sel dengan

menggunakan alat haemocytometer dan mikroskop. Hasilnya dalam

bentuk satuan kepadatan sel/mL atau dengan pengukuran konsentrasi biomass

berat kering per mL. Terdapat 5 fase perkembangan mikroalga (Gambar 3).

Menurut Isnansetyo dan Kurniastuty (1995) fase-fase tersebut adalah sebagai

berikut :

Gambar 3. Kurva Pertumbuhan Mikroalga (Isnansetyo, 1995)

Page 38: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

16

1. Fase Lag

Fase ini merupakan fase awal atau fase istirahat. Pada fase ini ada setelah

pemberian inokulum mikroalga pada media kultur yang mana terjadi

perubahan konsentrasi yang membutuhkan penyesuaian pada lingkungan.

Fase tersebut tidak menyebabkan pertambahan jumlah sel, metabolisme

mikroalga pada proses ini sudah berjalan tetapi belum terjadi pembelahan

sel sehingga kemelimpahan sel belum meningkat. Terjadinya penyesuaian

antara mikroalga dengan lingkungan sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan

sel-sel mikroalga mengalami kekurangan nutrisi dan enzim akibat dari

lingkungan yang tidak sesuai sehingga harus menyesuaikan dengan

lingkungannya terlebih dahulu dibandingkan untuk sel membelah. Nutrisi

yang digunakan untuk pembelahan sel akan terjadi secara perlahan hingga

konsentrasi tercukupi untuk melanjutkan pertumbuhan mikroalga.

2. Fase Logaritmik/Eksponensial

Pada fase ini terjadi pembelahan sel dengan laju pertumbuhan yang

meningkat secara intensif dan optimal dalam waktu 4-6 hari. Hal ini terjadi

karena sel mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya sehingga sel

tetap dapat tumbuh dan berkembang. Hal tersebut karena adanya nutrisi

serta ditunjang dengan faktor yang membuat perkembangan sel menjadi

optimum.

3. Fase Penurunan Laju Pertumbuhan

Pada fase ini, masih terjadi pembelahan sel tetapi tidak seintensif seperti

fase sebelumnya. Sel-sel tidak aktif membelah lagi dan terjadi akumulasi

Page 39: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

17

dari zat-zat metabolit sekunder seperti lipid, dan polisakarida yang mulai

membatasi pertumbuhan dari mikroalga.

4. Fase Stasioner

Kemudian memasuki fase stasioner berupa laju produksi dan laju

kematiannya seimbang. Faktor pembatas dan tingkat pertumbuhannya

seimbang, karena laju kematian mikroalga relatif sama dengan laju

pertumbuhan sehingga kepadatannya konstan. Pada fase ini terjadi

pertumbuhan yang berhenti. Jumlah sel mikroalga tetap karena nutrisi mulai

habis dan adanya penumpukan hasil metabolisme sekunder sehingga

menyebabkan pertumbuhan mikroalga berhenti.

5. Fase Kematian

Laju kematian lebih besar dibandingkan laju reproduksinya. Nutrisi telah

habis karena faktor-faktor lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhan

seperti kualitas air memburuk dan terjadinya kontaminasi. Hal ini

berdampak pada penurunan jumlah sel yang sangat drastis karena sel tidak

mampu lagi menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

E. Lipid

Lipid merupakan kelompok lemak yang terdapat dalam jaringan tanaman

maupun hewan. Lipid termasuk senyawa yang heterogen terdapat di alam.

Karakteristik lipid tidak dapat larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut

organik non polar seperti pentana, benzene, dietil eter, alkohol dan kloroform.

Lipid juga mempunyai fungsi biologis sebagai komponen struktural membran

Page 40: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

18

serta penyimpanan energi yang nantinya dapat digunakan setelahnya atau

disebut juga dengan cadangan (Panggalo, 2012).

Menurut Pangkey (2011), semua lipid mempunyai kesamaan serta ciri khas

yang ditentukan oleh jumlah hidrokarbon dalam molekulnya. Fosfolipida

termasuk gabungan ester asam lemak dan asam fosfatida, yang merupakan

komponen utama dari membran sel dan dapat membantu permukaan

membran untuk bersifat hidrofobik atau hidrofilik. Lemak termasuk bahan

padat yang pada di suhu kamar karena mempunyai kandungan asam lemak

jenuh tinggi, tidak mempunyai ikatan rangkap dan titik leburnya tinggi.

Contohnya adalah asam palmitate dan asam stearate. Sedangkan lipid

termasuk asam lemak tidak jenuh yang sebagian besar berbentuk cair.

F. Potensi Mikroalga Nitzchia sp. dan Porphyridium sp.

Isnansetyo dan Kurniastuty (1995) menyatakan bahwa mikroalga banyak

digunakan sebagai pakan alami bagi larva organisme laut seperti crustacea,

bivalvia, dan ikan. Nitzschia sp. dan Porphyridium sp. mempunyai peran

yang penting dalam ekosistem perairan sebagai produsen primer. Menurut

Campbell (2008), selain untuk pakan alami organisme laut, salah satu jenis

mikroalga Nitzschia sp. juga termasuk penghasil lipid yang berpotensi untuk

dapat dikembangkan sebagai bahan dasar pembuatan biodiesel atau bahan

bakar minyak. Nitzschia sp. mempunyai peran yang penting dalam ekosistem

perairan sebagai produsen primer. Mikroalga ini banyak digunakan sebagai

Page 41: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

19

pakan alami bagi larva organisme laut seperti crustacea, bivalvia, dan ikan

(Isnansetyo dan Kurniastuty, 1995).

Menurut Chisti (2007), produksi minyak tidak hanya berasal dari mikroalga,

tetapi ada yang berasal dari berbagai jenis tanaman. Seperti pada tabel 3,

produksi minyak didapat dari jagung, kedelai, biji bunga matahari, jarak,

kelapa, dan kelapa sawit. Selain berbagai jenis tanaman, mikroalga juga dapat

menghasilkan biofuel sebanyak 30% dalam biomassa basah. Mikroalga

mempunyai kandungan minyak yang komposisinya mirip dengan tanaman

darat tersebut. Tumbuhan yang juga mengandung banyak minyak adalah

kelapa, kelapa sawit, kedelai dan jarak. Pada proses biodiesel dari mikroalga

termasuk pilihan yang tepat untuk bahan bakar ramah lingkungan tersebut

jika dibandingkan dengan tumbuhan yang telah diuji tersebut.

Tabel 3. Produksi Minyak dari Berbagai Jenis Tanaman

Tanaman Produksi Minyak

(Liter/Hektar)

Kebutuhan Lahan Produksi

(Hektar)

Jagung 172 93.625.000

Kedelai 446 36.106.000

Biji Bunga Matahari 1.190 13.532.000

Jarak 1.892 8.511.000

Kelapa 2.689 5.989.000

Kelapa Sawit 5.950 2.706.000

Mikroalga 30% 58.700 274.000

Keterangan: Asumsi kandungan minyak 30% dalam biomassa basah

Sumber : Chisti (2007)

Page 42: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

20

Selain sebagai pakan alami bagi organisme laut, mikroalga Nitzschia juga

salah satu jenis organisme penghasil lipid yang potensial untuk

dikembangkan sebagai bahan dasar pembuatan biodiesel (Campbell et al.,

2008). Pengembangan mikroalga sebagai sumber biodiesel mempunyai

beberapa keunggulan, yaitu kecepatan pertumbuhan yang tinggi sehingga

masa panennya cepat (Andersen, 2005) dibandingkan dengan tanaman

perkebunan lainnya seperti jarak dan sawit, mikroalga mempunyai kandungan

lipid yang tinggi (Christi, 2007), bersifat ramah lingkungan, nilai emisinya

rendah, dan dapat diperbarui. Biodiesel termasuk bahan bakar unutk mesin

diesel atau solar yang dihasilkan dari minyak nabati dan lemak hewan

ataupun bisa juga dihasilkan dari sisa proses kimiawi antara metil ester atau

etil ester yag mempunyai sifat menyerupai biodiesel. Bahan bakar biodiesel

lebih ramah lingkungan karena mempunyai tingkat pencemaran yang renah

dan bebas polutan sulfur oksida, nitrogen oksida dan karbondioksida hingga

timbal. Manfaat lainnya dari mikroalga yaitu bisa dimanfaatkan dalam bidang

farmasi dan sebagai suplemen makanan.

Page 43: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

21

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada November 2018 sampai Februari 2019,

dan berlokasi di Laboratorium Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

(MIPA) Terpadu dan Laboratorium Biologi Molekuler Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung

(Unila), Bandar Lampung dan Balai Besar Pengambangan Budidaya Laut

(BBPBL), Hanura, Lampung.

B. Alat dan Bahan

Pada penelitian ini, alat-alat yang digunakan adalah botol kultur, gelas beker,

aerator, selang aerasi, corong, heater untuk memanaskan air laut, lampu TL

fluorescent 28 watt atau 8.400 lux, UV sterilizer di BBPBL untuk mensterilkan

air laut, pipet tetes, kertas saring dan kain satin untuk menyaring mikroalga,

mikroskop, cover glass, haemocytometer untuk menghitung kepadatan

populasi sel mikroalga, hand Counter untuk mencatat jumlah sel mikroalga,

refractometer untuk mengukur salinitas, pH meter untuk mengetahui nilai pH

kultur. Plastik wrap untuk menutup perlakuan pasta mikroalga, spatula,

Sentrifuge serta tabung untuk memisahkan larutan, micropippet beserta

microtip untuk memindahkan perlakuan ke dalam kuvet, kuvet sebagai tempat

Page 44: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

22

meletakkan perlakuan pada spectrofotometer pada uji kadar lipid menggunakan

panjang gelombang (ʎ = 680 nm), cawan petri ukuran kecil untuk ditimbang,

desikator, botol gelap untuk menyimpan pupuk Conwy, botol perlakuan untuk

menyimpan perlakuan mikroalga sebelum pengamatan menggunakan

haemocytometer, tabung reaksi untuk memisahkan larutan lipid dan mikroalga,

rak tabung reaksi, neraca analitik, kamera untuk dokumentasi, dan alat Tulis.

Sementara itu, bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu air laut steril dari

BBPBL, akuades, mikroalga uji Nitzschia sp. dan Porphyridium sp.

yang didapat dari Laboratorium BBPBL Lampung, Pupuk Conwy sebagai

nutrisi mikroalga, Kaporit dan Alkohol 70 % untuk sterilisasi alat yang

digunakan saat kultur, NaOH dan HCl untuk perlakuan pH, Kloroform dan

Metanol untuk proses ekstraksi pada pengukuran kadar total lipid mikroalga,

Formalin untuk membuat mikroalga tidak bergerak pada saat diamati pada

mikroskop.

C. Rancangan Penelitian

Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium. Metode yang digunakan adalah

eksperimen dengan melakukan manipulasi objek penelitian untuk mengamati

ada atau tidaknya hubungan serta seberapa besar hubungan sebab akibat antara

dua faktor atau lebih dari penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan

adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 2x2 atau 22 perlakuan.

Setiap jenis mikroalga diuji menggunakan 4 perlakuan dengan 3 kali

Page 45: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

23

pengulangan. Pemeliharaan untuk 2 jenis mikroalga dengan perlakuan yaitu pH

5 dan 10 serta salinitas 20 ppt dan 40 ppt seperti berikut ini:

1. Pemeliharaan Nitzschia sp. pada pH 5 dan salinitas 20 ppt (PN1SN1)

2. Pemeliharaan Nitzschia sp. pada pH 5 dan salinitas 40 ppt (PN1SN2)

3. Pemeliharaan Nitzschia sp. pada pH 10 dan salinitas 20 ppt (PN2SN1)

4. Pemeliharaan Nitzschia sp. pada pH 10 dan salinitas 40 ppt (PN2SN2)

5. Pemeliharaan Porphyridium sp. pada pH 5 dan salinitas 20 ppt (PP1SP1)

6. Pemeliharaan Porphyridium sp. pada pH 5 dan salinitas 40 ppt (PP1SP2)

7. Pemeliharaan Porphyridium sp. pada pH 10 dan salinitas 20 ppt (PP2SP1)

8. Pemeliharaan Porphyridium sp. pada pH 10 dan salinitas 40 ppt (PP2SP2)

Berdasarkan daftar perlakuan mikroalga, di bawah ini adalah tabel kode

perlakuan yang digunakan selama penelitian disertai dengan 3 pengulangan.

Keterangan kode tabel tersebut terdapat pada urutan yang terdapat di atas.

Tabel 4. Rancangan Perlakuan Mikroalga Nitzschia sp.

UA UB UC

SN1 SN2 SN1 SN2 SN1 SN2

PN1 PN1SN1

UA

PN1SN2

UA

PN1SN1

UB

PN1SN2

UB

PN1SN1

UC

PN1SN2

UC

PN2 PN2SN1

UA

PN2SN2

UA

PN2SN1

UB

PN2SN2

UB

PN2SN1

UC

PN2SN2

UC

Page 46: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

24

Tabel 5. Rancangan Perlakuan Mikroalga Porphyridium sp.

UA UB UC

SP1 SP2 SP1 SP2 SP1 SP2

PP1 PP1SP1

UA

PP1SP2

UA

PP1SP1

UB

PP1SP2

UB

PP1SP1

UC

PP1SP2

UC

PP2 PP2SP1

UA

PP2SP2

UA

PP2SP1

UB

PP2SP2

UB

PP2SP1

UC

PP2SP2

UC

Keterangan:

SN1 : Salinitas 20 ppt (Nitzchia sp.) SP1 : Salinitas 20 ppt (Porphyridium sp.)

SN2 : Salinitas 40 ppt (Nitzchia sp.) SP2 : Salinitas 40 ppt (Porphyridium sp.)

PN1 : pH 5 (Nitzchia sp.) PP1 : pH 5 (Porphyridium sp.)

PN2 : pH 10 (Nitzchia sp.) PP2 : pH 10 (Porphyridium sp.)

UA : Pengulangan 1

UB : Pengulangan 2

UC : Pengulangan 3

Proses kultur mikroalga dilakukan di dalam botol kultur kaca bervolume 3 liter.

Mikroalga yan terdapat di dalam botol kultur diberikan cahaya lampu Fluorescent

28 watt atau 8.400 lux sebanyak 7 buah seperti skema rancangan penelitian

(Gambar 4). Botol kultur tersebut juga dilengkapi dengan aerator untuk membantu

pertumbuhan mikroalga.

Gambar 4. Ilustrasi Rancangan Penelitian

L a m p u

aAeator Aeator

Page 47: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

25

D. Parameter Penelitian

Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah kepadatan sel, laju

pertumbuhan, nilai absorbansi lipid dan kadar total lipid mikroalga jenis

Nitzschia sp. dan Porphyridium sp. berdasarkan perlakuan uji yang dilakukan.

E. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menguji perlakuan mikroalga Nitzschia sp. dan

Porphyridium sp. dalam pH dan salinitas yang berbeda-beda. Setiap mikroalga

diuji dengan 2 jenis pH serta salinitas serta pH yang digunakan yaitu 5 dan 10.

Sedangkan salinitas yang digunakan adalah 20 ppt dan 40 ppt. Pemeliharaan

mikroalga dilakukan di Laboratorium MIPA Terpadu, Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung (Unila). Sedangkan proses

pengujian total lipid mikroalga dilakukan di Laboratoriun Biologi Molekuler

Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Lampung. Rancangan pelaksanaan

penelitian sebagai berikut:

Page 48: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

26

Gambar 5. Rancangan Pelaksanaan Penelitian

1. Persiapan Tempat Kultur dan Media Mikroalga

Air laut disterilisasi menggunakan UV sterilizer lalu diozonisasi selama 15

menit di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL). Kemudian

didapat air laut steril. Sebagai media tumbuh untuk mikroalga, air laut

tersebut diberi perlakuan dengan pH serta salinitas yang berbeda berdasarkan

Proses sterilisasi botol kultur dan media mikroalga

Pengaturan pH dan salinitas pada media

kultur mikroalga

Pengkulturan dilakukan dengan

menambahkan mikroalga dan pupuk

Conwy

Perhitungan kepadatan awal

Nitzschia sp. dan Porphyridium sp.

menggunakan Haemocytometer

Perhitungan kepadatan mikroalga

setiap hari hingga fase puncak

Pengendapan mikroalga

menggunakan NaOH atau panen

Proses sentrifugasi mikroalga dan

penimbangan berat basah mikroalga

Penambahan metanol dan kloroform pada

mikroalga lalu proses sentrifugasi dengan

akuades

Terdapat 3 fase larutan terpisah lalu

pengambilan lipid dan evaporasi pada

desikator

Penimbangan berat kering lipid lalu

pelarutan menggunakan

akuades

Pengukuran kadar total lipid terlarut

menggunakan Spektrofotometer

Analisis data menggunakan uji ANOVA one way

Page 49: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

27

rancangan penelitian sebelumnya. Air laut yang sudah diatur pH dan

salinitasnya direbus dalam pemanas air sebanyak 500 mL per perlakuan.

Proses perebusan dilakukan sebentar supaya pH dan salinitas tidak berubah

dan air laut tetap steril.

Air laut yang telah di UV dan diozonisasi tadi dilakukan perebusan di

Laboratorium Biomolekuler hingga air mendidih lalu didinginkan kemudian

direbus kembali. Perebusan sebanyak dua kali dilakukan untuk mematikan

protozoa yang mungkin masih terdapat pada air laut tersebut (Balai Besar

Pengembangan Budidaya Laut, 2001). Air yang telah direbus tadi kemudian

ditempatkan di toples tertutup. Air yang telah steril kemudian diletakkan pada

rak yang tersedia pada laboratorium

Alat yang digunakan untuk kultur mikroalga dibersihkan dan direndam

dengan menggunakan air kaporit, kemudian dicuci menggunakan sabun dan

air lalu kemudian dibersihkan kembali menggunakan alkohol 70 % dan

dikeringkan.

2. Pakan Mikroalga

Pakan yang diberikan adalah pupuk Conwy pro analis (PA). Pupuk Conwy

PA ini terdiri dari unsur makro dan mikro. Unsur makro terdiri dari Na2

EDTA (45 g), 22 FeCl36H2O (1,50 g), H3BO3 (33,6 g), NaH2PO4.2H2O

(20 g), MnCl2.4H2O (0,50 g), NaNo3 / KNO3 (84,148 g / 100 g) dengan

aquabidest / aquades 100 ml yang ditambahkan larutan Trace Metal Solution

Page 50: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

28

yang merupakan unsur mikro yaitu terdiri dari ZnCl2 (2,10 g), CuSo4.5H2O

(2,00 g), CoCl2.6H2O (2,00 g), (NH4)6Mo7O24.4H2O (0,90 g). Pemberian

Pupuk Conwy PA dilakukan pada awal kultur yaitu sebanyak 1 ml/L. Selain

pupuk conwy, ditambahkan juga silikat 20 % dengan dosis sama yaitu 1 ml/L

(BBPBL, 2001).

3. Kultur Nitzschia sp. dan Porphyridium sp.

Mikroalga yang didapatkan dari BBPBL diambil sebanyak 125 mL per

perlakuan, kemudian disaring menggunakan kertas saring. Hasil saringan

mikroalga atau pasta mikroalga dipindahkan ke dalam botol kultur yang telah

diisi 500 mL air laut steril melalui proses perebusan serta pemberian

perlakuan. Perbandingan kepadatan mikroalga dengan air laut adalah 1 : 4

(BBPBL, 2001). Proses pemeliharaan dilakukan selama 6-7 hari hingga fase

puncak lalu dipanen dan dilakukan uji kadar total lipid pada fase stationer.

Pengamatan pH, suhu, dan salinitas dilakukan setiap hari untuk mengetahui

kondisi perlakuan yang diujikan.

4. Perhitungan Kepadatan Populasi Nitzschia sp. dan Porphyridium sp.

Kepadatan populasi sel mikroalga dihitung menggunakan Haemocytometer

pada mikroskop disertai alat bantu handcounter atau alat yang dapat

digunakan untuk menghitung. Pengamatan perlakuan mikroalga

menggunakan Haemocytometer dilakukan pada hari awal kultur hingga hari

terakhir kultur.

Page 51: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

29

Gambar 6. Letak kotak hitung Haemocytometer

(Sumber: www.keywordbasket.com)

Perhitungan jumlah mikroalga berada pada kotak berwarna biru (gambar 6).

Kemudian dimasukkan ke dalam rumus untuk mencari kepadatan sel

mikroalga. Sebanyak 1 mL perlakuan diambil setiap hari menggunakan pipet

tetes lalu dipindahkan ke dalam botol kultur. Supaya mempermudah peneliti

dalam mengamati jumlah sel mikroalga tersebut, 2 sampai 3 tetes formalin

ditambahkan ke dalam botol perlakuan. Jenis Nitzschia sp. termasuk

fitoplankton, sedangkan Porphyridium sp. termasuk zooplankton, sehingga

sebelum dihitung kepadatannya, ditambahkan formalin supaya saat

pengamatan di bawah mikroskop, perlakuan tidak bergerak. Berdasarkan

jumlah sel mikroalga dari 5 kotak tersebut kemudian dibagi dengan 5 (jumlah

kotak) untuk mendapatkan hasil rata-rata. Adapun rumus kepadatan sel

menurut Mudjiman (2007) adalah sebagai berikut:

T = N x 25 x 104 (Ʃ Sel / ml) (1)

Keterangan :

T : Kepadatan Sel

N : Rata-rata jumlah sel (Jumlah sel 5 kotak/jumlah kotak (5))

Page 52: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

30

5. Perhitungan Laju Pertumbuhan Nitzschia sp. dan Porphyridium sp.

Laju pertumbuhan mikroalga dapat dihitung dengan menggunakan rumus

menurut Hirata et al. (1981) yaitu:

K = log(

Nt

N0)

Tt−T0 x 3.22 (2)

Keterangan :

K : Laju pertumbuhan populasi

3.22 : Konstanta

N0 : Kepadatan mikroalga waktu awal

Nt : Kepadatan mikroalga waktu t

T0 : Waktu awal

Tt : Waktu pengamatan t

Rumus laju pertumbuhan mikroalga berhubungan dengan nilai kepadatan sel.

Hasil kepadatan sel yang didapatkan setiap hari, dimasukkan ke dalam rumus

laju pertumbuhan untuk mendapatkan nilai laju pertumbuhan mikroalga.

Kemudian dimasukkan dalam persentase dengan cara dikali 100% untuk laju

pertumbuhan mikroalga.

6. Analisis Kadar Total Lipid Nitzschia sp. dan Porphyridium sp.

Analisa kadar total lipid dilakukan dengan metode modifikasi Bligh dan Dyer

(1959) dalam (Panggabean, 2010). Tahap pertama adalah persiapan perlakuan

setelah 7 hari kultur. Mikroalga Nitzschia sp. dan Porphyridium sp. dipanen

pada fase stasioner atau pada hari ke-8. Mikroalga tersebut diendapkan

dengan NaOH 1 gr/L selama semalaman atau 24 jam. Sebelum pemberian

NaOH, alat yang digunakan untuk aerasi dilepas terlebih dahulu dan

dibersihkan kemudian NaOH ditambahkan ke dalam sampel tersebut dengan

hati-hati. Tahap selanjutnya adalah penyaringan mikroalga menggunakan

Page 53: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

31

kain satin atau bisa juga menggunakan kertas saring sehingga didapat dalam

bentuk pasta. Pasta mikroalga tersebut dipindahkan ke dalam gelas Beker

berukuran 10 mL menggunakan pipet tetes dan sendok.

Proses selanjutnya adalah ekstraksi. Ekstraksi dilakukan dengan cara

sentrifugasi hasil kulturan dalam bentuk pasta untuk memisahkan mikroalga

dengan air pelarutnya. Setelah mengendap, air pelarut mikroalga yang berada

pada beker sebelumnya dibuang untuk mendapatkan mikroalga basah

berbentuk natan. Natan tersebut kemudian ditimbang sebanyak 3 gram untuk

mendapatkan berat basah perlakuan. Alat yang digunakan untuk menimbang

adalah cawan petri yang sebelumnya sudah ditimbang massanya. Kemudian

pellet mikroalga yang sudah ditimbang tersebut dipindahkan ke dalam tabung

sentrifugasi untuk melakukan proses sentrifus selama 5 menit pada 4000 rpm.

Setelah itu air yang berada pada lapisan atas tabung sentrifugasi dibuang

sehingga hanya ada pellet mikroalga tanpa air.

Tahap yang dilakukan kemudian adalah menguji kandungan lipid dengan

menggunakan metanol dan kloroform dengan perbandingan 1 : 1 atau (3 ml :

3 ml) lalu dihomogenkan menggunakan vortex selama kurang lebih 1 menit

hingga terbentuk 2 fase (atas jernih dan bawah keruh). Kemudian homogenate

didiamkan di dalam kulkas selama 15 menit. Setelah didiamkan, homogenate

tersebut ditambahkan akuades 1 mL dan dihomogenkan kembali selama

kurang dari 1 menit. Perlakuan kemudian disentrifugasi dengan kecepatan

4000 rpm selama 5 menit hingga terbentuk 3 lapisan atau fase. Fase lipid

Page 54: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

32

ditandai dengan warna yang jernih dan berada di lapisan paling bawah. Lipid

tersebut diambil dengan hati-hati menggunakan Micropippet dan diletakkan

pada cawan petri steril yang sebelumnya telah ditimbang sesuai nama

perlakuan untuk dikeringkan. Fase bagian atas yang bukan berbentuk pasta

dilarutkan kembali menggunakan metanol dan kloroform dengan volume

yang sama serta prosedur yang sama untuk mendapatkan lipid yang masih

tersisa.

Setelah itu tahap selanjutnya dilakukan evaporasi atau dikeringkan

menggunakan alat desikator selama semalaman atau 24 jam, lalu dilakukan

penimbangan untuk mendapatkan berat kering lipid. Padatan yang telah

kering pada cawan petri tersebut sebagai hasil perhitungan kadar total lipid.

Lipid yang telah diketahui berat keringnya kemudian dilarutkan kembali

menggunakan 1 mL akuades. Uji lipid menggunakan larutan blanko akuades

dengan volume 1 mL atau 1000 μL pada kuvet dan 1 mL perlakuan yang

diujikan pada alat Spektrofotometri dengan panjang gelombang 680 nm.

Hasil pada Spektrofotometer berupa angka absorbansi yang tertera di layar

alat tersebut (Wayan et al., 2012).

Analisis kadar total lipid dilakukan dengan menggunakan metode Bethien –

Diemar (1963) dalam Hermawan (2004). Perhitungan persentase berat kering

total lipid sebagai berikut:

Page 55: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

33

% Total Lipid = (A−B)

C x 100 (3)

Keterangan:

A : Berat cawan + berat lipid setelah ekstraksi (gram)

B : Berat cawan sebelum ekstraksi (gram)

C : Berat basah perlakuan (gram)

7. Analisis Data Mikroalga

Kepadatan populasi, laju pertumbuhan, dan kadar total lipid mikroalga

dilakukan dengan Anova one-way untuk mengetahui perbedaan dari masing-

masing perlakuan. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dilakukan setelah

mendapatkan hasil analisis varian dengan nilai beda nyata antar perlakuan

sebesar ( p) < 0,05. Tujuannya adalah untuk mengetahui perbedaan antar

perlakuan mikroalga. Data kepadatan sel setiap mikroalga dianalisis

menggunakan rumus transformasi untuk mendapatkan persentase berupa data

hasil peningkatan atau penurunan pertumbuhan mikroalga dari populasi awal

atau t=0 (Fowler et al., 1998). Rumus yang digunakan sebagai berikut:

𝛸 = Tn−T0

T0 x 100% (4)

Keterangan:

T0 : Kepadatan sel awal kultur hari ke-0

Tn : Kepadatan sel hari ke-n

X : Peningkatan / Penurunan populasi mikroalga (%)

Page 56: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

69

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pertumbuhan populasi mikroalga Nitzschia sp. tertinggi terdapat pada

perlakuan pH 10 serta salinitas 20 ppt sebesar adalah 84,72% ,

sedangkan pada mikroalga Porphyridium sp. sebesar 441,67%.

2. Total lipid pada mikroalga Nitzschia sp. tertinggi sebesar 1,52% pada

perlakuan pH 5 dengan salinitas 40 ppt, sedangkan persentase lipid

tertinggi pada mikroalga Porphyridium sp. pada perlakuan pH 5

dengan salinitas 40 ppt sebesar 1,14%.

3. Nilai absorbansi pada mikroalga Nitzschia sp. tertinggi sebesar 0,083

pada perlakuan cekaman osmotik pH 10 serta salinitas 20 ppt,

sedangkan mikroalga Porphyridium sp. adalah 0,057 pada cekaman

osmotik berupa pH 5 serta salinitas 20 ppt.

Page 57: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

70

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran untuk peneliti

selanjutnya adalah perlu adanya penelitian serupa menggunakan metode

yang berbeda serta lebih akurat. Metode untuk memperoleh lipid yang

lebih efisien dan efektif dapat dilakukan dengan metode Nile Red. Metode

tersebut menggunakan rekayasa genetika terhadap enzim penghasil lipid.

Sehingga diharapkan dapat diperoleh lipid dalam jumlah banyak dan

memiliki kualitas yang baik untuk biodiesel. Perlu adanya uji kadar total

lipid pada mikroalga jenis lain yang berada di luar wilayah Lampung

sehingga akan ada banyak jenis mikroalga yang menghasilkan lipid serta

dapat dimanfaatkan sebagai biodiesel yang ramah lingkungan.

Page 58: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

71

DAFTAR PUSTAKA

Andersen, R.A. 2005. Algal Culturing Techniques. Elsevier Academic Press. UK.

Anggraini, L. 2016. Pengaruh Pemberian Stress Osmotik terhadap Kadar Total

Lipid Mikroalga Porphyridium sp. dan Isochrysis sp. pada Salinitas yang

Berbeda (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Anggreni, D., Ari Sandhi, P. 2015. Produksi Biomassa, Lipid, dan Protein Sel

Tunggal Mikroalga Nannochloropsis sp. sebagai Suplemen Makanan.

(Skripsi). Universitas Udayana. Bali.

Arikunto. 1993. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Edisi

Kesembilan. Rineka Cipta. Jakarta.

Arylza, I.S. 2005. Isolasi Pigmen Biru Fikosianin dari Mikroalga Spirulina

platensis. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 38 : 79 - 92.

Baba, M. and Y. Shiraiwa. 2012. High-CO2 Response Mechanisms in

Microalgae. In: Dr. M. Najafpour. Photosynthesis - Fundamental Aspects.

InTech, China, pp. 299-320.

Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung. 2001. Modul

Petunjuk Teknis Kultur Pakan Alami di Balai Besar Pengembangan

Budidaya Laut Lampung. Direktorat Pengembangan Sumber Daya Kelautan

dan Perikanan. Lampung.

Becker, E.W. 1994. Microalgae Biotechnology and Microbiology. Cambridge

University Press. New York.

Bintang Maria. 2009. Teknik Penelitian Biokimia. Erlangga. Jakarta.

Bigogno C, Khodzin Goldberg I, Boussiba S, Vonshak A, Cohen Z. 2002. Lipid

and Fatty Acid Composition of the Green Oleaginous alga, Parietochloris

Page 59: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

72

insica, the Richest Plant Source of Arachidonic Acid. Phytochemistry J. 60

: 497-503.

Bligh dan Dyer. 1959. Lipid Extraction. Journal of Biochemistry Physiology 37:

911.

Botes, L. 2001. Phytoplankton Identification Catalogue. Glo Ballast Monograph.

Series No. 7. Cambridge University Press. Cambridge.

Brown M. R., Garland C. D., Jeffrey S. W,. Jameson I. D., Leroi J. M.1993. The

gross and amino acid compositions of batch and semi-continuous cultures of

Isochrysis sp. (clone T.ISO), Pavlova lutheri and Nannochloropsis oculata.

J. Applied Phycology 5: 285-296.

Burhan, H. A. L., F. Hubies, Hamidah, dan Nurtiati. 1994. Pola distribusi fosfor

terlarut (othofosfat) sebagai penentu produktivitas fitoplankton prairan

pantai timur, Surabaya. Jurnal Lembaga Penelitian Universitas Airlangga,

Surabaya: 2 : 30 halaman.

Campbell, M, N. 2008. Biodiesel: Algae as renewable source for liquid fuel.

Guelph Engineering Journal., (1): 2-7

Chisti, Y. 2007. Biodiesel From Microalgae. Journal Biotechnology Advances,

Vol.25.

Chiu, S. Y., C. Y. Kao, C. H. Chen, T. C. Kuan, S. C. Ong, and C. S. Lin. 2008.

Reduction of CO2 by high-density culture of Chlorella sp. in a

semicontinuous photobioreactor, Bioresour. Technol J., 99: 3389-3396.

Conradie, K.R.S., Du Plessis and A. Venter. 2008. School of Environmental

Sciences and Development Botany. South Africa. South African Journal of

Botany 74: 101-110.

Davidovich, N. A. dan Bates S. S. 2002. Pseudo-nitzschia life cycle and the

sexual diversity of clones in diatom populations. 27-30.

http://diatoms.lifedesks.org/pages/990. Diunduh pada 10 November 2018,

pukul 10.05 WIB.

Demirbas, A. 2009. Production of Biodiesel from Algae Oils, Energy Sources,

Part A: Recovery, Utilization and Environmental Effects, 31: 2, 163-168.

Page 60: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

73

Dos Santos M D. Guaritini T, Lopes J L C, Colepicolo P, Lopes N P. 2005. Plant

Cell and Microalgae Culture dalam Buku Biotechnology in Medicinal

Chemistry and Industry. Kerala (IND) : India

Douglas R. Tocher, John D. Castell, James R. Dick and John R. Sargent. 1994.

Effect of salinity on the fatty acid compositions of total lipid and individual

glycerophospholipid classes of Atlantic salmon (Salmo salar) and turbot

(Scophthalmus maximus) cells in culture. Fish Physiology and Biochemistry

Journal. 14: 125-137.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan. Cetakan Kelima. Kanisius. Yogyakarta.

Fachrul, M.F., H.E. Setijati, dan W. Monika. 2008. Komposisi dan Model

Kemelimpahan Fitoplankton di Perairan Sungai Ciliwung Jakarta. Jurnal

Biodiversitas. Vol. 9(4), 29-300.

Fowler, J., L. Cohen., P. Jarvis. 1998. Pratical Statistic for Field Biology. Jhon

Wiley serta Sons Ltd. England UK Journal. Pp. 259.

Gouveia, L. dan A.C. Oliveira. 2009. Microalgae as a raw material for biofuels

roduction. J. Ind. Microbiol. Biotechnol., 36: 269-274.

Hadiyanto dan Christwardana, M. 2012. Aplikasi Fitoremediasi Limbah Jamu dan

Pemanfaatannya untuk Produksi Protein. Jurnal Ilmu Lingkungan. Program

Studi Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana UNDIP. Volume 10, Issue

1:32-37.

Hariyati R. 1994. Kelimpahan dan Keanekaragaman Mikroalga di Sumber Air

Panas Gonoharjo Kendal. Majalah penelitian lembaga penelitian UNDIP.

Universitas Diponegoro. Magelang.

Hermawan A., 2004. The Protein, Lipids and Fatty Acids contents of Tetraselmis

sp. with Various culture media. Master of Science (Aquaculture). Major

Field : Departement of Aquaculture. Thesis Advisor : Assistant Professor

Sunan Patarajinda, M. S. Kasetsart University, Bangkok, Thailand. 71

pages.

Hirata, H., I. Andarias, dan S.Yamasaki. 1981. Effect of Salinity Temperature on

the Growth of The Marine Phytoplankton Chlorella saccharophila. Journal

Mem.Fac. Fish. Kaghosima Univ., 30 : 257-262.

Page 61: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

74

Hoff, F. H and Snell T. W. 2008. Plankton culture manual, 6th

Ed. 3rd

Prn.,

Florida Aqua Farms, Inc., Florida, 11, 17, 24-29.

Isnadina, D. R. dan Hermana, J. 2013. Pengaruh Konsentrasi Bahan Organik,

Salinitas, dan pH terhadap Laju Pertumbuhan Alga. Seminar Nasional

Pascasarjana XII. ITS-Surabaya.

Isnansetyo, A dan Kurniastuty. 1995. Teknik Kultur Phytoplankton dan

Zooplankton serta Pakan Alami untuk Pembenihan Organisme Laut.

Penerbit Kanisius,Yogyakarta, 106 hal.

Jin, H. F., B. L. Ma, K. Lee. 2006. Influence of nitrate feeding on carbon dioxide

fixation by microalgae, J. Environment Science Health., 41:2813-2824.

Kawaroe, M., T. Partono, A. Sunudin, D.S. Wulan, dan D. Agustine. 2010.

Mikroalga: Potensi dan Pemanfaatannya untuk Produksi Bio Bahan Bakar.

IPB Press. Bogor.

Kawaroe, M., Tri P., Ayi R., Dahlia W.S., Dina A. 2012. Laju Pertumbuhan

Spesifik dan Kandungan Asam Lemak pada Mikroalga Spirulina platensis,

Isochrysis sp. dan Porphyridium cruentum. Jurnal Ilmu Kelautan 17 (3):

125-131

Kimball, J.W. 1991. Biology Jilid 1 Edisi 5. Jakarta. Erlangga.

Kinross, J. 2002. Planktonic Unicellular and Colonial Algae.

www.algalweb.net/plankton.html. Diakses pada 21 November 2018 pukul

22.00 WIB.

Komarawidjaya, W. 2010. Optimalisasi Pemanfaatan Limbah Organik sebagai

Substitusi Media Kultur Mikroalga dalam Upaya Mereduksi CO2. Laporan

Penelitian. BPPT dan BTL, Serpong.

Kurniawan, H., Lukman, G. 1999. Aspek Industri Sistem Kultivasi Sel Mikroalga

Imobil. Jurnal Tinjauan Ilmiah Riset Biologi dan Bioteknologi Pertanian. 2

(2): 1-8

Lee, C.M., M.J. Kim, K. Sanjay, J.H. Kwag, and C.S. Ra, (2011), Biomass

production potential of Chlorella vulgaris under different CO2

concentrations and light intensities, J. Animal Science Technol., 53:261-268.

Page 62: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

75

Lee, L.Y., Yoo,C., Jun,S.Y., Ahn,C.Y., Oh,H.M. 2010. Comparison of Several

Methods for Effective Lipid Extraction from Microalgae, Bioresource

Technology Journal. 101: S75-S77.

Liu Z-Y, Wang G C, Zhou B C. 2008. Effect of Iron on Growth and Lipid

Accumulation in Chlorella vulgaris. Bioresour Technol99:4717-4722

Lupi, F.M., H.M.L. Fernandes, I. Sa-Correia, and J.M. Novais. 1991. Temperature

profiles of cellular growth and exopolysaccharide synthesis by

Botryococcus braunii Kütz. UC 58. J. Appl. Phycol. 3, 35-42.

Odum. 1993. Fundamental of Ecology. W.B. Souders Company. 577 pp. Toronto.

Orchidea Rachmaniah, Setyarini Reni Dwi, Maulida Lailatul. 2010. Pemilihan

Metode Ekstraksi MinyaK Alga dari Chlorella sp. dan Prediksinya sebagai

Biodiesel. Di dalam: Soehadi Reksowardojo, editor. Seminar Teknik Kimia.

2010. Surabaya, Indonesia. Surabaya (ID): ITS. Hlm. 1-10.

Panggabean, M.G.L. 2010. Mikroalga Laut sebagai Produsen Biodiesel Energi

dan Terbarukan. Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia. Jakarta.

Panggalo, E.S. 2012. Identifikasi Pengaruh Variabel Kultur Pertumbuhan

Terhadap Total Lipid Mikroalga Menggunakan Metode Permukaan Respon

Universitas Indonesia. Jakarta.

Pangkey, H. 2011. Kebutuhan Asam Lemak Esensial pada Ikan Laut. Sulawesi

Utara. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi.

Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis Vol. VII-2, Agustus 2011. Hal 93-94.

Praseyto, Hadi A. 2015. Karakterisasi dan Analisis Lipid Mikroalga LBB13 AL-

048 yang Telah Diisolasi dari Bengkulu. Laporan Praktik Lapangan

Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

IPB. Bogor.

Pratomyot, J., Srivilas, P., Noiraksar, T. 2005. Fatty Acids Composition of 10

Microalgal Species. Songklanakarin Sciences Technology Journal. 27 (6) :

1179-1187.

Rebolloso F., Navarro P. A., García C. F., Ramos M. J. J., Guil G. J.L. 2001.

Biomass nutrient profiles of the microalga Nannochloropsis. J Agric Food

Chem. 49(6):2966-2972.

Page 63: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

76

Rizky, Y. A., R. Indah, dan D. Seniwati. 2012. Penentuan Laju Pertumbuhan Sel

Fitoplankton Chaetoceros calcitrans, Chlorella vulgaris, Dunaliella salina,

dan Porphyridium cruentum. Artikel. Universitas Hasanuddin Makassar.

Jurnal Biologi Tropis, Juli 2015: Volume 15 (2): 139-151 ISSN: 1411-

9587 151

Romimohtarto dan Juanda. 1999. Biologi Laut Ilmu Pengetahuan tentang Biota

Laut. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanografi – LIPI. Jakarta.

Rostini, Iis. 2007. Kultur Fitoplankton Chlorella sp. dan Tetraselmis chuii Skala

Laboratorium. Karya Ilmiah. Universitas Padjajaran. Jatinagor 33 hal.

Slamet, B. 2008. Studi Kualitas Lingkungan Perairan Di Daerah Budidaya

Perikanan Laut Di Teluk Kaping Dan Teluk Pegametan Bali.

Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar.

Sylvester, B., D. D. Nelvy dan Sudjiharno. 2002. Persyaratan Budidaya

Fitoplankton Dalam Budidaya Fitoplankton dan Zooplankton. Biologi

Fitoplankton, Budidaya Fitoplankton dan Zooplankton, Balai Budidaya

Laut Lampung Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Departemen

Kelautan dan Perikanan. Makara, Teknologi, 9 : 3-23.

Sze, P. 1993. Algae. Dubuque: Brown Publisher.

Taw, N. 1990. Petunjuk Pemeliharaan Kultur Murni dan Massal Mikroalga.

Proyek Pengambangan Udang, United Nations Development Programme,

Food and Agriculture Organizations of the United Nations Journal.

Thajuddin, N., dan Subramaniam, G., 2005.Cyanobacterial Biodiversity and

Potential Applications in Biotechnology. Current Science Journal 89, page

47-57.

Thessen, A. E., Dortch, Q., Parsons, M. L. dan Morrison, W. 2005. Effect of

salinity on Pseudo-nitzschia species (Bacillariophyceae) growth and

distribution. Journal Phycol. 41, 21-29.

Tri, Baiq K.I., Lalu J., Sri Puji A., dan Rina K. 2015. Pengaruh Perbedaan Umur

Panen terhadap Kandungan Lemak Nitzschia sp. Jurnal Biologi Tropis.

Volume 15 (2): 139-151.

Vonshak, A. 1988. Porphyridium di dalam Browitzka MA dan Browitzka MJ,

editor. Microalga Biotechnology. Cambridge University Press. New York.

Page 64: KEMAMPUAN PRODUKSI TOTAL LIPID MIKROALGA Nitzschia sp. …digilib.unila.ac.id/58104/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-01 · kemampuan produksi total lipid mikroalga nitzschia

77

Wang, X.L., Liu, C.L., Zang, X.C. 2002. Effect Of pH On The Growth, Total

Lipid Content And Fatty Acid Composition Of The Marine Microalga

Nannochloropsis oculata. Marine Science Journal 05: 23-31.

Wayan, N.S.A., M. Afriastini., Maulida, Yoana. 2012. Potensi Asam Lemak Dari

Mikroalga Nannochloropsis sp. Sebagai Antioksidan Dan Antibakteri.

Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 3-204.

Widianingsih. Hartati, R. Endrawati dan H. Hilal, M. 2011. Kajian Kadar Total

Lipid dan Kepadatan Nitzschia sp. yang Dikultur dengan Salinitas yang

Berbeda. Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,

Universitas Diponegoro.

Wiryawan, B., M. Hkazali, dan M. Knight. 2005. Menuju Kawasan Konservasi

Laut Berau Kalimantan Timur. Jurnal status sumberdaya pesisir dan proses

pengembangan KKL. Kalimantan Timur.

Wilde, S.A. 1993. Soil and Plant Analysis for Tree Culture. Oxford and IBH

Publishing Co. Bombay. New Delhi.

Widjaja, A. 2009. Lipid Prodution from Microalgae as A Promising Candidate for

Biodiesel Production. Makara Technology Vol. 13 (1) : 47-51.

Wiyarno, B. 2009. Biodiesel Microalgae, Indo Algae Tech. Consultant.

Yogyakarta.

Vasquez-Duhalt, R., Arredondo-Vega B.Q. 1991. Oil Production from Microalgae

Under Saline Stress. Biomassa for Energy and Industry 5 th E. C.

Conference, vol 1: Policy, Environment, Production and Harvesting, 1-547-

551.

Venter, A., Jordan A. and Pieterse A. J. H. 2003. Oscillatoria Simplicissima: A

Taxonomical Study. School of Environmental Sciences anda Development

Botany. South Africa: Journal Water S. A. 29 (1): 101-104.