keluarga sehat

7
KELUARGA SEHAT Keluarga Sehat disini maksudnya adalah dalam arti setiap anggota keluarga saling mendukung satu sama lain dalam mengatasi masalah keluarga yang datang baik dari dalam maupun luar, sehingga dapat terlaksana fungsi dan peran keluarga secara adekuat. Keluarga sehat lebih tepat disebut sebagai keluarga sejahtera. Untuk menentukan apakah keluarga termasuk keluarga sehat atau tidak, telah dirumuskun suatu nilai yang disebut APGAR keluarga oleh Rosen, Geyman dan Layton (1980). Adapun aspek yang dinilai: A Adaptasi: kepuasan menerima bantuan dari anggota keluarga lain P Partnership: kepuasan dalam komunikasi, urun rembuk, pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah G Growth: kepuasan terhadap kebebasanyang diberikan keluarga dalam mematangkan pertumbuhan anggota keluarga kedewasaan masing- masing aggota. A Affection: kepuasan terhadap kasih sayang dan interaksi emosional dalam keluarga R Resolve: kepuasan terhadap kebersamaan dalam membagi waktu, kekayaan dan ruang antar anggota keluarga. Adapun untuk menilai kelima aspek diatas, dibuatlah suatu kuesioner yang berisi 5 pernyataan.

Upload: mc-yayan

Post on 06-Aug-2015

37 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

Page 1: keluarga sehat

KELUARGA SEHAT

Keluarga Sehat disini maksudnya adalah dalam arti setiap anggota keluarga saling

mendukung satu sama lain dalam mengatasi masalah keluarga yang datang baik dari dalam

maupun luar, sehingga dapat terlaksana fungsi dan peran keluarga secara adekuat. Keluarga sehat

lebih tepat disebut sebagai keluarga sejahtera.

Untuk menentukan apakah keluarga termasuk keluarga sehat atau tidak, telah dirumuskun

suatu nilai yang disebut APGAR keluarga oleh Rosen, Geyman dan Layton (1980). Adapun

aspek yang dinilai:

A Adaptasi: kepuasan menerima bantuan dari anggota keluarga lain

P Partnership: kepuasan dalam komunikasi, urun rembuk, pengambilan keputusan dan

penyelesaian masalah

G Growth: kepuasan terhadap kebebasanyang diberikan keluarga dalam mematangkan

pertumbuhan anggota keluarga kedewasaan masing-masing aggota.

A Affection: kepuasan terhadap kasih sayang dan interaksi emosional dalam keluarga

R Resolve: kepuasan terhadap kebersamaan dalam membagi waktu, kekayaan dan ruang antar

anggota keluarga.

Adapun untuk menilai kelima aspek diatas, dibuatlah suatu kuesioner yang berisi 5

pernyataan.

No Pernyataan Sering/selalu Kadang Jarang/tidak

pernah

1 Saya puas bahwa saya bisa

kembali kepada keluarga saya, bila

saya ada masalah

2 Saya puas dengan cara keluarga

saya membahas dan membagi

masalah dengan saya

3 Saya puas bahwa keluarga saya

menerima dan mendukung

keinginan saya melakukan

Page 2: keluarga sehat

kegiatan dan ataupun arah hidup

yang baru

4 Saya puas dengan cara-cara

keluarga saya menyatakan rasa

kasih sayang dan menanggapi

emosi

5 Saya puas dengan cara-cara

keluarga saya membagi waktu

bersama

Tiap jawaban sering diberi nilai 2, jawaban kadang-kadang diberi nilai 1 dan jawaban

tidak pernah/jarang diberi nilai 0. Jumlah nilai diakumulasi dan diinterpretasikan sebagai:

0-3 keluarga tidak sehat, dalam artian sangat membutuhkan banyak perbaikan untuk

meningkatkan hubungan antara keluarga.

4-6 keluarga kurang sehat,

7-10 keluarga sehat, dalam arti tiap anggota keluarga telah mengembangkan kemunikasi dan

pembagian peran yang sesuai sehingga membentuk keluarga yang saling mendukung satu sama

lain.

Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Keluarga

Budaya, Ras, dan Lingkungan

Budaya atau adat istiadat yang dianut suatu keluarga akan tercermin dalam sikap dan

perilakunya sehari-hari. Keyakinan keluarga tentang kesehatan, pola didik, pola asuh terhadap

anak juga dipengaruhi oleh nilai budaya. Hal ini terjadi karena nilaiyang ada keluarga merupakan

suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota

keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman perilaku dan

pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Jadi dengan adanya budaya, maka dalam

kelurga akan tertanam nilai-nilai yang akan mempengaruhi perilaku suatu individu dalam

keluarga ketika menghadapi suatu masalah, misalnya masalaha kesehatan. Pada beberapa budaya

tertentu ada beberapa pola budaya yang mempengaruhi kesehatan komunitas budaya tersebut,

misalnya budaya nikah antar kelurga, tentu akan mempengaruhi profil genetik dari suatu kelurga

dan akan berdampak pada kesehatan kelurga. Pola konsumsi makanan dan minuman pada

Page 3: keluarga sehat

budaya-budaya tertentu juga merupakan suatu contoh hal yang dapat menunjukkan peran suatu

budaya terhadap ksehetan, dalam hal ini berpengaruh pada asupan gizi individu. Budaya juga

sebagaimana dijelaskan diatas akan membentuk aturan-atauran dalam keluarga, sehingga

kebudayaan akan mempengaruhi tindakan setiap anggota keluarga. Pada budaya dimana

perempuan mendapat urutan penghargaan terendah setelah pria, akan menyebabkan pola didikan

dan asuhan anggata kelurga perempuan dalam keluarga berbeda, sehingga akan mempengaruhi

pola diskriminasi kelurga dan hal ini juga terjadi pada diskriminasi kesehatan keluarga.

Ras akan mempengaruhi profil kesehatan suatu kelurga, karena ada beberapa penyakit

yang berkaitan dengan ras tertentu, selain itu lingkungan juga mempengaruhi kesehatan

keluarga, karena lingkungan berkaitan dengan adanya ketersediaan layanan kesehatan atau

provider kesehatan, kemudian juga lingkungan akan dibentuk oleh faktor pendapat atau stigma

yang berkembang mengenai suatu masalaha kesehatan di kelompokm masyarakat tersebut,

kemudian kondisi lingkungan juga berkaitan dengan adanya ketersedian penunjang kesehatan

seperti kondisi rumah, tingkat polusi dan sampah, kemudian adanya fasilitas kebersihan dan lain-

lainnya.

Peran Keluarga

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang

diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam masyarakat,

misalnya status sebagai istri/suami atau anak. Dengan memeahami peran dalam keluarga, maka

akan dapat tercipta komunikasi efektif dalam keluarga, komunikasi efektif ini akan menjaga

suatu keluarga tetap berada dalam suatu kondisi psikologis yang sehat. Dengan mamahami perna

masing-masing maka akan dapat tercipat keluarga yang dapat saling melengkapi satu sama lain

dan saling memahami kondisi anggota keluarga.

Stuktur dan Fungsi Kelurga

Struktur dan fungsi merupakan hal yang berhubungan erat dan terus menerus berinteraksi

satu sama lain. Struktur didasarkan pada organisasi, yaitu perilaku anggota keluarga dan pola

hubungan dalam keluarga. Hubungan yang ada dapat bersifat kompleks, misalnya seorang

wanita bisa sebagai istri, sebagai ibu, sebagai menantu, dan lain-lain yang semua itu mempunyai

kebutuhan, peran dan harapan yang berbeda. Pola hubungan itu akan membentuk kekuatan dan

Page 4: keluarga sehat

struktur peran dalam keluarga. Struktur keluarga dapat diperluas dan dipersempit tergantung dari

kemampuan dari keluarga tersebut untuk merespon stressor yang ada dalam keluarga. Struktur

keluarga yang sangat kaku atau sangat fleksibel dapat mengganggu atau merusak fungsi

keluarga.

Fiedman (1992) menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan keluarga. Fungsi

keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga untuk mencapai tujuan keluarga

tersebut. Proses ini termasuk komunikasi diantara anggota keluarga, penetapan tujuan, resolusi

konflik, pemberian makanan, dan penggunaan sumber dari internal maupun eksternal. Tujuan

reproduksi, seksual, ekonomi dan pendidikan dalam keluarga memerlukan dukungan secara

psikologi antar anggota keluarga, apabila dukungan tersebut tidak didapatkan maka akan

menimbulkan konsekuensi emosional seperti marah, depresi dan perilaku yang menyimpang.

Tujuan yang ada dalam keluarga akan lebih mudah dicapai apabila terjadi komunikasi yang jelas

dan secara langsung. Komunikasi tersebut akan mempermudah menyelesaikan konflik dan

pemecahan masalah. Misalnya masalah kesehatan keluarga.

Bentuk Keluarga

Masing-masing model keluarga, baik dalam bentuk keluarga tradisional maupun keluarga

non tradisional, komposisi pembentukkan keluarga akan mempengaruhi pola kesehatan dalam

keluarga, ini terkait dengan pola komunikasi yang terbentuk, pola asuhan dalam keluarga, bentuk

aturan yang berlaku dalam keluarga. Dalam hal ini, perbedaan bentuk keluarga akan lebih

cenderung mempengaruhi kondisi ksehatan mental anggota keluarga. Selain itu bentuk keluarga

ini akan berkaitan dengan fase kehidupan dari kelurga, dimana fase kehidupan keluarga juga

akan mempengaruhi kesehatan keluarga. Bentuk kelurga juga kan berkaitan dengan banyaknya

anggota keluarga dan banyaknya anggota kelurga ini akan mempengaruhi pola kebutuhan

ekonomi keluarga, dan secara tidak langsung akan mempengaruhi kesehatan keluarga.

Status Sosio-ekonomi

Status sosioekonomi ini berkaitan dengan tingakt pendapatan dan tingkat sosial suatu

keluarga di dalam masyarakat, tingkat ekomoni akan mempengaruhi pola beli kelurga berkaitan

dengan makanan dan kebutuhan sandang serta papan lainnya, kemudian juga akan

Page 5: keluarga sehat

mempengaruhi tingkat kemampuan suatu keluarga dalam mengakses pelayanan kesehatan.

Kondisi sosial keluarga juga akan mempengaruhi pola kesehatan, pada umumnya pada golongan

sosial rendah cenderung sulit mendapatkan akses pelayanan kesehatan, ada kecenderungan

diskriminasi kesehatan. Selain itu kondisi ekonomi dan sosial ini juga berkaitan dengan

kebijakan-kebijakan pemerintah terhadap kesehatan masyarakat.