kelompok 2_rhesus.pptx

20
Kelompok 2 B. ERMA WAHYU M, S.Kep., Ns., M.Si

Upload: bagus-candra-buana

Post on 04-Aug-2015

22 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 2_Rhesus.pptx

Kelompok 2

B. ERMA WAHYU M, S.Kep., Ns., M.Si

Page 2: Kelompok 2_Rhesus.pptx

RHESUS

Page 3: Kelompok 2_Rhesus.pptx

Rhesus adalah suatu sistem yang sangat kompleks,

dan merupakan jenis penggolongan darah selain

penggolongan darah ABO. Masih banyak

perdebatan baik mengenai aspek genetika,

nomenklatur maupun interaksi antigeniknya.

(Sindu, 1999)

Pengertian

Page 4: Kelompok 2_Rhesus.pptx

Rhesus Positif (+)

Adalah seseorang yang mempunyai Rh antigen pada eritrositnya.

Rhesus Negatif (-)

Adalah seseorang yang tidak mempunyai Rh antigen pada eritrositnya.

Klasifikasi Rhesus

Page 5: Kelompok 2_Rhesus.pptx

Sistem golongan darah Rhesus merupakan antigen yang terkuat bila dibandingkan dengan sistem golongan darah lainnya. Dengan pemberian darah Rhesus positif (D+) satu kali saja sebanyak ± 0,1 ml secara parenteral pada individu yang mempunyai golongan darah Rhesus negatif (D-), sudah dapat menimbulkan anti Rhesus positif (anti-D) walaupun golongan darah ABO nya sama.

Anti D merupakan antibodi imun tipe IgG dengan berat molekul 160.000, daya endap (sedimentation coefficient) 7 detik, thermo stabil dan dapat ditemukan selain dalam serum juga cairan tubuh, seperti air ketuban, air susu dan air liur. Imun antibodi IgG anti-D dapat melewati plasenta dan masuk kedalam sirkulasi janin, sehingga janin dapat menderita penyakit hemolisis.

Page 6: Kelompok 2_Rhesus.pptx

Insidens pasien yang mengalami Inkompatibilitas Rhesus ( yaitu rhesus negatif) adalah 15% pada ras berkulit putih dan 5% berkulit hitam, jarang pada bangsa asia. Rhesus negatif pada orang indonesia jarang terjadi, kecuali adanya perkawinan dengan orang asing yang bergolongan rhesus negatif.

Pada wanita Rhesus negatif yang melahirkan bayi pertama Rhesus positif, risiko terbentuknya antibodi sebesar 8%. Sedangkan insidens timbulnya antibodi pada kehamilan berikutnya sebagai akibat sensitisitas pada kehamilan pertama sebesar 16%. Tertundanya pembentukan antibodi pada kehamilan berikutnya disebabkan oleh proses sensitisasi, diperkirakan berhubungan dengan respons imun sekunder yang timbul akibat produksi antibodi pada kadar yang memadai. Kurang lebih 1% dari wanita akan tersensitasi selama kehamilan, terutama trimester ketiga.

INSIDEN KLINIS

Page 7: Kelompok 2_Rhesus.pptx

Ada tiga subtipe antigen spesifik C,D,E dengan pasangannya c, e, tapi tidak ada d. Hanya gen D dipakai sebagai acuan faktor rhesus.

Sel rhesus (D) positif mengandung substansi (antigen D) yang dapat merangsang darah rhesus (D) negatif memproduksi antibodi.

Seorang wanita Rhesus (D) positif tak akan memproduksi antibodi, karena darah yang positif tak akan memproduksi anti-d, tak ada anti Rhesus d.

Seseorang mempunyai Rhesus (D) negatif, jika diwariskan gen d dari tiap orang tua. Mungkin saja anak Rhesus (D) negatif, jika ibu Rhesus (D) negatif dan bapak Rhesus (D) positif. Bapak dapat mempunyai gen D atau d, sehingga bayi dapat mewarisi gen d dari bapaknya.

Sebaliknya, wanita Rhesus (D) negatif dengan pasangan Rhesus (D) negatif, dan tak akan timbul inkompatibilitas Rhesus, walaupun ibu telah membawa anatibodi Rhesus (D) dari kehamilan sebelumnya

GENETIK

Page 8: Kelompok 2_Rhesus.pptx

Penurunan Secara Genetis

Page 9: Kelompok 2_Rhesus.pptx

                                                                           

Seseorang dengan darah Rh- dapat mengembangkan antibodi Rh dalam plasma darah jika ia menerima darah dari orang dengan darah Rh+, yang Rh antigen dapat memicu produksi antibodi Rh

Seseorang dengan darah Rh + dapat menerima darah dari orang dengan darah Rh- tanpa masalah

Page 10: Kelompok 2_Rhesus.pptx

Sel darah merah "Rh positif" mengungkapkan antigen disebut D.

Antigen Rh adalah protein transmembran dengan loop terbuka

pada permukaan sel darah merah digunakan untuk transportasi

karbon dioksida dan atau amonia melintasi membran plasma.

Antigen itu pertama kali diteliti pada monyet sehingga diberi nama

monyet reshus.

85% dari populasi adalah RHD positif, 15% lainnya adalah RHD

negatif.

Page 11: Kelompok 2_Rhesus.pptx

PENYAKIT PADA RH

Page 12: Kelompok 2_Rhesus.pptx

Rhesus D Penyakit hemolitik yang baru lahir merupakan salah

satu penyebab penyakit hemolitik dari rentang penyakit newborn. Dari

ringan sampai parah. Ketika penyakit ringan janin mungkin mengalami

anemia ringan dengan retikulositosis. Bila penyakit ini sedang atau berat

janin dapat memiliki anemia lebih ditandai dan eritroblastosis

(eritroblastosis fetalis). Bila penyakit ini sangat parah dapat menyebabkan

haemolyticus neonatorum morbus, hidrops fetalis, atau penyakit Rh

stillbirth.

Dan dapat dicegah dengan memperlakukan ibu selama

kehamilan atau segera (dalam waktu 72 jam) setelah melahirkan. Sang

ibu memiliki suntikan intramuskular anti-Rh antibodi umumnya dikenal

sebagai RhoGAM.

Hydrops fetalis

Page 13: Kelompok 2_Rhesus.pptx

Hydrops fetalis

Page 14: Kelompok 2_Rhesus.pptx

Ikterus (jaundice) adalah kondisi di mana tubuh memiliki

terlalu banyak bilirubin sehingga kulit dan putih mata Anda menjadi

kuning. Bilirubin adalah bahan kimia kuning di hemoglobin, zat yang

membawa oksigen dalam sel darah merah. Bila sel-sel darah merah

rusak, tubuh Anda membangun sel-sel baru di liver (hati) untuk

menggantikan mereka. Jika hati tidak dapat menangani sel-sel

darah merah yang rusak, bilirubin menumpuk di dalam tubuh dan

kulit Anda terlihat kuning. Orang awam menyebutnya penyakit

kuning.

Ikterus (Jaundice)

Page 15: Kelompok 2_Rhesus.pptx

Ikterus (Jaundice)

Page 16: Kelompok 2_Rhesus.pptx

Suatu keadaan dimana kadar haemogoblin (Hb) lebih rendah dari keadaan normal untuk kelompok yang bersangkutan. (WHO, Stuart Gillespie, 1996)

ANEMIA

Page 17: Kelompok 2_Rhesus.pptx
Page 18: Kelompok 2_Rhesus.pptx

ANEMIA HEMORAGI

Anemia hemoragi disebabkan oleh kehilangan darah akut. Sumsum tulang secara

bertahap akan memproduksi sel darah merah baru untuk kembali ke kondisi

normal

ANEMIA DEFISIENSI ZAT BESI

Anemia jenis ini terjadi sebagai akibat dari penurunan asupan makanan,

penurunan daya absorbsi, atau kehilangan zat besi secara berlebihan

ANEMIA APLASTIK

Anemia aplastik atau sumsum tulang tidak aktif ini ditandai dengan penurunan sel

darah merah secara besar-besaran. Hal ini dapat terjadi karena paparan radiasi

yang berlebihan, keracunan zat kimia, atau kanker

 

Jenis-jenis Anemia

Page 19: Kelompok 2_Rhesus.pptx

ANEMIA PERNICIOUS

Anemia pernicious ini disebabkan oleh tidak terdapatnya vitamin B12 di dalam diri

seseorang

ANEMIA SEL SABIT (SICKLE CEL ANEMIA)

Dipengaruhi oleh faktor keturunan. Anemia sel sabit disebabkan oleh molekul

hemoglobin yang berbeda dari hemoglobin normalnya karena penggantian salah

satu asam amino pada rantai polipeptida beta. Hal ini menyebabkan sel darah

merah terdistrosi  menjadi bentuk sabit dalam kondisi konsentrasi oksigen yang

rendah. Sel - sel terdistorsi ini menutup kapilar dan mengganggu aliran darah.

Cont…..

Page 20: Kelompok 2_Rhesus.pptx