kelompok 2 teknik sipil 2012 b (srbe)

9
SISTEM RANGKA BERPENGAKU EKSENTRIK (SRBE) KELOMPOK 2 : NADIA UTAMI NISHAR NIA RAHMAWATI PUTRI KURNIAWATI RAGIL AGUSTINA RAHMAN JUMANTORO RAMADHAN SYAHRIADI RESTU ASEGAF

Upload: debora-elluisa-manurung

Post on 07-Aug-2015

13 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 2 teknik sipil 2012 b (SRBE)

SISTEM RANGKA BERPENGAKU EKSENTRIK (SRBE)

KELOMPOK 2 :

- NADIA UTAMI NISHAR

- NIA RAHMAWATI

- PUTRI KURNIAWATI

- RAGIL AGUSTINA

- RAHMAN JUMANTORO

- RAMADHAN SYAHRIADI

- RESTU ASEGAF

Page 2: Kelompok 2 teknik sipil 2012 b (SRBE)

PENDAHULUAN

Struktur Rangka Berpengaku Eksentrik (SRBE) telah dikenal memiliki kelebihan dibandingkan Struktur Rangka Pemikul Momen maupun Struktur Rangka Berpengaku Konsentrik (SRBK).

SRBE memiliki kekakuan yang lebih tinggi dibandingkan SRPM dan memiliki daktilitas yang lebih tinggi dibandingkan SRBK.

Peran bresing sebagai pengaku dan link yang daktail sebagai penyerap energi gempa yang efektif, secara bersama-sama meningkatkan kinerja SRBE sebagai struktur baja tahan gempa.

Studi yang dilakukan sejauh ini telah membuktikan bahwa SRBE dengan link yang pendek menunjukkan kinerja yang lebih baik sebagai penyerap energi akibat beban lateral siklik, yaitu melalui kelelehan geser yang stabil dan efektif.

Page 3: Kelompok 2 teknik sipil 2012 b (SRBE)

Perencanaan yang mendetail dari SRBE perlu perhatian ekstra ketat, agar dihasilkan suatu sistem rangka yang mengacu pada metodologi perencanaan seismik berdasarkan keseimbangan mekanisme kelelehan. Konsep perencanaan SRBE yang berdasarkan keseimbangan mekanisme kelelehan akan mencegah terjadinya cara keruntuhan yang tidak diinginkan yaitu elemen-elemen struktur tidak mengalami penurunan kekakuan dan kekuatan saat struktur menerima pembebanan lateral.

Pelat buhul direncanakan bersifat daktail dan mampu menyediakan rotasi di daerah pertemuan pelat buhul dengan bresing. Pelat buhul yang bersifat daktail dapat menahan kapasitas gaya aksial tarik maupun kapasitas gaya aksial desak dari bresing. Kekuatan dan kekakuan dari pelat buhul akan menentukan performa dan resisten dari pelat buhul dalam menahan kapasitas gaya aksial dari bresing.

Page 4: Kelompok 2 teknik sipil 2012 b (SRBE)
Page 5: Kelompok 2 teknik sipil 2012 b (SRBE)

Kinerja link yang efektif menyerap gempa ditunjukkan dengan kelelehan yang mampu membentuk sudut rotasi inelastik yang cukup besar pada link, hal mana direncanakan terjadi pada saat struktur sudah mengalami deformasi yang besar akibat gempa besar; sementara itu komponen struktur lainnya (balok, kolom, pengaku/bresing) direncanakan tetap dalam kondisi elastik. Kerusakan link akibat kelelehan inilah yang sebenarnya diharapkan terjadi, untuk menghindari runtuhnya struktur. Penggunaan SRBE akan menjadi lebih ekonomis apabila link yang telah rusak akibat gempa dapat diganti tanpa mengganti komponen struktur lainnya (balok, kolom, bresing) yang masih tetap elastik memikul beban gravitasi. Hal ini dimungkinkan pada link yang disambung dengan sambungan baut, yang pada sisi lain memiliki kinerja yang dikenal kurang baik dibandingkan sambungan las.

Page 6: Kelompok 2 teknik sipil 2012 b (SRBE)

SRBE merupakan struktur rangka yang terdiri dari kolom, balok, pengaku (miring), dan link. Pada struktur tipe split-K, elemen link terletak di tengah bentang, diantara dua buah bresing yang dihubungkan ke ujung kolom bawah pada masing-masing lantai. Link merupakan komponen struktur yang mengalami deformasi paling besar akibat beban lateral, karena memikul momen lentur dan geser yang paling besar diantara komponen struktur lainnya. Hal ini memungkinkan link berperan sebagai pendisipasi energi akibat gempa, melalui plastifikasi yang dialaminya, sementara momen lentur dan gaya geser maupun aksial pada komponen struktur lainnya relatif masih rendah. Deformasi inelastik yang dialami link dapat berupa deformasi lentur atau geser, dan ditunjukkan dengan besarnya sudut rotasi plastik yang terbentuk diantara sumbu balok dan sumbu link (Gambar 1).

Page 7: Kelompok 2 teknik sipil 2012 b (SRBE)
Page 8: Kelompok 2 teknik sipil 2012 b (SRBE)

LINK DENGAN SAMBUNGAN BAUT

Link yang dapat diganti menuntut jenis sambungan yang mudah dibongkar dan dipasang kembali. Hal ini dimungkinkan bagi link yang disambung dengan baut melalui pelat ujung (end-plate), namun dengan konsekuensi tingkat kinerja yang diperkirakan lebih rendah daripada sambungan las, terutama dalam hal kekuatan, kekakuan, dan disipasi energi.

Peningkatan ukuran diameter baut dan tebal pelat ujung link dapat meningkatkan kemampuan disipasi energi akibat plastifikasi pada link, khususnya pada pelat badan link.

Penggunaan link yang dapat diganti akan lebih efektif dilakukan pada link geser atau link pendek dan pada bentang portal yang semakin besar. Kerusakan yang terjadi pada link dengan ukuran geometri struktur demikian, akan sangat signifikan dibandingkan dengan kondisi komponen struktur lainnya yang masih elastik, sehingga penggantian link akan bernilai ekonomis pada struktur yang seringkali mengalami pembebanan gempa. Hal ini akan dapat menjawab kebutuhan struktur tahan gempa di daerah rawan gempa.

Page 9: Kelompok 2 teknik sipil 2012 b (SRBE)

TERIMAKASIH ({})