kelompok 10 mikrogametogenesis dan mikrosporogenesis lilium dan ricinus

24
MIKROGAMETOGENESIS DAN MIKROSPOROGENESIS LILILUM DAN RICINUS Anggota Kelompok : Raka Aditya (4411413027) Noorma Paramitha (4411413009) Isma Nurvaizah (4411413039) Octarina Tri Handayani (4411413007) Kelompok 10

Upload: noorma-paramitha

Post on 18-Jan-2016

435 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

Benang sari,Terdiri dari :Kepala sari ( anthera )Tangkai sari Benang sari, umumnya terdiri dari 4 ruangberisi pollen mikrosporangium ( tempatpenghasil mikrospora ) mikrospora tumbuhmembentuk buluh gamet jantan.Antera Lilium sp memiliki struktur yang kompleks. Terdapat 4 lokuli yang berisi butir-butir serbuk sari. Pada dinding antera ini terlihat ada 4 lapisan, yaitu:a) epidermis, lapisan terluar yang selnya memipih, membentuk tonjolan dan berserabut.b) endotesium, susunan selnya tak teratur dan berserabut.c) Lapisan tengah, terdiri dari 2 lapis sel yang pipih.d) tapetum, inti selnya terlihat jelas dan sel-selnya banyak mengandung plasma. PollenPerkembangan kepala sari ( Anthera )Mikrosporogenesis Perkembangan gametofit jantanStruktur ovarium (bakal buah)Beberapa tumbuhan Angiospermae mempunyai megasporofil (daun buah) yangberkembang ke dalam suatu pistilum. Pistilum (putik) biasanya mengalami diferensiasimenjadi 3 bagian yaitu:1. bagian basal yang menggelembung disebut ovarium (bakal buah)2. bagian yang memanjang disebut stilus (tangkai putik)3. bagian ujung stilus yang disebut stigma (kepala putik)Di dalam ovarium terdapat ruang ovarium (lokulimentum) dengan dua atau lebih ovulum (bakal biji).Tiap ovulum terdiri dari nuselus, integumen, khalaza, rafe dan funikulus.Nuselus dilindungi oleh satu atau dua integumen.Pada waktu biji dewasa, integumen bersama dengan khalaza dan rafe menyusun kulit biji.Ovulum Lilium spPollenPerkembangan Pollen

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus

MIKROGAMETOGENESIS DAN MIKROSPOROGENESISLILILUM DAN RICINUS

Anggota Kelompok :Raka Aditya (4411413027)

Noorma Paramitha (4411413009)Isma Nurvaizah (4411413039)

Octarina Tri Handayani (4411413007)

Kelompok 10

Page 2: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus

Bagian bunga yang Steril:1. Petal (Corolla)2. Sepal (Calyx)

Bagian bunga yang Fertil:

1. Androecium Stamen: Anthera , Filamen.

2. GynoeciumPistillum (Carpel) : Stigma, Stilus, dan Ovarium.

Page 3: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus

BENANG SARI ( STAMEN )

Terdiri dari :1. Kepala sari ( anthera )2. Tangkai sari

Benang sari, umumnya terdiri dari 4 ruangberisi pollen mikrosporangium ( tempatpenghasil mikrospora ) mikrospora

tumbuhmembentuk buluh gamet jantan.

Page 4: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus

ANTERA LILIUM SP

Antera Lilium sp memiliki struktur yang kompleks. Terdapat 4 lokuli yang berisi butir-butir serbuk sari. Pada dinding antera ini terlihat ada 4 lapisan, yaitu:

a) epidermis, lapisan terluar yang selnya memipih, membentuk tonjolan dan berserabut.

b) endotesium, susunan selnya tak teratur dan berserabut.

c) Lapisan tengah, terdiri dari 2 lapis sel yang pipih. d) tapetum, inti selnya terlihat jelas dan sel-selnya

banyak mengandung plasma. Pollen

Page 5: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus

ANTHERA ( KEPALA SARI )

Gambar penampang lintang anthera lilium (www.upload.wikimedia.org)

Page 6: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus

STRUKTUR KEPALA SARI ( ANTHERA ) Pada umumnya anthera terdiri atas 4 mikrosporangia ( 4 lokuli ). Pada waktu masak,

dua sporangia dari masing-masing sisi akan

menyatukan diri menjadi 2 teka sehingga ada 2 teka.

Page 7: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus

PERKEMBANGAN KEPALA SARI ( ANTHERA )

Antera yang belum terdiferensiasis

arkesporium

epidermis

Sel parietal primer

Sel sporog

en primer

Sel sporog

en sekund

er

Sel parietal

sekunder

endotesium

epidermis

Lapisan tengah

atas

Sel parietal

sekunder

Lapisan tengah

tapetum

Lapisan tengah bawah

Lapisan tengah

tapetum

Sel indu

k mikrospo

ra

mikrospo

ra

Page 8: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus

LAPISAN DINDING ANTHERA

Menurut Bhojwani dan Bhatnagar ( 1978-1999), anthera mempunyai lapisan dinding sebagai berikut.

1. Epidermis ( eksotesium ); merupakan lapisan terluar, terdiri dari satu lapis sel. Berfungsinya sebagai pelindung.

2. Endotesium; merupakan lapisan yang terletak di sebelah dalam epidermis. berfungsi untuk membukanya kepala sari akibat dari adanya struktur berserabut.

3. Lapisan tengah; merupakan lapisan yang terletak disebelah dalam endotesium, terdiri dari 2-3 lapisan sel atau lebih, tergantung jenis tumbuhannya.

4. Tapetum; merupakan dinding terdalam dari kepala sari dn berkambang sampai maksimum pada saat terbentukny serbuk sari tetrad.

Page 9: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus

MIKROSPOROGENESIS

Page 10: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus

TETRAD MIKROSPORA

Page 11: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus

Perkembangan Gametofit Jantan Mikrosporosit mengalami meiosis. Lalu membentuk empat mikrospora haploid. Kemudian membelah sekali lagi melalui mitosis dan menghasilkan dua sel, yaitu sel generative dan sel tabung. Kedua sel itu dan dindingnya membentuk sebuah butiran serbuk sari, atau gametofit jantan yang belum dewasa.Ada 3 tahap perkembangan gametofit jantan :1. Perkembangan pollenSerbuk sari/pollen pada umumnya mempunyai dua lapisan dinding, yaitu eksin merupakan lapisan terluar dan intin merupakan lapisan terdalam. Eksin tersusun dari sporopolenin, sedangkan intin tersusun dari pektoselulose.

Page 12: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus

PERKEMBANGAN GAMETOFIT JANTANSel induk mikrospora

Meiosis I

Meiosis II

mitosis

inti vegetatif

inti generatif

Butir Serbuk Sari (gametofit jantan)

Page 13: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus

STRUKTUR OVARIUM (BAKAL BUAH)

Beberapa tumbuhan Angiospermae mempunyai megasporofil (daun buah) yang

berkembang ke dalam suatu pistilum. Pistilum (putik) biasanya mengalami diferensiasi

menjadi 3 bagian yaitu: 1. bagian basal yang menggelembung disebut

ovarium (bakal buah) 2. bagian yang memanjang disebut stilus (tangkai

putik) 3. bagian ujung stilus yang disebut stigma (kepala

putik)

Page 14: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus

Di dalam ovarium terdapat ruang ovarium (lokulimentum) dengan dua atau lebih ovulum (bakal biji).

Tiap ovulum terdiri dari nuselus, integumen, khalaza, rafe dan funikulus.

Nuselus dilindungi oleh satu atau dua integumen.

Pada waktu biji dewasa, integumen bersama dengan khalaza dan rafe menyusun kulit biji.

Page 15: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus

OVULUM LILIUM SP

Ovulum berada dalam ovarium dapat mengandung 1 atau lebih ovulum.

Ovulum terdiri atas nuselus yang mengelilingi oleh 1 atau 2 integumen dan menempel pada plasenta dengan sebuah tangkai yang disebut funiculus.

Integument ovulum akan berkembang jadi kulit biji. Nuselus biasanya ada di bawah lapisan paling luar pada

ujung mikrofil yang disebut sel induk megaspore. Ovulum berkembang dari plasenta ovarium. Di dalam ovulum terdapat kantong embrio yang berisi

yaitu satu ovum, dua sel sinergid, dua badan polar dan tiga sel anti-poda.

Seluruh permukaan dan bagian ovulum tertutup kutikula. Kutikula luar menutupi funiculus dan integument luar sedangkan kutikula tengah terdapat diantara integument dalam dan nuselus.

 Pada bagian ujung ovum terdapat celah yang disebut mikrofil yang dibentuk oleh lapisan integume.

Page 16: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus

BAGIAN-BAGIAN PISTILLUM

Page 17: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus
Page 18: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus

POLLEN LILIUM SP

Butir-butir pollen tersimpan dalam lokulus dari antera dan dinding pollen bertipe retikulata.

Proses pembentukan dan pemasakan pollen disebut mikrosporogenesis.

Pollen merupakan mikrospoa dewasa yang telah lepas dari tetrad.

Punya 2 lapisan dinding yaitu ektin dan intin. Setelah masak pollen keluar melalui

stomium

Page 19: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus

Pollen yang baru dibentuk umumnya mempunyai sitoplasma yang padat. Selnya secara cepat bertambah volumenya, diikuti oleh vakuolisasi dan perpindahan inti dari bagian tengah menuju kebagian yang berdekatan dengan dinding sel.

PERKEMBANGAN POLLEN

Page 20: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus

PERKEMBANGAN POLLEN

Dinding pollen berlapis-lapis. Dinding terluar disebut eksin dan dinding dalam disebut intin. Eksin terdiri atas ekteksin dan endeksin. Ekteksin tersusun oleh 1) tektum dibagian luar,2) bagian dalam adalah lapisan kaki (foot layer) berbatasan dengan endeksin, dan3) bakulum lapisan yang terdapat antara tektum dan lapisan kaki.

Page 21: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus

PEMBENTUKAN SEL VEGETATIF

DAN SEL GENERATIF

2. Pembentukan sel vegetatif dan sel generatif

Pada awal gametogenesis inti serbuk sari membelah menjadi dua sel, yaitu sel vegetatif dan sel generatif. Kedua sel tersebut ukurannya tidak sama. Sel vegetative lebih besar dibandingkan sel generative. Sel generative membelah secara mitosis menghasilkan 2 sel sperma.

Page 22: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus

PEMBENTUKAN SEL VEGETATIF DAN SEL

GENERATIF

Setelah pembelahan mitosis, sel vegetative melanjutkan pertumbuhan, organela sel bertambah jumlah dan ukurannya, vakuola semakin lama menghilang. Setelah lepas dari dinding, sel generative bentuknya speris. Sperma dibentuk dari pembelahan mitosis inti sel generative.

Page 23: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus

3. Pembentukan Sel SpermaSetelah sel generative terbentuk, proses selanjutnya adalah pembentukan sel sperma. Pada umumnya, pembentukan sel sperma baru terjadi setelah buluh serbuk sari menembus stigma (tangkai putik) atau setelah buluh mencapai kantong embrio (kandung lembaga).Sperma mungkin dibentuk sewaktu butir pollen masih ada di dalam antera atau telah keluar dari antera. Apabila sperma dibentuk sebelum butir pollen keluar dari antera maka waktu butir pollen dilepas pada stadium 3 sel dan apabila sperma terbentuk setelah keluar dari antera maka pada waktu butir pollen dilepas dalam keadaan dua sel.

Pembentukan Sel

Sperma

Page 24: Kelompok 10 Mikrogametogenesis Dan Mikrosporogenesis Lilium Dan Ricinus

PENYERBUKAN ANGIOSPERMAE