kelemahan metode ilmiah

3
KELEMAHAN METODE ILMIAH karena dapat di buktikan oleh semua orang walaupun telah melewati tahap- tahap yang di sebutkan diatas, namun metode ilmiah tetap memiliki kelemahan, antara lain : 1 metode ilmiah tidak mungkin bisa menjangkau objek yang bersifat inmateri (gaib), dikarenakan tidak adanya wujud, ukuran dan timbangan yang jelas. 2. terlalu bergantung pada objek yang ada 3. metode ilmiah akan berubah bila objek yang di amati telah berubah. Sebagai contoh ilmuan mengatakan bahwa suhu diatas puncak merapi adalah 35 derajat c, namun apa yang di kemukakan oleh ilmuan akan berubah seiring berubahnya cuaca dan suhu 4. kurang valid, karena tidak semua hasil dari metode atau penelitian di suatu daerah akan bisa di terapkan untuk daerah lain. 5. membutuhkan waktu yang lama, karena penelitian dilakukan secara berulang. 6. membutuhkan biaya yang sangat mahal, karena setiap penelitian memerlukan alat bantu berupa peralatan yang menggunakan tehnologi canggih . 7. dapat terhapus atau tidak di pakai bila terbukti ditemukan kesalahan dan bila muncul teori lain yang dianggap lebih berguna 8. cenderung kaku dan tidak terpengaruh oleh rasio Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa setiap teori selalu memiliki sisi positive dan negatif. Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Hasil eksperimen tidak pernah dapat membenarkan suatu hipotesis, melainkan meningkatkan probabilitas kebenaran hipotesis tersebut. Hasil eksperimen secara mutlak bisa menyalahkan suatu hipotesis bila hasil eksperimen tersebut bertentangan dengan prediksi dari hipotesis CARA MENDAPAT KEBENARAN 1. Penemuan Kebenaran Secara Kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan tidak lain adalah takdir Allah swt. Walaupun tidak ditemukan secara ilmiah, banyak penemuan ini yang telah menggoncangkan dunia ilmu pengetahuan.

Upload: tiara

Post on 27-Dec-2015

161 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: KELEMAHAN METODE ILMIAH

KELEMAHAN METODE ILMIAH

karena dapat di buktikan oleh semua orang walaupun telah melewati tahap-tahap yang di sebutkan diatas, namun metode ilmiah tetap memiliki kelemahan, antara lain :

1 metode ilmiah tidak mungkin bisa menjangkau objek yang bersifat inmateri (gaib), dikarenakan tidak adanya wujud, ukuran dan timbangan yang jelas.

2. terlalu bergantung pada objek yang ada

3. metode ilmiah akan berubah bila objek yang di amati telah berubah. Sebagai contoh ilmuan mengatakan bahwa suhu diatas puncak merapi adalah 35 derajat c, namun apa yang di kemukakan oleh ilmuan akan berubah seiring berubahnya cuaca dan suhu

4. kurang valid, karena tidak semua hasil dari metode atau penelitian di suatu daerah akan bisa di terapkan untuk daerah lain.

5. membutuhkan waktu yang lama, karena penelitian dilakukan secara berulang.

6. membutuhkan biaya yang sangat mahal, karena setiap penelitian memerlukan alat bantu berupa peralatan yang menggunakan tehnologi canggih

. 7. dapat terhapus atau tidak di pakai bila terbukti ditemukan kesalahan dan bila muncul teori lain yang dianggap lebih berguna

8. cenderung kaku dan tidak terpengaruh oleh rasio Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa setiap teori selalu memiliki sisi positive dan negatif. Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Hasil eksperimen tidak pernah dapat membenarkan suatu hipotesis, melainkan meningkatkan probabilitas kebenaran hipotesis tersebut. Hasil eksperimen secara mutlak bisa menyalahkan suatu hipotesis bila hasil eksperimen tersebut bertentangan dengan prediksi dari hipotesis

CARA MENDAPAT KEBENARAN

1. Penemuan Kebenaran Secara Kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan tidak lain adalah takdir Allah swt. Walaupun tidak ditemukan secara ilmiah,

banyak penemuan ini yang telah menggoncangkan dunia ilmu pengetahuan.

2. Penemuan Kebenaran Melalui Trial and Error (Coba dan Ralat)

Bekerja secara coba dan ralat adalah melakukan suatu pekerjaan secara aktif dengan mengulang-ulang pekerjaan

tersebut berkali-kali dengan menukar-nukar cara dan materi. Pengulangan tersebut tanpa dituntun oleh suatu

petunjuk yang jelas sampai seseorang menemukan sesuatu.

3. Penemuan Kebenaran Melalui Spekulasi

Penemuan kebenaran melalui spekulasi sedikit lebih tinggi tarafnya dari pada penemuan secara coba dan ralat.

Dalam spekulasi seseorang dibimbing oleh suatu pertimbangan, walaupun kurang dipikirkan masak-masak tetapi

dikerjakan dalam suasana yang penuh resiko. Penemuan dengan cara ini memerlukan pandangan yang tajam.

Page 2: KELEMAHAN METODE ILMIAH

4. Penemuan Kebenaran Melalui Kewibawaan

Kebenaran ini berasal dari pendapat orang-orang yang dianggap berwibawa, yaitu kebenaran berdasarkan

penghormatan pada pendapat orang yang dianggap berwibawa. Sering orang tidak lagi berusaha menggunakan

kebenaran ini dan menerima pendapat tersebut sebagai kebenaran.

5. Penemuan Kebenaran Melalui Berpikir Kritis

Dengan kemampuannya berpikir, manusia dapat merangkum pengalaman dan fenomena dalam suatu rumusan

untuk mencapai kebenaran. Kemampuan berpikir dan pengalaman tidak lain adalah berpikir logis. Berpikir logis

bukanlah sepenuhnya merupakan cara-cara yang ilmiah karena logika dan pengalaman manusia yang digunakan

untuk menemukan kebenaran tidak dalam konsep yang sama sehingga tanpa guna. Hasil yang memuaskan

tergantung dari dua hal, yaitu kemampuan berpikir dan jenis pengalaman. Dan dari sinilah bermula metode

penelitian karena manusia mencari jalan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan.

6. Penemuan Kebenaran Melalui Penelitian Ilmiah

Cara mencari kebenaran yang dipandang ilmiah adalah melalui metode penelitian. Metode penelitian adalah

penyaluran hasrat ingin tahu manusia dalam taraf keilmuan.Penyaluran sampai setaraf ini disertai oleh gejala yang

tampak dapat dicari penjelasannya secara ilmiah.

Metode ilmiah hanya akan menarik dan membenarkan suatu kesimpulan apabila telah dibentengi oleh bukti-bukti

yang meyakinkan, yang dikumpulkan melalui prosedur yang sistematis, jelas, dan terkontrol. Landasan sekaligus

tujuan kegiatan ini ialah teori, di mana teori itu sendiri adalah serangkaian penelitian yang menjadi satu kebulatan

sistematis yang diperlukan dalam memahami dan meramalkan fenomena yang menjadi persoalan.