kelas c program studi ilmu hukum fakultas hukum ...elearning.upnjatim.ac.id/courses/...hukum.pdf ·...

13
i SISTEM HUKUM MAKALAH Dibuat untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Pengantar Hukum Indonesia di Bawah Bimbingan Dosen Bpk. FAUZUL ALIWARMAN, SHI., M.Hum. Ibu MAS ANIENDA TF, SH., MH. Oleh : KELOMPOK 3 KELAS C PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN" JAWA TIMUR SURABAYA 2012

Upload: doantruc

Post on 22-Jul-2019

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

SISTEM HUKUM

MAKALAH

Dibuat untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Pengantar Hukum Indonesia di Bawah

Bimbingan Dosen

Bpk. FAUZUL ALIWARMAN, SHI., M.Hum.

Ibu MAS ANIENDA TF, SH., MH.

Oleh :

KELOMPOK 3

KELAS C PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN" JAWA TIMUR

SURABAYA

2012

ii

TIM PENYUSUN

MARSEDO DENDY S.

(1271010083)

RIZAL PRIYO

(1271010112)

BAGUS TRISURA Y.

(1271010088)

DHERIL EGI A.

(1271010118)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat perkenannya kami

dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak sedikit hambatan dan rintangan yang

kami temui dalam penyusunan makalah ini. Namun,berkat bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak, baik yang bersifat langsung maupun yang tidak langsung Alhamdulillah kami

dapat menyelesaikannya.

Kami sadar jikalau tugas ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu kritik ataupun

saran yang membangun sangat kami harapkan demi kemajuan kami dimasa mendatang.

Mohon maaf bila ada kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini,harap

memakluminya karena kami dalam proses pembelajaran.

Surabaya,9 Oktober 2012

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i

TIM PENYUSUN .............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

1.2. Perumusan Masalah ................................................................................... 2

1.3. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

2.1. Pengertian Sistem Hukum ......................................................................... 3

2.2. Macam-macam Sistem Hukum .................................................................. 4

2.2.1. Sistem Hukum Eropa Kontinental ................................................. 4

2.2.2. Sistem Hukum Anglo Saxon ......................................................... 5

2.2.3. Sistem Hukum Adat ..................................................................... 5

2.2.4. Sistem Hukum Islam .................................................................. 6

BAB III PENUTUP........................................................................................................ 8

3 .l. Kesimpulan ................................................................................................ 8

3 .2. Saran ......................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 9

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam tulisan ini kami mencoba untuk membahas tentang empat sistem Hukum, yang

secara umum berlaku di Indonesia. Diantaranya adalah Sistem Hukum Kontinental, Sistem

Hukum Anglo-Saxon, Sistem Hukum Adat, dan Sistem Hukum Islam. Dengan mengetahui

Sistem Hukum tersebut kita sebagai masyarakat Hukum mampu untuk menguraikan Sistem

Hukum di Indonesia secara umum dan mengidentifikasi perbedaan diantara empat Sistem

hukum tersebut.

Sistem hukum adalah kesatuan utuh dari tatanan-tatanan yang terdiri dari bagian-bagian

atau unsur-unsur yang satu sama lain saling berhubungan dan berkaitan secara erat. Dalam

Sistem Hukum yang baik tidak boleh terjadi pertentangan-pertentangan atau tumpang tindih

diantara bagian-bagian yang ada. Jika pertentangan atau kontradiksi tersebut terjadi, sistem

itu sendiri yang menyelesaikan hingga tidak berlarut.

2

1.2. Perumusan Masalah

Bagaimana sistem hukum yang ada di dunia ?

Mengapa banyak negara menganut 4 sistem hukum ini ?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Mendeskrisipkan Sistem Hukum

2. Menjelaskan macam-macam Sistem Hukum di dunia

3. Memahami sistem hukum yang banyak dianut oleh berbagai negara

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Hukum

Sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang berarti suatu keseluruhan yang

tersusun dari sekian banyak bagian (whole compound of several parts). Sistem merupakan

suatu kebulatan yang memiliki unsur-unsur dan peran yang saling berkaitan dan saling

mempengaruhi. Masing-masing bagian atau unsur harus dilihat dalam kaitannya dengan

bagian-bagian atau unsur-unsur lain dan dengan keseluruhannya seperti mozaik atau

legpuzzle. Sistem merupakan pengorganisasian dari bagian-bagian yang saling berhubungan

dan saling menggantungkan diri satu dari yang lain dan membentuk satu kesatuan. Suatu

sistem adalah suatu perangkat komponen yang berkaitan secara terpadu dan dikoordinasikan

sedemikian rupa untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Adapun ciri-ciri dari sistem yaitu : terikat pada waktu dan tempat; kontinu,

berkesinambungan, dan otonom; terdapat pembagian di dalamnya; tidak menghendaki adanya

konflik antara unsur-unsur atau bagian-bagian; sebagai pelengkap; dan memiliki konsep yang

fundamental. Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa sistem hukum adalah suatu

keseluruhan yang terdiri atas bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling menentukan, saling

pengaruh mempengaruhi dan tidak boleh saling bertentangan (harus konsisten), untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Secara sederhana, sistem hukum adalah susunan hukum yang

teratur. Sistem hukum terdiri dari suatu keseluruhan kompleks unsur-unsur yaitu peraturan,

putusan, pengadilan, lembaga atau organisasi, dan nilai-nilai. Sistem hukum bersifat kontinu,

berkesinambungan dan otonom. Sistem hukum berfungsi untuk menjaga atau mengusahakan

keseimbangan tatanan dalam masyarakat (restitutio in integrum).

Sistem hukum bukan sekedar kumpulan peraturan-peraturan saja namun peraturan-

peraturan itu dapat diterima sebagai sah apabila dikeluarkan dari sumber-sumber yang sama,

seperti peraturan hukum, yurisprudensi, dan kebiasaan. Menurut Friedman, suatu sistem

hukum terdiri dari : struktur atau kelembagaan sebagai kerangka dasar dari sistem hukum itu

sendiri, substansi hukum yang terdiri dari aturan-aturan yang bersifat materiil maupun formil,

dan budaya hukum yakni nilai-nilai atau pandangan masyarakat termasuk perilaku aparat

dalam sistem hukum itu sendiri.

4

2.2. Macam-macam Sistem Hukum

Pada dasarnya banyak sistem hukum yang dianut oleh berbagai negara-negara didunia,

namun dalam sejarah dan perkembangannya ada 4 macam sistem hukum yang sangat

mempengaruhi sistem hukum yang diberlakukan di bergagai negara tersebut. Adapun sistem

hukum yang dimaksud adalah sebagai berikut :

2.2.1 Sistem Hukum Eropa Kontinental

Sistem Hukum Kontinental berkembang di negara-negara Eropa daratan dan sebagian

disebut dengan istilah Civil Law. Semula Sistem Hukum itu berasal dari kodifikasi hukum

yang berlaku di Kekaisaran Romawi pada masa pemerintahan Kaisar Yustinianus. Kodifikasi

hukum itu merupakan kumpulan dari berbagai kaidah hukum yang ada sebelum masa

Yustinianus yang disebut Corpus Juris Civilis. Lalu dijadikan prinsip dasar dalam perumusan

dan kodifikasi hukum di negara-negara Eropa daratan seperti Jerman, Belanda, Prancis,

Italia, Amerika Latin, Asia(termasuk Indonesia pada masa penjajahan Belanda).

Prinsip utama atau prinsip dasar Sistem Hukum Eropa Kontinental ialah bahwa

hukum itu memperoleh kekuatan mengikat karena berupa peraturan yang berbentuk undang-

undang yang tersusun secara sistematis dalam kodifikasi. Sumber hukum utama dalam Sistem

Hukum Eropa Kontinental adalah undang-undang yang dibentuk oleh badan legislatif. Selain

itu peraturan-peraturan yang dipakai sebagai pegangan kekuasaan eksekutif yang dibuat

olehnya berdasarkan kewenangannya dan kebiasaan-kebiasaan yang hidup dalam masyarakat

yang tidak bertentangan dengan undang-undang dan diakui pula sebagai sumber hukum.

Dalam Sistem Hukum Eropa Kontinental hukum digolongankan menjadi dua

bagian utama yaitu hukum public dan hukum privat.

Hukum Publik meliputi :

a. Hukum Tata Negara

b. Hukum Administrasi Negara

c. Hukum Pidanan

Hukum Privat Meliputi :

a. Hukum Sipil ( Hukum Perdata)

b. Hukum Dagang

5

Namun dalam perkembangan hukum saat ini batas-batas antara Hukum Publik dan

Hukum Privat semakin kabur. Artinya banyak bidang kehidupan yang sebenarnya merupakan

kepentingan seseorang tetapi ternyata menunjukkan indikasi sebagai kepentingan umum

sehingga memerlukan campur tangan pemerintah melalui kaidah-kaidah hukum publik.

2.2.2. Sistem Hukum Anglo-Saxon (Anglo-Amerika)

Sistem Hukum Anglo-Saxon (Anglo-Amerika) mula-mula berkembang di negara Inggris

dan dikenal dengan istilah Common Law atau Unwritten Law ( hukum tidak tertulis). Sistem

Hukum ini dianut di negara-negara anggota persemakmuran Inggris, Amerika Utara, Kanada,

Amerika Serikat. Sistem Hukum Anglo-Saxon bersumber pada putusan-putusan

Hakim/Putusan Pengadilan atau yurisprudensi.

Kebiasaan-kebiasaan dan peraturan hukum tertulis yang berupa undang-undang

dan peraturan administrasi negara diakui juga, karena pada dasarnya terbentuknya kebiasaan

dan peraturan tertulis tersebut bersumber dari putusan pengadilan. Kebiasaan dan peraturan

hukum tertulis tersebut tidak tersusun secara sistematis dalam kodifikasi sebagaimana pada

Sistem Hukum Eropa Kontinental. Oleh karena itu, hakim terikat pada prinsip hukum dalam

putusan pengadilan yang sudah ada dari perkara-perkara sejenis (asas doctrine of precedent).

Namun, bila dalam putusan pengadilan terdahulu tidak ditemukan prinsip hukum yang dicari,

hakim berdasarkan prinsip keadilan, kebenaran dan akal sehat dapat memutuskan perkara

dengan menggunakan metode penafsiran hukum, atau dalam bahasa hukumnya di kenal

dengan( Case Law.)

Dalam pembagian hukumnya, sistem hukum ini juga membagi hukum menjadi

dua golongan, yaitu hukum publik dan hukum privat. Hukum Privat menurut sistem hukum

ini lebih ditujukan kepada kaidah hukum tentang hak milik, hukum tentang orang, hukum

perjanjian, dan hukum tentang perbuatan melawan hukum.

2.2.3. Sistem Hukum Adat

Sistem Hukum Adat umunya bersumber dari peraturan-peraturan hukum tidak tertulis

yang tumbuh dan berkembang serta dipertahankan berdasarkan kesadaran hukum

masyarakatnya. Sistem Hukum Adat terdapat dan berkembang di lingkingan kehidupan sosial

di Indonesia, Cina, India, Jepang dan negara lain. Di Indonesia asal mula istilah Hukum Adat

adalah dari istlah *Adatrecht* yang dikemukakan oleh Snouck Hurgronye.

6

Sifat Hukum Adat adalah tradisional dengan berpangkal pada kehendak nenek

moyang. Tolak ukur keinginan yang akan dilakukan oleh manusia adalah kehendak suci dari

nenek moyang. Hukum Adat berubah-ubah karena pengaruh kejadian dan keadaan sosial

yang silih berganti. Karena sifatnya yang mudah berubah dan mudah menyesuaikan dengan

perkembangan situasi social, hukum adat elastis sifatnya. Karena sumbernya tidak tertulis,

hukum adat tidak kaku dan mudah menyesuaikan diri.

Sistem Hukum Adat di Indonesia dibagi dalam tiga kelompok, yaitu :

a. Hukum Adat mengenai tata negara, yaitu tatanan yang mengatur susunan dan

ketertiban dalam persekutuan-persekutuan hukum, serta susunan dan lingkungan

kerja alat-alat perlengkapan, jabatan-jabatan dan pejabatnya.

b. Hukum Adat mengenai warga ( Hukum Warga) terdiri dari :

1. Hukum Pertalian Sanak ( kekerabatan)

2. Hukum Tanah

3. Hukum Perutangan

4. Hukum Adat mengenai delik ( hukum pidana )

Yang berperan dalam menjalankan sistem hukum Adat adalah pemuka adat ( pemangku

adat), karena ia adalah pemimpin yang disegani oleh masyarakat.

2.2.4. Sistem Hukum Islam

Sistem Hukum Islam berasal dari Arab, kemudian berkembang ke negara-negara lain

seperti di Asia, Afrika, Eropa, Amerika secara individual maupun secara kelompok. Sistem

hukum Islam bersumber pada :

a. Al-Quran, yaitu kitab suci kaum muslimin yang diwahyukan dari Allah SWT

kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.

b. Sunnah Nabi, yaitu cara hidup dari Nabi Muhammad atau cerita tentang Nabi

Muhammad.

c. Ijma, yaitu kesepakatan para ulama besar tentang suatu hal dalam cara hidup.

d. Qiyas, ialah analogi dalam mencari sebanyak mungkin persamaan antara dua

kejadian.

Sistem Hukum Islam dalam “ Hukum Fikh” terdiri dari dua bidang hukum, yaitu :

7

1. Hukum Rohaniah (ibadah), ialah cara-cara menjalankan upacara tentang kebaktian

terhadap Allah SWT ( sholat, puasa, zakat, menunaikan ibadah haji ).

2. Hukum Duniawi terdiri dari :

a. Muamalat, yaitu tata tertib hukum dan peraturan mengenai hubungan antara

manusia dalam bidang jual-beli, sewa-menyewa, perburuhan, hukum tanah,

perikatan, hak milik, hak kebendaan dan hubungan ekonomi pada umunya.

b. Nikah, yaitu perkawinan dalam arti membentuk sebuah keluarga yang terdiri dari

syarat-syarat dan rukun-rukunnya, hak dan kewajiban, dasar-dasar perkawinan

monogamy dan akibat-akibat hukum perkawinan.

c. Jinayat, yaitu hukum pidana yang meliputi ancaman hukuman terhadap hukum

Allah SWT dan tindak pidana kejahatan.

Sistem Hukum Islam menganut suatu keyakinan dari ajaran Islam dengan keimanan lahir

bathin secara individual. Negara-negara yang menganut sistem hukum islam dalam bernegara

melaksanakan peraturan-peraturan hukumnya dengan taat sesuai dengan rasa keadilan

berdasarkan peraturan perundangan yang bersumber dari Al-Quran.

8

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

1. Sistem hukum di dunia yang kelompok kami ketahui ada beberapa macam yaitu:

a. Sistem hukum Kontinental, sistem hukum ini di anut dan berkembang di negara-

negara Eropa daratan seperti Jerman, Perancis, Amerika Latin dan lain-lain

b. Sistem hukum Anglo-Saxon, sistem hukum ini di anut oleh negara-negara

persemakmuran, seperti Inggris,Amerika Utara, Amerika Serikat dan lain-lain.

c. Sistem hukum Adat, sistem hukum ini terdapat dan berkembang di lingkungan

kehidupan sosial di Indonesia, Cina, India, Jepang dan negara lain.

d. Sistem hukum Islam, sistem hukum ini berasal dari Arab, kemudian berkembang

ke negara-negara lain seperti di Asia, Afrika, Eropa, Amerika secara individual

maupun secara kelompok.

Masing-masing sistem hukum berkembang sesuai dengan kecocokannya dengan

keadaan masyarakat dalam suatu negara.

3.2. SARAN

Adapun saran dari kami terhadap deskripsi diatas bahwa setiap negara menganut

sistem hukum dengan kecocokan pada masyarakat itu sendiri, jadi apabila tidak ada

kecocokan dalam sistem hukum itu sebaiknya tidak dianut

9

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Soewandi, 2005, Diktat Pengantar Ilmu Hukum, Salatiga: FH UKSW, hal. 65

Sudikno Mertokusumo, 2010, Penemuan Hukum, Yogyakarta: UAJY, hal. 24

Ibid, hal. 31

R. Abdoel Djamali,SH. Pengantar Hukum Indonesia.Jakarta: Rajawali, 1984, hal. 73-82.

Website :

http://tiarramon.wordpress.com/2009/05/10/macam-macam-sistem-hukum-di-dunia/