pokok bahasan i - elearning.upnjatim.ac.id · tindakan hukum publik bersegi satu/sepihak tindakan...

35
KULIAH HAN By. Fauzul FAKULTAS HUKUM UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Upload: dangnhi

Post on 24-Jul-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KULIAH HAN

By. Fauzul

FAKULTAS HUKUM UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

MATERI BAHASAN

ORGANISASI ADMINISTRASI NEGARA

Pengertian Pemerintahan

Istilah “Pemerintahan” yang digunakan HAN

menunjukkan pada arti pemerintahan dalam arti

sempit, yakni di luar kekuasaan pembentukan

peraturan perundang-undangan dan kekuasaan

peradilan

Istilah “Pemerintah” menunjuk kepada subjek yang

melaksanakan urusan pemerintahan dalam makna

“jabatan”, seperti Presiden, Wakil Presiden, Menteri,

Gubernur, Bupati/Walikota dan jabatan struktural

lainnya.

10/30/2011

3

Istilah wewenang dan kewenangan

Istilah wewenang seringkali dipertukarkan

penggunaannya dengan istilah kewenangan yang

disejajarkan dengan istilah “bevoegdheid”

Menurut konsepsi hukum publik, istilah wewenang

merupakan suatu konsepsi inti dalam hukum tata

negara dan hukum administrasi

10/30/2011

4

Lanjutan….

Dalam Hukum Tata Negara, wewenang

(bevoegdheid) dideskripsikan sebagai kekuasaan

hukum (rechtsmacht).

Dengan demikian wewenang dalam konteks hukum

publik selalu berkaitan dengan Kekuasaan.

Dalam hukum publik, sekurang-kurangnya ada tiga

komponen yang terdapat dalam muatan wewenang :

(1) pengaruh; (2) dasar hukum; (3) konformitas

hukum.

10/30/2011

5

Lanjutan…

Komponen pengaruh merupakan penggunaan wewenang dimaksudkan untuk mengendalikan perilaku subjek hukum

Komponen dasar hukum merupakan keabsahan bertindak, yakni wewenang itu selalu harus dapat ditunjuk dasar hukumnya

Komponen konformitas hukum, mengandung makna adanya standar umum wewenang untuk semua jenis wewenang dan standar khusus untuk jenis wewenang tertentu

10/30/2011

6

Sumber kewenangan

Atribusi

Delegasi

Selain itu dua sumber kewenangan di atas, juga ada

kewenangan “mandat”, namun bukan

menyebabkan orang yang menerima mandat

menjadi berwenang, melainkan hanya

melaksanakan urusan dari pemberi mandat.

10/30/2011

7

Atribusi

Cara normal untuk memperoleh wewenang

Wewenang untuk membuat keputusan (besluit)

yang langsung bersumber kepada UU dalam

materiil

Merupakan pembentukan wewenang tertentu dan

pemberiannya kepada organ tertentu

10/30/2011

8

Delegasi

Penyerahan wewenang untuk membuat keputusan

(besluit) oleh Pejabat TUN kepada pihak lain dan

wewenang tertentu

Syarat delegasi : (1) definitif; (2) hrs didsarkan

peraturan per-UU-an; (3) tidak diperkenankan

kepada bawahan; (4) kewajiban memberikan

penjelasan; (5) beleidsregels

10/30/2011

9

Mandat

Tidak bermaksud memberi wewenang kepada

bawahan

Tidak terjadi peralihan wewenang

Tanggung jawab ada pada pemberi mandat

10/30/2011

10

Organisasi Pemerintahan

Susunan pemerintahan dibedakan atas susunan vertikal dan susunan horizontal

Susunan pemerintahan secara vertikal, dapat berupa:

1. Presiden/Wakil Presiden

2. Menteri

3. Gubernur

4. Bupati/Walikota

Susunan pemerintahan secara horizontal dapat berupa :

1. Sesama menteri atau setingkatnya

2. Sesama Lembaga Pemerintah Non Departemen

3. Sesama Lembaga Perangkat Daerah yang se eselon

10/30/2011

11

Organisasi Pemerintah Pusat

Presiden/Wakil Presiden

Menteri : (1) Menteri Koordinator; (2) Menteri

yang memimpin Departemen; (3) Menteri Negara

(Non Departemen); (4) Jaksa Agung (setingkat

Menteri)

Lembaga Pemerintah Non Departemen

Kantor Wilayah Departemen/ Lembaga Pemerintah

Non Departemen

10/30/2011

12

Lembaga Pemerintah Non Departemen

Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Badan Pertanahan Nasional (BPN)

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

(BAPPENAS)

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Badan Atom Nasional (BATAN)

Biro Pusat Statistik (BPS); dll

10/30/2011

13

Organisasi Pemerintah Daerah

Kepala Daerah/Wakil KDH (Gubernur/Wagub, Bupati/Wabup, Walikota/Wawako)

Perangkat Daerah (Propinsi/Kabupaten/Kota)

1. Sekretariat Daerah, dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Propinsi Eselon Ib, Kabupaten Kota Eselon IIa)

2. Sekretariat DPRD

3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Inspektorat, Dinas Daerah

4. Lembaga Teknis Daerah (Badan, Kantor, Rumah Sakit Umum Daerah

5. Camat

6. Sekretaris Kecamatan/Lurah/Wali Nagari

7. Sekretaris Lurah/ Sekretaris Nagari

10/30/2011

14

Konsekuensi dari Organisasi Pemerintahan

Vertikal

Susunan pemerintahan yang bersifat vertikal, menimbulkan konsekuensi hubungan hukum adminisrasi berupa pengawasan

Bentuk-bentuk pengawasan, berupa: 1. Pengawasan represif

2. Pengawasan preventif

3. Pengawasan positif

4. Kewajiban memberitahu

5. Konsultasi

6. Hak Banding Administratif

10/30/2011

15

Konsekuensi Organisasi Pemerintahan

Horizontal

Menimbulkan hubungan hukum administrasi,

berupa koordinasi dan kerjasama

Bentuk-bentuk kerjasama dapat berupa:

1. Fungsi yang dipusatkan

2. Badan/lembaga untuk bersama

3. Badan hukum untuk bersama

10/30/2011

16

TINDAKAN PEMERINTAH

BY. FAUZUL

FAKULTAS HUKUM UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

19 Oktober 2011

MATERI BAHASAN

Pengertian Tindakan Pemerintahan

Unsur dan Karakteristik Tindakan Pemerintahan

Macam-macam Tindakan Pemerintah

PERISTILAHAN

Para ahli berbeda pendapat dlm penggunaan istilah

Tindakan Pemerintah, yakni;

Tindakan Pemerintahan (Kuntjoro)

Sikap Tindak Administrasi Negara (Sjachran Basah)

Perbuatan Pemerintah (Utrecht)

Perbuatan Administrasi Negara (Bachsan Mustafa)

Perbuatan alat administrasi Negara (Muchsan)

10/30/2011

19

PENGERTIAN

a/ setiap tindakan hk dari salah satu

perlengkapan (bestuurorganen)

pemerintahan dlm menjalankan fungsi

pemerintahan.

Tindakan pemerintah mrupakn

tindakn dlm hk publik.

10/30/2011

20

Tindakan Nyata/Materil Taindakan Hukum

Tindakan Hukum Privat Tindakan Hukum Publik

Tindakan Hukum Publik

Bersegi Satu/Sepihak

Tindakan Hukum Pubik

Bersegi Dua/berbagai pihak

Umum Individual

Abstrak Konkrit

BENTUK

10/30/2011

21

LANJUTAN

Tindakan pemerinth dibagi dua golongan:

Tindakan hukum [Rechtshandeling]

a/ perbuatn yg dilakukan o/ badan ato pejabat TUN

dan memiliki akibat hk.

Tindakan yang bukan hukum [Feitelijke

Handeling/Factual Action]

a/ perbuatan yg tidak berakibat hk sehingga sangt

ditentukan o/ sifat tindakan tsb.

Misl: upacar peresmian jembatn, peletakn batu

pertama, dll.

10/30/2011

22

LANJUTAN

Tindakan hukum [Rechtshandeling] dibedakan ats:

Tindakan Hukm Privat

Perbuatn yg dilakukan o/ badan ato pjabat TUN yg

akibatny brada dlm lapngan hk perdata.

Misal: Jual Beli, sewa menyewa, tukar guling, dll

Tindakan Hukm Publik

Perbuatn yg dilakukan o/ badan ato pjabat TUN yg

akibatny brada dlm lapangan hk administrasi [hk publik].

10/30/2011

23

LANJUTAN

Tindakan Hk Publik dibedakan ats:

Tindakan hk publik bersegi dua

a/ tindakan hk yg diadakn o/ dua kehendak yg ditentukan

dg sukarela ato persesuaian kehendak antara dua pihak

Misl: perjanjian kontrak kerja jangka pendek, guru kontrak,

dll.

Tindak hk publik bersegi satu

a/ tindakan hk alat pemerintahan berdasarkn suatu

kekuasaan istimewa [bechikking]

10/30/2011

24

LANJUTAN

Kategori Tindakan Hk Publik:

Mengeluarkan ketetapan [Uitgeven Beshchikking]

Mengeluarkan pengaturan [Regeling]

Melakukan perbuatan materil [Materiele Daad]

10/30/2011

25

Ketetapan [Beshchikking]

a/ keputusan tertuls suatu badan administrasi yg ditujukan pd suatu

akibat hk.

Embrio lahirny istilah ketetapn a/ dari pemerinthan system

Trias Politika di Perancis. Tindakn pemerintah dibahas dlm ilmu

hk di perancis dg nama Acte Administratif.

Acte Administratif kemudian o/ Otto Meyer dimasukkan ke

dlm ilmu hk Jerman dg nama Verwaltungsakt.

Kemudian dipopulerkn di Belanda o/ Van Der Pot dan Van

Vollenhoven dg nama Beschikking.

Akhirnya Beshilling mendapat pembahasn scara ilmiah o/

Donner & Van Der Wel. Utk perkembangn di Indonesia

dibahas o/ Prins. 10/30/2011

26

Karakteristik Ketetapan

Sepihak-konktik-individual.

Misl: Ketetapan pengangkatn n pemberhentian

pegawai

Sepihak-konkrit-Umum

Misl: Keppres ttg kenaikan Gaji PNS, Kepmenaker ttg

UMR, dll

Lebih dari satu badan/pejabat-konkrit-Umum

Misl: SKB Menag dan Mendiknas ttg Pengangkatn guru

Agama 10/30/2011

27

Pengaturan [Regeling]

a/ Tindakan dlm hk publik brupa pengaturan yg

bersift umum dan abstrak

Misl: UU, PP, Perpres, dll

Pengaturn dpt jg brupa wujud kehendak bersam

pemerinth n legislatif ato pemerinth sendiri

10/30/2011

28

Perbuatan Materil [Materiele Daad]

a/ tindakan dlm hk publik utk kepentingn umum

mnurut hk perdata.

Terdapt dua kehendak:

Kehendak pemerintah n kehendak sipil yg tdk sama

kedudukanny.

Misl: Kerjasama, perjanjian, tukar guling, dll.

10/30/2011

29

Perbedaan Ketetapan dan Pengaturan

Ketetapan dibuat utk mnyelesaikn suatu hl konkrit

yg tlah diketahui terlebih dahulu o/ pjabat

administrasi.

Misl: Pengangkatn Kapolda, Pengangkatn Kadis

Pengaturan dibuat utk mnyelesaikan hal2 yg belum

dpt diketahui terlebih dahulu n yg mungkn akan

terjadi n dtujukan pd hal2 yg mash abstrak.

Misl: PP, Perwali, dll.

10/30/2011

30

Sifat2 Tindakan hk Publik

Dilakukan dlam keadaan mnurut cara yg diatur dlm

perundangan

Mengikt warga masyarakat sekalipun yg

bersangkutn tdk menghendaki

Bersifat sepihak

Mrupakn konsekuensi dari plaksanaan fungsi

pemerintahan yg dilandasi norma kewenangan

Memerlukan pngawasn preventif maupun represif

10/30/2011

31

LANJUTAN

Tindakan pemerintahan dalam menjalankan

fungsinya melaksanakan pelayanan publik harus

tetap berdasarkan kepada:

1. hukum yang berlaku

2. Prinsip-prinsip hukum umum yang diterima

Dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada

Tuhan YME dan kepada hukum (P.27(2)UUD 1945).

10/30/2011

32

HAKEKAT HAN

1. Memungkinkan pemerintahuntuk menjalankan fungsinya

2. Melindungi warga negara dari tindakan pemerintahan dan

jug melindungi tindakan pemerintahan itu sendiri

Tindakan pemerintahan a/ mengatur kehidupan warga

dengan mengeluarkan ketetapan-keteapan yg menimbulkan

akibat hukum bagi obyek yg diaturnya.

Sesuai dengan hukum

Sesuai dengan hukum namun landasan hukumnya salah =

pelaksanaan betul

Perbuatan melawan hukum = pelaksanaan yg salah

10/30/2011

33

Ketetapan yang sah

Ketetapan yg dikeluarkan pemerintah adalah sah menurut hukum apabila memenuhi sumber ketentuan yg ditetapkan.

Pada umumnya perkara timbul karena adanya pelanggaran hukum baik oleh pribadi, badan hukum maupun oleh penguasa sehingga ada pihak yg dirugikan. Tetapi ketaatan dalam melaksanakan hukum masih mungkin menimbulkan kerugian karena adanya cacat pada dasar hukum yg dipergunakan

Ganti rugi yg diberikan sbg akibat tindakan pemerintahan yg berdasarkan hukum tsb, beban pembayaran ada pada negara

Disamping wewenang dan kepatuhan kepada hukum diperlukan juga asas-asas pemerintahan yg baik dalm menilai tindakan pemerinthan yg berdasarkan hk yg menimbulkan kerugian bg masyarakat

10/30/2011

34

Syarat formil dan materil

Syarat Formil

Prosedur/cara membuat ketetapan

Bentuk ketetapan

Pemberitahuan penetapan yg bersangkutan

Syarat Materiil

Instansi yg membuat penetapan harus berwenang

Penetapan hrs dibuat tanpa adanya kekurangan

Penetapan harus menuju sasaran.

10/30/2011

35