kelainan kelistrikan jantungprint

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan lirstrik jantung atau dalam istilah medis dikenal dengan istilah aritmia adalah suatu keadaan dimana impuls listrik yang mengkoordinasikan denyut jantung tidak berfungsi dengan baik. Berbagai keadaan dapat menimbulkan kelainan pada system listrik jantung. Pada umumnya gangguan system listrik jantung akan menimbulkan perubahan irama jantung menjadi terlalu lambat (bradiaritmia, jantung berdenyut kurang dari 60 kali permenit) atau teralalu cepat (takiaritmia, jantung berdenyut lebih dari 100 kali permenit). Kedua keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap kerja jantung memompa darah keseluruh tubuh. Bila jantung berdenyut terlalu lambat, maka jumlah darah yang mengalir di dalam sirkulasi menjadi berkurang, sehingga kebutuhan tubuh tidak terpenuhi. Hal ini akan menimbulkan gejala seperti mudah capek, kelelahan yang kronis, sesak, dan bahkan sampai pingsan. Yang berbahaya, bila jumlah darah yang menuju otak menjadi berkurang, bahkan minimal sehingga terjadi pingsan atau perasaan melayang. Sebaliknya bila jantung berdenyut terlalu cepat maka jantung akan mengalami kelelahan dan akan menimbulkan gejala-gejala berdebar dan disertai perasaan takut karena debaran jantung yang begitu cepat. 1

Upload: elsa-hidayati

Post on 28-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KELAINAN KELISTRIKAN JANTUNGprint

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gangguan lirstrik jantung atau dalam istilah medis dikenal dengan istilah aritmia adalah

suatu keadaan dimana impuls listrik yang mengkoordinasikan denyut jantung tidak berfungsi

dengan baik. Berbagai keadaan dapat menimbulkan kelainan pada system listrik jantung. Pada

umumnya gangguan system listrik jantung akan menimbulkan perubahan irama jantung menjadi

terlalu lambat (bradiaritmia, jantung berdenyut kurang dari 60 kali permenit) atau teralalu cepat

(takiaritmia, jantung berdenyut lebih dari 100 kali permenit).

Kedua keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap kerja jantung memompa darah

keseluruh tubuh. Bila jantung berdenyut terlalu lambat, maka jumlah darah yang mengalir di

dalam sirkulasi menjadi berkurang, sehingga kebutuhan tubuh tidak terpenuhi. Hal ini akan

menimbulkan gejala seperti mudah capek, kelelahan yang kronis, sesak, dan bahkan sampai

pingsan. Yang berbahaya, bila jumlah darah yang menuju otak menjadi berkurang, bahkan

minimal sehingga terjadi pingsan atau perasaan melayang. Sebaliknya bila jantung berdenyut

terlalu cepat maka jantung akan mengalami kelelahan dan akan menimbulkan gejala-gejala

berdebar dan disertai perasaan takut karena debaran jantung yang begitu cepat.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa itu kelainan kelistrikan jantung?

b. Bagaimana patofisiologi kelainan kelistrikan jantung?

c. Apa saja klasifikasi kelainan kelistrikan jantung?

1.3 Tujuan dan manfaat

a. Untuk mengetahui kelainan kelistrikan jantung

b. Untuk mengetahui patofisiologi kelainan kelistrikan jantung

c. Untuk mengetahui klasifikasi kelainan kelistrikan jantung

1

Page 2: KELAINAN KELISTRIKAN JANTUNGprint

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Disritmia/Aritmia

Disritmia jantung adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang

disebabkan oleh konduksi elektrikal abnormal atau otomatis. Disritmia adalah gangguan

sistem hantaran jantung dan bukan struktur jantung. Disritmia dapat diidentifikasi dengan

menganalisa gelombang EKG. Disritmia dinamakan berdasarkan pada tempat dan asal

impuls dan mekanisme hantaran yang terlibat. Misalnya, disritmia yang berasal dari nodus

sinus (nodus SA) dan frekuensinya lambat dinamakan sinus bradikardia. Ada empat

kemungkinan tempat asal disritmia : nodus sinus, atrial, nodus AV atau sambungan, dan

ventrikel. Gangguan mekanisme hantaran, fibrilasi, denyut prematur, dan penyekat jantung.

2.2 Etiologi

Etiologi aritmia dalam garis besarnya dapat disebabkan oleh :

1. Peradangan jantung

2. Gangguan sirkulasi koroner

3. Karena obat (intoksikasi )

4. Gangguan keseimbangan elektrolit

5. Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom

6. Gangguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat

7. Gangguan metabolik

8. Gangguan irama jantung akibat gagal jantung

9. Gangguan irama jantung karena kardiomiopati atau tumor jantung

2.3 Patofisiologi

Gangguan kelistrikan jantung secara elektrofisiologik disebabkan oleh :

1. Gangguan pembentukan rangsangan

2. Gangguan penghantaran (konduksi) rangsangan

3. Gangguan pembentukan dan penghantaran rangsangan

2

Page 3: KELAINAN KELISTRIKAN JANTUNGprint

2.4 Klasifikasi Disritmia

2.4.1 Disritmia Nodus Sinus

a. Bradikardi Sinus

Bradikardi sinus didefenisikan sebagai irama dengan impuls yang berasal dari

nodus SA dengan frekuensi kurang dari 60 denyut/menit. Irama ( interval RR ) dapat

menjadi kurang teratur sebagai berlakunya frekuensi jantung lebih lambat, sebaliknya

parameter yang lain normal. Karakteristik :

Frekuensi : 40 sampai 60 denyut per menit

Gelombang P : mendahului setiap kompleks QRS; interval PR normal

Kompleks QRS : biasanya normal

Hantaran : biasanya normal

Irama : regular

b. Takikardi Sinus

Takikardi sinus, nodus sinus mempercepat dan menimbulkan impuls pada

frekuensi 100 kali/menit atau lebih. Batas tertinggi dari sinus takikardi 160 sampai 180

denyut/menit.

Karakteristik :

Frekuensi : 100 sampai 160-180 denyut / menit

Gelombang P : mendahului setiap kompleks QRS, dapat tenggelam dalam

Gelombang T yang mendahuluinya; interval PR normal

Kompleks QRS : biasanya mempunyai durasi normal

Hantaran : biasanya normal

Irama : regular

2.4.2 Disritmia Atrium

a. Kontraksi Prematur Atrium

Kontraksi Prematur Atrium (PAC = premature atrium contraction) terjadi

ketika impuls atrial ektopik keluar secara prematur dan pada kebanyakan kasus,

3

Page 4: KELAINAN KELISTRIKAN JANTUNGprint

impuls ini dikonduksi dalam gaya normal melalui sistem konduksi AV ke

ventrikel.

Karakteristik :

Frekuensi : 60 sampai 100 denyut per menit

Gelombang P : biasanya mempunyai konfigurasi yang berbeda dengan

gelombang P yang berasal dari nodus SA. Tempat lain pada atrium telah

menjadi iritabel (peningkatan otomatisasi) dan melepaskan impuls sebelum

nodus SA melepaskan impuls secara normal

Kompleks QRS : bisa normal, menyimpang atau tidak ada. Bila ventrikel

Sudah menyelesaikan fase repolarisasi, mereka dapat merespons stimulus

atrium ini dari awal.

Hantaran : biasanya normsl

Irama : regular, kecuali bila terjadi PAC. Gelombang P akan terjadi lebih

awal dalam siklus dan biasanya tidak akan mempunyai jeda kompensasi yang

lengkap.

b. Takikardi Atrium Paroksismal

Takikardi Atrium Paoksismal (PAT = paroxysmal atrium tachychardia)

adalah takikardi atrium yang ditandai dengan awitan (kejang) mendadak dan

penghentian mendadak. Dapat dicetuskan oleh emosi, tembakau, kafein,

kelelahan, alcohol. PAT biasanya tidak berhubungan dengan penyakit jantung

organic. Frekuensi yang sangat tinggi dapat menyebabkan angina akibat

penurunan pengisian artei koroner. Curah jantung akan menurun dan dapat terjadi

gagal jantung.

Karakteristik :

Frekuensi : 150 sampai 250 denyut per menit

Gelombang P : ektopik dan mengalami distorsi disbanding gelombang P

normal; dapat ditemukan pada awal gelombang T; interval PR memendek

(kurang dari 0,12 detik)

4

Page 5: KELAINAN KELISTRIKAN JANTUNGprint

Kompleks QR : biasanya normal, tetapi dapat mengalami distorsi apabila

terjadi penyimpangan hantaran

Hantaran : biasanya normal

Irama : regular

c. Fluter Atrium

Fluter atrium terjadi bila ada titik focus di atrium yang menangkap irama

jantung dan membuat impuls antara 250 sampai 350 kali per menit. Karakter

penting pada disritmia ini adalah terjadinya penyekat terapi pada nodus AV, yang

mencegah penghantaran beberapa impuls. Penghantaran impuls melalui jantung

sebenartnya masih normal, sehingga kompleks QRS tak terpengaruh. Inilah tanda

penting dari disritmia tipe ini, karena hantran 1 :1 impuls atrium yang dilepaskan

250 sampai 350 kali per menit akan mengakibatkan fibrilasi ventrikel, suatu

disritmia yang mengancam jiwa.

Karakteristik :

Frekuensi : frekuensi atrium antara 250 sampai 350 denyut per menit

Gelombang P : tidak ada, melainkan diganti oleh pola gigi gergaji yang

dihasilkan oleh focus di atrium yang melepaskan impuls dengan cepat.

Gelombang ini disebut sebagai gelombang F

Kompleks QRS : konfigurasinya normal dan waktu hantarannya juga

normal.

Gelkombang T : ada namun bisa tertutup oleh gelombang fluter

Irama : regular atau ireguler, tergantung jenis penyekatnya (mis., 2:1 , 3:1,

atau kombinasinya

d. Fibrilasi Atrium

Fibrilasi atrium (kontraksi otot atrium yang tidak terorganisasi dan tidak

terkoordinasi)biasanya berhubungan dengan penyakit jantung aterosklerotik,

penyakit katup jantung, gagal jantung kongestif, tirotoksikosis, cor pulmonale, atau

penyakit jantung congenital.

5

Page 6: KELAINAN KELISTRIKAN JANTUNGprint

2.4.3 Disritmia Ventrikel

a. Kontraksi Prematur Ventrikel

Denyut Ventrikel Prematur (DVP) adalah denyut ektopik yang timbul secara

prematur pada tingkatan ventrikel. Impuls ini juga menunjukkan KPV (kontraksi

prematur ventrikel) atau KVP (kontraksi ventrikel prematur). Karena denyut berasal

dari ventrikel, ini tidak berjalan melalui sistem konduksi normal. QRS tidak hanya

prematur, tetapi akan melebar dan aneh dengan gelombang T yang berlawanan

defleksinya dengan kompleks QRS. Denyut ini jarang, kadang-kadang atau sering,

meskipun ini optimal untuk menggambarkannya dalam jumlah DVP/menit. Jika DVP

terjadi setelah tiap-tiap denyut sinus, berarti ada ventrikular bigemini. Ventrikuler

trigemini adalah DVP yang terjadi setelah dua buah denyut sinus berurutan. Kontraksi

premature ventrikel (PVC = premature ventricular contraction) terjadi akibat

peningkatan otomatisasi sel otot ventrikel. PVC biasa disebabkan oleh toksisitas

digitalis, hipoksia, hipokalemia, demam, asidosis, latihan, atau peningkatan sirkulasi

katekolamin.

b. Takikardi Ventrikel

Didefenisikan sebagai tiga atau lebih DVP dalam satu baris.Ini dikenali

dengan kompleks QRS yang lebar dan dalam satu baris. Ini dikenali dengan kompleks

QRS yang lebar dan aneh terjadi pada irama yang hampir teratur pada frekwensi lebih

dari 100 denyut/menit. Gelombang P biasanya tidak terlihat dan jika terlihat tidak

berhubungan dengan QRS. TV dapat terjadi sebagai irama yang pendek, tidak terus

menerus atau lebih panjang . Frekwensi 100-170 denyut/menit, irama ini mengganggu

irama dasar, irama mungkin teratur, kompleks QRS . 0,12 detik lebarnya. Takikardi

ventrikel sangat berbahaya dan harus dianggap sebagai keadaan gawat darurat. Pasien

biasanya sadar akan adanya irama cepat ini dan sangat cemas.

c. Fibrilasi Ventrikel

Didefenisikan sebagai depolarisasi ventrikel tidak efektif, cepat dan tidak

teratur. Tidak ada jarak kompleks yang terlihat. Pada disritmia ini denyut jantung

tidak terdengar dan tidak teraba, dan tidak ada respirasi. Polanya sangat ireguler dan

6

Page 7: KELAINAN KELISTRIKAN JANTUNGprint

dapat dibedakan dengan disritmia tipe lainnya. Karena tidak ada koordinasi aktivitas

jantung, maka dapat terjadi henti jantung dan kematian bila fibrilasi ventrikel tidak

segera dikoreksi.

2.4.4 Abnormalitas Hantaran

a. Penyekat AV Derajat-Satu

Biasanya berhubungan dengan penyakit jantung organic atau mungkin

disebabkan pleh efek digitalis. Hal ini biasanya terlihat pada pasien dengan infark

miokard dinding inferior jantung.

b. Penyekat AV Derajat-Dua

Juga disebabkan oleh penyakit jantung organic, IM, atau intoksikasi

digitalis. Bentuk penyekat ini menghasilkan penurunan frekuensi jantung dan

biasanya penurunan curah jantung (curah jantung = volume sekuncup x frekuensi

jantung).

c. Penyekat AV Derajat-Tiga

Juga berhubungan dengan penyakit jantung organik, intoksikasi digitalis,

dan MI. frekuensi jantung berkurang drastis, mengakibatkan penurunan perfusi

ke organ vital. Seperti otak, jantung, paru, dan kulit.

d. Asistole Ventrikel

Tidak akan terjadi kompleks QRS. Tisdak ada denyut jantung, denyut

nadi dan pernafasan. Tanpa penatalaksanaan segera, asistole ventrikel sangat

fatal.

2.5 Pencegahan

Risiko terjadinya aritmia jantung dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat:

Pola makan sehat dengan mengkonsumsi makanan sehat untuk jantung

7

Page 8: KELAINAN KELISTRIKAN JANTUNGprint

Berhenti merokok

Olah raga

Mengurangi kafein dan alkohol

Kurangi stres

Hindari obat stimulan yang dapat memicu detak jantung 

Dampak yang ditimbulkan oleh Aritmia Jantung

Aritmia jantung dapat meningkatkan risiko penyakit stroke dan gagal jantung.

2.6 Pengobatan

Pengobatan aritmia jantung umumnya bertujuan untuk mengendalikan atau

menghilangkan denyut jantung yang tidak teratur.

Pengobatan detak jantung lambat

Alat pacu jantung digunakan jika denyut jantung lambat tanpa adanya penyebab

yang dapat dikoreksi, seperti tingkat hormon tiroid yang rendah atau efek samping obat

dokter.

Pengobatan detak jantung cepat

Untuk denyut jantung cepat, pengobatan yang dilakukan dapat mencakup:

manuver v agal, kardioversi, ablation therapy, dan pemberian obat anti-aritmia.

Dalam beberapa kasus aritmia jantung, dokter dapat menganjurkan tindakan

implan atau bedah.

 

8

Page 9: KELAINAN KELISTRIKAN JANTUNGprint

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Disritmia jantung adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang

disebabkan oleh konduksi elektrikal abnormal atau otomatis. Disritmia diklasifikasikan

menjadi Nodus Sinus yang terdiri atas bradikardi Sinus dan takikardi sinus, Disritmia

Atrium yang terdiri atas Kontraksi Prematur Atrium, Takikardi Atrium Paroksismal,

Fluter Atrium, dan Fibrilasi Atrium, disritmia Ventrikel terdiri atas Kontraksi Prematur

Ventrikel, takikardi Ventrike, Fibrilasi Ventrikel, dan Abnormalitas Hantaran. Aritmia

jantung dapat meningkatkan risiko penyakit stroke dan gagal jantung.

3.2 Saran

Dari paper yang telah penulis buat, penulis menyarankan agar pembaca dapat

lebih memahami tentang kelainan kelistrikan jantung dan membaca lebih banyak lagi

referensi agar mendapat informasi yang lebih lengkap.

9

Page 10: KELAINAN KELISTRIKAN JANTUNGprint

DAFTAR PUSTAKA

Dharmawan, S. et all. 2011. Ilmu Jantung. Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Indonesia.

Jakarta.

Laboratorium Klinik Parodia. 2011. Aritmia Jantung. Diakses dari

http://www.mitrakeluarga.com/gading/gangguan-irama-jantung-aritmia-jantung/ pada tanggal 01

Desember 2013

No Name. 2011. Irama Jantung. Diakses dari http://prodia.co.id/penyakit-dan-diagnosa/aritmia-

jantung pada tanggal 01 Desember 2013

10