kelainan eritrosit

Click here to load reader

Upload: pademot

Post on 24-Oct-2015

89 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Kelainan eritrosit

Anantyo ari saputro012116323

Kelainan eritrosit

eritrositEritrosit mempunyai bentuk bikonkaf, seperti cakram dengan garis tengah 7,5 uM dan tidak berinti. Warna eritrosit kekuning-kuningan dan dapat berwarna merah karena dalam sitoplasmanya terdapat pigmen warna merah berupa hemoglobin.Tiap-tiap sel darah merah mengandung 200 juta molekul hemoglobin. Hemoglobin (Hb) merupakan suatu protein yang mengandung senyawa besi hemin.

Masa hidup eritrosit hanya sekitar 120 hari atau 4 bulan, kemudian dirombak di dalam hati dan limpa. Sebagian hemoglobin diubah menjadi bilirubin dan biliverdin, yaitu pigmen biru yang memberi warna empedu. Zat besi hasil penguraian hemoglobin dikirim ke hati dan limpa, selanjutnya digunakan untuk membentuk eritrosit baru.

Harga Normal :

Dewasa laki-laki : 4.50 6.50 (x106/L)Dewasa perempuan : 3.80 4.80 (x106/L)Bayi baru lahir : 4.30 6.30 (x106/L)Anak usia 1-3 tahun : 3.60 5.20 (x106/L)Anak usia 4-5 tahun : 3.70 5.70 (x106/L)Anak usia 6-10 tahun : 3.80 5.80 (x106/L)

Kelainan eritrositSecara klinis, kelainan eritrosit dapat diamati dalam pemeriksaan laboratorium. Kelainan-kelainan eritrosit ini dapat dilihat dari :kelainan bentuk eritrositkelainan warna eristrositkelainan ukuran erotrosit

Kelainan bentuk eritrositOvalosit - berbentuk lonjong.Sperosit - berbentuk lebih bulat, lebih kecil dan lebih tebal dari eritrosit normal.Schitosit atau fragmentosit -- Sel ini merupakan pecahan eritrosit.Sel target atau leptosit atau sel sasaran -Eritrosit yang mempunyai masa kemerahan di bagian tengahnya, disebut juga sebagai sel sasaran.Sel sabit atau sickle cell -- Sel seperti ini didapatkan pada penyakit sel sabit yang homozigot (SS). Sel Burr Sel ini adalah eritrosit yang kecil atau fragmentosit yang mempunyai duri satu atau lebih pada permukaan eritrosit.Akantosit - Sel ini disebabkan oleh metabolisme fosfolipid dari membran eritrosit. Pada keadaan ini tepi eritrosit mempunyai tonjolan berupa duri.Tear drop cells - Eritrosit yang mempunyi bentuk seperti tetesan air mata.Poiklositosis --- Poiklositosis adalah istilah yang menunjukkan bentuk eritrosit yang bermacam- macam dalam sediaan apus darah tepi.Rouleaux atau auto aglutinasi - Reuleaux tersusun dari 3-5 eritrosit yang membentuk barisan sedangkan auto aglutinasi adalah keadaan dimana eritrosit bergumpal

Kelainan warna eritrosit :Hipokrom Eritrosit yang tampak pucat. Eritrosit hipokrom disebabkan kadar hemoglobin dalam eritrosit berkurang.Polikrom Eritrosit polikrom adalah eritrosit yang lebih besar dan lebih biru dari eritrosit normal. Polikromasi suatu keadaan yang ditandai dengan banyak eritrosit polikrom pada preparat sediaan apus darah tepi, keadaan ini berkaitan dengan reti kulositosis

Kelainan ukurat eritrositMikrosit --- Sel ini dapat berasal dari fragmentasi eritrosit yang normal seperti pada anemia hemolitik, anemia megaloblastik dan dapat pula terjadi pada anemia defisiensi besi.Makrosit --- Makrosit adalah eritrosit yang berukuran lebih dari 8 um. Sel ini didapatkan pada anemia megaloblastik.Anisositosis --- Anisositosis tidak menunjukkan suatu kelainan hematologik yang spesifik. Keadaan ini ditandai dengan adanya eritrosit dengan ukuran yang tidak sama besar dalam sediaan apus darah tepi. Anisositosis jelas terlihat pada anemia mikrositik yang ada bersamaan dengan anemia makrositik seperti pada anemia gizi (Arjatmo Tjokronegoro dan Hendra Utama, 1996)

Kelainan eritrositANEMIAPenurunan kadar Hb di bawah nilai rujukan normal. Sering dibarengi penurunan jumlah eritrosit di sirkulasi.POLISITEMIAKeadaan yg ditandai oleh adanya peningkatan jumlah eritrosit/ hematokrit/Hb karena: meningkatnya total eritrosit atau turunnya volume plasma.

1. Gangguan Pembentukan Eritrosita. Penyakit Defisiensib. Anemia Hipoproliferatifc. Anemia Refraktorik2. Kehilangan Darah Berlebihana. Perdarahan b. Hemolisis

ANEMIA DEFISIENSI BESI

Merupakan anemia yg paling sering dijumpai. Penyebab terjadinya:A. Kehilangan darah ex: menstruasi, perdarahan saluran cerna, donor darah yg terlalu sering.B. Defisiensi nutrisi- makanan yg kurang zat besi- gangguan absorbsi- infeksi cacing ex ankylostoma

METABOLISME BESIBesi dlm sirkulasi terikat oleh transferin, sedangkan simpanan besi dlm tubuh dalam bentuk feritin (bagus untuk indikator status simpanan besi).

ANEMIA PENYAKIT KRONIK

Ditemukan pada keadaan infeksi kronis, inflamasi, malignansi. Karakteristik anemia peny. Kronik: penurunan besi di darah (hambatan pemakaian besi) padahal simpanan besi adekuat.Contoh:- Infeksi: TBC, reumatoid artritis, meningitis- Malignasi: leukemia, kanker yg metastaseANEMIA MEGALOBLASTIK

Anemia dg abnormalitas fungsional dan morfologi spesifik dari eritroblast sumsum tulang mengakibatkan maturasi inti relatif lebih lambat dibanding sitoplasmanya.Penyebab:Defisiensi vit B12Defisiensi asam folatMetabolisme vit B12 dan asam folat yg abnormal.

Vit B-12 dan asam folat merupakan komponen penting dlm pembentukan DNA, diperlukan dlm tahap penyediaan bahan baku dan enzim untuk sintesis DNA. Defisiensi B-12 dan folat akan menyebabkan sintesis DNA menjadi abnormal, karena pada saat yg sama produksi RNA berjalan normal, sedang produksi DNA abnormal maka pematangan inti dan sitoplasma mjd tdk seimbang. Maturitas inti lambat maka pembelahan sel tertunda sehingga ukuran sel menjadi lebih besar dari normal sehingga disebut megaloblast.

ANEMIA PERNISIOSA

Suatu keadaan dimana absorbsi vit B-12 sangat menurun akibat kegagalan atau penurunan faktor intrinsik sehingga terjadi gangguan sintesis eritrosit.Absorbsi vit B-12 di gastrointestinal memerlukan beberapa faktor:1. Vit B-12 harus dilepaskan dr makanan oleh digesti peptik dlm lambung yg diperantarai asam hidrokloride yg dilepaskan oleh sel parietal lambung.

2. Faktor intrinsik yg disekresikan oleh sel parietal, dimana faktor intrinsik membentuk kompleks dg vit B-12 kemudian mentransportnya ke dalam usus. Morfologi sel darah merah menyerupai anemia megaloblastik.

ANEMIA KEHILANGAN DARAH BERLEBIHANANEMIA KRN PERDARAHANMisal: perdarahan saluran cerna, menstruasi perdarahan paru.ANEMIA KRN HEMOLISIS- Defek membran eritrosit ex: sferositosis- Defek enzim eritrosit ex: def. enz G6PD- Defek sintesis/ abnormalitas struktur globin: Thalasemia, Sickle Cell Anemia.

KLASIFIKASI ANEMIA BERDASAR MORFOLOGI ERITROSITKlasifikasi berdasarkan kandungan Hb dalam eritrosit, ukuran eritrosit, angka eritrosit.Anemia Normositik NormokromikWarna dan ukuran eritrosit dalam batas normal.Terjadi pada: perdarahan akut, anemia hemolitik, penyakit sumsum tulang, penurunan pacuan eritropoietin (peny. Ginjal).

KLASIFIKASI ANEMIA BERDASAR MORFOLOGI ERITROSIT (2)2. Anemia Makrositik NormokromikTerjadi pada: A. Megaloblatik, A. Pernosiosa.3. Anemia Mikrositik HipokromikTerjadi pada ADB (Anemia Defisiensi besi)POLISITEMIAPolisitemia disebut juga eritrositosis mempunyai 3 tipe:POLISITEMIA VERAPOLISITEMIA SEKUNDERPOLISITEMIA RELATIF Pada umumnya terjadi bila:- Hb>18g/dl, Hmt>55%- Hb>16g/dl, Hmt>50%POLISITEMIA VERA- Merupakan penyakit myeloproliferatif.- Proliferasi semua jalur sel haematopietik .- Proliferasi eritroid dominan- Proliferasi tdk tergantung eritropoietin.POLISITEMIA2. POLISITEMIA SEKUNDERMrpk polisitemia absolutSpesifik disebabkan kenaikan masa eritrosit.Diperantarai eritropoietin: bisa fisiologis dan non fisiologis.Paling sering disebabkan karena hipoksia.

POLISITEMIA3. POLISITEMIA RELATIFMerupakan kelainan yg ditandai dengan peningkatan hematokrit semu karena masa eritrosit normal sedangkan volume plasma turun (polisitemia absolut terjadi kenaikan eritrosit).Patofisiologi:- Paling sering karena dehidrasi (vol. plasma )