[kel12] proposal teknis dan tanggapan terhadap tor [14092015]

Upload: pennydwiadhiputri

Post on 09-Jan-2016

36 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Proposal teknis dan tanggapan thd TOR

TRANSCRIPT

UNIVERSITAS INDONESIA

PROYEK

Proposal Teknis dan Tanggapan Terhadap KAK dari Detailed Engineering Design (DED) Proyek Pembangunan Jembatan Jalan Kereta Api Pertamina Buatan Pekanbaru Riau

Disusun Oleh:

KELOMPOK 12

Penny Dwiadhiputri1206218064Radeta Effendi1206217906Randika Dwirahman1206260526Randy Dharmawan1206247650Godwin Siahaan1206260431

FAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK SIPILDEPOK201519

Universitas IndonesiaDAFTAR ISIDAFTAR ISIBAB 1 PEMAHAMAN TERHADAP KAK51.1Latar Belakang51.2Tujuan dan Sasaran51.2.1Tujuan51.2.2Sasaran51.3Lingkup Pekerjaan Perencanaan61.3.1Pekerjaan Persiapan61.3.2Koordinasi DED61.3.3Koordinasi Manajemen Konstruksi61.3.4Lingkup Kegiatan Teknis DED61.4Input dan Output71.4.1Input71.4.2Output81.5Organisasi Pelaksanaan81.6Kebutuhan Tenaga81.7Waktu Pelaksanaan dan Pelaporan9BAB 2 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK102.1Tanggapan terhadap KAK102.1.1Latar Belakang102.1.2Tujuan dan Sasaran102.1.3Lingkup Pekerjaan102.1.4Input dan Output112.1.5Organisasi Pelaksanaan112.1.6Kebutuhan Tenaga Kerja122.1.7Waktu Pelaksanaan dan Pelaporan122.2Saran terhadap KAK12BAB 3 METODOLOGI143.1Umum143.2Metodologi Perencanaan Proyek163.2.1Persiapan dan Mobilisasi163.2.2Pengumpulan dan Pengkajian Data Penunjang173.2.3Metode Pengumpulan Data193.2.4Penentuan Standar Desain223.2.5Teori Pendukung233.2.6 Metode Analisis263.3Material dan Alat273.3.1Kegiatan Survey273.3.2Kegiatan Administrasi273.3.3Kegiatan Detail Perencanaan283.4Metode Konstruksi283.4.1Metode Konstruksi Struktur Atas283.4.2Metode Konstruksi Struktur Bawah303.4.3Metode Konstruksi Dinding Penahan Tanah323.4.4Metode Konstruksi Sistem Ramp Jembatan323.4.5Metode Konstruksi Sistem Drainase32BAB 4 PROGRAM KERJA334.1Umum334.2Tahap Pekerjaan334.3Output Pekerjaan/Keluaran39BAB 5 JADWAL PELAKSANAAN DAN PERENCANAAN42BAB 6 KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN PERSONIL436.1Struktur Organisasi436.2Kualifikasi Tenaga Ahli dan Pendukung436.2.1 Kualifikasi Tenaga Ahli436.2.2 Kualifikasi Tenaga Pendukung456.3Uraian Pekerjaan456.3.1 Uraian Pekerjaan Tenaga Ahli45BAB 7 JADWAL PENUGASAN PERSONIL497.1Jadwal Penugasan Tenaga Ahli497.2Jadwal Penugasan Tenaga Pendukung49

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Bagan Alir Perencanaan Proyek15Gambar 6.1 Struktur Organisasi Personil43

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perbandingan Tiang Pancang dan Tiang Bor31Tabel 5.1 Jadwal Pelaksanaan Perencanaan Proyek42Tabel 7.1 Jadwal Penugasan Tenaga Ahli49Tabel 7.2 Jadwal Penugasan Tenaga Pendukung49

PEMAHAMAN TERHADAP KAK

Latar BelakangKereta Api merupakan moda transportasi alternatif yang strategis untuk provinsi Riau dalam berinteraksi dengan provinsi lainnya. Pembangunan jembatan jalan kereta api, khususnya di Pekanbaru, diperlukan untuk mempercepat laju kegiatan perekonomian yang dapat meningkatkan taraf hidup lokal dan membantu dalam usaha pengembangan daerah.Dalam pembangunan jalan kereta api ini, diperlukan sebuah pedoman pada tahap konstruksi berupa Detailed Engineering Design (DED) untuk mengetahui kondisi teknis awal lokasi proyek, menyiapkan layout, dan desain konstruksi ataupun fasilitas lainnya secara detail, lengkap, dan jelas. Pekerjaan ini merupakan lanjutan dari pekerjaan yang sebelumnya telah dilakukan pada tahun 2009 sebagai kegiatan pra-konstruksi.

Tujuan dan Sasaran1.1.1 TujuanAdapun tujuan dari dibuatnya perancangan Proyek Pembangunan Jembatan Jalan Kereta Api Pertamina Pekanbaru Riau adalah untuk:Memberikan kesimpulan teknis terhadap alternatif sistem jembatan, ramp, dan pondasi sehingga didapatkan desain rinci yang meliputi: analisa desain dan kalkulasi, gambar desain, bill of material, dan spesifikasi perkerjaan.Mendukung pelaksanaan konstruksi pembangunan serta untuk mengkoordinasikan dalam pembangunan Jembatan Jalan Kereta Api Pertamina Pekanbaru Riau.

1.1.2 SasaranAdapun sasaran dari dibuatnya perancangan Proyek Pembangunan Jembatan Jalan Kereta Api Pertamina Pekanbaru Riau adalah untuk:Tersusunnya desain rinci dan spesifikasi teknis yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dokumen teknis dalam pelaksanaan tender dan pelaksanaan konstruksi.Terkoordinasinya pembangunan Jembatan Jalan Kereta Api Pertamina Pekanbaru Riau.Lingkup Pekerjaan PerencanaanLingkup pekerjaan Detailed Engineering Design terdiri dari persiapan internal konsultan dan proses pembuatan desain proyek. Adapun pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain:1.1.3 Pekerjaan PersiapanPersiapaan kantor konsultan di lokasi proyek Jembatan kereta api di kota Pekanbaru, RiauPengumpulan dan review data, informasi, dokumen, dan peraturan terkaitPenyusunan rencana kerjaPenyusunan Laporan Pendahuluan1.1.4 Koordinasi DEDMenyiapkan segala kebutuhan data dan informasi yang terkait proses perencanaan pembangunan proyekMengkoordinasikan hubungan pekerjaan antara pihak konsultan dengan Pemberi TugasPengaturan jadwal pelaksanaan yang telah disepakatiMengkoordinasikan segala yang tertulis di dalam DED dan waktu yang telah ditetapkan untuk percepatan pembangunanMembuat laporan tahapan kemajuan pekerjaan1.1.5 Koordinasi Manajemen KonstruksiPersiapan ruang rapat, ruang audio visual, dan ruang dokumentasiPenyediaan operator dan petugasPenunjangan kegiatan rapat/diskusi secara berkala dan pembahasan dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan pembangunan proyekMelakukan pemeriksaan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan data-data dokumen1.1.6 Lingkup Kegiatan Teknis DEDEngineering SurveyData inti dan data penunjang yang digunakan sebagai basis perencanaan antara lain sebagai berikut:Survey quarry material berupa survey untuk mengetahui lokasi quarry, mtu material, membuat izin penggunaan material. Material ini digunakan untuk keperluan reklamasi, pekerjaan penimbunan, dan keperluan material beton seperti pasir dan kerikil.Pengeboran tanah untuk penyelidikan tanah ysng dilakan baik di darat dan sungai, masing-masing minimal tiga titik dengan kedalaman bor 35 meter dan 50% pekerjaan pengeboran dilakukan dengan mata bor diamond bitSurvey kondisi eksisting dan lingkungan sekitar jembatanDetail DesignDetail desain yang dimaksud dalam DED ini antara lain sebagai berikut.Pembuatan gambar-gambar desain, yaitu gambar layout dan gambar detail desain konstruksi yang dilengkapi dengan perhitungan konstruksi dan analisis geoteknikPembuatan laporan detail desain, yang melingkupi gambar desain untuk struktur atas, struktur bawah, dinding penahan tanah disertai dengan perbaikan tanah dan cut and fill; sistem drainase, dan sistem ramp jembatanPembuatan spesifikasi teknis (RKS)Melakukan dan melakukan pelaporan hasil perhitungan volume pekerjaan (Bill o Quantity)Membuat rencana anggaran biaya (RAB)Menentukan spesifikasi desain untuk jembatan jalan kereta api single track dengan bentang sepanjang 25 (dua puluh lima) meter melintasi sungai yang memiliki kecepatan alir 2,5 m/s

Input dan Output1.1.7 Input Desain pada proyek Jembatan Jalan Kereta Api Pertamina Pekanbaru, Riau ini mengacu pada versi terakhir dari standard nasional, standard internasional, dan peraturan pemerintah terkait dengan perancangan jembatan jalan kereta api. Selain itu, data penunjang berupa produk-produk kebijakan, produk teknis dan perencanaan, peta-peta, dan peraturan perundangan yang digunakan terkait dengan produk rencana dan implementasinya di lokasi proyek Pekanbaru, Riau.Desain yang akan dibuat tidak hanya mengacu dari salah satu standard yang digunakan, Selain itu, konsultan masih dapat menambahkan acuan desain dari mana saja, tidak terbatas pada SNI, ASTM, AISC, ACI, AWS, ASCE, BS, dan Technical Standards of Bridges.

1.1.8 OutputBerdasarkan data teknis yang terkumpul baik dari hasil survey lapangan maupun hasil pengujian laboratorium, konsultam diminta untuk memberikan kesimpulan teknis terhadap alternatif konstruksi jembatan berupa Laporan Detail Desain, Gambar Detail Desain, Spesifikasi Teknis (RKS), Perhitungan Bill of Quantity (BOQ), dan Rencana Anggaran Biaya (RAB); dengan faktor pertimbangan yang paling utama adalah masalah keamanan baik terhadap proyek jembatan yang akan dibangun maupun fasilitas umum akibat kemungkinan terjadinya kerusakan pada lingkungan sekitar

Organisasi PelaksanaanPemberi Tugas dan Pemberi Jasa dalam pengerjaan Detailed Engineering Design (DED) ini adalah Pemerintah Kotamadya Pekanbaru.

Kebutuhan TenagaKebutuhan tenaga kerja pada KAK berupa kebutuhan minimal tenaga kerja berdasarkan keahlian yang sekiranya akan digunakan dalam perancangan proyek Jemabatan Jalan Kereta Api Pertamina Pekanbaru Riau, sedangan untuk kebutuhan jumlah tenaga kerja ditentukan oleh konsultan perencana. Kualifikasi tenaga ahli dan tenaga pendukung pada proyek ini disesuaikan dengan bidang pekerjaan yang dimiliki oleh tenaga ahli serta pengalamannya berada dalam bidang tersebut.

Waktu Pelaksanaan dan PelaporanUntuk menghasilkan dokumen Detailed Engineering Design (DED) pada Proyek Pembangunan Jembatan Jalan Kereta Api Pertamina Pekanbaru Riau seperti yang dijelaskan sebelumnya, konsultan perencana harus melakukan lima kali laporan kepada Pemberi Tugas masing-masing dikerjakan dalam kurun waktu kurang lebih selama 15 minggu. Laporan tersebut adalah:Laporan teknis dan tanggapan terhadap TOR (minggu ketiga)Laporan Pendahuluan (minggu kelima)Laporan Antara (minggu ketujuh)Laporan Draft Akhir (minggu kesebelas)Laporan Akhir (minggu kelima belas)

TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK

Tanggapan terhadap KAK1.1.9 Latar BelakangKereta Api merupakan moda transportasi alternatif yang strategis untuk provinsi Riau dalam berinteraksi dengan provinsi lainnya. Pembangunan jembatan jalan kereta api, khususnya di Pekanbaru, diperlukan untuk mempercepat laju kegiatan perekonomian yang dapat meningkatkan taraf hidup lokal dan membantu dalam usaha pengembangan daerah.Dalam pembangunan jalan kereta api ini, diperlukan sebuah pedoman pada tahap konstruksi berupa Detailed Engineering Design (DED) untuk mengetahui kondisi teknis awal lokasi proyek, menyiapkan layout, dan desain konstruksi ataupun fasilitas lainnya secara detail, lengkap, dan jelas. Pekerjaan ini merupakan lanjutan dari pekerjaan yang sebelumnya telah dilakukan pada tahun 2009 sebagai kegiatan pra-konstruksi.Secara garis besar, konsultan perencana memahami bahwa Kerangka Acuan Kerja (KAK) dari Detailed Engineering Design (DED) Jembatan Jalan Kereta Api Pertamina Pekanbaru Riau dibuat atas dasar melanjutkan pekerjan serupa di tahun 2009, namun latar belakang ini masih kurang spesifik dalam penyampaiannya.

1.1.10 Tujuan dan SasaranSecara umum, konsultan perencana sependapat dengan tujuan dan sasaran pada Kerangka Acuan Kerja Detailed Engineering Design (DED) Proyek Jembatan Jalan Kereta Api Pertamina Pekanbaru Riau mengingat kelancaran serta terkoordinasinya proyek pembangunan ini.

1.1.11 Lingkup PekerjaanPenjabaran mengenai lingkup pekerjaan sudah cukup menjelaskan tahapan-tahapan dalam pengerjaan yang harus dilakukan dalam menyusun Detailed Engineering Desain (DED). Sesuai dengan penjelasan lingkup pekerjaan yang sudah tertera dalam kerangka acuan kerja, maka kami sebagai konsultan perencana akan berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang berlaku serta akan memenuhi nilai-nilai dan kriteria yang ingin dicapai berdasarkan permintaan pihak Pemberi Tugas.Dalam KAK dinyatakan bahwa pemilik dari jembatan ini adalah PT. Pertamina (Persero). Namun dari pihak Owner tidak menjelaskan fungsi dan peruntukan jembatan kereta ini, apakah untuk mengangkut kereta penumpang, kereta barang, atau untuk produk bermuatan migas. Hal ini perlu diketahui untuk mempersiapkan beban rencana serta frekuensi kereta yang akan lewat dari atas jembatan rel ini. Selain fungsi dan peruntukan untuk jembatan rel ini, dalam KAK juga tidak jelas disebutkan lokasi proyek pembangunan jembatan jalan kereta api Pekanbaru Riau ini dibangun. Selain itu juga, batasan pekerjaan perencanaan yang akan dilakukan oleh konsultan kurang menjelaskan secara spesifiik, terutama mengenai sampai sejauh mana perencanaan akan dilakukan, apakah hingga perencanaan jalur kereta api (rel) atau hanya sebatas perencanaan konstruksi jembatan untuk keperluan kereta api Tetapi secara garis besar pekerjaan perencanaan yang sudah di jelaskan oleh TOR sudah mencukupi dan dapat kami pahami.

1.1.12 Input dan OutputInput dan output yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) secara umum telah menggambarkan apa saja yang diperlukan dan akan dihasilkan dari Detailed Engineering Design ini, namun masih terdapat hal-hal yang kurang lengkap dan kurang jelas tercantum pada bagian ini.

1.1.13 Organisasi PelaksanaanOrganisasi pelaksanaan yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang terdiri dari pengguna jasa dan pemberi jasa sama-sama dipegang oleh Pemerintah Kotamadya Pekanbaru. Namun belum dijabarkan secara jelas maksud dari organisasi pelaksaan ini.

1.1.14 Kebutuhan Tenaga KerjaKebutuhan tenaga kerja pada proyek ini secara umum tercantum dalam bagian ini, namun terdapat beberapa tenaga kerja yang masih perlu ditambahkan atau dikurangi.

1.1.15 Waktu Pelaksanaan dan PelaporanWaktu pelaksanaan dan pelaporan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) sudah disusun cukup baik.

Saran terhadap KAKKerangka Acuan Kerja yang diberikan owner sudah baik dalam menjelaskan gambaran umum mengenai Proyek Pembangunan Jembatan Jalan Kereta Api Pertamina Pekanbaru Riau, mulai dari latar belakang, maksud dan tujuan, masukan dan keluaran, lingkup pekerjaan, dan kebutuhan tenaga ahli. Namun ada beberapa hal yang perlu dilengkapi dalam KAK, sehingga penjabaran proyek menjadi lebih jelas dan terarah. Penjelasan gambaran umum dalam KAK, mengenai proyek pembangunan jembatan jalan rel Pertamina Pekanbaru Riau ini sudah cukup baik. Mulai dari latar belakang, tujuan dan sasaran, lingkup (batasan) pekerjaan, data-data terkait yang dibutuhkan, dan jadwal penugasan/ahli terkait yang berhubungan dengan ahli teknik sipil. Namun ada beberapa hal yang perlu dilengkapi serta tenaga kerja yang terlalu banyak yang hanya akan menyebabkan pemborosan biaya perencanaan.Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dilengkapi dalam KAK, agar penjabaran proyek menjadi lebih jelas dan terarah:Lokasi detail tempat proyekLokasi detail tempat proyek perlu diketahui untuk mendapatkan data sondir tanah, data gempa dan angin di wilayah Pekanbaru Riau, serta peta kontur. Data sondir tanah diperlukan dalam proses perencanaan pondasi dalam untuk mensupport pilar jembatan, data gempa dan angin digunakan sebagai pembebanan pada jembatan sehingga didapatkan jembatan dengan struktur yang tahan terhadap dua beban tersebut. Beban angin merupakan beban yang perlu diperhatikan mengingat lokasi jembatan di daerah dengan kecepatan angin yang besar. Sedangkan peta kontur diperlukan untuk perhitungan volume cut and fill.Fungsi peruntukan jembatanFungsi peruntukan jembatan sangat diperlukan, karna akan mempengaruhi pembebanan pada jembatan. Selain itu, perlu juga diketahui apakah jalur kereta api ini dibuka secara private atau public karena akan mempengaruhi frekuensi kereta yang lewat. Kebutuhan data yang belum lengkap1. Data Hidrologi2. Data Utilitas3. Data Penunjang lainnya seperti data kepemilikan tanah, data umur rencana jembatan yang direncanakan, dsb. Untuk melengkapi kebutuhan data, ada beberapa kegiatan survey yang perlu dilengkapi keberadaannya dalam KAK, yakni:1. Survey Topografi2. Survey Hidrologi3. Survey Utilitas Tenaga kerja yang dibutuhkan yang tidak terdapat dalam KAKDari hasil analisis kami sebagai konsultan, dibutuhkan peran tenaga ahli tambahan dalam bidang Mechanical, Electrical, & Plumbing (MEP). Dimana tenaga ahli tersebut diperlukan untuk merencanakan semua hal yang berkaitan dengan instalasi mesin dan listrik. Berikut ini adalah tenaga kerja yang tidak terlalu dibutuhkan, yang akan menyebabkan pemborosan:1. Tenaga ahli pavement2. Tenaga ahli penataan ruang3. Tenaga ahli desain komunikasi visual4. Tenaga ahli database5. Tenaga ahli dokumentasi6. Asisten tenaga ahli

METODOLOGI

UmumSecara umum, pekerjaan Rencana Teknik Akhir harus mempertimbangkan kaidah-kaidah yang berkaitan dengan segi Teknis, Biaya, Lingkungan dan Estetika. Sehingga nantinya didapatkan suatu rencana proyek yang dapat dilaksanakan dengan biaya yang efisien dan dengan memperhatikan komponen-komponen lingkungan serta mempunyai nilai estetika. Secara detail rencana kerja konsultan tercantum dalam bagan alir pada gambar berikut ini.

Gambar 3.1 Bagan Alir Perencanaan ProyekDalam pengumpulan data lapangan harus memeuhi persyaratan yang tercantum dalam berbagai standar berikut ini:1. SK SNI M-111-1990-03, Metode pengujian kekuatan tekanan mortar semen Portland untuk pekerjaan sipil.2. SNI 03-3422-1994, Metode pengujian analisis ukuran butiran tanah dengan alat hydrometr.3. SNI 03-1967-1990, Metode pengujian batas cair dengan alat Casagrande.4. SNI 1996-1989, Metode pengujian batas plastis.5. SNI 03-1742-1989, Metode pengujian kepadatan ringan untuk tanah.6. SNI 03-1743-1989, Metode pengujian kepadatan berat untuk tanah.7. SNI 03-2828-1992, Metode pengujian kepadatan lapangan dengan alat konus pasir.8. SNI 03-1744-1989, Metode pengujian CBR Laboratorium.9. SNI 1967-1990, Metode pengujian batas cair dengan alat Casagrande10. SNI 03-1966-1990, Metode pengujian batas plastis11. SNI 03-2417-1991, Metode pengujian gumpalan lempung dan butir-butir mudah pecah dalam agregat.12. SNI 03-1743-1989, Metode pengujian kepadatan berat.13. SNI 03-2827-1992, Metode pengujian kepadatan lapangan dengan alat konus pasir.14. SNI 03-1744-1989, Metode pengujian CBR laboratorium.Metodologi Perencanaan ProyekMetodologi perencanaan proyek ini berisi penjelasan mengenai bagaimana kami selaku konsultann akan menyelesaikan perancangan proyek ini, mulai dari metoda penyelesaian masalah, hingga analisis perancangan hingga menghasilkan sebuah Detailed Engineering Design (DED).1.1.16 Persiapan dan MobilisasiTahap awal pekerjaan yang dilakukan Konsultan untuk proses perencanaan adalah menyiapkan beberapa komponen pendukung yakni: PersonilDalam merancang sebuah proyek konstruksi, konsultan tidak dapat bekerja hanya seorang diri karena banyak komponen-komponen lintas ilmu yang tercakup dalam satu proyek konstruksi. Untuk itu diperlukan personil-personil untuk membantu proses perancangan proyek tersebut. Fasilitas KantorDalam proses perancangan, konsultan tentu membutuhkan ruangan untuk bekerja dan dokumentasi data-data dan informasi, untuk itu fasilitas kantor perlu disiapkan. Alat Pengukuran TopografiUntuk melakukan pemetaan topografi tentunya diperlukan alat bantu guna mendukung pengukuran-pengukuran terkait. Untuk itu diperlukan persiapan alat berupa alat pengukuran topografi. Alat Penyelidikan tanah & laboratoriumUntuk keperluan survey penyelidikan tanah, diperlukan berbagai macam alat bantu mulai dari mesin bor hingga laboratorium. Penyiapan tenaga survey lapanganPekerjaan utama sebelum masuk tahap perancangan adalah pengumpulan data dengan survey lapangan, untuk itu diperlukan alokasi tenaga yang fokus dan berkapabilitas untuk melakukan pekerjaan survey lapangan tersebut. Penyiapan Rencana KegiatanSebagai acuan awal langkah yang akan dilakukan, diperlukan persiapan mengenai seluruh rencana kegiatan yang akan dilakukan.1.1.17 Pengumpulan dan Pengkajian Data PenunjangUntuk perancangan pembangunan jembatan ini, konsultan tentu membutuhkan sejumlah data terkait yang berguna untuk membantu konsultan dalam proses perancangan dan perencanaan jembatan ini. Analisis data penunjang ini dibutuhkan untuk mengetahui langkah-langkah dalam pengumpulan data penunjang tersebut baik dengan survey ataupun studi literature. Adapun data-data yang dibutuhkan sebagai data penunjang adalah sebagai berikut: Data Kondisi LingkunganData ini mengenai kondisi eksisting sungai, mulai dari lebar, kedalaman, debit sungai. Selain itu konsultan juga membutuhkan data mengenai peruntukan sungai seperti transportasi yang melalui sungai, hal tersebut berkaitan dengan perancangan jembatan (tinggi bersih jembatan, sistem struktur, dll) Data GeoteknikData geoteknik merupakan data mengenai kondisi tanah pada lokasi proyek. Data geoteknik yang dibutuhkan antara lain: Data N-SPT dan SondirData ini dibutuhkan untuk mengetahui profil tanah, daya dukung tanah. Data tersebut nantinya dijadikan sebagai parameter untuk menentukan jenis dan ukuran pondasi serta tipe abutment yang akan didesain dan digunakan. Data Properti TanahData properti tanah disini mencakup data klasifikasi tanah, sifat-sifat tanah, distribusi butiran tanah, data konsolidasi tanah, kohesi, serta sudut geser tanah. Keseluruhan data tersebut digunakan untuk perancangan pondasi dan abutment serta timbunan tanah untuk keperluan perancangan ramp. Data HidrologiData-data yang berkaitan dengan hidrologi pada lokasi rencana proyek juga dibutuhkan dalam proses perancangan, dimana data hidrologi tersebut antara lain: Data curah hujan di wilayah Pekan Baru, Riau. Data banjir sungai yang dilewati. Data TransportasiData transportasi yang dimaksud berupa data mengenai lalu lintas kereta api yang akan melewati jembatan yang dirancang. Data tersebut meliputi: Fungsi KeretaData ini berguna untuk menentukan pemilihan jenis dan muatan kereta yang akan dijadikan sebagai acuan pembebanan, serta pemilihan rel. Kecepatan Rencana Kereta Jumlah Lintasan Kereta (single atau double) Data Lain-lainData lain-lain disini mencakup: Data Gempa di wilayah Pekan Baru, Riauf Data Angin di wilayah Pekan Baru, Riau Umur rencana jembatan Peta topografi lokasi pembangunan jembatan Peta geologi Peta utilitas dan fasilitas umum lokasi pembangunan Peta sumber material Data harga satuan (material, peralatann, & upah) Data kepemilikan tanah Peraturan, regulasi dan undang-undangData sekunder tersebut selanjutnya akan dievaluasi dan diperiksa kelengkapan serta validasinya. Hal tersebut merupakan bagian dari penentuan konsep desain awal dan penentuan kriteria desain. Evaluasi data sekunder meliputi kegiatan sebagai berikut:a. Evaluasi kelengkapan data, identifikasi kebutuhan survey lapangan, serta pengumpulan data yang diperlukan dengan merujuk pada hasil survey dan penyelidikan lapangan serta data sekunder yang telah ada.b. Evaluasi terhadap adanya kemungkinan perubahan konsep desain yang bersifat structural/non structural.

1.1.18 Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan data yang dilakukan konsultan adalah dengan melakukan survey-survey. Kegiatan survey tersebut meliputi kegiatan survey pendahuluan dan survey lapangan.3.1.3.1 Survey PendahuluanMelalui survey ini diharapkan menghasilkan saran serta bahan pertimbangan terhadapa survey detail lanjutan yang berupa survey lapangan. Kegiatan yang tercakup dalam survey pendahuluan ini antara lain: Pengumpulan data pendukung perencanaan seperti Peta Geologi, Data Statistik (gempa, curah hujan, dsb), Peta Status Pemilikan Tanah, serta Data Laporan Studi Kelayakan dan Studi Amdal (bila ada) Koordinasi dengan instansi-instansi yang terlibat dalam lingkup proyek serta konfirmasi dengan pihak tersebut terkait dilaksanakannya survey pendahuluan. Survey data harga satuan baik material, upah, hingga peralatan yang akan digunakan dalam perhitungan rencana anggaran biaya proyek. Pembuatan desain sementara sebagai acuan untuk pengumpulan data pada survey pendahuluan. Survey eksisting data, yang bertujuan untuk mengetahui data-data eksisting sungai, seperti informasi mengenai peruntukan sungai,serta kondisi wilayah sekitar.

3.1.3.2 Survey LapanganKegiatan survey lapangan yang dilakukan meliputi: Survey Kondisi Lingkungan JembatanKegiatan yang tercakup didalamnya antara lain: Pemeriksaan visual untuk melihat kondisi yang ada Pemeriksaan konstruksi beton Pemeriksaan tiang pancang bawah air Survey TopografiMerupakan proses kegiatan pengumpulan data permukaan bumi untuk selanjutnya dipresentasikan kedalam bentuk peta berupa peta topografi. Pekerjaan ini meliputi: Pengukuran GPS Pengukuran polygon utama untuk titik control horizontal serta pemasangan bench mark (BM) Pengukuran situasi Pengukuran waterpas untuk penampang memanjang dan melintang dan untuk titik control vertical pada patok BM Pengukuran Cross Section Pengukuran-pengukuran tertentu Pekerjaan perhitungan dan penggambaran Pekerjaan penerjemahan kedalam bentuk digital dan computerPekerjaan survey topografi ini dilakukan disepanjang trase jalan (ramp-ramp) serta ditambahkan pengukuran-pengukuran pada daerah sungai. Sebelum pengukuran, tidak lupa dilakukan pemeriksaan serta kalibrasi terhadap alat sesuai dengan ketelitian alat. Dari pemeriksaan dan kalibrasi tersebut dibuat pula daftar hasil pemeriksaan dan kalibrasi alat tersebut. Penyelidikan Tanah/Geoteknik dan Quarry MaterialKegiatan-kegiatan yang tercakup dalam penyelidikan geoteknik ini antara lain: Pengeboran mesin Pemetaan penyebaran tanah/batuan dasar termasuk kisaran tebal tanah pelapukan Informasi stabilitas tanah Penentuan jenis dan karakteristik tanah Pengujian laboratorium untuk mengetahui sifat-sifat khusus tanah, kohesi, dsb. Identifikasi lokasi sumber material Kualitas dan kuantitas material Perijinan yang dperlukan terkait penggunaan material Survey HidrologiKegiatan-kegiatan yang tercakup dalam survey ini antara lain: Koordinasi dengan pihak dan instansi terkait Pengumpulan data hidrologi dan karakteristik aliran air Pengumpulan data curah hujan harian daerah Pekanbaru, paling sedikit 10 tahun terakhir pada daerah tangkapan yang sesuai dengan lokasi proyek Pengumpulan data banjir Survey UtilitasKegiatan survey yang dilakukan merupakan kegiatan survey utilitas umum secara rinci di lapangan. Selain itu juga melakukan koordinasi dengan pihak dan instansi terkait untuk membahas kebutuhan relokasi dari utilitas yang terkena dampak pembangunan, termasuk prosedur penanganannya.

Apabila waktu pekerjaan yang diberikan untuk konsultan yang tidak memungkinkan pengambilan data secara survey lapangan, maka data-data yang diperlukan dapat diperoleh oleh konsultan melalui pihak ke 3 yang dalam hal ini merupakan lembaga atau institusi yang kredibel dan dapat dipercaya.

1.1.19 Penentuan Standar DesainSebelum memulai tahap analisis perencanaan jembatan, konsultan terlebih dahulu menentukan standar-standar yang akan dijadikan acuan dalam perancangan keseluruhan system struktur jembatan dan perencanaan anggaran biaya. Standar desain yang digunakan antara lain: BMS 1993 Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan SNI T-02-2005 Standar Pembebanan untuk Jembatan SNI T-03-2005 Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan SNI-03-6747-2002 Tata Cara Perencanaan Teknis Pondasi Langsung untuk Jembatan SNI 2451-2008 Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Beton Sederhana Bentang 5 Meter sampai 25 Meter dengan Pondasi SNI 2847:2013 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung SNI 1726:2012 Tata ara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non-Gedung Pedoman Biina Marga No. 04/BM/2005 Gambar Standar Pekerjaan Jalan dan Jembatan Peraturan Menteri Perhubungan No. PM. 60 Tahun 2012 Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api SNI DT-91-0006-2007 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah SNI DT-91-0007-2007 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pondasi SNI DT-91-0008-2007 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton

1.1.20 Teori PendukungBerbagai teori pendukung berkembang berkaitan dengan proses perancangan suatu jembatan. Teori pendukung yang berkaitang dengan perencanaan struktur jembatan hingga perlengkapannya dapat dilihat sebagai berikut:3.2.5.1 Perencanaan Struktur JembatanPenentuan struktur jembatan dimaksudkan sebagai usaha untuk meminimalisasi biaya-biaya keseluruhan proyek, mulai dari tahap konstruksi hingga pemeliharaan dan perbaikan, namun denga tetap memenuhi standard dan spesifikasi serta estetika. Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja yang telah dberikan owner struktur jembatan terfokus pada struktur dengan sistem baja girder. Namun untuk perancangan lebih lanjut, dibutuhkan beberapa pertimbangan sebagai bahan acuan dalam proses perancangan struktur jembatan keseluruhan. Pertimbangan tersebut antara lain Pertimbangan FungsionalSetiap perancangan, tentu memiliki persyaratan fungsional. Persyaratan fungsional tersebut antara lain seperti lebar bentang, beban rencana, dsb. Selain itu, jembatan ini juga harus dapat mengakomdasikaan pergerakan lalu lintas sungai dibawahnya (jika ada). Nantinya berdasarkan persyaratan-persyaratan tersebut, dapat ditentukan lebar bentang, dan tinggi bersih dari permukaan sungai yang dilalui. Pertimbangan EkonomiPertimbangan ekonomi berkaitan erat dengan total biaya konstruksi serta pemeliharaan dan perbaikan proyek, untuk itu, struktur yang dpilih harus melalui analisa dari segi biaya konstruksi hingga tercapai biaya yang paling minim tanpa menghilangkan pertimbangan aspek lainnya. Pertimbangan TeknisPertimbangan teknis yang dimaksud bertujuan untuk menjami kekuatan jembatan yang harus memenuhi berbagai kriteria desain yang sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku yang telah dijelaskan pada sub-bab sebelumnya mengenai Standar Desain. Pertimbangan teknis ini tidak terpaku pada struktur jembatannya saja, melainkan juga struktur lain yang mendukung seperti abutment, pondasi, pier, serta ramp. Keawetan dan Kelayakan Jangka PanjangDalam perancangan jembatan aspek keawetan serta kelayakan jangka panjang tentu menjadi hal penting, hal itu berkaitan dengn umur rencana jembatan serta biaya-iaya yang berkaitan dengn biaya emeliharaan dan perbaikan. Untuk itu, jembatan yang dirancang harus memiliki tingkat keawetan serta kelayakan jangka panjang yang tinggi. Pertimbangan Pelaksanaan dan PemeliharaanFaktor-faktor seperti metode konstruksi, kebutuhan tenaga kerja ahli, kontraktor yang tersedia, serta kapasitas perlatan tentunya sangat mempengaruhi jalannya proyek. Faktor-faktor tersebut dapat memberikan pengaruh mulai dari biaya hingga waktu penyelesaian proyek. Untuk itu, dalam pemilihan desain akhir tentu diperlukan pertimbangan yang mengacu pada factor-faktor diatas agar tidak terjadi inefisiensi pembangunan dalam proyek Jembatan ini. Pertimbangan Lokasi SetempatPertimbangan lokasi setempat disini dimaksudkan sebagai pertimbangan yang mengacu pada kondisi disekitar lokasi proyek, dimana agar selama masa pembangunan jembatan dampak-dampak negatif dari lokasi sekitar proyek tidak mengganggu jalannya proyek. Pertimbangan LingkunganDalam perencanaannya, proyek yang akan dilaksanakan harus mempertimbangkan sisi lingkungan sekitar, sehingga hasil akhir proyek akan menghasilkan sesuatu yang ramah lingkungan. Pertimbangan EstetikaKriteria yang terdapat dlam pertimbangan estetika ini antara lain: Selaras dengan lingkungan alam dan bangunan disekitarnya Daya Tarik jembatan Warna dan tekstur Tampak yang memberikan kesan yang menyenangkan Bersih dan memiliki kesan ringanDari seluruh pertimbangan tersebut, nantinya dihasilkan sebuah desain akhir yang akan dilanjutkan dengan tahap pembuatan Detail Engineering Drawing (DED) yang merupakan acuan pekerjaan proyek. 3.2.5.2 Perencanaan Utilitas dan DrainasePerencanaan yang tercakup antara lain: Penggambaran fasilitas drainase dsb berdasarkan perhitungan hidraulik dan hidrologis. Analisa dan rekomendasi terkait kemungkinan terjadinya banjir dan penanggulangannya Analisa dan rekomendasi struktur pengendali banjir3.2.5.3 Perencanaan Perlengkapan JembatanPerencanaan yang tercakup antara lain: Analisa perencanaan perlengkapan jalan rel (pagar pengaman, lantai kerja, rambu, rel, dsb) Analisa perencanaan system penerangan jalan3.2.5.4 Visualisasi Rencana Teknis (3-D)Pekerjaan yang tercakup didalamnya yakni pekerjaa visualsasi 3 dimensi dari hasil rencana teknis proyek, mulai dari struktur, hingga metode konstruksi.3.2.5.5 Perhitungan Kuantitas dan Perkiraan BiayaPerhitungan perkiraan biaya konstruksi akan dihitung berdasarkan kuantitas dari keseluruhan pekerjaan sehingga didapatkan biaya perkiraan proyek yang mendekati biaya realistik dari proyek. Dengan adanya perkiraan biaya proyek tersebut nantinya alokasi anggaran dapat diatur sedemikian rupa sehingga menghsilka suatu alokasi anggaran yang efektif. Seluruh perhitungan kuantitas dan biaya ini mengacu pada harga satuan yang dijadikan referensi rujukan serta standar-standar perhitungan yang telah disebutkan sebelumnya.3.2.6 Metode AnalisisSetelah melakukan serangkaian proses pengumpulan data mulai dari survey pendahuluan, topografi, geoteknik, hidrologi, hingga utilitas dilakukana, maka seluruh data tersebut kemudian dijadikan sebagai masukan untuk tahap analisis perencanaan proyek.Perencanaan teknis merupakan bagian utama dalam kegiatan perancangan proyek jembatan ini. Pada tahap ini, analisa dengan perhitungan akan dilakukan dan diterjemahkan kedalam suatu gambar rencana kerja. Analisa dan perhitungan tersebut dilakukan dengan mengacu pada standar desain yang telah disebutkan diatas, yakni Standar Nasional Indonesia (SNI). Pemilihan standar acuan didasarkan pada standar yang berlaku di Negara dimana proyek tersebut akan dibangun yang dalam hal ini Indonesia. Selain itu Standar Nasional Indonesia juga dirumuskan melalui adaptasi aturan atau standar internasional sehingga dapat dikatakan sebanding.Dalam perancangan Jembatan Jalan Kereta Pertamina Pekanbaru ini, ada beberapa hal yang akan dianalisa, yaitu mulai dari analisa geometric, analisa rel kereta api, analisa struktur jembatan, analisa geoteknik jembatan, analisa drainase, serta analisa pelengkap dan pengaman jembatan. Berdasarkan hasil analisa tersebut nantinya dihasilkan sebuah gambar rencana proyek yang mencakup keseluruhan aspek analisa diatas, yang kemudian akan dijadikan sebagai gambar acuan pekerjaan oleh pihak kontraktor atau pelaksana.Dalam kasus ini, konsultan melakukan perhitungan dan analisis berdasarkan Standar Nasional Indonesia serta dibantu dengan permodelan menggunakan perangkat lunak SAP2000.Material dan AlatDari keseluruhan proses perencanaan proyek yang dilakukan, tentu memerlukan berbagai macam alat dan material untuk menunjang proses perencanaan tersebut, mulai dari kegiatan survey, administrasi, hingga detail perencanaan. Berikut adalah peralatan dan material yang diperlukan dalam proses perencanaan Proyek Pembangunan Jembatan Jalan Kereta Api Pertamina Pekanbaru Riau:

1.1.21 Kegiatan SurveyPeralatan dan material yang dibutuhkan dalam kegiatan survey ini yakni sebagai berikut: Kamera Theodolit Sipat Datar Patok Statif Portable GPS Rambu Alat Sondir Alat Mesin Bor Alat Transportasi Darat (Mobil)1.1.22 Kegiatan AdministrasiUntuk menunjang kegiatan administrasi di lingkungan konsultan, maka peralatan yang dibutuhkan antara lain: Komputer Printer Mesin Foto Copy Mesin Fax Scanner Telepon Genset Modem1.1.23 Kegiatan Detail PerencanaanPeralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan detail perencanaan ini antara lain: Komputer Perangkat Lunak Microsoft Office (Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Power Point) Microsoft Project AutoCAD SAP 2000

Metode KonstruksiBerdasarkan permintaan Pemberi Tugas, jembatan jalan kereta api Pertamina Pekanbaru, Riau yang akan dibuat berupa single track railway sepanjang 25 (dua puluh lima) meter melintasi sungai. Maka dari itu, metode konstruksi pada proyek ini terbagi menjadi lima subbab, yaitu struktur atas, struktur bawah, dinding penahan tanah, sistem ramp jembatan, dan sistem drainase.

1.1.24 Metode Konstruksi Struktur Atas Terdapat beberapa faktor pertimbangan dalam perencanaan struktur atas jembatan, antara lain sebagai berikut: Pembebanan pada struktur atas jembatan harus dihitung berdasarkan kombinasi dari semua jenis beban yang secara fisik akan bekerja pada komponen struktur jembatan. Kekuatan struktur atas jembatan harus direncanakan berdasarkan analisis struktur dan cara perhitungan gaya-gaya dalam yang ditetapkan di dalam standar/ peraturan yang disebut diatas dan khususnya berhubungan dengan material yang dipilih. Deformability, lawan lendut dan lendutan dari struktur atas jembatan harus dihitung dengan cermat, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang agar tidak melampaui nilai batas yang diijinkan oleh standar/peraturan yang digunakan. Umur layan jembatan harus direncanakan berdasakan perilaku jangka panjang material dan kondisi lingkungan di lokasi jembatan yang diaplikasikan pada rencana komponen struktur jembatan khususnya selimut beton, permeabilitas beton, atau tebal elemen baja, terhadap resiko korosi ataupun potensi degradasi meterial.

Pada struktur atas jembatan jalan kereta api ini, terdapat beberapa komponen didalamnya antara lain struktur abutment, struktur rel, dan struktur jembatan itu sendiri.Abutment jembatan memiliki fungsi sebagai pemikul beban yang akan diterima oleh struktur atas jembatan, baik beban hidup dari kereta api yang melintas, maupun beban mati dari struktur jembatan dan rel. Pembebanan yang diterima oleh abutment kemudian akan disalurkan pada struktur bawah jembatan berupa pondasi. Pada jembatan bentang pendek yang tidak melebihi 25 (dua puluh lima) meter, abutment masih dapat menjadi satu-satunya struktur penyalur pembebanan jembatan ke pondasi. Namun, pada jembatan bentang panjang diperlukan penopang tambahan berupa pier di tengah jembatan untuk mencegah lendutan melewati batas aman. Maka dari itu, pada jembatan jalan kereta api ini hanya digunakan abutment sebagai penopang struktur atas jembatan karena bentang jembatan sebesar 25 (dua puluh lima) meter.Struktur rel ini berkaitan dengan lokomotif jenis apa yang akan melintas diatasnya dan jenis konstruksi yang digunakan pada struktur jembatan. Terdapat dua jenis konstruksi yang dapat digunakan pada jembatan jalan rel kereta api ini, yaitu konstruksi rangka batang baja dan konstruksi girder baja. Konstruksi rangka batang baja merupakan jenis konstruksi yang paling umum digunakan pada konstruksi jembatan karena metode pelaksanaan yang konvensional memudahkan pekerjaan. Disisi lain, penggunaan konstruksi girder baja yang telah dipabrikasi dapat menghemat waktu perakitan dan mengurangi jumlah tenaga kerja. Oleh sebab itu, selain atas permintaan Pemberi Tugas pada jembatan jalan kereta api ini akan menggunakan girder baja dengan pertimbangan efisiensi waktu dan tenaga kerja.

1.1.25 Metode Konstruksi Struktur BawahSelain sebagai penyalur beban dari struktur atas jembatan, pondasi jembatan pada proyek ini juga didesain agar dapat menahan gaya akibat air terkait dengan lokasi jembatan yang melintasi di atas sebuah sungai yang dapat menyebabkan deteriorasi pada struktur pondasi. Terdapat beberapa pertimbangan dalam pemilihan jenis dan sejauh mana pile akan ditanam. Secara garis besar, kondisi tanah di lapangan yang paling mempengaruhi terhadap daya dukung untuk menahan beban struktur yang ada baik struktur atas maupuk struktur bawah. Namun terdapat pertimbangan lain yang mempengaruhi pemilihan jenis dan kedalaman pondasi, antara lain sebagai berikut:Daya dukung dan stabilitas tanahSifat kompresibilitas tanah dan batuanElevasi muka air tanahPerilaku aliran air tanah dan air sungai Potensi gerusan dan sedimentasi akibat airPenurunan yang diizinkan dari struktur atasKetersediaan alat berat dan materialPotensi penggalian atau pengerukan di masa yang akan datangBerdasarkan faktor faktor pertimbangan tersebut, maka dapat dipilih jenis pondasi yang paling feasible untuk proyek jalan kereta api Pertamina Pekanbaru, Riau ini. Secara umum, pondasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal biasanya digunakan untuk konstruksi bangunan sederhana dengan kapasitas beban yang dapat dipikul tidak terlalu besar. Maka dari itu, untuk konstruksi pondasi jembatan ini yang akan digunakan adalah jenis pondasi dalam. Pondasi dalam terbagi lagi menjadi tiga, yaitu pondasi tiang pancang, pondasi tiang bor, dan pondasi sumuran.Diantara ketiga jenis pondasi dalam tersebut, pondasi tiang pancang dan pondasi tiang bor yang paling umum digunakan pada konstruksi jembatan. Pondasi tiang pancang menggunakan material precast sehingga pekerjaan yang perlu dilakukan hanyalah pemancangan tiang. Pondasi tiang bor merupakan jenis pondasi dengan urutan pekerjaan berupa pengeboran lubang pondasi, pemasangan tulangan pondasi, dan pengecoran beton kedalam lubang tersebut. Kedua jenis pondasi dalam ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.Tabel 3.1 Perbandingan Tiang Pancang dan Tiang BorJenis PondasiTiang PancangTiang Bor

KelebihanMaterial precast memudahkan saat pelaksanaan di lapangan quality control sebelum pemancanganProsedur pengerjaannya tidak dipengaruhi oleh air tanahPenumbukan pada tiang pancang meningkatkan daya dukung tanahPerhitungan daya dukung pondasi dapat menggunakan rumus pondasi tiangKedalaman tiang bor dapat disesuaikan dengan rencanaTidak menimbulkan getaran dan kegaduhanDimensi dari tiang bor tidak mempengaruhi metode pengerjaan

KekuranganKedalaman tiang dibatasi oleh kemampuan pabrikasiKegaduhan dan getaran penumbukan dapat mengganggu lingkungan sekitarDimensi pondasi yang terlalu besar mempersulit pemancanganDimensi tiang pancang hasil pabrikasi mempersulit pekerjaan jika tidak sesuai dengan kedalaman tanah keras.Quality control sulit dilakukan pada pondasi tiang bor yang telah tertanamProses pengecoran dipengaruh oleh keberadaan air tanah yang Daya dukung tanah diperhitungkan agar Ukuran pondasi tidak berubah akibat gaya dorong tanah

Selain kedua jenis pondasi dalam tersebut, terdapat pondasi dalam jenis sumuran. Pondasi dalam jenis ini dapat digunakan jika akses menuju lokasi proyek tidak memungkinkan untuk alat berat yang digunakan pada konstruksi pondasi tiang pancang atau tiang bor. Akan tetapi, penggunaan konstruksi pondasi tiang sumur akan lebih lama, rumit,dan berbahaya karena dilaksanakan secara konvensional dan manual. Maka dari itu, berdasarkan pertimbangan- pertimbangan tersebut, jenis pondasi yang akan digunakan pada proyek pembangunan jembatan jalan kereta api Pertamina Pekanbaru, Raiu adalah pondasi dalam tiang pancang.

1.1.26 Metode Konstruksi Dinding Penahan TanahDinding penahan tanah ini diperlukan untuk sistem ramp jembatan dan abutment jembatan yang berada pada daerah lereng sungai. Untuk mengantisipasi longsor yang mungkin terjadi akibat pembebanan struktur jembatan, maka diperlukan dinding penahan tanah dan kemungkinan diperlukannya perbaikan kondisi tanah di lapangan.

1.1.27 Metode Konstruksi Sistem Ramp JembatanPerencanaan sisten ramp jembatan sebagai penghubung antara jembatan dengan kedua sisi jalan yang dihubungkannya harus memperhatikan kesinambungan lebar dan ketinggian jembatan. Apabila ramp dibuat dengan pengurugan tanah maka mekanisme konsolidasi tanah jangka panjang perlu diperhatikan untuk mengurangi potensi penurunan tanah terlalu besar sehingga penyelidikan geoteknik harus dilakukan secara cermat. Selain itu dibutuhkan dinding penahan tanah agar kon

1.1.28 Metode Konstruksi Sistem DrainaseSistem drainase pada proyek ini terkait dengan aliran sungai yang dilintasi oleh jembatan. Baik selama proses konstruksi maupun setelah konstruksi jembatan selesai, sistem drainase ini diharapkan dapat mencegah terjadinya gangguan pada aliran air sungai akibat pembangunan proyek jembatan ini.

PROGRAM KERJA

UmumDalam melaksanakan tahapan perencanaan dan perancangan, tentu dibutuhkan berbagai data-data, dan analisis untuk menghasilkan sebuah hasil rencana akhir proyek. Melalui bab ini, konsultan akan membahas mengenai seluruh program kerja yang akan dilaksanakan oleh konsultan dala rangka perancangan, mulai dari persiapan hingga hasil akhir.Tahap PekerjaanProses Pembuatan proyek Pembangunan Jembatan Jalan Kereta Api Pertamina di Kota Pekanbaru Riau dilakukan selama 4 (empat) bulan kalender. Untuk melaksanakan pekerja dengan baik, konsultan perencana membuat program kerja yang terdiri dari daftar pekerjaan yang tersusun sesuai dengan waktu pengerjaannya. Program kerja perencanaan ini terdiri dari enam tahap, yaitu tahap pendahuluan, tahap survey lapangan, tahapan analisis, rumusan potensi dan masalah, tahapan kooordinasi awal dan penyusunan detail engineering design (DED). Rencana kerja ini dibuat agar menjadi pedoman bagi semua pihak yang terlibat pada pembuatan proyek Pembangunan Jembatan Jalan Kereta Api Pertamina di Kota Pekanbaru Riau.1. Tahapan Persiapan dan MobilisasiPada bagian tahap persiapan ini terdiri beberapa tahapan seperti penyusunan program kerja dan pengumpulan data, studi literature, penyusunan rencana kerja di lapangan, dan penyusunan laporan pendahuluan. Tahapan ini dilakukan setelah konsultan menerima surat perintah kerja dari pemberi tugas.a. Persiapan Personil dan Fasilitas KantorSebelum pekerjaan awal dilakukan, konsultan melakukan pembangunan fasilitas kantor guna mendukung aktivitas-aktivitas perancangan. Selanjutnya, konsultan juga mengumpulkan seluruh personil baik tenaga ahli maupun tenaga ahli pendukung yang akan diperbantukan dalam penyelesaian perancangan proyek Jembatan ini. b. Penyusunan Program Kerja dan Pengumpulan DataPada tahap awal melakukan persiapan-persiapan seperti menyiapkan program kerja, mengumpulkan dan review data, mencari informasi, mempersiapkan dokumen-dokumen terkait, menyususn format perencanaan, menyiapkan peralatan-peralatan pada tahap persiapan dan menyiapkan dokumen peraturan terkait. Hal-hal tersebut merupakan proses-proses administrasi proyekc. Studi LiteraturAgar mengetahui kawasan proyek diperlukan studi literatur mengenai kawasan tersebut, hasil studi literature dan interpetasi menghasilkan: Gambaran umum kawasan Informasi rencana pengembangan di kawasan (bila ada) Kesesuaian lahan dan potensi pengembangan kawasan Delineasi kawasan Arahan pengembangan ruang kawasand. Penyusunan Rencana Kerja di LapanganUntuk menghasilkan tahapan persiapan awal pekerjaan yang baik, di perlukan susunan rencana kerja seperti persiapan kantor di lokasi proyek Jembatan kereta api Pertamina di Kota Pekanbaru, Riau. Rencana kerjadi perlukan untuk keperluan survey instansional (data sekunder) dan juga untuk survey data primer dan peta rencana kerja hasil studi literatur.e. Penyusunan Laporan Setelah semua data-data dan dokumen-dokumen yang terkait mengenai proyek telah didapatkan, kemudian hasilnya melakukan penyusunan laporan pendahuluan yang berfungsi untuk lebih menjelaskan tahapan-tahapan persiapan dan juga melaporkan hasil-hasil dari survey-survey yang telah dilakukan.f. Persiapan LapanganAgar pekerjaan dapat berjalan dengan baik, diperlukan tahapan-tahapan persiapan terlebih dahulu di Lapangan. Hal tersebut di perlukan agar tidak ada pekerjaan yang terlewatkan serta berguna untuk mendukung proses pekerjaan. Berikut ini beberapa persiapan yang diperlukan di lapangan yaitu: Menyusun dokumen-dokumen Pembuatan chek list dan Quistioner kawasan Persiapan kantor proyek Persiapan ruangan-ruangan penunjang pekerjaan Persiapan alat survey Persiapan SDM survey Koordinasi tim pelaksana2. Survey Pendahuluana. Survey Kondisi Eksisting Lapanganb. Koordinasi dengan masyarakat sekitar serta pemerintah daerah, guna mengetahui peta status kepemilikan tanah lokasi proyek dan penyuluhan tentang rencana proyek.c. Koordinasi dengan Badan Pusat Statistik Provinsi Riau, guna mendapatkan data-data statistic yang dibutuhkan.d. Survey harga satuan ke supplier material yang ada di Provinsi Riau guna mendapatkan harga satuan material.e. Survey harga upah melalui Jurnal Harga Satuan Bahan Bangunan untuk mengetahui standar upah di Provinsi Riau.f. Penggambaran desain awal rencaa proyek berdasarkan hasil survey kondisi eksisting lapangan.3. Survey Lapangana. Survey Kondisi Lingkungan Jembatanb. Survey Topografic. Survey Geoteknik & Quarry Materiald. Survey Hidrologie. Survey Utilitas4. Tahapan AnalisisUntuk mengetahui potensi, masalah, peluang dan kendala dalam suatu proyek diperlukan analisa-analisa lebih lanjut, agar hasil yang didapatkan lebih optimal. Beberapa analisa yang perlu dilakukan yaitu sebagai berikut:a. Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik mempunyai tujuan bersifat penandaan dengan pendekatan empiris (berdasarkan fakta) unutk menentukan suatu kebijakan. Analisis Kebijakan Publik diperlukan untuk memecahkan masalah yang berkembang di dalam suatu masyarakat untuk kedepannya. Unutk itu, diperlukan analisis kebijakan pada perkembangan pembangunan kawasan proyek.b. Analisis Kesesuaian Tata Letak KawasanUntuk mendapatkan kesesuaian tata letak kawasan proyek diperlukan analisanya guna menetapkan letak proyek secara tepat. Karena tata letak proyek merupakan salah satu hal penting untuk proses identifikasi potensi pengembangan kawasan untuk kedepan.c. Analisis Tata Ruang KawasanAnalisis Tata Ruang ini dilakukan dengan mengkaji: Letak Proyek, Sebaran area-area hijau Sistem jalan dalam kawasan,Hasil analisis tata ruang keseluruhan meliputi : Arah orientasi pengembangan. Titik-titik yang direkomendasikan untuk ditingkatkan. Ruang pengembangan untuk kegiatan spesifik. Ruang fasilitas umum dan fasilitas sosial. Jaringan jalan yang dapat dimanfaatkan. d. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM)Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang maksimal diperlukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas juga, oleh karena itu diperlukan analisa seperti menganalisa SDM pada sekitar kawasan untuk melakukan pekerjaan proyek. Karena Sumber Daya Manusia sangat mempengaruhi hasil dari suatu pekerjaan. e. Analisis Prasarana dan SaranaUntuk mempersiapkan suatu proyek diperlukan sarana dan prasarana, karena itu dilakukan analisa-analisa sarana dan prasarannya. Analisis Prasarana meliputi: Jaringan jalan Jaringan hidrologi sungai Jaringan listrik Jaringan Sumber Daya AirSarana yang dibutuhkan meliputi: Sarana kegiatan utama pada proyekSarana kegiatan utama yaitu seperti kantor sementara pada lingkungan proyek, engineering, dll. Sarana kegiatan pendukungSarana kegiatan pendukung yaitu seperti ruangan pendukung (kamar mandi/WC, kantin, tempat ibadah, dll), kendaraan proyek, drafter, driver, security, dll. Sarana pelayanan jasa kesehatanSarana pelayanan jasa kesehatan yaitu seperti keberadaan rumah sakit atau puskesmas yang terdekat dari lokasi proyek, keberadaan apotek yang terdekat dari lokasi proyek Sarana fasilitas umum dan lainnyaSarana fasilitas-fasilitas umum yaitu seperti keberadaan warung makan, keberadaan pom bensin,keberadaan akses jalan.f. Analisis TopografiPada suatu proyek diperlukan rincian data-data agar pekerjaan dapat berjalan maksimal, karena itu diperlukan analisa topografi untuk mendapatkan data-data apa saja yang diperlukan pada tahap persiapan. Analisis tapak meliputi: Kondisi kontur lahan Daya dukung lahan Ketersediaan lahan Fasilitas yang tersedia Fasilitas Penunjang

5. Rumusan Potensi dan MasalahSetiap Proyek pasti mempunyai keunikannya sendiri-sendiri, dan pasti mempunyai permasalahan didalamnya. Unruk itu dilakukan survey-survey lapangan dan sesuai dengan hasil survel lapangan serta berdasarkan analisis-analisis yang telah dilakukan diatas maka dirumuskan kemungkinan-kemungkinan pengembangan, masalah, peluang dan kendala pengembangan Kawasan yang distudi yang mencakup aspek-aspek SDA, SDE dan SDM.6. Tahapan Koordinasi AwalPada tahap ini konsultan merencanakan tahapan koordinasi antara pihak-pihak terkait seperti merencanakan rapat/diskusi dan juga melakukan pembahasan secara berkala antara pihak terkait. Namun terlebih dulu mempersiapkan ruang rapat, ruang audio visual dan ruang dokumentasi. Setelah ruangan tersedia selanjutnya menyediakan petugas-petugas untuk untuk mengurus kantor sementara di lapangan. 7. Tahapan Penyusunan Detail Engineering Design (DED)Dalam tahapan Penyususnan Detail Engineering Design (DED) dilakukan proses perencanaan dan juga perancangan secara lebih detail lagi. Hasil dari tahapan ini akan disusun dalam laporan akhir untuk tahapan berikutnya yang menjadi acuan/dasar dalam pelaksanaan fisik proyek dalam melakukan proses konstruksi. Adapun perencanaan detail yang dilakukan dalam tahapan ini adalah: Engineering Survey Analisa Struktur Perencanaan Dimensi dan Pembesian Struktur Atas dan Bawah Perencanaan Detail Metode Konstruksi Perencanaan Detail Fasilitas/Bangunan Pelengkap Penyusunan Spesifikasi Khusus Rincian dan Perhitungan Volume Pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pembuatan Gambar Kerja dan Detail Gambar Desain Laporan Detail Desain Spesifikasi teknis (RKS) Spesifikasi DesainOutput Pekerjaan/Keluaran4.3.1 Tahapan Keluaran:1) Perencanaan Teknis (DED)a. Tahap Konsep Rencana Teknis Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan kualifikasi tim perencana, metoda pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu perencanaan. b. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi hubungan ruang, dll c. Laporan data dan informasi lapangan

2) Prarencana Teknisa. Gambar-gambar pra rencana bangunanb. Perkiraan biaya pembangunanc. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).d. Hasil konsultasi rencana dengan instansi terkait.e. Memberikan kelengkapan untuk perijinan, IMB dan SLF

3) Pengembangan Rencanaa. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur dan utilitas. b. Uraian konsep rencana dan perhitunganperhitungan yang diperlukan. c. Draft rencana anggaran biaya dengan melampirkan data dukung yang dapat dipertanggung jawabkan. d. Draf rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

4) Rencana Detaila. Penjabaran konsep, gambargambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui. b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS). c. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi (Engineer Estimate). d. Laporan Akhir Perencanaan.

5) Dokumen Pelelangana. Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan. b. Laporan bantuan teknis dan administrasi pada waktu pelelangan.

4.3.2 Bentuk/Format KeluaranLaporan berupa buku laporan dengan format kertas A4 meliputi : a) Laporan survei, b) Laporan penyelidikan tanah (soil nvestigation), c) Laporan penyelidikan air baku, d) Laporan perhitungan struktur, e) Laporan design arsitektur, f) Laporan design interior, g) Laporan design, h) Perhitungan mekanikal dan elektrikal, i) Pembuatan maket, j) Gambar pespektif, k) Rencana kerja dan syarat-syarat (rks), l) Rencana anggaran biaya (rab), dan bill of quantity (bq). Laporan ini akan diberikan sesuai dengan tahap perencanaan yang dilalui. Laporan berupa presentasi gambar dengan format kertas A3 : a. Gambar Pra Rencana skala 1:200, format kertas A3, dalam bentuk foto copy.b. Gambar-gambar tahapan lain sebelum pelelangan, skala 1:200, dan skala lain sesuai keperluan, format kertas A3, dalam bentuk foto copy. c. Gambar Pelelangan skala 1:100, 1:50, 1:20 dan 1:5, format kertas A2, dalam bentuk blueprint. d. Perspektif visual 3 Dimensi memvisualisasikan ruang exterior/interior, lansekap. e. Maket Masterplan dengan perbandingan 1:500 dan Maket Bangunan tertentu dengan perbandingan 1:50. f. Penjabaran konsep, gambar-gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas, analisa struktur, analisa Mekanikal, analisa elektrikal, analisa anggaran biaya, dan dokumen lain yang terkait yang sesuai dengan gamba rrencana yang telah disetujui. Semua gambar arsitektur, struktur, dan utilitas, analisa struktur, analisa Mekanikal, analisa elektrikal, analisa anggaran biaya dan dokumen lain yang terkait harus ditandatangani oleh Penanggung Jawab Perusahaan dan Tenaga Ahli yang bersangkutan (daftar tenaga ahli dalam dokumen penawaran konsultan) yang mempunyai Ijin Sertifikat dan tidak dapat diwakilkan oleh tenaga ahli lain.

JADWAL PELAKSANAAN DAN PERENCANAAN

Adapun rencana pelaksanaan dan perencanaan dijabarkan dalam barchart yang tertera di bawah ini.Tabel 5.1 Jadwal Pelaksanaan Perencanaan Proyek

KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN PERSONIL

Dalam proses perencanaan Proyek Pembangunan Jembatan Jalan Kereta Api Pertamina Pekanbaru Riau diperlukan tenaga ahli dan tenaga pendukung yang berkaitan dengan disiplin ilmu tertentu sampai terbentuknya Detailed Engineering Design (DED) proyek tersebut. Adapun tenaga ahli dan tenaga pendukung yang dibutuhkan, jumlah, dan uraian pekerjaannya akan dijelaskan pada bab ini.

Struktur Organisasi

Gambar 6.1 Struktur Organisasi Personil

Kualifikasi Tenaga Ahli dan Pendukung6.2.1 Kualifikasi Tenaga Ahli Team LeaderTeam Leader adalah satu orang Sarjana Teknik Sipil atau Magister Teknik Sipil dengan pengalaman 20 tahun atau 15 tahun bekerja dalam bidang perencanaan dan perancangan jembatan dan pekerjaan terkait lainnya. Ahli StrukturAhli Struktur Jembatan adalah satu orang Sarjana Teknik Sipil atau Magister Teknik Sipil dengan pengalaman 10 tahun atau 5 tahun bekerja dalam bidang perancangan jembatan dan pekerjaan sipil lainnya serta berpengalaman dalam penentuan sistem serta analisa struktur jembatan Ahli GeoteknikAhli Geotiknik adalah satu orang Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman bekerja minimal 10 tahun dalam perencanaan, perancangan jembatan, dan pekerjaan sipil lainnya Ahli GeodesiAhli Geodesi adalah satu orang Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman bekerja minimal 10 tahun dalam perencanaan, perancangan jembatan, dan pekerjaan sipil lainnya Ahli TransportasiAhli Transportasi adalah satu orang Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman bekerja minimal 10 tahun dalam perencanaan, perancangan jembatan, dan pekerjaan sipil lainnya Ahli HukumAhli Hukum adalah satu prang Sarjana Hukum dengan pengalaman bekerja minimal 8 tahun dalam peraturan hukum perencanaan, perancangan jembatanm pekerjaan sipil, dan sistem operasi jembatan Ahli QuantityAhli Quantity adalah satu orang Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman bekerja minimal 8 tahun dalam perencanaan, perancangan jembatan atau pekerjaan sipil lainnya Ahli Pekerjaan SipilAhli Dredging adalah satu orang Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman bekerja minimal 10 tahun dalam perencanaan, perancangan jembatan dan pekerjaan sipil lainnya Ahli LingkunganAhli Lingkungan adalah Sarjana Teknik Lingkungan dengan pengalaman bekerja minimal 10 tahun dalam perencanaan, perancangan jembatan, dan pekerjaan sipil lainnya, dengan sertifikat Amdal B

Ahli MEAhli ME adalah Sarjana Teknik Elektro / Mesin dengan pengalaman bekerja minimal 10 tahun dalam pekerjaan elektrikal dan mekanikal pada perkeretaapian Ahli Hidrologi-HidrolikaAhli Hidrologi adalah satu orang minimal Sarjana Teknik SIpil dengan pengalaman bekerja minimal 10 tahun dalam perencanaan, perancangan jembatan dan pekerjaan sipil lainnya1 Ahli Penyusunan DokumenAhli Penyusunan Dokumen adalah satu orang Sarjana lulusan Fakultas Ilmu Administrasi / Hukum dengan pengalaman bekerja minimal 8 tahun6.2.2 Kualifikasi Tenaga Pendukung SurveyorSurveyor adalah empat orang minimal D3 bidang Teknik Sipil dengan pengalaman bekerja minimal 5 tahun di bidang pekerjaan surveyor DrafterDrafter adalah satu orang minimal D3 bidang Teknik Sipil dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun di bidang pekerjaan drafter Sekretaris / Ahli Manajemen BisnisSekretaris adalah satu orang minimal Sarjana Ekonomi dengan pengalaman kerja minimal 10 tahun dalam manajamen proyek dan bisnis untuk pekerjaan perencanaan dan perancangan jembatan dan pekerjaan sipil lainnyaUraian Pekerjaan6.3.1 Uraian Pekerjaan Tenaga AhliUraian Pekerjaan Team Leader Bertanggung jawab secara penuh terhadap proses keseluruhan pembuatan Detailed Engineering Design (DED) Memilih anggota tim Menetapkan sasaran dan menjelaskan cara mencapai sasaran tersebut Mendemonstrasikan kepemimpinan serta memberikan motivasi kepada seluruh jajarannya Melakukan evaluasi atas kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat bila terjadi deviasi terhadap sasaran Mengkoordinir segala pekerjaan yang berhubungan dengan tujuan akhir Berkoordinasi dengan stakeholder lainnya yang terlibat dalam perencanaan Menyiapkan program kerja Mengambil keputusan apabila terdapat suatu masalahUraian Pekerjaan Ahli Struktur Bertanggung jawab kepada Team Leader terkait struktur jembatan Membuat perencanaan struktur jembatan Menyusun spesifikasi bahan sesuai dengan hasil perencanaan struktur Melakukan pengendalian mutu terkait struktur Menghadiri rapat koordinasi pelaksanaanUraian Pekerjaan Ahli Geoteknik Bertanggung jawab kepada Team Leader terkait geoteknik yang berhubungan dengan jembatan Melakukan penyelidikan tanah dan material untuk proses perencanaan Menyusun spesifikasi bahan sesuai dengan hasil perencanaan pondasi Bertanggung jawab terhadap hasil tes laboratorium penyelidikan tanahUraian Pekerjaan Ahli Quantity Bertanggung jawab kepada Team Leader terkait bidang quantity Melakukan evaluasi produk konstruksi dan bahan-bahan Mencari daftar harga satuan barang dan upah tenaga kerja Menghitung perhitungan volume pekerjaan Menyusun Rancangan Anggaran Biaya (RAB)Uraian Pekerjaan Ahli Pekerjaan Sipil Bertanggung jawab kepada Team Leader terkait pekerjaan dredging (galian) dan pekerjaan teknik sipil lainnya secara umum Melakukan penyewaan terhadap alat berat yang dibutuhkan Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli lainnya Memberikan solusi atas perubahan pekerjaanUraian Pekerjaan Ahli Hidrologi-Hidrolika Bertanggung jawab kepada Team Leader terkait hidrologi Mengumpulkan data-data hidrologi (curah hujan, iklim, dll) Menentukan stasiun hujan yang dipakai untuk analisa hidrologi Membuat laporan hidrologiUraian Pekerjaan Ahli Penyusunan Dokumen Bertanggung jawab kepada Team Leader terkait bidang dokumen Melakukan proteksi atas dokumen-dokumen penting Membuat database-database yang dibutuhkan selama pekerjaan perencanaanUraian Pekerjaan Ahli Hukum Bertanggung jawab kepada Team Leader terkait bidang hukum Memahami dokumen kontrak konsultan perencana dengan owner Menghadiri rapat-rapat koordinasi yang berkaitan dengan bidang hukum dalam konstruksiUraian Pekerjaan Sekretaris/Ahli Manajemen Bisnis Bertanggung jawab kepada Team Leader terkait kesekretariatan dan bisnis Menyusun surat keluar yang diperlukan dalam administrasi proyek Mengatur surat masuk Membantu tim dalam penyusunan laporan akhir Menyusun strategi bisnis yang dilakukan pada tahap perencanaanUraian Pekerjaan Surveyor Bertanggung jawab kepada Team Leader terkait kegiatan survey Melakukan survey-survey yang diperlukan Mengumpulkan data-data penunjang untuk proses perencanaan proyek Menganalisa data yang diperoleh dari hasil surveyUraian Pekerjaan Drafter Bertanggung jawab kepada Team Leader terkait gambar-gambar proyek Membuat gambar-gambar detail rencana Mendokumentasikan gambar-gambar kerja

JADWAL PENUGASAN PERSONIL

Jadwal Penugasan Tenaga Ahli

Tabel 7.1 Jadwal Penugasan Tenaga Ahli

Jadwal Penugasan Tenaga Pendukung

Tabel 7.2 Jadwal Penugasan Tenaga Pendukung