kekerasan dalam rumah tangga pada istri di padang tahun 2013

1
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PADA ISTRI DI PADANG TAHUN 2013 Dien GA Nursal*, Suchi AW*, Fitrayeni* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas asikan pada 1st Andalas Public Health Conference. Grand Inna Muara Hotel Padang. 23 Nov Kekerasan dalam rumah tangga menempati urutan pertama dalam kekerasan yang dilaporkan oleh perempuan. Undang-undang HAM pasal 49 ayat 2 menyatakan bahwa “Wanita berhak untuk mendapatkan perlindungan khusus dalam pelaksanaan pekerjaan atau profesinya terhadap hal-hal yang dapat mengancam keselamatan dan/atau kesehatannya berkenaan dengan fungsi reproduksi wanita Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kekerasan dalam rumah tangga pada istri di Kelurahan Parupuk Tabing dan Dadok Tunggul Hitam Kota Padang Tahun 2013 Penelitian ini adalah studi deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilaksanakan pada Januari - Juli 2013. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner di Kelurahan Parupuk Tabing dan Dadok Tunggul Hitam Padang. Populasi pada penelitian ini adalah semua istri yang berada di wilayah Kelurahan Parupuk Tabing dan Dadok Tunggul Hitam yaitu 9615 jiwa dengan menggunakan rumus didapatkan 88 orang responden sebagai sampel. Analisis data dilakukan dengan 2 tahap yaitu analisis univariat, dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-square Latar Belakang 1 Metode 2 Hasil 3 Hasil penelitian didapatkan lebih dari separuh responden (62,5%) sering mengalami kekerasan dalam rumah tangga, sebagian kecil berusia dewasa awal (23%), berpendidikan rendah (24%), lebih dari separuh responden pendapatan tergolong miskin (76,3%), faktor budaya mendukung (76%) dan sosial mendukung (74%). Hasil Bivariat diperoleh tidak adanya hubungan umur (p=0,192), pendidikan (p=1,000), pendapatan (p=0,963), dengan kejadian kekerasan dalam rumah tangga, hubungannya dengan budaya , dan sosial (p=0,003)4 Kesimpulan Terdapat hubungan bermakna antara budaya dan sosial dengan kejadian kekerasan dalam rumah tangga pada istri di Kelurahan Parupuk Tabing dan Dadok Tunggul Hitam Padang Tahun 2013. Diharapkan kelurahan memberikan sosialisasi tentang perlindungan hukum kepada perempuan terhadap kekerasan dalam rumah tangga. N 0 Kekerasan yang Dialami Sering f % 1 Kekerasan Fisik: Didorong hingga membentur benda keras 8 3 94, 3 2 Kekerasan Psikologis: Dilarang bergaul Dicacimaki dan kata-kata kasar 8 5 8 3 96, 6 94. 3 3 Kekerasan Seksual: Dipaksa melayani suamidalam keadaan lelah 8 5 96. 6 4 Kekerasan Ekonomi : Uang diberikan suami tidak mencukupi kebutuhan RT Uang hasil kerja harus diserahkan pd suami Suami mengontrol uang belanja untuk RT 8 6 8 6 8 6 97. 7 97. 7 97. 7

Upload: faculty-of-public-health-andalas-university-padang-indonesia

Post on 16-Apr-2017

151 views

Category:

Healthcare


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PADA ISTRI DI PADANG TAHUN 2013

KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PADA ISTRI DI PADANG TAHUN 2013Dien GA Nursal*, Suchi AW*, Fitrayeni*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Dipresentasikan pada 1st Andalas Public Health Conference. Grand Inna Muara Hotel Padang. 23 November 2013

Kekerasan dalam rumah tangga menempati urutan pertama dalam kekerasan yang dilaporkan oleh perempuan. Undang-undang HAM pasal 49 ayat 2 menyatakan bahwa “Wanita berhak untuk mendapatkan perlindungan khusus dalam pelaksanaan pekerjaan atau profesinya terhadap hal-hal yang dapat mengancam keselamatan dan/atau kesehatannya berkenaan dengan fungsi reproduksi wanita Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kekerasan dalam rumah tangga pada istri di Kelurahan Parupuk Tabing dan Dadok Tunggul Hitam Kota Padang Tahun 2013

Penelitian ini adalah studi deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilaksanakan pada Januari - Juli 2013. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner di Kelurahan Parupuk Tabing dan Dadok Tunggul Hitam Padang. Populasi pada penelitian ini adalah semua istri yang berada di wilayah Kelurahan Parupuk Tabing dan Dadok Tunggul Hitam yaitu 9615 jiwa dengan menggunakan rumus didapatkan 88 orang responden sebagai sampel. Analisis data dilakukan dengan 2 tahap yaitu analisis univariat, dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-square

Latar Belakang1

Metode2

Hasil3

Hasil penelitian didapatkan lebih dari separuh responden (62,5%) sering mengalami kekerasan dalam rumah tangga, sebagian kecil berusia dewasa awal (23%), berpendidikan rendah (24%), lebih dari separuh responden pendapatan tergolong miskin (76,3%), faktor budaya mendukung (76%) dan sosial mendukung (74%). Hasil Bivariat diperoleh tidak adanya hubungan umur (p=0,192), pendidikan (p=1,000), pendapatan (p=0,963), dengan kejadian kekerasan dalam rumah tangga, namun ada hubungannya dengan budaya (p=0,002), dan sosial (p=0,003).

4 KesimpulanTerdapat hubungan bermakna antara budaya dan sosial dengan kejadian kekerasan dalam rumah tangga pada istri di Kelurahan Parupuk Tabing dan Dadok Tunggul Hitam Padang Tahun 2013. Diharapkan kelurahan memberikan sosialisasi tentang perlindungan hukum kepada perempuan terhadap kekerasan dalam rumah tangga.

N0 Kekerasan yang Dialami

Sering

f %

1 Kekerasan Fisik: Didorong hingga membentur benda keras 83 94,3

2Kekerasan Psikologis: Dilarang bergaul Dicacimaki dan kata-kata kasar

85 83

96,694.3

3 Kekerasan Seksual: Dipaksa melayani suamidalam keadaan lelah 85 96.6

4

Kekerasan Ekonomi : Uang diberikan suami tidak mencukupi kebutuhan RTUang hasil kerja harus diserahkan pd suamiSuami mengontrol uang belanja untuk RT

868686

97.797.797.7