kejang neonatus

23
Kejang pada Neonatus Prof. Dr. Adrian Umboh, Sp.A(K) 5/20/2014 1 Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSU. Prof. D r . RD. Kandou FK. UNSRAT

Upload: anggun-rahmah-muthiah

Post on 15-Oct-2015

26 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

aaa

TRANSCRIPT

  • Kejang pada NeonatusProf. Dr. Adrian Umboh, Sp.A(K)

    **Bagian Ilmu Kesehatan AnakRSU. Prof. Dr. RD. KandouFK. UNSRAT

  • Kejang pd neonatus keadaan darurat manifestasi gangguan SSP, kelainan metabolik atau penyakit lain yg dpt menyebabkan kerusakan otakKejang harus diatasi sesegera mungkin cegah kerusakan otak luasTatalaksana kejang pd neonatus : etiologi & pemberian antikonvulsan**

  • ETIOLOGI1. Gangguan MetabolikHipoglikemia : - kadar gula darah < 45 mg/dl (baik NCB maupun NKB) - sering terjadi pd BMK, KMK, NKB, asfiksia berat & neonatus dari ibu DM tidak terkontrol - 80 % KMK + hipoglikemia dijumpai kelainan neurologis, 50% kelainan neurologis tsb berupa kejang**

  • Hipokalsemia : - kadar kalsium darah < 7 mg%, dpt bersamaan hipoglikemia, hipomagnesemia & hiperfosfatemia - awitan dini : 2-3 hari pertama kehidupan, pd neonatus KMK, lahir dari ibu DM, NKB dan HIE, sering bersamaan dgn hipoglikemia - awitan lambat : akhir minggu pertama/kedua, pd NCB, BMK, neonatus dgn susu sapi, sering disertai hipomagnesemia**

  • Hipomagnesemia : - kadar magnesium darah < 1,2 mg/dl - sering bersamaan dgn hipokalsemia

    Gangguan metabolik yg lain : hiponatremia, hipernatremia, gangguan metabolisme asam amino, asam organik, piridoxin dependent, def. piridoksin, penyakit mitokondria & def. transport glukosa**

  • 2. Hipoksik Iskemik Ensefalopati (HIE)terjadi akibat asfiksia neonatal ganggu pompa Na-K dependent ATP terjadi depol berlebihan Na+ masuk neuron, K+ keluar neuronterjadi dalam 24 jam pertama & sulit diatasi dgn antikonvulsan semua tipe kejang, umumnya fokal unilateral menggambarkan lokasi lesi di otak**

  • 3. Perdarahan IntrakranialPerdarahan subaraknoid primer : - disebabkan oleh robekan vena superfisial akibat partus lama atau HIE - manifestasi klinis : asimptomatik, umumnya pd hari kedua stlh lahir, bayi terlihat sehat diantara kejadian kejang**

  • Perdarahan intra-periventrikular : - berasal dari pembuluh darah kecil di daerah subependimal matriks germinalis/akibat lesi pd daerah tsb - sering pd NKB terutama usia gestasi < 34 minggu - timbul dlm beberapa jam sampai 3 hari stlh lahir, kejang tonik, perburukan keadaan secara cepat kematian**

  • Perdarahan subdural : - terjadi akibat penekanan batang otak oleh darah di fosa posterior krn robekan tentorium di dekat falks serebri kematian mendadak - timbul pd hari pertama, fokal & subtlesering pd NCB, BMK, presentasi bokong, ekstraksi forsep, partus yg dipercepat tjd kontusio serebri**

  • 4. Infeksi Intrakranial - Infeksi intrauterin : toksoplasma, rubela, herpes timbul pd hari ketiga kehidupan - Infeksi selama persalinan/segera stlh lahir : * bakterial (enterobacter, acinetobacter) meningitis bakterialis kejang timbul pd akhir minggu pertama**

  • *non-bakterial (virus herpes simpleks, coxcackie B, rubela, toksoplasmosis, sitomegalovirus) ensefalitis

    5. Kelainan bawaan (disgenesis korteks serebri)**

  • MANIFESTASI KLINISKlonik fokal : Kontraksi ritmik otot-otot tungkai, muka & batang tubuh Fokal, multifokal, dpt dihentikan dgn pereganganSimultan pada kedua sisi tubuh, bersamaan/tidak bersamaan pada satu sisi tubuh**

  • Tonik fokal :Kekakuan asimetris pada batang tubuh, satu tungkai, deviasi mataDiprovokasi dgn stimulasi atau dihentikan dgn peregangan**

  • Mioklonik :Kontraksi mendadak (cepat) secara acak, berulang/tidak berulang pd otot tungkai, muka, & badanUmum, fokal, fragmental, dpt diprovokasi dgn stimulasi**

  • Subtle (motor automatism) :okular: nistagmus, diprovokasi dgn stimulasi taktiloral-bucal-lingual: mengisap, mengunyah, protrusi lidah, diprovokasi dgn stimulasigerakan progresif: gerakan seperti mendayung, berenang, mengayuh sepeda, diprovokasi dgn stimulasi, dpt dihentikan dengan peregangangerakan kompleks bertujuan: gerakan hebat tiba-tiba pd tungkai, diprovokasi dgn stimulasi**

  • PENATALAKSANAANTatalaksana kejang pada neonatus secara umum :Oksigenisasi yang baikMenghentikan kejang (fase akut)Cari etiologi sesegera mungkin kemudian segera atasi/obati**

  • Hentikan/Kendalikan KejangObat lini pertama: fenobarbital IV dgn loading dose 20 mg/kg/kali, dpt diulangi hingga dosis maksimal 40 mg/kg/kali. Setelah 24 jam pemberian dosis awal, dilanjutkan dosis rumatan 2,5-5 mg/kg/hari, setiap 12 jam, dpt secara oral, IM atau IV disesuaikan dengan klinis pasien**

  • Bila masih kejang, tambahkan obat lini ke-2 difenilhidantoin (fenitoin) IV. Dosis awal 15-20 mg/kg/kali dilarutkan dlm NaCl 0,9% dgn kecepatan 1 mg/kg/menit. Stlh 12 jam pemberian dosis awal diberikan dosis rumatan, yaitu: - BBLSR (
  • Bila kejang masih tidak teratasi, pemberian obat diatas tetap dilanjutkan. Sebagai tambahan diberikan diazepam sbg obat antikonvulsan lini ke-3 dosis 0,1-0,3 mg/kg/kali IV bolus perlahan diikuti 0,3 mg/kg/jam continuous drip (dilarutkan dgn NaCl 0,9% atau D5% jadi 0,5 mg/ml)**

  • Pilihan lain : midazolam intermitten dosis 0,05-0,2 mg/kg/dose atau continuous drip dosis inisial 0,2 mg/kg IV bolus perlahan selanjutnya 0,4-0,6 mcg/kg/menit (maksimum 6 mcg/kg/menit)**

  • Dpt dipertimbangkan obat antikonvulsan lini ke-3 lainnya : lorazepam (Ativan) dosis 0,05-0,1 mg/kg IV tiap 12 jam atau klonazepam (Rivotril) dosis awal 0,1-0,25 mg, 8 jam kemudian dilanjutkan dosis rumatan 0,01 mg/kg tiap 8 jam**

  • Bila kejang masih tidak teratasi, dapat diberikan tiopenton IV 4 mg/kg/kali diberikan selama > 5 menit, dilanjutkan continuous drip dosis 2 mg/kg/jam**

  • **