kejang demam.docx

6
Jl. Demang Lebar Daun No. 70 Palembang Telp. 0711 - 311866 / 312866 Fax. 0711 - 355553 PANDUAN PRAKTIK KLINIK Tentang Kejang Demam DISAHKAN OLEH DIREKTUR dr. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MM NOMOR DOKUMEN :05/PPK-1/2014 TANGGAL : 10 Nopember 2014 REVISI KE : NOMOR REVISI : TANGGAL : A. Pengertian ( Definisi ) Kejang demam adalah kejang yang berhubungan dengan demam ( suhu diatas 38,4 0 C per rektal ) tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat atau gangguan elektrolit akut, terjadi pada anak berusia di atas 1 bulan, dan tidak ada riwayat kejang tanpa demam sebelumnya. B. Anamnesis Adanya kejang, jenis kejang, kesadaran, lama kejang, suhu sebelum / saat kejang, frekuensi, interval, pasca kejang, penyebab demam di luar susunan saraf pusat. Tidak ada riwayat kejang tanpa demam sebelumnya. Riwayat perkembangan, kejang demam dalam keluarga, epilepsi dalam keluarga ( kakak - adik, orangtua ). Singkirkan dengan anamnesis penyebab kejang yang lain. C. Pemeriksaan Fisik Kesadaran, suhu tubuh, tanda rangsang meningeal, tanda peningkatan tekanan intrakranial, tanda infeksi di luar Sistem Saraf Pusat. Umumnya tidak dijumpai adanya kelainan neurologis, termasuk tidak ada kelumpuhan nervi kranialis. D. Kriteria Diagnosis Kejang didahului oleh demam Pasca-kejang anak sadar kecuali kejang lebih dari 15 menit Pemeriksaan cairan serebrospinalis dalam batas normal Kejang demam dibagi atas : Kejang demam sederhana : bersifat umum, singkat, dan hanya sekali dalam 24 jam. Kejang demam komplek : kejang demam fokal, lebih dari

Upload: rsia-tiara-fatrin

Post on 16-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Jl. Demang Lebar Daun No. 70 PalembangTelp. 0711 - 311866 / 312866Fax. 0711 - 355553

PANDUAN PRAKTIK KLINIK

Tentang

Kejang Demam

DISAHKAN OLEHDIREKTUR

dr. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MM

NOMOR DOKUMEN :05/PPK-1/2014TANGGAL : 10 Nopember 2014

REVISI KE :NOMOR REVISI :TANGGAL :

A. Pengertian ( Definisi )

Kejang demam adalah kejang yang berhubungan dengan demam ( suhu diatas 38,4 0C per rektal ) tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat atau gangguan elektrolit akut, terjadi pada anak berusia di atas 1 bulan, dan tidak ada riwayat kejang tanpa demam sebelumnya.

B. Anamnesis Adanya kejang, jenis kejang, kesadaran, lama kejang, suhu sebelum / saat kejang, frekuensi, interval, pasca kejang, penyebab demam di luar susunan saraf pusat. Tidak ada riwayat kejang tanpa demam sebelumnya. Riwayat perkembangan, kejang demam dalam keluarga, epilepsi dalam keluarga ( kakak - adik, orangtua ). Singkirkan dengan anamnesis penyebab kejang yang lain.

C. Pemeriksaan FisikKesadaran, suhu tubuh, tanda rangsang meningeal, tanda peningkatan tekanan intrakranial, tanda infeksi di luar Sistem Saraf Pusat.Umumnya tidak dijumpai adanya kelainan neurologis, termasuk tidak ada kelumpuhan nervi kranialis.

D. Kriteria Diagnosis Kejang didahului oleh demam Pasca-kejang anak sadar kecuali kejang lebih dari 15 menit Pemeriksaan cairan serebrospinalis dalam batas normalKejang demam dibagi atas : Kejang demam sederhana : bersifat umum, singkat, dan hanya sekali dalam 24 jam. Kejang demam komplek : kejang demam fokal, lebih dari 15 menit, atau berulang dalam 24 jam.

E. DiagnosisKejang demam sederhanaKejang demam komplek

F. Diagnosis Banding1. Ensefalitis2. Ensefalitis herpes simpleks3. Meningitis bacterial4. Meningitis Tuberkulosis5. Status konvulsivus6. Epilepsi

G. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan penunjang dilakukan sesuai indikasi untuk mencari penyebab kejang demam. Pemeriksaan dapat meliputi darah perifer lengkap, gula darah, elektrolit, kalsium serum, urinalisis, dan biakan darah, urin atau feses. Pungsi lumbal sangat dianjurkan pada anak berusia dibawah 12 bulan, dianjurkan pada anak berusia 12 - 18 bulan, dan dipertimbangkan pada anak berusia di atas 18 bulan yang dicurigai menderita meningitis. Pemeriksaan imaging (CT Scan atau MRI) dapat diindikasikan pada keadaan1) Adanya riwayat dan tanda klinis trauma kepala2) Kemungkinan adanya lesi struktural di otak ( mikrosefali, spastik )3) Adanya tanda peningkatan tekanan intrakranial ( kesadaran menurun, muntah berulang, fontanel anterior membonjol, paresis saraf otak VI, edema papil ) Elektroensefalografi dipertimbangkan pada keadaan kejang demam komplek, kejang fokal, kesadaran menurun.

H. Terapi1. Medikamentosa Pengobatan medikamentosa saat kejang dapat dilihat pada bagan tatalaksana penghentian kejang demam berikut ini :

Algoritma pengobatan medikamentosa saat terjadi kejang

I. 5 - 15 menit KEJANGPerhatikan jalan napas, kebutuhan 02 atau bantuan pernapasan

Bila kejang menetap dalam 3 - 5 menit

Diazepam rektal 0,5 mg/kgBB 5 - 10 kg : 5 mg > 10 kg : 10 mgDiazepam IV (0,2 - 0,5 mg/kg/dosis dapat diberikan 2 kali dosis dengan interval 5 - 10 menit

II. 15 - 20 menit( Pencarian akses vena dan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi )

Kejang (+)Kejang (-)

Fenitoin IV (15 - 20 mg/kg ) diencerkan dgn NaCL 0,9 % diberikan selama 20 - 30 menit atau dgn kecepatan 50 mg/mnt

III. > 30 menit : status konvulsivus

Kejang (+)Kejang (-)

Fenobarbital IV/IM 10-20 mg/kgDosis pemeliharaan Fenitoin IV 5-7 mg/kg diberikan 12 jam kemudian

Kejang (-)Kejang (+)

Dosis pemeliharaan Fenobarbital IV/IM 5 - 7 mg/kg diberikan 12 jam kemudian

PERAWATAN RUANG INTENSIFPentobarbital IV 5 - 15 mg/kg bolus atau midazolam 0,2 mg/kg

Pengobatan kejang demam saat ini lebih diutamakan pada pengobatan profilaksis intermiten pada saat demam.1) AntipiretikTujuan utama pengobatan kejang demam adalah mencegah demam meningkat. Berikan parasetamol 10 - 15 mg/kgbb/dosis setiap 4-6 jam atau ibuprofen 5 - 10 mg/kgbbdosis setiap 4 - 6 jam.2) AntikejangBeri diazepam oral 0,3 mg/kgBB/hari tiap 8 jam saat demam atau diazepam rectal 0,5 mg/kgBB/kali setiap 12 jam bila demam di atas 380C. Efek samping diazepam oral adalah letargi, mengantuk, dan ataksia.3) Pengobatan jangka panjangPengobatan jangka panjang selama 1 tahun diberikan bila dijumpai salah satu keadaan di bawah ini :1. Kejang demam lebih dari 15 menit2. Adanya defisit neurologis yang jelas baik sebelum maupun sesudah kejang ( misalnya palsi serebral, retardasi mental, atau mikrosefal )3. Kejang demam fokal4. Adanya riwayat epilepsi dalam keluarga5. Dipertimbangkan bila : Kejang demam pertama pada umur di bawah 12 bulan Kejang berulang dalam 24 jam

Obat antikonvulsan yang digunakan adalah fenobarbital 3 - 5 mg/kgBB/hari atau asam valproat 15 - 40 mg/kgBB/hari, selama 1 tahun.

2. Bedah Tidak ada indikasi bedah pada kejang demam.

3. SuportifPengobatan suportif ditujukan untuk menurunkan suhu bila anak demam tinggi.

I. Edukasi1. Menjaga daya tahan tubuh anak terhadap infeksi penyebab demam.2. Faktor risiko berulangnya kejang pada kejang demam adalah : Riwayat kejang demam dalam keluarga Usia dibawah 18 bulan Tingginya suhu saat kejang Lamanya demam saat awitan kejang Riwayat epilepsi dalam keluarga3. Faktor risiko epilepsi di kemudian hari adalah : Adanya gangguan neurodevelopmental Kejang demam kompleks Riwayat epilepsi dalam keluarga Lamanya demam saat awitan kejang Lebih dari satu kali kejang demam kompleks

J. PrognosisAd vitam : dubia ad bonamAd sanationam : dubia ad bonamAd funsionam : dubia ad bonam

K. Tingkat Evidens

I/II/III/IV

L. Tingkat Rekomendasi

A/B/C

M. Penelaah kritis

1. dr. Soni Hakkun Harsono, SpA1. .1. .1. .1.

N. Indikator Medis Tumbuh kembang anak

O. Kepustakaan : 1. American Academy of Pediatrics. Practice Parameter : Long-term treatment of the child with simple febrile seizures. Pediatric 1999; 103: 1307-9.2. Consensus Development Panel: Febrile seizures: Long-term management of children with fever associated seizures. Pediatric 1980; 66: 1009-12.3. World Health Organization. Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Jakarta . 2009. h. 249-51.

Disetujui oleh :Ketua Komite Medis

---------------------------------------------------------------

Dibuat Oleh :Ketua SMF Anak

------------------------------------------------------------