kejadian gempabumi wilayah sumatera barat … · ini berdasarkan catatan tide gauge yang berada di...
TRANSCRIPT
KEJADIAN GEMPABUMI WILAYAH SUMATERA BARAT
PERIODE TAHUN 2016 DAN EVALUASINYA
MA’MURIKasie Datin Stageof Padang Panjang
Provinsi Sumatera Barat berada di antara pertemuan dua lempeng tektonik
besar yaitu lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia serta patahan (sesar)
Semangko. Di dekat pertemuan lempeng terdapat patahan Mentawai. Ketiganya
merupakan daerah seismik aktif. Akibat dari pertemuan tersebut terbentuknya
segmen – segmen aktif yang berpotensi menimbulkan gempabumi di daratan
Sumatera Barat.
Tiga zona aktif gempabumi di Sumatera; zona subduksi, zona Sesar Mentawai dan
Zona Sesar Sumatera pada Tahun 2016 menyebabkan gempabumi di wilayah
Sumatera Barat sebanyak 195 kali kejadian gempabumi baik yang bersumber
dididarat maupun dilaut.
Gambar 1. Pete Seismisitas Gempabumi Wilayah Sumatera BaratPeriode Tahun 2016
Dari peta seismisitas periode Januari-Desember 2016 dapat dilihat bahwa
gempabumi yang dilaut lebih banyak terjadi di sekitar kepulauan Mentawai,
gempabumi yang terjadi di kepulauan Mentawai ini diakibatkan oleh subduksi dan
juga dikarenakan aktifitas sesar Mentawai yang cukup aktif. Sedangkan gempa -
gempa yang didaratan Sumatera disebabkan oleh segmen – segmen patahan
(sesar) Semangko yaitu segmen segmen sumpur, Segmen sianok, Segmen Sumani
dan Segnen Suliti.
Gambar 2. Segmen di Sumatera Barat.
Gempabumi sepanjang tahun 2016 yang bersumber didarat lebih banyak
disebabkan oleh aktifitas Segmen sianok. Segmen sianok berada disekitar Ngarai
Sianok Kota Bukit tinggi sampai Tenggara Danau Singkarak melewati sisi Timur
Danau. Segmen sumpur yang terletak di daerah Rao, Lubuk Sikaping Kab.
Pasaman juga cukup aktif dibanding segmen lainya hal ini bisa dilihat dari peta
seismisitas gempa tahun 2016.
Dari 195 kejadian gempa di tahun 2016 ada satu kejadian gempabumi yang
diikuti dengan peringatan dini Tsunami yang dikeluarkan BMKG dengan level
WASPADA untuk seluruh pantai barat Sumatera dan level SIAGA utuk kepulauan
Mentawai yaitu gempabumi Samudera Hindia pada tanggal 2 Maret 2016 Jam
19:49:48 WIB.
Gambar 3. Epesenter Gempabumi Tanggal 2 Maret 2016 Jam 19:49:48 WIB dan warning segmen
dari BMKG.
Kejadian gempabumi yang disertai peringatan dini tsunami ini telah
menyebabkan kepanikan masyarakat dan crowded yang luar biasa khususnya di
kota Padang. Hal ini terjadi karena ketidak pahaman masyarakat maupun pemangku
kebencanaan mengenai produk peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG.
Peringatan dini tsunami pada tingkat level WASPADA adalah estimasi ancaman
tinggi tsunami kurang dari 0,5 meter dan kecil kemungkinan tsunami akan masuk ke
daratan, pesan yang disampaikan oleh BMKG dapa level waspada ini adalah ;
Pemerintah provinsi/kab/kota yang berada pada tingkat waspada diharapkan
memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauh pantai dan
tepian sungai, pesan warning tsunami ini hanya untuk evekuasi masyarakat yang
sedang berada di pantai. Sedangkan untuk wilayah kepulauan Mentawai, BMKG
mengeluarkan warning SIAGA, peringatan dini tsunami pada tingkat level siaga
adalah estimasi ancaman tinggi tsunami 0,5 – 3 meter, pesan yang disampaikan
oleh BMKG dapa level siaga ini adalah ; Pemerintah provinsi/kab/kota yang berada
pada tingkat siaga diharapkan memperhatikan dan segera mengarahkan
masyarakat untuk evakuasi.
Tabel. 1 Tingkatan Level Peringatan Dini Tsunami yang dikeluarkan BMKG
Akibat gempabumi yang bersumber di Samudra Hindia tanggal 2 Maret 2016
ini berdasarkan catatan tide gauge yang berada di pelabuhan pantai Padang
mencatat adanya perubahan muka air laut karena gempabumi ini hanya tercatat 5
cm hal ini sesuai level warning pemodelan tsunami dari BMKG yang mengeluarkan
warning waspada untuk pantai Barat Sumatera Barat (0-50cm), dan di Cocos
(Australia) tercatat 10 cm
Pantai Padang
Pantai Cocos, Australia
Gambar 4. Rekaman Tsunami di Stasiun Tide Guage
Selama Januari - Desember 2016 ada 17 kejadian genpabumi yang dirasakan
masyarakat, baik gempabumi yang bersumber didarat maupun dilaut. Intensitas
dirasakan berkisar dari I sampai V MMI atau I sampai III SIG BMKG berdasarkan
intensitymeter dan laporan dari masyarakat. Gempabumi signifikan dan merusak
terjadi pada hari Kamis tanggal 02 Juni 2016 jam 05:56:01 WIB dengan Magnitudo
6,5 SR, Lokasi pada 2,29 LS - 100,46 BT tepatnya 79 Km Barat Daya Pesisir
Selatan, SUMBAR pada kedalaman 72 Km.
Gambar 5. Gempa Merusak tanggal 2 Juni 2016 Jam 05:56:01 WIB
Gempabumi tersebut berdampak pada kerusakan di Kabupaten Pesisir
Selatan terdapat 14 korban luka dan 11 rumah rusak di Kecamatan Lengayang,
Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, Air Haji Tengah. Di Kota Padang terdapat 2
orang luka berat akibat tertimpa bangunan. Gempa tersebut juga mengakibatkan
kerusakan pada 3 kecamatan yang ada di Kab. Mukomuko, antara lain Kecamatan V
Koto. Rinciannya, 25 rumah di Desa Talang rusak ringan serta 18 rumah di Desa
Talang Petai rusak ringan, 4 rumah rusak sedang, dan 4 rumah rusak berat. Di Desa
Talang Sakti, 15 rusak ringan, 7 rusak sedang, dan 11 rusak berat. Terakhir, di Desa
Fs Resno, 1 rumah rusak ringan. Di Kecamatan Lubuk Pinang, antaralain, di Desa
Pasar Baru, 8 rusak ringan, 4 rusak sedang dan, 4 rusak berat. Terakhir. Di
Kecamatan XIV Koto, di Desa Lubuk Sanai II, 2 rusak ringan,1 rusak sedang, dan 1
rusak berat. Bukan hanya rumah saja yang rusak, fasilitas umum seperti bangunan
pemerintahan, yaitu kantor Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Perkebunan,
dan Dinas Kehutanan juga tak luput dari kerusakan. Jumlah keseluruhan bangunan
rusak sebanyak 106 unit. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan ada
16 korban luka-luka yang tersebar di beberapa kecamatan dan di Kota Padang
terdapat 2 orang luka berat akibat tertimpa bangunan.
Secara statistik jumlah kejadian gempabumi dihitung berdasarkan besar
magnitudo dan jenis gempa dirasakan atau tidak dirasakan. Jumlah kejadian
gempabumi dengan magnitudo < 5.0 SR terjadi sebanyak 186 kejadian, magnitudo
>= 5.0 SR terjadi sebanyak 9 kejadian. Jumlah kejadian gempabumi yang dirasakan
sebanyak 17 kejadian, yang tidak dirasakan sebanyak 178 kejadian.
Tabel 2. a. Jumlah Gempabumi tahun 2016 berdasarkan magnitudo b. Jumlah Gempabumi tahun 2016 berdasarkan yang dirasakan
Grafik. 1 Grafik Jumlah Gempabumi dengan Magnitudo >= 5 SR dan Magnitudo < 5 SR
Grafik. 2 Grafik Jumlah Gempabumi dengan yang dirasakan dan tidak dirasakan
Januar
i
Febru
ari
Mar
etApril
Mei
Juni
Juli
Agust
us
Septe
mber
Oktober
Novem
ber
Desem
ber
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
10 10 10
44
1315
10
16
3
17
39
8
Grafik 3. Grafik Jumlah Gempabumi Wilayah SUMBAR Tahun 2016
Dari grafik diatas terlihat pada bulan April dan November merupakan bulan
dengan jumlah gempabumi yang cukup banyak. Pada bulan April terjadi 44 kali
gempabumi dimana gempa yang dirasakan sebanyak 5 kali dan magnitudo yang
besar ada 3 kali kejadian gempabumi. Pada bulan November terjadi 39 kali
gempabumi namun hanya 1 kali kejadian gempabumi yang dirasakan dan
magnitudonya relatif kecil yaitu kurang dari 5 SR. Sedangkan bulan september
hanya terjadi 3 kali namun terdapat gempa dirasakan 2 kali dan magnitudonya juga
relatif kecil. Berdasarkan peta seismisitas tahun 2016 dan peta tektoniknya
Sumatera Barat merupakan daerah yang rawan terjadinya gempabumi. Dari data
tahun 2016 ada gempabumi yang relatif kecil (M < 5.0 SR) namun dirasakan di
beberapa wilayah.
Kesimpulan, Saran dan Rekomendasi
1. Dalam periode 1 tahun tercatat kejadian gempabumi di wilayah Sumatera
Barat sebanyak 195 kali, hal ini menunjukkan bahwa diwilayah Sumatera
Barat termasuk wilayah yang sangat tinggi tingkat aktifitas kegempaannya.
2. Belajar dari banyaknya kerusakan akibat gempa tanggal 2 juni 2016
sehingga perlunya standarisasi bangunan yang tahan / aman terhadap
kejadian gempabumi, apalagi tingkat kegempaan di Sumatera Barat sangat
tinggi.
3. Peringatan Dini Tsunami yang dikeluarkan BMKG belum sepenuhnya
dipahami oleh Masyarakat maupun pemangku kebencanaan sehingga
perlunya sosialisasi lebih intensif terkait produk peringatan dini yang
dikeluarkan oleh BMKG
.