kegiatan 10

4
Kegiatan 10 Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman A. TUJUAN Mengetahui pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan tanaman. B. TINJAUAN PUSTAKA Ketika kita mencari penjelasan tentang bagaimana unsur-unsur yang diperlukan oleh tumbuhan itu masuk ke dalam tubuh tumbuhan, didapatkan suatu fakta tentang adanya pertukaran ion. Namun selain melakukuan pertukaran ion, tumbuhan juga melakukan penimbunan garam di sel-sel akar. Namun, tukar menukar ion tidak hanya terjadi di akar tetapi diseluruh bagian tumbuhan yang memiliki klorofil, dimana CO 2 yang masuk diganti oleh O 2 pada proses fotosintesis (Dwidjoeseputro, 1986: 66). Difusi merupakan proses fisika yang dapat terjadi setiap hari di dalam kehidupan tumbuhan maupun organisme lainnya. Difusi adalah gerakan penyebaran suatu partikel (air, molekul zat terlarut, gas atau ion-ion) dari daerah yang potensial kimianya tinggi ke daerah yang potensial kimianya rendah. Contohnya ketika kita meneteskan tinta ke dalam segelas air, maka warna tinta tersebut akan menyebar dari tempat tetesan awal (konsentrasi tinggi) ke seluruh air dalam gelas (konsentrasi rendah) sehingga terjadi keseimbangan, bebas satu sama lain artinya yang satu tidak menghalangi yang lain (Dardjat Sasmitamihardja dan Arbayah Siregar, 1996:50).

Upload: indicha0905

Post on 21-Dec-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laprak

TRANSCRIPT

Page 1: Kegiatan 10

Kegiatan 10

Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman

A. TUJUAN

Mengetahui pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan tanaman.

B. TINJAUAN PUSTAKA

Ketika kita mencari penjelasan tentang bagaimana unsur-unsur yang diperlukan

oleh tumbuhan itu masuk ke dalam tubuh tumbuhan, didapatkan suatu fakta tentang

adanya pertukaran ion. Namun selain melakukuan pertukaran ion, tumbuhan juga

melakukan penimbunan garam di sel-sel akar. Namun, tukar menukar ion tidak hanya

terjadi di akar tetapi diseluruh bagian tumbuhan yang memiliki klorofil, dimana CO2

yang masuk diganti oleh O2 pada proses fotosintesis (Dwidjoeseputro, 1986: 66).

Difusi merupakan proses fisika yang dapat terjadi setiap hari di dalam kehidupan

tumbuhan maupun organisme lainnya. Difusi adalah gerakan penyebaran suatu partikel

(air, molekul zat terlarut, gas atau ion-ion) dari daerah yang potensial kimianya tinggi ke

daerah yang potensial kimianya rendah. Contohnya ketika kita meneteskan tinta ke

dalam segelas air, maka warna tinta tersebut akan menyebar dari tempat tetesan awal

(konsentrasi tinggi) ke seluruh air dalam gelas (konsentrasi rendah) sehingga terjadi

keseimbangan, bebas satu sama lain artinya yang satu tidak menghalangi yang lain

(Dardjat Sasmitamihardja dan Arbayah Siregar, 1996:50).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu :

1. Ukuran partikel

Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehingga

kecepatan difusi semakin tinggi.

2. Ketebalan membran

Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi. 

3. Luas suatu area

Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya. 

4. Jarak

Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya. 

Page 2: Kegiatan 10

5. Suhu

Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat.

Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.

Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang

tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi.

Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus. Difusi biasa

terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophobic. Difusi khusus

terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophilic atau berpolar

dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang memberikan jalur kepada

partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan partikel. Hal ini

dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat melewati membran plasma dengan

mudah.

Osmosis merupakan bagian khusus dari difusi. Osmosis sangat ditentukan oleh

potensial air, yang menggambarkan kemampuan molekul air untuk melakukan difusi

(Dardjat Sasmitamihardja dan Arbayah Siregar, 1996:52).

Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari

larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat

pelarutya rendah melalui selaput atau membran semi permeabel. Jika di dalam suatu

bejana yang dipisahkan oleh selaput semi permiabel, ditempatkan dua Iarutan glukosa

yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi

yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput semi permeabel, maka air dari larutan yang

berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang

konsentrasinya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari

larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah

melalui selaput semi permiabel. Larutan yang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi

dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipertonis,

sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan

isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah

daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.

Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah :

1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.

2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.