kecurangan dlm lpse

3
Anggota DPRD Tinjau Proyek yg Diduga Asal-asalan Tolitoli,Radar Nusantara Puluhan Warga Desa Sibea Kecamatan Lampasio kabupaten Tolitoli melakukan aksi demo di kantor DPRD tolitoli beberapa waktu yang lalu. warga sibea tersebut melakukan aksinya yang di dampingi oleh LSM Bumi Bhakti Tolitoli, berkaitan dengan pengerjaan proyek peningkatan jalan Ruas Oyom - Batuan Tahun Anggaran 2013 dalam lingkup Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tolitoli yang di kerjakan Oleh CV.MULIA RAYA selaku pelaksana. proyek yang bersumber dari APBD tersebut dinilai di kerjakan tidak sesuai dengan spek pekerjaan, di mana pekerjaan Drainase tersebut menggunakan material sirtu bercampur dengan tanah. Direktur LSM Bumi Bhakti Tolitoli, Ahmad Pombang mengatakan " Berdasarkan Fakta lapangan Di duga pelaksanaan kegiatan tersebut bertentangan dengan ketentuan terkait pelaksanaan pekerjaan, peraturan dan perundang-undangan antara lain, ketentuan tentang Spesifikasi pekerjaan bahan material, penggunaan bahan material yang berupa campuran pasir batu dan tanah yang langsung di ambil dari sungai dengan alat berat ( Excapator ) tanpa proses lebih lanjut ( Pembersihan ) di duga dapat memperpendek umur konstruksi, terbukti pada beberapa titik saluran Drainase yang sedang di kerjakan mengalami kerusakan parah ( ambruk ). selain itu menurut Ahmad, pelaksanaan kegiatan tersebut sejak awal sudah tidak transparan di mana pada papan informasi proyek tidak di cantumkan jumlah anggaran serta waktu mulai dan berakhirnya pekerjaan, di mana hal tersebut di atur sesuai peraturan presiden No.54 tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah sebagaimana di ubah

Upload: uakkuhieingien-umakgnay-rihkaretmaladpudihukka

Post on 17-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kecurangan

TRANSCRIPT

Anggota DPRD Tinjau Proyek

yg Diduga Asal-asalan

Tolitoli,Radar Nusantara

Puluhan Warga Desa Sibea Kecamatan

Lampasio kabupaten Tolitoli melakukan aksi

demo di kantor DPRD tolitoli beberapa waktu

yang lalu. warga sibea tersebut melakukan

aksinya yang di dampingi oleh LSM Bumi Bhakti

Tolitoli, berkaitan dengan pengerjaan proyek

peningkatan jalan Ruas Oyom - Batuan Tahun

Anggaran 2013 dalam lingkup Dinas Pekerjaan

Umum Kabupaten Tolitoli yang di kerjakan Oleh

CV.MULIA RAYA selaku pelaksana. proyek yang

bersumber dari APBD tersebut dinilai di

kerjakan tidak sesuai dengan spek pekerjaan, di

mana pekerjaan Drainase tersebut

menggunakan material sirtu bercampur dengan

tanah.

Direktur LSM Bumi Bhakti Tolitoli, Ahmad

Pombang mengatakan " Berdasarkan Fakta

lapangan Di duga pelaksanaan kegiatan tersebut

bertentangan dengan ketentuan terkait

pelaksanaan pekerjaan, peraturan dan

perundang-undangan antara lain, ketentuan

tentang Spesifikasi pekerjaan bahan material,

penggunaan bahan material yang berupa

campuran pasir batu dan tanah yang langsung

di ambil dari sungai dengan alat berat

( Excapator ) tanpa proses lebih lanjut

( Pembersihan ) di duga dapat memperpendek

umur konstruksi, terbukti pada beberapa titik

saluran Drainase yang sedang di kerjakan

mengalami kerusakan parah ( ambruk ). selain

itu menurut Ahmad, pelaksanaan kegiatan

tersebut sejak awal sudah tidak transparan di

mana pada papan informasi proyek tidak di

cantumkan jumlah anggaran serta waktu mulai

dan berakhirnya pekerjaan, di mana hal

tersebut di atur sesuai peraturan presiden

No.54 tahun 2010 tentang pengadaan barang

dan jasa pemerintah sebagaimana di ubah

dengan peraturan presiden No 70 tahun 2012."

jelas Ahmad Pombang, ( 8/11 ).

Dalam tuntutannya, LSM Bumi Bhakti meminta

kepada pihak polres Tolitoli menindak lanjuti

tuntutan warga, terkait dengan pekerjaan

drainase yang dikerja oleh CV.Mulia raya yang

diduga kuat syarat dengan kecurangan dan

pelanggaran ketentuan per undang undangan,

serta mendesak anggota DPRD Tolitoli turun

memeriksa pekerjaaan tersebut. para pendemo

yag merupakan warga sibea bersama LSM Bumi

Bhakti tersebut di terimah oleh anggota Komisi

C Ir.Rahmad Ali dan di hadiri Kadis pekerjaan

Umum kabupaten Tolitoli Mujidin Bantilan.

Kadis PU menjelaskan bahwa jika terbukti

dilapangan ditemukan kesalahan dalam

pekerjaan dilapangan maka dirinya tidak segan

segan membongkar kembali pekerjaan itu dan

akan melakukan Black list terhadap CV.Mulia

Raya

Anggota komisi C DPRD Ir.Rahmad Ali bersama

tim teknis dinas PU Kabupaten Tolitoli yang

dipimpin oleh Ir.Hj.Seniwati serta di hadiri oleh

Kapolsek Lampasio IPDA Haspudin Azis bersama

dengan perwakilan Desa Sibea dan LSM Bumi

Bhakti Tolitoli. Sekertaris Dinas Pekerjaan

Umum Ir.Hj.Seniwati kepada wartawan

mengatakan "masa selesai kontraknya terhitung

Tanggal 15 November 2013,namun ada

perpanjangan batas waktu selama 14 hari

diberikan kepada kontraktor karena pada awal

pekerjaan, jembatan yang dilewati sedang

diperbaiki dan setelah itu ditambah lagi

waktunya 50 hari dengan diberlakukan denda

1/1000 dari nilai kontrak."ujar seniwati saat

meninjau pekerjaan di desa sibea (8/11).

sementara itu menurut warga yang enggan

namanya di korankan mengatakan bahwa dalam

pengerjaan drainase di lakukan secara manual

tidak menggunakan mesin mollen. " di kerja

dengan manual pak, campuran semen di angkat

dengan sekop di masukkan ke dalam tong, mesin

mollen tidak di gunakan. liat saja hasil

pekerjaannya, sudah ada yang retak,bahkan

sudah sempat roboh " ujar warga yang enggan

namanya di korankan.

Ir.Rahmad Ali dari komisi C DPRD Tolitoli

mengatakan dan berharap agar masalah ini di

carikan solusinya agar dinas PU tidak merugikan

pihak rekanan dan masyarakat Desa sibea.

diharapkan kepada kontraktor CV Mulia Raya

agar melaksanakan pekerjaan itu dengan baik

sesuai dengan ketentuan yang ada.

Sementara itu Pihak kontraktor Joni Pongki

kepada Radar nusantara mengatakan "saya

sudah mengerjakan proyek ini sesuai dengan

kontrak kerja, karena saya orang Tolitoli dan

tidak mungkin saya kerja sembarangan. bahkan

dalam pekerjaan ini saya menggunakan semen

sudah melebihi dari jumlah yang ada dalam RAB

" ujar Joni Fongki saat di temui di lokasi

pekerjaannya di desa sibea beberapa waktu

yang lalu