kecurangan dlm lpse
DESCRIPTION
kecuranganTRANSCRIPT
Anggota DPRD Tinjau Proyek
yg Diduga Asal-asalan
Tolitoli,Radar Nusantara
Puluhan Warga Desa Sibea Kecamatan
Lampasio kabupaten Tolitoli melakukan aksi
demo di kantor DPRD tolitoli beberapa waktu
yang lalu. warga sibea tersebut melakukan
aksinya yang di dampingi oleh LSM Bumi Bhakti
Tolitoli, berkaitan dengan pengerjaan proyek
peningkatan jalan Ruas Oyom - Batuan Tahun
Anggaran 2013 dalam lingkup Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Tolitoli yang di kerjakan Oleh
CV.MULIA RAYA selaku pelaksana. proyek yang
bersumber dari APBD tersebut dinilai di
kerjakan tidak sesuai dengan spek pekerjaan, di
mana pekerjaan Drainase tersebut
menggunakan material sirtu bercampur dengan
tanah.
Direktur LSM Bumi Bhakti Tolitoli, Ahmad
Pombang mengatakan " Berdasarkan Fakta
lapangan Di duga pelaksanaan kegiatan tersebut
bertentangan dengan ketentuan terkait
pelaksanaan pekerjaan, peraturan dan
perundang-undangan antara lain, ketentuan
tentang Spesifikasi pekerjaan bahan material,
penggunaan bahan material yang berupa
campuran pasir batu dan tanah yang langsung
di ambil dari sungai dengan alat berat
( Excapator ) tanpa proses lebih lanjut
( Pembersihan ) di duga dapat memperpendek
umur konstruksi, terbukti pada beberapa titik
saluran Drainase yang sedang di kerjakan
mengalami kerusakan parah ( ambruk ). selain
itu menurut Ahmad, pelaksanaan kegiatan
tersebut sejak awal sudah tidak transparan di
mana pada papan informasi proyek tidak di
cantumkan jumlah anggaran serta waktu mulai
dan berakhirnya pekerjaan, di mana hal
tersebut di atur sesuai peraturan presiden
No.54 tahun 2010 tentang pengadaan barang
dan jasa pemerintah sebagaimana di ubah
dengan peraturan presiden No 70 tahun 2012."
jelas Ahmad Pombang, ( 8/11 ).
Dalam tuntutannya, LSM Bumi Bhakti meminta
kepada pihak polres Tolitoli menindak lanjuti
tuntutan warga, terkait dengan pekerjaan
drainase yang dikerja oleh CV.Mulia raya yang
diduga kuat syarat dengan kecurangan dan
pelanggaran ketentuan per undang undangan,
serta mendesak anggota DPRD Tolitoli turun
memeriksa pekerjaaan tersebut. para pendemo
yag merupakan warga sibea bersama LSM Bumi
Bhakti tersebut di terimah oleh anggota Komisi
C Ir.Rahmad Ali dan di hadiri Kadis pekerjaan
Umum kabupaten Tolitoli Mujidin Bantilan.
Kadis PU menjelaskan bahwa jika terbukti
dilapangan ditemukan kesalahan dalam
pekerjaan dilapangan maka dirinya tidak segan
segan membongkar kembali pekerjaan itu dan
akan melakukan Black list terhadap CV.Mulia
Raya
Anggota komisi C DPRD Ir.Rahmad Ali bersama
tim teknis dinas PU Kabupaten Tolitoli yang
dipimpin oleh Ir.Hj.Seniwati serta di hadiri oleh
Kapolsek Lampasio IPDA Haspudin Azis bersama
dengan perwakilan Desa Sibea dan LSM Bumi
Bhakti Tolitoli. Sekertaris Dinas Pekerjaan
Umum Ir.Hj.Seniwati kepada wartawan
mengatakan "masa selesai kontraknya terhitung
Tanggal 15 November 2013,namun ada
perpanjangan batas waktu selama 14 hari
diberikan kepada kontraktor karena pada awal
pekerjaan, jembatan yang dilewati sedang
diperbaiki dan setelah itu ditambah lagi
waktunya 50 hari dengan diberlakukan denda
1/1000 dari nilai kontrak."ujar seniwati saat
meninjau pekerjaan di desa sibea (8/11).
sementara itu menurut warga yang enggan
namanya di korankan mengatakan bahwa dalam
pengerjaan drainase di lakukan secara manual
tidak menggunakan mesin mollen. " di kerja
dengan manual pak, campuran semen di angkat
dengan sekop di masukkan ke dalam tong, mesin
mollen tidak di gunakan. liat saja hasil
pekerjaannya, sudah ada yang retak,bahkan
sudah sempat roboh " ujar warga yang enggan
namanya di korankan.
Ir.Rahmad Ali dari komisi C DPRD Tolitoli
mengatakan dan berharap agar masalah ini di
carikan solusinya agar dinas PU tidak merugikan
pihak rekanan dan masyarakat Desa sibea.
diharapkan kepada kontraktor CV Mulia Raya
agar melaksanakan pekerjaan itu dengan baik
sesuai dengan ketentuan yang ada.
Sementara itu Pihak kontraktor Joni Pongki
kepada Radar nusantara mengatakan "saya
sudah mengerjakan proyek ini sesuai dengan
kontrak kerja, karena saya orang Tolitoli dan
tidak mungkin saya kerja sembarangan. bahkan
dalam pekerjaan ini saya menggunakan semen
sudah melebihi dari jumlah yang ada dalam RAB
" ujar Joni Fongki saat di temui di lokasi
pekerjaannya di desa sibea beberapa waktu
yang lalu