kecakapan ap genap 0910

72
1 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) KECAKAPAN ANTARPERSONAL Nama Mata Kuliah/Kode: Kecakapan Antarpersonal SKS: 2 Metode Pembelajaran Metode Pemberian Tugas dan Evaluasi Kelas Tutori al Praktiku m Tugas Kelompok TugasIndivid u Proyek Kelas Presentasi V V V V Deskripsi Singkat: mata kuliah Kecakapan Antarpersonal merupakan mata kuliah wajib yang diselenggarakan agar mahasiswa memiliki kemampuan dalam meningkatkan performance diri dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.. Tujuan Instruksional Umum: mahasiswa memiliki keterampilan dalam pengembangan diri dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Kompetensi yang dibina: Mengana- lisis Meran- cang Mengembangk an Mengimplementa- sikan Memper- baiki Mengintegra -sikan V V Minggu Ke Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Subpokok Bahasan Pusta- ka 1 Memahami kepribadian yang dimiliki Personality & Behaviour Mengenal diri dan orang lain 1, 2 2 Memahami kepribadian yang dimiliki Personality & Behaviour Penentuan sikap, permainan, dan kuesioner 1, 2 3 Memahami konflik dan bagaimana menyelesaikannya Management Conflict Definisi konflik, jenis konflik, dan tingkatan konflik 3, 4 4 Memahami konflik dan bagaimana menyelesaikannya Management Conflict Penyelesaian konflik, gaya manajemen konflik, studi kasus 3, 4 5 Memahami bagaimana menjadi seorang penyelesai masalah Problem Solver Masalah dan pemecahannya, hambatan penyelesaian masalah. 3, 4 -------------------------------------------------------------------------------------- Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Upload: eddycoerniawan

Post on 03-Jul-2015

592 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KECAKAPAN AP Genap 0910

1

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)KECAKAPAN ANTARPERSONAL

Nama Mata Kuliah/Kode: Kecakapan Antarpersonal SKS: 2Metode Pembelajaran Metode Pemberian Tugas dan Evaluasi

Kelas Tutorial Praktikum TugasKelompok

TugasIndividu Proyek Kelas Presentasi

V V V VDeskripsi Singkat: mata kuliah Kecakapan Antarpersonal merupakan mata kuliah wajib yang diselenggarakan agar mahasiswa memiliki kemampuan dalam meningkatkan performance diri dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.. Tujuan Instruksional Umum: mahasiswa memiliki keterampilan dalam pengembangan diri dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.Kompetensi yang dibina:Mengana-lisis

Meran-cang

Mengembangkan

Mengimplementa-sikan

Memper-baiki

Mengintegra-sikan

V VMinggu

KeTujuan Instruksional

KhususPokok

BahasanSubpokok Bahasan Pusta-

ka1 Memahami kepribadian

yang dimilikiPersonality &

BehaviourMengenal diri dan orang lain

1, 2

2 Memahami kepribadian yang dimiliki

Personality & Behaviour

Penentuan sikap, permainan, dan kuesioner 1, 2

3 Memahami konflik dan bagaimana menyelesaikannya

Management Conflict

Definisi konflik, jenis konflik, dan tingkatan konflik

3, 4

4 Memahami konflik dan bagaimana menyelesaikannya

Management Conflict

Penyelesaian konflik, gaya manajemen konflik, studi kasus

3, 4

5 Memahami bagaimana menjadi seorang penyelesai masalah

Problem Solver

Masalah dan pemecahannya, hambatan penyelesaian masalah.

3, 4

6 Memahami bagaimana menjadi seorang penyelesai masalah

Problem Solver

Lingkungan kerja, mendeteksi masalah, dan teknik pembangkit gagasan

3, 4

7 Memahami bagaimana menjadi seorang penyelesai masalah

Problem Solver

Evaluasi solusi, upaya agar solusi diterima, implementasi solusi, dan studi kasus

3, 4

8 Evaluasi pemahaman dan proses pembelajaran mahasiswa

Ujian Tengah Semester

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 2: KECAKAPAN AP Genap 0910

2

MingguKe

Tujuan Instruksional Khusus

Pokok Bahasan

Subpokok Bahasan Pustaka

9 Memahami motivasi diri dalam mencapai keberhasilan

Motivation Pendekatan-pendekatan terha-dap motivasi, teori motivasi, proses motivasi, studi kasus

5, 8

10 Memahami cara memimpin yang efektif

Leadership Teori kepemimpinan, gaya kepemimpinan

3, 6, 7

11 Memahami cara memimpin yang efektif

Leadership Konsep pengambilan keputus-an, tipe keputusan, model pengambilan keputusan, studi kasus

3, 6, 7

12 Memahami cara berko-munikasi yang efektif

Komunikasi Pola dan proses komunikasi, saluran komunikasi formal

4, 5, 6, 8

13 Memahami cara berkomunikasi yang efektif

Komunikasi Hambatan-hambatan komunikasi, peningkatan efektivitas komunikasi, studi kasus

4, 5, 6, 8

14 Mengetahui cara bekerja secara berkelompok

Teamwork Pengertian tim, kunci kerja dalam tim, hambatan bekerja dalam tim

3, 5, 6, 8

15 Mengetahui cara bekerja secara berkelompok

Teamwork Sukses bekerja dalam tim, mengukur teamwork, studi kasus

3, 5, 6, 8

16 Evaluasi akhir pemahaman

Ujian Akhir Semester

REFERENSI

1. Gea, Antonius Atosokhi, Antonina Panca Yuki W., dan Yohanes Babari. 2003. Relasi Mengenal Diri Sendiri: Character Building I. Jakarta: Gramedia.

2. Littauer, Florence. 1996. Personality Plus: Bagaimana Memahami Orang lain dengan Memahami Diri Sendiri. Jakarta: BinarupaAksara.

3. Carnegie, Dale & Associates, Inc., Stuart R. Levine, dan Michael A Crom. 1996. Pemimpin dalam Diri Anda: Cara Memperoleh Tem an, Menanamkan Pengaruh terhadap Orang Lain, dan Meraih Keberhasilan dalam Dunian yang Sedang Berubah. Alih bahasa oleh Tuntun Sinaga. Jakarta: Mitra Utama.

4. Problem Solver & Decision Making5. Schwartz, David J. 1996. Berpikir dan Berjiwa Besar. Alih bahasa oleh

F.X.Budiyanto. Jakarta: Binarupa Aksara.6. Eales, Rupert – White. 2004. The Effective Leader. Alih Bahasa oleh Emilia

Sekti. Jakarta: Elex Media Komputindo.7. Nawawi, Hadari, Prof.Dr. 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.8. Putra, Ichsan S & Ariyanti Pratiwi. 2005. Sukses dengan Soft Skill. Bandung:

ITB.

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 3: KECAKAPAN AP Genap 0910

3

9. Tumanggor, Rusmin, Prof. Dr., MA; Kholis Ridho, S.Ag., M.Si.; Drs. H. Nurochim, MM. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

10. Beberapa referensi dari internet, undang-undang, email, makalah ilmiah, dan lain-lain.

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 4: KECAKAPAN AP Genap 0910

4

1. PENDAHULUAN1.1 Dasar Hukum:Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengem-bangkan potensi agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Di era modern dan globalisasi saat ini, persaingan dalam segala bidang semakin ketat, teknologi terus berpacu. Perusahaan tidak bisa mengabaikan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Para manajer juga tidak bisa hanya memberikan perintah dan mengharapkan untuk dipatuhi, lalu berpangku tangan sambil menunggu hasil. Para karyawan juga harus berpikir lebih cepat, bekerja lebih keras dan cerdas, berimajinasi, serta selalu menjalin komunikasi dan hubungan satu dengan lainnya dengan berbagai bentuk dan variasi. Hubungan antarpribadi tidak lagi dapat diterima apa adanya. Kreativitas setiap manusia dituntut untuk terus dikembangkan, dan digunakan secara optimal.

“Hendaklah pikiran anda selalu terbuka terhadap perubahan. Sambut dan rangkullah perubahan itu. Hanya

dengan mempertimbangkan dan mempertimbangkan ulang pendapat dan pemikiran anda, anda dapat maju.” (Dale

Carnegie, 1996).

1.2 Eksistensi manusia Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Setiap orang pada dasarnya dibekali jiwa pemimpin. Dalam kondisi bagaimanapun, manusia tidak dapat hidup seorang

diri.

Hubungan manusia: Hubungan manusia dengan Tuhan; Hubungan manusia dengan diri sendiri; Hubungan manusia dengan sesama/manusia lain; Hubungan manusia dengan lingkungan/alam sekitarnya.

1.3 Manusia Mengenal DirinyaMengenal diri sendiri artinya memahami kekhasan fisik, kepriba-

dian, watak, dan temperamen, mengenal bakat-bakat alamiah yang dimiliki, serta memiliki gambaran/konsep yang jelas tentang diri sendiri dengan segala kekuatan dan kelemahannya. Ungkapan Socrates “Kenalilah dirimu” mestinya bukan hanya kata mutiara semata. Dengan mengenal diri sendiri kita akan lebih mudah untuk mengenal orang lain,

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 5: KECAKAPAN AP Genap 0910

5

meskipun kita menyadari bahwa di dunia ini tidak ada dua orang yang kepribadiannya sama.

Untuk mengenal diri sendiri, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:a. melalui sejarah perkembangan diri, baik secara fisik maupun psikis;b. melalui penelusuran bakat dan kepribadian;c. melalui pengalaman sehari-hari;d. melalui kebersamaan dengan orang lain;e. melalui kacamata/pandangan orang lain (misalnya sahabat, teman,

saudara, dll.);f. melalui refleksi pribadi.

‘Tak seorangpun akan percaya kepada saya sebelum saya percaya kepada diri sendiri’ (David James Schwartz)

‘Kenal akan rahasia diri menyebabkan kita kenal akan rahasia alam’ (Dr. M. Amir).

‘Kemampuan mengenal diri sendiri menjadi modal kemampuan yang luar biasa untuk dapat mengenal orang

lain’ (Rollo May).

1.3.1 Kepribadian/TemperamenMenurut G. Allport, kepribadian artinya organisasi dinamis dalam

individu yang terdiri dari sistem psikofisik yang menentukan tingkah laku dan pikirannya yang bersifat karakteristik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Dengan demikian kepribadian seseorang selalu berkembang dan berubah, serta tidak ada dua orang atau lebih yang kepribadiannya sama. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dengan orang lain atau bangsa lain.

Berdasarkan komposisi cairan dalam tubuh manusia, ada beberapa tipe/temperamen manusia. Klasifikasi ini pertama dirumuskan oleh Hippocrates (460 – 370 SM), dan disempurnakan oleh Galenus. Temuan Hipocrates ini dipengaruhi pandangan filsuf alam Empedokles, bahwa alam semesta ini terdiri dari empat unsur, yaitu tanah, air, udara, dan api, dengan sifat kandungannya kering, basah, dingin, dan panas. Hippocrates berpendapat bahwa dalam tubuh seseorang terdapat cairan-cairan yang memiliki empat macam sifat, yaitu:

Sifat kering, terdapat dalam chole (empedu kuning); Sifat basah, terdapat dalam melanchole (empedu hitam); Sifat dingin, terdapat dalam phlegma (lendir); dan Sifat panas, terdapat dalam sanguis (darah).

Empat tipe kepribadian/temperamen pokok menurut Hipocrates: a. Sanguinis

Ditandai sifat: menarik, meluap-luap, lincah, bersemangat, menye-nangkan, suka berbicara, suka dipuji, kreatif, sangat ekstrovert, optimis, mudah berganti haluan, dan sangat ramah.

b. Koleris

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 6: KECAKAPAN AP Genap 0910

6

Ditandai sifat: serba cepat, aktif, tampil hangat, praktis, berkemauan keras, mandiri, ekstrovert, optimis, dinamis, tidak mudah putus asa, dan sistematis.

c. Melankolis Ditandai sifat: senang menganalisis, suka berkorban, perasaannya sensitif, menikmati keindahan, mudah menjadi introvert, pemikir, gigih dan cermat, tertib, teratur & rapi, ekonomis, idealis, berbakat, dan kreatif.

d. Plegmatis Secara umum ditandai sifat: tenang, hampir tak pernah marah, acuh, mudah bergaul, tak mudah terpengaruh, introvert, pengamat, pesimis, santai, sabar, dan menghindari konflik.

Dari keempat tipe kepribadian/temperamen di atas masih dapat dikombinasikan lagi menjadi dua belas perpaduan, yaitu: SanChlor, SanMel, SanPleg, ChlorSan, ChlorMel, ChlorPleg, MelSan, MelChlor, MelPleg, PlegSan, PlegChlor, dan PlegMel. Masing-masing perpaduan tersebut variasinya masih banyak, misalnya SanChlor 40/60, SanChlor 60/40, SanChlor 70/30, SanChlor 45/55, dan seterusnya.

Termasuk tipe kepribadian/temperamen apakah Anda?

1.3.2 Mengenal Kekuatan dan Kelemahan DiriSetiap orang memiliki kekuatan dan kelemahan. Tidak ada

manusia di dunia ini yang sempurna. Kita mesti mengetahui kekuatan dan kelemahan diri kita, karena semuanya merupakan anugerah Tuhan yang Mahaesa dan selanjutnya tugas kita untuk memahami dan mengembangkannya.

Ada beberapa cara untuk mengembangkan kekuatan dan mengatasi kelemahan diri kita:a. Introspeksi diri, dengan cara refleksi diri, meditasi, tafakur, minta

bantuan orang lain, serta belajar dari pengalaman;b. Mengendalikan diri, agar kita tidak sampai dikendalikan oleh naluri

dan keinginan yang tidak terkontrol;c. Membangun kepercayaan diri;d. Mengenal dan mengambil inspirasi dari tokoh-tokoh teladan; dane. Berpikir positif dan optimis terhadap diri sendiri.

Pesan Aset: Bacalah, nikmatilah, dan pikirkanlah kekuatan-kekuatan Anda berulang-ulang. Aset tersebut akan membawa Anda ke manapun Anda pergi, dan memberi energi yang Anda butuhkan untuk terus maju. Kekuatan Anda mempresentasikan nilai diri Anda.Pesan Liabilitas: Ambillah tiga kelemahan yang paling atas (paling serius), dan lakukanlah sesuatu terhadapnya. Untuk sementara lupakan sisanya. Kita melakukan semuanya didasari sikap yang kuat, yaitu kita tetap berusaha untuk menjadi semakin baik dalam hidup ini.

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 7: KECAKAPAN AP Genap 0910

7

1.3.3 Menerima DiriMenerima diri artinya sikap memandang diri sendiri sebagaimana

adanya dan memperlakukannya secara baik disertai rasa senang dan bangga sambil terus mengusahakan kemajuannya.

Manfaat apabila diri kita mampu menerima diri sendiri:a. Kita merasa senang terhadap diri sendiri, merasa lebih sehat, lebih

bersemangat, dan sepertinya tidak banyak masalah;b. Kita merasa diri berharga, atau minimal sejajar dengan orang lain,

karena menyadari selain ada kelemahan juga memiliki kekuatan;c. Menerima diri berarti menerima kelebihan dan kekurangan.

Selanjutnya kita selalu melakukan perbaikan dengan penuh rasa tanggung jawab;

d. Kita akan mampu melaksanakan pekerjaan sebaik orang lain, karena ada kepercayaan diri. Semakin orang memiliki kepercayaan diri, semakin mampu melakukan hal-hal di luar dugaannya;

e. Dengan menerima diri berarti kita telah membangun sikap positif terhadap diri sendiri, dan kita mampu memaafkan (berdamai dengan) diri sendiri; dan

f. Jika kita mampu menerima diri sendiri, selanjutnya akan mampu menerima orang lain.

Cara menerima diri sendiri:a. Selalu mensyukuri apa yang telah dimiliki;b. Jangan terlalu sering mengkritik diri sendiri;c. Terima pujian, asalkan jangan berlebihan;d. Luangkan waktu bersama orang-orang yang positif;e. Tanamkan dalam pikiran bahwa kita akan berhasil dan bahagia;f. Membaca buku-buku pengembangan pribadi, karena pengembangan

pribadi merupakan proses seumur hidup; dang. Berusaha menggali potensi terbaik dari diri kita, dan senantiasa

belajar meningkatkan kemampuan diri, serta memanfaatkan peluang/ kesem-patan yang ada.

“Ciri orang dewasa diantaranya tidak menilai dirinya terlalu tinggi dan memiliki kerendahan hati yang berani” (Rollo

May).

1.3.4 Mengembangkan DiriMengembangkan diri merupakan usaha sengaja dan terus-

menerus yang dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk, untuk membuat daya potensi diri dapat terwujud secara baik dan optimal, menuju taraf kedewasaan pribadi yang sesungguhnya.Cara mengembangkan diri:a. Mengenal dan menerima diri sebagaimana adanya;b. Memiliki kemauan kuat untuk mengembangkan diri;c. Memanfaatkan kemungkinan/peluang yang terbuka; dan

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 8: KECAKAPAN AP Genap 0910

8

d. Belajar dari kesalahan.

“Keberhasilan bukan ditentukan oleh besarnya otak seseorang, tetapi oleh besarnya cara berpikir seseorang”

(D.J. Schwartz).“Seorang pemberani yang sebenarnya bukan orang yang

membabi buta melompat masuk ke dalam jurang, tetapi dia yang dengan perlahan dan mata terbuka memasuki jurang

setelah mengukur kedalamannya” (P.J. Stahl).

“Rasa takut adalah naluri, rasa berani adalah kemenangan. Kemauan membungkam rasa takut dan menyembunyikannya

di bawah rasa berani merupakan kemenangan besar” (Commitesse Diane).

2. MANAJEMEN KONFLIK2.1 Pengertian Ada beberapa pengertian konflik:a. Situasi yang terjadi ketika ada perbedaan pendapat atau cara

pandang di antara beberapa orang, kelompok, atau organisasi. (KMPK UGM).

b. Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya di antara dua kelompok, yang memiliki tujuan dan pandangan berbeda, dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga mereka berada dalam posisi oposisi, bukan kerjasama. (KMPK UGM).

c. Sebuah proses di mana sebuah upaya sengaja dilakukan oleh seseorang untuk menghalangi usaha yang dilakukan orang lain dalam berbagai bentuk hambatan (blocking) yang menjadikan orang lain tersebut merasa frustrasi dalam usahanya mencapai tujuan. (Robbins).

2.2 Penyebab/Sumber Konflik Tim Pelatihan Keterampilan Manajerial UGM (2003) dalam www.kmpk.ugm.ac.id, menyebutkan beberapa penyebab terjadinya konflik:1) Batasan pekerjaan yang tidak jelas;2) Hambatan komunikasi;3) Tekanan waktu;4) Standar, peraturan, dan kebijakan yang tidak masuk akal;5) Pertikaian antarpribadi;6) Perbedaan status; dan7) Harapan yang tidak terwujud.

Sementara Supadi (dalam www.pu.go.id, diakses 12-05-2007 meng-ungkapkan sumber konflik dalam organisasi antara lain:1) Saling ketergantungan tugas, Terjadi jika ada dua atau lebih unit kerja

yang saling tergantung untuk kerjasama, informasi, ketaatan, atau kegiatan koordinatif lain;

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 9: KECAKAPAN AP Genap 0910

9

2) Ketergantungan satu arah. Ini terjadi jika satu unit kerja secara unilateral tergantung pada unit kerja lain;

3) Diferensiasi horizontal yang tinggi. Terjadi bila beberapa unit kerja memiliki tujuan, organisasi waktu, dan filosofi berbeda. Misalnya antara unit produksi, pemasaran, dan keuangan;

4) Formalisasi yang rendah. Terjadi jika tidak ada pedoman, manual dan standarisasi, maka perselisihan persepsi akan mudah muncul;

5) Kelangkaan sumber. Ini terjadi jika unit kerja tergantung dari fasilitas, tenaga, dan anggaran yang terbatas;

6) Perbedaan kriteria evaluasi. Hal ini terjadi bila unit kerja dinilai prestasinya secara terpisah dan bukan atas prestasi bersama;

7) Pembuatan keputusan bersama. Proses pembuatan keputusan bersama juga dapat menumbuhkan peluang perselisihan;

8) Heterogenitas anggota. Perbedaan nilai, pendidikan, latar belakang sosial-budaya, ras, dll. Juga dapat memicu terjadinya konflik;

9) Ketidakselarasan status. Peranan suatu profesi dalam suatu organisasi yang tidak sesuai dengan statusnya secara umum;

10) Ketidakpuasan. Perasaan ketidakadilan atas perlakuan bisa menim-bulkan konflik; dan

11) Distorsi komunikasi. Hambatan serta ketidakjelasan informasi juga dapat memicu terjadinya konflik.

Pencegahan/pengelolaan konflik (kmpk UGM):1) Disiplin: waktu, beban/tugas yang jelas, dll.;2) Pertimbangan pengalaman dalam tahapan kehidupan organisasi;3) Komunikasi yang efektif; dan4) Mendengarkan secara aktif.

Berbagai bentuk manifestasi konflik (menurut Moh. Syaufii Syamsuddin):1) Perselisihan (dispute);2) Kompetisi (persaingan) yang tidak sehat;3) Sabotase;4) Inefisiensi atau produktivitas rendah;5) Penurunan moral (low morale): gairah kerja menurun, kemangkiran

meningkat, sakit, dll.;6) Menahan/menyembunyikan informasi.

2.3 Pengelolaan Konflik Pendekatan dalam resolusi konflik secara umum bergantung pada:1) Konflik itu sendiri;2) Karakteristik orang-orang yang terlibat di dalamnya;3) Keahlian individu yang terlibat dalam penyelesaian konflik;4) Pentingnya isu yang menimbulkan konflik; dan5) Ketersediaan waktu dan tenaga untuk menyelesaikannya.

Beberapa alternatif strategi dalam penanganan/resolusi konflik:a. Menghindar (kalah-kalah)

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 10: KECAKAPAN AP Genap 0910

10

Dilakukan jika isu/masalah yang menyebabkan konflik tidak terlalu penting, atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibatnya.

b. Mengakomodasi (kalah-menang)Dilakukan dengan cara memberi kesempatan kepada para pihak untuk mengatur strategi pemecahan masalahnya.

c. Kompetisi (menang-kalah)Dilakukan jika Anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian daripada pihak lain/lawan.

d. Kolaborasi (menang-menang)Mencari solusi yang menguntungkan semua pihak (win-win solution).

e. Kompromi/negosiasi Masing-masing pihak menawarkan alternatif solusi, kemudian dibica-rakan bersama.

Sementara Supadi (dalam www.pu.go.id) mengemukakan beberapa cara mengendalikan konflik:1) Mempertegas/menciptakan tujuan bersama;2) Meminimalkan kondisi ketergantungan;3) Memperbesar sumber-sumber organisasi: fasilitas kerja, tenaga,

anggaran di semua unit kerja;4) Membentuk forum bersama untuk mendiskusikan dan menyelesaikan

masalah bersama;5) Membentuk sistem banding, di mana konflik diselesaikan melalui

saluran banding dari para pihak sebelum diambil keputusan terbaik;6) Pelembagaan kewenangan formal (untuk dapat mengambil keputusan

& menyelesaikan perselisihan);7) Meningkatkan intensitas interaksi & komunikasi antarunit kerja; dan8) Meredesain kriteria evaluasi yang dianggap adil dan acceptable.

Langkah-langkah/petunjuk pendekatan situasi konflik:1) Diawali melalui penilaian diri sendiri;2) Lakukan analisis isu-isu seputar konflik;3) Tinjau kembali & sesuaikan dengan hasil eksplorasi diri sendiri;4) Atur & rencanakan pertemuan antarindividu/antarpihak yang terli-

bat konflik;5) Memantau sudut pandang dari semua individu/pihak yang terlibat;6) Mengembangkan & menguraikan alternatif solusi;7) Memilih solusi;8) Pelaksanaan/tindakan;9) Evaluasi

3. PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN3.1 Pengertian

Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan merupakan dua hal yang saling berhubungan. Dalam kehidupan manusia setiap saat

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 11: KECAKAPAN AP Genap 0910

11

orang menghadapi masalah. Permasalahan memang terjadi kapan saja, di mana saja. Ada masalah yang bersifat pribadi, ada pula masalah yang harus diselesaikan oleh tim atau secara kolektif. Ada masalah yang sederhana dan penyelesaiannya memerlukan waktu relatif singkat, tetapi banyak pula masalah yang sangat rumit dan kompleks dan pemecah-annya memerlukan waktu lama dan melibatkan orang banyak.

Pengambilan keputusan atau decision making merupakan peker-jaan mental seorang pemimpin/manajer untuk dapat memecahkan masalah yang timbul, yang dapat terjadi dalam setiap kegiatan, baik di dalam maupun di luar organisasi/perusahaan. Pengambilan keputusan merupakan keterampilan yang dapat dipelajari. Keterampilan alamiah dan kecerdasan dapat memberi bantuan yang sangat besar, tetapi keahlian juga sering diperoleh dari pengalaman.

Menurut Graham Wilson (dalam Problem Solving dan Decision Making, 2000: 45-60), cara orang belajar dan berkembang serta cara mereka berkomunikasi dengan orang lain akan mempengaruhi cara mereka menangani suatu masalah. Pemecahan masalah melibatkan kombinasi yang rumit dari belajar, coba-coba, dan wawasan. Sebagian besar pemecahan masalah melibatkan pemahaman sekumpulan keada-an dalam suatu konteks tertentu. Sering kemampuan untuk menangani masalah dan menyelesaikannya dengan hasil yang memuaskan memer-lukan perubahan pemikiran, yaitu dengan melihat masalah tersebut dari sebuah konteks yang berbeda. Seorang pemimpin/manajer harus yakin bahwa orang-orang yang bekerja sebagai tim telah diberikan kesem-patan untuk mundur dan melihat masalahnya dari luar. Ketika sedang mengatasi suatu masalah, kita harus selalu berusaha menemukan solusi yang paling mudah dan mengharapkan reaksi-reaksi yang tidak mengada-ada.

*** Sebaiknya Anda mencari kesulitan yang lebih besar, semakin banyak kesulitan yang dapat diatasi akan semakin banyak keuntungan Anda ***

(D.J.Schwartz)

Menurut William F. Pounds (dalam J.H. Donnelly Jr., J.L. Gibson, dan John M. Ivancevich, 1984. Fundamentals of Management: 572), ada tiga metode yang dapat digunakan pemimpin/manajer untuk menentu-kan masalah, yaitu: 1) adanya penyimpangan dari pekerjaan sebelumnya;2) adanya penyimpangan dari perencanaan; dan3) adanya kritikan/masukan dari pihak luar.

3.2 Mencari Cara PenyelesaianUntuk menyelesaikan suatu masalah, ada beberapa macam cara

yang mungkin berbeda satu dengan lainnya. Dan kita mesti berhati-hati dalam pemilihan cara penyelesaian tersebut, karena ada kemungkinan cara yang digunakan itu sebenarnya tidak menyelesaikan masalah tetapi justru akan menimbulkan masalah baru.Untuk dapat mencari cara-cara penyelesaian, kita perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 12: KECAKAPAN AP Genap 0910

12

1) Cara penyelesaian yang paling sederhana;2) Reaksi yang timbul dari orang-orang yang terlibat harus minim;3) Dihindari akibat buruk dari penyelesaian;4) Jika mungkin, perlu dicari cara penyelesaian yang dapat dicoba

terlebih dahulu sebelum diterapkan; dan5) Jika masalahnya berjangka panjang, perlu dicari cara penyelesaian

secara bertahap.Untuk memilih cara penyelesaian terbaik, ada beberapa kriteria

yang perlu dipertimbangkan, yaitu:1) waktu singkat;2) biaya murah; 3) jumlah tenaga sedikit; dan4) ada kepuasan kerja karyawan.

STEREOTIPICAL SEQUENCE PROBLEM SOLVING

(PT. Batamindo Investment Cakrawala & Lembaga Penelitian Unair)

Mike Pedler, John Burgoyne, dan Tom Boydell (dalam Kiat Mengembangkan Diri (terj.)), mengungkapkan tujuh tahap pemecahan masalah: 1) Menganalisis masalah;2) Menetapkan sasaran, yaitu perubahan yang diinginkan;3) Menetapkan beberapa alternatif tindakan untuk mencapai sasaran;4) Menetapkan kriteria/karakteristik untuk melakukan tindakan;5) Memilih alternatif pemecahan terbaik sesuai kriteria;6) Implementasi alternatif pemecahan; dan7) Memeriksa/evaluasi hasil tindakan.

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Identifikasi problem

Evaluasi rencana

Representasi problem

PerencanaanSolusi

Eksekusirencana

NO

Evaluasisolusi

Yes

Page 13: KECAKAPAN AP Genap 0910

13

Alfred R. Lateiner (dalam Teknik Memimpin Pegawai dan Pekerja, terjemahan oleh Imam Soedjono, 1980) mengatakan ada empat cara memecahkan suatu masalah, yaitu:

1) Menentukan masalah, dengan cara:a) Carilah latar belakangnya, karena banyak masalah yang tidak

dapat diselesaikan karena tidak diketahui riwayat peristiwanya;b) Amatilah keadaannya;c) Timbang-timbanglah pendirian dan perasaan sebagai kenyataan

yang harus dilayani; dand) Rumuskan rincian masalah dengan seksama.Untuk menentukan masalah dapat dilakukan dengan mengamati sendiri peristiwanya secara langsung, lewat interview, atau dengan memeriksa peraturan/ketentuan yang berlaku.

2) Menyelami keadaana) Kumpulkan keterangan-keterangan;b) Cocokkan kenyataan satu dengan lain;c) Kembangkan minimal tiga cara penyelesaian;d) Teliti pengaruh setiap cara penyelesaian terhadap pekerja, produk-

tivitas, dll.;e) Pilih cara penyelesaian terbaik.

3) Mengambil tindakana) Minta nasihat atasan (jika perlu);b) Tetapkan waktu yang tepat;c) Bicarakan masalah dan cara penyelesaian dengan orang-orang

yang terlibat; dand) Bekerja sama dengan orang lain.

4) Memeriksa hasilnyaa) Amati perubahan tentang sikap & reaksi pegawai, serta hasil kerja

setelah dilakukan tindakan;b) Bandingkan keadaan sekarang dengan keadaan sebelum dilaku-

kan tindakan;c) Simpan daftar/catatan masalah & hasilnya pada arsip; dand) Sosialisasikan hasil kerja kepada orang lain.

Untuk pemecahan masalah ada beberapa model yang dapat diterapkan:1) Model PRICE, oleh Ken Blanchard:

Pinpoint (tunjukkan dengan tepat); Record (catat); Involve (libatkan); Coach (bimbing); Evaluate (kaji).

2) Model PRIDE, oleh Graham Wilson: Pinpoint (tunjukkan dengan tepat); Record (catat);

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 14: KECAKAPAN AP Genap 0910

14

Inform yourselves and others (beritahu diri sendiri dan orang lain); Decide (tentukan alternatif solusi); Effect and evaluate (Laksanakan dan kaji).

3) Model TOSIDPAR, oleh Francis: Tuning in (selaraskan); Objective setting (keadaan objektif); Success measures (ukuran keberhasilan); Information collection (pengumpulan informasi); Decision making (pembuatan keputusan); Planning (perencanaan); Action (tindakan); Review to improve (kaji kembali agar dapat ditingkatkan).

4) Model yang dikemukakan oleh Coverdale: Tujuan; Hasil akhir; Kriteria sukses/hasil; Informasi; Rencanakan; Tindakan, laksanakan; Tunjukkan dengan tepat.

3.3 Pengambilan KeputusanDalam pengambilan keputusan, ada kondisi-kondisi yang harus

diingat, yaitu:1) harus diperhatikan emosi dan alasan-alasan yang terkait;2) harus menghasilkan kontribusi ke arah penyelesaian masalah atau

pencapaian sasaran;3) keputusan tidak selalu memuaskan setiap orang;4) hanya ada satu keputusan yang dipilih;5) membuat keputusan merupakan tindakan mental dan harus diubah

menjadi tindakan fisik (dilaksanakan);6) membuat keputusan yang efektif memerlukan waktu relatif lama; dan7) keputusan merupakan mata rantai dari suatu tindakan.

Dalam organisasi/perusahaan/kerja tim, ada dua tipe pengambil-an keputusan, yaitu:1) Individual decision making

Keberhasilannya sangat dipengaruhi posisi pihak yang memberi dan yang menerima keputusan.

2) Group decision makingDalam pengambilan keputusan, pemimpin/manajer mengikutserta-kan

anggota/bawahan untuk memberikan masukan/usulan.

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 15: KECAKAPAN AP Genap 0910

15

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

(J.H. Donnelly Jr., J.L. Gibson, dan John M. Ivancevich, 1984. Funda-mentals of Management: 571).

4. MOTIVASIMotivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan sese-orang

untuk mencapai tujuan. Motivasi merupakan kekuatan atau daya dorong yang menggerak-

kan sekaligus mengarahkan kehendak dan perilaku seseorang dan segala kekuatannya untuk mencapai tujuan, yang muncul dari keinginan untuk memenuhi kebutuhan.

Jalan hidup apapun yang Anda pilih, pasti memerlukan pengorbanan. Sesempurna apapun suatu kondisi, pasti ada enak dan tidak enaknya. Memiliki tujuan akhir dapat membantu kita melewati berbagai kondisi sulit, karena merasa yakin bahwa apa yang dilakukan adalah jalan untuk mencapai apa yang benar-benar diinginkan. Motivasi muncul karena adanya keinginan kuat berkaitan dengan kebutuhan yang ingin dipenuhi.

Hirarki kebutuhan menurut Abraham Maslow:

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Identifikasi & (pembatasan) masalah

Pengembangan alternatiF pemecahan

Evaluasi alternatif pemecahan

Kepastian kondisi

Ketidakpastian kondisi

Resiko

Seleksi alternatif pemecahan

Pengambilan keputusan

Evaluasi dan pengawasan

pemeriksaan

pemeriksaan

pemeriksaan

Page 16: KECAKAPAN AP Genap 0910

16

1) Kebutuhan fisiologis (physiological needs): kebutuhan makan & minum, tempat tinggal, sembuh dari sakit;

2) Kebutuhan keamanan & keselamatan (safety): kemerdekaan dari ancaman;

3) Kebutuhan rasa memiliki, social, kasih sayang (social needs): kebutuhan persahabatan, berkelompok, interaksi dan kasih saying;

4) Kebutuhan akan penghargaan (esteem): harga diri dan penghargaan dari orang lain;

5) Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization): memaksimalkan kemampuan, keahlian, dan potensi diri.

Visi adalah cita-cita atau gambaran besar mengenai apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang.Mengejar tujuan akhir: Hitung pengorbanan Tuliskan Laksanakan Evaluasi Masuk pada lingkungan kondusif

Dale Carnegie (1996) mengungkapkan beberapa hal terkait motivasi: Hanya ada satu cara di dunia ini untuk membuat seseorang

melakukan sesuatu, yaitu membuat orang lain ingin melakukan sesuatu.

“Berilah seseorang pemahaman tentang tujuan yang sebenarnya, pengertian bahwa dia bekerja untuk tujuan yang berharga, saling berkepentingan. Itulah sumber motivasi yang sebenarnya: motivasi yg bukan hanya untuk menyelesaikan pekerjaan, tetapi motivasi untuk berbuat yang terbaik.

Motivasi tak bisa dipaksakan. Orang pasti ingin melakukan suatu pekerjaan yang baik.

Cara memotivasi diri (Antonius Atosokhi Gea, dkk., 2003: 221-226):1) Menumbuhkan rasa percaya diri

Caranya: Hindari mencari-cari alasan; Gunakan daya imajinasi; Jangan takut gagal; Perhatikan penampilan;

2) Menentukan sasaran atau targetSasaran harus jelas, spesifik, terukur, realistis, dan fleksibel.

3) Menyusun catatan mengenai sukses yang pernah diraih.

Hambatan tumbuhnya motivasi (Atosokhi, dkk, 2003):1) Kurang percaya diri;2) Kecemasan berlebihan;3) Opini negatif4) Merasa bukan bagian dari kelompok atau sasaran yang lebih besar.

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 17: KECAKAPAN AP Genap 0910

17

Menurut Ary Ginanjar Agustian (2006:134-136), ada beberapa sumber motivasi: Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling

sempurna, jika dibandingkan makhluk lain. (QS. At Tiin: 4). Bercita-citalah besar & berpikirlah maju, karena pada dasarnya

Anda tidak diciptakan untuk menjadi orang kalah. Anda diciptakan Allah untuk memberikan kemajuan & kesejahte-

raan. Rahasia sebuah keberhasilan adalah terus menerus mengingat

bahwa Anda lebih baik daripada yang Anda pikirkan. Orang yang berhasil bukanlah orang super. Keberhasilan tidak memerlukan kecerdasan otak yang luar biasa. Bercita-citalah setinggi-tingginya, dan selalu ingatlah bahwa Allah

Maha Besar, yang menciptakan hati manusia dengan sedemikian sempurna.

Keberhasilan tidak disebabkan oleh keberuntungan, namun se-sungguhnya ditentukan oleh besar tidaknya keyakinan Anda meraih kemenangan.

Apabila Anda terjatuh, sadarlah, itu tandanya masih banyak ilmu Allah yang belumAnda ketahui. Pelajari kesalahan tersebut, cari jawaban mengapa Anda jatuh. Ambil jurus kedua dan bangkitlah kembali. Allah yang Maha Agung menunggu kemenangan Anda.

Apabila seorang manusia telah menyadari bahwa dirinya memiliki sifat-sifat yang diturunkan Allah, maka upayakan dan pupuklah terus sehingga menghasilkan kekuatan sekaligus motivasi yang maha dahsyat. Dengan keberanian dan kekuatan yang berlandas-kan keimanan, akan tercipta kesejatian diri yang bernilai tinggi. Dunia adalah aset, amanah, sekaligus ujian yang penuh tantangan menggairahkan bagi diri setiap manusia. Dunia adalah wujud pem-buktian kualitas diri manusia.

Jangan sekali-sekali meremehkan diri Anda, karena Anda telah cukup memiliki modal. Jangan sia-siakan kepercayaan Allah ini, ka-rena pada dasarnya Anda dirancang dan diciptakan Allah untuk me-raih kemenangan. Manusia memiliki fungsi “ Rahmatan Lil Alamin”.

5. KEPEMIMPINAN5.1 Pengertian

Apabila kita memperhatikan beberapa referensi, banyak rumusan tentang definisi kepemimpinan. George R. Terry, Robert Tahnenbaum, Harold Koontz, dan Cyrill

O’Donnel, pada dasarnya mengartikan kepemimpinan sebagai suatu proses mempengaruhi persepsi, sikap, perilaku, atau aktivitas sese-orang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu.

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 18: KECAKAPAN AP Genap 0910

18

Rupert Eales – White mengartikan kepemimpinan di zaman modern seperti sekarang ini sebagai penciptaan pertumbuhan dan pembela-jaran atau creator of growth and learning baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain yang ada di bawah tanggung jawabnya. Dengan demikian, selain sebagai “pemimpin” (‘orang yang mengatur dan membimbing orang lain’) juga sebagai “pendengar” (‘orang yang menerima ajaran dari orang lain’).

Dale Carnegie mengatakan bahwa dalam kepemimpinan harus terjalin komunikasi yang baik, keterampilan interpersonal, kemampuan melatih, memberi teladan, dan membentuk tim yang baik. Kepemim-pinan tidak bermula dan berakhir pada kedudukan paling tinggi, dan setiap organisasi memerlukan kepemimpinan yang dinamis. Setiap orang memiliki potensi menjadi pemimpin setiap hari. Pemimpin di zaman modern tidak bisa hanya main perintah, tetapi harus melalui pengaruh. Dan ini benar-benar memerlukan keterampilan antarmanu-sia, kata Dale Carnegie.

Menurut Stephen R. Robbin, leadership is the ability to influence a group toward the achievement of goals.

Kenneth H. Blanchard mengungkapkan, kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan seseorang atau kelompok dalam usaha mencapai tujuan. Dan proses tersebut dapat dirumuskan dalam formula berikut.

L = F(l, f, s) atau K = F(p, b, s)

L = leadership l = leaderF = function f = follower s = situation

Dari beberapa pengertian di atas, dapat diidentifikasi bahwa unsur-unsur utama kepemimpinan adalah:a. Pemimpin atau orang yang mempengaruhi;b. Orang yang dipimpin atau pihak yang dipengaruhi;c. Interaksi/kegiatan/usaha dan proses mempengaruhi;d. Tujuan yang ingin dicapai; dane. Perilaku/kegiatan yang dilakukan sebagai hasil mempengaruhi.

5.2 Perbedaan Kepemimpinan dengan ManajemenDalam kehidupan sehari-hari kedua istilah tersebut sering

diartikan sama, meskipun sebenarnya ada perbedaan mendasar kedua istilah tersebut. James L. Gibson, dkk. dalam Fundamental of Manage-ment mengatakan bahwa pada dasarnya kepemimpinan merupakan bagian dari mamajemen, meskipun tidak secara keseluruhan. Kepemim-pinan merupakan kemampuan membantu dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan. Manajemen merupakan aktivitas yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, dan pengambilan keputusan sebagai kegiatan awal sampai pemimpin menggunakan kekuasaan untuk memotivasi orang lain dan mengarahkannya pada pencapaian tujuan. Untuk memperjelas perbedaannya dapat dilihat diagram berikut.

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 19: KECAKAPAN AP Genap 0910

19

Leader = managers only in some cases

Dari diagram di atas tampak bahwa kepemimpinan lebih luas dampaknya daripada manajemen, dan manajemen cenderung merupakan pemberda-yaan kepemimpinan yang khusus berorientasi produk.

Sedangkan menurut PT Batamindo Investment Cakrawala & Lembaga Penelitian Unair (2000: 65) perbedaan manajer dan pemimpin dapat digambarkan sebagai berikut.

Manajer sekaligusPemimpin

Warren Bennis menjelaskan perbedaan antara manajer dan pemimpin sebagai berikut: Manajer adalah pengelola, pemimpin adalah yang memulai; Manajer merupakan tiruan, pemimpin orisinil/asli; Manajer bersifat mempertahankan, pemimpin bersifat mengembang-

kan; Manajer berfokus pada sistem & struktur, pemimpin berfokus pada

orang; Manajemen bergantung pada hasil pengawasan, pemimpin mem-

bangkitkan kepercayaan; Manajer memiliki pandangan jarak pendek, pemimpin memiliki

perspektif jarak jauh; Manajer selalu berorientasi pada hasil akhir, pemimpin berorientasi

pada masa depan;

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Managerial team

Individual with leadershipSkills and attributes

Manager who lackLeadership skillsand attributes

Leader who are not the managerial team

The unique team-managers who are also leaders

Peran PemimpinMenetapkan visi & tujuanMengarahkan anak buahSumber motivasi &

inspirasi bawahanProblem solver

Peran ManajerMembuat rencana &

budgetMengorganisasi &

mendelegasikanMengontrol

Page 20: KECAKAPAN AP Genap 0910

20

Manajer menerima status quo, pemimpin menentangnya; dan Manajer melakukan dengan benar, pemimpin melakukan yang benar.

Sementara itu Pamuji menguraikan perbedaan kepemimpinan dengan manajemen sebagai berikut: Kepemimpinan mengarah pada kemampuan individu (pemimpin),

manajemen mengarah pada sistem dan mekanisme kerja; Kepemimpinan merupakan kualitas hubungan/interaksi antarpemim-

pin dengan pengikut dalam situasi tertentu, manajemen merupakan fungsi/status/wewenang. Kepemimpinan menekankan pada penga-ruh, manajemen menekankan pada wewenang yang ada;

Kepemimpinan menggantungkan diri pada sumber-sumber yang ada pada dirinya untuk mencapai tujuan, manajemen mempunyai kesem-patan untuk mengerahkan dana dan daya yang ada dalam organisasi untuk mencapai tujuan;

Kepemimpinan diarahkan untuk mewujudkan keinginan pemimpin (walaupun akhirnya mengarah pada tercapainya tujuan organisasi), manajemen arahnya kepada tujuan organisasi secara langsung;

Kepemimpinan lebih bersifat personal yang berpusat pada diri pemimpin, manajemen bersifat impersonal dengan masukan logika, rasio, dana, analitis, dan kuantitatif.

Stephen R. Robbin mengatakan bahwa semua pemimpin adalah manajer, tetapi tidak semua manajer adalah pemimpin. Manajemen cenderung memandang kerja sebagai proses yang memungkinkan adanya kombinasi orang dengan gagasan yang berinteraksi untuk menetapkan strategi dan pengambilan keputusan. Kepemimpinan cenderung bekerja dengan posisi beresiko tinggi, terutama jika kesempatan dan ganjarannya juga tinggi. Manajer berhubungan dengan orang-orang menurut peran yang dimainkan dalam organisasi, sebalik-nya pemimpin berhubungan dengan orang-orang atas dasar intuitif dan empati.

“Langkah pertama menuju sukses adalah mengidentifikasi bakat-bakat kepemimpinan yang Anda miliki sendiri.” (Dale

Carnegie)

5.3 Ciri atau Karakteristik KepemimpinanMenurut Buck Rodgers & Robert L. Shook, ada lima prinsip dasar

kepemimpinan, yaitu:a. Selalu menyayangi orang-orang;b. Merasa senang dengan dirinya;c. Merasa bahwa tanggung jawab merupakan suatu kehormatan;d. Senang memecahkan masalah, dan yakin bahwa setiap masalah pasti

ada pemacahannya; dane. Memahami temperamen dirinya, sehingga tidak harus selalu meme-

nangkan setiap masalah atau selalu menang dalam setiap perdebat-an.

Sedangkan ciri/kualitas pribadi seorang pemimpin adalah:a. Inteligensi/kecerdasan;

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 21: KECAKAPAN AP Genap 0910

21

b. Kematangan/kedewasaan sosial;c. Motivasi diri dan kemampuan dorongan pencapaian prestasi;d. Sikap dalam hubungan antarmanusia (human relation attitude);e. Kredibilitas (jujur, mampu, penuh inspirasi/dorongan untuk menim-

bulkan inspirasi bagi orang lain;f. Berwawasan luas; dang. Adil, terus-terang, dapat diandalkan, berani mengambil resiko.(PT Batamindo Investment Cakrawala & Lembaga Penelitian Unair)

Menurut Lock, karakteristik pemimpin yang efektif adalah:a. Memiliki tekad yang kuat;b. Memiliki kemampuan memimpin dan menjalankan kekuasaan;c. Memiliki kejujuran dan integritas;d. Sangat percaya diri, dilengkapi bakat kreativitas, fleksibilitas, dan

kharisma; dane. Menguasai pengetahuan, keahlian, dan kemampuan berorganisasi.

Stogdill mengungkapkan ciri-ciri pemimpin sukses sebagai berikut:b. Adaptable to situation;c. Alert to social environment;d. Ambitious and achievement oriented;e. Assertive;f. Cooperative;g. Decesive;h. Dependable;i. Dominant (desire to influence others);j. Energetic (high activity level);k. Persistent;l. Self confident;m. Tolerant to stress;n. Willing to assume responsibility.

Oleh sebab itu, masih menurut Stogdill, pemimpin yang sukses harus memiliki skill: Clever; Conceptually skilled; Creative; Diplomatic and tactful; Fluent in speaking; Knowledgeable about group task; Organized (administrative ability); Persuasive; Socially skilled.

Sementara Warren Bennis mengemukakan empat karakteristik untuk mengefektifkan organisasi, yaitu:a. Mampu membuat setiap anggotanya merasa penting/berarti dalam

setiap aktivitas organisasinya (people feel significant);

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 22: KECAKAPAN AP Genap 0910

22

b. Mampu memotivasi setiap anggota untuk terus-menerus belajar dan mengembangkan potensinya (learning and competence matter);

c. Mampu anggota merasa menjadi bagian dari organisasi sebagai satu kesatuan masyarakat (people are part of community); dan

d. Mampu membangkitkan semangat kerja anggota organisasi (work is execiting).

5.4 Tipe/Gaya, dan Perilaku Kepemimpinan Gaya kepemimpinan merupakan perilaku/cara yang dipilih dan

digunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku anggota organisasi (Hadari Nawawi, 2003: 115). Sementara Agus Dharma mengartikan gaya kepemimpinan sebagai pola tingkah laku yang ditunjukkan seseorang pada saat mempengaruhi orang lain. Paul Hersey & Kenneth Blanchard mengatakan bahwa gaya kepemim-pinan merupakan pola perilaku pada saat seseorang mencoba mempengaruhi orang lain dan mereka menerimanya.

Menurut Tannenbaum & Schmidt, ada empat faktor yang mem-pengaruhi gaya kepemimpinan, yaitu: a. Sistem nilai;b. Rasa yakin terhadap bawahan/anggota yang dipimpin;c. Kecenderungan dalam kepemimpinan; dand. Perasaan aman dalam situasi tertentu.

Banyak sekali tipe/gaya kepemimpinan yang dapat dipakai, baik yang bersifat tradisional maupun yang modern dan lebih sesuai diterapkan pada situasi saat ini. Eugene Emerson Jennings & Robert T. Golembiewaski mengatakan ada enam tipe/gaya kepemimpinan, yaitu: (1) Otokratis, (2) Diktatoris, (3) Demokratis, (4) Kharismatis, (5) Paternalistis, dan (6) Laissez-Faire. Hadari Nawawi mengemukakan ada tiga tipe kepemimpinan, yang masing-masing terdiri atas beberapa gaya kepemim-pinan. Ketiga tipe kepemimpinan tersebut adalah: (a) Tipe Otoriter, (b) Tipe Demokratis, dan (c) Tipe Bebas (Laissez Faire/Free-Rein). Secara singkat beberapa tipe tersebut akan dijelaskan dalam uraian di bawah ini.

a. Tipe Kepemimpinan Otoriter Merupakan tipe kepemimpinan yang menghimpun sejumlah

perilaku/gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat pada diri pemimpin sebagai satu-satunya penentu, penguasa, dan pengendali organisasi dan kegiatannya, dalam usaha mencapai tujuan. Tipe kepemimpinan Otoriter yang dilaksanakan dari titik ekstrim tertinggi menuju titik ekstrim terendah, meliputi beberapa gaya/perilaku kepemimpinan, yaitu: (1) Otokrat (Autocrat), (2) Diktatoris (Dictator) (3) Otokrasi yang Lunak (Benevolent Autocrat), (4) Pembelot Diserter), (5) Pelindung dan Penyelamat (Missionary), (6) Gaya/perilaku Kepemimpinan Kompromis (Compromiser).

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 23: KECAKAPAN AP Genap 0910

23

Dampak dari kepemimpinan otoriter yang dilaksanakan pada titik ekstrim tertinggi pada kehidupan organisasi/perusahaan adalah:(a) Anggota organisasi cenderung pasif, bekerja menunggu perintah,

tidak berani mengambil keputusan dalam memecahkan masalah, karena takut dinyatakan salah.

(b) Anggota tidak ikut berpartisipasi aktif bukan karena tidak mampu, tetapi karena tidak dihargai atau mungkin akan dinilai sebagai pembangkangan yang dapat merugikan dirinya.

(c) Kehidupan organisasi berlangsung statis dan tidak berkembang, karena tidak ada inisiatif, kreativitas, maupun gagasan dari anggota.

(d) Tidak membina/mengambangkan potensi kepemimpinan anggota untuk kaderisasi kepemimpinan.

(e) Kedisiplinan, usaha keras anggota dilakukan secara terpaksa dan cenderung berpura-pura, karena takut sanksi/hukuman.

(f) Biasanya muncul orang/tokoh sebagai pengambil muka yang tidak disukai anggota lain.

(g) Secara diam-diam muncul kelompok penentang yang menunggu kesempatan untuk melawan tindakan pimpinan.

(h) Pemimpin cenderung kehabisan inisiatif, kreativitas, inovasi, karena tidak ada masukan dari anggota. Sementara motivasi dan semangat kerja menjadi rendah/turun.

(i) Tidak ada rapat/diskusi untuk memecahkan masalah. Yang ada hanya rapat untuk menyampaikan instruksi, sanksi bagi anggota yang melakukan pelanggaran, dan sejenisnya.

(j) Disiplin diterapkan secara ketat dan kaku, sehingga iklim kerja menjadi tegang, saling mencurigai, dan saling tidak percaya.

(k) Pemimpin cenderung tidak menyukai perubahan, perbaikan, dan perkembangan organisasi.

Berikut ini dijelaskan masing-masing gaya/perilaku kepemimpinan yang termasuk dalam tipe kepemimpinan otoriter.(1) Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Otokrat

Karakteristiknya:(a) Berorientasi pada pelaksanaan tugas;(b) Pelaksanaan tugas tidak boleh salah/keliru, dan setiap

kesalahan akan diberikan sanksi/hukuman berat;(c) Prinsipnya “manusia lebih suka diarahkan tanpa memikul

tanggung jawab daripada diberi kebebasan merencanakan dan melaksanakan sesuatu”;

(d) Tidak ada kesempatan bagi anggota untuk menyampaikan inisiatif, kreativitas, saran, dan kritik;

(e) Tidak berorientasi pada hubungan manusiawi dengan anggota; (f) Tidak percaya kepada anggota/orang lain, karena takut disalah-

gunakan.

(2) Gaya atau Perilaku Kepemimpinan DiktatorisGaya ini lebih keras dan kejam daripada gaya otoriter. Cirinya:

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 24: KECAKAPAN AP Genap 0910

24

(a) Pemimpin berperilaku sebagai penguasa tunggal dan tidak dapat diganti. Perilaku ini didukung teori bahwa pemimpin diciptakan dengan membawa karakteristik/sifat kepemimpinan, yang tidak dimiliki orang lain;

(b) Setiap kemauan pemimpin harus terlaksana, meskipun dengan segala cara dan berakibat fatal bagi anggota.

(c) Orientasi kepemimpinan hanya pada hasil, tidak peduli bagaimana cara mencapainya;

(d) Bersembunyi di balik slogan sebagai pelindung, penyelamat, pembela, pahlawan, sehingga sering dipuja/dikultuskan;

(e) Ucapannya diberlakukan sebagai peraturan yang harus dilaksana-kan dan tidak boleh dibantah;

(f) Senjata utamanya adalah hukuman berat bagi anggota yang menentang/berkhianat;

(g) Antaranggota sering terjadi saling curiga; dan(h) Anggota tidak boleh berinisiatif, bahkan tidak boleh mengomen-

tari ucapan, keputusan, serta perintah pimpinan.

(3) Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Otokratik LunakCiri/karakteristiknya:(a) Pemimpin berorientasi pada hasil dengan dimanipulasi

orientasi pada anggota dalam kadar rendah, misalnya dengan memberikan motivasi agar melaksanakan keputusan atasan;

(b) Pemimpin memiliki kemampuan memberikan instruksi untuk meyakinkan anggota untuk kepentingan bersama;

(c) Dalam menuntut ketaatan/kepatuhan anggota dilakukan dengan membuat peraturan, yang sebenarnya lebih banyak untuk mempertahankan kedudukannya;

(d) Pemimpin cenderung kurang percaya diri dalam pembuatan keputusan dengan cara selalu mencari pendukung;

(e) Menolak kreativitas, inisiatif, dll. dari anggota yang bukan kroni atau orang kepercayaannya; dan

(f) Sanksi/hukuman tetap merupakan senjata dalam menuntut kepatuhan anggota, dengan pengawasan ketat.

(4) Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Pembelot (Diserter)Ciri/karekteristiknya:(a) Pemimpin menghindar dari tugas dan tanggung jawab mem-

pengaruhi, menggerakkan, dan mengarahkan anggota untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan organisiasi;

(b) Pemimpin tidak senang membuat rencana dan melaksanakan kegiatan yang tidak menguntungkan, karena akan menjadi beban yang memberatkan;

(c) Pemimpin cenderung hanya melibatkan diri pada tugas ringan dan mudah;

(d) Pemimpin bersikap keras dalam menggunakan kekuasaan kepada anggota yang tidak mengikuti kemauannya;

(e) Pemimpin senang menyendiri dan tertutup dengan anggota;

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 25: KECAKAPAN AP Genap 0910

25

(f) Pemimpin cenderung iri hati terhadap teman (sesama pemimpin) yang sukses, dan berusaha menghalanginya dengan cara yang tidak jujur dan tidak sportif;

(g) Pemimpin mudah menyerah jika menghadapi kesulitan. Tugas yang berat akan ditolak, sehingga menjadi beban yang lain;

(h) Pekerjaan yang menguntungkan dirinya akan dilakukan dengan gigih, tetapi jika hanya menguntungkan organisasi akan dikerjakan sekedarnya dengan mutu rendah.

(5) Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Pelindung dan PenyelamatCiri/karakteristiknya:(a) Pemimpin mengutamakan orientasi hubungan, sehingga terlihat

ramah, baik hati, dan suka menolong, sehingga anggota mengikuti arahan/petunjuk pemimpin;

(b) Pemimpin berusaha mencegah konflik, sehingga mereka percaya dan simpati. Tetapi sebenarnya semuanya merupakan sarana untuk memaksakan kehendak pemimpin;

(c) Dalam bekerja pemimpin berusaha menghindari formalitas dan birokrasi, sehingga anggota terkesan memperoleh kemudahan dalam banyak hal. Dampaknya, anggota merasa berhutang budi kepada pemimpin.

(d) Pengawasan dijadikan sarana untuk memberi kesan bahwa pemimpin memperhatikan anggota dalam melaksanakan keputusan, instruksi, dan kebijakannya.

(6) Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Kompromi, cirinya:(a) Untuk mempertahankan kekuasaannya, pemimpin tidak ber-

orientasi pada anggota tetapi pada atasan yang menentukan jabatan kepemimpinannya.

(b) Pemimpin senang memuji, memberi hadiah, dll. berperilaku mengambil hati, berpura-pura, agar tujuannya tercapai;

(c) Melibatkan anggota dalam pengambilan keputusan, tetapi tujuannya untuk meyakinkan bahwa rencana yang telah disiapkannya diterima dan dilaksanakan;

(d) Sebelum membuat keputusan, pemimpin selalu menghitung untung/rugi bagi dirinya, bukan bagi anggota;

(e) Tidak tertarik pada pengembangan pekerjaan dan organisasi, karena akan menambah beban kerja dan tanggung jawab;

(f) Mampu bekerja sama dengan anggota dalam pengertian dimanfaatkan dan diperalat untuk melaksanakan pekerjaan agar memperoleh penilaian baik terutama dari atasan; dan

(g) Memberikan motivasi kepada anggota secara selektif, terutama bagi bawahan yang melaksanakan pekerjaan yang akan dinilai oleh atasannya sebagai prestasi pemimpin.

b. Tipe Kepemimpinan Demokratis Pada tipe ini manusia sebagai faktor terpenting dalam

kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan dan mengutamakan

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 26: KECAKAPAN AP Genap 0910

26

orientasi pada hubungan dengan anggota organisasi. Filsafat demokratis yang mendasari tipa dan gaya kepemimpinan ini adalah pengakuan bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki harkat dan martabat yang mulia dengan hak asasi yang sama.Implementasi demokratis pada tipe kepemimpinan ini antara lain:(1) mengakui dan menghargai manusia sebagai makhluk individual,

yang memiliki perbedaan kemampuan satu dengan lain;(2) memberikan hak dan kesempatan yang sama kepada setiap individu

untuk mengaktualisasikan diri melalui prestasinya;(3) memberikan hak dan kesempatan yang sama kepada setiap individu

untuk mengembangkan kemampuan masing-masing, dengan meng-hormati nilai/norma yang berlaku;

(4) menumbuhkan kehidupan bersama melalui kerja sama yang saling menghormati kelebihan dan kekurangan setiap individu;

(5) memberikan kesempatan setiap individu untuk maju dan bersaing secara jujur/fair dan sehat; dan

(6) memberikan tanggung jawab dan kewajiban untuk mewujudkan kehidupan bersama yang harmonis, terutama dalam organisasi.

Tipe kepemimpinan Demokratis juga dapat bergerak dari titik ekstrim tertinggi menuju titik ekstrim terendah, yang meliputi lima gaya kepemimpinan, yaitu: (1) Birokrat, (2) Pembangun/Pengembang Organisasi, (3) Eksekutif, (4) Organisatoris dan Administratif, dan (5) Legitimasi/Resmi atau berdasarkan Pengangkatan (Headmanship). Berikut ini karakteristik masing-masing gaya kepemimpinan tersebut.

(1) Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Birokrat, ciri/karakteristiknya:(a) Pemimpin mengutamakan ketaatan pada peraturan dan meka-

nisme kerja yang telah ditentukan. Apabila birokrasi dalam pengambilan keputusan terlalu banyak, keputusannya sering terlambat dan kurang menguntungkan;

(b) Pemimpin yang lebih tinggi menuntut ketaatan pemimpin di bawahnya;

(c) Pemimpin berusaha mengembangkan hubungan informal untuk mengimbangi hubungan kerja formal yang statis dan kaku;

(d) Untuk membina kerja sama, dilakukan pemimpin dengan orientasi pada posisi/kedudukan dalam struktur organisasi;

(e) Pemimpin kurang aktif dalam mengembangkan organisasi, karena cenderung tidak menyukai perubahan, meskipun ada gagasan, inisiatif, dan saran dari anggota/bawahan;

(f) Pemimpin lamban dalam mengambil keputusan; dan(g) Pemimpin lebih menyukai pekerjaan rutin yang statis dan

beresiko rendah.

(2) Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Pengembang dan Pembangun Organisasi (Developer), karakteristiknya:(a) Pemimpin sangat mahir dalam menciptakan, mengembangkan,

dan membina kerja sama untuk mencapai tujuan bersama;

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 27: KECAKAPAN AP Genap 0910

27

(b) Bekerja secara teratur dan bertanggung jawab, sehingga efek-tivitas kerja tinggi dalam menggerakkan anggota untuk mencapai tujuan;

(c) Mau dan mampu mempercayai orang lain dalam melaksanakan pekerjaan, dengan memberikan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang jelas;

(d) Selalu berusaha meningkatkan kemampuan kerja anggota, agar proses dan hasil kerjanya sesuai standar;

(e) Memiliki kemauan dan kemampuan positif dalam menghargai, menghormati, dan memberdayakan anggota sebagai subjek maupun sebagai individu;

(f) Mau dan mampu membina hubungan manusiwai yang efektif, baik di dalam maupun di luar jam kerja; dan

(g) Yakin bahwa anggotanya merupakan individu yang mampu bertanggung jawab jika diberi kesempatan sesuai batas-batas potensi yang dimiliki.

(3) Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Eksekutif, karakteristiknya:(a) Pemimpin yakin bahwa anggotanya dapat bekerja dan menjadi

pemimpin sebaik dirinya, sehingga harus dihormati secara manusiawi;

(b) Pemimpin memiliki komitmen tinggi pada kegiatan pengem-bangan kemampuan anggota yang potensial dam bidangnya;

(c) Cenderung berorientasi pada kualitas pelaksanaan tugas dan hasilnya, dengan menetapkan standar pekerjaan yang tinggi;

(d) Pemimpin berdisiplin dalam bekerja, sangat meyakinkan, disegani, dan dihormati anggota;

(e) Selalu berusaha menumbuhkan, memlihara, dan mengembang-kan partisipasi aktif anggota memalui motivasi kerja secara terpadu;

(f) Memiliki semangat, moral, loyalitas, dan dedikasi kerja yang tinggi, sehingga menjadi teladan bagi anggota;

(g) Memiliki kemampuan menumbuhkan kesadaran dan kesediaan bekerja keras untuk menjadi anggota yang sukses, tanpa menekan/memaksa;

(h) Menempatkan dan menghargai anggota sebagai rekan atau partner kerja, tidak sekedar sebagai bawahan/anak buah;

(i) Memiliki kemampuan mewujudkan kualitas kehidupan kerja yang kondusif, sehingga anggota merasa aman, terjamin, dan memiliki kepuasan kerja yang tinggi;

(j) Memiliki perhatian yang positif dalam menyelesaikan konflik antaranggota atau antara anggota dengan pemimpin;

(k) Terbuka terhadap kritik, saran atau pendapat, yang dimanfa-atkan untuk memperbaiki kekeliruan dalam kepemimpinannya;

(l) Mampu membedakan masalah yang perlu atau tidak perlu diselesaikan di dalam maupun di luar rapat, serta memiliki prioritas dalam pemecahan masalah.

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 28: KECAKAPAN AP Genap 0910

28

(4) Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Organisatoris dan Adminis-trator, karakteristiknya:(a) Pemimpin menyukai pembagian kerja yang jelas dengan

membentuk unit-unit kerja seperti urusan, seksi, bagian, bidang, divisi, dll.

(b) Pemimpin bekerja secara terencana dengan langkah-langkah yang sesuai dengan fungsi manajemen (perencanaan, peng-organisasian, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan);

(c) Mementingkan tersedianya data/informasi mutakhir baik kuantitatif maupun kualitatif untuk pengambilan keputusan;

(d) Orientasi pada hubungan manusia (dengan anggota) rendah, karena tuntutan utama mematuhi aturan yang berlaku, sehingga ada kecenderungan otoriter dan setiap kesalahan anggota akan dikenakan sanksi/hukuman;

(e) Peraturan digunakan pemimpin untuk menolak inisiatif, gagasan, maupun kreativitas anggota, dan pemimpin tidak menyukai adanya perubahan;

(f) Meyakinkan anggota bahwa ide, inisiatif, dan kreativitas pemimpin harus dilaksanakan dengan tanggung jawab;

(5) Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Resmi Kepemimpinan ini mendapat legitimasi melalui Surat Keputusan dari pejabat atau pihak yang berwenang. Contohnya: Kepala Biro Keuangan, Presiden, Menteri, Ketua Lembaga Penelitian, dll.Karakteristiknya:(a) Pemimpin mempertahankan diri sebagai pelindung anggota,

sebagaimana ayah melindungi anggota keluarganya. Pemimpin berusaha mengetahui segala kegiatan/masalah anggota, karena ikut bertanggung jawab atas dampak positif maupun negatifnya;

(b) Pemimpin berada paling depan dalam menghadapi masalah dan penyelesaiannya, baik masalah organisasi maupun masalah pribadi anggota. Harapannya, anggota tetap percaya dan kedudukannya sebagai pemimpin tetap bertahan;

(c) Berusaha mendahulukan kepentingan organisasi daripada kepentingan anggota maupun kepentingan pribadinya; dan

(d) Gaya kepemimpinannya dijalankan dengan sikap pengabdian, kerelaan berkurban dan kepeloporan yang tinggi dalam mewujudkan kegiatan yang bermanfaat bagi kepentingan organisasi atau kepentingan bersama.

Ada beberapa perbedaan pokok antara tipe kepemimpinan Otokratis dan tipe kepemimpinan Demokratis:

OTOKRATIS DEMOKRATIS Lebih berorientasi pada tugas; Mempengaruhi anggota dg.

memberitahu pekerjaan & cara

Lebih berorientasi pada hubungan Berbagi tanggung jawab kepemim-

pinan dg. melibatkan anggota dlm.

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 29: KECAKAPAN AP Genap 0910

29

melakukannya; Menekankan bahwa kuasa pe-

mimpin berasal dari posisi/ ja-batan yg. dimiliki, dan bawahan cenderung malas & sulit diper-caya;

Kebijakan dan keputusan lahir dari pemimpin.

perencanaan & pelaksanaan tugas Menekankan bahwa kuasa pemim-

pin berasal dari kelompok yg. di-pimpin, dan bawahan dapat meng-arahkan sendiri & kreatif jika dimo-tivasi;

Kebijakan terbuka dari forum diskusi & keputusan kelompok.

c. Tipe Kepemimpinan Bebas / Partisipatif (Laissez-Faire / Free-Rein)Tipe kepemimpinan ini berpandangan bahwa anggota organisasi

mampu mandiri dalam membuat keputusan atau mengurus dirinya, dengan seminimal mungkin pengarahan dari pimpinan. Tipe kepemim-pinan ini biasanya paling sulit diterapkan oleh pimpinan, karena dia lebih banyak bertindak sebagai pusat informasi dan hanya sedikit melakukan pengawasan. Kontak baru terjadi apabila pemimpin memberikan informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Dampak yang sering terjadi dalam tipe kepemimpinan ini adalah terjadi kekacauan, karena pemimpin sengaja membiarkan para anggota berbeda kepentingan dan kemampuan untuk bertindak ke arahnya sendiri. Pemimpin lebih banyak berperan sebagai penasihat jika diperlukan. Gaya/perilaku kepemimpinan yang termasuk tipe kepemim-pinan Bebas ini adalah (1) Agitator dan (2) Simbol.

Dalam perkembangan selanjutnya, seorang pemimpin dalam satu organisasi tidak cukup hanya menerapkan satu tipe/gaya kepemimpinan untuk semua situasi. Setiap organisasi memiliki ciri khas yang unik dan berbeda dengan organisasi lain. Dalam organisasi sejenis pun akan menghadapi masalah, lingkungan, cara mencapai tujuan, watak/ kepriba-dian pemimpin maupun anggota organisasi, dll. yang berbeda-beda. Setiap saat situasi organisasi maupun situasi personalnya bisa berubah. Untuk itu, akhirnya muncul teori kepemimpinan baru yang dikenal dengan Teori/Pendekatan Kontingensi (Contingency Approach) atau Teori Situasional. Dalam teori/pendekatan ini, gaya kepemimpinan harus disesuaikan dengan situasi organisasi serta situasi orang yang dipimpin, dan dimungkinkan setiap saat berubah. Teori/pendekatan ini juga berpendapat bahwa tidak ada satu jalan (tipe/gaya kepemimpinan) terbaik untuk mengelola dan mengurus satu organisasi, apalagi yang berlaku secara umum untuk semua situasi.

Ada beberapa model kepemimpinan yang merupakan pengem-bangan Teori Kepemimpinan Situasional, yaitu:a. Model Kepemimpinan Situasional dari Fiedler

Ada tiga dimensi dalam situasi yang dihadapi pemimpin:(1) Hubungan pemimpin dengan anggota;

Situasi akan menguntungkan apabila pemimpin diterima oleh anggotanya, atau sebaliknya.

(2) Derajad dari susunan tugas;

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 30: KECAKAPAN AP Genap 0910

30

Artinya, setiap orang mengetahui rincian tugasnya, wewenang, serta tanggung jawab dalam melaksanakan tugas tersebut.

(3) Posisi kekuasaan pemimpin.Artinya, kedudukan/posisi kekuasaan formal pemimpin menjadi tegas dan kuat, sehingga mempermudah usahanya dalam mem-pengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku anggota organi-sasinya.

b. Model Kepemimpinan Situasional Tiga Dimensi dari Reddin Menurut Reddin, ada tiga pola dasar yang dapat digunakan untuk

menetapkan pola perilaku kepemimpinan, yaitu:(1) berorientasi pada tugas (task oriented);(2) berorientasi pada hubungan (relationship oriented); dan(3) berorientasi pada efektivitas (effectiveness oriented).Dari ketiga orientasi ini, Reddin mengelompokkan ada empat gaya/perilaku yang tidak efektif, yaitu (a) Deserter, (b) Missionary , (c) Autocrat, dan (d) Compromiser. Sedangkan gaya/perilaku kepemim-pinan yang efektif adalah (a) Bureaucrat, (b) Developer, (c) Benevolent Autocrat, dan (d) Executive.

c. Model Kepemimpinan Kontinum dari Tannenbaum & SchmidtAda tiga faktor yang perlu dipertimbangkan untuk merealisasikan kepemimpinan yang efektif, yaitu:(1) kekuatan pemimpin (pendidikan, pengalaman, pribadi, dll.)(2) kekuatan anggota organisasi sebagai bawahan (pendidikan,

pengalaman, motivasi kerja, tanggung jawab, dll.), dan(3) kekuatan situasi/interaksi pimpinan dengan anggota (suasana/

iklim kerja, budaya organisasi, dll.).Perilaku kepemimpinan pada model ini meliputi:(1) Pemimpin sebagai pengambil keputusan;(2) Pemimpin yang menawarkan (menjual) keputusan;

(Pemimpin membuat alternatif keputusan yg. ditawarkan kepada anggota untuk dipilih tanpa diubah).

(3) Pemimpin menyampaikan gagasan, dan meminta anggota memb-hasnya sebelum ditetapkan menjadi keputusan;

(4) Pemimpin menawarkan keputusan yang boleh didiskusikan dan dapat diubah sebelum ditetapkan;

(5) Pemimpin yang menyampaikan masalah, menerima saran, dan membuat keputusan;

(6) Pemimpin yang menyerahkan pembuatan keputusan kepada kelompok, dengan batas-batas tertentu; dan

(7) Pemimpin mempercayakan kepada anggota untuk menjalankan fungsinya dalam batas-batas yang telah ditetapkan pimpinan.

d. Model Kepemimpinan Situasional dari Hersey dan BlanchardModel ini bertolak dari prinsip bahwa kepemimpinan yang efektif dapat diwujudkan melalui kemampuan memilih perilaku/gaya kepe-mimpinan yang tepat berdasarkan tingkat kesiapan (readiness) dan

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 31: KECAKAPAN AP Genap 0910

31

kematangan (maturation) anggota organisasi. Teori ini menyatakan bahwa keefektifan kepemimpinan sangat dipengaruhi tingkat kemam-puan (kesiapan & kematangan) anggota organisasi dalam menerima atau menolak pimpinan.

Gaya/perilaku kepemimpinan dalam model ini terdiri dari:(1) Telling Style (gaya mengatakan/memerintah/mengarahkan)

Dilaksanakan dengan orientasi pada tugas tinggi, orientasi pada hubungan rendah.

Pemimpin merupakan pusat kegiatan. Sesuai untuk lingkungan organisasi yang kesiapan & kemata-

ngan pribadi anggotanya rendah. Perlu instruksi spesifik, pengarahan, dan pengawasan ketat.

(2) Selling Style (gaya menawarkan/menjual) Dilaksanakan dg. orientasi pada tugas dan hubungan tinggi. Sesuai untuk situasi anggota yg. kesiapan & kematangannya

masih rendah dan kemampuan kerja belum memadai. Pemimpin berperan menawarkan (menjual) tugas-tugas kepada

mereka yang mau & mampu, dengan memberikan pengarahan kepada anggota yg. kemampuan & kemauan kerjanya rendah.

Pemimpin sebagai pengarah dan pendukung anggotanya.

(3) Participating Style (gaya partisipasi) Dilaksanakan dengan orientasi pada tugas rendah, orientasi

pada hubungan tinggi. Menunjukkan kesediaan & kemampuan pemimpin dalam men-

dayagunakan anggota. Sesuai jika kesiapan & kematangan anggota sudah tinggi. Pengambilan keputusan dilakukan bersama atau dilakukan

sendiri oleh pimpinan sebagai atasan.

(4) Delegating Style (gaya pendelegasian wewenang) Dilaksanakan dengan orientasi tugas dan orientasi hubungan

rendah. Sesuai jika kesiapan & kematangan anggota sangat tinggi. Kemampuan & keahlian anggota untuk bekerja juga tinggi,

sehingga layak diberikan pelimpahan wewenang.

Selain gaya/perilaku kepemimpinan yang telah disebutkan terdahulu, sebenarnya masih ada beberapa gaya/perilaku kepemimpinan lain, yaitu:1) Gaya/perilaku Kepemimpinan Karismatik

Yaitu gaya/perilaku kepemimpinan berdasarkan karakteristik kualitas kepribadian istimewa pemimpin, karena memiliki daya tarik yang sangat memukau sehingga memperoleh banyak anggota.Indikator kepemimpinan karismatik menurut Yulk adalah:a) Pengikutnya meyakini kebenarannya dalam cara memimpin;b) Pengikutnya menerima gaya kepemimpinannya tanpa bertanya;

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 32: KECAKAPAN AP Genap 0910

32

c) Pengikutnya memiliki kasih sayang kepada pemimpin;d) Adanya kesadaran untuk mematuhi perintah pemimpin;e) Dalam mewujudkan misi organisasi melibatkan pengikutnya seca-

ra emosional;f) Mempertinggi pencapaian kinerja pengikutnya; dang) Dipercaya pengikutnya bahwa dengan kepemimpinannya akan

mampu mewujudkan misi organisasi.Beberapa karakteristik utama kepemimpinan karismatik antara lain:b) Percaya diri, tentang kemampuan dan penilaian dirinya;c) Memiliki visi dan tujuan ideal untuk masa depan yang lebih baik;d) Mampu mengungkapkan visi secara jelas;e) Yakin terhadap visinya, punya komitmen kuat, bersedia menerima

resiko, mengeluarkan biaya tinggi, melibatkan diri dalam pengor-banan;

f) Memunculkan perilaku baru yang tidak konvensional, kadang-kadang keluar aturan;

g) Dipahami sebagai agen perubahan, bukan pengikut status quo;h) Memiliki kepekaan terhadap lingkungan, menilai lingkungan

secara realistis, melaksanakan manajemen sumber daya untuk perubah-an.

2) Gaya/perilaku Kepemimpinan Ahli (Expert)

Merupakan gaya/perilaku yang didasari keahlian tertentu yang dimiliki pemimpin, sesuai bidang pekerjaan utama di organisasi-nya. Gaya ini menekankan bahwa pemimpin harus profesional di bidangnya, karena pendidikan formal atau pengalaman kerja yang lama dalam bidang tersebut.

1. Gaya/perilaku Kepemimpinan PaternalistikMerupakan pemimpin yang memiliki sikap kedewasaan (kebapak-bapakan) dalam arti dapat melindungi, mengayomi, dan menolong anggotanya. Biasanya berlaku untuk masyarakat tradisional/ agraris.

2. Gaya/perilaku Kepemimpinan TransformasionalMerupakan gaya kepemimpinan yang ditandai dengan pemimpin yang memandu/memotivasi anggota untuk mencapai tujuan dengan memperjelas peran dan tuntutan tugas. Kepemimpinan transforma-sional lebih menekankan pada kegiatan pemberdayaan melalui pe-ningkatan konsep diri anggota yang positif.Ciri-cirinya:i. Cenderung karismatik, melalui perumusan visi dan misi yang jelas,

bangga terhadap pimpinan;ii. Mengutamakan inspirasi dengan mengomunikasikan harapan yang

tinggi;iii. Mampu memberikan rangsangan intelektual, menggalakkan kecer-

dasan, membangun organisasi belajar, mengutamakan rasionali-tas, dan pemecahan masalah secara teliti;

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 33: KECAKAPAN AP Genap 0910

33

iv. Mempertimbangkan faktor individu, perhatian secara pribadi, mem-perlakukan anggota secara individu, menyelenggarakan pelatihan, dan menasehati.

Kepemimpinan transformasional berusaha menanamkan dan mendo-rong anggota untuk bersifat kritis terhadap pendapat/ pandangan yang sudah mapan di lingkungan organisasi atau yang ditetapkan oleh pemimpin.Scott Burd mengemukakan bahwa kepemimpinan transformasional merupakan pendekatan yang diterapkan dalam rangka memperta-hankan pemimpin dan organisasinya dengan cara penggabungan tiga unsur, yaitu strategi, kepemimpinan, dan budaya organisasi.Strategi mencakup kemampuan dalam menetapkan arah yang akan dituju organisasi, dengan membangun visi dan merumuskan rencana strategis & rencana operasional.Kepemimpinan, mencakup kegiatan merealisasikan strategi melalui tindakan kepemimpinan transformasional yang sesuai dengan fungsi dan situasi, menjadi pemimpin yang dapat mempengaruhi dan diakui anggota, mampu memotivasi, menciptakan lingkungan kondusif, dan menciptakan cara kerja yang lebih mudah.Budaya organisasi, merupakan realisasi kepemimpinan transforma-sional yang mencakup kemampuan memotivasi anggota untuk menerapkan strategi, memahami budaya kerja, berlaku adil, mene-rima perubahan yang inovatif, dan membangkitkan semangat kerja tim.

5.5 KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIFDi era globalisasi/modern seperti sekarang ini, persaingan

semakin ketat dan teknologi terus berpacu. Seorang pemimpin tidak bisa lagi hanya memerintah dan menunggu hasilnya. Para karyawan juga dituntut untuk berpikir lebih cepat, bekerja lebih keras dan cerdas, berimajinasi, serta selalu menjalin komunikasi dan hubungan dengan berbagai variasi.

Menurut Dale Carnegie (1996), pemimpin masa depan harus mampu:1) membangun visi yang jelas;2) berkomunikasi dan memberi motivasi secara efektif;3) melihat kondisi perubahan yang terus terjadi dalam waktu singkat;4) menggali dan mengembangkan setiap titik kecil talenta dan krea-

tivitas dalam organisasinya, mulai tukang sapu sampai tingkat eksekutif.

Dr. W. Edwards Deming menjelaskan bahwa sebuah perusahaan akan dapat berkembang cepat apabila:1) diabdikan bagi keterlibatan karyawan;2) adanya perbaikan kualitas secara terus-menerus;3) memperhatikan kepuasan pelanggan; dan4) mengusahakan untuk memadukan semua karyawan di belakang

tujuan.

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 34: KECAKAPAN AP Genap 0910

34

Teknologi saja tidak pernah cukup untuk mengatasi situasi sulit di era modern seperti saat ini. Hanya dengan tersedianya alat komuni-kasi tidak berarti bahwa orang telah belajar berkomunikasi dengan baik, kata Dale Carnegie. Kecanggihan teknologi akan tetap penting karena dunia terus berkembang untuk maju, tetapi itu baru tuntutan awal atau syarat masuk ke arena bisnis baru. Pemenangnya adalah organisasi yang memiliki pemimpin yang cerdas dan kreatif, serta menguasai cara berkomunikasi dan memotivasi secara efektif, di dalam maupun di luar organisasinya.

Kata John Rampey, keterampilan hubungan antarmanusia yang baik mampu mengubah seseorang dari mengelola menjadi memimpin orang lain. Orang dapat bergerak: dari mengarahkan menjadi membimbing; dari bersaing menjadi bekerja sama; dari bekerja di bawah sistem penuh rahasia dan tertutup menjadi

sistem berbagi informasi sesuai kebutuhan; dari cara bersikap pasif menjadi bersikap berani mengambil resiko; dari memandang orang sebagai beban ekonomi menjadi melihatnya

sebagai sebuah aset.Mereka dapat belajar bagaimana “mengubah hidup dari ketidakpuasan menjadi kepuasan, dari sikap apatis menjadi partisipatif, dari kegagalan menjadi keberhasilan.

Setiap orang memiliki potensi menjadi pemimpin setiap hari. Mengorganisir sebuah tim kerja kecil, memperkuat staf pendukung, mempertahankan kebahagiaan di rumah, semua itu merupakan lini depan kepemimpinan. Komunikasi yang baik, keterampilan interperso-nal, kemampuan melatih, memberi teladan, dan membentuk tim juga merupakan tuntutan seorang pemimpin yang baik. Menurut Dale Carnegie, pemimpin yang berbakat muncul dalam banyak tipe kepribadian. Pemimpin yang baik akan muncul dari semua usia, ras, jenis kelamin, dan dari setiap jenis kelompok yang ada. Teknik kepemimpinan yang paling dapat membantu Anda adalah teknik yang digali dan dikembangkan dari dalam diri Anda sendiri. Jangan Anda hanya meniru orang lain, karena Anda tidak mungkin dapat melebihi orang yang Anda tiru.

John C. Maxwell mengungkapkan 21 kualitas kepemimpinan sejati yang mampu menjadi teladan bagi orang lain: Karakter, jadilah bagian dari batu karang; Karisma, kesan pertamalah yang terpenting; Komitmen, inilah yang membedakan pelaku dari pemimpi; Komunikasi, tanpanya anda akan menempuh perjalanan sendirian; Kompetensi, jika anda membangunnya, mereka akan datang; Keberanian, satu orang dengan keberanian sama dengan mayoritas; Pengertian, tuntaskanlah misteri-misteri yang belum terselesaikan; Fokus, semakin tajam fokus anda, anda akan semakin tajam; Kemurahan hati, lilin anda takkan rugi jika menerangi orang lain;

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 35: KECAKAPAN AP Genap 0910

35

Inisiatif, tanpanya anda takkan ke mana-mana; Mendengarkan, untuk menyelami hati mereka, bukalah telinga anda; Semangat tinggi, cintailah hidup ini; Sikap positif, jika anda percaya bisa, anda pasti bisa; Pemecahan masalah, jangan biarkan berbagai persoalan anda menjadi

masalah; Hubungan, jika anda akur, merekapun akur; Tanggung jawab, jika anda tidak mau membawa bolanya, anda takkan

dapat memimpin timnya; Kemapanan, kompetensi takkan pernah dapat mengkompensasikan

ketidakmapanan; Disiplin diri, orang pertama yang anda pimpin adalah diri sendiri; Kepelayanan, agar maju, dahulukan orang lain; Sikap mau diajar , untuk terus memimpin, teruslah belajar; Visi, anda dapat meraih hanya yang dapat anda lihat.

James A.F. Stoner dan R. Edward Freeman (dalam Hadari Nawawi, 2003) mengemukakan bahwa perilaku/gaya kepemimpinan memberikan kontribusi yang besar pada efektivitas kepemimpinan. Beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan dapat digambarkan sebagai berikut.

Hakekat pemimpin yang efektif menurut Rupert Eales-White (2004: 12-15) adalah: 1) Memikirkan secara eksplisit peran kepemimpinannya;2) Mengembangkan kesadaran dan keyakinan diri;

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Kepribadian/pengalaman

masa lalu

Harapan & perilaku bawahan

Kebutuhan tugas

Iklim & Kebijakan Organisasi

Karakteristik harapan &

perilaku bawahan

Efektivitas Kepemimpinan

Pengharapan & Perilaku

atasan

Page 36: KECAKAPAN AP Genap 0910

36

Pemimpin mampu mengidentifikasi, mengakui, memahami kekuatan dan kelemahan dirinya, dan percaya diri terhadap kompetensi yang ada.

3) Mampu mendengarkan, mendukung, menyediakan umpan balik, dan mrmberikan pelatihan dengan baik;

4) Menunjukkan integritas dalam pengambilan keputusan dan bersikap konsisten;

5) Menyampaikan informasi dengan penuh tanggung jawab;6) Tetap percaya diri seandainya melakukan kesalahan, mengakui

kesalahannya, serta mau belajar secara terus-menerus;7) Melatih anggota secara langsung; dan8) Mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab.

Selanjutnya Rupert Eales-White mengungkapkan poin kunci pemimpin efektif sebagai berikut.

APA? BAGAIMANA?Pikirkan peran

kepemimpinan mereka Kembangkan

kesadaran diri Fokuskan pada pendengar mereka

Terapkan rencana perbaikan

Jujur dan dorong secara tulus

Akui kekurangan & kesalahan dirinya Tampilkan kepercayaan diri &

komitmen Ciptakan semangat tim

Kembangkan dan bagikan visi & nilai Buat gambaran besar

Tentukan tujuan yang jelas & disepakati bersama Pantau & tinjaulah kembali kinerja

Sediakan arahan dan bimbingan

Beri pelatihanBeri umpan balik

Sediakan pekerjaan yg. lebih menantang Beri kesan mudah ditemui dan didekati

Dukunglah dan mau memberi pujian Dengarkan dan mau menerima ide

Jadilah jaring pengaman

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Kembangkan diri sendiri

Pimpin dengan keteladanan

Kembangkan para pendengar

Letakkan pekerjaan pendengar pada tempat yang tepat

Page 37: KECAKAPAN AP Genap 0910

37

“Kita mampu menjadi pemimpin yang efektif. Jika kita melakukan tindakan yang benar di saat yang tepat dengan cara yang tepat, berarti kiat menjadi pemimpin yang brilian. Seorang pemimpin tidak harus karismatik, heroik, atau harus mampu berkuasa”, kata Rupert Eales-White.

Masaaki Imai (dalam Kaizen: Kunci Sukses Jepang dalam Per-saingan, 1992) mengemukakan bahwa Jepang unggul dalam bidang teknologi karena menerapkan strategi Kaizen. Kaizen artinya penyem-purnaan berkesinambungan yang melibatkan semua orang, baik manajer puncak, manajer, maupun karyawan. Cara berpikir Kaizen berorientasi pada proses, bukan berorientasi pada hasil. Salah satu pesan strategi Kaizen adalah tidak ada satu hari pun boleh berlalu tanpa suatu tindakan penyempurnaan. Peran dan fungsi manajemen Jepang terhadap pekerjaan dapat dilihat pada bagan berikut.

Manajemen Puncak

Manajemen Madya

Penyelia

Karyawan

Manajemen Puncak

Manajemen Madya

Penyelia

Karyawan

Dalam manajemen Jepang yang berorientasi pada proses, ada beberapa hal yang sangat ditekankan, yaitu: kedisiplinan, manajemen waktu, pengembangan keterampilan, partisipasi dan keterlibatan, moral, dan komunikasiPrinsip Jepang yang lain adalah “tidak akan ada kemajuan bila Anda selalu mengerjakan segala sesuatu dengan cara yang sama”. Sementara Dr. W. Edwards Deming mengatakan bahwa Jepang selalu membangun perusahaan Jepang yang diabdikan bagi keterlibatan karyawan, perbaik-an kualitas, kepuasan pelanggan, dan berusaha untuk memadukan

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Sediakan dukunganbagi para pendengar

…………………………………………………………………

….

……..Penyempurnaan………………………………………

…...……………………………………..…

Inovasi…………………………………………………………

…………..…………Kaizen………………………………...

……………………………………..…Pemeliharaan………..

……....

Page 38: KECAKAPAN AP Genap 0910

38

semua karyawan di belakang tujuan-tujuan tersebut. Dengan prinsip tersebut dalam waktu tidak terlalu lama jepang berhasil menjadi pemimpin inovasi teknologi, dan kualitas barang maupun jasa, yang meningkat pesat hingga saat ini.

Sementara David J. Schwartz (dalam Berpikir dan Berjiwa Besar, 1996) mengemukakan ada empat kaidah atau prinsip kepemimpinan yang efektif di zaman modern seperti saat ini, yaitu:1) Bertukar pikiran dengan orang yang ingin Anda pengaruhi (anggota).

Ini merupakan cara ajaib untuk membuat orang lain (teman, rekan kerja, pelanggan, dan karyawan) bertindak dengan cara yang Anda inginkan. Jika Anda bertukar pikiran, rahasia tentang cara mem-pengaruhi orang lain secara efektif juga akan terlihat. Memikirkan kepentingan orang yang ingin kita pengaruhi merupakan kaidah pikiran yang sangat bagus dalam setiap situasi. Cara bertukar pikiran yang efektif antara lain:a) Pertimbangkan situasi orang yang bersangkutan. Tempatkan diri

Anda dalam posisinya;b) Tanyakan kepada diri sendiri, “seandainya saya berada dalam

situasinya, apa yang saya lakukan?”c) Ambil tindakan yang akan menggerakkan Anda, seandainya Anda

orang yang bersangkutan.

2) Berpikir tentang cara yang manusiawi untuk menangani suatu masalah.Orang menggunakan pendekatan yang berbeda terhadap situasi kepemimpinan. Ada tiga pendekatan yang dikemukakan D. J. Schwartz:b) Pendekatan diktator, yang membuat semua keputusan tanpa

menghiraukan orang yang terkena. Pendekatan ini tidak bertahan lama.

c) Pendekatan operator yang dingin, mekanis, dan berdasarkan buku peraturan. Pemimpin menangani setiap masalah sesuai dengan buku, sehingga memperlakukan manusia sebagai mesin. Pende-katan ini juga tidak disukai orang.

d) Pendekatan manusiawi, yang memperlakukan orang lain dengan cara yang menghormati harkat dan martabat manusia. Caranya:(1) Setiap Anda menghadapi masalah sulit yang melibatkan

orang, bertanyalah kepada diri sendiri, “Apa cara yang manusiawi untuk menangani hal ini?”

(2) Membiarkan tindakan Anda memperlihatkan bahwa Anda mendahulukan orang.

3) Berpikir untuk maju, percaya akan kemajuan, dan mendesak untuk maju; Ada dua hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan pandangan progresif Anda:a) Pikirkan perbaikan dalam semua hal yang Anda kerjakan, dan

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 39: KECAKAPAN AP Genap 0910

39

b) Pikirkan standar tinggi dalam semua hal yang Anda kerjakan.Untuk mencapai kemajuan perlu dibangun dari atas ke bawah, bukan sebaliknya. Ubahlah cara berpikir orang-orang di puncak (pimpinan) dan Anda otomatis mengubah cara berpikir orang-orang yang ada di bawah.

4) Meluangkan waktu untuk berunding dengan diri sendiri, dan sadap kekuatan berpikir Anda yang tertinggi.Gunakan kesendirian untuk menemukan pemecahan bagi masalah pribadi dan organisasi.Ingat: tugas utama pemimpin adalah berpikir. Dan persiapan baik

untuk memimpin adalah berpikir, kata D. J. Schwartz. Dale Carnegie (1996) mengemukakan beberapa faktor yang perlu

diperhatikan pemimpin pada situasi masa kini yang serba tidak pasti, bergerak cepat, dan bertekanan tinggi, antara lain:(1) Berkomunikasi yang baik

Ada tiga langkah awal menuju komunikasi yang sukses:(a) Jadikan komunikasi sebagai prioritas utama;

Bagaimanapun kesibukan Anda selama hari kerja, harus me-nyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan anggota. Komunikasi tidak harus dalam ruang rapat, tetapi yang lebih efektif justru komunikasi dua arah dan “empat mata”.

(b) Terbuka terhadap orang lain, baik atas, bawah, maupun samping;

(c) Ciptakan lingkungan reseptif (terbuka) untuk komunikasi;Orang lain tidak akan mendengarkan secara terbuka tentang apa yang Anda bicarakan jika kepercayaan dan kepentingan bersama tidak dibangun dengan baik. “Sekali orang mau mengambil resiko menyampaikan pendapatnya, jangan pernah menghukum atas keterbukaannya, sehingga membuat mereka tidak mau lagi berkomunikasi karena takut menanggung resiko”.

(2) MemotivasiMotivasi sejati tak akan pernah mengalir dari rangsangan finansial semata atau perasaan takut dipecat. Motivasi yang sebenarnya bukan hanya untuk menyelesaikan pekerjaan, tetapi untuk berbuat yang terbaik. Buatlah mereka tertarik dengan apa yang dilakukan. Buatlah mereka benar-benar menganggap perusahaan sebagai miliknya, sehingga semangat kerjanya tinggi.

(3) Mengungkapkan perhatian yang tulus terhadap orang lainJangan menyampaikan perhatian hanya kepada orang-orang penting (atasan), karena mereka sudah mendapat banyak perhatian. Jangan lupakan orang yang kurang dihargai. Lakukan semuanya dengan sungguh-sungguh, maka semua urusan akan jauh lebih lancar. “Semakin Anda memusatkan perhatian kepada orang lain semakin berharga hubungan pribadi Anda. Semakin sedikit pemikir-

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 40: KECAKAPAN AP Genap 0910

40

an negatif yang Anda miliki, Anda akan mendapat tanggapan yang baik hanya dengan beberapa kata saja”.

(4) Melihat sesuatu dari kaca mata orang lainMelihat sesuatu dari perspektif orang lain tidak berarti sekedar memenuhi keinginan orang lain, tetapi berusaha secara sungguh-sungguh dan jujur memahami apa sebenarnya yang dicari dan diperlukan orang lain, yang sedapat mungkin dipenuhi secara manusiawi. “Kalau Anda dapat membantu memecahkan masalah-nya, dunia ini adalah tiram Anda”, kata Dale Carnegie.

(5) Mendengar untuk belajarAda dua alasan yang sangat tepat untuk mendengarkan orang lain:a) dengan mendengar Anda belajar banyak hal, danb) orang memberikan respon yang terbaik terhadap mereka yang

mau mendengarkannya.Mendengar merupakan kemampuan berkomunikasi yang paling penting dari semua kemampuan komunikasi. “Tak mungkin semua orang mengetahui segalanya. Mendengarkan orang lain merupakan satu cara terbaik untuk belajar”. Mendengar merupakan cara untuk mempengaruhi orang lain menggunakan telinga Anda. Rahasia mempengaruhi orang lain lebih banyak bergantung pada kemam-puan menjadi pendengar yang baik dari pada pembicara yang baik.

(6) Membentuk tim untuk masa depanCaranya:a) Ciptakan rasa memiliki tujuan bersama

Orang yang bekerja bersama dapat menyelesaikan pekerjaan berat. Yang membuat tim berjaya adalah menyatunya visi yang dimiliki masing-masing individu untuk tujuan bersama.

b) Jadikan sasaran menjadi sasaran timKalau semua tim tidak barhasil, tak seorangpun yang berhasil. Rekor individu baik untuk dicatat, tetapi sebenarnya itu adalah nomor dua. Yang jauh lebih penting adalah penampilan tim secara keseluruhan. Pemimpin yang baik selalu menekankan agar kontribusi setiap orang dimasukkan dan diakui.

c) Perlakukan orang sebagaimana layaknya mereka sebagai individuBila individu-individu bergabung menjadi sebuah tim, individuali-tas mereka tidak seketika hilang. Mereka masih memiliki kepriba-dian, keterampilan, harapan, serta kekhawatiran yang berbeda-beda.

d) Jadikan setiap anggota bertanggung jawab terhadap hasil kerja tim.Biarkan sebanyak mungkin keputusan muncul dari tim, jangan mendiktekan solusi.

e) Berbagi kebahagiaan, dan menerima kesalahan Bila tim bekerja dengan baik harus dihargai, tidak harus dengan uang.

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 41: KECAKAPAN AP Genap 0910

41

f) Memanfaatkan setiap kesempatan untuk memperkokoh keyakin-an pada timPemimpin yang hebat sangat yakin pada timnya dan membagikan keyakinan itu kepada setiap anggota.

g) Ikuti dan tetap libatkan diri Andah) Jadilah mentor

Pemimpin bertanggung jawab untuk mengembangkan talenta dan mendorong orang-orang dalam tim.

“Pemain-pemain tim adalah pemimpin-pemimpin masa depan”

(7) Menghormati martabat orang lain Satu-satunya cara untuk menciptakan hubungan yang baik dan bertanggung jawab adalah menghargai martabat orang lain.Langkah-langkahnya:a) Tempatkan diri Anda dalam posisi orang lain.b) Perlakukan karyawan/anggota sebagai kolega, jangan mere-

mehkan, mendikte, atau memarahi.c) Perlakukan orang dengan baik, adil, dan libatkan mereka dalam

proses kerja tim.

(8) Memberikan pengakuan, pujian, dan penghargaanUang bukan satu-satunya penghargaan yang efektif. Banyak cara memberikan pujian, pengakuan, dan penghargaan kepada orang lain.

(9) Menangani kesalahan, keluhan, dan kritik secara tepatCaranya:a) Ciptakan lingkungan agar orang terbuka menerima saran & kritik

konstruktif;b) Berpikir dua kali sebelum mengkritik/menyalahkan orang lain;c) Kritiklah dengan rasa hormat.

(10) Menetapkan SasaranTetapkan sasaran yang menantang tetapi realistis, sasaran yang jelas dan dapat diukur, sasaran jangka pendek maupun jangka panjang.

(11) Membangun Sikap Mental Positif“Berpikirlah gembira, Anda akan gembira. Berpikir sukses, Anda akan sukses. Anda adalah seseorang yang Anda pikirkan”.

(12) Belajar untuk Tidak KhawatirPerubahan sering membuat orang stres, khawatir, dan prihatin. Jangan terlalu mengkhawatirkan apa yang telah terjadi. Pikirkan masa depan dan belajar dari hari kemarin. Berencana untuk masa depan dan majulah berdasarkan pengalaman masa lalu.Ada tiga langkah jika Anda memiliki masalah dan ingin mengha-dapinya secara bijak:(a) tanyakan kepada diri sendiri, apa kemungkinan terburuk yang

dapat terjadi?(b) persiapkan diri Anda untuk menerima hal terburuk, jika perlu;

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 42: KECAKAPAN AP Genap 0910

42

(c) tanyakan kepada diri Anda, apa yang dapat Anda perbuat untuk memperbaiki situasi tersebut?

“Jinakkan kekhawatiran Anda dan beri semangat kehidupan”

(13) Memanfaatkan Kekuatan dan Antusiasme“Cara paling baik membuat orang senang dan mendengar gagasan Anda adalah Anda sendiri harus menyenanginya dan menunjukkan bahwa Anda benar-benar menyenanginya”. Antusiasme merupakan perasaan yang harus muncul dari dalam, bukan sekedar semangat yang menggebu-gebu atau suara keras. Antusiasme meliputi kesungguhan dan keyakinan. Antusiasme paling mudah diperoleh jika Anda memiliki sasaran yang jelas dalam hidup Anda, hal-hal yang benar-benar ingin diraih. Laku-kanlah itu, maka antusiasme akan tumbuh dengan sendirinya.

(14) Mempertahankan Rasa Humor dan Keseimbangan dalam HidupSemua orang memerlukan keseimbangan dalam hidup, sehingga perlu meluangkan waktu di luar kerja. Selain membuat kehidupan pribadi lebih bahagia dan memuaskan, akan membuat orang lebih bersemangat, lebih konsentrasi, dan lebih produktif dalam kerja.

“Kinerja yang tetap tinggi bersumber dari adanya keseimbangan antara kerja dan waktu luang”.

Dr. Kenneth Blanchard dkk. mengungkapkan ada tiga aspek kepemimpinan yang melayani, yaitu:1) Servant Heart (Hati yang Melayani): Karakter Kepemimpinan

Kepemimpinan yang melayani dimulai dari dalam atau dari diri kita, kemudia bergerak keluar untuk melayani orang yang dipimpin.

Kepemimpinan merupakan transformasi dari dalam hati dan perubahan karakter.

Tujuan utamanya: melayani mereka yang dipimpin. Pemimpin sejati memiliki kerinduan untuk membangun dan

mendengarkan mereka yang dipimpin, sehingga akan tumbuh banyak pemimpin dalam kelompoknya.

Pemimpin memiliki kepedulian & kasih sayang kepada orang yg dipimpin.

Pemimpin memiliki akuntabilitas dalam perkataan, pemikiran, dan tindakan.

Pemimpin mau mendengar. Dapat mengendalikan ego pribadinya. Tenang, penuh pengendalian diri terhadap emosi.

2) Servant Head (Kepala yang Melayani): Metode KepemimpinanSelain memiliki karakter, pemimpin juga harus memiliki serangkaian metode kepemimpinan agar dapat memimpin secara efektif. Kepemimpinan efektif dimulai dari visi yang jelas. Tanpa visi,

kepemimpinan tidak akan ada artinya sama sekali.

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 43: KECAKAPAN AP Genap 0910

43

Ada dua aspek tentang visi, yaitu visionary role dan implement-tation role. Pemimpin tidak ahanya dapat membangun/mencip-takan visi bagi organisasinya, tetapi selanjutnya ada kemampuan untuk mengimplementasikan dalam suatu rangkaian kegiatan nyata.

Pemimpin yang efektif adalah orang yang sangat responsif terhadap persoalan, kebutuhan, harapan, dan impian mereka yang dipimpin.

Pemimpin yang efektif juga seorang pelatih & pendamping bagi orang yang dipimpin.

3) Servant Hand (Tangan yang Melayani): Perilaku KepemimpinanPemimpin yang efektif harus mampu menunjukkan perilaku/kebiasa-an sebagai pemimpin, yaitu: Memiliki kerinduan untuk senantiasa memuaskan Tuhan tentang

apa yang dipikirkan, dikatakan, dan diperbuatnya; Fokus terhadap hal-hal spiritual, bukan sekedar kesuksesan

material. Apapun yang dilakukan bukan untuk memperoleh penghargaan, tetapi untuk melayani orang lain.

Lebih mengutamakan relasi yang penuh kasih sayang, bukan dengan kekuasaan atau status.

Senantiasa mau belajar dan bertumbuh dalam berbagai aspek.

6. KERJA SAMA TIM6.1 Membangun Paradigma Kesalingtergantungan dalam Tim

Kesuksesan kita bergantung pada orang lain, kecuali apabila kita bercita-cita menjadi seorang pemain biola

tunggal(William G. Mc.Gowan)

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Kesalingbergantungan

Kemandirian

Kebergantungan

Orang mandiri tidak memiliki kematangan berpikir & bertindak secara saling bergan-tung, mungkin merupakan produsen individual yang baik, tetapi bukan menjadi pemimpin atau pemain tim yang baik.

Kesalingbergantungan adalah konsep yang jauh lebih matang & maju. Orang yg. saling bergantung memiliki peluang sukses jauh lebih besar, karena mereka bersedia memberi dan menerima dengan orang lain.

Page 44: KECAKAPAN AP Genap 0910

44

Sinergi:1) Memanfaatkan perbedaan2) Saling melengkapi dalam bekerja3) Keterbukaan pikiran4) Menemukan cara baru yang lebih baik

Lima langkah untuk membangun sinergi:1) Definisikan masalah dan peluang;2) Dengarkan orang lain;3) Sampaikan pendapat (berdasarkan fakta dan gunakan cara yang

santun);4) Musyawarah; dan 5) Mencari solusi terbaik.

Perbedaan bekerja sama dalam perkuliahan dengan pekerjaan:Bekerja sama dalam perkuliahan Bekerja sama dalam pekerjaan

Tidak semua orang berambisi mendapat nilai bagus.

Semua orang ingin memberikan usaha terbaik, karena tidak ingin kehilangan pekerjaan.

Deskripsi tugas relatif jelas. Umumnya hanya diberi gambaran glo-bal yang harus dilakukan.

Durasi relatif singkat. Durasi relatif lama.Tingkat kompleksitas masih terjangkau (telah disesuaikan dengan bobot materi kuliah).

Tingkat kompleksitas tinggi.

Tidak terlalu memerlukan keahlian berbeda-beda.

Cenderung memerlukan keahlian berbeda beda.

Segala sesuatu relatif dapat diperkirakan.

Umumnya di lapangan banyak hal di luar rencana.

(Ichsan S. Putra & Ariyanti Pratiwi, 2005)

Perbedaan Komponen Tim dengan Komponen PerusahaanKOMPONEN TIM PERUSAHAANTujuan Kemenangan besar Laba maksimumStruktur Garis kewenangan &

pertanggungjawabanGeneral Manager, Manager, Supervisor, Staf, Karyawan

Pemimpin Pengarah & penggerak General ManagerAnggota Pelaksana fungsional tim Manager, Supervisor, Staf,

KaryawanAktivitas Tugas-tugas yg. dikerjakan Produksi, pemasaran,

administrasi, keuangan, personalia

Norma Nilai-nilai atau peraturan Nilai-nilai profesionalisme, Tata tertib perusahaan

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

T togetherE everyoneA achievesM more

SINERGI

Page 45: KECAKAPAN AP Genap 0910

45

Tipe pekerja: Pekerja giat (secara individu)

Yaitu orang yang mantap dan sangat tekun mengerjakan tugas hingga selesai;

Pengikut Yaitu orang yg rajin bekerja tetapi tidak bisa mengambil keputusan penting;

InovatorYaitu orang yg kreatif & memberi berbagai ide untuk pemecahan masalah;

Tukang pamerYaitu orang yg biasanya hasil pekerjaannya tidak sebanding dengan ucapan;

WasitYaitu orang yg memiliki kemampuan meredakan konflik, sehingga kerja sama dapat berjalan dengan baik.

(Ichsan S. Putra & Ariyanti Pratiwi, 2005)

Kesalingbergantungan yang efektif hanya dapat dibangun jika kita memiliki deposito dalam rekening bank emosi sebagai berikut: Mengerti secara individu; Melakukan hal-hal sepele; Memenuhi komitmen; Menjelaskan harapan/visi; Memperlihatkan integritas pribadi; Meminta maaf yang tulus ketika membuat kesalahan; Hukum Memberi-Menerima dan Hukum Kehidupan (tidak ada orang

yang mampu hidup sendiri dalam segala hal).

6.2 Prinsip Pokok Kerjasama TimMenurut Ichsan S. Putra & Ariyanti Pratiwi, 2005 ada dua

keterampilan utama yang harus dimiliki anggota tim, yaitu:1) Kemampuan Mengelola (Managerial Skills)

Yaitu kemampuan mengatur & mengelola potensi diri sendiri, serta melakukan koordinasi dengan sesama anggota tim, termasuk di dalamnya kemampuan membuat rencana kerja, menentukan tujuan, memantau kinerja, memonitor hasil kerja, dll.

2) Keterampilan Interpersonal (Interpersonal Skills)Yaitu keterampilan melakukan kontak sosial dg seluruh individu dalam kelompok, termasuk di dalamnya komunikasi, menghargai pendapat orang lain, serta menjaga kekompakan.

Faktor Kritis Kerjasama Tim (CELL Indonesia)K ejelasan tujuanE empati dan peduliR ela berkorbanJ iwa kepemimpinan

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 46: KECAKAPAN AP Genap 0910

46

A danya komitmenS truktur tim kuatA ntar anggota saling percayaM emahami tugas dan peranA nggota terberdayakan

Progresivitas Tim (menurut Henry Ford) Rasa kebersamaan adalah permulaan; Kerjasama adalah kemajuan; dan Tetap bersama-sama adalah keberhasilan.

7. KOMUNIKASI7.1 Konsep Dasar Komunikasi

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomu-nikasi manusia dapat saling mengenal, saling berhubungan baik dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah tangga, sekolah, di tempat kerja, di pasar, dan di manapun mereka berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi.

Komunikasi yang efektif sangat penting bagi semua organisasi/ instansi/kelompok.Sedangkan menurut Jimmy Sentoso kunci utama dalam membangun kerjasama tim adalah KOMUNIKASI. Ada lima komponen penting dalam komunikasi, yaitu pengirim pesan (sender), pesan yg dikirim (message), bagaimana pesan tersebut dikirimkan (communi-cation channel), penerima pesan (receiver), dan umpan balik (feedback). Menurutnya hukum komunikasi yg efektif adalah REACH (Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble).1) Respect. Merupakan sikap hormat & menghargai terhadap lawan

bicara. Samual Johnson mengatakan “There will be no respect without trust, and there is no trust without integrity.”

2) Empathy, yaitu kemampuan untuk menempatkan diri kita pada situasi & kondisi yg dihadapi orang lain. ”Perlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan”. Empati juga berarti kemampuan mendengar & siap menerima masukan/umpan baik dari orang lain.

3) Audible, artinya dapat didengarkan/dimengerti dg baik. 4) Clarity, artinya pesan yg disampaikan harus jelas sehingga tidak

menimbulkan banyak persepsi.5) Humble, artinya rendah hati dan tidak sombong.7.2 Komponen Dasar Komunikasi

7.3 Model Komunikasi7.4 Prinsip Komunikasi

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 47: KECAKAPAN AP Genap 0910

47

LATIHAN

Petunjuk: Untuk setiap nomor di bawah ini, berilah tanda X di depan kata yang paling cocok dengan Anda. Kejujurun terhadap diri sendiri sangat diharapkan.

Kekuatan:1. … animated … adventurous … analytical … adaptable2. … playful … persuasive … persistent … peaceful3. … sociable … strong-willed … self-sacrificing … submissive4. … convincing … competitive … considerate … controlled5. … refreshing … resourceful … respectful … reserved6. … spirited … self-reliant … sensitive … satisfied 7. … promoter … positive … planner … patient 8. … spontaneous … sure … scheduled … shy9. … optimistic … outspoken … orderly … obliging10. … funny … forceful … faithful … friendly11. … delightful … daring … detailed … diplomatic 12. … cheerful … confident … cultured … consistent13. … inspiring … independent … idealistic … inoffensive

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 48: KECAKAPAN AP Genap 0910

48

14. … demonstrative … decisive … deep … dry humor15. … mixes easily … mover … musical … mediator16. … talker … tenacious … thoughtful … tolerant17. … lively … leader … loyal … listener18. … cute … chief … chartmaker … contented 19. … popular … productive … perfectionist … pleasant20. … bouncy … bold … behaved … balancedJumlah: _________ ____________ _____________ ____________

Kelemahan:21. … brassy … bossy … bashful … blank 22. … undisciplined … unsympathetic … unforgiving …unenthusiastic23. … repetitious … resistant … resentful … reticent24. … forgetful … frank … fussy … fearful25. … interrupts … impatient … insecure … indecisive26. … unpredictable … unaffectionate … unpopular … uninvolved 27. … haphazard … headstrong … hard to pease … hesitant28. … permissive … proud … pessimistic … plain29. … angered-easily … argumentative … alienated … aimless 30. … naïve … nervy … negative-attitude … nonchalant31. … wants-credit … workaholic … withdrawn … worrier32. … talkative … tactless … too sensitive … timid33. … disorganized … domineering … depressed … doubtful 34. … inconsistent … intolerant … introvert … indifferent35. … messy … manipulative … moody … mumbles 36. … show-off … stubborn … skeptical … slow 37. … loud … lord-over others … loner … lazy38. … scatterbrained … short-tempered … suspicious … sluggish 39. … restless … rash … revengeful … reluctant 40. … changeable … crafty … critical …compromisingJumlah: _________ ____________ _____________ ____________

Total : _________ ____________ _____________ ____________

Keterangan:1. Adventurous:: orang yg. mau lelakukan suatu hal baru dan berani dg. tekad untuk

menguasainya.Adaptable: mudah menyesuaikan diri dan senang dalam setiap situasi.Animated: penuh kehidupan, sering menggunakan isyarat tangan, lengan, dan wajah secara

hidup.Analitical: suka menyelidiki bagian-bagian hubungan yg. logis dan semestinya.

2. Persistent: melakukan sesuati sampai selesai sebelum memulai lainnya.Playful: penuh kesenangan dan selera humor yang baik.Persuasive: meyakinkan orang dg. logika dan fakta, bukan pesona atau kekuasaan.Peaceful: tampak tidak terganggu dan tenang serta menghindari setiap bentuk kekacauan.

3. Submissive: dg. mudah menerima pandangan/keinginan orang lain tanpa banyak/perlu mengemukakan pendapatnya sendiri.

Self-sacrificing: bersedia mengorbankan dirinya demi memenuhi kebutuhan orang lain.Sociable: memandang bersama orang lain sbg. kesempatan untuk bersikap manis dan

menghibur, bukan sebagai tantangan/kesempatan bisnis.Strong-willed: orang yang yakin akan caranya sendiri.

4. Considerate: menghargai keperluan dan perasaan orang lain.Controlled: memiliki perasaan emosional tetapi jarang memperlihatkannya.Competitive: mengubah setiap situasi, kejadian, atau permainan menjadi kontes dan selalu

bermain untuk menang.Convincing: bisa merebut hati Anda melalui pesona kepribadiannya.

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 49: KECAKAPAN AP Genap 0910

49

5. Refreshing: memperbarui dan membantu atau membuat orang lain merasa senang.Respectful: memperlakukan orang lain dg. rasa segan, kehormatan, dan penghargaan.Reserved: menahan diri dalam menunjukkan emosi atau antusiasme.Resourceful: bisa bertindak cepat dan efektif boleh dikata dalam setiap situasi.

6. Satisfied: orang yang mudah menerima keadaan/situasi apapun.Sensitive: secara intensif memperhatikan orang lain, dan apa yang terjadi.Self-reliant: orang mandiri yg. bisa sepenuhnya mengandalkan kemampuan, penilaian, dan

sumber dayanya sendiri.Spirited: penuh kehidupan dan gairah.

7. Planner: memilih untuk mempersiapkan aturan-aturan yang terinci sebelumnya dalam menyelesaikan proyek/target, dan lebih menyukai keterlibatan dengan tahap-tahap perencanaan & produk jadi, bukannya melaksanakan tugas.

Patient: tidak terpengaruh oleh penundaan, tetap tenang dan toleran.Positive: mengetahui segala-galanya akan beres kalau dia yang memimpin.Promoter: mendorong/memaksa orang lain mengikuti, bergabung, atau menanam investasi

melalui pesona kepribadiannya.

8. Sure: yakin, jarang ragu-ragu atau goyah.Spontaneous: memilih agar semua kehidupan mrp. Kegiatan yg. impulsif, tidak dipikirkan dulu,

dan tidak dihambat oleh rencana.Scheduled: membuat dan menghayati, menurut rencana sehari-hari, tidak suka rencananya

terganggu.Shy: pendiam, tidak mudah terseret ke dalam percakapan.

9. Orderly: orang yang mengatur segalanya secara metodis dan sistematis.Obliging: bisa menerima apa saja, orang yang cepat melakukannya dg. cara lain.Outspken: berbicara terang-terangan dan tanpa menahan diri.Optimistic: orang yg. periang dan meyakinkan dirinya & orang lain, bahwa segalanya akan

beres.

10. Friendly: orang yg. menanggapi dan bukan orang yg. punya inisiatif, jarang memulai percakapan.

Faithful: secara konsisten bisa diandalkan, teguh, setia, dan mengabdi kadang-kadang tanpa alasan.

Funny: punya rasa humor yg. cemerlang dan bisa membuat cerita apa saja menjadi peristiwa yang menyenangkan.

Forceful: kepribadian yg. mendominasi & menyebabkan orang lain ragu-ragu untuk melawannya.

11. Daring: bersedia mengambil resiko; tak kenal takut; berani.Delightful: orang yg. menyenangkan sebagai teman.Diplomatic: berurusan dg. orang lain secara penuh siasat, perasa, dan sabar.Detailed: melakukan segalanya secara berurutan dg. ingatan yg. jernih ttg. segala hal.

12. Cheerful: secara konsisten memiliki semangat tinggi dan mempromosikan kebahagiaan kepada orang lain.

Consistent: tetap memiliki keseimbangan secara emosional, menanggapi sebagaimana yang diharapkan orang lain.

Cultured: orang yg. perhatiannya melibatkan tujuan intelektual & artistik, seperti teater, simfoni, balet, dll.

Confident: percaya diri dan yakin akan kemampuan & kesuksesan sendiri.

13. Idealistic: memvisualisasikan hal-hal dlm. bentuk yang sempurna, dan perlu memenuhi standar itu sendiri.

Independent: memenuhi diri sendiri, mandiri, penuh kepercayaan diri, dan rupanya tidak begitu memerlukan bantuan.

Inoffensive: orang yg. tidak pernah mengatakan/menyebabkan apapun yg. tidak menyenangkan atau menimbulkan rasa keberatan.

Inspiring: mendorong orang lain untuk bekerja, bergabung, atau terlibat, dan membuat seluruhnya menyenangkan.

14. Demonstrative: terang-terangan menyatakan emosi, terutama rasa sayang dan tidak ragu-ragu menyentuh orang lain ketika berbicara kepada mereka.

Decisive: orang yg. memiliki kemampuan membuat penilaian yg. cepat dan tuntas.

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 50: KECAKAPAN AP Genap 0910

50

Dry humor: memperlihatkan “kepandaian bicara yg. menggigit” biasanya kalimat satu baris yang sifatnya sarkastis.

Deep: intensif dan introspektif tanpa rasa senang kepada percakapan dan pengejaran yang pulasan.

15. Mediator: secara konsisten mencari peranan merukunkan pertikaian untuk menghindari konflik.Musical: ikut serta atau punya apresiasi mendalam untuk musik, punya komitmen thd. musik

sbg. bentuk seni, bukannya kesenangan pertunjukan. Mover: terdorong oleh keperluan untuk produktif, pemimpin yg. diikuti orang lain, merasa sulit

untuk duduk diam saja.Mixes easily: menyukai pesta dan tidak bisa menunggu untuk bertemu dg. setiap orang dalam

ruangan, tidak pernah menganggap orang lain asing.

16. Thoughtful: orang yg. tanggap dan mengingat kesempatan istimewa dan cepat memberikan isyarat yang baik.

Tenacious: memegang teguh, dengan keras kepala, dan tidak mau melepaskan sampai tujuan tercapai.

Talker: terus-menerus berbicara, biaisanya menceritakan kisah lucu dan menghibur orang di sekitarnya, merasa perlu mengisi kesunyian supaya orang lain senang.

Tolerant: mudah menerima pemikiran dan cara-cara orang lain tanpa perlu mengubah atau tidak menyetujuinya.

17. Listener: selalu bersedia mendengar apa yang Anda katakana.Loyal: setia kepada seseorang, gagasan, atau pekerjaan, kadang-kadang melampaui alasan.Leader: pemberi pengarahan karena pembawaan, yg. terdorong untuk memimpin, dan sering

merasa sulit mempercayai bahwa orang lain bisa melakukan pekerjaan dengan sama baiknya.

Lively: penuh kehidupan, kuat, dan penuh semangat.

18. Contented: mudah puas dengan apa yang dimiliki, jarang iri hati.Chief: memegang kepemimpinan dan mengharapkan orang lain mengikutinya.Chartmaker: mengatur kehidupan, tugas, dan pemecahan masalah dengan membuat daftar,

formulir, atau grafik.Cute: tak ternilai harganya, dicintai, pusat perhatian.

19. Perfectionist: menempatkan standar tinggi pada dirinya, dan sering pada orang lain, menginginkan segalanya pada urutan yang semestinya sepanjang waktu.

Pleasant: mudah bergaul, bersifat terbuka, mudah diajak bicara.Productive: harus terus-menerus bekerja atau mencapai sesuatu, sering sulit istirahat.Popular: orang yg. menghidupkan pesta dan dg. demikian sangat diinginkan sebagai tamu pesta.

20. Bouncy: kepribadian yg. hidup, berlebihan, penuh tenaga.Bold: tidak kenal takut, berani, terus-terang, tidak takut resiko.Behaved: secara konsisten ingin membawa dirinya di dalam batas-batas apa yg. dirasakan

semestinya.Balanced: kepribadian yg. stabil dan mengambil tengah-tengah, tidak menjadi sasaran

ketinggian atau kerendahan yang tajam.

21. Blank: orang yang memperlihatkan sedikit ekspresi wajah atau emosi.Bashful: menghindari perhatian, akibat rasa malu.Brassy: orang yang suka pamer, memperlihatkan apa yg. gemerlapan & kuat, terlalu bersuara.Bossy: suka memerintah, mendominasi, kadang-kadang mengesalkan dalam hubungan antara

orang dewasa.

22. Undisciplined: orang yg. kurang keteraturannya mempengaruhi hamper semua bidang kehidupannya.

Unsympathetic: merasa sulit mengenali masalah atau sakit hati atau perasaan orang lain.Unenthusiastic: cenderung tidak bergairah, sering merasa bahwa bagaimanapun sesuatu tidak

akan berhasil.Unforgiving: orang yg. sulit memaafkan & melupakan sakit hati atau ketidakadilan yg. dilakukan

kepada mereka, bisa menyimpan dendam.

23. Reticent: tidak bersedia atau menolakikut terlibat, terutama kalau rumit.Resentful: sering memendam rasa tidak senang karena merasa tersinggung oleh sesuatu yang

sebenarnya atau sesuatu yang dibayangkan.Resistant: berjuang, melawan, atau ragu-ragu menerima cara lain yang bukan caranya sendiri.

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 51: KECAKAPAN AP Genap 0910

51

Repetitious: menceritakan kembali kisah atau insiden untuk menghibur Anda tanpa menyadari dia sudah menceritakan beberapa kali sebelumnya, terus-menerus memerlukan sesuatu untuk dikatakan.

24. Fussy: bersikeras tentang persoalan atau perincian sepele, minta perhatian besar kepada perincian yang tidak penting.

Fearful: sering mengalami perasaan sangat khawatir, sedih, atau gelisah.Forgetful: punya ingatan kurang kuat yg. biasanya berkaitan dengan kurang disiplin dan tidak

mau repot mencatat secara mental hal-hal yang tidak menyenangkan.Frank: langsung, blak-blakan, tidak sungkan-sungkan mengatakan kepada Anda tepat apa yang

dipikirkannya.

25. Impatient: orang yang merasa sulit bertahan untuk menghadapi kesalan atau menunggu orang lain.

Insencure: orang yang merasa sedih atau kurang kepercayaan.Indecisive: orang yg.merasa sulit membuat keputusan apa saja. (Bukan kepribadian yg. lama-

lama memikirkan setiap keputusan supaya bisa membuat keputusan yang sempurna.Interrupts: orang yang lebih banyak bicara daripada mendengarkan, yang mulai berbicara

bahkan tanpa menyadari bahwa orang lain sudah berbicara.

26. Unpopular: orang yang intensitas dan tuntutannya akan kesempurnaan bisa membuat orang lain menjauhinya.

Uninvolved: tidak punya keinginan untuk mendengarkan atau tertarik kepada perkumpulan, kelompok, aktivitas, atau kehidupan orang lain.

Unpredictable: bisa bergairah sesaat dan sedih pada saat berikutnya, atau bersedia membantu tetapi kemudian menghilang, atau berjanji akan datang tetapi kemudian lupa untuk muncul.

Unaffectionate: merasa sulit secara lisan atau fisik memperlihatkan kasih sayang secara terbuka.

27. Headstrong: bersikeras memaksakan caranya sendiri.Haphazard: tidak punya cara yang konsisten untuk melakukan banyak hal.Hard to please: orang yang standarnya ditetapkan begitu tinggi sehingga orang lain sulit

memuaskannya.Hesistant: lambat dalam bergerak dan sulit ikut terlibat.

28. Plain: kepribadian tengah-tengah tanpa tinggi-rendah dan tidak memperlihatkan banyak emosi, kalau ada.

Pessimistic: sementara mengharapkan yang terbaik, orang ini biasanya melihat sisi buruk suatu situasi lebih dulu.

Proud: orang yang punya harga diri tinggi dan menganggap dirinya selalu benar serta orang terbaik untuk pekerjaan.

Permissive: memperbolehkan orang lain (termasuk anak-anak) melakukan apa saja sesukanya untuk menghindari dirinya tidak disukai.

29. Angered easily: orang yg. perangainya seperti anak-anak yg. mengutarakan diri dengan ‘ngambek’ dan berbuat berlebihan serta melupakannya hampir seketika.

Aimless: bukan orang yg. menetapkan tujuan dan tidak ingin menjadi orang seperti itu.Argumentative: mengobarkan perdebatan karena biasanya dia benar, tidak peduli bagaimana

situasinya.Alienated: mudah merasa terasing dari orang lain, sering karena rasa tidak aman atau takut

jangan-jangan orang lain tidak benar-benar senang bersamanya.

30. Naïve: perspektif yang sederhana dan kekanak-kanakan, kurang bijaksana atau pengertian tentang tingkat kehidupan yg. lebih mendalam.

Negative attitude: orang yg. sikapnya jarang positif dan sering hanya bisa melihat sisi buruk atau gelap dari setiap situasi.

Nervy: penuh keyakinan, semangat, dan keberanian, sering dalam pengertian negatif.Nonchalant: mudah bergaul, tidak peduli, masa bodoh.

31. Worrier: secara konsisten merasa tidak tetap, terganggu, atau resah.Withdrawn: orang yg. menarik diri dan memerlukan banyak waktu untuk sendirian atau

mengasingkan diri.Workaholic: orang yg. menetapkan tujuan secara agresif serta harus terus-menerus produktif

dan merasa bersalah kalau beristirahat, tidak terdorong oleh keperluan untuk sempurna atau tuntas tetapi kebutuhan untuk pencapaian dan imbalan.

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 52: KECAKAPAN AP Genap 0910

52

Wants credit: merasa senang mendapat penghargaan atau persetujuan orang lain. Sebagai penghibur orang ini menyukai tepuk tangan, tertawa, dan/atau penerimaan penonton.

32. Too sensitive: terlalu introspektif dan mudah tersinggung kalau disalahpahami.Tactless: kadang-kadang menyatakan dirinya dengan cara yg. agak menyinggung perasaan dan

kurang pertimbangan.Timid: mundur dari situasi sulit.Talkative: pembicara yg. menghibur dan memaksa diri yg. merasa sulit mendengarkan.

33. Doubtful: mempunyai ciri khas selalu tidak tetap dan kurang keyakinan bahwa suatu hal akan berhasil.

Disorganized: kurang kemampuan untuk membuat kehidupan teratur.Domineering: dengan memaksa mengambil control atas situasi dan/atau orang lain, biasanya

dg. mengatakan kepada orang lain apa yg. harus mereka lakukan.Depressed: orang yang hamper sepanjang waktu merasa tertekan.

34. Inconsistent: tidak menentu, serba berlawanan, dengan tindakan dan emosi yg. tidak berdasarkan logika.

Introvert: orang yg. pemikiran dan perhatiannya ditujukan ke dalam, hidup di dalam dirinya sendiri.

Intolerant: tampaknya tidak bisa tahan atau menerima sikap, pandangan, atau cara orang lain.Indifferent: orang yg. merasa bahwa kebanyakan hal tidak penting dalam satu atau lain cara.

35. Messy: hidup dalam keadaan tidak teratur, tidak bisa menemukan banyak benda.Moody: tidak mempunyai emosi yg. tinggi, tetapi biasanya semangatnya merosot sekali, sering

kalau merasa tidak dihargai.Mumbles: bicara pelan kalau didesak, tidak mau repot-repot bicara dengan jelas.Manipulative: mempengaruhi atau mengurus dg. cerdik atau penuh tipu muslihat demi

keuntungannya sendiri, dan dg. suatu cara akan bisa memaksakan kehendaknya.

36. Slow: tidak sering bertindak atau berpikir dengan cepat, sangat mengganggu.Stubborn: bertekad memaksakan kehendaknya, tidak mudah dibujuk, keras kepala.Show-off: perlu menjadi pusat perhatian, ingin dilihat.Skeptical: tidak mudah percaya, mempertanyakan motif di balik kata-kata.

37. Loner: memerlukan banyak waktu pribadi dan cenderung menghindari orang lain.Lord-over: tidak ragu-ragu mengatakan kepada Anda bahwa dia benar atau memegang kendali.Lazy: menilai pekerjaan atau kegiatan dg. ukuran berapa banyak tenaga yg.diperlukan.Loud: orang yg. tertawa atau suaranya bisa didengar di atas suara lain dalam ruangan.

38. Sluggish: lambat untuk memulai, perlu dorongan untuk termotivasi.Suspicious: cenderung mencurigai atau tidak mempercayai gagasan atau orang lain.Short-tempered: punya kemarahan yg. menuntut berdasarkan ketidaksabaran dan sumbu yg.

pendek. Kemarahan dinyatakan ketika orang lain tidak bergerak cukup cepat atau tidak menyelesaikan apa yg. diperintahkan kepada mereka.

Scatterbrained: tidak punya kekuatan untuk berkonsentrasi atau menaruh perhatian, pikirannya berubah-ubah.

39. Revengeful: secara sadar atau tidak menyimpan dendam dan menghukum orang yg. melanggar, sering dg. diam-diam menahan persahabatan atau kasih sayang.

Restless: menyukai kegiatan baru terus-menerus karena tidak merasa senang nelakukan hal yg. sama sepanjang waktu.

Reluctant: tidak bersedia atau melawan keharusan ikut terlibat.Rash: bisa bertindak tergesa-gesa, tanpa memikirkan dg. tuntas, biasanya karena

ketidaksabaran.

40. Compromising: sering mengendurkan pendirian, bahkan ketika dia benar, untuk menghindari konflik.

Critical: selalu mengevaluasi dan membuat penilaian, sering memikirkan atau menyatakan reaksi negatif.

Crafty: cerdik, orang yg. selalu bisa menemukan cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan.Changeable: rentang perhatian yg. kekanak-kanakan dan pendek yg. memerlukan banyak

perubahan dan variasi supaya tidak merasa bosan.

********

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo

Page 53: KECAKAPAN AP Genap 0910

53

--------------------------------------------------------------------------------------Materi kuliah Kecakapan Antarpersonal smt. Genap 2010/2011/B. Utomo