kebutuahan cairan & eletrolit
TRANSCRIPT
Kebutuhan Cairan & Elektrolit Heri wibowo, S.Kep.,NsClick to edit Master subtitle style
5/7/12
Kebutuhan Cairan Tubuh1.
Ginjal Kulit Paru Gastrointestinal
2.
3.
4.
5/7/12
Kebutuhan Cairan Tubuh Bagi Manusia
Ginjalo
Pengatur air Konsentrasi garam Keseimbangan asam basa darah Ekskresi bahan buangan atau
o
o
o
kelebihan garam5/7/12
Lanjutan..
Kulit
Proses pengaturan panas Disarafi oleh vasomotorik dg mengendalikan arteriol kutan = vasodilatasi dan vasokonstriksi. Pelepasan panas : penguapan Pengeluaran panas : Konduksi, Konveksi
5/7/12
Paru
Berperan mengeluarkan cairan dengan menghasilkan IWL ( insensible water loss) kurang dari 400ml / hr
Proses pengeluaran cairan terkait dengan respon akibat perubahan upaya kemampuan bernapas.
5/7/12
Gastrointestinal
Penyerapan air Pengeluaran air Kondisi normal cairan yang hilang dalam sistem ini 100-200ml/hari
5/7/12
Kebutuhan Cairan Tubuh bagi Manusia
Merupakan KDM secara fisiologis Proporsi hampir 90% Persentase berdasarkan Usia:
BBL
: 75%
Pria Dewasa : 57% Wanita Dewasa : 55%
5/7/12
Cara Perpindahan Cairan
Difusi Osmosis Transpor Aktif
5/7/12
Faktor yg Berpengaruh dalam Pengaturan Cairan
Tekanan cairan Membran Semipermeabel
5/7/12
Pengaturan Volume Cairan Tubuh
Asupan Cairan Pengeluaran cairan
Hasil pengeluaran cairan
Urine Keringat Feses
5/7/12
Jenis Cairan
Cairan Zat Gizi ( nutrien) Blood Volume expanders
5/7/12
Hipovolume / dehidrasi
Gangguan dan Masalah dalam pemenuhan kebutuhan cairan
Hipervolume/overdehidrasi
5/7/12
Kebutuhan Elektrolit
Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh
Mengandung O2, nutrien, sisa metabolisme disebut ion
5/7/12
Komposisi Elektrolit dalam PlasmaNatrium Kalium Kalsium Magnesium Klorida Bikarbonat Fosfat 135-145 mEq/lt 3,5-5,3 mEq/lt 4-5 mEq/lt 1,5-2,5 m 100-106 mEq/lt 22-26 mEq/lt 2,5-4,5 mg/100 ml
5/7/12
Jenis Cairan Elektrolit
Adalah cairan saline atau cairan yang bersifat bertegangan tetap Terdiri atas cairan isotonik, hipotonik, dan hipertonik Konsentrasi isotonik disebut juga normal saline
5/7/12
Masalah Kebutuhan Elektrolit
Hiponatremia Hipernatremia Hipokalemia Hiperkalemia Hipokalsemia Hiperkalsemia Hipomagnesia Hipermagnesia
5/7/12
Keseimbangan Asam Basa
Aktivitas sel tubuh Dapat diukur dengan pH (derajat Keasaman) pH normal : 7,35-7,45
5/7/12
Masalah Keseimbangan Asam Basa
Asidosi Respiratorik Asidosis Metabolik Alkalosis Respiratorik Alkalosis Metabolik
5/7/12
HCO3 plasma
pH Plasma
pCO2 Plasma
Gangguan Asam Basa Asidosis respiratorik Asidosi matabolik Alkalosis respiratorik Alkalosis Metabolik
Meningkat
Menurun
Meningkat
Menurun Menurun
Menurun Meningkat
Menurun Menurun
Meningkat 5/7/12
Meningkat
Meningkat
Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Cairan & Elektrolit
Usia
Temperatur Diet Sters Sakit
5/7/12
Tindakan untuk mengatasi masalah/gangguan dalam pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
Pemberian Cairan melalui infus Transfusi Darah
5/7/12
Pemberian Cairan Melalui Infus
Tindakan Keperawatan yang dilakukan dengan cara memasukkan cairan melalui intravena dengan bantuan infus set, bertujuan memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai tindakan pengobatan dan pemberian5/7/12
Alat dan Bahan1. 2. 3.
Standar infus Infus set Cairan sesuai dengan kebutuahn pasien Jarum infus/ surflu/abocath atau sejenisnya sesuai ukuran Pengalas Torniquet
4.
5. 6.
5/7/12
Prosedeur Kerja1. 2.
Cuci tangan Jelaskan prosedur yang akan dilakukan Hubungkan cairan dan infus set dengan menusukkan kedalam botol infus ( cairan)
3.
4.
Isi cairan kedalam infus set dengan menekannkan bagian ruang tetesan hingga ruangan tetesan terisi 5/7/12 sebagian dan buka penutup hingga
Lanjutan6.
Lakukan pembendungan dengan tourniquet gunakan sarung Tangan Desinfeksi daerah yang akan ditusuk Lakukan penusukan dengan arah jarum ke atas Cek apakah sudah mengenai vena ( darahnya keluar melalui jarum infus/abocath Tarik jarum infus dan hubungkan dengan selang infus Buka tetesan
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Lakukan desinfeksi dengan betadine dan tutup 5/7/12 dengan kasa steril
Transfusi Darah
Transfusi darah merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang membutuhkan darah dengan cara memasukkan darah melalui vena dengan menggunakan alat tranfusi set. Tujuan : untuk memenuhi kebutuhan darah dan memperbaiki perfusi 5/7/12 jaringan.
Cara Menghitung Tetesan Infus
Salah satu keterampilan yang harus di miliki sebagai seorang perawat adalah kemampuan untuk menentukan jumlah tetesan infus dalam tiap menit kepada klien.
5/7/12
Rumus Menghitung Tetes Infus
MACRO = 1 cc = 15 tts/mnt Tetes Infus Macro tts/mnt = jmlh cairan X 15 / lama infus X 60 Lama Infus Macro lama infus = (jmlh cairan X 15) / (tts/mnt X 60) MICRO = 1 cc = 60 tts/mnt 5/7/12 Tetes Infus Micro
Contoh kasus Dokter meresepkan kebutuhan cairan Nacl 0,9 % pada Tn A 1000 ml/12 jam. faktor drips (tetes) 15 tetes/1 ml. berapa tetes per menit cairan tersebut diberikan?
5/7/12
Strategi menjawab kasus
1. Ketahui jumlah cairan yang akan diberikan 2. konversi jam ke menit (1 jam = 60 menit) 3. masukkan kedalam rumus (Jumlah cairan yang dibutuhkan dikali dengan faktor drips, lalu dibagi dengan lamanya pemberian)
5/7/12
Jadi jawabannya adalah (1000 x 15)/ (12 x 60) = 15.000/720 = 20.86 dibulatkan jadi 21
Cairan tersebut harus diberikan 21 tetes/menit.
5/7/12
Coba dihitung1. Pasien di ruang A atas nama Tn.H dengan diagnosa masuk GES dianjurkan oleh dr.T untuk mendapatkan terapi Inf RL 1500ml dalam 24 Jam, berapa tetes/ menit kalau saudara menggunakan infuset macro dan berapa kalo infuset micro?
5/7/12
Soal2. Saat saudara jaga di ruang B, ada permintaan dokter, infus pasien dengan RL 400 ml, saat itu jam 20.20 Wita, jika menggunakan infus macro dengan tetesan 25 tetes/menit. Jam berapa akan habis ( dalam infus lancar)
5/7/12
3. Seorang pasien dewasa memerlukan rehidrasi dengan 1000 ml dalam waktu 4 jam, maka berapa tetesan permenit dalam makro?
5/7/12