kebijakan umum anggaran pendapatan dan belanja daerah kota depok tahun...
TRANSCRIPT
Kebijakan Umum
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Depok Tahun 2009
PEMERINTAH KOTA DEPOK TAHUN 2008
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 iii
DAFTAR ISI Halaman BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………………. 1 1.1. Latar Belakang ………………………………………………………… 1 1.2. Tujuan …………………………………………………………………… 2 1.3. Dasar Hukum …………………………………………………………… 2 BAB II. KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH ……………………………….. 5 2.1. Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Daerah ....................... 5 2.2. Rencana Target Ekonomi Makro Pada Tahun 2009 …………….. 7 BAB III. ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) …….. 8
3.1. Asumsi APBN Tahun 2009 …………………………..………………. 8 3.2. Laju Inflasi dan Pertumbuhan PDRB Kota Depok ……………….. 8 3.3. Asumsi Lainnya ………………………………………………………... 9 BAB IV. KKEEBBIIJJAAKKAANN PPEENNDDAAPPAATTAANN,, BBEELLAANNJJAA DDAANN PPEEMMBBIIAAYYAAAANN DDAAEERRAAHH 10 4.1 Pendapatan Daerah …………………………………………………… 10 4.1.1. Kebijakan Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2009 ....... 10 4.1.2. Target Pendapatan Daerah ................................................. 11 4.1.3. Upaya-Upaya Pemerintah Daerah Dalam Mencapai Target 12 4.2. Belanja Daerah ................................................................................ 12 4.2.1. Kebijakan Belanja Daerah ................................................... 12 4.2.2. Kebijakan Belanja Tidak Langsung ...................................... 13 4.2.3. Kebijakan Pembangunan Daerah, Strategi dan Prioritas
Pembangunan Daerah ......................................................... 14
4.2.4. Kebijakan Belanja Daerah Berdasarkan Urusan dan SKPD 18 4.3. Pembiayaan Daerah ....................................................................... 22 BAB V. PENUTUP ………………………………………………………………………. 23
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 1
BAB I
PPEENNDDAAHHUULLUUAANN
1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan upaya pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki
daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara nyata, baik dalam
aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan
kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia.
Pembangunan Daerah Kota Depok dimaksudkan untuk mewujudkan Visi Jangka Panjang :
“Depok Kota Niaga dan Jasa yang Religius dan Berwawasan Lingkungan”,
sebagaimana tercantum dalam RPJPD Kota Depok Tahun 2006-2025, dan Visi
jangka menengah : “Menuju Kota Depok yang Melayani dan Mensejahterakan”,
sebagaimana tercantum dalam RPJMD Kota Depok Tahun 2006-2011.
Berdasarkan hasil workshop isu strategis yang telah dilaksanakan bersama
stakeholder Kota Depok, terdapat beberapa masukan seperti adanya peningkatan berbagai
jenis pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, transportasi, dan persampahan.
Selaian itu, masyarakat juga mengharapkan adanya peningkatan upaya penanggulangan
kemiskinan, pemberdayaan kelembagaan masyarakat, pengendalian tata ruang,
pengendalian banjir, dan pengembangan kebijakan yang mampu meningkatkan iklim
investasi, dan pelaksanaan pemilihan umum yang lancar dan damai.
Sesuai amanat UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional maupun UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
RPJMD perlu dijabarkan ke dalam rencana pembangunan tahunan yang disebut RKPD
(Rencana Kerja Pemerintah Daerah). Selanjutnya berdasarkan PP No. 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Kepala Daerah berkewajiban menyampaikan
rancangan Kebijakan Umum APBD sebagai landasan penyusunan RAPBD. Berdasarkan
Pasal 83 Ayat (1) Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Permendagri
No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa Kepala
Daerah menyusun rancangan KUA dan PPAS berdasarkan RKPD dan pedoman
penyusunan APBD yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri setiap tahun.
Rancangan KUA Kota Depok Tahun 2009 disusun berdasarkan RKPD Kota Depok
Tahun 2009 dan Permendagri No. 32 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009. Rancangan KUA memuat kondisi
ekonomi makro daerah, asumsi penyusunan APBD, kebijakan pendapatan daerah,
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 2
kebijakan belanja daerah, kebijakan pembiayaan daerah, dan strategi pencapaiannya
berupa langkah-langkah kongkrit dalam mencapai target.
Mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 32 Tahun 2008 tentang
pedoman penyusunan APBD Tahun Angaran 2009, bahwa Kepala Daerah menyampaikan
rancangan KUA Tahun 2009 dan PPAS (Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara) Tahun
2009 disampaikan kepada DPRD dalam waktu bersamaan. Hal ini dimaksudkan dalam
rangka percepatan pembahasan RAPBD sehingga sesuai dengan target waktu yang
ditentukan. Substansi KUA juga dilakukan penyederhanaan, hanya mencakup hal-hal yang
sifatnya kebijakan umum dan tidak menjelaskan hal-hal yang bersifat teknis dan detail.
Lebih lanjut KUA yang telah disepakati melalui pembahasan antara TAPD dan Panitia
Anggaran DPRD, masing-masing dituangkan ke dalam Nota Kesepakatan yang
ditandatangani bersama antara Kepala Daerah dengan Pimpinan DPRD.
Penyusunan KUA disusun berdasarkan azas umum pengelolaan keuangan daerah,
yaitu tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif dan efisien, ekonomis,
transparan, bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan
manfaat untuk masyarakat.
1.2. Tujuan. Tujuan penyusunan Rancangan Kebijakan Umum APBD Kota Depok
Tahun Anggaran 2009 adalah memberikan landasan serta pedoman umum bagi
penetapan Proritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dalam rangka penyusunan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Depok Tahun Anggaran
2009.
1.3. Dasar Hukum. Dasar hukum penyusunan KUA meliputi :
1. Undang-Undang Nomor 15 tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya
Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon;
2. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
5. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
6. Undang-Undang Nomor. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
7. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 3
8. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan jangka
Panjang (RPJP) Nasional;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2004 tentang
Rencana Kerja Pemerintah;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2004 tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
11. Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional tahun 2004-2009;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tatacara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerinah
Daerah Kabupaten/Kota.
16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan
Negara/Daerah.
17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah.
18. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur
Penyusunan Produk Hukum Daerah;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan
Permendagri 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 tahun 2008 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009.
24. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 12 tahun 2001 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Depok tahun 2000-2010;
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 4
25. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 2 Tahun 2006 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok tahun 2006-
2011;
26. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 1 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Depok tahun 2006-2025.
27. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 07 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Wajib dan Pilihan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota
Depok.
28. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 08 Tahun 2008 tentang Organisasi
Perangkat Daerah.
2.1. PerP
dapat dil
Regional
atas dasa
yaitu dar
(dalam j
peningka
Rp. 5.066
P
diikuti se
bahwa s
penyumb
sumbang
1,0
2,0
3,0
4,0
5,0
6,0
7,0
8,0
9,0
10,0
S
rkembangaPembanguna
ihat dari be
l Bruto (PD
ar harga ber
ri Rp 7.541
juta) pada
atan sebesa
6.129,06,- (
Proporsi terb
ektor sekund
sektor tersie
bang terbes
gan sektor-s
000,000
000,000
000,000
000,000
000,000
000,000
000,000
000,000
000,000
000,000
PDRB a
Sumber: BPS Kot
Ga
KKEERRAANNGG
n Indikator an ekonom
eberapa indi
DRB). PDR
rlaku, menga
.666,15,- (d
Tahun 20
ar 6,65 %
(dalam juta)
esar dari PD
der (47,13 %
er mulai m
ar terhadap
ektor dapat
2003
atas dasar ha
ta Depok, 2006
ambar 2.1: P
BB
GGKKAA EEKKOONN
Makro Ekoi Kota De
kator makro
RB Kota De
alami pening
dalam juta)
006. Sedan
dari Rp. 4.
Tahun 200
DRB Kota D
%), dan sek
enggeser s
p PDRB Kot
disimak pad
2004
arga berlaku
PDRB Kota D
BBAABB IIII
NNOOMMII MMAAKKRR
onomi Daerapok menga
o ekonomi d
epok terakh
gkatan sebe
pada Tahu
gkan atas
750.034,10
06.
Depok adalah
ktor primer
sektor sekun
ta Depok. S
da berikut:
PDRB a
Depok Tahun
RROO DDAAEERRAA
ah alami berba
daerah, anta
hir (tahun 2
esar 18,91 %
un 2005 me
dasar har
(dalam juta
h sektor ters
(2,65 %). F
nder yang
Secara rinci
2005
atas dasar ha
n 2003-2006
PEMERIN
AAHH
agai kemaj
ara lain Prod
2006/angka
% dibanding
enjadi Rp 8
rga konstan
a) Tahun 2
sier (50,22 %
Fakta ini me
sebelumnya
perkemban
2006
rga konstan
NTAH KOTA DEPO
uan, hal it
duk Domest
sementara
Tahun 200
8.967.779,01
n mengalam
2005 menja
%), kemudia
emperlihatka
a merupaka
ngan propor
OK
tu
tik
a),
5,
,-
mi
di
an
an
an
rsi
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 6
Tabel 2.1. DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KOTA DEPOK TAHUN 2003-2006 ATAS DASAR HARGA BERLAKU
KELOMPOK SEKTOR 2003 2004 2005)* 2006)*
(1) (2) (3) (4) (5)
A. P R I M E R
01. PERTANIAN
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
B. S E K U N BD E R
03. INDUSTRI PENGOLAHAN
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI
C. T E R S I E R
06.PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
08.BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA
09.JASA-JASA
3,59
3,59
-
48,51
38,30
4,34
5,87
47,90
30,44
5,66
3,82
7,98
3,23
3,23
-
48,59
38,52
4,09
5,98
48,18
30,60
5,64
3,94
8,00
2,99
2,99
-
48,57
38,49
4,81
5,27
48,44
30,07
6,81
3,83
7,71
2,65
2,65
-
47,13
37,54
4,73
4,86
50,22
32,32
6,42
3,53
7,94
Sumber: BPS Kota Depok, 2006
Kemajuan ekonomi Kota Depok juga terlihat dari cukup tingginya Laju Pertumbuhan
Ekonomi (LPE), yaitu mencapai 6,65 %, lebih tinggi dibanding rata-rata pertumbuhan
Jawa Barat (6,01 %). Dari semua sektor yang ada, sektor tersier mengalami pertumbuhan
paling pesat, yaitu mencapai 7,73 %. Subsektor yang paling mendukung pesatnya laju
pertumbuhan sektor tersier adalah subsektor perdagangan, hotel dan restoran yang
meningkat mencapai 9,39 %. Angka ini merupakan yang paling tinggi dibanding
subsektor-subsektor yang berkembang di Kota Depok. Subsektor yang tinggi pula
pertumbuhannya adalah jasa-jasa yang mengalami pertumbuhan mencapai 8,04 %.
Berdasarkan hasil kajian ekonomi regional Jawa Barat yang disusun oleh Bank
Indonesia, menunjukkan bahwa perekonomian Jawa Barat triwulan I - 2008 diperkirakan
tumbuh sekitar 6,62 %, lebih tinggi dibanding capaian tahun lalu. Pada triwulan II,
prospek perekonomian Jawa Barat bahkan diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 6,70 %-
7,10 %. Prospek yang masih positif ini ditopang oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga
dan investasi di Propinsi Jawa Barat.
Namun demikian, berdasarkan data BPS bahwa inflasi sampai Bulan Oktober 2008
mencapai 12,03. Hal ini terkait dengan dampak kenaikan harga BBM yang sudah mulai
dirasakan sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 7
2.2. Rencana Target Ekonomi Makro Pada Tahun 2009 Perekonomian Kota Depok sangat dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan
eksternal dan internal. Krisis global yang disebabkan oleh krisis keuangan Amerika dan
krisis energi dunia saat ini diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap perekonomian
secara umum pada tahun 2009, yang berpotensi memicu inflasi dan perlambatan
pertumbuhan ekonomi.
Secara internal, perekonomian Kota Depok akan dipengaruhi oleh jumlah penduduk,
yang di satu sisi merupakan potensi pasar barang dan jasa, namun di sisi lain merupakan
beban pembangunan ekonomi jika daya beli masyarakat menurun. Faktor lainnya adalah
ketersediaan infrastruktur. Melalui penyediaan infrastruktur yang baik, diperkirakan
mempengaruhi efisiensi perekonomian dan daya tarik investasi.
Struktur perekonomian Kota Depok yang didominasi oleh sektor tersier telah
menempatkan Depok sebagai kota jasa dan perdagangan. Oleh karena itu upaya
mendorong pertumbuhan ekonomi kota Depok perlu diselaraskan dengan upaya
pengembangan sektor jasa dan perdagangan sebagai factor pengungkitnya. Pada tahun
2009 diperkirakan kontribusi sektor tersier akan makin besar seiring dengan melemahnya
pertumbuhan sektor primer dan sekunder.
Faktor yang tidak kalah penting adalah ketentraman dan ketertiban daerah yang
berpengaruh besar dalam kelancaran usaha dan aktivitas ekonomi. Pemilihan Umum
(Pemilu) tahun 2009 diharapkan berlangsung lancar dan aman sehingga tidak berdampak
negatif terhadap perekonomian daerah.
Dengan catatan bahwa berbagai tantangan di atas dapat diatasi dan diantisipasi
dengan baik, maka prospek perekonomian Kota Depok tahun 2009 diperkirakan tetap
meningkat, apalagi mengingat kondisi ekonomi makro yang semakin baik dari tahun ke
tahun. Di sisi permintaan, sektor konsumsi rumah tangga akan menjadi pendorong utama
pertumbuhan. Infrastruktur jalan yang meningkat dan adanya pelayanan satu pintu
diharapkan akan lebih memacu daya tarik investasi di Kota Depok. Di sisi penawaran,
pertumbuhan ekonomi Kota Depok diperkirakan didorong oleh sektor tertier, seperti
perdagangan, hotel, dan restoran, serta jasa-jasa. Akan tetapi, dengan terjadinya krisis
keuangan dunia, maka diperkirakan akan berdampak pada perekonomian Kota Depok pada
tahun 2009.
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 8
BBAABB IIIIII
AASSUUMMSSII--AASSUUMMSSII DDAASSAARR DDAALLAAMM PPEENNYYUUSSUUNNAANN
RRAANNCCAANNGGAANN AANNGGGGAARRAANN PPEENNDDAAPPAATTAANN DDAANN BBEELLAANNJJAA DDAAEERRAAHH ((RRAAPPBBDD))
Berbagai asumsi yang menjadi dasar dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun 2009 adalah asumsi dasar APBN, laju inflasi, pertumbuhan PDRB
dan asumsi lainnya.
3.1. Asumsi APBN Tahun 2009. Beberapa asumsi dalam penyusunan APBN tahun 2009 sebagai berikut :
1. Harga minyak mentah dunia diperkirakan masih tetap tinggi, berkisar antara 80
dollar AS per barel.
2. Penerimaan dari pajak sebesar 13,8 – 14,1 % dari PDB, sementara hutang
pemerintah 32,0-34,0 persen dari PDB, sehingga target defisit APBN tahun 2009
diperkirakan berada pada kisaran 1 % dari PDB. Tingkat defisit yang relatif tinggi
ini akan mempengaruhi peningkatan kebutuhan pembiayaan, namun memberikan
keleluasaan dalam menentukan besarnya pengeluaran pemerintah.
3. Nilai tukar rupiah diasumsikan berada pada kisaran Rp. 9.400 per dolar AS,
sedangkan tingkat suku bunga SBI tiga bulan sebesar 7,5 %. Kondisi ini
diharapkan dapat mendorong sektor riil untuk lebih berperan dalam pertumbuhan
ekonomi, menjaga stabilitas ekonomi, dan meningkatkan kemampuan ekonomi
yang akan memperluas lapangan kerja dan mengurangi jumlah penduduk miskin.
4. Laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009 diperkirakan 6 % dan laju inflasi
diperkirakan 6,2 %.
5. Angka Pengangguran Terbuka diperkirakan dapat ditekan menjadi 6,5% - 7,5%
dan tingkat kemiskinan turun menjadi sekitar 10% - 11% pada akhir tahun 2009.
3.2. Laju Inflasi dan Pertumbuhan PDRB Kota Depok
Berdasarkan data BPS sampai dengan bulan Oktober 2008 laju inflasi Kota
Depok tahun 2008 sebesar 12,03 persen dengan inflasi tertinggi terjadi pada bulan Juni
2008 sebesar 2,45 persen. Angka inflasi Kota Depok cukup tinggi dibanding daerah lain,
bahkan lebih tinggi dibanding angka rata-rata nasional.
Sedangkan pertumbuhan PDRB, PDRB tahun 2006 atas harga berlaku meningkat
18,91 persen dibanding tahun 2005 yaitu dari Rp. 7.541.666,15,- juta pada tahun 2005
menjadi Rp. 8.967.779,01,- juta pada tahun 2006. Sedangkan PDRB atas harga konstan
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 9
mengalami peningkatan sebesar 6,65 persen dari Rp. 4.750.034,10,- juta tahun 2005
menjadi Rp. 5.066.129,06,- juta pada tahun 2006.
Jika dilihat dalam kurun waktu empat tahun terakhir, laju pertumbuhan PDRB adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1: Laju Pertumbuhan PDRB Kota Depok Tahun 2003-2006*
Laju Pertumbuhan PDRB Kota Depok 2003 2004 2005 2006
Atas Harga Berlaku 14,20 13,77 19,11 18,91
Atas Harga Konstan 6,26 6,50 6,96 6,65
*Sumber BPS Kota Depok
3.3. Asumsi Lainnya Asumsi dasar lainnya yang dipergunakan dalam penyusunan APBD Kota Depok
Tahun Anggaran 2009 adalah :
1. Jumlah penduduk meningkat. Berdasarkan data BPS tahun 2007, rata-rata laju
pertumbuhan penduduk Kota Depok sebesar 3,43 %, dengan kepadatan penduduk
mencapai 7.339,37 jiwa/km2.
2. Investasi akan meningkat, terkait dengan kondisi infrastruktur yang semakin membaik
dan peningkatan pelayanan publik yang lebih baik. Berdasarkan hasil kajian Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) tahun 2008 terhadap 21 unit pelayanan di Kota Depok,
rata-rata IKM sebesar 75,71% (sementara), menurut SK MEN-PAN Nomor :
25/M.PAN/2/2004, angka ini dapat diartikan bahwa menurut persepsi masyarakat kota
Depok, layanan publik di Kota Depok tergolong dalam kategori B atau kinerja unit
pelayanan baik.
3. Pelaksanaan Pemilu legislatif dan Presiden pada tahun 2009 dapat mempengaruhi
stabilitas sosial politik, apabila berlangsung lancar dan damai dapat meningkatkan
aktivitas sosial ekonomi masyarakat. Sebaliknya, jika pemilu berlangsung tidak
kondusif, berpotensi menurunnya aktivitas sosial ekonomi masyakarat.
4. Penerapan Perda No. 08 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah
memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan dan
Kewenangan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang
Kelembagaan Perangkat Daerah. Hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatan
belanja langsung maupun tidak langsung sebagai akibat bertambahnya unit kerja
Pemerintah Kota.
5. Rencana kenaikan gaji PNS dan pengangkatan CPNSD.
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 10
BBAABB IIVV
KKEEBBIIJJAAKKAANN PPEENNDDAAPPAATTAANN,, BBEELLAANNJJAA DDAANN PPEEMMBBIIAAYYAAAANN DDAAEERRAAHH
4.1. Pendapatan Daerah
4.1.1. Kebijakan Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2009
Kebijakan pendapatan daerah tahun anggaran 2009 memperhatikan prinsi-prinsip
sebagai berikut :
1. Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umum
daerah yang menambah ekuitas dana lancar sebagai hak pemerintah daerah dalam
satu tahun anggaran.
2. Seluruh pendapatan daerah dianggarkan dalam APBD secara bruto, dalam
pengertian bahwa jumlah pendapatan yang dianggarkan tidak boleh dikurangi
dengan belanja yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan dan/atau dikurangi
dengan bagi hasil.
3. Pendapatan daerah merupakan perkiraan terukur secara rasional yang dapat
dicapai untuk setiap sumber pendapatan dalam kurun waktu satu tahun anggaran.
Selanjutnya disampaikan kebijakan dari masing-masing sumber pendapatan daerah
sebagai berikut :
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumber pendapatan daerah yang menjadi kewenangan dan secara langsung
dipengaruhi oleh kinerja Pemerintah Daerah adalah Pendapatan Asli Daerah.
Pada dasarnya peroleh penerimaan daerah dari sumber PAD selalu meningkat setiap tahun.
Sesuai arahan RPJMD, setiap tahun PAD diupayakan dapat meningkat sebesar 5%
dibanding capaian tahun sebelumnya.
Sumber pendapatan asli daerah yang diharapkan mengalami peningkatan adalah :
penerimaan atas pajak daerah, retribusi ijin tertentu dengan proporsi terbesar adalah IMB
dan ijin pemanfaatan ruang. Sedangkan dari lain-lain pendapatan asli daerah yang sah
mengalami kenaikan pada penerimaan jasa giro dan pemakaian air bersih.
b. Dana Perimbangan Dana Perimbangan merupakan kewenangan Pemerintah Pusat. Berdasarkan
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2009, arah kebijakan alokasi Dana Bagi Hasil
(DBH) adalah:
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 11
a. Dialokasikan kepada daerah berdasarkan persentase untuk mendanai kebutuhan
daerah.
b. Mengalami proses penyempurnaan dalam perhitungan, penetapan alokasi dan
ketepatan waktu penyalurannya ke daerah.
c. Akan ditingkatkan akuntabilitas/tanggung gugat serta efektivitas penggunaannya.
Untuk Dana Alokasi Umum (DAU), berdasarkan RKP 2009, diupayakan
sekurang-kurangnya 26% dari pendapatan dalam negeri netto yang ditetapkan dalam APBN
dengan terus meningkatkan akurasi data dasar perhitungan DAU yang bersumber dari
instansi yang berwenang, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
penggunaannya. DAU sebagai penopang utama pembiayaan pembangunan daerah
diharapkan dapat meningkat pada tahun 2009.
Arah kebijakan Dana Alokasi Khusus tahun 2009 :
a. Diprioritaskan untuk membantu daerah dengan kemampuan fiskal rendah dan sedang
dalam rangka mendanai kegiatan penyediaan sarana dan prasarana fisik pelayanan
dasar masyarakat yang menjadi urusan daerah.
b. Meningkatkan akses penduduk miskin terhadap pelayanan dasar, melalui kegiatan
khusus di bidang kesehatan, pendidikan, kependudukan, dan infrastruktur.
c. DAK digunakan untuk membiayai bidang-bidang tertentu, yaitu pendidikan, kesehatan,
pertanian, kependudukan, infrastruktur jalan, irigasi, air minum, lingkungan hidup,
kelautan dan perikanan, kehutanan dan perhubungan.
c. Lain-lain Pendapatan yang Sah. Pengelolaan Lain-lain Pendapatan yang Sah merupakan kewenangan Pemerintah
Pusat dan Provinsi. Oleh sebab itu kebijakan tentang sumber pendapatan ini tergantung
kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi berdasarkan hasil koordinasi
dan konsultasi dengan daerah.
4.1.2. Target Pendapatan Daerah
a. Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah terdiri atas Pajak Daerah, Retribusi Daerah,
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah dan Lain-lain Pendapatan yang Sah. Untuk pajak
daerah terdiri dari 6 jenis pajak (pajak hotel, restoran, hiburan, reklame, PJU dan parkir).
Sedangkan retribusi daerah terdapat 22 jenis retribusi. Hasil pengelolaan kekayaan daerah
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 12
bersumber dari 2 pos, yaitu bagian laba PDAM dan bagian laba atas penyertaan modal
pada Bank Jabar.
Sesuai RPJMD, setiap tahun PAD diupayakan dapat meningkat sebesar 5%
dibanding capaian tahun sebelumnya.
b. Dana Perimbangan Dana Perimbangan Kota Depok selama 5 tahun terakhir (2004-2008) mengalami
pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 12,00 % dan kontribusi terhadap APBD
dalam kurun waktu yang sama sebesar 68,94 %. Dana Perimbangan pada tahun 2009
diharapkan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
c. Lain-lain Pendapatan yang Sah
Lain-lain pendapatan yang sah Kota Depok terdiri dari hibah, dana darurat, dana
bagi hasil pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya, Dana Penyesuaian dan
otonomi khusus, serta bantuan keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya.
Kewenangan pengelolaan Lain-lain Pendapatan yang Sah ada pada Pemerintah
Pusat dan Provinsi. Namun demikian, diharapkan adanya peningkatan dari sumber
pendapatan ini, khususnya pada Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi serta dari Bantuan
Keuangan dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya.
4.1.3. Upaya-Upaya Pemerintah Daerah Dalam Mencapai Target
Upaya mengoptimalkan penerimaan daerah dari sumber dana perimbangan akan
dilakukan melalui :
1. Intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah dan retribusi daerah
2. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan,
3. Peningkatan kualitas sumberdaya aparatur.
4. Optimalisasi intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan PBB, Pajak Orang Pribadi
Dalam Negeri (PPh OPDN), PPh Pasal 21 dan;
5. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Kabupaten/Kota dalam
pelaksanaan Dana Perimbangan.
4.2. Belanja Daerah
4.2.1. Kebijakan Belanja Daerah
Belanja Daerah adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah
yang mengurangi ekuitas dana, merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran
dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah.
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 13
Kebijakan belanja daerah Tahun 2009 diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
pelaksanaan program RPJMD (tahun ke empat) serta Urusan Wajib dan Pilihan pemerintah
daerah berdasarkan PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota,
Perda No. 07 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan yang Menjadi
Kewenangan Pemerintah Kota Depok Perda No. 8 Tahun 2008 tentang Organisasi
Perangkat Daerah.
Urusan wajib terdiri dari : pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan,
penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan hidup,
kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,
keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, ketenagakerjaan, koperasi dan usaha
kecil menengah, penanaman modal, kebudayaan, kepemudaan dan olahraga, kesatuan
bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah pemerintahan umum administrasi
keuangan perangkat daerah kepegawain dan persandian, ketahanan pangan,
pemberdayaan masyarakat desa, statistik, kearsipan, komunikasi dan informatika serta
perpustakaan.
Sedangkan urusan pilihan terdiri dari: pertanian, energi dan sumber daya mineral,
pariwisata, kelautan dan perikanan, perdagangan serta industri.
4.2.2. Kebijakan Belanja Tidak Langsung Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang tidak terkait secara langsung
dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Kelompok belanja tidak langsung terdiri dari
Belanja Pegawai, Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Bagi Hasil, Bantuan Keuangan
dan Tidak Terduga.
Kebijakan untuk belanja tidak langsung adalah sebagai berikut :
1. Mengalokasikan belanja pegawai, dalam bentuk gaji dan tunjangan yang diberikan
kepada Pegawai Negeri Sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Pada Tahun 2009, alokasi belanja pegawai akan mengalami
peningkatan seiring adanya kebijakan kenaikan gaji PNS sebesar 15, penyesuaian
eselonering dalam rangka pelaksanaan SOPD baru, biaya pemungkutan pajak daerah
dan pengangkatan CPNSD.
2. Mengalokasikan tambahan penghasilan kepada Pegawai Negeri Sipil untuk
meningkatkan kesejahteraan pegawai berdasarkan beban kerja, kondisi kerja, dan
pertimbangan obyektif lainnya.
3. Mengalokasikan belanja hibah yang digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah
dalam bentuk uang kepada Badan/Lembaga/Organisasi Swasta yang secara spesifik
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 14
telah ditetapkan peruntukannya. Belanja hibah diperkirakan mengalami penurunan
terkait dengan selesainya program PPK-IPM.
4. Mengalokasikan belanja bantuan sosial yang digunakan untuk menganggarkan
pemberian bantuan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada masyarakat yang
bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
5. Mengalokasikan belanja tidak terduga yang merupakan belanja untuk kegiatan yang
sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana
alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya.
4.2.3. Kebijakan Pembangunan Daerah, Strategi dan Prioritas Pembangunan Daerah Kebijakan pembangunan Kota Depok tahun 2009 ditetapkan berdasarkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kota Depok Tahun 2006 – 2011, isu strategis dan
masalah mendesak/aktual, serta dengan memperhatikan arahan RKP (Rencana Kerja
Pemerintah) serta RKPD Propinsi Jawa Barat tahun 2009. Mengingat keterbatasan
sumberdaya anggaran, maka ditetapkan skala prioritas pembangunan. Proses penetapan
prioritas pembangunan daerah tahun 2009 dilakukan berdasarkan bagan alir berikut.
Gambar 4.1. Bagan Alir Penetapan Prioritas Pembangunan Daerah
Berdasarkan alur tersebut, maka ditetapkan Program Prioritas Tahun 2009 adalah
sebagai berikut :
I. Peningkatan Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan. Sasaran :
Meningkatkan pelayanan dasar kesehatan dan pendidikan.
Program :
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
EvaluasiKinerja
Pembangunan2007 dan 2008
Isu strategisPembangunanTahun2009
- Visi dan misi- Kondisi obyektif
RENCANA KERJATAHUN 2009
Kebijakan PemerintahPusat
PrioritasPembangunanJabar
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN
KOTA DEPOK RPJMD
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 15
Penyelenggaraan dan Peningkatan Kesehatan keluarga
Penanganan Penyakit Menular dan Tidak Menular
Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar
Penyelenggaraan Promosi Kesehatan
Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Usia Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah Baik Jalur Sekolah dan Luar Sekolah.
Peningkatan Kualitas Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Peningkatan Pembinaan Generasi Muda, Olah Raga dan Seni Budaya Sekolah
Peningkatan Manajemen Pelayanan
II. Penanggulangan Kemiskinan Sasaran :
Penyediaan lapangan pekerjaan, Meningkatkan Pendapatan Masyarakat, Memperbaiki
Sanitasi Lingkungan
Program :
Peningkatan Kualitas Ketenagakerjaan
Perlindungan Ketenagakerjaan
Pengembangan Agribisnis Perkotaan
Penataan Lingkungan Pemukiman
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan.
Penyelenggaraan dan Peningkatan Kesehatan keluarga.
Peningkatan Kewaspadaan Pangan dan Gizi.
Peningkatan Pelayanan Masyarakat Veteriner dan kesehatan Hewan
Peningkatan Kualitas Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan
Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Sejahtera
Peningkatan Manajemen Pelayanan
Penyelenggaraan Jaminan Sosial.
Penataan Lingkungan Pemukiman
III. Peningkatan Pelayanan Transportasi Masyarakat
Sasaran :
Meningkatkan Kualitas dan Kapasitas Jalan dan Jembatan, Meningkatkan Efektifitas
Manajemen Transportasi, Sosialisasi dan Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
Pengguna Jalan.
Program :
Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Transportasi
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 16
Pengembangan Manajemen Transportasi
Peningkatan Kualitas Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan
Pengelolaan dan Pengembangan Aset Daerah
IV. Penanggulangan dan Peningkatan Layanan Persampahan
Sasaran :
Mengatasi Keterbatasan Lahan TPS dan TPA, Mengoptimalkan Kualitas Pelayanan
Persampahan, Meningkatkan Jangkauan Pelayanan Persampahan.
Program :
Peningkatan Manajemen Pengelolaan Persampahan di TPA
Peningkatan Manajemen Pengelolaan Persampahan di TPS
Peningkatan Manajemen Pelayanan
V. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Sasaran :
Mengoptimalkan Peran Kelembagaan Lokal, Meningkatkan Keswadayaan
Masyarakat
Program :
Peningkatan Kualitas Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan
Peningkatan Kualitas Pengelolaan Lingkungan Hidup
Peningkatan Pelestarian seni dan Budaya
Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Sejahtera
VI. Pengendalian Tata Ruang Sasaran :
Meningkatkan dan Menegakkan Regulasi Tata Ruang, Meningkatkan dan
Mengoptimalkan Perencanaan Tata Ruang, Memelihara Kawasan Lindung dan Situ
serta pemulihan pasca bencana.
Program :
Perencanaan, Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang & Bangunan
Peningkatan Kualitas Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan
Peningkatan Kualitas Pengelolaan Lingkungan Hidup
VII. Pengendalian Banjir
Sasaran :
Memperbaiki Sistem Drainase, Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam
Mencegah Banjir.
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 17
Program :
Pengendalian Banjir
Peningkatan Kualitas Pengelolaan Lingkungan Hidup
Peningkatan Kualitas Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan
Penataan Lingkungan Pemukiman
VIII. Peningkatan Pelayanan Air Bersih Sasaran:
Meningkatkan jumlah pelanggan dan fasilitasi pengelolaan air bersih Kota Depok.
Program :
Peningkatan Jangkauan Layanan Air Bersih
IX. Investasi Sasaran :
Meningkatkan Potensi Daerah, Menciptakan Iklim Investasi yang Kondusif,
Meningkatkan Peran Swasta dalam pembangunan dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Program :
Pengembangan Obyek Wisata
Peningkatan Produktifitas Usaha Koperasi dan UKM
Pengembangan dan Penataan Pasar Rakyat
Pengembangan Usaha Industri Rumah Tangga, Kecil dan Menengah
Pengembangan Usaha Perdagangan dan Jasa
Peningkatan Daya Tarik Investasi
Peningkatan Kualitas Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan
X. Pemilihan Umum 2009 Sasaran :
Meningkatkan Kewaspadaan dan Mengantisipasi Konflik Sosial, Meningkatkan
Partisipasi Masyarakat
Program :
Peningkatan Kualitas Kehidupan Politik
Peningkatan Kerjasama Antar Lembaga
Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 18
Selain prioritas pembangunan sebagaimana diuraikan diatas, terdapat beberapa
Sasaran pembangunan yang harus dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas
kehidupan sosial, politik dan kemasyarakatan, yaitu Program : peningkatan kualitas
kehidupan beragama, peningkatan kualitas kehidupan politik, pembinaan organisasi
sosial kemasyarakatan, peningkatan pembinaan generasi muda dan olahraga,
peningkatan pelestarian seni dan budaya. Selanjutnya terdapat pula beberapa
program dan kegiatan yang harus dilaksanakan sehubungan pelaksanaan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah dan program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2006-2011.
Adapun target Indikator Makro Kota Depok untuk tahun 2009 sebagaimana
tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok
2006-2011, meliputi peningkatan Indek Kepuasan Masyarakat sebesar 2,5 %, mengurangi
titik kemacetan minimal 2 titik, mengurangi titik banjir pada 1 lokasi, bertambahnya cakupan
pelayanan sambungan air bersih 1400 Sambungan Rumah (SR), bertambahnya unit
pengolahan sampah pada 10 lokasi, penataan kawasan kumuh pada 3 lokasi, meningkatnya
LPE 6,48, pertumbuhan PAD sebesar 5%, dan meningkatnya Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) sebesar 80,21 (meliputi Indeks Kesehatan (IK) 74,79, Indeks Pendidikan (IP)
70,00, Indeks Daya Beli (IDB) 622,99).
4.2.4. Kebijakan Belanja Daerah Berdasarkan Urusan dan SKPD Kebijakan Belanja Daerah berdasarkan Urusan dan SKPD dapat dilihat pada Tabel
berikut :
Tabel 4.1: ARAH KEBIJAKAN BELANJA UNTUK TIAP URUSAN PEMERINTAHAN TAHUN 2009
No Urusan Kebijakan SKPD pelaksana
1 Pendidikan Meningkatkan angka partisipasi SMP dan SMA; Penanganan buta aksara; Penanganan siswa rawan drop-out/miskin; Peningkatan mutu pelayanan pendidikan;
Dinas Pendidikan
2 Kesehatan Menekan Angka kematian bayi dan ibu; Penanganan gizi kurang/buruk; Pelayanan kesehatan untuk keluarga miskin; Optimalisasi layanan RSUD, penanganan penyakit menular dan tidak menular; Peningkatan mutu pelayanan kesehatan;
Dinas Kesehatan, RSUD
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 19
No Urusan Kebijakan SKPD pelaksana
3 Pekerjaan Umum Peningkatan dan pemerataan pembangunan jalan; Penanganan kemacetan; Penanganan banjir kota; Peningkatan DAS dan situ;
Dinas Bina Marga dan Sumberdaya Air
Pembangunan dan pengelolaan UPS; Peningkatan taman kota; Peningkatan TPS, TPA dan TPU; Merebut adipura;
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
4 Perumahan Peningkatan pelayanan air bersih; Penanganan rumah tidak layak huni; Peningkatan kualitas kawasan kumuh;
Dinas Tataruang dan Pemukiman
5 Penataan Ruang Peningkatan perencanaan tataruang; Pengendalian tataruang/RTH; Pembangunan gedung/kantor;
Dinas Tataruang dan Pemukiman
6 Perencanaan Pembangunan
Peningkatan penyusunan rumusan kebijakan, koordinasi perencanaan, pengendalian pelaksanaan pembangunan;
Bappeda
7 Perhubungan Optimalisasi manajemen transportasi ; Penegakan aturan dan tertib lalu lintas;
Dinas Perhubungan
8 Lingkungan Hidup Peningkatan pengendalian pencemaran dan penghijauan kota;
Badan Lingkungan Hidup
9 Pertanahan
Setda
10 Kependudukan dan capil
Pelaksanaan Sistem Administrasi Kependudukan (SIAK); Penertiban kependudukan;
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
11 Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Sosialisasi KDRT dan KPA; Peningkatan pemberdayaan wanita (P2WKSS, UP2K, kelompok wanita rawan ekonomi);
Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB
12 Keluarga berencana dan Keluarga sejahtera
Peningkatan program KB dan kesehatan reproduksi; Revitalisasi posyandu;
Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB
13 Sosial Peningkatan pelayanan santunan kematian; Pemberdayaan ekonomi PMKS; Nikah Masal;
Dinas Tenaga Kerja dan Sosial
14 Ketenagakerjaan Peningkatan penyediaan lapangan kerja dan kualitas ketenagakerjaan;
Dinas Tenaga Kerja dan Sosial
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 20
No Urusan Kebijakan SKPD pelaksana
15 Koperasi dan UKM Pemberdayaan usaha mikro dan kecil; revitalisasi koperasi;
Dinas KUKM dan Pasar
16 Penanaman Modal Peningkatan promosi dan potensi investasi daerah; Peningkatan peran swasta dalam pembiayaan infrastruktur:
Bappeda
17 Kebudayaan Pengembangan seni dan budaya khas/asli Depok
Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni dan Budaya
18 Kepemudaan dan Olahraga
Peningkatan prestasi pemuda dan olahraga Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni dan Budaya
19 Kesbang dan Politik dalam negeri
Peningkatan partisipasi politik warga dalam Pemilu 2009; Menjaga kerukunan antarumat beragama;
Kantor Kesbangpollinmas
20
Otda, Pemerintahan umum, Administrasi keuangan, perangkat daerah, Kepegawaian, dan persandian
Peningkatan SDM aparatur, Kebijakan kinerja kelembagaan, dan Manajemen aset daerah; Pemberdayaan kecamatan dan kelurahan; Peningkatan kualitas kehidupan beragama; Fasilitasi Pemilu legislatif dan Presiden;
Setda
Peningkatan kualitas peran dan fungsi legislatif
Setwan
Peningkatan kualitas pengawasan
Inspektorat Daerah
Peningkatan pendapatan, pengelolaan keuangan, dan penganggaran
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah
Peningkatan pelayanan masyarakat, K3 dan kualitas musrenbang
Kecamatan
Peningkatan daya tarik investasi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Penurunan penyimpangan narkotika Sekretariat Badan Narkotika Kota
Penertiban PKL, bangunan liar dan perijinan; Pengamanan pilpres dan legislatif;
Satuan Polisi Pamong Praja
Peningkatan SDM dan sarana prasarana pelayanan pemadam kebakaran
Dinas Pemadam Kebakaran
Peguatan Kelembagaan Masyrarakat; Kantor Kesbangpollinmas
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 21
No Urusan Kebijakan SKPD pelaksana
21 Ketahanan Pangan Menjaga ketersediaan, distribusi , konsumsi dan keamanan pangan;
Kantor Pemberdayaan masyarakat dan Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, Dinas Indag, Dinas Pertanian dan Perikanan,Dinas KUKM&Pasar
22 Pemberdayaan masyarakat dan desa
Peningkatan keswadayaan dan keberdayaan masyarakat; Peningkatan peran kelembagaan masyarakat; PNPM-P2KP
Kantor Pemberdayaan masyarakat dan Ketahanan Pangan, Bapeda, Setda
Perlindungan tenaga kerja Disnakersos 23 Statistik Peningkatan ketersediaan dan kualitas
data/statistic Bappeda
24 Karsipan Peningkatan manajemen arsip dan perpustakaan
Kantor Arsip dan Perpustakaan
25 Komunikasi dan Informatika
Peningkatan kualitas pelayanan informasi dan komunikasi (peningkatan akses informasi bagi masy)
Dinas Komunikasi dan Informasi
26 Perpustakaan Peningkatan pelayanan perpustakaan Kantor Arsip dan Perpustakaan
27 Pertanian Peningkatan produktivitas pertanian; Pemantapan komoditas hortikultura; Peningkatan daya beli petani miskin; Peningkatan pelayanan keswan dan kesmavet;
Dinas Pertanian dan Perikanan
28 Energi dan SDM Pengendalian air bawah tanah, dan distribusi migas
Dinas Indag, Dinas Bina Marga dan SDA
29 Pariwisata Pengembangan potensi wisata unggulan/khas daerah
Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni dan Budaya
30 Perikanan Peningkatan Komoditas unggulan Perikanan Dinas Pertanian dan Perikanan
31 Perdagangan Penataan dan peningkatan kenyamanan pasar Dinas KUKM dan Pasar
Perlindungan konsumen; Pemberdayaan pedagang mikro dan kecil;
Dinas Indag
32 Industri Pemberdayaan industri rumah tangga dan kecil; Pengembangan industri /kerajinan potensial;
Dinas Indag
33 Transmigrasi Disnakersos
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 22
4.3. Pembiayaan Daerah Pembiayaan daerah disediakan untuk menganggarkan setiap penerimaan yang
perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada
tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya.
Kebijakan pembiayaan tahun 2009 untuk Penerimaan Pembiayaan berasal dari
sisa lebih perhitungan anggaran TA sebelumnya, dan penerimaan kembali pemberian
pinjaman. Sedangkan Pengeluaran Pembiayaan diarahkan untuk penyertaan modal daerah,
pembayaran pokok utang dan pemberian pinjaman daerah. Pada tahun 2009, akan
ditingkatkan dana penyertaan modal daerah kepada Bank Jabar dan Banten.
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 23
BBAABB VV
PPEENNUUTTUUPP
Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun 2009 yang memuat kebijakan dan arah umum
pembangunan daerah, setelah disepakati antara Walikota dengan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) akan menjadi pedoman dalam penyusunan Prioritas dan Plafon
Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2009.
Demikian Nota Kesepakatan ini dibuat untuk dijadikan dasar dalam penyusunan
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2009.
Depok, 2008
PIMPINAN DPRD
WALIKOTA DEPOK
(H. NAMING D BOTHIN. S.Sos) KETUA
(H. NUR MAHMUDI ISMA’IL)
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 i
NOTA KESEPAKATAN Antara
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Dengan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA DEPOK
Nomor : 172/853-Setwan/08 910.54/40/NK/TAPD/Huk/2008
Tanggal : 13 Desember 2008
Tentang
KEBIJAKAN UMUM
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA DEPOK TAHUN ANGGARAN 2009
Yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama : H. NUR MAHMUDI ISMA’IL
Jabatan : Walikota Depok
Alamat Kantor : Jalan Margonda Raya Nomor 54, Depok
Bertindak selaku dan atas nama Pemerintah Kota Depok
2. a. Nama : H. NAMING D. BOTHIN, S.Sos
Jabatan : Ketua DPRD Kota Depok
Alamat Kantor : Jalan Boelevard Kota Kembang Sektor Anggrek
b. Nama : Drs. AMRI YUSRA, M.Si Jabatan : Wakil Ketua DPRD Kota Depok
Alamat Kantor : Jalan Boelevard Kota Kembang Sektor Anggrek
c. Nama : AGUNG WITJAKSONO, SH,MM Jabatan : Wakil Ketua DPRD Kota Depok
Alamat Kantor : Jalan Boelevard Kota Kembang Sektor Anggrek
sebagai pimpinan DPRD bertindak selaku dan atas nama Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok.
Dengan ini menyatakan bahwa dalam rangka penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) diperlukan Kebijakan Umum APBD yang
disepakati bersama antara DPRD dengan Pemerintah Daerah untuk selanjutnya
dijadikan sebagai dasar penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
APBD Tahun Anggaran 2009.
PEMERINTAH KOTA DEPOK
Kebijakan Umum APBD Kota Depok Tahun 2009 ii
Berdasarkan hal tersebut di atas, para pihak sepakat terhadap kebijakan umum APBD
yang meliputi asumsi-asumsi dasar dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2009, Kebijakan pendapatan, belanja dan
pembiayaan daerah, yang menjadi dasar dalam penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara dan APBD Tahun Anggaran 2009.
Secara lengkap Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2009 disusun dalam
Lampiran yang menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Nota Kesepakatan ini.
Demikian Nota Kesepakatan ini dibuat untuk dijadikan dasar dalam penyusunan
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2009.
Depok, 2008
WALIKOTA DEPOK
selaku,
PIHAK PERTAMA
PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DAERAH KOTA DEPOK selaku,
PIHAK KEDUA
(H. NUR MAHMUDI ISMA’IL) (H. NAMING D BOTHIN, S.Sos) KETUA
(Drs. AMRI YUSRA, M.Si) WAKIL KETUA
(AGUNG WITJAKSONO, SH,MM)
WAKIL KETUA