kebijakan pemerintah pada penawaran dan permintaan

20
KEBIJAKAN PEMERINTAH PADA PENAWARAN DAN PERMINTAAN

Upload: ratnavidyawati

Post on 07-Aug-2015

53 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan

KEBIJAKAN PEMERINTAH

PADA PENAWARAN DAN

PERMINTAAN

Page 2: Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan

KEBIJAKAN HARGA

Penerapan kebijakan disebabkan oleh:

Aturan bunga maupun sewa

Upah minimum

Melindungi pasar

Adanya diskriminasi harga

Kebijakan harga digunakan ketika pemerintah

melihat bahwa harga pasar tidak adil bagi

konsumen ataupun produsen (unfair trade)

Tingkat kesejahteraan masyarakat

Adanya kesenjangan pendapatan

Penetapan harga minimum/maksimum

Page 3: Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan

KONTROL HARGA

Disekuilibrium sering terjadi pada pasar karena

produsen selalu ingin meningkatkan harga, dan

konsumen selalu ingin menurunkan harga.

Kebijakan penetapan harga:

Price ceiling: harga jual maksimum yang ditetapkan

secara legal pada suatu barang

Price floor: harga jual minimum yang ditetapkan

secara legal pada suatu barang

Page 4: Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan

KONTROL HARGA – PRICE CEILING

Q

P

Pc

Po

Qo

Price

ceiling

Supply

Demand

Un-Binding Price Ceiling

Pc > Po; harga

maksimum yang

ditetapkan tidak

memiliki efek pada

pasar.

Keseimbangan harga

dan kuantitas tetap

pada ekuilibrium yang

terjadi (Qo, Po)

Digunakan untuk

mengantisipasi

fluktuasi jangka pendek

yg menyebabkan

kenaikan harga secara

drastis

Page 5: Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan

KONTROL HARGA – PRICE CEILING

Pc < Po; Harga

keseimbangan berada di

atas ketentuan harga

maksimum. Akibatnya

produsen berproduksi

sebesar Qa < Qo dan

permintaan konsumen

sebesar Qb > Qo.

Terjadi shortage supply

sehingga perekonomian

perlu mendatangkan

barang utk memenuhi

kebutuhan konsumen

Contoh: Penentuan

harga BBM

Q

P

Pc

Po

Qo

Price

ceiling

Supply

Demand

Binding Price Ceiling

Qa Qb

Shortage

DWL

Page 6: Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan

KONTROL HARGA – PRICE FLOOR

Pf < Po; Harga minimum

tidak memiliki efek pada

perekonomian

Keseimbangan tetap

terjadi pada ekuilibrium

(Po, Qo)

Kebijakan ini digunakan

utk melindungi produsen

jika terjadi peningkatan

produksi (Contoh: HET

beras)

Q

P

Pf

Po

Qo

Price floor

Supply

Demand

Un-Binding Price Floor

Page 7: Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan

KONTROL HARGA – PRICE FLOOR

Pf > Po; Penetapan

harga minimum berada

di atas harga pasar,

sehingga suplai

bertambah (Qo Qb)

dan permintaan turun

(Qo Qa).

Terjadi kelebihan

produksi yang

mengakibatkan suplai

sebanyak (Qa – Qb)

menganggur.

Contoh kebijakan: UMR

Binding Price Ceiling

Q

P

Pf

Po

Qo

Price floor

Supply

Demand

Qa Qb

Surplus

DWL

Page 8: Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan

KONTROL HARGA – PAJAK

Pajak digunakan utk pembiayaan pemerintah

Pajak konsumen:

Pendapatan menurun

Menurunkan daya beli dan permintaan masyarakat

Menggeser kurva permintaan dan ekuilibrium

Pajak produsen:

Menurunkan kapasitas produksi

Meningkatkan harga input Biaya naik

Mengggeser ekuilibrium

Page 9: Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan

KONTROL HARGA – PAJAK PRODUSEN

Ketika pemerintah

menerapkan pajak

produsen: S S’

(menurunkan tingkat

produksi); Po Pa (harga

pasar naik); Qo Qa

(menurunkan kuantitas

ekuilibrium)

Pendapatan pemerintah

dari pajak: Pb (harga yang

diterima produsen) – Pa

(harga beli konsumen

Muncul DWL: nilai yg

hilang karena adanya

pajak (tidak diterima

produsen, konsumen, dan

pemerintah)

Q

P

Pa

Po

Qo

S

D

Qa

S’

DWL

Pb

Tax

Page 10: Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan

KONTROL HARGA – PAJAK PRODUSEN

Implikasi:

Pajak akan diterima pemerintah utk pembiayaan

negara

Produsen dan konsumen membagi beban pajak

(konsumen membayar lebih, produsen menerima

harga yg lebih rendah)

Menurunkan aktivitas pasar (kuantitas menurun)

Konsumen akan worse-off (harga yg diterima

produsen dan konsumen adalah Pa), tetapi harga

efektif yg diterima produsen sebesar Pb

Consumer surplus dan producer surplus akan turun

Page 11: Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan

KONTROL HARGA – PAJAK KONSUMEN

Pajak yang dikenakan langsung terhadap

konsumen:

PPh, PBB, PKB

Dalam pendekatan pengeluaran:

Yd = Y – Tx + Tr

ΔTx = ΔG

Produsen dan konsumen akan membagi beban

pajak

Page 12: Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan

KONTROL HARGA – PAJAK KONSUMEN

Pajak langsung bagi

konsumen menurunkan

permintaan (D D’) dan

menggeser ekuilibrium (Qo

Qa dan Po Pa)

Pajak diterima pemerintah

adalah sebesar Pb – Pa

dan DWL muncul karena

adanya bagian yang tidak

diterima produsen,

konsumen, dan pemerintah

dengan pengenaan pajak

Q

P

Pa

Po

Qo

S

D

Qa

D’

DWLPb

Tax

Page 13: Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan

KONTROL HARGA – PAJAK KONSUMEN

Implikasi:

Pajak akan diterima pemerintah utk pembiayaan

negara

Produsen dan konsumen membagi beban pajak

(konsumen membayar lebih, produsen menerima

harga yg lebih rendah)

Menurunkan aktivitas pasar (kuantitas menurun)

Produsen akan worse-off (harga bagi produsen dan

konsumen adalah Pb), tetapi harga efektif konsumen

adalah Pa

Consumer surplus dan producer surplus akan turun

Page 14: Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan

KONTROL HARGA – SUBSIDI PRODUSEN

Subsidi untuk meningkatkan kapasitas produksi

Harga riil input akan turun Kurva suplai

bergeser ke kanan bawah

Pendekatan produksi:

(Pa x Q)/Po = Y Jika P ↓, maka:

(Pa’ x Q)/Po’ = Y↑

Page 15: Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan

KONTROL HARGA – SUBSIDI PRODUSEN

Subsidi bagi produsen

akan meningkatkan

kapasitas produksi (S

S’) dan menggeser

ekuilibrium (P’ P” dan

Q’ Q”)

Subsidi yang dibayarkan

pemerintah adalah sebesar

P” – F) dan DWL dalam

perekonomian akan tetap

muncul

Price

Quantity

S

S’

D

Q”Q’

P’

P”

F

Producers’ Surplus

Consumers’ Surplus

DWL / Loss Subsidy

Page 16: Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan

KONTROL HARGA – SUBSIDI PRODUSEN

Implikasi:

Menurunkan harga input

Meningkatkan kapasitas produksi

Menjaga pendapatan produsen

Consumer surplus dan producer surplus akan naik

Contoh:

Subsidi BBM

Subsidi pertanian

Subsidi listrik

Page 17: Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan

KONTROL HARGA – SUBSIDI KONSUMEN

Subsidi untuk meningkatkan daya beli

masyarakat

Harga riil barang akan turun Kurva

permintaan bergeser ke kanan atas

Pendekatan pengeluaran:

C = a + bY(Y – Tx + Tr) jika subsidi ↑, maka

∆C = a + bY(Y – Tx + ∆Tr) konsumsi meningkat

Page 18: Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan

KONTROL HARGA – SUBSIDI KONSUMEN

Subsidi bagi konsumen

akan meningkatkan daya

beli (D D’) dan

menggeser ekuilibrium (Po

Pa dan Qo Qa)

Subsidi yang dibayarkan

pemerintah adalah sebesar

Pa – Pb) dan DWL dalam

perekonomian akan tetap

muncul

Q

P

Pa

Po

Qo

S

D

Qa

D’

DWL

Pb

Sub

Page 19: Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan

KONTROL HARGA – SUBSIDI KONSUMEN

Implikasi:

Menurunkan harga barang

Tujuan distribusi pendapatan

Consumer surplus dan producer surplus akan naik

Contoh:

Bantuan finansial

Asuransi sosial

Jaring Pengaman Sosial

Page 20: Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan

POP-QUIZZ

Dalam perekonomian 3 sektor diketahui:C = f(Yd) = 4000 + 0,8Yd

I = 3000 ; G = 3600; Tx = 800 + 0,15Y; Tr = 500

Hitunglah:

Pendapatan nasional ekuilibrium?

Pendapatan disposible (Yd), Konsumsi (C) Tabungan (S) dan Pajak (Tx) pada saat Yeq?

Jika ada tambahan investasi sebesar 400, berapa Y yang baru?

Jika kapasitas produksi nasional sebesar 15000, apayang terjadi inflationary gap atau deflationary gapdan berapa besarnya?

Jika pemerintah menargetkan pertumbuhanpendapatan nasional 20 %, berapa I harus ditambah?