KEBIJAKAN PEMERINTAH
PADA PENAWARAN DAN
PERMINTAAN
KEBIJAKAN HARGA
Penerapan kebijakan disebabkan oleh:
Aturan bunga maupun sewa
Upah minimum
Melindungi pasar
Adanya diskriminasi harga
Kebijakan harga digunakan ketika pemerintah
melihat bahwa harga pasar tidak adil bagi
konsumen ataupun produsen (unfair trade)
Tingkat kesejahteraan masyarakat
Adanya kesenjangan pendapatan
Penetapan harga minimum/maksimum
KONTROL HARGA
Disekuilibrium sering terjadi pada pasar karena
produsen selalu ingin meningkatkan harga, dan
konsumen selalu ingin menurunkan harga.
Kebijakan penetapan harga:
Price ceiling: harga jual maksimum yang ditetapkan
secara legal pada suatu barang
Price floor: harga jual minimum yang ditetapkan
secara legal pada suatu barang
KONTROL HARGA – PRICE CEILING
Q
P
Pc
Po
Qo
Price
ceiling
Supply
Demand
Un-Binding Price Ceiling
Pc > Po; harga
maksimum yang
ditetapkan tidak
memiliki efek pada
pasar.
Keseimbangan harga
dan kuantitas tetap
pada ekuilibrium yang
terjadi (Qo, Po)
Digunakan untuk
mengantisipasi
fluktuasi jangka pendek
yg menyebabkan
kenaikan harga secara
drastis
KONTROL HARGA – PRICE CEILING
Pc < Po; Harga
keseimbangan berada di
atas ketentuan harga
maksimum. Akibatnya
produsen berproduksi
sebesar Qa < Qo dan
permintaan konsumen
sebesar Qb > Qo.
Terjadi shortage supply
sehingga perekonomian
perlu mendatangkan
barang utk memenuhi
kebutuhan konsumen
Contoh: Penentuan
harga BBM
Q
P
Pc
Po
Qo
Price
ceiling
Supply
Demand
Binding Price Ceiling
Qa Qb
Shortage
DWL
KONTROL HARGA – PRICE FLOOR
Pf < Po; Harga minimum
tidak memiliki efek pada
perekonomian
Keseimbangan tetap
terjadi pada ekuilibrium
(Po, Qo)
Kebijakan ini digunakan
utk melindungi produsen
jika terjadi peningkatan
produksi (Contoh: HET
beras)
Q
P
Pf
Po
Qo
Price floor
Supply
Demand
Un-Binding Price Floor
KONTROL HARGA – PRICE FLOOR
Pf > Po; Penetapan
harga minimum berada
di atas harga pasar,
sehingga suplai
bertambah (Qo Qb)
dan permintaan turun
(Qo Qa).
Terjadi kelebihan
produksi yang
mengakibatkan suplai
sebanyak (Qa – Qb)
menganggur.
Contoh kebijakan: UMR
Binding Price Ceiling
Q
P
Pf
Po
Qo
Price floor
Supply
Demand
Qa Qb
Surplus
DWL
KONTROL HARGA – PAJAK
Pajak digunakan utk pembiayaan pemerintah
Pajak konsumen:
Pendapatan menurun
Menurunkan daya beli dan permintaan masyarakat
Menggeser kurva permintaan dan ekuilibrium
Pajak produsen:
Menurunkan kapasitas produksi
Meningkatkan harga input Biaya naik
Mengggeser ekuilibrium
KONTROL HARGA – PAJAK PRODUSEN
Ketika pemerintah
menerapkan pajak
produsen: S S’
(menurunkan tingkat
produksi); Po Pa (harga
pasar naik); Qo Qa
(menurunkan kuantitas
ekuilibrium)
Pendapatan pemerintah
dari pajak: Pb (harga yang
diterima produsen) – Pa
(harga beli konsumen
Muncul DWL: nilai yg
hilang karena adanya
pajak (tidak diterima
produsen, konsumen, dan
pemerintah)
Q
P
Pa
Po
Qo
S
D
Qa
S’
DWL
Pb
Tax
KONTROL HARGA – PAJAK PRODUSEN
Implikasi:
Pajak akan diterima pemerintah utk pembiayaan
negara
Produsen dan konsumen membagi beban pajak
(konsumen membayar lebih, produsen menerima
harga yg lebih rendah)
Menurunkan aktivitas pasar (kuantitas menurun)
Konsumen akan worse-off (harga yg diterima
produsen dan konsumen adalah Pa), tetapi harga
efektif yg diterima produsen sebesar Pb
Consumer surplus dan producer surplus akan turun
KONTROL HARGA – PAJAK KONSUMEN
Pajak yang dikenakan langsung terhadap
konsumen:
PPh, PBB, PKB
Dalam pendekatan pengeluaran:
Yd = Y – Tx + Tr
ΔTx = ΔG
Produsen dan konsumen akan membagi beban
pajak
KONTROL HARGA – PAJAK KONSUMEN
Pajak langsung bagi
konsumen menurunkan
permintaan (D D’) dan
menggeser ekuilibrium (Qo
Qa dan Po Pa)
Pajak diterima pemerintah
adalah sebesar Pb – Pa
dan DWL muncul karena
adanya bagian yang tidak
diterima produsen,
konsumen, dan pemerintah
dengan pengenaan pajak
Q
P
Pa
Po
Qo
S
D
Qa
D’
DWLPb
Tax
KONTROL HARGA – PAJAK KONSUMEN
Implikasi:
Pajak akan diterima pemerintah utk pembiayaan
negara
Produsen dan konsumen membagi beban pajak
(konsumen membayar lebih, produsen menerima
harga yg lebih rendah)
Menurunkan aktivitas pasar (kuantitas menurun)
Produsen akan worse-off (harga bagi produsen dan
konsumen adalah Pb), tetapi harga efektif konsumen
adalah Pa
Consumer surplus dan producer surplus akan turun
KONTROL HARGA – SUBSIDI PRODUSEN
Subsidi untuk meningkatkan kapasitas produksi
Harga riil input akan turun Kurva suplai
bergeser ke kanan bawah
Pendekatan produksi:
(Pa x Q)/Po = Y Jika P ↓, maka:
(Pa’ x Q)/Po’ = Y↑
KONTROL HARGA – SUBSIDI PRODUSEN
Subsidi bagi produsen
akan meningkatkan
kapasitas produksi (S
S’) dan menggeser
ekuilibrium (P’ P” dan
Q’ Q”)
Subsidi yang dibayarkan
pemerintah adalah sebesar
P” – F) dan DWL dalam
perekonomian akan tetap
muncul
Price
Quantity
S
S’
D
Q”Q’
P’
P”
F
Producers’ Surplus
Consumers’ Surplus
DWL / Loss Subsidy
KONTROL HARGA – SUBSIDI PRODUSEN
Implikasi:
Menurunkan harga input
Meningkatkan kapasitas produksi
Menjaga pendapatan produsen
Consumer surplus dan producer surplus akan naik
Contoh:
Subsidi BBM
Subsidi pertanian
Subsidi listrik
KONTROL HARGA – SUBSIDI KONSUMEN
Subsidi untuk meningkatkan daya beli
masyarakat
Harga riil barang akan turun Kurva
permintaan bergeser ke kanan atas
Pendekatan pengeluaran:
C = a + bY(Y – Tx + Tr) jika subsidi ↑, maka
∆C = a + bY(Y – Tx + ∆Tr) konsumsi meningkat
KONTROL HARGA – SUBSIDI KONSUMEN
Subsidi bagi konsumen
akan meningkatkan daya
beli (D D’) dan
menggeser ekuilibrium (Po
Pa dan Qo Qa)
Subsidi yang dibayarkan
pemerintah adalah sebesar
Pa – Pb) dan DWL dalam
perekonomian akan tetap
muncul
Q
P
Pa
Po
Qo
S
D
Qa
D’
DWL
Pb
Sub
KONTROL HARGA – SUBSIDI KONSUMEN
Implikasi:
Menurunkan harga barang
Tujuan distribusi pendapatan
Consumer surplus dan producer surplus akan naik
Contoh:
Bantuan finansial
Asuransi sosial
Jaring Pengaman Sosial
POP-QUIZZ
Dalam perekonomian 3 sektor diketahui:C = f(Yd) = 4000 + 0,8Yd
I = 3000 ; G = 3600; Tx = 800 + 0,15Y; Tr = 500
Hitunglah:
Pendapatan nasional ekuilibrium?
Pendapatan disposible (Yd), Konsumsi (C) Tabungan (S) dan Pajak (Tx) pada saat Yeq?
Jika ada tambahan investasi sebesar 400, berapa Y yang baru?
Jika kapasitas produksi nasional sebesar 15000, apayang terjadi inflationary gap atau deflationary gapdan berapa besarnya?
Jika pemerintah menargetkan pertumbuhanpendapatan nasional 20 %, berapa I harus ditambah?