kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan program...
TRANSCRIPT
1
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM
DOKTOR DI INDONESIA
Oleh:
Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH.M.Hum
17 OKTOBER 2015
Disampaikan Dalam Acara Matrikulasi Program Doktor Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
1
2
PEKERJAAN:Inspektur Jenderal Kemenristekdikti dan DOSEN S1,S2,S3 UNS
Instruktur brevet, Konsultan DPRD Ngawi- Jatim, DPRD Karang Anyar-Jateng, DPRD Surakarta, DPRD Balikpapan,
Konsultas IAPI, Konsultan Pemda Ngawi, Pemda Magetan Jatim, Pemkot Gorontalo, saksi ahlidi beberapaPengadilan, dll
DOSEN PASCASARJANA DI MM FE UNS, STIH IBLAM Jakarta, Univ
Djuanda Bogor, Univ Swadaya Gunung Jati Cirebon, Univ Batik Solo, MM STIE AUB Surakarta,Unibraw Malang (disertasi) dll
Nama : Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH. M.HumTempat Tgl lahir : Magelang, 8 Nopember 1962Tempat tinggal : Jl. Manunggal 1/43 Solo – JatengPendidikan : S1 FH UNS, S2 PPS. Undip, S3 UndipStatus : berkeluarga, 1 istri, 3 anakHp : 08122601681Email : [email protected] : www.jamalwiwoho.com
Ketua Forum PR II/WR II Se-IndonesiaWakil Rektor II UNS
3
Selanjutnya pada Pasal 20dinyatakan bahwa :
Perguruan tinggi dapatberbentuk akademi,
politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas
Perguruan tinggi berkewajibanmenyelenggarakan pendidikan,
penelitian, dan pengabdiankepada masyarakat.
Perguruan tinggi dapatmenyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau
vokasi.
4
Sementara itu pada UU No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi ( UU Dikti) Pasal 18 dinyatakan bahwa
1
• Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkanbagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampumengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
2
• Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
3• Program sarjana wajib memiliki Dosen yang berkualifikasi akademik
minimum lulusan program magister atau sederajat
4• Lulusan program sarjana berhak menggunakan gelar sarjana.
5
Pasal 19
1. Program magister merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan program sarjana atau sederajat sehinggamampu mengamalkan dan mengembangkan Ilmu Pengetahuandan/atau Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah.
2. Program magister sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengembangkan Mahasiswa menjadi intelektual, ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerjaserta mengembangkan diri menjadi profesional.
3. Program magister wajib memiliki Dosen yang berkualifikasi akademiklulusan program doktor atau yang sederajat.
4. Lulusan program magister berhak menggunakan gelar magister.
6
1. Program doktor merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkanbagi lulusan program magister atau sederajat sehingga mampumenemukan, menciptakan, dan/atau memberikan kontribusi kepadapengembangan, serta pengamalan Ilmu Pengetahuan dan Teknologimelalui penalaran dan penelitian ilmiah.
2. Program doktor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengembangkandan memantapkan Mahasiswa untuk menjadi lebih bijaksana denganmeningkatkan kemampuan dan kemandirian sebagai filosof dan/atauintelektual, ilmuwan yang berbudaya dan menghasilkan dan/ataumengembangkan teori melalui Penelitian yang komprehensif dan akuratuntuk memajukan peradaban manusia.
3. Program doktor wajib memiliki Dosen yang berkualifikasi akademiklulusan program doktor atau yang sederajat.
4. Lulusan program doktor berhak menggunakan gelar doktor.
7
1
• Program magister terapan merupakan kelanjutan pendidikan vokasi yang diperuntukkan bagilulusan program sarjana terapan atau sederajat untuk mampu mengembangkan danmengamalkan penerapan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi melalui penalaran danpenelitian ilmiah.
2
• Program magister terapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengembangkanMahasiswa menjadi ahli yang memiliki kapasitas tinggi dalam penerapan IlmuPengetahuan dan Teknologi pada profesinya.
3• Program magister terapan wajib memiliki Dosen yang berkualifikasi akademik lulusan
program doktor atau yang sederajat.
4• Lulusan program magister terapan berhak menggunakan gelar magister terapan.
8
Program doktor terapan merupakan kelanjutan bagi lulusan program magister terapan atausederajat untuk mampu menemukan, menciptakan, dan/atau memberikan kontribusi bagi
penerapan, pengembangan, serta pengamalan Ilmu Pengetahuan dan Teknologimelalui penalaran dan penelitian ilmiah.
Program doktor terapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengembangkan danmemantapkan Mahasiswa untuk menjadi lebih bijaksana dengan meningkatkan kemampuan
dan kemandirian sebagai ahli dan menghasilkan serta mengembangkan penerapan IlmuPengetahuan dan Teknologi melalui penelitian yang komprehensif dan akurat dalam
memajukan peradaban dan kesejahteraan manusia
Program doktor terapan wajib memiliki Dosen yang berkualifikasi akademik lulusan program doktor atau yang sederajat.
Lulusan program doktor terapan berhak menggunakan gelar doktor terapan.
9
Pedoman PENYELENGGARAAN program Doktor
Sebagai tindak lanjut dari UU 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional dan PP 60 Tahun 1989 tentang Pendidikan Tinggi,
Menteri Pendidikan dan Kebudayan mengeluarkan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 212\U 1999 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Doktor
10
• Berjiwa Pancasila dan memiliki integritas ilmiah
• Bersikap terbuka, tanggap terhadp perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian, serta permasalahan yang dihadapi masyarakat
• Memilki wawasan dan kemampuan dasar keilmuan dan ketrampilan teknis yang diperlukan untuk mengadaptasi dan/atau menciptakan metodologi baru yang akan dipergunakan dalam melakukan telaah taat kaidah
• Menguasai pendekatan teori, konsep dan paradigma yang paling sesuai dengan bidang keahliannya
• Akrab dengan permasalahan dan karya serta pemikiran muhtkhir para ahli dalam kawasan keahliannya
• Mampu menggunkan pengetahuan dan ketrampilan dalam kawasan keahliannya untuk menemukan jawabanya dan /atau memecahkan permasalahan yang komplek termasuk yang memerlukan penmdekatan lintas displin
• Mampu mengkomunikasuikan pemikiran serta hasil karyanya baik dengan sejawat maupun khalayak yang lebih luas
11
1. Program doktor dilaksanakan oleh Universitas, institut, dan sekolah tinggi
2. Program doktor dalam satu bidang ilmu yang diselenggarakan jika universitas, institut, dansekolah tinggi yang bersangkutan memenuhi persyaratan :a) Menyelenggrakan program pendidikan jenjang strata satu (S1) yang diakreditasi
oleh Bdan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan nilai A dan jenjangStrata dua (S2) dalam bidang ilmu yangsama atau berdekatan dengan bidang ilmu programDoktor yang diusulkan
b) Melakukan penelitian dalam bidang ilmu yang sama atau berdekatan dengan program bidangIlmu program doktor yang di usulkan dan telah di dokumentasikan
c) Memiliki sarana dan prasarana yang sesuai untuk menyelenggarakan kegiatan2 penelitianDalam bidang ilmu yang sama atau berkaitan dengan bidang ilmu program yang diusulkan
d) Tenaga akademik dengankualifikasi dan dalam jumlah yang menadai untuk programPenyelenggaraan program kuliahan serta kegiatan penelitian dalam rangka penyusunanDisertasi yaitu sekurang2nya guru besar madya denga latar belakang pendidikan yang samaAtau sebidang program doktor yang disulkan
I. Kurikulum Pendidikan Program Doktor terdiri atas :
a) Program perkulihan, penelusuran akademik, dan interaksi akdemik yang meliputi seminar,
pertemuan profesional dan penelitian yang bersifat kepustakaan, laboratorik, maupun laporan
b) Disertasi yan dihargai dengn nilai antara 28 satuan kredit semester (SKS) sampai dengan 32
SKS
II. Pendidikan program doktor dirancang untuk kurun waktu sebagai berikut ;
a) Bagi calon doktor yang berpendidikan s1 sebidang, ditempuh sekurang-kurangnya 8 (delapan)
semester dengan beban pendidikan sekurang-kurangnya 76 SKS dan selama-lamanya 12 (dua
belas) semester
b) Bagi calonm doktor yang berpendidikan S2 sebidang, ditempuh sekurang-kurangnya 4
(empat0 semester dengan beban pendidikan sekurang-kurangnya 40 (empat puluh) SKS dan
selama-lamanya 10 (sepuluh) semester;
c) Bagi calon doktor yang berpendidikan S1 tidak sebidang, ditempuh sekurang-kurangnya 88
(delapan puluh delapan) SKS dan selama-lamanya 13 (tiga belas) semester
d) Bagi calon doktor yang berpendidikan S2 tidak sebidang, ditempuh sekurang-kurang 5 (lima)
semester dengan beban pendidikan sekurang-kurangnya 52 (lima puluh dua) SKS dan selama-
lamanya 11 (sebelas) semester
III. Persyaratan masa mukim minimum adalah 2 (dua) semester beban penuh
12
13
Disertasi disusun atas dasar hasil penelitian di bawahbimbingan promotor dan ko-promotor
Penelitian untuk desertasi sebagaimana ayat (10 dilaksanakan setelah mendapat persetujuan panitia
penilai usulan penelitian disertasi
Penilain terhadap usul penelitian disertasi mencakup permasalahan yang akan diteliti, tujuan penelitian, kerangka
penulisan, pendekatan dan metodologi yang akan digunakan, dan kepustakaan
Untuk memperoleh gelar doktor, isi disertasi harus memenuhi syarat yang ditetapkan dan sesuai dengan biadang studi program doktor yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi penyelenggara
program doktor
14
1. Penilaian terhadap kemampuan akademik dilaksanakan melalui ujianperkulihan, kolokium, seminar dan ujian kualifikasi
2. Ujian kualifikasi mencakup :a) Penguasaan metodologi penelitian di bidang ilmunyab) Penguasaan materi bidang ilmunya baik yang bersifat dasar amupun
kekhususanc) Kemampuan penalaran termasuk kemampuan untuk mengadakan
abstraksid) Kemampuan sistematisasi dan perumusan hasil pemikiran
3. Ujian kulaifikasi dilakukan sebelum dimulainya penyusunan disertasidan kelulusan ujian kualifikasi merupakan sayarat dapat dimualinyapenyusunan desertasi
15
A• Promotor memiliki jabatan akademik sekurang-
kurangnya Guru Besar Madya
B• Ko- Promotor memiliki jabatan akademik sekurang-
kurangnya Lektor Kepala Madya dan bergelar doktor
C
• Panitia penilai usulan penelitian disertasi, dan panitia penilai disertasi memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya Lektor Kepala Madya dan bergelar doktor
16
I. PANITIA UJIAN AKHIR TERDIRI DARI :
a) Promotor dan Ko-Promotor
b) Panitia penilai disertasi
c) Satu orang penguji yang berasal dari luarperguruan tinggi penyelenggara program doktoryang mempunyai keahlian dan bidang yangsesuai dengan isi disertasi
2. Pembentukan panitia penilai usulan disertasi,panitia penilai disertasi, dan panitia ujian akahirditetapkan oleh direktur program pasca sarjana bagiperguruan tinggi yang mempunyai program pascasarjana atau oleh pembantu Rektor/Pembantu KetuaBidang Akademik bagi perguruan tinggi yang tidakmempunyai program pasca sarjana
17
Gelar doktor diberikan kepada calon doktor yang dinyatakan lulus dalam ujian akhhir
SELAMAT DAN SUKSES
18