kebijakan pajak dan retribusi di provinsi sulawesi selatan

20
IKA MARIESCHA M.TANRO #P204214003 KEBIJAKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI PROVINSI SULAWESI SELATAN MAGISTER PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH KONSENTRASI STUDI MANAJEMEN PERENCANAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN 2015 TUGAS MATA KULIAH EKONOMI WILAYAH

Upload: mariescha88

Post on 15-Apr-2016

33 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Dari berbagai sumber penerimaan daerah, Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber pendapatan utama daerah. PAD dapat bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah lainnya yang dipisah, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. PAD menjadi menarik karena PAD juga menjadi sumber penerimaan terbesar daerah, terutama bagi daerah yang memiliki potensi yang besar. Jika PAD meningkat maka dana yang dimiliki oleh pemerintah daerah akan lebih tinggi dan tingkat kemandirian daerah akan meningkat pula, sehingga mampu mendorong perekonomian dan pembangunan daerah tersebut, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat secara umum.Kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap pembangunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam kurun waktu Tahun Anggaran (TA) 2009 – 2013 cukup signifikan dengan rata-rata kontribusi sebesar 57,61 % per tahun.

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIJAKAN PAJAK DAN RETRIBUSI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

IKA MARIESCHA M.TANRO#P204214003

KEBIJAKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH

DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

MAGISTER PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAHKONSENTRASI STUDI MANAJEMEN PERENCANAAN

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN

2015

TUGAS MATA KULIAH EKONOMI WILAYAH

Page 2: KEBIJAKAN PAJAK DAN RETRIBUSI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

LATAR BELAKANG

Wujud dari kebijakan desentralisasi yakni lahirnya otonomi daerah. Otonomi daerah merupakan pemberdayaan daerah dalam

pengambilan keputusan daerah yang lebih leluasa untuk mengelola sumber daya yang dimiliki dengan potensi dan kepentingan daerah itu sendiri dan tidak bergantung subsidi dari pusat.

Dengan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab, setiap daerah dituntut untuk dapat menggali sumber-sumber keuangan di daerahnya yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Salah satu sumber PAD yang memiliki kontribusi terbesar berasal dari Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Page 3: KEBIJAKAN PAJAK DAN RETRIBUSI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

DASAR PELAKSANAAN

Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah yang kemudian diganti dengan Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004, di mana Pemerintah Pusat memberikan bagian dana bagi hasil yang lebih besar kepada Pemerintah daerah dari sumber-sumber penerimaan yang dikelola oleh Pemerintah Pusat.

Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan tertanggal 1 Januari 2010 Undang-Undang No. 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah diganti menjadi Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Page 4: KEBIJAKAN PAJAK DAN RETRIBUSI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

UU No. 33/2004Tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah

Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil pengolahan kekayaan

daerah yang dipisahkan Lain-Lain PAD yang sah

Page 5: KEBIJAKAN PAJAK DAN RETRIBUSI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN
Page 6: KEBIJAKAN PAJAK DAN RETRIBUSI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

Secara garis besar, Akun Pendapatan Daerah terdiri atas 3 kelompok, yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah.

PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

Pajak Daerah Retribusi Daerah

Hasil pengolahan kekayaan

daerah yang dipisahkan Lain-Lain PAD yang sah

(Bantuan/hibah; Dana

penyesuaian; Dana darurat)

Bagi hasil pajak Bagi hasil SDA

Dana alokasi umum Dana alokasi khusus

Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

PAD

Dana Perimbangan

Page 7: KEBIJAKAN PAJAK DAN RETRIBUSI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

1) PAJAK DAERAHPajak Kendaraan BermotorBea Balik Nama Kendaraan Bermotor;Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan.2) RETRIBUSI DAERAHRetribusi Pelayanan Kesehatan;Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah;Retribusi Izin Trayek;Retribusi Izin Usaha Perikanan.

PAD

Page 8: KEBIJAKAN PAJAK DAN RETRIBUSI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

1) HASIL PENGELOLAAN DAERAH YG DIPISAHKANBagian Laba Atas Perusda ;Penyertaan Saham pada:

PT. Bank Sulselbar;PT. ASKRIDA;PT. KIMA;PT. GMTD.

2) LAIN-LAIN PAD YG SAHPenjualan Kekayaan Daerah/Assetyang tidak dipisahkan;Jasa Giro Kas Daerah;Tuntutan Ganti Kerugian Daerah;Pendapatan Denda dariKeterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan;

PAD

Pendapatan Denda Pajak;

Pendapatan dari Pengembalian;

Sumbangan Pihak Ketiga;

Lain-lain PAD Yang Sah Lainnya.

Page 9: KEBIJAKAN PAJAK DAN RETRIBUSI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

1) BAGI HASIL PAJAKPajak Bumi dan Bangunan;Pajak Penghasilan Pasal 25 dan 29 Wajib Pajak Pribadi dalam Negeri dan PPh Pasal 21;Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (sejak Tahun 2010) 2) BAGI HASIL BUKAN PAJAK / SDAProvinsi Sumber Daya Hutan;Iuran Tetap/Landrent;Iuran Eksploitasi/Royalty;Penerimaan dari sektorPertambangan Gas Bumi (sejak Tahun 2011).3) DANA ALOKASI UMUM4) DANA ALOKASI KHUSUS

DANA PERIMBANGAN

Page 10: KEBIJAKAN PAJAK DAN RETRIBUSI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

Tambahan Penghasilan Guru PNSD;Dana Penguatan Infrastruktur dan Prasarana

Daerah (DPIPD).

LAIN-LAIN PENDAPATAN YG SAH

Page 11: KEBIJAKAN PAJAK DAN RETRIBUSI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN
Page 12: KEBIJAKAN PAJAK DAN RETRIBUSI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

Sepanjang Tahun Anggaran 2008-2012, pendapatan daerah Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan, yaitu dari Rp2,133 Trilyun lebih pada Tahun 2008, menjadi Rp 4,433 Trilyun lebih pada Tahun 2012.

Lima tahun terakhir, pendapatan daerah Provinsi Sulawesi Selatan meningkat sebesar Rp2,300 Trilyun lebih, atau 107,81%.

PENDAPATAN DAERAH TA. 2010-2014

Page 13: KEBIJAKAN PAJAK DAN RETRIBUSI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

Penerimaan PAD meningkat sebesar Rp960 Milyar lebih, atau 77,51%, yaitu dari Rp1,238 Trilyun lebih pada Tahun 2008, menjadi Rp2,198 Trilyun lebih pada Tahun 2012 dengan rata-rata peningkatan sebesar 15,50% per Tahun

Penerimaan pajak daerah yang bertumbuh sebesar Rp881 Milyar lebih, atau 82,48%, yaitu dari Rp1,068 Trilyun lebih pada Tahun 2008 menjadi Rp1,949 Trilyun lebih pada Tahun 2012.

Merupakan dampak atas pemberlakuan peraturan daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2010 tentang pajak daerah yang berlaku pada tahun 2011 sebagai amanah Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

PAD

BACK

Page 14: KEBIJAKAN PAJAK DAN RETRIBUSI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

Dalam struktur APBD Provinsi Sulawesi Selatan, PAD mampu memberi konstribusi rata-rata sebesar 57,61 % per Tahun, bahkan mencapai 63 % pada tahun 2011.

Konstribusi PAD mengalami penurunan pada tahun 2012 karena meningkatnya penerimaan yang bersumber dari pendapatan lain-lain yang sah sejak disalurkannya dana Bantuan Operasional Sekolah BOS melalui rekening Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Page 15: KEBIJAKAN PAJAK DAN RETRIBUSI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

Untuk Dana Perimbangan, terjadi peningkatan sebesar Rp454 Milyar lebih atau 50,76%, yaitu dari Rp894 Milyar lebih pada Tahun 2008 menjadi Rp1,349 Trilyun lebih pada Tahun 2012.

Peningkatan yang tertinggi terjadi pada tahun 2012 yang disebabkan karena pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menerima alokasi kurang bayar dari Dana Bagi Hasil PPH dan PBB tahun 2010 yang dialokasikan dalam APBNP 2012.

Berdasarkan data pertumbuhan realisasi pendapatan daerah TA. 2008-2012, Penerimaan yang bersumber dari Pendapatan Lain-Lain yang Sah sangat fluktuatif karena penerimaan ini bukan bersumber dari potensi yang dimiliki oleh Daerah, melainkan sesuai dengan arah kebijakan Pemerintah.

DANA PERIMBANGAN

LAIN-LAIN PAD YANG SAH

BACK

Page 16: KEBIJAKAN PAJAK DAN RETRIBUSI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

Peraturan Daerah No.3 Tahun 2008 tentang Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah;

Peraturan Daerah No.4 Tahun 2008 tentang Retribusi Perizinan Tertentu;

Peraturan Daerah No.5 Tahun 2008 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;

Peraturan Daerah No.10 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah; Peraturan Daerah No.9 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum; Peraturan Daerah No.10 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan

Tertentu; Peraturan Daerah No.1 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha;

Peraturan Daerah No.6 Tahun 2012 tentang Partisipasi Pihak ketiga dalam Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan;

KEBIJAKAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATANKebijakan Pendapatan Daerah sepanjang tahun 2008-2012

diarahkan pada upaya peningkatan pendapatan daerah dengan memaksimalkan penggalian potensi pendapatan daerah melalui

program intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah

EKSTENSIFIKASI

Page 17: KEBIJAKAN PAJAK DAN RETRIBUSI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan pajak dan retribusi daerah (perbaikan/renovasi tempat pelayanan, penambahan akses pelayanan pajak dan retribusi daerah);

Penguatan kelembagaan (s.d akhir tahun 2012, UPTD Dispenda telah terbentuk pada seluruh kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan dan beberapa UPTD di instansi teknis untuk pelayanan Retribusi Daerah);

Peningkatan kualitas SDM;Peningkatan koordinasi dengan Pemerintah, lintas

Pemerintah Daerah/sektor/SKPD.Peningkatan monitoring dan evaluasi Pendapatan

Daerah;

INTENSIFIKASI

Page 18: KEBIJAKAN PAJAK DAN RETRIBUSI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

Penegakan Sanksi;Penyederhanaan birokrasi pelayanan (penerapan on

line sistem pelayanan pajak, penerapan standar ISO 9001-2000 di kantor Samsat, Samsat Keliling, Drive Thru Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor, Gerai Samsat di pusat perbelanjaan);

Peningkatan transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik ( SMS info pembayaran pajak kendaraan bermotor, pelayanan pembayaran retribusi pelayanan kesehatan yang terintegrasi dengan PT. Bank Sulselbar, pembentukan website)

Pemutakhiran data objek dan subjek pajak;Sosialisasi peraturan perundang-undangan di sektor

Pajak Daerah dan Restribusi Daerah.

Page 19: KEBIJAKAN PAJAK DAN RETRIBUSI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

KESIMPULANKeberadaan retribusi daerah tidak terlepas dari

diterapkannya otonomi daerah dan desentralisasi. Desentralisasi merupakan sebuah alat untuk mencapai salah satu tujuan bernegara, khususnya dalam rangka memberikan pelayanan umum yang lebih baik dan menciptakan proses pengembalian keputusan publik yang lebih demokratis.

Potensi ekonomi daerah sangat menentukan dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan keuangan daerah bagi penyelenggaraan rumah tangganya. Namun demikian, otonomi daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, bukan hanya semata diukur dari jumlah PAD yang dapat dicapai tetapi lebih dari itu yaitu sejauh mana pajak daerah dan retribusi daerah dapat berperan mengatur perekonomian masyarakat agar dapat bertumbuh kembang, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah.

Page 20: KEBIJAKAN PAJAK DAN RETRIBUSI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

SEKIAN DAN

TERIMAKASIH