wilayah provinsi sulawesi selatan, su-...
TRANSCRIPT
2016
Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah
WILAYAH PROVINSI SULAWESI SELATAN, SU-
LAWESI BARAT,
SULAWESI TENGAH DAN SULAWESI TENGGARA (eks.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
Alamat :Jl. Batara Bira No. 14 Km. 16 Baddoka - Makassar
KATA PENGANTAR
i
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dan atas karunia serta rahmat-
Nya, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan,
Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI) Tahun 2016 dapat
kami selesaikan tepat waktu, sebagai perwujudan laporan pelaksanaan anggaran berbasis
kinerja.
Melalui LaKIP Tahun 2016, Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi
Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI) melaporkan kinerjanya yang diukur dari
pencapaian kinerja misi, sasaran, program, dan kegiatan yang dilakukan pada Tahun 2016,
sesuai dengan Renstra Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat. Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan merujuk pada
indikator kinerja program dan indikator kinerja output yang telah ditetapkan dan
direalisasikan per tahun.
Dengan disusunnya LaKIP ini, diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan
kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas pokok dan fungsi Wilayah Provinsi
Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI),
sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada periode
berikutnya.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan LaKIP termasuk kepada
pihak-pihak yang memberikan masukan dan koreksi sehingga laporan ini dapat disusun
Demikian LaKIP Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan
Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI) Tahun 2016 ini kami susun untuk dapat dimanfaatkan
sebagaimana mestinya.
Makassar, Januari 2017 Kordinator Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat,
Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI) Kepala Balai Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional XIII
Bastian S. Sihombing
ii
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
iii
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG/PERMASALAHAN
I.2 TUGAS DAN FUNGSI
I.3 STRUKTUR ORGANISASI
I.4 ISU STRATEGIS
BAB II PERENCANAAN KINERJA
II.1 URAIAN SINGKAT RENSTRA
II.2 PERJANJIAN KINERJA
II.3 METODE PENGUKURAN
II.4 TARGET TAHUN INI MENURUT RENSTRA
BAB III KAPASITAS ORGANISASI
III.1 SDM
III.2 SARAN PRASARANA
III.3 DIPA
BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA
IV.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
IV.2 PERBANDINGAN ORGANISASI
IV.3 ANALISIS KINERJA ORGANISASI
IV.4 EFESIENSI DAN EFEKTIFITAS
BAB V PENUTUP
V.1 KEBERHASILAN
V.2 LANGKAH KEDEPAN
LAMPIRAN
iv
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kondisi pelayanan jaringan jalan pada akhir Semester II tahun 2016 .......................... 2
Gambar 2 Peta Ruas Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Tengah ................................................... 4
Gambar 3 Peta Ruas Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Barat ...................................................... 4
Gambar 4 Peta Ruas Jalan Provinsi Sulawesi Selatan ................................................................ 5
Gambar 5 Peta Ruas Jalan Provinsi Sulawesi Tenggara ............................................................. 6
Gambar 6 Ruas jalan Anabanua - TarumpakaE ........................................................................ 7
Gambar 7 Struktur Organisasi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional ..................................... 10
Gambar 8 Batas Kab. Tana Toraja ........................................................................................ 11
Gambar 9 Target Kemantapan Jalan Nasional Periode 2015-2019 ............................................ 20
Gambar 10 Target Utilitas Jalan Nasional Periode 2015-2019 .................................................. 20
Gambar 11 Target Waktu Tempuh Koridor Utama Periode 2015-2019 ...................................... 21
Gambar 12 Jumlah Pegawai Menurut Golongan ...................................................................... 28
Gambar 13 Jumlah Pegawai Tingkat Pendidikan ..................................................................... 29
Gambar 14 Jumlah Pegawai Menurut Status Kepegawaian ...................................................... 29
Gambar 15 Pemeliharaan Rutin Jalan Tumora - Tambarana .................................................... 36
Gambar 16 Pemeliharaan Rutin Kondisi Jalan Tentena - Taripa................................................ 37
Gambar 17 Pemeliharaan Rutin Jembatan Poso - Tagolu ......................................................... 40
Gambar 18 Jumlah Dokumen Perencanaan Teknis Jalan Dan Jembatan ................................... 42
Gambar 19 Jumlah Dokumen Pengawasan Teknis Jalan Dan Jembatan .................................... 43
Gambar 20 Jumlah Dokumen Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Jalan Dan Jembatan .......... 44
Gambar 21 Pelebaran Jalan Parigi - Tolai ............................................................................... 50
Gambar 22 Pembangunan UnderPass Simpang Mandai ........................................................... 52
Gambar 23 Pembangunan Elevated Road (Maros – Ujung Lamuru – Bts. Kota Watampone) ... 53
v
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
DAFTAR TABEL
Tabel 1 SK Panjang Jalan Nasional .......................................................................................... 1
Tabel 2 Kondisi jaringan jalan pada akhir Semester II tahun 2016 ............................................. 2
Tabel 3 Kondisi jembatan pada akhir 2016 .............................................................................. 3
Tabel 4 Perjanjian Kinerja .................................................................................................... 24
Tabel 5 Target PK Tahun 2016 ............................................................................................. 26
Tabel 6 Target Renstra Tahun 2016 ...................................................................................... 27
Tabel 7 Kondisi peralatan laik operasi.................................................................................... 30
Tabel 8 Peralatan Laboratorium/Pengujian ............................................................................ 30
Tabel 9 Pagu Anggaran Tahun 2016 ..................................................................................... 31
Tabel 10 Perbandingan Perjanjian Kinerja dan Revisi Terakhir ................................................. 33
Tabel 11 Perbandingan Renstra dan Capaian 2016 ................................................................. 34
Tabel 12 Perbandingan Dipa Tahun 2015 dan Tahun 2016 ...................................................... 34
Tabel 13 Realisasi Indikator Kinerja Utama ............................................................................ 55
vi
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
vii
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
RINGKASAN EKSEKUTIF
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terjadi perubahan nomenklatur unit kerja di
lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga yang mengakibatkan BBPJN VI (Sulawesi
Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara) sebagai salah satu Unit
Pelaksana Teknis (UPT) di Direktorat Jenderal Bina Marga menjadi dua wilayah kerja Balai
yaitu Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat masuk dalam wilayah BBPJN
XIII Makassar sedangkan Provinsi Sulawesi Tengah dan Provinsi Sulawesi Tenggara masuk
dalam wilayah BPJN XIV Palu, sehingga kedudukan eks. BBPJN VI saat penyusunan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) ini hanya sebagai koordinator wilayah.
Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara
(eks. BBPJN VI) merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Direktorat Jenderal Bina Marga
yang melaksanakan fungsi pelaksanaan dan pengawasan pembangunan atau
penyelenggaraan jalan nasional di Provinsi, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Tenggara yang tertuang dalam Rencana Strategis Direktorat Jenderal
Bina Marga 2015 -2019
1. Tujuan dan Sasaran
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang tertuang dalam rencana
strategis Ditjen Bina Marga adalah menyelenggarakan pembangunan bidang Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat untuk konektivitas nasional guna meningkatkan
produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya
saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan
dan maritim, akan dicapai melalui sasaran strategis :
- Meningkatnya dukungan konektivitas bagi penguatan daya saing dengan indikator
tingkat konektifitas nasional sebesar 77% pada akhir tahun 2019
- Meningkatnya kemantapan jalan nasional dengan indikator tingkat kemantapan
jalan nasional 98 % akhir tahun 2019
2. Pencapaian Kinerja
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
20/PRT/M/2016 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi
Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI).
viii
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Lingkup tugas Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan
Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI)meliputi ruas jalan Nasional di Provinsi Sulawesi
Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara sesuai SK Menteri PU
Nomor 248/KPTS/M/2015 sepanjang 6.380,30 Km. Tolok ukur tingkat kemantapan jalan
diukur dengan cara melaksanakan survei kerataan permukaan jalan (IRI) dengan
klasifikasi kondisi baik, sedang, rusak ringan, rusak berat. Capaian kondisi jalan akhir
tahun 2016 mencapai kondisi mantap jalan 92,28% dan tidak mantap 7.72%.
Rincian pencapaian-pencapaian kinerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI
sebagai berikut :
- Indikator Kinerja Program : Meningkatnya kualitas layanan jalan nasional
Indikator Kinerja Output
- Panjang Jalan yg mendapat pemeliharaan rutin
- Panjang Jalan yg mendapat pemeliharaan rutin kondisi
- Panjang Jalan yg mendapat Pemeliharaan Preventif
- Panjang Jalan yg mendapat Rehabilitasi Minor
- Panjang Jalan yg mendapat Rekonstruksi Jalan
- Panjang Jalan yg mendapat Peningkatan Jembatan
- Panjang jembatan yg mendapat pemeliharaan rutin
- Jumlah Dokumen Perencanaan Teknis jalan dan jembatan
- Jumlah Dokumen Pengawasan Teknis jalan dan jembatan
- Jumlah Dokumen Pengelolaan Sistem Pelaksanaan Pengujian dan Peralatan
- Pelayanan Publik (PNBP)
- Jumlah Bahan Jalan dan Jembatan
- Jumlah Dokumen Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Jalan Dan Jembatan
- Jumlah Dokumen Penyiapan Perencanaan Program
- Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
- Jumlah Pelaporan secara Elektronik (e-Monitoring)
- Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
ix
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
- Jumlah Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
- Layanan Perkantoran
- Gedung/Bangunan
- Indikator Kinerja Program : Menurunkan waktu Tempuh pada koridor utama
Indikator Kinerja Output
- Panjang jalan yg mendapat pelebaran
- Panjang jalan yg dibangun
- Panjang jembatan yang dibangun
- Panjang Fly Over/Underpass/ Terowongan yg dibangun
- Indikator Kinerja Program : Meningkatnya fasilitasi terhadap jalan daerah untuk
mendukung kawasan
Indikator Kinerja Output
- Dukungan Jalan daerah
3. Kinerja Keuangan
Pada tahun anggaran 2016 Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi
Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI) mendapatkan anggaran Rp.
4.011.795.286,- dan akhir tahun anggaran 2016 revisi anggaran mencapai sebesar Rp.
3.598.880.938,-dengan realisasi mencapai Rp. 2.866.255.671,00 atau 92,66%
1
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terjadi perubahan nomenklatur unit kerja di
lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga yang mengakibatkan BBPJN VI (Sulawesi
Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara) sebagai salah satu Unit
Pelaksana Teknis (UPT) di Direktorat Jenderal Bina Marga menjadi dua wilayah kerja Balai
yaitu Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat masuk dalam wilayah BBPJN
XIII Makassar sedangkan Provinsi Sulawesi Tengah dan Provinsi Sulawesi Tenggara masuk
dalam wilayah BPJN XIV Palu, sehingga kedudukan eks. BBPJN VI saat penyusunan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) ini hanya sebagai koordinator wilayah.
Laporan LaKIP ini disusun sesuai dengan Permen PU No. 17 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Penetapan Kinerja di
Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum.
Bab ini akan menjelaskan Latar Belakang/Permasalahan, Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi,
dan Isu Strategis.
I.1 Latar Belakang/ Permasalahan
i. Kodisi
berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
248/KPTS/M/2015 pada lingkup kerja Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat,
Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat (eks. BBPJN VI) adalah sebagai berikut :
No Propinsi Panjang Jalan (km)
1 Sulawesi Tengah 2.370,40
2 Sulawesi Barat 763,17
3 Sulawesi Selatan 1.745,92
4 Sulawesi Tenggara 1.497,81
Jumlah 6.380,30
Tabel 1 SK Panjang Jalan Nasional
2
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Secara umum kondisi pelayanan jaringan jalan nasional pada akhir tahun 2015 &
tahun 2016 dikategorikan dalam gambar sebagai berikut :
Gambar 1 Kondisi pelayanan jaringan jalan pada akhir Semester II tahun 2016
KO
Tabel 2 Kondisi jaringan jalan pada akhir Semester II tahun 2016
I D
3.3
52,5
9
2.4
76,6
3
386,2
9
164,8
0
3.2
21,5
6
2.6
66,5
1
277,5
2
214,9
2
Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat
Kondisi Jalan Nasional (Km)
IRI 2015
IRI 2016
3
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
TANT PEM
Tabel 3 Kondisi jembatan pada akhir 2016
a) Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi
Tenggara (eks. BBPJN VI) berada di 4 (empat) Provinsi di pulau Sulawesi yaitu :
Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Selatan dan
Provinsi Sulawesi Tenggara. Keempat propinsi ini merupakan kawasan berkembang
yang menjadi sentra pengembangan dan pintu gerbang kawasan timur Indonesia
serta memiliki akses yang sangat kuat dengan provinsi-provinsi di kawasan timur
Indonesia.
Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi
Tenggara (eks.BBPJN VI), juga didukung oleh Unit Satuan Kerja yang terdiri atas :
4
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Provinsi Sulawesi Tengah
Gambar 2 Peta Ruas Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Tengah
o SKPD-TP Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah
o Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Provinsi
Sulawesi Tengah
o Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulawesi Tengah
o Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sulawesi Tengah
o Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Sulawesi Tengah
Provinsi Sulawesi Barat
Gambar 3 Peta Ruas Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Barat
o Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Provinsi
Sulawesi Barat
5
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
o Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulawesi Barat
o Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Gambar 4 Peta Ruas Jalan Provinsi Sulawesi Selatan
o SKPD-TP Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Selatan
o Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Provinsi
Sulawesi Selatan
o Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulawesi Selatan
o Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sulawesi Selatan
o Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Sulawesi Selatan
6
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Provinsi Sulawesi Tenggara
Gambar 5 Peta Ruas Jalan Provinsi Sulawesi Tenggara
o SKPD-TP Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara
o Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Provinsi
Sulawesi Tenggara
o Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulawesi Tenggara
(Timur)
o Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sulawesi
Tenggara (Barat)
o Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Sulawesi
Tenggara (Buton)
b) Memiliki kawasan andalan yaitu kawasan ekonomi terpadu yang memerlukan
percepatan pertumbuhan pembangunan dan pengembangan wilayah secara
keseluruhan, serta memiliki moda transportasi darat, laut maupun udara.
c) Memiliki peluang besar pengembangan jaringan jalan kolektor untuk mendukung
jalan arteri lintas Barat, lintas timur, lintas tengah dan lintas Penghubung Sulawesi.
Sebagai pengembangan interkoneksi antar wilayah dalam sistem jaringan jalan
d) Sasaran fungsional jalan harus tetap terjaga setiap saat untuk kelancaran arus
barang, orang dan jasa.
Beberapa aspek utama yang perlu diperhatikan dan menjadi tantangan masa depan
penyelenggaraan jalan adalah sebagai berikut.
7
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
o ketidakdisiplinan pengguna jalan seperti penggunaan kendaraan yang melebihi
batas muatan yang diizinkan (Overloading)
o Masih tingginya intensitas bencana alam yang menyebabkan kerusakan jalan.
o Masih perlu peningkatan kompetensi para pelaksana proyek.
o Kurangnya tenaga teknis untuk di lapangan.
o Keterbatasan anggaran
Pada tahun 2016 Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan
Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI) mendapatkan alokasi anggaran awal sebesar Rp
4.011.795.286.000,00
Gambar 6 Ruas jalan Anabanua - TarumpakaE
ii. Tantangan
Berbagai kondisi dan isu-isu yang terjadi selama satu tahun anggaran mempengaruhi
kebijakan dari kinerja Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi
Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI). Tantangan yang dihadapi kinerja
Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi
Tenggara (eks. BBPJN VI) dalam penyelenggaraan jaringan jalan Nasional meliputi
tantangan internal dan eksternal, yaitu:
a) Tantangan Internal.
o Masih tingginya kesenjangan antar wilayah dan terbatasnya akses dari pusat
produksi ke pemasaran antara wilayah Kabupaten Mamasa pada ruas Salubatu
- Mambi – Mamasa – Bts Sulsel.
o Sesuai dengan tuntutan masyarakat diperlukan upaya-upaya percepatan
proses penyelenggaraan penanganan jalan dan jembatan.
8
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
b) Tantangan Eksternal.
o Penanganan prasarana jalan yang belum efektif dan efisien karena pelaksana
jalan baik pengguna jalan maupun penyedia jasa belum sepenuhnya
memahami prinsip good governance dalam penyelenggaraan jalan.
o Tingkat kinerja penyedia jasa masih rendah. Kualitas hasil pekerjaan penyedia
jasa masih jauh dari kriteria penerimaan yang dipersyaratkan.
o Masih adanya masyarakat pemanfaat milik jalan yang belum memiliki
kesadaran memadai dalam hal pemanfaatan jalan.
o Masih rendahnya partisipasi dan peran serta masyarakat dan dunia usaha
dalam pembangunan dan pemeliharaan prasarana jalan, sehingga kurangnya
rasa memiliki.
o Tuntutan pelestarian lingkungan hidup yang berimplikasi terhadap perlunya
pengembangan teknologi ramah lingkungan, konservasi, penerapan tata ruang
secara konsisten, penerapan teknologi tepat guna dan mutakhir.
o Penumpukan kegiatan ekonomi pada daerah tertentu yang menyebabkan
penumpukan arus barang dan jasa pada daerah tersebut.
o Kelangkaan BBM di lapangan terutama solar serta masalah gejolak ekonomi
yang mengakibatkan naiknya harga aspal.
I.2 Tugas Dan Fungsi
Sesuai Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, menurut Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat No. 20/PRT/M/2016 Pasal 84, Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pengadaan, pembangunan dan
preservasi jalan dan jembatan, penerapan sistem manajemen mutu dan pengendalian mutu
pelaksanaan pekerjaan, penyediaan dan pengujian bahan dan peralatan serta keselamatan
dan laik fungsi jalan dan jembatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 80, Balai Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional menyelenggarakan Fungsi sebagai berikut :
a) Penyiapan data dan informasi sebagai bahan penyusunan program pembangunan
jaringan jalan dan penyusunan rencana pelaksanaan penyelenggaraan jaringan
jalan;
b) Pelaksanaan dan pengendalian analisis mengenai dampak lingkungan;
9
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
c) Persiapan, penyusunan rencana dan dokumen pengadaan barang dan jasa serta
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa;
d) Pelaksanaan analisis harga satuan pekerjaan jalan dan jembatan;
e) Pelaksanaan dan pengendalian pengadaan tanah jalan nasional;
f) Pelaksanaan mitigasi dan penanggulangan bencana yang berdampak pada jalan;
g) Pengendalian dan pengawasan konstruksi pelaksanaan pembangunan jaringan
jalan nasional termasuk jalan bebas hambatan dan jalan tol serta penyesuaian
kontrak pelaksanaan konstruksi;
h) Pelaksanaan audit keselamatan jalan;
i) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi standar pelayanan minimal jalan;
j) Pelaksanaan penerapan sistem manajemen mutu dan pengujian mutu konstruksi;
k) Pengadaan, pemanfaatan, penyimpanan, pemeliharaan, dan pelayanan bahan dan
peralatan jalan dan jembatan;
l) Pelaksanaan urusan kepegawaian dan hukum;
m) Pelaksanaan pengamanan fisik dan sertifikasi hasil pengadaan tanah jalan
nasional;
n) Pelaksanaan, pengendalian, pengawasan, dan pengamanan fungsi serta manfaat
jalan nasional dan penetapan leger jalan nasional;
o) Pelaksanaan penyusunan laporan akuntansi keuangan dan akuntansi barang milik
Negara selaku Unit Akuntansi Wilayah;
p) Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dan Unit Layanan Pengadaan (ULP); dan
q) Pelaksanaan administrasi umum,urusan tata usaha dan rumah tangga Balai Besar
serta koordinasi dengan instansi terkait dan komunikasi publik.
I.3 Struktur Organisasi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional
Sesuai ketentuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
20/PRT/M/2016 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional memiliki struktur organisasi
yang terdiri dari Kepala Balai yang membawahi
10
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Gambar 7 Struktur Organisasi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional
I.4 Isu Strategis
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 – 2025, Kawasan Strategis Pariwisata
Nasional adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk
pengembangan pariwisata nasional yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau
lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya
alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.
11
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
- Pembangunan Jalan Akses Kawasan Pariwisata Tana Toraja, Provinsi Sulawesi
Selatan
Gambar 8 Batas Kab. Tana Toraja
Kawasan Tana Toraja adalah salah satu kawasan dalam KSPN tersebut, karena memiliki
keunikan tersendiri terutama di bidang pemukiman (rumah adat) yang unik dan menjadi
daya tarik tersendiri para turis mancanegara maupun domestic untuk datang ke Toraja.
Karena itu dipandang perlu untuk tetap melestarikan kebudayaan yang di miliki Toraja
secara keseluruhan yakni Tana Toraja dan Toraja Utara. Sesuai dengan arahan direktif
Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono sejak melakukan kunjungan di Tana Toraja bulan
Februari tahun 2014 lalu, diperlukan perbaikan infrastruktur jalan akses menuju kawasan
pariwisata di Tana Toraja.
- Pelabuhan Perikanan Untia, Provinsi Sulawesi Selatan
Sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia kepada Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat pada saat kunjungan Bapak Presiden ke Propinsi Sulawesi Selatan
pada tanggal 27 November 2016 tentang akses jalan ke Pelabuhan Perikanan Untia
Makassar akses tersebut menghubungkan fronttage jalan toll Seksi IV ke Pelabuhan
Perikanan Untia dengan Panjang keseluruhan jalan akses tersebut 4,80 Km masih
Terdapat segmen yang dalam kondisi rusak berat sepanjang 1,25 Km diusulkan agar
dilakukan penanganan pada segmen yang rusak berat dan diperkirakan biaya Rp. 11
Milyar
12
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
- Jalan Palu – Parigi
Kewenangan Direktorat Jenderal Bina Marga yang tercantum pada lampiran PP No.3
Tahun 2016, bagian B adalah Jalan Palu – Parigi. Jalan Palu – Parigi terbagi atas 5 koridor
yaitu Palu – Tawaeli, Nupabomba – Tawaeli, Kebun Kopi – Nupabomba, Toboli – Kebun
Kopi, Toboli – Parigi dengan panjang total 83,9 Km.
Kondisi umum koridor Palu – Tawaeli sepanjang 19,1 Km dengan lebar jalan rata-rata 7 –
14 meter dengan kondisi perkerasan mantap 100%. Kondisi umum koridor Tawaeli –
Kebun Kopi – Toboli dengan panjang total 47,8 Km dan masih ada 40% ruas dengan lebar
jalan 5 – 5,5 meter, kondisi perkerasan mantap 99%. Kondisi umum koridor Toboli –
Parigi dengan panjang total 17 Km dan masih ada 32% ruas dengan lebar jalan 6 meter,
kondisi perkerasan mantap 97,1%.
Permasalahan utama terjadi pada koridor Tawaeli – Kebun Kopi – Toboli adalah sering
terjadi longsor baik dari lereng atas maupun lereng bawah yang mengancam keberadaan
jalan dan menghambat lalu lintas pada koridor tersebut. Daerah potensi longsor adalah
sepanjang 36 Km dari Km. 25 s.d Km. 61.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
19
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
II.1 Uraian Singkat Renstra
Rencana strategis Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan
Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI) tidak lepas dari rencana strategis Direktorat Jenderal
Bina Marga sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan arah kebijakan dalam
Rencana Pembangunan Jangka menengah Nasional (RPJM-N) .
Direktorat Jenderal Bina Marga menjabarkan misi, sasaran pokok, dan prioritas program
pembangunan nasional yang termuat dalam RPJM rencana strategis bidang jalan dan
jembatan. Renstra Direktorat Jenderal Bina Marga meliputi visi, misi, tujuan dan sasaran,
serta kebijakan, program, dan sasaran kegiatan dalam jangka waktu lima tahun. Demikian
pula pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI akan menjabarkan visi, misi, sasaran
pokok, dan prioritas program pembangunan nasional yang termuat dalam RPJM rencana
strategis bidang jalan dan jembatan dari Direktorat Jenderal Bina Marga.
A. Tugas, fungsi dan Sasaran Strategis
Tugas Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Jenderal Bina Marga mempunyai
tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
penyelenggaraan jalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
B. Fungsi Direktorat Jenderal Bina Marga
- Perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan jalan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
- pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan jalan nasional;
- pelaksanaan kebijakan di bidang penguatan konektivitas yang menjadi prioritas
nasional;
- penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan
jalan;
- pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan jalan;
- pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan jalan;
- pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bina Marga; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
20
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
C. Sasaran Direktorat Jenderal Bina Marga
Sasaran Renstra Direktorat Jenderal Bina Marga yang diharapkan dicapai selama
periode akhir 2019 adalah :
o Kemantapan Jalan Nasional 98 %.
o Waktu tempuh koridor utama 2,2 jam/ 100 km.
Gambar 9 Target Kemantapan Jalan Nasional Periode 2015-2019
Gambar 10 Target Utilitas Jalan Nasional Periode 2015-2019
86%
91%
94%
97% 98%
80% 83% 85% 88% 90% 93% 95% 98%
100%
2015 2016 2017 2018 2019
JALAN MANTAP (%)
101
116 122
127 133
80,0
90,0
100,0
110,0
120,0
130,0
2015 2016 2017 2018 2019
UTILISASI JALAN NASIONAL (Milyar Kend.Km)
BAB II PERENCANAAN KINERJA
21
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Gambar 11 Target Waktu Tempuh Koridor Utama Periode 2015-2019
D. Kebijakan, Program dan Kegiatan
Dalam rangka menjabarkan kebijakan nasional yang terkait dengan penyelenggaraan
jalan, maka ditetapkan strategi dan kebijakan operasional Direktorat Jenderal Bina
Marga, yang meliputi :
1. Mempercepat pembangunan Sistem Transportasi Multi moda
2. Mempercepat pembangunan transportasi yang mendukung Sistem Logistik
Nasional
3. Melakukan upaya keseimbangan antara transportasi yang berorientasi nasional
dengan transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan
4. Membangun kaitan sistem dan jaringan transportasi dengan investasi untuk
mendukung Koridor Ekonomi, Kawasan Industri Khusus, Sistem Logistik Nasional,
Komplek Industri, dan pusat-pusat pertumbuhan lainnya di wilayah non-koridor
ekonomi
Dalam rangka melaksanakan kebijakan dan strategi yang ditetapkan, Program
Penyelenggaraan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga yang dilaksanakan oleh Balai
Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi
Tenggara (eks. BBPJN VI) adalah Kegiatan Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan
Kapasitas Jalan Nasional. Output yang menjadi indikator kinerja dari kegiatan di atas
adalah :
1. Meningkatnya kualitas layanan jalan nasional.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
22
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Output :
- Panjang Jalan yg mendapat pemeliharaan rutin
- Panjang Jalan yg mendapat pemeliharaan rutin kondisi
- Panjang Jalan yg mendapat Pemeliharaan Preventif
- Panjang Jalan yg mendapat Rehabilitasi Minor
- Panjang Jalan yg mendapat Rekonstruksi Jalan
- Panjang Jalan yg mendapat Peningkatan Jembatan
- Panjang jembatan yg mendapat pemeliharaan rutin
- Jumlah Dokumen Perencanaan Teknis jalan dan jembatan
- Jumlah Dokumen Pengawasan Teknis jalan dan jembatan
- Jumlah Dokumen Pengelolaan Sistem Pelaksanaan Pengujian dan Peralatan
- Pelayanan Publik (PNBP)
- Jumlah Bahan Jalan dan Jembatan
- Jumlah Dokumen Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Jalan Dan Jembatan
- Jumlah Dokumen Penyiapan Perencanaan Program
- Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
- Jumlah Pelaporan secara Elektronik (e-Monitoring)
- Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
- Jumlah Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
- Layanan Perkantoran
- Gedung/Bangunan
2. Menurunkan waktu Tempuh pada koridor utama
Output :
- Panjang jalan yg mendapat pelebaran
- Panjang jalan yg dibangun
- Panjang jembatan yang dibangun
- Panjang Fly Over/Underpass/ Terowongan yg dibangun
BAB II PERENCANAAN KINERJA
23
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
3. Meningkatnya fasilitasi terhadap jalan daerah untuk mendukung kawasan
Output :
- Dukungan Jalan daerah
II.2 Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja (PK) merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja
antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada
sumber daya yang dimiliki oleh instansi, dan merupakan salah satu hal yang wajib dipenuhi
oleh setiap Satuan Kerja dan Unit Eselon Dua suatu Kementerian / Lembaga berdasarkan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah.
Tujuan Penyusunan Perjanjian Kinerja Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 sebagai berikut
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk
meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur;
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi;
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan
supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah;
5. Sebagai dasar dalam penetapan Sasaran Kinerja Pegawai
Dasar Penyusunan Perjanjian Kinerja (PK) di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi
Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI) adalah menghimpun 19
(sembilan belas) satuan kerja 4 Provinsi yaitu Sulawesi Tengah (5 Satker), Sulawesi Barat (3
Satker), Sulawesi Tenggara (5 Satker) dan Sulawesi Selatan (6 Satker), dengan berdasarkan
pengelompokan rekapitulasi output pada RKAKL Awal tahun anggaran 2016
BAB II PERENCANAAN KINERJA
24
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Tabel 4 Perjanjian Kinerja
II.3 Metode Pengukuran
Untuk memperoleh gambaran keberhasilan/kegagalan pelaksanaan tugas Wilayah Provinsi
Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI),
ditetapkan metode “PENGUKURAN KINERJA” untuk mendapatkan gambaran secara rinci
pencapaian kinerja kegiatan dan sasaran, serta hal-hal yang mendukung keberhasilan dan
kegagalan dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja adalah proses penilaian yang sistematis dan bertahap untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan dalam Perencanaan Strategis dan Rencana Kinerja Tahunan. Pengukuran
kinerja Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi
BAB II PERENCANAAN KINERJA
25
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Tenggara (eks. BBPJN VI) tahun 2016 dilaksanakan terhadap kinerja realisasi capaian
penetapan kinerja tahun 2016. Pengukuran dilakukan terhadap kelompok indikator kinerja
kegiatan baik berupa indikator keluaran (output) , dan indikator hasil (outcome).
Pengukuran Kinerja tahun 2016 dilaksanakan terhadap kinerja realisasi aktual Perjajian
Kinerja tahun 2016 sebagai ikhtisar rencana Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi
Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI) Tahun 2016 yang
diturunkan dari kebijakan program dan sasaran sebagaimana tercantum dalam Review
Renstra Direktorat Jenderal Bina Marga Tahun 2015 - 2019.
Pengukuran kinerja mencakup pengukuran kinerja output (keluaran) untuk capaian kinerja
kegiatan dan outcome (hasil) untuk capaian kinerja sasaran. Dalam pengukuran kinerja
dilakukan dengan pemilahan atas output yang sifatnya fisik lapangan, berupa peningkatan
kapasitas dan preservasi, dan output yang sifatnya non-fisik berupa piranti lunak yang
sifatnya berupa output untuk pengaturan / pembinaan / perencanaan / pengawasan.
a. Pengukuran realisasi capaian kinerja kegiatan
Pengukuran realisasi capaian kinerja kegiatanadalah pengukuran kinerja pada unit
paling rendah dari kegiatan atau kelompok kegiatan yang mendukung suatu sasaran.
Pengukuran kinerja kegiatan dilakukan dengan mengukur output dari masing-masing
kegiatan sebagai capaian kinerja kegiatan pada akhir tahun anggaran dengan
menggunakan data-data hasil monitoring capaian fisik dan laporan realisasi keuangan
dari Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi
Tenggara (eks. BBPJN VI) sebagai realisasi capaian Penetapan Kinerja.
b. Pengukuran realisasi capaian kinerja sasaran
- Berdasarkan pada hasil pengukuran capaian kinerja kumpulan kegiatankegiatan
yang mendukung tercapainya suatu sasaran/sub sasaran dalam penetapan kinerja
(PK) yaitu target kinerjanya dalam persentase (%).
- Pengukuran sasaran dilakukan pengukuran kinerja outcome dari kegiatan fisik Km
atau M, berupa kecepatan tempuh rata-rata (Km/Jam) dan nilai kondisi (%)
dilakukan dengan menganalisis data IRI hasil survei oleh P2JN memakai program
IRMS dan berdasarkan uji petik kecepatan tempuh di lapangan.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
26
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
II.4 Target Tahun ini Menurut Renstra
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan
akuntabel serta berorientasi pada hasil, maka Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi
Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI) berupaya untuk
mewujudkan target kinerja dan mencapai target jangka menengah seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Target kegiatan yang akan dicapai sepanjang
Tahun Anggaran 2016 adalah sebagai berikut :
Tabel 5 Target PK Tahun 2016
BAB II PERENCANAAN KINERJA
27
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Tabel 6 Target Renstra Tahun 2016
28
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
BAB III
KAPASITAS ORGANISASI
III.1 Sumber Daya Manusia
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi ini, khususnya Wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI)
didukung oleh sumber daya manusia yang cukup memadai yaitu, terdiri dari PNS
Pusat, PNS Daerah dan tenaga harian (honorer) berjumlah 1.526 orang yang terdiri
dari 1.126 orang Pegawai Negeri Sipil/PNS, 82 orang pegawai CPNS dan 317 Pegawai
Harian/PH. Data Pegawai Negeri Sipil Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI
berdasarkan pangkat/golongan, tingkat pendidikan dan status kepegawaian dapat
dilihat pada grafik secara rinci digambarkan sebagai berikut :
Gambar 12 Jumlah Pegawai Menurut Golongan
Jumlah pegawai menurut golongan : Golongan I sebanyak 63 orang, Golongan II
sebanyak 570 orang, Golongan III sebanyak 549 orang dan Golongan IV sebanyak
26 orang. Sesuai dengan grafik tersebut proporsi pegawai berdasarkan golongan
terbanyak pada golongan II 47,19 % dan terkecil golongan IV sebanyak 2,15 %
63
570
549
26
Jumlah Pegawai Menurut Golongan
Gol I
Gol II
Gol III
Gol IV
29
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Gambar 13 Jumlah Pegawai Tingkat Pendidikan
Jumlah pegawai menurut pendidikan : S3 sebanyak 1 orang, S2 sebanyak 105
orang, S1/D4 sebanyak 382 orang, D3 sebanyak 32 orang, SLTA sebanyak 600
orang, SLTP sebanyak 33 orang dan SD sebanyak 34 orang. Berdasarkan grafik
tersebut jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan SLTA merupakan yang
terbanyak dengan proporsi 50,54 % sedangkan S3 merupakan yang terkecil
dengan jumlah 0,08 %
Gambar 14 Jumlah Pegawai Menurut Status Kepegawaian
Jumlah pegawai menurut status kepegawaian : Pusat sebanyak 1.038 orang,
Daerah sebanyak 88 orang, CPNS sebanyak 82 orang. Berdasarkan grafik tersebut
jumlah pegawai berdasarkan status kepegawaian, Pegawai dengan status pusat
merupakan yang terbanyak dengan proporsi 85,93 % sedangkan status CPNS
merupakan yang terkecil dengan jumlah 6,79 %
34 33
600
32
382
105
1
Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan
SD
SLTP
SLTA
D-III
S1
S2
S3
1.038
88 82
Jumlah Pegawai Menurut Status Kepegawaian
Pusat
Daerah
CPNS
30
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
III.2 Sarana Prasarana
Guna mendukung pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan jalan nasional di
bawah lingkup Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah
dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI) terdapat peralatan-peralatan UPR/DRU dan
laboratorium. Data peralatan dan kondisi peralatan sampai dengan tahun 2016 pada
tabel sebagai berikut :
Tabel .1.1 Peralatan Unit Pemeliharaan Rutin (UPR) dan Peralatan Bencana Alam
(DRU)
Kategori Peralatan
Jumlah Alat
Kondisi Peralatan
B RR RB RSS
1. Peralatan UPR
1.099 438 184 294 183
2. Peralatan DRU
93 36 33 23 1
Jumlah 1.192 474 217 317 184
Ket : B = Baik; RR = Rusak Ringan; RB = Rusak Berat; RSS = Rusak Sama Sekali
Tabel 7 Kondisi peralatan laik operasi
Kategori Peralatan
Jumlah Alat
Laik Operasi (B + RR)
Tidak Laik Operasi (B + RR)
Unit % Unit %
1. Peralatan UPR
1.099 622 56.60 477 43.40
2. Peralatan DRU
93 69 74.19 24 25.81
Jumlah 1.192 691 57.97 501 42.03
Tabel 8 Peralatan Laboratorium/Pengujian
BANGUNAN
31
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
III.3 Dipa
Pada awal tahun 2016 wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi
Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI) mendapatkan anggaran sebesar Rp.
4.011.795.286.000,00 dan sehubungan dengan surat Sekretaris Jenderal Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor KU.05.09-Mn/306 tanggal 14 April
2016 perihal Penyampaian Exersice Self-Blocking TA. 2016 Kementerian PUPR dan
surat Direktur Jenderal Bina Marga nomor KU.01.09-Db/197 tanggal 28 April 2016
perihal Pelaksanaan Exercise Self-Blocking Tahun Anggaran 2016 di Lingkungan
Ditjen Bina Marga akhirnya dilakukan revisi anggaran pada sehingga pada akhir tahun
Anggara DIPA wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah
dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI) sebesar Rp. 3.598.880.938.00
Tabel 9 Pagu Anggaran Tahun 2016
32
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
BAB IV
AKUNTABILITAS KINERJA
Bab ini terdiri atas Capaian Kinerja Organisasi, Perbandingan Kinerja Organisasi, Analisa
Kinerja Organisasi Serta Efesiensi dan Efektifitas.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) adalah perwujudan kewajiban instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kebijakan dan program organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam rencana strategis lima tahunan. Sistem pertanggungjawaban dilakukan
secara periodik yaitu dilakukan per tahun kegiatan.
Sistem akuntabilitas kinerja merupakan tatanan, instrumen dan metode
pertanggungjawaban yang diselenggarakan melalui proses dan tahapan perencanaan
strategis, perencanaan kinerja tahunan, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja. Sistem
tersebut membentuk siklus akuntabilitas kinerja yang tidak terputus dan terpadu, yang
merupakan infrastruktur bagi proses pemenuhan kewajiban penyelenggara pembangunan
dan pemerintahan dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan / kegagalan pencapaian
visi dan misi organisasi.
Dengan demikian, maka akuntabilitas kinerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI
Tahun 2016 merupakan perwujudan pertanggungjawaban kinerja dari Penetapan Kinerja
Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara
(eks. BBPJN VI) tahun 2016 yang diturunkan dari rencana kinerja tahunan rencana Strategis
(Renstra) Direktorat jenderal Bina Marga tahun 2015 – 2019. Rangkaian proses
perencanaan strategis tahun 2015 - 2019, perencanaan kinerja, pelaporan kinerja suatu
akuntabilitas kinerja
IV.1 Capaian Kinerja Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Keputusan
Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dijelaskan bahwa akuntabilitas
kinerja ini disajikan dalam uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis
33
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
akuntabilitas kinerja dari hasil pelaksanaan penetapan kinerja tahun 2016, serta langkah-
langkah antisipatif yang memerlukan perhatian pada tahun mendatang.
Pengukuran capaian kinerja kegiatan didasarkan kepada realisasi kinerja kegiatan terhadap
target kinerja dalam PK dari masing-masing Unit kerja di lingkungan Satker. Capaian Kinerja
baik output maupun outcome Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi
Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI) secara tidak langsung dipengaruhi dan
tergantung dari capaian kinerja kegiatan Unit kerja yang berada dibawahnya dalam
mendukung tercapainya tujuan, sasaran, kegiatan dan program dalam Renstra. Capaian
Kinerja dinilai per Triwulan sepanjang tahun anggaran berjalan sejak ditetapkannya rencana
kinerja. Penilaian capaian kinerja mencakup pemenuhan target pertriwulan yang telah
ditetapkan, terkait dengan pencapaian yang diperoleh suatu indikator baik mencapai target,
tidak mencapai target atau melebihi target.
Capaian Kinerja Output Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah
dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI) pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 4.1.
sebagai berikut.
Tabel 10 Perbandingan Perjanjian Kinerja dan Revisi Terakhir
34
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Tabel 11 Perbandingan Renstra dan Capaian 2016
IV.2 Perbandingan Kinerja Organisasi
Pencapaian Kinerja Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan
Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI) Tahun 2015 dibandingkan dengan Tahun 2016 dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tahun KEUANGAN (Rp. X 1000)
DIPA AWAL DIPA REVISI REALISASI
2015 4.118.584.480,00 5.670.793.591,00 5.301.878.768,00
2016 4.011.795.286,00 3.598.880.938,00 2.866.255.671.,00
Tabel 12 Perbandingan Dipa Tahun 2015 dan Tahun 2016
IV.3 Analisis Kinerja Organisasi
Analisis tentang pencapaian akuntabilitas kinerja instansi secara keseluruhan diperlukan
untuk dapat menginterpretasikan keberhasilan dan kegagalan secara lebih luas, analisis
akuntabilitas kinerja meliputi:
35
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
a) Uraian keterkaitan pencapaian kinerja sasaran dan kegiatan di dalam setiap
program dan sasaran pada penetapan kinerja tahun 2016 dengan tujuan dan
sasaran tahunan sebagaimana ditetapkan dalam Review Renstra 2015 - 2019.
b) Kondisi pencapaian program dan sasaran sesuai dengan kebijakan dalam Renstra.
c) Evaluasi kebijakan untuk mengetahui ketepatan dan efektivitas kebijakan.
Dalam sistem pelaporan AKIP Direktorat Jenderal Bina Marga tahun 2016 dilaksanakan
Pengukuran Kinerja kegiatan dan pencapaian sasaran dari target yang telah ditetapkan
dalam Penetapan Kinerja Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi
Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI) tahun 2016 yang merujuk kepada Review
Renstra Direktorat Jenderal Bina Marga dan Kementerian Pekerjaan Umum pada tahun
2016 Angka target dalam Penetapan Kinerja diperoleh dari DIPA awal sedangkan angka
target dari Renstra merupakan angka target perencanaan jangka menengah selama lima
tahun, sedangkan realisasi pelaksanaan DIPA diperoleh dari revisi DIPA tahun 2016
terakhir.
Proses pengukuran kinerja kegiatan dan pencapaian sasaran dari program dan sasaran
pada penetapan kinerja tahun 2016 dilaksanakan dengan membandingkan antara realisasi
dengan target Indikator output dalam Perjanjian Kinerja Wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI) tahun
2016. Data realisasi kegiatan berasal dari realisasi DIPA pada akhir tahun kegiatan,
adanya perbedaan satuan indikator output dengan yang terdapat dalam Penetapan
Kinerja maka dilakukan konversi satuan.
Tantangan yang mempengaruhi pencapaian akuntabilitas kinerja Wilayah Provinsi
Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN
VI) meliputi tantangan pada perencanaan strategis dan pada penyusunan rencana kinerja
tahunan. Perubahan struktur dan target Renstra Direktorat Jenderal Bina Marga melalui
Review Renstra Direktorat Jenderal Bina Marga tahun 2015-2019 menyebabkan diperlukan
penyesuaian struktur Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2016. Pada penyusunan disesuaikan
dengan target dalam Review Renstra tahunan yang untuk tahun 2016 disusun
berdasarkan DIPA awal tahun 2016.
36
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Pada tahap analisis ini dapat disimpulkan bahwa di dalam penyusunan Renja KL/RKA-
KL/DIPA telah mengacu kepada sasaran dan kegiatan utama dalam Renstra. Namun
demikian perlu ditinjau rencana target tahunan sasaran dan kegiatan dalam Renstra
karena meskipun sifatnya merupakan rolling program tetapi target tahunan tetap menjadi
acuan dalam penyusunan RKA-KL/DIPA.
Adapun rincian sasaran, kegiatan dari pencapaian Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan,
Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI) untuk TA. 2016
adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya Pelayanan Jalan Nasional
a. Panjang jalan yang mendapat pemeliharaan rutin
Pemeliharaan rutin jalan dilaksanakan untuk mempertahankan kondisi mantap
jalan agar tetap mampu melayani pengguna jalan dengan aman dan nyaman
sesuai dengan umur rencana. Kegiatan pemeliharaan rutin yang dilaksanakan juga
meliputi pemeliharaan ruang milik jalan (RUMIJA) dan pembuatan DPT agar
keamanan pengguna jalan tetap terjaga.
Panjang jalan yang mendapat pemeliharaan rutin
Volume Awal Volume Revisi Capaian
KM KM KM %
1.393,60 1.928,24 1.712,29 122,87
Penjelasan :
Capaian kinerja kegiatan pemeliharaan rutin dapat melebihi target awal 1.393.60
Km menjadi 1.712.29 Km akibat penambahan pemeliharaan rutin jalan di wilayah
Satker PJN II Sulawesi Barat, Satker PJN Metropolitan, Satker SKPD Sulawesi
Selatan dan Satker PJN I Sulawesi Tenggara
Gambar 15 Pemeliharaan Rutin Jalan Tumora - Tambarana
37
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Manfaat :
Kegiatan pemeliharaan rutin sangat diperlukan untuk mempertahankan
kemantapan dan kondisi jalan. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertahankan level
IRI (ketidakrataan jalan) sehingga tidak terjadi penurunan drastis setiaptahun.
Kegiatan pemeliharaan rutin yang telah dilakukan antara lain : patching jalan yang
berlubang untuk mencegah kerusakan yang lebih parah, melakukan Laburan Aspal
(Buras) untuk menutup segregasi pada permukaan sehingga mempertahankan
kondisi permukaan jalan, perbaikan kondisi bahu jalan, pemangkasan rumput di
sekitar bahu jalan, timbunan, pemeliharaan drainase dan lain sebagainya.
Pemeliharaan rutin dilaksanakan untuk mempertahankan kemantapan jalan dan
kenyamanan pengendara.
b. Panjang jalan yang mendapat pemeliharaan rutin Kondisi
Panjang jalan yang mendapat pemeliharaan rutin Kondisi
Volume Awal Volume Revisi Capaian
KM KM KM %
1.575,14 1.889,67 1.889,67 119,97
Penjelasan :
Capaian kinerja kegiatan pemeliharaan rutin kondisi dapat melebihi target awal
1.575,14 Km menjadi 1.889,67 Km akibat penambahan pemeliharaan rutin kondisi
jalan di wilayah Satker PJN I Sulawesi Tengah, Satker PJN III Sulawesi Tengah,
Satker PJN I Sulawesi Selatan dan Satker PJN I Sulawesi Tenggara.
Gambar 16 Pemeliharaan Rutin Kondisi Jalan Tentena - Taripa
38
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Manfaat :
Kegiatan pemeliharaan rutin kondisi ini merupakan kegiatan pemeliharaan rutin
pada ruas jalan dengan kondisi sedang, sangat diperlukan untuk mempertahankan
kemantapan dan kondisi jalan. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertahankan level
IRI (ketidakrataan jalan) sehingga tidak terjadi penurunan drastis setiaptahun.
Kegiatan pemeliharaan rutin yang telah dilakukan antara lain : patching jalan yang
berlubang untuk mencegah kerusakan yang lebih parah, melakukan Laburan Aspal
(Buras) untuk menutup segregasi pada permukaan sehingga mempertahankan
kondisi permukaan jalan, perbaikan kondisi bahu jalan, pemangkasan rumput di
sekitar bahu jalan, timbunan, pemeliharaan drainase dan lain sebagainya.
Pemeliharaan rutin dilaksanakan untuk mempertahankan kemantapan jalan dan
kenyamanan pengendara.
Hambatan :
- Terbatasnya alat pemeliharaan rutin (UPR) dan pendukung (Workshop),
Tenaga Mekanik dan operator.
- Kondisi dan jumlah alat yang tersedia tidak sebanding dengan panjang jalan
yang ditangani.
Upaya dan langkah tindak lanjut :
- Melakukan penggunaan alat pemeliharaan rutin secara optimal dan
pemeliharaan alat secara berkelanjutan.
c. Panjang jalan yang mendapat pemeliharaan Preventif
Panjang jalan yang mendapat pemeliharaan Preventif
Volume Awal Volume Revisi Capaian
KM KM KM %
2.731,56 2.391,88 2.391,88 87,56
Penjelasan :
Capaian kinerja kegiatan pemeliharaan pemeliharaan Preventif kurang dari target
awal 2.731,56 Km menjadi 2.391,88 Km akibat adanya pengurangan pemeliharaan
39
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Preventif di wilayah Satker PJN I Sulawesi Selatan dan Satker PJN I Sulawesi
Tenggara.
d. Panjang jalan yang mendapat Rehabilitasi Minor
Panjang jalan yang mendapat Rehabilitasi Minor
Volume Awal Volume Revisi Capaian
KM KM KM %
15,23 15,23 15,23 100
Penjelasan :
Capaian kinerja kegiatan pemeliharaan Rehabilitasi Minor kurang dari target awal
15,23 Km menjadi 15,23 Km akibat pengurangan Rehabilitasi Minor di wilayah
Satker PJN I Sulawesi Selatan dan Satker PJN I Sulawesi Tenggara.
e. Panjang jalan yang mendapat Rehabilitasi Mayor
Panjang jalan yang mendapat Rehabilitasi Mayor
Volume Awal Volume Revisi Capaian
KM KM KM %
48,87 44,47 44,47 91,00
Penjelasan :
Capaian kinerja kegiatan Rehabilitasi Minor kurang dari target awal 48,87 Km
menjadi 44,47 Km akibat pengurangan Rehabilitasi Minor di wilayah Satker PJN II
Sulawesi Tenggara.
f. Panjang jalan yang mendapat Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jalan
Panjang jalan yang mendapat Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jalan
Volume Awal Volume Revisi Capaian
KM KM KM %
123,77 116,22 116,22 93,90
40
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Penjelasan :
Rekonstruksi/peningkatan struktur jalan target yang semula panjang 123,77 Km
terealisasi menjadi 116,22 Km.
g. Panjang jembatan yang mendapat pemeliharaan rutin
Panjang jembatan yang mendapat pemeliharaan rutin
Volume Awal Volume Revisi Capaian
M M M %
54.353,95 52.749,35 52.749,35 97,05
Penjelasan :
Pemeliharaan rutin jembatan mencapai target sepanjang 54.353,95 M tercapai
sepanjang 52.749,35 M. Hal ini dikarenakan adanya pengurangan target
penanganan pemeliharaan rutin jembatan pada Satker PJN Wilayah II Sulsel,
sehingga ruas jembatan yang ditangani berkurang sepanjang dan tingkat capaian
kinerja output dibawah target yang ditetapkan
Kegiatan pemeliharaan rutin yang telah dilakukan antara lain: pengecatan
jembatan, pembersihan/perbaikan pada daerah lantai jembatan.
Gambar 17 Pemeliharaan Rutin Jembatan Poso - Tagolu
Manfaat :
Kegiatan pemeliharaan rutin jembatan dimaksudkan untuk mempertahankan
kondisi baik jembatan dan memberikan kenyamanan kepada pengguna jalan yang
melewati jembatan.
Hambatan :
- Terbatasnya alat pemeliharaan rutin (UPR) jembatan dan pendukung
(Workshop), Tenaga Mekanik dan operator
41
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
- Keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dalam
penanganan pemeliharaan rutin jembatan
Upaya dan langkah tindak lanjut :
- Melakukan penggunaan alat pemeliharaan rutin secara optimal dan
pemeliharaan alat secara berkelanjutan.
- Meningkatkan fungsi pengamatan dan survei detail jembatan
- Melaksanakan pelatihan Sumber Daya Manusia di bidang pemeliharaan
jembatan
h. Panjang jembatan yang mendapat Rekonstruksi/Peningkatan
Panjang jembatan yang mendapat Rekonstruksi/Peningkatan
Volume Awal Volume Revisi Capaian
M M M %
455,50 455,50 455,50 100
Penjelasan :
Rekonstruksi/Peningkatan jembatan mencapai target indikator kinerja output dari
target sepanjang 455,50 M tercapai sepanjang 455,50 M. Hal ini dikarenakan.
i. Jumlah Bahan Jalan dan Jembatan
Jumlah Bahan Jalan dan Jembatan
Volume Awal Volume Revisi Capaian
Ton Ton Ton %
12,00 0,0001 0,0001 0,0008
Kegiatan ini dilaksanakan Satker Balai Besar PJN VI dengan menyediakan
peralatan jalan dan jembatan untuk memenuhi kebutuhan peralatan UPR dan DRU
melalui pengadaan alat berat. Dengan pengadaan alat berat ini diharapkan
kegiatan pemeliharaan rutin dan tanggap darurat bencana dapat meningkatkan
pelayanan dan kesiagaan terhadap ruas-ruas jalan yang terkena bencana alam.
42
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
j. Jumlah Dokumen Perencanaan Teknis Jalan Dan Jembatan
Jumlah Dokumen Perencanaan Teknis Jalan Dan Jembatan
Volume Awal Volume Revisi Capaian
Dokumen Dokumen Dokumen %
6,00 6,00 6,00 100
Kegiatan perencanaan teknis jalan dan jembatan di bawah kendali dan
dilaksanakan oleh Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional di
lingkungan Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah
dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI)
Gambar 18 Jumlah Dokumen Perencanaan Teknis Jalan Dan Jembatan
Manfaat :
- Desain jalan dan jembatan yang berakurasi tinggi, sesuai kebutuhan lapangan, dan
sesuai dengan ketersediaan anggaran sehingga pekerjaan yang dikerjakan sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan dalam kontrak (Tepat waktu, Mutu dan Biaya).
- Pelaksanaan perencanaan yang sesuai spesifikasi akan mengurangi review desain
sehingga target pelaksanaan nantinya akan sesuai dengan rencana.
k. Jumlah Dokumen Pengawasan Teknis Jalan Dan Jembatan
Jumlah Dokumen Pengawasan Teknis Jalan Dan Jembatan
Volume Awal Volume Revisi Capaian
Dokumen Dokumen Dokumen %
7,00 7,00 7,00 100
Kegiatan pengawasan teknis jalan dan jembatan di bawah kendali dan
dilaksanakan oleh Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional di
43
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
lingkungan Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah
dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI)
Gambar 19 Jumlah Dokumen Pengawasan Teknis Jalan Dan Jembatan
l. Jumlah Dokumen Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Jalan Dan
Jembatan
Jumlah Dokumen Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Jalan Dan Jembatan
Volume Awal Volume Revisi Capaian
Dokumen Dokumen Dokumen %
11,00 11,00 11,00 100
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Jalan dan Jembatan merupakan
pelaksanaan dari tugas pokok dan fungsi dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional VI
untuk melakukan pengawasan dan evaluasi kegiatan Tata Usaha, Perencanaan,
Pelaksanaan dan PSP3 terhadap Satker dan PPK di lingkungan Wilayah Provinsi
Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks.
BBPJN VI). Kegiatan monitoring dan evaluasi ini dilaksanakan untuk
mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan dan
mencari solusi atas permasalahan tersebut.
44
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Gambar 20 Jumlah Dokumen Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Jalan Dan Jembatan
Manfaat :
- Mengetahui kinerja dari Penyedia Jasa (kontraktor dan Konsultan) dalam
pelaksanaan pekerjaan, monitoring terhadap paket-paket yang mengalami
keterlambatan dan menindaklanjuti paket-paket yang terlambat. Untuk paket-
paket yang mengalami keterlambatan dilakukan tindak lanjut percepatan
terhadap paket tersebut dengan menambah Tenaga (Man), Alat dan Bahan
(Material)
- Pelaksanaan monitoring dan evaluasi sebagai control pelaksanaan kegiatan
yang dilaksanakan oleh Satker dan PPK sesuai dengan Norma, standar,
pedoman dan manual yang telah ditetapkan Direktorat Jenderal Bina Marga
- Pembinaan ketatalaksanaan khususnya pembinaan PNS, administrasi
kepegawaian, keuangan dan asset di lingkungan Wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN
VI)
- Pemantauan penyelesaian temuan – temuan laporan hasil pemeriksaan baik
eksternal dan maupun internal.
- Monitoring dan evaluasi kinerja dari Satker dan PPK yang dilaksanakan secara
sistematis dan memberikan masukan atas permasalahan yang terjadi di
lapangan serta penyediaan system dan data informasi di Wilayah Provinsi
Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara
(eks. BBPJN VI)
45
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
m. Jumlah Dokumen Penyiapan Perencanaan Program
Jumlah Dokumen Penyiapan Perencanaan Program
Volume Awal Volume Revisi Capaian
Dokumen Dokumen Dokumen %
1,50 1,50 1,50 100
Penjelasan :
Kegiatan Penyiapan Perencanaan Program mencapai target indikator kinerja
output berhasil mencapai 100 %. persentase dcapaian tersebut mencapai target
dari target awal 1,5 Dokumen.
n. Jumlah Dokumen Pengelolaan Sistem Pelaksanaan Pengujian dan
Peralatan
Jumlah Dokumen Pengelolaan Sistem Pelaksanaan Pengujian dan Peralatan
Volume Awal Volume Revisi Capaian
Dokumen Dokumen Dokumen %
1,00 1,00 1,00 100
Kegiatan pelaksanaan pengujian/manajemen mutu merupakan pelaksanaan dari
tugas pokok dan fungsi dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional VI untuk melakukan
pengujian/manajemen mutu terhadap Satker dan PPK di lingkungan Balai
Pelaksanaan Jalan Nasional VI
Penjelasan :
Kegiatan pelaksanaan pengujian/manajemen mutu indicator kinerja output berhasil
mencapai 100 %. Persentase capaian tersebut mencapai target dari target awal 1
dokumen.
o. Jumlah Pelaporan Secara Elektronik (e-Monitoring)
Jumlah Pelaporan Secara Elektronik (e-Monitoring
Volume Awal Volume Revisi Capaian
Dokumen Dokumen Dokumen %
436,00 436,00 436,00 100
46
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Merupakan Kegiatan Pelaporan secara elektronik (e-Monitoring) mengenai
progress fisik dan keuangan serta penyusunan dan pencetakan laporan
Penjelasan :
Capaian indikator kinerja Sistem Pelaporan Secara Elektronik (E-Monitoring)
tercapai 100 %
Manfaat :
Untuk dapat mengetahui informasi progress paket pekerjaan langsung secara
elektronik. Selain itu, instansi dapat secara cepat melakukan pelaporan dan
dengan format yang sama
Hambatan :
Update data progress pelaksanaan oleh Petugas Pelaporan sering terlambat
Upaya dan Langkah Tindak Lanjut :
Menghimbau kepada petugas pelaporan agar mengupdate data progress
pelaksanaan secara rutin dan periodic
p. Jumlah Bulan Layanan Perkantoran
Jumlah Bulan Layanan Perkantoran
Volume awal Volume Revisi Capaian
Bulan Bulan Bulan %
12,00 12,00 12,00 100
Layanan Perkantoran diperlukan dalam memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pada
tahun anggaran khususnya Pengurusan Administrasi Operasional Perkantoran,
Pengelolaan Keuangan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI, Gaji Pegawai
dan Tenaga Honor di Lingkungan BBPJN VI
Penjelasan :
Indikator kinerja output layanan perkantoran tercapai 100% dari target 12 bulan
layanan.
47
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Manfaat :
- Pemenuhan administrasi perkantoran bagi seluruh Satker Balai Pelaksanaan
Jalan Nasional VI (pembayaran gaji dan tunjangan, penyelenggaraan
operasional perkantoran dan pemeliharaan perkantoran serta administrasi
kegiatan).
- Menunjang pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2016
Hambatan :
Pembayaran gaji dan tunjangan pada tahun anggaran 2015 mengalami 2 kali revisi
penambahan, akibat alokasi awal yang lebih kecil dari kebutuhan pembayaran gaji
termasuk bertambahnya jumlah pegawai daerah yang pindah status pusat
Upaya dan Langkah Tindak lanjut :
Menghitung kebutuhan layanan perkantoran sesuai dengan kebutuhan dengan
menggunakan dasar penyerapan pada tahun sebelumnya dan menyesuaikan pada
tahun selanjutnya
q. Jumlah Bulan Layanan Publik (PNBP)
Undang – Undang No. 20 tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak,
PNBP adalah seluruh penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari
penerimaan perpajakan. Kegiatan PNBP Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI
yaitu kegiatan yang berdasarkan anggaran yang tertuang dalam DIPA dan
kegiatan penerimaan yang bersumber dari penyedia. Dana Lingkup cakupan
pelaksanaan layanan public (PNBP) adalah administrasi kegiatan yaitu penerimaan
yang bersumber dari Jasa Penelitian dan Jasa penggunaan peralatan Konstruksi :
yaitu berupa peralatan konstruksi yang terdapat pada PPK Pracetak Poso.
Jumlah Bulan Layanan Publik (PNBP)
Volume awal Volume Revisi Capaian
Bulan Bulan Bulan %
12,00 12,00 12,00 100
48
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Penjelasan :
Layanan public (PNBP) Pelaksanaan Penerimaan Negara Bukan Pajak pada tahun
2016 berhasil mencapai output 100% dari target awal 12 Bulan
Manfaat :
- Pemanfaatan PNBP secara akuntabel sesuai dengan rencana pemanfataannya
- Memberikan pemasukan kepada Negara yang bersumber dari hasil pengujian,
dan memperoleh mutu hasil pengujian
r. Jumlah Unit Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Jumlah Unit Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Volume awal Volume Revisi Capaian
Unit Unit Unit %
45,00 50,00 50,00 111,11
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi dapat melebihi target awal 45,00 Unit
menjadi 50,00 Unit akibat penambahan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
di wilayah Satker PJN I Sulawesi Tengah.
s. Jumlah Unit Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Jumlah Unit Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Volume awal Volume Revisi Capaian
Unit Unit Unit %
20,00 22,00 22,00 110,00
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran dapat melebihi target awal 45,00 Unit menjadi
50,00 Unit akibat penambahan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi di
wilayah Satker PJN I Sulawesi Tengah dan Satker PJN II Sulawesi Tengah.
49
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
t. Jumlah Luas Gedung/Bangunan
Renovasi gedung kantor dilaksanakan di Satuan Kerja Balai besar pelaksanaan
Jalan Nasional VI, hal ini diperlukan untuk menciptakan sarana gedung kantor
yang memadai sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai.
Jumlah Luas Gedung/Bangunan
Volume awal Volume Revisi Capaian
M2 M2 M2 %
1.680,00 1.680,00 1.680,00 100
Indikator kinerja output gedung/bangunan perkantoran tercapai 100% dari target
awal 1.680,00 M2.
2. Menurunkan waktu Tempuh pada koridor utama
a. Panjang jembatan baru yang dibangun
Panjang jembatan baru yang dibangun
Volume awal Volume Revisi Capaian
M M M %
358,07 358,07 325,45 90,89
Penjelasan :
Capaian output kinerja pembangunan jembatan baru semula panjang 358,07 M
terealisasi sepanjang 325,45 M, hal ini ditunjang oleh kinerja antara lain pada Jbt.
S. Lasape pada satker wilayah I Sulsel dan pembangunan Jembatan Teluk Kendari
dari panjang 235,07 m dengan realisasi mencapai 232,37 m
b. Panjang Pembangunan Fly Over/Underpass/ Terowongan yang dibangun
Pembangunan underpass simpang mandai yang dilaksanakan bertujuan untuk
mengurai kemacetan yang terjadi pada simpang bandara Sultan Hasanuddin, ruas
Makassar – Bts Kab. Maros dan Jalan Tol Seksi 4 Makassar. Paket pembangunan
underpass simpang mandai ini menjadi salah satu paket strategis di Kota Makassar
Provinsi Sulawesi Selatan
50
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Panjang Pembangunan Fly Over/Underpass/ Terowongan yang dibangun
Volume awal Volume Revisi Capaian
M M M %
1.282,00 1.182,00 1.182,00 92,20
Penjelasan :
Capaian kinerja output panjang pembangunan flyover/underpass/terowongan yang
dibangun mencapai realisasi 1.182,00 atau 92,20 % dari target 1.282,00 M.
Capaian tersebut tidak maksimal dikarenakan pada satker PJN II Sulteng paket
Pembangunan Fly Over Pantoloan sepanjang 100 M tidak terealisasi dikarenakan
paket tersebut tidak dilelangkan karena lahan belum bebas.
c. Panjang jalan yang mendapat Pelebaran
Panjang jalan yang mendapat Pelebaran
Volume awal Volume Revisi Capaian
KM KM KM %
217,61 208,20 190,15 87,38
Penjelasan :
Pelebaran jalan target yang semula panjang 217,61 Km terealisasi sebesar 190,15
Km. atau mencapai 87,38 %. Capaian kinerja yang kurang dari target disebabkan
adanya pengurangan target pada paket Paket Pelebaran Jalan Taripa-Wosu-Pape.
Gambar 21 Pelebaran Jalan Parigi - Tolai
51
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
d. Panjang Jalan Baru yang dibangun
Pembangunan jalan baru yang dibangun pada tahun anggaran 2015 adalah
pembangunan untuk pengembangan wilayah dan mendukung konektifitas antar
wilayah antara lain pembangunan jalan Bypass Mamminasata, Makassar Middle
Ring Road Satker PJN Metro Makassar, Pembangunan Akses Pelabuhan Belopa
Satker PJN II Sulawesi Selatan, Pembangunan Jalan dan Jembatan Mamuju
Arterial Road Satker PJN I Sulawesi Barat dan Pembangunan Jalan Pemuda
(Kolaka) Satker PJN I Sulawesi Sultra
Panjang Jalan Baru yang dibangun
Volume awal Volume Revisi Capaian
KM KM KM %
13,86 10,63 8,10 58,50
Penjelasan :
Capaian kinerja output panjang jalan baru yang dibangun mencapai realisasi 8,10
Km atau 58.50% dari target 13,86 Km. Capaian tersebut tidak maksimal
disebabkan Paket Pembangunan Jalan Pemuda (Kolaka) target penanganan 5,89
Km berkurang menjadi 2,66 Km.
3. Meningkatnya fasilitasi terhadap jalan daerah untuk mendukung kawasan
a. Dukungan Jalan Daerah
Dukungan Jalan Daerah
Volume awal Volume Revisi Capaian
KM KM KM %
2,00 2.00 2,00 100
Dukungan jalan daerah sesuai target awal 2,00 Km dengan capaian 100 % di
wilayah Satker PJN II Sulawesi Tengah.
52
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
4. Kegiatan-Kegiatan Strategis
a. Pembangunan UnderPass Simpang Mandai, Provinsi Sulawesi Selatan
Pembangunan Underpass ini bermanfaat menambah kapasitas ruas jalan Maros –
Makassar serta akses dari jalan tol Dr. Sutami ke arah Bandara Internasional
Sultan Hasanuddin serta ke kota Makassar dan ke kabupaten Maros.
Adapun Data Teknis sebagai berikut :
- Pembangunan Underpass sepanjang = 110 m dan lebar = 20,6 m
- Frontage lebar = 2 x 7,0 m (4 lajur 2 arah)
- Panjang efektif = 1,05 Km
- Lebar Desain = 44,0 m
Gambar 22 Pembangunan UnderPass Simpang Mandai
Nilai Kontrak : Rp. 169.634.758.000,00
Tahun Penanganan : Tahun 2015 – 2017
Penyerapan TA. 2015 : Rp. 42.598.602.000
Penyerapan TA. 2016 : Rp. 74.979.946.000
Alokasi DIPA TA. 2017 : Rp. 52.056.210.000
b. Pembangunan Elevated Road (Maros – Ujung Lamuru – Bts. Kota
Watampone), Provinsi Sulawesi Selatan
Ruas Maros – Ujung Lamuru – Watampone merupakan akses yang
menghubungkan antara Kabupaten Bone, Soppeng, Sinjai dengan Ibu Kota
Provinsi Sulawesi Selatan dan urgensi ruas Maros – Ujung Lamuru –
Watampone terhadap sistem ekonomi wilayah adalah sebagai akses yang dapat
mengakomodasi arus pergerakan hasil komoditas pertanian dan perikanan di
53
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
wilayah Sulawesi Selatan dan Tenggara sehingga masuk jalur MP3EI koridor Maros
– Watampone – Pelabuhan Bajoe.
Untuk perbaikan geometrik jalan serta menjaga ekosistem dalam Kawasan Taman
Nasional Bantimurung – Bulusaraung yang masuk dalam ruas jalan tersebut, maka
direkomendasikan pembangunan elevated Road dalam beberapa segmen.
Pada Tahap I dilaksanakan segmen I dengan nilai kontrak : Rp. 167.682.102.000,
penanganan tahun 2015 sampai dengan tahun 2017.
Adapun Data Teknis sebagai berikut :
- Pembangunan Elevated Road (Jalan layang) dengan pondasi bore pile dan balok
girder : 316 m
- Pembangunan Oprit dan Jalan baru dengan fleksible pavement : 575.5 m
- Pelebaran dan Pengaspalan Jalan eksisting dari 5 m menjadi 7 meter: 587 m
Gambar 23 Pembangunan Elevated Road (Maros – Ujung Lamuru – Bts. Kota Watampone)
54
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
IV.4 Efisiensi dan Aktifitas
Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan yang belum mencapai sasaran pada umumnya
dihadapkan dengan masih adanya kendala dalam proses administrasi keuangan pada
tahun 2016, sekaligus menandai perlunya peningkatan kinerja dari Wilayah Provinsi
Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN
VI) pada tahun mendatang. Peningkatan kinerja bidang jalan yang masih harus menjadi
perhatian adalah meliputi bagaimana meningkatkan kualitas jalan dan jaringan jalan untuk
dapat melayani lalu-lintas dengan sebaik-baiknya. Selain itu masalah utama yang harus
ditekankan terkait pencapaian kinerja di Tahun Anggaran 2016 adalah masalah terkait
pembebasan lahan.
Permasalahan pembebasan lahan merupakan salah satu masalah utama dalam
pencapaian kinerja penyelenggaraan jalan nasional di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan,
Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI). Pembahasan-
pembahasan sebelumnya menjelaskan bahwa muara dari tidak tercapainya target output
maupun kurangnya prestasi penyerapan anggaran di TA. 2016 disebabkan oleh
permasalahan lahan yang belum bebas. Adanya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012
tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum yang diharapkan
dapat memperlancar pembebasan lahan juga belum mampu mengatasi permasalahan
pembebasan lahan.
Yang perlu diperhatikan adalah, tanpa adanya solusi terkait pembebasan lahan,
dikhawatirkan prestasi penyerapan anggaran dan pencapaian kinerja (output) Wilayah
Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks.
BBPJN VI) di TA 2016 akan hampir sama dengan prestasi penyerapan anggaran dan
pencapaian kinerja Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah
dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI) di TA 2016.
55
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
BAB V
PENUTUP
V.1 KEBERHASILAN
Tercapainya target Indikator Kinerja Utama (IKU) Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan,
Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI) sebesar 100%
merupakan suatu keberhasilan pelaksanaan program penanganan jalan dan jembatan
seperti tertuang pada tabel berikut
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
Tingkat penggunaan Jalan Nasional
116 Milyar Kendaraan KM
Waktu Tempuh Pada Koridor Utama
2,6 jam / 100 km
Tabel 13 Realisasi Indikator Kinerja Utama
V.2 Harapan
1. Peningkatan kompetensi SDM penyedia jasa dan pengguna jasa yang terlibat dalam
kegiatan pelaksanaan jalan dan jembatan
2. Sinergitas instansi lintas sektoral untuk menyelesaikan permasalahan pembebasan lahan
yang berlarut larut
3. Meningkatnya kualitas monitoring dan evaluasi untuk menciptakan hasil pelaksanaan
kegiatan penanganan jalan dan jembatan yang maksimal
Akhirnya diharapkan laporan akuntabilitas kinerja Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi
Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI) tahun 2016 dapat dijadikan
umpan balik dan acuan perencanaan selanjutnya. Dengan demikian harapan meningkatnya
56
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
pelayanan jaringan jalan nasional lingkup Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat,
Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara (eks. BBPJN VI) dapat tercapai yang pada akhirnya
akan berujung pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat
57
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Terletak di Kab. Parepare – Bangkae - Toraja KM : 183 + 200 Sulawesi
Selatan
Paket
Preservasi Dan Pelebaran Jalan
Bts.Kota Pare pare - Bangkae - Bts
Kota Makale
Manfaat 0% 50% 100%
1. Memperlancar arus lalu - lintas 2. Meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. 3. Meningkatkan konektifitas
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Terletak di Kab. Toraja BOTANG – PANGOPANGO STA 00+050 s.d STA
01+000 Sulawesi Selatan
Paket
Rekonstruksi Jalan Botang -
Pangopango
Manfaat 0% 50% 100%
1. Memperlancar arus lalu - lintas 2. Meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. 3. Meningkatkan konektifitas
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Ruas yang menghubungkan Kota Palu dengan Provinsi Gorontalo berada
di Ruas Jalan Mepanga – Tinombo
Paket
Pemeliharaan Rutin Jalan
Mepanga – Tinombo
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Ruas yang menghubungkan Kota Palu dengan Provinsi Gorontalo berada
di Ruas Jalan Tinombo – Sinei
Paket
Pemeliharaan Rutin Jalan Sinei
– Ampibabo
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Ruas yang menghubungkan Kota Palu dengan Provinsi Gorontalo berada
di Ruas Jalan Ampibabo – Toboli
Paket
Pemeliharaan Rutin Jalan
Ampibabo – Toboli
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Ruas yang menghubungkan Kota Palu dengan Kabupaten Poso berada di
Ruas Jalan Parigi - Tolai
Paket
Pemeliharaan Rutin Jalan
Parigi – Tolai
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Ruas yang menghubungkan Kota Palu dengan Kabupaten Poso berada di
Ruas Jalan Toboli – Kebun Kopi
Paket
Pemeliharaan Rutin Jalan
Toboli – Kebun Kopi
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Ruas yang menghubungkan Kota Palu dengan Kabupaten Poso berada di
Ruas Jalan Tumora - Tambarana
Paket
Pemeliharaan Rutin Jalan
Tumora - Tambarana
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Ruas yang menghubungkan Kota Palu dengan Kabupaten Poso berada di
Ruas Jalan Tambarana – Batas Kota Poso
Paket
Pemeliharaan Rutin Jalan
Tambarana – Batas Kota Poso
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Ruas yang menghubungkan Kota Palu dengan Provinsi Gorontalo berada
di Ruas Jalan Mepanga - Tinombo
Paket
Pemeliharaan Rutin Kondisi
Jalan Mepanga - Tinombo
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Ruas yang menghubungkan Kota Palu dengan Provinsi Gorontalo berada
di Ruas Jalan Sinei - Ampibabo
Paket
Pemeliharaan Rutin Kondisi
Jalan Sinei - Ampibabo
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Ruas yang menghubungkan Kota Palu dengan Kabupaten Poso berada di
Ruas Jalan Kebun Kopi - Nupabomba
Paket
Pemeliharaan Rutin Kondisi
Jalan Kebun Kopi - Nupabomba
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Ruas yang menghubungkan Kota Palu dengan Kabupaten Poso berada di
Ruas Jalan Tentena - Taripa
Paket
Pemeliharaan Rutin Kondisi
Jalan Tentena - Taripa
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Jembatan yang berperan menghubungkan Kota Palu dengan Provinsi
Gorontalo berada di Ruas Jalan Lambunu - Mepanga
Paket
Pemeliharaan Rutin Jembatan
Lambunu - Mepanga
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Jembatan yang berperan menghubungkan Kota Palu dengan Provinsi
Gorontalo berada di Ruas Jalan Mepanga - Tinombo
Paket
Pemeliharaan Rutin Jembatan
Mepanga - Tinombo
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Jembatan yang berperan menghubungkan Kota Palu dengan Kabupaten
Poso berada di Ruas Jalan Toboli – Parigi
Paket
Pemeliharaan Rutin Jembatan
Toboli - Parigi
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Jembatan yang berperan menghubungkan Kota Palu dengan Kabupaten
Poso berada di Ruas Jalan Tolai - Sausu
Paket
Pemeliharaan Rutin Jembatan
Tolai - Sausu
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Jembatan yang berperan menghubungkan Kota Palu dengan Kabupaten
Poso berada di Ruas Jalan Sausu - Tumora
Paket
Pemeliharaan Rutin Jembatan
Sausu - Tumora
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Jembatan yang berperan menghubungkan Kota Palu dengan Kabupaten
Poso berada di Ruas Jalan Toboli - Kebun Kopi
Paket
Pemeliharaan Rutin Jembatan
Toboli - Kebun Kopi
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Jembatan yang berperan menghubungkan Kota Palu dengan Kabupaten
Poso berada di Ruas Jalan Tambarana - Batas Kota Poso
Paket
Pemeliharaan Rutin Jembatan
Tambarana - Batas Kota Poso
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Jembatan yang berperan menghubungkan Kota Palu dengan Kabupaten
Poso berada di Ruas Jalan Poso - Tagolu
Paket
Pemeliharaan Rutin Jembatan
Poso - Tagolu
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Jalan yang berperan menghubungkan Kota Palu dengan Provinsi
Gorontalo berada di Ruas Jalan Molosipat - Lambunu - Mepanga
Paket
Pelebaran Jalan Molosipat -
Lambunu - Mepanga (MYC)
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Jalan yang berperan menghubungkan Kota Palu dengan Kabupaten Poso
berada di Ruas Jalan Parigi - Tolai
Paket
Pelebaran Jalan Parigi - Tolai
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Jalan yang berperan menghubungkan Kota Palu dengan Kabupaten Poso
berada di Ruas Jalan Nupabomba - Kebun Kopi - Toboli
Paket
Rekonstruksi dan Penanganan
Lereng Nupabomba - Kebun
Kopi - Toboli II
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Jalan yang berperan menghubungkan Kota Palu dengan Kabupaten Poso
berada di Ruas Jalan Tagolu – Tentena
Paket
Pelebaran Jalan Tagolu –
Tentena
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Jalan yang berperan menghubungkan Kota Palu dengan Kabupaten Poso
berada di Ruas Jalan Tentena – Taripa
Paket
Pelebaran Jalan Tentena –
Taripa
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Kabupaten Poso
Diskripsi : Jalan yang berperan menghubungkan Desa Ueralulu dengan Desa
Tamanjeka, pekerjaan ini merupakan bentuk dukungan terhadap jalan daerah di Ruas
Jalan Ueralulu - Tamanjeka
Paket
Rekonstruksi Jalan Ueralulu -
Tamanjeka
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Output Foto
Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Jalan & Jembatan
Diskripsi : Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Pelebaran Jalan Nasional Propinsi Sulawesi
Tengah Pada Ruas Jalan Tagolu - Tentena dan Tentena - Taripa
Paket
Monitoring dan Evaluasi
Pelebaran ruas jalan Tagolu -
Tentena (Pengawasan Teknis
Jalan Wilayah. 2 )
Manfaat
1. Terkontrolnya pekerjaan
sesuai dengan desain
rencana
2. Mengumpulkan
permasalahan yang dihadapi
dalam pelaksanaan pekerjaan
konstruksi
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Berada di ruas jalan nasional Ruas Malabo-Mamasa
Paket
Preservasi Rekonstruksi
Malabo-Mamasa
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
4. Merupakan jalur
penghubung ibukota
Provinsi Sulawesi Barat dan
Kota Mamasa
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Berada di ruas jalan nasional lintas barat Sulawesi Ruas Jalan Surumana-
Pasangkayu-Baras-Karossa
Paket
Preservasi Rehabilitasi Mayor
Jalan Surumana-Pasangkayu-
Baras-Karossa
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
4. Merupakan jalur lintas barat
sulawesi.
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Berada di ruas jalan nasional lintas barat Sulawesi Ruas Jalan Karossa-
Topoyo-Kalukku
Paket
Preservasi Rehabilitasi Mayor
Jalan Karossa-Topoyo-Kalukku
Manfaat 0% 50% 100%
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
4. Merupakan jalur lintas barat
sulawesi.
FOTO HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran Foto
Meningkatnya Pelayanan Jalan
Nasional
Diskripsi : Berada di ruas jalan nasional Ruas Salubatu-Mambi Kabupaten Mamasa
Paket
Peningkatan Jalan dan
Jembatan Salubatu-Mambi
(MYC)
Manfaat 0% 50% Masa Konstruksi S.D 2018
1. Penyerapan tenaga kerja
saat proses konstruksi
2. Mobilitas penduduk semakin
lancar
3. Kondisi jalan semakin
nyaman
4. Merupakan jalur
penghubung ibukota
Provinsi Sulawesi Barat dan
Kota Mamasa