kebijakan kemristekdikti dalam pengembangan …...dalam pengembangan kekayaan intelektual di...

39
KEBIJAKAN KEMRISTEKDIKTI DALAM PENGEMBANGAN KEKAYAAN INTELEKTUAL DI INDONESIA Sadjuga Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Upload: others

Post on 19-Feb-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • KEBIJAKAN KEMRISTEKDIKTI

    DALAM PENGEMBANGAN KEKAYAAN INTELEKTUAL

    DI INDONESIA

    Sadjuga Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

  • Rencana Kerja Pemerintah 2017 REVOLUSI MENTAL

    Sasaran dan Arah Kebijakan

    2

    Sumber: Bappenas, 2016

  • Kekayaaan Alam Indonesia

    Sumber: MP3EI, 2013

  • Kekayaaan Intelektual Dunia Didominasi Asia

    Sumber: WIPO 2012

  • 6

    Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Element Utama Pengembangan

    Kekayaan Intelektual

  • Arah Iptek Bagi Daya Saing Sektor Produksi

    7

    Strategi 1. Semua kegiatan riset harus menunjukkan kemajuan capaian secara berturut-

    turut dari eksplorasi hingga difusi; 2. Prioritas kegiatan riset adalah kegiatan yang dapat mencapai tahap difusi; 3. Penyediaan kebutuhan di setiap tahapan riset secara memadai.

    TIPOLOGI RISET

    Sumber: RPJMN 2015-2019

  • • Belum pernah dicatat • Tidak pernah akan dicatat • Terlalu banyak upaya untuk mencatat • Semua orang tahu • Tidak diketahui oleh individu, tapi

    oleh kelompok • Tidak dapat dicatat

    Sumber: informasi on-line

  • Sumber: informasi on-line

    Bersifat Subyektif dan berdasarkan pengalaman, tidak dapat diuraikan dengan kata-kata, kalimat, angka atau rumus karena karena konteksnya sangat spesifik.

    Keterampilan Teknis: • Kerajinan tangan, • Know-how; • Keterampilan berfikir; • Kepercayaan; • Imajinasi; • Perspektif; • Model mental

    Obyektif dan rasional, dapat digambarkan dengan kata-kata, kalimat, angka, atau rumus karena konteksnya tidak spesifik. • Pendekatan teroritis; • Pemecahan masalah, • Manual; • Basis Data.

    Berinteraksi secara dinamis dengan sarana teknologi

    Analog dan Digital

    TACIT KNOWLEDGE EXPLICIT KNOWLEDGE

  • Output Universitas Riset

    Produktifitas Riset: - Jumlah Publikasi

    Ilmiah Internasional Bereputasi Tinggi

    - Jumlah Hibah Riset yang diterima

    - Jumlah hasil Kekayaan Intelektual

    Dampak Riset: - Jumlah Sitasi - Jumlah bahan ajar

    berbasis hasil riset - Jumlah Buku Ajar

    berbasis hasil riset - Penerapan

    Keunggulan Riset: - Jumlah paper yang banyak disitasi

    - H-index - Jumlah Paper yang di Jurnal Ilmiah top.

    - Jumlah Pusat Unggulan

    Daya Tarik Dan Daya Saing

    Daya Hidup Universitas Sumber: Ristekdikti, 2015

  • Komponen Penilaian

    Sumber Daya Penelitian-SD (30%)

    Manajemen Penelitian-MP (15%)

    Luaran Penelitian-LP (50%)

    Revenue Generating (5%)

    Sumber: Ristekdikti, 2015

  • LANGKAH STRATEGIS

    1. Fokus Rencana Induk Riset Nasional (meningkatkan

    kualitas riset).

    2. Penyederhanaan Peraturan Keuangan Riset

    (pertanggungjwaban keuangan riset berbasis output,

    turunnya anggaran tidak telat).

    3. Sediakan Wahana Publikasi (akreditasi jurnal).

    4. Pendampingan Riset (pelatihan penulisan, pendampingan

    lainnya).

    5. Pemberian Insentif Riset (PPII, wacana L/LK jadi As Prof

    dan Assoc Profesor dg publikasi, Bantuan riset kpd

    Profesor, pengiriman ke LN).

    6. Paten Revisi UU Paten, Tingkatkan Hak Royalti.

    7. Mendorong potensi pendanaan (ISF).

    Sumber: Ristekdikti, 2015

  • SASARAN PROGRAM DAN IKP

    INDIKATOR KINERJA PROGRAM

    TARGET

    2015 2016 2017 2018 2019

    IKP 1 Jumlah HKI yang didaftarkan 1580 1.735 1.910 2.100 2.305

    IKP 2 Jumlah publikasi internasional 5.008 6.229 7.769 9.689 12.089

    IKP 3 Jumlah prototipe R & D TRL s.d 6 530 632 783 930 1.081

    IKP 4 Jumlah prototipe laik industri TRL 7 5 15 15 15 15

    PROGRAM Program Penguatan Riset dan Pengembangan

    SASARAN PROGRAM Meningkatnya Relevansi dan produktivitas riset dan pengembangan

    Sumber: Ristekdikti, 2014

  • 16

    Hambatan dan Tantangan Pengembangan Kekayaan Intelektual

    berdasar Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

  • Kendala Dan Upaya PARADIGMA BARU PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN RISET DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

    Jumlah dosen/peneliti yang melakukan riset/pengabdian di Indonesia rendah.

    Produk saintifik jauh lebih rendah dari negara tetangga.

    Pelaporan & pertanggungjawaban keuangan rumit. BPK, BPKP memeriksa kegiatan

    penelitian seperti pengadaan barang.

    SPJ keuangan individu.

    Perguruan tinggi hanya bertindak sebagai

    pembuat pedoman, pengarah dan

    pengumpul laporan.

    Peneliti harus membuat SPJ keuangan

    sendiri sementara itu tidak memahi

    atauran-aturan atau regulasi keuangan

    dan pengadaan barang dan kasa,

    pemberian honor, pajak dan perjalanan

    dinas."

    Cara pertanggungjawaban yang mengkonversi

    penggunaan keuangan ke luaran penelitian.

    Adanya standarisasi nilai luaran penelitian dalam bentuk

    uang/rupiah.

    Semua skim output, dalam penyerapan anggarannya

    ditentukan oleh berapa persen keluaran yang

    diselesaikan.

    Pertanggungjawaban Keuangan Eksisting

    Perhitungan Pertanggungjawaban Keuangan Berbasis Output

    LATAR BELAKANG

    Sumber: Ristekdikti, 2016

  • Kendala Peningkatan Paten

    Rendahnya produktivitas paten Perguruan Tinggi

    Rendahnya Kesadaran Inventor Untuk

    Mendaftarkan paten

    Lemahnya pengelolaan dan intermediasi HKI

    Meningkatkan berbagai program dan sistem insentif riset dan fasilitasi HKI

    Menerbitkan dan Mengiplementasikan Peraturan

    Menteri Keuangan (PMK) tentang Imbalan kepada Inventor

    Mendorong pengembangan PTN-BH

    Mendorong Pengembangan Jaringan dalam pengelolaan HKI

    Mengawal RUU Paten

    Peningkatan Paten di Perguruan Tinggi

    Kendala Dan Upaya Paten

    Sumber: Ristekdikti, 2014

  • Meningkatkan Berbagai Program dan Sistem insentif riset

    Meningkatkan berbagai program

    dan sistem insentif riset dan

    fasilitasi HKI

    Mendorong pembentukan sentra

    HKI

    Program penguatan sentra HKI

    Pendaftaran HKI

    Standardisasi kelembagaan

    sentra HKI untuk

    mendorong PT menjadi

    Technology Licensing

    Office

    Meningkatnya hasil HKI terutama paten di

    Indonesia

    Sumber: Ristekdikti, 2014

  • Global Competitiveness Index WEF

    Sumber: World Economic Forum, 2015

  • Global Competitiveness Index WEF

    Sumber: World Economic Forum, 2015

    Ranking 106 dari 144

  • Pendaftaran Paten PCT

    NO OFFICE CODE 2014 2013

    1 CINA CN 25.539 18.106

    2 INDIA IN 1.394 3.890

    3 INDONESIA ID 17 59

    4 JAPAN JP 42.459 120.839

    5 SINGAPORE SG 944 2.368

    6 USA US 61.492 157.943

    0

    20000

    40000

    60000

    80000

    100000

    120000

    140000

    160000

    2014 2013

    Sumber: WIPO, 2013

  • 0

    100000

    200000

    300000

    400000

    500000

    600000

    700000

    800000

    900000

    China Eropa India Indonesia Japan Singapore USA

    2010 2011 2012 2013

    Pendaftaran Paten di kantor lokal (PCT dan Non PCT)

    Dibandingkan dengan negara lainnya, Indonesia memiliki produktivitas terendah dalam menghasilkan paten. Yaitu tidak sampai 10.000 setiap tahunnya. Sangat berbeda bila dibandingkan dengan china yang masuk ke 20 besar negara penghasil paten paling banyak sedunia. Sumber: Diolah dari berbagai sumber, Ristekdikti, 2015

  • Rasio Paten dibandingkan dengan Jumlah Penduduk

    Negara 2010 2011 2012 2013

    Cina 1: 3.421 1: 2.557 1: 2.069 1: 1.646

    Eropa 1: 4.896 1: 5.183 1: 4.982 1: 5.001

    India 1: 29.897 1: 29.352 1: 28.659 1: 29.664

    Indonesia 1: 41.830 1: 40.857 1: 34.272 1: 33.356

    Japan 1: 370 1: 373 1: 373 1: 388

    Singapore 1: 522 1: 531 1: 548 1: 555

    USA 1: 632 1: 619 1: 579 1: 553

    Sumber: WIPO, 2013

  • Perbandingan Permohonan Paten Domestik dan Asing

    2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

    Asing 4181 4426 4921 4796 4173 5097 5357 6184 7021 7937 5009

    Domestik 233 285 283 388 423 500 535 614 678 762 677

    0

    1000

    2000

    3000

    4000

    5000

    6000

    7000

    8000

    JUM

    LAH

    Sumber: Nandang, Dit Paten, Kemenkumham, 2015

  • Grafik Permohonan KI 10 Tahun Terakhir

    0

    500

    1000

    1500

    2000

    2500

    3000

    3500

    4000

    4500

    5000

    5500

    6000

    6500

    2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

    PATEN PATEN SEDERHANA PCT

  • 27

    Strategi Ristek, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Untuk Mendukung

    Perekonomian

  • Idealisasi Upaya Peningkatan Paten K

    eb

    ijan

    an

    Pat

    en

    Te

    rdaf

    tar,

    Pat

    en

    Gra

    nte

    d, P

    ate

    n T

    erm

    anfa

    atka

    n

    Penguasaan Teknologi Kunci

    Brain Drain dan Brain Gain

    Relokasi Risbang Luar Negeri

    Angka Kredit Untuk paten Terdaftar dan Paten Granted

    Perekayasa/Peneliti utama Wajib menghasilkan Paten

    Peneliti/Perekayasa/Dosen/Mahasiswa Wajib Searching Paten sebelum penelitian

    Penunjukan Langsung Bagi pengadaan Barang Pemerintah bagi Produk Hasil Paten Dalam negeri

    Pendaftaran Paten

    Paten Granted Komersialisasi Paten

    Pendanaan Riset Terapan Untuk Pengembangan Teknologi Kunci

    Valuasi Paten Pendanaan Proses Pnedaftaran hingga Granted Pendanaan

    inkubasi dan Lisensi

    Insentif Bagi Penghasil Paten Terkomersialisasi

    Pendanaan Kerjasama Riset Luar Negeri Penguatan Sentra KI

    Sistem Pembagian Royalti

    Inst

    rum

    en

    Ke

    bij

    anan

  • PROGRAM PATEN

    Penguatan Sentra KI

    Pelatihan Penulisan Draft paten

    Pendaftaran Paten: Raih KI Non Per Ti Uber KI Per Ti

    Fasilitasi Konsultasi dgn Pemeriksa Paten

    Skema Program Sub Direktorat KI

    Valuasi Teknologi

  • Sekilas tentang RUU Paten (1)

    Penambahan Elemen dalam RUU baru

    1 Penyesuaian Dengan Industrial Property

    Automation System (Ipas)

    2 Pemanfaatan Paten Oleh Pemerintah

    3 Pengecualian Tuntutan Pidana Dan

    Perdata Utk Paralel Import Dan Bolar

    Provision

    4 Tidak Boleh Second Use Biar Jadi

    Public Domain

    5 Pengaturan Access Benefit Sharing Utk Yg

    Dari Sumber Genetik/Tradisional

    6 Pemberian Imbalan Bagi Peneliti PNS Yang

    Paten Dikomersialkan

    7 Perlu Penyempurnaan New Invention Dan

    Invention Step Utk Publikasi Di Pt/Litbang

    8 Lisensi wajib bagi yang belum

    diindustrikan dlm 3 thn

    RUU baru menambahkan beberapa elemen baru di UU no. 14 tahun 2001

    Penambahan Elemen dalam RUU baru

    9 Hak Paten Dapat Dijadikan Obyek Fiducia

    10 Kewenangan Komisi Banding Atas Paten

    11 Pengaturan Paten Dapat Diwakafkan

    12 Insentif Biaya Tahunan Bagi Litbang

    Pemerintah, Umkm, Dan Lemdik

    13 Pengaturan Expert Patent Examiner

    Melalui Outsourcing

    14 Pemanfaatan Paten Berakhir Lepas

    Bayar Royalti

    15 Pemberian Lisensi Wajib Atas

    Permintaan Negara Berkembang

    16 Penambahan Ketentuan Hukum Pidana

    17 Pelaksanaan Paten Oleh Pemerintah:

    Paten bidang Keamanan dan

    Kepentingan masyarakat

  • 31

    Sinergi, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk Peningkatan

    Komersialisasi Hasil Risbang berbasis Kekayaan Intelektual

  • 32

    TECHNOLOGY READINESS LEVEL

    Sumber: Ristekdikti, 2015

  • 33 02/26/09

    Hak

    Cip

    ta

    Hak

    Pat

    en

    Mer

    ek

    Sirk

    uit

    Ter

    pad

    u

    Des

    ign

    Rh

    s D

    agan

    g

    Dari Ide Ke Profit

  • 34

    60%

    22%

    18% 60% 40% 8.8%

    dari seluruh projek

    Kegagalan Teknis Berhenti karena potensi kesuksesan ekonominya

    kecil

    Kegagalan secara

    ekonomis

    Difusi Inovasi Invensi

    Sukses secara

    ekonomis

    Diperkenalkan ke pasar

    Sumber: Bahan Kuliah DR. M Tasrif, ITB, 2013

    Penurunan tingkat Keberhasilan dari Aktifitas Inovasi

  • 35

    Pengembangan Ide

    Pengembangan

    Produk/

    Proses

    Inkubasi

    Komersialisasi

    Akademisi : PT dan

    LITBANG

    Bisnis

    Pemerintah

    SIKLUS KERJASAMA PT, LITBANG DAN INDUSTRI “TRIPLE HELIX”

    Sumber: Ristekdikti, 2015

  • Penelitian Unggulan Strategis Nasional (PUSNAS)

    Riset Andalan Perguruan Tinggi dan Industri (RAPID)

    Penelitian Prioritas Nasional – MP3EI

    Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT)

    Pengabdian Inovasi

    SKEMA Triple Helix” DIKTI

    Sumber: Ristekdikti, 2015

  • Pusat Unggulan Iptek

    37

    Puslit Kopi dan Kakao

    Puslit Kelapa Sawit

    Puslit Perkebunan Gula

    Puslit Karet (Sembawa, Sei Putih, Getas)

    Puslit Bioteknologi Perkebunan

    Puslit Teh Kina

  • Science Technology Park (STP)

    38

    Science Technology Park: 1. PUSPIPTEK 2. Solo Technopark 3. Sragen Technopark, 4. Bandung Technopark 5. (Bandung Raya Innovation Valley)

    PUSPIPTEK

  • TERIMA KASIH

    39