kebijakan dit pu
TRANSCRIPT
KEBIJAKAN DAN PROGRAM
PENGEMBANGAN USAHA
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RIDITJEN PEMBINAAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN KAWASAN TRANSMIGRASI
SISTIMATIKAA. Penyelengaraan Transmigrasi
B. Tugas Pokok dan Fungsi
C. Struktur Organisasi
D. Visi dan Misi Ditjen P2MKT
E. PemasalahanUmum
F. Pendekatan Pengembangan Usaha
A. Pengertian Transmigrasi (menurut UU 15/1997).A. Pengertian Transmigrasi (menurut UU 15/1997).
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk secara sukarela untuk meningkatkan kesejahteraan dan menetap di Wilayah Pengembangan Transmigrasi (WPT) atau Lokasi Permukiman Transmigrasi (LPT)
PROGRAM TRANSMIGRASIPROGRAM TRANSMIGRASI
• Hakekat
– Merupakan kombinasi upaya pemanfaatan
sumberdaya alam oleh sumber daya manusia
dengan memanfaatkan teknologi
• Tujuan
1. Meningkatkan kesejahteraan,
2. Membangun daerah
3. Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa,
PROSES TRANSMIGRASIPROSES TRANSMIGRASI
• Adalah suatu proses yang multifungsi, yang mengakomodasi perpindahan masyarakat : Secara sukarela mau berpindah, Menetap Berusaha di daerah baru
• untuk meningkatkan kesejahteraan mereka berserta masyarakat sekitar
Komponen yang harus dikelola adalah :Komponen yang harus dikelola adalah :
• Penduduk meningkat kesejahteraannya
• Perpindahan dan menetap secara sukarela
• Wilayah/Lokasi Permukiman Transmigrasi
Pindah secara sukarelaPindah secara sukarela
• Sukarela berarti tidak didorong-dorong agar pindah akan tetapi tertarik
• Agar tertarik untuk pindah dan menetap maka wilayah tujuan memberikan kepastian dapat meningkatkan kesejahteraan
Wilayah/Lokasi Permukiman TransmigrasiWilayah/Lokasi Permukiman Transmigrasi
• Wilayah tujuan harus mempunyai peluang untuk meningkatkan pendapatan dan mempunyai fasilitas perkotaan
• Wilayah/Permukiman Trasnmigrasi hrs memberikan keuntungan pada daerah penerima
PendudukPenduduk
• Kesejahteraan ditempat baru lebih baik dari tempat semula
• Harus mempunyai kompentesi (ketrampilan atau jiwa wira usaha)
KONSEP PENYELENGGARAAN TRANSMIGRASI KEDEPAN
PengembanganWilayah/Kawasan
Transmigrasi
Fasiltasi pergerakan penduduk sebesar-besarnyaSecara teratur dan terarah
Mobilitas Penduduk
RevitalisasiKws. Transmigrasi
yang ada
ReorientasiPembangunan
Kawasan Transmigrasi Baru
Manajemen SDA
Manajemen SDM
Manajemen Investasi
TUJUAN & SASARAN TRANSMIGRASITujuan Penyelenggaraan
Meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitarnya.
Peningkatan dan pemerataan pembangunan daerah.
Memperkukuh persatuan dan kesejahteraan.Sasaran Penyelenggaraan Meningkatkan kemampuan dan produktivitas
masyarakat transmigrasi. Membangun kemandirian. Mewujudkan integrasi di permukiman
transmigrasi sehingga ekonomi dan sosial budaya mampu tumbuh berkembang
DIT PU-DITJEN P2MKT
a. Meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitarnyadiwujudkan melalui (PP No.2/99,Pasal 2 ayat 2)1) Penyediaan Kesempatan Kerja & Peluang Usaha2) Pemberian Hak Milik Atas Tanah3) Pemberian bantuan permodalan dan atau
sarana prasarana produksi4) Fasilitasi pengurusan kerjasama dgn badan
usaha5) Peningkatan pendapatan6) Pendidikan dan pelatihan7) Pelayananan Kesehatan8) Pemantapan ideologi9) Pembinaan mental spiritual10) Pembinaan sosial budaya
PERWUJUDAN TUJUAN TRANSMIGRASI
b. Peningkatan dan pemerataan pembangunan daerahDiwujudkan melalui (PP No.2/99, Pasal 2 ayat 3)• Pembangunan pusat pertumbuhan wilayah
baru, atau • Mendukung pusat pertumbuhan yang
sudah ada, atau• Mendukung pusat pertumbuhan yang
sedang berkembang
c. Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsaDiwujudkan melalui ( PP No.2/99, Pasal 2 ayat 4 )
Pengelolaan temu budaya, tata nilai dan perilaku transmigran dan masyarakat sekitarnya untuk pemantapan rasa kebangsaan dan cinta tanah air
Lanjutan ~
KEPMEN TRANS & PPH KEP.06/MEN/1999KEPMEN TRANS & PPH KEP.06/MEN/1999
• Kesejateraan Masyarakat tercapai (Standar tingkat penyesuaian, pemantapan dan pengembangan). EKONOMI (Pendapatan, pemerataan
ketenagakerjaan, kontribusi kimtrans, keberhasilan Lembaga Ekonomi).
SOSBUD (Kebetahan, keamanan pendidikan, kesejahteraan dab KB dan parmas.
INTEGRASI SOSIAL (Tingkat konflik, ratio pedagang pendidikan lokal dan trans).
KEAKTIFAN DAN PELAYANAN LEMBAGA SOAIAL(Keaktifan perangkat perangkat desa, kesempurnaan pelayan).
DIT PU-DITJEN P2MKT
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penyelenggaraan Transmigrasi
Penyiapan Lahan
RTJK
SAB
FU
Jalan /Jembata
n
DASAL
DATRANS
PENYIAPANPERMUKIMAN
PENGERAHANPENEMPATAN3 4 PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
PENGEMBANGANKAWASAN
5
6
12
TUGAS DAN FUNGSI DIREKTORAT PENGEMBANGAN USAHASesuai Permen Nakertrans Nomor : PER.05/MEN/IV/2007 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Depnakertrans jo PER.28/MEN/XII/2008
TUGAS DAN FUNGSI DIREKTORAT PENGEMBANGAN USAHASesuai Permen Nakertrans Nomor : PER.05/MEN/IV/2007 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Depnakertrans jo PER.28/MEN/XII/2008
1. Tugas (Pasal 719)Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan di bidang kewirausahaan, produksi, pengolahan hasil dan pemasaran serta lembaga ekonomi dan permodalan
2. Fungsi (Pasal 720)a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang kewirausahaan, produksi,
pengolahan hasil dan pemasaran serta lembaga ekonomi dan permodalan.
b. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kewirausahaan, produksi, pengolahan hasil dan pemasaran serta lembaga konomi dan permodalan
c. Pelaksanaan kebijakan di bidang kewirausahaan, produksi, pengolahan hasil dan pemasaran serta lembaga ekonomi dan permodalan
d. Bimbingan Teknis di bidang kewirausahaan, produksi, pengolahan hasil dan pemasaran serta lembaga ekonomi dan permodalan.
e. Evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang kewirausahaan, produksi, pengolahan hasil dan pemasaran serta lembaga ekonomi dan permodalan
f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat
TUGASDIREKTORAT PENGEMBANGAN USAHAADALAH :
MELAKSANAKAN PENYIAPAN :
1. Perumusan Kebijakan
2. Standarisasi
4. Bimbingan Teknis
5. Evaluasi Pelaksanaan
1. Kewirausahaan
2. Produksi
3. Pengolahan Hasil dan Pemasaran
4. Lembaga Ekonomi dan Permodalan
DIBIDANG3. Pelaksanaan Kebijakan
NO. FUNGSI BENTUK KEGIATAN
1. Penyiapan Perumusan Kebijakan •Kajian terhadap kebijakan yang ada•Perumusan kebijakan baru•Seminar, Work Shop•Sosialisasi/Pameran•Rapat Koordinasi
2 Penyiapan Penyusunan Standar, Pedoman, Norma, Kriteria dan Prosedur Pembinaan dan Penciptaan.
•Pembuatan Pedoman, Prosedur dan Kriteria.
•Uji coba•Seminar
3. Pelaksanaan kebijakan •Fasilitasi Penyusunan Kegiatan Pengembangan Usaha
4 Bimbingan Teknis •Bimbingan Teknis•Peningkatan Kapisitas SDM•Advokasi•Bantuan Teknis•Percontohan/ Demonstrasi Plot
TIPIKAL BENTUK KEGIATAN
NO. FUNGSI BENTUK KEGIATAN
5. Evaluasi Pelaksanaan •Monitoring•Pemantauan•Evaluasi
6 Pelaksanaan Urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga Direktorat
•Pengurusan Persuratan•Pembinaan Personil•Pembinaan Peralatan Kantor
TIPIKAL BENTUK KEGIATAN
DIR PENGEMBANGAN USAHA
SUBDITKEWIRAUSAHAAN
SUBDITLBG EKONOMI & PMDLAN
SUBDITPLH HASIL & PEMASARAN
SUBDITPRODUKSI
PERSEBARAN PEGAWAI DIT PUBERDASARKAN USIA
PERSEBARAN PEGAWAI DIT PUBERDASARKAN USIA
1 1
7
12
7
89
7
56
34
32
12
1
32
1 1 1
0
2
4
6
8
10
12
14
57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 44 43 42 41 39 38 37 36 33
USIA
POLA PIKIRDIREKTORAT PENGEMBANGAN USAHA
KONDISISAAT INI KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM
KONDISIDIINGIN-KAN
VISI & MISIDIREKTORAT PENGEMBANGAN USAHA
TUJUAN & SASARAN DASARPELAKSANAAN
LINGKUNGANSTRATEGI
VISI & MISIDITJEN. P2MKT
24
KONDISI DAN ISU STRATEGIS Bidang PEMBINAAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN KAWASAN TRANSMIGRASI
Ketersediaan pelayanan dasar
Akses thd infrastruktur pendukung Fokus usaha bersifat skala produksi dan budidaya (hulu/sektor primer)
Sebanyak 48,96 % UPT di kawasan transmigrasi belum berkembang
ISU STRATEGISKONDISI
Kurangnya keterkaitan antar wilayah dan antar kegiatan dalam mendorong berkembangnya kawasan transmigrasi
Rendahnya kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan dalam pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kawasan transmigrasi
Ketersediaan infrastruktur transportasi dan ekonomi produktif
Integrasi sosial antara masyarakat transmigran dan penduduk lokal
Kerjasama antar daerah, lintas sektor, pemerintah-non pemerintah
Lahan transmigrasi marginal dan masalah legalitas
Kapasitas transmigran dalam inovasi, teknologi, modal
Kapasitas aparatur pembina dan pengelola, serta pendamping Dukungan manajerial dan operasional pengelolaan kawasan Kapasitas kelembagaan usaha
25
ISU KESENJANGAN ANTAR DAERAH/WILAYAH
Kegiatan ekonomi masih terpusat di Jawa-Bali. Kontribusi provinsi-provinsi di Pulau Jawa terhadap total perekonomian nasional (termasuk migas), yaitu sekitar 64,78 persen.
Kesenjangan ekonomi antar kabupaten/kota Besarnya kontribusi kabupaten/kota yang berada di wilayah sekitar Kota-Kota Besar/metropolitan, misalnya Bekasi, Bogor, dan Bandung terhadap total PDRB provinsi, rata-rata di atas 9,1 persen, dibandingkan kabupaten/kota di sekitarnya kontribusi rata-rata di bawah 3 persen.
Kesenjangan antara desa-kota kota-kabupatenbesarnya rata-rata PDRB kota yang hampir dua kali
lebih besar dari rata-rata PDRB kabupatenKesenjangan lebih besar di Indonesia bagian barat
yaitu dengan rasio PDRB rata-rata kota terhadap kabupaten ialah 227% sedangkan di Indonesia bagian timur hanya sebesar 171%.
26
ISU LAPANGAN KERJA DI PERDESAAN
Jumlah tenaga kerja pertanian adl beban besar yang harus segera ditangani
(Angkatan kerja di perdesaan 66,09 juta, di perkotaan 47,65 juta jiwa)
Rendahnya produktivitas dan kecilnya upah buruh, pentingnya penggunaan teknologi atau mekanisasi pertanian dan inovasi dalam mengolah lahan yang diiringi dengan peningkatan kesempatan kerja di luar sektor pertanian termasuk agroindustri padat karya
Jumlah pekerja informal di perdesaan 46,87 juta (75,74%)
Penambahan Lapangan Kerja di Sektor Informal di bidang pertanian, perdagangan, pergudangan
jumlah pengangguran terbuka mencapai 8,96 juta jiwa (7,9 persen dari total angkatan kerja), 3,81 juta jiwa atau 5,8 persen diantaranya bermukim di perdesaan. 26
27
Benih Pupuk (NPK) Pupuk Bio Pestisida
Alat Prosesing
Tempat Penyim panan
Pengangkutan
Penampungan
Penjaminan harga & pasar
SAPRODI BUDIDAYAPASCA PANENPENGOLAHAN
PEMASARAN
Lahan Tenaga Kerja Alsintan
PENDAMPINGAN/PENGAWALAN TEKNOLOGI,PELATIHAN, BINTEK, PENGUATAN KELEMBAGAAN
PERMODALAN
PENDEKATAN PENGEMBANGAN USAHA EKONOMI
PENDEKATAN PENGEMBANGAN USAHAPENDEKATAN PENGEMBANGAN USAHA
PRODUSEN SAPROTAN
PETANI DANLAHAN
LEMBAGA KEUANGAN
PENYULUH/ PENDAMPING/
PELATIHAN
KELOMPOK USAHA
BERSAMA
PERUSAHAANMITRA
BUDIDAYAPENGOLAHAN
HASILPEMASARAN
DUKUNGAN PERMODALAN
PENGADAAN SAPROTAN
PENGAWALAN TEKNOLOGI
Benih Pupuk (NPK) Pupuk Bio Pestisida
Lahan Tenaga Kerja Alsintan
Alat Prosesing Tempat
Penyimpanan
PPL Pendamping Pelatihan Percontohan Bintek
Koperasi Bank Pegadaian LKM-BMT
M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D
T + 1 T + 2
Mt. A-SEP
Mt. OK-MAR
Mt. A-SEP
PLP & Bangunan
PAT
Peny LU I
Pkt A (ILP)
Pkt B (ILU I)
Bentuk KT Bentuk KUD
Fasilitasi Pasar
Pelatihan Kewirausahaan
MATRIK JADWAL KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA(Dikaitkan Musim Tanam/Kondisi Ideal)
F F W
Ket : ……. Kondisi yang Umum Terjadi
J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D
Mt. A-SEP
Mt. OK-MAR
Mt. A-SEP
T + 3 T + 4 – T + 5
Pemb LU II
PEMBENTUKAN dan PEMBINAAN LKM/BMT/TABUNG TANI
MATRIK JADWAL KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA
Pkt C (ILU I)
Melalui Padat KaryaBan Bibit Tan Keras
BANTUAN MODAl dan PEMBINAAN PERMODALAN
FASILITASI PASAR dan KEMITRAAN USAHA
Pembinaan Produksi
No BidangTahun Bina
T + 1 T + 2 T + 3 T + 4 T + 5
Budidaya
KEBIJAKAN TEKNIS PENGEMBANGAN USAHA
Pkt A Pkt B Pkt C
PeternakanPadat Karya LU I
Pengapuran
Alsintan
PerkebunanIntensifi-
kasi Lahan
TSM/Pe-nataan
Standar Non Standar/Selektif
A
No BidangTahun Bina
T + 1 T + 2 T + 3 T + 4 T + 5
Pengolahan Hasil dan Pemasaran (PHP)
C. Kelembagaan Ekonomi dan Permodalan
Fasilitasi Pengolahan Hasil
Lanjutan Kebijakan Pengembangan Usaha
Fasilitasi Pasar dan Pemasaran
Pembentukan dan Pembinaan Poktan/Gapoktan
Pembentukan dan Pembinaan Koperasi
Pembentukan dan Pembinaan LKM-BMT Trans
B
No BidangTahun Bina
T + 1 T + 2 T + 3 T + 4 T + 5
Lanjutan ……. Kelembagaan Ekonomi dan Permodalan
Kewirausahaan
Lanjutan Kebijakan Pengembangan Usaha
Peningkatan SDM dan Pendampingan
Pembentukan dan Pengembangan UPJA
Penyusunan Profil Peluang Investasi
Forum Komunikasi Bisnis
PelatihanKewirausahaan
D
C
Rujukan Pengembangan Usaha (1)Rujukan Pengembangan Usaha (1)
Surat Edaran Dirjen No B.89/P2MKT-4/I/2010 Tanggal 20 Jan 2010 perihal Kebijakan Teknis Pengembangan Usaha Thn 2010
• Pelaksanaan Pengembangan Usaha Peternakan Sapi Potong di Kawasan Transmigrasi.
• Pelaksanaan Pembangunan dan Pengembangan Unit Produksi Perbenihan/Pembibitan di Kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM)/selektif.
• Pelaksanaan Intensifikasi Lahan di Kawasan Transmigrasi.• Pedoman Pemberian Bantuan Sarana Produksi Pertanian bagi
Transmigran.• Pedoman Penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga LKM BMT Trans.
Rujukan Pengembangan Usaha (2)Rujukan Pengembangan Usaha (2)
• Pedoman Pendirian LKM BMT Trans.• Pedoman Pengelolaan LKM BMT Trans.• Pedoman Penyusunan AD/ART LKM BMT Trans• Buklet dan CD Profil Kelembagaan Ekonomi di
Kawasan Transmigrasi (KTM Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat dan KTM Mesuji Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung).
HARAPAN KEDEPANHARAPAN KEDEPAN
1. Usahatani transmigran mempunyai daya saing tinggi : Produktivitas yang tinggi Menghasilkan komoditi bermutu harus diwujudkan. Usahataninya harus dinamis danfleksibel, Mampu memanfaatkan informasi dan teknologi secara tepat Mampu mencari dan memanfaatkan peluang pasar yang
dinamik.
2. Mengubah status petani (kultur) menjadi pengusahatani (bisnis)
3. Transmigrasi bukan pemindahan kemiskinan
4. Transmigrasi sebagai suatu program yang benar harus dikembalikan ke jalan yang benar. Proses transmigrasi harus menjadi bagian dari pemecahan masalah, bukan menjadi bagian dari masalah.
PRINSIP YANG HARUS DIPENUHIPRINSIP YANG HARUS DIPENUHI
• Adanya usahatani yang produktif dan berkelanjutan,
• Adanya teknologi yang sesuai (teknologi budidaya, pengolahan dan pemasaran),
• Adanya prasarana dan sarana yang diperlukan,
• Adanya kelembagaan pendidikan, kesehatan, manajemen dan pemasaran yang efektif.
(Pendekatan agribisnis dan agroindustri hulu-hilir)
PERAN PROGRAM TRANSMIGRASIPERAN PROGRAM TRANSMIGRASI
• Dapat menjadi solusi terhadap permasalahan
nasional
Upaya penanggulangan pengangguran
Peningkatan produksi pertanian
Menyediakan lapangan kerja dibidang pertanian
Upaya perluasan areal pertanian baru di luar
P.Jawa.
KENDALAKENDALA
Keterbatasan kemampuan permodalan dan tenaga kerja transmigran,
Tidak terjaminnya (pasar) permintaan bagi komoditas yang akan dihasilkan,
Lemahnya kemampuan transmigran untuk mengorganisasi diri dalam kelompok untuk memperoleh skala usaha yang sesuai dengan permintaan
Kegiatan DIT PU 2010Kegiatan DIT PU 2010• Produksi
– Stimulan/Pendampingan Pengembangan Tanaman Organik– Stimulan/Pendampingan Pengembangan Ternak– Stimulan/Pendampingan Pengembangan Hortikultura– Stimulan/Pendampingan Pengembangan Perkebunan
• PHP– Bantuan /Bintek Pengolah Hasil– Pameran– Pengembangan Pemasaran
• Kelembagaan– Pengembangan & Penguatan Kelembagaan Keuangan– Pengembangan & Penguatan Kelembagaan UPJA
• Kewirausahan– Temu Bisnis– Bintek Usaha Mandiri– EvaluasiInvestasi
D. BIDANG KEWIRAUSAHAAN (1)
1. Tindak Lanjut Temu Bisnis :a) Fasilitasi penguruisan Badan Hukum LKM – BMT- Transb) Fasilitasi IPT (Ijin Pelaksanaan Transmigrasi) oleh Ditjen P4Transc) Akses permodalan melalui : BRI dan Perum Pegadaiand) Fasilitasi kerjasama pemasaran hasil dengan Buloge) Kemudahan perijinan dari Pemda bagi Investor yang akan
berinvestasi
D. BIDANG KEWIRAUSAHAAN (2)
2. Investasi dan Kemitraan :Data Perkembangan Investasia) Yang sudah mendapat IPT : 8 Perusahaanb) Yang sudah MOU : 14 Perusahaanc) Yang sedang proses IPT :
Aktif : 27 Perusahaan Tidak Aktif : 17 Perusahaan Total : 66 Perusahaan
Evaluasid) Tidak ada laporan dari daerahe) Perlu meninjau MOU/IPT